Sop Duren Twitter

15
1 MAKALAH KOLOKIUM Nama Pemrasaran/NIM : Iradhatie Wurinanda / I34110142 Departemen : Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Pembahas 1/NIM : Astri Setiamurti / I34100106 Pembahas 2 : Dosen Pembimbing/NIP : Dr. Ir. Anna Fatchiya, MSi Judul Rencana Penelitian : Efektivitas Promosi Produk Sop Duren Lodaya Melalui Twitter Tanggal dan Waktu : Senin 23 Juni 2014, Pukul 11.00 -12.00 WIB 1. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pertanian secara luas merupakan suatu kegiatan manusia yang termasuk di dalamnya yaitu bercocok tanam, peternakan, perikanan, dan kehutanan. Indonesia sebagai negara agraris memiliki hasil komoditas pertanian yang cukup tinggi. Sektor pertanian tersebut memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan, terutama di era saat ini keterkaitan antara sektor pertanian dan nonpertanian semakin tinggi. Hal ini menyebabkan perlu adanya pengolahan dari hasil komoditas pertanian sehingga dapat menghasilkan produk yang memiliki nilai lebih. Tingginya potensi komoditas pertanian di Indonesia tersebut mendorong munculnya berbagai produk olahan pertanian yang bernilai ekonomis. Pemasaran produk olahan pertanian mengalami beberapa kendala dan persaingan pemasaran yang dapat diatasi dengan melakukan suatu strategi pemasaran sehingga dapat menarik konsumen untuk melakukan pembelian. Saat ini, perkembangan produk olahan pertanian tampak mengalami peningkatan. Hal ini ditandai oleh munculnya ide-ide kreatif dan inovasi-inovasi yang dilakukan oleh seorang produsen dalam mengolah hasil pertanian, seperti pada buah durian. Durian adalah salah satu jenis buah-buahan asli Indonesia. Berdasarkan data statistik, komoditas buah durian di Indonesia pada tahun 2011 mencapai 12,80 ton/ha dan mengalami peningkatan pada tahun 2012 yaitu menjadi 14,06 ton/ha 1 . Kondisi demikian membuat buah durian masih menjadi primadona sebagai komoditas buah-buahan yang potensial dengan harga yang cukup tnggi di pasaran. Meskipun demikian, pemasaran buah durian ini juga banyak memiliki masalah, salah satunya persaingan dengan masuknya buah-buah impor l. Tercatat selama tahun 2012 nilai impor durian mencapai US$ 28.886.403, sedangkan nilai ekspor durian hanya sebesar US$ 4.511 saja 2 . Kondisi ini menyebabkan pemasaran buah 1 Produktivitas Buah tahun 2009-2012, dapat diunduh di: http://www.pertanian.go.id/infoeksekutif/horti/EIS-ASEM-HORTI-2014/Prodtv- Buah.pdf

description

promosi

Transcript of Sop Duren Twitter

Page 1: Sop Duren Twitter

1

MAKALAH KOLOKIUM

Nama Pemrasaran/NIM : Iradhatie Wurinanda / I34110142Departemen : Sains Komunikasi dan Pengembangan MasyarakatPembahas 1/NIM : Astri Setiamurti / I34100106Pembahas 2 :Dosen Pembimbing/NIP : Dr. Ir. Anna Fatchiya, MSiJudul Rencana Penelitian : Efektivitas Promosi Produk Sop Duren Lodaya Melalui TwitterTanggal dan Waktu : Senin 23 Juni 2014, Pukul 11.00 -12.00 WIB

1. PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Pertanian secara luas merupakan suatu kegiatan manusia yang termasuk di dalamnya yaitu bercocok tanam, peternakan, perikanan, dan kehutanan. Indonesia sebagai negara agraris memiliki hasil komoditas pertanian yang cukup tinggi. Sektor pertanian tersebut memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan, terutama di era saat ini keterkaitan antara sektor pertanian dan nonpertanian semakin tinggi. Hal ini menyebabkan perlu adanya pengolahan dari hasil komoditas pertanian sehingga dapat menghasilkan produk yang memiliki nilai lebih. Tingginya potensi komoditas pertanian di Indonesia tersebut mendorong munculnya berbagai produk olahan pertanian yang bernilai ekonomis.

Pemasaran produk olahan pertanian mengalami beberapa kendala dan persaingan pemasaran yang dapat diatasi dengan melakukan suatu strategi pemasaran sehingga dapat menarik konsumen untuk melakukan pembelian. Saat ini, perkembangan produk olahan pertanian tampak mengalami peningkatan. Hal ini ditandai oleh munculnya ide-ide kreatif dan inovasi-inovasi yang dilakukan oleh seorang produsen dalam mengolah hasil pertanian, seperti pada buah durian. Durian adalah salah satu jenis buah-buahan asli Indonesia. Berdasarkan data statistik, komoditas buah durian di Indonesia pada tahun 2011 mencapai 12,80 ton/ha dan mengalami peningkatan pada tahun 2012 yaitu menjadi 14,06 ton/ha1. Kondisi demikian membuat buah durian masih menjadi primadona sebagai komoditas buah-buahan yang potensial dengan harga yang cukup tnggi di pasaran. Meskipun demikian, pemasaran buah durian ini juga banyak memiliki masalah, salah satunya persaingan dengan masuknya buah-buah impor l. Tercatat selama tahun 2012 nilai impor durian mencapai US$ 28.886.403, sedangkan nilai ekspor durian hanya sebesar US$ 4.511 saja2. Kondisi ini menyebabkan pemasaran buah lokal, khususnya durian harus memiliki suatu strategi pemasaran supaya tidak kalah saing dengan buah-buah impor tersebut

