SOSIALISASI PP 99 th 2012 FINAL A.ppsx

28
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI KANTOR WILAYAH MALUKU DIVISI PEMASYARAKATAN SOSIALISASI PP 99 TAHUN 2012 AMBON, 21 JANUARI 2013 1 PERBANDINGAN DENGAN PP NO. 32 TAHUN 1999 DAN PP NO. 28 TAHUN 2006

Transcript of SOSIALISASI PP 99 th 2012 FINAL A.ppsx

Page 1: SOSIALISASI PP 99 th 2012 FINAL A.ppsx

1

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RIKANTOR WILAYAH MALUKUDIVISI PEMASYARAKATAN

SOSIALISASI PP 99 TAHUN 2012

AMBON, 21 JANUARI 2013

PERBANDINGAN DENGANPP NO. 32 TAHUN 1999 DAN PP NO. 28 TAHUN 2006

Page 2: SOSIALISASI PP 99 th 2012 FINAL A.ppsx

2

LATAR BELAKANG1. Tindak pidana terorisme, narkotika dan prekursor narkotika, psikotropika,

korupsi, kejahatan terhadap keamanan negara, kejahatan hak asasi manusia yang berat, serta kejahatan transnasional terorganisasi lainnya merupakan kejahatan luar biasa, karena mengakibatkan kerugian yang besar bagi negara atau masyarakat atau korban yang banyak atau menimbulkan kepanikan, kecemasan, atau ketakutan yang luar biasa kepada masyarakat; oleh karena itu perlu memperbaiki syarat dan tata cara pemberian Remisi, Asimilasi, dan Pembebasan Bersyarat terhadap Narapidana yang sedang menjalani hukuman karena melakukan tindak pidana tersebut.

2. Ketentuan mengenai syarat dan tata cara pemberian Remisi, Asimilasi, dan Pembebasan Bersyarat yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1999 tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2006 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1999 tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan, dipandang belum mencerminkan seutuhnya kepentingan keamanan, ketertiban umum, dan rasa keadilan yang dirasakan oleh masyarakat dewasa ini, sehingga perlu diubah.

3. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak masih menjadi dasar hukum dalam Peraturan Pemerintah ini mengingat Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak secara efektif mulai berlaku 2 (dua) tahun setelah diundangkan, yaitu 30 Juli 2014.

Berdasarkan pertimbangan tersebut, perlu menetapkan Peraturan Pemerintah tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1999 tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan.

Page 3: SOSIALISASI PP 99 th 2012 FINAL A.ppsx

3

DASAR HUKUM 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

1945;2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 77, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3614);

3. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 3, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3668);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1999 tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 69, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3846);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2006 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1999 tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4632);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2012 tentang Perubahan kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1999 tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 NOMOR 225 , Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5359 );

