SOFTSKILL.pdf

7
Page 1 of 7 I. PENDAHULUAN Dalam kehidupan sehari – hari kita kerap kali mengahadapi masalah, peristiwa dan pilihan yang megharuskan diri kita untuk dapat memahami, menghadapi serta mencari solusi. Dengan tujuan mencari jalan keluarnya. Disini peran penalaran kita butuhkan dalam pencapaiannya. Sebab dengan penalaran kita dapat mengetahui cara atau tahapan dalam proses pemahaman dan penarikan kesimpulan sehingga menghasilkan sebuah informasi yang sebelumnya kita tidak ketahui. Didalam proses penalaran kita juga telah merasakan proses berfikir secara induktif yang merupakan cara berpikir dimana dalam menarik suatu kesimpulan dimulai dari yang bersifat umum dari berbagai kasus ke yang bersifat individual. Sedangkan berfikir deduktif yaitu cara berfikir dalam rangka menarik kesimpulan yang dimulai dari pernyataan - pernyataan yang bersifat khusus (individual) kemudian dilanjutkan dengan pernyataan bersifat umum. Yang dimana fungsi dari proses tersebut amatlah dibutuhkan pada saat kita menarik kesimpulan.

Transcript of SOFTSKILL.pdf

  • Page 1 of 7

    I. PENDAHULUANDalam kehidupan sehari hari kita kerap kali mengahadapi masalah, peristiwa dan

    pilihan yang megharuskan diri kita untuk dapat memahami, menghadapi serta mencari

    solusi. Dengan tujuan mencari jalan keluarnya. Disini peran penalaran kita butuhkan

    dalam pencapaiannya. Sebab dengan penalaran kita dapat mengetahui cara atau

    tahapan dalam proses pemahaman dan penarikan kesimpulan sehingga menghasilkan

    sebuah informasi yang sebelumnya kita tidak ketahui. Didalam proses penalaran kita

    juga telah merasakan proses berfikir secara induktif yang merupakan cara berpikir

    dimana dalam menarik suatu kesimpulan dimulai dari yang bersifat umum dari berbagai

    kasus ke yang bersifat individual. Sedangkan berfikir deduktif yaitu cara berfikir dalam

    rangka menarik kesimpulan yang dimulai dari pernyataan - pernyataan yang bersifat

    khusus (individual) kemudian dilanjutkan dengan pernyataan bersifat umum. Yang

    dimana fungsi dari proses tersebut amatlah dibutuhkan pada saat kita menarik

    kesimpulan.

  • Page 2 of 7

    II. PEMBAHASAN

    2.1 Penalaran

    a. Pengertian Penalaran

    Adalah proses memahami sesuatu yang berawal dari pengamatan indera

    (pengamatan empiric) dengan menghubungkan berbagai macam bukti maupun

    fakta sehingga dapat menghasilkan sebuah informasi yang sebelumnya tidak

    diketahui.

    b. Proposisi

    Istilah terhadap kalimat pernyataan yang memiliki makna secara utuh dan dapat

    dinilai kebenarannya. Akan tetapi tidak semua kalimat dapat dikatakan proposisi.

    Karena hanya kalimat netral sajalah yang dapat disebut proposisi.

    Dalam ilmu logika, proposisi mempunyai tiga unsur yakni:

    1. Subyek, perkara yang disebutkan adalah terdiri dari orang, benda, tempat, atau

    perkara.

    2. Predikat adalah perkara yang dinyatakan dalam subjek.

    3. Kopula adalah kata yang menghubungkan subjek dan predikat.

    Proposisi dikelompokan menjadi 4 kategori dintaranya :

    1. Aspek Bentuk

    Tunggal yaitu proposisi yang mengungkap satu pernyataan saja dimana

    hanya didukung satu subjek dan satu predikat (kalimat tunggal).

    Majemuk merupakam proposisi yang dibentuk dari gabungan dua proposisi

    tunggal atau lebih dan kalimat pernyataan ini sekurang-kurangnya

    didukung dua pola kalimat

    2. Aspek Sifat

    Kategorial kategori dari proposisi dimana mengacu pada pembenaran atau

    pengingkaran terhadap kejadian yang terjadi tanpa syarat.

