something

8
PORTOFOLIO Kasus-1 Topik: Ke jang Demam Sederhana Tanggal (Kasus) : 2 Desember 2014 Presenter : dr. Dwi Akbarini Tanggal Presentasi : 30 Desember 2014 Pendamping : dr. Huratio Nelson, Sp.PA Tempat Presentasi : Ruang Komite Medik RSUD Sekayu Objektif Presentasi : Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan Pustaka Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia Bumil Deskripsi : Anak Perempuan, 7 bulan, Kejang Demam Sederhana + GE tanpa Dehidrasi Tujuan : Diagnosis dan tatalaksana Kejang Demam Sederhana + GE tanpa Dehidrasi Bahan Bahasan : Tinjauan Pustaka Riset Kasus Audit Cara membahas Diskusi Presentasi dan diskusi Email Pos Data Pasien : Nama : An. Q Umur : 7 bulan Pekerjaan : Tidak bekerja Alamat : Villa Bukit Sejahtera Agama : Islam Suku Bangsa : Melayu, Indonesia No. Reg : 197347 Nama RS: RSUD Sekayu Telp : Terdaftar sejak : Data utama untuk bahan diskusi: 1. Diagnosis / Gambaran Klinis: Kejang Demam Sederhana + GE tanpa dehidrasi/ Kejang seluruh tubuh selama 5 menit sebanyak 1 kali, demam, BAB cair. 2. Riwayat Pengobatan : Pasien belum pernah berobat 3. Riwayat Kesehatan / Penyakit : Pasien belum pernah

description

lol

Transcript of something

PORTOFOLIOKasus-1Topik: Ke jang Demam Sederhana

Tanggal (Kasus) : 2 Desember 2014Presenter : dr. Dwi Akbarini

Tanggal Presentasi : 30 Desember 2014Pendamping : dr. Huratio Nelson, Sp.PA

Tempat Presentasi : Ruang Komite Medik RSUD Sekayu

Objektif Presentasi :

Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan Pustaka

Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa

Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia Bumil

Deskripsi : Anak Perempuan, 7 bulan, Kejang Demam Sederhana + GE tanpa Dehidrasi

Tujuan : Diagnosis dan tatalaksana Kejang Demam Sederhana + GE tanpa Dehidrasi

Bahan Bahasan : Tinjauan Pustaka Riset Kasus Audit

Cara membahas Diskusi Presentasi dan diskusi Email Pos

Data Pasien : Nama : An. Q Umur : 7 bulan Pekerjaan : Tidak bekerjaAlamat : Villa Bukit Sejahtera Agama : Islam Suku Bangsa : Melayu, IndonesiaNo. Reg : 197347

Nama RS: RSUD SekayuTelp :Terdaftar sejak :

Data utama untuk bahan diskusi:

1. Diagnosis / Gambaran Klinis: Kejang Demam Sederhana + GE tanpa dehidrasi/ Kejang seluruh tubuh selama 5 menit sebanyak 1 kali, demam, BAB cair.

2. Riwayat Pengobatan : Pasien belum pernah berobat

3. Riwayat Kesehatan / Penyakit : Pasien belum pernah menderita penyakit serupa sebelumnya.

4. Riwayat Keluarga : Tidak ada keluarga yang menderita penyakit sama dengan pasien

5. Riwayat Pekerjaan : Os belum bekerja

6. Lain-lain : Riwayat Imunisasi: Imunisasi dasar lengkap

Daftar Pustaka:

1. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Unit Kerja Koordinasi Neurologi. Konsensus penatalaksanaan kejang demam. Badan Penerbit IDAI 2006.

1. Mansjoer, A., dkk. Kejang Demam. Dalam: Kapita Selekta Kedokteran, Edisi Ketiga. Jilid 2. Jakarta: Media Aesculapius Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2000 : 434-437

1. World Health Organization. 2009. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit: Pedoman Bagi Rumah Sakit Tingkat Pertama di Kabupatan/Kota. WHO Indonesia, Jakarta, Indonesia, hal. 16.

Hasil Pembelajaran

1. Diagnosis Kejang Demam

2. Penatalaksanaan Kejang Demam

1. Subjektif Alloanamnesis (Orang Tua Pasien)Seorang anak 7 bulan datang ke IGD dibawa oleh keluarga dengan keluhan utama kejang 1 kali di rumah kurang lebih 30 menit sebelum masuk rumah sakit. Kejang dialami selama kurang lebih 5 menit dan terjadi pada seluruh tubuh, pasien dikatakan kejang dimana kaki dan tangan pasien menghentak, mulut tidak berbuih, mata tampak mendelik ke atas. Pasien mengalami demam sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Demam terus menerus, mimisan (-), menggigil (-), gusi berdarah (-). BAB cair 6 kali per hari , berwarna kuning, tidak berampas, tidak disertai darah dan lendir, dan tiap BAB kira- kira banyaknya gelas aqua. Nafsu makan biasa. Batuk dan Pilek (-), Muntah (-), sesak (-), BAK biasa. Keluhan kejang baru pertama kali di alami oleh pasien, sebelumnya pasien hanya diberi obat penurun panas oleh keluarga namun keluhan tidak berkurang. Karena khawatir, pasien dibawa ke RSUD Sekayu.

Riwayat Penyakit DahuluPasien belum pernah menderita penyakit serupa sebelumnya.

Riwayat Penyakit dalam KeluargaTidak ada keluarga yang menderita penyakit sama dengan pasien

Riwayat Kehamilan dan Kelahiran GPAL: Kehamilan: Aterm Partus: Spontan Penolong: Bidan Berat badan: 2700 gr Keadaan lahir: Langsung menangisRiwayat Makanan Lahir 6 Bulan: ASI 6 Bulan 9 Bulan: ASI + Susu Formula 9 Bulan 12 Bulan: Susu Formula + Bubur Campur 12 Bulan Sekarang: Nasi BiasaRiwayat Vaksinasi BCG: I Polio: 0, I, II, III DPT: I, II, III Hepatitis B: I, II, III Campak: IKesan : imunisasi dasar lengkap

Riwayat Sosial Ekonomi Penderita merupakan anak pertama. Ayah penderita bekerja sebagai pegawai swasta. Ibu penderita seorang ibu rumah tangga. Kesan: Sosioekonomi menengah

1. Objektif

Dari hasil anamnesis pasien yang mengarah ke Kejang Demam Sederhana + GE tanpa dehidrasi, lalu di lakukan pemeriksaan fisik lengkap atas pasien

Keadaan Umum: Kesadaran Compos mentis Nadi 110 kali/ menit, isi dan tegangan cukup, reguler Pernapasan 30 kali/ menit Suhu 39,3 oC Berat badan 7,8 kg Tinggi badan 82 cm Lingkar Kepala 48 cm, normo chepali

Keadaan Spesifik: Kulit: Turgor kulit normal, Anemis (-), Jaundice (-) Kepala: UUB rata, tertutup, rambut hitam, tidak mudah dicabut Mata: Cekung (-/-), konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), refleks cahaya (+/+), pupil bulat, isokor, 3 mm Hidung: Sekret tidak ada, NCH tidak ada, Septum Deviasi (-) Telinga: Sekret tidak ada Mulut: Mukosa mulut kering (-), Stomatitis (-) Tenggorok: Dinding faring tidak hiperemis, T1-T1 tidak hiperemis Leher: Perbesaran KGB tidak ada Thorax Paru-paru Inspeksi: statis dan dinamis simetris, retraksi tidak ada Palpasi: stremfremitus kanan = kiri Perkusi: sonor pada kedua lapangan paru Auskultasi: vesikuler (+) normal, ronkhi (-), wheezing (-). Jantung Inspeksi: pulsasi, iktus cordis dan voussour cardiaque tidak terlihat Palpasi: thrill tidak teraba Perkusi: jantung dalam batas normal Auskultasi: HR=110 kali/ menit, irama reguler, murmur dan gallop tidak ada Bunyi Jantung I dan II normal

Abdomen Inspeksi: datar Palpasi: lemas, hepar dan lien tidak teraba, turgor baik Perkusi: timpani Auskultasi: bising usus (+) meningkat Lipat paha dan genitalia: Pembesaran kelenjar getah bening tidak ada Ekstremitas: Akral dingin tidak ada, edema tidak ada, sianosis tidak ada Fungsi Motorik: dbn Fungsi Sensorik: dbn Fungsi nervi kraniales: dbn GRM: Kaku Kuduk (-), Brudzinsky I, II (-), Kernig sign (-) Rencana Pemeriksaan Penunjang : Cek Lab Darah rutin, BSS, DDR

