SPK DIMAS

34
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan sumber daya yang paling penting bagi organisasi. Hal ini disebabkan karena melakukan seleksi sumber daya manusia dalam suatu perusahaan bukanlah hal mudah. Perlu adanya metode yang disebut dengan model pengambilan keputusan yang ditemukan dan telah dikembangkan untuk membantu pihak pengambil keputusan dalam melakukan seleksi sumber daya manusia mempengaruhi efisiensi, efektivitas, juga merupakan pengeluaran pokok perusahaan dalam menjalankan bisnis.(Simamora,1995:5). Seleksi adalah proses dimana sebuah perusahaan memilih sekelompok pelamar atau orang-orang yang paling memenuhi kriteria seleksi untuk posisi yang tersedia berdasarkan kondisi yang ada saat ini. Pengertian ini menekankan aspek efektivitas dalam seleksi, meskipun demikian keputusan-keputusan seleksi mestilah juga efisien. (Simamora, 195:117). Pada kenyataan pengambilan keputusan secara efisien dan efektif bukanlah hal yang mudah, sehingga para ahli mulai mengembangkan metode-metode yang dapat mempermudah dan menambah keakuratan pengambilan keputusan. Metode-metode itu kemudian lebih dikenal dengan sebutan model pengambilan keputusan.(Permadi, 1992:2) Seleksi melibatkan alternatif dan kriteria, sehingga permasalahan yang ada berada dalam ruang lingkup Multi Criteria Decision Makin (MCDM) . MCDM terbagi menjadi dua yaitu Multi Atribute Decision Making (MADM) dan Multi Objectives Decision makin (MODM). MADM menghasilkan output satu tujuan sedangkan MODM menghasilkan output berupa banyak tujuan atau mendesain banyak tujuan, sehingga seleksi sumber daya manusia ini berada pada ruang lingkup MADM. Pada MADM terdapat banyak metode untuk penyelesaian suatu permasalahan, akan tetapi tiap metode memiliki perhitungan dan hasil akhir yang berbeda polam sehingga perlu diteliti metode manakah yang paling cocok untuk penyelesaian pada seleksi sumber daya manusia yang akan dirancang dan dibangun ini.

Transcript of SPK DIMAS

Page 1: SPK DIMAS

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sumber daya manusia merupakan sumber daya yang paling penting bagi organisasi. Hal ini disebabkan karena melakukan seleksi sumber daya manusia dalam suatu perusahaan bukanlah hal mudah. Perlu adanya metode yang disebut dengan model pengambilan keputusan yang ditemukan dan telah dikembangkan untuk membantu pihak pengambil keputusan dalam melakukan seleksi sumber daya manusia mempengaruhi efisiensi, efektivitas, juga merupakan pengeluaran pokok perusahaan dalam menjalankan bisnis.(Simamora,1995:5).

Seleksi adalah proses dimana sebuah perusahaan memilih sekelompok pelamar atau orang-orang yang paling memenuhi kriteria seleksi untuk posisi yang tersedia berdasarkan kondisi yang ada saat ini. Pengertian ini menekankan aspek efektivitas dalam seleksi, meskipun demikian keputusan-keputusan seleksi mestilah juga efisien. (Simamora, 195:117).

Pada kenyataan pengambilan keputusan secara efisien dan efektif bukanlah hal yang mudah, sehingga para ahli mulai mengembangkan metode-metode yang dapat mempermudah dan menambah keakuratan pengambilan keputusan. Metode-metode itu kemudian lebih dikenal dengan sebutan model pengambilan keputusan.(Permadi, 1992:2)

Seleksi melibatkan alternatif dan kriteria, sehingga permasalahan yang ada berada dalam ruang lingkup Multi Criteria Decision Makin (MCDM). MCDM terbagi menjadi dua yaitu Multi Atribute Decision Making (MADM) dan Multi Objectives Decision makin (MODM).MADM menghasilkan output satu tujuan sedangkan MODM menghasilkan output berupa banyak tujuan atau mendesain banyak tujuan, sehingga seleksi sumber daya manusia ini berada pada ruang lingkup MADM.

Pada MADM terdapat banyak metode untuk penyelesaian suatu permasalahan, akan tetapi tiap metode memiliki perhitungan dan hasil akhir yang berbeda polam sehingga perlu diteliti metode manakah yang paling cocok untuk penyelesaian pada seleksi sumber daya manusia yang akan dirancang dan dibangun ini.

Pada permasalahan diatas peneliti menggunakan metode TOPSIS (Technique for Order Preference by Similatary to Ideal Solution). Penilitian dibuat dengan carta merancang perangkat lunak dengan konsep customize dimana informasi kriteria, pembobotan, prioriras, dan kandidat dapat dimasukkan sendiri oleh user, metode TOPSIS didasarkan pada konsep dimana alternatif terpilih yan g terbaik tidak hanya memiliki jarak terpendek dari solusi ideal positif, namun juga memiliki jarak terpanjang dari solusi ideal negatif yang berguna untuk melakukan perangkinagan dan memperhitungkan tiap kelebihan dan kekurangan kandidat, sehingga didapatkan kandidat yang diinginkan.(Kusumadewi, 2006:81-94). Solusi ideal positif memaksimalkan atribut keuntungan dan meminimalkan atribut biaya, sedangkan solusi ideal negatif memaksimalkan atribut biaya dan meminimalkan atribut keuntungan.

Page 2: SPK DIMAS

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka perumusan dalam penelitian pada tugas ini adalah bagaimana merancang bangun suatu sistem pendukung keputusan yang dapat mendukung pihak manajemen PT. INDORAYA Surabaya dengan menggunakan metode TOPSIS dalam rangka menyeleksi sumber daya manusia guna menempati posisi yang dibutuhkan pada perusahaan.

