SOP BUDIDAYA TERONG - trukajaya.org

24
1 SOP BUDIDAYA TERONG

Transcript of SOP BUDIDAYA TERONG - trukajaya.org

Page 1: SOP BUDIDAYA TERONG - trukajaya.org

1

SOP

BUDIDAYA

TERONG

Page 2: SOP BUDIDAYA TERONG - trukajaya.org

2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

tersusunnya Buku Standar Operasional Prosedur (SOP) Budidaya Tanaman

secara Organik. Buku ini mengulas cara berbudidaya yang benar, baik dan

spesifik lokasi untuk beberaptanaa tanaman pangan, tanaman obat dan

tanaman sayuran yang mencakup pemilihan/penetapan lokasi, pemilihan

benih, penyemaian benih, penyiapan lahan, penanaman, pemupukan,

pemeliharaan, pengendalian OPT, pemanenan, dan pascapanen dan

pengemasan.

Peningkatan daya saing produk pertanian yang baik secara kualitas semakin

meningkat , Terlebih di mas pendemi COVID 19 ini, permintaaan akan

produk pertanian yang sumbernya bias dipercaya dan terjamin kualitasnya

menjadi sebuah incaran. Faktor-faktor lain yang menyebabkan pentingnya

peningkatan daya saing produk pertanian tersebut yaitu kepedulian

konsumen terhadap keamanan pangan dan aspek lingkungan serta adanya

persaingan yang semakin ketat antar negara produsen.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah perbaikan teknologi budidaya

melalui penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP), budidaya yang

berdasar atas norma budidaya yang baik (Good Agriculture Practices/GAP).

Buku SOP Budidaya Tanaman spesifik komoditas dan lokasi yang telah

disusun oleh Yayasan Trukajaya semoga dapat diterapkan di lapangan.

Penyusunan Buku SOP ini berdasarkan hasil informasi dari berbagai sumber

yang sudah memiliki pengalaman dan beberapa informasi dari internet..

Diharapkan Buku SOP Budidaya Tanaman secara Organik ini dapat

Page 3: SOP BUDIDAYA TERONG - trukajaya.org

3

dijadikan acuan/pedoman bagi semua pihak di daerah lain dalam

menyusun SOP budidaya sesuai kondisi masing-masing daerah.

Namun demikian, Buku SOP ini dapat terus dilakukan perbaikan-perbaikan

sesuai dengan perkembangan dan tuntutan pasar. Akhirnya kami

menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan

aktif dalam penyusunan buku ini, terlebih bagi berbagi pihak yang telah

memberikan informasi dengan sukarela .

Salatiga, Januari 2021

Direktur Trukajaya

Page 4: SOP BUDIDAYA TERONG - trukajaya.org

4

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

1. ALUR BUDIDAYA TERONG

2. PEMILIHAN LOKASI

3. PEMILIHAN BENIH

4. PERSEMAIAN

5. PENANAMAN

6. PEMUPUKAN

7. PEMELIHARAAN

8. PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT

9. PANEN

10. PASCA PANEN

DAFTAR PUSTAKA

Page 5: SOP BUDIDAYA TERONG - trukajaya.org

5

ALUR BUDIDAYA TERONG

1. PEMILIHAN LOKASI

2. PEMILIHAN BENIH

3. PERSEMAIAN

4. PENANAMAN

5. PEMUPUKAN

6. PEMELIHARAAN

7. ENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT

8. PANEN

9. PASCA PANEN

Page 6: SOP BUDIDAYA TERONG - trukajaya.org

6

Standar

Operasional

ProsedurNomor :

SOP…….

Tanggal Dibuat

………….

“Pemilihan

Lahan”

Revisi…………

Tanggal………

Disahkan

……………………

1. Definisi dan Tujuan

Pemilihan lokasi adalah penetapan lokasi usaha tani yang sesuai

dengan karakteristik komoditi untuk menghasilkan produksi dan mutu

yang optimal. Tujuannya adalah untuk mendapatkan lokasi yang cocok

untuk budidaya tanaman Terong.

