SP blok 24

15
Benjolan di Payudara pada Wanita 24 Tahun Richard Simak 102011051 Mahasiswa Fakultas Kedokteran Ukrida Fakultas kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Pendahuluan Seiring berkembangnya zaman, semakin banyak ditemukan berbagai penyakit yang diakibatkan perubahan dari pola hidup, aktivitas,dan makanan. Salah satu penyakit yang prevalensinya meningkat dibandingkan dengan beberapa dekade yang lalu adalah kanker. Kanker dapat menyerang siapa saja baik laki-laki maupun perempuan. Pada perempuan, paling sering dijumpai kasus adanya benjolan pada payudara. Hal ini memang masih belum dipastikan sebagai kanker dan diperlukan pemeriksaan lebih lanjut. Pada laki-laki, tidak menutup kemungkinan untuk tidak mengalami kanker payudara karena pada dasarnya laki-laki juga memiliki payudara yang tidak mengalami perkembangan dikarenakan faktor hormon dan genetik.

description

blok 24

Transcript of SP blok 24

Page 1: SP blok 24

Benjolan di Payudara pada Wanita 24 Tahun

Richard Simak

102011051

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Ukrida

Fakultas kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Pendahuluan

Seiring berkembangnya zaman, semakin banyak ditemukan berbagai penyakit yang

diakibatkan perubahan dari pola hidup, aktivitas,dan makanan. Salah satu penyakit yang

prevalensinya meningkat dibandingkan dengan beberapa dekade yang lalu adalah kanker.

Kanker dapat menyerang siapa saja baik laki-laki maupun perempuan. Pada perempuan, paling

sering dijumpai kasus adanya benjolan pada payudara. Hal ini memang masih belum dipastikan

sebagai kanker dan diperlukan pemeriksaan lebih lanjut. Pada laki-laki, tidak menutup

kemungkinan untuk tidak mengalami kanker payudara karena pada dasarnya laki-laki juga

memiliki payudara yang tidak mengalami perkembangan dikarenakan faktor hormon dan

genetik.

Pembahasan

Kasus

Seorang laki-laki datang ke dokter dengan keluhan adanya benjolan pada payudara kanan

atas dekat ketiak. Benjolan tersebut tidak nyeri dan dapat digerakkan. Pemeriksaan fisik TD:

120/80 mmHg. N: 80x/menit. RR:20x/menit, Suhu tubuh : 36,7o C. pada inspeksi : payudara kiri

dan kanan tampak simetris, letak dan bentuk papilla mammae tampak normal, tidak tampak

edema, warna kulit normal, tidak tampak adanya lesi kulit. Palpasi : teraba massa pada payudara

kanan sebelah lateral atas, diameter 2 cm, kenyal, mobile, palpasi daerah leher dan ketiak : tidak

teraba pembesaran KGB.

Page 2: SP blok 24

Anamnesis

Anamnesis terhadap kasus yang curiga kanker payudara dapat dilakukan autoanamnesis

apabila keadaan memungkinkan, apabila keadaan tidak memungkinkan untuk bertanya langsung

pada pasien, dapat dilakukan alloanamnesis terhadap keluarga (orang tua, pengasuh bayi) yang

merawat pasien.  Anamnesis yang perlu dilakukan meliputi :Identitas Pasien,keluhan utama,

keluhan,riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit keluarga,riwayat penyakit dahulu, riwayat

psikososial, dan riwayat pengobatan.

Pemeriksaan

Pemeriksaan fisik dapat meliputi inspeksi dan palpasi pada daerah payudara.

Pemeriksaan berupa menilai keadaan umum pasien,compos mentis atau tidak. Pemeriksaan

payudara paling baik dilakukan 7-10 hari setelah menstruasi. Inspeksi pada payudara dapat

dilakukan untuk melihat apakah ada benjolan, kemerahan pada payudara dan bentuk payudara

apakah normal atau tidak. Palpasi dapat dilakukan dengan meraba bagian aksilar untuk mencari

pembesaran getah bening, palpasi pada payudara tentu untuk mencari adakah benjolan atau tidak,

serta melihat apakah ada cairan yang keluar dari puting susu atau tidak dan perhatikan warna

cairan yang keluar tersebut.Jangan lupa selalu dilakukan pemeriksaan payudara pada sisi satunya

lagi. Pada kasus, ditemukan perabaan benjolan berukuran 2x2 cm yang tidak nyeri pada

payudara sebelah kiri lateral bawah, konsistensi kenyal, batas tegas, tidak melekat pada kulit.

Selain itu,

Pemeriksaan penunjang dapat berupa ultrasonografi dan mammografi.

Ultrasonografi merupakan media yang sangat bermanfaat untuk pemeriksaan tumor benigna

payudara khususnya untuk membedakan massa solid atau kista. Keuntungan pemeriksaan

Ultrasonografi ialah : tidak menggunakan sinar pengion, jadi tidak ada bahaya

radiasi,pemeriksaannya bersifat non-invasif, relatif mudah dikerjakan, cepat dan dapat dipakai

berulang – ulang serta biayanya relatif rendah.

Ultrasonografi terutama berperan pada payudara yang padat yang biasanya ditemui pada

wanita yang muda, dimana tumor payudara ini kadang – kadang sulit ditemukan dengan

mammografi. Gambarannya pada mammografi dan Ultrasonografi hampir sama, tetapi

mikrokalsifikasi tak dapat dikenal dengan Ultrasonografi. Ultrasonografi juga dapat mengenali

adanya pembesaran kelenjar aksiler yang sulit teraba secara klinis.1

Page 3: SP blok 24

Indikasi Ultrasonografi yaitu wanita < 28 tahun dengan benjolan yang jelas pada

payudara harus dievaluasi dengan Ultrasonografi karena lesi tersebut mungkin merupakan

fibroadenoma, differensiasi kista dari bentuk solid, dan bukan merupakan modalitas screening.

Nilai ketepatan Ultrasonografi untuk lesi kistik adalah 98-100%, sedangkan untuk lesi solid

seperti fibroadenoma adalah 75-85%.1

Mammografi merupakan pemeriksaan yang sensitif dan spesifik yang dapat digunakan

secara rutin pada pemeriksaan payudara. Mammografi menggunakan radiasi ionisasi dengan

radiograf dengan dua posisi yakni Mediolateral Obliq (MLO) dan Cranio Caudal (CC). 2 

Mammografi digunakan sebagai modalitas diagnostik untuk mengetahui payudara yang

sehat atau sebagai skrining untuk indentifikasi adanya kelainan pada payudara. Selain itu,

mammografi juga dapat membedakan lesi benigna dan maligna dengan observasi

mikrokalsifikasi.2

Tujuan utama pemeriksaan mammografi adalah untuk mengenal secara dini keganasan

pada payudara. Berdasarkan penyelidikan, jika mammografi dan ultrasonografi dipakai bersama

– sama dalam prosedur diagnostik, maka akan diperoleh nilai ketepatan diagnostik sebesar 97%.

Apabila kedua teknik tersebut dipergunakan secara tersendiri akan diperoleh nilai ketepatan

diagnostik untuk mammografi sebesar 94%, sedangkan Ultrasonografi hanya 78%.1

Mammografi terutama berperan pada payudara yang mempunyai jaringan lemak yang

dominan serta jaringan fibroglandular yang relatif sedikit dan ini biasanya ditemukan pada

wanita dewasa di atas umur 40 tahun, yang pada umur tersebut kekerapan  akan terjadinya

keganasan makin meningkat. Hal ini disebabkan mammografi memiliki dosis radiasi yang kecil.1

Peranan mammografi menjadi berkurang pada payudara yang mempunyai jaringan

fibroglandular padat dimana keadaan ini sering terdapat pada wanita muda dibawah 30 tahun.

Oleh karena itu, diagnosis fibroadenoma pada wanita muda agak terbatas.1,2,3

Indikasi pemeriksaan mammografi: adanya benjolan pada payudara, adanya rasa tidak

enak pada payudara, pada penderita dengan riwayat resiko tinggi untuk mendapatkan keganasan

payudara, pembesaran kelenjar aksiler yang meragukan, adanya penyebab metastasis tanpa

diketahui asal tumor primer.1

Working Diagnosis : Fibroadenoma

Page 4: SP blok 24

Fibroadenoma adalah kelainan berupa tumor jinak pada payudara yang sering pada

wanita muda dan muncul sebagai benjolan pada payudara. Kebanyakan wanita pada usia

dibawah 30 tahun. Awalnya fibroadenoma muncul sebagai hasil dari proliferasi yang tidak

normal pada payudara yang disebabkan oleh fluktuasi hormonal. Fibroadenoma berhubungan

dengan peningkatan resiko dari kanker payudara, terutama ketika terdapat perubahan fibrokistik,

atau riwayat keluarga dengan kanker payudara.4, 5

Tumor ini biasanya terdiri dari komponen stroma dan jaringan epitel. Meskipun

fibroadenoma merupakan tumor jinak, tetapi ini bisa berhubungan dengan peningkatan resiko

dari kanker payudara yang invasif. Perubahan morfologi yang didapatkan pada fibroadenoma

adalah hialinisasi, kalsifikasi, osifikasi dan timbulnya giant cells multinucleated yang bersifat

reaktif. Pertumbuhan dari fibroadenoma di stimulasi oleh beberapa faktor yaitu estrogen,

progesteron, kehamilan, dan laktasi, sering timbul sebagai massa yang dapat di raba dengan

ukuran sampai 3 cm dan mungkin akan berubah dan mengecil pada saat menopaus.3,6

Etiologi & Patologi

Fibroadenoma merupakan lesi jinak yang berasal dari duktus lobular dari payudara yang

selalu timbul pada wanita dengan usia produktif. Faktor resiko yang diperkirakan berhubungan

dengan kejadian fibroadenoma yaitu: usia menstruasi pertama, usia menopause, usia saat

melahirkan anak pertama, jumlah kelahiran, penggunaan kontrasepsi oral, dan konsumsi

makanan buah dan sayuran.7

Perkembangan payudara normal dimulai dengan formasi mammary ridge pada saat

embryogenesis. Pembesaran payudara pada bayi normalnya akan menghilang di usia 3-6 bulan

setelah lahir. Setelah itu, jaringan payudara yang tersisa akan menetap sampai pada saat pubertas.

Perkembangan payudara akan terjadi dipengaruhi oleh beberapa faktor fisiologis, seperti

progesteron, estrogen, adrenal dan hormon lain.1

Fibroadenoma merupakan lesi hiperplasia dari komponen payudara yang berhubungan

dengan kelainan dari proses maturasi payudara. Fibroadenoma sering terjadi selama masa

menarche (15 – 25 tahun) karena di usia tersebut terjadi peningkatan perkembangan dari struktur

lobus serta duktus oleh karena respon payudara terhadap stimulus hormonal yang berlebihan.

Hiperplasia ini dapat terjadi setiap saat dan bisa mengenai fase normal

dari  perkembangan  payudara.8

Page 5: SP blok 24

Epidemiologi

Fibroadenoma pada wanita dapat mengenai pada berbagai usia, tetapi puncak insiden

yaitu pada usia dua atau tiga dekade pada masa kehidupan. Fibroadenoma dilaporkan terjadi

pada 7%-13% pada wanita remaja pada pertengahan usia 20 tahun dimana ditemukan saat

pemeriksaan klinis. Prevalensi fibroadenoma pada kelompok usia ini pada populasi umum

dilaporkan 2,2% dan menurun pada usia yang lebih tua.3, 4

Manifestasi Klinis

Kejadian Fibroadenoma paling sering terdeteksi ketika melakukan pemeriksaan

kesehatan atau check up. Biasanya penderita datang dengan keluhan adanya benjolan pada

payudara dengan ciri khas massa yang soliter ± 1-2 cm . Walaupun massa tersebut dapat

berlokasi di seluruh bagian payudara namun lebih sering bertempat di payudara kiri bagian

kuadran superolateral. Massa Fibroadenoma biasanya licin, bergerak, tidak lunak, tidak nyeri dan

konsistensinya elastis. Selain itu, ditemukan bahwa lesi fibroadenoma berkembang dengan cepat

dan kadang – kadang mencapai ukuran yang sangat besar yang dipengaruhi oleh stimulasi

hormonal. Tumor ini tidak menginfiltrasi jaringan sekitar.8

Fibroadenoma merupakan kelainan pada perkembangan payudara. Beberapa bentuk lain

daripada fibroadenoma yaitu: Giant fibroadenoma,juvenile fibroadenoma, fibroadenoma pada

masa kehamilan dan masa laktasi, dan fibroadenoma multiple. Giant fibroadenoma didefinisikan

sebagai fibroadenoma yang ukuran diameternya lebih dari 5 cm, dan atau fibroadenoma yang

beratnya lebih dari 500 g. Juvenile fibroadenoma merupakan giant fibroadenoma yang terjadi

pada wanita muda atau remaja. Dari semua kasus fibroadenoma, terdapat 0,5%-4% yang

ditemukan sebagai juvenile fibroadenoma. 9, 10

Penatalaksanaan

Fibroadenoma sebagai tumor jinak payudara, maka harus memberikan alasan untuk tidak

melakukan terapi eksisi dan diharapkan dapat mengalami kemunduran secara spontan karena

menurut pakar Cant et al dapat mengalami kemunduran secara spontan dalam waktu 1-3 tahun,

Page 6: SP blok 24

tetapi harus betul memastikan bahwa massa tersebut adalah fibroadenoma. selain itu, terapi

konservatif dapat menjamin kesembuhan dari penderita.8

Terdapat literatur yang percaya bahwa fibroadenoma masih dapat dipertahankan dengan

terapi management konsevatif. pada wanita dengan usia lebih dari 35 tahun, harus

dilakukan mammografi. Karena insiden dari kanker payudara meningkat seiring bertambahnya

usia. Oleh karena itu dianjurkan dua pendekatan, yakni : 8

a.       Untuk wanita yang didiagnosis sebelum berusia 35 tahun, dianjurkan management

konservatif dengan persyaratan follow up tiap 6 bulan untuk mendeteksi adanya perubahan lesi.

Follow up harus terus dilakukan secara berkelanjutan hingga mengalami regresi yang komplit.

Namun, jika hingga berusia >35 tahun belum regresi spontan atau tidak terjadi perubahan, maka

harus dioperasi eksisi. penderita dengan riwayat keluarga kanker payudara juga disarankan untuk

biopsi eksisi segera setelah didiagnosis.8

b.      Untuk wanita yang dideteksi fibroadenoma pada usia >35 tahun, dan telah

dilakukan semua modalitas diagnostik (misalnya mammografi) yang menunjang diagnosis maka

harus dilakukan follow up 6-12 bulan. hal ini karena tumor benigna dapat mengalami perubahan

dan dapat menghindari operasi. namun, jika tidak ada perubahan, maka harus diterapi eksisi.8

Terdapat empat indikasi dilakukan terapi eksisi pada fibroadenoma: Inability untuk

berdiferensiasi antara proses benigna dan maligna, peningkatan ukuran massa pada tiap seri

pemeriksaan (follow up), lokasi di periareolar, dan permintaan pasien.