Inovasi pengolahan durian salah satunya dalam bentuk sop duren dengan berbagai jenis topping yang bervariasi saat ini banyak dilakukan oleh pelaku usaha kuliner sehingga menjadi produk yang digemari oleh berbagai kalangan, termasuk oleh generasi muda saat ini. Pemasaran produk olahan durian tersebut memerlukan suatu promosi yang dilakukan melalui kegiatan komunikasi pemasaran. Komunikasi pemasaran dilakukan melalui bauran pemasaran yang menurut Kotler (2003) terdiri dari product, price, promotion, dan place atau sering dikenal dengan 4P. Hubungan konsumen dengan upaya komunikasi terjadi dalam suatu bauran yang digunakan untuk mengkoordinasikan pesan dan media yang berbeda untuk suatu produk agar konsumen dapat menerima arus pesan yang konsisten dan rasional pada waktu yang tepat. Kegiatan promosi sebagai salah satu strategi bertujuan untuk membantu produsen dalam mengenalkan suatu produk tertentu kepada masyarakat luas. Namun, dalam konteks produk olahan pertanian yang sebagian besar komoditasnya berasal dari daerah pedesaan dan unit usahanya masih berupa usaha kecil menengah, tentunya biaya promosi yang mahal dapat menghambat pemasaran suatu produk olahan pertanian. Cara-cara konvensional seperti promosi melalui pamflet, leafet, brosur,

1 Produktivitas Buah tahun 2009-2012, dapat diunduh di: http://www.pertanian.go.id/infoeksekutif/horti/EIS-ASEM-HORTI-2014/Prodtv-Buah.pdf 2 Nilai Impor dan Ekspor Buah Tahun 2012, dapat diunduh di:http://hortikultura.pertanian.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=339:nilai-impor-a-ekspor-buah-th-2012&catid=57:ekspor-impor&Itemid=469

Page 2: Sop Duren Twitter

2

dan lain sebagainya memerlukan biaya yang relatif lebih besar karena harus mencetak dan menyebarkannya kepada masyarakat luas. Selain itu, cara ini membutuhkan proses yang panjang dan waktu yang lama sehingga kurang efektif.

Perkembangan teknologi yang semakin canggih mendorong adanya perbedaan dari media lama atau media tradisional yang lebih dahulu ada. Penggunaan internet sebagai media komunikasi yang efektif dan efisien menjadi peluang bagi pelaku usaha, termasuk pada pemasaran produk olahan durian dengan memanfaatkan media sosial sebagai media promosi. Twitter merupakan salah satu media sosial yang sering digunakan oleh produsen dalam upaya kegiatan promosi produk olahan pertanian. Penggunaan jejaring sosial tersebut belakangan menjadi banyak diminati oleh masyarakat sebagai sarana untuk berkomunikasi. Tercatat hingga tahun 2013 pengguna Twitter di Indonesia berdasarkan data dari PT Bakrie Telecom yang dirilis oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika mencapai 19,5 juta akun. Penggunaan Twitter begitu populer karena pesan yang digunakan singkat, sehingga pengguna dapat langsung membaca inti pesan yang ingin disampaikan. Selain itu, pesan yang disampaikan dalam media sosial ini dapat disampaikan dengan cepat dan luas. Twitter juga praktis diakses melalui smartphone sehingga khalayak luas mudah untuk menggunakannya.

Sop Duren Lodaya merupakan salah satu usaha yang mengolah durian dan memanfaatkan media sosial Twitter sebagai media untuk melakukan promosi. Aktivitas promosi yang dilakukan melalui media sosial Twitter berisi pesan mengenai terkait informasi-informasi produk, iklan, proses pemesanan produk, hingga menampung aspirasi dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh konsumen melalui fitur mention yang disediakan. Sejak awal pendiriannya, Sop Duren Lodaya gencar memberikan informasi produk, info diskon, serta event-event yang mereka adakan untuk konsumen, bahkan info mengenai Sop Duren Lodaya memiliki cabang-cabang di lain tempat juga diinformasikan melalui Twitter. Aktivitas promosi melalui media sosial merupakan salah satu bentuk bauran komunikasi pemasaran berhubungan langsung dengan tingkat keterdedahan konsumen hingga konsumen mengambil keputusan untuk membeli produk Sop Duren Lodaya. Berdasarkan uraian di atas, efektivitas Twitter sebagai salah satu media sosial dalam mempengaruhi aktivitas promosi produk Sop Duren Lodaya relevan untuk dikaji dalam penelitian ini.

