SOP Pengaman Pantai

8
Standar Operasi dan Prosedur (SOP) Perlindungan Lingkungan Konstruksi Bangunan Pengaman Pantai SOP ini untuk Dilampirkan Sebagai Bagian Dokumen Kontrak Konstruksi

description

SOP Pengaman Pantai

Transcript of SOP Pengaman Pantai

Page 1: SOP Pengaman Pantai

Standar Operasi dan Prosedur (SOP) Perlindungan Lingkungan Konstruksi Bangunan Pengaman Pantai

SOP ini untuk Dilampirkan Sebagai Bagian Dokumen Kontrak Konstruksi

Page 2: SOP Pengaman Pantai
Page 3: SOP Pengaman Pantai

STANDAR OPERASI DAN PROSEDUR (SOP) LINGKUNGAN KONSTRUKSI BANGUNAN PENGAMAN PANTAI,

I. Pendahuluan Rencana pembangunan bangunan pengaman pantai yang tidak dilengkapi dengan AMDAL

atau UKL-UPL perlu dilengkapi dengan Standar Operasi dan Prosedur (SOP) Perlindungan

Lingkungan. SOP ini berisi rencana mitigasi untuk mencegah atau meminimumkan dampak

lingkungan negatif.

II. Tujuan SOP Tujuan penyusunan Standar Operasi dan Prosedur (SOP) Perlindungan Lingkungan adalah

untuk dapat memberikan pertimbangan perlindungan lingkungan (baik komponen fisik,

biologi maupun sosial) dalam pelaksanaan konstruksi bangunan pengaman pantai.

III. Deskripsi Kegiatan Pada dasarnya SOP berisi upaya mencegah atau meminimumkan dampak negatif terhadap

lingkungan dari kegiatan pembangunan bangunan pengaman pantai. Tahap-tahapan kegiatan

konstruksi bangunan pengaman pantai, terutama yang berpotensi menimbulkan dampak

terhadap lingkungan (bila kurang dikelola dengan baik), meliputi:

1. Tahap Pra-Konstruksi

a. Sosialisasi

Sosialisasi dilakukan dengan memasang pengumuman pada papan billboard pada

tempat yang mudah dibaca masyarakat, seperti contoh gambar di bawah:

Sosialisasi bertujuan agar masyarakat mengetahui rencana kegiatan, dengan demikian

diharapkan potensi timbulnya dampak sosial sudah dapat diantisipasi sejak awal.

3

Page 4: SOP Pengaman Pantai

Akan Dilaksanakan

Pekerjaan Bangunan Pengaman Pantai sepanjang .... m

b. Survei dan pengukuran

Survei lapangan dan pengukuran dilaksanakan setelah sosialisasi.

2. Tahap Konstruksi

Aktifitas tahap konstruksi yang berpotensi menimbulkan dampak lingkungan, sebagai

berikut:

a. Perekrutan tenaga kerja

Kegiatan penerimaan tenaga kerja untuk konstruksi perlu memberi prioritas kepada

masyarakat setempat, untuk mencegah dampaknegatif kecemburuan sosial.

b. Pengoperasian basecamp

Pengoperasian basecamp kerja berpotensi menimbulkan dampak pada sanitasi. Pada

basecamp dilengkapi dengan MCK dan tempat sampah.

c. Penyiapan lahan

Penyiapan lahan berpotensi menimbulkan dampak terhadap flora dan fauna. Jika

dalam penyiapan lahan dilakukan penebangan vegetasi (pohon), kontraktor perlu

melakukan penanaman kembali pada tempat lain di sekitarnya.

d. Mobilisasi material

Kegiatan mobilisasi material berpotensi menimbulkan dampak pada keselamatan

pelayaran jika dilakukan melalui laut, serta kerusakan jalan dan gangguan lalu lintas

(kemacetan dan kecelakaan lalu lintas) jika melalui darat.

e. Pekerjaan konstruksi bangunan pengaman pantai

Keberadaan konstruksi pengaman bengunan pantai dapat menghambat aliran air hujan

(run off) masuk ke perairan.

4

Page 5: SOP Pengaman Pantai

IV. Standar Operasi Dan Prosedur (SOP) Perlindungan Lingkungan Pada Konstruksi

Bangunan Pengaman Pantai

Standar Operasi dan Prosedur (SOP) Perlindungan Lingkungan disajikan pada tabel berikut,

yang berisi kolom-kolom:

1. Perlindungan Lingkungan, merupakan komponen lingkungan sekitar lokasi kegiatan

yang perlu diberikan perhatian/perlindungan.

