Soekarno di Mata Sarjana Asing

98
Soekarno Manusia Multi Dimensional Berbi cara men genai Ind onesia, berarti berbica ra meng enai Soeka rno. Ia me rupakan simbol nasionalisme Indone sia. Ia be rhasil me nj embatani  perbedaaan-perbed aan yang tercipta di antara suku, agama dan golongan yang ada di Indonesia dan menanamkan kepada rakyat kesadaran tentang suatu bangsa, bangsa Indonesia. Kendati Soekarno telah lama meninggalkan kit a, Soe kar no sea kan -ak an mas ih ada di sek ita r kit a. Secara sos iol ogi s Soekarno tet ap ber ada dalam kal bu masya rak at Indonesia. Nam a besar Soe kar no tet ap dig una kan unt uk mer aup suara dal am pemili han umum. Mitos-mitos yang mengelilingi Soekarno tetap terpelihara dalam hati para  pengagumnya. Soekarno tetap merupakan bayang-bayang bagi pemerintah sesudahnya. Soeharto, BJ Ha bi bie, Abdu rr ac hman Wa hid, Me ga wa ti Soekarno Putri dan Susilo Bambang Yudhoyono dalam hal tertentu menjadi  pelanjut dari apa yang telah dike rjakan Soekarno. Soek arno mer upak an pe rs ona ba gi sa rj ana as in g. Te rb uk ti de ng an sedemi ki an ba nyak tuli san me ngenai Soekar no. Tuli sa n ya ng sangat  beragam ditulis mengenai Soekarno. Memahami diri Soekarno tidak bisa dilihat dari satu sisi saja. Sebab Soekarno mempunyai beberapa sisi dalam kehi dupan. Soekarno bi sa di li ha t seba ga i seorang politisi ul ung ya ng meng uasai panggung sejarah sedemki an lama, tetap i Soeka rno bisa juga dilihat sebagai seorang pemikir yang mempunyai daya jangkau buah pikiran sedemiki an lua s. Soeka rno jug a bis a dil iha t seb aga i ora tor yan g heb at. Pidato-pidatonya disampaika n dengan bahasa sederhana yang dengan mudah dapat dimengerti oleh para pendengarnya. Soekarno mempunyai kepekaan artistik yang begitu luar biasa terbukti dengan koleksi-koleksi benda seni yang terdapat di Istana Jakarta, Bogor dan Cipanas. Keindahan ibukota tidak lepa s dari sent uhan se ni dari Presiden Soekar no. Mema hami ma nusia Soekarno, bagaikan memahami lukisan dengan seribu warna. Begitu banyak dimensi tentang dirinya, dan bermacam-macam pula gambaran yang muncul dari setiap dimensi itu. 1

Transcript of Soekarno di Mata Sarjana Asing

Page 1: Soekarno di Mata Sarjana Asing

7/21/2019 Soekarno di Mata Sarjana Asing

http://slidepdf.com/reader/full/soekarno-di-mata-sarjana-asing 1/98

Soekarno

Manusia Multi Dimensional

Berbicara mengenai Indonesia, berarti berbicara mengenai Soekarno. Iamerupakan simbol nasionalisme Indonesia. Ia berhasil menjembatani

 perbedaaan-perbedaan yang tercipta di antara suku, agama dan golonganyang ada di Indonesia dan menanamkan kepada rakyat kesadaran tentangsuatu bangsa, bangsa Indonesia. Kendati Soekarno telah lama meninggalkankita, Soekarno seakan-akan masih ada di sekitar kita. Secara sosiologisSoekarno tetap berada dalam kalbu masyarakat Indonesia. Nama besar Soekarno tetap digunakan untuk meraup suara dalam pemilihan umum.Mitos-mitos yang mengelilingi Soekarno tetap terpelihara dalam hati para

 pengagumnya. Soekarno tetap merupakan bayang-bayang bagi pemerintahsesudahnya. Soeharto, BJ Habibie, Abdurrachman Wahid, MegawatiSoekarno Putri dan Susilo Bambang Yudhoyono dalam hal tertentu menjadi

 pelanjut dari apa yang telah dikerjakan Soekarno.

Soekarno merupakan persona bagi sarjana asing. Terbukti dengansedemikian banyak tulisan mengenai Soekarno. Tulisan yang sangat

 beragam ditulis mengenai Soekarno. Memahami diri Soekarno tidak bisadilihat dari satu sisi saja. Sebab Soekarno mempunyai beberapa sisi dalam

kehidupan. Soekarno bisa dilihat sebagai seorang politisi ulung yangmenguasai panggung sejarah sedemkian lama, tetapi Soekarno bisa jugadilihat sebagai seorang pemikir yang mempunyai daya jangkau buah pikiransedemikian luas. Soekarno juga bisa dilihat sebagai orator yang hebat.Pidato-pidatonya disampaikan dengan bahasa sederhana yang dengan mudahdapat dimengerti oleh para pendengarnya. Soekarno mempunyai kepekaanartistik yang begitu luar biasa terbukti dengan koleksi-koleksi benda seniyang terdapat di Istana Jakarta, Bogor dan Cipanas. Keindahan ibukota tidak lepas dari sentuhan seni dari Presiden Soekarno. Memahami manusiaSoekarno, bagaikan memahami lukisan dengan seribu warna. Begitu banyak dimensi tentang dirinya, dan bermacam-macam pula gambaran yang munculdari setiap dimensi itu.

1

Page 2: Soekarno di Mata Sarjana Asing

7/21/2019 Soekarno di Mata Sarjana Asing

http://slidepdf.com/reader/full/soekarno-di-mata-sarjana-asing 2/98

Kebanyakan tulisan mengenai Soekarno dalam kumpulan karangan iniditerjemahkan dari jurnal-jurnal ilmiah terkenal seperti  Indonesia

(Amerika Serikat),  Archipel  (Perancis) dan  Bijdragen Tot De

Taal-,Land De  Volkenkunde (Belanda),  Review of Indonesia and 

 Malayan Affairs (Australia) dan The Jurnal of American History

(Amerika Serikat), Modern Asian Studies. Empat jurnal pertamayang disebut dikenal sebagai jurnal-jurnal pretegius yang mengkajimasalah-masalah Indonesia. Ini menunjukkan sekaligus betapatersebarnya pusat-pusat pengkajian masalah-masalah Indonesia.Selama ini pusat kajian mengenai Indonesia berada di Belanda,Amerika Serikat, Australia dan Perancis. Di samping itu sejumlahtulisan merupakan bagian dari buku atau kumpulan karangan. Salahsatu tulisan dari kumpulan karangan sarjana Skandinavia mengenaiIndonesia disertakan dalam kumpulan karangan ini.

Pertunjukan Wayang dan Tulisan Klasik Soekarno

Tulisan dalam kumpulan karangan ini diawali dengan tulisan BernhardDahm, seorang penulis biografi pemikiran Soekarno, yang menulis riwayathidup Soekarno sekitar seperempat abad sebelum Soekarno terjun dalamdunia politik sebagai ketua Perserikatan Nasional Indonesia kemudian

 berubah nama menjadi Partai Nasional Indonesia dan setelah mendirikanAlgemene Studie Club di Bandung sebelum lulus dari Techniche

Hogeschool pada tahun pertengahan 1926.

Proses sosialisasi politik Soekarno dimulai pada masa kanak-kanaknya,sewaktu dia masih bernama Kusno dan tinggal bersama kakeknya diTulungagung. Waktu itu dia masih seorang pencinta wayang yang fanatik,yang lambat lain memahami betul arti makna yang terkandung dalamfalsafah-falsafah cerita-ceritanya. Cerita-cerita wayang ini menyuburkantumbuhnya mitologi Jawa bagaimana tercermin dalam Jayabaya. Tumpukankesengsaraan, penderitaan dan pengalaman yang dibangun pada bagian

 permulaan dari satu cerita yang berlangsung dalam kegelapan malammelahirkan rasa tdak puas dan frustasi yang dalam terhadap suasanaketidakadilan yang digambarkan. Dari sini mengalirlah ke lubuk hati para

 penonton suatu harapan agar seseorang berbuat menentang kezaliman itudan mengantarkan suasana ke perbaikan Sesudah sekian lama menanti, pada

 bagian akhir cerita, perubahan yang diharapkan pun datang bersamaandengan munculnya sang ksatria, si Ratu Adil, yang merebut kemenangan

2

Page 3: Soekarno di Mata Sarjana Asing

7/21/2019 Soekarno di Mata Sarjana Asing

http://slidepdf.com/reader/full/soekarno-di-mata-sarjana-asing 3/98

dari pemerkosa keadilan di ujung pagi. Frustasi yang dibangun pada permulaan cerita terjawab puas dengan munculnya sang surya membukatabir hari baru. Para penonton usai, kembali dengan pekerjaan merekamasing-masing.

Sungguhpun begitu, apa yang mereka tonton semalam, atau pada malam-malam sebelumnya dan pada malam-malam sesudahnya itu lambat launakan tertanam di dalam hati mereka sebagai nilai-nilai yang akan banyak mempengaruhi tingkah laku politik. Dengan lain perkataan, proses

 pendidikan atau sosialisasi politik mereka antara lain banyak dipengaruhioleh cerita-cerita wayang yang mereka tonton. Inilah yang turut mendukungdan menyuburkan apa yang disebut Mitologi Jawa, konsep kepercayaan atau

 pandangan hidup yang mempengaruhi tingkah laku masyarakat Jawa sehari-hari.

Cerita wayang yang sangat mewarnai proses sosialisasi politik Soekarnoadalah cerita Bharata Yudha dan Mahabharata yang menggambarkan

 peperangan antara dua keluarga yang bermusuhan – Kurawa dan Pandawa.Menurut Dahm, Soekarno terutama sekali tertarik pada tokoh Bima dariPandawa. Bima adalah seorang ksatria yang mempunyai sifat-sifat tidak mengenal kompromi dengan mereka yang datang dari luar golongannya disatu pihak, dan pihak, dan pada waktu yang sama bersedia berkompromidengan mereka yang segolongan dengan dia. Sifat-sifat ini sangat menonjoldalam perkembangan intelektual dan tingkah politik Soekarno di tahun-tahun selanjutnya. Oleh karena itu Bernhard Dahm menganggap tidak ada

 jalan yang lebik baik untuk mempelajari dan mengerti Soekarno daripadamelalui tokoh wayang Bima ini.

Sifat tidak mengenal kompromi terhadap musuh luar atau asing jelasditunjukkan oleh sikap anti-kolonialis dan anti-imperialis Soekarno yangamat keras. Perkenalannya dengan tokoh-tokoh radikal dari National-Indische Partij (NIP), terutama Dr Tjipto Mangunkusumo, telahmemperkeras sikap ini pada dirinya. Ini telah menjadikan Soekarno seorang

 pejuang anti-penjajahan yang gigih, atau menurut istilah Bernhard Dahmseorang “crusader“.

Kesediannya untuk berkompromi dengan mereka yang segolongan dengandia (yaitu yang sama-sama menentang penjajah asing) ditunjukkan olehSoekarno dalam usaha-usahanya untuk mencarikan sebuah landasan yangsama (common denominator) bagi masyarakatnya yang majemuk. Melalui

3

Page 4: Soekarno di Mata Sarjana Asing

7/21/2019 Soekarno di Mata Sarjana Asing

http://slidepdf.com/reader/full/soekarno-di-mata-sarjana-asing 4/98

caranya sendiri dia mengumpulkan ide-ide atau aliran-aliran yang tumbuhdan berkembang di dalam masyarakat, lalu kemudian dia olah sendirimenjadi suatu ide baru yang dia anggap bisa diterima oleh semua pihak,yaitu sebagai “common denominator“ mereka. Proses semacam itu terkenaldi kalangan ilmu pengetahuan sosial sebagai sinkretisme Jawa, yaitu prosesmenerima dan mengubah unsur-unsur yang berbeda-beda menjadi sesuatuyang dikehendaki oleh si pemeroses itu sendiri.

Demikianlah Soekarno menurut ukurannya sendiri serta menurut ukuran para pengikutnya, telah berhasil mengelolah ide-ide atau aliran-aliran polirik yang hidup di masanya, yaitu Nasionalisme, Islam, dan Marxisme, yangsama buat semua anggota masyarakat, sebuah common demoninator, sebuahideologi. Tulisan Soekarno mengenai “Nasionalisme, Islamisme, danMarxisme“ yang dimuat oleh  Indonesia Muda tiga bulan sesudah ia

mendapatkan title Insinyur pada pertengahan tahun 1926, Soekarno dengan jelas mengemukakan sebuah “common denominator“ hasil pemikirannya itu.

Pokok pikiran Soekarno bahwa gerakan-gerakan Islam, marxis dannasionalis di Indonesia berasal dari suatu dasar yang sama yaitu hasratkebangsaan untuk melawan kapitalisme dan imperialisme Barat dan

 bahwasanya ketiga aliran gerakan politik tersebut harus bersatu dalam perjuangan melawan msuh bersama.

Menurut Ruth McVey, sebenarnya pembahasan Soekarno mengenai “ Nasionalisme, Islam dan Marxisme “ ditujukan kepada rekan-rekan sesama pemimpin di dalam gerakan kemerdekaan. Dalam hal ini, Soekarno tidak  berbicara pada penduduk desa yang frustasi maupun kaum proletar radikalyang sempat melancarkan pemberontakan PKI. Soekarno juga tidak 

 berbicara kepada para santri pembela Islam, ataupun kepada orang-orang biasa yang inggal di dalam kota atau dekat kota yang kemudian nantinya bergabung dengan Partai Nasional Indonesia (PNI) dalam pencarian atassebuah orientasi di dunia yang sedang mengalami modernisasi. Soekarnomelihat bahwa kelompok-kelompok aliran tersebut memang ada, tetapi dia

memandang mereka hanya sebagai pengikut ataupun calon pengikutkelompok elite metropolitan yang menjadi sasarannya.

Esai Soekarno justru ditujukan kepada orang-orang segenerasi yang terlibatdalam kancah perpolitikan – muda, berkomitmen terhadap perjuanganmenuju kemerdekaan, dan sudah memikirkan identitas diri mereka dalamkapasitas nasional, bukan regional. Di dalam kelompok kecil itulah,

4

Page 5: Soekarno di Mata Sarjana Asing

7/21/2019 Soekarno di Mata Sarjana Asing

http://slidepdf.com/reader/full/soekarno-di-mata-sarjana-asing 5/98

Soekarno melihat dengan jeli sumber pemimpin negara di masa depan ; dia juga melihat kelemahan dan pemborosan energi akibat perselisihan terus-menerus, yakni ketika perbedaan personal maupun ideologi berbenturansehingga berakibat fatal.

Persatuan para pemimpin politik Indonesia dianggap sebagai sesuatu yangvital bagi perjuangan kemerdekaan, sebagaimana diperlihatkan pemerintahHindia Belanda, dalam upaya menghalangi persatuan tersebut. Namun bagiSoekarno dan orang-orang segenerasinya, persatuan sekedar menjadi kuncimenuju efektivitas politik. Di mata mereka, perasaan frustasi akibat konflik tiada henti di kalangan mereka sendiri, ditambah dengan konsep tradisionaldan ide-ide yang dipinjam dari sosialisme memberikan tafsiran tersendiri

 bagi kata “persatuan“. Kata persatuan memperoleh nilai yang hampir-hampir magis; hanya melalui persatuanlah kekuatan politik bisa tercapai. Yang

dimaksud dengan “Rakyat“ adalah seluruh masyarakat Indonesia, suatu perwujudan spiritual dari seluruh bangsa.

Soekarno dan rekan-rekannya menolak ketidakpercayaan kaum intelektualterhadap rakyat biasa yang dianggap sebagai musuh dari pencerahan dan

 justru berargumen bahwa rakyat memiliki keinginan progresif yang akanmerespon siapa saja yang memanggil mereka atas nama kebebasan masadepan. Istilah Rakyat yang menjadi sejajar dengan istilah proletar di mataMarx; mereka memang terbuang dan tidak berdaya sekarang, tetapiditakdirkan untuk mengubah dunia ketika dimonbilisasi di dalam sebuahrevolusi.

Akan tetapi, tidak seperti kaum proletar yang didefinisikan berdasarkankelas. Rakyat mempresentasikan massa; ia tidak dibedakan dari kaum

 penguasa dan di saat yang bersamaan terbagi berdasarkan kelompok-kelompok bahasa, agama, budaya, dan ekonomi yang bersatu dalam

 bermacam-macam identifikasi ideologi. Kaum nasionalis seperti Soekarno percaya bahwa persatuan masyarakat bisa diraih dengan caramenggabungkan komponen-komponen tersebut alih-alih menyingkirkan

elemen-elemen yang dianggap berseberangan sebagaimana pandangan kaumLeninsis. Persatuan akan terjadi hampir secara sempurna di puncak hirarki ;dalam pandangan kaum Soekarnois pada tahun 1920-an, persatuan harusdicapai di kalangan anggota elite yang aktif secara politik. Dengan semangatyang dikobarkan oleh visi mengenai tujuan bersama masyarakat Indonesia,golongan elite akan mempresentasikan kekuatan-kekuatan besar di dalammasyarakat sekaligus mengalirkan energi mereka demi kepentingan

5

Page 6: Soekarno di Mata Sarjana Asing

7/21/2019 Soekarno di Mata Sarjana Asing

http://slidepdf.com/reader/full/soekarno-di-mata-sarjana-asing 6/98

nasional. Tujuan Soekarno menulis Nasionalisme, Islam dan Marxismeadakah untuk meyakinkan para calon pemimpin untuk mengambil perantersebut.

Mencermati kepercayaan penuh Soekarno terhadap golongan atas, dapatdikatakan bahwa gagasan mengenai perjuangan kelas telah lenyap darivisinya atau perpolitikan Indonesia, sebagaimana yang banyak menimpakaum nasionalis radikal lainnya yang meminjam ide-ide Marxis. Sebagaianggota kelompok elite yang ambisius, yang dihubungkan dengan sistem

 pemerintahan tradisional oleh ikatan keluarga dan latar belakang budayaserta dihubungkan dengan gaya penjajahan Belanda oleh ambisi dan latar 

 belakang pendidikan, pemimpin-pemimpin seperti itu tidak terlalu berminatdengan penjungkirbalikan sistem yang berdampak besar, lebih dari sekedar menggantikan pemerintah Belanda dengan orang-orang mereka sendiri.

Lebih dari itu, pandangan mengenai adanya konflik kepentingan antara penguasa dan subjek yang dikuasai sangat bertentangan dengan pandangan politik tradisional.

Di dalam pandangan tradisional, pemimpin dianggap mampu menyatukankekuatan sosial yang berbeda-beda, mampu memobilisasi kekuatan-kekuatantersebut dan menjaganya agar tetap seimbang, karena dia dianggapmenduduki posisi yang lebih tinggi sekaligus titisan dari kekuatan-kekuatantersebut yang memerintah bukan untuk mengusung kepentingan pribadi.Akibatnya, gagasan mengenai kelas-kelas yang sifatnya permanen di dalammasyarakat, di mana kebijakan diambil oleh mereka yang ada di puncak strata, bisa diterima sebagai suatu gagasan yang alamiah. Tetapi di waktuyang bersamaan, pembagian berdasarkan kelas, di mana penguasamemainkan peranan yang sifatnya satu arah, ditolak karena dianggapsebagai konsep yang cocok untuk negara Barat tetapi berbahaya dan

 berpotensi menimbulkan kekacauan di dalam konteks Indonesia.

Indonesia Menggugat dan Empat Surat Minta Ampun

Pemerintah kolonial Hindia Belanda begitu khawatir melihat kepopuleranSoekarno dan pertumbuhan PNI sehingga pada tanggal 29 Desember 1929mereka menangkap beratus-ratus pemimpin pusat dan cabang PNI.Soekarnos, Maskun, Gatot Mangkupradja, dan Supriadinata diajukan kePengadilan Daerah Bandung tanggal 18 Agustus 1930, atas tuduhanmenyebarkan propaganda yang dapat mengganggu ketentraman umum.

6

Page 7: Soekarno di Mata Sarjana Asing

7/21/2019 Soekarno di Mata Sarjana Asing

http://slidepdf.com/reader/full/soekarno-di-mata-sarjana-asing 7/98

Semua dinyatakan bersalah dengan Soekarno dijatuhi hukuman penjara 4tahun, Gatot 2 tahun, Maskun 20 tahun, dan Supriadinata 15 bulan.

Soekarno menggunakan peradilan itu untuk mengucapkan sebuah pidatoyang panjang yang menjelaskan tentang tujuan dan cara-cara yang ditempuhkaum nasionalis. Ini merupakan suatu taktik yang pintar karena pemerintahkolonial tidak akan dapat mencegah disiarkannya berita mengenai proses

 pengadilan. Di bawah judul; “Indonesia Menggugat“ pidato pembelaanSoekarno dengan rasa ingin tahu dibeli oleh beribu-ribu orang Indonesiayang sangat terpengaruh oleh kecamannya terhadap imperialisme danargumentasinya yang kuat bagi “Indonesia Merdeka.” Itulah sebuah pidatoyang gemilang, diucapkan dengan humor, daya dan penuh gairah dengantujuan membangkitkan semangat nasionalis di hati orang-orangsebangsanya.

Pidato yang bersejarah ini kemudian diterjemahkan dan diberi anotasi olehRoger K Paget yang juga menulis disertasi mengenai Soekarno di CornellUniversity. Sumbangan ilmiah Roger K Paget terutama terletak pada BabPendahuluan yang hampir 70 halaman panjangnya. Menurut Paget

 Indonesia Menggugat  merupakan karya Soekarno pertama dan terpentingdalam bentuk buku yang memberi gambaran yang lebih jelas tentangidentitas intelektualnya sebagai cendikiawan dan politisi. Pada waktu itu ia

 baru menjelang 30 tahun. Pidato pembelaan ini terutama dan langsungdialamatkan kepada masyarakat kolonial Eropa, yang isi danargumentasinya banyak sekali diwarnai oleh literatur kaum sosialis liberalBarat. Secara tidak langsung ia merupakan seruan mobilisasi nasionalkepada bangsanya Sebagaimana umumnya berlaku bagi karya-karya tulisSoekarno, pleidoinya ini mengandung banyak repetisi akibat langsung dari

 pengaruh-pengaruh dominan gaya pidatonya. Akan tetapi, ketekunan dankecaman Roger K Paget telah memungkinkan memilih esensi pidato itu danmenelaah isinya secara sungguh-sungguh.

