SOP POLI

12
PEMERIKSAAN PAP SMEAR No. Dokumen SPO/YANMED/RS/004 No. Revisi 00 Halaman 1-2 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Tanggal Terbit 13 November 2014 Ditetapkan Ditetapkan Direktur dr.R.M. Byar Sabardiman Pengertian Pemeriksaan Pap Smear adalah Pemeriksaan kesehatan wanita dengan mengambil sedikit lendir leher rahim melalui proses tertentu serta pemeriksaan dibawah mikroskop akan diperiksa perubahan sel-sel permukaan leher rahim. Tujuan tujuan tes pap smear ini adalah mengetahui atau pun mendeteksi adanya kanker leher rahim / kanker mulut rahim. Kebijakan Sesuai SK Dirut No. 00/000 01/DIR/00-2011, tanggal 01 Agustus 2011 tentang Struktur Organisasi dan uraian tugas serta fungsi keperawatan. Prosedur Alat-alat yang diperlukan untuk pengambilan pap test yaitu : 1. Perawat mempersiapkan alat : - Formulir konsultasi sitologi. - Spatula ayre yang dimodifikasi dan cytobrush. - Kaca benda yang pada satu sisinya telah diberikan tanda/label. - Spekulum cocor bebek

description

SOP Poliklinik Rumah Sakit

Transcript of SOP POLI

PEMERIKSAAN PAP SMEAR

No. Dokumen

SPO/YANMED/RS/004

No. Revisi

00

Halaman

1-2

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Tanggal Terbit

13 November 2014Ditetapkan DitetapkanDirektur

dr.R.M. Byar Sabardiman

PengertianPemeriksaan Pap Smear adalah Pemeriksaan kesehatan wanita dengan mengambil sedikit lendir leher rahim melalui proses tertentu serta pemeriksaan dibawah mikroskop akan diperiksa perubahan sel-sel permukaan leher rahim.

Tujuan tujuan tes pap smear ini adalah mengetahui atau pun mendeteksi adanya kanker leher rahim / kanker mulut rahim.

Kebijakan Sesuai SK Dirut No. 00/000 01/DIR/00-2011, tanggal 01 Agustus 2011 tentang Struktur Organisasi dan uraian tugas serta fungsi keperawatan.

Prosedur Alat-alat yang diperlukan untuk pengambilan pap test yaitu :1. Perawat mempersiapkan alat :- Formulir konsultasi sitologi.- Spatula ayre yang dimodifikasi dan cytobrush.- Kaca benda yang pada satu sisinya telah diberikan tanda/label.- Spekulum cocor bebek - Tabung berisikan larutan fiksasi alcohol 95 %.- hand scoon steril- korentang- bengkok- Lampu sorot- Jely pelumas- Hair sprayAdapun cara dalam mengambil sediiannya adalah sebagai berikut :1. Siapkan alat.2. Perkenalkan diri dan lakukan inform consent.3. Sebelum memulai prosedur, pastikan bahwa label wadah specimen diisi, pastikan bahwa preparat diberi label yang menulis tanggal dan nama serta nomor identitas wanita.4. Cuci tangan di air mengalir dengan 7 langkah.5. Gunakan handscoon steril yang diambil dengan korentang.6. Minta pasien untuk memposisikan diri secara litotomi.7. Lakukan vulva higien8. Lumasi spekulum dengan jeli agar mudah di masukan.9. Masukan spekulum secara perlahan hingga batasnya kemudian putar 90 derajat.10. Buka spekulum11. Cari porsio kemudian masukan stobrush di bagian endoserviks.Salah satu dari 4 metode pengumpulan spesimen berikut untuk apusan pap dapat digunakan : Tempatkan bagian panjang ujung spatula kayu yang ujungnya sedikit runcing/ pengerik plastic mengenai dan masuk ke dalam mulut eksterna serviks dan tekan. Ambil spesimen kanalis servikalis dengan memutar spatula satu lingkaran penuh Ujung kapas aplikator berujung kapas dilembabkan dengan normal saline, insersi aplikator tersebut ke dalam saluran serviks 2 cm dan putar 3600. Insersi alat gosok sepanjang 1-2 cm ke dalam saluran serviks dan putar 90-1800. Gunakan kombinasi metode untuk metode memasukkan spatula. Sebarkan sel-sel pada preparat yang sudah diberi label. Apabila sel-sel dikumpulkan pada spatula kayu, tempatkan satu sisi diatas dekat label diatas setengah bagian atas preparat dan usap 1 kali sampai ke ujung preparat. Kemudian balikkan spatula dan tempatkan sisi datar lain dekat label pada setengah bagian bawah preparat dan usap satu kali sampai ujung preparat. Segera semprot preparat dengan bahan fiksasi/ masukkan bahan tersebut didalam tabung berisi larutan fiksasi.(Helen Varney, 2007). Bila fasilitas pewarnaan jauh dari tempat praktek sederhana, dapat dimasukkan dalam amplop/pembungkus yang dapat menjamin kaca sediaan tidak pecah. Dengan pengambilan sediaan yang baik, fiksasi dan pewarnaan sediaan baik serta pengamatan mikroskopik yang cermat, merupakan langkah yang memadai dalam menegakkan diagnosis.

