Spesifikasi Teknis

29
RKS Pembangunan RKB Page 1 A. SPESIFIKASI UMUM 1. LINGKUP PEKERJAAN Bangunan yang dilaksanakan adalah Pembangunan 3 RKB SD Negeri 3 Ranto Peureulak (Pertamina) Kecamatan Ranto Peureulak. Perincian bagian pekerjaan yang dilaksanakan didasarkan pada Gambar Rencana dan BQ yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari Rencana Kerja dan Syarat-syarat ini. 2. PERATURAN TEKNIS BANGUNAN YANG DIGUNAKAN Kecuali ditentukan lain dalam RKS ini, berlaku dan mengikat ketentuan- ketentuan tersebut dibawah ini termasuk segala perubahan dan tambahannya 2.1 Keppres No. 18 tahun 2003 beserta lampiran dan juknisnya 2.2 Peraturan-peraturan umum mengenai pelaksanaan pembangunan di Indonesia atau Algemene voor warden de uitvoering bij aaneming van openbare werken (AV) 1941 2.3 Peraturan Beton Bertulang Indonesia , SK SNI T-15. 1919.03 2.4 Tata cara pengadukan dan pengecoran beton SNI 03-3976-1995 2.5 Peraturan Muatan Indonesia NI. 8 dan Indonesian Loading Code 1987 (SKBI-1.2.53.1987) 2.6 Ubin semen polos SNI 03-0028-1987 2.7 Peraturan Konstruksi Kayu di Indonesia (PPKI) NI 5 2.8 Mutu Kayu Bangunan SNI 03-3527-1984 2.9 Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) SNI 04-0225-1987 2.10 Tata Cara Perencanaan Tanki Septick SNI 03-2398-1991 2.11 Peraturan Umum Keselamatan Kerja dari Departemen Tenaga Kerja 2.12 Peraturan Semen Portland Indonesia NI 8 tahun 1972 2.13 Peraturan Bata Merah sebagai bahan bangunan NI. 10 2.14 Tata Cara Pengecatan Kayu Untuk Rumah dan Gedung SNI 03-2407-1991 2.15 Tata cara pengecatan dinding tembok dengan cat emulsi SNI 03-2410- 1991 2.16 Pedoman Perencanaan Penanggulangan Longsoran SNI 03-1962-1990

Transcript of Spesifikasi Teknis

Page 1: Spesifikasi Teknis

RKS Pembangunan RKB Page 1

A. SPESIFIKASI UMUM

1. LINGKUP PEKERJAAN

Bangunan yang dilaksanakan adalah Pembangunan 3 RKB SD Negeri

3 Ranto Peureulak (Pertamina) Kecamatan Ranto Peureulak.

Perincian bagian pekerjaan yang dilaksanakan didasarkan pada Gambar

Rencana dan BQ yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari Rencana Kerja

dan Syarat-syarat ini.

2. PERATURAN TEKNIS BANGUNAN YANG DIGUNAKAN

Kecuali ditentukan lain dalam RKS ini, berlaku dan mengikat ketentuan-

ketentuan tersebut dibawah ini termasuk segala perubahan dan tambahannya

2.1 Keppres No. 18 tahun 2003 beserta lampiran dan juknisnya

2.2 Peraturan-peraturan umum mengenai pelaksanaan pembangunan di

Indonesia atau Algemene voor warden de uitvoering bij aaneming van

openbare werken (AV) 1941

2.3 Peraturan Beton Bertulang Indonesia , SK SNI T-15. 1919.03

2.4 Tata cara pengadukan dan pengecoran beton SNI 03-3976-1995

2.5 Peraturan Muatan Indonesia NI. 8 dan Indonesian Loading Code 1987

(SKBI-1.2.53.1987)

2.6 Ubin semen polos SNI 03-0028-1987

2.7 Peraturan Konstruksi Kayu di Indonesia (PPKI) NI 5

2.8 Mutu Kayu Bangunan SNI 03-3527-1984

2.9 Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) SNI 04-0225-1987

2.10 Tata Cara Perencanaan Tanki Septick SNI 03-2398-1991

2.11 Peraturan Umum Keselamatan Kerja dari Departemen Tenaga Kerja

2.12 Peraturan Semen Portland Indonesia NI 8 tahun 1972

2.13 Peraturan Bata Merah sebagai bahan bangunan NI. 10

2.14 Tata Cara Pengecatan Kayu Untuk Rumah dan Gedung SNI 03-2407-1991

2.15 Tata cara pengecatan dinding tembok dengan cat emulsi SNI 03-2410-

1991

2.16 Pedoman Perencanaan Penanggulangan Longsoran SNI 03-1962-1990

Page 2: Spesifikasi Teknis

RKS Pembangunan RKB Page 2

2.17 Peraturan dan ketentuan yang dikeluarkan Pemda setempat yang

bersangkutan dengan permasalahan bangunan

Apabila penjelasan dalam RKS ini tidak sempurna atau belum lengkap

sebagaimana ketentuan dan syarat-syarat dalam peraturan diatas, maka

kontraktor wajib mengikuti ketentuan perturan-peraturan tersebut diatas

3. PEKERJAAN PERSIAPAN

3.1 Lingkup Pekerjaan

Meliputi pekerjaan

3.1.1 Pembersihan lokasi sekeliling bangunan

3.1.2 Bangsal kerja dan direksi keet/sewa

3.1.3 Pengadaan air untuk pelaksanaan pekerjaan

3.1.4 Pembuatan papan nama proyek

3.1.5 Pemasangan bouwplank

3.1.6 Pengadaan alat-alat kerja yang dibutuhkan

3.2 Persyaratan Bahan

3.2.1 Untuk gudang dan bangsal kerja; digunakan rangka kayu, dinding

papan dan atap seng

3.2.2 Untuk Direksi Keet; digunakan bahan rangka kayu, dinding papan,

atap seng BJLS 020.

3.2.3 Untuk penampungan air kerja disiapkan drum penampung air, air

harus memenuhi kualitas yang ditentukan dalam SK SNI T-

15.1919.03

3.2.4 Untuk papan nama proyek digunakan tiang dari kayu meranti dan

triplek dicat putih

Page 3: Spesifikasi Teknis

RKS Pembangunan RKB Page 3

3.2.5 Bahan bouwplank dipakai tiang kayu meranti 5/7 dan papan

meranti ukuran 2/20 cm

3.2.6 Untuk alat-alat kerja berupa kotak adukan, kotak takaran, gerobak

dorong dan lain-lain digunakan bahan kayu setempat

Pedoman Pelaksanaan

3.3.1 Pembersihan lokasi sekeliling bangunan

Meliputi pembersihan semua tanam tumbuh termasuk

pembongkaran akar-akar pohon yang diseluruh luas site (lokasi

pekerjaan), termasuk peralatan tanah/pembuatan terasering jika

diperlukan. Hasil bongkaran tersebut diatas dibuang keluar lokasi

pekerjaan.

