SPESIFIKASI TEKNIS PLTMH

19
PT. MULYA MANDIRI TRITAMA Jl. Bitowa Raya Blok 2 No. 2 Makassar S P E S I F I K A S I T E K N I S Persyaratan-persyaratan dan uraian dalam spesifikasi teknis berikut ini berisi pedoman penting seperti yang dipersyaratkan pada Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Khusus Komponen. A. INFORMASI UMUM LOKASI PEKERJAAN PLTMH Propinsi : Sulawesi Barat Kabupaten : Mamasa Kecamatan : Nosu Desa : Parinding Sungai : Parinding Mode operasi : Offgrid 1. Aksesibilitas Rute Jarak (km) Waktu Tempuh Jenis Transportasi Kondisi Jalan Mamasa - Tabone 60 120 Menit Kend. roda 4 Aspal bergelombang Tabone – Kec. Nosu 27 120 Menit Kend. roda 4 Sebagian besar jalan perkerasan Kec Nosu – Desa Parinding 4 4 Menit Kend. roda 4 atau roda 2 Tanah Parinding– lokasi pembangkit 4 4 Menit Roda dua Tanah 2. Kondisi Kelistrikan Rencana pemanfaatan energi listrik : No Uraian Jumlah Daya Listrik /Unit Daya Listrik 1 Rumah 1.051 110 W 115,6 kW 2 Fasilitas Umum 36 110 W 4,0 Kw Total 119,6 Kw PETA KAB. MAMASA

description

Tidak Untuk Di perjual Belikan

Transcript of SPESIFIKASI TEKNIS PLTMH

Page 1: SPESIFIKASI TEKNIS PLTMH

PT. MULYA MANDIRI TRITAMAJl. Bitowa Raya Blok 2 No. 2 Makassar

S P E S I F I K A S I T E K N I S

Persyaratan-persyaratan dan uraian dalam spesifikasi teknis berikut ini berisi

pedoman penting seperti yang dipersyaratkan pada Spesifikasi Umum dan Spesifikasi

Khusus Komponen.

A. INFORMASI UMUM LOKASI PEKERJAAN PLTMH

Propinsi : Sulawesi Barat

Kabupaten : Mamasa

Kecamatan : Nosu

Desa : Parinding Sungai : Parinding

Mode operasi : Offgrid

1. Aksesibilitas

RuteJarak (km)

Waktu Tempuh

Jenis Transportasi

Kondisi Jalan

Mamasa - Tabone 60 120 Menit Kend. roda 4 Aspal bergelombang

Tabone – Kec. Nosu

27 120 Menit Kend. roda 4Sebagian besar jalan

perkerasanKec Nosu – DesaParinding

4 4 MenitKend. roda 4 atau

roda 2Tanah

Parinding– lokasipembangkit

4 4 Menit Roda dua Tanah

2. Kondisi Kelistrikan

Rencana pemanfaatan energi listrik :

No Uraian JumlahDaya Listrik

/UnitDaya Listrik

1 Rumah 1.051 110 W 115,6 kW

2 Fasilitas Umum 36 110 W 4,0 KwTotal 119,6 Kw

PETA KAB.

Page 2: SPESIFIKASI TEKNIS PLTMH

PT. MULYA MANDIRI TRITAMAJl. Bitowa Raya Blok 2 No. 2 Makassar

3. Kapasitas Pembangkit

No Uraian Satuan Nilai

1 Gross head meter 88,45

2 Net head meter 86,553 Debit terukur m3/detik 0,2804 Debit desain m3/detik 0,2205 Efisiensi pembangkit 0,646 Kapasitas terpasang kW 120

B. Spesifikasi Umum

Calon penyedia barang/jasa wajib melampirkan dokumen-dokumen berikut ini di

dalam penawarannya :

1) Brosur/katalog dan spesifikasi teknis yang diterbitkan oleh produsen/agen

tunggal/representatif barang untuk turbin, generator, Electronic Load

Controller (ELC), bearing, kabel, dan trafo (jika ada).

2) Diagram Pengkabelan (Wiring Diagram) sistem PLTMH, yang bertujuan untuk

memudahkan operator dalam penanganan masalah (trobleshooting).

