SOP Kelompok3

download SOP Kelompok3

of 12

Transcript of SOP Kelompok3

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) INJEKSI DAN PEMERIKSAAN FISIK HEAD TO TOE

DISUSUN OLEH KELOMPOK 3 OKTINI (04091003011) RETRI CINTIA ROZA BAINAMUS (04091003014) EKA FITRIYANIE (04091003040) INDAH UTAMI (04091003044) RENGGANIS EKA S (04091003049) NANIN NAVARIASTAMI (04091003051)

DOSEN PENGASUH NURNA NINGSIH, S.Kep., M.Kes MATA KULIAH KEBUTUHAN DASAR MANUSIA 2

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Kelompok 3

2011

STANDAR OPERASIONAL PROSEDURI. INJEKSI SUB CUTAN Pengertian kulit sub cutan (S.C) Tujuan Indikasi (S.C) Petugas Peralatan 1) 1 pasang sarung tangan (handscoon) 2) Spuit dengan ukuran sesuai kebutuhan 3) Jarum steril 4) Bak spuit 5) Kapas alcohol dalam kom (secukupnya) 6) Perlak dan pengalas 7) Obat sesuai program terapi 8) Bengkok 9) Buku injeksi/daftar obat Prosedur pelaksanaan A. Tahap prainteraksi 1) Melakukan verivikasi data sebelumnya bila ada 2) Mencuci tangan 3) Menyiapkan obat dengan benar 4) Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar B. Tahap orientasi 1) Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik 2) Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga/pasien 3) Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan C. Tahap kerja 1) Mengatur posisi pasien sesuai tempat tusukan 2) Memasang perlak dan alasnya 3) Membebaskan daerah yang akan di injeksi 4) Memakai handscoon2

: pemberian obat/ cairan dengan cara dimasukkan langsung ke bawah : melaksanakan fungsi kolaborasi dengan dokter : pasien yang mendapatkan obat yang diberikan secara sub cutan : perawat

Kelompok 3

2011

5) Membersihkan kulit dengan kapas alcohol (melingkar dari arah dalam ke luar) biarkan kering 6) Menggunakan ibu jari dan telunjuk untuk mengangkat cutan 7) Menusuk spuit dengan sudut 45 derajat 8) Melakukan aspirasi dan pastikan darah tidak masuk spuit 9) Memasukkan obat ke dalam sub cutan perlahan 10) Mencabut jarum sambil menekan 11) Membuang spuit ke dalam bengkok D. Tahap terminasi 1) Melakukan evaluasi tindakan 2) Berpamitan dengan klien 3) Membereskan alat-alat 4) Mencuci tangan 5) Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan II. INJEKSI INTRA CUTAN (I.C) Pengertian : pemberian obat/cairan dengan cara dimasukkan langsung ke dalam kulit (intra cutan) Tujuan Petugas Peralatan 1) Handscoon 2) Spuit dengan ukuran sesuai kebutuhan 3) 1 jarum steril 4) Bak spuit 5) Kapas alcohol dalam kom (secukupnya) 6) Perlak dan pengalas 7) Obat sesuai program terapi 8) 1 bengkok 9) Alat tulis/bolpoint 10) Buku injeksi/daftar obat Prosedur pelaksanaan3

: melaksanakan fungsi kolaborasi dengan dokter : perawat

Kebijakan : pasien yang mendapatkan obat yang diberikan secara intra cutan (I.C)

Kelompok 3

2011

A. Tahap prainteraksi 1) Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada 2) Mencuci tangan 3) Menyiapkan obat dengan benar 4) Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar B. Tahap orientasi 1) Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik 2) Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga/pasien 3) Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan C. Tahap kerja 1) Mengatur posisi pasien sesuai tempat penyuntikkan 2) Memasang perlak dan alasnya 3) Membebaskan daerah yang akan di injeksi 4) Memakai hand scoon 5) Membersihkan kulit tempat suntikan dengan kapas alcohol (melingkar dari arah dalam ke luar) 6) Menggunakan ibu jari dan jari telunjuk untuk meregangkan kulit 7) Menusuk spuit dengan kemiringan 15-20 8) Memasukkan obat ke dalam kulit perlahan, pastikan ada penonjolan 9) Mencabut jarum dari tempat tusukan 10) Member tanda lingkaran sekitar tusukan 11) Membuang spuit ke dalam bengkok D. Tahap terminasi 1) Melakukan evaluasi tindakan 2) Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya 3) Berpamitan dengan klien 4) Membereskan alat-alat 5) Mencuci tangan 6) Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan III. INJEKSI INTRA VENA (IV) Pengertian : pemberian obat/cairan dengan cara dimasukkan langsung ke dalam pembuluh darah vena4

Kelompok 3

2011

Tujuan Indikasi (IV) Petugas Peralatan 1) Handscoon

: melaksanakan fungsi kolaborasi dengan dokter : pasien yang mendapatkan obat yang diberikan secara intara vena : perawat

2) Spuit dengan ukuran sesuai kebutuhan 3) 1 jarum steril 4) Bak spuit 5) Kapas alcohol dalam kom (secukupnya0 6) Desinfektan (zalf atau cair) 7) Tourniquet/manset 8) Perlak dan pengalas 9) Obat sesuai program terapi 10) 1 bengkok 11) Gergaji ampul (kalau perlu) 12) Plester luka (contoh: hansaplast atau kasa dan plester) 13) Buku injeksi/daftar obat Prosedur pelaksanaan A. Tahap prainteraksi 1) Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada 2) Mencuci tangan 3) Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar B. Tahap orientasi 1) Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik 2) Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga/pasien 3) Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan C. Tahap kerja 1) Mengatur posisi pasien dan pilih vena dari arah distal 2) Memasang perlak dan alasnya 3) Membebaskan daerah yang akan di injeksi 4) Meletakkan tourniquet 5 cm proksimal yang akan ditusuk 5) Memakai handscoon5

Kelompok 3

2011

6) Membersihkan kulit dengan kapas alcohol (melingkari dari arah dalam ke luar) biarkan kering 7) Mempertahankan vena pada posisi stabil 8) Memegang spuit dengan sudut 30 9) Menusuk vena dengan kemiringan 300, dan lubang jarum menghadap ke atas 10) Melakukan aspirasi dan pastikan darah masuk ke spuit 11) Membuka tourniquet 12) Memasukkan obat secara perlahan 13) Mencabut spuit sambil menekan daerah tusukan dengan kapas 14) Menutup daerah tusukan dengan plester luka 15) Membuang spuit ke dalam bengkok D. Tahap terminasi 1) Melakukan evaluasi tindakan 2) Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya 3) Berpamitan dengan klien 4) Membereskan alat-alat 5) Mencuci tangan 6) Mencatat kegiatan dalam lembar catatn keperawatan IV. INJEKSI INTRA MUSKULAR (IM) Pengertian oto (muskulus) Tujuan Indikasi (IM) Petugas Peralatan 1) Handscoon 2) Spuit dengan ukuran sesuai kebutuhan 3) 1 jarum steril 4) 1 Bak spuit 5) Kapas alcohol dalam kom (secukupnya) 6) Perlak dan pengalas6

:Pemberian obat/cairan dengan cara dimasukkan langsung ke dalam : melaksanakan fungsi kolaborasi dengan dokter : pasien yang mendapatkan obat yang diberikan secara inta muskulus : perawat

Kelompok 3

2011

7) Obat sesuai program terapi 8) 1 bengkok 9) Buku injeksi/daftar obat Prosedur pelaksanaan A. Tahap prainteraksi 1) Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada 2) Mencuci tangan 3) Menyiapkan obat dengan benar 4) Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar B. Tahap orientasi 1) Memebrikan salam sebagai pendekatan terapeutik 2) Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga / pasien 3) Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan C. Tahap kerja 1) Mengatur posisi pasien, sesuai tempat penyuntikkan 2) Memasang perlak dan alasnya 3) Membebaskan daerah yang akan di injeksi 4) Memakai handscoon 5) Menentukan tempat penyuntikan dengan benar 6) Membersihkan kulit dengan kapas alcohol (melingklar dari arah dalam ke luar) 7) Menggunkan ibu jari dan telunjuk untuk meregangkan kulit 8) Memasukkan spuit dengan sudut 90, jarum masuk 2/3 9) Melakukan aspirasi dan pastikan darah tidak masuk spuit 10) Memasukkan obat secara perlahan 11) Mencabut jarum dari tempat penusukan 12) Menekan daerah tusukan dengan kapas desinfektan 13) Membuang spuit ke dalam bengkok D. Tahap terminasi 1) Melakukan evaluasi tindakan 2) Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya 3) Berpamitan dengan klien 4) Membereskan alat-lat 5) Mencuci tangan7

Kelompok 3

2011

6) Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

PEMERIKSAAN FISIK HEAD TO TOETujuan : 1. Untuk mengumpulkan data dasar tentang kesehatan klien. 2. Untuk menambah, menginformasi, atau menyangkal data yang diperoleh dalam riwayat keperawatan. 3. Untuk menginformasi dan mengidentifikasi diagnose keperawatan 4. Untuk membuat penilaian klinis tentang perubahan status kesehatan klien dan penatalaksanaannya. 5. Untuk mengevaluasi hasil fisiologis dari asuhan. Peralatan Lidi kapas Cytobrush Bantalan sekali pakai Selimut Bagan mata (mis. Snellen chart) Senter dan lampu sorot Formulir (mis. Fisik, laboratorium) Handschoon (bersih atau steril) Skort untuk klien Pelumas larut air Oftalmoskop Otoskop Slide untuk Papanicolaou smear Handuk kertas Palu perkusi Penggaris Pin pengaman Skala dengan meteran pengukur tinggi8

Kelompok 3

2011

Wadah specimen dan slide mikroskop Sfigmomanometer dan manset Stetoskop Forsep swab atau spon Pita meteran Thermometer Tisu Spatel lidah Garpu tala Speculum vagina( Potter & Perry,2002) A. Keadaan umum klien a. Tanda-tanda dari stress b. Penampilan dihubungkan dengan usia c. Ekspresi wajah, bicara, mood d. Berpakaian dan kebersihan umum e. Tinggi badan, BB, gaya berjalan B. Tanda-tanda vital a. Suhu b. Nadi c. Pernafasan d. Tekanan darah C. System pernafasan a. Hidung i. Kesimetrisan ii. Pernafasan cuping hidung iii. Secret/polip iv. Passase udara b. Leher i. Pembesaran kelenjar ii. Tumor c. Dada i. Bentuk dada (normal, barrel,pigeon chest) ii. Perbandingan ukuran anterior-posterior dengan transvesi iii. Gerakan dada (kiri dan kanan,apakah ada retraksi) iv. Keadaan proxesus xipoideus 9