1.2. MASALAH PENELITIAN

Masalah penelitian dirumuskan sebagai berikut:1. Apa saja faktor-faktor yang menyebabkan efektivitas promosi melalui Twitter?2. Bagaimana hubungan karakteristik konsumen dengan keefektivitasan promosi produk Sop

Duren Lodaya?3. Bagaimana hubungan aktivitas promosi produk Sop Duren Lodaya melalui Twitter dengan

perubahan sikap konsumen akan ketertarikan produk?

1.3. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian dirumuskan sebagai berikut:1. Mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan efektivitas promosi melalui Twitter.2. Menganalisis hubungan karakteristik konsumen dengan keefektifitasan promosi produk

Sop Duren Lodaya.3. Menganalisis hubungan aktivitas promosi melalui Twitter dalam mempengaruhi sikap

konsumen akan ketertarikan produk Sop Duren Lodaya.

1.4. KEGUNAAN PENELITIAN

Penelitian ini memiliki kegunaan sebagai berikut:1. Bagi akademisi, penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi untuk penelitian-

penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan komunikasi bisnis. Peneliti selanjutnya juga diharapkan dapat memperbaiki kelemahan-kelemahan dari penelitian ini.

Page 3: Sop Duren Twitter

3

2. Bagi masyarakat, hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu masyarakat untuk mengenal produk olahan pertanian, khususnya olahan durian seperti Sop Duren, sehingga masyarakat tertarik untuk mencoba dan membeli. Selain itu, hasil penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan sebuah penilaian masyarakat mengenai pengaruh promosi melalui media sosial Twitter dalam pemasaran produk Sop Duren Lodaya.

3. Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan oleh pelaku usaha Sop Duren Lodaya dalam rangka mengetahui efektivitas strategi promosi perusahaan tersebut.

2. PENDEKATAN TEORITIS

2.1. TINJAUAN PUSTAKA

2.1.1. Media Sosial Sebagai Media PromosiMenurut Kotler (2003) promosi adalah bagian dari komunikasi yang terdiri dari pesan-

pesan perusahaan yang didesain untuk menstimulasi terjadinya kesadaran (awarness), ketertarikan (interest), dan berakhir dengan tindakan pembelian (purchase) yang dilakukan oleh pelanggan terhadap produk atau jasa. Pendapat lain dikemukakan oleh Tjiptono (2001) yang menyatakan bahwa promosi pada hakekatnya adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran dengan cara menyebar informasi, mempengaruhi atau membujuk, dan mengingatkan pasar sasaran dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan. Tujuan promosi menurut Alma (2002) adalah memberi informasi, menarik perhatian, dan selanjutnya memberi pengaruh meningkatnya penjualan. Produk olahan pertanian menjadi salah satu potensi bisnis yang memerlukan promosi penjualan yang efektif sehingga dapat menarik minat konsumen. Bentuk promosi yang sering digunakan adalah promosi penjualan. Promosi penjualan menurut Kusumastuti (2012) merupakan upaya pemasaran yang bersifat media dan nonmedia untuk merangsang coba-coba dan konsumen, meningkatkan permintaan dan konsumen atau untuk memperbaiki kualitas produk. Tipe-tipe promosi penjualan diungkapkan oleh Kusumastuti (2012) meliputi promosi penjualan bagi konsumen akhir, potongan harga, kupon, lomba dan undian, program berkelanjutan, pemberian premium, rabat, periklanan khusus, sampel gratis, promosi penjualan bagi penjual kembali, point of purchase displays, pameran dagang, push money, serta trade deal.

Media sosial sebagai media promosi produk olahan pertanian yang digunakan oleh pelaku usaha merupakan suatu bentuk pembaharuan media yang digunakan di era globalisasi saat ini. Peran media sosial dalam memasarkan produk mencakup seluruh teknik bauran komunikasi pemasaran yang dapat diimplementasikan pelaku usaha dalam kegiatan pemasaran. Menurut Richter dan Koch (2007) dalam Santoso (2012) media sosial diartikan sebagai aplikasi online, sarana, dan media yang ditujukan untuk memfasilitasi interaksi, kolaborasi, dan sharing materi. Sementara itu, Santoso (2012) menyatakan bahwa media sosial merupakan media untuk interaksi sosial dengan menggunakan teknik penerbitan yang mudah diakses dan terukur. Media sosial menggunakan teknologi berbasis web untuk mengaktifkan komunikasi ke dialog interaktif.

Kotler dan Keller (2009) lebih lanjut menerangkan bahwa media sosial merupakan sarana bagi konsumen untuk berbagi teks, gambar, audio, dan video informasi dengan satu sama lain dan dengan perusahaan dan sebaliknya. Media sosial yang digunakan berdasarkan hasil penelitian sebelumnya adalah Twitter, Facebook, Blog, dan Website. Jenis media sosial tersebut dapat memfasilitasi produsen dan konsumen untuk saling berbagi pesan dalam bentuk tulisan, gambar, bahkan audio ataupun video dengan komunikasi dua arah.