Page 4: SOSIALISASI PP 99 th 2012 FINAL A.ppsx

4

TABEL PERUBAHAN PP 32/1999, PP 28/2006 & PP 99/2012

PP 32/1999 PP 28/2006 PP 99/2012Pasal 1 s/d 33 Tidak berubah Tidak berubah

Pasal 34- Pasal 34 Diubah- Penambahan pasal 34A

- Pasal 34 diubah- Pasal 34A diubah- Penambahan Pasal 34B & 34C

Pasal 35 Pasal 35 diubah Tidak diubah lagi

Pasal 36Pasal 36 diubah - Pasal 36 diubah

- Penambahan pasal 36A

PASAL 37 DIHAPUS DIHAPUS

Pasal 38Tidak berubah - Tidak diubah

- Penambahan pasal 38A

Pasal 39 Tidak berubah Pasal 39 diubah

Pasal 40 Tidak berubah Tidak berubah

Pasal 41 Pasal 41 diubah Tidak diubah lagi

Pasal 42- Tidak diubah- Penambahan pasal 42A

Tidak diubah lagi

Pasal 43Pasal 43 diubah - Pasal 43 diubah

- Penambahan pasal 43A & 43B

Pasal 44 s/d 48 Tidak diubah Tidak diubah

PASAL 49 DIHAPUS DIHAPUS

Pasal 50 s/d 53 Tidak diubah Tidak diubah

Pasal 54- Tidak diubah- Penambahan pasal 54A

Pasal 54A diubah

Remisi

Asimilasi

CMK & CMB

PB

Page 5: SOSIALISASI PP 99 th 2012 FINAL A.ppsx

5

REMISI ADALAH PENGURANGAN MASA MENJALANI PIDANA YANG DIBERIKAN KEPADA NARAPIDANA DAN ANAK PIDANA YANG

MEMENUHI SYARAT-SYARAT YANG DITENTUKAN DALAM PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

BAGIAN REMISI

Page 6: SOSIALISASI PP 99 th 2012 FINAL A.ppsx

6

Setiap Narapidana dan Anak

Pidana

Syarat

selama menjalani

masa pidana berkelakuan

baik

berhakmendapatka

n remisi

Diatur lebih lanjut dengan Kepres No 174

tahun 1999

REMISI DALAM PP 32 TAHUN 1999

Page 7: SOSIALISASI PP 99 th 2012 FINAL A.ppsx

7

REMISI DALAM PP 28 TAHUN 2006

Setiap Narapidana dan Anak

PidanaSyarat

1. berkelakuan baik

2. Telah menjalani masa pidana lebih dari 6 bulan

berhakmendapatka

n remisi

terorisme, narkotika danpsikotropika, korupsi, kejahatan terhadapkeamanan negara dan kejahatan hak asasimanusia yang berat, dan kejahatan transnasionalterorganisasi lainnya

Syarat

1. berkelakuan baik2. Telah menjalani

1/3 masa pidana

Pertimbangan

Dirjenpas

Keputusan Menteri

Yang dimaksud dengan kejahatan transnasional terorganisasi lainnya adalah Illegal Loging, Illegal Fishing, Illicit Trafficking dan Money Loundering (menurut SE Menteri No. M.HH-04.PK.01.05.04 thn 2012)

Page 8: SOSIALISASI PP 99 th 2012 FINAL A.ppsx

8

REMISI DALAM PP 99 TAHUN 2012

Setiap Narapidana dan Anak

Pidana

1. berkelakuan baikDibuktikan dengan tidak sedang menjalani Hukuman Disiplin dalam kurun waktu 6 bulan terakhir sejak tgl pemberian remisi dan telah mengikuti program pembinaan dgn predikat baik

2. Telah menjalani masa pidana lebih dari 6 bulan

Syarat

terorisme, narkotika dan prekursor narkotika, psikotropika, korupsi, kejahatan terhadap keamanan negara, kejahatan hak asasi manusia yang berat, serta kejahatan transnasional terorganisasi lainnya

1. berkelakuan baik2. Telah menjalani masa pidana lebih dari 6 bulan3. bersedia bekerjasama dengan penegak hukum untuk membantu

membongkar perkara tindak pidana yang dilakukannyaKesediaan untuk bekerjasama harus dinyatakan secara tertulis dan ditetapkan oleh instansi penegak hukum sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan antara lain : a. Komisi Pemberantasan Korupsi; b. Kepolisian Negara RI ; c. Kejaksaan RI ; d. Badan Narkotika Nasional

4. telah membayar lunas denda dan uang pengganti sesuai dengan putusan pengadilan untuk Narapidana yang dipidana karena melakukan tindak pidana KORUPSI

5. telah mengikuti program deradikalisasi yang diselenggarakan oleh LAPAS dan/atau Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, serta menyatakan ikrar: kesetiaan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia secara tertulis bagi Narapidana WNI, atau tidak akan mengulangi perbuatan tindak pidana terorisme secara tertulis bagi Narapidana WNA, yang dipidana karena melakukan tindak pidana TERORISME

6. Dipidana dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun bagi napi yang dipidana karena melakukan tindak pidana NARKOTIKA

Syarat

Pasal 34

ayat (1)

Pasal 34A ayat (1)

Yang dimaksud dengan Prekursor Narkotika adalah zat atau bahan pemula atau bahan kimia yang dapat digunakan dalam pembuatan narkotika (menurut UU No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika)

Page 9: SOSIALISASI PP 99 th 2012 FINAL A.ppsx

9

TAMBAHAN PASAL 34B & 34C PP 99/2012

1) Remisi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 ayat (1) diberikan oleh Menteri.