3.3.2 Bangsal Kerja dan Direksi Keet

Untuk gudang dan bangsal kerja dibuat bangunan sementara yang

dapat melindungi pekerja dari panas dan hujan. Bangunan ini harus

dibongkar setelah pekerjaan selesai dilaksanakan

Untuk Direksi Keet dibuat dengan luas = 21 M2, dilengkapi mobiler

sederhana 1 meja tulis, 2 buah kursi duduk, 1 stel kursi tamu dan 1

lembar triplek tempat menempel gambar

3.3.3 Pengadaan air untuk pelaksanaan pekerjaan.

Pengadaan air untuk pelaksanaan pekerjaan diambil dari sumber air

terdekat, kemudian ditampung dalam drum-drum yang telah

disediakan. Kebutuhan air ini harus disediakan dalam jumlah yang

cukup selama pelaksanaan pekerjaan. Air harus memenuhi syarat

yang tercantum dalam PBI 1971 NI. 2

3.3.4 Pemasangan Bouwplank

Tiang bouwplank harus terpasang kuat, papan diketam halus dan

lurus pada sisi atasnya dipasang waterpass (timbang air) dengan

sudut-sudutnya harus siku

Page 4: Spesifikasi Teknis

RKS Pembangunan RKB Page 4

B. SPESIFIKASI TEKNIS

4. PEKERJAAN TANAH/URUGAN

4.1 Lingkup Pekerjaan

Lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan pada pekerjaan ini sudah

harus diperhitungkan jenis tanah yang dijumpai dilapangan seperti tanah

pasir, gambut, tanah keras (batuan), tanah liat dan lain sebagainya, yaitu :

4.1.1 Galian tanah untuk pekerjaan substruktur (pondasi, saluran keliling

bangunan)

4.1.2 Timbunan kembali galian tanah pondasi

4.1.3 Timbunan tanah dan pasir bawah lantai, pondasi dan saluran

termasuk pemadatannya

4.1.4 Peralatan tanah sekeliling bangunan

4.1.5 Galian tanah diluar bangunan untuk mendapatkan peil lantai yang

disyaratkan

4.2 Persyaratan Bahan

4.2.1 Untuk timbuanan bekas galian pondasi, digunakan tanah bekas

galian pondasi. Untuk timbunan bawah lantai digunakan tanah dan

pasir pasang kualitas baik

4.2.2 Tanah timbunan dan pasir urugan harus bersih dari kotoran-

kotoran dan akar-akar kayu, serta sampah lainnya

Page 5: Spesifikasi Teknis

RKS Pembangunan RKB Page 5

4.3 Pedoman Pelaksanaan

4.3.1 Galian pondasi baru boleh dilaksanakan setelah bouwplank dengan

penandaan sumbu ke sumbu selesai diperiksa dan disetujui direksi.

Bentuk galian dilaksanakan sasuai ukuran yang tertera dalam

gambar. Apabila ditempat galian ditemukan pipa-pipa pembuangan,

kabel listrik, telepon dan sebagainya yang masih berfungsi,maka

kontraktor secepatnya memberitahukan kepada Direksi atau kepada

instansi yang berwenang untuk mendapat petunjuk seperlunya.

Kontraktor bertanggung jawab sepenuhnya atas segala kerusakan

yang terjadi diakibatkan pekerjaan galian tersebut.

Apabila pada waktu penggalian ditemukan benda-benda purbakala,

maka kontraktor wajib melaporkannya pada Pemda setempat

4.3.2 Galian diluar bangunan untuk mendapat tinggi lantai yang

disyaratkan dalam gambar. Penggalian tanah ini dimaksudkan

untuk mendapatkan kontur tanah yang disyaratkan dalam site plan.

4.3.3 Bila ternyata penggalian melebihi kedalaman yang telah ditentukan

dalam gambar, maka kontraktor harus mengisi kelebihan galian

tersebut dengan pasir urug.

4.3.4 Pengurugan bekas galian pondasi, galian septictank, galian saluran

air hujan, saluran air bersih dan saluran air kotor diurug lapis demi

lapis dengan ketebalan tiap lapis maksimum 15 cm. Tiap lapisan

dipadatkan dengan menumbuk lapisan tersebut, menggunakan alat

tumbuk yang baik. Setelah lapisan pertama padat, ditimbun dengan

lapisan berikutnya dan dipadatkan kebali seperti diatas. Demikian

seterusnya dilakukan sampai semua lubang bekas galian pondasi

tertutup kembali.

4.3.5 Pengurugan dengan tanah tiimbunan dibawah lantai dilakukan lapis

demi lapis hingga ketebalan 10 cm dibawah lantai, ditumbuk hingga

padat. Lapisan-lapisan urugan untuk ditumbuk ini dibuat maksimal

Page 6: Spesifikasi Teknis

RKS Pembangunan RKB Page 6

10 cm, dan ditumbuk 5 kali tiap bidang tumbukan pada tiap-tiap

lapis tersebut.

4.3.6 Dibawah lantai diurug dengan pasir pasangan dan dipadatkan.

Pengurugan dan pemadatan ini dilakukan dengan menyiram air

hingga jenuh, kemudian ditumbuk dengan alat yang sesuai untuk

pemadatan. Hasil akhir harus mendapat persetujuan Direksi atas

kesempurnaan pengurugan dan pemadatan

4.3.7 Dibawah pondasi, dan dibawah saluran air diurug dengan pasir

pasangan setebal 10 cm dan dipadatkan

5. PEKERJAAN PONDASI

5.1 Lingkup Pekerjaan

Meliputi pekerjaan seluruh bangunan, terdiri dari :

5.1.1 Pondasi plat tapak beton bertulang

5.1.2 Pondasi cyclopen beton

5.2. Persyaratan Bahan

5.2.1 Untuk pondasi plat beton bertulang digunakan bahan yang

memenuhi persyaratan bahan yang diuraikan dalam pasal beton

bertulang. Campuran yang digunakan 1 Pc : 2 Ps : 3 Kr.

5.2.2 Untuk pekerjaan cyclopen beton, dengan campuran 1 Pc : 3 Ps : 5 Kr

+ 30 % batu koral φ 15 cm.

