SPESIFIKASI TEKNIS PLTMH
-
Upload
wita-mulia -
Category
Documents
-
view
499 -
download
26
description
Transcript of SPESIFIKASI TEKNIS PLTMH
PT. MULYA MANDIRI TRITAMAJl. Bitowa Raya Blok 2 No. 2 Makassar
S P E S I F I K A S I T E K N I S
Persyaratan-persyaratan dan uraian dalam spesifikasi teknis berikut ini berisi
pedoman penting seperti yang dipersyaratkan pada Spesifikasi Umum dan Spesifikasi
Khusus Komponen.
A. INFORMASI UMUM LOKASI PEKERJAAN PLTMH
Propinsi : Sulawesi Barat
Kabupaten : Mamasa
Kecamatan : Nosu
Desa : Parinding Sungai : Parinding
Mode operasi : Offgrid
1. Aksesibilitas
RuteJarak (km)
Waktu Tempuh
Jenis Transportasi
Kondisi Jalan
Mamasa - Tabone 60 120 Menit Kend. roda 4 Aspal bergelombang
Tabone – Kec. Nosu
27 120 Menit Kend. roda 4Sebagian besar jalan
perkerasanKec Nosu – DesaParinding
4 4 MenitKend. roda 4 atau
roda 2Tanah
Parinding– lokasipembangkit
4 4 Menit Roda dua Tanah
2. Kondisi Kelistrikan
Rencana pemanfaatan energi listrik :
No Uraian JumlahDaya Listrik
/UnitDaya Listrik
1 Rumah 1.051 110 W 115,6 kW
2 Fasilitas Umum 36 110 W 4,0 KwTotal 119,6 Kw
PETA KAB.
PT. MULYA MANDIRI TRITAMAJl. Bitowa Raya Blok 2 No. 2 Makassar
3. Kapasitas Pembangkit
No Uraian Satuan Nilai
1 Gross head meter 88,45
2 Net head meter 86,553 Debit terukur m3/detik 0,2804 Debit desain m3/detik 0,2205 Efisiensi pembangkit 0,646 Kapasitas terpasang kW 120
B. Spesifikasi Umum
Calon penyedia barang/jasa wajib melampirkan dokumen-dokumen berikut ini di
dalam penawarannya :
1) Brosur/katalog dan spesifikasi teknis yang diterbitkan oleh produsen/agen
tunggal/representatif barang untuk turbin, generator, Electronic Load
Controller (ELC), bearing, kabel, dan trafo (jika ada).
2) Diagram Pengkabelan (Wiring Diagram) sistem PLTMH, yang bertujuan untuk
memudahkan operator dalam penanganan masalah (trobleshooting).
3) Tabel Bill of Material komponen mekanikal elektrikal, spare part dan tool kit
yang berisi sekurang-kurangnya nama barang, volume, satuan, merek, dan
nama produsen. Merek dan nama produsen dapat dituliskan “Lokal”, bila
tidak terdapat informasi yang cukup.
4) Surat-surat pernyataan yang dibutuhkan sebagaimana berikut ini:
Surat Pernyataan Jaminan konstruksi sipil
Surat Pernyataan Jaminan perbaikan dan suku cadang sistem PLTMH
Surat Pernyataan Jaminan ketersediaan suku cadang (purna jual)
untuk sistem PLTMH
Surat Pernyataan Dukungan dari pabrikan atau agen tunggal Turbin,
Generator, ELC, dan trafo (jika ada) dan pernyataan barang 100% baru
kepada penyedia
5) Melampirkan Gambar Teknis PLTMH
PT. MULYA MANDIRI TRITAMAJl. Bitowa Raya Blok 2 No. 2 Makassar
C. Spesifikasi Khusus Komponen (PLTMH)
1. Bendung dan Intake
Diversion Weir dan Intake : (Dam/Bendungan Pengalih dan Intake) Dam
pengalih berfungsi untuk mengalihkan air melalui sebuah pembuka di bagian sisi
sungai (‘Intake’ pembuka) ke dalam sebuah bak pengendap (Settling Basin) atau
perangkap pasir (Sand Trap).
