SPK DIMAS
Transcript of SPK DIMAS
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sumber daya manusia merupakan sumber daya yang paling penting bagi organisasi. Hal ini disebabkan karena melakukan seleksi sumber daya manusia dalam suatu perusahaan bukanlah hal mudah. Perlu adanya metode yang disebut dengan model pengambilan keputusan yang ditemukan dan telah dikembangkan untuk membantu pihak pengambil keputusan dalam melakukan seleksi sumber daya manusia mempengaruhi efisiensi, efektivitas, juga merupakan pengeluaran pokok perusahaan dalam menjalankan bisnis.(Simamora,1995:5).
Seleksi adalah proses dimana sebuah perusahaan memilih sekelompok pelamar atau orang-orang yang paling memenuhi kriteria seleksi untuk posisi yang tersedia berdasarkan kondisi yang ada saat ini. Pengertian ini menekankan aspek efektivitas dalam seleksi, meskipun demikian keputusan-keputusan seleksi mestilah juga efisien. (Simamora, 195:117).
Pada kenyataan pengambilan keputusan secara efisien dan efektif bukanlah hal yang mudah, sehingga para ahli mulai mengembangkan metode-metode yang dapat mempermudah dan menambah keakuratan pengambilan keputusan. Metode-metode itu kemudian lebih dikenal dengan sebutan model pengambilan keputusan.(Permadi, 1992:2)
Seleksi melibatkan alternatif dan kriteria, sehingga permasalahan yang ada berada dalam ruang lingkup Multi Criteria Decision Makin (MCDM). MCDM terbagi menjadi dua yaitu Multi Atribute Decision Making (MADM) dan Multi Objectives Decision makin (MODM).MADM menghasilkan output satu tujuan sedangkan MODM menghasilkan output berupa banyak tujuan atau mendesain banyak tujuan, sehingga seleksi sumber daya manusia ini berada pada ruang lingkup MADM.
Pada MADM terdapat banyak metode untuk penyelesaian suatu permasalahan, akan tetapi tiap metode memiliki perhitungan dan hasil akhir yang berbeda polam sehingga perlu diteliti metode manakah yang paling cocok untuk penyelesaian pada seleksi sumber daya manusia yang akan dirancang dan dibangun ini.
Pada permasalahan diatas peneliti menggunakan metode TOPSIS (Technique for Order Preference by Similatary to Ideal Solution). Penilitian dibuat dengan carta merancang perangkat lunak dengan konsep customize dimana informasi kriteria, pembobotan, prioriras, dan kandidat dapat dimasukkan sendiri oleh user, metode TOPSIS didasarkan pada konsep dimana alternatif terpilih yan g terbaik tidak hanya memiliki jarak terpendek dari solusi ideal positif, namun juga memiliki jarak terpanjang dari solusi ideal negatif yang berguna untuk melakukan perangkinagan dan memperhitungkan tiap kelebihan dan kekurangan kandidat, sehingga didapatkan kandidat yang diinginkan.(Kusumadewi, 2006:81-94). Solusi ideal positif memaksimalkan atribut keuntungan dan meminimalkan atribut biaya, sedangkan solusi ideal negatif memaksimalkan atribut biaya dan meminimalkan atribut keuntungan.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka perumusan dalam penelitian pada tugas ini adalah bagaimana merancang bangun suatu sistem pendukung keputusan yang dapat mendukung pihak manajemen PT. INDORAYA Surabaya dengan menggunakan metode TOPSIS dalam rangka menyeleksi sumber daya manusia guna menempati posisi yang dibutuhkan pada perusahaan.
1.3 Pembatasan Masalah
Adapun batasan masalah yang digunakan, adalah :
a) Ruang lingkup sistem yang dibuat adalah hanya pada pihak manajemen PT. INDORAYA Surabaya.
b) User yang dimaksud adalah pihak-pihak yang ditujuk manejemen PT. INDORAYA Surabaya sebagai pihak yang memiliki kriteria tertentu yang bersifat membantu proses penyeleksian sumber daya manusia.
c) Sample data yang digunakan (data pegawai, data departemen, data jabatan) berada pada ruang lingkup PT. INDORAYA Surabaya dimana data tersebut tersimpan didalam database sistem.
d) Kriteria-kriteria yang digunakan dalam tugas ini adalah pendidikan, umur, pengalaman kerja, keahlian, masa kerja, jurusan, jenis kelamin, status pernikahan, pendidikan non formal, departemen dan jabatan.
1.4 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan tugas ini adalah:
Aplikasi ini dirancang untuk melakukan penilaian pegawai dalam seleksi sumber daya manusia.
Aplikasi ini dapat memberikan suatu rekomendasi berpa laporan hasil seleksi kandidat.
BAB II
LANDASAN TEORI
Bab ini akan menguraikan landasan teori/kajian pustaka yang akan digunakan. Landasan teori yang digunakan meliputi dua hal, yaitu landasan teori yang berhubungan dengan obyek permasalahan dan landasan teori yang akan digunakan sebagai dasar atau kajian untuk membantu memahami obyek permasalahn beserta konsep-konsep yang digunakan sebagai pendekatan dalam membantu memecahkan permasalahn yang ada.
