SpektRo UV VIS

16
SPEKTROFOTOMETER PRINSIP SPEKTRO UV-VIS -Penyerapan sinar oleh suatu larutan berwarna perbedaan sinar tampak dan sinar uv 1. Panjang gelombang<400nm mrpkn daerah UV 2. Panjang gelombang 400-800nm merupkn cahaya tampak /UV-vis Instrumentasi yang digunakan pada spektro uv- vis 1. Sumber Energi Spetro UV umumnya menggunakan lampu deuterium,lampu xenon dan tungsten dng panjang gelombang 330-2500nm

Transcript of SpektRo UV VIS

Page 1: SpektRo UV VIS

SPEKTROFOTOMETER

PRINSIP SPEKTRO UV-VIS-Penyerapan sinar oleh suatu larutan berwarnaperbedaan sinar tampak dan sinar uv1. Panjang gelombang<400nm mrpkn daerah UV2. Panjang gelombang 400-800nm merupkn cahaya tampak /UV-visInstrumentasi yang digunakan pada spektro uv-vis1. Sumber Energi

Spetro UV umumnya menggunakan lampu deuterium,lampu xenon dan tungsten dng panjang gelombang 330-2500nm

Page 2: SpektRo UV VIS

2. MonokromatorBerfungsi memisahkan cahaya menjadi komponen komponen panjang gelombang

3. Tempat CuplikanKuvet terbuat dari bahan tranparan dan tdk menyerap pada daerah pengukuran.Utk Spektro UV terbuat dari silikaUtk Spektro Vis terbuat dari gelas biasa.

4. DetektorBerfungsi untuk menangkap foton dan diubah menjadi besaran analitik

Page 3: SpektRo UV VIS

faktor-faktor yang mempengaruhi spektrum serapan1. Jenis pelarut

syarat pelarut tidak boleh mengadsorbsi cahaya yg panjang gelombang dimana melakukan pengukuran sampel.

pelarut Batas

AsetonitrilKloroformSikloheksanaEtanolBenzenaMetanolAquadestAseton

190240195205285205190330

Page 4: SpektRo UV VIS

2. Kadar larutanjika konsentrasi tinggi akan terjadi polimerisasi menyebabkan panjang gelombang berubah

3. Tebal kuvetkuvet dengan tebal berbeda memberikan spektrumserapan yg berbeda. Pada umumnya tebal wadah adalah 1 cm

Rumus perhitungan kadar pd spektroA = a.b.cA= arsorban sia = absortivitas molekul (L.cm-1.mol-1)b = Ketebalan kuvet (cm)c = konsentrasi zat (mol/liter)

Page 5: SpektRo UV VIS

Jenis spektrofotometer uv-vis1. Singel Beam

- Celah keluar sinar monokromatis hanya 1- Wadah atau kuvet hanya dilalui 1 sinar- Setiap perubahan panjang gelombang harus dinol kan

2. Double beam- celah keluar sinar monokromatis ada 2- wadah dpt digunakan 2 kuvet sekaligus- alat cukup satu kali dinolkan dgn cara mengisi kuvet mengisi kuvet kedua dgn larutan blanko.

Page 6: SpektRo UV VIS

Penggunaan spektro uv-vis1. Analisa kualitatif

- Membandingkan panjang gelombang maks- Membandingkan serapan (A), daya serap (a) - Membandingkan harga serapan relatif- Membandingkan spektrum serapan

2. Analisa Kuantitatif - pembuatan kurva serapan- pembuatan kurva kalibrasi- Pembuatan larutan standar- Pengenceran sampel

Page 7: SpektRo UV VIS

Rumus perhitungan kadarA1 = C1A2 C2Dimana A1 = serapan standar

A2 = serapan sampel C1 = konsentrasi standar C2 = Konsentrasi Sampel

Page 8: SpektRo UV VIS

METODE REGRESI LINEARY = bx + aY = serapan yg diperolehX = konsentrasiPergeseran 2 panjang gelombang1. Pergeseran Batokromik = pergeseran serapan

ke arah panjang gelombang yg lebih panjang (pergeseran merah)

2. Pergeseran Hipsokromik= pergeseran serapan ke arah panjang gelombang yg lbh pendek (pergeseran biru)

Page 9: SpektRo UV VIS

INTERPRESTASI DATA SPEKTRA INFRA RED

I. Periksa adanya Gugus karbonil (C=O) terdapat pada daerah 1810-1640 cm-

a. Karboksilat (-COOH)

