SPESIFIKASI TEKNISi

29
Spesifikasi Teknis 66 SPESIFIKASI TEKNIS 1.1 PERSYARATAN UMUM PELAKSANAAN 1.1.1 Standard-standard yang berlaku Semua pekerjaan dalam RKS ini harus dilaksanakan dengan mengikuti dan memenuhi persyaratan-persyaratan teknis yang tertera dalam Persyaratan Normalisasi Indonesia (NI) dan peraturan-praturan Nasional maupun peraturan-peraturan setempat lainnya yang berlaku atas jenis-jenis pekerjaan yang bersangkutan yaitu : PUBI – 1982:Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia NI – 8:Peraturan Semen Portland Indonesia PPI – 1983:Peraturan pembebanan Indonesia ASTM:American Society for Testing & Materials NI – 10:Bata Merah Sebagai bahan bangunan PBI – 1971:Peraturan Beton Bertulang Indonesia SII:Standar Industri Indonesia PPBBI:Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia AV 1941:Algemene Voorwarden AISC:American Institute of Steel Construcion AWS:American Welding Society Peraturan Nasional Pembangunan Indonesia Peraturan Kontruksi Kayu Indonesia (PKKI NI-5/1961). Peraturan Direktorat Jendral Perawatan Depnaker tentang penggunaan Tenaga Kerja, Keselamatan Kerja dan Kesehatan Kerja. Persyaratan Umum dari Dewan Teknik Pembangunan Indonesia disingkat DTPI 1980. Pedoman Tata cara Penyelenggaraan Pembangunan Gedung Negara oleh Departemen Pekerjaan Umum. Peraturan - peraturan Pembangunan Pemda setempat. Apabila ternyata terdapat revisi terakhir dari peraturan-peraturan tersebut diatas, maka revisi terakhir yang menjadi acuan dalam pelaksanaannya. Demikian pula apabila bertentangan dengan Spesifikasi Teknik berikut ini maka yang berlaku adalah Spesifikasi atau berdasarkan keputusan Direksi Pengawas. 1.1.2 Kualitas Bahan dan Pekerjaan a. Kualitas Bahan dan Pekerjaan harus dari tingkat yang prima dan hasil kerja harus memberikan penampilan dan kesan yang rapi dan baik. b. Untuk itu tenaga kerja yang digunakan harus berpengalaman (pada pekerjaan serupa) terampil dan cakap. c. Apabila diperintahkan oleh Direksi, Kontraktor harus membuat pembukaan/pembongkaran pada pekerjaan dan/atau bahan agar dapat diadakan pemeriksaan.

description

Spek Teknis

Transcript of SPESIFIKASI TEKNISi

Page 1: SPESIFIKASI TEKNISi

Spesifikasi Teknis

66

SPESIFIKASI TEKNIS

1.1 PERSYARATAN UMUM PELAKSANAAN

1.1.1 Standard-standard yang berlaku

Semua pekerjaan dalam RKS ini harus dilaksanakan denganmengikuti dan memenuhi persyaratan-persyaratan teknis yang terteradalam Persyaratan Normalisasi Indonesia (NI) dan peraturan-praturanNasional maupun peraturan-peraturan setempat lainnya yang berlakuatas jenis-jenis pekerjaan yang bersangkutan yaitu :

PUBI – 1982:Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia NI – 8:Peraturan Semen Portland Indonesia PPI – 1983:Peraturan pembebanan Indonesia ASTM:American Society for Testing & Materials NI – 10:Bata Merah Sebagai bahan bangunan PBI – 1971:Peraturan Beton Bertulang Indonesia SII:Standar Industri Indonesia PPBBI:Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia AV 1941:Algemene Voorwarden AISC:American Institute of Steel Construcion AWS:American Welding Society Peraturan Nasional Pembangunan Indonesia Peraturan Kontruksi Kayu Indonesia (PKKI NI-5/1961). Peraturan Direktorat Jendral Perawatan Depnaker tentang penggunaan

Tenaga Kerja, Keselamatan Kerja dan Kesehatan Kerja. Persyaratan Umum dari Dewan Teknik Pembangunan Indonesia

disingkat DTPI 1980. Pedoman Tata cara Penyelenggaraan Pembangunan Gedung Negara oleh

Departemen Pekerjaan Umum. Peraturan - peraturan Pembangunan Pemda setempat.

Apabila ternyata terdapat revisi terakhir dari peraturan-peraturantersebut diatas, maka revisi terakhir yang menjadi acuan dalampelaksanaannya. Demikian pula apabila bertentangan denganSpesifikasi Teknik berikut ini maka yang berlaku adalah Spesifikasiatau berdasarkan keputusan Direksi Pengawas.

1.1.2 Kualitas Bahan dan Pekerjaan

a. Kualitas Bahan dan Pekerjaan harus dari tingkat yang prima danhasil kerja harus memberikan penampilan dan kesan yang rapi danbaik.

b. Untuk itu tenaga kerja yang digunakan harus berpengalaman(pada pekerjaan serupa) terampil dan cakap.

c. Apabila diperintahkan oleh Direksi, Kontraktor harus membuatpembukaan/pembongkaran pada pekerjaan dan/atau bahan agardapat diadakan pemeriksaan.

Page 2: SPESIFIKASI TEKNISi

Spesifikasi Teknis

67

d. Apabila dalam pemeriksaan itu Direksi menemukan kesalahan,kerusakan atau cacat-cacat lain, Kontraktor harus segeramembongkar dan memperbaikinya sampai pada kondisi yang sesuaidengan spesifikasi ini,dan harus memikul biaya yang diperlukanuntuk pembukaan/ pembongkaran pemeriksaan dan perbaikantersebut.

1.1.3 Pemeriksaan Pekerjaan dan Pengamanan

a. Peralatan Pelaksanaan.

1) Kontraktor harus mengadakan dan menyiapkan semuaperalatan pelaksanaan yang diperlukan dalam jumlah yangcukup dan kondisi yang baik dan siap pakai, agar terjaminadanya kualitas pekerjaan yang baik dan memenuhi persyaratandan laju pekerjaan yang memadai, hingga seluruh pekerjaandapat diselesaikan dalam waktu yang tepat seperti ditentukandalam pelelangan.

2) Apabila ternyata peralatan yang digunakan menurut pendapatDireksi tidak efisien pengoprasiannya atau tidak sesuaikegunaannya atau jumlahnya kurang, hingga mutu pekerjaanyang dihasilkan tidak sesuai dengan persyaratan atau lajupekerjaannya tidak memadai, Direksi berhak memerintahkanKontraktor untuk mengganti atau menambah peralatandimaksud.

3) Kegagalan Direksi dalam perintahnya pada Kontraktor, tidakmembebaskan Kontraktor dari tanggung jawab atas pemenuhankualitas pekerjaan dan laju pekerjaan seperti yang diuraikandalam Dokumen Kontrak.

b. Perlindungan terhadap Bangunan dan Utilitas.

1) Kontraktor bertanggung jawab atas perlindungan terhadapsemua bangunan dan utilitas, baik milik pribadi maupun miliknegara/masyarakat termasuk semua sarana dan prasarananya,baik yang tertera dalam gambar maupun tidak.

2) Kontraktor harus mengambil langka-langka yang dianggap perluuntuk melindungi bangunan dari utilitas tersebut dari segalamacam kerusakan-kerusakan yang terjadi akibat kegiatan-kegiatan pelaksanaan oleh Kontraktor harus diperbaiki oleh danatas beban biaya Kontraktor, sesuai dengan kondisisebelumnya.

3) Dalam hal terjadi kerusakan, Kontraktor wajib segeramemberitahu pemilik bangunan dan utilitas agar diperolehkesepakatan tentang perbaikannya.

4) Kontraktor bertanggung jawab untuk memperoleh informasisemua bangunan dan jaringan utilitas yang terletak didalamtanah. Prasarana yang ada disekitar dan diperlukan olehbangunan dan utilitas harus dijaga agar tetap berfungsi.

Page 3: SPESIFIKASI TEKNISi

Spesifikasi Teknis

68

5) Kerusakan-kerusakan yang terjadi akibat kegiatan pelaksanaanoleh Kontraktor, harus diperbaiki oleh dan atas beban biayaKontraktor sesuai dengan kondisi sebelumnya.

c. Penjagaan dan Pemeliharaan.

Untuk tahap pekerjaan yang telah selesai, Kontraktor bertanggungjawab atas penjagaan, perlindungan dan pemeliharaannya, sepertipekerjaan permukaan bagian dalam/luar, perlengkapan peralatandan lain-lainnya dari segala macam bentuk noda/kotoran,kerusakan dan cacat-cacat lainnya selama masa Kontrakberlangsung sampai pada saat pekerjaan diserahkan untuk keduakalinya kepada pemilik. Persyaratan dan ketentuan khusus dibawahini harus dianggap sebagai standar kondisi akhir pekerjaan padasaat penyerahan I (pertama) :

1). Halaman Bangunan

Setelah pekerjaan selesai, kecuali Direksi berpendapat lain,Kontraktor harus membongkar semua bangunan sementara,peralatan pelaksanaan, mesin-mesin, kelebihan bahan, puing-puing dan kotoran-kotoran lain dari halaman bangunan.Kontraktor harus membuang bahan-bahan zat-zat organik yangberada didalam, dibawah dan sekitar bangunan dan melakukandesinfektan terhadap dan bekas-bekasnya. Halaman bangunanharus diserahkan dalam kondisi yang rapi dan memuaskan.