Untuk membantu memudahkan dalam penyusunan landasan teori/kajian pustaka pada tugas ini, maka pembahasan awal pada landasan teori/kajian pustaka akan menitikberatkan pada teori-teori yang berhubungan dengan obyek permasalahan. Sedangkan pembahasan selanjutnya akam memaparkan teori-teori yang digunakan untuk pendekatan dalam memecahkan permasalahan yang ada.
2.1 Sumber Daya manusia
Aset Organisasi yang harus dimiliki dan sengat diperhatikan oleh manajemen adalah aset manusia dari organisasi tersebut. Aset manusia membuat tujuan,inovasi, dan mencapai tujuan organisasi tersebut. Oleh karena itu aset manusia tersebut merupakan sumber daya yang tidak hidup layaknya tanah dan bangunan, melainkan SDM merupakan sumber daya yang paling penting bagi organisasi karena mempengaruhi efisiensi dan efektifitas organisasi.
Dalam memenuhi tanggung jawabnya, fungsi SDM melaksanakan 4(empat) kegiatan utama (McLeod,2001 :276-277), antara lain :
a. Perekrutan dan penerimaan
Perekrutan berarti mengumpulkan calon yang potensial melalui iklan lowongan kerja, selanjutnya calon diseleksi untuk menentukan siapa yang diterima.
b. Pendidikan dan pelatihan
Pegawai yang ada didalam perusahaan senantiasa deiberi pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilanya.
c. Manajemen data
Fungsi SDM menyimpan dan memproses data yang berhubungan dengan pegawai untuk memenuhi kebutuhan informasi pemakai.
d. Penghentian dan administrasi tunjangan
Tunjangan-tunjangan diterima pegawai selama masih aktif dan setelah berhenti kerja (pensiunan atau PHK). Fungsi SDM mengatur uang pensiun/pesangon.
2.1.1 Seleksi Sumber Daya Manusia
Seleksi adalah proses dengan mana sebuah perusahaan memilih dari sekelompok pelamar atau orang-orang paling memenuhi kriteria seleksi untuk posisi yang tersedia berdasarkan kondisi yang ada pada saat ini. Pengertian ini menekankan aspek efektivitas dalam seleksi. Meskipun demikian, keputusan-keputusan mestilah juga efisien. Seleksi haruslah meningkatkan proporsi karyawan yang sukses yang terpilih dari sekelompok pelamar pada biaya yang serendah miungkin. Proses seleksi dimulai ketika pelamar melamar pekerjaan di perusahaan, dan berakhir pada saat dilakukan pengangkatan.
Terdapat beberapa variasi teknik seleksi untuk mengukur karakteristik para pelamar. Teknik-teknik seleksi yang sering dipergunakan diantaranya adalah formulir lamaran, rekomendasi dan pengecekan referensi, wawancara pekerjaan, tes-tes seleksi dengan mempertimbangkan validitas, reliabilitas, biaya dan kemudahan pelaksanaan.
2.2 Sistem Pendukung Keputusan
Man dan Watson mendefinisikan Sistem Pendukung Keputusan merupakan suatu sistem interaktif yang membantu manajer didalam mengambil keputusan melalui penggunaan data dan model keputusan untuk memecahkan masalah-masalah yang sifatnya semi terstruktur dan tidak terstruktur.(Kadarsih, 2000).
Suatu SPK memiliki tiga subsistem utama yang menentukan kapabilitas teknik SPK tersebut, yaitu :
a. Subsistem Manajemen Basis Data (database)
Subsistem ini merupakan komponen SPK penyedia data bagi sistem. Data tersebut disimpan dalam basis data yang diorganisasikan oleh DBMS. Basis data dalam SPK berasal dari sumber internal dan eksternal.
b. Subsistem Manajemen Basis Model (model base)
Model adalah peniruan dari alam nyata. Model ini dikelola oleh mmodel base.
c. Subsistem Basis dialog (user sistem interface)
Melalui sistem dialog inilah diartikulasikan dan diimplementasikan sehingga pemakai dapat berkomunikasi dengan sistem yang dirancang.
2.3 Multi-Criteria Decision Making (MCDM)
Multiple Criteria Decision Making (MCDM) adalah suatu metode pengambilan keputusan untuk menetapkan alternatif terbaik dari sejumlah alternatif berdasarkan kriteria tertentu. (Kusumadewi dkk, 2006). Berdasarkan tujuanya, MCDM dapat dibagi menjadi 2 model (Zimmermann, 1991): Multi Attribute Decision Making (MADM); Multi Objective Decision Making (MODM). Secara umum dapat dikatakan bahawa, MADM menyeleksi alternatif terbaik. Perbedaan mendasar terlihat pada tabel berikut :
Tabel 2.1 Perbedaan MADM dan MODM (Yoon dan Hwang, 1981)
MADM MODMKriteria (didefinisikan oleh) Atribut TujuanTujuan Implisit EksplisitAlternatif Diskret, dalam jumlah terbatas Kontinu, dalam jumlah tak terbatasKegunaan Seleksi Desain
Ada beberapa fitur umum yang akan digunakan dalam MCDM (Janco, 2005) yaitu:
a. Alternatif
Kemungkinan-kemungkinan yang dapat dipilih oleh pengambil keputusan. Jumlah alternatif ini adalah terbatas.
b. Atribut
Biasanya merupakan karakteristik, komponen atau kriteria keputusan.
c. Bobot Keputusan
Pemberian bobot pada setiap kriteria.
d. Matriks keputusan
Suatu matriks keputusan X yang berukuran m x n, berisi elemen-elemen , yang
mempresentasikan rating dari alternatif (i = 1,2,....,m) terhadap kriteria (j = 1,2,...,n).
e. Pertentangan antar Kriteria
Dalam kriteria majemuk rancang biasanya terjadi pertentangan kepentingan antara satu kriteria dengan yang lainya.
