sosped kelompok 4

10
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Indonesia merupakan satu kawasan pedesaan yang memiliki tatanan spesifik dari struktur desa tradisional. Sehingga mampu menampilkan wajah pedesaan yang asri. Penataan fisik dan struktur desa, tidak terlepas dari budaya masyarakatnya yang sudah berlaku secara turun temurun akan tetapi perkembangan di desa tersebut masih minim sekali oleh karena itu kami mengangkat tentang desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, Indonesia agar harapan kedepannya desa ini dapat diketahui oleh banyak orang. 1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah mengenai keadaan Desa Ngadas Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, Indonesia sebagai berikut: 1. Bagaimana kondisi fisik Desa Ngadas? 2. Bagaimana tradisi dan kebudayaan yang ada di Desa Ngadas? 3. Apa mata pencaharian masyarakat yang ada di Desa Ngadas? 4. Bagaimana kelembagaan yang terdapat di Desa Ngadas? 5. Bagaimana perkembangan di Desa Ngadas? 1.3 Tujuan Penelitian

description

bjkhukuj

Transcript of sosped kelompok 4

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangDesa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Indonesia merupakan satu kawasan pedesaan yang memiliki tatanan spesifik dari struktur desa tradisional. Sehingga mampu menampilkan wajah pedesaan yang asri. Penataan fisik dan struktur desa, tidak terlepas dari budaya masyarakatnya yang sudah berlaku secara turun temurun akan tetapi perkembangan di desa tersebut masih minim sekali oleh karena itu kami mengangkat tentang desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, Indonesia agar harapan kedepannya desa ini dapat diketahui oleh banyak orang.1.2 Rumusan MasalahAdapun rumusan masalah mengenai keadaan Desa Ngadas Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, Indonesia sebagai berikut:1.Bagaimana kondisi fisik Desa Ngadas?2.Bagaimana tradisi dan kebudayaan yang ada di Desa Ngadas?3.Apa mata pencaharian masyarakat yang ada di Desa Ngadas?4.Bagaimana kelembagaan yang terdapat di Desa Ngadas?5.Bagaimana perkembangan di Desa Ngadas?1.3 Tujuan PenelitianAdapun tujuan mengenai keadaan Desa Ngadas Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, Indonesia sebagai berikut:1.Mengetahui kondisi fisik Desa Ngadas tersebut.2.Mengetahui dan mengumpulkan keterangan tradisi dan kebudayaan yang ada didalam Desa Ngadas yang melekat pada masyarakat.3.Mengetahui mata pencaharian dari masyarakat Desa Ngadas.4.Mengetahui sistem kelembagaan yang terdapat pada Desa Ngadas sehingga dapat menyimpulkan keaktifan masyarakat dalam membina dan membangun desanya sendiri.5.Melihat perkembangan yang terjadi pada Desa Ngadas terhadap dampak modernisasi yang dilakukan oleh pihak pemerintah dalam membangun desa.

BAB IITINJAUAN PUSTAKABAB IIIPEMBAHASAN3.1. Letak Geografis Desa NgadasDesa Ngadas merupakan salah satu desa yang secara administratif termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Secara geografis Desa Ngadas terletak pada Batas-batas Desa Ngadas, antara lain adalah :a. sebelah utara: Desa Moro Rejo Kecamatan Tuturb. sebelah selatan : Desa Ranu Pani Kecamatan Senduroc. sebelah barat: Desa Gubuk Klakah Kecamatan Poncokusumod. sebelah timur: Desa Ngadisari Kecamatan SukopuroLetaknya yang berada di pegunungan menjadikan Desa Ngadas relative berkabut sepanjang hari dan memudahkan mobilitas arus manusia dan barang serta hasil-hasil bumi dengan harapan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Ngadas. Secara topografi Desa Ngadas berada di ujung timur Kabupaten Malang dan dalam area teritorial Taman Nasional Bromo Tangger Semeru( TN BTS) dengan ketinggian sekitar 2.150 mdpl dengan luas daerah 395 ha dengan topografi berbukit sehingga merupakan desa tertinggi di pulau Jawa dikarenakan Desa Ngadas berada pada pegunungan dengan dataran tinggi dengan iklim Montana. Suhu disekitar Desa Ngadas berkisar 0C hingga 20C. 3.2. Kelembagaan di Desa NgadasPada Desa Ngadas kelembagaannya hanya ada pemerintah desa dan badan perwakilannya saja dan jika diadakannya upacara yang memimmpin upacara tersebut adalah : Pemerintahan DesaKepala Desa: SumartonoSekretaris Desa: MudjiantoKaur Pemerintahan: AgusKaur Ekonomi Pembangunan: Abdul Kaur Umum: SugionoKaur Keuangan: UtamiHansip : Santoso

Badan Perwakilan DesaKetua: Bagus LaksonoWakil Ketua: Aji WiranataSekretaris: Handayani Anggota: 1.Saputra 2.Rahayu 3.Fajar 4.Prasetyo3.3. Perkembangan Desa NgadasDesa Ngadas merupakan bagian dari Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang dan Provinsi Jawa Timur. Pada awalnya Ngadas dibuka oleh Eyang Sedek pada sekitar abad ke-18 yang berasal sebagian dari warga Majapahit sebagai upaya peluasan pengaruh pekerjaan mataram islam. Namun dalam perkembangannya. Seiring dengan berjalannya waktu pada pertengahan abad program tanam paksa dilakukan oleh Belanda menjadikan seluruh kawasan lereng tengah dijadikan sebagai perkebunan kopi, dimana kopi merupakan komoditas unggulan yang diharapkan dari program tanam paksa pengaruh kuat dari program tanam paksa mengakibatkan sebagian masyarakat wilayah lereng tengah melakukan migrasi menempati daerah-daerah dibagian lereng atas.3.4. Karakteristik Penduduk3.4.1. Jumlah Penduduk Jumlah penduduk di Desa Ngadas 1.135 penduduk , dengan rincian laki-laki berjumlah 680 orang dan perempuan berjumlah 635 orang. Desa Ngadas terdiri dari 12 RT (Rukun Tetangga), dan 2 RW(Rukun Warga) dan di Desa Ngadas jumlah kepala keluarga sebanyak 358 jiwa.

3.4.2. Karakteristik PendudukDesa Ngadas merupakan desa yang terletak di ujung timur Kabupaten Malang ini bagi warga masyarakatnya Desa Ngadas system kekerabatannya sangat erat.Meskipun terdapat tiga agama yaitu Hindu, Budha dan Islam, namun mereka hidup berdampingan secara rukun dan saling menghormati.Mereka bersatu mengikuti adat yang berlaku dan mereka dikenal jujur, patuh dan rajin bekerja.Mereka hidup sederhana, tentram dan damai nyaris tanpa adanya keonaran, kekacauan pertengkaran maupun pencurian.3.4.3. Mata PencaharianDesa Ngadas di Kecamatan Poncokusumo penduduk Desa Ngadas bermata pencaharian sebagian besar adalah petani atau berladang yang bercocok tanam sayuran dan holtikultura merupakan mata pencaharian pokok bagi warga masyarakatnya.Dan warganya juga sebagian ada yang bermata pencaharian sebagai pegawai negri, buruh, sopir dan pengusaha jasa.Kebiasaan masyarakat yang setiap hari pergi berkebun membuat sebagian besar kebutuhan konsumsi harian dapat terpenuhi melalui hasil kebun., setiap masyarakat dapat memetik sayuran-sayuran (umbi-umbian) yang tumbuh liar di kebun siapa pun. Bagi mereka, tanaman-tanaman yang tumbuh secara liar adalah milik bersama yang dapat dipetik oleh siapa pun. Demikianlah, bagaimana kekeluargaan antar masyarakat di Desa Ngadas terpelihara dengan baik. Untuk memenuhi kebutuhan konsumsi, umumnya setiap rumah di Desa Ngadas memiliki kebun atau tanaman di bagian pekarangan yang kosong.Tanaman tersebut dapat memenuhi kebutuhan sayur sehingga tidak setiap hari mereka harus mencari sayuran tersebut di kebun.3.5. Tradisi, Kebudayaan dan Hukum Adat3.5.1 Hukum AdatSebagai masyarakat desa yang mempunyai adat, Desa Ngadas merupakan salah satu3.5.2 KesenianKesenian tradisional Desa Ngadas sangat potensial sebagai bagian dari potensi kesenian daerah. Hal itu bisa dilihat dari beberapa jenis kesenian yang ada dan terus dilestarikan oleh masyarakat sekitar :1. Tari Roro Anteng2. Tari Joko Seger3. Seni Bangunan Bangunan untuk peribadatan berupa pura, disebut dengan punden, denyam, dan poten. Poten adalah sebidang tanah dilautan pasir sebagai tempat berlangsungnya upacara kasada 3.5.3 PernikahanAdat perkawinan masyarakat Desa Ngadas menikah dalam usia belia yaitu pada usia 10-14 tahun. Pada masa sekarang hal tersebut sudah banyak berkurang dan pola perkawinannya endogamy.Adat perkawinan yang diterapkan oleh masyarakat tidak jau berbeda dengan adat perkawinan orang Jawa hanya saja yang bertindak sebagai penghulu dan wali keluarga adalah dukun Pandita.Adat menetap setelah menikah adalah neolokal yaitu pasangan suami-istri pengantin berdiam terlebih dahulu dilingkungan kerabat istri.Upacara perkawinan masyarakat Desa Ngadas dilaksanakan berdasarkan perhitungan waktu yang ditentukan oleh dukun.Penentuan waktu tersebut disesuaikan dengan saptawara atau pancawara kedua calon pengantin. Selain menggunakan perhitungan saptawara danpancawara, dukun juga menggunakan perhitungan nasih berdasarkan sandang(pakaian), pangan(makanan), lara(sakit), danpati(kematian). Hari perkawinan harus menghindari lara dan pati. Jika terpaksa jatuh pada lara dan pati, harus diadakan upacara ngepras, yaitu membuat sajian yang telah diberi mantra oleh dukun dan kemudian dikurbankan. Agar tetap selamat, mereka yang hari perkawinannya jatuh pada lara dan pati harus melaksanakan upacara ngepras setiap tahun.Puncak dari upacara perkawinan adalah upacara walagra yaitu akad nikah yang dilaksanakan oleh dukun.Dalam upacara walagra dukun membawa secawan air yang dituang ke dalam prasen, diaduk dengan pengaduk yang terbuat dari janur atau daun pisang dan kemudian diberi mantra. Selanjutnya mempelai wanita mencelupkan telunjuk jarinya kedalam air tersebut dan mengusapkannya pada tungku, pintu serta tangan para tamu, dengan maksud agar pada tamu memberi doa restu.3.5.4 KematianUpacara kematian diselenggarakan secara gotong royong.Para tetangga memberi bantuan perlengkapan dan keperluan untuk upacara pengburan.Bantuan spontanitas tersebut berupa tenaga, uang, beras, kain kafan, gula dan lain-lain yang disebut ngalwuh. Setelah dimandikan mayat di letakkan di atas balai-balai kemudian dukun memercikkan air suci dan prasen kepada jenazah sambil mengucapkan doa kematian. Sebelum kuburan digali, dukun lebih dahulu meniramkan air kedalam bumbung yang telah diberi mantra. Tanah yang tersiram itulah yang digali untuk liang kubur. Mayat dibaringkan dengan dengan kepala membujur ke selatan kea rah Gunung Bromo petang harinya keluarga yang ditinggalkan mengadakan selamatan.Orang yang telah meninggal tersebut diganti dengan boneka yang disebut bespa, terbuat dari Bungan dedaunan.Bespa diletakkan diatas balai-balai bersama berbagai macam sajian.3.6 Tipologi DesaDesa Ngadas merupakan desa swakarya karena sudah adanya pengaruh dari luar sehingga menyebabkan perubahan pola pikir. Mereka juga sudah bisa memenuhi kebutuhan hidup mereka sendir karena produktivitas desa yang mulai meningkat. Desa ngadas merupakan desa pariwisata sehingga sarana dan prasarana sudai mulai ditingkatkan. Akan tetapi desa ini masih mempertahankan beberapa adat istiadat yang merupakan warisan dari nenek luhur mereka. 3.7 Pola PemukimanPola pemukiman yang terdapat di Desa Ngadas yaitu Memusat. Pola pemukiman ini mengelompok membentuk unit-unit yang kecil dan menyebar, umumnya terdapat di daerah pegunungan atau daerah dataran tinggi yang berelief kasar, dan terkadang daerahnya terisolir. Di daerah pegunungan pola pemukiman memusat mengitari mata air dan tanah yang subur. Penduduk yang tinggal di pemukiman terpusat biasanya masih memiliki hubungan kekerabatan dan hubungan dalam pekerjaan. Pola pemukiman ini sengaja dibuat untuk mempermudah komunikasi antarkeluarga atau antarteman bekerja.

DAFTAR PUSTAKABaron, Robert A. and Byrne, Donn. 2005. Psikologi Sosial Jilid 2. Erlangga, Jakarta.

Anonim.2013. Desa Ngadas Pesona Alam dan Warganya,http://sidewalkers.asia/2013/05/ngadas-pesona-alam-dan-warganya/

Anonim.2013.Menyaksikan Tradisi Karo di Desa Ngadas, Malang,http://wisata.kompasiana.com/jalan-jalan/2013/10/23/menyaksikan-tradisi-karo-di-desa-ngadas-malang-603069.html

Anonim.Tanpa Tahun. Desa Ngadas Kecamatan Poncokusumo, Malang,http://id.wikipedia.org/wiki/Ngadas,_Poncokusumo,_Malang

Anonim. Tanpa Tahun. Proporsial, Agresi, dan Kajian Perilaku Sosial Warga Desa Ngadas,http://www.academia.edu/4937833/Dari_Prososial_Hingga_Agresi_Kajian_Perilaku_Sosial_Warga_Desa_Ngadas