SOP Apotik Klinik

8
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL DIVISI FARMASI BAGIAN SDM DAN UMUM KLINIK KELUARGA DR.NOERMAN

description

SPO Apotik

Transcript of SOP Apotik Klinik

STANDAR PROSEDUR OPERASIONALDIVISI FARMASI

BAGIAN SDM DAN UMUMKLINIK KELUARGA DR.NOERMAN2014A. SOP Pelayanan OTC1) Pasien datang, 2) Menyapa pasien dengan ramah dan menanyakan kepada pasien obat apa yang dibutuhkan, 3) Tanyakan lebih dahulu keluhan atau penyakit yang diderita pasien, kemudian bantu pasien untuk mendapatkan obat yang tepat, 4) Menghitung harga dan minta persetujuan terhadap nominal harga, 5) Bila sudah terjadi persetujuan, ambilkan obat yang diminta pasien sesuai dengan permintaan meliputi : nama obat dan jumlah obat, 6) Serahkan obat kepada pasien disertai dengan informasi tentang obat meliputi dosis, frekuensi pemakaian sehari, waktu penggunaan obat, cara penggunaan dan efek samping obat yang mungkin timbul setelah penggunaan obat, dan jika diperlukan pengatasan pertama terhadap efek samping yang ditimbulkan.

B. SOP Pelayanan OWA 1) Pasien datang, 2) Menyapa pasien dengan ramah dan menanyakan kepada pasien obat apa yang dibutuhkan,3) Tanyakan pada pasien apa keluhan yang dialamlinya dan gejala penyakitnya, 4) Tanyakan pada pasien apakah sebelumnya pernah menggunakan obat tertentu dan bagaimana hasilnya (kondisi membaik atau bertambah parah), 5) Bila pasien telah menggunakan obat sebelumnya dan hasilnya tidak memuaskan maka pilihkan obat lain yang sesuai dengan kondisi pasien, begitu juga untuk pasien yang sama sekali belum pernah minum obat, 6) Menghitung harga dan minta persetujuan terhada nominal harga, 7) Setelah pasien setuju dengan harga obat, ambilkan obat diatas, 8) Serahkan obat kepada pasien disertai dengan informasi tentang obat meliputi : dosis, frekuensi pemakaian sehari, waktu penggunaan obat, cara penggunaan dan efek samping obat yang mungkin timbul setelah penggunaan obat dan dan jika diperlukan pengatasan pertama terhadap efek samping yang ditimbulkan, 9) Catat nama pasien, alamat, dan no telp pasien. 10) Buat catatan khusus tentang pasien yang nantinya sebagai patien data record.

C. SOP Pelayanan Resep 1) Menerima resep pasien, 2) Lakukan skrining resep meliputi adsministrasi, pharmaceutical dan klinik, 3) Menghitung harga dan minta persetujuan terhadap nominal harga, 4) Pasien diberi no antrian, 5) Tulis no struk (print out) pada resep dan satukan resep dengan printout 6) Cocokkan nama, jumlah dan kekuatan obat dalam resep denga print out, 7) Siapkan obat sesuai dengan resep, 8) Jika obat racikan maka patuhi SOP meracik, 9) Buat etiket dan cocokkan dengan resep, 10) Teliti kembali resep sebelum diserahkan pada pasien termasuk salinan resep dan kuitansi (jika diminta oleh pasien), 11) Serahkan obat kepada pasien disertai dengan informasi tentang obat meliputi dosis, frekuensi pemakaian sehari, waktu penggunaan obat, cara penggunaan dan efek samping obat yang mungkin timbul setelah penggunaan obat dan jika diperlukan pengatasan pertama terhadap efek samping yang ditimbulkan, 12) Catat nama pasien, alamat dan no telp pasien. 13) Buat catatan khusus tentang pasien.

D. SOP Meracik Obat 1) Siapkan alat yang akan digunakan dan bersihkan meja untuk meracik 2) Buatlah instruksi meracik meliputi : no resep, nama pasian, jumlah dan cara mencampur. 3) Siapkan etiket dan wadah obat sertakan bersam obat dan instruksinya untuk diracik. 4) Cucilah tangan bila perlu gunakan sarung tangan, masker. 5) Siapkan bat sesuai resep dan ccocokkan dengan yang tertera pada struknya 6) Jika ada bahan yang harus ditimbang makapersiapkan lebih dahulu. 7) Bacalah instruksi meracik dengan seksama dan lakukanlah hati hati. 8) Pastikan hasil racikan sesuai dengan instruksinya. 9) Masukkan dalam wadah yang telah disediakan dan beri etiket, kemudian serahkan pada petugas lain untuk diperiksa dan diserahkan. 10) Bersihkan peralatan dan meja meracik setelah selesai. 11) Cucilah tangan sampai bersih.