1.3 Pembatasan Masalah

Adapun batasan masalah yang digunakan, adalah :

a) Ruang lingkup sistem yang dibuat adalah hanya pada pihak manajemen PT. INDORAYA Surabaya.

b) User yang dimaksud adalah pihak-pihak yang ditujuk manejemen PT. INDORAYA Surabaya sebagai pihak yang memiliki kriteria tertentu yang bersifat membantu proses penyeleksian sumber daya manusia.

c) Sample data yang digunakan (data pegawai, data departemen, data jabatan) berada pada ruang lingkup PT. INDORAYA Surabaya dimana data tersebut tersimpan didalam database sistem.

d) Kriteria-kriteria yang digunakan dalam tugas ini adalah pendidikan, umur, pengalaman kerja, keahlian, masa kerja, jurusan, jenis kelamin, status pernikahan, pendidikan non formal, departemen dan jabatan.

1.4 Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan tugas ini adalah:

Aplikasi ini dirancang untuk melakukan penilaian pegawai dalam seleksi sumber daya manusia.

Aplikasi ini dapat memberikan suatu rekomendasi berpa laporan hasil seleksi kandidat.

Page 3: SPK DIMAS

BAB II

LANDASAN TEORI

Bab ini akan menguraikan landasan teori/kajian pustaka yang akan digunakan. Landasan teori yang digunakan meliputi dua hal, yaitu landasan teori yang berhubungan dengan obyek permasalahan dan landasan teori yang akan digunakan sebagai dasar atau kajian untuk membantu memahami obyek permasalahn beserta konsep-konsep yang digunakan sebagai pendekatan dalam membantu memecahkan permasalahn yang ada.

Untuk membantu memudahkan dalam penyusunan landasan teori/kajian pustaka pada tugas ini, maka pembahasan awal pada landasan teori/kajian pustaka akan menitikberatkan pada teori-teori yang berhubungan dengan obyek permasalahan. Sedangkan pembahasan selanjutnya akam memaparkan teori-teori yang digunakan untuk pendekatan dalam memecahkan permasalahan yang ada.

2.1 Sumber Daya manusia

Aset Organisasi yang harus dimiliki dan sengat diperhatikan oleh manajemen adalah aset manusia dari organisasi tersebut. Aset manusia membuat tujuan,inovasi, dan mencapai tujuan organisasi tersebut. Oleh karena itu aset manusia tersebut merupakan sumber daya yang tidak hidup layaknya tanah dan bangunan, melainkan SDM merupakan sumber daya yang paling penting bagi organisasi karena mempengaruhi efisiensi dan efektifitas organisasi.

Dalam memenuhi tanggung jawabnya, fungsi SDM melaksanakan 4(empat) kegiatan utama (McLeod,2001 :276-277), antara lain :

a. Perekrutan dan penerimaan

Perekrutan berarti mengumpulkan calon yang potensial melalui iklan lowongan kerja, selanjutnya calon diseleksi untuk menentukan siapa yang diterima.

b. Pendidikan dan pelatihan

Pegawai yang ada didalam perusahaan senantiasa deiberi pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilanya.

c. Manajemen data

Page 4: SPK DIMAS

Fungsi SDM menyimpan dan memproses data yang berhubungan dengan pegawai untuk memenuhi kebutuhan informasi pemakai.

d. Penghentian dan administrasi tunjangan

Tunjangan-tunjangan diterima pegawai selama masih aktif dan setelah berhenti kerja (pensiunan atau PHK). Fungsi SDM mengatur uang pensiun/pesangon.

2.1.1 Seleksi Sumber Daya Manusia

Seleksi adalah proses dengan mana sebuah perusahaan memilih dari sekelompok pelamar atau orang-orang paling memenuhi kriteria seleksi untuk posisi yang tersedia berdasarkan kondisi yang ada pada saat ini. Pengertian ini menekankan aspek efektivitas dalam seleksi. Meskipun demikian, keputusan-keputusan mestilah juga efisien. Seleksi haruslah meningkatkan proporsi karyawan yang sukses yang terpilih dari sekelompok pelamar pada biaya yang serendah miungkin. Proses seleksi dimulai ketika pelamar melamar pekerjaan di perusahaan, dan berakhir pada saat dilakukan pengangkatan.

Terdapat beberapa variasi teknik seleksi untuk mengukur karakteristik para pelamar. Teknik-teknik seleksi yang sering dipergunakan diantaranya adalah formulir lamaran, rekomendasi dan pengecekan referensi, wawancara pekerjaan, tes-tes seleksi dengan mempertimbangkan validitas, reliabilitas, biaya dan kemudahan pelaksanaan.

2.2 Sistem Pendukung Keputusan

Man dan Watson mendefinisikan Sistem Pendukung Keputusan merupakan suatu sistem interaktif yang membantu manajer didalam mengambil keputusan melalui penggunaan data dan model keputusan untuk memecahkan masalah-masalah yang sifatnya semi terstruktur dan tidak terstruktur.(Kadarsih, 2000).

Suatu SPK memiliki tiga subsistem utama yang menentukan kapabilitas teknik SPK tersebut, yaitu :

a. Subsistem Manajemen Basis Data (database)

Subsistem ini merupakan komponen SPK penyedia data bagi sistem. Data tersebut disimpan dalam basis data yang diorganisasikan oleh DBMS. Basis data dalam SPK berasal dari sumber internal dan eksternal.

b. Subsistem Manajemen Basis Model (model base)

Model adalah peniruan dari alam nyata. Model ini dikelola oleh mmodel base.

c. Subsistem Basis dialog (user sistem interface)

Melalui sistem dialog inilah diartikulasikan dan diimplementasikan sehingga pemakai dapat berkomunikasi dengan sistem yang dirancang.

