SPLN_8-2_1991

20
STANtrIAtrI gEFIUSAXENru UMUM LISTRIK NEGARA SPLN 8-2:1991 Larnpiran Kepulusan Drreksi PLN No. : 002.KlOsV:DIR'1991, tanggal 18 Janua:'r 1991 TRANSFORMATOR TENAGA BAGIAN2: KENAIKANSUHU PERPUSTAKAAH PIIS AT PFil YELIIHKAN MASALA|{ KELISIA IKAN DEPARTEMEN PERTAMBANGAN D A N ENERGI PERUSAHAAN UMUM LISTRIK NEGARA JALAI't TRUNOJOYO No. 135 - KEBAYORAN BARU - JAKARTA121G0 H

Transcript of SPLN_8-2_1991

Page 1: SPLN_8-2_1991

STANtrIAtrIgEFIUSAXENru UMUM L ISTRIK NEGARA

SPLN 8-2:1991Larnp i ran Kepu lusan Dr reks i PLN

N o . : 0 0 2 . K l O s V : D I R ' 1 9 9 1 , t a n g g a l 1 8 J a n u a : ' r 1 9 9 1

TRANSFORMATOR TENAGA

BAGIAN2: KENAIKANSUHU

PERPUSTAKAAHPIIS AT PFil Y ELIIHKAN MASALA|{ KELISIA IKAN

D E P A R T E M E N P E R T A M B A N G A N D A N E N E R G I

PERUSAHAAN UMUM LISTRIK NEGARAJALAI ' t TRUNOJOYO No. 135 - KEBAYORAN BARU - JAKARTA 121G0 H

Page 2: SPLN_8-2_1991

SPLN E-2 z 1991

TRANSFORMATOR TENAGA

BAGIAN2: KENAIKANSUHU

Disusun oleh:

1. Kelompok Pembakuan Bidang Transmisi dengan Surat Keputusan Direk-

si Perusahaan l-Imum Listrik Negara No.077[DIR/88 tanggal2l Septem-

ber 1988;2. Kelompok Kerja Transformator Tenaga dengan Surat Keputusan Kepala

Pusat Penyelidikan Masalah Kelistrikan No. O40/LMIV89 tanggal 14 Ok-

tober 1989.

Diterbitkan Oleh:DEPARTEMEN PERTAMBANGAN DAN ENERGI

PERUSAHAAN UMUM LISTRIK NEGARAJl. Trunojoyo No. 135 - Kebayoran Baru

JAKARTA LzIffiL99l

- l -

Page 3: SPLN_8-2_1991
Page 4: SPLN_8-2_1991

SPLN8-2zL99l

. Susunan Anggota Kelgmpok Pembakuan Bidang TransmisiBerdasarkan Surat Keputusan Direlcsi Perusahaan Umum Listrik Negara

No. : 077lDIRy88 tanggpl2l September 1988

1.

2.

3.

4.

5.6.7.8.9.10.L1 .L2.13.1.4.15.16.L7.18.19.20.

Kepala Dinas Pembakuan, Pusat(ex-offici6) (')

Ir. Rosid

Ir. Bambang lrawadi

Ir. Hoedojo

Ir. Hasim SoerotaroenoIr. Sambodho SumaniIr. Adiwardojo WarsitoIr. SoewadjiIr. GumirangIr. Imam MashudIskandar Kasim BEE.Ir. Soenarjo SastrosewojoIr. J. SoekartoIr. Moch. BasriH. Iskandar BE.Ir. Tjahyo SasmoyoIr. M. Agus DjumhanaIr. Wayan DelimIr. Marsahala SamosirIr. Pieter Mabikafola

enyelidikan Masalah KelistrikanSebagai Ketua merangkapAnggota TetapSebagai Ketua Harian merangkapAnggota TetapSebagai Sekretaris merangkap

, Anggota TetapSebagai Wakil Sekretaris merangkap

,'Anggota TetapSebagai Anggota TetapSebagai Anggota TetapSebagai Anggota TetapSebagai Anggota TetapSebagai Anggota TetapSebagai Anggota TetapSebagai Anggota TetapSebagai Anggota TetapSebagai Anggota TetapSebagai Anggota TetapSebagai Anggota TetapSebagai Anggota TetapSebagai Anggota TetapSebagai Anggota TetapSebagai Anggota TetapSebagai Anggota Tetap

Ine. Th. H. Lumbantoruan

- i i i -

Page 5: SPLN_8-2_1991

SPLN 8-2 z 1991

susunan Anggota Kelompok Kerja Transformator Tenaga

Surat Keputusan Kepala Pusat Penyelidikan Masalah Kelistrikan

No. M0/LMIV89 tanggal 14 Oktober 1989

1.

)

Ir. Adiwardojo Warsito

Ir. Sriwidjojo

Ir. Renville Sapuletetrr. Wayan DelimIr. Nono SubiantoIr. Batara Lumban RadjaIr. Bowo SetiadjiIr. Achmad SudjanaIr. Sutjipto SuwonoAchmad Riandhie BE.Ir. Ardianadi IsbatIr. Agus PranotoIr. SuhariadiIr. M. MachinIr. Bambang SusiloIr. Vickner SinagaIr. Idham Khalid P. MSc.Ir. SuyonoIr. Agoes PriambodoIr. Alexander HarahaPIr. Halomoan Sibarani

Sebagai Ketuamerangkap AnggotaSebagai Sekretarismerangkap AnggotaSebagai AnggotaSebagai AnggotaSebagai AnggotaSebagai AnggotaSebagai AnggotaSebagai AnggotaSebagai AnggotaSebagai AnggotaSebagai AnggotaSebagai AnggotaSebagai AnggotaSebagai AnggotaSebagai AnggotaSebagai AnggotaSebagai AnggotaSebagai AnggotaSebagai AnggotaSebagai AnggotaSebagai Anggota

3.4.5.6.7.8.9.10.11.L2.13.14.15.L6.L7.18.19.20.2L.