3) Tabel Bill of Material komponen mekanikal elektrikal, spare part dan tool kit

yang berisi sekurang-kurangnya nama barang, volume, satuan, merek, dan

nama produsen. Merek dan nama produsen dapat dituliskan “Lokal”, bila

tidak terdapat informasi yang cukup.

4) Surat-surat pernyataan yang dibutuhkan sebagaimana berikut ini:

Surat Pernyataan Jaminan konstruksi sipil

Surat Pernyataan Jaminan perbaikan dan suku cadang sistem PLTMH

Surat Pernyataan Jaminan ketersediaan suku cadang (purna jual)

untuk sistem PLTMH

Surat Pernyataan Dukungan dari pabrikan atau agen tunggal Turbin,

Generator, ELC, dan trafo (jika ada) dan pernyataan barang 100% baru

kepada penyedia

5) Melampirkan Gambar Teknis PLTMH

Page 3: SPESIFIKASI TEKNIS PLTMH

PT. MULYA MANDIRI TRITAMAJl. Bitowa Raya Blok 2 No. 2 Makassar

C. Spesifikasi Khusus Komponen (PLTMH)

1. Bendung dan Intake

Diversion Weir dan Intake : (Dam/Bendungan Pengalih dan Intake) Dam

pengalih berfungsi untuk mengalihkan air melalui sebuah pembuka di bagian sisi

sungai (‘Intake’ pembuka) ke dalam sebuah bak pengendap (Settling Basin) atau

perangkap pasir (Sand Trap).

Intake

Tinggi mercu bendung 1 m dari dasar sungai, lebar 2,6 m dan panjang 5,0m.

Terbuat dari pasangan batu kali 1:4 untuk lantai bendung dan pasangan

batu kali 1:3 untuk tubuh bendung yang diplester dan diaci.

Bendung dilengkapi dengan pintu penguras bendung ukuran 1 m x 3,3 m dan

dicat.

Bendung dilengkapi dengan Saluran Penyadap (intake) dan sayap bendung

Struktur intake berupa konstruksi pasangan batu kali (1:3) dengan plesteran

semen yang diperkuat dengan beton bertulang K-225.

Intake dilengkapi dengan trash rack.

Intake dilengkapi dengan pintu ukuran o,55 x 0,65 m x 1,5 m dan dicat.

2. Kantong Lumpur

Page 4: SPESIFIKASI TEKNIS PLTMH

PT. MULYA MANDIRI TRITAMAJl. Bitowa Raya Blok 2 No. 2 Makassar

Kantong Lumpur (Settling Basin): Bak pengendap digunakan untuk

memindahkan partikel-partikel pasir dari air. Fungsi dari bak pengendap adalah

sangat penting untuk melindungi komponen-komponen berikutnya dari dampak

pasir.

Kantong Lumpur (Desilting Basin) berupa pasangan batu kali (1:4) diplester +

acian yang diperkuat dengan beton bertulang K-225.

Kantong lumpur dilengkapi dnegan pipa penguras PVD tipe D

berdiameter 10 inci.

Kantong lumpur dilengkapi dengan pintu kontrol ukuran 0,55 m x 0,65 m x 1,5

m dan dicat.

3. Saluran pembawa (headrace)

Saluran Pembawa (Headrace) : Saluran pembawa mengikuti kontur dari sisi

bukit untuk menjaga elevasi dari air yang disalurkan.

Saluran pembawa utama (headrace) berupa pasangan batu kali (1:4)

diplester + acian.

Panjang saluran minimal 165 m, lebar 0,55 m tinggi 0,7 dengan tinggi jagaan

0,2 m

Saluran pembawa dilengkapi dengan saluran pipa PVC tipe D

sepanjang 50 m dimeter 12 inci beserta material penutup.

Saluran pembawa berupa saluran terbuka dan saluran tertutup.

Page 5: SPESIFIKASI TEKNIS PLTMH

PT. MULYA MANDIRI TRITAMAJl. Bitowa Raya Blok 2 No. 2 Makassar

Kecepatan aliran air dalam saluran pembawa maksimum 2 m/s

4. Bak Penenang

Bak Penenang (Headtank) atau Forebay : Fungsi dari bak penenang adalah

untuk mengatur perbedaan keluaran air antara sebuah penstock dan headrace,

dan untuk pemisahan akhir kotoran dalam air seperti pasir, kayu-kayuan.

