SOP PSF finalpsflibrary.org/catalog/repository/Pedoman Mekanisme dan prosedur... · dan mendesak...
Transcript of SOP PSF finalpsflibrary.org/catalog/repository/Pedoman Mekanisme dan prosedur... · dan mendesak...
1
PEDOMAN
MEKANISME DAN PROSEDUR
PENGELOLAAN DANA DAN KEGIATAN
FASILITAS PENDUKUNG PNPM MANDIRI
(PSF)
Joint Management Committee
Fasilitas Pendukung PNPM Mandiri
2009
2
SAMBUTAN
Kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan lintas sektoral
dan mendesak yang memerlukan langkah-langkah penanganan
secara sistemik, terpadu dan menyeluruh. Untuk itu, dalam rangka
mempercepat upaya pengurangan kemiskinan, Pemerintah Indonesia
mulai tahun 2007 melaksanakan Program Nasional Pemberdayaan
Masyarakat (PNPM) Mandiri.
PNPM Mandiri merupakan kerangka kebijakan ‘payung’ bagi program-
program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat.
Melalui pendekatan pemberdayaan masyarakat ini, masyarakat baik di
perdesaan maupun perkotaan diharapkan dapat langsung berpartisipasi
aktif dalam meningkatkan kesejahteraan mereka agar terentas dari
kemiskinan. Dengan kerangka kebijakan PNPM Mandiri ini diharapkan
dapat dilakukan harmonisasi prinsip dasar, pendekatan, strategi, sasaran,
serta berbagai mekanisme dan prosedur pembangunan berbasis
masyarakat sehingga proses peningkatan kesejahteraan masyarakat
dapat berjalan dengan lebih sinergis, efektif dan efisien.
Untuk mendukung harmonisasi dan kualitas pelaksanaan PNPM Mandiri,
Pemerintah bekerjasama dengan berbagai donor, telah membentuk
Fasilitas Pendukung PNPM Mandiri, atau disebut juga dengan PNPM
Support Facility (PSF). Melalui PSF, diselenggarakan dialog dan koordinasi
berbagai hibah dan bantuan teknis dari berbagai donor. Mengingat
pemanfaatan dana hibah dan pelaksanaan kegiatannya mengacu kepada
mekanisme dan prosedur yang beragam baik yang diatur oleh Pemerintah
maupun berbagai donor, maka diperlukan pedoman pengaturannya.
Untuk itu, telah disusun PSF Operational Manual yang mengatur mekanisme
kerjasama dari donor dan pengelolaannya ke dalam manajemen PSF. Selain
itu, telah disusun pula agenda tentatif PSF dalam PSF Portfolio. Selanjutnya,
untuk mensinkronkan tata kelola PSF dengan berbagai peraturan internal
3
Pedoman Mekanisme dan Prosedur Pengelolaan Dana dan Kegiatan
Fasilitas Pendukung PNPM Mandiri (PSF)
Pemerintah Indonesia disusun Buku Pedoman Mekanisme dan Prosedur
Pengelolaan Dana dan Kegiatan PSF ini. Buku pedoman ini disusun setelah
melalui proses diskusi yang panjang oleh Tim Teknis PSF, dengan arahan
dan masukan dari berbagai pihak. Dengan adanya pedoman ini maka
pengelolaan kegiatan-kegiatan PSF dalam mendukung PNPM Mandiri dan
upaya pengurangan kemiskinan lainnya diharapkan dapat berjalan secara
transparan dan akuntabel.
Jakarta, Maret 2009
Deputi Meneg PPN/Kepala Bappenas
Bidang Kemiskinan, Ketenagakerjaan, dan UKM
selaku Ketua Joint Management Committee
Fasilitas Pendukung PNPM Mandiri
Prasetijono Widjojo, MJ.
4
DAFTAR ISI
SAMBUTAN KETUA JMC PSF ......................................................................................... 2
DAFTAR ISI ........................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 6
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 6
1.2 Tujuan .......................................................................................................... 7
1.3 Ruang Lingkup........................................................................................ 7
1.4 Definisi/Pengertian Umum................................................................. 8
BAB II LINGKUP, JENIS DAN PEMETAAN KEGIATAN ........................................ 13
2.1 Lingkup dan Jenis Kegiatan ........................................................... 13
2.2 Kriteria dan Pemetaan Kegiatan .................................................. 13
BAB III KAIDAH PELAKSANAAN .............................................................................. 16
3.1 Landasan Hukum ................................................................................ 16
3.2 Pengusulan Kegiatan ........................................................................ 17
3.3 Penilaian Usulan Kegiatan ............................................................... 23
3.4 Mekanisme Pengambilan Keputusan ........................................ 24
3.5 Pelaksanaan Kegiatan ....................................................................... 25
3.5.1 Kegiatan yang Dilaksanakan Langsung oleh K/L ..... 25
3.5.2 Kegiatan K/L yang Pelaksanaannya Ditugaskan
kepada Bank Dunia ................................................................ 28
3.5.3 Kegiatan yang Dilaksanakan oleh Sekretariat PSF ... 31
3.5.4 Kegiatan yang Dilaksanakan oleh CSO .......................... 32
5
Pedoman Mekanisme dan Prosedur Pengelolaan Dana dan Kegiatan
Fasilitas Pendukung PNPM Mandiri (PSF)
BAB IV MONITORING DAN EVALUASI .................................................................... 33
BAB V PELAPORAN ...................................................................................................... 34
5.1 Laporan Perkembangan Pelaksanaan ....................................... 34
5.2 Laporan Bank Dunia kepada Pemerintah Indonesia
melalui JMC ............................................................................................ 34
5.3 Laporan Terpadu (Consolidated Report) ....................................... 35
BAB VI REVIU DAN AUDIT .......................................................................................... 36
6.1 Kegiatan yang Dilaksanakan Langsung oleh K/L ................. 36
6.2 Kegiatan K/L yang Pelaksanaannya Ditugaskan
kepada Bank Dunia ............................................................................ 36
6.3 Kegiatan yang Dilaksanakan oleh Sekretariat PSF ............... 37
6.4 Pelaksanaan Kegiatan oleh CSO ................................................... 37
BAB VII PENUTUP ............................................................................................................ 38
6
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat atau PNPM Mandiri
merupakan program nasional penanggulangan kemiskinan berbasis
pemberdayaan masyarakat. PNPM Mandiri terdiri dari PNPM Mandiri Inti
dan PNPM Mandiri Penguatan. PNPM Mandiri Inti terdiri dari PNPM Mandiri
Perdesaan, PNPM Mandiri Perkotaan, Program Pembangunan Infrastruktur
Perdesaan (PPIP), Program Pengembangan Daerah Tertinggal dan Khusus
(P2DTK) dan Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah
(PISEW). Sedangkan PNPM Mandiri Penguatan adalah program Penang-
gulangan Kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat untuk bidang/
sektor tertentu, yang dilaksanakan oleh berbagai Kementerian dan
Lembaga (K/L).