2. Informasi Pokok

2.1. Tanaman terong cocok tumbuh di daerah beriklim tropis.

2.2. Curah Hujan ideal 85-200 mm/bulan dan merata.

3.3. Suhu optimum yang baik adalah 25-30 C

3.4. Mendapatkan Sinar Matahari yang cukup

3.5. Lahan tidak tergenang air

3.6. Tanah mengandung cukup unsur hara

3.7. PH Tanah tidak kurang dari 6,5

3.8. Tanah yang baik untuk tanaman terong adalah jenis tanah lempung

ringan; latosol, regosol, dan andosol.

3.9. Tanaman terong dapat tumbuh di dataran rendah maupun dataran

tinggi sampai 1000mdpl (meter di atas permukaan laut)

Page 7: SOP BUDIDAYA TERONG - trukajaya.org

7

3. Prosedur Kerja

3.1. Cari Informasi iklim, ketinggian, ph tanah dan jenis tanah di calon

lokasi lahan terong

3.2. Cek saluran air dan kecukupan sinar matahari di calon lokasi lahan

terong

Page 8: SOP BUDIDAYA TERONG - trukajaya.org

8

Standar

Operasional

ProsedurNomor :

SOP…….

Tanggal Dibuat

………….

“Pemilihan

Benih”

Revisi…………

Tanggal………

Disahkan

………………

1. Definisi dan Tujuan

Pemilihan bibit adalah proses seleksi bahan tanaman. Tujuannya adalah

untuk menjamin stabilitas dan kepastian hasil budidaya tanaman

2. Informasi Pokok

2.1. Benih harus dipilih secara tepat, karena akan menentukan hasil

budidaya tanaman terong.

2.2. Utamakan menggunakan benih terong lokal

2.3. Apabila menggunakan benih terong hibrida, sebelum digunakan

cuci terlebih dahulu dengan air bersih biasa.

2.4. Kebutuhan benih terong dalam satu hektar 300-500 tergantung

jarak tanam yang akan digunakan.

3. . Prosedur Kerja

3.1. Dapatkan benih terong lokal

3.2. Bilamana benih terong lokal tidak ada, gunakan benih terong

hibrida.

3.3. Cuci benih terong hibrida sebelum disemai dengan air bersih.

Page 9: SOP BUDIDAYA TERONG - trukajaya.org

9

Standar

Operasional

ProsedurNomor :

SOP…….

Tanggal Dibuat

………….

“Penyemaian

Bibit”

Revisi……………

Tanggal…………

Disahkan

…………………

1. Definisi dan Tujuan

Penyemaian bibit adalah proses peletakan benih untuk dikecambahkan.

Tujuannya adalah untuk mendapatkan pertumbuhan yang seragam

2. Informasi Pokok

2.1. Sebelum proses persemaian, dibutuhkan perendaman benih

dengan pupuk organik cair selama 2 jam. Tujuan dari perendaman

benih adalah untuk memecah masa dormansi (masa tidur) benih

sehingga benih lebih cepat tidur.

2. 2. Diperlukan tempat media penyemaian berupa bumbungan daun

pisang atau pot plastik

2. 3. Media tanam berupa tanah dan pupuk kandang/ pupuk bokashi

dengan perbandingan 1 : 1

3. Prosedur Kerja

3.1. Siapkan cairan perendaman berupa pupuk organik cair 100ml dan

1 liter air

3.2. Lakukan perendaman benih di cairan perendaman selama 2 jam

sebelum disemai.

Page 10: SOP BUDIDAYA TERONG - trukajaya.org

10

3.3. Siapkan media penyemaian benih, campur tanah dan bokashi

dengan perbandingan 1:1.

3.4. Letakan media tanam tersebut di bumbungan daun pisang atau

pot plastik.

3.5. Tiriskan benih terong dari cairan perendaman dan letakan di

media tanam.

3.6. Setelah benih tumbuh menjadi bibit terong, lakukan penyiraman

rutin setiap hari.

3.7. Lakukan penyemprotan dengan pupuk cair organik 1 minggu

sekali dengan dosis 2 gelas air mineral per tangki (15-20 liter).

Bibit terong siap ditanam dilahan setelah berumur 4-5 minggu

atau setelah mempunyai 4-5 daun.

Page 11: SOP BUDIDAYA TERONG - trukajaya.org

11

Standar

Operasional

ProsedurNomor :

SOP…….

Tanggal Dibuat

………….