Intake
Tinggi mercu bendung 1 m dari dasar sungai, lebar 2,6 m dan panjang 5,0m.
Terbuat dari pasangan batu kali 1:4 untuk lantai bendung dan pasangan
batu kali 1:3 untuk tubuh bendung yang diplester dan diaci.
Bendung dilengkapi dengan pintu penguras bendung ukuran 1 m x 3,3 m dan
dicat.
Bendung dilengkapi dengan Saluran Penyadap (intake) dan sayap bendung
Struktur intake berupa konstruksi pasangan batu kali (1:3) dengan plesteran
semen yang diperkuat dengan beton bertulang K-225.
Intake dilengkapi dengan trash rack.
Intake dilengkapi dengan pintu ukuran o,55 x 0,65 m x 1,5 m dan dicat.
2. Kantong Lumpur
PT. MULYA MANDIRI TRITAMAJl. Bitowa Raya Blok 2 No. 2 Makassar
Kantong Lumpur (Settling Basin): Bak pengendap digunakan untuk
memindahkan partikel-partikel pasir dari air. Fungsi dari bak pengendap adalah
sangat penting untuk melindungi komponen-komponen berikutnya dari dampak
pasir.
Kantong Lumpur (Desilting Basin) berupa pasangan batu kali (1:4) diplester +
acian yang diperkuat dengan beton bertulang K-225.
Kantong lumpur dilengkapi dnegan pipa penguras PVD tipe D
berdiameter 10 inci.
Kantong lumpur dilengkapi dengan pintu kontrol ukuran 0,55 m x 0,65 m x 1,5
m dan dicat.
3. Saluran pembawa (headrace)
Saluran Pembawa (Headrace) : Saluran pembawa mengikuti kontur dari sisi
bukit untuk menjaga elevasi dari air yang disalurkan.
Saluran pembawa utama (headrace) berupa pasangan batu kali (1:4)
diplester + acian.
Panjang saluran minimal 165 m, lebar 0,55 m tinggi 0,7 dengan tinggi jagaan
0,2 m
Saluran pembawa dilengkapi dengan saluran pipa PVC tipe D
sepanjang 50 m dimeter 12 inci beserta material penutup.
Saluran pembawa berupa saluran terbuka dan saluran tertutup.
PT. MULYA MANDIRI TRITAMAJl. Bitowa Raya Blok 2 No. 2 Makassar
Kecepatan aliran air dalam saluran pembawa maksimum 2 m/s
4. Bak Penenang
Bak Penenang (Headtank) atau Forebay : Fungsi dari bak penenang adalah
untuk mengatur perbedaan keluaran air antara sebuah penstock dan headrace,
dan untuk pemisahan akhir kotoran dalam air seperti pasir, kayu-kayuan.
Bak penenang berada di ujung hilir saluran pembawa, bak ini
dikonstruksi dari batu kali diplester dan diaci, ukuran panjang dan lebar bak
penenang adalah 7.6 m x 140 cm dengan tinggi bak 160 cm,
Konstruksi bak penenang berupa pasangan batu kali 1:4 yang diperkuat
dengan konstruksi beton bertulang K-175 serta diplester+diaci
Bak penenang dilengkapi dengan pipa penguras PVC tipe D diamter 10 inchi.
Dilengkapi dengan trash rack ukuran 1,4 m x 1,2 m dan saluran pelimpah
pada bak pengendap akan mengalirkan air berlebih,
Saluran pelimpah dibuat dengan ukuran 60 cm x 70 cm, panjang pelimpah
adalah 200 cm
5. Pipa Pesat (penstock)
Pipa Pesat/Penstock (Penstock) Penstock dihubungkan pada sebuah elevasi
yang lebih rendah ke sebuah roda air, dikenal sebagai sebuah Turbin.
