Sop Pembalutan Dan Pembidaian

5
SOP PEMBALUTAN DAN PEMBIDAIAN PEMBALUTAN Pengertian Membalut adalah tindakan untuk menyangga atau menahan bagian tubuh agar tidak bergeser atau berubah dari posisi yang dikehendaki. Tujuan : • menghindari bagian tubuh agar tidak bergeser pada tempatnya • mencegah terjadinya pembengkakan • menyokong bagian tubuh yang cedera dan mencegah agar bagian itu tidak bergeser • mencegah terjadinya kontaminasi Alat dan bahan • mitella adalah pembalut berbentuk segitiga • dasi adalah mitella yang berlipat-lipat sehingga berbentuk seperti dasi • pita adalat pembalut gulung • plester adalah pembalut berperekat • pembalut yang spesifik • kassa steril Prosedur pembalutan 1. perhatikan tempat atau letak yang akan dibalut dengan menjawab pertanyaan ini: a. bagian dari tubuh yang mana? b. Apakah ada luka terbuka atau tidak? c. Bagaimnan luas luka tersebut? d. Apakah perlu membatasi gerak bagian tubuh tertentu atau tidak? 2. pilih jenis pembalut yang akan dipergunakan dapat salah satu atau kombinasi 3. sebelum dibalut jika luka terbuka perlu diberi desinfeksi atau dibalut dengan pembalut yang mengandung desinfeksi atau dislokasi perlu direposisi.

description

Sop Pembalutan Dan Pembidaian

Transcript of Sop Pembalutan Dan Pembidaian

Page 1: Sop Pembalutan Dan Pembidaian

SOP PEMBALUTAN DAN PEMBIDAIAN

PEMBALUTAN

Pengertian Membalut adalah tindakan untuk menyangga atau menahan bagian tubuh agar tidak bergeser atau berubah dari posisi yang dikehendaki.

Tujuan :• menghindari bagian tubuh agar tidak bergeser pada tempatnya• mencegah terjadinya pembengkakan• menyokong bagian tubuh yang cedera dan mencegah agar bagian itu tidak bergeser• mencegah terjadinya kontaminasi

Alat dan bahan• mitella adalah pembalut berbentuk segitiga• dasi adalah mitella yang berlipat-lipat sehingga berbentuk seperti dasi• pita adalat pembalut gulung• plester adalah pembalut berperekat• pembalut yang spesifik• kassa steril

Prosedur pembalutan 1. perhatikan tempat atau letak yang akan dibalut dengan menjawab pertanyaan ini:

a. bagian dari tubuh yang mana?b. Apakah ada luka terbuka atau tidak?c. Bagaimnan luas luka tersebut?d. Apakah perlu membatasi gerak bagian tubuh tertentu atau tidak?

2. pilih jenis pembalut yang akan dipergunakan dapat salah satu atau kombinasi3. sebelum dibalut jika luka terbuka perlu diberi desinfeksi atau dibalut dengan pembalut yang mengandung desinfeksi atau dislokasi perlu direposisi.4. tentukan posisi balutan dengan mempertimbangkan:

• dapat membatasi pergeseran atau gerak bagian tubuh yang memang perlu difiksasi• sesedikit mungkin gerak bagian tubuh yang lain• usahakan posisi balutan yang paling nyaman untuk kegiatan pokok penderita• tidak menggangu peredaran darah, misalanya pada balutan berlapis-lapis yang paling bawah letaknya di sebelah distal• tidak mudah kendor atau lepas

Cara membalut:1. Dengan mitella

a. salah satu sisi mitella dilkipat 3-4 cm sebanyak 1-3 kalib. pertengahan sisi yang telah terlipat diletakkan di luar bagian yang akan dibalut, lalu

ditarik secukupnya dan kedua ujung sisi itu diikatkan

Page 2: Sop Pembalutan Dan Pembidaian

c. salah satu ujung yang bebas lainnya ditarik dan dapat diikatkan pada ikatan atau diikatkan pada tempat lain maupun dapat dibiarkan bebas, hla ini tergantung pada tempat dan kepentingannya.