Page 6: SPLN_8-2_1991

SPLN 8-2 z 1991

DAFTAR ISI

Pasal Satu : RUANG LINGKUP DAN TUJUAN

Ruang lingkupTujuan

PASAI DUA: IDENTIFIKASI MENURUT METODA PENDINGIN

Identifikasi menurut metoda pendinginanIdentifikasi simbolSusunan simbol

Pasal Tiga : BATAS KENAII(AN SUHU

Batas kenaikan suhuBatas kenaikan suhu normalPengurangan kenaikan suhu transformator yang didesainuntuk kondisi media pendingin udara khususPengurangan kenaikan suhu transformator yang didesainuntuk altitud yang tinggi

Pasal Empat : UJI KENAIKAN SUHU

Uji kenaikan suhu (uji jenis)Pengukuran suhu udara pendinginPengukuran suhu air pendinginPenentuan suhu belitanPengukuran suhu minyak bagian atasLama pengujian kenaikan suhuMetoda uji untuk transformator jenis keringMetoda uji untuk transformator jenis teredam-minyakMetoda pembebananKoreksi suhu untuk pendinginan transformatorsesudah pemutusan suplai

L. Metoda untuk menentukan kenaikan suhu akhir minyalt

2. Metoda untuk menentukan resistans belitan pada saatpemutusan suplai, dan suhu minyak rata-rata

Halaman

33.L3.2

44.L4.2

4.3

55.15.25.35.45.55.65.75.85.9

Gambar

112

33

556677789

10

L2

T3

Page 7: SPLN_8-2_1991

SPLN 8-2 z 1991

DAFTAR ISTIT,AH

,Bahasa Indonesia Bahasa Inggris

Belitan konsentris Concentric windingJleXitan stabilisasi Stabilizingwinding)apat bernafas Breathing;instalasi bantu Auxiliary plant-(enaikan suhu-kurang Reduced temperature riseSimbol identifikasi ldentification symbol:v{inyak mineral Mineral oiliWinyak bagian atas Top oillWetoda back-to-back Back-to-back method,'endinginan Coolingl?aksa Forcedr'endinginan-udara-paksa Forced-air-cooling.i?endinginan-udara-alami Natural-air-coolingi.)r:mutusan Switched-offPermintaan keterangan EnquiryItelevan Relevant'fitik panas Hot spot'forendam-minyak Oil-immersed'fransforrnator

tenaga Power transformer'fransformator penguat Booster transformer'fcrrutup Sealed'iertutup kedap udara,/tertutup hermetis Hermetically-sealed'fak dapat bernafas Non-breathing

Page 8: SPLN_8-2_1991

SPLN 8-Z :1991

TRANSFORMATOR TENAGA

BAGIAN2:KENAIKANSUHU

Pasal Satu

RUANG LINGKUP DAN TUJUAN

1. Ruang Lingkup

Standar ini berlaku untuk transformator tenaga (termasuk oto-transformator) dengan pengecualian

beberapa transformator kecil tertentu dan transformator khusus sebagai berikut:- Transformator fasa tunggal kapasitas kurang dari L kVA dan transformator fasa banyak kapasitas

kurang dari 5 kVA. 1- Transformator instrumen (dicakup oleh publikasi IEC L851 dan 1g62). ,- Transformator untuk konvirtor statik (dicakup oleh Publikasi IEC t/,3' LLga dan t46s)- Transformator asut.- Transformator uji.- Transformator traksi yang dipasang pada batangputar.- Transformator las.

2. Tujuan

Standar ini bertujuan untuk memberikan pedoman mengenai kenaikan suhu dan pen-gujiannya menurut

jenis-jenis metoda pendinginan untuk dipakai sebagai ketentuan dasar desain transformator tenaga.

Pasal Dua

Identifikasi menurut metoda pendinginan.

3. Identifikasi menurut metoda pendinginan.

,1. /. IdertiJikasi simbol.

Transformator harus diidentifikasikan menurut penggunaan metoda pendinginan. Simbol huruf yang

digunakan dalam hubungan tiap metoda pendinginan harus seperti diberikan dalam Tabel I.

Dalam transformator dengan sirkulasi minyak-paksa-terarah, aliran minyak-paksa pada proporsi ter-

tentu disalurkan sedemikian rupa sehingga mengalir melalui belitan. Namun belitan-belitan tertentu,

boleh mempunyai aliran minyak tak-terara[ misalnya belitan sadapan terpisah, belitan bantu dan belitan

stabilisasi.

" Current Transformer

]) voltug" Transformer'l Recommendation for mercury-arc convertors

f) R. .o** .ndat ion for polycnstal l ine Semiconductor Rect i f ier Stacks and Lquipmcnt5)

Semiconductor Convertors

- 1 -

Page 9: SPLN_8-2_1991

SPLN 8-2 z 199f

3.2.