Ulasan Paget tentang teori-teori Soekarno yang berkaitan dengan

imperialisme dan kapitalisme, senantiasa merujuk karya-karya berbagaitokoh sosialis liberal Barat yang berkembang pada waktu itu. Yang menarik 

 perhatian ialah bahwa Soekarno jelas tampak tidak menggantungkankonsep-konsep pemikirannya secara kuat pada salah seorang pemikir sosialistertentu saja. Ia secara bebas berpindah dari pendapat tokoh sosialis tertentuke tokoh sosialis lainnya. Sungguhpun tak dapat disangkal bahwa

 pemikiran-pemikiran yang dikutipnya memang umumnya berasal dari

7

Page 8: Soekarno di Mata Sarjana Asing

7/21/2019 Soekarno di Mata Sarjana Asing

http://slidepdf.com/reader/full/soekarno-di-mata-sarjana-asing 8/98

tokoh-tokoh sosialis liberal Barat, terutama karena bahan-bahan untuk keperluan itu memang banyak tersedia dalam karya-karya kaum sosialisBarat pada waktu itu.Mendasari pilihan Soekarno akan bahan mungkin terdapat tiga

 pertimbangan. Pertama, tuntutan itu mencoba mengasosiasikan Soekarnodengan PKI yang resmi dilarang, Jika mereka berhasil, hukumannya

 pasti akan maksimal. Lebih penting lagi, identifikasi Soekarno dengan partai komunis itu bisa menghancurkan perawakannya di seluruhgerakan nasionalis. Pada kedua hal, adalah tindakan bijaksana dariSoekarno untuk tidak menfaatkan eksponen radikal anti-imperialisme,seperti Lenin atau Trosky. Kedua, dari sudut pandang mengarahkan ke

 bukan hanya pengadilan itu namun seluruh rakyat Indonesia, adalahmasuk akal untuk mengembangkan kesan cemas yang ditujukan kepadaimperialisme pada umumnya. Untuk tugas ini, sosialis liberal Eropa

adalah yang ideal, karena konsep anti-imperialisme mereka padaumumnya tidak tergantung pada sumber yang kaku untuk perubahansosial atau ekonomi yang mungkin mengasingkan unsur-unsur keagamaan atau lainnya dari gerakan nasionalis Indonesia. Ketiga, kaumsosialis liberal negitu banyak dan tulisan-tulisan mereka tentangimperialisme begitu mirip hingga Soekarno bisa mengemukakannyasecara bergantian. Dengan cara ini, dia bisa menghindari identifikasiyang jelas dengan pemikiran individu sosialis tertentu. Pada gilirannya,Soekarno bisa menumbuhkan keutamaannya sendiri sebagai suara anti-imperialisme Indonesia, sementara secara bersamaan mendapat manfaatdari persetujuan teoritis poin tertentu analisnya.

Ada satu teoritikus dalam Indonesia Menggugat yang jelas Soekarno hargaidi atas yang lainnya. Dia adalah Karl Kaustky. Dengan banyaknya referensikepada Kaustky. Dengan banyaknya referensi kepada Kaustky dalam banyak 

 bab dengan frekuensi kutipan, dan dengan subtansi kutipan yang dipilih,sebuah jawaban tentatif dapat ditawarkan untuk pertanyaan-pertanyan diatas. Melalui Kautsky, Soekarno berusaha sedekat mungkin dalammenjelaskan, entah untuk penjelasan bangsa Eropa tentang keadaan

Indonesia yang gawat atau untuk pencapaian tujuan politik nasionalisme.Sudah jelas, bahwa pada akhirnya, tidak perduli betapa simpatiknya diaterhadap masalah kolonial, Kaustky menduduki posisi teratas dalam

 pemikiran Soekarno.

Ditangkapnya Soekarno dan para pemimpin PNI lainnya menyebabkanterhentinya segala kegiatan PNI lainnya. Soekarno dinyatakan bersalah,

8

Page 9: Soekarno di Mata Sarjana Asing

7/21/2019 Soekarno di Mata Sarjana Asing

http://slidepdf.com/reader/full/soekarno-di-mata-sarjana-asing 9/98

 partai itu dibubarkan dan sebuah partai baru menggantikannya – yaitu PartaiIndonesia (Partindo) di bawah pimpinan Sartono sebagai ketua. Biar 

 bagaimanapun partai ini adalah PNI dengan nama lain.

Pada tanggal 4 September Gubernur Jendral De Graeff mengumumkan pengampunan sebagian hukuman para pemimpin PNI Soekarno akandibebaskan pada tanggal 31 Desember sesudah hanya menjalani hukumandua tahun dari yang seharusnya empat tahun, dan Gatot Mangkupradja akandibebaskan segera. Tetapi Soekarno tidak lama menghirup udara segar.Setelah kerusuhan Zeven Provincien, Soekarno diperingatkan untuk mengurangi kegialan politiknya karena ketegangan politik dan ketakutan

 pemerintah akan agititasi politik Partindo yang menimbulkan keresahaan.Pada tanggal 1 Agustus Soekarno ditahan dan penetapan pembatasan-

 pembatasan yang melumpuhkan hak berkumpul dari Partindo di seluruh

negeri jajahan. Pada saat inilah tersebar kabat bahwa telah terjadi perubahansikap dalam diri Soekarno terbukti dengan adanya Empat SuratPengampunan Soekarno terhadap pemerintah Hindia Belanda.

Mengenai hal tersebut ditulis secara lebih detail oleh RC Kwantes dan BobHering. Menurut mereka berdua, letika Soekarno menjalankan masa tahananmenulis empat surat kepada wakil Pengadilan Tertinggi Hindia Belanda,surat-surat itu berturut-turut tertanggal 31 Agustus, 7, 21 dan 28 September 1933. Dengan kata-kata yang memelas Soekarno meminta dan akhirnyamemohon dalam surat itu untuk dibebaskan dari tuntutan pengadilan ataudari penahanan. Soekarno berjanji akan mengundurkan diri dalam dunia

 politik dan akan hidup di luar luar kota sebagai insinyur.

Tulisan ini seakan-akan hendak melanjutkan perdebatan mengenai empatsurat pengampunan Soekarno terhadap Hindia Belanda, yang diakibatkanterbitnya tulisan Rosihan Anwar yang berjudul “Perbedaan Analisa Politik Soekarno dengan Hatta “ pada harian Kompas, 15 September 1980. Untuk menunjukkan sikap lemah dan lekas bertekuk lutut, ketika mendapatkesulitan, Rosihan Anwar merujuk empat surat pengampuan yang termuat

dalam buku John Ingleson yang berjudul “ Road to Exlie : The NationalistMovement in Indonesia 1927 – 1934 “ terbitan Heinmaan EducationalBooks (Asia ) Ltd, 1980.

Dalam merperkuat argumen mengenai kebenaran empat surat pengampunan,RC Kwantes menggunakan proses verbal yang berisi intrograsi terhadap diriSoekarno, yang dilakukan oleh wakil Jaksa Kepala di Pengadilan Bandung,

9

Page 10: Soekarno di Mata Sarjana Asing

7/21/2019 Soekarno di Mata Sarjana Asing

http://slidepdf.com/reader/full/soekarno-di-mata-sarjana-asing 10/98

R Hendarin. Di dalam proses verbal tersebut terkesan Soekarno mengakui bahwa cara berjuang yang dilakukan selama ini salah. Oleh karena ituSoekarno menyesal atas tindakan-tindakan selama ini dan menyatakan

 bahwa dirinya telah berubah serta keinginan untuk menjauhi dunia politik.Berbeda dengan RC Kwantes, Bob Hering dalam memperkuat argumenmengenai kebenaran empat surat pengampunan, menggunakan sumber-sumber lain seperti dari M Husni Thamrin dan Stokvis. Soekarno mulairagu-ragu atas kebenaran prinsip non-kooperasi terhadap Hindia Belandayang dijalankan selama ini dan telah terjadi perubahan besar dalam dirinyaSoekarno, misalnya, mengenai metode-metode perjuangan yang benar 

Kendati kebanyakan orang meragukan keaslian dari salinan-salinan surat itu,RC Kwantes dan Bob Hering tidak meragukan keaslian surat-surat itu,sehingga RC Kwantes dan Bob Hering menganggap teks itu ke dalam

 publikasi sumber yang dapat dipertanggung jawabkan. Kedua orang orangini menyatakan dengan adanya surat pengampunan tidak berarti bahwaSoekarno telah kehilangan pandangannya pada real politik pada waktu itudan Soekarno sedang berupa mencari ruang untuk membuat cita-citakemerdekaannya menjadi kenyataan.

Dalam pengasingannya di Ende, tanpa berdaya Soekarno hanya bisa melihatgerakan nasional mengubah haluannya. Kesediaan kaum pergerakan untuk mengkompromikan prinsip-prinsip yang diletakkannya tentu menambahkekecewaannya dalam pembuangan. Dari satu segi, mungkin pulau Floreslebih pahit bagi kehidupan Soekarno dibandingkan dengan Sukamiskin.Meskipun di Flores ia mendapatkan sekedar kebebasan bergerak dan sampai

 batas-batas tertentu dibolehkan berhubungan dengan orang lain. Pembatasanini dari hari ke hari semakin terasa mencekam, menciptakan suatu kontrasyang tajam dengan kehidupannya yang sekarang dengan kehidupan yang

 penuh dengan aksi politik dahulu, seperti membuat ia merasa lebih tidak  berdaya dan membeku.

Di samping Soekarno berbicara mengenai kemerdekaan Indonesia, Soekarno

menganggap bahwa kaum perempuan dapat mengambil bagian dalam pergerakan nasional. Tulisan Soekarno tentang peranan perempuansebenarnya bisa ditelusuri pada tulisan “Kongres Kaum Ibu” yang dimuatSoeloeh Indonesia Moeda, 1928. Tulisan panjang ini berisi pandanganSoekarno mengenai rencana untuk mengadakan kongres perempuansekaligus memberikan indikasi pertama dari pandangan Soekarno terhadap

 peran perempuan dalam pergerakan nasional.

10

Page 11: Soekarno di Mata Sarjana Asing

7/21/2019 Soekarno di Mata Sarjana Asing

http://slidepdf.com/reader/full/soekarno-di-mata-sarjana-asing 11/98

Soekarno mengindentifikasi mengenai dua tipe utama organisasi perempuanyang ada di Indonesia pada masa itu. Soekarno mendorong merekamenetapkan tujuan yang lebih tinggi, yaitu pencapaian kemerdekaannasional. Hanya dalam kemerdekaan Indonesia, bebas dari tekanan kolonial,maka perempuan dapat mencapai kesetaraannya. Dalam rangka mewujudkantujuan tersebut, kaum perempuan Indonesia harus bersiap diri untuk terjun

 bergabung dengan pergolakan nasionalis bersama-sama kaum laki-lakiIndonesia. Soekarno membenarkan bahwa ada sejumlah hambatan yangmerintangi jalan menuju peran serta perempuan dalam pergerakan nasionalHal itu disebabkan oleh hambatan kebudayaan, yang menempatkan

 perempuan lebih rendah daripada laki-laki dan melarang mereka mengambil peran dalam urusan non domestik.

Menurut Colin Brown yang menulis tulisan ini, ada dua tema yang dapatdiangkat dari tulisan Soekarno tentang perempuan pada akhir tahun 1920-anhingga akhir 1940-an. Pertama, ia berpendapat secara konsisten bahwa

 perempuan Indonesia seharusnya berpartisipasi secara aktif dan secarasepenuhnya pada pergerakan nasionalis bersama-sama dengan kaum lelakiIndonesia. Kedua, ia tidak peduli akan apa yang dianggap oleh kelompok 

 perempuan sebagai “masalah perempuan”, hal-hal utama dan unik yangmenyangkut perempuan saja.

Sebenarnya ada hubungan yang erat antara kedua tema tersebut, yang selalu berada seputar perhatian Soekarno, yaitu mendirikan dan mempertahankankesatuan gerakan nasionalis – yang mungkin merupakan sebuah obsesi

 baginya. Ketimbang melihat mereka sebagai segmen yang tertindas secarakeseluruhan populasi, sebagai kelas yang terpisah dari kaum laki-laki,

 perempuan Indonesia harus melihat diri mereka sebagai bagian yangmenyatu dengan rakyat banyak. Mereka harus mengerti bahwa musuhmereka yang utama dan kekuatan yang menghalangi mereka untuk mencapaikebebasan serta perkembangan harkat sebagai manusia, bukanlah priaIndonesia, melainkan kapitalis asing dan sistem kolonial yang memperbudak 

Indonesia.

Lebih dari itu, perjuangan untuk isu-isu perempuan itu pastinya membuat pecah pergerakan nasional’ mengalihkan sebagian modal perjuangan (para perempuan) jauh dari cita-cita mengusir kekuasaan kolonial dan pencapaiankemerdekaan Indonesia. Jadi perjuangan isu-isu perempuan bukan saja tidak membawa keuntungan-keuntungan untuk pihak mereka, melainkan juga

11

Page 12: Soekarno di Mata Sarjana Asing

7/21/2019 Soekarno di Mata Sarjana Asing

http://slidepdf.com/reader/full/soekarno-di-mata-sarjana-asing 12/98

mengancam keutuhan pergerakan nasional dan kemungkinan-kemungkinan pergerakan tersebut meraih kemenangan sesungguhnya.

Dalam pengasingannya di Ende, tanpa berdaya Soekarno hanya bisa melihatgerakan nasional mengubah haluannya. Kesediaan kaum pergerakan untuk mengkompromikan prinsip-prinsip yang diletakkannya tentu menambahkekecewaannya dalam pembuangan. Dari satu segi, mungkin pulau Floreslebih pahit bagi kehidupan Soekarno dibandingkan dengan SukamiskinMeskipun di Flores ia mendapatkan sekadar kebebasan bergerak dansampai-sampai tertentu dibolehkan orang berhubungan dengan orang lain.Pembatasan ini dari hari ke hari semakin terasa mencekam, menciptakansuatu kontras yang tajam dengan kehidupannya yang sekarang dengankehidupan yang penuh dengan aksi politik dahulu, seperti membuat iamerasa lebih berdaya dan membeku.

Selama tahun-tahun Soekarno berada di Ende, Soekarno kembali mendalamiIslam dan mendiskusikan problema-problemanya dalam korespondensi yangluas dengan seorang ulama di Bandung, tempat ia juga melukiskan keadaandan perasaannya. Hasan mengirimkan buku-buku untuknya dalam surat

 balasannya, ia memberikan komentar tentang isi buku-buku itu sambilmenyatakan perasaannya mengenai Islam pada umumnya.

Pada permulaan tahun 1938, setelah Soekarno diserang penyakit malariayang berat, diputuskan untuk memindahkannya ke tempat pengasingan yanglebih sehat. Soekarno dipindahkan ke Bengkulu, Sumatra Selatan. Ini adalahtempat pengasingan Soekarno yang agak lebih besar dari Ende. Tetapi kotaini masih cukup terpencil dan jauh dari untuk mencegah Soekarno

 berkecimpung dalam pergaulatan politik.

Di Bengkulu Soekarno meneruskan pekerjaaan jurnalistiknya secara berkalaIa tidak menulis situasi politik Hindia Belanda, tetapi diperbolehkan menulismengenai perkembangan politik dunia. Dalam Pemandangan 1941,Soekarno mencoba mengungkapkan analisis tentang dirinya sendiri “

Soekarno oleh Soekarno sendiri.” Melalui tulisannya itu, ia mengulang temalamnaya tentang sintesis dan rekonsialiasi antara ketiga aliran:

 Nasionalisme, Islam dan Marxisme. Tetapi ia menulis lebih jauh mengenai pentingnya masalah persatuan itu, yakni dengan menyelipkan bahwa dirinyayang menjadi simbolis sintesis itu, aliran-aliran pokok identitas Indonesiaterpadu dalam dirinya.

12

Page 13: Soekarno di Mata Sarjana Asing

7/21/2019 Soekarno di Mata Sarjana Asing

http://slidepdf.com/reader/full/soekarno-di-mata-sarjana-asing 13/98

Kerjasama dengan Balatentara Jepang dan Pidato 1 Juni 1945

Kendati Soekarno dan Hatta diasingkan dan gerakan nasionalis ditindas, adasejumlah pencapaian dalam tujuh tahun setelah tahun 1927. Sejak itu tidak suatu kelompok nasionalis jika tidak menyeruhkan kemerdekaan penuhdengan penciptaan suatu bangsa yang bersatu. Lambang-lambangnasionalisme – bendera merah putih dan lagu Indonesia Raya ‘ sudahmelembaga. Soekarno dan Hatta diakui sebagai pemimpin-pemimpin politik utama dan ketika Jepang menyerbu di tahun 1942 kedua pemimpin itu sekalilagi mampu mengambil alih gerakan nasionalis dan memimpin Indonesiamaju menuju kemerdekaan.

Pendudukan Jepang atas Hindia Belanda merupakan peristiwa yang

membawa perubahan besar bagi Soekarno. Perubahan ini mengakhiri pengasingannya, mengembalikan ke tengah gelanggang kehidupan politik dan menghadapkannya pada masalah-masalah politik dan moral yang sulit.Ia tidak lagi berdiri sebagai pihak oposisi, tetapi sudah mempunyaikedudukan formal sebagai sebagai wakil pendapat umum kaum nasionalis.Pada zaman pendudukan Jepang ini Soekarno adalah seorang yang menjadi

 pemimpin tanpa tantangan dari rakyatnya. Periode kelam dalam sejarahIndonesia menjadi perhatian dari penulis biografi politik Soekarno, John DLegge.

Pendudukan Jepang adalah sesuatu yang mendadak dihadapkan kepadaSoekarno. Situasi baru ini ternyata cocok dengan keahlian-keahliannya yangistimewa, jauh lebih cocok ketimbang lingkungan situasi di zaman kolonialBelanda. Jepang memerintah dengan cara politik tinggi, melalui organisasi-organisasi massa, upacara-upacara kebesaran dan indoktrinasi ideologi. Iniseluruhnya berbeda dengan gaya Belanda yang anti-politik. Jepangmemberikan lebih banyak ruang gerak bagi seorang agitator sepertiSoekarno. Soekarno mengetahui bahwa kemerdekaan Indonesia dapatdicapai dengan satu atau lain jalan lewat pendudukan Jepang, dan ia tetap

teguh pada keyakinan ini, meskipun politik pendudukan Jepang semakinkeras dan nampaknya teguh menolak setiap konsesi.

Kerja sama Soekarno dengan pembesar-pembesar Jepang telahmengantarkan dirinya pada kedudukan Ketua Putera dan Djawa Hokokaiserta Presiden Dewan Pertimbangan Pusat. Kedudukan-kedudukan ini

 penting dalam pembentukan dirinya sebagai pemimpin. Setelah tahun-tahun

13

Page 14: Soekarno di Mata Sarjana Asing

7/21/2019 Soekarno di Mata Sarjana Asing

http://slidepdf.com/reader/full/soekarno-di-mata-sarjana-asing 14/98

oposisi,, tahanan dan pembuangan di zaman Belanda ia mendadak mendapatkan posisi dan tanggung jawab. Bersamaan dengan itu ia punterlibat dalam tugas-tugas yang tidak menyenangkan. Ia harus mengerahkandukungan untuk kepentingan perang Jepang ; ia menggunakan slogan-slogan

 pro Jepang. Tidak dapat diragukan, Jepang telah menarik keuntungan luar  biasa dari kerja sama ini – yang memenuhi tujuan mereka dahulumendatamgkan Soekarno ke Jawa. Sementara hal itu harus dibayar denganharga moral yang mahal. Apakah hal ini sepadan ?

Dalam hubungan rekaman hidupnya yang giat membantu Jepang pada tahun1942 dan 1943, perilakunya yang mengandung unsur-unsur budak, dan

 politik kekerasaan Jepang yang harus dipertahankannya nampaknyaSoekarno telah berjalan melebihi batas seperlunya itu. Ia nampaknya telah

 banyak memberi korban, telah sangat jauh mengompromikan dirinya sendiri

supaya tetap bisa diterima oleh pembesar-pembesar Jepang. Ia bertindak  begitu jauh, lebih jauh dari kaum kooperator zaman 1930-an yang begitukeras dikecamnya. Tentu ia menganggap mereka telah sia-sia bekerja samadengan kekuasaan kaum penyerbu sementara, yang akhirnya dapatdipergunakan untuk tujuan-tujuan nasional, jika sekiranya pimpinan nasionaldapat bertahan menanti berlalunya badai pendudukan militer Jepang.

Ia telah berhasil mencapai tujuan-tujuan yang bersifat taktis. TerbentuknyaPeta adalah luar biasa pentingnya bagi persiapan landasan kekuatan

 pokok dalam perjuangan Republik Indonesia pada masa depan.Berdirinya sistem dewan-dewan setempat telah menyediakan tatasusunan kerja pemerintahan lokal yang kemudian beralih menjadi aparatadministrasi revolusi, sehingga memungkinkan Republik melaksanakanwewenangnya. Pemakaian bahasa Indonesia sebagai bahasa nasionalyang semakin meluas juga mempunyai arti penting dalam konsolidasirasa sebangsa ini. Ini semua adalah hasil tipu muslihat dan tawar-menawar Soekarno yang mencerminkan kemahirannya sebagai seorangorator.

Di samping itu, kehadirannya sebagai wakil resmi Indonesia dalam rezimmiliter Jepang telah meningkatkan kesadaran massa akan dirinya sebagai

 pemimpin bangsa, serta menciptakan kesadaran umum atas tujuan-tujuanyang ditetapkannya\. Selama tahun-tahun ini ia mempunyai saluranhubungan dengan massa-rakyat yang sebelumnya tidak pernah terdapat, baik 

 bagi dirinya maupun bagi pemimpin-pemimpin politik lainnya. Dan penggunaan saluran ini menciptakan landasan dukungan baru untuk hari

14

Page 15: Soekarno di Mata Sarjana Asing

7/21/2019 Soekarno di Mata Sarjana Asing

http://slidepdf.com/reader/full/soekarno-di-mata-sarjana-asing 15/98

depan. Kesempatan berpidato pada peristiwa-peristiwa resmi, kebebasannya berkeliling Jawa, dan lebih penting lagi perluasan hubungan rasio sampai ke pelosok-pelosok desa Indonesia, adalah sangat luar biasa pentingnya bagi pemupukan citra kepribadiannya; kemampuannya berpidato denganmenggunakan kiasan sindiran dan cerita wayang atau keahliannya berbicaradalam bentuk perimbangan memungkinkan dirinya terhimdar dari sensor dan dengan demikian ia secara langsung dapat berkomunikasi dengan massa

 penduduk Jawa yang berjuta-juta. Penyedian radio desa yang semula untuk menyampaikan keinginan-keinginan Jepang, dalam prakteknya telah jugadimanfaatkan sebagai alat saluran cita-cita, gagasan dan kepribadianSoekarno.