Dalam menyusun rancang bangun sistem ini, jenis metode Sistem Pendukung Keputusan yang digunakan adalah model TOPSIS
2.4 TOPSIS
Technique for Order Preferences by similarity to Ideal Solution (TOPSIS) adalah suatu metode pengambilan keputusan multikriteria yang pertama kali diperkenalkan oleh Yonn dan Hwang (1981). Dengan ide dasarnya adalah bahwa alternatif yang dipilih memiliki jarak terdekat dengan solusi ideal dan yang terjauh dari solusi ideal negatif.
TOPSIS memperhatikan baik jarak ke solusi ideal positif maupun jarak ke solusi ideal negatif, denfan mengambil hubungan kedekatan menuju solusi ideal. Dengan melakukan perbandingan pada keduanya, urutan pilihan dapat ditentukan.
Berikut ini adalah matriks D yang memiliki m alternatif dengan n kriteria, dimana adalah pengukuran pilihan dari alternatif ke-i dalam hubunganya dengan kriteria ke-j.
D =
Langkah-langkah yang dilakukan dalam penyelesaian masalah menggunakan Topsis adalah sebagai berikut :
Langkah 1 : Normalisasi matrix keputusan
Dalam prosedur ini, setiap nilai atribut diubah menjadi nilai yang comparable. Setiap normalisasi dari
nilai dapat dilakukan dengan perhitungan :
Sehingga didapat matrik R hasil normalisasi,
R adalah matriks yang telah di normalisasi, dimana m menyatakan alternatif, n menyatakan kriteria
dan adalah normalisasi pengukuran pilihan dari alternatif ke-i dalam hubunganya dengan kriteria ke-j.
Langkah 2 : Pembobotan pada matrix yang telah di normalisasi
Diberikan bobot W = ( ) sehingga weighted normalized matrix V dapat dihasilkan sebagai berikut :
Langkah 3 : Menentukan Solusi ideal dan Solusi ideal negatif
Solusi ideal dinotasikan dengan dan solusi ideal negatif dinotasikan dengan , sebagai berikut :
Dimana :
J = {j = 1,2,3,...,n dan j berhubungan dengan benefit criteria}
J’ = {j = 1,2,3,...,n dan j berhubungan dengan cost criteria}
Pengembangan dan adalah untuk mewakili alternatif yang most preferable ke solusi ideal dan yang least preferable secara berurutan.
Langkah 4 : Menghitung separation measure
Separation measure ini merupakan pengukuran jarak dari suatu alternatif ke solusi ideal dan solusi ideal negatif. Perhitungan matematisnya adalah sebagai berikut :
a. Solusi ideal
b. Solusi ideal negatif
Langkah 5 : Menghitung kedekatan relatif dengan solusi ideal
Kedekatan relatif dari alternatif dengan solusi ideal direpresentasikan dengan :
, dimana 0 < <1 dan i = 1,2,3,...,m
Langkah 6 : Mengurutkan pilihan
Pilihan akan diurutkan berdasarkan pada nilai , sehingga alternatif dengan jarak terpendek dengan solusi ideal adalah alternatif terbaik.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Analisa Permasalahan
Sumber daya manusia merupakan salah satu aset perusahaan yang sangat penting. Pada umumnya untuk mendapatkan sumber daya yang diinginkan suatu perusahaan melakukan seleksi dari kandidat yang ada. Tiap kandidat memiliki kriteria sebagai bahan pertimbangan yang digunakan untuk memilih kandidat yang dibutuhkan.
Dengan adanya berbagai kandidat dengan nilai kriteria yang bervariasi memungkinkan pihak perusahaan untuk menentukan pilihan kandidat yang dianggap paling sesuai dengan kebutuhanya.
Penelitian dibuat dengan cara merancang perangkat lunak yang memiliki konsep membandingkan kriteria-kriteria dasar untuk mendapatkan nilai minimal kriteria yang dibutuhkan
oleh perusahaan. Nilai-nilai tersebut akan digunakan untuk mengukur suatu kandidat yang dibutuhkan perusahaan. Hasil akhir yang diharapkan adalah suatu saran strategik berupa suatu laporan kandidat ideal dengan memperhitungkan secara berimbang total nilai terendah dari kelemahan kandidat tersebut dan total nilai tertinggi dari kelebihan kandidat itu sendiri.
3.2 Model Pengembangan
Secara umum Sistem Pendukung Keputusan pemilihan sumber daya manusia yang dilakukan dengan metode TOPSIS ini memiliki tahapan seperti gambar 3.1 beserta penjelasanya sebagai berikut:
Gambar 3.1 Alur Proses Sistem Pendukung Keputusan
Input yang dilakukan user berupa data kriteria dimana kriteria pegawai yang akan menentukan nilai-nilai dari matriks disesuaikan dengan ketentuan perusahaan dan data alternatif pegawai yang akan dipilih sesuai jabatan atau lowongan yang tersedia dalam perusahaan, misalnya pengalaman kerja lebih penting daripada umut atau sebaliknya.