Pada tahun 2008, PNPM Mandiri melingkupi 4.768 kecamatan, dan pada
tahun 2009 menjangkau seluruh kecamatan yang ada di Indonesia, yakni
6.408 kecamatan. Sebagai program berskala besar, baik dari sisi jumlah
anggaran maupun cakupan lokasinya, PNPM Mandiri memerlukan
harmonisasi dan sinkronisasi yang kuat di antara program-program yang
ada di dalamnya, beserta para pelaksana PNPM yang berasal dari
Kementerian atau Lembaga yang berbeda. Untuk keperluan tersebut,
pemerintah Indonesia telah membentuk Tim Pengendali PNPM Mandiri
yang bertugas memberi arah dan landasan kebijakan terhadap
pelaksanaan PNPM dalam kerangka program penanggulangan kemiskinan
secara keseluruhan.
Selain itu, untuk mendukung harmonisasi dan sinkronisasi program-
program PNPM Mandiri tersebut, pemerintah Indonesia juga telah
membentuk kerjasama dengan para donor dalam wadah multidonor trust
fund yaitu PNPM Support Facility (PSF). PSF dibangun untuk meningkatkan
1
7
Pedoman Mekanisme dan Prosedur Pengelolaan Dana dan Kegiatan
Fasilitas Pendukung PNPM Mandiri (PSF)
efisiensi pengelolaan dan kerjasama dengan berbagai donor sehingga
dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan harmonisasi dan sinkronisasi
PNPM Mandiri, serta efektivitas program penanggulangan kemiskinan.
Untuk mengatur pengelolaan PSF telah disusun Pedoman Umum PSF, dan
ruang lingkup kegiatan yang dikerjasamakan dituangkan ke dalam PSF
Portfolio. Kedua Buku tersebut merupakan penjabaran dari pola
pengelolaan PSF yang oleh pemerintah Indonesia untuk sementara ini
dikerjasamakan dengan Bank Dunia sebagaimana dituangkan dalam
Memorandum of Understanding tentang PSF antara Pemerintah Indonesia
dengan Bank Dunia. Selanjutnya, untuk keperluan pengelolaan secara
internal oleh pemerintah Indonesia, maka perlu disusun pedoman
mekanisme dan prosedur pengelolaan dana dan kegiatan PSF.
1.2. TUJUAN
Pedoman Mekanisme dan Prosedur Pengelolaan Dana dan Kegiatan ini
secara spesifik bertujuan untuk:
1. Memberi landasan tata kelola dana dan kegiatan PSF sejak
perencanaan, pelaksanaan, monitoring, evaluasi pelaporan, reviu
dan audit.
2. Memperjelas fungsi, peran dan wewenang unit-unit yang ada dalam
PSF dalam pengelolaan kegiatan PSF.
3. Mengarahkan agar pengelolaan dana dan kegiatan PSF berlandas-
kan pada kaidah-kaidah tata kelola pemerintahan yang baik (good
governance).
1.3 RUANG LINGKUP
Pedoman ini mencakup definisi/pengertian umum, mekanisme pengelolaan
program atau kegiatan dalam PSF, dimulai dari proses perencanaan,
pelaksanaan, monitoring-evaluasi, pelaporan, reviu dan audit.
8
Pedoman ini juga memuat tentang fungsi, peran dan wewenang masing-
masing unit dalam PSF dan instansi pengusul baik K/L maupun CSO dalam
pengusulan, pelaksanaan, pengelolaan dan monitoring program atau
kegiatan.
1.4. DEFINISI/PENGERTIAN UMUM
Dalam pedoman ini, yang dimaksud dengan:
1. Audit adalah proses identifikasi masalah, analisis, dan evaluasi bukti
yang dilakukan secara independen, obyektif dan profesional
berdasarkan standar audit, untuk menilai kebenaran, kecermatan,
kredibilitas, efektivitas dan keandalan informasi pelaksanaan
kegiatan/program.
2. Bank Dunia adalah lembaga donor multilateral, yang berperan
sebagai sebagai trustee atau administrator sekretariat PSF. Bank Dunia
sebagai donor berbeda dengan perannya sebagai administrator PSF.
3. Organisasi Masyarakat Sipil atau Civil Society Organization, yang
selanjutnya disingkat CSO, adalah organisasi non-pemerintah yang
bersifat nirlaba yang melakukan kegiatan-kegiatan dalam bidang
sosial kemasyarakatan.
4. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran, yang selanjutnya disingkat DIPA,
adalah dokumen pelaksanaan anggaran yang dibuat oleh masing-
masing Satuan Kerja, berfungsi sebagai dokumen perencanaan,
pelaksanaan, pengendalian/pengawasan,evaluasi/ pelaporan, serta
dokumen pendukung kegiatan akuntansi pemerintah.
5. Daftar Rencana Pinjaman dan atau Hibah Luar Negeri Jangka
Menengah, selanjutnya disingkat DRPHLN-JM, atau biasa disebut
blue book adalah daftar rencana kegiatan pembangunan yang layak
dibiayai dari pinjaman dan/atau hibah luar negeri untuk periode 5
tahun, yang digunakan sebagai dasar dalam penyusunan Daftar
Rencana Prioritas Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri.
9
Pedoman Mekanisme dan Prosedur Pengelolaan Dana dan Kegiatan
Fasilitas Pendukung PNPM Mandiri (PSF)
6. Daftar Rencana Prioritas Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri, yang
selanjutnya disingkat DRPPHLN, dan biasa disebut sebagai green book,
adalah daftar rencana kegiatan pembangunan prioritas yang layak
dari pinjaman dan/atau hibah luar negeri.
7. Evaluasi adalah rangkaian kegiatan yang secara sistematis
mengumpulkan dan menganalisis data dan informasi untuk menilai
pencapaian sasaran, tujuan dan kinerja kegiatan.
8. Hibah luar negeri, yang selanjutnya disebut hibah, adalah setiap
penerimaan negara baik dalam bentuk devisa dan/atau devisa yang
dirupiahkan, rupiah, maupun dalam bentuk barang dan/atau jasa
yang diperoleh dari pemberi hibah luar negeri yang tidak perlu
dibayar kembali.
9. Tim Pengarah PSF atau Join Management Committee, yang selanjutnya
disebut JMC, adalah salah satu tim atau unit dalam PSF yang memiliki
tugas pokok menetapkan kebijakan dan prioritas penggunaan dana
yang dikelola oleh PSF dalam rangka mendukung efektivitas,
penajaman dan perluasan penyelenggaraan PNPM Mandiri secara
keseluruhan. Tim Pengarah dibentuk berdasarkan Keputusan
Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat selaku Ketua Tim
Pengendali PNPM Mandiri No 10/ KEP/ MENKO/ KESRA/ III/ 2008.
10. Kegiatan adalah seluruh kegiatan yang termasuk dalam Program
Nasional Pemberdayaan Masyarakat atau PNPM Mandiri yang dimuat
dalam Multi Donor Trust Fund yaitu PNPM Support Facility (PSF).