Page 5: SPK DIMAS

2.3 Multi-Criteria Decision Making (MCDM)

Multiple Criteria Decision Making (MCDM) adalah suatu metode pengambilan keputusan untuk menetapkan alternatif terbaik dari sejumlah alternatif berdasarkan kriteria tertentu. (Kusumadewi dkk, 2006). Berdasarkan tujuanya, MCDM dapat dibagi menjadi 2 model (Zimmermann, 1991): Multi Attribute Decision Making (MADM); Multi Objective Decision Making (MODM). Secara umum dapat dikatakan bahawa, MADM menyeleksi alternatif terbaik. Perbedaan mendasar terlihat pada tabel berikut :

Tabel 2.1 Perbedaan MADM dan MODM (Yoon dan Hwang, 1981)

MADM MODMKriteria (didefinisikan oleh) Atribut TujuanTujuan Implisit EksplisitAlternatif Diskret, dalam jumlah terbatas Kontinu, dalam jumlah tak terbatasKegunaan Seleksi Desain

Ada beberapa fitur umum yang akan digunakan dalam MCDM (Janco, 2005) yaitu:

a. Alternatif

Kemungkinan-kemungkinan yang dapat dipilih oleh pengambil keputusan. Jumlah alternatif ini adalah terbatas.

b. Atribut

Biasanya merupakan karakteristik, komponen atau kriteria keputusan.

c. Bobot Keputusan

Pemberian bobot pada setiap kriteria.

d. Matriks keputusan

Suatu matriks keputusan X yang berukuran m x n, berisi elemen-elemen , yang

mempresentasikan rating dari alternatif (i = 1,2,....,m) terhadap kriteria (j = 1,2,...,n).

e. Pertentangan antar Kriteria

Page 6: SPK DIMAS

Dalam kriteria majemuk rancang biasanya terjadi pertentangan kepentingan antara satu kriteria dengan yang lainya.

Dalam menyusun rancang bangun sistem ini, jenis metode Sistem Pendukung Keputusan yang digunakan adalah model TOPSIS

2.4 TOPSIS

Technique for Order Preferences by similarity to Ideal Solution (TOPSIS) adalah suatu metode pengambilan keputusan multikriteria yang pertama kali diperkenalkan oleh Yonn dan Hwang (1981). Dengan ide dasarnya adalah bahwa alternatif yang dipilih memiliki jarak terdekat dengan solusi ideal dan yang terjauh dari solusi ideal negatif.

TOPSIS memperhatikan baik jarak ke solusi ideal positif maupun jarak ke solusi ideal negatif, denfan mengambil hubungan kedekatan menuju solusi ideal. Dengan melakukan perbandingan pada keduanya, urutan pilihan dapat ditentukan.

Berikut ini adalah matriks D yang memiliki m alternatif dengan n kriteria, dimana adalah pengukuran pilihan dari alternatif ke-i dalam hubunganya dengan kriteria ke-j.

D =

Langkah-langkah yang dilakukan dalam penyelesaian masalah menggunakan Topsis adalah sebagai berikut :

Langkah 1 : Normalisasi matrix keputusan

Dalam prosedur ini, setiap nilai atribut diubah menjadi nilai yang comparable. Setiap normalisasi dari

nilai dapat dilakukan dengan perhitungan :

Sehingga didapat matrik R hasil normalisasi,

R adalah matriks yang telah di normalisasi, dimana m menyatakan alternatif, n menyatakan kriteria

dan adalah normalisasi pengukuran pilihan dari alternatif ke-i dalam hubunganya dengan kriteria ke-j.

Langkah 2 : Pembobotan pada matrix yang telah di normalisasi

Diberikan bobot W = ( ) sehingga weighted normalized matrix V dapat dihasilkan sebagai berikut :

Page 7: SPK DIMAS

Langkah 3 : Menentukan Solusi ideal dan Solusi ideal negatif

Solusi ideal dinotasikan dengan dan solusi ideal negatif dinotasikan dengan , sebagai berikut :

Dimana :

J = {j = 1,2,3,...,n dan j berhubungan dengan benefit criteria}

J’ = {j = 1,2,3,...,n dan j berhubungan dengan cost criteria}

Pengembangan dan adalah untuk mewakili alternatif yang most preferable ke solusi ideal dan yang least preferable secara berurutan.

Langkah 4 : Menghitung separation measure

Separation measure ini merupakan pengukuran jarak dari suatu alternatif ke solusi ideal dan solusi ideal negatif. Perhitungan matematisnya adalah sebagai berikut :

a. Solusi ideal

b. Solusi ideal negatif

Langkah 5 : Menghitung kedekatan relatif dengan solusi ideal

Kedekatan relatif dari alternatif dengan solusi ideal direpresentasikan dengan :

, dimana 0 < <1 dan i = 1,2,3,...,m

Langkah 6 : Mengurutkan pilihan

Page 8: SPK DIMAS

Pilihan akan diurutkan berdasarkan pada nilai , sehingga alternatif dengan jarak terpendek dengan solusi ideal adalah alternatif terbaik.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Analisa Permasalahan

Sumber daya manusia merupakan salah satu aset perusahaan yang sangat penting. Pada umumnya untuk mendapatkan sumber daya yang diinginkan suatu perusahaan melakukan seleksi dari kandidat yang ada. Tiap kandidat memiliki kriteria sebagai bahan pertimbangan yang digunakan untuk memilih kandidat yang dibutuhkan.