Tabel I Simbol huruf

Jenis media pendinginan Simbol

Minyak mineral atau sejenis cairan isolasi sintetisyangdapat terbakarCairan isolasi sintetis yang tidak dapat terbakarGasAirUdara

oLGwA

Jenis sirkulasi

AlamiPaksa ( minyak tak terarah )Minyak paksa-terarah

NFD

Suswtan sinbol

Transformator harus diidentifikasikan dengan empat simbol untuk tiap metoda pendinginan untuk

melengkapi nilai pengenal yang diberikan oleh fabrikan.Transformator jenis-kering tanpa selungkup pengaman yang di-identifikasikan hanya dengan dua simbol

untuk media pendinginan, yang berhubungan dengan belitan atau permukaan lapisan belitan, dengan

lapisan secara menyeluruh (sebagai contoh epoxy resin).

Urutan simbol yang digunakan harus sepert i yang diber ikan dalam Tabe I I I . Gar is mir ing harus

digunakan untuk memisahkan kelompok simbol untuk metoda pendinginan yang berbeda.

Hurufpertama

Jenis mediapendingin

Hurufkedua

Jenissirkulasi

Jenis mediapendingin

Jenissirkulasi

Hurufkeempat

Menunjukkan media pendingin yang berhu-bungan dengan sistim pendinginan luar

:

It

Sebagai contoh, transformator terendam-minyak dengan sirkulasi minyak-paksa-terarah dan sirkulasiudara paksa seharusnya diberi simbol:

ODAF

Untuk transformator terendam-minyak yang memungkinkan alternatif pendinginan alami atau pendin-ginan paksa dengan aliran minyak tak-terarah, simbolnya adalah :

ONAN/ONAF ONAN/OFAF

Metoda pendinginan transformator jenis-kering tanpa selungkup pengaman atau dengan selungkupberventilasi dan dengan pendinginan alami dinyatakan dengan kode simbol :

a,

Tabel II Aruran simbol

Menunjukkan media pendingin yang-berhubungan dengan belitan

Page 10: SPLN_8-2_1991

4.

4. I.

SPLN 8-Z z 1991

Untuk transformator jenis-kering dalam selungkup pengaman tanpa ventilasi dengan pendinginan udara

alami di dalam dan di luar selungkup kode simbolnya adalah :

ANAN

Pasal Dua

Batas kenaikan suhu

Batas kenaikan suhu

Batas kenaikan sultu nonnal.

Kenaikan suhu belitan, inti dan minyak transformator didesain untuk bekerja pada ketinggian tidak

melampaui ni la i yang telah dibcr ikan dalam Sub-ayat 3.1. SPLN 8-1 : 191, Bagian I : UMUM dan

denean suhu media pendingin seperti diuraikan pada Sub-ayat 3.1. SPLN 8-1 : 199L tidak boleh

melimpaui batas I 'ang disvaratkan dalam Tabel III dan IV bila diuji sesuai dengan Ayat 5.

Untuk transformator dengan belitan-banyak kenaikan suhu minyak bagian atas merujuk kepada kom-

binasi pembebanan yang ditentukan dengan rugi-rugi total tertinggi.

Tabel III Batos kenaikan suhtt transfonnator ienis-keirry

Bagian Kelas suhu dari isolasi') Kenaikan suhu maksimum oK

Belitan (kenaikan suhu-ciiukur denganmetoda resistans)

Udara, alami ataupaksa

607580L00L25150

AEBFHI

J

Inti dan bagian-bagianlaina) yang berdekatan

dengan belitanb) yang tidak berdekat

an dengan belitan

semuaa) Nilainya sama seperti

untuk belitanb) Suhu tidak boleh men-

capai suatu nilai yangakan merusak inti itusendiri, bagian lain atau

bahan yangberdekatan iI

'Sesuai dengan Publikasi IEC 85,Recommendation for the Classification of Matcrials for the Insulation of Electrical Machinery arrd

..Apparatus in Relation to Thermal Stability in Sen'ice.' "U'n iuk bahan isolasi ter tentu,kenaikan suhu lcbih dar i pada 150"K boleh diambi l berdasarkan atas per janj ian antara fabr ikan dan

pembeli.

Metoda pendingin

- 3 -

Page 11: SPLN_8-2_1991

SPLN 8-2 z 1991

Kenaikan suhu belitan sendiri harus dipertimbangkan dan dikaitkan dengan kombinasi pembebananyang ditentukan, yang paling membahayakan untuk belitan tertentu tersebut.

Catatan : Jika beroperasi dalam kondisi pengenal bahan isolasi boleh digunakan terPisah atau kombinasi dalam pemakaian

bahan-bahan tersebut tidak akan mengalami suhu lebih dari yang semestinya.