    Kondisional yaitu proposisi yang menunjuk pada pembenaran atau

    pengingkaran yang bersyarat atau berupa pilihan.

  • Page 3 of 7

    3. Aspek Luas

    Universal merupakan sebuah proposisi yang meliputi seluruh aspek atau

    bagian.

    Singular merupakan sebuah proposisi yang meliputi satu aspek saja.

    Partikular merupakan sebuah proposisi yang meliputi sebagian dari seluruh

    aspek dimana berbanding terbalik dengan proposisi universal meliputi

    seluruh aspek.

    4. Aspek Kualitas dan Kuantitas

    Berkaitan dengan beberapa huruf vocal pada alphabet diantaranya A, I, E dan

    O. Yang dimana setiap huruf vocal tersebut memiliki arti masing masing.

    Proposisi A adalah proposisi yang mengungkap keseluruhan secara positif

    mengenai kebenarannya.

    Proposisi I ialah proposisi yang mengungkap sebagian dari keseluruhan

    pengakuan, pembenaran, atau positif.

    Proposisi E adalah proposisi ini mengungkap keseluruhan pengingkaran,

    penolakan, atau negatif.

    Proposisi O adalah proposisi ini mengungkap sebagian dari keseluruhan

    pengingkaran, penolakan, atau negatif.

    c. Inferensi dan Implikasi

    Inferensi adalah suatu proses penarikan konklusi dari satu atau lebih proposisi.

    Sedangkan implikasi merujuk kepada implikasi procedural, implikasi kebijakan dan

    implikasi logis. Adapun implikasi procedural meliputi tata cara analisis, pilihan

    representasi, perencanaan kerja dan formulasi kebijakan sedangkan implikasi

    kebijakan meliputi sifat substantif, perkiraan ke depan dan perumusan tindakan.

    d. Wujud Evidensi

    Berisi semua fakta, kesaksian serta informasi yang ada yang dihubung-hubungkan

    untuk membuktikan suatu kebenaran. Fakta dalam kedudukan sebagai evidensi

    tidak boleh dicampur - adukkan dengan apa yang dikenal

    dengan pernyataan dan penegasan.

  • Page 4 of 7

    e. Cara Menguji Data

    Dapat dilakukan dengan cara penilaian. Adapun penilaian pertama bertujuan

    untuk meyakinkan bahwa semua bahan data tersebut adalah fakta. Yang kedua

    yaitu dari semua fakta tersebut dapat digunakan sehingga benar-benar

    memperkuat kesimpulan yang akan diambil.

    f. Cara Menguji Fakta

    Bertujuan dalam menetapkan apakah data atau informasi yang diperoleh adalah

    fakta, maka harus diadakan penilaian. Cara menguji fakta dibagi menjadi 2 bagian

    yaitu :

    Konsistensi adalah pengaturan secara rapi terhadap kenyataan dan gagasan,

    fakta, dan ide menjadi suatu untaian yang logis sehingga mudah memahami

    pesan yang dihubungkannya.

    Koherensi adalah penilaian terhadap sesuatu pernyataan dimana mengacu

    terhadap pernyataan sebelumnya yang kebenarannya sudah diakui.

    g. Cara Menilai Autoritas

    Metode yang digunakan untuk menguasai ilmu pengetahuan jika metode

    pengalaman tidak dapat digunakan secara efektif.

    2.2 Berfikir Deduktif

    Cara berfikir dalam rangka menarik kesimpulan yang dimulai dari pernyataan -

    pernyataan yang bersifat khusus (individual) kemudian dilanjutkan dengan pernyataan

    bersifat umum.

    a. Silogisme Kategorial

    Yaitu silogisme yang semua prremis merupakan kategorial. Premis mayor (premis

    yang termnya menjadi predikat), dan premis minor ( premis yang termnya menjadi

    subjek). Yang menghubungkan di antara kedua premis tersebut adalah term

    penengah (middle term).

    b. Silogisme Hipotetis

    Adalah argumen yang premis mayornya berupa proposisi hipotetik, sedangkan

    premis minornya adalah proposisi katagorik.