Dengan adanya berbagai kandidat dengan nilai kriteria yang bervariasi memungkinkan pihak perusahaan untuk menentukan pilihan kandidat yang dianggap paling sesuai dengan kebutuhanya.

Penelitian dibuat dengan cara merancang perangkat lunak yang memiliki konsep membandingkan kriteria-kriteria dasar untuk mendapatkan nilai minimal kriteria yang dibutuhkan

Page 9: SPK DIMAS

oleh perusahaan. Nilai-nilai tersebut akan digunakan untuk mengukur suatu kandidat yang dibutuhkan perusahaan. Hasil akhir yang diharapkan adalah suatu saran strategik berupa suatu laporan kandidat ideal dengan memperhitungkan secara berimbang total nilai terendah dari kelemahan kandidat tersebut dan total nilai tertinggi dari kelebihan kandidat itu sendiri.

3.2 Model Pengembangan

Secara umum Sistem Pendukung Keputusan pemilihan sumber daya manusia yang dilakukan dengan metode TOPSIS ini memiliki tahapan seperti gambar 3.1 beserta penjelasanya sebagai berikut:

Gambar 3.1 Alur Proses Sistem Pendukung Keputusan

Input yang dilakukan user berupa data kriteria dimana kriteria pegawai yang akan menentukan nilai-nilai dari matriks disesuaikan dengan ketentuan perusahaan dan data alternatif pegawai yang akan dipilih sesuai jabatan atau lowongan yang tersedia dalam perusahaan, misalnya pengalaman kerja lebih penting daripada umut atau sebaliknya.

Kemudian input tersebut diproses mengunakan analisis kriteria, analisa kandidat dan hitung bobot dengan metode TOPSIS. Output yang disajikan, berupa urutan prioritas kandidat beserta saran untuk pengambilan keputusan (user) dari metode TOPSIS.

3.3 Rancangan Penelitian

Rancangan yang dibuat pada bagian proses merupakan proses dari metode TOPSIS sebagai tahapan-tahapan dalam pendekatan pemecahan masalah. Alur proses metode TOPSIS dimulai dengan melakukan studi lapangan yang didukung dengan studi pustaka untuk menentukan kriteria yang akan diseleksi. Dari alternatif pegawai tersebut akan dibobotkan tiap kriteria yang dimiliki oleh masing-masing kandidat dengan skala 3 point dan skala 5 point untuk menentukan bobot prioritasnya. Seluruh data kandidat dan kriteria setiap kandidat diolah dalam bentuk matriks hingga dihasilkan suatu rekomendasi strategik berupa laporan kandidat ideal untuk suatu lowongan atau jabatan dalam perusahaan. Berikut adalah alur proses metode TOPSIS yang dipaparkan pada gambar 3.2 sebagai berikut :

Page 10: SPK DIMAS

Gambar 3.2 Alur Proses Rancangan penelitian

3.4 Analisis data

Dalam merancang sistem pendukung keputusan ini diperlukan data-data pendukung, antara lain :

a. Data departemen/divisi, meliputi kode departemen/divisi dan mana departemen/divisi digunakan sebagai inputan yang dilakukan pihak PSDM.

Page 11: SPK DIMAS

b. Data Jabatan, meliputi kode jabatan dan nama jabatan digunakan sebagai inputan yang dilakukan oleh pihak PSDM.

c. Data Jurusan, meliputi jide jurusan dana nama jurusan yang digunakan sebagai inputan yang dilakukan pihak PSDM.

d. Data Kriteria, meliputi kode kriteria, nama kriteria, nilai prioritas ke-1 bernilai 5, nilai prioritas ke-2 bernilai 3, nilai prioritas ke-3 bernilai 1. Skala penilaian meliputi nilai variabel yang telah disediakan.

e. Data Permimntaan SDM, meliputi kode permintaan, tanggal permintaan, nomor surat/memo, kode departemen dan kode pegawai, sebagai pihak terkait yang menginginkan adanya proses seleksi, kode departemen dan kode jabatan yang membutuhkan pegawai, serta kode departemen, kode pegawai, sebagai pihak penyeleksi jika penyeleksi berasal dari dalam perusahaan, apabila penyeleksi merupakan pihak yang ditunjuk berasal dari luar perusahaan maka data yang digunakan adalah nama penyeleksi, nama perusahaan dimana penyeleksi bekerja, alamat perusahaan tempat penyeleksi bekerja dan nomor telepon perusahaan tersebut.

f. Data Pendidikan, meliputi nik sebagai kode pagawai,strata, nama sekloah, jurusan, kota dimana sekolah berada dan tahun lulus.

g. Data pegawai, meliputi nik sebagai kode pegawai, nama pegawai, kode departemen/divisi, jabatan, alamat, kota, tempat tanggal lahir, jenis kelamin, agama, status, kewarganegaraan, keahlian, tanggal masuk, dan foto.

h. Data Pendidikan, meliputi nik sebagai kode pegawai, strata, nama sekolah, jurusan, kota dimana sekolah berada, tahun lulus.

i. Data pendidikan non formal, meliputi nik sebagai kode pegawai, nama instansi, nama pendidikan, tanggal mulai dan tanggal selesai.

j. Data surat, meliputi nik, kode jenis surat, no. Sk, tanggal awal, tanggal akhir, perihal.

k. Data pengalaman kerja, meliputi nik, nama perusahaan, jabatan, alamat perusahaan, lama bekerja.

l. Pemilihan kriteria menggunakan kode permintaan sdm dan kode kriteria, sedangkan pemilihan kandidat menggunakan kode permintaan sdm dan kode pegawai.

m. Pembobotan, meliputi nilai tingkat kepentingan antar kriteria yang diinginkan oleh penyeleksi untuk menentukan nilai ideal tiap kriteria, nilai kriteria menggunakan skala 5 point. Skala penilaian meliputi variabel yang telah disediakan.

n. Nilai ini digunakan sebagai kriteria dasar yang diharapkan minimal ada pada tiap kandidat untuk mengisi lowongan yang ada.

o. Selanjutnya mengikuti proses langkah-langkah dalam rancangan penelitian pada metode penelitian.