2). Permukaan Beton, Pasangan dan Logam

Kontraktor harus membersihkan secara cermat semuapermukaan beton, pasangan dan logam serta ceceran adukan,noda-noda bekas bocoran pada beton bekas-bekas bekisting,ceceran aspal, cat dan lain-lain kotoran.

3). K a c a

Kontraktor harus memperbaiki/mengganti, apabila perlumencuci, menggosok, secara cermat semua permukaan kaca,dan membersihkan/ menghilangkan kelebihan bahan lapisankompon, ceceran cat dan goresan.Ruang antara pada bingkaidengan kaca rangkap harus benar-benar bersih dari sisa-sisaserutan, serbuk gergaji dan segala macam bentuk kotoranlain.

4). Permukaan Cat, Email dan Politur

Kontraktor harus membersihkan semua permukaan dari semuatanda-tanda, noda, goresan, bekas jari dan kotoran lain.

5). Permukaan Lantai

Kontraktor harus menyingkirkan semua lapis/penutuppelindung sementara dan membersihkan dari semua noda-noda dan tanda-tanda dan apabila dianggap perlu olehDireksi, diberikan lapisan lilin lantai (wax) dan digosok.

Page 4: SPESIFIKASI TEKNISi

Spesifikasi Teknis

69

6). Permukaan Dinding Glazuur

Kontraktor harus membersihkan dinding glazuur dari semuanoda, ceceran cat dan kotoran-kotoran lain.

7). Perlengkapan Listrik

Kontraktor harus membersihkan dan menggosok permukaanperalatan-peralatan logam, perlengkapan penerangan danpapan-papan pemasangan kabel dari ceceran cat, debu dankotoran-kotoran lain. Terlebih lagi pada komponen-komponenyang tergantung.

8). Pekerjaan Ducting

Kontraktor harus membuang dan membersihkan puing-puingdan kotoran lain dari pekerjaan ducting.

9). Permukaan Atap

Kontraktor harus membuang dan membersihkan puing-puing,ceceran paku dan semua kotoran lain dari permukaan atap.

10).Plumbing dan Perlengkapannya

Kontraktor harus membersihkan pipa-pipa, fitting dari kotorandan puing-puing, membersihkan dengan menggosok semuaperlengkapannya, serta menjamin bahwa fasilitas ini dapatberfungsi dengan baik.

11).Pemeriksaan, Penyediaan Bahan dan Barang

Bila dalam rencana kerja dan syarat-syarat disebutkan namadan pabrik pembuatan dari suatu bahan dan barang, maka halini dimaksudkan untuk menunjukkan bahan dan barang yangdigunakan setiap penggantian sesuai nama bahan dan pabrikpembuatan dari suatu bahan dan barang tersebut yang telahdisetujui oleh Konsultan Perencana, dan bila tidak ditentukandalam rencana kerja dan syarat-syarat serta gambar kerja, makabahan dan barang tersebut diusahakan dan disediakan olehKontraktor yang harus mendapat persetujuan dari pemberitugas. Contoh bahan dan barang yang akan digunakan dalampekerjaan harus disediakan atas biaya Kontraktor, Setelahdisetujui pemberi tugas atau direksi, dan dianggap bahwa bahandan barang tersebut yang akan dipakai dalam pelaksanaanpekerjaan nanti. Contoh bahan dan barang tersebut, disimpanoleh Direksi atau pemberi tugas untuk dijadikan dasarpenolakan bila ternyata bahan dan barang yang dipakai tidaksesuai kualitas maupun sifatnya. Dalam pengajuan hargapenawaran, Kontraktor/Pelaksana harus sudah memasukanjumlah keperluan biaya untuk pengajuan berbagai bahan danbarang. Tanpa mengingat jumlah tersebut Kontraktor/Pelaksanatetap bertanggung jawab pula atas baiya pengujian bahan danbarang yang tidak memenuhi persyaratan yang dibuat olehPemberi Tugas/Direksi Pengawas.

Page 5: SPESIFIKASI TEKNISi

Spesifikasi Teknis

70

d. Persyaratan-persyaratan lain.

1) Catatan dan Laporan

Kontraktor harus selalu menjaga kelengkapan catatan dalambuku Direksi yang sesuai dengan pelaksanaan dan memperolehpersetujuan Direksi. Semua catatan yang berhubungan denganpekerjaan selalu harus disiapkan untuk Direksi. Dan satu setcopy gambar lengkap dan spesifikasi harus selalu tersimpan didireksi keet. Kontraktor juga harus membuat buku tamu yangakan melaporkan tentang keperluan tamu proyek tersebut.

2) Gambar sesuai Pelaksanaan (As Built Drawings)

Semua yang belum terdapat dalam gambar kerja karena perubahan atasperintah Pemberi Tugas/Direksi, maka Kontraktor wajib membuatgambar kerja (shop drawing). Selanjutnya sebelum penyerahan I(pertama) pekerjaan, Kontraktor bekerja sama dengan KonsultanPengawas membuat gambar hasil pelaksanaan pekerjaan (as builtdrawing) guna memperlihatkan dan menyerahkan kepada PemimpinKegiatan, tentang perbedaan-perbedaan antara gambar kerja dan hasilpelaksanaan pekerjaan. Gambar tersebut harus diserahkan dalamrangkap 3.

3) Foto-foto Mengenai Kemajuan Pekerjaan

Kontraktor harus mengambil foto lapangan sebelum pekerjaandimulai (0,00%). Selanjutnya saat akan mengajukanpembayaran angsuran berkala (terminj), penyerahan I (pertama)dan penyerahan II (kedua) Kontraktor wajib melampiri foto-foto kondisi kemajuan pekerjaan dilapangan. Foto-foto inihendaknya dicetak berwarna 3 (tiga) rangkap dan diserahkankepada Direksi dalam bentuk album.

4) Keamanan Proyek

Kontraktor harus menjaga keamanan proyek untuk memberikanperlindungan dan pengamanan atas semua bahan, perlengkapan,peralatan dan pekerjaan yang ada didalam batas areal proyekdan sekitarnya yang menjadi tanggung jawabnya, terhadapsemua bentuk kerusakan, gangguan atau kerugian yangdilakukan oleh orang-orang atau pihak-pihak tidak berwenang.Untuk mempermudah pelaksanaan pengamanan, Kontraktorharus membuat gudang penyimpan bahan, perlengkapan danperalatan sesuai dengan petunjuk Direksi. Untuk pengawasandan penjagaan keamanan, Kontraktor harus menugaskanpenjaga gudang dan petugas keamanan yang memadai dan harusmelakukan penjagaan terus menerus selama 24 jam setiap hari.

5) Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)

Kontraktor harus menyediakan semua fasilitas P3K yangmencakup obat-obatan, peralatan medis dan tenaga-tenaga paramedis (sewaktu dibutuhkan) untuk memberikan pertolonganpertama kepada personil Kontraktor, dan semua yang terlibat

Page 6: SPESIFIKASI TEKNISi

Spesifikasi Teknis

71

dalam pekerjaan. Dalam hal pengamanan P3K Kontraktor harusmengikuti semua ketentuan dan peraturan yang berlaku tentangKesehatan dan Keselamatan Kerja serta petunjuk Direksi.

6) Papan Nama Kegiatan

Papan nama kegiatan dipasang ditempat strategis dengan ukuranpanjang 2 meter dan lebar 1,5 meter. Tulisan dibuat denganhuruf cetak yang jelas dan mudah dibaca. Dalam papan namaproyek harus jelas tercantum Nama Kegiatan, Pekerjaan,Pemilik Proyek, Sumber Dana, Konsultan Perencana, KonsultanPengawas serta Kontraktor Pelaksana, Pekerjaan Dimulai danMasa Pekerjaan Berakhir serta penjelasan lain yang diperlukandengan Jenis Huruf yang akan ditentukan Direksi.

7) Pengukuran Prosentase Kemajuan Pekerjaan dan Pembayaran

(a) Pengukuran untuk pekerjaan-pekerjaan yang tercakupdalam persyaratan teknis ini ditentukan berdasarkanketentuan seperti ditunjukan dalam Spesifikasi atau RAB.

(b) Kecuali disebutkan lain dalam RAB pekerjaan-pekerjaanyang tercakup didalamnya sudah termasuk dalampekerjaan-pekerjaan pokok yang bersangkutan.

(c) Dalam hal dihitung terpisah, pengukuran meliputipenyediaan, pengadaan dan pengangkutan tenaga kerja,bahan, perlengkapan, peralatan dan pelaksanaan,pemeliharaan, perbaikan, termasuk pemeriksaan, pengujiandan pekerjaan-pekerjaan penunjang yang diperlukan sepertidiuraikan dalam RAB.

(d) Bobot pengukuran (%) terhadap seluruh nilaiKontrak/Adendum Kontrak, bersama-sama dengankomponen-komponen pekerjaan yang lain akan merupakanbobot prestasi yang dicapai Kontraktor pada saat tertentu,dan akan dijadikan pedoman Kontraktor untuk mengajukanpenagihan pembayaran angsuran kepada PemimpinKegiatan.

(e) Perhitungan prosentase kemajuan pekerjaan yang akandigunakan untuk pengajuan penagihan pembayaranangsuran harus dilakukan bersama-sama antara Direksi danKontraktor.

(f) Pembayaran akan dilakukan apabila selisih bobot prestasiKontraktor pada saat tertentu dengan bobot prestasi padapembayaran angsuran yang lalu telah mencapai tidakkurang dari angka seperti disebutkan dalam syarat-syaratkontrak.