Diagnosis Banding

Fibrocystic Disease

Fibrocystic biasa terjadi pada wanita usia 30-50 tahun dan jarang terjadi pada wanita

yang sudah post-menopause dan tidak mendapatkan terapi hormon pengganti seperti estrogen.

Estrogen ini dipertimbangkan menjadi faktor resiko penyakit ini. Alkohol juga meningkatkan

resiko pada wanita terutama yang berusia 18-22 tahun. Pemeriksaan mikroskopik pada

fibrocystic termasuk adanya kista,papilomatosis, adenosis, fibrosis,dan ductal epithelial

hyperplasia. Meskipun fibrocystic ini meningkatkan resiko kanker payudara namun hanya varian

dengan komponen proliferasi epitel(terutama atypia) atau adanya peningkatan densitas payudara

pada mammogram yang merupakan faktor resiko yang sebenarnya.13

Gejala dari fibrocystic ini adalah asimptomatik massa pada payudara yang ditemukan

secara tidak sengaja tapi biasanya sakit dan kekakuan pada daerah sekitar menjadi acuan dalam

Page 7: SP blok 24

menemukan penyakit ini. Rasa tidak nyaman sering terjadi atau memburuk pada premenstrual.

Biasanya muncul secara multipel dan biasanya bilateral serta fluktuasi yang cepat pada ukuran

massa. 13

Tes diagnostik dapat dilakukan mammography dan ultrasonography. Dikarenakan

fibrocystic ini sulit dibedakan dengan carcinoma pada pemeriksaan fisik saja, maka lesi yang

mencurigakan ada baiknya untuk dibiopsi. Fine needle aspiration(FNA) cytology dapat

digunakan, namun apabila massa yang dicurigai merupakan nonmalignan pada pemeriksaan

cytology dan tidak membaik selama berbulan-bulan, maka diperlukan biopsi dengan core needle. 13

Penatalaksanaan fibrocystic ini yaitu apabila dipastikan suatu kista maka dilakukan

aspirasi. Apabila gejala tidak membaik perlu dilakukan biopsi kembali. Hormon terapi tidak

dianjurkan. Gamolenic acid dapat menurunkan sakit pada 44-58% pemakai. Dosis yang

digunakan 6 kapsul dengan 500mg diminum 2 kali sehari oral. Penelitian juga membuktikan

bahwa diet rendah lemak dapat mengurangi gejala sakit yang berhubungan dengan fibrocystic. 13

Breast Cancer

Gejala yang dapat ditemukan pada kanker payudara ini adalah biasanya 70% pada pasien

ditemukan benjolan(biasanya tidak sakit) pada payudara. Gejala yang tidak terlalu sering lainnya

adalah payudara yang sakit, putting susu yang mengeluarkan cairan, erosi,retraksi, pembesaran

pada putting susu, dan kemerahan yang disertai mengeras, pembesaran atau penyusutan

payudara. Kadang-kadang, massa pada axila atau pembengkakkan pada lengan merupakan gejala

pertama dari kanker payudara ini. Meskipun demikian, pasien yang melakukan screening

mammography, sekitar 30-40% dapat terdeteksi suatu kanker, sebelum kanker itu dapat

dipalpasi. 13

Kanker payudara biasanya nontender, kaku atau suatu massa yang keras. Erosi yang

sangat kecil(1-2 mm) pada epitelium puting susu mungkin merupakan satu-satunya manifestasi

dari Paget disease of nipple. Cairan yang serosa atau berdarah yang keluar dari puting susu

kadang-kadang merupakan tanda awal tetapi lebih sering terjadi dan berhubungan dengan

penyakit yang benign. 13

Penatalaksanaan setelah ditetapkan staging kanker, yaitu untuk stage I,II, dan III

dilakukan surgical resection yang diikuti dengan terapi sistemik atau radiasi atau keduanya.