Unit kerja terkaitLaboraturium dan Poliklinik Kebidanan

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

1-2

STANDAR PROSEDUROPERASIONAL Tanggal Terbit

01 Agustus 2011

Ditetapkan DitetapkanDirektur RSIA RP. Soeroso

dr.R.M. Byar Sabardiman

Pengertian

Tujuan

Kebijakan Sesuai SK Dirut No. 00/000 01/DIR/00-2011, tanggal 01 Agustus 2011 tentang Struktur Organisasi dan uraian tugas serta fungsi keperawatan.

Prosedur

Unit kerja terkait

PEMASANGAN KB IUD

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

1-2

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Tanggal Terbit

01 Agustus 2011

Ditetapkan DitetapkanDirektur RSIA RP. Soeroso

dr.R.M. Byar Sabardiman

PengertianKB IUD adalah alat kontrasepsi non hormonal jangka panjang yang dipasang didalam Rahim.

Tujuan Tujuan penggunaan IUD adalah untuk mencegah kehamilan.

Kebijakan Sesuai SK Dirut No. 00/000 01/DIR/00-2011, tanggal 01 Agustus 2011 tentang Struktur Organisasi dan uraian tugas serta fungsi keperawatan.

Prosedur . Peralatan Yang Diperlukan Untuk Pemasangan 1. Lampu2. Speculum 3. Lidi kapas4. Larutan antiseptic5. Sarung tangan bersih6. Wadah sekali pakai untuk instrument yang sudah dipakai dan sampah klinis8. Baki/bengkok sterilSonde uterus lentur steril yang berskla sentimeterTenakulum satu-gigi dengan ujung tumpul yang steril Gunting yang cukup panjang sehingga dapat memotong benangTampon Tang