“Penyiapan

lahan”

Revisi……………

Tanggal…………

Disahkan

……………………

1. Definisi dan Tujuan

Penyiapan lahan adalah rangkaian kegiatan mulai dari membersihkan

lahan dari bebatuan, gulma dan sisa tanaman lain. Tujuannya adalah

lahan siap tanam bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman

2. Informasi Pokok

2.1. Pengolahan tanah dapat dicangkul 2-3 kali atau dibajak dengan

kedalaman 20-30 cm

2.2. Bedengan lebar 120-140 cm dan panjang sesuai kondisi lahan.

2.3. Lebar parit 30-50 cm dan kedalaman 20-30 cm

3. Prosedur Kerja

3.1. Lakukan pengolahan tanah, dengan mencangkul lahan terong

dengan kedalaman 20-30 cm.

3.2. Buat bedengan dengan lebar 120 - 140 cm dan panjang sesuai

kondisi lahan.

3.3. Buat parit dengan lebar 30-50 cm dan kedalaman 20-30 cm.

Page 12: SOP BUDIDAYA TERONG - trukajaya.org

12

Standar

Operasional

ProsedurNomor :

SOP…….

Tanggal Dibuat

………….

“Pemupukan”Revisi……………

Tanggal…………

Disahkan

……………………

1. Definisi dan Tujuan

Pemupukan adalah pemberian unsur hara berupa pupuk organik ke

tanaman. Tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan unsur hara

yang diperlukan agar tanaman dapat tumbuh optimal dan berproduksi

maksimal

2. Informasi Pokok dan Prosedur Kerja

2.1. Bilamana unsur PH kurang dari 6,5 dapat ditambahkan

dolomit/kapur pertanian 2 ton/ha.

2.2. Pemupukan diberikan dengan ukuran/ dosis 0,5 - 1 kg pupuk

kandang/ pupuk bokashi di setiap lubang atau ditaburkan di atas

bedengan.

2.3. Kebutuhan pupuk kandang atau pupuk bokashi 10-20 ton/ha.

2.4. Kebutuhan penyemprotan Pupuk Organik Cair dengan kondisi

tanah basah/ macak-macak. Penyemprotan POC berfungsi

mencegah penyakit layu, busuk daun, dan busuk batang. Selain itu,

penyemprotan berfungsi untuk penggemburan lahan.

Page 13: SOP BUDIDAYA TERONG - trukajaya.org

13

3. Prosedur Kerja

3.1. Cek kadar PH tanah lahan tanaman terong, bilamana PH tanah

kurang dari 6,5 berikan tambahan dolomit/kapur pertanian 2

ton/ha.

3.2. Lakukan pemupukan sebelum proses penanaman, dengan

ukuran/ dosis 0,5-1 kg pupuk kandang/ pupuk bokashi setiap

lubang atau taburkan dalam bedengan.

3.3. Lakukan penyemprotan pupuk organik cair dengan ukuran/dosis 2

gelas air mineral per tangki (15-20 liter) sampai kondisi tanah

basah/ macak-macak.

Page 14: SOP BUDIDAYA TERONG - trukajaya.org

14

Standar

Operasional

ProsedurNomor :

SOP…….

Tanggal Dibuat

………….

“Pemeliharaan”Revisi…………….

Tanggal…………

Disahkan

………………

1. Definisi dan Tujuan

Pemeliharaan adalah pemberian suatu rangkaian kegiatan yang

mencakup kegiatan penyulaman, penyiangan, penyiraman/pengairan

dan pembumbunan. Tujuannya adalah agar tanaman dapat tumbuh

dan berproduksi secara maksimal

2. Informasi Pokok

2.1. Penyulaman dilakukan setelah 1 minggu terhadap tanaman

terong yang pertumbuhannya tidak normal.

2.2. Penggantian tanaman dilakukan bersamaan dengan media

tumbuhnya, dan diganti dengan bibit baru.

2.3. Pemupukan tambahan dilakukan setelah 2 minggu bibit ditanam.

2.4. Pemupukan menggunakan pupuk kandang/ slurry biogas/ bokashi,

dengan dosis 1 kepal setiap tanaman (+ 0,5kg).

2.5. Pemupukan berikutnya dilakukan pada minggu ke 5 dan 7 setelah

bibit ditanam.