Page 12: SPK DIMAS

3.5 Pengumpulan Data

Berdasarkan hasil analisa data, perhitungan dapat menggunakan metode TOPSIS, dimana metode tersebut berdasarkan data pegawai PT. INDORAYA Surabaya dan pengguna atau pihak pengambil keputusan (Manager, Bagian PSDM, Direktur, pihak konsultan, dan pihak yang ditunjuk oleh perusahaan) dapat memilih untuk menggunakan salah satu metode atau keduanya. Hasil Output dari perhitungan metode tersebut berupa penelusuran prioritas kandidat. Pemilihan alternatif prioritas kandidat dilakukan user berdasarkan value pembobotan sakala penilaian.

3.6 Perancangan Sistem

Pada tahap ini terdapat aktifitas pendefinisian kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun hingga implementasi dari sistem informasi.

3.6.1 Diagram Alir Sistem

Aliran sistem adalah bagan yang menunjukkan arus perhitunggan pekerjaan secara menyeluruh dari suatu sistem yang menjelaskan urutan prosedur-prosedur yang terdapat di dalam sistem.

Gambar 3.6 Diagram Alir Sistem Seleksi SDM

Page 13: SPK DIMAS

Gambar diagram alir sistem pada gambar 3.6 diatas menjabarkan bagaimana proses seleksi sumber daya manusia dengan metode TOPSIS dilakukan pertama-tama membuat kode transaksi baru PSDM untuk memilih lowongan pekerjaan yang mana transaksi tersebut akan tersimpan dalam tabel permintaan_sdm, kemudian menentukan kriteria dan kandidat yang diinginkan.

Sebelum melakukan pemilihan kriteria dan kandidat selalu diawali dengan memasukkan kode PSDM yang diambil dari tabel permintaan_psdm, data kriteria disimpan dalam tabel bobot_prioritas sebagai bobot preferensi yang digunakan untuk melakukan perhitungan TOPSIS bersama data kandidat, sehingga dihasilkan suatu laporan yang berupa hasil seleksi kandidat yang ideal yang telah diseleksi untuk lowongan jabatan suatu departemen dalam suatu perusahaan.

3.6.2 Diagram Berjenjang

Diagram berjenjang merupakan gambaran dari hirarki proses yang terdapat dalam sistem. Dalam sistem pendukung keputusan seleksi sumber daya manusia dengan metode TOPSIS ini meliputi:

a. Maintenance data

Maintenance terdiri atas sub proses manitenance data departemen, jabatan, jurusan, pegawai, kriteria, permintaan sdm, dan maintenance user.

b. Seleksi Sumber Daya Manusia

Proses ini terdiri atas sub proses TOPSIS

c. Laporan

Proses ini dibuat untuk memberikan suatu laporan hasil seleksi sumber daya manusia yang telah dilakukan dengan metode TOPSIS.

3.6.3 Data Flow Diagram

Data Flow Diagram adalah diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus data dari sistem DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika. DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem dengan terstruktur dan jelas juga merupakan dokumentasi dari sistem yang baik. Data flow diagram dari aplikasi ini dapat dilihat pada gambar berikut

A. Context Diagram

Context Diagram mengambarkan proses aliran data yang terjadi dalam sistem secara garis besarnya. Selanjutnya context diagram dapat didekomposisi menjadi Data Flow Diagram level 0 yang

Page 14: SPK DIMAS

menjelaskan proses pada level yang lebih tinggi. Dalam pembuagtan sistem pendukung keputusan ini terdiri dari 3 external entity. Yaitu PSDM, manajemen, dan pengguna aplikasi sistem pendukung keputusan yang dibangun.

Gambar 3.8 Context Diagram

B. DFD Level 0

Page 15: SPK DIMAS

Gambar 3.9 DFD Level 0

Dari Context Diagram, yang ada maka dibuat DFD Level 0 tampak seperti gambar 3.9. Diagram arus data pada level 0 memiliki 3 Proses yaitu maintenance data,proses seleksi SDM dan proses laporan

C. DFD Level 1

DFD level 1 merupakan hasil dekomposisi dari data flow level 0.

C.1 DFD Level 1 Proses Maintenance

Data flow diagram pada level 1 proses maintenance ini menggambarkan proses maintenance data, meliputi maintenance data pegawai pada tabel pegawai, departemen/divisi pada tabel departemen, jabatan pada tabel jabatan, jurusan pada tabel jabatan, jurusan pada tabel jurusan, range pada tabel kriteria, permintaan sdm pada tabel permintaan sdm, dan user login pada tabel login. Proses maintenance ini dijelaskan oleh gambar 3.10 berikut

Page 16: SPK DIMAS

Gambar 3.10 DFD Level 1 Proses Maintenance

C.2 DFD Level 1 Proses Seleksi SDM

Page 17: SPK DIMAS

Gamber 3.11 DFD Level 1 Proses Seleksi SDM

Data Flow diagram level 1 proses seleksi sdm dijelaskan oleh gambar 3.11 yaitu proses perhitungan dengan menggunakan metode TOPSIS. DFD lecel ini memiliki 7 proses meliputi pemilihan alternatif pegawai, normalisasi matrik keputusan, pembobotan matrik, menentukan solusi ideal positif dan solusi ideal negatif, menghitung measure, menghitung kedekatan relatif dengan solusi ideal dan mengurutkan pilihan, dimana tiap prosesnya menggambarkan perhitungan TOPSIS terhadap kriteria dan kandidat.

