SPESIFIKASI TEKNIS.

10
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN : PENGAMAN PANTAI LOKASI KEGIATAN : BADAN PENANGGULANGAN BENCANA TAHUN ANGG : 2011 I. PEKERJAAN PERSIAPAN I.1 Pekerjaan Mobilisasi dan Demobilisasi Peralatan serta Tenaga Kerja a. Sesuai persyaratan dalam kontrak, maka kontraktor diharuskan mengadakan mobilisasi peralatan yang akan dipakai dalam melaksanakan pekerjaan serta tenaga kerja yang dibutuhkan sesuai dengan spesifikasi pekerjaan. b Biaya mobilisasi tersebut adalah biaya yang dibutuhkan untuk mendatangkan dan mengambil alat ataupun tenaga kerja dari atau ke lokasi pekerjaan. c Sebelum pelaksanaan mobilisasi dan demobilisasi peralatan dan tenaga kerja,terlebih dahulu kontraktor meminta persetujuan dari Direksi. I.2 Direksi keet, barak Kerja/Gudang dan Lain-lain a. Kantor Direksi di lapangan disiapkan oleh kontraktor adalah merupakan bagian dari persipan kontraktor dalam pekerjaan sementara sesuai dengan yang

Transcript of SPESIFIKASI TEKNIS.

Page 1: SPESIFIKASI TEKNIS.

SPESIFIKASI TEKNIS

PEKERJAAN : PENGAMAN PANTAI LOKASI KEGIATAN : BADAN PENANGGULANGAN BENCANA

TAHUN ANGG : 2011

I. PEKERJAAN PERSIAPAN

I.1 Pekerjaan Mobilisasi dan Demobilisasi Peralatan serta Tenaga Kerja

a. Sesuai persyaratan dalam kontrak, maka kontraktor diharuskan mengadakan

mobilisasi peralatan yang akan dipakai dalam melaksanakan pekerjaan serta

tenaga kerja yang dibutuhkan sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

b Biaya mobilisasi tersebut adalah biaya yang dibutuhkan untuk mendatangkan

dan mengambil alat ataupun tenaga kerja dari atau ke lokasi pekerjaan.

c Sebelum pelaksanaan mobilisasi dan demobilisasi peralatan dan tenaga

kerja,terlebih dahulu kontraktor meminta persetujuan dari Direksi.

I.2 Direksi keet, barak Kerja/Gudang dan Lain-lain

a. Kantor Direksi di lapangan disiapkan oleh kontraktor adalah merupakan bagian

dari persipan kontraktor dalam pekerjaan sementara sesuai dengan yang

tertuang dalam spesifikasi umum.

b. Barak kerja untuk pemondokan pekerja maupun bangunan gudang, bengkel

sebagai penyimpanan bahan/material ataupun peralatan kerja harus sesuai

dengan spesifikasi umum.

c. Apabila tidak disebutkan dalam RAB atau dalam ketentuan lain, biaya yang

timbul akibat kegiatan ini dianggap larut dalam harga satuan pekerjaan lainnya.

II. PEKERJAAN PENGUKURAN

II.1 Pekerjaan Uitzet/Pengukuran untuk M.C. Nol & Pemasangan Profil

a. Untuk mendukung pelaksanaan pekerjaan konstruksi, kontraktor harus

melakukan pengukuran terlebih dahulu. Pelaksanaan pekerjaan pengukuran

tersebut harus disaksikan oleh pengawas/pihak Direksi yang akan menunjukkan

titik referensi .

b. Patok-patok sementara yang dipasang terbuat dari kayu, dipasang pada setiap

Page 2: SPESIFIKASI TEKNIS.

jarak antara 25 sampai 50 meter atau ditentukan dalam jarak lain, menurut

pertimbangan teknis dari Direksi. Patok-patok ini dipasang sedemikian rupa

sehingga tidak mudah goyah atau hilang dan patok ini dipakai sebagai titik

uitzet, dimana ketinggian patok tersebut dapat diketahui dari hasil pengukuran.