Ini adalah sukses-sukses yang luar biasa yang nilainya membenarkan pilihannya pada tahun 1942. Jika orang berpendapat bahwa kesediaan

 bekerja sama dengan tentara pendudukan adalah sifat lemah dan pengecut. Penilaian demikian adalah sangat keras. Seharusnya secaraadil orang juga harus melihat keyakinannya ketika menetapkan

 pilihannya dan kepercayaannya yang teguh selama melewati tahun-tahunitu, melayani Jepang dan sekaligus bangsanya sendiri dan membalikkansituasi bila mungkin, demi kepentingan cita-cita nasional.Kemampuannya mencapai sukses ini mau tak mamu mengundang rasahormat.

Melalui tulisannya, Aiko Kurasawa menjelaskan mengenai asal muasal

kerjasama Soekarno dengan Pemerintah Jepang. Pada nulan Juli 1942, empat bulan sesudah penjajahan militer Jepang dimulai, ada perintah dari Jawaagar Soekarno dipulangkan ke Jakarta. Soekarno dan istrinya kembali keJakarta dengan naik kapal dari Palembang. Setelah Soekarno kembali keJawa, Soekarno minta bertemu dengan Panglima Besar Presiden AngkatanDarat Jepang ke-16 yang menduduki Pulau Jawa, Jenderal Imamura. Tentusaja Jenderal Imamura setuju, dan Soekarno diterima.

Pada pertemuan pertama itu, Jenderal Imamura menanyakan apakah

Soekarno siap bekerja sama dengan Jepang. Menurut Imamura, ia tidak “mekso”. Dia memberi pilihan antara “bekerja sama” atau “ bersikap netral“. Dia hanya mengatakan kalau Soekarno menentang Jepang, terpaksa akandipakai cara-cara kekerasaan. Jenderal Imamura, juga tidak menjanjikankemerdekaan, karena Pemerintah Jepang masih punya rencana untuk menguasai terus Indonesia. Imamura hanya berjanji, akan meningkatkansituasi keamanan dan memperbaiki kehidupan bangsa Indonesia.

15

Page 16: Soekarno di Mata Sarjana Asing

7/21/2019 Soekarno di Mata Sarjana Asing

http://slidepdf.com/reader/full/soekarno-di-mata-sarjana-asing 16/98

Sesudah pertemuan dengan Imamura, Soekarno berunding dengan teman-temannya selama beberapa hari. Akhirnya diputuskan untuk bekerja samaselama beberapa hari. Akhirnya diputuskan untuk bekerja sama denganJepang. Sesuai dengan atobiografinya, maksud pertama Soekarno bukanuntuk “membantu” Jepang, tetapi “ memanfaatkan “ kesempatan itu untuk memperbaiki nasib bangsa Indonesia. Memang besar resikonya, tetapiSoekarno mungkin merasa yakin bisa mengatasinya. Soekarnomemperkirakan tentara Jepang tidak akan tinggal lama di Indonesia . Merekananti akan segera kalah. Oleh karena itu, dia piker sebaiknya tidak menentang Jepang secara terbuka.

Pidato Soekarno di hadapan para anggota Badan Penyelidik Usaha-usahaPersiapan Kemerdekaan (BPUPK) pada tanggal 1 Juni 1945, menjadi

 perhatian dari Bernhard Dahm. Sebagai prinsip pertama atau sila pertamadari dasar negara yang hendak dibangun itu oleh Soekarno dikatakan “kebangsaan“. Tapi dengan segera ditambahkan bahwa yangdimaksudkannya bukan “kebangsaan dalam art sempit.” Negara yanghendak didirikan itu adalah negara “semua untuk semua “ atau “ satu buatsemua, semua buat satu “ – arinya, semua orang berhak atas tanah air Indonesia. Untuk membenarkan asas kebangsaan itu, Soekarno mengutipdefinisi Ernst Renan dan Otto Bauer.

Prinsip kedua yang oleh Soekarno ditawarkan kepada anggota BPUPK adalah “kemanusian” dalam hubungan antara bangsa-bangsa, yangdinamakan juga “internasionalisme“. Penolakannya terhadap Chauvinisme,terhadap “nasionalisme yang bersifat serang-menyerang,” dan kata-kataGandhi yang dikutipnya, “ Nasionalismeku adalah kemanusiaan.”

Gagasan utama juga sangat menonjol dalam asasnya yang ketiga, mufakat,atau “demokrasi “. Tetapi hal ini dicapai jika semua pihak mewakilisampai suatu tingkat yang memuaskan semua orang. Melalui asasmufakat ini ia juga berusdaha untuk menjamin bagi golongan-golongan

minoritas hak yang sesungguhnya untuk didengar.

Gagasan itu muncul dalam kaitannya dengan seruan yang penuh gairah yangoleh Soekarno ditujukan kepada golongan Islam agar tidak bersikerasmenuntut pembentukan sebuah negara Islam yang tidak akanmemungkinkan adanya kerjasama yang aktif dari golongan-golongan agamayang lainnya.

16

Page 17: Soekarno di Mata Sarjana Asing

7/21/2019 Soekarno di Mata Sarjana Asing

http://slidepdf.com/reader/full/soekarno-di-mata-sarjana-asing 17/98

Sila keempat yang ditawarkan Soekarno adalah keadilan sosial. Dalam halini pun, ia tidak lupa untuk kembali berbicara tentang kesia-sian demokrasi

 parlementer. Soekarno melihat liberalisme hanya menjamin hak-hak politik tetapi merintangi keadilan sosial. “Kalau kita mencari demokrasi, hendaknya

 bukan demokrasi Barat, tetapi permusyawaratan yang memberi hidup, yakni politiek-economische democratie yang mampu mendatangkan KesejahteraanSosial,” kata Soekarno.

Asas kelima dan terakhir yang dikemukakan Soekarno, yakni kepercayaankepada Tuhan. Sejak semula, ada tempat bagi Tuhan di dalam sistemfilsafatnya Tetapi kepercayaan itu mengalami pasang surut; dalam keadaanyang paling sulit, Tuhan yang berada paling dekat – dalam penjara, ditempat pembuangan, di zaman pendudukan Jepang, disaat setiap harapan

nampak seperti ilusi.

Seperti yang dikatakan pada awal pidatonya, soalnya untuk menemukansuatu pandangan dunia bagi Indonesia yang dapat disetujui oleh semuagolongan penduduk – dan dalam hal ini Soekarno berhasil dengan konsepPancasilanya, sebagaimana terbukti dari tepuk-tangan yang riuh rendah darihadirin ketika ia mengakhiri pidatonya.

Berulang-ulang ia menganggap sebagai tugas utamanya untuk menemukansuatu landasan bersama bagi berbagai aliran politik. Dalam tahun 1926,landasan utama itu adalah nasionalisme yang selebar dan seluas udara, yangmemberi tempat bagi semua mahluk hidup. Dalam 1932, landasan bersamaia adalah Marhaenisme, yang merupakan upaya untuk menarik sebanyak mungkin golongan ke dalam perjuangan revolusioner bersama-sama dengankaum proletar. Dan, akhirnya, dalam 1945, Pancasilalah yang hendak memberikan satu landasan bersama bagi semua aliran.

Orator yang berkharisma dan Sensisitifitas Artistik 

Soekarno dibesarkan di lingkungan HOS Tjokroaminoto yang dikenalsebagai orator ulung. Kemampuan berpidato Soekarno kemudian ternyatamelebihi kemampuan sang guru, HOS Tjokroaminoto. Ia adalah seorangahli pidato yang hebat. Pidato-pidatonya penuh dengan dasar-dasar pokok 

 pikiran nasionalis yang di sampaikan dalam bahasa yang sederhana yangsangat mudah dimengerti oleh para pendengarnya. Ia menggunakan

17

Page 18: Soekarno di Mata Sarjana Asing

7/21/2019 Soekarno di Mata Sarjana Asing

http://slidepdf.com/reader/full/soekarno-di-mata-sarjana-asing 18/98

dongeng-dongeng dan cerita-cerita rakyat setempat yang popular, terutamacerita-cerita wayang, untuk mewujudkan pikiran-pikiran nasionalismenya.

Tulisan Elisabeth Lind ini membicarakan mengenai kemampuan retorikadaripada Soekarno. Soekarno membungkus pesan-pesan politiknya yangsarat dengan dengan istilah-istilah tradisi Jawa, Dengan demikian bagaimanakharisma Soekarno secara resmi valid diterima melalui retorikanya. Maklumsistem gagasan, baik lokal maupun struktural, yang menjadi pedoman

 pemikiran politik Indonesia, sampai hari ini masih dikuasai masyarakatJawa.

Seperti dalang, Soekarno memiliki persan politik yang harus disampaikan Namun, berbeda dengan peran Soekarno sebelumnya yang bersifat pribadi, pesan dari pemimpin Pemimpin Besar Revolusi ini ditujukan kepada

masyarakat Indonesia. Soekarno, sebagai Presiden pertama Negara Republik Indonesia yang saat itu baru merdeka, dihadapkan pada tugas mediasi antaraelite modern Indonesia yang berorinetasi asing dengan tipikal masyarakat

 berskala lokal – yang memegang teguh tradisi, termasuk mereka yangcenderung kekota-kotaan, yakni masyarakat tradisional yang berorintasi kotadan tinggal di kawasan kota-kota kecil. Masalah lain yang harus diatasinyaadalah menerjemahkan konsep politik modern supaya dapat dipahamimasyarakat terpelahar secara menyeluruh. Retorika pewayangan tidak hanyalekat dalam diri Soekarno dan pengikutnya, tetapi juga mayoritasmasyarakat Indonesia, karena orang Jawa, Sunda dan Bali, tumbuh bersamatradisi wayang. Bila pesan politik Soekarno bisa dimodel bak retorika dalangdan struktur pementasan wayang, maka masyarakat yang dukungan nyadinilai sangat penting dalam perjuangan merebut kemerdekaan dan dikemudian hari turut serta membangun bangsa ini – kemungkinan dapatmenangkap maksudnya dengan tepat.

18

Page 19: Soekarno di Mata Sarjana Asing

7/21/2019 Soekarno di Mata Sarjana Asing

http://slidepdf.com/reader/full/soekarno-di-mata-sarjana-asing 19/98

Di ujung tulisan ini Elisabeth Lind menyimpulkan bahwa demimengukuhkan kharismanya, Soekarno menghias pidato-pidatonyadengan filosofi lelakon pewayangan Jawa, baik dari segi struktur maupun artikulasi bahasanya. Diketahui, bahwa dalam masyarakat adatJawa, pementasan wayang berfungsi sebagai sarana penyebarluasan

 pesan-pesan politik, Presiden Soeharto yang kharisma dan kemampuan berpidatonya tidak sebanding dengan Soekarno juga memanfaatkanwayang untuk tujuan-tujuan politis. Oleh karena itu, pada RencanaPembangunan Lima Tahun pertma Soeharto mengundang dalang-dalangdari segala penjuru untuk turut serta ambil bagian dalam perjuanganrakyat Indonesia menciptakan “masyarakat adil dan makmur.”.

Tulisan Anne-Marie Hussein-Joufrroy mencoba menganalisis kata-kata

tertentu yang bersifat tipikal pada awal sebuah periode dan bisamenghilang pada waktu berikutnya, sementara yang lain lebih lambat.Tulisan merujuk Soekarno sebagai pengguna bahasa yang representatif karena dia pada masanya dikenal sebagai orator. Kendati Soekarno

 bukan satu-satunya orang yang memunculkan kata baru pada masa itu,yaitu terutama kosa kata politik. Namun sebagai seorang orator, diamenunjukkan sebuah semangat kolektik untuk menaikan derajat bahasaIndonesia terutama sejak tahun 1942. Sebagian pidatonya direproduksioleh pers dan radio yang disebarkan ke seluruh Indonesia. Dibalik ideologi yang coba ditanamkan melalui pidato, tak bisa bisa dihindarkankosa kata yang diucapkan menjadi istilah yang memengaruhimasyarakat.

Tentu tidak semua kosa kata yang diperkenalkan Soekarno dianalisis. Adadua kata yang menarik perhatian; “Merdeka“ dan “Revolusi”. Kata “Merdeka“ dari bahasa Sansekerta yaitu Mahardika telah muncul jauhsebelumnya. Kata Merdeka ternyata mempunyai pengaruh dengan berubahnama Hindia Putera menjadi Indonesia Merdeka pada tahun 1924. KataMerdeka berarti Kemudian sampai tanggal 17 Agustus 1959 perlu ditandai

 bahwa formula kata di atas kemudian digantikan dengan slogan-slogan lain.sebuah seruan nasionalis Soekarno untuk sebuah penyatuan. Sampai akhir karir politiknya dia terus mengusung kebiasaan untuk menjalankan sebuahaklamasi. Sampai tahun 1959, Merdeka terutama dalam seruan “SekaliMerdeka, tetap Merdeka.” disimpulkan merujuk pada wacana 17 Agustus

19

Page 20: Soekarno di Mata Sarjana Asing

7/21/2019 Soekarno di Mata Sarjana Asing

http://slidepdf.com/reader/full/soekarno-di-mata-sarjana-asing 20/98

Sebaliknya kata “Revolusi” kerap muncul setelah tahun 1959. Namundengan terjadinya peristiwa 30 September 1965, keadaan memaksaSoekarno untuk keluar dari skema politik yang kemudian dikenal denganterbentuknya Orde Baru. Kata “Revolusi“ kemudian sering tak disebut danmuncul kata-kata lain yang lebih merepresentasikan rezim Orde Baru. Meskikata Revolusi muncul menandai era Orde Baru. Istilah Revolusi bisa puladianggap komunisme, berbeda dengan kata Revolusi yang ada pada OrdeLama Soekarno.

Dalam konteks Indonesia, revolusi merupakan simbol sebuah periode heroik yang dimiliki orang Indonesia. Bangsa Indonesia memiliki keberanianmenghadapi orang Belanda dan di sisi lain memelihara kesatuan mereka.Tapi kemudian kata tersebut mulai mengalami penurunan maknanya,Soekarno mengasosiasikannya dengan insitusi Demokrasi Terpimpin yang

dianggap sebagai bentuk aspirasi yang sangat Indonesia. PembentukanRezmi Demokrasi Terpimpin sebagai penolakan terhadap nilai-nilai Barat,yang mana liberalisme dan demokrasi parlementer dipadukan. Revolusitersebut harus berakhir pada saat munculnya insan politik yang baru.Sementara makna sempit yang disung Revolusi yaitu kemampanan suaturezim politik yang mendominasi jiwa bangsa Indonesia tapi merupakansebuah rancangan untuk meringankan beban bangsa Indonesia seperti yangtermuat dalam Amanat Penderitaan Rakyat dan meringankan kesengsaraanumat manusia secara keseluruhan.

Kendati kedua kata tersebut mempenyai perbedaan dalam konteks tetapisecara umum menunjukkan makna prinsip memperbaiki kehidupan sosial.Meskipin kata Merdeka makin ditinggalkan dan Revolusi diperbaharui dan

 berubah maknanya, namun pada tahun 1959 menjadi kunci dalam periodeini. Tahun 1933, Soekarno mendeklarasikan bahwa Indonesia akan merdeka,tak akan lagi musuh yang harus lawan. Pada saat kemerdekaan itu selaludibutuhkan, dan untuk membenarkan perlawanan yang terus berlangsungmaka konsep baru yang senada harus memperbaharuinya.

20

Page 21: Soekarno di Mata Sarjana Asing

7/21/2019 Soekarno di Mata Sarjana Asing

http://slidepdf.com/reader/full/soekarno-di-mata-sarjana-asing 21/98

Penulisan biografi Soekarno terasa kurang tanpa melibatkan berbicaramengenai kepekaan asrtistik dirinya. Selama ini tulisan-tulisan mengenaiSoekarno mengabaikan mengenai hal itu. Tulisan Angus Mcintrye

 bertujuan menyatakan bahwa kepekaan arstitstik berada di garis depankehidupan Soekarno, mendeskripsikan dan mengetahui sifat dasar darikepekaan ini dan yang terakhir adalah melacak pengaruh kepekaaaanartistik.

Soekarno bukan saja seorang mempunyai kemampuan melukis tetapi iaadalah kolektor seni yang bertebaran di Istana Jakarta, Bogor dan Cipanas.Kendati di dominasi oleh karya-karya seniman setelah proklamasikemerdekaan, tetapi juga terdapat koleksi seniman asing yang pernah tinggaldan berkarya di Indonesia. Sebagian koleksi menjadi milik negara, di

samping menjadi milik Soekarno pribadi. Tampaknya Presiden Soekarnotidak melakukan pemisahan kepemilikan, tetapi yang jelas ia berencanauntuk mewariskan koleksinya pada rakyat Indonesia. Ia berkeinginanmasyarakat luas dapat mengapresiasi dan menikmati lukisan-lukisannyasebagai yang dia lakukan. Bagi Soekarno, melihat lukisan ditengahkesunyian bisa menghasilkan ide yang berguna bagi kepentingan bangsa dannegara.

Lukisan realisme yang bertujuan menunjukkan representasi dunia nyatayang benar, obyektif, dam imparsial disukai Soekarno. Misalnya, lukisan-lukisan Dullah dan Affandi pada masa tertentu (seperti Guiding his BlindFather yang awalnya dikenal sebagai The Blind Beggar). Lukisan Dullahyang berjudul “Persiapan Gerlya” ditempatkan pada tempat yang terhormatdi belakang kursi Presiden di ruangan di mana ia biasa menerima tamunegara di Istana Jakarta. tetapi Soekarno juga menyukai lukisanekspresionisme, misalnya lukisan Hendra Gunawan dan tidak bisamemahami lukisan-lukisan dari Affandi. Soekarno menyukai sejumlahlukisan kubisme Picasso pada “ Blue Periode “ namun memandang lukisan-lukisan kubisme Picasso sebagai “karya orang gila“. Oleh karena itu,

Soekarno tidak memberi ruang gerak bagi bertumbuhnya kubisme diIndonesia dengan alasan agar “lukisan modern tersebut merusak rasa

 pelukis muda Indonesia.” Tampak Soekarno tidak bersimpati dengan lukisanabstrak semacam itu.

Di ujung tulisan digambarkan mengenai usaha Presiden Soekarnomemperindah kota Jakarta sebagai ibu kota negara Republik Indonesia

21

Page 22: Soekarno di Mata Sarjana Asing

7/21/2019 Soekarno di Mata Sarjana Asing

http://slidepdf.com/reader/full/soekarno-di-mata-sarjana-asing 22/98

dengan menunjuk Soemarno sebagai Kepala Daerah dan teman lamanyaseniman Henk Ngantung sebagai Wakil Kepada Daerah. Setahun kemudian,

 pada tahun 1961, Soekarno mengubah kedudukan kota dengan membuatKepala Daerah (atau Gubernur) bertanggung jawab langsung padanya dan

 bukan pada Menteri Dalam Negeri, sehingga membuatnya memiliki kontrol pribadi atas perkembangan kotamadya, atau, untuk menggunakan sebutan barunya, Daerah Khusus Ibukota.

Soekarno melibatkan dirinya sepenuh mendesain bangunan-bangunan baru, patung-patung dan monumen-monunem di Jakarta, tetapi membiarkankebutuhan-kebutuhan dasar, seperti pembangunan kampung tak tersentuh.Soekarno berperan penting mendesain Hotel Indonesia dan juga mengawasidekorasi interior dan pilihan perabot, memberi persetujuan berkaitan dengankontruksi untuk gedung Wisma Nusantara serta desain Monumen Irian

Barat, Monumen Nasional. Sarinah Departemen Store dan Madjid Istiqal. Diakhir kekuasaannya, Soekarno masih bermimpin mengenai membangun

 jembatan melintasi Selat Sunda dari Jawa ke Sumatra, yang panjangnyakurang lebih dua puluh lima kilometer.

Militer, Islam dan Komunisme

Selama Perang Dunia II, Soekarno bersama Hatta merupakan dwitunggalyang mewakili penduduk Indonesia di bawah pemerintahan Jepang; pada

 bulan Agustus 1945 kedua pemimpin ini menjadi presiden dan wakil presiden Republik Indonesia yang baru lahir. Namun bagaimana bermainatas perasaan rakyat manakala suatu kebutuhan yang lebih mendesak lagi mesti meyakinkan kekuatan Sekutu yang datang bahwa para

 pemimpin Indonesia yang telah menjadi kolaborator Jepang adalah juga para pemimpin yang dengannya pihak Sekutu berurusan.

Sesungguhnya, manakalah Soekarno dan Hatta telah dihadapkan padakekosongan yang menandai penyerahan Jepang, mereka telah ragu-ragu

untuk menyatakan kedaulatan Indonesia, melakukan hal itu hanya setelah pemuda-pemuda militan menclik mereka dan memaksakan tindakan itu.Deklarasi kemerdekaan Indonesia, gantinya suatu upacara khidmat dan

 pernyataan tujuan-tujuan yang menggelegar yang mungkin kita harapkandari negara sebuah negara revolusioner, ternyata suatu pengumumansederhana yang dibacakan di depan beberapa orang, di bawah pengawasan

 penuh keengganan pihak Jepang.

22

Page 23: Soekarno di Mata Sarjana Asing

7/21/2019 Soekarno di Mata Sarjana Asing

http://slidepdf.com/reader/full/soekarno-di-mata-sarjana-asing 23/98

Usaha berikutnya ialah ialah mencegah kembalinya Belanda menyaksikansuatu perpecahan antara orang-orang Indonesia yang menganjurkan

 perjuangan,- konfrontasi habis-habisan dengan kaum penjajah – dan merekayang lebih memilih proses diplomasi yang lebih berangsur-angsur. TulisanUlf Sudhaussen memperlihatkan perbedaan antara Soekarno dengan militer mengenai bagaimana cara mempertahankan NKRI.

Bagi militer, perjuangan kemerdekaan harus dilihat dengan aksi militer,sebab ada tanda-tanda Belanda tidak mau melepaskan wilayah jajahanmereka secara sukarela. Pandangan demikian adalah lazim pada perwira,sebab pendidikan dan ketrampilan militer adalah keahlian mereka yangutama, lagipula usia mereka relatif muda lebih cenderung pada tindakandaripada penyelesaian secara diplomatis.