Page 18: SPK DIMAS

D.DFD Level 2

DFD Level 2 Merupakan dekomposisi dari level 1.

D.1 DFD level 2 Proses Perhitungan Normalisasi Matrik Keputusan

Normalisasi matrik keputusan digambarkan oleh tiga proses yaitu normalisasi tiap elemen, perhitungan akar normalisasi, tiap elemen dibagi hasil pengakaran. Berikut gambaran proses beserta aliran arus dagta pada level 3 proses normalisasi matrik keputusan. Proses tersebut dirangkum oleh gambar 3.12 dibawah ini :

Gambar 3.12 DFD Level 2 Proses Normalisasi Matrik Keputusan

D.2 DFD Level 2 Proses Pembobotan Matrik Keputusan

DFD Level 2 proses pembobotan matrik ini menggambarkan aliran arus data dimana bobot preferensi pada tabel bobot preferensi dari proses perhitungan TOPSIS digunakan untuk dikalikan dengan matrik kriteria yang dimiliki kandidat. Proses ini secara garis besar tampak pada gambar 3.13 sebagai berikut :

Page 19: SPK DIMAS

Gambar 3.13 DFD Level 2 Proses Pembobotan Matrik Keputusan

D.3 DFD Level 2 Proses Menghitung Separation Measure

DFD Level 2 proses menghitung separation measure ini menggambarkan pengukuran jarak antara dari suatu alternatif yang diperoleh dari nilai solusi ideal positif dan solusi ideal negatif. Proses ini secara garis besar tampak pada gambar 3.14 sebagai berikut :

Gambar 3.14 DFD Level 2 Proses Menghitung Separation Measure

Page 20: SPK DIMAS

D.4 DFD Level 2 Proses Hitung Kedekatan Relatif Dengan Solusi Ideal

Gambar 3.15 DFD Level 2 Proses Hitung Kedekatan Relatif Dengan Solusi Ideal

Gambar 3.15 menggambarkan aliran arus data pada proses analisa kedekatan dan mengurutkan nilai kedekatan. Proses-proses tersebut digunakan untuk menghitung nilai kedekatan relatif tiap pegawai terhadap solusi ideal negatif dan solusi ideal positif.

3.6.4 Entity Relationship Diagram

Entity Relationship Diagram (ERD) digunakan untuk menginterpretasikan, menentukan dan mendokumentasikan kebutuhan-kebutuhan untuk sistem pemrosesan database.ERD menyediakan bentuk untuk menunjukkan struktur keseluruhan kebutuhan data dari pemakai.

Page 21: SPK DIMAS

CDM

Relation_139Relation_138

Relation_137

Relation_136

Relation_135

Relation_134Relation_133

Relation_132

Relation_131

Relation_130

Relation_129Relation_128Relation_127

Peng alaman kerja

Kode KerjaNama PrshnJabatanAlamatteleponLama kerja

Peg awai

NikNamaAlamatKotaTmp LahirTgl LahirJkelAgamaSts PerkawinanSts WNKeahlianTgl MasukFoto

Pendidikan

Kode PEStrataNama SekolahKotaTahun

Jurusan

Kode JurusanNama Jurusan

Pendidikan Non Formal

Kode PNFNama InstansiNama PendidikanTgl MulaiTgl Selesai

Surat

Kode SuratNo SKTgl AwalTgl Akhirperihal

Jenis Surat

Id Jenis SuratJenis Surat

Topsis

Solusi Ideal

Jabatan

Kode JabatanNama Jabatan

Dept Div

Kode Dept DivNama Dept Div

Permintaan SDM

Id SDMTgl SDMNo SK SDMStatus SeleksiPihak TerkaitNama PerusahaanAlamatTelp

Bobot Prioritas

idnilai

Kriteria

Kode KriteriaNama KriteriaPrior1Prior2Prior3

Page 22: SPK DIMAS

PDM

KODE_KRITERIA = KODE_KRITERIA

ID_SDM = ID_SDM

ID_SDM = ID_SDM

ID_JENIS_SURAT = ID_JENIS_SURAT

NIK = NIK

NIK = NIKNIK = NIK

KODE_DEPT_DIV = KODE_DEPT_DIV

KODE_JABATAN = KODE_JABAT AN

NIK = NIK

KODE_JURUSAN = KODE_JURUSANNIK = NIK

NIK = NIK

PENGALAMAN_KERJA

KODE_KERJA intNIK varchar(20)NAMA_PRSHN varchar(50)JABATAN varchar(50)ALAMAT varchar(50)TELEPON varchar(15)LAMA_KERJA float

PEGAWAI

NIK varchar(20)KODE_JABATAN varchar(20)KODE_DEPT_DIV varchar(30)NAMA varchar(50)ALAMAT varchar(50)KOTA varchar(30)TMP_LAHIR varchar(30)TGL_LAHIR datetimeJKEL varchar(10)AGAM A varchar(10)STS_PERKAWINAN varchar(10)STS_WN varchar(10)KEAHLIAN varchar(100)TGL_M ASUK datetimeFOTO varchar(500)

PENDIDIKAN

KODE_PE intNIK varchar(20)KODE_JURUSAN varchar(10)STRATA varchar(50)NAMA_SEKOLAH varchar(50)KOTA varchar(30)TAHUN int

JURUSAN

KODE_JURUSAN varchar(10)NAMA_JURUSAN varchar(50)

PENDIDIKAN_NON_FORMAL

KODE_PNF intNIK varchar(20)NAMA_INSTANSI varchar(30)NAMA_PENDIDIKAN varchar(30)TGL_M ULAI datetimeTGL_SELESAI datetime

SURAT

KODE_SURAT intNIK varchar(20)ID_JENIS_SURAT varchar(20)NO_SK varchar(50)TGL_AWAL datetimeTGL_AKHIR datetimePERIHAL varchar(100)

JENIS_SURAT

ID_JENIS_SURAT varchar(20)JENIS_SURAT varchar(40)

TOPSIS

NIK varchar(20)ID_SDM varchar(10)SOLUSI_IDEAL float

JABATAN

KODE_JABATAN varchar(20)NAMA_JABATAN varchar(50)

DEPT_DIV

KODE_DEPT_DIV varchar(30)NAMA_DEPT_DIV varchar(50)

PERM INTAAN_SDM

ID_SDM varchar(10)NIK varchar(20)TGL_SDM datetimeNO_SK_SDM varchar(50)STATUS_SELEKSI char(1)PIHAK_TERKAIT varchar(30)NAMA_PERUSAHAAN varchar(50)ALAMAT varchar(50)TELP int

BOBOT_PRIORITAS

ID intID_SDM varchar(10)KODE_KRITERIA varchar(10)NILAI int

KRITERIA

KODE_KRITERIA varchar(10)NAMA_KRITERIA varchar(30)PRIOR1 varchar(50)PRIOR2 varchar(50)PRIOR3 varchar(50)

Page 23: SPK DIMAS

3.6.5 Struktur Database

a. Database Master Departemen/Divisi

Nama Tabel : Dept_Div

Fungsi :Untuk menyimpan master data departemen/divisi

Primary Key : kode_dept_div

Foreign Key :-

Tabel 3.1 Dept_Div

Nama Field Tipe DataLength Key Keterangan

Kode_dept_div varchar 30 PK Kode departemen/DivisiNama_dept_div varchar 50 nama Departemen/Divisi

b. Database Master Jabatan

Nama Tabel :Jabatan

Fungsi :Untuk Menyimpan master data Jabatan

Primary Key :Kode_jabatan

Foreign Key :-

Tabel 3.2 Jabatan

Nama Field Tipe DataLength Key Keterangan

Kode_Jabatan varchar 20 PK Kode JabatanNama_Jabatan varchar 50 Nama Jabatan

c. Database Master Jurusan

Nama Tabel : Jurusan

Fungsi :Untuk menyimpan master data jurusan

Primary Key :kd_jurusan

Foreign key :-

Tabel 3.3 Jurusan

Nama Field Tipe DataLength Key Keterangan

Kode_Jurusan varchar 10 PK Kode Jurusan

Page 24: SPK DIMAS

Nama_Jurusan varchar 50 Nama Jurusan

d. Database Master Jenis Surat

Nama Tabel : Jenis_Surat

Fungsi :Untuk menyimpan master data jenis surat

Primary Key :kd_jenis_surat

Foreign key :-

Tabel 3.4 Jenis_Surat

Nama Field Tipe DataLength Key Keterangan

kd_jenis_surat varchar 20 PK Kode Jenis SuratNama_jenis_surat varchar 40 Nama Jenis Surat

e. Database Master Pegawai

Nama Tabel :Pegawai

Fungsi :Untuk menyimpan master data pegawai

Primary Key :nik

Foreign key :kode_dept_div, kode_jabatan

Tabel 3.5 Pegawai

Nama Field Tipe DataLength Key Keterangan

Nik varchar 20 PK Kode Jenis SuratNama varchar 50 Nama Jenis SuratKode_dept_div varchar 30 fk Kode DepartemenKode_jabatan varchar 20 fk Kode JabatanAlamat varchar 50 Alamat Pegawaikota varchar 30 Domisili PegawaiTempat_lahir varchar 30 Tempat Lahir PegawaiTgl_lahir Date Tanggal Lahir PegawaiJkel varchar 10 Jenis Kelamin PegawaiAgama varchar 10 Agama PegawaiSts_perkawinan varchar 10 Status Perkawinan PegawaiKeahlian varchar 100 Keahlian Pegawai

Tgl_masuk Date Tgl Masuk dalam Perusahaan

Foto varchar 500 Foto Pegawai

Page 25: SPK DIMAS

f. Database Master Pendidikan Formal

Nama Tabel : Pendidikan

Fungsi :Untuk menyimpan master data pendidikan formal

Primary Key :kode_pf

Foreign key :nik, jurusan

Tabel 3.6 Pendidikan

Nama Field Tipe DataLength Key Keterangan

kode_pf int pk Kode pendidikan formalNik varchar 20 fk Kode pada tabel pegawaiStrata varchar 50 Strata pendidikanJurusan varchar 10 fk Jurusan pada tabel jurusanNama Sekolah varchar 50 Nama sekolahKota varchar 30 Kota sekolahTahun int Tahun lulus

g. Database Master Pendidikan Non Formal

Nama Tabel : Pendidikan_non_formal

Fungsi :Untuk menyimpan master data departemen/divisi

Primary Key :kode_pnf

Foreign key :nik

Tabel 3.7 Pendidikan Non Formal

Nama Field Tipe DataLength Key Keterangan

kode_pnf int pk Kode pendidikan non formalNik varchar 20 fk Kode pada tabel pegawaiNama instansi varchar 30 Nama InstansiNama pendidikan varchar 30 Kursus atau seminar yang diikutiTgl Mulai Date 50 Tgl mulaiTgl Selesai Date 30 Tgl Selesai