Kegiatan komunikasi pemasaran produk olahan pertanian selain dengan menggunakan bauran promosi juga membutuhkan strategi pemasaran lain untuk mendukung pemasaran yang lebih efektif. Kotler dan Keller (2009) mengatakan untuk mencapai tujuan perusahaan dapat menggunakan alat bantu yang dinamakan marketing communication mix. Terdapat delapan model komunikasi, yaitu advertising, sales promotion, event and experience, public relation and publicity, direct marketing, interactive marketing, world of mouth marketing, dan personal seling.

Page 4: Sop Duren Twitter

4

Model komunikasi yang terkait dengan penggunaan media sosial dalam hal mempromosikan produk olahan pertanian adalah interactive marketing. Definisi dari interactive marketing menurut Kotler dan Keller (2009) adalah aktivitas online dan program yang didesain untuk mendekati customer yang prospek baik secara langsung maupun tidak langsung untuk meningkatkan awarness, meningkatkan minat, dan memperoleh produk dan jasa.

Menurut Aninah (2010) aktivitas online dilakukan melalui media sosial dengan mengirimkan pesan-pesan dan feedback, serta menggunakan kemampuan daya tarik pesan untuk memicu khalayak. Sebagian besar pelaku usaha memanfaatkan peran Twitter, Facebook, dan Website dalam aktivitas online sebagai media promosi. Hal ini terihat dari hasil penelitian-penelitian sebelumnya. Alasan penggunaan media sosial tersebut karena ketiganya dinilai memiliki pengguna aktif yang banyak dari berbagai kalangan dan mudah dalam mengoprasikannya. Melalui media sosial tersebut pelaku usaha dapat memberikan daya tarik pesan dan frekuensi penyajian yang intens sehingga komunikasi dengan pelanggan dapat berjalan dengan baik dan interaktif.

2.1.2. Efektivitas Promosi Melalui TwitterTwitter merupakan salah satu jenis media sosial yang menyediakan layanan jejaring sosial

dan microblogging (blogging ringkas). Para pengguna memakai Twitter untuk berkirim pesan dan membaca pesan yang tidak lebih dari 140 karakter. Istilah yang digunakan untuk mengirimkan pesan disebut tweet. Karena pesan yang dikirim Twitter sangat dibatasi, tak jarang media sosial ini disebut sebagai SMS Internet. Banyaknya pengguna Twitter menjadi bukti bahwa media sosial ini menjadi tempat yang kaya dalam bersosialisasi dan juga menjadi lading bisnis online yang menjanjikan. Menurut Sulianta (2011) terdapat empat faktor yang menyebabkan Twitter mampu menyedot perhatian para pengguna internet, diantaranya:

a. Keringkasan dan keterbatasan karakter pesan yang dipublikasikan pada Twitter (140 karakter), sehingga pesan mudah dilihat dan disebar.

b. Informasi bebas, sehingga informasi apapun yang terlintas bebas mengalir dan sifatnya spontan, apa adanya, bahkan personal. Dalam banyak kasus, pengguna Twitter lebih jujur dan kejujuran penting untuk nilai akurasi bisnis.

c. Komunitas terbuka, dimana hampir tidak ada pembatas untuk mengamati bahkan bersosialisasi dengan semua orang yang tergabung pada Twitter.

d. Jejaring social yang membangun gudang data. Hal ini karena berbagai informasi yang disebarkan lama-lama akan membentuk suatu pola yang juga menjadi informasi berbasis kekuatan massa yang menjelaskan minat dan tren.

Setiap media sosial memiliki karakteristik tersendiri untuk melakukan kegiatan promosi produk kepada pelanggan. Berdasarkan keempat faktor yang mempengaruhi Twitter sebelumnya, karakteristik Twitter dapat dikelompokkan menjadi dua bagian. Pertama adalah keakuratan informasi yang menyangkut dengan faktor informasi bebas dan terbuka pada Twitter. Kedua, adalah gaya pesan yang menyangkut keringkasan dan keterbatasan pesan serta pola informasi yang dibentuk. Twitter memiliki porsi besar karena didasari oleh faktor-faktor psikologis yang membentuk pola. Pola-pola ini menjadikan Twitter sebagai pilihan berbisnis yang mendasari strategi bisnis penggunaan lebih lanjut. Alasan-alasan tersebut diantaranya iklan murah, media promosi, info bisnis ringkas, akses pada tempat berkumpulnya pengguna online, menjadi tempat bersosialisasi, daya sebar tidak terbatas, dekat dengan calon konsumen, dan konsumen potensial (Sulianta 2011).

Kegunaan Twitter dalam aktivitas promosi berhubungan dengan efektivitas media sosial yang menunjukkan keberhasilan dari segi tercapai tidaknya sasaran yang telah ditetapkan. Hasil yang semakin mendekati sasaran berarti derajat efektivitasnya semakin tinggi. Rahmawati (2008) dalam Aninah (2010) menyebutkan lima kriteria efektivitas, yaitu sebuah prestasi kerja, tercapainya sasaran, tujuan atau keberhasilan, menggunakan cara kerja yang benar, hasil berdasarkan penggunaan sumber daya yang ada, serta produktivitas dalam bentuk materi atau jasa pelayanan.