Kelompok 3

2011

v. Suara nafas (trakea,bronchial,bronchovesikuler) vi. Apakah ada suara nafas tambahan? d. Apakah ada clubbing finger? D. System kardiovaskuler a. Conjunctiva (anemia/tidak), bibir (pucat, cyanosis) b. Arteri carotis c. Tekanan vena jugularis d. Ukuran jantung e. Ictus cordis/apex f. Suara jantung (mitral,tricuspidalis, S1, S2, bising aorta, murmur, gallop) g. Capillary reviling time E. System pencernaan a. Sclera (ikterus/tidak) b. Bibir (lembab, kering, pecah-pecah, labio skizis) c. Mulut (stomatitis, apakah ada palatoskizis, jumlah gigi, kemampuan menelan, gerakan lidah) d. Gaster (kembung, gerakan peristaltic) e. Abdomen (periksa sesuai dengan organ dalam tiap kuadran) f. Anus (kondisi, spinkter ani, koordinasi) F. System indra a. Mata i. Kelopak mata, bulu mata, alis,lipatan epikantus dengan ujung atas telinga) ii. Visus (gunakan snellen card) iii. Lapang pandang b. Hidung i. Penciuman, perih di hidung, trauma, mimisan ii. Secret yang menghalangi penciuman c. Telinga i. Keadaan daun telinga, operasi telinga ii. Kanal auditorius iii. Membrane tympani iv. Fungsi pendengaran G. System saraf a. Fungsi cerebral i. Status mental (orientasi, daya ingat, perhatian dan perhitungan, bahasa) ii. Kesadaran (eyes, motorik, verbal) dengan GCS iii. Bicara (ekspresiv dan resiptive) 10

Kelompok 3

2011

b. Fungsi cranial (saraf cranial I s/d XII) c. Fungsi motorik (massa, tonus dari kekuatan otot) d. Fungsi sensorik (suhu, nyeri, getaran posisi dan diskriminasi) e. Fungsi cerebellum (koordinasi dan keseimbangan) f. Reflex (ekstremitas atas, bawah dan superficial) g. Iritasi meningen (kaku kuduk, lasaque sign, brudzinski sign) H. Sistem musculoskeletal a. Kepala (bentuk kepala) b. Vertebrae (bentuk, gerakan, ROM) c. Pelvis (Thomas test, trendelenberg test, ortolani/barlow test, ROM) d. Lutut (Mc Murray test, Ballotement, ROM) e. Kaki (keutuhan ligament,ROM) f. I. Bahu g. Tangan System integument a. Rambut (distribusi ditiap bagian tubuh,. Texture, kelembaban, kebersihan) b. Kulit (perubahan warna, temperature, kelembaban, bulu kulit, erupsi, tahi lalat, ruam, texture) c. Kuku (warna, permukaan kuku, mudah patah, kebersihan) J. System endokrin a. Kelenjar tiroid b. Percepatan pertumbuhan c. Gejala kreatinisme atau gigantisme d. Ekskresi urine berlebihan, polydipsi, poliphagi e. Suhu tubuh yang tidak seimbang, keringat berlebihan, leher kaku f. Riwayat bekas air seni dikelilingi semut K. System perkemihan a. Edema palpebra b. Moon face c. Edema anasarka d. Keadaan kandung kemih e. Nocturia, dysuria, kencing batu f. Penyakit hubungan sexual L. System reproduksi a. Wanita i. Payudara (putting, areola mammae, besar, perbandingan kiri dan kanan) ii. Labia mayora dan minora 11

Kelompok 3

2011

iii. Keadaan hymen iv. Haid pertama v. Siklus haid b. Laki-laki i. Keadaan gland penis (urethra) ii. Testis (sudah turun/belum) iii. Pertumbuhan rambut (kumis,janggut, ketiak) iv. Pertumbuhan jakun v. Perubahan suara M. System immune a. Alergi (cuaca, debu, bulu binatang, zat kimia) b. Imunisasi c. Penyakit yang berhubungan dengan perubahan cuaca d. Riwayat transfuse dan reaksinya

Sumber

Anonim. (2011). SOP Pemberian Obat Intra Muskular (I.M), Kapuk Online. Jateng. Anonim. (2011). SOP Pemberian Obat Intra Vena (I.V), Kapuk Online. Jateng. Anonim. (2011). SOP Pemberian Obat Subcutan (S.C), Kapuk Online. Jateng. Anonim. (2011). SOP Pemberian Obat Intra Dermal (I.D). Kapuk Online. Jateng.

12