Agar mudah terlihat, patok dicat warna merah.

c. Kontraktor diwajibkan menjaga titik uitzet ini, dimana titik uitzet ini dipakai

sebagai titik bantu didalam pelaksanaan pekerjaan baik oleh Direksi Pekerjaan

ataupun Team Pemeriksa Serah Terima Pekerjaan. Apabila patok/titik uitzet

tersebut hilang/rusak maka kontraktor diwajibkan mengganti patok baru

dengan persetujuan Direksi atas biaya kontraktor.

d. Pengukuran M.C.0, untuk mutual check nol yang akan dihasilkan :

- Data ukur - Gambar situasi - Gambar profil memanjang - Gambar profil melintang - Construction Drawing (CD)e. Setiap hasil pengukuran baik data ukur dan gambar harus disesuaikan dan

diparaf dan atau ditandatangani oleh Pihak Kontraktor serta Pihak Direksi. Data

dan gambar yang disajikan harus dibuat pada kertas reproduksi yang berkualitas

baik, sehingga hasilnya dapat dibaca dengan jelas dan dijilid rapi

f. Kontraktor harus telah menyerahkan gambar-gambar Construction Drawing

(CD) dari pengukuran MC 0, selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender

setelah diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja untuk diperiksa oleh Direksi

sebelum dilakukan persetujuan

g. Setiap ada terjadi perubahan dalam pelaksanaan pekerjaan harus dituangkan

dalam gambar dan boleh dilaksanakan setelah mendapat persetujuan pihak

Direksi.

h. Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan tersebut sudah termasuk dalam

harga satuan pekerjaan

III. PEKERJAAN PENGAMAN PANTAI

Page 3: SPESIFIKASI TEKNIS.

III.1 Pekerjaan Galian Tanah Pasir

a. Semua galian harus dikerjakan menurut persyaratan dalam bab ini serta

mencapai garis-garis yang ditunjukkan pada gambar rencana atau ditentukan

oleh Direksi.

b. Selama pelaksanaan pekerjaan berjalan, mungkin perlu atau diinginkan adanya

perubahan maupun penyesuaian terhadap kondisi di lapangan oleh Direksi

mengenai dimensi-dimensi penggalian sebagai perbaikan atau perubahan.

c. Semua penggalian atas kehendak kontraktor selain yang ditunjuk dalam

gambar rencana harus ditutup/disempurnakan kembali atas biaya kontraktor.

d. Pekerjaan galian tanah ini dilakukan dengan menggunakan alat berat,

excavator.

e. Bahan bekas galian diangkut ke tempat pembuangan yang telah disediakan

kontraktor dengan menggunakan dump truck.

f. Volume pekerjaan yang dibayar untuk pekerjaan ini adalah per m3 galian.

III.2 Pekerjaan Pasangan Geotextile Non Woven

a. Geotextile yang digunakan adalah geotextile tipe Non Woven, dan banyak

digunakan sebagai material tekstil untuk konstruksi timbunan jalan, drainase,

filter dan proteksi. Tipe geotextile yang digunakan adalah tipe UMMS FELT PP

(Polyprophylene)

b. Untuk perlindungan konstruksi revetment terhadap bahaya erosi dari

gelombang dan arus, maka di bawah pasangan pondasi dipasang dan dihampar

lapisan khusus berupa pemakaian lapisan geotextile. Pemakaian dan jenis

lapisan geotextile dari produksi dalam negeri yang disetujui oleh Konsultan

Pengawas.

c. Cara pelaksanaan dan pemasangan lapisan geotextile harus sedemikian rupa,

sehingga merupakan konstruksi perlindungan terhadap erosi. Terutama di

ujung-ujung pondasi yang berhubungan dengan gelombang dan arus, dimana

ujung dari hamparan geotextile terikat erat dengan pasangan pondasi batu.

d. Sebelum dilakukan penghamparan lapisan geotexteile, Kontraktor harus

Page 4: SPESIFIKASI TEKNIS.

mengajukan tipe, jenis geotextile dan metode pelaksanaan beserta gambar

detail yang akan dipakai kepada Konsultan Pengawas untuk mendapatkan

persetujuan.

e. Sebelum dilakukan penghamparan lapisan geotextile, permukaan tanah di

bawahnya harus rata tanpa adanya batu-batuan yang dapat merusak/merobek

jalinan geotextile yang dihampar.

