SolusiPeoge olaa Sampah Ideal -...

2
!~. peke Rk t 3ff I Iran a ya Solusi Peoge olaa Sampah Ideal 3 AD BAYU INDRAj"PR" PETUGAS Dinas Kebersihan Kota Bandung mengolah sampah organik menjadi biogas di tempat pengolahan sampah, Jln. Seke- limus Barat, Kota Bandung, Selasa (24/5). Dengan menggunakan metode tersebut, sampah rumah tangga menjadi enerqi yang bermanfaat untuk kehidupan seperti menjadi energi listrik yang dapat menyalakan lampu dan kompor. * / / R lIlJSlI,reduce,recy- de atau pola pengelo- laan sampah yang ngetop dengan nama 3R tidak diragukan lagi merupakan so- lusi penanganan sampah yang ideal. Indonesia sudah menge- nal konsep ini sejak lama. Na- mun, sebelas tahun setelah memasuki abad milenium ini, pola 3R belumjuga membu- daya di sini. Sampah masih dianggap se- bagai musuh atau benda tidak berguna yang harus segera disingkirkan jauh-jauh. Oleh karena itu, kita tidak betah melihat sampah menumpuk di tong sampah dan menolak ke- beradaan tempat pembuangan akhir (TPA) sampah di lingkungan kita. Padahal, de- ngan kemajuan peradaban manusia, sampah kini dapat dililiatdarisudutpandang berbeda, yaitu benda bemilai ekonomi yang dapat mengun- tungkan bagi pengelolanya. Pakar lingkungan dari Uni- versitas Padjadjaran Ir. Chay Asdak M.8e., Ph.D. pereaya bahwa 3R masih merupakan solusijangka panjang terbaik bagi pengelolaan sampah Kota Bandung. Ini terbukti dalam penelitian yang,dilakukannya pada 2005, yang diberi nama Sistem Manajemen Sampah Terpadu atau Simaster. Simaster mengutamakan konsep pemilahan sampah dan 3R di seluruh TPS yang ada di Kota Bandung. Pemilahan sampah dan proses 3R seperti pengomposan di TPS-TPS ini diperkirakan mampu menge- liminasi 90 persen sampah di Kota Bandung. Sementara sisa sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi dan tidak dapat didaur ulang hanya mencapai 10 persen, dan itu dibuang ke TPA. Namun, sampah yang dibuang ke TPAjuga tetap akan mendapatkan pengelo- laan. "Kalau di TPA setiap hari euma buang sepuluh persen dari total timbulan sampah, itu akan memperpanjang umurTPA. Namun yang pa- ling penting, kita tidak lagi bergantung kepada TPA itu," tutumya. ' Menurut Chay, peaerapan sistem ini memerlukan pem- berdayaan serta sosialisasi yang terus-menerus kepada masyarakat, terutama orang- orang yang bekerja di TPS. Se- lain itu, pemerintah juga harus mau melengkapi semua TPS dengan sarana dan prasarana yang diperlukan untuk men- jalankan pemilahan dan 3R Namun, yang terpenting adalah pemerintah berkomit- men untuk mendukung kegiatan ini dengan memba- ngun infrastrukturnya, seperti industri keeil pengelola sam- pah. "Konsep ini belum bisa di- jalankan di Kota Bandung Kliping Humas Unpad 2011 karena komitrnerrpemerintah- nya rendah. Selai itu, komer- sialisasi sampah juga harus di- hentikan," ujamya. Pada lain pihak, pemerintah Kota Bandung sampai saat ini mengklaim masih men- jalankan program sosialisasi 3R ke RW-RW. Kepiila Badan Pengelola Lingkungan Hidup (BPLH) Kota Bandung Ahmad Rekotomo mengatakan, melalui program Bandung Gr-eenand Clean (BGC) pe- merintah mendidik 350 kader lingkungan soal gk, Program yang sudah berlangsung sejak 2009 ini memberikan materi serta pelatihan m ngenai pe- ngomposan, pem uatan bank sampah, serta berbagai kreasi dalam mengelola sampah menjadi memiliki nilai ekono- midanguna. Setelah tiga bul pen- dampingan, para P.eserta didik ini kemudian dilepas di lingkungannya masing-masing

Transcript of SolusiPeoge olaa Sampah Ideal -...

Page 1: SolusiPeoge olaa Sampah Ideal - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/...3rsolusipengelolaansampahideal.pdf3f!~. f pekeI IranRakyat SolusiPeoge olaa Sampah Ideal 3 AD BAYU

!~. peke R k t3ff I Iran a ya

Solusi Peoge olaaSampah Ideal

3

AD BAYU INDRAj"PR"

PETUGAS Dinas Kebersihan Kota Bandung mengolah sampah organik menjadi biogas di tempat pengolahan sampah, Jln. Seke-limus Barat, Kota Bandung, Selasa (24/5). Dengan menggunakan metode tersebut, sampah rumah tangga menjadi enerqi yangbermanfaat untuk kehidupan seperti menjadi energi listrik yang dapat menyalakan lampu dan kompor. *

//

R lIlJSlI,reduce,recy-de atau pola pengelo-laan sampah yang

ngetop dengan nama 3R tidakdiragukan lagi merupakan so-lusi penanganan sampah yangideal. Indonesia sudah menge-nal konsep ini sejak lama. Na-mun, sebelas tahun setelahmemasuki abad milenium ini,pola 3R belumjuga membu-daya di sini.

Sampah masih dianggap se-bagai musuh atau benda tidakberguna yang harus segeradisingkirkan jauh-jauh. Olehkarena itu, kita tidak betahmelihat sampah menumpuk ditong sampah dan menolak ke-beradaan tempat pembuanganakhir (TPA) sampah dilingkungan kita. Padahal, de-ngan kemajuan peradabanmanusia, sampah kini dapatdililiatdarisudutpandangberbeda, yaitu benda bemilaiekonomi yang dapat mengun-tungkan bagi pengelolanya.

Pakar lingkungan dari Uni-versitas Padjadjaran Ir. ChayAsdak M.8e., Ph.D. pereayabahwa 3R masih merupakansolusijangka panjang terbaikbagi pengelolaan sampah KotaBandung. Ini terbukti dalampenelitian yang,dilakukannyapada 2005, yang diberi namaSistem Manajemen SampahTerpadu atau Simaster.

Simaster mengutamakankonsep pemilahan sampah dan3R di seluruh TPS yang ada diKota Bandung. Pemilahansampah dan proses 3R sepertipengomposan di TPS-TPS inidiperkirakan mampu menge-liminasi 90 persen sampah diKota Bandung. Sementara sisasampah yang tidak memilikinilai ekonomi dan tidak dapatdidaur ulang hanya mencapai10 persen, dan itu dibuang keTPA. Namun, sampah yangdibuang ke TPAjuga tetapakan mendapatkan pengelo-laan.

"Kalau di TPA setiap harieuma buang sepuluh persendari total timbulan sampah,itu akan memperpanjangumurTPA. Namun yang pa-ling penting, kita tidak lagibergantung kepada TPA itu,"tutumya. '

Menurut Chay, peaerapansistem ini memerlukan pem-berdayaan serta sosialisasiyang terus-menerus kepadamasyarakat, terutama orang-orang yang bekerja di TPS. Se-lain itu, pemerintah juga harusmau melengkapi semua TPSdengan sarana dan prasaranayang diperlukan untuk men-jalankan pemilahan dan 3RNamun, yang terpentingadalah pemerintah berkomit-men untuk mendukungkegiatan ini dengan memba-ngun infrastrukturnya, sepertiindustri keeil pengelola sam-pah.

"Konsep ini belum bisa di-jalankan di Kota Bandung

Kliping Humas Unpad 2011

karena komitrnerrpemerintah-nya rendah. Selai itu, komer-sialisasi sampah juga harus di-hentikan," ujamya.

Pada lain pihak, pemerintahKota Bandung sampai saat inimengklaim masih men-jalankan program sosialisasi3R ke RW-RW. Kepiila BadanPengelola Lingkungan Hidup(BPLH) Kota Bandung AhmadRekotomo mengatakan,melalui program BandungGr-eenand Clean (BGC) pe-merintah mendidik 350 kaderlingkungan soal gk, Programyang sudah berlangsung sejak2009 ini memberikan materiserta pelatihan m ngenai pe-ngomposan, pem uatan banksampah, serta berbagai kreasidalam mengelola sampahmenjadi memiliki nilai ekono-midanguna.

Setelah tiga bul pen-dampingan, para P.eserta didikini kemudian dilepas dilingkungannya masing-masing

Page 2: SolusiPeoge olaa Sampah Ideal - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/...3rsolusipengelolaansampahideal.pdf3f!~. f pekeI IranRakyat SolusiPeoge olaa Sampah Ideal 3 AD BAYU

untuk melakukan proses 3Ryang sudah dipelajari. Hasil-nya kerja mereka kemudianakan dilombakan. Rekotomomenyebut lomba ini bukan se-bagai tujuan, melainkan untukmemotivasi para peserta didikagar mau menunaikan ilmu-nya.Menurut Rekotomo, peran

tokoh masyarakat sebagaifasilitator kegiatan 3R initernyata sangat penting.Masyarakat Kota Bandung ru-panya masih perlu figurpemimpin untuk menentukangerakan sosial. Namunsekarang, BPLH Kota Ban-dung mencoba mengurangiketergantungan tersebut, se-hingga masyarakat cukup per-caya diri untuk bergeraksendiri.Tahun ini, BPLH Kota Ban-

dung juga mulai merambah100 sekolah melalui programBandung Green School (BGS)untuk menularkan budaya 3Rini. Jika BGCbelum mampumenyentuh orang-orang de-wasa dalam masyarakat, BGSini dimaksudkan untuk mene-rapkan kebiasaan 3R melaluianak-anak,"Memang gerakan 3R ini

belum masif di Kota Bandung.Dari 1.500 RW, baru sepertigayang kita sentuh. Namun,Jepangjuga butuh waktu 30tahun untuk menumbuhkanbudaya 3R ini. Yang pentingkita terus melakukannya," kataRekotomo menambahkan.