2) Remisi untuk Narapidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34A ayat (1) diberikan oleh Menteri setelah mendapat pertimbangan tertulis dari menteri dan/atau pimpinan lembaga terkait.

3) Pertimbangan tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disampaikan oleh menteri dan/atau pimpinan lembaga terkait dalam jangka waktu paling lama 12 (dua belas) hari kerja sejak diterimanya permintaan pertimbangan dari Menteri.

4) Pemberian Remisi ditetapkan dengan Keputusan Menteri

Pasal 34B

1) Menteri dapat memberikan Remisi kepada Anak Pidana dan Narapidana selain Narapidana yang dipidana karena melakukan tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34A ayat (1).

2) Narapidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas Narapidana yang: a. dipidana dengan masa pidana paling lama

1 (satu) tahun; b. berusia di atas 70 (tujuh puluh) tahun;

atau c. menderita sakit berkepanjangan

3) Menteri dalam memberikan Remisi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) setelah mempertimbangkan kepentingan umum, keamanan, dan rasa keadilan masyarakat

Pasal 34C

Penjelasan Ayat (2)Yang dimaksud dengan “menteri terkait” adalah menteri yang membidangi koordinasi urusan politik, hukum, dan keamanan.Yang dimaksud dengan “pimpinan lembaga terkait” antara lain Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia, Jaksa Agung Republik Indonesia, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme.

Penjelasan Ayat (2) huruf CYang dimaksud dengan “menderita sakit berkepanjangan” dibuktikan dengan surat keterangan dokter.

Page 10: SOSIALISASI PP 99 th 2012 FINAL A.ppsx

10

ASIMILASI YAITU PROSES PEMBINAAN WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN YANG TELAH MEMENUHI PERSYARATAN

TERTENTU DENGAN MEMBAURKAN MEREKA KEDALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT

BAGIAN ASIMILASI

Page 11: SOSIALISASI PP 99 th 2012 FINAL A.ppsx

11

ASIMILASI DALAM PP 32 TAHUN 1999

Setiap narapidana &

anak didik pemasyarakat

an berhak mendapatkan

Asimilasi

ketentuan

a. untuk Narapidana dan Anak Pidana setelah menjalani pembinaan 1/2 (satu per dua) masa pidana;

b. untuk Anak Negara dan Anak Sipil setelah menjalani masa pendidikan di LAPAS Anak 6 (enam) bulan pertama;

c. dapat mengikuti program pembinaan dengan baik; dan

d. berkelakuan baik.

dilakukan pembinaan dan atau pembimbingan dengan ketentuan sebagai berikut :a. untuk kegiatan pendidikan, latihan keterampilan,

kegiatan sosial, dan pembinaan lainnya di luar LAPAS, dilaksanakan oleh Petugas LAPAS;

b. untuk kegiatan bekerja pada pihak ketiga, bekerja mandiri, dan penempatan di LAPAS Terbuka dilaksanakan oleh Petugas LAPAS dan BAPAS.

Pelaksanaan kegiatan sebagaimana dimaksud dalam huruf b diberitahukan secara tertulis kepada Pemerintah Daerah, Kepolisian, dan Hakim Pengawas dan Pengamat setempat.

