Soft Lens.docx

9
Senin, 09/04/2012 11:30 WIB Komplikasi yang Harus Ditanggung Jika Teledor Pakai Lensa Kontak Vera Farah Bararah - detikHealth Berbagi informasi terkini dari detikcom (Foto: thinkstock) Jakarta, Saat ini penggunaan lensa kontak terbilang sangat luas, bahkan beberapa diantaranya tanpa resep dokter. Padahal penggunaan lensa kontak harus teliti dan bersih agar tidak menimbulkan komplikasi. Komplikasi yang timbul dari lensa kontak bisa mengancam dan memerlukan diagnosis yang cepat serta pengobatan untuk mencegah seseorang kehilangan penglihatannya. Namun terkadang pengguna lensa kontak kadang mengabaikan kondisi ini. Beberapa kasus komplikasi dari lensa kontak ini seperti seorang perempuan Inggris berusia 24 tahun yang terbangun karena rasa sakit di mata kirinya. Ketika ia bangun terlihat matanya berubah merah, mengeluarkan air mata dan merah di sekitar iris serta menjadi sensitf terhadap cahaya. Keesokan paginya ia tidak bisa membuka mata dan setelah diperiksa ke rumah sakit diketahui ia terkena microbial keratitis yang jika tidak segera ditangani bisa membuat penglihatannya memburuk bahkan kebutaan. Ada pula kasus gadis asal New York, Erica Barnes yang membutuhkan transplantasi atau cangkok kornea setelah secara ilegal memasang lensa kontak berwarna di toko kecantikan lokal. Diketahui kemungkinan ada infeksi dari lensa kontak dan ia sering menggunakannya selama seharian bahkan saat tidur.

description

Bahaya softlense

Transcript of Soft Lens.docx

Page 1: Soft Lens.docx

Senin, 09/04/2012 11:30 WIB

Komplikasi yang Harus Ditanggung Jika Teledor Pakai Lensa KontakVera Farah Bararah - detikHealth

Berbagi informasi terkini dari detikcom

(Foto: thinkstock)Jakarta, Saat ini penggunaan lensa kontak terbilang sangat luas, bahkan beberapa diantaranya tanpa resep dokter. Padahal penggunaan lensa kontak harus teliti dan bersih agar tidak menimbulkan komplikasi.

Komplikasi yang timbul dari lensa kontak bisa mengancam dan memerlukan diagnosis yang cepat serta pengobatan untuk mencegah seseorang kehilangan penglihatannya. Namun terkadang pengguna lensa kontak kadang mengabaikan kondisi ini.

Beberapa kasus komplikasi dari lensa kontak ini seperti seorang perempuan Inggris berusia 24 tahun yang terbangun karena rasa sakit di mata kirinya. Ketika ia bangun terlihat matanya berubah merah, mengeluarkan air mata dan merah di sekitar iris serta menjadi sensitf terhadap cahaya.

Keesokan paginya ia tidak bisa membuka mata dan setelah diperiksa ke rumah sakit diketahui ia terkena microbial keratitis yang jika tidak segera ditangani bisa membuat penglihatannya memburuk bahkan kebutaan.

Ada pula kasus gadis asal New York, Erica Barnes yang membutuhkan transplantasi atau cangkok kornea setelah secara ilegal memasang lensa kontak berwarna di toko kecantikan lokal. Diketahui kemungkinan ada infeksi dari lensa kontak dan ia sering menggunakannya selama seharian bahkan saat tidur.

Berikut ini beberapa komplikasi yang bisa timbul akibat lensa kontak, seperti dikutip dari emedicine.medscape, Senin (9/4/2012) yaitu:

1. Konjungtivis giant papilerIni merupakan komplikasi umum pada pemakai lensa kontak lunak yang biasanya menyebabkan iritasi dan meradang sehingga menghasilkan abses.