Bak penenang berada di ujung hilir saluran pembawa, bak ini

dikonstruksi dari batu kali diplester dan diaci, ukuran panjang dan lebar bak

penenang adalah 7.6 m x 140 cm dengan tinggi bak 160 cm,

Konstruksi bak penenang berupa pasangan batu kali 1:4 yang diperkuat

dengan konstruksi beton bertulang K-175 serta diplester+diaci

Bak penenang dilengkapi dengan pipa penguras PVC tipe D diamter 10 inchi.

Dilengkapi dengan trash rack ukuran 1,4 m x 1,2 m dan saluran pelimpah

pada bak pengendap akan mengalirkan air berlebih,

Saluran pelimpah dibuat dengan ukuran 60 cm x 70 cm, panjang pelimpah

adalah 200 cm

5. Pipa Pesat (penstock)

Pipa Pesat/Penstock (Penstock) Penstock dihubungkan pada sebuah elevasi

yang lebih rendah ke sebuah roda air, dikenal sebagai sebuah Turbin.

Pipa pesat terbuat dari besi plat mild steel yang dibuat dari lembaran baja atau

pipa buatan pabrik yang yang ukurannya tak terlalu panjang (juga tak terlalu

Page 6: SPESIFIKASI TEKNIS PLTMH

PT. MULYA MANDIRI TRITAMAJl. Bitowa Raya Blok 2 No. 2 Makassar

pendek), sedemikian rupa sehingga mudah untuk diangkut dengan alat

transportasi, mudah dipasang dan mudah disambung

Diameter optimum 381 cm

Ketebalan pipa penstock 5 mm

Panjang pipa 216 m.

Dilengkapi dengan pipa nafas diameter 2 ichi dengan tebal 3 mm

Untuk menghindari karat pada pipa penstock harus dilakukan hal- hal sebagai

berikut:

pelindung karat untuk pipa pesat besi yang di atas tanah harus di lapisi

dengan satu lapisan primer (meni besi) dan kemudian dua lapisan akhir

tar epoxy atau cat besi. Untuk pipa pesat besi yang di timbun dalam

tanah, lapisan akhir harus terdiri dari tiga lapisan cat besi.

Seluruh permukaan yang akan di cat harus terbebas dari kotoran,

debu & oli.

Sambungan muai (Expansion joint) yang terbuat dari baja ringan harus di

pasang pada pipa pesat yang terbuat dari besi jika jarak antara dua angkur

blok lebih dari 2 meter.

Pipa pesat yang dipasang di atas tanah harus dilengkapi dengan penyangga

sepanjang pipa pesat. Penyangga ini terbuat pasangan batu kali. Struktur

penyangga pipa pesat dibuat sedemikian rupa agar pipa pesat tersebut tidak

sulit untuk bergerak memanjang karena pemuaian/kontraksi tetapi dengan

gesekan yang minimum. Untuk itu permukaan pipa pesat yang bergesekan

dengan penyangganya harus dilapisi dengan aspal bitumen atau material

lainnya (plastik, baja berpelumas). Saluran kecil dibuat untuk mengalirkan air

hujan atau bocor dari permukaan kontak pipa dan penyangga.

Blok angkur merupakan struktur beton kokoh yang diperlukan untuk

menahan gaya yang terjadi di dalam pipa pesat. Tambahan blok angkur juga

diperlukan apabila terjadi perubahan arah pipa (belokan vertikal dan

horizontal) dan perubahan (reduksi) diameter pipa.

Page 7: SPESIFIKASI TEKNIS PLTMH

PT. MULYA MANDIRI TRITAMAJl. Bitowa Raya Blok 2 No. 2 Makassar

6. Rumah Pembangkit (Power House)

Pada dasarnya setiap pembangunan mikrohidro berusaha untuk

mendapatkan head yang maksimum. Konsekuensinya lokasi rumah pembangkit

(power house) berada pada tempat yang serendah mungkin. Karena alasan

keamanan dan konstruksi, lantai rumah pembangkit harus selalu lebih tinggi

dibandingkan permukaan air sungai. Data dan informasi ketinggian permukaan

sungai pada waktu banjir sangat diperlukan dalam menentukan lokasi rumah

pembangkit.