Serapan pada daerah 1700-1725 cm -1 (umumnya 1710 cm -1 ), krn adanya OH maka puncak lebar pd daerah 2400-3400 cm -1

b. Aldehid (H-C=O)

Serapan pd daerah 1720-1725 cm -1 (umumnya

1725 cm -1 ), krn adanya C=H pada aldehid maka ada dua puncak lemah pada daerah 2750 dan 2850 cm -1

c. Ester (COOR)

Pada daerah 1730-1750 cm -1 (umumx 1735 cm -1 ), krn ada CO ditunjuk oleh puncak kuat sekitar 1000-

1300 cm-1

Page 10: SpektRo UV VIS

d. Keton (COR) Serapan pd daerah 1705-1725 cm-1 (umumnya 1715 cm -1)

e. Asil halida (OCX)serapan daerah 1800 cm -1

C-F : 1000-1400 cm -1, C-Cl : 600-800 cm -1, C-I : < 667cm-1.

f. Amida (CONH2) serapan pd daerah 1640-1670 cm-1 (umumx 1690 cm -

1), adax NH pd puncak 3100-3500 cm-1 dan 1550-1640 cm -1

Page 11: SpektRo UV VIS

II. Alkohol serapanx 3600-3650 cm-1

pembuktiannya adanya serapan C-O di dserah 1000-1300 cm -1

- Amina serapannya daerah 3100-3500 dan daerah 1550-1640 cm-1

- Eter (C-O) serapannya pd daerah 1000-1300 cm-1

III. Adanya ikatan rangkap 2-Alkena = C-H pada daerah 3000-3100 cm-1

C=C pada daerah 1600-1680cm-1

Page 12: SpektRo UV VIS

Subtitusi : monosubstitusi : 690 cm-1 dan 720-750cm-1

DisubstitusiPosisi orto :690Posisi meta : 690 dan 780 cm-1

Posisi para : 800-850 cm-1 dan 667-720 cm-1

Periksa adanya ikatan rangkap 3 :- CΞC pada daerah 2150 cm-1

- CΞN pada daerah 2250 cm-1

Periksa gugus NitroSerapan pada daerah 1600-1500 cm-1 dan 1390-1300 cm-1

Page 13: SpektRo UV VIS

III.Adanya ikatan rangkap 2-Alkena= C-H pada daerah 3000-3100 cm-1

C=C pada daerah 1600-1680 cm-1

- Aromatis C-H pada daerah 3050-3150 cm-1

C=C pada daerah 1475 dan 1600cm-1

• Periksa adanya hidrokarbonIkatan C-H pada daerah sekitar 3000cm-1 dan puncak lain 1450 dan 1375 cm-1

• Periksa gugus Alkana : CH3 didaerah 1450 dan 1375 cm-1

CH2 didaerah 1465 cm-1

CH didaerah 2850-3000 cm-1

Page 14: SpektRo UV VIS

IDH ATAU DBEIDH (Index Deficiency Hydrogen) atau DBE(Double Bond Equivalency) berfungsi untuk menunjukan suatu senyawa mempunyai jmlh ikatan rangkap 2 atau 3 atau mempunyai cincin siklis

Page 15: SpektRo UV VIS

CARA MENGHITUNG IDH* CnH2n + 2* Apabila ada gol V (N,P,As,Sb,Bi) maka atom

H+1* Apabila ada gol VI (O,S,Se.Te) maka atom H(tidak ditambah/dikurangi)* Apabila adnya gol VII (F,C1,Br,I,At) maka H-1* Jumlah atom H yang tersisa kmd dibagi 2* Hasil yang didapat menunjukan berapa jumlah ikatan rangkap senyawa tersebut

Page 16: SpektRo UV VIS

* Apabila IDH = 0 berarti tidak ada ikatan rangkap* Apabila IDH = 1 berarti ada 1 ikatan rangkap atau 1

cincin* Apabila IDH = 2 berarti

- 2 ikatan rangkap 2- 1 ikatan rangkap 2 dan 1 cincin- 1 ikatan rangkap 3

Apabila IDH ≥ 4 maka senyawa tsbt bersifat aromatis Apabila IDH ≤ maka bersifat alifatis

• SELAMAT BELAJAR• &

• SEMOGA SUKSES