Sebaliknya, Soekarno, Moh Hatta dan Sutan Sjahrir, adalah orang-orangdengan usia lebih tua dan keahlian utamanya adalah menformulasikan danmenyodorkan ide-ide politik. Mereka lebih percaya, mendirikan suatu

 bangsa yang merdeka adalah tugas politik, yang harus dicapai melalui perundingan. Lagi pula, bagi mereka tercapainya kemerdekaan itu bukanlahtujuan akhir sejauh tujuan ideologis lainnya belum tercapai. Soekarno lebihsuka terus mengejar tujuan kemerdekaan bangsa dengan cara-cara politik daripada secara militer, sehingga membuat dirinya bisa diterima oleh sekutuBarat yang menang perang.

Periode Demokrasi Parlementer juga memperlihatkan kedekatan erat antaratujuan politik Soekarno dengan militer. Pemerintah Belanda pada akhir tahun 1949 secara resmi mengakui kedaulatan Indonesia, yang masih dalamkerangka federal. Ternyata konsitusi tersebut telah meminggirkan Soekarnosebagai presiden hanya kecil kekuasaannya selain urusan seremonialBelanda juga meminggirkan tentara yang sebenarnya merupakan kekuatanyang paling terorganisasi. Soekarno dengan AH Nasution (yangmenggantikan Panglima Besar Sudirman) bekerjasama dalam

memperjuangkan penghapusan sistem federal dengan menegakkan negarakesatuan.

Retaknya hubungan Soekarno dengan militer dengan terjadi Persitiwa 17Oktober 1952. Ketika itu sejumlah pimpinan militer mengajukan petisikepada Presiden Soekarno untuk membubarkan parlemen dan memintadiselenggarakan pemilihan umum untuk memilih anggota parlemen

23

Page 24: Soekarno di Mata Sarjana Asing

7/21/2019 Soekarno di Mata Sarjana Asing

http://slidepdf.com/reader/full/soekarno-di-mata-sarjana-asing 24/98

Soekarno menolak petisi militer itu dan menganggap petisi itu sebagai pemberangusan demokrasi.

Dengan berlakunya UUD 1945 berarti kekuasaan telah memperkuatkedudukan Presiden versi UUD 1945. Selama beberapa tahun sejumlah

 besar perwira militer tidak saja diberi kedudukan di dalam kabinet tetapi juga dalam dinas sipil, diplomatik dan ekonomi. Hubungan Soekarnodengan militer di bawah Demokrasi Terpimpin tidak berjalan harmonis.Kendati mereka sejalan dengan tujuan-tujuan nasional, dalam pelaksanaanmereka sering berbeda. Soekarno menuruti kemauannya untuk menyebarkangagasan-gagasan radikal, khususnya pernyataan-pernyataan anti-Barat, antikapitalis – yang jauh mendahului waktunya dan cocok untuk keadaaninternasional sekarang ini. Militer mendukung sebagaian besar gagasan-gagasan nasionalistik anti Barat Soekarno, tetapi menolak usaha Soekarno

menarik Partai Komunis Indonesia (PKI)

Sesungguhnya hubungan antara Soekarno dengan militer tidak begitu bermusuhan seperti yang sering diperkirakan. Kenyataan presiden danmiliter sering bersaing terhadap konsituensi masing-masing, dan itumempunyai potensi untuk terjadinya konflik. Tetapi kenyataan kedua pihak memperlihatkan bahwa perhatian mereka adalah secara fundamental serupa.Kenyataannya masing-masing mempunyai argumen sendiri-sendiri tetapi

 biasanya itu tidak menyangkut subtansi melainkan mengenai metode-metode pencapaian tujuan.

24

Page 25: Soekarno di Mata Sarjana Asing

7/21/2019 Soekarno di Mata Sarjana Asing

http://slidepdf.com/reader/full/soekarno-di-mata-sarjana-asing 25/98

Soekarno bertumbuh di lingkungan Sarekat Islam dibawah kepemimpinanHOS Tjokroaminoto dan banyak menulis mengenai Islam tetapi secara

 politik dia berseberangan dengan partai politik Islam. Di bawahDemokrasi Terpimpin, hubungan buruk terjadi antara Soekarno dengansejumlah organisasi Islam terkemuka. Akibatnya, hanya sekitar setengah

 jumlah umat Islam yang mau berkerjasama dengan rezim Soekarno.Organisasi-organisasi Islam terkemuka, seperti Muhammadiyah,sebelumnya telah memperlihatkan kekecewaannya dengan tidak turutmemperebut pengaruh dan kekuasaan pada masa tersebut. Sedangkanyang lain seperti Perti dan Masyumi yang selama ini menjadi kekuatanoposisi di pedalaman dapat ditaklukandan dibuat tak berkutik. Akantetapi masih ada sebuah kelompok Islam lain yang mau bekerjasa samadengan Soekarno, hingga ia punya peran dalam pemerintahannya. Sikap

terakhir ini tampak pada jammah yang menanamakan diri “ Jajasan ApiIslam “ , suatu kelompok umat Islam, suatu kelompok umat Islam

 pendukung Soekarnoisme yang berusaha menyesuaikan Islam dengandoktrin Soekarno yang berlangsung antara tahun 1960-1965. Menurut

 jamaah ini, antara Islam dan Soekarnoisme terdapat kesesuaian dansaling melengkapi. Upaya penyesuaian Islam tradisional dengan ideologiultranasionalisme – meski kurang berhasil menunjukkan adanyakemampuan umat Islam untuk menyesuaikan ajaran agamanya yangtelah mapan dengan pemikiran politik yang berhaluan kiri, ketika umatIslam membutuhkan. Itulah yang ingin dikatakan oleh Howard MFederspiel lewat tulisan ini.

25

Page 26: Soekarno di Mata Sarjana Asing

7/21/2019 Soekarno di Mata Sarjana Asing

http://slidepdf.com/reader/full/soekarno-di-mata-sarjana-asing 26/98

Dari beberapa aspek, Soekarnoisme yang berusaha mendapatkan dukunganIslam ternyata mengalami kegagalan. Usaha agar kaum Muslimmenerima dokstrin Soekarnoisme dan menyesuaikan dengan ajaranIslam juga gagal, karena ia hanya diterima oleh sebagian orang-orangJajasan Api Islam, sekadar untuk menambah doktrin agamanya. Tentusaja, Api Islam memanfaatkan retorika dan slogan Soekarno, bahkanmemberi dukungan terhadap berbagai kebijaksaaan pemerintahannya.Akan tetapi ia tidak pernah memberikan dukungan yang bermutu dantidak pernah menganggap prinsip-prinsip Islam sebagai suatu yangistimewa, Namun, usahanya sukses dalam Api Islam yang mendukung

 pemerintah Soekarno secara terbuka dan mengakui pentingnya kooperasidengan Komunis, bila dibandingkan dengan usaha untuk menantangnya,seperti yang dilakukan beberapa kalangan Islam lain. Konversi ApiIslam mungkin hanya bersifat ke permukaan saja, tetapi tujuan

sebenarnya adalah kooperasi dan dukungan terhadap golongan Islamyang besar, agar terwakili dan mendapatkan kesempatan untuk menguasai golongan kiri dengan rekonsiliasi Meskipun secara artifisialApi Islam seakan terbentuk dari Islam dan Soekarnoisme.

Dari sudut pandang ini pun usaha rekonsiliasi Islam dengan Soekarnoismegagal. Tujuannya tercapai bila mendapatkan pengaruh dan kedudukan

 penting dalam pemerintahan, walaupun kenyataannya semua fraksikehilangan pengaruh di saat Komunis semakin kuat. Akan tetapi akibat yangcukup berhasil adalah bahwa Soekarno menghargai secara tulus para

 pemimpin NU. Namun demikian, jika usaha itu adalah untuk menafsirkanSoekarnoisme dengan nilai-nilai Islam, maka usaha tersebut lebih banyak kegagalannya daripada kesuksesannya. Kaum Muslimin yang menghormatiSoekarno mungkin bisa menerima rekonsialisasi Api Islam, namun banyak orang Islam yang lain – tidak tertarik dengan usaha seperti itu. Dalam halini, PKI telah menjadi pelopor – dengan restu Soekarno dalam menafsirkanSoekarnoisme dengan Marxisme, Kelompok Api Islam yang berorentasi

 pada Soekarnoisme tidak bisa menandingi interprestasi PKI yangrevolusioner itu.

26

Page 27: Soekarno di Mata Sarjana Asing

7/21/2019 Soekarno di Mata Sarjana Asing

http://slidepdf.com/reader/full/soekarno-di-mata-sarjana-asing 27/98

Herbert Feith mencoba menjelaskan penyebab pertentangan antara presidendengan tentara di masa demokrasi terpimpin. Yang paling sering

 berulang-ulang menjadi bahan pertentangan antara tentara dan presidenadalah soal PKI. Ini sebagian disebabkan perbedaan orientasi ideologis.Perbedaan-perbedaan itu juga mencerminkan kedudukan ideologiskelompok itu masing-masing yang berusaha memperoleh perwakilan

 politiknya. Selain itu ketidaksepakatan itu didasarkan pada perbedaanyang antara kedua mitra itu dalam hal memperhitungkan faktor waktu.Presiden Soekarno yang lahir pada tahun 1901 mengutamakan polakekuasaan pada masa kehidupannya sendiri. Presiden kemungkinan

 besar percaya bahwa selama ia masih hidup kaum komunis tidak akanmerupakan ancaman bagi pemerintah. Di pihak lain, pada pemimpintentara yang sebagian besar berusia sekitar empat puluhan tahun, didesak 

oleh bawahannya untuk memikirkan kepentingan tentara dalam jangka panjang Dalam rangka pemikiran itulah mereka melihat kaum komunissebagai tantangan besar di masa mendatang bagi mereka sendiri, bagitentara dan rezim.

Soekarno, memang memerlukan dukungan kaum komunis dalam rangkamempertahankan kekuasaannya dalam situasi pasca 1958 ini. Selamakurun waktu ini, presiden benar-benar hanya memiliki kekuatan kecilsaja yang terorganisir baik. Soekarno tidak mempunyai parpolnyasendiri, memang wajar apabila hanya memiliki sedikit dukungan politik terorganisasi Betapun ia pernah berharap akan penting dan perlunyasebuah partai politik negara yang monolitik, dalam kenyataannyaharapan itu tetap tinggal harapan. Menang benar Soekarno berhasilmendirikan Front Nasional pada tahun 1960, tetapi karena iamemerlukan parpol-parpol yang ada itu sebagai kekuatan politik 

 pengimbang terhadap tentara, maka ia diharuskan memberi konsesi yang besar kepada parpol-parpol sebagai pembentuk dan sekaligus anggotafront itu sehingga Front Nasional ini tidak lebih dari semacamkonfederasi longgar kelompok-kelompok pendukung pemerintah.

Karena kurangnya kekuatan pendukung yang terorganisasi, maka Soekarnoselalu menghadapi bahaya lebih bergantung kepada tentara daripadasebaliknya. Maka ia terpaksa selalu mengimbangi kekuatan kelompok-kelompok lain. Jadi, inilah yang mendorong ia sering sekali mencaridukungan dari jajaran parpol-parpol, khususnya PNI, NU dan PKI. Yangkhusus penting dalam hubungan Soekarno –Angkatan Darat ini ialah bahwa

27

Page 28: Soekarno di Mata Sarjana Asing

7/21/2019 Soekarno di Mata Sarjana Asing

http://slidepdf.com/reader/full/soekarno-di-mata-sarjana-asing 28/98

Soekarno selalu berusaha untuk memberikan kedudukan kepada PKI yangsama derajat dengan PNI dan NU. Selain itu, Soekarno mengerem berbagaiupaya pihak tentara membatasi kegiatan politik PKI.

Pokok persoalaan di sini sebenarnya bukan Soekarno pro Komunis. Yanglebih tepat bahwa Soekarno tergantung kepada PKI, di dalam usahamempertahankan posisinya menghadapi tentara. Di sini ada tiga faktor yang

 berperan. Pertama, berdasarkan hasil pemilu yang diadakan di Jawa padatahun 1957 PKI merupakan partai terbesar. Kedua, PKI mempunyai

 perlengkapan keorganisasian yang paling luas dan cermat di kalangan penduduk pedesaan dan kelas-kelas bawah di perkotaan. Ketiga, PKI palingmampu dan tangkas mengerahkan massanya ke rapat-rapat umum di manaSoekarno berbicara. Bila dilihat dari kepentingan PKI, maka sebenarnyaketergantungan Soekarno kepada PKI ini bersifat timbal-balik. Setiap kali

tentara berusaha membatasi kebebasan PKI dan PKI merasa cemasmenghadapi kemungkinan tindaan-tindakan represif tentara yang lebih besar lagi, maka PKI selalu lari ke Soekarno, Maka PKI bukan hanya sekutuSoekarno yang kuat, tetapi yang paling dapat diandalkan, karenakecemasannya yang selalu besar terhadap tentara.

Rupanya tentara dan Soekarno bersama-sama telah mencapai suatu yanghebat, yang tidak satupun dari mereka berdua ini sanggup sendirianmencapainya. Mereka telah berhasil mengurangi sedikit demi sedikitkekuatan ledak PKI. Perlindungan sepihak yang diberikan presiden serkaliada kasus yang merugikan PKI telah ikut memperlemah unsur-unsur kerasdalam tubuh PKI yang menghendaki kebebasan sikap terhadap pemerintahHal ini tidak mengakibatkan pemerintah tidak perlu lagi berurusan dengan

 pemberontakam komunis. Tuntutan-tuntutan pihak tentara juga terpenuhi.Kaum Komunis telah berada di bawah pengawasannya yang ketat. Sampaitaraf tertentu PKI berhasil diperlemah, memang berarti Presiden Soekarnokehilangan sebagian kekuatan dari pengaruh kekuasaannya. Akan tetapi satuhal, Presiden Soekarno masih mampu menggunakan PKI untuk mendapatkan konsesi dari Angkatan Darat.

Tulisan Peter Christian Hauswedell ini merupakan respon terhadap bukuBiografi Politik Soekarno yang ditulis John D Legge pada tahun 1972, duatahun setelah Soekarno meninggal. Tulisan ini hanya mengupas penilaianJohn D Legge yang berkaitan dengan orientasi politik Soekarno dankarakterisasinya dalam Demokrasi Terpimpin. Dalam pandangan John DLegge bahwa Soekarno pada dasarnya menyeimbangkan, memanipulasi dan

28

Page 29: Soekarno di Mata Sarjana Asing

7/21/2019 Soekarno di Mata Sarjana Asing

http://slidepdf.com/reader/full/soekarno-di-mata-sarjana-asing 29/98

mendamaikan kekuatan-kekuatan oposisi dari tentara dan PKI dengan tujuanakhir melestarikan posisi dan kekuasaan. Pendapat Legge bahwa Soekarnoadalah seorang “penyeimbang “ menjadikannya melihat bahwa politik dalamnegeri sebagai tindakan “penyeimbangan“ dan juga sebuah “pertunjukan.”Karakterisasi ini membawanya kepada imej Soekarno sebagai seorangdalang, dan seorang manipulator yang pada akhirnya berusaha mati-matianmendudukan diri tetap berada di puncak pusat kekuatan perubahan yangterus menerus, dan orang yang kehilangan kontrol pada saat ia terperangkapoleh semangatnya sendiri.

Anggapan bahwa Soekarno adalah penyeimbang mengasumsikan bahwa iatetap tidak berkomitmen dan berpihak, serta hubungan segitiganya denganPKI dan tentara berfungsi dengan baik dan imbang. Pandangan Soekarnoyang demikian membawa Legge melihat politik presiden terutama dari

 perspektif taktis. Akibatnya John D Legge menggolongkan Nasakomsebagai alat taktis belaka. Berkaitan dengan kebijakan-kebijaksanaanSoekarno, John D Legge menyimpulkan bahwa kebijakan Soekarno, terlepasSoekarno mengetahui atau tidak melindungi status quo konservatif dariDemokrasi Terpimpin dan para elitenya yang korup, dan sangat diragukanapakah ia benar-benar menginginkan restrukturisasi yang mendasar dalamtatanan sosial.

Melalui tulisan ini Peter Christian Hauswedell memberikan pendapat daninterprestasi yang cukup berbeda tentang Soekarno. Ide dasar pendapat Peter Christian Hauswedell adalah kecenderungan untuk tidak melihat Soekarnosebagai “penyeimbang” namun sebagai seorang yang secara sadar berpihak,tidak hanya dengan PKI, namun dengan semua pihak yang mau mengikutiinterprestasinya mengenai Revolusi Indonesia yang lebih radikal. Karenaitulah, Nasakom lebih sebagai sebuah upaya untuk menjadikan revolusi kiri

 progresif, dan bukan sekadar upaya taktis Soekarno untuk melindungi posisinya di puncak kekuasaan. Bahkan jika yang menjadi motif utamaSoekarno adalah kepentingan pribadinya, akan susah untuk membayangkan

 bahwa Soekarno akan membahayakan dirinya sendiri dengan memberi

dukiungan kepada Nasakom walau telah mendapat berbagai penolakan besar yang diperolehnya. Alinasi Soekarno dengan PKI menjadi semakin dekat,sementara hubungannya dengan Angkatan Bersenjata menjadi kian renggangdengan adanya kecurigaan di antara keduanya. Terlebih lagi, Soekarno tidak lagi berada dalam kesatuan fundamental namun berada di sebuah konflik yang berkembang dengan elit lainnya. Interprestasi Peter ChristianHauswedell mengenai paruh lain dari Demokrasi Terpimpin lebih

29

Page 30: Soekarno di Mata Sarjana Asing

7/21/2019 Soekarno di Mata Sarjana Asing

http://slidepdf.com/reader/full/soekarno-di-mata-sarjana-asing 30/98

menggarisbawahi perubahan konten ideologis dan hubungan yang lebih kuatantara ideologi dan aksi politik, yang pada akhirnya akan memperlemahstatus-quo kaum konservatif di dalam sistem. Terakhir, komitmen Soekarnoterhadap revolusi dan perubahan sosial, meski sangat idiosinkretsi dan

 bertahap dikarenakan oleh permainan kekuasaan yang sangat konservatif diIndonesia, sesungguhnya lebih serius daripada yang ditawarkan oleh kritik-kritik orthodok untuk dipercayai.

Tampak bagi Peter Christian Hauswedel bahwa baik interprestasi Soekarnosebagai “kaki tangan “ PKI ( yang mungkin lebih tepat dimaksudkan sebagaifungsi politik), maupun pandangan yang lebih orthodox mengenai Soekarnosebagai seorang konservatif tidak bisa menyangkal adanya konsistensi dankomitmen Soekarno terhadap PKI pasca kudeta mengenai kesatuan

 Nasakom dan interprestasi revolusi Indonesia sebagai revolusi Kiri. Walau

dalam penilaian banyak pengamat, ia dapat melestarikan posisinya jika iamengorbankan PKI dan keteguhannya terhadap revolusi sebagai revolusikiri; ia membayar kekeraskepalannya dengan harga kejatuhan dirinya. Telahdikatakan bahwa prinzippienreure adalah salah satu dari karakter luar biasaSoekarno : komitemennya terhadap karakter progresif kiri dalam revolusiIndonesia adalah keputusan dengan prinsip tinggi. Dalam pidato yang sangatemosional selepas kudeta ini, ia mencoba menghentikan luapan reaksi dan

 pembersihan sekaligus pembunuhan di negara ini. Ia membela PKI danmengingatkan pendengarnya berkali-kali bahwa partai ini telah lebih banyak 

 pengorbanan bagi kemerdekaan Indonesia dan bagi revolusi, lebih darikelompok lain, termasuk kelompok nasionalismnya sendiri. Ia mengingatkanwarga negaranya bahwa keinginan mereka untuk menghapus PKI secaratuntas, telah menggeser Revolusi Indonesia ke Kanan. Ia mungkin telahmenyadari bahwa gerakan yang hendak menumpas PKI bertujuanmentransformasi visinya terhadap Revolusi Indonesia. Ketimbang menjadi

 boneka dari kontra-revolusi tersebut, ia memilih untuk jatuh bersama prinsip-prinsipnya.

Melalui tulisannya, Olle Tornquist berusaha menjelaskan mengenai

hubungan Soekarno dengan Partai Komunis Indonesia. Ketika terjadikemunduran-kemunduran pada tahun 1960, PKI mencari perlindungan di

 bawah Presiden Soekarno. PKI menekankan mengenai betapa pentingnyamemberi dukungan penuh pada kebijakan Soekarno, UUD 1945 danPancasila dan sebagainya. Dengan demikian, tidak ada pihak yang bisamenyingkirkan kaum komunis dengan menyatakan bahwa PKI menentangPresiden Soekarno. Sebaliknya, prinsip utama partai mengarah pada

30

Page 31: Soekarno di Mata Sarjana Asing

7/21/2019 Soekarno di Mata Sarjana Asing

http://slidepdf.com/reader/full/soekarno-di-mata-sarjana-asing 31/98

 penekanan dan penyikiran pihak lain, terutama kaum “kapitalis birokrat“yang tidak mengikuti Manipol, Nasakom dan garis-garis politiknya. Demikeselamatan, PKI mengeluarkan pernyataan jelas bahwa partai bermaksudmemposisikan perjuangan kelas di bawah perjuangan nasional.

Ketika masalah perjuangan kelas belum benar-benar menjadi penting diIndonesia. Namun akhirnya menjadi penting pula. Ada kecenderungandominan di kalangan kaum komunis tetap merujuk pada Soekarno setiapkali mereka melakukan sesuatu. Aksi massa itu bagus karena Soekarnomengatakan demikian. Kaum komunis menjadi bagian dari pemerintahankarena Soekarno bicara tentang kabinet gotong royong dan Nasakom. Kaumimperialis itu musuh karena Soekarno mengatakan demikian. Demikianseterusnya, tak terbatas.

Selama Soekarno meningkatkan perjuangan melawan Belanda untuk membebaskan Irian Barat, hal ini menjadi gambaran yang dominan. Tetapikini posisi partai meningkat kuat dan kaum komunis memperoleh kembalihal-hal yang hilang selama akhir 1950-an. Sebenarnya Soekarno dan ADsangat membutuhkan dukungan kaum komunis. Mereka memerlukandukungan PKI untuk memperoleh persenjataan dari Moskow. Ini bukanmasalah senjata ringan atau sejumlah bazoko seperti yang disumbangkankepada berbagai gerakan pembebasan, tetapi persenjataan yang palingcanggih. Kemudian Indonesia menjadi negara yang mendapat bantuanmiliter terbesar dari Uni Soviet.