Page 8: SP blok 24

Terapi neoadjuvant menjadi populer dikarenakan terapi dengan kemoterapi sebelum dilakukan

reseksi, dapat mengurangi ukuran tumor. 13

Prognosis

Jarang terjadi transformasi dari fibroadenoma menjadi kanker. Fibroadenoma sering

mengalami resolusi, didukung dengan pendekatan konservatif dan management follow up. Pada

sebuah studi yang diikuti oleh wanita muda menginjak 29 tahun, mengalami regresi atau resolusi

yang komplit dari fibroadenoma berkisar 16-59%. Selain itu, life time bagi penderita

fibroadenoma kurang lebig 5 tahun. 50% diantaranya tidak mengalami regresi spontan,

setengahnya tidak mengalami perubahan sedangkan 25% diantaranya bertambah ukurannya

selama follow up. Wanita dengan fibroadenoma mempunyai resiko yang cukup tinggi resiko

kanker payudara pada kehidupan ke depannya. benjolan yang tidak dieksisi harus selalu difollow

up secara rutin dengan pemeriksaan fisik dan tes imaging, serta mengikuti anjuran dokter.1, 8

Kesimpulan

Wanita berusia 24 tahun pada kasus tersebut menderita fibroadenoma dikarenakan

berbagai hal yang mengarah ke diagnosis tersebut yaitu umur yang masih muda 20 tahun,

benjolan pada payudara unilateral,tidak nyeri dan mobile.

Page 9: SP blok 24

Daftar Pustaka

1.Rasad S. Payudara dan Tiroid. In: Ekayuda I, editor. Radiologi Diagnostik. 2 ed. Jakarta: Balai

Penerbit FKUI; 2005. p. 511-21.

2 Shi A, Li S, Xu N, Nie G, Li X, Zhang T, et al. Clinical Features and Prognosis of a Unilateral

Fibroadenoma of the Breast in a 16-month-Old Female. Japanese Journal of Clinical Oncology.

2010.

3.Abu-Rahmeh Z, Nseir W, Naroditzky I. Invasive ductal carcinoma within fibroadenoma and

lung metastases. International Journal of General Medicine. 2012;5:19-21.

4. Santen RJ, Mansel R. Benign Breast Disorders. The New England Journal of Medicine.

2005;353:275-85.

5. Moore KL, Agur AMR. Thorax. Essential Clinical Anatomy. 3 ed: Lippincott williams &

wilkins; 2007.

6.Guyton AC, Hall JE. Endokrinologi dan reproduksi. In: Rachman LY, Hartanto H, Novrianti

A, WUlandari N, editors. Buku ajar fisiologi kedokteran. 11 ed. Jakarta: EGC; 2007. p. 1092-3.

7.Nelson ZC, Ray RM, Wu C, Stalsberg H, Porter P, Lampe JW, et al. Fruit and Vegetable

Intakes Are Associated with Lower Risk of Breast Fibroadenoma in Chinese Women. American

Society for Nutrition. 2010.

8.Greenberg R, Skornick Y, Kaplan O. Management of Breast Fibroadenomas. J Gen Intern

Med. 1998;13:640-5.

9.Wendy KN, Mrad MA, Brown MH. Juvenile fibroadenoma of the breast: Treatment and

literature review. Can J Plast Surg. 2011;19(3):105-7.

10.Khouli RHE, Louie A. Case of the Season: A Giant Fibroadenoma in the Guise of a

Phylloides Tumor; Characterization Role of MRI. National Institutes of Health. 2009;44(2):64-6.

Page 10: SP blok 24

12.Howlett DC, Ayers B. The breast. The hands-on guide to imaging. USA: Blackwell; 2004. p.

129-36.

13. Mcphee SJ, Papadakis MA.Current medical diagnosis&treatment.United State:McGraw-Hill

Companies,Inc;2013.p.718-9, 726-9.

14.Guyton DP, Fenton A. Benign Disorders and Diseases of the Breast. In: Curtis MG, Overholt S, Hopkins MP, editors. Glass' Office Gynecology. 6 ed: Lippincott williams & wilkins; 2006.