SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTIVASI BELAJAR; WORO...

25
KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTIVASI BELAJAR Pemakalah: WORO HANDAYANI NIM : P3A11003 PROGRAM DOKTORAL ILMU KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI OKTOBER 2016 SOSIOLOGI PENDIDIKAN

Transcript of SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTIVASI BELAJAR; WORO...

Page 1: SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTIVASI BELAJAR; WORO HANDAYANI

KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTIVASI BELAJAR

Pemakalah:

WORO HANDAYANI NIM : P3A11003

PROGRAM DOKTORAL ILMU KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI

OKTOBER 2016

SOSIOLOGI PENDIDIKAN

Page 2: SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTIVASI BELAJAR; WORO HANDAYANI

PSIKOLOGI PENDIDIKAN

Dosen Pengampu :Prof. DR. Drs. Ekawarna. M.PsiProf. DR. Dra. Emosda, M.Pd,

KONs

Page 3: SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTIVASI BELAJAR; WORO HANDAYANI

Teori Pembelajaran

4 hal yang terkait dengan teori pembelajaran :

1.Teori pembelajaran harus memperhatikan bahwa terdapat banyak kecenderungan cara belajar siswa, dan kecenderungan ini sudah dimiliki siswa jauh sebelum ia masuk ke sekolah.

2. Teori ini juga terkait dengan adanya struktur pengetahuan.

Ada 3 hal yang terkait dengan struktur pengetahuan:a.       struktur pengetahuan harus mampu menyederhanakan suatu informasi yang sangat luas.b.      struktur pengetahuan tersebut harus mampu membawa siswa kepada hal-hal yang baru, melebihi informasi yang telah dijelaskan.c.       struktur pengetahuan harus mampu meluaskan cakrawala berpikir siswa, mengkombinasikannya dengan ilmu-ilmu lain.

Page 4: SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTIVASI BELAJAR; WORO HANDAYANI

Mengkaji Tentang:

1. Teori Pembelajaran 2. Tokoh-tokoh teori kognitivisme 3. Aplikasi dan kaitannya dalam pembelajaran. 4. Motivasi dan Perannya dalam pembelajaran.

Page 5: SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTIVASI BELAJAR; WORO HANDAYANI

Continue...

3.Teori pembelajaran juga terkait dengan hubungan yang optimal. Seorang guru harus mampu mencari hubungan yang mudah tentang sesuatu yang akan diajarkan agar murid lebih mudah menangkap informasi tersebut.

4. Teori pembelajaran yang sudah ada, diantaranya :a)     Teori Pembelajaran Deskriptif dan Perspektifb)     Teori Pembelajaran Behavioristikc)      Teori Pembelajaran Kognitivistikd)     Teori Pembelajaran Humanistike)     Teori Pembelajaran Konstruktivistik

Page 6: SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTIVASI BELAJAR; WORO HANDAYANI

KognitivismeLebih menekankan pada: proses yang terjadi dalam akal pikiran manusia selama belajarDua bidang kajian yang lebih mementingkan proses belajar daripada hasil belajar, yaitu:1.Belajar tidak sekedar melibatkan stimulus dan respon tetapi juga melibatkan proses berfikir yang sangat kompleks (Budiningsih, 2005:34)2.Ilmu pengetahuan dibangun dalam diri seseorang melalui proses interaksi yang berkesinambungan dengan lingkungan. Menurut psikologi kognitivistik, belajar dipandang sebagai suatu usaha untuk mengerti sesuatu dengan jalan mengaitkan pengetahuan baru kedalam struktur berfikir yang sudah ada. Usaha itu dilakukan secara aktif oleh siswa. Keaktifan itu dapat berupa mencari pengalaman, mencari informasi, memecahkan masalah, mencermati lingkungan, mempraktekkan sesuatu untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sehingga, pengetahuan yang dimiliki sebelumnya sangat menentukkan keberhasilan mempelajari informasi pengetahuan yang baru.

Page 7: SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTIVASI BELAJAR; WORO HANDAYANI

ciri-ciri aliran kognitivistik

a)     Mementingkan apa yang ada dalam diri manusiab)     Mementingkan keseluruhan dari pada bagian-bagianc)     Mementingkan peranan kognitifd)     Mementingkan kondisi waktu sekarange) Mementingkan pembentukan struktur kognitif

Page 8: SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTIVASI BELAJAR; WORO HANDAYANI

Tokoh-tokoh kognitivisme1. Jean Piaget.