Pipa pesat terbuat dari besi plat mild steel yang dibuat dari lembaran baja atau
pipa buatan pabrik yang yang ukurannya tak terlalu panjang (juga tak terlalu
PT. MULYA MANDIRI TRITAMAJl. Bitowa Raya Blok 2 No. 2 Makassar
pendek), sedemikian rupa sehingga mudah untuk diangkut dengan alat
transportasi, mudah dipasang dan mudah disambung
Diameter optimum 381 cm
Ketebalan pipa penstock 5 mm
Panjang pipa 216 m.
Dilengkapi dengan pipa nafas diameter 2 ichi dengan tebal 3 mm
Untuk menghindari karat pada pipa penstock harus dilakukan hal- hal sebagai
berikut:
pelindung karat untuk pipa pesat besi yang di atas tanah harus di lapisi
dengan satu lapisan primer (meni besi) dan kemudian dua lapisan akhir
tar epoxy atau cat besi. Untuk pipa pesat besi yang di timbun dalam
tanah, lapisan akhir harus terdiri dari tiga lapisan cat besi.
Seluruh permukaan yang akan di cat harus terbebas dari kotoran,
debu & oli.
Sambungan muai (Expansion joint) yang terbuat dari baja ringan harus di
pasang pada pipa pesat yang terbuat dari besi jika jarak antara dua angkur
blok lebih dari 2 meter.
Pipa pesat yang dipasang di atas tanah harus dilengkapi dengan penyangga
sepanjang pipa pesat. Penyangga ini terbuat pasangan batu kali. Struktur
penyangga pipa pesat dibuat sedemikian rupa agar pipa pesat tersebut tidak
sulit untuk bergerak memanjang karena pemuaian/kontraksi tetapi dengan
gesekan yang minimum. Untuk itu permukaan pipa pesat yang bergesekan
dengan penyangganya harus dilapisi dengan aspal bitumen atau material
lainnya (plastik, baja berpelumas). Saluran kecil dibuat untuk mengalirkan air
hujan atau bocor dari permukaan kontak pipa dan penyangga.
Blok angkur merupakan struktur beton kokoh yang diperlukan untuk
menahan gaya yang terjadi di dalam pipa pesat. Tambahan blok angkur juga
diperlukan apabila terjadi perubahan arah pipa (belokan vertikal dan
horizontal) dan perubahan (reduksi) diameter pipa.
PT. MULYA MANDIRI TRITAMAJl. Bitowa Raya Blok 2 No. 2 Makassar
6. Rumah Pembangkit (Power House)
Pada dasarnya setiap pembangunan mikrohidro berusaha untuk
mendapatkan head yang maksimum. Konsekuensinya lokasi rumah pembangkit
(power house) berada pada tempat yang serendah mungkin. Karena alasan
keamanan dan konstruksi, lantai rumah pembangkit harus selalu lebih tinggi
dibandingkan permukaan air sungai. Data dan informasi ketinggian permukaan
sungai pada waktu banjir sangat diperlukan dalam menentukan lokasi rumah
pembangkit.
Selain lokasi rumah pembangkit berada pada ketinggian yang aman,
saluran pembuangan air ( tail race ) harus terlindung oleh kondisi alam, seperti
batu-batuan besar. Disarankan ujung saluran tail race tidak terletak pada bagian
sisi luar sungai karena akan mendapat beban yang besar pada saat banjir, serta
memungkinkan masuknya aliran air menuju ke rumah pembangkit.
Konstruksi : bangunan permanen pasangan bata dengan plesteran semen
Dimensi : 5 m x 5 m x 3 m
Pondasi : Pondasi rumah turbin terbuat dari beton bertulang.