Kemudian input tersebut diproses mengunakan analisis kriteria, analisa kandidat dan hitung bobot dengan metode TOPSIS. Output yang disajikan, berupa urutan prioritas kandidat beserta saran untuk pengambilan keputusan (user) dari metode TOPSIS.
3.3 Rancangan Penelitian
Rancangan yang dibuat pada bagian proses merupakan proses dari metode TOPSIS sebagai tahapan-tahapan dalam pendekatan pemecahan masalah. Alur proses metode TOPSIS dimulai dengan melakukan studi lapangan yang didukung dengan studi pustaka untuk menentukan kriteria yang akan diseleksi. Dari alternatif pegawai tersebut akan dibobotkan tiap kriteria yang dimiliki oleh masing-masing kandidat dengan skala 3 point dan skala 5 point untuk menentukan bobot prioritasnya. Seluruh data kandidat dan kriteria setiap kandidat diolah dalam bentuk matriks hingga dihasilkan suatu rekomendasi strategik berupa laporan kandidat ideal untuk suatu lowongan atau jabatan dalam perusahaan. Berikut adalah alur proses metode TOPSIS yang dipaparkan pada gambar 3.2 sebagai berikut :
Gambar 3.2 Alur Proses Rancangan penelitian
3.4 Analisis data
Dalam merancang sistem pendukung keputusan ini diperlukan data-data pendukung, antara lain :
a. Data departemen/divisi, meliputi kode departemen/divisi dan mana departemen/divisi digunakan sebagai inputan yang dilakukan pihak PSDM.
b. Data Jabatan, meliputi kode jabatan dan nama jabatan digunakan sebagai inputan yang dilakukan oleh pihak PSDM.
c. Data Jurusan, meliputi jide jurusan dana nama jurusan yang digunakan sebagai inputan yang dilakukan pihak PSDM.
d. Data Kriteria, meliputi kode kriteria, nama kriteria, nilai prioritas ke-1 bernilai 5, nilai prioritas ke-2 bernilai 3, nilai prioritas ke-3 bernilai 1. Skala penilaian meliputi nilai variabel yang telah disediakan.
e. Data Permimntaan SDM, meliputi kode permintaan, tanggal permintaan, nomor surat/memo, kode departemen dan kode pegawai, sebagai pihak terkait yang menginginkan adanya proses seleksi, kode departemen dan kode jabatan yang membutuhkan pegawai, serta kode departemen, kode pegawai, sebagai pihak penyeleksi jika penyeleksi berasal dari dalam perusahaan, apabila penyeleksi merupakan pihak yang ditunjuk berasal dari luar perusahaan maka data yang digunakan adalah nama penyeleksi, nama perusahaan dimana penyeleksi bekerja, alamat perusahaan tempat penyeleksi bekerja dan nomor telepon perusahaan tersebut.
f. Data Pendidikan, meliputi nik sebagai kode pagawai,strata, nama sekloah, jurusan, kota dimana sekolah berada dan tahun lulus.
g. Data pegawai, meliputi nik sebagai kode pegawai, nama pegawai, kode departemen/divisi, jabatan, alamat, kota, tempat tanggal lahir, jenis kelamin, agama, status, kewarganegaraan, keahlian, tanggal masuk, dan foto.
h. Data Pendidikan, meliputi nik sebagai kode pegawai, strata, nama sekolah, jurusan, kota dimana sekolah berada, tahun lulus.
i. Data pendidikan non formal, meliputi nik sebagai kode pegawai, nama instansi, nama pendidikan, tanggal mulai dan tanggal selesai.
j. Data surat, meliputi nik, kode jenis surat, no. Sk, tanggal awal, tanggal akhir, perihal.
k. Data pengalaman kerja, meliputi nik, nama perusahaan, jabatan, alamat perusahaan, lama bekerja.
l. Pemilihan kriteria menggunakan kode permintaan sdm dan kode kriteria, sedangkan pemilihan kandidat menggunakan kode permintaan sdm dan kode pegawai.
m. Pembobotan, meliputi nilai tingkat kepentingan antar kriteria yang diinginkan oleh penyeleksi untuk menentukan nilai ideal tiap kriteria, nilai kriteria menggunakan skala 5 point. Skala penilaian meliputi variabel yang telah disediakan.
n. Nilai ini digunakan sebagai kriteria dasar yang diharapkan minimal ada pada tiap kandidat untuk mengisi lowongan yang ada.
o. Selanjutnya mengikuti proses langkah-langkah dalam rancangan penelitian pada metode penelitian.
3.5 Pengumpulan Data
Berdasarkan hasil analisa data, perhitungan dapat menggunakan metode TOPSIS, dimana metode tersebut berdasarkan data pegawai PT. INDORAYA Surabaya dan pengguna atau pihak pengambil keputusan (Manager, Bagian PSDM, Direktur, pihak konsultan, dan pihak yang ditunjuk oleh perusahaan) dapat memilih untuk menggunakan salah satu metode atau keduanya. Hasil Output dari perhitungan metode tersebut berupa penelusuran prioritas kandidat. Pemilihan alternatif prioritas kandidat dilakukan user berdasarkan value pembobotan sakala penilaian.
3.6 Perancangan Sistem
Pada tahap ini terdapat aktifitas pendefinisian kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun hingga implementasi dari sistem informasi.
3.6.1 Diagram Alir Sistem
Aliran sistem adalah bagan yang menunjukkan arus perhitunggan pekerjaan secara menyeluruh dari suatu sistem yang menjelaskan urutan prosedur-prosedur yang terdapat di dalam sistem.
Gambar 3.6 Diagram Alir Sistem Seleksi SDM
Gambar diagram alir sistem pada gambar 3.6 diatas menjabarkan bagaimana proses seleksi sumber daya manusia dengan metode TOPSIS dilakukan pertama-tama membuat kode transaksi baru PSDM untuk memilih lowongan pekerjaan yang mana transaksi tersebut akan tersimpan dalam tabel permintaan_sdm, kemudian menentukan kriteria dan kandidat yang diinginkan.
Sebelum melakukan pemilihan kriteria dan kandidat selalu diawali dengan memasukkan kode PSDM yang diambil dari tabel permintaan_psdm, data kriteria disimpan dalam tabel bobot_prioritas sebagai bobot preferensi yang digunakan untuk melakukan perhitungan TOPSIS bersama data kandidat, sehingga dihasilkan suatu laporan yang berupa hasil seleksi kandidat yang ideal yang telah diseleksi untuk lowongan jabatan suatu departemen dalam suatu perusahaan.
3.6.2 Diagram Berjenjang
Diagram berjenjang merupakan gambaran dari hirarki proses yang terdapat dalam sistem. Dalam sistem pendukung keputusan seleksi sumber daya manusia dengan metode TOPSIS ini meliputi:
a. Maintenance data
Maintenance terdiri atas sub proses manitenance data departemen, jabatan, jurusan, pegawai, kriteria, permintaan sdm, dan maintenance user.
b. Seleksi Sumber Daya Manusia
Proses ini terdiri atas sub proses TOPSIS
c. Laporan
Proses ini dibuat untuk memberikan suatu laporan hasil seleksi sumber daya manusia yang telah dilakukan dengan metode TOPSIS.
3.6.3 Data Flow Diagram
Data Flow Diagram adalah diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus data dari sistem DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika. DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem dengan terstruktur dan jelas juga merupakan dokumentasi dari sistem yang baik. Data flow diagram dari aplikasi ini dapat dilihat pada gambar berikut
A. Context Diagram
Context Diagram mengambarkan proses aliran data yang terjadi dalam sistem secara garis besarnya. Selanjutnya context diagram dapat didekomposisi menjadi Data Flow Diagram level 0 yang
menjelaskan proses pada level yang lebih tinggi. Dalam pembuagtan sistem pendukung keputusan ini terdiri dari 3 external entity. Yaitu PSDM, manajemen, dan pengguna aplikasi sistem pendukung keputusan yang dibangun.
Gambar 3.8 Context Diagram
B. DFD Level 0
Gambar 3.9 DFD Level 0
Dari Context Diagram, yang ada maka dibuat DFD Level 0 tampak seperti gambar 3.9. Diagram arus data pada level 0 memiliki 3 Proses yaitu maintenance data,proses seleksi SDM dan proses laporan
C. DFD Level 1
DFD level 1 merupakan hasil dekomposisi dari data flow level 0.
C.1 DFD Level 1 Proses Maintenance
Data flow diagram pada level 1 proses maintenance ini menggambarkan proses maintenance data, meliputi maintenance data pegawai pada tabel pegawai, departemen/divisi pada tabel departemen, jabatan pada tabel jabatan, jurusan pada tabel jabatan, jurusan pada tabel jurusan, range pada tabel kriteria, permintaan sdm pada tabel permintaan sdm, dan user login pada tabel login. Proses maintenance ini dijelaskan oleh gambar 3.10 berikut
Gambar 3.10 DFD Level 1 Proses Maintenance
C.2 DFD Level 1 Proses Seleksi SDM
Gamber 3.11 DFD Level 1 Proses Seleksi SDM
Data Flow diagram level 1 proses seleksi sdm dijelaskan oleh gambar 3.11 yaitu proses perhitungan dengan menggunakan metode TOPSIS. DFD lecel ini memiliki 7 proses meliputi pemilihan alternatif pegawai, normalisasi matrik keputusan, pembobotan matrik, menentukan solusi ideal positif dan solusi ideal negatif, menghitung measure, menghitung kedekatan relatif dengan solusi ideal dan mengurutkan pilihan, dimana tiap prosesnya menggambarkan perhitungan TOPSIS terhadap kriteria dan kandidat.
D.DFD Level 2
DFD Level 2 Merupakan dekomposisi dari level 1.