Secara umum, Aninah (2010) juga mengungkapkan beberapa kriteria yang dapat digunakan untuk mengukur efetivitas media promosi, yaitu pengingatan, persuasi, dan penjualan. Sementara itu Kusumastuti (2012) menyatakan bahwa dalam mengembangkan komunikasi

Page 5: Sop Duren Twitter

5

pemasaran secara efektif terdapat delapan langkah, yang salah satunya yaitu merancang pesan. Perancangan pesan menjadi salah satu aspek pada promosi melalui media sosial yang dapat menentukan efektivitas media sesuai dengan kriteria yang telah disebutkan sebelumnya. Hasil akhir dari aktivitas promosi adalah untuk mendapatkan seseorang untuk membeli suatu produk maupun jasa. Untuk menjangkau tujuan promosi dapat menggunakan konsep AIDA (attention), mempertahankan ketertarikan (interest), membangkitkan keinginan (desire), dan menggerakkan tindakan (action). Adapun secara rinci aspek-aspek AIDA adalah sebagai berikut

1. Perhatian (Attention)Perhatian dapat diperoleh dengan memanfaatkan posisi dalam publikasi atau dapat pula memanfaatkan ukuran dan bentuk iklan untuk mencapai kesadaran target pasar. Sebuah perusahaan tidak dapat menjual sesuatu jika pasar tidak tahu keberadaan barang atau jasa tersebut.

2. Ketertarikan (Interest)Penggunaan perangkat kreatif tidak secara langsung dapat menarik perhatian orang kecuali iklan itu sendiri yang berhasil meraih rasa ketertarikan mereka. Rasa tertarik mungkin dapat dimunculkan dengan menggunakan pewarnaan yang menarik, gambar dan bahasa yang persuasif. Keaslian penampilan dan penyusunan kalimat dalam pesan juga sangat berpengaruh pada daya tarik suatu produk yang dipasarkan.

3. Keinginan (Desire)Konsumen harus dibuat tertarik dan terdorong untuk menginginkan barang yang ditawarkan. Tahap ini menciptakan preferensi merek dengan menjelaskan keunggulan perbedaan produk tersebut dibandingkan pesaing. Selain itu, keinginan juga timbul karena adanya proses pertukaran, di mana apabila konsumen membeli produk tersebut maka yang mereka peroleh akan sebanding atau lebih baik dari harga yang telah mereka bayarkan.

4. Tindakan (Action) Pada tahap ini memungkinkan target pasar yakin untuk membeli tetapi masih harus membuat keputusan membeli. Hal ini karena Tindakan merupakan hal tersulit untuk ditumbuhkan dalam seorang konsumen. Iklan cetak atau elektronik saja tidak cukup untuk membuat seorang konsumen secara langsung melakukan tindakan untuk membeli sebuah produk yang diiklankan. Namun, terdapat perangkat-perangkat tertentu yang dapat secara langsung membuat konsumen bertindak untuk membeli produk, yaitu mencantumkan kupon berhadiah, mencoba sampel, potongan harga dan promosi penjualan lainnya.

2.1.3. Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen adalah semua kegiatan, tindakan, serta proses psokologis yang mendorong tindakan pada saat sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan kegiatan pembelian atau kegiatan mengevaluasi (Sumarwan 2011). Perilaku konsumen terhadap suatu produk dipengaruhi oleh faktor individu (motivasi dan kebutuhan, kepribadian dan gaya hidup, dan pengetahuan), faktor lingkungan (budaya dan demografi, keluarga, kelompok, dan kelas sosial), dan faktor psikologis (persepsi dan keterlibatan, proses pembelajaran, dan sikap). Ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian atau mengkonsumsi suatu barang, salah satunya adalah karakteristik konsumen. Karakteristik konsumen dapat dilihat dari segi demografi, sosial, ekonomi, psiografi, dan pengalaman konsumen. Selanjutnya karakteristik konsumen terdiri dari umur, jenis kelamin, pendidikan, pendapatan, tingkat motivasi dan tingkat kebutuhan (Sumarwan 2011). Menurut penelitian Siregar (2012), motivasi konsumen menggunakan media terdiri dari motivasi untuk mencari informasi jelas, sekedar ingin tahu, mengikuti trend, dan gengsi. Karakteristik konsumen dalam mempengaruhi perilaku pembelian produk dapat memberikan petunjuk bagi pelaku usaha bagi pengembangan produk baru, keunggulan produk, menentukan harga, saluran pemasaran, dan pesan iklan, serta elemen bauran pemasaran lainnya (Siregar 2012).

Page 6: Sop Duren Twitter

6

2.2. KERANGKA PEMIKIRAN

Keefektivitasan promosi yang dilakukan oleh Sop Duren Lodaya dipengaruhi oleh faktor dari perusahaan dan faktor dari konsumen. Pihak perusahaan melakukan aktivitas promosi yang dilakukan dengan mengirimkan pesan-pesan melalui media Twitter. Bentuk-bentuk aktivitas promosi memperhatikan keakuratan informasi, gaya pesan, frekuensi pesan, frekuensi feedback pesan, dan tingkat daya tarik pesan. Aktivitas promosi yang dilakukan oleh Sop Duren Lodaya selanjutnya dapat dilihat kinerjanya melalui efektivitas promosi yang diukur berdasarkan keberhasilan dari kinerja Twitter sebagai media promosi produk. Keberhasilan dan kinerja promosi tersebut adalah berupa perubahan sikap konsumen melalui konsep AIDA (Attention, Interest, Desire, Action). Sementara itu, hubungan konsumen terhadap keefektivitasan media promosi dilihat dari karakteristik konsumen Sop Duren Lodaya yang terdiri atas umur, jenis kelamin, pendidikan, dan tingkat motivasi. Karakteristik konsumen ini dapat memberikan gambaran umum kondisi konsumen, serta dapat menentukan perilaku dalam proses keputusan pada saat akan membeli produk.