Tabel M Batas kenaikan suhu transformator ienis tercndam-ninyak

LBagian

Belitan:Kelas suhu dari isolasi A (kenaik-kan suhu diukur dengan metodaresistans)

Minyak bagian atas (kenaikansuhu diukur dengan termometer)

Inti, bagian metal dan bahanbahan yangberdekatan

2Kenaikan suhu maksimum o K

jika sirkulasi minyak alami ataupaksa tak-terarahjika sirkulasi minyak paksa danterarah

60, jika transformator dilengkapidengan konservator atau terpakal

55, jika transformator tidak dilengkapikonservator alau tidak terpakal

Suhu tidak boleh mencapai nilai yangakan merusak inti itu sendiri, bagianlain atau bahan yang berdekatan

65,

70,

Catatan : Batas kenaikan suhu belitan (diukur dengan metoda resistans) dipil ih untuk memberikan kenaikan suhu tit ik panas

yang sama dengan jenis s i rkulasi minyak yang berbeda. Kenaikan suhu t i t ik panas umumnya t idak dapat d iukursecara langsung. Transformator dengan aliran minlak paksa-terarah mempunyai perbcdaan antara kenaikan suhutitik panas dan kenaikan suhu rata-rata dalam be litan y'ang lebih kecil dari pada transformator dengan aliran minyakalami atau palsa tetapi tidak terarah. Dengan alasan ini, belitan transformator dengan aliran minyak paksa-terarah,

dapat mempunyai batas kenaikan suhu (diukur dcngan mctoda resistans) 5o K lebih tinggi dari pada transformatorla in.

Metoda pemeriksaan aliran minyak paksa-terarah harus berdasarkan perjanjian antara fabrikan danpembeli, biasanya pada saat pelelangan.

Kenaikan suhu transformator terendam dalam cairan isolasi sintetis yang tidak dapat terbakar danmenggunakan bahan isolasi yang kelas suhunya berbeda dari A, dapat dinaikkan besarnya berdasarkanpersetujuan antara fabrikan dan pembeli.Dalam transformator jenis tertentu dengan belitan konsentris dan bersumbu vertikal antara inti danbelitan, dua atau lebih belitan dapat disusun satu di atas lainirya.

Jika belitan ini adalah identik, perhitungan nilai tengah kenaikan suhunya tidak boleh melampauikenaikan suhu yangdiizinkan sesuai yangdiberikan dalam Tabel III dan IV.Jika belitan tidak identi\ kenaikan suhunya harus berdasarkan persetujuan antara fabrikan dan pembeli.Dalam hal ini, dimensi aksial tiap belitan ditentukan.

4.2. Pengtrangan kenaikan sultu transfonnator yang didesain untuk kondisi media pendingin sultu tingi ataukondisi pendingin udara khusus.

Jika t ransformator didesain untuk beker ja pada suhu udara pendingin melampaui salah satu ni la imaksimum yangditunjukkan dalam SPLN 8-1 : 1991 , Sub-ayat 3.1 tidak melebihi 10o C, kenaikan suhuyang diizinkan dari belitan, inti dan minyak harus dikurangi.

It

I)

- 4 -

"J

Page 12: SPLN_8-2_1991

a

SPLN 8-2 z 1991

Jika daya pengenat 10 MVA atau lebih, pengurangan sesuai dengan kelebihan suhu. Untuk daya

prngrnil yang GUitt kecil, kenaikan suhu yang diizinkan harus dikurangi :- sebesar 5" C"jika kelebihan suhu kurang dari atau sqPa dengan f C- sebesar roti;ita kelebihan suhu lebih besar dari fC dan futung dari atau sama dengan 10o C.

Untuk transformator berpendingin udara kelebihan suhu tersebut di atas melampaui-10o C, ata.u untuk

transformator berpendingin aii, suhu air pendingin melampaui 25o C, kenaikan suhu yang diizinkan

memerlukan perjanjian antara fabrikan dan pembeli.

Setiap kondisi lapangan yang dapat mempengaruhi pada pendingin udara atau menghasilkan suhu udara

sekitar yang tinggi harus dispesifikasikan oleh pembeli'

4.3. Pengurangan kenaikan suhu transfomrator yang didesain untuk altitud yang tingi

Jika tidak ada ketentuan lain menurut persetujuan antara pabrikan dan pembeli, untuk transformator

berpendingin udara yang didesain untuk op"ruii padaaltitud lebih besar dari pada 1000 m , tetapi diuji

pudu altitid nor-ui, *-uku unruk seriap soo - bila altitud kerja yangdikehendaki melampaui 1000 m

batas kenaikan suhu yang diberikan dalam Tabel III dan IV dikurangi nilai berikut :- Sebesar 2,0Vo untuk Trinsformator terendam-minyak, berpendingin-udara-alami- Sebesar 2,,5Vo untuk Transformator jenis-kering, berpendingin-udara-alami- Sebesar 3,AVo untuk Transformator terendam-minyak, berpendingin-udara-paksa- Sebesar 5,0Vo untuk Transformator jenis-kering, berpendingin-udara-paksa

Catatan : 1. Jika transformator berpe ndingin-udara yang didesain untuk operas.i di bawah. 1009 t -diuji pada altitud di atas

ffifi;"frlffi*" rinaikai suhu dikirraigi orcn nilai terse6ut di atas untuk setiap 500 m apabila altitud uji

, trLflT:#"X?lilbatas

kenaikan suhu atau dalam kenaikan suhu yang diukur ini tidak berlaku untuk transfor-

Pasal Tiga

Uji kenaikan suhu ( uii ienis )

5. Uji kenaikan suhu ( uji jenis )

€:Iy Pengtkuran sulru udara pendingin

5.1.1. Umunt

Suhu udara pendingin harus diukur dengan menggunakan beberapa termometer yangditempatkan

menurut Sub-ayat 5.1.2. dan 5.1.3. Termometer-termometer tersebut harus diproteksi dari aliran udara

dan radiasi panas abnormal.