D.1 DFD level 2 Proses Perhitungan Normalisasi Matrik Keputusan
Normalisasi matrik keputusan digambarkan oleh tiga proses yaitu normalisasi tiap elemen, perhitungan akar normalisasi, tiap elemen dibagi hasil pengakaran. Berikut gambaran proses beserta aliran arus dagta pada level 3 proses normalisasi matrik keputusan. Proses tersebut dirangkum oleh gambar 3.12 dibawah ini :
Gambar 3.12 DFD Level 2 Proses Normalisasi Matrik Keputusan
D.2 DFD Level 2 Proses Pembobotan Matrik Keputusan
DFD Level 2 proses pembobotan matrik ini menggambarkan aliran arus data dimana bobot preferensi pada tabel bobot preferensi dari proses perhitungan TOPSIS digunakan untuk dikalikan dengan matrik kriteria yang dimiliki kandidat. Proses ini secara garis besar tampak pada gambar 3.13 sebagai berikut :
Gambar 3.13 DFD Level 2 Proses Pembobotan Matrik Keputusan
D.3 DFD Level 2 Proses Menghitung Separation Measure
DFD Level 2 proses menghitung separation measure ini menggambarkan pengukuran jarak antara dari suatu alternatif yang diperoleh dari nilai solusi ideal positif dan solusi ideal negatif. Proses ini secara garis besar tampak pada gambar 3.14 sebagai berikut :
Gambar 3.14 DFD Level 2 Proses Menghitung Separation Measure
D.4 DFD Level 2 Proses Hitung Kedekatan Relatif Dengan Solusi Ideal
Gambar 3.15 DFD Level 2 Proses Hitung Kedekatan Relatif Dengan Solusi Ideal
Gambar 3.15 menggambarkan aliran arus data pada proses analisa kedekatan dan mengurutkan nilai kedekatan. Proses-proses tersebut digunakan untuk menghitung nilai kedekatan relatif tiap pegawai terhadap solusi ideal negatif dan solusi ideal positif.
3.6.4 Entity Relationship Diagram
Entity Relationship Diagram (ERD) digunakan untuk menginterpretasikan, menentukan dan mendokumentasikan kebutuhan-kebutuhan untuk sistem pemrosesan database.ERD menyediakan bentuk untuk menunjukkan struktur keseluruhan kebutuhan data dari pemakai.
CDM
Relation_139Relation_138
Relation_137
Relation_136
Relation_135
Relation_134Relation_133
Relation_132
Relation_131
Relation_130
Relation_129Relation_128Relation_127
Peng alaman kerja
Kode KerjaNama PrshnJabatanAlamatteleponLama kerja
Peg awai
NikNamaAlamatKotaTmp LahirTgl LahirJkelAgamaSts PerkawinanSts WNKeahlianTgl MasukFoto
Pendidikan
Kode PEStrataNama SekolahKotaTahun
Jurusan
Kode JurusanNama Jurusan
Pendidikan Non Formal
Kode PNFNama InstansiNama PendidikanTgl MulaiTgl Selesai
Surat
Kode SuratNo SKTgl AwalTgl Akhirperihal
Jenis Surat
Id Jenis SuratJenis Surat
Topsis
Solusi Ideal
Jabatan
Kode JabatanNama Jabatan
Dept Div
Kode Dept DivNama Dept Div
Permintaan SDM
Id SDMTgl SDMNo SK SDMStatus SeleksiPihak TerkaitNama PerusahaanAlamatTelp
Bobot Prioritas
idnilai
Kriteria
Kode KriteriaNama KriteriaPrior1Prior2Prior3
PDM
KODE_KRITERIA = KODE_KRITERIA
ID_SDM = ID_SDM
ID_SDM = ID_SDM
ID_JENIS_SURAT = ID_JENIS_SURAT
NIK = NIK
NIK = NIKNIK = NIK
KODE_DEPT_DIV = KODE_DEPT_DIV
KODE_JABATAN = KODE_JABAT AN
NIK = NIK
KODE_JURUSAN = KODE_JURUSANNIK = NIK
NIK = NIK
PENGALAMAN_KERJA
KODE_KERJA intNIK varchar(20)NAMA_PRSHN varchar(50)JABATAN varchar(50)ALAMAT varchar(50)TELEPON varchar(15)LAMA_KERJA float
PEGAWAI
NIK varchar(20)KODE_JABATAN varchar(20)KODE_DEPT_DIV varchar(30)NAMA varchar(50)ALAMAT varchar(50)KOTA varchar(30)TMP_LAHIR varchar(30)TGL_LAHIR datetimeJKEL varchar(10)AGAM A varchar(10)STS_PERKAWINAN varchar(10)STS_WN varchar(10)KEAHLIAN varchar(100)TGL_M ASUK datetimeFOTO varchar(500)
PENDIDIKAN
KODE_PE intNIK varchar(20)KODE_JURUSAN varchar(10)STRATA varchar(50)NAMA_SEKOLAH varchar(50)KOTA varchar(30)TAHUN int
JURUSAN
KODE_JURUSAN varchar(10)NAMA_JURUSAN varchar(50)
PENDIDIKAN_NON_FORMAL
KODE_PNF intNIK varchar(20)NAMA_INSTANSI varchar(30)NAMA_PENDIDIKAN varchar(30)TGL_M ULAI datetimeTGL_SELESAI datetime
SURAT