2.6. Bersamaan dengan pemupukan (no. 5), dilakukan penyiangan

gulma yang ada di bedengan. Selain itu dibersihkan semak belukar

yang ada di sekitar tanaman.

Page 15: SOP BUDIDAYA TERONG - trukajaya.org

15

2.7. Pemasangan ajir (bilah bambu penopang tanaman) dilakukan

setelah tanaman berumur 3 minggu, Penancapan ajir berjarak 5-7

cm dari pangkal tanaman.

2.8. Penyiraman dilakukan setiap 3 hari sampai tanaman berbunga

(bilamana tidak ada hujan). Setelah tanaman berbunga,

penyiraman dilakukan 2 hari/ sekali.

3. Prosedur Kerja

3.1. Lakukan penyulaman tanaman terong yang tidak normal setelah 1

minggu bibit ditanam dengan mengganti media tanam dan bibit

dengan yang baru.

3.2. Lakukan pemupukan tanaman terong setelah 2 minggu bibit

ditanam dengan menggunakan pupuk kandang/bokashi/slurry

biogas dengan dosis 1 kepal (0,5kg) setiap tanaman. Ulangi

pemupukan pada usia bibit tanaman 5 dan 7 minggu,

3.3. Lakukan penyiangan pada usia tanam minggu ke 5 dan 7, dengan

penyiangan gulma pada bedengan dan pembersihan semak

belukar di sekitar tanaman.

3.4. Lakukan pemasangan ajir (bilah bambu penopang tanaman)

setelah tanaman berumur 3 minggu. Atur penancapan ajir,

berjarak 5-7 cm dari pangkal tanaman.

3.5. Lakukan penyiraman setiap 3 hari sampai tanaman berbunga

(kondisi tidak ada hujan). Setelah tanaman berbunga, lakukan

penyiraman 2 hari/ sekali.

Page 16: SOP BUDIDAYA TERONG - trukajaya.org

16

Standar

Operasional

ProsedurNomor :

SOP…….

Tanggal Dibuat

………….

Pengendalian

Organisme

Pengganggu

Tanaman

Revisi……………

Tanggal…………

Disahkan

………………

1. Definisi dan Tujuan

Pengendalian OPT adalah tindakan pengendalian yang dilakukan untuk

mencegah kerugian pada budidaya tanaman terong yang diakibatkan

oleh OPT (Organisme Pengganggu Tanaman) dengan cara memadukan

satu atau lebih teknik pengendalian yang dipadukan dalam satu

kesatuan. Tujuannya adalah untuk mengurangi resiko kehilangan hasil

budidaya tanaman terong dan meningkatkan mutu serta menjaga

kelestarian lingkungan.

2. Informasi Pokok

Pengendalian Hama

1. Kumbang Daun (Epilachna spp.)

Gejala serangan adalah adanya bekas gigitan pada permukaan daun

terong sebelah bawah. Serangan kumbang daun yang berat akan

dapat merusak semua jaringan daun hingga tinggal tulang-tulang

daunnya saja.

Page 17: SOP BUDIDAYA TERONG - trukajaya.org

17

2. Kutu Daun (Aphis spp.)

Hama ini menyerang dengan cara mengisap cairan sel, terutama

pada bagian pucuk atau daun-daun yang masih muda, akibatnya

daun tidak normal, keriput atau keriting atau menggulung. Aphis

spp. sebagai vektor atau perantara virus.

3. Tungau (Tetranychus spp.)

Serangan hebat biasanya terjadi pada musim kemarau. Tungau

menyerang dengan cara menghisap cairan sel tanaman, sehingga

menimbulkan gejala bintik-bintik merah sampai kecoklat-coklatan

atau hitam pada permukaan daun sebelah atas maupun bawah.

4. Ulat Tanah (Agrotis ipsilon Hufn.)

Hama ulat tanah bersifat polifag, aktif senja atau malam hari. Hama

tanaman terong ini menyerang dengan cara memotong titik

tumbuh tanaman yang masih muda, sehingga terkulai dan roboh,

pada siang hari ulat bersembunyi, sehingga sangat sulit

menemukan ulat Agritus ipsilon pada siang hari.

5. Ulat Grayak (Spodoptera litura, F.)

Ulat grayak memiliki sifat polifag. Menyerang dengan cara

merusak/memakan daun hingga berlubang-lubang.