Keterangan:

: mempengaruhi

Keterangan:

: mempengaruhi

Gambar 1. Kerangka Analisis

2.3. HIPOTESIS PENELITIAN

Hipotesis penelitian ini disajikan sebagai berikut:1. Terdapat hubungan antara aktivitas promosi melalui Twitter dengan efektivitas promosi produk

Sop Duren Lodaya2. Terdapat hubungan antara karakteristik konsumen (umur, tingkat pendidikan, dan tingkat

motivasi) dengan efektivitas promosi produk Sop Duren Lodaya3. Terdapat perbedaan antara jenis kelamin konsumen dengan efektivitas promosi produk Sop

Duren Lodaya

Aktivitas Promosi

Keakuratan informasi Gaya pesan Frekuensi pesan Frekuensi feedback pesan Tingkat daya tarik pesan Efektivitas Promosi

Konsep AIDA: Attention Interest Desire Action

Karakteristik Konsumen

Umur Jenis kelamin Tingkat Pendidikan Tingkat motivasi

Page 7: Sop Duren Twitter

7

2.4. DEFINISI OPERASIONAL

Rumusan definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:1. Aktivitas promosi mencakup segala upaya perusahaan yang bertujuan untuk memberi

informasi, menarik perhatian, dan selanjutnya memberi pengaruh meningkatnya penjualan produk melalui pesan-pesan yang dikirim menggunakan media. Aktivitas promosi yang dilakukan melalui media sosial Twitter terdiri dari keakuratan informasi, gaya pesan, frekuensi pesan, frekuensi feedback pesan, dan tingkat daya tarik pesan. Variabel aktivitas promosi diukur melalui data ordinal. Indikator pada variabel ini meliputi:a. Keakuratan informasi merupakan kesesuaian pesan yang disampaikan melalui media

dengan keadaan yang sebenarnya. Pada penelitian ini, keakuratan informasi melalui media Twitter dilihat dari: 1) isi pesan yang berhubungan dengan apa yang akan disampaikan, dan 2) sumber pesan yang berhubungan dengan informasi yang diberikan oleh admin Twitter. Pengukuran indikator dilakukan dengan memberikan penilaian dengan variasi jawaban “sangat setuju” (skor 4), “setuju” (skor 3), “tidak setuju” (skor 2) , dan “sangat tidak setuju” (skor 1)

b. Gaya pesan merupakan cara penyampaian pesan melalui media yang dilihat dari: 1) keringkasan pesan yang berhubungan dengan jumlah karakter yang dapat di tweet, 2) informasi produk yang berhubungan dengan kejelasan informasi mengenai produk, 3) informasi promosi yang berhubungan dengan kejelasan informasi promosi produk, dan 4) foto-foto yang berhubungan dengan lampiran gambar produk yang dijual. Pengukuran indikator dilakukan dengan memberikan penilaian dengan variasi jawaban “sangat setuju” (skor 4), “setuju” (skor 3), “tidak setuju” (skor 2) , dan “sangat tidak setuju” (skor 1)

c. Frekuensi pesan yaitu banyaknya tweet dan rutinnya admin mengirimkan pesan melalui media sosial Twitter. Pengukuran indikator dilakukan dengan memberikan penilaian dengan variasi jawaban “selalu” (skor 4), “sering” (skor 3), “jarang” (skor 2), dan “tidak pernah” (skor 1) .

d. Frekuensi feedback pesan yaitu banyak dan rutinnya admin membalas mention yang berhubungan dengan informasi produk dan promosi Sop Duren Lodaya. Pengukuran indikator dilakukan dengan memberikan penilaian dengan variasi jawaban “selalu” (skor 4), “sering” (skor 3), “jarang” (skor 2), dan “tidak pernah” (skor 1)

e. Tingkat daya tarik pesan merupakan kemampuan pesan untuk menyampaikan informasi promosi produk kepada followers sehingga mendapat respon positif terhadap promosi penjualan yang disampaikan Pengukuran indikator dilakukan dengan memberikan penilaian dengan variasi jawaban “sangat setuju” (skor 4), “setuju” (skor 3), “tidak setuju” (skor 2) , dan “sangat tidak setuju” (skor 1)

Hasil akumulasi skor jawaban kemudian dikelompokkan menjadi tiga kategori:-Rendah : Skor 15 – 29 -Sedang : Skor 30 – 44-Tinggi : Skor 45 – 60