Tehnik PemasanganKarena metode pemasangan berbeda untuk masing-masing alat, maka pemasangan paling aman apabila kita mengikuti petunjuk produsen dengan cermat.1. Sepanjang prosedur, harus diterapkan teknik jangan menyentuh (no touch technique). Bagian dari sonde dan alat pemasangan yang sudah terisi yang masuk ke dalam uterus jangan disentuh, bahkan dengan tangan yang sudah bersarung, kapanpun. Dengan demikian, pemakaian sarung tangan yang bersih (non-steril) sudah memadai.2. Setelah pemeriksaan panggul bimanual, serviks dipajankan dengan speculum sementara wanita berbaring dalam posisi litotomi modifikasi atau posisi lateral.3. Serviks dibersihkan dengan antiseptik dan dipegang dengan tampon tang. Tarikan ringan untuk meluruskan kanalis uteroservikalis membantu pemasangan AKDR di fundus.4. Sonde uterus dimasukkan dengan htai-hati untuk menentukan kedalaman dan arah rongga uterus serta arah dan kepatenan kanalis servikalis apabila dijumpai spasme/stenosis serviks, maka mungkin perlu dipertimbangkan pemberian anestetik lokal dan dilatasi os serviks.5. AKDR dimasukkan ke dalam alat pemasangan sehingga AKDR akan berletak rata dalam bidang transversal rongga uterus saat dilepaskan.6. AKDR jangan berada di dalam alat pemasanga lebih dari beberapa menit karena alat ini akan kehilangan elastisitasnya dan bentuknya akan berubah.7. Tabung alat pemasanga secara hati-hati dimasukkan melalui kanalis servikalis, AKDR dilepaskan sesuai instruksi spesifik untuk masing-masing alat kemudian alat pemasang dikeluarkan.8. Setelah pemasangan, dianjurkan untuk melakukan sonde kanalis ulang untuk menyingkirkan kemungkinan AKDR terletak rendah. AKDR harus diletakkan di fundus agar insidensi ekspulsi dan kehamilan rendah.9. Benang AKDR harus dipotong dengan gunting panjang sampai sekitar 3 cm dan os eksternus.

E.

Unit kerja terkait

PEMERIKSAAN CTG

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

1-2

STANDAR PROSEDUROPERASIONAL Tanggal Terbit

Ditetapkan DitetapkanDirektur RSIA RP. Soeroso

dr.R.M. Byar Sabardiman

PengertianSuatu alat yang digunakan untuk mengukur DJJ pada saat kontraksi maupun tidak.Jadi bila doppler hanya menghasilkan DJJ maka pada CTG kontraksi ibu juga terekam dan kemudian dilihat perubahan DJJ pada saat kontraksi dan diluar kontraksi. Bila terdapat perlambatan maka itu menandakan adanya gawat janin akibat fungsi plasenta yang sudah tidak baik.

Tujuan Untuk melihat kesejahteraan janin apakah keadaan janin masih baik atau tidak

Kebijakan setiap

Prosedur Persetujuan tindak medik (Informed Consent) : menjelaskan indikasi, cara pemeriksaan dan kemungkinan hasil yang akan didapat. Persetujuan tindak medik ini dilakukan oleh dokter penanggung jawab pasien (cukup persetujuan lisan). Kosongkan kandung kencing. Periksa kesadaran dan tanda vital ibu. Ibu tidur terlentang, bila ada tanda-tanda insufisiensi utero-plasenter atau gawat janin, ibu tidur miring ke kiri dan diberi oksigen 4 liter / menit. Lakukan pemeriksaan Leopold untuk menentukan letak, presentasi dan punktum maksimum DJJ Hitung DJJ selama satu menit; bila ada his, dihitung sebelum dan segera setelah kontraksi berakhir.. Pasang transduser untuk tokometri di daerah fundus uteri dan DJJ di daerah punktum maksimum. Setelah transduser terpasang baik, beri tahu ibu bila janin terasa bergerak, pencet bel yang telah disediakan dan hitung berapa gerakan bayi yang dirasakan oleh ibu selama perekaman KTG. Hidupkan komputer dan Kardiotokograf. Lama perekaman adalah 30 menit (tergantung keadaan janin dan hasil yang ingin dicapai). Lakukan dokumentasi data pada disket komputer (data untuk rumah sakit). Matikan komputer dan mesin kardiotokograf. Bersihkan dan rapikan kembali Beri tahu pada pasien bahwa pemeriksaan telah selesai. Berikan hasil rekaman KTG kepada dokter penanggung jawab atau paramedik membantu membacakan hasi interpretasi komputer secara lengkap kepada dokter. PARAMEDIK (BIDAN) DILARANG MEMBERIKAN INTERPRETASI HASIL CTG KEPADA PASIEN

Unit kerja terkait