Bagi kepnetingannya sendiri, Soekarno juga berusaha agar persenjataan inihanya digunakan sebagai penangkal, agar kemenangan merebut Irian Barat

 bukan semata-mata menjadi milik pihak militer. Oleh karena itu Soekarno juga menggunakan aksi massa kaum komunis, yang tentu saja memberikanruang gerak kepada PKI. Karena itulah PKI dapat memobilisasi massadengan menegaskan kwajiban memperkuat garis belakang dan mendukungPresiden Soekarno.

Ketika terjadi ketegangan antara Indonesia dengan negara baru yang sedangdibentuk Inggris. Subandrio kemudian menyatakan sikap Indonesia terhadap“ancaman neokolonial” yang ditandai dengan konfrontasi total. Disusulkemudian serangan demontrasi kedapada kedutaan Inggris dan Malaysia diJakarta. Kula Lumpur menanggapinya dengan demontrasi balasan danmemutuskan hubungan diplomatik. Selanjutnya, para demontran di Jakarta

31

Page 32: Soekarno di Mata Sarjana Asing

7/21/2019 Soekarno di Mata Sarjana Asing

http://slidepdf.com/reader/full/soekarno-di-mata-sarjana-asing 32/98

membakar Kedutaan Malaysia dan merusak rumah kediaman diplomatnya.Serikat Buruh PNI dan PKI menduduki sejumlah perusahan Inggris.

Menariknya permintaan Indonesia kepada Kremlin untuk memperolehlebioh banyak persenjataan ditolak. PKI malahan mendapat dampratan keasDario Moskow berusaha mencari kawan-kawan lain di Jakarta. Moskow,mulai melirik AD dan Partai Murba, di mana tokoh seperti Nasution danAdam Malik dipandang mempunyai peran kunci.

Penekanan pada perjuangan kelas dalam kerangka nasionalisme Soekarno,dengan jelas menjadi gerakan ofensif ketika petunjuk politik dirumuskandalam rapat CC PKI pada Desember 1963. Salahsatu landasan strategi yangdiubah, termasuk penggunaan aksi-aksi massa militan untuk mendukung danmemberikan tekanan pada anti-imperialisme di bawah sayap Soekarno.

Tujuannya adalah membuka kedok dan menyingkirkan kaum “ kapitalis birokrat “ sebagai pengkhianat. Pada dasarnya ini merupakan model yangsama seperti yang telah digunakan untuk menetralkan Masyumi dan PSI.Tetapi kini tuntutan dan aksi-aksinya lebih radikal.

Metodenya sederhana tetapi cerdik, PKI mendorong massa agar memberikandukungan kepada Soekarno untuk mempertajam kritik-kritik terhadapMalaysia, Inggris, AS dan lain-lain serta mendukung garis-garis politik lainseperti “berdikari”(berdiri di kaki sendiri). Berdasarkan “demokrasiterpimpin” semua harus menentang imperialisme dan bekerja untuk prinsip

 berdikari. Dengan demikian, kaum komunis lebih cemerlang daripada yanglain, termasuk Soekarno, ketika bicara masalah anti-imperialisme dan

 berdikari. Tak seorang pun dapat menghentikan PKI tanpa berpisah denganSoekarno.

Rex Mortimer juga mengulas hal yang sama dengan Olle Tornquist.Mengenai hubungan Soekarno dengan Partai Komunis Indonesia danmenjelaskan siapa sebenarnya yang paling diuntungkan dalam kerjasamatersebut. Diawali dengan menjelaskan mengenai Soekarno. Dikatakan bahwa

Soekarno membentuk daya tariknya dengan menggunakan gambaran-gambaran yang menimbulkan pengabdian yang mendalam dari segalalapisan masyarakat Indonesia, terutama golongan abangan Jawa. Semboyan-semboyan yang digunakannya –perampungan revolusi nasional, persatuan

 bangsa, indentitas bangsa Indonesia, sikap antiimperialisme, demokrasiterpimpin – semuanya memberikan getaran yang mendalam bagi alirantersebut. Kebanggan nasional ingin diperkuat dengan memberikan gambaran

32

Page 33: Soekarno di Mata Sarjana Asing

7/21/2019 Soekarno di Mata Sarjana Asing

http://slidepdf.com/reader/full/soekarno-di-mata-sarjana-asing 33/98

mengenai tokoh-tokoh Jawa zaman dahulu yang diambil dari berbagailegenda cerita wayang di mana secara tradisional penekanan diberikan padakeserasian, penyekesaian konflik dengan permusyawaratan , gotong royongdan rasa keteraturan. Semua ini digabungkan oleh Soekarno dengan ide-idemodern yang membentuk suatu konsepsi dinamis tentang keserasian masadepan yang didasarkan atas nilai kepribadian dan kebudayaan Jawa.Fahamm kerakyatannya bersifat modern karena paham itu menjanjikankeikusertaan dari seluruh rakyat, tapi paham tersebut juga bersifat otoriter karena membenarkan adanya pemimpin bagi rakyat jelata yang merupakan

 pemimpin yang suci dan agung. Resep Soekarno bagi persatuan nasionalmelalui Nasakom, walaupun memberikan persamaan bagi setiap suku, dalam

 prakteknya menganjurkan persatuan menurut pengertian Jawa karenadiberikannya halangan bagi ambisi-ambisi kedaerahan dan diperkuatnya

 peranan dari pusat politik’ Nasakom memberikan tempat terpenting dalam

 politik kepada tokoh-tokoh yang pintar berbicara dan kepada putra-putra asliyang menganut paham tradisional atau yang berpura-pura mengenaut pahamtersebut ; konsep ini memperkuat birokrasi yang merupakan alat bagi orang-orang Jawa untuk melawan otonomi daerah.

Analisa dan resp Soekarno tersebut mempunyai daya tarik yang besar. Sifat-sifat otoriter yang ada di dalamnya, kalau pun ada, disambut baik olehsebagian besar masyarakat politik karena praktik-praktik politik dariDemokrasi Barat telah terbukti sangat mengecewakan mereka dan mereka

 bersedia mematuhi seorang pemimpin yang mempunyai kharisma dan respuntuk mengtasi segala kekurangan. Daya tarik Soekarno terutama sangatefektif bagi mereka yang merasa tersingkir dan terasing serta golonganabangan, yang melihat adanya tanda-tanda di dalam pemikiran Soekarnotentang akan datangnya seorang penguasa yang kuat dan adil yang akanmengembalikan kestabilan dan kemamuran negara dan menjadikan kraton,atau istana, sebagai pusat kekuasaan dan daya tarik. Ideologinya berhasilmenyatukan berjuta-juta rakyat secara psikologis ke dalam suatu perjuanganuntuk menciptakan negara sejahtera.

Campuran antara unsur-unsur yang berorientasikan masa lampau dan usnur-unsur yang berorientasikan masa depan dalam ideologi Soekarno tercermnindalam struktur sistem politiknya. Banyak di antara lembaga-lembaga resmi

 pemerintahan yang kelihatannya modern dan “progresif” dari luar walaupunsemuanya mempunyai mempunyai keyakinan tentang kesatuan bangsa dan

 pengarah dari penguasa yang berasal dari tradisi-tradisi sebelum zamankolonial. Tetapi yang lebih penting adalah bahwa struktur yang lain,

33

Page 34: Soekarno di Mata Sarjana Asing

7/21/2019 Soekarno di Mata Sarjana Asing

http://slidepdf.com/reader/full/soekarno-di-mata-sarjana-asing 34/98

terutama cara-cara informal pengambilan keputusan yang lebih penting dari pengakatan institusional, adalah jelas bersifat tradisional. Kalangan pemerintahan yang berkuasa, priyayi modern yang memimpin unit-unit birokrasi dan yang merupakan pendukung penguasa, ketentuan bahwakesetian adalah ukuran untuk segala-galanya – semua ini, bersama-samadengan pemulihan kembali kejayaan dan kekuasaan pamong praja seperti dizaman dahulu, merupakan pencerminan dari masa kejayaan kerajaan-kerajaan Jawa dahulu kala.

Dengan memberikan dukungan kepada ideologi dan struktur politik Soekarno, mengagung-agungkan peranan tradisionalnya, dan setuju untuk menyesuaikan diri dengan garis-garis besar haluan negara, golongankomunis ditarik ke arah akomodasi yang lebih jelas terhadap tradisi . Ada

 beberapa dasar pragmatis bagi alinasi golongan komunis dengan Soekarno

yang memberikan perlindungan paling baik terhadap Angkatan Darat , danharapan yang paling baik untuk memperoleh kedudukan penting dalamstruktur kekuasaan yang dahulunya tidak akan mereka peroleh tanpa adanya

 perjuangan yang sengit. Pada waktu yang sama, ada beberapa alasan yangyang lebih dari alasan-alasan pragmatis yang menyebabkan mereka bersatudan saling mengutungkan. Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, baik Soekarno maupun PKI memperoleh dukungan yang kuat dari lapisanmasyarakat yang sama – kelas bawah di daerah perkotaan yang terperangkapdi antara pengaruh tradisi dan pengaruh modern, dan yang mencari peganganyang kuat kepada siapa mereka akan memberikan dukungan; dan secaralebih mendalam lagi, dari kalangan golongan abangan di Jawa Tengah danJawa Timur, yang merindukan keamanan dan janji-janji tentang lehidupanyang lebih baik. Adalah tidak terlalu berlebih-lebihan untuk mengatakan

 bahwa Soekarno maupun PKI, dalam cara-cara yang tidak jauh berbeda, berusaha untuk menyuarakan kebutuhan dan kepentingan lapisan masyarakattersebut. Mereka memberikan pesan-pesan yang utopis bagi masyarakat

 perkotaan untuk mengtasi kekacauan psiko-kultural mereka; sedangkankepada golongan abangan mereka memberikan keyakinan bahwa kebutuhanmateriil mereka akan dapat dipenuhi dan nilai-nilai budaya mereka akan

dipertahankan terhadap tantangan Islam.

Perobahan kecil, namun penting, yang terjadi dalam ideologi, PKI selama periode ini menunjukkan sejauh mana golongan komunis menyesuaikan diridengan keadaan baru dengan mengorbankan kesetiaan terhadap do9ktrinmereka. Pada tahun 1960, doktrin tentang kelas doinomorduakan demialiansi nasional untuk melawan musuh dari luar luar dan sekutu-seukutunya

34

Page 35: Soekarno di Mata Sarjana Asing

7/21/2019 Soekarno di Mata Sarjana Asing

http://slidepdf.com/reader/full/soekarno-di-mata-sarjana-asing 35/98

di dalam negeri. Rakyat menjadi sumber bagi segala aspirasi dan kebajikannasional secara terus-menerus semenjak masa prakolonial sampai ke kemasa depan yang sosialistis. Aliran. Bukanya pengelompokan atas dasar kelas , menjadi titik pusat dari program front persatuan nasional . Spektrummasyarakat Indonesia dipahami atas dasar pengelompokan “golongan kiri,kanan, dan tengah “ yang bersifat politis dan yang secara sosiologis netral;

 jadi bukannya atas dasar konsep kelas. Perjuangan untuk menjatuhkanimperialismedi Asia Tenggara dan di seluruh dunia menjadi perhatian yangutama dari kebijaksanaan dan tindakan PKI, jadi bukan perjuangan untuk mengadakan perombakan masyarakat.

 Namun, walaupun terdapat persamaan antara kedua ideologi ataukepentingan (dari Soekarno dan PKI), ada konflik yang terselubung antarakeduanya dalam hal tujuan yangdicapai masing-masing pihak. Jika

Soekarno, sebagai sumber kekuasaan dan perwujudan nilai-nilai priyayi, berusaha untuk menggabungkan massa orang-orang Jawa dengan massa darisuku–suku lainya menjadi satu kesatuan yang secara sosial bersifatkonservatif dan yang dipimpin oleh para pemimpin mereka; golongankomunis, sebagai pihak yang haus kekuasaan dan juru bicara untuk menumbangkan kesatuan sosial seperti yang diinginkan Soekarno. Dalam

 prakteknya, konflik tersebut dapat ditekan sedemikian rupa oleh sifat-sifatSoekarno. Walaupun ia menjaga dengan ketat hak-hak istimewanya dan

 barangkali ia berpendapat bahwa seharusnya di Jawa tidak terdapat perbedaan, kecenderungan-kecenderungan Jacobin yang romantis yang ada padanya membuatnya lebih banyak menilai perobahan dan “ revolusi “ dari bentuknya, dan bukan dari kenyataannya. Jelas bahwa dukungan PKI bagiSoekarno ditujukan untuk memperoleh ruang gereak dan kegunannyasebagai imbangan terhadap kekuatan Angkatan Darat, dan ia merasa senangmembiarkan para pejabat pemerintah dihina dan dicacimaki karena tidak melibatkan diri sepenuhnya ke dalam pencapaian cita-cita uyangdihormatinya. Hal ini memberikan kesempatan kepada golongan komunisuntuk menentang konsolodasi struktur kekuasaan “ kapitalis-birokrat “ yang

 baru dengan melancarkan kampanye dan agitasi secara terus-menerus

terhadap “ kaum reaksioner” dan “ kaum hipokrit” di tingkat tinggi. Dengansegala taktik gerilya politik mereka, mereka tidak mampu menguasai prosessosial-ekonomi, dan menemukan bahwa penggabungan birokrasi sipil-militer sangat menentang ambisi mereka.

Kejatuhan Soekarno dan Peran Amerika Serikat

35

Page 36: Soekarno di Mata Sarjana Asing

7/21/2019 Soekarno di Mata Sarjana Asing

http://slidepdf.com/reader/full/soekarno-di-mata-sarjana-asing 36/98

Tulisan Peter Polomka juga berbicara mengenai kejatuhan Soekarno.Sebagai seorang bapak pendiri bangsa, Presiden Soekarno pada masa-masaakhirnya, memang tidak banyak memiliki rekan yang mendukung. Soekarnoterutama ingin memberikan kebanggaan bagi bangsa Indonesia. Dia inginmembangun harga diri dan kepercayaan diri karena memimpikan bangsaIndonesia yang besar dari Sabang sampai Merauke. Dia menekankansemangat nasional, kesadaran nasional dan keberagamaan dalam bangsayang bersatu. Soekarno mendorong terus semangat revolusioner yangmassif, menunjukkan musuh dan krisis bangsa yang sesungguhnya,memunculkan simbol persatuan dan memperkenalkan Demokrasi TerpimpinPun dia meminjam milliaran dollar untuk memperlengkapi persenjataanmiliter, membangun proyek-proyek besar yang berprestise, yang menjadiwajah penting Indonesia di mata dunia. Namun ketika Soekarno mulai

sukses menumbuhkan kepercayaan diri bangsa yang sempat hilang, negarakemudian mengalami kelemahan. Kesatuan bangsa saat itu diuji melaluiupaya kudeta yang terjadi pada Oktober 1965, momen yang membuatSoekarno jatuh dari pemerintahannya.

Menurut versi militer, kudeta terjadi dipicu oleh sakitnya Soekarno padaawal Agustus tahun 1965, Soekarno saat itu sedang dalam kondisi yanglemah dan militer kemudian mengklaim bahwa Aidit merasa takut jika tiba-tiba presiden meninggal. Aidit mendapatkan informasi ini dari dokter-dokter Cina yang merawat Soekarno. Lalu untuk menghindari tekanan militer yangmungkin terjadi jika Soekarno meninggal, maka partai komunismemutuskan untuk menyingkirkan para pemimpin anti komunis melalui

 pembentukan Dewan Revolusi yang cenderung beraliran kiri, untuk melempangkan jalan menuju pemerintahan Nasakom. Lalu untuk mengantisipasi reaksi kaum anti komunis maka partai komunis mulaimenumbuhkan ketidapercayaan pada insitusi militer melalui biro khusus

 bentukan Sjam dengan membuat kudeta sebagai skandal internal militer danmemastikan sosok pemimpin partai komunis tidak tersorot.Konsekuensinya, militer yang diperlihatkan dan ini merupakan strategi

komunis untuk melanjutkan kekuasaannya sampai ke atas.

Di samping penjelasan versi militer tidak sepenuhnya memuaskan, cukup bisa diterima kalau kudeta bisa juga merupakan puncak dari skandal internalmiliter. Sementara keterlibatan Aidit melalui Sjam masih juga dalam

 perdebatan sebab ada yang meragukan Aidit dan beberapa pimpinankomunis terlibat dalam kudeta ini. Dari empat pemimpin partai, hanya

36

Page 37: Soekarno di Mata Sarjana Asing

7/21/2019 Soekarno di Mata Sarjana Asing

http://slidepdf.com/reader/full/soekarno-di-mata-sarjana-asing 37/98

Sudisman yang kemudian bersaksi di depan militer bahwa kudeta inimerupakan tindakannya secara individual tidak atas nama partai dan hal initidak pernah dirapatkan dalam sessi pertemuan partai komunis. Namunmelihat gaya kepemimpinan otokrasi Aidit dalam partai komunis, para

 pemimpin militer meragukan hal ini. Buat mereka alasan cukup kuatmenyatakan Aidit memang sangat percaya diri untuk melakukan kudetayang direncanakan bahkan bisa sukses tanpa harus menyebarkan nama partaikomunis

Diterima atau tidak, kemungkinan militer melakukan kudeta pun tetap ada,sebab militer cukup beralasan dengan makin kuatnya posisi partai komunisdan kebingungan di tubuh militer sendiri. Apalagi militer terlihat makintertutup akan aktivitasnya pada masa-masa menjelang kudeta. Militer menyembunyikan komunikasi rahasia dengan Malaysia pada akhir tahun

1964 dan misi rahasia ke Kuala Lumpur pada awal tahun 1965. Lalu militer  juga gagal meyakinkan soal dinamakan Surat Gilschrist yaitu surat informasirahasia tentang mantan Duta Besar Inggris, Gilschrist yaitu surat informasirahasia tentang mantan Duta Besar Inggris, Gilschrist yang didugadikirimkan atasannya dari London pada Maret 1965 untuk mencari tahu

 bahwa militer memang sedang bekerja sama dengan Amerika Serikat danInggris untuk menyingkirkan Soekarno. Hal ini dianggap militer merupakansurat palsu untuk memburukkan nama para Dewan Jendral, denganmenyebarkan rumor seputar kudeta.

Lalu soal keterlibatan Soekarno dalam peristiwa ini masih kabur, sebabseorang Soekarno terasa sulit jika tidak mengetahui apa yang terjadi diseputarnya. Barangkali dia secara pribadi terlibat secara tidak langsungakibat ketidaksukaannya terhadap militer dan pemimpin militer yang seringikut campur. Pada dasarnya sulit memastikan keberpihakan Soekarno kemana, yang kemudian dianggap seperti riak lautnya revolusi tak bisaditebak. Dia pada paginya, saat kudeta juga sempat datang ke Halim, PusatAngkatan Udara dan alasan kedatangannya masih belum jelas. Namundiragukan pula jika Soekarno memang banyak tahu soal kudeta ini sebab

kemudian dideklarasikan kabinet sudah dihilangkan dan hal ini pasti tidak diinginkan yang memiliki kabinet itu sendiri, kemudian dibentuk DewanRevolusi Indonesia yang di dalamnya tak termasuk Soekarno. Barangkali

 pemimpin komunis melakukan sesuatu di luar sepengetahuan Soekarnosebagaimana seharusnya.

37

Page 38: Soekarno di Mata Sarjana Asing

7/21/2019 Soekarno di Mata Sarjana Asing

http://slidepdf.com/reader/full/soekarno-di-mata-sarjana-asing 38/98

Soekarno percaya ada sebuah jalan bagi masa depan Indonesia yang cerahmelalui gerakan yang dihidupkan dari ide-idenya. Ide tersebut antara lain idekemerdekaan, sebuah “dunia baru“, yang lainnya menjadi prioritas kedua.Dia tidak mengesampingkan pentingnya pendidikan, pelayanan medis,industri dan hal-hal yang kongkrit lainnya, namun itu semua merupakan

 prioritas lanjutan dibandingkan penciptaan sebuah kepedulian, harapan danideologi yang dia sebut sebagai artileri spiritual sebuah bangsa. Tetapisayangnya kudeta yang terjadi secara dramatis menjadi kegagalan

 pemerintahan Soekarno harus digarisbawahi. Ini pada akhirnya menjaditonggakl melanggengkan naiknya kekuasaan militer dan kemudianmelakukan pendekatan yang berbeda untuk mencapai masa depan yang baik 

 bagi rakyat Indonesia.

Menurut John Hughes, sebenarnya ada tiga fase yang mengantarkan

Soekarno pada kejatuhannya. Fase pertama adalah periode 30 September sampai 11 Maret 1966. Ketika itu, Soekarno memerintahkan untuk “mengambil langkah apapun“ untuk memulihkan ketenanangan di dalamnegeri sekaligus menjaga “keamanan dan kedudukan dirinya “. Fase keduadimulai dengan asumsi Soeharto mengenai mandat istimewa ini dan berakhir ketika Soekarno membacakan pembelaan menjawab kritik yang diajukankepadanya di hadapan MPRS pada tanggal 10 Januari 1967. Fase ketigadimulai sejak pembelaannya tersebut hingga keluarnya keputusan MPRS

 pada tanggal 12 Maret 1967 menanggalkan kekuasaan Soekarno sebagai presiden dan melimpahkan tugas kepresidenan kepada Soeharto. Masasetelah keputusan MPRS tanggal 12 Maret 1967 hingga ke pengangkatanSoeharto sebagai presiden sepenuhnya setahun kemudian. PengangkatanSoeharto adalah epilog dari kisah kejatuhan Soekarno. Ada yang menulis

 bahwa orang digiring untuk percaya bahwa kejatuhan Soekarno tidak terhindarkan. Salah satu hal yang bisa menjadi bukti adalah, sebenarnya diawal 1967 Soekarno mungkin saja masih dapat menguasai kekacauan politik yang meningkat jika saja ia menghendaki demikian. Bahwa seorang politisikawakan seperti Soekarno untuk bertindak lain tentu saja mengakibatkan

 perseteruan tak terelakkan antara dia dan lawan-lawan politiknya, hal

tersebut kelihatan “sangat tidak seperti orang Indonesia “ bagi sebagaian pengamat. Bagaimanapun, taktik Soekarno tidak selalu sejalan dengan gaya politiknya.