(g) Pembayaran dilakukan dalam jumlah harga satuandikalikan dengan volume pekerjaan yang nyatadilaksanakan.

Page 7: SPESIFIKASI TEKNISi

Spesifikasi Teknis

72

1.2 PEKERJAAN PERSIAPAN DAN PENUNJANG PROYEK

1.2.1 U m u m

Pekerjaan persiapan dan penunjang merupakan pekerjaan sementarayang harus dilaksanakan agar pekerjaan konstruksi dapat dilaksanakandengan mudah dan lancar. Pekerjaan-pekerjaan ini pada umumnyabersifat darurat, tetapi secara struktural harus mampu memikul bebanyang ada dan harus dilaksanakan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan serta sesuai dengan syarat-syarat teknis. Kontraktorharus membuat dan menyerahkan spesifikasi dan gambar-gambarpekerjaan sementara kepada Direksi untuk memperoleh persetujuan,selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum pekerjaan dimulai.

1.2.2 Pembersihan Lapangan.

Kontraktor harus menyingkirkan pohon-pohon, semak belukar, akar,sampah, bahan-bahan organik dan benda-benda asing lainnya yangdapat mengganggu jalannya pekerjaan dalam area pekerjaan sepertidiuraikan dalam Kontrak, termasuk lahan-lahan yang digunakan untukbangunan/struktur, jalan dan lahan-lahan yang akan digali ataudiurug.

1.2.3 Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank

Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor harus melakukan pekerjaanpengukuran untuk memastikan lokasi yang tepat untuk penempatankomponen-komponen pekerjaan tertentu seperti ditunjukan dalamgambar. Pengukuran meliputi pengukuran/penentuan koordinat danelevasi. Koordinat dan elevasi titik yang diperlukan, ditentukanberdasarkan titik rujukan (Bench Mark) seperti yang ditetapkan olehDireksi. Aktualisasi dan Artikulasi titik-titik tersebut diatas berupatitik-titik yang dipasang pada bouwplank (papan rujukanbangunan/struktur) yang apabila dihubungkan (dengan benang) satudengan yang lain akan merupakan garis-garis sumbu bangunan melaluititik-titik yang diperlukan. Bouwplank harus dibuat dan dipasang olehKontraktor sedemikian rupa sehingga mempunyai elefasi (rujukan)tertentu yang letaknya tidak mengganggu kegiatan pelaksanaan,merusak dan merubah elevasinya.

Pada saat penentuan arah kiblat diwajibkan kepada kontraktoruntuk mengundang staf ahli dari kantor Agama Palu untukmenentukan derajat kemiringan arah kiblat.

Konstruksi maupun dimensi bench mark akan ditentukan kemudianoleh Direksi.

1.2.4 Mobilisasi dan Demobilisasi.

Mobilisasi mencakup pengadaan, penyediaan, alat berat danpengankutan tenaga kerja, perelengkapan dan peralatan yangdiperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan, termasuk pemasangan,penyetelan dan pekerjaan penunjang lainnya, sehingga semua tenagakerja, perlengkapan dan peralatan kerja tersebut berada/terpasang

Page 8: SPESIFIKASI TEKNISi

Spesifikasi Teknis

73

dilokasi pekerjaan dalam kondisi baik dan siap pakai. Mobilisasimencakup pengadaan, penyediaan dan pengangkutan :

a. Tenaga kerja yang diperlukan sebagai pelaksana-pelaksanapekerjaan;

b. Peralatan pelaksanaan yang terdiri atas alat-alat pengangkutan alat-alat berat, peralatan pengaduk dan pemadat beton dan sebagainya.

c. Peralatan penunjang seperti pembangkit listrik, pompa air,peralatan laboratorium dan sebagainya disediakan oleh Kontraktor.

Dalam mobilisasi sudah termasuk pengadaan, penyediaan danpengangkutan suku cadang yang diperlukan agar perlengkapan danperalatan tersebut selalu siap dipakai. Demobilisasi dilakukan setelahberakhirnya pelaksanaan pekerjaan, sebelum pekerjaan diserahkanuntuk pertama kalinya kepada pemilik. Demobilisasi adalahpembongkaran, pengangkutan tenaga kerja, perlengkapan danperalatan yang telah dimobilisasi, keluar dari lokasi pekerjaanketempatnya semula.

1.2.5 Kantor Proyek dan Perlengkapan

Kontraktor harus menyediakan kantor Direksi Proyek ukuran 4x5meter terbuat dari dinding papan dan atap seng serta dilengkapiperalatan/ perabotan serta fasilitas tulis menulis, kotak P3K dan lainsebagainya.

1.2.6 Barak dan Gudang

Kontraktor harus membuat Barak Kerja di lokasi pekerjaan untuktempat kerja dan tinggal sementara para Pekerja yang memenuhi syaratkesehatan sebagai tempat tinggal, dilengkapan fasilitas air minum danperlengkapan yang dibutuhkan. Disamping itu Kontraktor wajibmenyediakan gudang dengan luas yang cukup untuk menyimpan bahanbangunan dan peralatan penunjang lainnya agar terhindar darigangguan cuaca. Penempatan barak dan gudang harus diatursedemikian rupa agar mudah dijangkau dan tidak menghalangisirkulasi pelaksanaan pekerjaan.

1.2.7 Izin-izin

Kontraktor harus mengurus semua izin yang diperlukan sehubungandengan pelaksanaan pekerjaan sebelum pekerjaan dimulai, seperti IzinMendirikan Bangunan (IMB), Advis Planning dari Dinas Kimpanswilsetempat.dan sebagainya. Biaya-biaya yang timbul menjadi beban dantanggung jawab Kontraktor.

1.2.8 Pemadam Kebakaran

Untuk mencegah terjadinya kebakaran, Kontraktor wajib menyediakan1 (satu) unit alat pemadam kebakaran dengan kapasitas minimum 3kg.

1.2.9 Biaya Asuransi

Dalam penawaran harga Kontraktor dianggap sudah memperhitungkan

Page 9: SPESIFIKASI TEKNISi

Spesifikasi Teknis

74

biaya Asuransi Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK) terhadappekerja, staf/pelaksana dilapangan, pengawas lapangan serta staf dariKegiatan yang ditempatkan dilapangan.

1.2.10 Personil Kontraktor.

a. Kontraktor wajib menempatkan seorang kuasa atau wakil yangcakap dan berpengalaman untuk memimpin pelaksanaan pekerjaandilapangan (pelaksana) minimal tamatan Sarjana Muda TeknikSipil/Arsitek pengalaman minimal 3 tahun.

b. Pelaksana yang ditunjuk Kontraktor harus mendapatkan kuasapenuh dalam bertindak untuk dan atas nama Perusahaan yangdinyatakan dengan Surat Tugas/Keterangan.

c. Kontraktor wajib laporkan secara tertulis kepada Direksi, tenagapelaksana. Jika suatu waktu dianggap kurang mampu/cakapmenurut Direksi, Kontraktor wajib mengganti pelaksana barudalam kurun waktu 7 (tujuh) hari. Sebelum bekerja harusdikonsultasikan untuk disetujui Direksi. Jika calon pelaksanaditolak, harus dicari calon pelaksana lain paling lambat 14 (empatbelas) hari. Dalam tenggang waktu tersebut direktur/penanggungjawab perusahaan yang memimpin pelaksanaan pekerjaandilapangan sehari-harinya.

1.2.11 Dokumentasi

Kontraktor harus mernperhitungkan biaya dokumentasi sertapengirimannya kekantor Pemimpin Kegiatan serta pihak-pihak lainyang diperlukan. Yang dimaksud dengan pekerjaan dokumentasi ialah:

a. Membuat laporan-laporan perkembangan pelaksanaan yakni Hariandan Mingguan

b. Untuk kelengkapan laporan, Kontraktor wajib membuat foto-fotodokumentasi ukuran 4R, dibuat sebelum pekerjaan di mulai (0%),tahap mulai pelaksanaan suatu konstruksi hingga selesai (setiapkali untuk pembuatan laporan) dan pada setiap kali akanmelakukan tagihan/terminj, foto dokumentasi harus selalu diambilpada posisi yang sama untuk setiap kemajuan (tampak depan,samping dan belakang) dan setiap bagian yang penting antara lainpenulangan, pondasi dan lain-lain.

c. Surat-surat dan dokumen lainnya.

1.3 BESTEK DAN GAMBAR KERJA

1.3.1 Kontraktor diwajibkan meneliti semua gambar-gambar dan bestekmengenai pekerjaan ini.

1.3.2 Bila ternyata ada perbedaan antara gambar dan RKS, antara gambarsatu dengan gambar lainnya maka yang berlaku adalah :

a. B e s t e k ( RKS )

b. Gambar dengan skala yang lebih besar (detail).

1.3.3 Bila perbedaan itu menimbulkan keragu-raguan yang mungkin

Page 10: SPESIFIKASI TEKNISi

Spesifikasi Teknis

75

menimbulkan kekeliruan atau bahaya dikemudian hari, Kontraktorwajib konsultasikan terlebih dahulu kepada Direksi untukmendapatkan petunjuk.

1.4 RENCANA KERJA

1.4.1 Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor wajib menyusun suaturencana kerja (jadwal pelaksanaan) sebanyak empat rangkap yangdiajukan paling lambat 14 (empat belas) hari setelah diterbitkanSurat Perintah Mulai Kerja (SPMK), untuk disetujui oleh Direksi.

1.4.2 Setelah rencana kerja disetujui Direksi, 3 (tiga) salinan untukDireksi dan 1 (satu) salinan ditempel pada ruang Direksi Keet.