Tulangan dengan satu lapis mesh (dia. 8 mm) digunakan untuk pondasi,
sementara tulangan dengan dua lapis mesh diperlukan untuk pondasi turbin
dan generator. Sangat dianjurkan untuk menggunakan besi beton standar
SNI untuk tulangan. Lapisan kerikil setebal 5 cm harus di letakkan di bawah
tulangan.
Lantai menggunakan keramik
Atap menggunakan seng gelombang BJLS 32
Untuk mengalirkan/membuang air hujan (dari atap dan lingkungan sekitar
rumah pembangkit) harus dibuat saluran drainase di sekitar rumah
pembangkit.
Dinding pengaman pada sungai dan posisi ketinggian lantai rumah turbin
dibuat cukup tinggi, yaitu di atas tinggi muka air maksimum pada saat banjir.
Perhatikan erosi dan endapan dalam saluran pembuang.
Rumah pembangkit (Power House) harus dilengkapi dengan papan nama
PLTMH berlogo ESDM yang terbuat dari plat besi tahan karat warna dasar
putih, tulisan hitam.
7. Saluran buang (tail race), drainase dan turap
Saluran pembuang mengalirkan air dari turbin kembali ke sungai. Bagian
bawah lantai rumah turbin terhubung dengan saluran pembuangan (tailrace)
PT. MULYA MANDIRI TRITAMAJl. Bitowa Raya Blok 2 No. 2 Makassar
menuju sungai. Konstruksi saluran pembuang dibuat dari pasangan batu kali 1:4
dan diplester.
8. Saringan (intake dan bak penenang)
Saringan harus dibuat agar mudah dibersihkan dengan penggaruk (jeruji
saringan harus vertikal), batang baja penguat horisontal harus di las di
belakang batang baja vertikal, dipasang dengan kemiringan
Bahannya harus terbuat dari besi/metal yang digalvanis dengan metoda
hot deep galvanized.
9. Pintu air
Setiap pintu air bahannya harus terbuat dari besi/metal yang digalvanis dengan
metoda hot deep galvanized.
10. Turbin
Turbin yang digunakan adalah turbin buatan dalam negeri
Kriteria sebagai berikut :
Jenis Turbin : Peiton
Uraian Satuan Nilai
Gross head m 88,45Net head m 86,55Debit desain liter/detik 220Diameter runner turbin mm 500Efisiensi 0,65Putaran turbin rpm 725
11. Transmisi Mekanik
Menggunakan flat belt
dilengkapi plummer block bearing untuk menumpu poros pulley
Koneksi pulley menggunakan kopling fleksible
Efisiensi minimal 97 %.
12. Generator
PLTMH diharuskan menggunakan generator sinkron tanpa sikat arang
(brushless) dan dilengkapi dengan AVR. Generator yang dipakai harus
sesuai dengan SNI
Kriteria sebagai berikut :
Jenis AC Generator sinkron kapasitas minimal 30 kVA
PT. MULYA MANDIRI TRITAMAJl. Bitowa Raya Blok 2 No. 2 Makassar
3 phasa 50 Hz
Uraian Satuan Nilai
Rating minimum kVA 150Efisiensi % Minimal 85Putaran nominal rpm 1500Tegangan Volt 220/380Frekuensi Hz 50Faktor daya 0,8
13. Sistem Kontrol dan Pengaman
Sistem kontrol yang digunakan adalah Electronic Load Control (ELC) dengan
rating 120 kW.
Sistem kontrol ini menyatu dengan panel kontrol listrik dan bekerja secara
otomatis.
Sebagai penyeimbang beban digunakan ballast load air heater.
Kapasitas ballast minimal 130% dari daya desain (el).
Penempatan ballast udara harus mengunakan sangkar pengaman dan
diletakan di luar rumah pembangkit yang mempunyai sirkulasi udara
memadai pada posisi yang aman dari gangguan cuaca dan jangkauan tangan
manusia.
Sambungan ballast ke panel kontrol menggunakan kabel dengan ukuran
yang memadai dan sambungan skun, Jalur kabel harus rapi dan disesuaikan
dengan tata letak berbagai pelalatan dalam rumah pembangkit.
Sistem ketenagalistrikan (electrical system) PLTMH diproteksi dengan
penggunaan Lightning Arrester dan sistem arde.
14. Panel Kontrol
Panel kontrol listrik harus terbuat dari pelat besi yang dicat dengan baik dan
diperuntukan untuk penggunaan panel listrik. Panel harus memiliki minimal
informasi sebagai berikut :
amperemeter beban tiap fasa,
voltmeter generator,
frekuensi meter analog,
kW meter untuk melihat daya terbangkit secara real time,
hourmeter (pengukur jam operasional),
kWh meter untuk mengukur energi listrik yang dihasilkan PLTMH dan jumlah
energi yang dialirkan ke konsumen,
PT. MULYA MANDIRI TRITAMAJl. Bitowa Raya Blok 2 No. 2 Makassar
panel listrik harus dilengkapi pembatas arus dan pengaman hubung singkat
dari jenis MCCB (Moulded case circuit breaker) dengan nilai breaking
capacity minimum 10 kA,
terminal sambungan kabel pada panel harus diberi label/nama sesuai dengan
peruntukan untuk memudahkan instalasi dan identifikasi.
Kabel yang digunakan untuk sambungan generator ke kontrol panel adalah
jenis NYYHY (serabut fleksibel).
Semuasambungan kabel pada generator dan panel harus menggunakan
sepatu kabel /skun dengan ukuran yang sesuai diameter kabel.
Kabel harus diletakan pada saluran kabel dan dipasang dengan rapih dan
teratur.
Semua sambungan listrik dilakukan pada terminal yang disediakan dan di
dalam panel kontrol.
Melampirkan wiring diagram 3 fasa kontrol panel.
15. Jaringan Transmisi dan Distribusi
Sistem Jaringan Tengangan Menengah mengikuti standardisasi sistem
kelistrikan di Indonesia.
Menggunakan jaringan udara
Jaringan transmisi menggunakan kabel TM AAAC 3 x 50 mm2 SPLN
untuk JTM 20 kV .
Menggunakan Trafo Step up 400V/20kV 200 kVA beserta asesori
Dilengkapi dengan trafo step down 20 kV/400V 160 kVA beserta
asesori
Trafo step down 20 kV/400V 50 kVA beserta asesori
Trafo step down 20 kV/400V 25 kVA beserta asesori
Memasanga penangkal petir (ligthning arrester) sebanyak 12 set
Menggunakan pole/tiang besi dengan tinggi 9 (tujuh) meter standar PLN
sejumlah yang dipersyaratkan dalam Bill of Quantity, ditanam
dengan kedalaman 1 (satu) meter, pondasi cor semen, lengkap dengan
asesoris jaringan distribusi
Tinggi lendutan kabel antar tiang minimal 4 meter dari
permukaan tanah
Jaringan Tegangan Rendah
Jaringan distribusi terdiri dari tiang listrik dan kabel serta asesorisnya. Sistem
distribusi mengikuti standardisasi sistem kelistrikan di Indonesia.
PT. MULYA MANDIRI TRITAMAJl. Bitowa Raya Blok 2 No. 2 Makassar
Menggunakan jaringan udara dan transmisi eksisting dan penambahan
kabel menggunakan kabel Twisted TIC 3 x 35 mm2 + 25 mm2 dan
Kabel Twisted TIC 3 x 25 mm2 + N 16 mm2
Kabel Twisted TIC 3 x 16 mm2 + N 10 mm2
Kabel Twisted TIC 2 x 16 mm2
Kuantitas kabel sebagaimana terlampir dalam Bill of Quantity
Menggunakan pole/tiang besi dengan tinggi 7 (tujuh) meter standar PLN
sejumlah yang dipersyaratkan dalam Bill of Quantity, ditanam dengan
kedalaman 1 (satu) meter, pondasi cor semen, lengkap dengan asesoris
jaringan distribusi.