Penyebab utama fase pertama kejatuhan Soekarno adalah upayanya yangmati-matian dalam melindungi kedudukan penting kaum Kiri radikal danideologi Komunis dalam kancah politik Indonesia di dalam maupun di luar 

38

Page 39: Soekarno di Mata Sarjana Asing

7/21/2019 Soekarno di Mata Sarjana Asing

http://slidepdf.com/reader/full/soekarno-di-mata-sarjana-asing 39/98

negeri. Soekarno dalam beberapa pidatonya ia terus mengingatkan Indonesiauntuk tidak berbelok ke pihak Barat, menekankan bahwa revolusi Indonesiaadalah revolusi kaum Kiri, dan terus–menerus menegaskan pentingnyamempertahankan Nasakom (ini adalah akronim Soekarno yang merujuk 

 pada kesatuan dari tiga kekuatan politik Indonesia : nasionalisme, agama,dan komunisme). Soekarno juga menggugat kelompok Anti-Komunis yangmenurutnya telah memfitnah kaum Kiri, dan ia menyerang kaum Muslimyang menurutnya tidak menjalankan hukum Islam karena tidak menguburkan mayat-mayat orang Komunis yang terbantai.

Pernyataan ini membuat marah banyak golongan penting dalam masyarakatIndonesia dan menarik kutup antara sang presiden di satu sisi dengan

 pihak-pihak yang menentangnya. Di antara penentang itu adalahorganisasi-organisasi mahasiswa garis keras anti-Soekarno seperti

Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) yang memiliki anggotasekitar 10.000 orang, organisasi Ansor, serikat dagang anti-Komunisyang didominasi oleh miluter.umat Islam, sejumlah komandan militer,akademisi, intelektual, dan banyak lagi.

Meski banyak orang yang menentangnya, bukan berarti Soekarno tidak memiliki pendukung. Ia memiliki sejumlah pendukung, terutama yang

 pada desa-desa di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Banyak orang-orangdesa yang menghormatinya hampir seperti mereka menjunjung raja-rajatradisonal Jawa. Begitu pula di partai semacam PNI yang kedekatan

 politiknya dengan Soekarno telah lama dikenal luas. Soekarno jugamemiliki pengikut di militer, terutama di barisan KK0 (Marinir) yangturut berseteru dengan kelompok-kelompok pelajar anti-Soekarno di

 jalan–jalan kota.

Mungkin yang paling mengganggu bagi Soekarno adalah taktik baru para pemuda yang berdemontrasi. Sikap anti-Soekarno kini diperlihatkan melaluidemontrasi yang memanfaatkan anak-anak. Hal tersebut membuat pihak keamanan di ibu kota tidak dapat berbuat banyak. Kala itu Jendral Soeharto

merupakan orang yang bertanggung jawab terhadap keamanan, sebab iamenjabat sebagai Menteri Komandan Militer di kabinert baru tersebut. Di beberapa peristiwa pada aktivis KAMI meneruskan demontrasi dan protesmereka di jalanan dan pihak militer menanggapinya dengan sikap toleran.Pihak militer hanya sesekali membubarkan demontrasi dan menangkap

 pemimpinnya.

39

Page 40: Soekarno di Mata Sarjana Asing

7/21/2019 Soekarno di Mata Sarjana Asing

http://slidepdf.com/reader/full/soekarno-di-mata-sarjana-asing 40/98

Banyak yang menganggap Soekarno sudah berada diambang kejatuhannya.Lawan-lawan Soekarno yang memanfaatkan demontrasi tidak membuangwaktu mereka. Pada tanggal 11 Maret 1966 Soekarno menandatangani dekrityang memberi pihak militer kekuatan hukum : negara memberikankekuasaan kepada Jendral Soeharto untuk mengambil semua langkah untuk menjamin keamanan di dalam negeri, juga kekuasaan untuk mengamankankeamanan pribadi serta kekuasaan dari sang presiden selaku “PemimpinBesar Revolusi “. Langkah pertama yang Soeharto ambil diantaranya adalahmenandatangani dekrit tertanggal 12 Maret 1966 yang isinya melarang PKIdi negeri ini dengan sampai Soekarno menerbitkan Pelengkap Nawaksara-nya pada tanggal 10 Januari 1967, sang Presiden memiliki beberapakesempatan menyelamatkan kekuasaan politiknya seandainya ia bersediamemainkan peran orang yang menyesal seperti diharapkan oleh MPRS,

 pihak militer, dan semua pemimpin partai. Pastinya, apapun bentuk 

rehabilitasi politik Soekarno tidak dapat diterima oleh KAMI dan paraakademisi pendukungnya. Mereka menghendaki Soekarno hengkang darikancah politik untuk selamanya. Di lain pihak mereka yang berada dilingkungan PNI dan NU dan para pegawai negeri, dengan menimbangkekuatan Soekarno yang tersisa dan tidak menghendaki pihak militer menentukan arah baru bagi politik Indonesia, siap mempertahankanSoekarno (dengan catatan hal tersebut dapat menghindari pertumpahandarah). Tentu saja aura adi-manusia dan kekuasaan luar biasa harusditanggalkan dari diri sang Presiden. Bagaiamanapun sebagai sebuah sebagaisebuah pusat kekuatan dan keseimbangan politik Soekarno telah dibutuhkandalam kondisi Indonesia pasca kudeta.

Pada tanggal 12 Maret 1967 MPRS secara formal mengesahkan perpindahankekuasaan kepada Soeharto dengan mengangkatnya sebagai orang yangmengerjakan tugas-tugas kepresidenan dan mempertahankan “mandat“Presiden kepada Soekarno. Soekarno secara resmi telah diganti, namunMPRS menolak untuk menyatakan secara formal bahwa ia diturunkan dari

 jabatannya (hal yang merupakan permintaan anti-Soekarno). MPRSmenyatakan bahwa Soekarno telah gagal dalam menunaikan tugas

konsitusionalnya kepada MPRS dan juga dalam pelaksaaan perintah yangtelah diberikan padanya. Juga disebutkan telah menjalankan kebijakan-kebijakan yang“ secara tidak langsung “ telah menguntungkan rencanakudeta 30 September 1965. Ketetapan MPRS yang sama juga melarangSoekarno untuk melakukan “kegiatan politik“ sampai pemilihan umumdilaksanakan dan menyatakan bahwa “prosedur hukum selanjutnya“ akan

40

Page 41: Soekarno di Mata Sarjana Asing

7/21/2019 Soekarno di Mata Sarjana Asing

http://slidepdf.com/reader/full/soekarno-di-mata-sarjana-asing 41/98

dilakukan kepada Soekarno “dengan keputusan orang yang menjalankantugas kepresidenan.”

Peristiwa Gerakan 30 September tidak dapat dilepaskan dari kontroversi diseputar keterlibatan Amerika Serikat, khususnya Central IntelligenceAgency (CIA) dalam memprakondisikan kejadian tersebut. Keterlibatan CIAmerupakan salah satu faktor determinan, di samping situasi dan kondisidalam negeri yang dalam deskripsi berbagai tulisan di seputar PersitiwaG30S disebut sebagai bernuansa “progresif revolusioner“, yang masihmembutuhkan kejelasan. Sebuah upaya lebih mirip rekontruksi sejarah perludilakukan melalui penemuan dan eksplorasi semua bahan yang relevan diseputar peristiwa tersebut.

Dari puluhan tulisan yang telah beredar didasarkan pada dokumen-dokumen

yang tersimpan, ada dua anggapan yang berseberangan. Pertama, AS melalui berbagai insitusinya, termasuk CIA, terlibat secara langsung atau tidak langsung dalam mendukung Peristiwa G30S yang berakhir dengan jatuhnyaSoekarno dari kursi kepresidenan. Kedua, bahwa CIA dalam hal ini AS,tentu tidak terlibat atau campur tangan dalam Peristiwa G30S berikutkejadian-kejadian menyusul.

Lewat tulisan ini H.W. Brands mencoba membantah mengenai keterlibatanAmerika Serikat dalam melengserkan Presiden Soekarno dari tampuk kekuasaan. Suatu peralihan kekuasaan yang menggantikan sayap kiriSoekarno dengan sayap kanan Soeharto, yang melibatkan ratusan ribu kaumkomunis di Indonesia terbunuh. Pembunuhan berdarah yang paling banyak 

 jumlah dalam sejarah modern.

Sebenarnya AS memiliki peran yang kecil dalam urusan melengserkanSoekarno. Justru perkembangan mengarah ke situ berkembang secaraesensial dari Indonesia sendiri. Sudah berbulan-bulan pejabat AmerikaSerikat telah mendesak Militer Indonesia untuk menyerang Soekarno,namun sia-sia ; pada musim panas 1965, pemerintahan Lyndon B Johnson,

setelah kehilangan siasat menyerah. Kehadiran Amerika Serikat diIndonesia, menurun secara dratis, sementara beberapa “orang“ Amerikatetap masih ngotot untuk terus berhubungan dengan calon potensial

 penggamnti Soekarno dan tidak diragukan lagi berusaha mendorongtindakan-tindakan agar Indonesia tidak sepenuhnya jatuh di bawah kendalikaum kiri. Baik maupun buruknya, administrasi Johnson telah meninggalkanIndonesia dengan “alat-alatnya”. Ketika kudeta dua tahap terjadi pada

41

Page 42: Soekarno di Mata Sarjana Asing

7/21/2019 Soekarno di Mata Sarjana Asing

http://slidepdf.com/reader/full/soekarno-di-mata-sarjana-asing 42/98

malam September akhir, administrasi – termasuk CIA – terkejut. AnalisisCIA mempunyai kepercayaan diri bahwa yang menggerakan peristiwa itumungkin saja Menteri Luar Negeri Soebandrio dan “pendukung-pendukungkomunis lain “ dari lingkar dalam Soekarno

Kendati demikian, diakui tentara dibawah Soeharto memperoleh bantuanrahasia, terutama dalam bentuk alat komunikasi walki-talkie, ketikaSoeharto mulai melancarkan serangan balasan dapat mengkoordinasikanusaha mereka. Dengan bantuan tersebut tentara dapat mempercepat apa yangmungkin berlangsung lambat. Terbukti pada pertengahan akhir tahun 1965kampanye tentara untuk menghancurkan PKI berjalan secara gesit danmulus. Pada Januari 1966, CIA menyatakan bahwa era kepemimpinanSoekarno sudah berakhir. Tiga bulan terakhit wibawanya semakin merosot,ia tidak lagi menjadi Bapak dan pusat politik negara, sekarang ia menjadi

orangtua yang suka marah-marah. Mengenai Partai Komunis Indonesia telahdihancurkan oleh tentara.

AS tidak menggulingkan Soekarno dan mereka tidak bertanggung jawab atas pembantaian dan pencapaian Soeharto atas pembersihan orang-orangkomunis seluruhnya sejalan dengan apa yang telah menjadi sasaran AmerikaSerikat. Fakta menunjukkan bahwa AS miliki catatan intervensi yang

 panjang di negara-negara seperti Indonesia. Selama pemerintah pemerintahAS masih melakukan bisnis perang tersembunyi, tuduhan bahwa AmerikaSerikat terlibat dalam melenggserkan Soekarno akan terus bergulir 

Kebangkitan Soekarno dan Terbentuknya Sebuah Mitos

Setelah Soekarno jatuh dari kekuasannya. Diberlakukan larangan terhadaptulisan-tulisan politik Soekarno dan namanya jarang disebut oleh

 pemerintah. Keterkaitan dengan Pancasila yang erat dengan Soekarno bahkan mulai dihilangkan. Anthonie C Dake ahli politik dari UniversitasBoon menerbitkan buku kontroversial yang diberi judul In The Spirit of Red 

 Banteng. Buku ini menyimpulkan Soekarno bukan PKI sebagai dalang G-30-S. Setahun kemudian, untuk memperkuat argumennya, Dake kembalimenerbitkan buku The Devious Dalang : Soekarno and So-Called Putsch :

Eyewitness Repor oleh Bambang Widjanarko. Setelah 16 tahun buku ini beredar, kemudian dibreidel pada tahun 1990.

42

Page 43: Soekarno di Mata Sarjana Asing

7/21/2019 Soekarno di Mata Sarjana Asing

http://slidepdf.com/reader/full/soekarno-di-mata-sarjana-asing 43/98

Setelah delapan tahun menjadi bayang-bayang, figure Soekarno akhirnyamenjadi pusat perhatian pada tahun 1978, Dalam pidatonya yangdisampaikan kepada PDI oleh Letjen Ali Moertopo pada ulang tahun

 partai yang kelima, disebutkan Soeharto berencana memugar kompleksmakam Soekarno di Blitar yang didedikasikan untuk Proklamator Kemerdekaan, presiden pertama Indonesia, Soekarno. Hal inimengakhiri mengakhir masa kebisuan akan Soekarno dan sekaligusdimulainya pemulihan akan kenangan terhadap presiden pertama itu.

Para kader PDI jelas merasa heran dengan berita itu, mempertanyakan alasan pemerintah tiba-tiba ingin menghormati Soekarno. Berbagaiinterprestasi muncul akan sikap pemerintah itu. Terlepas dari semuamotif Soeharto, bagaimanapun keputusan itu memberikan sinyalsebuah zaman baru akan warisan Soekarno. Setelah keputusan

Soeharto diwujudkan, kesadaran masyarakat akan Soekarno dimulaikembali. Belasan buku tentang Soekarno diterbitkan hanya dalamwaktu satu satu tahun. Media massa sibu mengulas tentang Soekarnodengan nuansa penuh rasa hormat. Berbagai atribut peringatan mulaidari poster, stiker, dan hal yang berkaitan dengan Soekarno muncul di

 jalan-jalan dan trotoar. Dalam waktu singkat figure Soekarno kembalihidup, tak lagi dapat dihilangkan apalagi diperkenalkan dengan motif komersialisasi.

Melalui tulisannya, Pierre Labrousse mencoba meneliti buku-buku Soekarno

yang terbit pada periode itu dan menjadi lima kategori berdasarkan temaKekuatan Supernatural, Pencita Agung, Tragedi Soekarno, ManusiaBaru dan Kepemimpinan. Berkaitan dengan ide kekuatan Supernaturalyang berasal dari takdir seseorang dengan kekuatan supernaturalmempunyai hubungan erat dengan kepercayaan orang Jawa. Tidak mengejutkan bahwa orang Jawa secara umum berperan aktif dalam

 pembentukan mitos seputar sosok Soekarno. Dengan demikiandijelaskan kejayaan Soekarno sebagai campur tangan Sang Pencipta.

Mengenai Tragedi Soekarno, tulisan ini mengambil kisah memiluhkan daridirinya. Pertama, dari pengalaman masa kecil yang menumbuhkan rasa iba.Kisah tentang kusulitan yang ia hadapi di masa kecil saat tumbuh di tengahkeluarga melarat yang mengorbankan segala-galanya demi memastikananaknya memperoleh pendidikan dan pencapaian sosial setinggi-tingginya.Kedua, kita juga menemukan penderitaan yang hebat serta keterasingan di

 penjara Sukamiskin, tempat pengasingan di Ende, dan di Bengkulu.

43

Page 44: Soekarno di Mata Sarjana Asing

7/21/2019 Soekarno di Mata Sarjana Asing

http://slidepdf.com/reader/full/soekarno-di-mata-sarjana-asing 44/98

Terakhir, kita akan menyaksikan takdir yang ironis dari sang pahlawan.Sebagai orang tua yang sudah renta, hanya memakai sandal dan pakaiandalam dan menghabiskan sisa waktunya sebagai tahanan rumah. Sendiriandan dipisahkan dari “ rakyatnya yang ia cintai sepenuh hati.”

Pada tahun akhir tahun 1970-an, murid sekolah yang tidak mengalami peristiwa-peristiwa terakhir dari masa kekuasaaan Soekarno, bertanya – tanya pada diri mereka sendiri mengenai konsep manusia Indonesia. Baik 

 pertanyaan bersifat ontologis maupun dialektis, semuanya menemukan jawabannya pada sosok Soekarno : masalah imperialisme asing, masalahsolidaritas nasional dan masalah konsep kepemimpinan di Indonesia. Karena

 jawaban tersebut sangat berbeda dengan yang dikemukakan oleh rezim OrdeBaru, ia kemudian hadir sebagai alternatif. Baik di tingkat wacana maupunaksi ; manusia baru model Soekarno menemukan kembali tempatnya setelah

upaya keras melestarikan gagasan tersebut.

Mesikpun periode yang dianalisis amatlah singkat jika dibandingkan dengansejarah yang sebenarnya, tak pelak periode itu memberi kita gagasan tentang

 betapa rumitnya dan kompleks fenomena yang bernama Soekarno ini, orangselalu bisa mengindentifikasikan dirinya dengan Soekarno dalam beberapahal. Terlebih lagi, perannya yang besar dalam sejarah nasional menjadikan

 pusat dari berbagai perseteruan sosial demi sbuah klaim “Soekarno siapayang punya?“ Ia adalah pemimpin tertinggi, seorang Muslim, nasionalis,sekaligus pembangun. Ia sama punya andil besar baik bagi persatuanmaupun perpecahan, Sebagaimana para pembaca mulai paham,

 penggambaran kembali sang insinyur ataupun sang Presiden Soekarno diam-diam melahirkan penilaian buruk terhadap penggantinya. Sebuah niat yangkentara terlihat oleh publik yang terbiasa dengan pembacaan atas ilusi.Melihat Soekarno sebagai sosok nasional memang perlu, namun dibutuhkanupaya yang hati-hati untuk kembali sosok historis dari seorang Soekarno.Kalau tidak, kita hanya akan menambahkan takhayul sejarah bangsaIndonesia. Akhirnya, di manapun kelak kita menempatkan sosok historisSoekarno, sungguh gegabah jika kita berpikir tanpa dirinya atau tanpa

Pancasila tidak akan ada pencapaian politik yang tinggi.

44

Page 45: Soekarno di Mata Sarjana Asing

7/21/2019 Soekarno di Mata Sarjana Asing

http://slidepdf.com/reader/full/soekarno-di-mata-sarjana-asing 45/98

Tulisan Karen Brook sebenarnya bisa dikatakan sebagai kelanjutan tulisanPierre Labrousse. Setelah mengalami periode kebisunan yang cukup

 panjang, tiba–tiba pemerintah Soeharto memberi keleluasaankembalinya Soekarno dalam wacana, tetapi memberi ruang gerak bagitulisan-tulisan yang memojokan Soekarno juga bermunculan. Misalnyatulisan Rosihan Anwar mengenai empat surat pengampunan, Nugroho

 Notosusanto yang menyatakan bahwa Soekarno bukan satu-satunya yang berbicara mengenai Pancasila di sidang Dokuritzu Zyumbi Tyosokai danSoegiarso Soerojo yang menuduh bukan PKI sebagai dalang pertiswaG30-S tetapi justru Soekarno sebagai dalang dari malam jahaman itu.Ketika tulisan itu beredar masyarakat menjadi terbelah. Tulisan yangmemojokan Soekarno kadang-kadang mendapat respon yang melebih

 porsinya. Terlepas apa pemerintah Soeharto berada di balik ketiga peristiwa itu, tetapi yang jelas hal tersebut sejalan dengan sikap

 pemerintah Orde Baru

Ketika Presiden Soekarno mendeklarasikan Orde Baru setelah mengambilalih pemerintahan tahun 1966, dia ibarat memposisikan dirinya amat jauhdengan kekacauan pada masa Soekarno. Kepemimpinannya ditampilkansebagai kepemimpin baru yang akan membawa Indonesia pada masa depan.

 Namun dengan menamakan rezimnya Orde Baru, ini memproyeksikan rezimini tak lepas dari bagian yang lain, secara natural ada reim baru pastimenggantikan sebuah rezim yang lama. Lewat rezim lama pasti akanmenjadi referensi untuk memandang Orde Baru, apa yang ada di rezim yanglebih lama juga akan terlihat di Orde Baru Soeharto sudah memacangkansebuah rezim yang secara psiklogis memang jadi juxraposisi atau sejajar dengan orde sebelumnya.

Soeharto memang melakukan pendekatan yang berbeda dengan pendahulunya, Soekarno. Pada awalnya, Soeharto ingin menyingkirkanfigure Soekarno dan mengutamakan kekuasaannya. Namun, setelah melihathal tersebut tidak membuahkan hasil, Soeharto mencoba mengkooptasikepopuleran Soekarno, dengan mengenalkan dirinya sebagai penerus

Soekarno. Kooptasi dan pendekatan alternatif ini dibuktikan dengan prinsipSoeharto yang dipopulerkan yaitu mikul dhuwur mendhem jero yang sepertimenunjukkan kesopanan menghormati Soekarno, sementara terus berusahamembatasi mitos Soekarno yang tetap ada justru dengan adanya “kesalahan” yang dibuat oleh SoekarnoKenangan romantis dan figur kharismatik Soekarno tetap tinggal di hati para

 penggagumnya. Memori tentang pidato Soekarno di PBB dan keberaniannya

45

Page 46: Soekarno di Mata Sarjana Asing

7/21/2019 Soekarno di Mata Sarjana Asing

http://slidepdf.com/reader/full/soekarno-di-mata-sarjana-asing 46/98

 berhadapan langsung dengan Barat seakan memaki Amerika Serikat dengan“Persetan dengan bantuanmu,’ Seakan menjadi kenangan yangmembanggakan bagi Indonesia yang saat itu baru berdiri. Kenangan tentangkebesarannya walaupun tak semua tetap dianggap menjadi kekuatan dayatawar Indonesia di mata internasional. Bagi kebanyakan orang Indonesiayang sempat hidup pada era Soekarno, pastilah merasa kehilangan sesuatu

 pada zaman Orde Baru.

Ketidakpuasan terhadap kepemimpinan Soeharto sering ditampilkan denganmembandingkan gaya, sikap dan karakter Soeharto dan Soekarno. Hubunganistimewa dengan rakyat dan seni, kisah-kisah asmara yang melegenda, dankecakapan berpidato adalah hal-hal yang membedakan Soekarno denganSoeharto. Gaya kepemimpinan Soekarno yang kharismatik yang dilihatsebagai sumber kebanggaan nasional sering diperbandingkan dengan

karakter Soeharto yang terkesan lamban dan tanpa  greget . Citra Soekarnosebagai pencinta kehidupan, perdamaian dan harmoni sering dikontraskandengan gambaran Soeharto sebagai pemimpin militer yang dingin. Minatuntuk menggambarkan intelektualitas, kreativitas ideologis dankesederhanaan Soekarno dalam hal keuangan tampak dimaksudkan sebagaikritik kelemahan-kelemahan Soeharto. Pendek kata, hal-hal yang menjadikelebihan Soekarno diperlihatkan sebagai kekurangan Soeharto.