5.3 Pedoman Pelaksanaan

5.3.1 Sebuah pondasi dipasang terlebih dahulu diadakan pengukuran -

pengukuran untuk as-as pondasi sesuai dengan gambar konstruksi

dan dimintakan persetujuan Direksi tentang kesempurnaan galian

Page 7: Spesifikasi Teknis

RKS Pembangunan RKB Page 7

5.3.2 Dibawah dasar pondasi didasari dengan pasir pasang setebal 10 cm

dan dipadatkan, sebagai lantai kerja. Diatas pasir, dipasang

aanstamping, untuk pondasi plat tapak beton bertulang, cyclopen

beton dan pondasi batu kali/batu belah, terdiri dari batu kali dan

pasir pasang (pasangan batu kosong). Lapisan ini juga harus

dipadatkan, dengan menyiram air diatasnya, sehingga pasir akan

mengisi rongga-rongga batu kali tersebut, tebal lapisan dibuat sesuai

gambar detail pondasi

5.3.3 Untuk pondasi dilaksanakan dengan ukuran sesuai gambar kerja

dan gambar detail. Campuran yang digunakan : plat tapak beton

adukan 1 Pc : 2 Ps : 3 Kr. Pondasi beton cyclopen dibuat dengan

adukan 1 Pc : 3 Ps : 5 Kr yang diisi 30 % batu kali

5.3.4 Untuk pondasi plat tapak beton bertulang pedoman pelaksanaan,

adukan dan pembesian harus memenuhi pedoman pada pasal beton

bertulang

6. PEKERJAAN BETON BERTULANG

6.1 Lingkup Pekerjaan

Beton bertulang Mutu K - 200 dibuat untuk :

6.1.1 Sloof

6.1.2 Kolom-kolom induk

6.1.3 Kolom-kolom praktis

6.1.4 Ring balok dan balok lantai

6.1.5 Tempat-tempat lain yang mempergunakan beton bertulang sesuai

dengan gambar rencana

Page 8: Spesifikasi Teknis

RKS Pembangunan RKB Page 8

6.2 Bahan

6.2.1 Semen

Digunakan portland cement menurut NI-8 tahun 1972 dan

menurut standart Cement Portland yang digariskan oleh Asosiasi

Semen Indonesia (NI 8 tahun 1972)

Semen yang telah mengeras sebagian maupun seluruhnya dalam

satu zak semen, tidak diperkenankan pemakaiannya sebagai

bahan campuran

Penyimpanan harus sedemikian rupa sehingga terhindar dari

tempat lembab agar semen tidak cepat mengeras . tempat

penyimpanan semen harus ditinggikan 30 cm dan tumpukan

paling tinggi 2 meter. Setiap semen baru yang masuk harus

dipisahkan dari semen yang telah ada agar pemakaian semen

dapat dilakukan menurut urutan pengiriman.

6.2.2 Pasir beton

Pasir beton harus berupa butir-butir tajam yang keras, bebas dari

bahan-bahan organis, lumpur dan sejenisnya serta memenuhi

komposisi butir serta kekerasan sesuai dengan syrat-syarat yang

tercantum dalam SK SNI T-15.1919.03.

6.2.3 Kerikil

Kerikil yang digunakan harus bersih dan bermutu baik, serta

mempunyai gradasi dan kekerasan sesuai yang disyaratkan

dalam SK. SNI T-15.1919.03

Penimbunan kerikil dengan pasir harus dipisahkan agar kedua

jenis material tersebut tidak tercampur untyuk menjamin mutu

adukan dengan komposisi material yang tepat

6.2.4 Air

Air yang digunakan harus air tawar, tidak mengandung minyak,

asam alkali, garam, bahan-bahan organis atau bahan-bahan lain

yang dapat merusak beton atau baja tulangan. Dalam hal ini

sebaiknya dipakai air bersih yang dapat diminum

Page 9: Spesifikasi Teknis

RKS Pembangunan RKB Page 9

6.2.5 Besi beton

Besi beton yang digunakan adalah baja lunak dengan mutu U-24

(tegangan leleh karakteristik minimum 2400 kg/cm2)

Daya lekat baja tulangan harus dijaga dari kotoran, lemak, minyak,

karat lepasa dan lainnya.

Besi beton harus disimpan dengan tidak menyentuh tanah dan tidak

boleh disimpan diudara terbuka dalam jangka waktu panjang

Membengkok dan meluruskan tulangan harus dilakukan dalam

keadaan batang dingin. Tulangan harus dipotong dan dibengkokkan

sesuai gambar dan harus diminta persetujuan direksi terlebih

dahulu

Jika pemborong tidak berhasil memperoleh diameter besi sesuai

dengan yang ditetapkan dalam gambar, akan dapat dilakukan

penukaran dengan diameter yang terdekat dengan catatan : harus

ada persetujuan dari direksi

Jumlah besi persatuan panjang atau jumlah besi ditempat tersebut

tidak boleh kurang dari yang tertera dalam gambar (dalam hal ini

dimaksud adalah jumlah luas). Biaya tambahan yang diakibatkan

oleh penukaran diameter besi menjadi tanggung jawab pemborong

6.2.6 Cetakan dan acuan

Bahan yang digunakan untuk cetakan dan acuan harus bermutu

baik sehingga hasil akhir konstruksi mempunyai bentuk, ukuran

dan batas-batas yang sesuai dengan yang ditunjukkan oleh gambar

rencana dan uraian pekerjaan. Pembuatan cetakan dan acuan harus

memenuhi ketentuan-ketentuan didalam SK SNI T-15.1919.03

6.2.7 Mutu beton

Mutu beton yang digunakan adalah perbandingan 1 Pc : 2 Ps : 3 Kr

Page 10: Spesifikasi Teknis

RKS Pembangunan RKB Page 10

6.3 Pedoman Pelaksanaan

6.3.1 Kecuali ditentukan lain dalam RKS ini, maka sebagai pedoman tetap

dipakai SK SNI T-15.1919.03

6.3.2 Pemborong wajib melaporkan secara tertulis pada direksi apabila

ada perbedaan yang didapat dalam gambar konstruksi dan gambar

arsitektur

6.3.3 Adukan beton

Pengangkutan adukan beton dari tempat pengangkutan ketempat

pengecoran harus dilakukan dengan cara yang disetujui oleh direksi,

yaitu:

