Soil Sampling

27
Soil Sampling Created by : Deti Nurhidayah

description

Teknik sampling Tanah

Transcript of Soil Sampling

Soil Sampling

Created by : Deti Nurhidayah

Sampling

Proses menyeleksi sejumlah elemen dari populasi sehingga dengan mempelajari sampel dan memahami sifat-sifat subyek dalam sampel, maka kita mampu menganalisir sifat-sifat tersebut ke dalam elemen-elemen populasi

Populasi dan Sampel

Populasi Sampel

Sampling

Generalisasi

Random dan non random sampling

Probability sampling (Random sampling)

Non Probability sampling(Non random sampling)

Tekniksampling

Random Dan Non Random Sampling

Non Random Sampling

Random SamplingTiap unit atau individu

populasi TIDAK memiliki kesempatan atau probabilitas yang sama untuk menjadi sampel

Tidak dimaksudkan untuk generalisasi

Tiap unit atau individu populasi memiliki kesempatan atau probabilitas yang sama untuk menjadi sampel

Dimaksudkan untuk generalisasi

Untuk uji statistik induktif atau inferensial

Macam Non Random SamplingAccidental sampling (convenience

sampling)Purposive samplingQuota samplingJudgment samplingSnow Ball sampling

Macam Random Sampling Simple random sampling (SRS) Systematic Random Sampling Stratified Random Sampling Cluster sampling Multi-stage sampling

Mengapa Menggunakan Sampel

1. Populasi terlalu besar

2. Observasi atau percobaan bersifat merusak unit sampel

3. Ada keterbatasan waktu dan biaya penelitian

4. Diperlukan adanya kontrol atau pengaturan terhadap variabel tertentu atas obyek penelitian

Prinsip Pengambilan Contoh Tanah

• Sebelum suatu analaisis tanah dilakukan sangatlah penting untuk memperoleh contoh tanah yang representatif.

• Contoh yang representatif sulit didapatkan.

• Kesalahan mengambil contoh tanah seringkali lebih besar dari kesalahan analisis.

Hasil analisis kimia tanah dapat membantu untuk menggambarkan sifat tanah dengan tepat hanya

jika ;

• Contoh besar (gross sample) benar-benar mewakili keseluruhan tanah darimana tanah tesebut diambil.

• Tidak terjadi perubahan dalam contoh besar dan sub-sampel sebelum analisis.

• Subsampel yang dianalisis benar-benar mewakili contoh besar

• Analisis tanah dilakukan secara teliti sehingga diperoleh nilai dari sifat yang benar.

Cara Pengambilan Contoh Tanah

• Pengambilan contoh tanah secara representatif dapat dibedakan menjadi 4 cara yaitu:1. Pengambilan contoh secara acak (simple random

sampling).2. Pengambilan contoh tanah secara sistimatis (systematic

sampling)3. Pengambilan contoh tanah secara stratifikasi (stratified

sampling).4. Contoh tanah secara komposit (composite)

Pengambilan contoh secara acak

• Dari keempat cara tersebut , pengambilan secara acak merupakan cara yang paling sederhana. Pemilihan contoh dilakukan tanpa melihat variasi dalam suatu populasi tanah --- semua contoh dalam suatu lahan mempunyai peluang yang sama untuk terambil tanpa melihat variasi yang ada.

• Cara ini merupakan cara yang baik jika tanah tidak terlalu heterogen.

Skema

Pengambilan contoh secara sistimatis

• Tanah diambil dengan cara sistimatis, seperti: Pengambilan contoh setial interval 5 m, atau diambil hanya pada kaki lereng dan puncak bukit. Atau merut topsequences.

• Pengambilan cara ini lebih akurat debandingkan dengan cara acak , karena contoh tanah yang diambil terdistribusi lebih merata dari suatu hamparan lahan.

Skema

Pengambilan contoh secara stratifikasi• Pengambilan contoh secara stratifikasi biasanya

dilakukan pada suatu lahan yang heterogen. • Jika kita dapat membuat sub-populasi sehingga

populasi yang heterogen dibagi-bagi bagian-bagian yang disebut starata.

• Masing strata menjadi homogen, sehingga pengambilan contoh yang lebih tepat dapat diperoleh.

• Areal dibagi menjadi strtata, dan contoh diambil darisetiap strata.

Skema

Pengambilan contoh secara komposit

• Merupakan pencampuran unit-unit contoh tanah untuk menjadikan contoh tunggal yang digunakan untuk analisis kimia.

• Cara ini memberikan keuntungan dengan akurasi yang meningkat melalui penggunaan jumlah unit-unit contoh (sampling unit) yang besar untuk tiap contoh.

• Dalam cara ini, asumsi yang mendasar adalah bahwa analisis contoh yang dikomposisikan menghasilkan suatu perkiraan nilai rata-rata yang baik.

Jenis-Jenis Sampel Tanah

• Undisturbed sample (Contoh tanah asli)• Disturbed sample (Contoh tanah tidak asli)• Contoh tanah Agregat

Jumlah Titik Sampel• 15 – 20 cores (subsampel) untuk satu sampel

komposit maks. Luas tanah 40 Ha (Colorado State University)

• 5 – 10 cores (subsampel) untuk satu sampel komposit untuk luas tanah 3 – 5 Ha (BPT Bogor)

• 5 – 10 cores untuk sampel tanah kebun dan taman.

Depth

(Kedala

man)

Titik Sampel

• 6 – 8 Inchi / 15 – 20 cm (Garden and Lanscaping Soil, lahan sawah)

• 24 – 36 Inchi / 60 – 90 cm (Residual Nitrate-Nitrogen)

• 4 cm maksimum (Microbiology test)

Waktu Pelaksanaan Sampling

• Sebelum musim tanam pertama• Setelah musim panen• Jangan setelah hujan

Alat Sampling

Prosedur Sampling (Dengan ring)

Prosedur Sampling• Tentukan cara pengambilan contoh tanah dengan salah satu dari 4

yaitu diagonal, zig zag, sistematik dan cara acak• Rumput-rumput, batu-batuan atau kerikil, sisa-sisa tanaman atau

bahan organik yang terdapat di permukaan tanah disisihkan.• Pada saat pengambilan contoh, sebaiknya tanah dalam kondisi lembab,

tidak terlalu basah atau terlalu kering.• Contoh tanah tunggal diambil menggunakan bor tanah, cangkul, atau

sekop dari tanah lapisan olah .• Contoh-contoh tanah dari masing-masing titik dicampur dan diaduk

sampai merata dalam ember plastik, jika ada sisa tanaman, akar, atau kerikil dibuang.

• Dari campuran contoh tanah tersebut lalu diambil kurang lebih ½ kg dan disimpan di plastik bening dan diberi keterangan lokasi, waktu dan pengambilan

• Contoh tanah uji siap dianalisa.

Penanganan sampel Pendinginan Pengeringan Hindarkan kontak dengan udara Hindarkan dari guncangan