Perkembangan kognitif merupakan suatu proses genetic, artinya proses yang didasarkan atas mekenisme biologis dari perkembangan system syaraf. Semakin bertambah umur seseorang, makin komplek susunan sel syarafnya dan makin meningkat pula kemampuannya (Travers, 1976).

3 Tahap proses belajar :a)     Asimilasi

Proses pengintgrasian informasi baru ke struktur kognitif yang sudah ada. b)     AkomodasiProses penyesuaian antara struktur kognitif ke dalam situasi yang baru. c)      EquilibrasiProses penyesuaian yang berkesinambungan antara asimilasi dan akomodasi. Hal ini sebagai penyeimbang agar siswa dapat terus berkembang dan menambah ilmunya. Tetapi sekaligus menjaga stabilitas mental dalam dirinya, maka diperlukan roses penyeimbang. Tanpa proses ini perkembangan kognitif seseorang akan tersendat-sendat dan berjalan tidak teratur, sedangkan dengan kemampuan equilibrasi yang baik akan mampu menata berbagai informasi yang diterima dengan urutan yang baik, jernih, dan logis.

Page 9: SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTIVASI BELAJAR; WORO HANDAYANI

2. Jarome Bruner.

Berbeda dengan Piaget, Burner melihat perkembangan kognitif manusia berkaitan dengan kebudayaan.

Bagi Bruner, perkembangan kognitif seseorang sangat dipengaruhi oleh lingkungan kebudayaan, terutama bahasa yang biasanya digunakan. Sehingga, perkembangan bahasa memberi pengaruh besar dalam perkembangan kognitif (Hilgard dan Bower, 1981).

Penerapan teori Bruner yang terkenal dalam dunia pendidikan adalah kurikulum spiral dimana materi pelajaran yang sama dapat diberikan mulai dari Sekolah Dasar sampai Perguruan tinggi, tetapi disesuaikan dengan tingkat perkembangan kognitif mereka, artinya menuntut adanya pengulangan-pengulangan. Cara belajar yang terbaik menurut Bruner ini adalah dengan memahami konsep, arti dan hubungan melalui proses intuitif kemudian dapat dihasilkan suatu kesimpulan (Free Discovery Learning). Dengan kata lain, belajar dengan menemukan.

Page 10: SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTIVASI BELAJAR; WORO HANDAYANI

3 tahap dalam perkembangan kognitif :

1. Enaktif : usaha/kegiatan untuk mengenali dan memahami lingkungan dengan observasi, pengalaman terhadap suatu realita.

2. Ikonik :siswa melihat dunia dengan melalui gambar-gambar dan visualaisasi verbal.

3. Simbolik : siswa mempunyai gagasan-gagasan abstrak yang banyak dipengaruhi oleh bahasa dan logika dan penggunaan symbol.

Page 11: SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTIVASI BELAJAR; WORO HANDAYANI

3. Ausubel.

Proses belajar terjadi jika siswa mampu mengasimilasikan pengetahuan yang dimilikinya dengan pengetahuan baru (belajar menjadi bermakna/ meaning full learning). Proses belajar terjadi melalui tahap-tahap:1)     Memperhatikan stimulus yang diberikan.2)     Memahami makna stimulus menyimpan dan menggunakan informasi yang sudah dipaham

4. Robert M. Gagne

Belajar dipandang sebagai proses pengolahan informasi dalam otak manusia. Dalam pembelajaran terjadi proses penerimaan informasi, untuk kemudian diolah sehingga menghasilkan keluaran dalam bentuk hasil belajar. Pengolahan otak manusia :a)     Reseptor (alat indera)b)     Sensory register (penempungan kesan-kesan sensoris)c)      Short-term memory ( memory jangka pendek )d)     Long-term memory (memori jangka panjang)e)     Response generator (pencipta respon)

Page 12: SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTIVASI BELAJAR; WORO HANDAYANI

Aplikasi teori Kognitivisme Guru harus memahami bahwa siswa

bukan sebagai orang dewasa yang mudah dalam proses berpikirnya, anak usia pra sekolah dan awal sekolah dasar belajar menggunakan benda-benda konkret, keaktifan siswa sangat dipentingkan, guru menyusun materi dengan menggunakan pola atau logika tertentu dari sederhana kekompleks, guru menciptakan pembelajaran yang bermakna, memperhatian perbedaan individual siswa untuk mencapai keberhasilan siswa.