Tidak berakibat pemisahan dan kehilangan bahan-bahan

Tidak terjadi perbedaan waktu pengikatan yang menyolok antara

beton yang sudah dicor, dan yang akan dicor,dan nilai slump

untuk berbagai pekerjaan beton harus memenuhi SK SNI T-

15.1919.03

6.3.4 Pengecoran

Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan

tertulis Direksi. Selama pengecoran berlangsung pekerja dilarang

berdiri dan berjalan-jalan diatas penulangan. Untuk dapat sampai

ketempat-tempat yang sulit dicapai harus digunakan papan-papan

berkaki yang tidak membebani tulangan. Kaki-kaki tersebut harus

sudah dicabut pada saat beton di cor

Apabila pengecoran beton harus dihentikan, maka tempat

penghentiannya harus disetujui oleh Direksi untuk melanjutkan

bagian yang diputus tersebut, bagian permukaan yang mengeras

harus dibersihkan dan dibuat kasar kemudian diberi additive yang

memperlambat proses pengerasan. Kecuali pada pengecoran kolom,

adukan tidak boleh dicurahkan dari ketinggian yang lebih tinggi dari

1,5 m

Page 11: Spesifikasi Teknis

RKS Pembangunan RKB Page 11

6.3.5 Perawatan Beton

Beton yang sudah dicor harus dijaga agar tidak kehilangan

kelembaban untuk paling sedikit 14 (empat belas) hari. Untuk

keperluan tersebut ditetapkan cara sebagai berikut

Dipergunakan karung-karung goni yang senantiasa basah

sebagai penutup beton

Hasil pekerjaan yang tidak baik seperti sarang kerikil,

permukaan tidak mengikuti bentuk yang diinginkan, munculnya

pembesian pada permukaan beton, dan lain-lain yang tidak

memenuhi syarat, harus dibongkar kembali sebagian atau

seluruhnya menurut perintah direksi. Untuk selanjutnya diganti

atau diperbaiki segera atas resiko pemborong

7. PEKERJAAN DINDING

7.1 Lingkup Pekerjaan

Dinding Bata

Pemasangan dinding bata merah setebal ½ bata dilakukan untuk seluruh

pembatas ruangan,bagian saluran keliling emperan bangunan, septictank,

dan pagar, seperti tertera dalam gambar dan dijelaskan dalam gambar

detail.

7.2 Persyaratan bahan

7.2.1 Bata

Mutu bata yang digunakan dari jenis klas I menurut NI 10 dengan

bentuk standar batu bata adalah prisma empat persegi panjang,

bersudut siku-siku dan tajam, permukaannya rata dan tidak

menampakkan adanya retak-retak yang merugikan. Bata merah

dibuat dari tanah liat dengan atau campuran bahan lainnya, yang

dibakar pada suhu yang cukup tiggi hingga tidak hancur bila

terendam air

Page 12: Spesifikasi Teknis

RKS Pembangunan RKB Page 12

7.2.2 Pasir

Harus terdiri dari butir-butir tajam dan keras,butir-butir harus

bersifat kekal, artinya tidak pecah atau hancur oleh pengaruh cuaca,

seperti terik matahari dan hujan. Kadar lumpur tidak boleh melebihi

5 % berat

7.2.3 Semen dan air

Untuk persyaratan kedua bahan tersebut mengikuti persyaratan

yang digariskan pada beton bertulang

7.3 Pedoman Pelaksanaan

7.3.1 Pekerjaan dinding mempunyai dua macam pasangan yaitu :

Pasangan kedap air (1Pc : 2 Ps)

semua pasangan bata dimulai diatas sloof sampai setinggi 20 cm

diatas lantai

Pasangan adukan 1 Pc : 4 Ps berada diatas pasangan kedap air

tersebut

7.3.2 Persyaratan adukan

Adukan pasangan harus dibuat secara hati-hati, diaduk didalam bak

kayu yang memenuhi syarat. Mencampur semen dengan pasir harus

dalam keadaan kering yang kemudian diberi air sampai didapat

campuran yang plastis. Adukan yang telah mengering akibat tidak

habis digunakan sebelumnya, tidak boleh dicampur lagi dengan

adukan baru

7.3.3 Pengukuran (uit-zet) harus dilkukan oleh kontraktor secara teliti dan

sesuai gambar dengan syarat :

semua pasangan dinding harus rata (horizontal) dan pengukuran

harus dilakukan dengan benang

Pengukuran pasanganbenang atara satu kali menaikkan benang

tidak boleh melebihi 30 cm, dari pasangan bata yang telah

selesai

Page 13: Spesifikasi Teknis

RKS Pembangunan RKB Page 13

7.3.4 Lapisan bata yang satu dengan lapisan bata diatasnya harus

berbeda setengah panjang bata. Bata setengah tidak dibenarkan

digunakan ditengah pasangan bata, kecuali pasangan sudut

7.3.5 Pengakhiran sambungan pada satu hari kerja harus dibuat

bertangga menurun dan tegak bergigi untuk menghindari retak

dikemudian hari. Pada tempat-tempat tertentu sesuai gambar diberi

kolom-kolom praktis yang ukurannya disesuaikan dengan tebal

dinding

7.3.6 Lubang untuk alat-alat listrik dan pipa yang ditanam didalam

dinding, harus dibuat pahatan secucupnya pada pasangan bata

(sebelum diplaster). Pahatan tersebut setelah dipasang pipa alat.

Harus ditutup dengan adukan plasteran yang dilaksanakan secara

sempurna, dikerjakan bersama-sama dengan plasteran seluruh

bidang tembok

7.3.7 dalam mendirikan dinding yang kena udara terbuka, selama waktu

hujan lebat harus diberi perlindungan dengan menutup bagian atas

dari tembok dengan suatu penutup yang sesuai (plastik). Dinding

yang telah terpasang harus diberi prawatan dengan cara

membasahinya secara terus-menerus paling sedikit 7 hari setelah

pemasangannya.

8. PEKERJAAN PLASTERAN

8.1 Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan plasteran dilakukan pada seluruh pasangan bata, beton

bertulang, saluran keliling bangunan.