11. PSF Operations Manual, yang selanjutnya disingkat Manual, adalah
pedoman implementasi program dan kegiatan PSF serta sebagai
informasi bagi donor untuk menyalurkan dukungannya kepada PSF.
12. Naskah Perjanjian Hibah Luar Negeri atau Grant Agreement, yang
selanjutnya disebut NPHLN, adalah naskah perjanjian atau naskah
lain yang disamakan yang memuat kesepakatan mengenai hibah
luar negeri antara pemerintah dan pemberi hibah luar negeri.
1 0
13. Pelaksanaan adalah suatu bentuk kegiatan dari sekumpulan
tindakan pengerahan sumber daya baik yang berupa personil
(sumber daya manusia), barang modal termasuk peralatan dan
teknologi, dana atau kombinasi dari beberapa atau kesemua jenis
sumber daya tersebut sebagai masukan (input) untuk menghasilkan
keluaran (output) dalam bentuk barang/jasa.
14. Pelaporan merupakan penjelasan secara ringkas dan lengkap
tentang capaian kinerja kegiatan yang disusun berdasarkan rencana
kerja yang ditetapkan dalam rangka pelaksanaan PHLN.
15. Pemantauan adalah suatu pengamatan dan/atau pencermatan yang
dilakukan secara terus menerus atau berkala untuk menyediakan
informasi tentang status perkembangan suatu program/kegiatan,
serta mengidentifikasi permasalahan yang timbul dan merumuskan
tindak lanjut yang dibutuhkan.
16. Pengelolaan Hibah adalah rangkaian kegiatan hibah luar negeri yang
meliputi perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi dan
pelaporan.
17. Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa
depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan
sumber daya yang tersedia.
18. PSF Portfolio, yang selanjutnya disebut Portfolio, adalah daftar
kegiatan dan rencana pembiayaan program dan atau kegiatan
dalam PSF, yang ditetapkan oleh Tim Pengarah PSF.
19. PNPM Support Facility, yang selanjutnya disingkat PSF, adalah suatu
mekanisme baru yang dibangun oleh pemerintah Indonesia dan
donor dalam mendukung PNPM Mandiri. Melalui PSF, seluruh
dukungan donor terhadap PNPM dikoordinasikan dan diharmoni-
sasikan sehingga dapat berjalan lebih efektif dan efisien.
20. Rencana Kerja Kementerian/Lembaga, yang selanjutnya disebut
Renja K/L, adalah dokumen perencanaan Kementerian/Lembaga
untuk periode 1 (satu) tahun.
1 1
Pedoman Mekanisme dan Prosedur Pengelolaan Dana dan Kegiatan
Fasilitas Pendukung PNPM Mandiri (PSF)
21. Reviu adalah penelaahan bukti-bukti suatu kegiatan/program untuk
memastikan bahwa kegiatan/program tersebut telah dilaksanakan
sesuai ketentuan, standar, rencana dan norma yang telah
ditetapkan.
22. Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga, yang selanjutnya
disingkat RKA-KL adalah dokumen perencanaan dan penganggaran
yang berisi program dan kegiatan suatu Kementerian/Lembaga
yang merupakan penjabaran Rencana Kerja Kementerian/Lembaga
yang bersangkutan untuk periode 1 (satu) tahun.
23. Rencana Pembangunan Jangka Menengah, yang selanjutnya
disebut RPJM, adalah dokumen perencanaan pembangunan
nasional untuk periode 5 (lima) tahun.
24. Tim Sekretariat PSF, yang selanjutnya disebut Sekretariat, adalah
salah satu tim atau unit dalam PSF yang memiliki tugas utama
mengelola keuangan yang diterima dari para donor berdasarkan
keputusan Tim Pengarah PSF.
25. Tim Teknis PSF, yang selanjutnya disebut Tim Teknis, adalah salah
satu tim atau unit dalam PSF yang memiliki tugas utama membantu
Tim Pengarah dalam merumuskan konsep koordinasi kebijakan
operasional perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian PSF. Tim
Teknis dibentuk berdasarkan Keputusan Deputi Bidang Kemiskinan,
Ketenagakerjaan dan UKM Bappenas selaku Ketua Tim Pengarah
PSF No 150/D.III/07/2008.
26. Window adalah mekanisme pemanfaatan dana dalam PSF. PSF
memiliki 4 (empat) windows.
27. Window 1 adalah mekanisme pemanfaatan dana PSF berupa
bantuan dana langsung kepada kementerian/lembaga melalui
proses DIPA.
28. Window 2 adalah mekanisme pemanfaatan dana PSF untuk kegiatan
koordinasi dan pengawasan. Bantuan melalui window ini ditujukan
1 2
untuk kementerian atau lembaga yang melaksanakan proses
perencanaan dan pengawasan seperti Bappenas, Kementerian
Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Badan Pusat Statistik, Badan
Pemeriksa Keuangan dan Departemen Keuangan.
29. Window 3 adalah mekanisme pemanfaatan dana PSF untuk organisasi
masyarakat sipil yang bergerak dalam bidang pengentasan
kemiskinan pada tingkat masyarakat akar rumput.
30. Window 4 adalah mekanisme pemanfaatan dana PSF untuk
penyediaan tenaga ahli yang diperlukan dalam mendukung PNPM
Mandiri.
1 3
Pedoman Mekanisme dan Prosedur Pengelolaan Dana dan Kegiatan
Fasilitas Pendukung PNPM Mandiri (PSF)
LINGKUP, JENIS DAN PEMETAAN KEGIATAN
2.1 LINGKUP DAN JENIS KEGIATAN
Lingkup kegiatan PSF adalah sebagaimana tertuang di dalam PSF Portfolio.
Sesuai dengan jenisnya, kegiatan dalam PSF meliputi:
1. Kegiatan yang terkait dengan co-financing PNPM, sebagaimana
tercakup dalam Window 1
2. Kegiatan yang terkait dengan dukungan pengelolaan PNPM Mandiri
(melalui technical secretariat) sesuai dengan pelimpahan pengelolaan
PSF dari Pemerintah Indonesia ke Bank Dunia dan kegiatan yang
terkait dengan fasilitasi dan dukungan untuk harmonisasi dan
sinkronisasi PNPM. Kegiatan ini tercakup dalam Window 2.
3. Kegiatan yang terkait dengan partisipasi CSO dalam mendukung
pelaksanaan dan harmonisasi PNPM, sebagaimana tertuang dalam
Window 3.
4. Kegiatan yang bersifat bantuan teknis, yang tertuang di dalam
Window .
2.2 KRITERIA DAN PEMETAAN KEGIATAN
Berdasarkan lembaga pelaksanaannya, kegiatan dalam PSF Portfolio dapat
dikelompokkan ke dalam:
1. Kegiatan yang dilaksanakan oleh Sekretariat PSF atau dalam hal ini
Bank Dunia sebagai pengelola trust fund PSF sesuai kesepakatan di
dalam MOU PSF.