III.3 Pekerjaan Pasangan Batu

a. Pekerjaan pasangan batu dilakukan pada kontruksi revetment sesuai dengan lay out

perletakan konstruksi yang direncanakan. Bentuk dan ukuran harus mengikuti

gamba kerja.

b. Sumber Material

Pemborong harus menyerahkan usaha sumber material kepada Direksi paling l

lamba 30 hari setelah dikeluarkannya Surat Perintah Kerja (SPK) untuK

Mendapatkan persetujuan. Usulan tersebut harus mencakup penjelasan detail darI

sumber material,sertifikat uji material, kapasitas produksi, alat-alat yang digunakan

serta cara pengangkutannya.

c. Standard Pengetesan Material

Standar yang digunakan untuk pengawasan kualitas material adalah ASTM terbitan

terbaru dari bagian :

C-88 Test for Soundness of Aggregate by use of Sodium Sulfate or Magnesium Sulfate. C-97 Test for Compressive Strength of Natural Building Stone. C-170 Test for Resistance to Abrasion of Large Size Coarse Aggregate by use of

the Los Angeles Machine. Pemborong harus mengadakan pengujian-pengujian dengan standard pengetesan tersebut diatas sebelum memulai pekerjaan.

d. Material

Material batu yang digunakan harus memenuhi klasifikasi berikut ini.

Page 5: SPESIFIKASI TEKNIS.

Semua material harus diambil dari sumber yang telah disetujui oleh Direksi

Ukuran batu yang digunakan harus sesuai dengan gambar rencana.

Batu harus dari jenis batu yang keras, kompak, padat serta tahan lama. Batu

tersebut harus bebas dari retakan, lapisan lunak, serta material lain yang dapat

mengakibatkan batu menjadi hancur atau pecah selama pengangkutan,

pemasangan, atau akibat cuaca. Batu dengan bentuk bulat dan licin tidak diijinkan

digunakan untuk kontruksi revetment.

e. Metoda pelaksanaan

Sekurang-kurangnya 30 hari sebelum pekerjaan dimulai, Pemborong harus

menyerahkan usulan mengenai metoda penyusunan batu-batu revetment seperti

pada

gambar kerja untuk mendapat persetujuan dari Direksi. Usulan tersebut harus

berisi

informasi mengenai hal-hal berikut ini:

metoda pelaksanaan

urutan pelaksanaan

peralatan yang akan digunakan (jenis dan jumlah peralatan)

lokasi stock pile untuk batu

metoda pengukuran kemiringan lereng batu dan ketebalan lapisan batu

pengangkutan batu dari sumber material ke site dan dari stock pile ke lokasi

pekerjaan

perkiraaan volume pekerjaan yang dapat dicapai

f. Penyusunan batu

Batu harus disusun mulai dari elevasi paling bawah dan harus disusun

dalamlapisan horizontal. Batu harus disusun sepadat mungkin untuk

Mendapatkan masa padat yang saling mengikat dengan rongga minimum. Batu

harus membentuk kemiringan sesuai

dengan gambar kerja.

Page 6: SPESIFIKASI TEKNIS.

III.4 Pekerjaan Penyelesaian dan Pembersihan Akhir

a. Pelaksana wajib meneliti kembali pekerjaan-pekerjaan yang telah diselesaikan

serta mengerjakan pembetulan-pembetulan kekurangan, perbaikan-perbaikan

dan lain-lain yang mungkin ada.

b. Setelah selesai seluruh pekerjaan, pelaksana harus membersihkan daerah kerja

antara lain : Membongkar konstruksi-konstruksi penolong,

perlengkapanperlengkapan

pembantu, bahan-bahan bekas tak terpakai sampai bersih

seluruhnya sesuai Petunjuk Pengawas Proyek/Direksi.

c. Sisa-sisa bahan bangunan, peralatan dan bangunan yang dibeli dengan biaya

yang dibeli dengan biaya dari proyek adalah menjadi milik proyek/pemilik

bangunan.