Sedangkan pada pengguna lensa kontak keras bisa tidak disertai dengan peradangan, namun lama kelamaan gesekan pada lensa bisa menyebabkan peradangan kronis dan edema di jaringan parut. Biasanya pasien akan diminta untuk berhenti menggunakan lensa kontak.

Page 2: Soft Lens.docx

2. Tear filmTear film berfungsi menyediakan permukaan yang halus dan transparan, memberikan kelembaban dan oksigen ke sel-sel epitel, serta air mata juga membantu melindungi mata dari infeksi. Lensa kontak kadang mengurangi pertukaran air mata di permukaan okular serta mengubah kandungan air mata, terutama jika lensa kontak dipakai seharian.

3. AlergiKontak reaksi hipersensitif ini bisa disebabkan oleh salah satu dari sejumlah bahan kimia yang ditemukan dalam larutan lensa kontak. Reaksi yang khas adalah gatal yang akdang disertai dengan kemerahan, mengeluarkan air mata atau kotoran mata yang lebih banyak dan rasa panas, terkadang bisa juga timbul pembengkakan.

4. Keratitis bakteriKeratitis bakteri adalah infeksi kornea yang bisa meliputi iris mata dan pupil serta menyebabkan nyeri, penglihatan berkurang, sensitivitas cahaya dan adanya cairan yang keluar dari mata.

Akibat dari infeksi pada lensa kontak ini adalah luka di mata yang bisa berkembang sangat cepat dan jika tidak ditangani dapat menyebabkan kebutaan. Bakteri yang bisa menginfeksi biasanya Staphylococcus Aureus dan Pseudomonas Aeruginosa.

5. Keratitis jamurKondisi ini menimbulkan gejala yang mirip dengan keratitis bakteri, hanya saja penyebabnya adalah jamur yang biasanya berjenis Fusarium. Namun keratitis ini juga bisa melibatkan lapisan terluar dari kornea atau bagian yang lebih dalam dari kornea.

6. Keratitis herpesInfeksi ini disebabkan oleh virus herpes simpleks (HSV). Ada 2 jenis utama dari virus ini yaitu tipe 1 yang paling sering menginfeksi wajah dan tipe 2 yang menginfeksi alat kelamin. Tipe 1 merupakan yang paling sering menginfeksi mata.

Gejala yang muncul termasuk sakit di mata, kemerahan, penglihatan kabur, adanya lensa yang robek dan kepekaan terhadap cahaya. Jika infeksinya dangkal (lapisan luar kornea) maka bisa sembuh tanpa jaringan parut, tapi jika hingga lapisan dalam infeksi bisa menyebabkan jaringan parut, kebutan dan sangat merusak mata.

7. Mata kekurangan oksigenGangguan kekurangan oksigen di mata bisa menyebabkan beberapa risiko yang kadang tidak disadari oleh si pemakai.

Gejala yang timbul jika kondisinya sudah parah adalah perih pada mata, silau dan penglihatan menjadi buram karena kornea mata mengeruh atau mengalami pembengkakan. Jika kekurangan oksigennya parah maka pembuluh darah baru (neovaskularisasi) bisa tumbuh pada kornea mata yang seharusnya berwarna putih.

(ver/ir)

Page 3: Soft Lens.docx

Senin, 09/04/2012 14:00 WIB 

Orang yang Cocok dan Tidak Cocok Pakai Lensa Kontak

Vera Farah Bararah - detikHealth

Berbagi informasi terkini dari detikcom

 

(Foto: Thinkstock)Jakarta, Penggunaan lensa kontak tidak boleh sembarangan untuk mencegah terjadinya komplikasi. Untuk itu ketahui tipe orang seperti apa yang cocok dan tidak cocok pakai lensa kontak.

Soft lens atau lensa kontak saat ini tidak hanya digunakan untuk membantu penglihatan, tapi juga untuk gaya-gayaan atau fashion. Padahal beberapa orang tertentu tidak bisa atau tidak cocok pakai lensa kontak.