Dalam hal asimilasi dicabut maka :a. bagi Narapidana dan Anak Pidana, untuk

tahun pertama setelah dilakukan pencabutan tidak dapat diberikan remisi, asimilasi, pembebasan bersyarat, cuti menjelang bebas, dan cuti mengunjungi keluarga;

b. dalam hal Narapidana dan Anak Pidana yang dicabut asimilasinya untuk kedua kalinya maka yang bersangkutan tidak diberikan hak asimilasi, pembebasan bersyarat, cuti menjelang bebas, dan cuti mengunjungi keluarga;

c. bagi Anak Negara dan Anak Sipil, untuk 6 (enam) bulan pertama setelah dilakukan pencabutan asimilasinya tidak dapat mengikuti kegiatan asimilasi

Melanggar

ketentuan

Pencabutan asimilasi

Pela

ksan

aan

as

imila

si

Page 12: SOSIALISASI PP 99 th 2012 FINAL A.ppsx

12

ASIMILASI DALAM PP 28 TAHUN 2006Setiap narapidana &

anak didik pemasyarakatan

berhak mendapatkan

Asimilasi

syarat

1. berkelakuan baik;2. dapat mengikuti

program pembinaan dengan baik;

3. telah menjalani 1/2 (satu per dua) masa pidana.

4. Bagi Anak Negara dan Anak Sipil, Asimilasi diberikan setelah menjalani masa pendidikan di LAPAS Anak 6 (enam) bulan pertama.

MelanggarPersyarata

n

Asimilasi

dicabutterorisme, narkotika dan psikotropika, korupsi, kejahatan terhadap keamanan negara dan kejahatan hak asasi manusia yang berat, dan kejahatan transnasionalterorganisasi lainnya

syarat

1. berkelakuan baik;2. dapat mengikuti

program pembinaan dengan baik; dan

3. telah menjalani 2/3 (dua per tiga) masa pidana.

Asimilasi diberikan

oleh Menteri setelah

mendapat pertimbangan DIRJENPAS

Pertimbangan dimaksud wajib memperhatikan kepentingan keamanan, ketertiban umum dan rasa keadilan masyarakat

Melanggarketentuan

Page 13: SOSIALISASI PP 99 th 2012 FINAL A.ppsx

13

ASIMILASI DALAM PASAL 36 PP 99/2012Setiap

narapidana & anak didik

pemasyarakatan berhak

mendapatkan Asimilasi

syarat

1. berkelakuan baik;2. Aktif mengikuti

program pembinaan dengan baik;

3. telah menjalani 1/2 (satu per dua) masa pidana.

4. Bagi Anak Negara dan Anak Sipil, Asimilasi diberikan setelah menjalani masa pendidikan di LAPAS Anak 6 (enam) bulan pertama.

MelanggarPersyarata

n

Asimilasi

dicabut

terorisme, narkotika dan prekursor narkotika, psikotropika, korupsi, kejahatan terhadap keamanan negara, kejahatan hak asasi manusia yang berat, serta kejahatan transnasional terorganisasi lainnya

syarat

1. berkelakuan baik;2. Aktif mengikuti

program pembinaan dengan baik; dan

3. telah menjalani 2/3 (dua per tiga) masa pidana.

Melanggar ketentuan

Page 14: SOSIALISASI PP 99 th 2012 FINAL A.ppsx

14

TAMBAHAN PASAL 36A PP 99/2012

Ketentuan mengenai tata cara pemberian pertimbangan Asimilasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diatur dengan Peraturan Menteri.

Dalam hal batas waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (4) instansi terkait tidak menyampaikan rekomendasi secara tertulis, Direktur Jenderal Pemasyarakatan menyampaikan pertimbangan Asimilasi kepada Menteri.

Rekomendasi disampaikan secara tertulis oleh instansi terkait dalam jangka waktu paling lama 12 (dua belas) hari kerja sejak diterimanya permintaan rekomendasi

Direktur Jenderal Pemasyarakatan dalam memberikan pertimbangan wajib meminta rekomendasi dari instansi terkait, yakni:

a. Kepolisian Negara Republik Indonesia, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, dan/atau Kejaksaan Agung dalam hal Narapidana dipidana karena melakukan tindak pidana terorisme, kejahatan terhadap keamanan negara, kejahatan hak asasi manusia yang berat, dan/atau kejahatan transnasional terorganisasi lainnya;

b. Kepolisian Negara Republik Indonesia, Badan Narkotika Nasional, dan/atau Kejaksaan Agung dalam hal Narapidana dipidana karena melakukan tindak pidana narkotika dan prekursor narkotika, psikotropika; dan

c. Kepolisian Negara Republik Indonesia, Kejaksaan Agung, dan/atau Komisi Pemberantasan Korupsi dalam hal Narapidana dipidana karena melakukan tindak pidana korupsi.

pertimbangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib memperhatikan kepentingan keamanan, ketertiban umum, dan rasa keadilan masyarakat.