2. Standar Operasi dan Prosedur (SOP), merupakan kegiatan standar operasi prosedur

untuk melaksanakan perlindungan lingkungan.

3. Tolok Ukur, merupakan ukuran yang hendak dicapai dari pelaksanaan SOP.

Tabel 1. Standar Operasi dan Prosedur (SOP) Perlindungan Lingkungan Pada Konstruksi Bangunan Pengaman Pantai

No Perlindungan Lingkungan

SOP Lingkungan Pada Konstruksi Bangunan Pengaman Pantai Tolok Ukur

1 Peluang kesempatan kerja bagi masyarakat setempat

Dalam perekrutan tenaga kerja, sedapat mungkin kontraktor memberikan prioritas kepada masyarakat setempat yang memenuhi persyaratan, atau mereka yang dinilai mempunyai kemampuan untuk dilatih.

Ada sebagian tenaga kerja dari masyarakat setempat yang direkrut sebagai tenaga kerja.

2 Perlindungan terhadap sumber quarry

- Untuk memenuhi kebutuhan material kontraktor mencari dari pemilik quarry yang mempunyai ijin dari instansi berwenang.

- Menghindari sumber bahan dari sumberdaya alam vitas, sepeti: hutan, lindung atau sungai.

Kontraktor memper-oleh copy ijin quarry atau informasi nama instansi pemberi ijin dan nomor ijin.

3 Menjaga hubungan sosial kemasyarakat an

Untuk meminimumkan konflik sosial dengan masyarakat, sedapat mungkin masyarakat dilibatkan dalam kegiatan konstruksi (terutama dalam penentuan titik-titik lokasi proyek yang berbatasan dengan tanah masyarakat).

Tidak ada komplain masyarakat menyangkut batas lahan.

4 Mencegah gangguan keselamatan pelayaran (jika mobilisasi material melalui laut)

Pemasangan rambu-rambu navigasi secara memadai (melalui koordinasi dengan kantor pelabuhan setempat)

Tidak terjadi kecelakaan pelayaran yang disebabkan oleh maobilisasi material.

5 Mencegah kerusakan jalan dan gangguan lalu lintas oleh mobilisasi material

- Tonase pengangkutan material tidak melebihi kapasitas jalan yang dilalui.

- Bila mobilisasi material menyebabkan kerusakan jalan, kontraktor bertang-gung jawab memperbaiki seperti kondisi semula.

- Kontraktor berkoordinasi dengan Dinas

Mobilisasi material tidak menimbulkan kerusakan jalan dan gangguan lalu lintas di sepanjang jalan yang dilalui.

5

Page 6: SOP Pengaman Pantai

No Perlindungan Lingkungan

SOP Lingkungan Pada Konstruksi Bangunan Pengaman Pantai Tolok Ukur

Perhubungan setempat dalam menentukan rute mobilisasi material.

- Menempatkan petugas pengatur lalu lintas pada daerah rawan pada rute mobilisasi material.

6 Mencegah genangan air/ kelancaran aliran drainase

Menjaga kelancaran aliran air selama kegiatan konstruksi (misalnya dengan membuat outlet pada bagian bangunan pengaman pantai)

Tidak terjadi genangan air.

7 Perlindungan flora dan fauna

- Sedapat mungkin mempertahankan pohon yang ada (termasuk mangrove – jika ada).

- Penanaman pohon baru pengganti yang ditebang.

- Pohon ditanam pada jarak yang cukup dari bangunan pengaman pantai.

Pohon penghijauan tumbuh dengan baik. Bila pertumbuhan ku-rang baik, kontraktor mengganti dengan pohon baru dan perawatan yang lebih baik.

8 Perlindungan kualitas udara

- Kontraktor menggunakan peralatan dan kendaraan yang telah lulus uji emisi.

- Melakukan peliharaan mesin dan peralatan pengendali polusi dengan melakukan pengecekan berkala.

Masyarakat tidak me-ngeluhkan gangguan pencemaran debu. Kandungan debu tidak melampaui baku mutu 230 ug/Nm3 (PP No. 41 tahun 1999).