2. Karakteristik konsumen merupakan faktor-faktor yang terdapat pada diri seorang konsumen dan mempengaruhi diri konsumen tersebut. karakteristik konsumen dapat diukur melalui:a. Umur adalah lama hidup konsumen pada saat penelitian dilakukan yang dihitung sejak

hari kelahiran yang dinyatakan dalam satuan tahun. Umur dikelompokkan dan dibedakan dalam data rasio. Umur berdasarkan penelitian Siregar (2012) dikategorikan menjadi dewasa awal (14-32 tahun) dan dewasa akhir (33-50 tahun)

b. Jenis kelamin merupakan sifat fisik responden yang tercatat dalam kartu identitas, yaitu laki-laki atau perempuan. Jenis kelamin termasuk data nominal. Laki-laki (diberi kode 1), Perempuan (diberi kode 2)

c. Tingkat Pendidikan adalah jenjang terakhir sekolah formal yang pernah diikuti oleh konsumen sampai dengan waktu saat penelitian berlangsung. Tingkat pendidikan

Page 8: Sop Duren Twitter

8

tersebut dapat dikelompokkan ke dalam beberapa kategori dan diukur dengan menggunakan data ordinal.Rendah : lulusan SMP (skor 1)Sedang : lulusan SMA atau sederajat (skor 2)Tinggi : lulusan Perguruan Tinggi/Diploma (skor 3)

d. Tingkat motivasi adalah faktor yang mendorong konsumen untuk mengakses situs Twitter. Motivasi ini dikategorikan dalam empat kategori yang yang diukur menggunakan data ordinal. Jawaban responden diukur atas empat pernyataan dengan variasi jawaban “sangat setuju” (skor 4), “setuju” (skor 3), “tidak setuju” (skor 2) ,dan “sangat tidak setuju” (skor 1). Pengukuran pada variabel ini menggunakan beberapa indikator, yaitu mencari informasi jelas, sekedar ingin tahu, mengikuti trend, gengsi.

3. Efektivitas promosi menyatakan keberhasilan dari segi tercapai tidaknya tujuan pada sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Efektivitas promosi mempengaruhi sikap konsumen dalam merespon pesan-pesan yang disampaikan melalui media sosial Twitter. Pengukuran pada variabel ini menggunakan beberapa indikator:a. Attention merupakan bentuk perhatian dan kesadaran akan keberadaan suatu produk.

Attention dapat dilihat melalui: 1) frekuensi konsumen mengakses media sosial yang berhubungan dengan rutinnya konsumen mengakses Twitter Sop Duren Lodaya, 2) total waktu mengakses yang berhubungan dengan lamanya waktu yang digunakanuntuk mengakses Twitter Sop Duren Lodaya.

b. Interest merupakan ketertarikan yang muncul dalam diri konsumen akan suatu produk karena telah sadar dan terdedah dengan promosi yang disampaikan melalui Twitter. Interest dapat dilihat dari tingkat rasa keingintahuan konsumen yang timbul setelah melihat Twitter Sop Duren Lodaya

c. Desire adalah keinginan yang timbul karena adanya proses pertukaran yang menarik bagi konsumen. Desire dapat dilihat dari: 1) keinginan membeli yang tumbuh setelah melihat Twitter Sop Duren Lodaya, dan 2) keinginan berkunjung yang berhubungan dengan rasa ingin berkunjung setelah melihat Twitter Sop Duren Lodaya

d. Action merupakan tindakan untuk membeli dengan melakukan suatu keputusan pembelian. Action dapat dilihat dari tindakan membeli konsumen yang ditandai dengan aksi nyata konsumen membeli produk setelah melihat aktivitas promosi melalui Twitter Sop Duren LodayaHasil akumulasi skor jawaban kemudian dikelompokkan menjadi tiga kategori:-Rendah : Skor 16 – 31-Sedang : Skor 32 – 47-Tinggi : Skor 48 – 64

3. PENDEKATAN LAPANGAN

3.1. LOKASI DAN WAKTU

Lokasi yang dipilih untuk penelitian ini adalah perusahaan yang mengolah buah durian menjadi sop duren, yaitu salah satu Gerai Sop Duren Lodaya yang berlokasi di Jl. Palayu Raya No. 10, Bantar Jati, Bogor. Pemilihan Sop Duren Lodaya tersebut dilakukan secara sengaja (purposive) dengan beberapa pertimbangan, yang meliputi: 1) Sop Duren Lodayamerupakan salah satu perusahaan yang tergolong baru dan sukses dalam mengolah buah durian menjadi sop duren, 2) Sop Duren Lodaya menggunakan Twitter sebagai alat promosi utama dalam strategi dan pengembangan usahanya, 3) penggunaan Twitter Sop Duren Lodaya sangat aktif dan sudah memiliki banyak followers. 4) Sop Duren Lodaya turut membantu pemasaran buah lokal yang diolah dan menghasilkan inovasi produk yang banyak diminati.