Page 13: SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTIVASI BELAJAR; WORO HANDAYANI

Berdasarkan prinsip teori pemrosesan informasi dirumuskan beberapa petunjuk aplikasi teori pemrosesan informasi, yaitu (a) guru hendaknya yakin bahwa setiap siswa memiliki perhatian terhadap apa yang dipelajari. Karena itu untuk menarik perhatian siswa, guru dapat melakukan tindakan dengan memberikan tanda tertentu misalnya tepuk tangan atau menghentakkan papan tulis, berkeliling ruangan atau berbicara dengan irama, memulai pelajaran dengan mengajukan pertanyaan yang membangkitkan minat siswa terhadap topik yang dibicarakan, (b) membantu siswa membedakan iinformasi yang penting dengan informasi yang tidak penting untul memusatkan perhatian misalnya dengan menuliskan tujuan pembelajaran, waktu menjelaskan berhenti sejenak dan mengulangi lagi atau meminta siswa mengulangi apa yang dijelaskan, (c) membantu siswa menghubungkan informasi yang baru dengan apa yang diketahui misalnya dengan mengulangi hal-hal yang diketahui siswa untuk mengingat kembali dan menghubungkan dengan informasi baru, menggunakan diagram atau garis untuk menunnjukkan hubungan informasi baru dengan informasi yang dimiliki,

Page 14: SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTIVASI BELAJAR; WORO HANDAYANI

(d) sediakan waktu untuk mengulang dan memeriksa kembali informasi dengan memulai pelajaran meninjau ulang pekerjaan rumah, mengadakan tes-tes pendek yang sering, membuat permainan atau siswa saling berpasangan bertanya jawab

(e) sajikan pelajaran secara tersusun dan jelas misalnya menjelaskan tujuan pembelajaran, membuat ikhtisar atau rangkuman

(f) utamakan pembelajaran bermakna bukan ingatan misalnya dengan mengajarkan perbendaharaan kata-kata baru dan mengaitkannya dengan kata-kata yang sudah dimiliki.

Page 15: SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTIVASI BELAJAR; WORO HANDAYANI

Kelebihan dan kelemahan teori Kognitivisme

a) Kelebihannya yaitu : menjadikan siswa lebih kreatif dan mandiri; membantu siswa memahami bahan belajar secara lebih mudah.B) Kekurangannya yaitu : teori tidak menyeluruh untuk semua tingkat pendidikan; sulit di praktikkan khususnya di tingkat lanjut; beberapa prinsip seperti intelegensi sulit dipahami dan pemahamannya masih belum tuntas.

Page 16: SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTIVASI BELAJAR; WORO HANDAYANI

Pandangan Teori Kognitif Tentang Belajar Menurut teori kognitif, belajar ialah proses

internal yang tidak dapat diamati langsung. Perubahan terjadi dalam kemampuan seseorang untuk bertingkah laku dan berbuat dalam situasi tertentu. Perubahan dalam tingkah laku adalah refleksi dari perubahan internal.

Teori kognitif berpendapat bahwa reinforcement dalam sangat penting. Hanya saja reinforcement dalam teori behavioristik berfungsi memperkuat respon atau tingkah laku, sementara dalam teori kognitif berfungsi sebagai sumber umpan balik. Umpan balik ini memberi tahu tentang apa yang mungkin terjadi kalau tingkah laku diulang-ulang. Dalam teori ini reinforcement juga berfungsi untuk mengurangi ketidakpastian yang mengarah ke pemahaman dan penguasaan.

Page 17: SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTIVASI BELAJAR; WORO HANDAYANI

MOTIVASI

Motivasi MotifDaya penggerak yang ada di dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi tercapainya suatu tujuan.

Page 18: SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTIVASI BELAJAR; WORO HANDAYANI

Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan, menjamin kelangsungan dan memberikan arah kegiatan belajar, sehingga diharapkkan tujuan dapat tercapai. Motivasi sangat diperlukan di dalam kegiatan belajar, tidak akan mungkin melakukan aktifitas belajar.

Page 19: SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTIVASI BELAJAR; WORO HANDAYANI

Fungsi Motivasi 3 fungsi motivasi: 1.      Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai

penggerak atau motor yang melepaskan energi.  Motivasi dalam hal ini merupakan langkah penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.

2.      Menentukan arah perbuatan yakni kearah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.

3.      Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.