Jika ingin menggunakan lensa kontak sebaiknya harus berkonsultasi dengan dokter mata terlebih dahulu, karena dokter akan mempeberitahu apakah dirinya cocok menggunakan lensa kontak atau tidak serta memilihkan jenis lensa kontak mana yang pas, seperti dikutip dari icarehospital.org, Senin (9/4/2012).

Selain itu diperlukan pemeriksaan secara rutin setelah penggunaan awal lensa kontak. Hal ini karena memakai lensa kontak yang tidak tepat bisa menimbulkan infeksi mata, reaksi alergi, perubahan bentuk kornea dan struktur serta pembuluh darah abnormal yang tumbuh di kornea.

Berikut ini tipe orang yang cocok dan tidak cocok menggunakan lensa kontak yaitu:

Orang yang tidak cocok pakai lensa kontak1. Orang yang tidak telaten, hal ini karena memakai lensa kontak membutuhkan perhatian khusus seperti rutin dibersihkan dengan cairan khusus, disimpan ditempat yang tepat serta melepasnya ketika akan tidur.2. Memiliki pekerjaan dengan lingkungan yang sangat berdebu atau bekerja dengan asap kimia yang bisa mengiritasi lensa kontak.3. Orang yang tidak bisa menjaga kebersihan, karena sebelum menggunakan lensa kontak pastikan tangan sudah dicuci untuk menghilangkan bakteri yang ada di tangan sehingga tidak menimbulkan iritasi atau infeksi di mata.4. Orang yang memiliki kebiasaan mengucek mata, hal ini berisiko membuat mata iritasi seta merobek lensa kontak.5. Orang yang memiliki gangguan mata kering, jika masih dalam taraf ringan biasanya diperbolehkan namun dengan pengawasan ketat. Tapi jika kondisinya sudah berat maka disarankan tidak menggunakan lensa kontak.6. Orang dengan mata yang mengalami gangguan perabaan seperti sensitivitas kornea yang berkurang, karena orang ini tidak akan merasa apa-apa kalau ada sesuatu yang tidak nyaman dengan korneanya.

Page 4: Soft Lens.docx

Orang yang cocok pakai lensa kontak1. Orang yang bisa menjaga kebersihan dengan baik, sehingga mengurangi risiko terkena infeksi pada mata.2. Orang yang telaten serta memiliki kepatuhan yang tinggi terutama saat memakai dan merawat lensa kontak yang digunakan, karena jika ia tidak patuh ada kemungkinan ia merawat lensa kontak tidak sesuai dengan petunjuk yang ada.3. Orang yang bisa bertahan dan sabar dalam melalui masa penyesuaian, karena saat awal-awal menggunakan lensa kontak biasanya akan timbul rasa tidak nyaman. Lamanya masa penyesuaian ini tergantung dari jenis lensa kontak yang digunakan.4. Orang dengan produksi air mata yang tinggi sehingga tidak membuat mata cepat kering yang bisa memicu komplikasi.

Selain itu selama pemakaian lensa kontak pengguna disarankan melakukan pemeriksaan rutin setiap 6 bulan sekali, dan jika muncul keluhan sebaiknya langsung dikonsultasikan ke dokter.

(ver/ir) 

Page 5: Soft Lens.docx

MONDAY, 23 JANUARY 2012 14:56   

Ini cara benar pakai lensa kontakRagam

WASPADA ONLINE

(optikmelawai.com)

(optikmelawai.com)

Lensa kontak banyak menjadi pilihan

wanita yang bosan atau tak suka

dengan penggunaan kacamata.

Sayangnya, penelitian terbaru

menemukan banyak pengguna lensa

kontak yang malas mengikuti aturan

dan cara pemakaian yang tepat. 

Seperti yang dikutip dari Webmd,

sebanyak 80 persen orang tahu betul

mengenai aturan dan cara pemakaian

lensa kontak dengan benar. Tetapi

hanya dua persen yang benar-benar

melakukan aturan tersebut. Dan

kurang dari satu persen yang mau

mencuci tangan mereka sebelum

memakai lensa kontak, menggunakan cairan pembersih khusus dan tidak mengenakan lensa kontak

terlalu sering. 