Untuk mencegah kesalahan akibat kelambatan waktu antara perubahan-perubahan suhu transformator

Ia

- 5 -

Page 13: SPLN_8-2_1991

SPLN 8-2 :1991

dan udara pendingira termometer dapat dimasukkan ke dalam bejana yang diisi cairan yang mempunyai

konstanta waktu kira-kira Ziam.

Nilai yang diambil untuk suhu udara pendingin selama pengujian, adalah nilai penunjukan termometer

rata-rata pada selang waktu yangsama selama seperempat waktu pengujian terakhir.

Suhu udara pendingin sedapat mungkin konstan selama waktu pengujian,terutama selama seperempat

waktu terakhir "

5.1.2. Pendinginan udara alami

Termometer (paling sedikit 3 buah) harus ditempatkan pada tempat yang berbeda di sekitar transfor-

mator, pada level kira-kira setengah kearah atas permukaan pendingin, pada jarak 1m sampai 2 m dari

sisi permukaan pendingin.

5.1.3. Pendinginan udara palcsa

Jika aliran udara dapat ditentukan dengan baik dari sekeliling ke arah lubang masuk pendingin, tanpa

banS'ak sirkulasi lagi udara panas, termometer-termometer harus ditempatkan pada aliran masuk.

Termometer tersebut harus cukup jauh dari tangki dan permukaan pendingin untuk mencegah gangguan

oleh radiasi panas (berjarak 1 m sampai 2 m).

Apabita kondisi ini t idak dapat dipenuhi, suhu harus diukur di sekitar transformator, diluar aliran

sirkulasi, bila ada lebih disukai pada sisi yang tanpa pendingin.

, 5:5 Pengulatran sulru oir pendingin

Suhu air-pendingin harus diukur pada lubang masuk pendingin dan suhu harus diambil sebagai hasil

rata-rata paling sedikit dari 3 pembacaan kira-kira pada selang waktu sama tidak lebih dari l jam.

Pembacaan harus diambil pada seperempat periode pengujian terakhir

_5 3. Penenfitan suhu beliton

Suhu belitan pada prinsipnya harus ditentukan dengan menggunakan metoda resistans.Suhu belitan (02) padaakhir pengujian harus dihitung dari resistans yang diukur (Rz) pada suhu tersebut

dan resistansnya yang diukur (R1) pada beberapa suhu lainnya (01) dengan menggunakan rumus :

R,I0z= o-! (235+01-235 untuk tembaga

r( l

^ R 2 . - - -tr=fi (225+01)-225 untuk aluminium

91 dan 62 diukur dalam derajat Celcius

Resistans (Rr) umumnya adalah resistans kondisi dingin yang diukur sesuai dengan Sub-ayat 9.2. dariSPLN 8-L : 199L .Resistans (R2) diukur bersamaan setelah suplai dibuka dengan memperhatikan koreksi seperti yangditunjukkan pada Sub-ayat 5.9. atau tanpa membuka suplai dengan menggunakan metoda superposisi,)'ang terdiri dari arus pengukuran searah yang kecil dialirkan kedalam belitan, disuperposisi kan padaarus bcban. (Penggunaan superposisi arus searah untuk pengukuran resistans belitan mesin arusbolak-baiik, r'ang diuraikanpada Publikasi lF,C279, "Measurement of the Winding Resistance of an A.C\Iachinc During Operation at Alternating Voltage").

Dalam hal transformator dengan belitan konsentris dan sumbu inti tegak lurus belitan dimana dua ataulebih hclitan identik disusun satu di atas yang lainnya, semua belitan dapat dihubungkan seri untuk

- 6 -

Page 14: SPLN_8-2_1991

\I

i1,il

i

a

SPLN 8-2 :.1991

menguji kenaikan suhu. Kenaikan suhu belitan yang dihubung-seri tidak boleh melebihi nilai yang

diberikan pada Tabel IIX dan IV.

Bila metoda resistans tidak dapat dipakai ( misalnya dalam keadaan resistans belitan kecil sehingga

resistans gabungan dan sambrrngun dip"rttitungkan karena merupakan bagian dari total resistans),

sejauh -nltgkit ian berdasarkan-perjanjian antara pabrikan dan pembeli suhu belitan rata-rata dapat

diientukan dlnga" menggunakan termbkopel yang dilempatkan pada permukaan belitan luar dan batas

kenaikkan suhu pada tabel dapat dipergunakan.

Hanya l metode yang harus digunakan untuk rnenentukan suhu belitan.

l-

Iat

& Pengukuran suhu minyak bagian atas

Suhu minyak bagian atas harus diukur dengan nnenggunakan termometer yang ditempatkun q dalam

suatu kaniong te-rmometer berisi rninyak pud, pipa keluar kerah pendingin, tetapi untuk pendinginan

terpisah hali ditempatkan di pipa ieluit dekul transformator. Tangki seharusnyatidak diisi penuh

de"gat *i"yulr, sehiogga kantongleimometer harus cukup panjang, atau ditempatkan dalam.posisi yang

,r*riui pada tangki, ulluk memaltikan kebenaran pengukuran suhu minyak bagian atas;_cara lain dengan

,rrrrry"diukan hibang sehingga terrnometer dapat dimasukkan ke dalarn minyak. Kenaikan suhu minyak

yang diukur tidak Uotetr rneiebihi nilai batas untuk minyak seperti yang diberikan pada Tabel IV.

fff. Lama penguiian kenaikan suhu.

pengujian harus kontinu sampai persyaratan-persyaratan salah satu dari metoda-metoda berikut

dipenuhi. Metoda harus dipilih oleh pabrikan.