1.4.3 Kontraktor harus patuh pada rencana kerja tersebut yang menjadidasar bagi Direksi untuk menilai prestasi pekerjaan dan segalasesuatu yang berhubungan dengan percepatan dan kelambatanpekerjaan.

1.5 PENGADAAN BAHAN BANGUNAN

1.5.1 Bahan-bahan yang boleh ditempatkan dalam kompleks pekerjaanhanyalah bahan-bahan yang disyaratkan dalam RKS maupun gambarkerja.

1.5.2 Cara dan tempat penimbunan/penyimpanan bahan harus memenuhisyarat atau menurut petunjuk Direksi/Pengawas Teknik.

1.5.3 Bahan bangunan yang dipakai adalah yang sesuai dengan kualitas dankuantitas serta dimensi yang disyaratkan dalam RKS dan gambarkerja.

1.5.4 Apabila suatu bahan yang disyaratkan tidak terdapat dipasaran,sebelum diganti Kontraktor harus konsultasi terlebih dahulu denganDireksi/ Pengawas Teknik, dan pergantian dapat dilakukan setelahada persetujuan secara tertulis.

1.5.5 Pergantian bahan bangunan yang tidak terdapat dipasaran lokal dapatdiganti dengan bahan bangunan lain yang setara/setingkatkualitasnya.

1.5.6 Bahan bangunan yang ditolak oleh Direksi karena cacat atau tidaksesuai dengan persyaratan yang ditentukan, harus segeradikeluarkan dari lokasi pekerjaan selambat-lambatnya dalam waktu 2x 24 jam.

1.6 PENGGUNAAN PERSYARATAN TEKNIS

1.6.1 Persyaratan teknis ini merupakan pedoman dalam pelaksanaanpekerjaan (yang disebut sebagai proyek) termasuk seluruh bangunandan pekerjaan lainnya yang merupakan satu kesatuan yang tidakterpisahkan;

1.6.2 Kecuali disebutkan lain, maka setiap bagian dalam persyaratan teknisini berlaku untuk seluruh bangunan yang termasuk dalam pekerjaanini, disesuaikan dengan gambar-gambar, keterangan-keterangan

Page 11: SPESIFIKASI TEKNISi

Spesifikasi Teknis

76

tambahan tertulis dan perintah-perintah Direksi/Pengawas Teknis.

1.6.3 Standar-standar utama yang dipakai adalah yang dibuat dan berlakuresmi di negara RI, apabila tidak terdapat standar yang dapatdiberlakukan terhadap suatu item pekerjaan, maka harus digunakanstandar internasional yang berlaku atas pekerjaan dimaksud ataudigunakan standar dari negara produsen bahan yang menyangkutpekerjaan dimaksud.

1.7 PEKERJAAN GALIAN/LAND KLARING

1.7.1 Lingkup Pekerjaan :

Pekerjaan galian ini meliputi galian tanah untuk pondasi bangunanserta pekerjaan galian yang nyata-nyata tertera dalam gambar kerja.

1.7.2 Pelaksanaan :

a. Dimensi galian tanah pondasi minimal sama dengan gambar kerjaatau maksimal sampai mencapai tanah keras/asli. Kecuali tanahdasar/keras melebihi dua kali kedalaman yang telah ditentukan,maka Direksi/Pengawas Teknik dapat mengambil kebijaksanaanuntuk merubah konstruksi dan atau dimensi galian tanpamengurangi kekuatan pondasi nantinya.

b. Untuk menjaga keamanan pekerjaan, tanah galian dibuang sejauhminimal 1 meter dari tepi lubang galian.

c. Jika pada galian terdapat air tergenang, harus dipompa keluar.Untuk ini Kontraktor harus menyediakan pompa air yang siappakai.

d. Semua tanah galian yang tidak dipakai harus diangkut keluarlokasi pekerjaan.

e. Apabila terjadi kesalahan dalam penggalian tanah untuk dasarpondasi sehingga dicapai kedalaman yang melebihi apa yangtelah ditentukan dalam gambar, maka kelebihan pada galian harusdiurug kembali dengan pasir, dan dipadatkan biaya akibatpekerjaan tersebut menjadi beban Kontraktor.

1.8 PEKERJAAN URUGAN

1.8.1 Lingkup Pekerjaan :

Pekerjaan ini meliputi semua penimbunan kembali bekas galian,urugan pasir bawah pondasi, urugan pasir dibawah lantai danpekerjaan urugan lainnya yang tertera dalam gambar.

1.8.2 Pelaksanaan :

a. Jika terdapat tempat-tempat tertentu pada lokasi bangunan yangmenurut Direksi perlu ditimbun, maka Kontraktor harusmenimbun sampai mencapai ketinggian yang ditentukan, denganmenggunakan bahan timbunan yang cukup baik, bebas darirumput, akar-akar dan lain-lain serta harus mencapai nilai CBR

Page 12: SPESIFIKASI TEKNISi

Spesifikasi Teknis

77

minimal 4% rendam. Dalam hal ini harus mengikuti petunjuk-petunjuk Pengawas Teknik.

b. Urugan kembali bekas galian harus disertai dengan pemadatan,sehingga minimal sama dengan keadaan tanah sebelum digali.

c. Ketebalan lapisan urugan tanah yang diperkenankan maksimum30 cm setiap lapis, kemudian dipadatkan sehingga pada ketebalanyang ditentukan urugan tanah tersebut mencapai tingkatkepadatan yang diinginkan.

d. Semua urugan pasir/tanah harus dipadatkan sambil disiram airsampai jenuh, sehingga mendapatkan angka kepadatan maksimal.

e. Pasir yang dipakai harus pasir kali dan bukan pasir laut,dengan persyaratan bahwa pasir harus dalam keadaan bersih darilumpur, tanah dan tidak mengandung garam atau mineral lainnya.

1.9 PASANGAN BATU KALI

1.9.1 Lingkup Pekerjaan :

Bagian pekerjaan ini meliputi pasangan pondasi batu kali untuklandasan sloof, pasangan batu kali sebagaimana dinyatakan dalamgambar kerja, dan sebelumnya dibawah pasangan pondasi harusdiberi urugan pasir dan batu kosong.

1.9.2 Material :

a. Batu kali yang dipakai harus dari jenis yang keras, tidak keropos,serta mempunyai gradasi baik dengan diameter maksimum 25 cm.

b. Adukan yang dipakai terdiri dari campuran 1 PC : 5 Pasir.

c. Baik batu kali, pasir maupun air adukan yang dipakai padapekerjaan ini harus bersih dari lumpur dan kotoran-kotoranlainnya.

d. Kontraktor tidak dibenarkan menggunakan jenis batu lain kecualiatas izin Direksi.

1.9.3 Pelaksanaan :

a. Pekerjaan pasangan batu kali dilaksanakan sesuai dengan ukurandan bentuk yang ditunjukan dalam gambar kerja.

b. Setiap batu harus dipasang diatas lapisan adukan dan diketokditempatnya hingga penuh.

c. Adukan harus mengisi penuh ronga-rongga antar batu, untukmendapatkan massa yang kuat dan integral.

1.10 PASANGAN BATU BATA

1.10.1 Lingkup Pekerjaan :

Bagian pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, pemasangan untuksemua pasangan bata seperti yang tertera pada gambar, pelaksanaanpemasangan harus benar-benar mengikuti garis-garis ketinggian,

Page 13: SPESIFIKASI TEKNISi

Spesifikasi Teknis

78

siku dan bentuk-bentuk yang terlihat pada gambar dan disebutkandalam spesifikasi ini.

1.10.2 Referensi :

Persyaratan-persyaratan standar mengenai pekerjaan ini terterapada PUBI N-3 1970 dan N-10 1973 dan SNI 1728-1989; SKBI1.3.53.1989, tentang Tata Cara Pelaksanaan Mendirikan BangunanGedung.

1.10.3 Material :

a. Batu bata yang digunakan harus baru, dengan pembakaran yangcukup sehingga masak, keras, kering dan tidak mudah patah. Jikadiketuk menimbulkan suara nyaring. Ukuran yang dianjurkanadalah 5 cm x 11 cm x 23 cm dengan toleransi 0,5 cm.

b. Adukan yang digunakan untuk pasangan dinding biasa adalahcampuran 1 PC : 5 Pasir. Untuk daerah kedap air (transram) padaKM/WC setinggi 150 cm, untuk seluruh dinding setinggi 30 cmdari lantai menggunakan spesi transram campuran 1 PC : 2 Pasir.

1.10.4 Pengerjaan dan Penyimpanan.

Bahan-bahan yang akan digunakan pada pekerjaan ini disimpandengan cara-cara yang disetujui Direksi, untuk menghindari darisegala hal yang dapat mengakibatkan kerusakan pada bahan-bahantersebut.

1.10.5 Contoh-contoh.

Contoh bahan yang diusulkan untuk dipakai harus diserahkankepada Direksi dan persetujuan atas bahan-bahan tersebut sudah adasebelum bahan yang dimaksud dipergunakan. Pengambilan contohatas bahan yang telah ada dilapangan akan diadakan sewaktu-waktusesuai dengan kebutuhan Direksi guna keperluan pengujian.