8.2 Persyaratan Bahan

Bahan pasir, semen dan air mengikuti persyaratan yang telah digariskan

dalam pasal beton bertulang

Page 14: Spesifikasi Teknis

RKS Pembangunan RKB Page 14

8.3. Pedoman Pelaksanaan

8.3.1 Sebelum plasteran dilakukan maka

Dinding dibersihkan dari semua kotoran

dinding dibasahi dengan air

Semua siar permukaan batu bata dikorek sedalam 0,5 cm

Permukaan beton yang akan diplaster dibuat kasar agar bahan

plasteran dapat merekat dengan baik

8.3.2 Adukan plasteran pasangan bata kedap air dipakai campuran 1 Pc :

2 Ps, sedangkan plasteran bata lainnya dipergunakan campuran 1

Pc : 4 Ps

8.3.3 Ketebalan plasteran pada semua bidang permukaan harus sama

tebalnya dan tidak diperbolehkan plasteran terlalu tipis dan

plasteran terlalu tebal. Ketebalan berkisar antara 1,00 cm sampai

1,50 cm. Untuk mencapai tebal plasteran yang rata sebaiknya

diadakan pemeriksaan secara silang dengan menggunakan mistar

kayu yang panjang yang digerakkan secara horizontal dan vertikal

8.3.4 Bilamana terdapat bidang plasteran yang berombak harus

diusahakan memperbaikinya secara keseluruhan. Bidang-bidang

yang harus diperbaiki hendaknya dibongkar secara teratur (dibuat

bongkaran berbentuk segi empat) dan plasteran baru harus rata

dengan sekitarnya

8.3.5 Semua bidang plasteran harus dipelihara kelembabannya selama

seminggu sejak permulaan plasteran

8.3.6 Pekerjaan plasteran baru boleh dilaksanakan setelah pekerjaan

penutup atap selesai dipasang dan setelah pipa-pipa listrik

terpasang

Page 15: Spesifikasi Teknis

RKS Pembangunan RKB Page 15

9. PEKERJAAN LANTAI

9.1 Lingkup Pekerjaan

Pemasangan lantai dibuat untuk semua bagian lantai ruangan, KM/WC.

Pekerjaan lantai terdiri dari

9.1.1 Lantai keramik 40 x 40 untuk semua ruangan

9.2 Bahan yang digunakan

Keramik yang berkualitas baik ( Merek Ikat )

9.3 Pedoman Pelaksanaan

9.3.1 Dasar lantai

Untuk semua lantai dilapisi pasir pasangan setebal 10 cm dan

dipadatkan

9.3.2 Pemeriksaan

Sebelum lantai dipasang, kontraktor harus memeriksa semua

pasangan pipa-pipa, saluran-saluran dan lain sebagainya yang

harus sudah terpasang dengan baik sebelum pemasangan lantai

dimulai

9.3.3 Adukan

Adukan untuk keramik 1 PC : 3 PS

Untuk lantai beton 1 PC : 3 PS : 5 KR

9.3.4 Pemasangan

Lantai beton dipasang dengan ketebalan 5 cm. Adukan perekat

lantai dipakai 1 Pc : 3 Ps : 5 Kr dan spesi beton tebal 3 cm 1 : 3

sebelum pemasangan keramik pada semua ruangan

Perekatan antara perekat dengan keramik setelah selesai

pemasangan harus dibersihkan dengan menggunakan kain lap

basah

Page 16: Spesifikasi Teknis

RKS Pembangunan RKB Page 16

Adukan perekat untuk lantai harus betul betul padat/penuh

agar tidak terdapat rongga-rongga dibawah keramik yang dapat

melemahkan konstruksi. Sambungan antara keramik dengan

keramik harus sama lebarnya, lurus dan harus diisi dengan air

semen yang warnanya sesuai dengan warna keramik. Hasil

pasangan akhir harus rata tidak bergelombang dan waterpass

Pekerjaan yang telah selesai tidak boleh ada retak,noda dan

cacat-cacat lainnya. Apabila terjadi cacat lantai, maka bagian

cacat tersebut harus dibongkar sampai berbentuk bujur sangkar

dan pasangan baru harus rata dengan sekitarnya

10. PEKERJAAN KAYU

10.1 Lingkup Pekerjaan

Lingkup pekerjaan kayu meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan, alat-

alat bantu yang diperlukan, sehingga konstruksi kayu selesai

dilaksanakan. Bagian pekerjaannya adalah

10.1.1 Pekerjaan kozen pintu dan jendela

10.1.2 Daun pintu/jendela dan ventilasi

10.1.3 Lesplank, papan talang dan riuter

10.2 Persyaratan Bahan

10.2.1 Untuk rangka kuda-kuda baja Zingkalum C 75

10.2.2 Untuk semua kozen pintu dan jendela, daun pintu dan jendela,

lesplank papan dan talang dan papan ruiter digunakan klas II

kulitas terbaik

10.2.3 Ukuran kayu yang tertera dalam gambar merupakan ukuran

terpasang. Kayu harus betul-betul kering, tidak keropos, lurus

dan tidak cacat/bermata

Page 17: Spesifikasi Teknis

RKS Pembangunan RKB Page 17

10.3 Pedoman Pelaksanaan

10.3.1 Kuda-kuda Baja Ringan

Baja Ringan C 75 harus dibuat sesuai gambar detail, untuk

ukuran maupun cara penyambunggannya

Sambungan harus dibuat dengan rapi dan penuh keahlian

dengan memperhatikan peraturan yang disyaratkan dalam

SK-SNI-5-10-1990-F

10.3.2 Kuda-kuda Kayu

Kuda-kuda kayu dibuat sesuai gambar ukuran maupun cara

penyambungannya

Setiap sambungan harus memakai kayu klas yang ukurannya

sama dengan kayu kuda-kuda, pada sambungan diperbuat

dengan baut

10.3.3 Kozen pintu dan jendela

Ukuran kayu untuk kozen pintu adalah 5/13 cm (ukuran

setelah jadi dibuat)

Konstruksi sambungan kayu harus rapi, tidak langgar, ikatan

perkuatan harus menggunakan pen kayu keras yang

sebelumnya bidang sambungan ini harus dilumuri dengan

lem kayu, agar sambungannya dapat melekat dengan baik

setiap kozen pintu harus dilengkapi angker minimal 3 buah

untuk kiri kanan kozen yang melekat ketembok. Untuk kozen

jendela 2 buah kiri kanan kozen yang melekat ketembok.

Khusus untuk kozen pintu dibawah kozen dilengkapi dengan

dork yang diangker kedalam neut beton

Semua bidang kozen yang bersinggungan dengan

dinding/beton dibuat alur-alur kapur, kemudian bidang

tersebut diawetkan dengan cat meni 2 (dua) kali

Page 18: Spesifikasi Teknis

RKS Pembangunan RKB Page 18

10.3.4 Daun pintu/jendela dan ventilasi

Daun pintu panil petak 8 (delapan) atau sesuai gambar dibuat

dengan kayu meranti batu kualitas baik, dan diisyaratkan

agar kontraktor membeli langsung pada toko dengan kualitas

rumah tinggal (bukan kualitas bangunan yang diborongkan).

Tidak dibenarkan kontraktor membuat sendiri dilapangan

pekerjaan

Apabila menurut penilaian pengawas pemasangan tidak rapi,

pengawas berhak menolak daun pintu tersebut

Ventilasi jalusi

10.3.5 Lesplank dibuat dari papan lebar sesuai gambar. Pemasangannya

dipakukan langsung gording. Pemasangan harus rapi dan lurus.