**"NGANGON kalakay,

ngangon tutunggul ..."Wangsit Siliwangi itu meru-

pakan pesan bagi masyarakatSunda agar selalu menjagatatar Sunda denganmemegang teguh kearifan bu-daya. Pepatah itu pula yangharus diterapkan dalam

TPS Tegallega (JI. Mach TOOa)

rps'Ciro~~IiI:Ci!!!on.)TPS Pasar GedebaCe ("- GedebICe)

Pool s.ireun- (JI. S8kea.- •••.• )TPS Indramayu (JI. Indramayu

EM TPA JeIekorC (JL JeIekorC) .

penanganan sampah, karenasampah bukanlah musuh.Demikian dikatakan pakar

lingkungan ITB, Mubiar Pur-wasasmita terkait denganpenanganan sampah di KotaBandung. Menurut dia, sam-pah memang masalah, tetapipenyelesaiannya bukandibakar. "Membakar sampahitu merupakan bentuk perbu-atan dari seseorang yang putusasa," katanya.Lebihjauh, Mubiar menye-

butkan,solusipenanganansampah dengan membakarnyamalah menambah masalah.Bahkan,menghancurkanlingkungan Kota Bandung.Hasil peneIitian menunjukkanjumlah hari udara bersih 2-3tahun lalu di Kota Bandunghanya 55 hari. "Tahun inibahkan lebih parah, karenajumlah hari udara bersih ku-rang dari 32 hari," ucapnya.Apabila sampah ditangani

dengan cara dibakar meskipunmenggunakan teknologi cang-gib berupa insinerator, malahakan menambah rusak kuali-tas udara. Ditambah, per-mukaan Bandung yang berupacekungan.Menurut Mubiar, PLTSa

merupakan bukti tidak serius-nya pemerintah menanganisampah dan hanya meng-inginkan hasil yang instan."Penanganan sampah dengancara dibakar rnerupakan pe-rusakan 'tuntas' terhadapkualitas udara," kata Mubiar.Padahal pada masa depan,

dengan kekayaan sumberlistrik yang meIimpah, Ban-dung tidak perlu membakarsampah untuk mendapatkanlistrik. Bandung justru mestimengurangi segala macamkegiatan yang merusak kuali-tas udara. Bahkan, dengan ka-pasitas Iistrik yang ada, Ban-

dung bisa menjadi daerah per-tama yang serbalistrik dantidak merusak kualitas udara.Namun, hal itu mesti ditem-puh dengan rancangan politikyang sempurna. Bandung,menurut Mubiar, mesti beranimeminta otoritas atas listrik diwilayahnya.Seharusnya, Pemkot Ban-

dung menganut prinsip penye-lamatan peradaban Kota Ban-dung dengan falsafah Sunda.Pemusnahan sampah dengancara dibakar justru rnenghi-langkan peluang keuntunganyang besar. Sampah yang be-rasal dari tanaman pun"haram" dibakar. Pasalnya, didalamnya tumbuh mikrobayang berfungsi melengkapi ru-ang-ruang mikro dalam tanah."Ini merupakan awal kehidu-pan," katanya.Oleh karena itu, Pemkot

Bandung sebaiknya memo-sisikan sampah sebagai bahan'baku yang bernilai tinggi. Se-lanjutnya, Pemkot Bandungtinggal memancing dan mem-beri ruang bagi kreativitasmasyarakat mengelola sampahtersebut. Sebaliknya, jikamemaksakan menerapkanteknologi dalam bentuk PLT-Sa, pemerintah sudah keIirumengelola tatar Sunda. "Peng-usaha pun tidak perlu takutrugi apabila teknologi ini di-batalkan.Karenapenanganansampah dengan cara itu meru-pakan analisis yang salah,"ujar Mubiar.Sesuai dengan Wangsit Sili-

wangi, ngangon kalakay, nga-ngon tutunggul, Pemkot Ban-dung mesti memanfaatkansampah seawal mungkin danmemprosesnya seawal mung-kin. Dengan demikian, sam-pah tidak lagi dianggap mu-suh. (Lia MarliajDewiyati-nij"PR")***

Pemilahan dan pencacahan sampah organik

~.e.!!,il~~.andan ~!!.c.acahan sampah org~ikPemilahan, pencacahan, dan pengomposan sampah organikBiomethagreen (pengolahansamPah orianik yang menghasilkan bio "gas)Pemilahan, pencacahan, dan pengomposan sampah organikf>er1gomposan sampah organik" •

Sumber: PO Kebersihan Kota Bandung (2010).