Survei yang diterbitkan dalam jurnal 'Optometry and Vision Science' itu, dilakukan pada pasien yang

menjalani pemeriksaan mata dalam praktek swasta atau universitas. Sebagian besar, yaitu 85 persen dari

peserta survei telah merasa menepati petunjuk pemakaian lensa kontak, tetapi hanya 0,4 persen yang

mengikuti semua petunjuk.

Penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa sebagian besar pemakai lensa kontak tahu apa yang harus

mereka lakukan untuk menghindari komplikasi. Namun, sedikit yang benar-benar mengikuti semua

rekomendasi. Komplikasi yang paling sering dilaporkan oleh pemakai lensa kontak yang disurvei adalah

ketidaknyamanan sejumlah 72 persen dan infeksi 47 persen. 

Ada beberapa aturan yang perlu diperhatikan saat memakai, melepaskan, membersihkan dan menyimpan

lensa kontak. Berikut sembilan aturan tersebut, seperti yang dikutip dari lensprices. 

1. Pastikan Anda memilih lensa kontak yang benar-benar sesuai dengan mata Anda. Hindari membeli

lensa kontak tanpa memeriksa kondisi mata. Menggunakan lensa kontak yang tepat adalah langkah

pertama untuk melindungi mata. 

2. Cuci tangan sebelum memegang lensa kontak. Walau terlihat bersih, belum tentu tangan Anda bebas

kuman dan bakteri. Oleh karena itu, jangan malas untuk selalu membersihkannya sebelum Anda memakai,

membilas dan melepaskan lensa kontak. 

3. Umumnya lensa kontak aman dikenakan selama delapan jam, lebih dari itu mata berpotensi kekurangan

oksigen. Sebaiknya, jika Anda telah memakai lensa kontak sudah sampai delapan jam, segera lepas dan

mencucinya. Setelah itu, Anda bisa menggunakannya kembali. 

Page 6: Soft Lens.docx

4. Hindari mencuci lensa kontak dengan air keran karena mengandung mikroorganisme yang berbahaya

bagi kesehatan mata. Para ahli menyarankan agar selalu menggunakan cairan pembersih khusus saat

membersihkan lensa kontak. 

5. Hindari terkena paparan asap, polusi dan angin karena bisa menyebabkan masalah pada lensa kontak

sehingga menyebabkan mata menjadi kering. Jika hal ini terjadi, maka cucilah lensa kontak untuk

mengembalikan kelembabannya. 

6. Perhatikan mata dengan baik. Jangan teruskan pemakaian lensa kontak jika timbul iritasi atau rasa sakit

pada mata Anda. Segera lepas lalu bersihkan sebelum memakainya kembali. Namun jika iritasi tak

kunjung reda, segera hubungi dokter mata. 

7. Kebiasaan yang keliru dan berisiko pada pembiakkan kuman adalah mencuci lensa kontak hanya saat

akan dipakai. Banyak orang yang salah memperlakukan lensa kontak. Jadi setelah delapan jam dipakai,

lensa kontak langsung disimpan dalam cairan perendam, tanpa dicuci lebih dahulu. Kebiasaan yang keliru

ini menyebabkan terjadinya pembiakkan kuman di cairan perendam lensa kontak. 

8. Setelah memakainya, cuci lensa kontak, lalu rendam di cairan khusus. Jangan lupa mengganti cairan

perendam lensa kontak setiap hari.

 

9. Perhatikan masa kedaluwarsa lensa kontak Anda. Segera ganti dengan yang baru jika lensa kontak

sudah kedaluwarsa. Jangan sampai haya karena alasan malas atau berhemat menimbulkan risiko

kesehatan pada mata Anda. 

Page 7: Soft Lens.docx

1. Lakukan dan Jangan Lakukan di dalam memakai Lensa Kontak

Lakukan Selalu laksanakan dengan tegas saran dan petunjuk pemakaian yang

direkomendasikan oleh Optician anda dan petunjuk dari pabrik. Tanyakan Optician anda  jika mata anda merah, sakit atau penglihatan buram. Selalu cuci tangan dengan bersih memakai sabun dan air sebelum memakai

lensa kontak Anda dan keringkan dengan handuk. Selalu periksa lensa kontak anda tidak terbalik sebelum memakainya. Selalu mulai dengan lensa kontak mata yang kanan agar tidak tertukar. Pakailah lensa kontak sebelum make-up dan melepaskannya sebelum

menghapus make-up. Pastikan lensa kontak Anda basah setiap saat, baik didalam mata atau ketika

disimpan didalam tempat lensa kontak. Setelah melepas lensa kontak, bersihkan dan cuci lensa kontak Anda

menggunakan larutan pembersih. Bersihkan tempat lensa kontak Anda setiap setelah pemakaian dengan larutan

pembersih dan ganti setiap 3 bulan sekali. Pastikan anda memiliki sepasang kacamata cadangan. Lakukan pemriksaan mata 12 bulan sekali atau sesuai anjuran Optician anda.

Jangan Jangan memakai lensa kontak anda  jika mata merah, sakit atau penglihatan

buram. Jangan memakai lensa kontak jika rusak. Jangan memakai lensa kontak  lebih lama dari yang diinstruksikan oleh Optician. Jangan menggunakan lensa kontak  yang telah kadaluwarsa. Jangan gunakan air keran atau air liur pada lensa kontak. Jangan menggosok mata bila Anda memakai lensa kontak. Jangan tidur memakai lensa kontak. Jangan memakai lensa kontak pada saat berenang kecuali bila Anda memakai

kacamata renang. Jangan memakai lensa kontak orang lain. Jangan lupa untuk memeriksa mata setiap 12 bulan sekali  atau sesuai yang

direkomendasikan oleh Optician anda. Jangan letakkan lensa kontak di atas televisi atau diatas alat yang hangat atau

panas.

2. Cara merawat Lensa Kontak

1. Larutan serba guna

Larutan serba guna lensa kontak berfungsi membersihkan, mensterilkan dan

menyimpan lensa kontak. Lensa kontak bulanan dan tahunan harus direndam oleh

larutan minimal 6 jam untuk mencuci lensa kontak sehingga terhindar dari kontaminasi

yang merusak mata. 

2. Larutan  pencuci lensa kontak 

Larutan pencuci lensa kontak biasanya dianjurkan untuk lensa kontak tahunan, namun

dapat digunakan juga oleh lensa kontak bulanan. Larutan pencuci digunakan untuk

menghilangkan sisa - sisa yang menumpuk di lensa kontak, seperti minyak dan protein.

Jika hal tersebut tidak lakukan dapat mengakibatkan ketidaknyaman, iritasi mata dan

mengurangi masa pakai lensa kontak

3. Pembersih tetes lensa kontak  

Page 8: Soft Lens.docx

Pembersih tetes dapat meningkatkan kenyamanan dalam ruangan ber-AC dan

lingkungan yang kering.

4. Merawat tempat lensa kontak Anda  

Setelah setiap kali digunakan, bersihkan tempat lensa kontak dengan solusi larutan

serba guna dan tinggalkan di udara kering. Ganti tempat lensa kontak setiap tiga

bulan. 

5. Kunjungan ke Optik untuk pemeriksaan

Kunjungan ke Optik untuk pemeriksaan adalah penting untuk memastikan kesehatan

mata dan kenyamanan pemakai. Lebih baik anda datang berkunjung ke optik ketika

masa pakai lensa kontak anda berakhir. Anda juga harus membawa tempat lensa

kontak Anda yang lama dan kacamata anda ketika berkunjung kembali ke Optik.