Asimilasi bagi Narapidana yang dipidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34A ayat (1) diberikan oleh Menteri setelah mendapat pertimbangan dari Direktur Jenderal Pemasyarakatan.

Ayat (1)

Ayat (2)

Ayat (6)

Ayat (5)

Ayat (4)

Ayat (3)

Page 15: SOSIALISASI PP 99 th 2012 FINAL A.ppsx

15

TAMBAHAN PASAL 38A PP 99/2012

Asimilasi untuk Narapidana yang dipidana karena melakukan tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34A ayat (1), diberikan dalam bentuk kerja sosial pada lembaga sosial.

Narapidana yang dipidana karena melakukan tindak pidana terorisme, Asimilasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan setelah:

a. selesai mengikuti program deradikalisasi yang diselenggarakan oleh LAPAS dan/atau Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, dan

b. menyatakan ikrar: 1. kesetiaan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia secara

tertulis bagi Narapidana Warga Negara Indonesia, atau2. tidak akan mengulangi perbuatan tindak pidana terorisme secara

tertulis bagi Narapidana Warga Negara Asing.

Ketentuan lebih lanjut mengenai bentuk kerja sosial, jenis lembaga sosial, dan tata cara pelaksanaan Asimilasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Menteri.

Ayat (1)

Ayat (2)

Ayat (3)

Page 16: SOSIALISASI PP 99 th 2012 FINAL A.ppsx

16

CUTI MENGUNJUNGI KELUARGA ADALAH BENTUK PEMBINAAN NARAPIDANA DAN ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN BERUPA PEMBERIAN KESEMPATAN BERKUMPUL BERSAMA KELUARGA DITEMPAT KEDIAMAN KELUARGANYA

CMB ADALAH BENTUK PEMBINAAN NARAPIDANA DAN ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN YANG TELAH MENJALANI 2/3 MASA PIDANA SEKURANG-KURANGNYA 9 BULAN DAN BERKELAKUAN BAIK DENGAN LAMA CUTI SAMA DENGAN REMISI TERAKHIR YANG DITERIMANYA PALING LAMBAT 6 BULAN

BAGIAN CUTI MENGUNJUNGI KELUARGA &CUTI MENJELANG BEBAS

Page 17: SOSIALISASI PP 99 th 2012 FINAL A.ppsx

17

CMK & CMB DALAM PP 32 TAHUN 1999

PASAL 411) Setiap Narapidana dan Anak Didik Pemasyarakatan dapat diberikan cuti

berupa :a. cuti mengunjungi keluarga; danb. cuti menjelang bebas.

2) Ketentuan cuti sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf b tidak berlaku bagi Anak Sipil.

PASAL 421) Cuti mengunjungi keluarga dapat diberikan kepada Narapidana dan Anak

Didik Pemasyarakatan, berupa kesempatan berkumpul bersama keluarga di tempat kediamannya.

2) Cuti sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diberikan paling lama 2 (dua) hari atau 2 x 24 (dua kali dua puluh empat) jam.

3) Izin cuti mengunjungi keluarga diberikan oleh Kepala LAPAS dan wajib diberitahukan kepada Kepala BAPAS setempat.

4) Ketentuan mengenai cuti mengunjungi keluarga diatur lebih lanjut dengan Keputusan Menteri.

Page 18: SOSIALISASI PP 99 th 2012 FINAL A.ppsx

18

CMK & CMB DALAM PP 28 TAHUN 2006

PASAL 411) Setiap Narapidana dan Anak Didik Pemasyarakatan berhak mendapatkan

Cuti.2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:

a. Cuti Mengunjungi Keluarga; danb. Cuti Menjelang Bebas.