5.5./. Metodo o.

- Harus diperoteh bukti bahwa kcnaikkan suhu tertinggi tidak akan melebihi nilai yang diberikan pada

Tabel IIf atau Tabel IV apabila pengujian dilakukan kontinu sampai tercapai keseimbangan panas.

Sedapat mungkin suhu haius diukur Jelarna transformator beroperasi, ataupun ketika suplai transfor-

matoi diputuslPengujian tidak perlu diteruskan dan dinyatakan selesai apabila pertambahan kenaikari

suhu kurang dari 30 C dalam 1jam.Metoda yang diperiihatkan pada Gambar 1, harus dipakai untuk menentukan kenaikan suhu

1khir.

5.5.2. Metoda b.

' Kenaikan suhu minyak bagian atas tidak boleh menunjukkan perbedaan lebih dari L0 C per jam selama

empat jam pembacaar yutrg berurutan. Apabila pengujian dilakukan mulai dengan pendll8rfan kurang

atau tanpa pendinginarl pengujian harus cliteruskan untuk waktu yang cukup dengan pehdinginan penuh

. untuk menghindaii kesalahan dalam pengukuran kenaikan suhu rninyak akhir.

d. Metoda uji utttuk transfomtator ienis-keing. *

Metoda ini harus mencakup eksitasi inti pada kerapatan fluks normal.Arus uji Il harus dibuat konstan pada suatu nilai yang sedekat mungkin kepada nilai pengenal IN danpaling sedikit mencapaig0 % niiai ini,dan pengujian dilanjutkan sampai kenaikan suhu belitan A gt

tetap.

Kenaikan suhubelitan yang di atas suhu udara pendingin untuk kondisi beban pengenal, A 0r.r, dihitung

dari rurnus : q

A 0 N - A 0 t I #rr t

'II"tr dari Sub-4rat 5.6, 5.7 dan 5.8 dianggap transformator tidak mempunyai Tdlpt", atau jika mempunyai. pengujian.dilak-ukan

pada sadapan utama. Apabila penguliin dilakukan pada sadapan lain perlu diganti kata-kata ntegangan pengenal" dan oarus

ircngenal" ltengan *tegangan sadapan yang sesuai" dan "arus sadapan yang sesuai".

7 -

\-.- * _ __J

Page 15: SPLN_8-2_1991

SPLN E-2 z 1991

Nilai q diambil sebagai berikut :Transformator AN : 1",6.Transformator AF : 1,8.

Catatan : - Metoda pembebanan lihat Sub-ayat 5.8.

3:i Metoda uji untuk transformator jenis terendam-minyak.')

Pengujiankenaikan suhu pada transformator jenis terendam minyak termasuk penentuan kenaikan suhuminyak bagian atas dan kenaikan suhu belitan.

c:tatan ' l:.ff:?ffiffi;Jj;hllf#ls,fll"lilhkan

untuk motorPompa dan kipas diukur'

5.7.1. Kenaikan suhu minyakbagian atas.

Kenaikan suhu rninyak bagian atas harus diperoleh dengan cara suhu minyak b"g- atas yang diukur,dikurangi suhu uji media pendingin dalam keadaan transformator disuplai dengan rugi-rugi total. Dayamasukan harus dipertahankan pada nilai tetap.

Apabila rugi-rugi total (merupakan jumlah rugi-rugi beban yang diukur, dikoreksi dengan suhu acuansesuai dengan Sub-ayat 9.1 dan 9.4 daiSPLN 8-1 : 1991 dan rugi-rugi beban nol yang diukur) tidak dapatdicapai perbedaannya sekecil mungkin dengan rugi-rugi di atas, tetapi tidak kurang dari8}% dan faktorkoreksi berikut ditentukan untuk dipakai terhadap kenaikan suhu minyak baglan atas :

( rugt:rugi totgl\^' rugt-rug u|t '

Nilai x adalah : 0,8 untuk sirkulasi udara alami1-,0 untuk sirkulasi udara paksa dan pendinginan air

5.7.2 Kenaikan sultu belitan

Kenaikan suhu belitan harus diperoleh pada semua belitan dengan cara mengurangi suhu belitanrata-rata yang diukur dengan metoda resistans, dengan suhu uji media pendingin luar setelah sirkulasiarus pengenal pada frekuensi pengenal dalam belitan-belitan yang diuji.

Apabila arus pengenal tidak dapat disuplai, pengujian dapat dilakukan dengan arus tidak kurang dari90 % arus pengenal.

Alternatif lain, dapat disuplai arus yang menghasilkan rugi- rugi total. Dalam kedua hal tersebut, harusdipakai faktor koreksi untuk menentukan kenaikan suhu belitan di atas suhu minyak rata-rata sebagaiberikut:

v, orus penqenul,\- ; ; i i )

Nilai y adalah :1,6 untuk sirkulasi minyak alami dan paksa-tak-terarah2,0 untuk sirkulasi minyak paksa-terarah

Suhu minyak rata-rata dapat ditentukan dengan salah satu metoda berikut :

') T"k. dari Sub-ayat 3.6, 3.7 dan 3.8 dianggap transformator tidak mempunyai sadapan, atau jika mempunyai, pengujiandilakukan pada sadapan utama. Apabila pengujian dilakukan pada sadapan lain perlu diganti kata-kata "tegangan pengenal"dan 'arus pengenaln dengan ntegangan sadapan yang sesuai" dan "arus sadapan yang sesuai".

tJ

- 8 -

Page 16: SPLN_8-2_1991

SPLN 8-2 z 1991

a) Untuk semua metoda pendinginan, suhu minyak rata-rata disekitar belitan lang berbeda dihitung

menurut Gambar 2, diriresistans il' dirnuttargaris lurus L memotong ordinat. Resistans belitan

ditentukan setelah memutus suplai sesuai Sub-ayat 5.9.

b) pada transformator pendinginan ON,OF dan OD, suhu minyak-rata-rata ditentukan sebagai per-

bedaan *tu.u suhu tttittyut Uigian atas dan setengah dari turun suhu p_fda perlengkapan pendingin.