1.10.6 Pelaksanaan :

a. Pasangan dinding batu bata umumnya adalah 1/2 batu,kecual i Direksi memberikan petunjuk lain.

b. Pemasangan batu bata harus lurus dan tegak, lajurpenaikannya diukur tepat dengan t iang lot , kecual ibi lamana t idak diperl ihatkan dalam gambar maka set iaplajur bata harus putus sambungan dengan lajurdibawahnya. Selain i tu pola ikatan pasangan harus ter jagabaik diseluruh peker jaan.

c. Pada jarak-jarak tertentu pasangan batu tersebut perludiperkuat dengan kolom prakt is (beton bertulang), dengandimensi , penulangan dan penempatan sesuai gambar.

d . Segera setelah pasangan batu bata se lesai , s iar-s iarnyadikeruk sedalam 1 cm agar plesteran dapat melekatdengan baik.

Page 14: SPESIFIKASI TEKNISi

Spesifikasi Teknis

79

e. Sebelum bata dipasang hendaknya di rendam dalam airsampai jenuh, dan pemasangannya harus rapi sesuaidengan syarat pekerjaan yang baik. Batu bata potongant idak boleh dipakai /dipasang, terkecual i pada pertemuan-pertemuan dengan kosen/kolom.

1.11 PEKERJAAN BETON BERTULANG

1.11.1 Lingkup Pekerjaan :

Bagian pekerjaan ini meliputi pengadaan dan pemasangan dari semuamacam beton tidak bertulang, beton bertulang dengan penulangannyatermasuk bekisting, finishing dan pekerjaan-pekerjaan lain yangnyata-nyata termasuk dalam pekerjaan ini. Untuk beton bertulangdigunakan adukan 1 Pc : 2 Psr : 3 Krl, pada :

a .Pondasi poor plat , s loof , kolom, ringbalok, balok lanta i ,meja beton, kanopi beton, sunscreen dan plat lantai .

b. Lain-lain seperti ditentukan dalam gambar.

1.11.2 Referensi :

Kecual i di tentukan lain, maka semua pekerjaan betonbertulang harus mengikut i ketentuan-ketentuan seper t iter tera dalam :

a. SNI 1734-1989-F

b. SKBI – Pedoman Perencanaan untuk Rumah dan Gedung

c. Petunjuk Peraturan Beton Indonesia, tahun 1971.

d. Spesif ikasi Bahan Bangunan

1.11.3 Material :

a. Bahan-bahan/material yang dipergunakan untuk pekerjaan iniharus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

1) Agregat :

Agregat harus terdiri dari gradasi-gradasi yang halus sampaikasar dan harus sesuai dengan persyaratan dalam ketentuan-ketentuan beton. Penyimpanan harus dilaksanakan sedemikianrupa, sehingga bebas dari kontaminasi dengan bahan-bahanyang dapat merusak.

2) S e m e n :

a) Semen yang dipakai harus bermutu baik, tidak berbatu,seperti disyaratkan dalam SNI-8 Bab 3-2;

b) Semen ini harus dibawah ketempat pekerjaan dalamkemasan standard dari pabrik dan terlindung.

c) Untuk pelaksanaan pekerjaan beton ini Kontraktor harusmengusahakan hanya menggunakan satu merk semen saja.

3) Besi Tulangan :

a) Semua dimensi/ukuran besi tulangan yang akan digunakan

Page 15: SPESIFIKASI TEKNISi

Spesifikasi Teknis

80

merupakan dimensi sebenarnya sesuai keterangan gambar

b) Besi untuk tulangan penyimpanannya harus bebas darikontaminasi langsung dengan udara, tanah lembab, aspal,olie (minyak) dan gemuk.

c) Pengikat tulangan beton harus menggunakan kawat betonyang berukuran garis tengah minimal 1 mm.

4) A i r :

Air yang dipakai untuk adukan harus bersih, dalam arti tidakmengandung lumpur dan bahan-bahan kimia yang dapatmempengaruhi kekuatan beton khususnya garam.

5) Bekisting :

Bahan cetakan beton (bekisting) menggunakan kayu klas III,kecuali Direksi/ Pengawas menegaskan lain.

1.11.4 Pelaksanaan

a. Proporsi :

1) Adukan beton harus mencapai Kekuatan Tekan Betonkarateristik K-225 untuk semua beton bertulang.

2) Sebelum pelaksanaan pekerjaan beton dimulai, pihakKontraktor harus mengadakan Mix Design untuk menjadiacuan dalam komposisi campuran.

3) Untuk mengontrol kekuatan/mutu yang dicapai padapelaksanaan, Kontraktor harus mengambil contoh kubus untukdiadakan test laboratorium menurut syarat-syarat PBI 1971pasal 4.6 dan 4.7.

b. Pengecoran Beton :

1) Sebelum pengecoran dilaksanakan, bekisting harus bersih darikotoran-kotoran dan bahan-bahan lain. Alat-alat pengadukbeton (beton molen) dan alat pembawa (kereta) juga harusbersih. Penulangan harus dimatikan pada posisinya, sertaharus diperiksa terlebih dahulu. Dimensi semua bagian betontertera pada gambar bestek dan detail.

Jika terdapat ketidak cocokan pada ukuran Kontraktor wajibuntuk minta pertimbangan terlebih dahulu dari Direksi.

2) Ukuran diameter besi beton harus sesuai dengan ketentuandalam gambar. Jika suatu diameter tidak terdapat dipasaran,Kontraktor diwajibkan membicarakan terlebih dahulu denganDireksi.

3) Adukan beton tidak boleh dijatuhkan dari ketinggian lebihdari 1,50 cm dan segera sesudah pengecoran dimulai, lapisan-lapisan beton dipadatkan dengan penggetar (internal concretevibrator). Kecepatan vibrator dalam adukan harus tetap dankonstan serta penggunaannya tidak boleh kena besi tulangan.

4) Peraturan-peraturan mengenai pelaksanaan pekerjaan betonyang tidak tercantum dalam RKS ini, dipakai peraturan yang

Page 16: SPESIFIKASI TEKNISi

Spesifikasi Teknis

81

termuat dalam PBI 1971 sebagai syarat.

5) Agar pemeriksaan dan persetujuan dari Direksi ataspelaksanaan pengecoran beton dapat diberikan padawaktunya, Kontraktor diwajibkan menyampaikanpemberitahuan tentang rencana pengecoran 2 x 24 jamsebelumnya.

6) Bekisting baru boleh dibongkar setelah beton bersangkutanmengalami periode pengerasan sebagaimana diatur pada PBI1971, dan sementara itu penyiraman beton harus selaludilaksanakan.

c. Penyambungan Beton

Apabila oleh karena sesuatu dan lain hal pengecoran betondiputuskan sebelum selesai, sebelum melanjutkan pengecoranpada beton yang telah mengeras, permukaan yang akandisambung harus dikasarkan dan dibersihkan, bekistingdikencangkan kembali dan penyambungannya menggunakan airsemen atau bonding agent yang disetujui Direksi/Pengawas.

d. Pemeliharaan Beton :

1) Beton yang sudah dicor pada tempatnya harus dijaga agarselalu lembab dengan jalan menutup beton dengan karungbasah atau menyiraminya dengan air secara rutin, sampaibeton berumur satu minggu.

2) Pada umur sampai dengan 48 jam, beton harus dijaga dari airhujan deras, air mengalir, getaran-getaran dan sinar matahari.

1.11.5 Bahan Additive :

Pemakainan bahan additive harus disertai percobaan laboratoriumguna mendapatkan hasil yang baik dan disetujui Direksi/Pengawas.

Bahan additive ini harus memenuhi persyaratan ASTM atau JIS.

1.11.6 Bekesting :

a. Seluruh bahan bekisting menggunakan papan terentang (kayu klasIII) dan balok 5/7 cm, kecuali Direksi/Pengawas menegaskanlain, dan untuk mendapatkan hasil cetakan yang menenuhi syaratpekerjaan bekisting harus dikerjakan oleh tukang yang ahli.

b. Celah-celah antara papan bekisting harus cukup rapat, agar waktumengecor tidak ada air adukan yang lolos, sebelum mulaimengecor bagian dari dalam bekisting harus disiram air dandibersihkan dari kotoran.

c. Bekesting harus direncanakan, dilaksanakan dan diusahakansedemikian rupa agar waktu pengecoran dan pembongkaran tidakmengakibatkan cacat-cacat, gelombang-gelombang maupunperubahan-perubahan bentuk, ukuran-ukuran, ketinggian-ketinggian serta posisi dari pada beton.

d. Penyangga-penyangga harus diberi jarak antara yang dapat

Page 17: SPESIFIKASI TEKNISi

Spesifikasi Teknis

82

mencegah defleksi bahan-bahan bekesting. Bekesting sertasambungan-sambungan harus rapat, sehingga mencegahkebocoran-kebocoran adukan selama pengecoran. Lubang-lubangpermukaan sementara harus disediakan didalam bekesting untukmemudahkan pembersihan.

e. Pembongkaran Bekesting :

Bekesting harus dibongkar dengan cara sedemikian rupa,sehingga dapat menjamin keselamatan penuh atas struktur dankonstruksi yang dicetak dengan memperhatikan syarat-syaratsebagai berikut :

1) Bagian struktur beton vertikal boleh dibongkar bekestingsetelah 7 (tujuh) hari, dengan syarat bahwa betonnnya cukupkeras dan tidak cacat karena pembongkaran tersebut.

2) Bagian konstruksi beton yang disangga (horisontal) denganperancah tidak boleh dibongkar sebelum betonnya mencapaikekuatan yang cukup (28 hari) untuk menyangga beratnyasendiri dan beban-beban pelaksanaan atau beban-beban lainyang akan menimpa bagian struktur beton tersebut.