Apabila dijumpai pemasangan yang tidak lurus, maka bagian

tersebut harus dibongkar dan diperbaiki kembali atas beban

kontraktor

10.3.6 Untuk semua daun pintu dan daun jendela digunakan kayu klas

II kualitas terbaik

10.3.7 Untuk papan lesplank digunakan papan klas II kualitas terbaik

11. PEKERJAAN LANGIT-LANGIT

11.1 Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan yang dilaksanakan untuk menutup langit-langit pada seluruh

bangunan, dan emperan keliling bangunan. Termasuk dalam lingkup

pekerjaan ini adalah semua pekerjaan rangka langit-langit dan lis langit-

langit ukuran 1/3 cm penggantung tiang galang plafond asbes.

11.2 Persyaratan bahan

11.2.1 Rangka langit-langit induk dipakai kayu klas II ukuran 5/7 cm

kualitas baik. Rangka pembagi digunakankayu klas II ukuran 5/7

cm.

Page 19: Spesifikasi Teknis

RKS Pembangunan RKB Page 19

11.2.2 Untuk langit-langit bagian dalam dan emperan keliling bangunan

digunakan plafond asbes Atrisco ukuran 1 m x 1 m produksi

dalam negeri kualitas terbaik

11.3 Pedoman Pelaksanaan

11.3.1 Rangka langit-langit induk dipasang dengan urutan pertama, yang

dipakukan pada kuda-kuda. Rangka ini kemudian dipakai

penggantung dari papan kualitas terbaik ke gapit penggantung.

setelah rangka induk terpasang, dilanjutkan pemasangan rangka

pembagi dari kayu meranti ukuran 5/7

11.3.2 Pemasangan rangka ini harus rapi dan water pass. Pelaksana

bertanggung jawab atas kerapian pemasangan rangka ini

11.3.3 Asbes dipasang pada rangka ini, dengan memakukannya

menggunakan paku eternit. Hasil akhir harus waterpass.

11.3.4 Sambungan antar asbes dipasang lat kayu klas II dengan ukuran

1/3 cm, pada bagian pinggir yang berhubungan dengan dinding

dipasang profil

12. PEKERJAAN PENUTUP ATAP

12.1 Lingkup Pekerjaan

Bagian pekerjaan yang dilaksanakan adalah menutup semua bidang atap

bangunan

12.2 Bahan Yang Digunakan

12.2.1 Untuk atap digunakan bahan seng genteng metal 0,30

12.2.2 Bubungan seng genteng metal 0,30

12.2.3 Dengan warna merah hati

Page 20: Spesifikasi Teknis

RKS Pembangunan RKB Page 20

12.3 Penyimpanan

Bahan atap disimpan dalam keadaan tetap kering, tidak berhubungan

dengan tanah, semen dan sebaiknya disimpan pada tempat yang beratap

(ruangan yang tertutup). Apabila diletakkan pada daerah yang

terbuka/tidak tertutup, maka konsekwensinya adalah atap tersebut akan

menjadi flat-flat water stain (cacat air)

12.4 Pembersihan

Perlu diperhatikan bahwa bekas potongan atap,paku, rivet dan kotoran

lain harus dibersihkan dari atap, talang selama pekerjaan berlangsung

dan pada akhir pekerjaan setiap harinya. Korosi dan kemungkinan

kerusakan pada lapisan zinc dapat terjadi ketika besi atau bahan dasar

tembaga dibiarkan tinggal dan tetap berhubungan dengan galvalume

pada keadaan lembab

Korosi tidak hanya akan menimbulkan noda buruk tetapi juga akan

melemahkan daya tahan zinc karena daya pelindung normalnya rusak

12.5 Pedoman Pelaksanaan

12.5.1 Perletakan lembaran atap yang pertama harus dipasang

berlawanan arah angin. Maksud dari berlawanan arah angin

adalah tepi gelombang yang mempunyai kaki atap harus dipasang

berlawanan arah angin, kemudian baru ditimpa dengan atap yang

tepi gelombang yang tanpa kaki atap dan seterusnya diikuti oleh

lembaran-lembaran yang berikutnya.

12.5.2 Apabila dalam 1 (satu) span terdapat 2 (dua) lembar atau lebih

tata peletakan/penyusunan atap selalu harus dipasang mulai

dengan pemasangan pada lajur bawah sehingga selesai baru

dilanjutkan kelajur atas.

12.5.3 Pelubang atap untuk penguncian Hook Bolt, Pakun ulir, hexagon

head (skrup-skrup) yang baik harus dibor dengan mesin bor atau

bor tangan dan tidak diperkenankan mempergunakan drip,

pahat,paku dan sejenisnya.

Page 21: Spesifikasi Teknis

RKS Pembangunan RKB Page 21

12.5.4 Pemasangan hook bolt (paku pancing) paku ulir maupun skrup-

skrup pada atap harus selalu pada puncak gelombang dan

dikunci hingga puncak gelombang tersebut tidak dapat bergerak.

12.5.5 Sewaktu pemasangan dianjurkan agar tukang yang sedang

bekerja harus beralaskan papan yang dibuat seperti anak tangga

diletakkan diatas gording untuk menghindari atap diinjak

langsung yang dapat mengakibatkan atap tersebut rusak.

12.5.6 Tindisan antara satu lembaran bubungan dengan lembaran

bubungan lainnya harus sesuai dengan persyaratan pabrik

12.5.7 Pemasangan harus rapi dan memenuhi syarat-syarat sehingga

tidak mengakibatkan kebocoran, apabila terjadi kebocoran setelah

pemasangannya, maka bagian yang bocor tesebut harus

dibongkar dan dipasang baru

13. PEKERJAAN PENGUNCI DAN PENGGANTUNG

13.1 Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan pengunci dan pengantung dipasang pada semua daun pintu

dan jendela, selanjutnya pada jendela dipasang grendel dan hak angin

13.2 Persyaratan bahan

13.2.1 Engsel-engsel pintu dari kuningan sekualitas merek RCH Nylon

ukuran 4 inchi atau yang setara

13.2.2 Engsel-engsel jendela dari kuningan sekualitas merek RCH Nylon

ukuran 3 inchi atau yang setara

13.2.3 Kunci pintu dipasang sekualitas merek yalee 2 (dua) slaag (dua

kali putar)

13.2.4 Grendel (sloot) merek hero atau sekualitas

Page 22: Spesifikasi Teknis

RKS Pembangunan RKB Page 22

13.2.5 tarikan jendela dan hak angin produksi dalam negeri berkualitas

terbaik

13.3 Pedoman Pelaksanaan

13.3.1 Setiap daun pintu dipasang kunci tanam 2 (dua) slaag balzano,

yang berkualitas baik (Setara)

13.3.2 Engsel pintu dipasang 3 (tiga) buah setiap lembaran daun pintu.

Engsel jendela dipasang 2 (dua) buah setiap daun jendela.