KODE_SURAT intNIK varchar(20)ID_JENIS_SURAT varchar(20)NO_SK varchar(50)TGL_AWAL datetimeTGL_AKHIR datetimePERIHAL varchar(100)
JENIS_SURAT
ID_JENIS_SURAT varchar(20)JENIS_SURAT varchar(40)
TOPSIS
NIK varchar(20)ID_SDM varchar(10)SOLUSI_IDEAL float
JABATAN
KODE_JABATAN varchar(20)NAMA_JABATAN varchar(50)
DEPT_DIV
KODE_DEPT_DIV varchar(30)NAMA_DEPT_DIV varchar(50)
PERM INTAAN_SDM
ID_SDM varchar(10)NIK varchar(20)TGL_SDM datetimeNO_SK_SDM varchar(50)STATUS_SELEKSI char(1)PIHAK_TERKAIT varchar(30)NAMA_PERUSAHAAN varchar(50)ALAMAT varchar(50)TELP int
BOBOT_PRIORITAS
ID intID_SDM varchar(10)KODE_KRITERIA varchar(10)NILAI int
KRITERIA
KODE_KRITERIA varchar(10)NAMA_KRITERIA varchar(30)PRIOR1 varchar(50)PRIOR2 varchar(50)PRIOR3 varchar(50)
3.6.5 Struktur Database
a. Database Master Departemen/Divisi
Nama Tabel : Dept_Div
Fungsi :Untuk menyimpan master data departemen/divisi
Primary Key : kode_dept_div
Foreign Key :-
Tabel 3.1 Dept_Div
Nama Field Tipe DataLength Key Keterangan
Kode_dept_div varchar 30 PK Kode departemen/DivisiNama_dept_div varchar 50 nama Departemen/Divisi
b. Database Master Jabatan
Nama Tabel :Jabatan
Fungsi :Untuk Menyimpan master data Jabatan
Primary Key :Kode_jabatan
Foreign Key :-
Tabel 3.2 Jabatan
Nama Field Tipe DataLength Key Keterangan
Kode_Jabatan varchar 20 PK Kode JabatanNama_Jabatan varchar 50 Nama Jabatan
c. Database Master Jurusan
Nama Tabel : Jurusan
Fungsi :Untuk menyimpan master data jurusan
Primary Key :kd_jurusan
Foreign key :-
Tabel 3.3 Jurusan
Nama Field Tipe DataLength Key Keterangan
Kode_Jurusan varchar 10 PK Kode Jurusan
Nama_Jurusan varchar 50 Nama Jurusan
d. Database Master Jenis Surat
Nama Tabel : Jenis_Surat
Fungsi :Untuk menyimpan master data jenis surat
Primary Key :kd_jenis_surat
Foreign key :-
Tabel 3.4 Jenis_Surat
Nama Field Tipe DataLength Key Keterangan
kd_jenis_surat varchar 20 PK Kode Jenis SuratNama_jenis_surat varchar 40 Nama Jenis Surat
e. Database Master Pegawai
Nama Tabel :Pegawai
Fungsi :Untuk menyimpan master data pegawai
Primary Key :nik
Foreign key :kode_dept_div, kode_jabatan
Tabel 3.5 Pegawai
Nama Field Tipe DataLength Key Keterangan
Nik varchar 20 PK Kode Jenis SuratNama varchar 50 Nama Jenis SuratKode_dept_div varchar 30 fk Kode DepartemenKode_jabatan varchar 20 fk Kode JabatanAlamat varchar 50 Alamat Pegawaikota varchar 30 Domisili PegawaiTempat_lahir varchar 30 Tempat Lahir PegawaiTgl_lahir Date Tanggal Lahir PegawaiJkel varchar 10 Jenis Kelamin PegawaiAgama varchar 10 Agama PegawaiSts_perkawinan varchar 10 Status Perkawinan PegawaiKeahlian varchar 100 Keahlian Pegawai
Tgl_masuk Date Tgl Masuk dalam Perusahaan
Foto varchar 500 Foto Pegawai
f. Database Master Pendidikan Formal
Nama Tabel : Pendidikan
Fungsi :Untuk menyimpan master data pendidikan formal
Primary Key :kode_pf
Foreign key :nik, jurusan
Tabel 3.6 Pendidikan
Nama Field Tipe DataLength Key Keterangan
kode_pf int pk Kode pendidikan formalNik varchar 20 fk Kode pada tabel pegawaiStrata varchar 50 Strata pendidikanJurusan varchar 10 fk Jurusan pada tabel jurusanNama Sekolah varchar 50 Nama sekolahKota varchar 30 Kota sekolahTahun int Tahun lulus
g. Database Master Pendidikan Non Formal
Nama Tabel : Pendidikan_non_formal
Fungsi :Untuk menyimpan master data departemen/divisi
Primary Key :kode_pnf
Foreign key :nik
Tabel 3.7 Pendidikan Non Formal
Nama Field Tipe DataLength Key Keterangan
kode_pnf int pk Kode pendidikan non formalNik varchar 20 fk Kode pada tabel pegawaiNama instansi varchar 30 Nama InstansiNama pendidikan varchar 30 Kursus atau seminar yang diikutiTgl Mulai Date 50 Tgl mulaiTgl Selesai Date 30 Tgl Selesai
h. Database Master Pengalaman kerja
Nama Tabel : Pengalaman_Kerja
Fungsi :Untuk menyimpan master data pengalaman kerja
Primary Key :kode_kerja
Foreign key :nik
Tabel 3.8 Pengalaman_Kerja
Nama Field Tipe DataLength Key Keterangan