3) Cuti Mengunjungi Keluarga sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a, tidak diberikan kepada Narapidana yang dipidana karena melakukan tindak pidana terorisme, narkotika dan psikotropika, korupsi, kejahatan terhadap keamanan negara dan kejahatan hak asasi manusia yang berat, dan kejahatan transnasional terorganisasi lainnya.

4) Ketentuan mengenai Cuti Menjelang Bebas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b tidak berlaku bagi Anak Sipil.

PASAL 42 TIDAK MENGALAMI PERUBAHAN

Page 19: SOSIALISASI PP 99 th 2012 FINAL A.ppsx

19

TAMBAHAN PASAL 42A PP 28/20061) Setiap Narapidana dan Anak Negara dapat diberikan CMB apabila telah memenuhi persyaratan sbb:a. telah menjalani sekurang-kurangnya 2/3 (dua per tiga) masa pidana, dengan

ketentuan 2/3 (dua per tiga) masa pidana tersebut tidak kurang dari 9 (sembilan) bulan;

b. berkelakuan baik selama menjalani masa pidana sekurang-kurangnya 9 (sembilan) bulan terakhir dihitung sebelum tanggal 2/3 (dua per tiga) masa pidana; dan

c. lamanya CMB sebesar Remisi terakhir, paling lama 6 (enam) bulan.2) Bagi Anak Negara yang tidak mendapatkan PB, diberikan CMB apabila sekurang-

kurangnya telah mencapai usia 17 (tujuh belas) tahun 6 (enam) bulan, dan berkelakuan baik selama menjalani masa pembinaan.

3) Bagi Narapidana yang dipidana karena melakukan tindak pidana terorisme, narkotika dan psikotropika, korupsi, kejahatan terhadap keamanan negara dan kejahatan hak asasi manusia yang berat, dan kejahatan transnasional terorganisasi lainnya, diberikan CMB oleh Menteri apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut:a. telah menjalani sekurang-kurangnya 2/3 (dua per tiga) masa pidana, dengan

ketentuan 2/3 (dua per tiga) masa pidana tersebut tidak kurang dari 9 (sembilan) bulan;

b. berkelakuan baik selama menjalani masa pidana sekurang-kurangnya 9 (sembilan) bulan terakhir dihitung dari tanggal 2/3 (dua per tiga) masa pidana;

c. lamanya CMB sebesar Remisi terakhir, paling lama 3 (tiga) bulan;d. telah mendapat pertimbangan dari Direktur Jenderal Pemasyarakatan.

4) Pertimbangan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf d, wajib memperhatikan kepentingan keamanan, ketertiban umum, dan rasa keadilan masyarakat.

5) Pemberian CMB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Menteri

6) CMB sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dapat dicabut apabila Narapidana atau Anak Didik Pemasyarakatan melanggar ketentuan CMB.

Page 20: SOSIALISASI PP 99 th 2012 FINAL A.ppsx

20

CMK & CMB DALAM PP 99/2012

TIDAK ADA PERUBAHAN, MAUPUN PENAMBAHAN PASAL

Page 21: SOSIALISASI PP 99 th 2012 FINAL A.ppsx

21

PB ADALAH PROSES PEMBINAAN DI LUAR LAPAS SETELAH MENJALANI SEKURANG-KURANGNYA 2/3 MASA PIDANANYA

MINIMAL 9 BULAN

BAGIAN PEMBEBASAN BERSYARAT

Page 22: SOSIALISASI PP 99 th 2012 FINAL A.ppsx

22

PB DALAM PASAL 43 PP 32/1999

Pembebasan bersyarat bagi Anak Negara diberikan setelah menjalani pembinaan sekurangkurangnya 1 (satu) tahun.

Pembebasan bersyarat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) bagi Narapidana dan Anak Pidana setelah menjalani pidana sekurang-kurangnya 2/3 (dua per tiga) dari masa pidananya dengan ketentuan 2/3 (dua per tiga) masa pidana tersebut tidak kurang dari 9 (sembilan) bulan.