Selain lokasi rumah pembangkit berada pada ketinggian yang aman,

saluran pembuangan air ( tail race ) harus terlindung oleh kondisi alam, seperti

batu-batuan besar. Disarankan ujung saluran tail race tidak terletak pada bagian

sisi luar sungai karena akan mendapat beban yang besar pada saat banjir, serta

memungkinkan masuknya aliran air menuju ke rumah pembangkit.

Konstruksi : bangunan permanen pasangan bata dengan plesteran semen

Dimensi : 5 m x 5 m x 3 m

Pondasi : Pondasi rumah turbin terbuat dari beton bertulang.

Tulangan dengan satu lapis mesh (dia. 8 mm) digunakan untuk pondasi,

sementara tulangan dengan dua lapis mesh diperlukan untuk pondasi turbin

dan generator. Sangat dianjurkan untuk menggunakan besi beton standar

SNI untuk tulangan. Lapisan kerikil setebal 5 cm harus di letakkan di bawah

tulangan.

Lantai menggunakan keramik

Atap menggunakan seng gelombang BJLS 32

Untuk mengalirkan/membuang air hujan (dari atap dan lingkungan sekitar

rumah pembangkit) harus dibuat saluran drainase di sekitar rumah

pembangkit.

Dinding pengaman pada sungai dan posisi ketinggian lantai rumah turbin

dibuat cukup tinggi, yaitu di atas tinggi muka air maksimum pada saat banjir.

Perhatikan erosi dan endapan dalam saluran pembuang.

Rumah pembangkit (Power House) harus dilengkapi dengan papan nama

PLTMH berlogo ESDM yang terbuat dari plat besi tahan karat warna dasar

putih, tulisan hitam.

7. Saluran buang (tail race), drainase dan turap

Saluran pembuang mengalirkan air dari turbin kembali ke sungai. Bagian

bawah lantai rumah turbin terhubung dengan saluran pembuangan (tailrace)

Page 8: SPESIFIKASI TEKNIS PLTMH

PT. MULYA MANDIRI TRITAMAJl. Bitowa Raya Blok 2 No. 2 Makassar

menuju sungai. Konstruksi saluran pembuang dibuat dari pasangan batu kali 1:4

dan diplester.

8. Saringan (intake dan bak penenang)

Saringan harus dibuat agar mudah dibersihkan dengan penggaruk (jeruji

saringan harus vertikal), batang baja penguat horisontal harus di las di

belakang batang baja vertikal, dipasang dengan kemiringan

Bahannya harus terbuat dari besi/metal yang digalvanis dengan metoda

hot deep galvanized.

9. Pintu air

Setiap pintu air bahannya harus terbuat dari besi/metal yang digalvanis dengan

metoda hot deep galvanized.

10. Turbin

Turbin yang digunakan adalah turbin buatan dalam negeri

Kriteria sebagai berikut :

Jenis Turbin : Peiton

Uraian Satuan Nilai

Gross head m 88,45Net head m 86,55Debit desain liter/detik 220Diameter runner turbin mm 500Efisiensi 0,65Putaran turbin rpm 725

11. Transmisi Mekanik

Menggunakan flat belt

dilengkapi plummer block bearing untuk menumpu poros pulley

Koneksi pulley menggunakan kopling fleksible

Efisiensi minimal 97 %.

12. Generator

PLTMH diharuskan menggunakan generator sinkron tanpa sikat arang

(brushless) dan dilengkapi dengan AVR. Generator yang dipakai harus

sesuai dengan SNI

Kriteria sebagai berikut :

Jenis AC Generator sinkron kapasitas minimal 30 kVA

Page 9: SPESIFIKASI TEKNIS PLTMH

PT. MULYA MANDIRI TRITAMAJl. Bitowa Raya Blok 2 No. 2 Makassar

3 phasa 50 Hz

Uraian Satuan Nilai

Rating minimum kVA 150Efisiensi % Minimal 85Putaran nominal rpm 1500Tegangan Volt 220/380Frekuensi Hz 50Faktor daya 0,8

13. Sistem Kontrol dan Pengaman

Sistem kontrol yang digunakan adalah Electronic Load Control (ELC) dengan

rating 120 kW.

Sistem kontrol ini menyatu dengan panel kontrol listrik dan bekerja secara

otomatis.

Sebagai penyeimbang beban digunakan ballast load air heater.

Kapasitas ballast minimal 130% dari daya desain (el).

Penempatan ballast udara harus mengunakan sangkar pengaman dan

diletakan di luar rumah pembangkit yang mempunyai sirkulasi udara

memadai pada posisi yang aman dari gangguan cuaca dan jangkauan tangan

manusia.

Sambungan ballast ke panel kontrol menggunakan kabel dengan ukuran

yang memadai dan sambungan skun, Jalur kabel harus rapi dan disesuaikan

dengan tata letak berbagai pelalatan dalam rumah pembangkit.

Sistem ketenagalistrikan (electrical system) PLTMH diproteksi dengan

penggunaan Lightning Arrester dan sistem arde.

14. Panel Kontrol

Panel kontrol listrik harus terbuat dari pelat besi yang dicat dengan baik dan

diperuntukan untuk penggunaan panel listrik. Panel harus memiliki minimal

informasi sebagai berikut :

amperemeter beban tiap fasa,

voltmeter generator,

frekuensi meter analog,

kW meter untuk melihat daya terbangkit secara real time,

hourmeter (pengukur jam operasional),

kWh meter untuk mengukur energi listrik yang dihasilkan PLTMH dan jumlah

energi yang dialirkan ke konsumen,

Page 10: SPESIFIKASI TEKNIS PLTMH

PT. MULYA MANDIRI TRITAMAJl. Bitowa Raya Blok 2 No. 2 Makassar

panel listrik harus dilengkapi pembatas arus dan pengaman hubung singkat

dari jenis MCCB (Moulded case circuit breaker) dengan nilai breaking

capacity minimum 10 kA,

terminal sambungan kabel pada panel harus diberi label/nama sesuai dengan

peruntukan untuk memudahkan instalasi dan identifikasi.

Kabel yang digunakan untuk sambungan generator ke kontrol panel adalah

jenis NYYHY (serabut fleksibel).

Semuasambungan kabel pada generator dan panel harus menggunakan

sepatu kabel /skun dengan ukuran yang sesuai diameter kabel.

Kabel harus diletakan pada saluran kabel dan dipasang dengan rapih dan

teratur.

Semua sambungan listrik dilakukan pada terminal yang disediakan dan di

dalam panel kontrol.

Melampirkan wiring diagram 3 fasa kontrol panel.

15. Jaringan Transmisi dan Distribusi

Sistem Jaringan Tengangan Menengah mengikuti standardisasi sistem

kelistrikan di Indonesia.

Menggunakan jaringan udara

Jaringan transmisi menggunakan kabel TM AAAC 3 x 50 mm2 SPLN

untuk JTM 20 kV .

Menggunakan Trafo Step up 400V/20kV 200 kVA beserta asesori

Dilengkapi dengan trafo step down 20 kV/400V 160 kVA beserta

asesori

Trafo step down 20 kV/400V 50 kVA beserta asesori

Trafo step down 20 kV/400V 25 kVA beserta asesori

Memasanga penangkal petir (ligthning arrester) sebanyak 12 set

Menggunakan pole/tiang besi dengan tinggi 9 (tujuh) meter standar PLN

sejumlah yang dipersyaratkan dalam Bill of Quantity, ditanam

dengan kedalaman 1 (satu) meter, pondasi cor semen, lengkap dengan

asesoris jaringan distribusi

Tinggi lendutan kabel antar tiang minimal 4 meter dari

permukaan tanah

Jaringan Tegangan Rendah

Jaringan distribusi terdiri dari tiang listrik dan kabel serta asesorisnya. Sistem

distribusi mengikuti standardisasi sistem kelistrikan di Indonesia.

Page 11: SPESIFIKASI TEKNIS PLTMH

PT. MULYA MANDIRI TRITAMAJl. Bitowa Raya Blok 2 No. 2 Makassar

Menggunakan jaringan udara dan transmisi eksisting dan penambahan

kabel menggunakan kabel Twisted TIC 3 x 35 mm2 + 25 mm2 dan

Kabel Twisted TIC 3 x 25 mm2 + N 16 mm2

Kabel Twisted TIC 3 x 16 mm2 + N 10 mm2

Kabel Twisted TIC 2 x 16 mm2

Kuantitas kabel sebagaimana terlampir dalam Bill of Quantity

Menggunakan pole/tiang besi dengan tinggi 7 (tujuh) meter standar PLN

sejumlah yang dipersyaratkan dalam Bill of Quantity, ditanam dengan

kedalaman 1 (satu) meter, pondasi cor semen, lengkap dengan asesoris

jaringan distribusi.