Kode_kerja int pk Kode kerjaNik varchar 20 fk Kode pada tabel pegawaiNama_perusahaan varchar 50 Nama InstansiJabatan varchar 50 Jabatan TerakhirAlamat varchar 50 Alamat PerusahaanTelepon varchar 10 No telp perusahaanMasa Kerja Float Tanggal selesai
i. Database master Surat
Nama Tabel : Surat
Fungsi :Untuk menyimpan master data surat
Primary Key :kode_surat
Foreign key :nik, kode_jenis_surat
Tabel 3.9 Surat
Nama Field Tipe DataLength Key Keterangan
Kode_surat int pk Kode SuratNik varchar 20 fk Kode pada tabel pegawaiKode_jenis_surat varchar 20 Kode pada tabel jenis suratno_sk varchar 50 No surat keputusanTanggal_awal Date tgl awal surat berlakuTanggal_akhir Date tgl akhir surat berlakuPerihal varchar 100 Keterangan surat
j. Database Master Kriteria
Nama Tabel : Kriteria
Fungsi :Untuk menyimpan master data kriteria
Primary Key :kode_kriteria
Foreign key :-
Tabel 3.10 kriteria
Nama Field Tipe DataLength Key Keterangan
Kode kriteria varchar 10 pk kode kriteriaNama kriteria varchar 30 nama kriteriaPrior1 varchar 50 Prioritas 1 kriteria yang diinginkanPrior2 varchar 50 Prioritas 2 kriteria yang diinginkanPrior3 varchar 50 Prioritas 3 kriteria yang diinginkan
k. Database Master Permintaan SDM
Nama Tabel :kd_sdm_kriteria
Fungsi :Untuk menyimpan master data permintaan sdm
Primary Key :kode_sdm
Foreign key :nik, nik_seleksi, kd_dept1, kd_dept2, kd_dept3, kd_jabatan
Tabel 3.11 Permintaan SDM
Nama Field Tipe DataLength Key Keterangan
kd_sdm Varchar 10 pk kode permintaan sdmTanggal_sdm Date tanggal permintaan sdmNo_sk_sdm Varchar 50 no sk permintaan sdmkd_dept1 Varchar 30 fk kode departemen 1nik Varchar 20 fk nik pegawaikd_dept2 Varchar 30 fk kode departemen 2kd_jabatan Varchar 20 fk kode jabatanStatus_seleksi Char 1 status seleksikd_dept3 Varchar 30 fk kode departemen 3nik_seleksi Varchar 20 fk nik penyeleksi
Pihak_terkait Varchar 30 pihak penyeleksi luar perusahaanNama _perusahaan Varchar 50 nama perusahaan penyeleksiAlamat Varchar 50 alamat perusahaan penyeleksiNo_telp Int telp perusahaan penyeleksi
I. Database Bobot Prioritas
Nama Tabel : Bobot_prioritas
Fungsi :Untuk menyimpan nilai bobot prioritas
Primary Key :-
Foreign key :kd_sdm, kode_kriteria
Tabel 3.12 Bobot_Prioritas
Nama Field Tipe DataLength Key Keterangan
kd_sdm Varchar 10 FK Kode pilih kriteriakode_kriteria Varchar 10 fk kode permintaan sdmnilai float kode kriteria
m. Database TOPSIS
Nama Tabel : TOPSIS
Fungsi :Untuk menyimpan master hasil akhir seleksi
Primary Key :-
Foreign key :kd_sdm,nik
Tabel 3.13 TOPSIS
Nama Field Tipe DataLength Key Keterangan
kd_sdm Varchar 10 FK Kode pilih kriterianik Varchar 20 fk kode_permintaan sdmSolusi_ideal float nik kandidat
BAB IV
PENUTUP
4.1 kesimpulan
Secara garis besar hasil perancangan dan pembuatan Sistem Pendukung Keputusan untuk Seleksi Sumber Daya Manusia menggunakan Metode TOPSIS ini membantu pihak manajemen PT INDORAYA Surabaya dalam melakukan seleksi sumber daya manusia untuk lowongan yang ada pada perusahaan untuk meminimalkan biaya dan meningkatkan keuntungan
4.2 Saran
Untuk pengembangan lebih lanjut dari Sistem Pendukung Keputusan untuk Seleksi Sumber Daya Manusia menggunakan Metode TOPSIS dapat disarankan sebagai berikut:
1. Dapat ditambahkan data-data lain yang mendukung pemilihan sumber daya manusia, misalnya kriteria dapat ditambahkan secara dinamis, tentunya dengan jangkauan sumber daya manusia yang berbeda pula.
2. Aplikasi ini dapat dikembangan bukan hanya dalam ruang lingkup perusahaan, misalnya untuk calon pelamar.
3. Sistem dapat dikembangan dalam bentuk web site lowongan secara komersial dimana pihak pengelola web site dapat bekerja sama dengan banyak perusahaan dan pihak pelamar dapat mendaftarkan diri serta dapat memberikan data yang akan digunakan untuk proses seleksi, sehingga terjadi suatu sinergi dalam dunia kerja dan bidang IT.