6. Ulat Buah (Helicoverpa armigera Hubn.)

Hama ulat buah bersifat polifag, menyerang buah dengan cara

menggigit dan melubanginya, sehingga bentuk buah tidak normal,

dan mudah terserang penyakit busuk buah.

Page 18: SOP BUDIDAYA TERONG - trukajaya.org

18

Pengendalian Penyakit

1. Antraknose

Penyakit Antraknosa pada tanaman terong disebabkan oleh

serangan jamur Gloesporium melongena. Gejala yang terlihat

adalah timbulnya bercak-bercak berwarna coklat dengan titik-titik

hitam yang melekuk dan bulat pada buah lalu membesar.

2. Bercak Daun

Penyakit bercak daun disebabkan oleh adanya jamur Cercospora sp.,

Alternaria solani, dan Botrytis cinerea. Gejala serangan penyakit ini

terlihat dari adanya bercak-bercak kelabu-kecoklatan atau hitam

pada daun terong.

3. Busuk Buah

Busuk buah pada tanaman terong disebabkan oleh serangan jamur

Phytophthora sp.,Phomopsis vexans, Phytium sp. Gejala serangan

terlihat dari adanya bercak-bercak coklat kebasahan pada buah

sehingga buah busuk.

4. Busuk Leher Akar

Penyakit busuk leher akar disebabkan oleh Sclerotium rolfsii,

dengan gejala pangkal batang membusuk dan berwarna coklat.

5. Layu Bakteri

Layu bakteri disebabkan oleh bakteri Pseudomonas solanacearum

yang mempunyai kemampuan hidup lama di dalam tanah. Serangan

hebat biasanya terjadi pada kondisi dengan temperatur yang cukup

tinggi. Gejala serangan terlihat dari terjadinya kelayuan seluruh

tanaman secara mendadak. Sebenarnya serangan layu bakteri

bersifat lokal, seperti terjadi pada pembuluh xilem/pembuluh

Page 19: SOP BUDIDAYA TERONG - trukajaya.org

19

angkut, tetapi karena menyerang pada akar atau leher akar maka

pasokan air dan hara tanaman dari tanah ke daun menjadi

terhambat sehingga gejala yang muncul adalah kelayuan yang

bersifat sistemik.

6. Rebah Semai

Penyakit rebah semai disebabkan oleh jamur Rhizoctonia solani dan

Pythium spp.Gejala serangan terlihat dari batang bibit muda

kebasah-basahan, mengkerut dan akhirnya roboh dan mati.

3. Prosedur Kerja

Pengendalian hama

1. Kumbang Daun (Epilachna spp.)

Cara pengendalian hama kumbang daun dapat dilakukan

dengan mengumpulkan dan memusnahkan kumbang,

pengaturan waktu tanam, dan jika diperlukan penyemprotan

dengan insektisida dapat dilakukan.

2. Kutu Daun (Aphis spp.)

Cara pengendalian hama kutu daun dilakukan dengan mengatur

waktu tanam dan pergiliran tanaman, jika populasi kutu daun

banyak dapat menggunakan insektisida dengan tipe ‘racun

kontak’, tetapi disarankan untuk menggunakan insektisida

dengan tipe ’racun sistemik’. Jika ingin lebih aman, gunakan

insektisida alami, misalnya menggunakan ekstrak bawang putih,

karena aroma bawang putih tidak disukai oleh kutu daun, tetapi

penyemprotan ke-2 dan selanjutnya tidak terlalu berpengaruh

terhadap hama kutu daun.

Page 20: SOP BUDIDAYA TERONG - trukajaya.org

20

3. Tungau (Tetranychus spp.)

Cara pengendalian hama tungau sama seperti pada

pengendalian kutu daun, disarankan menggunakan insektisida

dengan tipe ‘racun sistemik’.

4. Ulat Tanah (Agrotis ipsilon Hufn.)

Cara pengendalian ulat tanah dilakukan dengan cara

mengumpulkan dan memusnahkan ulat. Lakukan

penyemprotan dengan insektisida pada sore hari (setelah jam

17.00) atau pagi hari (kurang dari jam 05.00), gunakan

insektisida dengan tipe ‘racun perut’, jika menggunakan ‘racun

kontak’ semprot pada malam hari ketika ulat mulai muncul,

tetapi perlu dipertimbangkan penyemprotan pada malam hari

akan terkendala oleh gelap.