E. SOP Menimbang 1) Bersihkan timbangan, 2) Setarakan timbangan terlebih dahulu sebelum mulai menimbang 3) Ambil bahanbahan sesuai dengan permintaan resep4) Ambil anak timbangan sesuai berat yang diminta dan letakkan pada ring timbangan sebelah kiri (timbangan dalam keadaan off), 5) Bahan baku yang dikehendaki diletakkan secukupnya pada piring timbangan sebelah kanan, 6) Buka dan on kan timbangan kemudian dilihat apakah timbangna sudah seimbang atau belum, 7) Bahan ditambah atau dikurangi sampai diperoleh timbangan yang seimbang yang ditunjukkan ole letak jarum pada posisi nol, 8) Ambil bahan yang sudah ditimbang kemudian diberi nama sesuai nama yang tertera pada botol persediaan bahan, 9) Cek ulang anak timbangan apakah berat yang diminta sesuai dengan resep kemudian dikembalikan ketempatnya, 10) Cek ulang apakah bahan yang diambi sudah sesuai dengan resep kemudian dikembalikan ketempatnya.

F. SOP Konseling OTC 1) menanyakan keluhan pasien dan mengapa menggunakan obat tersebut dan sudah berapa lama pasien mengalami keluhan tersebut, 2) menanyakan bagaiman kondisi pasien setelah menggunakan obat tersebut 3) apabila obat yang diminta sesuai dengan kondisi pasien dan memberikan efek seperti yang diharapkan maka obat boleh diberikan, 4) apabila obat yang diminta tidak sesuai dengan kondisi pasien maka pasien dipilihkan obat yang tepat untuk kondisinya, 5) menanyakan tentang bagaiman pasien menggunakan obat tersebut, bila ada yang kurang atau salah maka farmasi wajib membenarkan dan melengkapinya, G. SOP Konseling OWA 1) Menanyakan keluhan pasien sehingga pasien menggunakan obat tersebut dan sudah berapa lama pasien mengalami gejala tersebut, 2) Cocokkan kondisi pasien dengan obat yang diminta, bila obat kurang sesuai untuk pasein maka rekomendasikan obat yang tepat untuk pasien, 3) Menanyakan tentang bagaimana pasien menggunakan obta tersebut meliputi dosis, frekuensi, durasi,dan cara penggunaan; bila ada yang kurang atau salah mak farmasis wajib membenarkan dan melengkapinya, 4) Menanyakan bagaimana kondisi pasien setelah menggunakan obat tersebut, 5) Apabila obat yang diminta sesuai dengan kondisi pasien dan memberikan efek seperti yang diharapkan maka obat boleh diberikan, 6) Apabila kondisi pasien tidak membaik atau semakin memburuk makan sebaiknya dirujuk ke dokter,7) Informasikan kepada pasien bahwa pasien diperbolehkan konsultasi dengan apoteker untuk berdiskusi tentang terapi yang dijalani pasien.

H. SOP Konseling resep 1) Obat diserahkan pada pasien sekaligus dicocokkan dengan data pasien, 2) Mencocokkan obat dengan kondisi pasien dengan cara menanyakan pad pasien tentang keluhan yang dialaminya, 3) Memberitahukan pada pasien tentang obat yang diberikan dan tujuan penggunaan obat tersebut, 4) Memberikan innformasi pada pasien tentang aturan penggunaan obat (dosis, frekuensi, durasi, cara penggunaan), 5) Menanyakan kembali tentang semua informasi yang telah disampaikan untuk memastikan bahwa pasien telah paham dan mengerti tentang aturan penggunaan obat, 6) Memberitahukan pada pasien tentang ESO obat yang mungkin terjadi dan cara penanganan yang mungkin bisa dilakukan oleh pasien terhadap efek samping yang terjadi, 7) Menyarankan pasien untuk pergi ke dokter bila dirasa ESO cukup berat dan mengganggu, 8) Informasikan pada pasien tentang hal apa saja yang perlu dihindari atau yang perlu dilakukan untuk menunjang keberhasilan riset, 9) Catat nama pasien dan no telp pasein, 10) Buat catatan khusus tentang pasien sebagai.

I. SOP Penerimaan dan Penyimpanan Barang 1) Saat barang datang dari PBF, 2) Cek kesesuaian antara SP dengan faktur dan barangnya (kecocokan tentang nama barang, bentuk, jumlah sediaan, no batch dan tanggal ED), 3) Cek kondisi barang (rusak, pecah,tersegelatau tidak), 4) Faktur ditandatangani oleh apoteker atau asisten apoteker dilengkapi dengan no SIK/SIA/NIP seta dibubuhi stempel apotek, 5) Faktur diambi 1 lambar untuk arsip apotek, 6) Serahkan faktur kapada bagian adsministrasi untuk diedit di komputer, 7) Ccocokkan harga yang sudah ada di computer dengan harga yang tertera pada faktur baru, apakah ada kenaikan atau tidak, 8) Tandatangani faktur yang telah diedit di komputer,9) Hargai barangbarang/obat bebas dan letakkan sesuai dengan spesifikasinya. Untuk obat keras langsung disimpan dalam almari sesuai dengan efek farmakologinya atau berasarkan abjad, 10) Arsip faktur sesuai dengan nama PBF masingmasing