2. Kegiatan yang dilaksanakan oleh K/L, terdiri dari:
a. Tim Pengendali – (melalui Kementrian Koordinator Kesra dan
Bappenas)
b. K/L pelaksana PNPM Mandiri
2
1 4
Dalam pelaksanaannya, kegiatan yang dikelola oleh K/L dapat
dilaksanakan langsung oleh K/L atau dikuasakan pelaksanaannya
kepada Bank Dunia (executed by the WB on behalf of the GOI).
3. Kegiatan yang dilaksanakan oleh Civil Society Organization (CSO)
sebagaimana tercakup dalam Window 3.
Dengan adanya beragam kegiatan tersebut, maka disusun kriteria sebagai
dasar penentuan pelaksanakegiatan PSF. Kriteria tersebut adalah: sifat
kegiatan, jangka waktu kegiatan, dan fleksibilitas/dinamika kegiatan serta
kompetensi pelaksananya. Dalam Tabel 1 disarikan kriteria dan pemetaan
kegiatan dimaksud.
1 5
Pedoman Mekanisme dan Prosedur Pengelolaan Dana dan Kegiatan
Fasilitas Pendukung PNPM Mandiri (PSF)
Tabel 1. Kriteria dan Pemetaan Kegiatan
Kriteria Bank GOI (K/L) CSO
Dunia Langsung WB On
oleh K/L behalf of K/LSifat Sebagai • Tupoksi K/L Tupoksi K/L Merupakan perankegiatan pelaksana/ • Berkaitan de- dan kontribusi
pengelola ngan pelaksa- CSO dalamtrust fund naan di kegiatan pember-
lapangan dayaan masyara-kat atau penang-gulangan kemis-kinan lainnya.
Jangka - > 1 tahun < 1 tahun -Waktu
Kemam- - Kemampuan • Kapasitas K/L saat Mampu melaksa-puan mencukupi dan yang sama sudah nakan dan me-Lembaga pengelolaan ke- penuh dengan miliki track record
giatan yang ada berbagai kegia- baik.tidak melebihi tan lainnya.kapasitas mana- • Agar efektif, pe- Untuk kegiatanjemen K/L. laksanaan sehari pelaksanaannya
hari dilimpahkan dilakukan olehke WB dan con- CSO lokal/substansi nasional.tetap pada K/L.
• K/L memerlukankeahlian tertentu/spesifik yang di-miliki oleh WB un-tuk melaksanakankegiatan.
• Waktu pelaksana-an terlalu pendekuntuk mengikutiproses DIPA
Jenis- Coordinati- • Window I: Co-jenis on support, financing PNPMkegiatan Operation Mandiri(peme- Support • Window III:taan/ Supervison Donor TA Kecua-mapping) and Moni- li yang sudah Window II Window III
toring, and masuk dalamSpecial kolom Pelak-Studies. sana WB (kolom
sebelah kiri)
1 6
KAIDAH PELAKSANAAN
3.1 LANDASAN HUKUM
Seperti telah disebutkan sebelumnya, seluruh dana PSF merupakan hibah
yang sebagian besar berasal dari pemerintah negara-negara sahabat
kepada Pemerintah Indonesia, yang secara administratif dikelola oleh Bank
Dunia. Sebagaimana halnya dengan dana hibah yang lain, dana PSF juga
terikat pada peraturan-peraturan yang telah ditetapkan pemerintah.
Beberapa peraturan yang menjadi acuan dalam pedoman ini adalah:
1. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
2. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
3. Peraturan Pemerintah No. 2 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengadaan
Pinjaman dan/atau Penerimaan Hibah serta Penerusan Pinjaman
dan/atau Hibah Luar Negeri;
4. Peraturan Menteri Negara PPN/ Kepala Bappenas Nomor PER.005/
M.PPN/06/2006 tentang Tata Cara Perencanaan dan Pengajuan
Usulan Serta Penilaian Kegiatan yang dibiayai dari pinjaman dan/
atau dana hibah luar negeri;
5. Peraturan Menteri Keuangan No. 52/PMK.010/2006 tentang Tata Cara
Pemberian Hibah kepada Daerah;
6. Peraturan Menteri Keuangan No. 143/PMK.05/2006 tentang Tata Cara
Penarikan Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri; dan
7. Peraturan Menteri Keuangan No. 57/PMK.05/2007 tentang
Pengelolaan Rekening Milik Kementerian Negara/Lembaga/ Kantor/
Satuan Kerja
8. Peraturan Menteri Keuangan No. 06/PMK.02/2009 tentang Tata Cara
Perubahan Rincian Anggaran Belanja Pemerintah Pusat dan
Perubahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran tahun 2009.
3
Pedoman Mekanisme dan Prosedur Pengelolaan Dana dan Kegiatan
Fasilitas Pendukung PNPM Mandiri (PSF)
1 7
9. Keputusan Keputusan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan
Rakyat selaku Ketua Tim Pengendali PNPM Mandiri No. 10/ KEP/
MENKO/ KESRA/ III/ 2008 tentang Tim Pengarah PSF.
10. Keputusan Deputi Bidang Kemiskinan, Ketenaga-kerjaan dan UKM
Bappenas selaku Ketua Tim Pengarah PSF No.150/D.III/07/2008
tentang Pembentukan Tim Teknis PSF.
11. Peraturan Direktorat Jenderal Perbendaharaan No. 67 tahun 2006
tentang Tata Cara Pembukuan dan Pengesahan atas Realisasi Hibah
Luar Negeri Pemerintah yang Dilaksanakan secara Langsung.
12. Cooperation Agreement antara Pemerintah Indonesia dan World Bank
tentang Multidonor Support Facility for the National Program for
Community Empowerment (PNPM).
Selain itu, pelaksanaan juga memperhatikan Operations Manual, yang sudah
disekapati oleh Joint Management Committee (JMC), serta kaidah-kaidah
dalam Paris Declaration on Aid Effectiveness.
3.2 PENGUSULAN KEGIATAN
A. Usulan Kegiatan oleh K/L
Pengusulan kegiatan dari K/L ditujukan secara resmi kepada Deputi
Kemiskinan, Ketenegakerjaan dan UKM selaku Ketua JMC PSF.
Apabila usulan kegiatan dari K/L telah disetujui oleh JMC, menteri atau
pejabat atas nama menteri atau pimpinan lembaga mengajukan
permintaan hibah kepada Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/
Kepala Bappenas, yang disertai surat persetujuan JMC atau yang mewakili,
sesuai dengan Peraturan Menteri Negara PPN/ Kepala Bappenas Nomor
PER.005/M.PPN/06/2006. Surat usulan tersebut disertai dengan:
a. Kerangka Acuan (TOR) kegiatan;
b. Rencana Anggaran dan Biaya (RAB) dan rencana implementasi
anggaran;
1 8
c. Rencana Pengadaan Barang dan Jasa.