1. Assessment

Kejang demam ialah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal diatas 38 C) yang disebabkan oleh suatuproses ekstrakranial. Kejang demam terjadi 2 - 4% pada anak usia 6 bulan - 5 tahun.Klasifikasi :Kejang demam sederhana (Simple febrile seizure)Kejang berlangsung singkat kurang dari 15 menit dan umumnya berhenti sendiri. Kejang berbentuk umum tonik dan atau klonik tanpa gerakan fokal. kejang tidak berulang dalam 24 jam. Kejang demam sederhana merupakan 80% dari seluruh kejang demam.Kejang demam kompleks (Complex febrile seizure)Kejang demam dengan salah satu ciri berikut : -Kejang lama > 15 menit-Kejang fokal atau parsial atau kejang umum didahului kejang parsial-Berulang lebih dari sekali dalam 24 jam

Penatalaksanaan saat kejangDiazepam intra vena 0,3 - 0,5 mg/kgBB perlahan dalam waktu 3 - 5 menit dengan dosis maksimal 20 mg. Obat yang praktis diberikan oleh orang tua adalah diazepam rektal 5 mg untuk anak dengan berat badan kurang dari 10 kg dan diazepam rektal 10 mg untuk anak dengan berat > 10 kg.

Di Rumah Sakit :Diberikan diazepam intravena 0.3 0.5 mg/kg.bb. Jika masih tetap kejang, berikan fenitoin intravena 10-20 mg/kg.bb/kali dengan kecepatan 1 mg/menit atau < 50 mg/menit. Jika berhenti dosis selanjutnya fenitoin 4-8 mg/kg.bb/hari dimulai 12 jam setelah dosis awal. Jika masih belum berhenti, rawat di ruang intensif.Anti piretikTidak ditemukan bukti bahwa penggunaan antipiretik mengurangi resiko terjadinya kejang demam namun para ahli di Indonesia sepakat bahwa antipiretik tetap diberikan dosis parasetamol yang digunakan adalah 10 - 15 mg/kgBB/kali diberi 4 kali sehari, dosis Ibuprofen 5 - 10 mg/kgBB/ kali 3 - 4 kali sehariAnti konvulsanPemberian diazepam oral dosis 0,3 mg/kg setiap 8 jam saat demam menurunkan resiko berulangnya kejang pada 30 - 60% kasus begitu pula dengan diazepam rektal dosis 0,5 mg/kg setiap 8 jam pada suhu >38,5 C (Level I, rekomendasi A)Pasien didiagnosis kejang demam karena pasien mengalami kejang disertai dengan demam, dimana dari anamnesis didapatkan pasien mengalami kejang satu kali selama kurang lebih 5 menit, tangan dan kaki menghentak, mata mendelik keatas sejak 30 menit sebelum masuk rumah sakit dan demam sejak 2 hari yang lalu. Riwayat kejang tanpa demam sebelumnya disangkal. Pada pemeriksaan fisik ditemukan pasien kejang, GCS E4V5M6 dan suhu axial 39,30C. Pada kasus ini pasien memenuhi kriteria kejang demam sederhana, yaitu Kejang biasanya bersifat umum, tonik klonik dan berlangsung kurang dari 15 menit dimana pada pasien kejang berlangsung 5 menit. Tidak ada kelainan yang permanen atau sebelumnya tidak menunjukkan kejang tanpa panas. Kejang ini biasanya terjadi pada umur penderita 6 bulan sampai 5 tahun, saat ini pasien berumur 7 bulan. Demam dan atau kejang tidak disebabkan oleh meningitis, ensefalitis atau penyakit yang mempengaruhi otak.

1. Plan Diangnosis : Kejang Demam Sederhana + GE tanpa dehidrasi

Tatalaksana Non Farmakologi: MRS Bangsal Sungkai Bedrest Farmakologi: IVFD RL gtt XX/m (makro) Paracetamol 125 mg supp di IGD 1 x Paracetamol drop 3 x 0,8 cc (po) Kotrimoksazole sirup 2 x cth (po) Zink kid sirup 1 x 1 cth (po) Lacto-B Sach 1x 1 (po) Diazepam supp 5mg jika kejang