Tinggi lendutan kabel antar tiang minimal 4 meter dari permukaan tanah

Jarak antar tiang maksimal 40 meter.

16. Paska pelayanan

Buku Petunjuk Operasi dan Perawatan dalam Bahasa Indonesia, yang

sekurang-kurangnya berisi :

Panduan cara pengoperasian PLTMH serta penjelasan mengenai

langkah-langkah perawatan peralatan (turbin, bearing, belt, generator,

kontroler, dll),

Panduan perawatan PLTMH sehingga masyarakat yang ditunjuk mampu

mengatasi persolan-persolan teknis yang timbul selama pengoperasian

PLTMH, kontak supplier, alamat jelas dan nomor telepon, gambar

susunan layout di PLTMH,

Panduan biaya perawatan rutin seperti pembelian grease,

penggunaan spare parts aus, perbaikan kecil bangunan sipil, dll serta

gambar komponen utama lengkap dengan daftar spare part,

Panduan pengelolaan dana untuk perbaikan keperluan besar seperti

kerusakan bangunan sipil, peralatan elektrikal-mekanikal, jaringan

transmisi dll,

Panduan biaya iuran masyarakat setempat agar masyarakat setempat

dapat memperoleh nilai ekonomi dari pengoperasian dan

keberlangsungan PLTMH: operator, biaya overhead pengelolaan, dan

administrasi, dan

Layanan Pelanggan (Hotline Service) yang berisi informasi lengkap

Nama Produsen/Agen Tunggal/ Representatif, Alamat Lengkap, Nomor

Telepon, Nomor Fax, Email dan daftar penyalur di Indonesia yang

dapat melayani penyediaan suku cadang.

Page 12: SPESIFIKASI TEKNIS PLTMH

PT. MULYA MANDIRI TRITAMAJl. Bitowa Raya Blok 2 No. 2 Makassar

Pelatihan kepada operator selama satu minggu mengenai cara

pengoperasian dan pemeliharaan PLTMH yang dapat dinyatakan dalam

jadwal rencana kerja dan melampirkan surat pernyataan kesanggupan

memberikan pelatihan kepada operator selama satu minggu.

Toolkit : meteran, tang meter/clamp meter, kunci peralatan untuk melakukan

overhaul yang ukurannya sesuai sebanyak satu set yang diberikan kepada

operator untuk pemeliharaan dan membantu operator dalam mengoperasikan

PLTMH

Suku cadang (bearing, belt transmisi mekanik) dan grease dilengkapi dengan

pompa grease sebagai cadangan (penggantian part pertama di luar masa

pemeliharaan 6 bulan) sebanyak 1 (satu) set.

Papan atau stiker peringatan tanda bahaya.

Page 13: SPESIFIKASI TEKNIS PLTMH

PT. MULYA MANDIRI TRITAMAJl. Bitowa Raya Blok 2 No. 2 Makassar

SKEMA PLTMH

Cara kerja PLTMH sebagai berikut:

a. Aliran sungai dibendung agar mendapatkan debit air (Q) dan tinggi jatuh air (H),

kemudian air yang dihasilkan disalurkan melalui saluran penghantar air menuju kolam

penenang,

b. Kolam penenang dihubungkan dengan pipa pesat, dan pada bagian paling bawah di

pasang turbin air.

c. Turbin air akan berputar setelah mendapat tekanan air (P), dan perputaran turbin

dimanfaatkan untuk memutar generator,

d. Setelah mendapat putaran yang constan maka generator akan menghasilkan tegangan

listrik, yang dikirim kekonsumen melalui saluran kabel distribusi (JTM atau JTR).

Page 14: SPESIFIKASI TEKNIS PLTMH

PT. MULYA MANDIRI TRITAMAJl. Bitowa Raya Blok 2 No. 2 Makassar

http://www.scribd.com/doc/65941388/3-Pedoman-Teknis-PLTMH