2. Dengan dasia. Pembalut mitella dilipat-lipat dari salah satu sisi sehingga berbentuk pita dengan

masing-masing ujung lancipb. Bebatkan pada tempat yang akan dibalut sampai kedua ujungnya dapat diikatkanc. Diusahakan agar balutan tidak mudah kendor dengan cara sebelum diikat arahnya

saling menarikd. Kedua ujungnya diikatkan secukupnya

3. Dengan pitaa. berdasar besar bagian tubuh yang akan dibalut maka dipilih pembalutan pita ukuran

lebar yang sesuaib. balutan pita biasanya beberapa lapis, dimulai dari salah satu ujung yang diletakkan

dari proksimal ke distal menutup sepanjang bagian tubuh yang akan dibalut kemudian dari distal ke proksimal dibebatkan dengan arah bebatan saling menyilang dan tumpang tindih antara bebatan ynag satu dengan bebatan berikutnya

c. kemudian ujung yang dalam tadi diikat dengan ujung yang lain secukupnya.

4. Dengan plestera. jika ada luka terbuka • luka diberi obat antiseptic • tutup luka dengan kassa • baru lekatkan pembalut plester

b. jika untuk fiksasi • balutan plester dibuat “strapping” dengan membebat berlapis-lapis dari distal ke proksimal dan untuk membatasi gerakan tertentu perlu kita yang masing-masing ujungnya difiksasi dengan plester.

PEMBIDAIAN

Bidai atau splak adalah alat dari kayu, anyaman kawat atau bahan lain yang kuat tetapi ringan yang digunakan untuk menahan atau menjaga agar bagian tulang yang patah tidak bergerak (immobilisasi) memberikan istirahat dan mengurangi rasa sakit.Sedangkan prinsip pembidaian adalah:

a. lakukan pembidaian di tempat dimana anggota badan mengalami cidera (korban dipindahkan)

b. lakukan juga pembidaian pada persangkaan patah tuklang jadi tidak perlu harus dipastikan dulu ada tidaknya patah tulang

c. melewati minimal dua sendi yang berbatasan

Syarat-syarat pembidaiana. siapakan alat-alat selengkapnya

Page 3: Sop Pembalutan Dan Pembidaian

b. bidai harus meliputi dua sendi dari tulang yang patah. Sebelum dipasang diukur lebih dulu pada anggota badann yang tidak sakit

c. ikatan jangan terlalu keras dan terlalu kendord. bidai dibalut dengan pembalut sebelum digunakane. ikatan harus cukup jumlahnya, dimulai dari sebelah atas dan bawah tempat yang patahf. kalau memungkinkan anggota gerak tersebut ditinggikan setelah dibidaig. sepatu, gelang, jam tangan dann alat pengilat perlu dilepas.

Standart Operating Procedurepembalutan dan pembidaian

Tahap Pre-Interaksia. Mengecek dokumentasi/data klienb. Mencuci tanganc. menyiapkan alat

Tahap Orientasia. Memberikan salam kepada paien, siapa nama pasien dan memperkenalkan dirib. Memberitahu klien tujuan dan prosedur tindakanc. Menanyakan persetujuan/kesiapan pasien

Tahap Kerjaa. Memberikan kesempatan kepada klien untuk bertanyab. Menanyakan keluhan utama klienc. Memeriksa bagian tubuh yang akan dibalut, cedera dengan inspeksi dan palpasi gerakand. Melakukan tindakan pra-pembalutan (membersihkan luka, mencukur, memberi

desinfektan, kasa steril)e. Memilih jenis pembalutan yang tepatf. Cara pembalutan dilakukan dengan benar (posisi dan arah balutan)

Tahap terminasia. Mengevaluasi tindakan yang baru dilakukan (subyektif dan obyektif), hasil b. pembalutan : mudah lepas, menggangu peredaran darah, mengganggu gerakan lain)c. Berikan reinforcement positif pada kliend. Kontrak pertemuan selanjutnya (waktu, kegiatan, tampat)e. Merapikan dan kembalikan alatf. Mencuci tangang. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan