SOFTBALL STRATEGI DAN TAKTIK PERTAHANAN ... softball XII – 1 2015 design by Bramasto di base I dan...
Transcript of SOFTBALL STRATEGI DAN TAKTIK PERTAHANAN ... softball XII – 1 2015 design by Bramasto di base I dan...
Materi softball XII – 1 2015 design by Bramasto
SOFTBALL
A. STRATEGI DAN TAKTIK PERTAHANAN (DEFENSIVE) SOFTBALL
Dalam permainan softball khususnya regu bertahan, pemain-pemainnya dibagi
dalam 2 kelompok besar sesuai dengan daerahnya masing-masing yakni infielder di
daerah infield (daerah bujur sangkar yang dibatasi oleh garis-garis penghubung antara
home base ke fist base, second base, third base dan kembali ke home base) dan
outfielder di daerah outfield (daerah yang dibatasi oleh garis-garis perpanjangan dari
home base ke first base dan dari home base ke third base dan pagar belakang).
Masing-masing kelompok mempunyai system teknik pertahanan sendiri-sendiri sesuai
dengan daerahnya masing-masing serta kebutuhannya. Sehingga dalam permainan
softball kita jumpai adanya dua macam strategi pertahanan yaitu strategi pertahanan
infield dan outfield. Walaupun demikian mereka saling membantu dalam
mempertahankan atau mematahkan serangan lawan. Ini berarti bahwa diantara mereka
harus selalu ada kerja sama yang rapid an kompak sehingga bias saling menutup
kekurangan masing-masing selama permainan/pertandingan berjalan. Dengan
demikian mereka akan merupakan satu kestuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan
atau dengan kata lain walaupun nampaknya terdiri dari dua kelompok akan tetapi
pada hakekatnya satu.
Secara keseluruhan system pertahanan ini dapat dikelompokkan menjadi 3 macam
system seperti berikut:
1. System pertahanan pendek (close system atau disingkat C-system)
2. System pertahanan medium (medium system atau disingkat M-system)
3. System pertahanan jauh/dalam (deep system atau disingkat D-system)
Penggunaan system pertahanan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Close system atau biasa disebut C-position, digunakan bila ada pelari di base
ke III yang menentukan kemenangan atau keadaan sama/draw (tie game) dan
dalam keadaan kurang dari dua mati (out).
2. Medium system atau M-position, merupakan posisi agak lebih aman, terutama
jika menghadapi lawan yang suka melakukan pukulan pendek (bunting) dan
untuk mencegah pelari di base tidak dapat maju ke base berikutnya atau
digunakan untuk melakukan double play artinya mematikan 2 pelari sekaligus
dalam waktu dan moment yang bersamaan dan berurutan. Misalnya ada pelari
Materi softball XII – 1 2015 design by Bramasto
di base I dan hendak menuju ke base II sementara temannya memukul. Jika
bolanya (hasil pukulan) dapat dikuasai oleh pemain lapangan, dengan cepat
bola tersebut dilemparkan kea rah base II untuk mematikan pelari dari base I
kemudian sekaligus mematikan pelari yang menuju ke base I. inilah yang
dimaksudkan dengan double play.
3. Deep system atau D-position, untuk menghadapi situasi tanpa/tidak ada pelari
satupun di base sedangkan pemukulnya adalah pemukul jauh dan akurat
(slugger), atau bias juga untuk menghadapi bila ada pelari di base II dan III
dalam keadaan 2 mati (out), sehingga kemungkinan lawan untuk mendapatkan
nilai sangat kecil atau sebaliknya besar kemungkinan bagi regu lapangan
untuk mematikan lawan. Sebab dalam keadaan seperti ini pihak lawan ada
kecenderungan untuk memukul bola sejauh mungkin.
Mengingat keadaan yang begitu aneka ragam dan perubahan situasi permainan yang
begitu cepat, maka dari ketiga posisi pertahanan tersebut selalu dikombinasikan selama
pertandingan berlangsung. Sebab bagaimanapun juga setiap system pertahanan tersebut
mempunyai kelemahan-kelemahan yang dapat dan mudah ditembus oleh lawan yang akan
mempergunakan setiap kesempatan yang ada untuk mendapatkan keuntungan sebesar-
besarnya. Oleh karena itu setiap pelatih harus jeli dalam mengamati lawan ( kelemahan dan
kekuatannya) sehingga kita dapat menentukan dengan tepat kapan kita harus menggunakan
system C,D,M untuk mematahkan serangan lawan dengan tepat dan cepat, atau kapan kita
harus mengkombinasikan di antara system-sistem tersebut, maksudnya apakah hanya dua saja
yang dikombinasikan ataukah ketiga-tiganya, itu semua tergantung dari situasi dan kondisi
lawan yang kita hadapi.
B. Strategi dan Taktik Infielders
Seperti telah diuraikan di muka bahwa permainan softball terdapat 2 macam pola
(pattern) pertahanan ialah untuk pola pertahanan di daerah infield (daerah segi empat) dan
daerah outfield (daerah perpanjangan garis-garis penghubung antara home base ke
1st base dan dari home base ke third base dan dibatasi garis belakang). Namun kedua
macam pola tersebut merupakan satu kesatuan pertahanan secara keseluruhan. Artinya
bahwa infield dan outfield merupakan satu regu dalam permainan ini, tetapi keduanya
mempunyai ciri-ciri khusus dan berbeda dalam mempertahankan diri terhadap serangan
lawan.
Materi softball XII – 1 2015 design by Bramasto
Tugas-tugas bagi infielders
Setiap pemain di daerah infield tidak hanya berfungsi sebagai pemain yang hanya
mempertahankan daerahnya sendiri saja, akan tetapi dia juga harus mempertahankan daerah
lain di lapangan infield. Artinya dia harus membantu kawan yang lain atau dengan kata lain
harus bekerja sama dengan kawan lainnya dalam menahan/mematahkan serangan
lawan. Mereka masing-masing harus mematahkan serangan lawan dapat berhasil dengan
baik. Disamping itu juga untuk mengurangi terjadinya kesalahan (error) yang tidak perlu
terjadi yang dapat diexploitir oleh pihak lawan untuk mendapatkan keuntungan, misalnya
menghasilkan nilai.
Kesalahan-kesalahan yang terjadi biasanya disebabkan oleh beberapa factor yang
antara lain karena salah pengertian diantara para pemain, salah dalam mengambil posisi
jaganya, kurang cepat menanggapi situasi yang dihadapinya, dan sebagainya. Dalam dunia
softball kesalahan yang demikian ini biasa disebut “mental error” dan keadaan yang demikian
ini dapat menimbulkan terjadinya “physical error” (melempar/menangkap bola tidak tepat
dan tidak benar).
Seperti dikemukakan di atas bahwa dalam permainan softball, terutama regu
pertahanan terdapat dua kelompok pemain yakni infielders dan outfielders, maka antara
kelompok tersebut harus selalu bekerja sama agar pertahanan yang mereka bangun menjadi
lebih rapih, teratur dan rapat. Jadi disatu pihak outfielders harus dapat menahan bola-bola
hasil pukulan yang menerobos pertahanan infielders ataupun bola hasil pukulan yang
menerobos pertahanan infielders ataupun bola hasil pukulan langsung ke arah outfielders
untuk segera dilempar kembali ke arah sasaran di daerah infield dengan cepat, dan dilain
pihak infielders harus dapat menguasai bola yang dilempar oleh outfielders kea rah infield.
Dalam hal ini pemain infield yang lain (yang sedang tidak menerima bola lemparan) harus
segera menempatkan diri ditempat-tempat yang rawan untuk menahan bola muntah atau bola
liar agar bola tidak jatuh atau berhenti di daerah luar lapangan.
Sebagai contoh misalnya, bola dipukul menerobos pertahanan shortstop / menuju
kearah center fielder, sementara itu pemukul tersebut berusaha lari kearah 2nd
base, maka
center fielder melempar ke shortstop sebagai relay man untuk segera melemparkan kepada
second base man yang sudah siap di second base. Ini adalah salah satu contoh permainan
yang mempergunakan system/pola relay man. Kemudian ada pola lain yang dinamakan “cut-
off man” yakni untuk mematikan pelari yang menuju ke home base. Misalnya, ada pelari di
2nd
base dan salah seorang kawannya mendapat giliran memukul. Dengan sendirinya
Materi softball XII – 1 2015 design by Bramasto
pemukul berusaha memasukkan kawannya dengan jalan memukul bola sejauh left fielder
harus segera menguasai bola dan segera melemparkan bola tersebut kearah home base,
sementara itu first base man harus sudah menempatkan dirinya di antara third base dan home
base untuk menyongsong bola yang datang dari left fielder dan meneruskannya kea rah home
base supaya dapat menggagalkan usaha pelari tersebut untuk menciptakan nilai karena
berhasil melewati home base dengan selamat.
Strategi/taktik untuk first base-man
1. Situasi : situasi bunt dengan pelari di 1st base.
Strategi/taktik :
a. Berdiri pada posisi agak menjauhi first base kearah home ase.
b. Bergeraklah secepatnya kearah bola begitu melihat batter melakukan pukulan tumbuk
(bunt).
Situasi : pelari di 1st base, tetapi bukan situasi bunt.
Strategi/taktik :
a. Mengambil posisi agak dekat 1st base
b. Segera mengambil posisi berdiri mengkangkangi first base pada setiap lemparan
pitcher.
c. Bila mungkin matikan pelari di 2nd
base sesudah mengambil bola
d. Bila bola dipukul jauh kearah outfield sebaiknya segera kembali ke first base.
2. Strategi /taktik untuk second base-man
Situasi : situasi bunt, belum ada yang mati (out) pelari ada di 1st base.
Strategi/taktik :
a. Waspada terhadap macam-macam lemparan pitcher dan siap menutup 1st base untuk
mematikan pelari yang menuju ke base tersebut (sebab 1st base-man harus mengambil
bola bunt)
b. Melakukan back-up (menjaga) daerah di belakang 1st base jika first base-man kembali
ke basenya.
c. Segera sesudah mematikan pelari di 1st base memperhatikan keadaan di 3
rd base bila
perlu bola dilempar ke daerah tersebut untuk mencegah pelari dari arah second (yang
semula ada di first) untuk melanjutkan ke 3rd
base.
d. Harus mengambil posisi yang tepat disesuaikan dengan keadaan pemukul (kidal atau
tidak).
Situasi : pelari di 1st base, bola dipukul ke arah outfield
Materi softball XII – 1 2015 design by Bramasto
Strategi/taktik :
1. Bila bola dipukul kearah right fielder, maka dia harus keluar dari base untuk
menerima bola dari right fielder, sementara itu shortstop menutup 2nd
base.
2. Jika bola kearah center fielder atau left fielder,maka dia harus membantu.
3. Shortstop dengan menempatkan dirinya di belakang shortstop.
Situasi : pelari di 2nd
base, bola dipukul kea rah outfield (melambung)
Strategi/taktik :
1. Menutup 2nd
base jika bola kearah left fielder atau center fielder, tetapi jika bolanya
kearah right fielder dan jauh ke belakang, maka dia harus segera merelay bola untuk
dilempar ke second yang diisi oleh shortstop.
3. Strategi/taktik untuk third base-man
Situasi : pelari di 1st base, situasi bunt belum ada mati atau baru satu
mati (out)
Strategi/taktik :
a. Mengambil posisi lebih dekat kearah home base dan bersiap-siap untuk mengambil
bola pendek (bunt) secepatnya.
b. Jika bola tidak diambil oleh pitcher atau 1st base-man maka dia harus kembali ke
3rd
base secepatnya.
c. Apabila pemukul sudah mempunyai 2 strikes, maka dia harus mengambil posisi dekat
3rd
base.
d. Jika bola dipukul kearah outfield, maka dia harus mengambil pposisi di luar 3rd
base
kearah outfielder kurang lebih 5 feet dari 3rd
base.
e. Usahakan menangkap bola dari outfield sebelum bola memantul atau jika terpaksa
supaya bola diambil pada pantulan pertama.
Situasi : pelari di 2nd
base.
Strategi/takti :
a. Bermain dengan mengambil posisi hamper sama dengna situasi permainan dimana
ada pelari di 1st base dan dalam situasi bunt.
b. Hendaknya tetap waspada dan jangan terlambat kembali ke basenya untuk menjaga
jika pelari 2nd
lari ke 3rd
base.
c. Apabila sesudah menangkap bola ground (menggulir ditanah) kea rah dia, segeralah
berputar kea rah 2nd
base untuk menekan pelari supaya kembali ke 2nd
, kemudian bola
supaya segera dilempar ke 1st base untuk mematikan pelari disitu.
Materi softball XII – 1 2015 design by Bramasto
d. Yang penting harus mengambil keputusan dengan cepat untuk mematikan salah satu
pelari di antara mereka, dengan sendirinya pilihlah jalan yang paling mudah untuk
melakukan hal tersebut.
Situasi : pelari di 2nd
dan 1st base
Strategi/taktik :
a. Ambil posisi kearah home base kurang lebih 5-7 feet dan siap mengambil bola bunt
terutama di daerah dekat pitcher kearah 3rd
base.
b. Cepat kembali ke 3rd
base jika tidak mengambil bola
c. Shortstop harus menutup 3rd
base jika 3rd
base-man sedang mengambil bola pukul
(ground atau pantulan)
d. Secepatnya bola dilempar kearah shortstop yang menutup 3rd
base sebelum pelari
sampai di 3rd
base.
e. Dari 3rd
base bola segera dilempar ke 2st base untuk mematikan pelari disitu (double
play), tetapi jika sudah terjadi 2 mati (out) cukup dimatikan di 1st saja sebab selain
mudah dan resikonya lebih kecil dan lagi lebih cepat.
Situasi : pelari di 1st base
Strategi/taktik :
a. Harus menutup 2nd
base untuk setiap bola pukulan kearah sebelah kanan (baik infield
ataupun outfield), dan juga untuk bola bunt didekat home.
b. Harus menutup 3rd
base manakala 3rd
base-man sedang mengambil bola pelan/bunt
c. Melakukan back-up di daerah 2nd
jika bola dilempar dari arah outfield
d. Lemparkan bola ke 2nd
untuk main double play ke 1st base jika keadaan baru satu
mati, lempar kearah 1st atau 2
nd saja, jika sudah 2 mati.
C. Strategi dan Taktik Outfielders
Semua pemain di daerah outfield harus mampu bergerak/berlari cepat untuk
mengejar dan menangkap bola pukul, untuk itu mereka harus memiliki daya antisipasi
dan penetrasi yang tinggi, sehingga dapat memperkirakan dengan tepat kemana dan
dimana arah jatuhnya bola tersebut. Dengan demikian mereka akan mampu menempatkan
diri mereka dengan cepat dan tepat, artinya cepat waktunya dan tepat posisinya. Untuk itu
maka pemain-pemain outfield harus memiliki persyaratan sebagai berikut:
1. Memilki kemampuan lari dengan cepat
2. Memiliki kemampuan memperkirakan arah bola melambung dengan tepat
Materi softball XII – 1 2015 design by Bramasto
3. Memiliki kemampuan melempar dengan kuat dan tepat.
Dari pemain outfield biasanya yang menjadi pemimpinnya/coordinator
pertahanannya adalah center fielder, sebab pemain inilah yang harus mengatur pertahanan
di daerah ini. Dia yang paling memungkinkan untuk mengatur dua kawannya (leftfielder
dan right fielder) untuk menutup daerahnya atau untuk mengambil bola. Hal ini
disebabkan dia mempunyai daerah pandangan lebih luas dari pada kedua kawannya.
Pemain-pemain outfield harus memiliki mental baja artinya memiliki kesabara
dan ketabahan yang tinggi serta memiliki daya tahan yang prima, mengingat daerahnya
yang luas dan frekuensi datangnya bola agak rendah jika dibandingkan dngan di daerah
infield. Seperti halnya pemain-pemain infield, maka pemain outfield juga harus selalu
beekerja sama dengan kawan-kawannya dalam mempertahankan daerahnya artinya
mereka masing-masing tidak boleh hanya terpancang ditempatnya masing-masing
sehingga memudahkan lawan untuk menerobos pertahanan mereka. Di samping itu
mereka juga harus selalu membangun kerja sama dengan kawan-kawan di daerah infield.
Mereka harus rajin menutup daerah di sekitar base terutama jika terjadi serangan didaerah
atau disekitar base tersebut. Jadi jika ada bola yang terlepas dari infielder dapat dikuasai
oleh pemain outfield. Dengan demikian pertahanan akan menjadi lebih rapat dan rapi.
Lebih – lebih jika terjadi “run down”, yakni usaha mematikan pelari diantara
dua base oleh para pemain infield, maka para pemain outfield harus membantu usaha
kawan mereka agar pelari dapat dimatikan dengan segera antara lain dengan menutup
base yang kosong. Jadi dalam hal ini prinsipnya jangan sampai ada daerah /bagian
lapangan permainan yang kosong atau berlubang yang dapat diexploitir lawan. Oleh
karena itu kerja sama diantara mereka adalah sangat penting dan mutlak diperlukan demi
keberhasilan mereka dlam menahan dan mematahkan serangan lawan dengan cepat.
Strategi/taktik outfield
1. Situasi : tidak ada pelari di base.
Strategi/taktik :
a. Jika bola pukulan melambung, sehabis menangkap bola agar dilemparkan ke 2nd
base.
b. Begitu juga bola ground lemparkan bola ke 2nd
atau 3rd
.
c. Pemain right field harus selalu waspada terhadap bola pukul kearahnya.
2. Situasi : ada pelari di 1st base
Strategi/taktik :
a. Jika bola pukul melambung maka bolanya harus dilempar 1 base di depan pelari,
tetapi jika ground supaya dilempar 2 base di depan pelari.
Materi softball XII – 1 2015 design by Bramasto
b. Right fielder harus siap membantu 1st base-man jika bola dimainkan di daerah itu,
lebih-lebih kalau keadaan sudah 2 mati (out)
c. Pada pukulan pendek/tanggung kea rah center atau di sebelah kanannya sedikit,maka
bola supaya dilemparkan kearah 2nd
untuk menahan supaya pelari tetap berada disitu.
Atau kalau pelari sudah terlanjur berada di antara 2nd
dan 3rd
base (karena terlambat
kembali ke 2nd
) maka pelari supaya dimatikan di 2nd
base.
d. Pada pukulan bunt maka right fielder harus menutup daerah di belakang 1st untuk
menghadang bola lepas yang dilemparkan kearah 1st base, sedangkan center fielder
menutup daerah di belakang 2nd
base dan yang menutup 3rd
ase adalah left fielder
(terutama jika 3rd
base-man sedang mengambil bola bunt disekitar depan home atau
yang kearahnya)
3. Situasi : pelari di 2nd
base saja atau di 2nd
dan 1st base.
Strategi/taktik :
a. Jika bolanya melambung, lemparkan bola kearah 1 base di depan pelari dan
lemparkan 2 base di depan pelari jika bola ground (menggulir).
b. Center fielder harus selalu waspada terhadap kemungkinan permainan di daerah
2nd
base,karena adanya pukulan pendek dan tajam (single hit).
c. Left fielder harus waspada terhadap kemungkinan permainan di daerah 3rd
base
terutama jika pelari 2nd
terlambat startnya ke 3rd
base.
d. Pada pukulan bunt, center fielder secepatnya mengambil posisi di belakang 2nd
,
bahkan kalau perlu bertindak sebagai 2nd
baseman untuk mematikan pelari yang
menuju ke 2nd
, sedangkan left dan right fielder masing-masing menutup daerah 1st dan
3rd
base.
4. Situasi : pelari di 3rd
base.
Strategi/taktik :
Jika bola melambung lemparkan bola ke home base, tetapi jika menggulir lemparkan
ke 1statau 2
nd base, right fielder siaga menghadapi kemungkinan permainan di 1
st base.
5. Situasi : pelari di 1st dan 3
rd
Strategi/taktik :
Jika bola melambung lemparkan bola kearah home base, jika pukulan pendek
lemparkan bola ke 2nd
base dan 3rd
base jika bola menggulir. Tetapi hati-hati jika bola
dipukul kearah center field atau sedikit di sebelah kanannya, sebab pemain lawan
berusaha menerobos pertahanan daerah 2nd
base.
Materi softball XII – 1 2015 design by Bramasto
B. Penyerangan Softball
Tim penyerang mendapat giliran memukul secara bergantian. Tim bertahan
berusaha mematikan anggota tim yang mendapat giliran memukul. Tim yang
mendapat giliran memukul mendapat kesempatan 3 kali mati (out) sebelum giliran
memukul digantikan tim yang bertahan.
Skor atau run dihasilkan dari seorang runner yang berlari menginjak semua
base secara berurutan dan kembali menginjak home plate. Pelari yang berhasil
mengelilingi dan menginjak home plate mendapat satu angka. Dalam setiap
pertandingan softball durasi permainan adalah 7 inning atau lama waktu 2 jam.
Pemenang permainan softball adalah tim yang mencetak angka (run) terbanyak dalam
inning yang telah ditentukan.
Jika dalam inning yang ditentukan kedua tim seri atau tie break, maka terjadi
inning tambahan yang dimainkan sampai salah satu tim keluar sebagai pemenang.
Pada permulaan permainan, tim yang menjadi tuan rumah (home team) mendapat
giliran melempar, sedangkan tim tamu (visitor) mendapat giliran memukul.
Pukulan tanpa ayunan (sacrifice hunt)
a. Sarifice hunt adalah usaha batter melakukan pukulan kea rah first base, picher, atau
third base untuk membantu pelari menuju base di depannya.
b. Apabila ada pelari pada base I dan base II, maka diarahkan pada base III, sehingga
third basement terpaksa memungut bola dengan harpan tidak terjadi force play
ataupun double play.
Pukul dan lari
Hit and Run adalah siasat yang dilakukan oleh batter untuk membantu agar base
runner dapat maju beberapa base di depannya dengan selamat.
Materi softball XII – 1 2015 design by Bramasto
1. Pelambung Bola (Pitcher)
Pelambung bola dalam permainan softball disebut pitcher. Permainan dimulai
saat umpire meneriakkan kata “Play Ball”. Setelah pemain bertahan memasuki daerah
jaga, pertandingan pun dimulai. Seorang pitcher berdiri di atas plate, menghadap ke
arah catcher. Pitcher akan berusaha melempar bola sekuat tenaga ke arah mitts
catcher.
Posisi bola lempar mempunyai wilayah khusus yang disebut zona strike (strike
zone), yaitu di atas home plate. Strike zone adalah posisi bola dalam wilayah pukul
batter, ketinggian bola antara bahu dan lutut batter. Pada saat melempar, pitcher akan
berusaha membuat bola strike, supaya batter kesulitan memukul bola, walaupun bola
berada di zona pukulnya. Tantangan seorang pitcher adalah melempar dengan
kecepatan tinggi dan dengan sasaran yang tepat.
Jika bola berada pada zona strike tetapi tidak terpukul oleh batter, maka
umpire akan berteriak “strike”. Namun, bila bola keluar dari zona strike, namun batter
tidak mencoba memukul bola maka umpire akan berteriak “ball”.
2. Penangkap Bola (Catcher)
Pemain bertahan yang bertugas menangkap bola dibelakang batter disebut
catcher. Posisi catcher berjongkok didepan wasit kepala dan di belakang pemain yang
mendapat giliran memukul (batter). Catcher dilengkapi dengan perlengkapan
pengaman dan bertugas menangkap lemparan pitcher.
Peralatan yang digunakan oleh catcher, antara lain helm, catcher mask untuk
melindungi kepala dan muka, body protector untuk melindungi daerah badan, serta
legguard untuk melindungi daerah lutut ke bawah. Seorang catcher adalah pengatur
Materi softball XII – 1 2015 design by Bramasto
strategi yang baik, karena posisi catcher dalam pertandingan dapat memantau seluruh
situasi yang terjadi di lapangan.
3. Pemain Penjaga
Pemain bertahan di lapangan bertugas untuk menjaga base dan mematikan
pelari sebelum sampai kepada base yang dituju. Pemain ini disebut fielder. Selain
pitcher dan catcher, tim bertahan memiliki 7 orang fielder, yang terbagi menjadi 4
penjaga daerah dalam (infielder) dan 3 orang penjaga daerah luar (outfielder).
Berikut posisi pemain softball.
1. Pitcher
2. Catcher
3. Penjaga base satu (first base)
4. Penjaga base dua (second base)
5. Penjaga antara base dua dan tiga (short stop)
6. Penjaga base tiga (third base)
7. Penjaga lapangan kiri (left fielder)
8. Penjaga lapangan tengah (center fielder)
9. Penjaga lapangan kanan (right fielder)
Setiap pemain yang mendapat giliran memukul (batter) mempunyai kesempatan 3
kali strike dan 4 kali ball. Jika kesempatan tersebut tidak diambil atau pukulan tidak
Materi softball XII – 1 2015 design by Bramasto
mengenai bola, maka batter mati “strike out”. Namun, jika terjadi 4 kali ball, maka batter
diperbolehkan jalan bebas ke arah base satu (free walk).
Strike akan dihitung jika:
1. Setiap bola yang dipukul, baik kena ataupun tidak
2. Lemparan yang baik (diantara bahu dan lutut) tetapi tidak dipukul
3. Setiap bola yang dipukul tetapi meleset keluar
Apabila batter berhasil memukul bola, batter harus berlari sekuat tenaga mencapai
base satu sebelum bola yang dipukulnya dikembalikan atau ditangkap oleh penjaga base
satu atau base yang dituju. Jika batter selamat sampai di base sebelum penjaga base
menangkap bola, maka batter “safe”. Namun, jika penjaga base lebih cepat menangkap
bola, maka batter “out”.
C. Taktik Permainan Softball
Untuk memenangi suatu pertandingan, diperlukan strategi dan taktik softball.
Strategi dan taktik tersebut harus dikuasai dengan benar oleh seluruh pemain sehingga
dapat menghasilkan permainan yang optimal.
Adapun ruang lingkup taktik dalam cabang olahraga softball, antara lain
sebagai berikut.
1. Siasat yang dikerjakan pada saat bertanding, seperti menangkap, memukul, dan
men”tik”.
2. Akal mencari senjata yang tepat untuk melihat kelemahan dan kekurangan lawan
secara efisien dan efektif.
3. Menentukan sikap dan tindakan yang cepat, tepat, dan cermat untuk mengalahkan tim
lawan.
4. Atlet lebih berperan daripada pelatih dalam tindakan taktik karena atlet langsung
menghadapi masalah di dalam lapangan pertandingan.
5. Taktik belum tentu selaras dengan strategi dalam penerapannya.
Dalam permainan olahraga softball, pada dasarnya ada beberapa tahapan taktik
yang harus dikuasai dengan baik, antara lain sebagai berikut.
a. Taktik Perorangan
Taktik perorangan ialah siasat yang dilakukan oleh perorangan untuk mencari
kemenangan dalam pertandingan secara sportif. Taktik perorangan dalam olahraga
softball menyangkut beberapa teknik secara individu (individual skill) yang dilakukan
guna menipu atau mengelabui lawan. Taktik perorangan dapat diterapkan, baik saat
Materi softball XII – 1 2015 design by Bramasto
menguasai bola (bermain) maupun saat tidak menguasai bola (bertahan atau
menjaga).
b. Taktik Kelompok
Taktik kelompok ialah suatu siasat yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
Namun, pelaku-pelaku grup taktik kurang dari jumlah seluruh tim (regu). Misalnya,
grup taktik yang dijalankan oleh pitcher dan cathcer atau antar-base.
c. Taktik Beregu
Taktik beregu merupakan taktik yang dilakukan oleh semua anggota tim
(regu), baik saat bermain maupun saat menjaga untuk mencari kemenangan
bertanding secara sportif. Taktik beregu pada dasarnya upaya penerapan gabungan
taktik individu dan grup menjadi satu kesatuan.
D. Penting Untuk Diingat
1. Taktik pertahanan mempunyai arti bahwa pemain bertahan dalam keadaan pasif
menerima serangan, dengan harapan regu lawan membuat kesalahan dari
penyerangannya. Taktik bertahan harus mempunyai prinsip agar dengan pertahanan
itu regunya dapat menyerang kembali regu lawan. Pertahanan dan penyerangan harus
dikembangkan secara selaras dalam latihan-latihan teknik.
2. Wasit harus tegas, jujur, adil, dan penuh wibawa. Kemampuan wasit yang
meyakinkan serta penguasaan peraturan permainan dan pertandingan akan menunjang
kelancaran jalannya pertandingan.
3. Pertahanan merupakan usaha yang dijalankan oleh tim bertahan dalam rangka
menghalau serangan lawan.
4. Softball adalah olahraga bola beregu yang terdiri dari dua tim. Permainan softball
lahir di Amerika Serikat, diciptakan oleh George Hancock di kota Chicago pada 1887.
Softball merupakan perkembangan dari olahraga sejenis yaitu bisbol (baseball) atau
hardball.
5. Softball dimainkan oleh dua tim di lapangan softball. Setiap tim minimal memiliki 9
pemain dan selebihnya merupakan cadangan. Permainan terdiri dari 7 babak yang
disebut inning. Di dalam satu inning, tim yang bertanding masing-masing mempunyai
kesempatan memukul (batting) untuk mencetak angka (run).
Materi softball XII – 1 2015 design by Bramasto
6. Cara mematikan penyerangan dengan
a. Men- tik dengan glove dan bola
b. Membakar base dengan bola
c. Menangkap bola hasil dari pukulan batter
d. Lemparan Pitcher 3 kali yang strike dan tidak dapat dipukul oleh batter