1.11.7 Contoh-contoh

Sebelum pelaksanaan pemasangan, terlebih dahulu Kontraktor harusmemberikan contoh-contoh material yang akan dipakai gunamendapatkan persetujuan dari Direksi/Pengawas.

1.11.8 Koordinasi dengan Pemasangan Instalasi :

Sebelum pengecoran dimulai , Kont raktor harus sudahmengkoordinasikan pemasangan dan letak-letak instalas il is t r ik , plumbing dan lain-lainnya.

1.12 PEKERJAAN BETON TAK BERTULANG

1.12.1 Lingkup Pekerjaan :

Bagian pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan-bahan, pemasangandan semua pekerjaan beton tak bertulang dan campuran yangdipergunakan adalah 1 Pc : 3 Ps : 5 Kr, dan dilaksanakan untuk neut-neut kosen, neut-neut kolom kayu, lantai kerja, lantai cor beton, rabatbeton dan lainnya yang ditentukan dalam gambar.

1.12.2 Material :

Lihat uraian bagian 3.11.3. 3).

1.13 PEKERJAAN PLESTERAN

1.13.1 Lingkup Pekerjaan :

Bagian ini mel iput i seluruh peker jaan plesteran dankebutuhan persyaratan adukan sebagai berikut :

a . Untuk semua plesteran dinding biasa terdir i dari 1Pc:5 Ps.

Page 18: SPESIFIKASI TEKNISi

Spesifikasi Teknis

83

b. Plesteran kedap air ( t ransram) menggunakan adukan 1Pc:2Ps.

c. Untuk semua plesteran beton dan kaki pondasi digunakan 1Pc:3 Ps.

1.13.2 Material :

a . Pasi r untuk plesteran harus diayak cukup halus , dan pasirlaut atau pasir yang memil iki kandungan tanah t idakdiperkenankan untuk digunakan.

b. Semen yang digunakan harus baru, t idak ada bagian yangmembatu serta dalam kemasan standard pabrik danterl indung.

1.13.3 Pelaksanaan :

a. Sebelum pekerjaan plesteran dimulai, semua bidang yang akandiplester harus disiram air sampai jenuh, dan siar-siarnya telahdikeruk sedalam lebih kurang 1 cm.

b. Tebal plesteran dinding ditentukan dengan ketebalan minimal 1cm, dikerjakan dengan lurus dan rata, juka terdapat bidang-bidangdinding yang berombak/retak harus dibongkar dan diperbaiki.

c. Semua bidang plesteran yang kelihatan harus diaci menggunakanadukan 1 Pc : 7 Kpr, terkecuali plesteran kaki pondasi dan betondiaci dengan air semen.

Page 19: SPESIFIKASI TEKNISi

Spesifikasi Teknis

84

1.14 PEKERJAAN KAYU

1.14.1 Lingkup Pekerjaan :

Bagian pekerjaan ini meliputi pengadaan dan pemasangan kayu-kayu untuk konstruksi kuda-kuda/kap, gording kasau, reng, rangkaplafond, Lantai Papan, Dinding Papan, Kolom Kayu, Ring BalokKayu, listplank, bingkai pintu, jalusi kayu, kosen pintu, jendela,ventilasi, dan pekerjaan kayu lainnya yang tertera dalam gambarkerja.

1.14.2 Material :

a. Jenis :

Kayu yang dipakai pada pekerjaan ini seluruhnya adalah KayuPalapi Merah yang mempunyai kelas keawetan II dan kelas kuatII sesuai dengan SKBI-3.6.53.1987 UDC : 674.048.

b. Mutu :

Kayu yang dipakai harus lurus kering, memiliki serat yangteratur, tidak terdapat mata kayu/cacat-cacat lainnya serta tidakterdapat bidang-bidang yang lemah.

c. Ukuran :

Ukuran-ukuran kayu yang dipergunakan harus sesuai denganyang terdapat pada gambar detail.

d. Kadar Air :

Kayu-kayu yang dipergunakan hanya boleh mengandung kadarair maksimum 25 % untuk ukuran tebal lebih dari 7 cm dankadar air maksimum 19 % untuk tebal kurang dari 7 cm.

e. Playwood dengan Veneer (Teakwood) :

Playwood dengan lapisan veneer lebih kurang 1 mm dari jenis"teak" atau rose "wood" yang terekat ke badan plywood dandipasang pada daerah-daerah sesuai gambar rencana. Bahan-bahan yang dipakai harus produksi dalam negeri dengan kualitasterbaik.

f. Formika :

Tebal minimum 1,5 mm dengan tebal laminasi 0,5 mm kualitassetaraf produksi "Formica USA". Type dan bentuk akanditentukan oleh Direksi/Pengawas.

g. Pengikat-pengikat :

Bahan pengikat digunakan dari kayu paku galvanis, baut atau platbesi. Apabila menggunakan perekat, bahan perekat yangdigunakan harus terbuat dari lem tahan air setaraf dengan merk"Herferin".

1.14.3 Pelaksanaan :

a. Semua pekerjaan kosen, daun pintu dan jendela, lisplank, kuda-

Page 20: SPESIFIKASI TEKNISi

Spesifikasi Teknis

85

kuda dan jalusi kayu pada bagian-bagian tertentu harus diserutrata dan halus, dan pada bagian-bagian pertemuan harusdikerjakan dengan rapi dan tidak berongga.

b. Untuk pekerjaan kap/kuda-kuda dan gording, ukuran kayu,konstruksi dan cara penyambungannya mengikuti petunjuk yangtertera pada gambar, serta diberi penguat cawat/beugel besi platdan angker.

c. Semua pekerjaan harus bertaraf kelas satu dengan hasil yang baikdan rapi, untuk profil panjang harus menggunakan mesin potong.

d. Semua lubang-lubang bekas paku, baut dan sebagainya harusditutup dengan dempul hingga rapi kembali.

1.15 PEKERJAAN ATAP

1.15.1 Lingkup Pekerjaan :

Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, tenaga kerja danpemasangan atap, nok/bubungan pada tempat-tempat sesuai denganyang ditunjukan dalam gambar rencana.

1.15.2 Material :

a. Bahan atap yang akan dipergunakan untuk bangunan ini adalahatap seng bjls 80, atap genteng metal Atau sesuai yang terteradalam gambar kerja.

b. Bahan nok/bubungan menggunakan bubungan multi roof.

1.15.3 Pemasangan :

a. Sebelum pemasangan atap dilaksanakan, genteng metal harusdiperiksa terlebih dahulu dengan tidak mengalamikerusakan/pecah untuk menjaga kebocoran dan kap/kuda-kuda/gording harus diresidu.

b. Pemasangan harus dilakukan oleh tenaga/tukang yang terampilyang sebelumnya telah mendapatkan pengetahuan teknispelaksanaan mengenai cara pemasangan jenis atap dimaksud.

c. Kontraktor diharuskan mengajukan contoh-contoh bahan untukmendapatkan persetujuan Direksi/Pengawas.

1.16 PEKERJAAN PLAFOND

1.16.1 Lingkup Pekerjaan :

Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, tenaga kerja danpemasangan penggantung, rangka, dan penutup plafond pada tempat-tempat yang sesuai dengan yang ditunjukan dalam gambar.

1.16.2 Material :

a. Semua material kayu untuk penggantung dan rangka plafondmenggunakan kayu palapi merah dengan kelas keawetan II dankelas kuat II sesuai dengan SKBI-3.6.53 1987 UDC:674.048;

Page 21: SPESIFIKASI TEKNISi

Spesifikasi Teknis

86

dengan ukuran-ukuran yang sesuai dengan yang ditentukan dalamgambar.

b. Kayu yang dipakai harus lurus kering, tidak terdapat mata-matakayu/cacat-cacat lainnya serta tidak terdapat bidang-bidang yanglemah.

c. Untuk penutup plafond menggunakan Tripleks 5 mm buatandalam negeri, tidak cacat dan diusahakan warna yang digunakanseragam, dan untuk penutup plafond luar (over steak)menggunakan bahan Limbriziring buatan dalam negeri, tidakcacat dan diusahakan warna yang digunakan seragam.

1.16.3 Pelaksanaan:

a. Ketinggian, ukuran, pembidangan dan konstruksi plafonddilaksanakan sesuai ketentuan-ketentuan dalam gambar.

b. Kayu untuk rangka plafond harus diserut rata, terutama padabidang- bidang bawah yang akan ditutup plafond, dan diberipenggantung dalam jumlah cukup.

c. Pada sudut pertemuan antara plafon dan dinding tembok dipasanglist profil gypsum dan list profil kayu untuk plafond luar(oversteak) yang dicat kayu, warna ditentukan kemudian.

d. Pemasangan plafond harus dilaksanakan oleh tukang yang ahli,lurus dan tidak lentur. Apabila terjadi plafond terpasang ternyatatidak lurus, retak dan lentur, Direksi berhak menolak danKontraktor harus segera membongkar dan memperbaiki kembali.

1.17 PEKERJAAN LANTAI KERAMIK

1.17.1 Lingkup Pekerjaan :

Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan/material, tenaga kerja danpemasangan lantai dan dinding sesuai yang ditentukan dalamgambar.

1.17.2 Material : Bahan Keramik

a. Tegel Keramik ukuran 30x30cm, 3 dipasang pada semua lantai,dinding KM/WC menggunakan Tegel 20x25 cm, denganketentuan sebagai berikut :

1) Untuk lantai digunakan tegel 20x20cm yang tidak licin,khususnya KM/WC.