5. Ulat Grayak (Spodoptera litura, F.)

Cara pengendalian hama ulat grayak dilakukan dengan

mengatur waktu tanam dan pergiliran tanaman, mengumpulkan

ulat, dan jika perlu menggunakan insektisida.

6. Ulat Buah (Helicoverpa armigera Hubn.)

Cara pengendalian ulat buah dapat dilakukan dengan

mengumpulkan dan memusnahkan buah yang terserang,

lakukan pergiliran tanaman dan waktu tanam, serta perbaikan

sanitasi kebun.

Page 21: SOP BUDIDAYA TERONG - trukajaya.org

21

Pengendalian Penyakit

1. Antraknosa

Pengendalian serangan Antraknosa dapat dilakukan dengan

menggunakan fungisida.

2. Bercak Daun

Pengendalian bercak daun dapat dilakukan dengan

menggunakan Fungisida.

3. Busuk Buah

Pengendalian busuk buah dapat dilakukan dengan

menggunakan Fungisida.

4. Busuk Leher Akar

Pengendalian penyakit busuk leher akar dapat dilaksanakan

dengan rotasi tanaman, pemusnahan tanaman yang terjangkit,

sanitasi kebun, dan pemakaian bibit unggul.

5. Layu Bakteri

Pengendaliannya penyakit pada tanaman terong ini dapat

dilakukan dengan mengatur jarak tanam, sehingga

kelembabannya menjadi rendah. Lakukan pergiliran tanaman,

jangan menanam tanaman yang berjenis Solanaceae seperti

tomat, tembakau dan lain-lain, karena akan memperparah

serangan. Gunakan Bakterisida apabila diperlukan.

6. Rebah Semai

Cara pengendalian penyakit rebah semai dapat dilakukan dengan

memilih bibit terong dengan varietas tahan jenis penyakit ini,

mengatur jarak tanam dan pergiliran tanaman, perbaikan

Page 22: SOP BUDIDAYA TERONG - trukajaya.org

22

drainase, mengatur kelembaban dengan jarak tanam agak lebar,

dan mencabut bibit yang terserang penyakit.

Page 23: SOP BUDIDAYA TERONG - trukajaya.org

23

Standar

Operasional

ProsedurNomor :

SOP…….

Tanggal Dibuat

………….

“Panen”Revisi……………

Tanggal…………

Disahkan

……………

1. Definisi dan Tujuan

Panen adalah rangkaian kegiatan pengambilan hasil budidaya

berdasarkan umur, waktu, dan cara sesuai dengan sifat dan/atau

karakter produk dengan cara membongkar seluruh rimpang

menggunakan garpu dan atau cangkul.

2. Informasi Pokok

2.1. Panen pertama tanaman terong dilakukan setelah 70-80 hari bibit

ditanam.

2.2. Panen dilakukan setiap 3-7 hari sekali, sejak panen pertama.

2.3. Dalam satu musim tanam, dapat dilakukan panen 13-15 kali.

2.4. Waktu tepat panen adalah pagi dan sore hari.

2.5. Cara panen tanaman terong, buah dipetik dengan tangkainya.

2.6. Buah Terong tidak tahan lama, oleh karena itu harus segera

dipasarkan.

3. Prosedur Kerja

3.1. Lakukan panen setelah tanaman terong berusia 70-80 hari.

3.2. Lakukan panen berikutnya setelah 3-7 hari, dan ulang panen lagi

sampai 11-13 kali lagi.

Page 24: SOP BUDIDAYA TERONG - trukajaya.org

24

3.3. Lakukan panen dengan memetik buah beserta tangkainya dan

segera pasarkan buah terong karena tidak tahan lama.

Sumber bacaan:

1. https://gdmorganic.com/cara-menanam-terong/

2. https://alamtani.com/budidaya-terong/

3. http://syahwalfadilah.blogspot.com/2015/11/cara-pengendalian-hama-

pada-naman-terong.html

4. https://www.pertanianku.com/7-penyakit-tanaman-terong-yang-biasa-

menyerang/