Setiap Narapidana dan Anak Didik Pemasyarakatan kecuali Anak Sipil, berhak mendapatkan pembebasan bersyarat.

Ayat (1)

Ayat (2)

Ayat (3)

Page 23: SOSIALISASI PP 99 th 2012 FINAL A.ppsx

23

PB DALAM PASAL 43 PP 28/20061) Setiap Narapidana dan Anak Didik Pemasyarakatan kecuali Anak Sipil, berhak mendapatkan PB.

2) PB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan apabila telah memenuhi persyaratan sebagai berikut:a. telah menjalani masa pidana sekurangkurangnya 2/3 (dua per tiga) dengan

ketentuan 2/3 (dua per tiga) masa pidana tersebut tidak kurang dari 9 (sembilan) bulan; dan

b. berkelakuan baik selama menjalani masa pidana sekurang-kurangnya 9 (sembilan) bulan terakhir dihitung sebelum tanggal 2/3 (dua per tiga) masa pidana.

3) PB bagi Anak Negara diberikan setelah menjalani pembinaan sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun.

4) Bagi Narapidana yang dipidana karena melakukan tindak pidana terorisme, narkotika dan psikotropika, korupsi, kejahatan terhadap keamanan negara dan kejahatan hak asasi manusia yang berat, dan kejahatan transnasional terorganisasi lainnya, diberikan PB oleh Menteri apabila telah memenuhi persyaratan sebagai berikut:a. telah menjalani masa pidana sekurangkurangnya 2/3 (dua per tiga), dengan

ketentuan 2/3 (dua per tiga) masa pidana tersebut tidak kurang dari 9 (sembilan) bulan;

b. berkelakuan baik selama menjalani masa pidana sekurang-kurangnya 9 (sembilan) bulan terakhir dihitung sebelum tanggal 2/3 (dua per tiga) masa pidana; dan

c. Telah mendapat pertimbangan dari Direktur Jenderal Pemasyarakatan.5) Pertimbangan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf c wajib memperhatikan

kepentingan keamanan, ketertiban umum, dan rasa keadilan masyarakat.6) Pemberian PB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan

Menteri.7) PB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dicabut apabila Narapidana atau

Anak Didik Pemasyarakatan melanggar ketentuan Pembebasan Bersyarat.

Page 24: SOSIALISASI PP 99 th 2012 FINAL A.ppsx

24

PB DALAM PASAL 43 PP 99/2012Setiap Narapidana dan Anak Didik Pemasyarakatan kecuali Anak Sipil, berhak mendapatkan PB.

PB bagi Anak Negara diberikan setelah menjalani pembinaan paling sedikit 1 (satu) tahun.

Pemberian PB ditetapkan dengan Keputusan Menteri.

PB dicabut jika Narapidana atau Anak Didik Pemasyarakatan melanggar persyaratan PB

Ketentuan mengenai pencabutan PB diatur dalam Peraturan Menteri.

dengan syarat: a. telah menjalani masa pidana paling

singkat 2/3 (dua per tiga) dengan ketentuan 2/3 (dua per tiga) masa pidana tersebut paling sedikit 9 (sembilan) bulan;

b. berkelakuan baik selama menjalani masa pidana paling singkat 9 (sembilan) bulan terakhir dihitung sebelum tanggal 2/3 (dua per tiga) masa pidana;

c. telah mengikuti program pembinaan dengan baik, tekun, dan bersemangat; dan

d. masyarakat dapat menerima program kegiatan pembinaan Narapidana.

Ayat (1)

Ayat (2)

Ayat (6)

Ayat (5)

Ayat (4)

Ayat (3)

Page 25: SOSIALISASI PP 99 th 2012 FINAL A.ppsx

TAMBAHAN PASAL 43A PP 99/2012Pemberian PB untuk Narapidana yang dipidana karena melakukan tindak pidana terorisme, narkotika dan prekursor narkotika, psikotropika, korupsi, kejahatan terhadap keamanan negara dan kejahatan hak asasi manusia yang berat, serta kejahatan transnasional terorganisasi lainnya selain harus memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam pasal 43 ayat (2) juga harus memenuhi persyaratan :