Page 26: SPK DIMAS

h. Database Master Pengalaman kerja

Nama Tabel : Pengalaman_Kerja

Fungsi :Untuk menyimpan master data pengalaman kerja

Primary Key :kode_kerja

Foreign key :nik

Tabel 3.8 Pengalaman_Kerja

Nama Field Tipe DataLength Key Keterangan

Kode_kerja int pk Kode kerjaNik varchar 20 fk Kode pada tabel pegawaiNama_perusahaan varchar 50 Nama InstansiJabatan varchar 50 Jabatan TerakhirAlamat varchar 50 Alamat PerusahaanTelepon varchar 10 No telp perusahaanMasa Kerja Float Tanggal selesai

i. Database master Surat

Nama Tabel : Surat

Fungsi :Untuk menyimpan master data surat

Primary Key :kode_surat

Foreign key :nik, kode_jenis_surat

Tabel 3.9 Surat

Nama Field Tipe DataLength Key Keterangan

Kode_surat int pk Kode SuratNik varchar 20 fk Kode pada tabel pegawaiKode_jenis_surat varchar 20 Kode pada tabel jenis suratno_sk varchar 50 No surat keputusanTanggal_awal Date tgl awal surat berlakuTanggal_akhir Date tgl akhir surat berlakuPerihal varchar 100 Keterangan surat

Page 27: SPK DIMAS

j. Database Master Kriteria

Nama Tabel : Kriteria

Fungsi :Untuk menyimpan master data kriteria

Primary Key :kode_kriteria

Foreign key :-

Tabel 3.10 kriteria

Nama Field Tipe DataLength Key Keterangan

Kode kriteria varchar 10 pk kode kriteriaNama kriteria varchar 30 nama kriteriaPrior1 varchar 50 Prioritas 1 kriteria yang diinginkanPrior2 varchar 50 Prioritas 2 kriteria yang diinginkanPrior3 varchar 50 Prioritas 3 kriteria yang diinginkan

k. Database Master Permintaan SDM

Nama Tabel :kd_sdm_kriteria

Fungsi :Untuk menyimpan master data permintaan sdm

Primary Key :kode_sdm

Foreign key :nik, nik_seleksi, kd_dept1, kd_dept2, kd_dept3, kd_jabatan

Tabel 3.11 Permintaan SDM

Nama Field Tipe DataLength Key Keterangan

kd_sdm Varchar 10 pk kode permintaan sdmTanggal_sdm Date tanggal permintaan sdmNo_sk_sdm Varchar 50 no sk permintaan sdmkd_dept1 Varchar 30 fk kode departemen 1nik Varchar 20 fk nik pegawaikd_dept2 Varchar 30 fk kode departemen 2kd_jabatan Varchar 20 fk kode jabatanStatus_seleksi Char 1 status seleksikd_dept3 Varchar 30 fk kode departemen 3nik_seleksi Varchar 20 fk nik penyeleksi

Page 28: SPK DIMAS

Pihak_terkait Varchar 30 pihak penyeleksi luar perusahaanNama _perusahaan Varchar 50 nama perusahaan penyeleksiAlamat Varchar 50 alamat perusahaan penyeleksiNo_telp Int telp perusahaan penyeleksi

I. Database Bobot Prioritas

Nama Tabel : Bobot_prioritas

Fungsi :Untuk menyimpan nilai bobot prioritas

Primary Key :-

Foreign key :kd_sdm, kode_kriteria

Tabel 3.12 Bobot_Prioritas

Nama Field Tipe DataLength Key Keterangan

kd_sdm Varchar 10 FK Kode pilih kriteriakode_kriteria Varchar 10 fk kode permintaan sdmnilai float kode kriteria

m. Database TOPSIS

Nama Tabel : TOPSIS

Fungsi :Untuk menyimpan master hasil akhir seleksi

Primary Key :-

Foreign key :kd_sdm,nik

Tabel 3.13 TOPSIS

Nama Field Tipe DataLength Key Keterangan

kd_sdm Varchar 10 FK Kode pilih kriterianik Varchar 20 fk kode_permintaan sdmSolusi_ideal float nik kandidat

Page 29: SPK DIMAS

BAB IV

PENUTUP

4.1 kesimpulan

Secara garis besar hasil perancangan dan pembuatan Sistem Pendukung Keputusan untuk Seleksi Sumber Daya Manusia menggunakan Metode TOPSIS ini membantu pihak manajemen PT INDORAYA Surabaya dalam melakukan seleksi sumber daya manusia untuk lowongan yang ada pada perusahaan untuk meminimalkan biaya dan meningkatkan keuntungan

4.2 Saran

Page 30: SPK DIMAS

Untuk pengembangan lebih lanjut dari Sistem Pendukung Keputusan untuk Seleksi Sumber Daya Manusia menggunakan Metode TOPSIS dapat disarankan sebagai berikut:

1. Dapat ditambahkan data-data lain yang mendukung pemilihan sumber daya manusia, misalnya kriteria dapat ditambahkan secara dinamis, tentunya dengan jangkauan sumber daya manusia yang berbeda pula.

2. Aplikasi ini dapat dikembangan bukan hanya dalam ruang lingkup perusahaan, misalnya untuk calon pelamar.

3. Sistem dapat dikembangan dalam bentuk web site lowongan secara komersial dimana pihak pengelola web site dapat bekerja sama dengan banyak perusahaan dan pihak pelamar dapat mendaftarkan diri serta dapat memberikan data yang akan digunakan untuk proses seleksi, sehingga terjadi suatu sinergi dalam dunia kerja dan bidang IT.