Untuk iungti yangdilengkafi pipa atau radiator,turun-suhu harus ditentukan sebagai_perbedaan

antara 5rlllr p"r*rrt'u- balanatas dan bagian bawah dari pipa pendingin.atau elemen radiator. Pipa

atau elemen radiator yunfdipilih sedekal mungkin pada bagian tgngafr dari sisi tangki.

Dalam hal pendingin telpisah turun suhu haius ditentukan sebagai perbedaan penunjukan ter-

mometer-termometer di dalam kantong termometer yang berdekatan dengan tangki utama pada pipa

masuk dan pipa keluar Pendingin.

c) Untuk transformator yang mempunyai daya pengenal s.ampai dengan 2500 kvA bersirkulasi minyak

alami dan tangki rata aiuu g"lontbang, uiuu a"ngun pip? ltau radiator yang terpasang pada tangki,

kenaikan suhu"minyak rata-iata diteniukan kira-fira 0,8 kali kenaikan suhu minyak bagian utT.

Apabila diperlukan, variasi suhu minyak rata-rata selama pengujian diijinkan, sebagaimana dijelas-

kan secara rinci pada Sub-ayat 5.8.3Variasi kenaikan suhu minyak rata-rata terhadap rugi-rugi harus diterima sesuai ketentuan yang

diberikan pada Sub- ayat 5.7.L untuk kenaikan suhu minyak bagian atas.

53. Metodapembebanon')

Atas pilihan fabrikan, untuk tranformator dua-belitan salah satu metoda pembebanan sesuai Sub-ayat

5.g.1 iampai 5.8.3 dapat dipakai untuk transformator jenis terendam-minyak, dan kedua metoda

pembebanur, ."ruui Sub-ayat 5.8.1 dan 5.8.2 untuk transformator jenis-kering-

5.8.1. Metoda pentbebanan langsung

Salah satu belitan transformator dieksitasi pada tegangan pengenal dengan sisi lainnya dihubungkan ke

beban yang sesuai, sehingga arus pengenal mengalir pada kedua belitannya.

Terhadap-kenaikan suhu belitan transformator jenis terendam-minyak tidak perlu diterapkan faktor

koreksi suhu minyak rata-rata.

5.8.2. Metoda "back to back"

Dua transformator, yangsatu adalah transformator yang diuji dihubungkan paralel dan dieksitasi pada

tegangan pengenal irunrfor*ator yang diuji. Dengan cara rasio tegangan yang berbeda atau. dengan

tegangan yunE diinjeksikan arus pengenal diusahakan mengalir pada transformator yang diuji. Untuk

transformitor jenis terendam-minyak tidak perlu diterapkan koreksi suhu minyak rata-rata.

5.8.3. Metoda hubung-singkat

Untuk menentukan kenaikan suhu minyak, transformator dibebani sebesar jumlah rugi-rugi beban nol

dan rugi berbeban pada suhu acuaq salah satu dari belitannya dieksitasi dan belitan yang lain dihubung-

singkai pada terminal-terminalnya. Kenaikan suhu minyak bagian atas dan kenaikan suhu minyak

rata-rata dicatat.

Daya masuk kemudian dikurangi sampai pada suatu nilai yang akan menghasilkan sirkulasi arus

pengenal pada frekuensi pengenal di belitan, dan nilai ini dipertahankan tetap selama kira-kira satu jam.

Suhu behtan kemudian dit.ntukun dengan metoda resistans. Penurunan suhu minyak rata-rata selama

waktu satu jam ini disertakan pada waktu menghitung kenaikan suhu belitan di atas suhu minyak

rata-rata.

Kenaikan suhu belitan di atas suhu minyak rata-rata yangditentukan pada bagian kedua pengujian ini,

') T"k. dari Sub-ayat 5.6, 5,7 dan 5.8 dianggap bahwa transformator tidak mempunyai sadapan, atau jika mempunyai, pengujian

di lakukan padasadapan utama. Apabi la penguj ian di lakukan pada sadapan la in per lu d igant i kata-kata ' tegangan pengenal '

dan "arus pengenal' dengan "tegangan sadapan yang sesuai' dan 'arus sadapan yang sesuai'

-9 -

Page 17: SPLN_8-2_1991

SPLN 8-2 : X991

ditambah kenaikkan suhu minyak rata-ratayangditentukan pada bagian pertama pengujian ini, akanmemberikan kenaikan suhu belitan di atas suhu media pendingin untuk rugi-rugi total pada arusfrekuensi dan tegangan pengenai.