Selaras dengan tujuan utama PSF, usulan kegiatan harus memenuhi
kriteria-kriteria sebagai berikut:
a. Sesuai dengan lingkup program PNPM Mandiri sebagaimana
digambarkan dalam Window 1, 2, 3 dan 4.
b. Memiliki urgensi dan prioritas yang tinggi terkait dengan
pelaksanaan PNPM Mandiri secara keseluruhan.
Selain itu, sejalan dengan Peraturan Menteri Negara PPN/ Kepala Bappenas
Nomor PER.005/M.PPN/06/2006 tentang Tata Cara Perencanaan dan
Pengajuan Usulan Serta Penilaian Kegiatan yang Dibiayai dari Pinjaman
dan/atau Dana Hibah Luar Negeri, usulan kegiatan hendaknya:
a. Kegiatan harus mempertimbangkan kemampuan pelaksanaan.
b. Hasil kegiatan dapat dioperasikan oleh sumberdaya dalam negeri
dan dapat diperluas untuk kegiatan lainnya.
c. Usulan kegiatan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Kementerian
Negara/Lembaga tersebut.
d. Waktu pengusulan kegiatan harus menyesuaikan dengan waktu
tahun anggaran pemerintah dan
e. Siklus penyusunan DRPHLN-JM atau disebut blue book dan DRPPHLN
atau green book
Mekanisme pengusulan kegiatan dari K/L kepada PSF ditunjukkan pada
Bagan 1 berikut ini:
Pedoman Mekanisme dan Prosedur Pengelolaan Dana dan Kegiatan
Fasilitas Pendukung PNPM Mandiri (PSF)
1 9
Untuk kegiatan-kegiatan tertentu yang bersifat mendesak dan tidak
memungkinkan untuk mengikuti siklus penyusunan DIPA sebagaimana
dijelaskan dalam tabel 1, K/L dapat mengajukan usulan kegiatan kepada
JMC untuk dilakukan oleh Bank Dunia dengan penugasan dari K/L.
Mekanisme usulan mengacu pada Bagan 2.
Kegiatan yang diusulkan tersebut harus memenuhi kriteria sebagai
berikut:
a. Memiliki tingkat urgensi yang sangat tinggi dalam konteks
mendukung pelaksanaan PNPM Mandiri;
b. Tidak atau belum direncanakan sebelumnya, sehingga tidak cukup
Diterima JMC
Ditelaah Tim Teknis
dan Sekretariat PSFPersetujuan
JMC
Pemenuhan
Kelengkapan
Rencana Kerja
Mekanisme Pengajuan
berdasarkan
Kepmen Bappenas
No. 005/2006
Grant
Agreement
DIPA/
REVISI DIPAPagu Indikatif
Bagan 1.
Mekanisme Pengusulan dan Penilaian Kegiatan oleh K/L
kepada PSF
Proposal
Kegiatan
Tidak
Ya
K/L PSF Bappenas Dept.
Keuangan
2 0
waktu untuk memasukkannya ke dalam dokumen anggaran K/L
sesuai dengan prosedur yang berlaku;
c. Memerlukan fleksibilitas yang tinggi dalam pelaksanaannya,
misalnya merupakan kegiatan lintas sektoral dan K/L;
d. Memiliki durasi pelaksanaan yang sangat singkat, yakni kurang dari
satu tahun, sehingga tidak sesuai dengan jadwal waktu perencanaan
penganggaran yang dilakukan sebelum tahun anggaran berjalan.
Untuk kegiatan yang termasuk dalam kriteria tersebut, usulan kegiatan
dari K/L meliputi:
a. Kerangka Acuan Kerja;
b. Rencana Pelaksanaan Pekerjaan;
c. Rencana Anggaran dan Biaya (RAB) dan rencana implementasi
anggaran;
d. Penjelasan bahwa kegiatan tersebut perlu segera dilaksanakan dan
tidak memungkinkan untuk mengikuti prosedur pengganggaran
berdasarkan tahun anggaran pemerintah.
Pedoman Mekanisme dan Prosedur Pengelolaan Dana dan Kegiatan
Fasilitas Pendukung PNPM Mandiri (PSF)
2 1
B. Usulan Kegiatan oleh Sekretariat PSF
Pihak Bank Dunia atau dalam hal ini Sekretariat PSF mengajukan usulan
kegiatan kepada Tim Teknis PSF sebagaimana ditunjukkan oleh Bagan 3.
Usulan yang diajukan oleh Sekretariat PSF dilengkapi dengan:
a. Kerangka Acuan Kerja;
b. Rencana Pelaksanaan Pekerjaan; dan
Diterima JMC
Ditelaah Tim Teknis
dan Sekretariat PSFPersetujuan
JMC
Pemenuhan
Kelengkapan
Penyusunan
Rencana Kerja
Mekanisme
Pengajuan
berdasarkan
Kepmen Bappenas
No. 005/2006
Pemberian
mandat
kepada
Bank Dunia
Bagan 2.
Mekanisme Pengusulan dan Penilaian Kegiatan yang
Dilakukan oleh Bank Dunia atas Penugasan Pemerintah
Proposal
Kegiatan
Tidak
Ya
K/L PSF Bank Dunia Bappenas Dept.
Keuangan
Grant
Agreement
Registrasi
Hibah
Pelaporan
KegiatanPelaporan
pengunaan
hibah
2 2
c. Rencana Anggaran dan Biaya (RAB) dan rencana implementasi
anggaran
Penilaian dan
Rekomendasi
Persetujuan
Bagan 3.
Mekanisme Pengusulan dan Penilaian Kegiatan yang Dikelola
oleh Sekretariat PSF
Proposal
Ya
Sekretariat PSF Tim Teknis JMC
Penilaian
Rencana Kerja
Tidak
C. Usulan Kegiatan oleh CSO
Sedangkan untuk kegiatan yang diusulkan oleh CSO, waktu pengusulan
disesuaikan dengan tahun anggaran Bank Dunia dan rapat tahunan JMC.
Mekanisme usulan ditunjukkan oleh Bagan 4.
Untuk kegiatan yang akan dilaksanakan oleh CSO, maka usulan rencana
kegiatan terdiri dari:
a. Kerangka Acuan Kerja;
b. Rencana Pelaksanaan Pekerjaan;
c. Profile CSO yang menunjukkan pengalaman dalam bidang
pemberdayaan masyarakat;
d. Rencana Anggaran dan Biaya (RAB) dan rencana implementasi
anggaran
Pedoman Mekanisme dan Prosedur Pengelolaan Dana dan Kegiatan
Fasilitas Pendukung PNPM Mandiri (PSF)
2 3
3.3 PENILAIAN USULAN KEGIATAN
Seluruh usulan kegiatan, baik yang berasal dari K/L, CSO maupun Bank
Dunia akan dinilai oleh JMC. Penilaian tersebut dilakukan setidaknya
berdasarkan lingkup PSF, yakni:
a. Penilaian substansi usulan kegiatan, terutama adalah kesesuaian
usulan kegiatan dengan PNPM Mandiri;
b. Penilaian teknis usulan kegiatan, yakni kemampuan pelaksana
instansi pelaksana, rencana pelaksanaan kegiatan;
Bagan 4.
Mekanisme Pengusulan dan Penilaian Kegiatan oleh CSO
kepada PSF
Proposal
Kegiatan
Ya
CSO PSF
Grant Agreement
dengan Bank Dunia
Diterima JMC
Ditelaah Tim Teknis
dan Sekretariat PSFPersetujuan
JMC
Tidak
Pemenuhan
Kelengkapan
Rencana Kerja
2 4
c. Penilaian rencana pembiayaan usulan kegiatan
Sesuai dengan Peraturan Menteri Negara PPN/ Kepala Bappenas Nomor
PER.005/M.PPN/06/2006 usulan dari K/L akan dinilai meliputi aspek-aspek
sebagai berikut:
a. Kesesuaian usulan kegiatan dengan sasaran program RPJM;
b. Kelayakan teknis dan ekonomi
c. Kapasitas pelaksanaan instansi pelaksana.
3.4 MEKANISME PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Berikut ini adalah mekanisme pengambilan keputusan atas penilaian
usulan kegiatan PSF:
A. Kegiatan yang Diusulkan oleh K/L
a. Setelah proses penilaian, Tim Sekretariat dan Tim Teknis memberikan
usulan kepada JMC untuk dilakukan penilaian, selambat-lambatnya
4 (empat) minggu setelah usulan dari K/L diterima. Rekomendasi
disampaikan dalam forum rapat JMC untuk diputuskan. Keputusan
atas usulan yang diterima disampaikan kepada lembaga pengusul
dan diproses sesuai ketentuan yang relevan, seperti dijelaskan
dalam gambar 1 untuk usulan dari K/L dan gambar 3 untuk usulan
dari CSO.
b. Apabila disebabkan satu dan lain hal sehingga tidak dapat dilakukan
rapat JMC untuk mengambil keputusan, maka keputusan dapat
diambil oleh Ketua dan Wakil Ketua JMC setelah berkomunikasi
dengan para anggota melalui berbagai sarana komunikasi yang
sesuai seperti telepon, email dan lain-lain.
c. Untuk kegiatan yang diusulkan oleh Sekretariat PSF maka Sekretariat
PSF mengajukan rencana kegiatan tahunan kepada JMC melalui Tim
Teknis PSF.
Pedoman Mekanisme dan Prosedur Pengelolaan Dana dan Kegiatan
Fasilitas Pendukung PNPM Mandiri (PSF)
2 5
d. Tim Teknis akan mengkaji proposal yang diajukan, melakukan
penilaian, memberikan rekomendasi, dan menyampaikannya
kepada JMC PSF selambat-lambatnya 2 (dua) minggu setelah usulan
diterima.
3.5 PELAKSANAAN KEGIATAN
3.5.1 Kegiatan yang Dilaksanakan Langsung oleh K/L
1) Pencatatan Kegiatan dan Dana
Untuk kegiatan yang akan dilaksanakan oleh K/L, maka prosedur
pencatatan kegiatan dan dana harus mengikuti Peraturan Menteri
Keuangan No 143/PMK.05/2006, Peraturan Menteri Keuangan No 57/
PMK.05/2007 dan Peraturan Dirjen Perbendaharaan No 67 tahun 2006,
yakni:
a. Kegiatan yang dilaksanakan dengan menggunakan dana hibah
harus tercatat dalam DIPA K/L pelaksana;
b. Penarikan hibah luar negeri dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku;
c. Realisasi penarikan hibah luar negeri harus sesuai dengan yang
ditetapkan dalam DIPA;
d. Perubahan alokasi anggaran harus melalui revisi DIPA.
2) Pengadaan Barang dan jasa
Berdasarkan Keputusan Presiden No 80 tahun 2003 tentang Pengadaan
Barang dan Jasa Pemerintah Lampiran I Bab IV Bagian B Butir 2b, disebutkan
bahwa:
“Pengadaan barang/jasa yang sebagian atau seluruhnya dibiayai
dari pinjaman/hibah luar negeri dan dilakukan setelah penanda-
tanganan NPLN/grant agreement, pelaksanaannya harus mengikuti
2 6
ketentuan ketentuan (guidelines) dari pemberi pinjaman dan atau
ketentuan-ketentuan lain yang disepakati oleh pemerintah RI dengan
pemberi pinjaman dalam NPLN/grant agreement beserta dokumen
persiapan maupun dokumen-dokumen proyek dalam rangka
pelaksanaan proyek terkait.”
Namun demikian, mengacu pada Penjelasan atas butir keputusan tersebut
dinyatakan bahwa “Proses Penyusunan Naskah Pinjaman/Hibah Luar Negeri
(NPHLN) harus berpedoman pada Keputusan Presiden ini”, yang artinya dalam
proses negosiasi hibah harus diupayakan secara maksimal agar ketentuan
pengadaan barang dan jasa menggunakan peraturan pengadaan
pemerintah Republik Indonesia.
Berikut ini adalah mekanisme pengelolaan anggaran dan kegiatan yang
dilaksanakan oleh K/L.
Pedoman Mekanisme dan Prosedur Pengelolaan Dana dan Kegiatan
Fasilitas Pendukung PNPM Mandiri (PSF)
2 7
Pencairan?
Dana Masuk ke
Rek. PHLN
Implementasi
REVISI DIPA
Pemrosesan
Pembukaan
Rekening
Bagan 5.
Mekanisme Pengelolaan Kegiatan yang Dilakukan oleh
Pemerintah
Pengajuan
Revisi DIPA
K/L Bank Dunia/ JMC Dept. Keuangan
Sekretaritat PSF
Dokumen
DIPA
PermintaanPembukaan
Rekening
Rekening
PHLN
Permintaan
Pencairan Dana
Laporan
Keuangan
Grant
Agreement
Registrasi
Grant
Laporan
KeuanganPenilaian dan
Pengesahan
Tidak
Ya
2 8
3.5.2 Kegiatan K/L yang Pelaksanaannya Ditugaskan kepada Bank Dunia
1). Pelimpahan administrasi pelaksanaan
Untuk kegiatan K/L yang pelaksanaannya dikuasakan kepada Bank Dunia
maka:
a. Usulan tetap disampaikan oleh K/L sesuai dengan prosedur dalam
bagan 2 di atas.
b. Apabila usulan kegiatan disetujui oleh JMC, maka K/L mengeluarkan
surat pelimpahan (penguasaan/otorisasi) pelaksanaan kegiatan
kepada Bank Dunia, dengan memperhatikan prinsip-prinsip sebagai
berikut:
i. Berdasarkan Paris Declaration on Aid Effectiveness, K/L harus tetap
memperhatikan aspek ownership atau kepemilikan terhadap
kegiatan tersebut
ii. Pembagian wewenang dan tanggung jawab antara K/L dan
pihak Bank Dunia harus jelas dan proporsional dan dituangkan
dalam Naskah Perjanjian Hibah Luar Negeri atau Grant
Agreement.