2) Untuk dinding dan meja beton digunakan tegel licin yangkhusus untuk dinding.

b. Tegel Keramik adalah yang mempunyai kualitas satu (KW-1)

1.17.3 Pelaksanaan :

a. Sebelum pekerjaan lantai dikerjakan, pasir timbunan harus benar-benar padat sehingga tidak terjadi penurunan/keretakan padalantai.

Page 22: SPESIFIKASI TEKNISi

Spesifikasi Teknis

87

b. Pemasangan lantai/ubin harus rapi, dengan siar saling tegaklurus, serta mengikuti peil-peil yang ditentukan dalam gambar.

c. Semua pemasangan Tegel Dinding harus menggunakan campuran1 pc : 4 ps dengan perekat AM-30 Mortar Flax.

d. Pemasangan tegel pada lantai dan dinding harus dikerjakandengan rata dan datar serta dikerjakan oleh tukang yang benar-benar ahli. Untuk pekerjaan pemasangan lantai KM/WC harusdibuat miring (1%) kearah saluran pembuangan air (floor drain).

e. Sebelum pemasangan Keramik Bak Air KM/WC harus terlebihdahulu menggunakan Waterprofing untuk menjaga rembesan airke dinding.

f. Pemasangan tegel lantai keramik dipasang diatas lantai kerja(beton tidak bertulang) dengan adukan 1 Pc : 3 Psr : 5 Krlsetebal 7 cm.

g. Pada sudut-sudut pertemuan antara dinding dengan lantaiKeramik, dipasang ubin plint (dinding bagian luar) denganukuran yang sesuai dengan ukuran lantainya.

1.18 PEKERJAAN KACA

1.18.1 Lingkup Pekerjaan :

Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan/material, tenaga kerjapemotongan dan pemasangan kaca bingkai, cermin maupun kacamati seperti yang ditunjukan dalam gambar.

1.18.2 Material :

a Kaca yang digunakan pada pekerjaan ini adalah jenis kaca beningdengan tebal 5 mm untuk semua jendela maupun bovenlight.

b Kaca yang digunakan adalah kaca buatan dalam negeri, tidakcacat dan tidak retak.

1.18.3 Pelaksanaan :

a. Ukuran dan ketebalan kaca yang akan dipasang dilaksanakanmengikuti petunjuk-petunjuk yang ditentukan dalam gambar.

b. Sebelum kaca dipasang, sponing kaca pada kosen atau bingkaipintu dan jendela harus diberi cat meni, selanjutnya diberidempul yang cukup padat.

c. Saat pemasangan kaca ditekan agar rata sebelum diikat denganles kaca untuk menghindari penggoyangan/pelonggaran.

d. Pada saat pekerjaan diserahkan, kaca yang terpasang dalamkeadaan utuh dan tidak pecah/retak. Apabila berdasarkanpemeriksaan terdapat kaca yang retak, Kontraktor harus segeramengganti.

1.19 KUNCI DAN PENGGANTUNG

1.19.1 Lingkup Pekerjaan :

Page 23: SPESIFIKASI TEKNISi

Spesifikasi Teknis

88

Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan/material, tenaga kerja danpemasangan kunci serta alat-alat penggantung, seperti : engsel,kunci, handle dan sebagainya.

1.19.2 Material :

a Semua daun pintu dipasang kunci tanam buatan dalam negeri 2(dua) slaag kualitas baik, setara Yale.

b Engsel yang digunakan pada pekerjaan ini adalah untuk daunpintu engsel Nylon Ring 4", untuk jendela engsel nylon ring 3".

c Grendel tanam lengkap untuk Pintu 2 daun, grendel biasa untukpintu tunggal dan jendela. Semua Grendel buatan dalam negeridengan kualitas baik.

d Semua daun jendela dilengkapi satu pasang Haq Angin buatandalam negeri.

e Sebelum dipasang, kunci-kunci dan alat-alat penggantung harusdiperlihatkan contohnya kepada Direksi/Pengawas.

1.19.3 Pelaksanaan :

a Semua daun pintu menggunakan engsel Stainless Steel Ring 4"buatan dalam negeri masing-masing 3 (tiga) buah.

b Untuk pintu-pintu 2 (dua) daun harus dilengkapi dengan grendeltanam yang dipasang pada bagian atas dan bawah.

c Semua daun jendela bingkai menggunakan engsel nylon ring 3"buatan dalam negeri masing-masing 2 (dua) buah, haq angin 2(dua) buah dan untuk pengunci dipasang grendel 1 (satu) buah.

d Kunci-kunci harus berfungsi dengan baik dan pada saatdiserahkan anak kunci harus diserahkan lengkap dengancadangannya.

1.20 PEKERJAAN CAT DAN POLITUR

1.20.1 Lingkup Pekerjaan :

Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan/material, tenaga kerja danpengecatan kayu, tembok, plafond, atap dan residu kap.

1.20.2 Material :

a . Jenis cat kayu yang digunakan adalah merk AVIAN atausetara.

b . Jenis Cat tembok yang digunakan adalah merk AVIANatau setara.

c . Plamur yang digunakan adalah merk AVIAN atau setara.

d . Residu dengan kekentalan yang cukup untuk kap.

e. Politur/teakoil digunakan untuk permukaan teekwood dan padapekerjaan kayu yang diekspos seperti yang ditunjukan padagambar.(Vernis digunakan untuk permukaan plafond luar (over

Page 24: SPESIFIKASI TEKNISi

Spesifikasi Teknis

89

stake)

1.20.3 Pelaksanaan :

a. Pekerjaan Cat Kayu :

1) Bidang yang akan dicat harus bers ih dari segala macamkotoran, sebelum pengecatan di laksanakan Kontraktorharus memperl ihatkan bagian yang akan dicat kepadaDireksi untuk diperiksa.

2) Semua permukaan kayu yang akan dicat /dipol i tur harusdiamplas , dan lobang-lobang bekas paku harusdidempul dan diamplas kembal i sampai rata.

3) Pengecetan kayu di laksanakan satu kal i menie, satukal i cat dasar dan satu kal i plamur, kemudian digosokdengan amplas , dan akhirnya dua kal i ca t akhir .

4) Warna Cat kayu yang digunakan untuk kosen, daunpintu, bingkai jendela dan l is tplank akan di tentukankemudian.

5) Untuk kap/kuda-kuda dan gording harus dicat dengan residusampai rata pada seluruh permukaannya.

b Pekerjaan Cat Tembok/Plafond :

1) Permukaan dinding dan plafond sebelum dicat harusdiplamur kemudian diamplas dengan kertas pasirsampai rata dan halus .

2) Semua bidang tembok dan plafond dicat tembokminimal 2 (dua) kali sampai kel ihatan rata dan cukuptebal .

3) Cat tembok yang digunakan adalah warna putih untuk plafond,broken white untuk bagian dalam dan cream bagian luar.

c Pekerjaan Politur/Teakoil :

Semua daun pintu teekwood dan dinding papan harus dipolitur.Persiapan dilakukan dengan membersihkan dan mengamplasbagian/permukaan yang akan dipolitur. Selanjutnya dapatdipolitur dengan menggunakan Ultra Politur P-01.

1.21 PEKERJAAN SANITAIR

1.21.1 Kontraktor harus mengadakan dan memasang alat-alat yangdibutuhkan untuk kelancaran pekerjaan dilapangan.

1.21.2 Alat-alat sanitair yang digunakan adalah merek TOTO atau yangsetara.

1.21.3 Perletakan sanitair yang tertera pada gambar dan pemasangannyaharus dilaksanakan dengan penuh keahlian sehingga memberikanhasil yang sempurna.

Page 25: SPESIFIKASI TEKNISi

Spesifikasi Teknis

90

1.22 PEKERJAAN SALURAN PEMBUANGAN

1.22.1 Saluran Air Kotor :

a . Pipa pembuangan air kotor bekas dari KM/WCmenggunakan pipa PVC diameter 3" yang untukselanjutnya dihubungkan ke saluran air hujan. Pipapembuangan air kotor padat dari Closet menggunakanPVC diameter 4" dan dihubungkan ke sept ictank.

b. Pemasangan pipa-pipa tersebut dibuat dengan kemiringan2% untuk ai r bekas dan 3 % kotoran padat , sambungandi laksanakan dengan menggunakan sambungan pipa sertalem PVC.

c. Pemasangan harus di lakukan dengan baik, ter tutup/ t idakkel ihatan. Dalam arah mendatar pipa-pipa t idak bolehmembuat s iku-s iku di tempat- tempat percabangan dan t iapjarak maksimum 12 meter pada pipa- p ipa dibawah tanahharus dibuat bak kontrol .

d . Untuk menghindari adanya penyumbatan dikemudian hari ,pada t iap- t iap lobang pembuangan KM/WC harusdipasang floordrain.

e. Perletakan instalas i ai r kotor/ai r buangan disesuaikandengan gambar rencana/detai l .

1.22.2 Saluran Air Hujan :

a. Saluran Air hujan dari atap di ter ima dan disalurkanmelalui saluran air hujan disekel i l ing bangunan, yangdibuat dari buis beton 1/2 diameter 30 cm yang diberipenguat pasangan batu bata sepert i ter tera dalam gambar.

b. Saluran air hujan dibuat dengan kemiringan 2 % dan padat iap jarak tertentu dibuat bak kontrol .

c . Air buangan dari saluran air hujan dan wastafeldisalurkan ke saluran utama.