  • Page 5 of 7

    c. Silogisme Alternatif

    adalah silogisme dimana terdiri atas premis mayor yang premis minornya

    membenarkan salah satu alternatifnya (proposisi alternatif).

    d. Entimem

    Silogisme mengemukakan hanya premis minor dan kesimpulan.

    2.3 Berfikir Induktif

    Merupakan cara berpikir dimana dalam menarik suatu kesimpulan dimulai dari yang

    bersifat umum dari berbagai kasus ke yang bersifat individual.

    a. Generalisasi

    Adalah proses penalaran yang bertolak dari fenomena individual menuju

    kesimpulan umum.

    b. Hipotese dan Teori

    Hipotese berasal dari kata hypo yang memiliki arti dibawah dan tithenai yang

    berarti menempatkan. Adapun pengertian dari hipotese sendiri yaitu kesimpulan

    yang diterima sementara waktu untuk menerangkan fakta fakta sebagai penentu

    dan penuntun dalam menganalisa fakta fakta secara lanjut.

    c. Analogi

    Cara yang dilakukan dalam membandingkan dua hal yang memiliki kesamaan

    fungsi ataupun peran.

    d. Hubungan Kausal

    Yaitu hubungan keterkaitan atau ketergantungan dari dua fakta, konsep, gagasan,

    ide maupun permasalahan.

    e. Induksi Dalam Metode Eksposisi

    salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang dimana isinya

    ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan atau memberikan pengertian dengan

    gaya penulisan yang singkat, akurat, dan padat.

  • Page 6 of 7

    III. PENUTUP

    3.1 Kesimpulan

    Dari penjelasan di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa didalam proses

    penalaran terdapat dua jenis diantaranya berfikir deduktif dan berfikir induktif. Yang

    masing masing dari jenis tersebut memiliki perbedaan dalam proses penarikkan

    kesimpulan. Akan tetapi dibalik perbedaan proses tersebut hasil akhir keduanya yaitu

    mendapatkan informasi yang akurat.

    3.2 Saran

    Penulis menyadari bahwa untuk paper ini masih jauh dari kata sempurna. Penulis

    berharap, untuk penulisan selanjutnya dapat lebih baik dari sekarang dengan

    mempertimbangkan segala kritik dan saran yang telah disampaikan oleh pembaca serta

    pembaca dapat memahami apa yang telah penulis sampaikan dalam paper ini.

  • Page 7 of 7

    IV. REFRENSI http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran

    https://hadi27.wordpress.com/penalaran-dalam-penulisan-karya-ilmiah/

    http://id.wikipedia.org/wiki/Proposisi

    http://id.wikipedia.org/wiki/Silogisme

    http://id.wikipedia.org/wiki/Generalisasi

    http://apikgoregrind.blogspot.com/2014/03/pengertian-penalaran-induktif.html

    https://andriksupriadi.wordpress.com/2010/04/03/hubungan-kausal/

    http://ekoriyadi384.blogspot.com/2013/03/silogisme-kategorial-hipotesis.html

    http://muhammadputraaa.blogspot.com/2014/03/penalaran-proposisi-inferensi-

    dan.html

    http://singokalijogo.blogspot.com/2013/10/tiga-teori-kebenaran-konsisten.html

    http://ahsinelroland.blogspot.com/2012/04/koherensi-korespondensi-dan-

    pragmatisme.html

    http://alfykdr.blogspot.com/2013/07/teori-teori-kebenaran-korespondensi.html

    http://www.academia.edu/5086030/Filsafat_Ilmu_Berfikir_Induktif_deduktif

    https://hasanaguero.wordpress.com/2012/05/14/berpikir-induktif-dan-deduktif/

    http://www.academia.edu/5086030/Filsafat_Ilmu_Berfikir_Induktif_deduktif