(Oemar Hamalik (1992))

Page 20: SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTIVASI BELAJAR; WORO HANDAYANI

  Stategi menumbuhkan motivasi belajar

1.      Menjelaskan tujuan belajar ke siswa. Pada permulaan belajar mengajar seharusnya terlebih dahulu menjelaskan mengenai Tujuan Instruksional Khusus (TIK) pembelajaran yang akan dicapai oleh siswa. Makin jelas tujuan maka makin besar pula motivasi dalam belajar.

2.      Hadiah. Berilah hadiah untuk siswa yang berprestasi. Hal ini akan memacu semangat mereka untuk bisa belajar lebih giat lagi. Disamping itu, siswa yang belum berprestasi akan termotivasi untuk bisa mengajar siswa yang berprestasi. Ada bermacam-macam hadiah, yaitu ada yang berbentuk simbol, penghargaan, dan benda.

3.      Saingan/Kompetisi. Guru berusaha mengadakan persaingan di antara siswanya untuk meningkatkan prestasi belajarnya, berusaha memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai sebelumnya.

Page 21: SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTIVASI BELAJAR; WORO HANDAYANI

4. Pujian. Sudah sepantasnya siswa yang berprestasi untuk diberikan penghargaan atau pujian. Tentunya pujian yang bersifat membangun.5.  Hukuman. Hukuman diberikan kepada siswa yang berbuat kesalahan saat proses belajar. Hukuman ini diberikan dengan harapan agar siswa tersebut mau merubah diri dan berusaha memacu motivasi belajarnya.6.  Membangkitkan dorongan kepada siswa untuk belajar. Stateginya adalah dengan memberikan perhatian maksimal ke siswa.7.   Membentuk kebiasaan belajar yang baik.8.   Membantu kesulitan belajar siswa secara individual maupun kelompok. 9.   Menggunakan metode bervariasi.10. Menggunakan media yang baik, serta harus sesuai dengan tujuan pembelajaran. Tiap siswa memiliki kemampuan indera yang tidak sama, baik pendengaran maupun penglihatannya, demikian juga kemampuan berbicara. Ada yang lebih senang membaca, dan sebaliknya. Dengan variasi penggunaan media, kelemahan indera yang dimiliki tiap siswa dapat dikurangi. Untuk menarik perhatian anak misalnya, guru dapat memulai dengan berbicara lebih dahulu, kemudian menulis di papan tulis, dilanjutkan dengan melihat contoh konkrit. Dengan variasi seperti ini dapat memberi stimulus terhadap indera siswa.

Page 22: SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTIVASI BELAJAR; WORO HANDAYANI

Macam-Macam Motivasi 1.      Motivasi intrinsik. Jenis motivasi ini timbul dari dalam

diri individu sendiri tanpa ada paksaan dorongan orang lain. Motivasi ini sering disebut “motivasi murni”, atau motivasi yang sebenarnya, yang timbul dari siswa, misalnya keinginan untuk mendapatkan keterampilan tertentu, mengembangkan sikap untuk berhasil, dan sebagainya.

2.      Motivasi ekstrinsik. Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu, apakah karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain sehingga dengan keadaan demikian siswa mau melakukan sesuatu. Motivasi ekstrinsik diperlukan di sekolah sebab pembelajaran di sekolah tidak semuanya menarik minat, atau sesuai dengan kebutuhan siswa. Kalau keadaan ini, siswa bersangkutan perlu dimotivasi agar belajar. Guru berusaha membangkitkan motivasi belajar siswa sesuai dengan keadaan siswa itu sendiri.

Page 23: SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTIVASI BELAJAR; WORO HANDAYANI

Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar

1. Faktor dari dalam : - Fisiologi (kondisi jasmanian dan panca indra

- Kondisi Psikologis (kecerdasan, bakat, minat, motivasi, emosi , dan kemampuan kognitif)

2. Faktor dari Luar : - Lingkungan alami ( keadaan udara, cuaca, waktu, tempat, dll)

- Lingkungan sosial ( manusia dan sesama manusia)

3. Faktor Instrument

Page 24: SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTIVASI BELAJAR; WORO HANDAYANI

Teori dan prinsip- prinsip motivasi (Keller 1983 )

ARCS :1.Attention (Perhatian)2.Relevance (Relevansi)3.Confidence (Percaya Diri)4.Satisfaction ( Kepuasan)

Page 25: SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTIVASI BELAJAR; WORO HANDAYANI

TERIMA KASIH