Pemasangan dilakukan dengan mur khusus untuk pintu, tidak

dibenarkan melengketkan engsel kepintu dan kekosen dengan

menggunakan paku. Penguncian mur harus dilakukan dengan

memutarnya dengan obeng, sehingga seluruh batang masuk dan

menempel kuat kekayu yang dipasang

13.3.3 Untuk alat-alat tersebut diatas sebelum dipasang kontraktor wajib

memperlihatkan contoh terlebih dahulu untuk dimintakan

persetujuan Direksi atau Pemberi tugas

13.3.4 Apabila pada waktu pemasangan alat-alat tersebut tidak sesuai

dengan yang disyaratkan, maka direksi berhak untuk menyuruh

bongkar kembali dan diganti dengan alat-alat yang disyaratkan

atas biaya kontraktor

13.3.5 Grendel dan hak angin dipasang 2 (dua) buah untuk setiap daun

jendela. Pasangan harus rapi dan dapat bekerja dengan baik.

Untuk melengketkan alat tersebut kedaun jendela harus

menggunakan mur seperti tersebut pada ayat 13.3.2 pasal ini

14. PEKERJAAN LISTRIK

14.1 Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan intlasi listrik meliputi pemasangan seluruh instalasi didalam

bangunan, pemasukan arus yang bersumber dari unit bangunan lainnya

Page 23: Spesifikasi Teknis

RKS Pembangunan RKB Page 23

dilokasi tersebut penyediaan bola lampu, kabel-kabel, pipa-pipa PVC,

tiang listrik, dan sebagainya sehingga listrik menyala. Jumlah titik lampu

dan stop kontak yang harus dipasang sesuai dengan jumlah yang tertera

dalam gambar. Titik lampu dan stop kontak mengandung maksud tempat

mata lampu dan stop kontak yang telah dipasang kabel-kabel yang

diperlukan sehingga arus listrik sudah berfungsi pada titik tersebut

14.2 Bahan Yang Digunakan

14.2.1 Kabel NYWGBY

Kabel dengan 4 inti

Lapisan isolasi PVC melindungi setiap inti

Lapisan metal yang menyelubungi secara keseluruhan earting conductor

14.2.2 Kabel NYM

Kabel dengan 3 inti untuk 1 pass

inti coper dibungkus dengan isolasi PVS

Isolasi 2 Lapis menyelubungi inti

14.2.3 Kabel NYA

Isolasi PVC, luas penampang minimum yang boleh digunakan 2,5

mm, kawat BC, kawat tembaga yang telanjang

14.2.4 Steker stop kontak dan saklar dari bahan ebonit kualitas baik

14.2.5 Bola lampu pijar, SL dan armaturnya adalah produksi nasional

merk Philips, Toshiba, Tungsram atau yang sekualitas, dengan

syarat-syarat berikut

Fitting duduk merek brocco

14.2.6 Panel Box yang dilengkapi fuse,switch untuk pembagian group

pemasangan instalasi listrik, produksi dalam negeri (nasional)

atau sekualitas, dengan arde (penatahan) dari kabel B.C

Macam-macam switch/outlet yang digunakan untuk tegangan

220 volt adalah

Outlet/stop kontak merek brocco (general purpose Outlet)

Pole : phase + neutral + earth

Page 24: Spesifikasi Teknis

RKS Pembangunan RKB Page 24

Tegangan : 220 VOLT, 3 Pass

Rating arus : 63 KVA

Type : Pemasangan sistem tanam

bahan : ebonit warna putih

Plug dan socket 3 phase untuk power

Pole : phase + neutral + earth

Tegangan : 220 VOLT, 3 Pass

Rating arus : 63 KVA

Proteksi : soket dengan tutup plug locking

Type : Pemasangan diluar diberi landasan kayu

bahan : ebonit warna putih

14.3 Penggunaan

14.3.1 Kabel NFGBY dipergunakan sebagai penghubung antara main

panel digardu induk kedistribution panel ditiap-tiap bangunan.

Diluar bangunan dipasang sebagai kabel tanah dengan

memperhatikan peraturan-peraturan yang berlaku

14.3.2 Kabel NYM dipergunakan sebgai kabel instalasi penerangan

didalam dinding

14.3.3 Kabel NYA dipergunakan sebagai kabel instalasi penerangan

14.3.4 Grounding

Kawat grounding dapat dipergunakan kawat telanjang (BBC =

bare Copper Conductore)

Besarnya kawat grounding yang dapat digunakan minimal

berpenampang sama dengan penampang kabel masuk (incoming

feeder) untuk penampang kabel lebih kecil dari 50 mm2

Elektroda pentanahan untuk grounding digunakan pipa galvanis

minimum berdiameter 1 ½ “ dijung pipa tersebut diberi/dipasang

Page 25: Spesifikasi Teknis

RKS Pembangunan RKB Page 25

copper road sepanjang 0,5 m. elektroda pentanahan yang

dipantek dalam tanah minimal sedalam 12 m atau sampai

menyentuh permukaan air tanah

Nilai grounding sistem untuk panel-panel adalah maksimal 2

ohm, diukur setelah tidak turun hujan selama 3 hari berturut-

turut.

14.4 Pedoman Pelaksanaan

14.4.1 Pemasangan instalasi listrik dan tata letak titk lampu/stop kontak

serta jenis lampu yang dipakai harus dikerjakan sesuai dengan

gambar instalasi listrik. Sedangkan sistim pemasangan pipa pipa

listrik pada dinding maupun beton harus ditanam dan penarikan

kabel diatas plafond diikat dengan isolator khusus dengan jarak

1,00 atau 1,20 m, atau jaringan kabel diatas plafond tersebut

dimasukkan dalam pipa PVC.