Di samping tulisan mengenai empat surat pengampungan Soekarno terhadap pemerintah Hindia Belanda, Bob Hering juga menulis mengenai Soekarno berkaitan dengan mitos yang mengelilingi dirinya dengan cara memberitafsiran ulang atas perjalanan hidup Soekarno. Sejak awal karir politiknya,

 baik dari sisi mitos maupun realitas kehidupan Soekarno selalu tak pernahdikepaskan dengan konsep kewibawaan versi Jawa-Bali, yaitu sebuahkharisma dan kekuasaan. Inilah yang mempengaruhi filosofi Soekarnodengan memandang kelemahan dan ketamakan manusia selama dominasikolonialisme di negeri-negeri jajahan.

Berkaitan dengan kepemimpinan dinyatakan bahwa Soekarno memimpin

mulai pada bulan Agustus 1945 sampai terjadinya Peristiwa 30 September 1965. Hal tersebut lebih merupakan mitos ketimbang realitas, sebab setelahterjadi pengakuan kedaulatan pada bulan Desember 1949, saat itukepemimpinan Soekarno mulai berkurang. Kendati demikian, Soekarnomempunyai kemampuan untuk memberi insipirasi dan mempengaruhi orangyang berada di sekitarnya. Soekarno ibarat magnit yang pada periode itu tak satu pun pemimpin Indonesia yang menandingi. Soekarno mengenal

46

Page 47: Soekarno di Mata Sarjana Asing

7/21/2019 Soekarno di Mata Sarjana Asing

http://slidepdf.com/reader/full/soekarno-di-mata-sarjana-asing 47/98

rakyatnya, dan berinteraksi dengan mereka melalui hal yang dekat denganrakyat dan bisa menyenangkan orang lain.

Demokrasi Terpimpin yang sering disebut sebagai sentralisme darikekuasaan presiden versi UUD 1945, tetapi sebenarnya yang terjadi adalah

 pembentukan kekuasaan militer. AH Nasution dan Markas Besar AngkatanDarat memainkan peranan penting mengenai dibalik pembentukanDemokrasi Terpimpin. Kemudian Soekarno dan Nasution yang bagai dwitunggal baru yang mengusung Demokrasi Terpimpin.

Dillema Soekarno ditulis oleh Clifford Geertz yang menjadi saksi sejarahdari pengalan-pengalan sejarah Indonesia. Ia tumbuh bersama denganRepublik Indonesia sejak masa kepemimpinan Soekarno hingga MegawatiSoekarno Putri. Pertama kali ia tiba di Indonesia, ketika ia mendarat di

Tanjung Priok, Jakarta. Pada saat itu terjadi sebuah serangan terencanakepada pemerintah berkuasa. Insiden pertama dalam sejarah setelah

 pengakuan keadaulatan ini kemudian dikenal dengan sebutan Perstiwa 17Oktober. Pada bulan 1958, Cliford Geertz duduk di berada di sebuah hotel,di Sumatra. Ia mendengar berita di radio, Presiden Soekarno memanggil

 para pemberontak yang kemudian dikenal dengan Persitiwa PRRI/Permesta.

Ketika membolak-balik kenangan lama ternyata terjadi perubahan besar antara dulu dan sekarang, meski banyak juga sebenarnya tidak berubah.Dahulu, Soekarno dengan kharisma yang berpengaruh, penuh pesona, dan

 percaya diri tinggi, menguasai segala-galanya. Ditambah ambisi mimpi-mimpi yang luar biasa besarnya. Sementara saat ini, semua tampak kerdildan menyedihkan. Penuh intrik dan hilang tujuan. Perubahan tidak bisadihindari, bahkan menyebar secara menyeluruh.

Terjunnya Megawati Soekarno Putri, putri pertama presiden pertamaRepublik Indonesia ke panggung politik, telah menyebabkan Soekarno

 bersama kejayaan dan gagasannya kembali menjadi pusat perhatianmasyarakat Indonesia. Ia mengusung semangat persatuan yang senantiasa

menjadi obsesi dari Soekarno. Betapa proses restorasi kesadaran berbangsadan bernegara yang diperjuangkannya, yang tak terhindarkan sekaligusmengkhawatirkan, cukup berpengaruh pada perjalanan bangsanya di masadepan. Bagaimana masa lalu berharga ini akan dimanfaatkan? Untuk memulihkan nama baik anak keturunannya atau mendaur ulang bayang-

 bayang ?

47

Page 48: Soekarno di Mata Sarjana Asing

7/21/2019 Soekarno di Mata Sarjana Asing

http://slidepdf.com/reader/full/soekarno-di-mata-sarjana-asing 48/98

Tulisan Benedict Anderson merupakan tulisan terakhir dari kumpulankarangan mengenai Soekarno. Setelah 30 tahun Soekarno pergimeninggalkan kita, kecintaan terhadap Pemimpin Besar Revolusi tak pernah

 padam malah berubah menjadi pemujaan, seakan-akan Soekarno semacamdewa, bukan seorang manusia biasa. Dengan demikian, sebagian

 pemikirannya yang masih segar dan tepat pada suatu ketika dicetuskan, lamakelamaan menfosil menjadi wejangan yang dikira kebal terhadap SangBatara Kala. Dalam ini pikiran-pikiran Soekarno mengalami nasib yangmirip terhadap pikiran-pikiran perintis revolusi Marxis sedunia, Vladimir Lenin. Untuk bangsa Indonesia dalam krisis besar seperti sekarang ini,rasanya segala macam fosil (pikiran yang sudah membuntu) justru

 berbahaya.

Benedict Anderson juga berbicara mengenai kehebatan nasionalisme

Soekarno Ketika itu masyarakat Indonesia hidup dalam sekat-sekat, tujuandari nasionalisme adalah untuk menanamkan kesadaran berbangsa satu,

 bangsa Indonesia. Tanpa kesadaran semacam itu, dan pergerakan nasionalyang timbul karenanya, tidak mempunyai kemampuan meruntuhkan

 pemerintah Hindia Belanda. Selama tahun 1825 – 1910, berbagai pemberontakan lokal dapat dipadamkan oleh pemerintah Hindia Belanda.Soekarno paham betul mengenai persoalan tersebut, sehingga berjuangsekuat tenaga untuk menyebarkan kesadaran nasional yang didasarkan pada

 persatuan bangsa. Soekarno berserta angkatannya berhasil mewujudkankesadaran nasional di tengah-tengah masyarakat Indonesia.

Tetapi yang menjadi persoalan adalah, bagaimana dengan nasionalismeSoekarno setelah Indonesia Merdeka. Tampaknya Soekarno tetapmendasarkan pada pengalaman masa lampau ketimbang melakukan refleksiyang mendalam terhadap situasi yang baru. Ia tetap menekankan perlunyanasionalisme “persatuan bangsa “ gaya lama dalam menghadapi bahaya dariluar, seperti Belanda, Inggris, Amerika Serikat dan Malaysia.

Kunjungan-kunjungan ke daerah selama ini yang dilakukan oleh Presiden

Soekarno seharusnya membuka wawasan bagi Soekarno mengenaisebaiknya Indonesia Merdeka yang besar dan sedemikian majemuk untuk menjadi negara federal, seperti Amerika Serikat, Brazil dan Yugoslavia.Sebenarnya Soekarno telah menolak Negara Republik Indonesia Serikatyang didirikan setelah Komnprensi Meja Bundar di Den Haag,Tentu saja haltersebut dilakukan bukan tanpa alasan. Sebab selama periode 1946-49Belanda mendirikan sejumlah negara federal dalam upaya mengimbangi

48

Page 49: Soekarno di Mata Sarjana Asing

7/21/2019 Soekarno di Mata Sarjana Asing

http://slidepdf.com/reader/full/soekarno-di-mata-sarjana-asing 49/98

atau menghancurkan Republik Yogya. Oleh karena itu, federalisme terasakurang enak didengar, terlebih lagi sebagian besar pemimpin nasional alergiterhadapnya.

Di ujung tulisannya, Ben Anderson mengenai bahaya pemfosilan pikiran- pikiiran Soekarno. Sebenarnya proses pemfosilan dalam pikiran Soekarnomulai pada dirinya sendiri setelah Indonesia Merdeka dan Soekarno menjadi

 presiden pertama Republik Indonesia. Kendati demikian tidak berarti bahwasecara total pandangan Soekarno sudah usang, hanya saja buah pikiranSoekarno itu perlu direnungkan dengan sikap kritis, dan berkesadaransejarah atas jarak jauh antara masa kini dan masa Soekarno.

Kedua dari Soekarno dan zamannya kita bisa menggali bibit gagasan pentingtentang nasionalisme, bukan sebagai warisan nenek moyang tetapi sebagai

komitmen untuk masa sekarang dan masa depan. Generasi Soekarnolah yang pertama-tama yang membayangkan sebagai “orang Indonesia”. Menjadiorang Indonesia bukan suatu yang alamiah, tetapi suatu yang diciptakansejarah modern, yang menuntut tekad, solidaritas, rela berkorban danharapan. Khususnya mengenai harapan, Manusia Indonesia yangdibayangkan oleh orang-orang pergerakan adalah manusia yang berdiritegak, tidak membungkuk dan tidak menginjak, terbuka, dinamis, inklusif,

 bernyali dan berperikemanusian. Manusia ini harus digembleng, setiap hari,oleh dia sendiri dan sesamanya. Itulah kiranya pelajaran dari Soekarno yang

 paling penting yang masih tinggal segar untuk bangsanya.

Islam dan Papua

Menurut Wertheim, kendati kebanyakan orang Indonesia memeluk agamaIslam. Indonesia dapat disebut sebagai “Negara Islam“ terbesar di dunia.Akan tetapi kaum mayoritas Islam mempunyai mentalitas kaum minoritas.Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa di dalam arena politik, sepanjangabad sejarah yang lalu, perwakilan dari komunitas muslim ditempatkan

sebagai pemain luar. Entah pada massa penjajahan Belanda, pendudukanJepang, Demokrasi Liberal, Demokrasi Terpimpin dan Orde Baru.

49

Page 50: Soekarno di Mata Sarjana Asing

7/21/2019 Soekarno di Mata Sarjana Asing

http://slidepdf.com/reader/full/soekarno-di-mata-sarjana-asing 50/98

Keinginan mendirikan sebuah “Negara Islam“ dengan melalui prosedur yangsah menjadi berkurang setelah melihat hasil pemilihan umum tahun1955. Namun demikian, keinginan untuk mendirikan Negara Islamsebagai pengganti Negara Pancasila terus berlanjut sebagai isu yangakan ditetapkan Majelis Konsituante Para pendukung Negara Islam tidak mampu memperoleh dukungan 2/3 suara mayoritas. Perdebatan diMajelis Konsituante menemuhi jalan buntu dan pada bulan Juli 1959Presiden Soekarno membubarkan Majelis Konsituante sekaligusmemberlakukan kembali Undang-Undang Dasar 1945. Dengan demikianPancasila tetap merupakan dasar negara Indonesia.

Seiring dengan semakin besar kekuasan Presiden Soekarno, sejumlahkomandan tentara, kebanyakan di Sumatra mengadakan pembakanganterhadap kebijakan Jakarta. Soekarno khawatir terhadap kemungkinan

 perpecahan Republik yang baru saja berdiri mengumumkan rencananyauntuk membentuk kabinet gotong toyong. Kabinet tersebut akandibentuk berdasarkan empat partai besar (PNI, Masyumi, NU dan PKI).

 Namun demikian, Masyumi menolak ide Soekarno tentang kerja samaantar partai besar, yang tentu akan memerlukan pengakuan PKI sebagaimitra sederajat. Usaha Soekarno untuk membendung gelombang

 perpecahan tidak berhasil justru terjadi Peristiwa PRRI/Permesta terjadidi Sumatra dan Sulawesi yang didukung kuat oleh unsur-unsur antiKomunis di dalam Masyumi. Dengan kejadian itu Masyumi akhirnyadilarang.

Kemudian Soekarno membuat gagasan konsep “Demokrasi Terpimpin“dengan berdasarkan pada rumusan Nasakom, sebuah kerja sama antarakelompok Nasionalis, kelompok Agama (terutama di wakili oleh NU) dankaum Komunis. Dibandingkan dengan kelompok modern Masyumi, karenalatar belakang Jawa yang cukup dominan NU menjadi lebih cocok dansejalan dengan gaya pemerintahan Soekarno yang populis dan anti Barat.

Ada dua kukuatan besar yaitu tentara dan kelompok komunis, saling

 bersaing merebut kekuasaan pada periode Demokrasi Terpimpin. SementaraPresiden Soekarno sebagai kekuatan pertama, sebagai faktor kekuatan yangkeempat – Islam – secara sengaja diabaikan. Namun, besar adanya bagiSoekarno rumusan Nasakom tidak hanya berfungsi sebagai alat untuk “menjinakan PKI“, sebagaimana Donald Hindley secara hati-hatimenyebutnya, tetapi juga berfungsi dengan menetralisir kelompok Islam.

50

Page 51: Soekarno di Mata Sarjana Asing

7/21/2019 Soekarno di Mata Sarjana Asing

http://slidepdf.com/reader/full/soekarno-di-mata-sarjana-asing 51/98

Tindakan Soekarno tersebut sebenarnya tidak dapat mengabaikan kenyataan bahwa NU dan PKI sebenarnya saling bermusuhan. PKI mendukung perjuangan para petani miskin untuk penetapan hukum Reformasi Agraria pada 1960 saat itu mereka berlawanan dengan NU yang khususnya di JawaTimur, mewakili kepentingan para pemilik tanah kaya. Aksi Sepihak yangdidukung oleh PKI menyebabkan terjadi benturan yang menyebabkanterlambatnya rumusan Nasakom Soekarno.

Setelah terjadi Peristiwa 1965, kelompok Muslim, khususnya di Jawa Timur dan sebagian Jawa Tengah, melakukan aksi balas dendam terhadap merekayang ikut ambil bagian dalam usaha pembagian lahan. Kaum muda Ansor 

 berperan aktif dalam pembataian kelompok aktif setelah Peristiwa 1965.Kekuasaan Komunis lenyap dan kekuatan Islam muncul dan kemudianmulai terpinggirkan dengan dominasi kelompok militer.

Saat Presiden Soekarno mengatakan bahwa Kennedy telah dibunuh lebihtepatnya untuk mencegah berkunjung di Indonesia, sebagaimanadirencanakan untuk awal 1964, perkataannya hanyalah dianggap sesuatuyang berlebihan. Namun, kata Greg Poulgrain, tiga dekade setelah

 pembunuhan Presiden Kennedy, terlebih dengan strategi JFK di AsiaTenggara serta kunjungannya ke Jakarta yang terkait dengan perdamaian dikawasan tersebut, perkataan Soekarno menjadi sangat relevan terutama saatera perang dingin yang melibatkan diri Soekarno dan JFK.

Indonesia, seperti yang dilaporkan oleh penasehat Kenndy, merupakannegara terkaya ketiga didunia setelah Amerika Serikat dan Uni Soviet,kepulauan sepanjang 5.450 km terbentang di lautan dengan asset vital.Dalam skenario perang dingin tahun 1963 saat itu, Kennedy telahmengambil kebijakan untuk membantu Indonesia dalam skala yang cukup

 besar. Dia bertekad untuk mengamankan Indonesia dan menggunakankemenangan politik untuk memastikan dirinya agar dipilih kembali. Denganadanya partai komunis terbesar di luar blok Cina – Uni Soviet, Indonesiaakan menjadi sebuah kesuksesan politik luar negeri yang tidak tertandingi.

Arus politik yang melingkupi Indonesia saat itu adalah isu nasionalisme bukan komunisme, meskipun kondisi Indonesia yang merupakan negaradunia ketiga dianggap cocok untuk pertumbuhan nilai-nilai komunisme.

 Nilai nasionalisme muncul sebagai akibat zaman setelah perangkemerdekaan saat itu dipimpin oleh Presiden Soekarno.

51

Page 52: Soekarno di Mata Sarjana Asing

7/21/2019 Soekarno di Mata Sarjana Asing

http://slidepdf.com/reader/full/soekarno-di-mata-sarjana-asing 52/98

Presiden Kennedy menaruh rasa hormat terhadap Indonesia karena sikapnyayang pro-nasionalisme. Kennedy tetap mempertahankan Soekarno pada

 posisinya dan tidak seperti pendahulunya yang ingin melengserkan Soekarnodengan menyediakan senjata, pesawat serta pilot CIA untuk para kolonel

 pembakang di Sumatra dan Sulawesi, yang berjuang pada Peristiwa PRRI/Permesta. Namun kebijakan “pembaruan“ Kennedy ditentang – terlebih lagidi Indonesia dengan berbagai potensinya – oleh tokoh yang tergabung dalamkomplotan dunia industri, militer dan intelijen Amerika Serikat.

Kekayaan sumber daya alam di Papua Barat mengandung potensi yang luar  biasa. Bagi Indonesia, politik dalam negeri sendiri dan di dorong oleh bendera nasionalisme–lah yang mendorong pengambilan kembali wilayah bekas jajahan Belanda. Hal lain selain itu kedaulatan adalah masalahterungkapnya potensi sumber daya alam di wilayah ini.

Solusi Kennedy untuk masalah penyelesaian kedaulatan Papua di tahun1962 berpihak pada Indonesia. Tanggapan ini adalah satu-satunya

 pilihan yang bisa dia ambil pada masa situasi perang dingin saat itu.Kennedy dengan cepat berusaha menyelesaikan pertikaian gunameminimalkan pengaruh komunisme di Indonesia.

Terjadinya konfrontasi Indonesia – Malaysia membahayakan rencanaPresiden Kennedy untuk membuat Indonesia sebagai sebuah kesuksesankebijakan luar negeri. Presiden Kennedy merencanakan denganSoekarno untuk mengunjungi Jakarta di awal 1964, Kenendymenegaskan agar Soekarno harus menghentikan konfrontasi. Soekarnosendiri kurang memiliki kekuasaan untuk melakukan hal ini dikarenakankepentingan arus politik pada saat itu, kedua pihak baik tentara dan PKI,mendapatkan keuntungan dengan berlanjutnya konfrontasi. Namundemikian, Soekarno dan Kennedy sama-sama sepakat bahwa perdamaiandapat dicapai jika mereka bekerja sama.

52

Page 53: Soekarno di Mata Sarjana Asing

7/21/2019 Soekarno di Mata Sarjana Asing

http://slidepdf.com/reader/full/soekarno-di-mata-sarjana-asing 53/98

Jika saja Kennedy berhasil tiba di Jakarta hal tersebut dapat memberikanSoekarno dukungan politis yang cukup menenangkan tentara danmeredakan kemungkinan amarah dari pendukung komunis Indonesiasebelumnya. Penghentian konfrontasi secara damai akan menjadi sebuahkesuksesan bagi Kennedy dan juga bagi Soekarno. Akan tetapikunjungan semacam itu, dengan hasil yang diharapkan Kennedy akanmenggagalkan rencana yang sudah dibuat bertahun-tahun olehkomplotan “ minyak dan intelijen.” Hanya dengan satu kali tindakansemacam itu, Presiden AS akan tetap yang menggagalkan bertahun-tahun persiapan yang telah dilakukan oleh Standard Oil yang telahmengetahui potensi dari bekas jajahan Belanda sejak lama.

Untuk memperbesar peluang terpilihnya menjadi Presiden AS, Indonesiaharus berpihak kepada Barat. Kebijakan politik Kennedy bertujuan untuk 

membendung pertumbuhan partai komunis terbesar di luar Moskow danBeijing. Sebab kubu komunis saling bersaing untuk memilikikesempatan untuk bisa mengambil alih Indonesia dan tentu juga bersaingdengan Washington.

Kennedy telah membayangkan bahwa Indonesia alkan menjadi hadiahkemenangan atas perang dingin yang terjadi, namun ini merupakan taktik untuk memanfaatkan modal AS untuk mengisolasi pengaruh komunis dandengan melibatkan Soekarno tentunya kebijakan semacam itu akanmemberikan keuntungan bagi Kennedy juga Soekarno, namun hal itu

tergantung atas terhentinya konfrontasi yang sedang berlangsung.Komplotan anti-Kennedy di dalam kelompok militer dan intelijen tidak 

 bakal setuju dengan skenario Kennedy untuk menghentikan konfrontasiterutama hanya karena akan memperkuat kebijakan pribadi Kennedy danmemberikan dasar kekuasaan baru kepada Soekarno.

Di kota Sorong berdiri sebuah monumen untuk memperingati pengambilalihan kekuasaan yang dilakukan Soekarno dari kekuasaan kolonial Belanda,Irian Barat. Sekaligus monumen itu merayakan semangat Trikora Sokarno

yang dikumandangkan pada tanggal 19 Desember 1961. Ketika itu PresidenSoekarno mendorong para pejuangnya untuk mengharapkan gerakanmobilisasi jika memang diperlukan, menghentikan kolonialisme Belanda diIrian Barat serta untuk mengibarkan bendera Indonesia di wilayah itu.

Puncak retorika Soekarno sebenarnya menandai penyelesaian yang terusterjadi sejak Koferensi Meja Bundar di Den Haag pada Desember 1949.

53

Page 54: Soekarno di Mata Sarjana Asing

7/21/2019 Soekarno di Mata Sarjana Asing

http://slidepdf.com/reader/full/soekarno-di-mata-sarjana-asing 54/98

Perjanjian New York pada Agustus 1962, merupakan hasil mediasi AmerikaSerikat antara Belanda dan Indonesia dalam perselisihan kedaulatan. Setelahdikucilkan dari Hindia secara sejarah, wilayah itu dipertahankan setelahtahun 1949 untuk menjadi benteng pertahanan Belanda, namun dilepaskansecara resmi pada Mei 1963.

Sebagaimana paradoks yang terlihat, kemenangan Soekarno hanya bersifatsementara. Terlepas dari kedatangannya penuh kemenangan.ke daerah itu

 pada Mei 1963. Pemindahan kekuasaan merupakan kenenangan yang terlalu banyak memakan korban. Kepresidenannya yang hanya tiga tahun kemudian berada di tangan mantan komandan operasi Irian itu. Sebuah kontrak untuk mengeksploitasi sumber daya mineral tak terbatas di daerah itu segeraditandatangani oleh perusahaan Amerika Serikat (Freeport).

Deklarasi Soekarno pada 19 Desember 1961 menggambarkan keahlian politiknya bahwa dia telah yakin, baik AS dan Australia tak memiliki sekutumiliter dengan Belanda berkenan dengan perselisihan kedaulatan. Hal inidipastikan saat Jendral Nasution sebagai Kepala Staf Angkatan Daratmengunjungi Canberra pada April 1961.