Alternatif lain kenaikan suhu belitan di atas suhu media pendingin untuk rugi-rugi total pada arus dantegangan pengenal dapat diperoleh dari kenaikan suhu belitan pada akhir pengujian dengan rugl-rugltotat yang telah tersebut pada kalimat pertama sub-ayat ini, dengan mengoreksi perbedaan antara suhubelitan dan suhu minyak rata-rata terhadap kondisi yang sesuai dengan arus dan frekuensi pengenal.

5.8. 4. Per t$ eb s nan transfonnator b elitart-b anyak

Dalam hal transformator belitan-banyak dimana lebih dari dua-belitan dapat dibebani serentak padapelayananny4 secara normal pengujian kenaikan suhu harus dilaksanakan dengan pengujian dua-belitanterpisah.

Dalam hal tertentu daya pengenal masing-masing belitan dapat menyebabkan pengujian transformatortersebut tidak dapat dilakukan pada rugi-rugi total penuh.

Untuk hal yang demikian, koreksi kenaikan suhu minyak bagian atas untuk transformator jenis teren-dam-rninyak harus dilakukan seperti yang dijelaskan pada Sub-ayat 5.7.1,.

65.9.1. Unuutt

Pengukuran suhu belitan dapat dilakukan sementara transformator beroperasi dengan metoda super-Fnsist yang telah dijelas kan pada Sub-ayat 5.3 atau dengan menggunakan pembacaan resistans sesudahsuplai ke transformator diputus.

Dalam hal yang terakhir ini, untuk menyediakan selang waktu antara saat pemutusan suplai danpengukuran suhu, suatu koreksi harus digunakan untuk memperoleh sepraktis mungkin suhu pada saatpemuiusan suplai.

Pembacaan harus dilakukan secepat rnungkin sesudah pemutusan suplai, tetapi disediakan cukup waktuagar pengaruh induktif tidak muncul sebagaimana yang ditunjukan pada pengukuran resistans dingin(lihat SPLN 8-1 : 1991, Sub-ayat 9.2.1).

Ketika suplai ke transformator diputus, kipas dan pompa air harus dihentikan tetapi pompa minyakharus tetap bekerja. Koreksi kenaikan suhu yang ditentukan dengan metoda resistans terhadap saatpemutusan suplai harus dilakukan dengan ekstrapolasi balik ke saat pemutusan suplai pada kurvawaktu/suhu atau kurva waktu/resistans.

5'9.2 Metoda ekstrapolasi mengunakan skala linier.

' Koreki dapat ditentukan secara pendekatan dengan menggunakan sederetan pengukuran resistans dandari sini dibuat kurvawaktu/resistans yang di ektrapolasi balik ke saat pemutusan suplai. Kemudian suhubelitan tertinggi dihitung dari resistans pada saat pemutusan suplai.

Ekstrapolasi ini dapat dilakukan sesual dengan Gambar 2, resistans R ditentukan pada selang waktuA t yang sama.

Biia diperlukan,koreksi yang dihitung menurut Sub-ayat 5.7.2 harus dilakukan untuk menentukankenaikan suhu masing-masing belitan pada kombinasi pembebanan yangdispesifikasikan, yangpalingberbahaya unfuk belitan tertentu. Pada perhitungan ini, pabrikan dapat memperhitungkan rugi sasardan rugi arus putar pada kombinasi pembebanan ini.

Kareksi sultu urttuk pendinginan transfonnator sesudsh pemutusan suplai

- 1 0 -

Page 18: SPLN_8-2_1991

SPLN E-2: f991

Dalam melakukan pengukuran resistans yang sebenarnya dengan beberapa metoda jembatan, adalah

lebih teliti untuk menentukan waktu pada p"rub.hrn resistans yang tetap A R, yaitu waktu yang dicatat

pada saat indikator dari penyetelan mula jembatan melalui titik nol.

penurunan resistans A Rn sesuai dengan selang waktu yang sama, ditarik mendatar pada titik ordinat

yang sesuai akan memberikan garis luius l-. Rzldalah resistans belitan pada saat pemutusan suplai'

5.9.3 Metoda el<strapolasi mengunakan skala log-linier

perbedaan A R, antara resistans yang terukur dan resistans R', sesuai dengan suhu belitan yang menjadi

dingin sesudah pemutusan suplai, Oigu-uut pada kertas grary log-linier dengan waktu pada sumbu linier

dan A R' pada sumbu logaritmis.aesistans R' dipilih sedemilian rupa sehingga titik pengujian yang

tergambai ha-pi, merupakan garis lurus. Resislans pada saat pemutusan suplai sama dengan R' +

A R,o, dimana A R,o didapat dengan menggambar garis lurus melalui titik-titik pada grafik dan di

ekstrapolasi balik ke garis waktu nol.

11 -

Page 19: SPLN_8-2_1991

SPIJ\I 8.2':1991II

ii

iI

iII

: 1 : .

i . . .

Ketiga stala semua linier

Gambar 1 , Metoda untuk menentukan kenaikan suhu akhir minyak

- L2-

Page 20: SPLN_8-2_1991

SPLN 8-2 : 1991

,//

,/, / t r

t Cll/ c/ E

/ ?F

\\\

Pembacaan pengujian (dikoreksi untukperbedaan suhu minyak rata-rata)

IAR

lI+

8 ! -

'ARr

Ar ----+*-- Ar --+- Ar -+*- ar -l

Kenaikan tahanan

Ketiga skala semua liniear

Gambar 2 . Metoda untuk menentukan tahanan belitan pada saat suplai dibuka dan suhu minyak rata'rata'

II

j- t 3 -

L