1.22.3 Septictank dan Peresapan :

a Pembuatan sept ictank disesuaikan dengan gambar detai ldengan menggunakan pasangan batu bata kedap air adukan1 PC : 2 Ps untuk dinding. Beton t idak bertulang untuklantai dan beton ber tulang untuk penutup bagian atas .

b Untuk penghawaan, sept ictank harus di lengkapi denganpipa udara diameter 1,5" berbentuk T dan sebagai penutupdibuat plat beton bertulang. Pada penutup sept ictankharus dibuat lubang kontrol di lengkapi dengan handlepengangkat . Ukuran dan perletakan disesuaikan dengangambar rencana dan detai l .

c Sebagai penampungan air kotoran dari septictank, dibuat

Page 26: SPESIFIKASI TEKNISi

Spesifikasi Teknis

91

peresapan dan saluran dari septictank ke peresapan menggunakanpipa PVC diameter 4" yang diberi lubang serta dibungkus denganijuk dengan pemasangan sesuai gambar rencana/detail. Peresapandiberi lapisan batu karang, kerikil, pasir dan ijuk.

1.23 PEKERJAAN INSTALASI AIR

1.23.1 Lingkup Pekerjaan :

Termasuk dalam pekerjaan ini adalah :

a Sis tem Pemipaan Air Bersih, dari jar ingan air bers ihkeseluruh bangunan, yang terdir i dari : ruang pantry,KM/WC, Wastafel , kran-kran dalam ruangan dansebagainya.

b Penguj ian (tes t run) s is tem plumbing air bers ih secarakeseluruhan untuk mengetahui s is tem itu bekerja baik,benar dan aman.

c Pengadaan dan pemasangan perlengkapan-perlengkapan lainnyaagar instalasi bekerja dengan baik, benar, aman walaupun dalamgambar dan spesifikasi tekniknya tidak dicantumkan secara jelas,misalnya fitting-fitting dan accesoriesnya.

1.23.2 Bahan yang dipakai :

a . Semua instalas i ai r bers ih menggunakan pipa GIP darijenis medium dengan diameter Q ¾” untuk jaringan di luarbangunan dan Q ½” untuk instalas i dalam bangunan.

b. Pipa GIP yang digunakan untuk air bers ih harusmenggunakan yang memenuhi Standar Industr i Indonesia(SII) .

c . Semua kran yang terpasang harus menggunakan kranstainless s tel l diameter Q ½” yang berkepala kris tal ,penempatan dan ukurannya harus sesuai dengan gambarrencana/detai l .

1.23.3 Pemasangan :

a Pipa GIP penyambungannya di lakukan dengan sambungan(draad) berul i r , dan pada bagian ul i r jantannya di lapis idengan seal tape.

b Pemasangan pipa harus dilaksanakan dengan baik dan tertutup,terkecuali apabila menggunakan water moer harus dipasang padatempat yang mudah dicapai dan tidak tertutup oleh dindingmaupun lantai.

1.23.4 Pengujian :

a. Semua instalas i pipa yang terpasang sebelum ditutupharus diuj i ter lebih dahulu untuk menghindari ter jadinyakebocoran.

b. Bila dalam pengujian ditemukan adanya kerusakan, kebocoranatau penyumbatan, Kontraktor harus segera

Page 27: SPESIFIKASI TEKNISi

Spesifikasi Teknis

92

mengganti/memperbaiki kerusakan tersebut, kemudian dilakukanpengujuian/pemeriksaan kembali.

1.24 PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK

1.24.1 Lingkup Pekerjaan :

Termasuk dalam pekerjaan ini adalah :

a Pengadaan Panel Induk dan Pembagi , Lampu TL bambu,Lampu SL, Lampu Pijar , Kabel-Kabel , Stop Kontak,Saklar , Fi t t ing, Pipa Instalas i , Materia l Bantu, termasukpemasangannya.

b Penyerahan Surat Jaminan oleh Instalatur/Kontraktorbeserta pembuatan gambar instalas i yang terpasang

1.24.2 Bahan yang dipakai :

a . Kabel-kabel yang dipakai adalah dari jenisnya NYA yangmemenuhi s tandard PLN (SPLN) serta berini t ial LMK(Minimal merk Eterna atau setara) .

b . Stop kontak, sacklar dan fi t t ing serta peralatan l is t r ikyang digunakan harus buatan dalam negeri yang telahmemenuhi s tandard PLN, kemampuan minimal 10/16A.

c. Untuk trafo lampu TL yang digunakan merk Phi l ips atausetara, sedangkan balon pi jar /TL harus merk Phi l l ips TLatau setara harus di lengkapi Capasi tor .

1.24.3 Pemasangan :

a Pemasangan instalas i l is t r ik harus berpedoman padaPeraturan Umum Ins talas i Lis t r ik (PUIL) tahun 2000.

b Untuk menangani pekerjaan ini harus di tunjuk Instalaturyang telah memil iki SPJT dan SBUJK Bidang E&M dariAKLI.

c Inslatas i yang terpasang harus disesuaikan dengantegangan l is t r ik yang terpasang di area proyek.

d Untuk penerangan dan stop kontak biasa kabel yangdigunakan adalah jenis NYA diameter 2,5 mm atau 1,5mm dengan pel indung PVC diameter 5/8" dan dipasanginbouw.

e Untuk semua penyambung kabel harus menggunakan TDos dan di tutup dengan las dop, serta di tempatkan padakedudukan yang aman.

f Pemasangan instalas i l is t r ik umumnya dikerjakan sebelumplafon di tutup dan pelesteran diding dikerjakan.

g Pada semua stop kontak dan SDP harus di beri arde denganmenggunakan kawat BC, dan khusus pentanahan harus dikerjakansampai mendapatkan tahanan yang disyaratkan, serta diberipelindung pipa Paralon diameter 3/4".

Page 28: SPESIFIKASI TEKNISi

Spesifikasi Teknis

93

1.25 D O K U M E N T A S I

Kontraktor harus membuat foto-foto dokumentasi dibuat sebelumpekerjaan di mulai (0%), tahap pelaksanaan hingga pengusulanterminj , penyerahan I (pertama) dan penyerahan II (kedua), fotodokumentasi harus selalu diambil pada posis i yang sama untukset iap kemajuan (tampak depan, samping dan belakang) dan set iaptahapan bagian pekerjaan yang pent ing antara lain penulanganbeton, pengecoran, pondasi dan lain-lain . Foto-foto tersebutdimasukan kedalam album dan diserahkan kepada Pemimpin BagianProyek (Direksi /Pengawas) sebanyak 3 (dua) set .

1.26 GAMBAR PELAKSANAAN (AS BUILT DRAWING)

1.26.1 Setelah selesainya seluruh pekerjaan, Kontraktor bekerja sama denganKonsultan Pengawas membuat gambar terlaksana/as built drawing(jika terdapat perubahan pelaksanaan dari perencanaan) berdasarkanshop drawing dari seluruh sistem, struktur dan konstruksi, termasukperletakan, denah maupun instalasi.

1.26.2 Instalasi listrik, instalasi air bersih dan instalasi air kotor harus dibuatoleh Kontraktor sesuai dengan keadaan yang terpasang dan diserahkankepada Pemberi Tugas pada saat Serah Terima Pekerjaan.

1.27 P E N G A W A S A N

1.27.1 Pengawasan setiap hari terhadap pelaksanaan pekerjaan akandilakukan oleh Direksi/Konsultan Pengawas dan Pengelola Tehnis.

1.27.2 Setiap saat Konsultan Pengawas dan Pengelola Teknis harus dapatmengawasi, memeriksa atau menguji setiap bagian pekerjaan, bahandan peralatan maupun tenaga kerja. Untuk itu Kontraktor harusmengadakan fasilitas-fasilitas yang diperlukan.

1.27.3 Bagian-bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan tetapi luput daripengamatan Konsultan Pengawas dan Pengelola Teknis adalahmenjadi tanggung jawab Kontraktor. Pekerjaan tersebut biladiperlukan harus dapat diperiksa sebagian atau seluruhnya untukkeperluan/kepentingan pemeriksaan.

1.27.4 Jika diperlukan pengawasan oleh Konsultan Pengawas dan PengelolaTeknis diluar jam kerja yang resmi, maka biaya untuk hal tersebutmenjadi beban Kontraktor. Permohonan untuk mengadakaanpemeriksaan tersebut harus dengan surat yang disampaikan kepadaDireksi/Pengawas.

1.28 PEKERJAAN AKHIR

1.28.1 Pada akhir pekerjaan, seluruh ruangan termasuk dinding, plafond,lantai dan sebagainya harus bersih dari sisa-sisa semen, cat dankotoran lainnya.

1.28.2 Halaman bangunan harus dibersihkan dari sisa-sisa bahan-bahanbangunan, kotoran-kotoran dan gundukan-gundukan tanah bekasgalian harus diratakan serta bahan-bahan yang tidak terpakai lagi

Page 29: SPESIFIKASI TEKNISi

Spesifikasi Teknis

94

harus diangkut keluar lokasi pekerjaan.

1.29 P E N U T U P

1.29.1 Pekerjaan-pekerjaan yang belum/tidak tercantum/dijelaskan dalanRKS ini dapat dilihat pada gambar kerja atau di tanyakan pada saatRapat Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing).

1.29.2 Perubahan-perubahan yang terjadi terhadap RKS ini pada saat RapatPenjelasan Pekerjaan akan dibuat suatu Berita Acara PenjelasanPekerjaan yang mengikat (risalah) dan merupakan satu kesatuandengan RKS ini.

Palu, 2010Pegelola Teknis Konsul tan Perencana :

CV.Total Prakas Utama

Syafruddin Mahurati , ST Usep JayadiharjaNip:110 054 981 Direktur