25

a. bersedia bekerja sama dengan penegak hukum untuk membantu membongkar perkara tindak pidana yang dilakukannya;

b. telah menjalani sekurang-kurangnya 2/3 (dua per tiga) masa pidana, dengan ketentuan 2/3 (dua per tiga) masa pidana tersebut paling sedikit 9 (sembilan) bulan;

c. telah menjalani Asimilasi paling sedikit 1/2 (satu per dua) dari sisa masa pidana yang wajib dijalani; dan

d. telah menunjukkan kesadaran dan penyesalan atas kesalahan yang menyebabkan dijatuhi pidana dan menyatakan ikrar:1. kesetiaan kepada NKRI secara tertulis bagi Narapidana WNI, atau 2. tidak akan mengulangi perbuatan tindak pidana terorisme secara tertulis bagi

Narapidana WNA,yang dipidana karena melakukan tindak pidana terorisme.

Narapidana yang dipidana karena melakukan tindak pidana narkotika dan prekursor narkotika, psikotropika sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya berlaku terhadap Narapidana yang dipidana dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun.

Kesediaan untuk bekerjasama harus dinyatakan secara tertulis oleh instansi penegak hukumAyat (1)

Ayat (2)

Ayat (3)

Page 26: SOSIALISASI PP 99 th 2012 FINAL A.ppsx

26

TAMBAHAN PASAL 43B PP 99/2012

Ketentuan mengenai tata cara pemberian PB sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diatur dengan Peraturan Menteri.

Dalam hal batas waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (4) instansi terkait tidak menyampaikan rekomendasi secara tertulis, Direktur Jenderal Pemasyarakatan menyampaikan pertimbangan PB kepada Menteri.

Rekomendasi disampaikan secara tertulis oleh instansi terkait dalam jangka waktu paling lama 12 (dua belas) hari kerja sejak diterimanya permintaan rekomendasi

Direktur Jenderal Pemasyarakatan dalam memberikan pertimbangan Wajib meminta rekomendasi dari instansi terkait, yakni:

a. Kepolisian Negara Republik Indonesia, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, dan/atau Kejaksaan Agung dalam hal Narapidana dipidana karena melakukan tindak pidana terorisme, kejahatan terhadap keamanan negara, kejahatan hak asasi manusia yang berat, dan/atau kejahatan transnasional terorganisasi lainnya;

b. Kepolisian Negara Republik Indonesia, Badan Narkotika Nasional, dan/atau Kejaksaan Agung dalam hal Narapidana dipidana karena melakukan tindak pidana narkotika dan prekursor narkotika, psikotropika; dan

c. Kepolisian Negara Republik Indonesia, Kejaksaan Agung, dan/atau Komisi Pemberantasan Korupsi dalam hal Narapidana dipidana karena melakukan tindak pidana korupsi.

pertimbangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib memperhatikan kepentingan keamanan, ketertiban umum, dan rasa keadilan masyarakat.

PB sebagaimana dimaksud dalamPasal 43A ayat (1) diberikan oleh Menteri setelah mendapatkan pertimbangan dari Direktur Jenderal Pemasyarakatan.

Ayat (1)

Ayat (2)

Ayat (6)

Ayat (5)

Ayat (4)

Ayat (3)

Page 27: SOSIALISASI PP 99 th 2012 FINAL A.ppsx

27

Pada saat Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku, semua peraturan perundang-undangan yang merupakan pelaksanaan dari Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1999 tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2006 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1999 tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan, dinyatakan :

Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Diundangkan di Jakartapada tanggal 12 November 2012

KETENTUAN PERALIHAN

masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan atau belum diganti dengan yang baru berdasarkan Peraturan Pemerintah ini.

Page 28: SOSIALISASI PP 99 th 2012 FINAL A.ppsx

28

TERIMA KASIHSEKIAN

DIPAPARKAN OLEH :ADJID TAHA, SH, MH(KABID KEAMANAN & PEMBINAAN)

DISUSUN OLEH :ABDILLAH HATALA, SH