Page 9: Sop Duren Twitter

9

Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Mei 2014 sampai dengan Januari 2015. Penelitian ini meliputi penyusunan proposal skripsi, kolokium, perbaikan proposal skripsi, pengambilan data lapang, pengolahan dan analisis data, penulisan draft skripsi, uji petik, sidang skripsi, dan perbaikan laporan skripsi. Sementara konsumen yang dijadikan responden yakni pengunjung situs Twitter Sop Duren Lodaya yang menggunakan jejaring sosial untuk mengakses informasi mengenai produk Sop Duren Lodaya

Tabel 2. Jadwal Pelaksanaan Penelitian Tahun 2014-2015

4. Kegiatan Mei Juni Sep Okt Nov Des Jan

3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Penyusunan Proposal Skripsi

Kolokium

Perbaikan Proposal Skripsi

Pengambilan Data Lapang

Pengolahan dan Analisis Data

Penulisan Draft Skripsi

Uji Petik

Sidang Skripsi

Perbaikan Laporan Skripsi

3.2. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Jenis data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif sebagai fokus utama dan data kualitatif sebagai data pendukung. Pendekatan kuantitatif dilakukan dengan menggunakan instrumen kuisioner yang diisi dengan mewawancarai responden. Sementara data-data kualitatif diperoleh dengan melakukan wawancara dengan pihak Sop Duren Lodaya. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan menggunakan instrumen penelitian, yaitu kuisioner. Sedangkan untuk data sekunder diperoleh dari internet dan dokumen perusahaan. Adapun informasi yang ingin diperoleh peneliti dari wawancara dengan pihak Sop Duren Lodaya berupa informasi mengenai gambaran umum perusahaan dan struktur organisasi perusahaan. Informasi yang lebih khusus berupa wawancara mengenai kegiatan promosi yang dilakukan Sop Duren Lodaya.

Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah non-probability sampling dengan prosedur accidental sampling. Jumlah responden yang diambil berjumlah 40 orang yang didasarkan pada jumlah minimum pengambilan responden, yaitu sebanyak 30 orang. Responden yang dipilih adalah pemilik aktif akun Twitter dan mem-follow akun Twitter Sop Duren Lodaya. Pemilihan responden dilakukan secara acak (simple random sampling) dengan memberikan kuisioner online kepada setiap akun yang mem-follow Twitter Sop Duren Lodaya dengan asumsi jawabannya dianggap dapat mewakili efektivitas promosi produk Sop Duren Lodaya melalui Twitter.

Page 10: Sop Duren Twitter

10

3.3. TEKNIK PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

Pengolahan data meliputi coding, entry, editing, cleaning, dan analisis data. Seluruh data di entry ke dalam komputer dengan menggunakan program Microsoft Excell 2010 dan SPSS 16.0 for windows. Data kemudian dianalisis menggunakan uji korelasi Rank Spearman yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel berskala ordinal dan bersifat non-parametik. Melalui uji Rank Spearman ini dapat diketahui angka korelasi positif (+) yang memiliki arti hubungan kedua variabel searah dan negatif (-) yang memiliki hubungan kedua variabel tidak searah. Uji korelasi Rank Spearman digunakan untuk mengetahui hubungan antara aktivitas promosi dan karakteristik konsumen dengan efektivitas promosi melalui media sosial Twitter. Data-data hasil wawancara kemudian digunakan sebagai penunjang dan data pendukung untuk melengkapi hasil statistik tersebut

DAFTAR PUSTAKA

Alma, B. 2002. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung (ID): AlfabetaAninah. 2010. Analisis efektivitas media promosi produk herbal pada outlet PT. Prima Agritech

Nusantara. [Skripsi]. [Internet]. [dikutip 5 Maret 2014]. Jakarta (ID): Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Dapat diunduh dari http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/2451

Keller KL, Kotler P. 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi Ketiga Belas (Alih bahasa dari Bahasa Inggris oleh Sabran B). Edisi 13. Jilid 2. Jakarta (ID): Erlangga. [Judul asli: Marketing Management, Thirteenth Edition]

Kotler P. 2003. 80 Konsep yang Harus Dipahami Setiap Manajer (Alih bahasa dari Bahasa Inggris). Jakarta (ID): Erlangga. [Judul asli: Marketing Insight From A to Z]

Kusumastuti YI. 2009. Komunikasi Bisnis. Bogor (ID): IPB Press. 198 hal.Morissan. 2010. Periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta (ID): Kencana.Santoso, RK. 2012. Pengaruh media sosial terhadap customer retention. [Tesis]. [Internet]. [dikutip

16 Maret 2014]. Depok (ID): Universitas Indonesia. Dapat diunduh dari http://lib.ui.ac.id/opac/ui/detail.jsp?id=20333233&lokasi=lokal

Shimp, TA. 2003. Periklanan Promosi, Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu. Edisi kelima (Alih bahasa dari Bahasa Inggris oleh Nurcahyo M). Edisi 5. Jiid 1. Jakarta (ID): Erlangga. [Judul asli: Integrated Marketing Communication in Advertising, Promotion, Fifth Edition]

Siregar, Gina LC. 2012. Kinerja promosi produk kopi Anomali Coffee melalui media sosial (kasus twitter dan website) [Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. 51 hal.

Sulianta, Feri. 2011. Twitter for Bussiness. Jakarta (ID): PT Elex Media KomputindoTjiptono, F. 2001. Strategi Pemasaran. Edisi Kedua. Yogyakarta (ID): CV Andi Offset. 588 hal.