9 Minimalisasi kebisingan

- Kontraktor menggunakan peralatan dan kendaraan yang terawat baik sehingga tidak menimbulkan gangguan kebisingan.

- Berikan perhatian (pemasangan rambu) untuk mengurangi kebisingan, terutama pada daerah peka sepert: sekolahan, rumah sakit, klinik dan tempat ibadah.

- Sediakan alat pengendali kebisingan untuk melindungi kesehatan dan keselamatan pekerja konstruksi (misalnya menyediakan pelindung telinga untuk kegiatan yang melebihi 85 dB)

Masyarakat tidak me-ngeluhkan gangguan kebisingan. Tingkat kebisingan tidak melampaui standar kebisingan (Kep.Men. LH No. 48 Tahun 1996)

10 Sanitasi lingkungan - Rancang basecamp karyawan dengan baik, dan pastikan tersedia fasilitas sanitasi dan air yang memadai;

- Mengurangi genangan air dengan membuat saluran yang baik ke arah badan air terdekat;

- Menyediakan toilet pada basecamp yang dilengkapi dengan resapan.

- Mengolah air limbah dengan baik sebelum memasuki badan air untuk menghindari pencemaran badan air atau laut.

- Melakukan pengecekan parameter air limbah pada tempat pengaliran (outlet) secara periodik, termasuk bakteri coliform, untuk memastikan bahwa

Kondisi sanitasi pada tempat kerja terpelihara baik (bersih). Kualitas air sumur tidak mengandung bakteri coliform.

6

Page 7: SOP Pengaman Pantai

No Perlindungan Lingkungan

SOP Lingkungan Pada Konstruksi Bangunan Pengaman Pantai Tolok Ukur

kualitasnya memenuhi standar air limbah;

- Kontraktor harus melakukan pem-bersihan tempat kerja, kantor sementara, tempat hunian secara teratur.

- Kontraktor tidak diperkenankan me-ngubur sampah atau sisa bahan bangunan di lokasi proyek tanpa persetujuan Direksi Pekerjaan.

- Kontraktor tidak diperkenankan membuang limbah berbahaya seperti cairan kimia, minyak atau thinner cat ke dalam saluran atau prasarana sanitasi yang ada.

- Pada saat pekerjaan selesai, tempat kerja harus ditinggal dalam keadaan bersih dan siap dipakai oleh pemilik.

11 Minimalisasi kontaminasi tanah dan perairan

- Gunakan penampung sekunder untuk menampung bocoran saat memin-dahkan atau mengganti bahan cair.

- Gunakan alat yang sesuai (pompa, corong) untuk memindahkan bahan cair.

- Tempatkan bahan berbahaya di tempat tertutup.

- Latih pekerja untuk pengelolaan bahan dan limbah berbahaya dengan baik.

Tidak ada kebocoran bahan cair yang men-cemari lingkungan tanah dan perairan.

12 Perlindungan ter-hadap kesehatan

- Menyediakan sarana sanitasi yang baik, termasuk tempat pembuangan sampah di lokasi proyek dan tempat tinggal pekerja.

- Tempatkan sumur air minum (untuk pekerja) sekurangnya 30 m dari septic tank.

Tidak ada peningkatan jumlah pasien pada puskesmas setempat antara periode sebelum dan selama konstruksi

13 Perlindungan terhadap keselamatan kerja

- Berikan label yang sesuai pada perlengkapan kesehatan dan tablet/cairan penjernih air dengan bahasa setempat serta berikan penjelasan dan penerangan atas penggunaannya.

- Pekerja menggunakan perlengkapan keselamatan kerja (topi, sepatu, pakaian kerja).

- Menyediakan peralatan pemadam kebakaran

- Menyediakan pagar yang sesuai & rambu-rambu khusus di sekitar area konstruksi & fungsi pendukung lainnya

- Sediakan lampu penerangan di lokasi, lapisan refleksi, dan rambu-rambu yang

Angka kecelakaan kerja adalah nol.

7

Page 8: SOP Pengaman Pantai

No Perlindungan Lingkungan

SOP Lingkungan Pada Konstruksi Bangunan Pengaman Pantai Tolok Ukur

sesuai. - Memberikan pelatihan bagi perkeja

secara berkala, rapat keselamatan harian, dan pemantauan menerus kegiatan pekerja

- Perlengkapan K3 harus tersedia pada tempat kerja

8