14.4.2 Pemasangan instalasi listrik berikut penggunaan bahan atau

komponen-komponennya harus disesuaikan dengan sistem

tegangan lokal 220 volt. Daya yang digunakan ampere untuk

seluruh ruangan

14.4.3 Untuk pekerjaan instalasi listrik, atas persetujuan direksi,

pemborong boleh menunjuk pihak ketiga (instalatur) yang telah

memiliki izin usaha instalasi listrik atau izin sebagai instalatur

yang masih berlaku dari PLN. Pemborong tetap bertanggung jawab

penuh atas pekerjaan ini sampai listrik tersebut menyala (siap

digunakan), termasuk biaya pengujian dengan pihak PLN

14.4.4 Pengujian instalasi listrik harus dilakukan kontraktor pada beban

penuh selama 1 x 24 jam secara terus menerus. Semua biaya

yang timbul akibat pengujian ini menjadi tanggung jawab

Kontraktor

Page 26: Spesifikasi Teknis

RKS Pembangunan RKB Page 26

15. PENGECATAN

15.1 Lingkup Pekerjaan

15.1.1 Meni kayu untuk bidang kosen yang melekat ketembok dan

sambungan

15.1.2 Cat kayu untuk bidang kayu kosen yang nampak, daun pintu

panel dan ventilasi kayu, lesplank dan list profil keliling

15.1.3 Cat tembok untuk dinding yang diplaster, bidang beton dan

plafond

15.2 Bahan Yang Digunakan

15.2.1 Meni kayu dan besi sekualitas kuda terbang, platon atau ftalit

15.2.2 Cat kayu sekualitas kuda terbang,platon atau alvian

15.2.3 Cat tembok sekualitas kuda terbang, polymix, vinilex, platon

15.2.4 Plamur dinding sekualitas kuda terbang, polymix, vinilex, platon

15.3 Pedoman Pelaksanaan

15.3.1 Pekerjaan pengecatan dilaksanakan setelah pemasangan plafond

15.3.2 Pekerjaan meni, harus betul-betul rata, berwarna sama,

pengecatan minimal 2 (dua) kali

15.3.3 Pengecatan cat kayu harus dilakukan lapis demi lapis dengan

memperhatikan waktu pengeringan jenis bahan yang digunakan

urutan pekerjaan sebagai berikut

2 (dua) kali pengerjaan meni kayu/cat dasar

1 (satu) kali lapis pengisi dengan plamur kayu

Penghalusan dengan amplas

Finishing dengan cat kayu sampai rata minimal 2 (dua) kali

Page 27: Spesifikasi Teknis

RKS Pembangunan RKB Page 27

15.3.4 Pengecatan dinding harus dilakukan menurut proses sebagai

berikut

Penggosokan dinding dengan batu gosok sampai rata dan

halus kemudian dilap hingga bersih

Melapis dinding dengan plamur tembok, dipoles sampai rata.

Setelah betul-betul kering digosok dengan amplas halus dan

dilap dengan kain kering

Pengecatan dengan cat tembok harus menghasilkan warna

yang sama rata tidak belang-belang

15.3.5 Pengecatan plafond harus dilakukan menurut proses berikut

Membersihkan bidang plafon yang akan dicat

mengecat plafon 2 kali merata dan tidak belang-belang

15.3.6 Warna yang digunakan sesuai petunjuk direksi

16. PEKERJAAN FINISHING

16.1 Sebelum pekerjaan diserah terimakan, kontraktor wajib membongkar

gudang, bangsal kerja, membersihkan bahan-bahan bangunan, kotoran

bekas yang ada dalam lokasi bangunan, sehingga pada saat serah terima

dilaksanakan, bangunan dalam keadaan bersih dan rapi

16.2 Pembayaran

Pembayaran dilakukan berdasarkan lumpsum yang ditawar kontraktor

untuk mengurus perizinan yang ditentukan pemerintah

Harga ini sudah mencakup harga bahan, upah, peralatan dan alat-alat

bantu yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan ini. Segala akibat

yang timbul atas kesalahan kontraktor sehingga mengakibatkan

penambahan volume dan biaya pekerjaan tidak diperhitungkan sebagai

pembayaran tambahan.

Page 28: Spesifikasi Teknis

RKS Pembangunan RKB Page 28

17. PEKERJAAN LAIN-LAIN

17.1 Lingkup pekerjaannya adalah pekerjaan ADM/Dokumentasi, biaya

keamanan jaga malam, P3K. penjelasan masing-masing lingkup pekerjaan

ini telah dijabarkan pada masing-masing pasal diatas, kecuali pekerjaan

ADM proyek berupa

(i) Laporan berkala mengenai pekerjaan secara keseluruhan dan

segala sesuatunya yang berhubungan dengan pekerjaan tersebut

dalam kontrak

(ii) Catatan yang jelas mengenai kemajuan pekerjaan yangtelah

dilaksankan dan jika diminta oleh DIREKSI PEKERJAAN/PEMILIK

untuk keperluan sewaktu-waktu diserahkan

(iii) Dokumen foto

KONTRAKTOR diwajibkan membuat dokumen foto-foto sebelum

pekerjaan dimulai sampai pada pekerjaan selesai 100 % dan tiap

tahap permintaan angsuran disertai keterangan lokasi, arah

pengambilan dan tahap pelaksanaan pembangunan serta disusun

secara rapi dan diketahui oleh DIREKSI PEKERJAAN/PEMILIK

Syarat-syarat foto dokumentasi

a) tiap unit bangunan diambil dari empat arah

b) gambar menyeluruh pandangan dari empat arah

c) Sudut pengambilan gambar dari tiap tahap harus tetap pada

sudut pengambilan tersebut pada butir (a)

Gambar dimasukkan dalam album diserahkan kepada PEMILIK

melalui DIREKSI PEKERJAAN rangkap lima

Biaya dokumen merupakan tanggung jawab kontraktor, foto-foto

tersebut harus dibuat dan menjadi lampiran setiap permohonan

pembayaran angsuran.

17.2 KONTRAKTOR harus menyerahkan kepada PEMILIK as built drawing

As built drawing adalah gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan

dilapangan yang harus diselesaikan 4 minggu setelah serah terima

pekerjaan untuk pertama kali.

Page 29: Spesifikasi Teknis

RKS Pembangunan RKB Page 29

17.3 Pembayaran pekerjaan lain-lain ini didasarkan pada unit taksiran

penawaran kontraktor. Harga taksiran ini sudah mencakup semua

kebutuhan kontraktor sehingga bagian pekerjaan ini berjalan dengan baik

dan sempurna

17.4 Apabila ada pekerjaan yang tidak tersebutkan dalam uraian ini, yang

ternyata pekerjaan tersebut harus ada agar mendapat hasil akhir yang

sempurna maka pekerjaan tersebut harus dilaksanakan oleh kontraktor

atas perintah tertulis dari Kuasa Pengguna Anggaran

17.5 Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ini menjadi pedoman dan harus ditaati

oleh kontraktor dan Kuasa Pengguna Anggaran dalam melaksanakan

pekerjaan ini

Menyetujui, Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan

Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Timur

BUSTAMI, Spd. M,Si Nip.19790505 200312 1 007

Langsa, Februari 2013 Konsultan Perencana

CV. Mitra Karya Consultant

ISKANDAR, ST Kuasa Direktur

Mengetahui, Kepala Dinas Pendidikan

Kabupaten Aceh Timur

ABDUL MUNIR, SE. M.Ap Pembina Utama Muda /Nip. 19620301 198603 1 002