SOP Non Breathing

4
SOP Non Rebreathing a. Pengertian Masker nonrebreathing mengalirkan oksigen dengan konsentrasi tertinggi Pemberian Oksigen Melalui Masker nonrebreathing mencapai 99% dengan cara selain intubasi atau ventilasi mekanis, pada volume aliran 10 sampai 12 L permenit. Katup satu arah pada masker dan antara kantung resevoir dan masker, mencegah udara ruangan dan udara yang dihembuskan klien masuk kedalam kantung sehingga hanya oksigen didalam kantung yang dihirup. Untuk mencegah terbentuknya karbon dioksida, kantung nonrebreathing tidak boleh mengempis secara total selama inspirasi. Jika terjadi, perawat dapat memperbaiki masalah ini dengan meninggikan volume aliran oksigen (Korzier, et al, 2010). b. Prinsip 1. Mengalirkan oksigen dengan konsentrasi mencapai 99% 2. Volume aliran 10-12 liter/menit 3. Terdapat kantung reservoir untuk meningkatkan FiO 2 dan dua katup untuk menampung oksigen c. Indikasi 1. Pada klien gagal jantung yang tidak sadar dan membutuhkan oksigen >70% 2. Klien menunjukkan tanda-tanda shock, dipsneu, cyanosis, apneu. d. Kontraindikasi Pada klien PPOK (Paru-Paru Obstruksi Kronik) dan mengalami muntah-muntah. e. Persiapan alat 1. Masker wajah nonrebreathing, sesuai kebutuhann dan ukuran pasien 2. Selang oksigen 3. Humidifier 4. Water steril 5. Tabung oksigen dengan flowmeter 6. Pita atau tali elastic

description

SOP Non Breathing

Transcript of SOP Non Breathing

Page 1: SOP Non Breathing

SOP Non Rebreathing

a. PengertianMasker nonrebreathing mengalirkan oksigen dengan konsentrasi

tertinggi Pemberian Oksigen Melalui Masker nonrebreathing mencapai 99% dengan cara selain intubasi atau ventilasi mekanis, pada volume aliran 10 sampai 12 L permenit. Katup satu arah pada masker dan antara kantung resevoir dan masker, mencegah udara ruangan dan udara yang dihembuskan klien masuk kedalam kantung sehingga hanya oksigen didalam kantung yang dihirup. Untuk mencegah terbentuknya karbon dioksida, kantung nonrebreathing tidak boleh mengempis secara total selama inspirasi. Jika terjadi, perawat dapat memperbaiki masalah ini dengan meninggikan volume aliran oksigen (Korzier, et al, 2010).

b. Prinsip1. Mengalirkan oksigen dengan konsentrasi mencapai 99%2. Volume aliran 10-12 liter/menit3. Terdapat kantung reservoir untuk meningkatkan FiO2 dan dua katup

untuk menampung oksigen

c. Indikasi1. Pada klien gagal jantung yang tidak sadar dan membutuhkan oksigen

>70%2. Klien menunjukkan tanda-tanda shock, dipsneu, cyanosis, apneu.

d. KontraindikasiPada klien PPOK (Paru-Paru Obstruksi Kronik) dan mengalami muntah-muntah.

e. Persiapan alat1. Masker wajah nonrebreathing, sesuai kebutuhann dan ukuran

pasien2. Selang oksigen3. Humidifier4. Water  steril5. Tabung oksigen dengan flowmeter6. Pita atau tali elastic

f. Prosedur 1. Periksa progam terapi medic

R :  untuk kelancaran program, dan keamanan pasien

2. Ucapkan salam therapeuticR : menciptakan hubungan yang baik antara perawat dengan pasien

3. Lakukan evaluasi/validasi

Page 2: SOP Non Breathing

R : untuk keamanan pasien, kenyamanan pasien dan kelancaran program

4. Jelaskan prosedur yang akan dilakukanR :  pasien mengerti tindakan apa saja yang akan dilakukan oleh perawat

5. Cuci tanganR : mencegah terjadinya infeksi nosokomial dan menghilangkan mikroorganisme yang ada di tangan

6. Persiapkan alatR : agar peralatan yang akan dibutuhkan tidak ada yang kurang, dan untuk memperlancar proses tindakan perawatan

7. Kaji adanya tanda dan gejala klinis dan secret pada jalan napasR : untuk memperlancar jalan napas pada saat oksigen dimasukkan.

8. Sambungkan masker keselang dan ke sumber oksigenR : untuk mengalirkan oksigen dari tabung oksigen ke pasien.

9. Berikan aliran oksigen sesuai dengan kecepatan aliran pada progam medis dan pastikan berfungsi dengan baik.

Selang tidak tertekuk dan sambungan paten. Ada gelembung udara pada humidifier. Terasa oksigen keluar dari masker.

R : untuk memastikan bahwa oksigen telah benar-benar mengalir dengan sempurna dan agar tidak terjadi sumbatan

10.Arahkan masker ke wajah klien dan pasang dari hidung ke bawah (sesuaikan dengan kontur wajah klien).R : agar konsentrasi oksigen bisa masuk dengan sempurna ke jalan napas pasien, karena jika masker terlalu besar oksigen akan keluar pada celah masker.

11.Fiksasi pengikat elastik ke sikat kepala klien sehingga masker nyaman dan tidak sempit.R : untuk kenyamanan pasien

12.Berikan aliran oksigen sesuai dengan kecepatan aliranR : untuk memastikan kebutuhan oksigen yang diperlukan oleh pasien.

13.Periksa masker, aliran oksigen setiap 2 jam atau lebih cepat, tergantung kondisi dan keadaan umum pasienR : memastikan bahwa oksigen benar-benar masuk ke jalan napas pasien dan tidak terjadi sumbatan

Page 3: SOP Non Breathing

14.Usahakan kantung reservoir tidak mengempis total ketika klien melakukan inspirasi R : untuk menghindari terbentuknya karbon dioksida

15.Pertahankan batas air pada botol humidifier setiap waktuR: mencegah masuknya udara ke dalam tabung yang bisa menyebabkan kolaps paru

16.Periksa jumlah kecepatan aliran oksigen dan program terapi setiap 8 jamR : untuk mengecek kelancaran program terapi, dan mengecek perubahan yang terjadi pada pasien

17.Kaji membran mukosa hidung dari adanya iritasi dan beri jelly untuk melembapkan membrane mukosa jika diperlukanR : agar menghindari terjadinya iritasi pada membrane mukosa hidung dan kenyamanan pasien

18.Cuci tanganR : : mencegah terjadinya infeksi nosokomial dan menghilangkan mikroorganisme yang ada di tangan

19.Evaluasi respon pasienR : untuk mengetahui hasil dari tindakan keperawatan.

20.Catat hasil tindakan yang telah dilakukan dan hasilnyaR : untuk data obyektif dan laporan.

g. Evaluasi1. Observasi kondisi hidung mulut dan perawatan lubang hidung atau

iritasi nasofaringeal.2. Kaji respon klien setelah pemberian oksigen (pola pernapasan dan

kecepatan)3. Pastikan pasien tidak makan minum atau batuk dan menyeka (bisa

terjadi aspirasi bila pasien muntah, serta perlu segel pengikat)  4. Kondisi hipoksia dapat teratasi.5. Frekuensi pernapasan 14-20%.6.  Observasi adanya iritasi pada kulit disekitar masker