Tinggi lendutan kabel antar tiang minimal 4 meter dari permukaan tanah
Jarak antar tiang maksimal 40 meter.
16. Paska pelayanan
Buku Petunjuk Operasi dan Perawatan dalam Bahasa Indonesia, yang
sekurang-kurangnya berisi :
Panduan cara pengoperasian PLTMH serta penjelasan mengenai
langkah-langkah perawatan peralatan (turbin, bearing, belt, generator,
kontroler, dll),
Panduan perawatan PLTMH sehingga masyarakat yang ditunjuk mampu
mengatasi persolan-persolan teknis yang timbul selama pengoperasian
PLTMH, kontak supplier, alamat jelas dan nomor telepon, gambar
susunan layout di PLTMH,
Panduan biaya perawatan rutin seperti pembelian grease,
penggunaan spare parts aus, perbaikan kecil bangunan sipil, dll serta
gambar komponen utama lengkap dengan daftar spare part,
Panduan pengelolaan dana untuk perbaikan keperluan besar seperti
kerusakan bangunan sipil, peralatan elektrikal-mekanikal, jaringan
transmisi dll,
Panduan biaya iuran masyarakat setempat agar masyarakat setempat
dapat memperoleh nilai ekonomi dari pengoperasian dan
keberlangsungan PLTMH: operator, biaya overhead pengelolaan, dan
administrasi, dan
Layanan Pelanggan (Hotline Service) yang berisi informasi lengkap
Nama Produsen/Agen Tunggal/ Representatif, Alamat Lengkap, Nomor
Telepon, Nomor Fax, Email dan daftar penyalur di Indonesia yang
dapat melayani penyediaan suku cadang.
PT. MULYA MANDIRI TRITAMAJl. Bitowa Raya Blok 2 No. 2 Makassar
Pelatihan kepada operator selama satu minggu mengenai cara
pengoperasian dan pemeliharaan PLTMH yang dapat dinyatakan dalam
jadwal rencana kerja dan melampirkan surat pernyataan kesanggupan
memberikan pelatihan kepada operator selama satu minggu.
Toolkit : meteran, tang meter/clamp meter, kunci peralatan untuk melakukan
overhaul yang ukurannya sesuai sebanyak satu set yang diberikan kepada
operator untuk pemeliharaan dan membantu operator dalam mengoperasikan
PLTMH
Suku cadang (bearing, belt transmisi mekanik) dan grease dilengkapi dengan
pompa grease sebagai cadangan (penggantian part pertama di luar masa
pemeliharaan 6 bulan) sebanyak 1 (satu) set.
Papan atau stiker peringatan tanda bahaya.
PT. MULYA MANDIRI TRITAMAJl. Bitowa Raya Blok 2 No. 2 Makassar
SKEMA PLTMH
Cara kerja PLTMH sebagai berikut:
a. Aliran sungai dibendung agar mendapatkan debit air (Q) dan tinggi jatuh air (H),
kemudian air yang dihasilkan disalurkan melalui saluran penghantar air menuju kolam
penenang,
b. Kolam penenang dihubungkan dengan pipa pesat, dan pada bagian paling bawah di
pasang turbin air.
c. Turbin air akan berputar setelah mendapat tekanan air (P), dan perputaran turbin
dimanfaatkan untuk memutar generator,
d. Setelah mendapat putaran yang constan maka generator akan menghasilkan tegangan
listrik, yang dikirim kekonsumen melalui saluran kabel distribusi (JTM atau JTR).
PT. MULYA MANDIRI TRITAMAJl. Bitowa Raya Blok 2 No. 2 Makassar
http://www.scribd.com/doc/65941388/3-Pedoman-Teknis-PLTMH