iii. Menjamin prinsip-prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam
pelaksanaan dan pelaporan kegiatan.
c. Surat otorisasi atau penguasaan harus mengandung setidaknya:
i. Jenis pekerjaan yang dilimpahkan;
ii. Mekanisme pelaporan pelaksanaan kegiatan;
iii. Mekanisme pelaporan keuangan;
iv. Peran K/L dan Bank Dunia dalam pelaksanaan kegiatan;
v. Tanggal pelaksanaan dan akhir kontrak pelimpahan;
vi. Dan lain-lain yang dinilai perlu.
d. Bank Dunia sebagai pelaksana mandat dari K/L berkewajiban untuk
memberi laporan dan pertanggungjawaban atas seluruh pelaksanaan
Pedoman Mekanisme dan Prosedur Pengelolaan Dana dan Kegiatan
Fasilitas Pendukung PNPM Mandiri (PSF)
2 9
kegiatan kepada K/L selaku pemberi mandat/kuasa. Laporan yang
diberikan dipergunakan untuk memenuhi keperluan administrasi
pencatatan, yaitu:
i. Laporan keuangan;
ii. Laporan pelaksanaan kegiatan;
e. Dalam pelaksanaannya, K/L tetap memiliki hak dan kewajiban untuk
melakukan kontrol terhadap jalannya kegiatan atau program.
Dengan demikian K/L tetap bertanggungjawab terhadap kinerja
kegiatan atau program secara keseluruhan. Sedangkan pertang-
gungjawaban penggunaan keuangan berada pada Bank Dunia
penerima penugasan.
2) Tata Cara Penganggaran
Kegiatan K/L yang administrasi pelaksanaannya dilakukan oleh Bank Dunia
adalah untuk menyederhanakan proses administrasi agar dapat
menyesuaikan dengan dinamika dan fleksibilitas kegiatan. Namun
demikian, disadari bahwa pencatatan dalam dokumen keuangan negara
juga merupakan langkah untuk memenuhi tertib administrasi keuangan.
Oleh sebab itu, kegiatan tersebut harus memenuhi kaidah-kaidah sebagai
berikut:
a. Rincian kegiatan dan anggaran dicantumkan atau didaftarkan dalam
DIPA. Untuk memudahkan pelaksanaan, berdasarkan ketentuan yang
berlaku, pencantuman atau pencatatan dalam DIPA untuk kegiatan
hibah yang diterima setelah APBN ditetapkan dapat dilakukan
sewaktu-waktu, tanpa harus menunggu waktu penyusunan DIPA
yang biasa. Pelaksanaan kegiatan juga dapat tetap dilaksanakan
tanpa menunggu proses pencatatan tersebut selesai dilakukan.
b. Pelaksanaan kegiatan dan proses penggunaan dana menggunakan
prosedur Bank Dunia.
c. Bank Dunia harus melaporkan penggunaan keuangan kepada K/L.
3 0
d. Audit keuangan menggunakan ketentuan Bank Dunia.
e. K/L tetap bertanggungjawab terhadap audit kinerja kegiatan.
Mekanisme pengelolaan kegiatan yang dilimpahkan oleh K/L kepada Bank
Dunia digambarkan pada Bagan 6 sebagai berikut:
Implementasi
Bagan 6.
Mekanisme Pengelolaan Kegiatan yang Dilakukan oleh Bank
Dunia atas Penugasan Pemerintah
Pengajuan
Revisi DIPA
K/L Bank Dunia/ Tim Teknis JMC Dept.
Sekretariat PSF Keuangan
Grant
Agreement
Konsolidasi
Laporan
Permintaan
Pengesahan
Dokumen
DIPA
Surat
Pemberian
Otorisasi
Laporan
Keuangan
Laporan
Keuangan
Registrasi Grant
Revisi DIPA
Laporan
Keuangan
Pedoman Mekanisme dan Prosedur Pengelolaan Dana dan Kegiatan
Fasilitas Pendukung PNPM Mandiri (PSF)
3 1
3.5.3 Kegiatan yang Dilaksanakan oleh Sekretariat PSF
Sekretariat PSF sebagai wakil Bank Dunia melakukan kegiatan sebagaimana
tercantum dalam pemetaan kegiatan dalam Tabel 1. Pelaksanaan kegiatan
dilakukan sesuai dengan prosedur dan mekanisme pada gambar 3.
Seluruh kegiatan dan anggaran yang dilaksanakan Sekretariat harus
terkait dengan kegiatan operasional PSF dan mendukung kegiatan yang
dilakukan oleh JMC dan Tim Teknis PSF.
Sesuai PSF Operations Manual, Sekretariat PSF berkewajiban:
a. Setiap bulan melaporkan posisi keuangan dan perkembangan
kegiatan secara ringkas kepada JMC.
b. Menyusun laporan triwulanan untuk diketahui oleh seluruh
stakeholders.
c. Melakukan kegiatan coordination support dan operational support
sebagaimana disebutkan dalam PSF Operation Manual. Kegiatan
yang dilakukan untuk mendukung pelaksanaan koordinasi (Window
2 Kegiatan PSF) harus melalui prosedur sebagaimana diatur di bagian
awal SOP ini sesuai kategori pelaksana kegiatan (K/L, Tim Pengendali
PNPM dan CSO).
Bagan 7.
Mekanisme Pengelolaan Kegiatan yang Dilakukan oleh
Sekretariat PSF
Sekretariat PSF Tim Teknis JMC
Surat Persetujuan
Pelaksanaan
Kegiatan
Implementasi
Laporan Kegiatan
dan Keuangan
Laporan Kegiatan
dan Keuangan
Laporan Kegiatan
dan Keuangan
3 2
3.5.4 Kegiatan yang Dilaksanakan oleh CSO
Yang dimaksud kegiatan yang dilaksanakan oleh CSO adalah kegiatan
dari donor yang dilakukan oleh CSO atau lembaga organisasi non-
pemerintah lainnya sebagaimana ditunjukkan dalam Bagan 4. Mengingat
hibah dari donor disalurkan langsung kepada CSO dan bukan merupakan
hibah kepada pemerintah Indonesia, maka perjanjian kerjasama dilakukan
antara CSO dan Donor dengan persetujuan dari JMC untuk memastikan
bahwa kegiatan ada dalam kerangka PSF. Seluruh pertanggungjawaban
kegiatan dan keuangan ada pada Donor dan CSO yang bersangkutan.
Donor dan CSO wajib melaporkan pengelolaan kegiatan dan penggunaan
dana kepada JMC sebagaimana ditunjukkan oleh Bagan 8.
Bagan 8.
Mekanisme Pengelolaan Kegiatan yang Dilakukan oleh CSO
CSO Sekretariat PSF/Donor JMC
Persetujuan
Kegiatan
Implementasi
Laporan Kegiatan
dan Keuangan
Laporan Kegiatan
dan Keuangan
Laporan Kegiatan
dan Keuangan
Kontrak Kerja
Pedoman Mekanisme dan Prosedur Pengelolaan Dana dan Kegiatan
Fasilitas Pendukung PNPM Mandiri (PSF)
3 3
MONITORING DAN EVALUASI
Kegiatan monitoring dan evaluasi dilakukan dengan melibatkan unit
dalam PSF, yakni Joint Management Committee, Tim Teknis dan Tim
Sekretariat, serta lembaga pelaksana (K/L dan/atau CSO). Hasil
monitoring dan evaluasi akan menjadi acuan untuk memperbaiki
pelaksanaan dan keberlanjutan kegiatan. Monitoring sekurang-kurangnya
dilakukan setiap triwulanan. Sedangkan kegiatan evaluasi dilakukan
sekurang-kurangnya satu kali dalam satu tahun atau satu periode
kegiatan.
4
3 4
PELAPORAN
5.1. LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN
Setiap lembaga pelaksana, baik Bank Dunia, K/L maupun CSO wajib
menyampaikan laporan triwulanan kepada JMC PSF. Termasuk dalam hal
ini adalah laporan yang disampaikan Bank Dunia terkait pelaksanaan
kegiatan yang dimandatkan oleh K/L.
Laporan tersebut terdiri dari:
1. Laporan realisasi keuangan;
2. Laporan kemajuan kegiatan, termasuk di dalamnya adalah output
yang dihasilkan, kemudian dibandingkan dengan rencana
pelaksanaan yang telah disusun sebelumnya;
3. JMC berhak mengajukan pertanyaan kepada pihak pelaksana terkait
pelaksanaan kegiatan.
5.2. LAPORAN BANK DUNIA KEPADA PEMERINTAH INDONESIA
MELALUI JMC
Sebagai administrator trust fund untuk PNPM Support Facility, Bank Dunia
menyampaikan laporan bulanan dalam format ringkas kepada setiap
anggota JMC, baik wakil GOI maupun anggota yang berasal dari lembaga/
negara donor.
Selanjutnya, setiap tahunnya Bank Dunia sebagai administrator PSF
menyampaikan laporan keuangan dan kegiatan kepada pemerintah
Indonesia melalui JMC.
Laporan tersebut terdiri dari:
a. Laporan realisasi keuangan;
5
Pedoman Mekanisme dan Prosedur Pengelolaan Dana dan Kegiatan
Fasilitas Pendukung PNPM Mandiri (PSF)
3 5
b. Laporan kemajuan kegiatan, termasuk di dalamnya adalah output
yang dihasilkan, kemudian dibandingkan dengan rencana
pelaksanaan yang telah disusun sebelumnya.
5.3. LAPORAN TERPADU (CONSOLIDATED REPORT)
JMC adalah wakil pemerintah Indonesia dalam pelaksanaan dan kegiatan
PSF. Oleh sebab itu, JMC bertanggung jawab secara keseluruhan terhadap
pelaksanaan kegiatan dan penggunaan dana PSF. Meskipun demikian,
karena JMC bukan merupakan lembaga pelaksana, maka JMC tidak
bertanggungjawab terhadap administrasi kegiatan dan dana yang
digunakan oleh kegiatan. Namun JMC menerima laporan pertanggung-
jawaban kegiatan dan dana kegiatan PSF dari lembaga pelaksana (Bank
Dunia, K/L dan CSO). Dengan demikian, tanggung jawab berada pada K/L
dan instansi pelaksana atau Bank Dunia yang ditugaskan oleh K/L.
Sehubungan dengan itu, maka pertanggungjawaban JMC secara
keseluruhan tercermin di dalam laporan terpadu yang dikumpulkan dari
laporan pertanggungjawaban masing-masing lembaga pelaksana
tersebut.
Untuk itu, laporan perkembangan pelaksanaan dari lembaga pelaksana
yang disampaikan kepada JMC akan disusun oleh Sekretariat PSF dan Tim
Teknis menjadi Laporan Terpadu (consolidated Report). Pertanggung-
jawaban JMC dalam kinerja PSF secara keseluruhan dicerminkan dalam
Laporan Terpadu ini. Laporan Terpadu disusun setiap tahun dan
disampaikan kepada pemerintah Indonesia dan lembaga/negara donor
sebagai pertanggungjawaban.
3 6
REVIU DAN AUDIT
Sesuai dengan kategori lembaga pelaksana, pengaturan audit adalah
sebagai berikut:
6.1 KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN LANGSUNG OLEH K/L
Berdasarkan ketentuan yang berlaku, kegiatan yang dibiayai oleh PSF akan
diaudit oleh lembaga audit negara, yakni Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
atau Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Di tingkat
K/L, akan dilakukan reviu terhadap seluruh laporan kegiatan yang didanai
PSF oleh Inspektorat untuk memastikan bahwa program/kegiatan telah
dilaksanakan sesuai rencana, norma, standar, dan ketentuan yang telah
ditetapkan. Langkah reviu dapat meningkatkan kesiapan pelaksana
kegiatan, sebelum diaudit oleh BPK atau BPKP.
Bila berdasarkan pemeriksaan oleh lembaga audit negara terdapat
beberapa hal yang perlu diperbaiki, maka pihak pengelola atau K/L harus
menindaklanjuti hasil temuan tersebut. Hasil audit oleh lembaga audit
negara akan menjadi bahan pertimbangan keberlanjutan kegiatan yang
didanai oleh PSF.
6.2 KEGIATAN K/L YANG PELAKSANAANNYA DITUGASKAN KEPADA
BANK DUNIA
Pelaksanaan kegiatan dan administrasi dana untuk kegiatan ini dilakukan
oleh Bank Dunia. Bank Dunia mempertanggungjawabkan pelaksanaan
kegiatan kepada K/L pemberi tugas/mandat dan menyampaikan laporan
seperti telah diatur dalam bagian 5.1 SOP ini. Audit untuk kegiatan ini
akan mengikuti prosedur audit Bank Dunia.
6
3 7
Pedoman Mekanisme dan Prosedur Pengelolaan Dana dan Kegiatan
Fasilitas Pendukung PNPM Mandiri (PSF)
6.3 KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN OLEH SEKRETARIAT PSF
Pengelolaan kegiatan dan dana yang dilakukan oleh Bank Dunia selaku
Sekretariat PSF akan diaudit oleh Kantor Akuntan Publik sesuai dengan
prosedur audit Bank Dunia. Laporan pelaksanaan disampaikan kepada
JMC.
6.4 PELAKSANAAN KEGIATAN OLEH CSO
Mengingat seluruh pelaksanaan dilakukan oleh CSO, maka audit dilakukan
oleh Kantor Akuntan Publik. CSO sepenuhnya bertanggungjawab terhadap
hasil audit keuangan tersebut.
3 8
PENUTUP
Pedoman ini disusun untuk menjadi acuan pengelolaan dana dan kegiatan
PNPM Support Facility (PSF). Bila di kemudian hari diperlukan perubahan
terhadap Pedoman ini, maka perubahan tersebut akan dilakukan dengan
persetujuan Joint Management Committee PSF.
7