Pada 15 Januari 1962, terjadi bentrokan di laut antara kapal Belanda danIndonesia. Komdor Sudarso, wakil kedua dari AL Indonesia, berada di kapaltorpedo. Macan Tutul, yang ditenggelamkan Belanda. Bentrokan inimembawa kedua belah pihak ke meja perundingan.

Aksi Trikora Soekarno mempunyai potensi terjadinya bentrokan yang lebih besar telah diumumkan seoring perang dingin yang terjadi antara Moskowdan Washington. Potensi terjadinya konflik hanya semakin memperkuat

 penyelesaian Kennedy bahwa kekuasaan Belanda di wilayah itu harus berakhir. Kennedy tak mengerti mengapa Belanda sangat inginmempertahankan wilayah itu. Kennedy adalah pendatang baru dalam urusandengan Indonesia.

Berkaitan dengan Irian Barat, Indonesia membutuhkan sejumlah bantuansenjata Moskow dan Washington secara terus menerus mempersenjataiIndonesia. Sementara perlengkapan asal Amerika Serikat membanjiriangkatan darat, senjata dari Blok Timur menuju kesatuan Indonesia lainnyaSetelah pemberontakan di Sumatera dan Sulawesi, kekuatan politik angkatandarat maju pesat, dan Soekarno membayangkan usahanya menyeimbangkanangkatan darat dengan laut dan udara merupakan cerminan posisi Indonesia

54

Page 55: Soekarno di Mata Sarjana Asing

7/21/2019 Soekarno di Mata Sarjana Asing

http://slidepdf.com/reader/full/soekarno-di-mata-sarjana-asing 55/98

dalam persekutuan perang dingin, keadaan darurat dari krisis Irian jugameningkatkan kekuataan angkatan darat, namun juga memperkuat dukunganuntuk PKI. Presiden Kennedy beralasan bahwa semakin cepat perselisihanitu diselesaikan, semakin cepat PKI mulai mundur. Setelah 10 tahun “sikapnetral“ Amerika Serikat dalam perselisihan kedaulatan Irian Barat, pendirianPresiden Kennedy ditentukan oleh perkembangan perang dingin. Tak ada

 bukti yang mengindikasikan bahwa Kennedy atau Soekarno menumbuhkanmotif tersembunyi berkaitan dengan potensi mineral dan minyak di wilayahitu. Pengusiran pemerintah Belanda dari Irian Barat adalah bukti pertamadari nasionalisme Soekarno.

Marxisme dan Indonesia Menggugat

Melalui autobiografinya, Soekarno menjelaskan bahwa ia mencapaikematangan dalam dunia politik, diperolehnya di periode Bandung bukanSurabaya. Kematangan itu berakhir dengan didirikannya Perserikatan

 Nasional Indonesia 4 Juli 1927.

Kendati Soekarno menetap di rumah HOS Tjokroaminto, ketika ia masih di bangku SMA di Surabaya. Karir politik Soekarno tidak muncul sejak awal,sebagaimana tokoh nasionalis besar yang satu generasi dengannya memulaikarir politik sejak awal, seperti Semaun, Baars, Sneevliet dan Tan Malakayang sering mengunjungi kediamanan Tjokroaminoto.

Hingga tahun 1923, Soekarno menghabiskan waktunya untuk belajar,membaca, dan mengamati. Buku-buku yang Soekarno baca tidak meliputikarya politik yang luas sebagaimana yang diutarakan John D Legge dalamBiografi Politik Soekarno. Setelah kembali dari Surabaya untuk menguruskeluarga Tjokroaminoto, selagi Tjokroaminoto dipenjara karena tuduhanketerlibatan dalam kasus Seksi B di Garut, Soekarno mempelajari karya-karya sosial politik, menjelang akhir masa studinya di Sekolah Teknik Tinggi dan pada akhirnya dengan penuh hasrat mulai membaca dan

menyerap ilmu-ilmu tersebut. Di Bandung inilah Soekarno mulai benar- benar mendalami politik Fabianisme, Marxisme dan Sosial Demokrat.

Salah satu mentor politik Soekarno muda yang jarang disebut orang adalahDaniel Mercellus George Koch, yang selama 47 tahun tinggal di Indonesia,

 beberapa kali memberikan contoh dalam berbagai segi pada karyanya.Kejahatan sistim kolonial menunjukkan bahwa kolonialisme Belanda adalah

55

Page 56: Soekarno di Mata Sarjana Asing

7/21/2019 Soekarno di Mata Sarjana Asing

http://slidepdf.com/reader/full/soekarno-di-mata-sarjana-asing 56/98

sebuah cara untuk menggunakan penduduk pribumi demi kepentinganekonomi, politik, bangsa dan kultut penjajah. Sebagai editor  Kritiek en

Opbouw, majalah yang membahas masalah kolonial dalam kritik yangkontruktif, Koch seringkali berhubungan dengan tokoh pergerakan nasional.Sepanjang hidupnya Koch mengeritik keras kebijakan pemerintah kolonialHindia Belanda.

Pemikiran sosial–politik Soekarno, yang berusaha ia wujudkan setelahIndonesia Merdeka dan semakin matang pada pertengahan akhir 1920-an,menurut John Penbrook yang bertetangga dengan Koch menjelang akhir kekuasaan kolonial Hindia Belanda. Soekarno pertama kali bertemu denganKoch pada Agustus 1925, tahun kelahiran John Penbrook. Setelah Soekarnomendirikan Kelompok Studi Umum pada tahun 1926, Soekarnomengundang Koch, yang bergabung dengan kelompok tersebut, untuk 

memberikan kuliah mengenai gerakan nasional di India dengan pemerintahkolonial Inggris. Koch menceritakan mengenai propaganda Gandhi yangmenolak bekerja sama dengan pemerintah kolonial Inggris.

Setelah pertemuan pertamanya dengan Marcel Koch, Soekarno seringmendatangi rumah Koch di jalan Papandayan. Kunjungan ini terjadi hinggaSoekarno di penjara pertama kali pada 1930. Sebagaimana yang diceritakanKoch kepada John Penbrook teman satu sel di penjara pada masa

 pendudukan Jepang di Cimahi, dalam kunjungan rutin tersebut tersebut percakapan panjang lebar kerap terjadi dengan Soekarno. Soekarno jugasering meminjam kajian-kajian sosial-politik dari Perpustakaan Koch yang

 besar. Soekarno menyukai kajian oleh Karl Kaustky. Kajian-kajian yangdipelajari oleh Soekarno dengan cermat ini terlihat jelas dalam percakapan-

 percakapan mereka berdua.

 Namun, ada satu masalah besar yang akan menghantui Soekarno sepanjanghidupnya. Ia tidak memiliki latar belakang seperti pemimpin nasionalislainnya, Mohammad Hatta dan Soetan Sjahrir yang pernah mengenyam

 pendidikan di luar negeri. Keduanya belajar di Belanda di mana mereka

tetap mengetahui pergerakan politik domestik dan internasional. Mereka belajar untuk lebih hati-hati dan mengembangkan keahlian manajemen serta berencana melatih kader-kader dengan gaya Barat. Pada saat itu Soekarno pasti ingin sekali memiliki segala pengalaman itu, karena ia dan temandekatnya Mohammad Husni Thamrin berencana untuk singgah ke luar negeri. Tetapi sayangnya rencana tersebut tidak berjalan.

56

Page 57: Soekarno di Mata Sarjana Asing

7/21/2019 Soekarno di Mata Sarjana Asing

http://slidepdf.com/reader/full/soekarno-di-mata-sarjana-asing 57/98

Pada usia muda, Soekarno membaca buku-buku yang dipinjam dari perpustakaan Koch dengan lahap. Dalam masa itu Soekarno sedangmembangun perpustakaannya sendiri. Namun pengetahuan yang ia perolehhanya sebatas teori bukannya melalui pengalaman praktis seperti teman-temannya di Perhimpunan Indonesia yang kuliah dan bekerja di luar negeriSeandainya Soekarno kuliah di salah satu universitas ternama Eropa sepertiRoestam Effendi dan Nico Palar, Soekarno sudah pasti akan memilikikeachlian itu sejak usia awal. Walaupun begitu, ia sudah memiliki gagasan

 bahwa revolusi harus ditangani dalam proses pembangunan. Seperti yangKoch katakan pada John Penbrook, Soekarno mendapatkan gagasan tersebutdari karya Karl Kaustky. Kaustky sangat mempengaruhi Soekarno padamasa-masa akhirnya di Bandung dan itu membentuk karakter kampanyenasionalis Soekarno beberapa dekade sebelum Perang Pasifik.

Menjelang kemunculan Soekarno di arena politik, partai komunis telahmerupakan avantguard yang diakui dalam perjuangan antikolonial danantiimperialis di sini. Sesudah kehancuran PKI, peranan utama dalamgerkan antikolonial jatuh ke tangan kaum borjuis kecil yang demokratisdengan pemimpinnya Soekarno, yang menjadi ideolog nasionalisme borjuiskecil yang radikal. Demikian kata Kapitsa MS dan Maletin NP dalam tulisanyang berjudul Indonesia Menggugat, yang merupakan bagian dari bukuBiografi Politik Soekarno.

Pada waktu itu Soekarno menyadari untuk merebut kemerdekaan diperlukanadanya partai yang mandiri, seperti yang sudah ditunjukkan oleh

 pengalaman PKI, merupakan sarana yang mumpuni dalam perjuangan politik dan pemobilisasian massa. Pada 4 Juli 1927, Soekarno dan kawan-kawan seperjuangannya telah mendirikan Partai Nasional Indonesia yangdengan cepat telah berkembang dengan sejumlah cabang di daerah-daerahSoekarno yang telah dipilih sebagai ketua berkeyakinan tugas utamanyaadalah menyatuhkan seluruh kekuatan gerakan pembebasan nasionaldibawah panji-panji PNI.

Sesudah pimpinan PKI berlalu, menurut kedua sarjana Rusia tersebut,Soekarno adalah orang pertama yang mengerti massa dan gerakan massamerupakan kunci ke arah kemerdekaan Indonesia. Dimulailah periode

 pertumbuhan dan pengembangan PNI. Tak henti-hentinya Soekarno berkeliling di seluruh Jawa untuk berpidato. Ia selalu mengingatkan kepadamassa pendengarnya tentang keagungan negeri ini pada masa lalu, berbicaramengenai kegelapan hari ini dan masa cerah pada hari esok. Ia memupuk 

57

Page 58: Soekarno di Mata Sarjana Asing

7/21/2019 Soekarno di Mata Sarjana Asing

http://slidepdf.com/reader/full/soekarno-di-mata-sarjana-asing 58/98

kesadaran nasional bangsa. Soekarno berseru agar mereka tidak mengharapkan rasa kasihan dari kaum penjajah sambil menunjukkan dewan-dewan yang dibentuk tidak ada gunanya dan akan tetapi seperti itu.kendatipun orang-orang Indonesia asli yang menjadi mayoritas di dalamnya.Soekarno mengajak menuntut diserahkan kemerdekaan sekarang juga.

Soekarno banyak sekali melakukan kegiatan. Siang hari ia berpidato dilapangan yang penuh di hadiri masyarakat, malamnya di ruangan yang tidak 

 begitu besar, paginya di gedung-gedung bioskop. Pengaruh dari pidatonyasangat memukau. Para hadirin menghirup kata-katanya, sedetik pun ia tidak 

 pernah kehilangan kontak dengan massa pendengarnya. KesuksesanSoekarno yang utama bukan disebabkan oleh mendalamnya analisis-analisisyang diberikannya, tapi justru karena imajinasinya yang hidup olehenerginya dan juga kecakapannya berbicara. Dalam hal ini tidak seorang pun

dari pemimpin politik negerinya yang menyamainya. Mungkin salah saturahasia kepopulerannya terletak dalam hal ia merupakan seorang ahli jiwayang cemerlang. yang dengan cepat menuju menyerap kehendak darisaudara-saudara sebangsanya.

Proses konsolidasi gerakan pembebasan nasional dan makin meningkatnyakeradikalan PNI telah membangkitkan ketakutan besar di kalangan penguasakolonial. Pemerintah bersiap-siap menghancurkan partai ini. Pada akhirnyadi negeri ini telah beredar berita pada 1930 akan turun “ Ratu Adil “, rakyatakan dibebaskan, pajak-pajak akan dihapuskan dan akan datang saatnyakehidupan yang adil dan makmur. Keyakinan mantap terhadap “ peristiwa

 besar “yang akan datang pada 1930” ini lebih berakar kepada mitos messiahketimbang propaganda-propaganda partai negeri ini menjadi bergolak dan

 penuh dengan berbagai desas-desus.

Kemudian Soekarno ditahan. Baru pada pertengahan tahun 1930, muncul berita di koran-koran tentang Soekarno dan kawan-kawannya akan diadili.Soekarno menggunakan kesempatan itu untuk melakukan pembelaan politik 

 Namun di selnya tidak adanya. Karena itu dduk di tempat dan menggunakan

ember yang ditelungkupkan sebagai meja tulis. Demikianlah telah dilahirkan“Indonesia Menggugat“ yang kemudian menjadi lembaran cermerlang dalamsejarah politik negeri ini.

Dalam pembelaan yang cemerlang, yang sarat dengan sitiran-sitiranilmuwan dan para politisi Barat dalam bahasa asli mereka, ia membuktikankemelaratan, kelaparan dan penderitaan rakyat adalah akibat dari penindasan

58

Page 59: Soekarno di Mata Sarjana Asing

7/21/2019 Soekarno di Mata Sarjana Asing

http://slidepdf.com/reader/full/soekarno-di-mata-sarjana-asing 59/98

kolonial. Sambil menguraikan sifat yang sebenarnya dari kolonialismeBelanda di Indonesia, serta menelanjangi “rahasia “ mengapa kaum penjajahmenolak memberikan kemerdekaan kepada Indonesia. Soekarnomengutarakan rahasia itu berbau gula, karet, minyak bumi, teh, tembakau,dan lain-lain. Ia banyak mencuplik hal-hal yang oleh kaum penjajah sendiritelah diakui lepasnya Hindia Belanda merupakan “ bencana nasional besar 

 bagi Belanda“. Indonesia adalah perahu penyelamat tempat Belanda berlayar. Soekarno menggarisbawahi persoalan jadi atau tidaknya revolusi bergantung kepada kaum imperialis dan bukan kepada PNI yang hanya bertujuan memberikan “desakan moral“ untuk memaksa Belandamemberikan kemerdekaan kepada jajahannya.

Pidato Soekarno sangat emosional itu telah menjadi satu dokumen gugatanyang mempunyai kekuataan luar biasa. Namun, keputusan proses ini telah

ditentukan jauh sebelumnya. Vonis itu pun berbunyi PNI memperjuangkandicapainya kemerdekaan dengan jalan menumbangkan dan melikuidasikekuasaan Hindia Belanda. Soekarno dengan ketiga kawannya telah dijatuhihukuman penjara. Di mata orang Indonesia, Soekarno telah menjadi orangyang mengorbankan dirinya demi tujuan bersama, yaitu kemerdekaannasional. Nasibnya memprihatinkan semua orang. Ia telah menjadi orangyang paling popular di negerinya. Ia telah menfigurkan dalam dirinya

 persatuan Indonesia dan simbol perlawanan kepada kolonialisme. Sidang pengadilan itu sendiri dan pidato Soekarno, mempunyai arti sejarah bagi perkembangan perjuangan pembebasan nasional.

Kemudian pidato Soekarno “Indonesia Menggugat“ di Eropah dan mendapatsambutan hangat. Banyak para ahli hukum yang menuntut hukumandijatuhkan pada Soekarno diringankan. Tekanan-tekanan kepada pemerintahHind\ia Belanda baik di dalam maupun di luar negeri menjadi makinmeningkat. Gubernur Jendral terpaksa mengurangi hukuman penjara dari 4tahun menjadi 2 tahun dengan memperhitungkan masa tahanan Soekarno. Iadibebaskan pada 31 Desember 1931. Ketika di pintu keluar penjaraSoekarno diajukan pertanyaan, apakah ia akan memulai hoidup baru, ia

menjawab, ia masuk penjara sebagai pemimpin politik dan ia akan tetapmenjadi pemimpin politik sesudah keluar.

Martir Nasional

59

Page 60: Soekarno di Mata Sarjana Asing

7/21/2019 Soekarno di Mata Sarjana Asing

http://slidepdf.com/reader/full/soekarno-di-mata-sarjana-asing 60/98

Tulisan John Ingleson melanjutkan tulisan kedua sarjana Rusia tersebut.Pada 31 Desember 1931, Soekarno dibebaskan dari penjara Sukamiskin,Bandung. Ia disambut oleh sebuah panitia yang terdiri dari wakil-wakilsebagian besar organisasi nasionalis. Keesokan harinya ia berangkat keSurabaya untuk mengikuti Kongres Indonesia Raya.

Di stasiun Surabaya, Soekarno disambut massa yang melimpah diperkirakansebanyak 5000 orang. Sewaktu ia terlihat di pintu gerbang, pekikan gembira“Hidup Soekarno“ diteriakan oleh massa, disusul dengan nyanyianIndonesia Raya dan “Mars Soekarno.” Kejadian ini merupakan bukti betapamendalamnya perasaan yang telah dibangkitkannya baik secara pribadimaupun dalam kedudukannya sebagai simbol perjuangan Indonesia.

Kemunculan Soekarno yang pertama secara resmi di depan umum setelah

dua tahun, terjadi pada malam harinya di Gedung Nasional di Surabaya.Biasanya gedung tersebut hanya menampung 1.600 orang, tetapi padasaat itu dipenuhi oleh 5000 orang, di samping beratus-ratus orang yangtidak masuk dan hanya berkerumun di luar pintu masuk.

Kehadiran Soekarno disambut Sutomo sebagai ketua PPPKI dan ketuakongres Indonesia Raya, dengan sebuah pidato yang menggemakankembali perasaan beribu-ribu orang Indonesia yang kesadaran politiknyatelah ditumbuhkan oleh pidato Soekarno. Dalam jawaban yang singkatSoekarno menyatakan kepada pendengarnya bahwa ia akanmenyampaikan sebuah pidato penting mengenai gerakan kebangsaan

 pada malam berikutnya bila mereka ingin mendengarkannya amanatyang telah dibawanya bagi mereka dari Sukamiskin.

Pada malam berikutnya Soekarno menyampaikan pidatonya. Pidato tersebut bukanlah salah satu pidatonya yang terbagus, meskipun bagi pendengarnyayang demikian bergairah untuk hanya melihat dan mendengarkan Soekarno,

 pidato itu dengan sendirinya sudah mencukupi. Pidato terasa kekurangandrama emosional dan retorik yang mewarnai poidato-pidato nya sebelum ia

dipenjarakan. Hiruk pikuk selama dua hari yang baru lalu, setelah ia duatahun berpisah dari rakyat banyak yang memberi makan rohani, barangkalikarena terjadi seketika, dirasakannya terlalu melelahkan. Bagaimanapun

 juga ia tidak memerlukan waktu yang lama untuk mendapat kembali apioratornya meskipun dalam tahun 1932 dan 1933, ia nampaknya tidak pernahsepenuhnya mampu mencapai kembali puncak-puncak keagungannya yangkonsisten yang pernah diperlihatkannya pada tahun1928 – 1929.

60

Page 61: Soekarno di Mata Sarjana Asing

7/21/2019 Soekarno di Mata Sarjana Asing

http://slidepdf.com/reader/full/soekarno-di-mata-sarjana-asing 61/98

Tema yang dikemukakannya, sebagaimana yang telah seringkalidikemukakan sebelumnya, adalah perlunya persatuan dalam gerakannasionalis untuk dapat melawan Belanda kepada pendengarnyadinyatakannya bahwa ia merasa sedih karena rakyat yang dalam tahun 1929

 bersatu dalam pikiran dan prinsip kini terpecah dalam dua golongan bahwaia tidak akan masuk baik ke dalam Partindo maupun PNI Baru, tetapi akan

 berusaha menyatuhkan keduanya kembali ke dalam satu partai yang bersatu.

Soekarno secara terbuka telah melibatkan dirinya dengan Kongres IndonesiaRaya sebagai usaha menghidupkan kembali PPKI. Ia menggunakan sebagian

 besar waktunya pada permulaan 1932 untuk berbicara dengan pemimpin- pemimpin baik dari partai-partai anggota PPKI maupun dari organisasi-organisasi yang kooperatif dan non-kooperatif yang berada di luar federasi.

Ketika Soekarno sedang merencanakan suatu reorganisasi terhadap PPKI,maka serentak dengan itu ia juga mencoba mengakhiri perpecahan antaraPartindo dan PNI Baru. Ketika itu ia melihat pertentangan di kalangan para

 pemimpin politik dan perpecahan terbuka di kalangan kaum non-kooperator sekuler, maka dengan nostalgia ia terkenang kembali kepada massa PNItatkala kesatuan relatif pernah terwujud di kalangan kaum nasionalis. Dalammencoba mempersatukan kembali Partindo dan PNI Baru, Soekarnodihadapkan suatu tugas yang luar biasa beratnya. Sesugguhnya jurang antarakedua kelompok itu pada tahun 1932 bukannya semakin mengecil tapi justrusemakin melebar.

Perbedaan kepribadian yang tajam antara para pemimpin Partindo dan PNIBaru merupakan suatu penghalang. Mereka juga berbeda dalam analisistentang masyarakat Indonesia, PNI Baru bukan saja menolak kapitalismeBarat seperti yang dilakukan oleh PNI dan Partindo, tetapi juga menolak kapitalisme Indonesia. Hatta dan Sjahrir adalah para penganjur utamasistem parlementer multi partai untuk Indonesia dengan dewan-dewan

 perwakilan di tingkat daerah untuk menjamin agar kebutuhan-kebutuhan

daerah tidak terabaikan. Namun, bagi Soekarno sistem demokrasi parlementer barat adalah tirani kaum mayoritas terhadap minoritas. Ia percaya bahwa membahas suatu masalah sampai tercapai mufakat akan lebihsesuai dengan pola pemerintahan tradisonal Indonesia.

Di samping itu terdapat perbedaan yang mendasar antara Soekarno danHatta/ Sjahrir tentang konsep persatuan dalam gerakan kaum nasionalis.

61

Page 62: Soekarno di Mata Sarjana Asing

7/21/2019 Soekarno di Mata Sarjana Asing

http://slidepdf.com/reader/full/soekarno-di-mata-sarjana-asing 62/98

Bagi Hatta dan Sjahrir masalahnya ialah bahwa seluruh kaum nasionalisharus bersatu dalam tekad mereka untuk memaksakan kemerdekaan dariBelanda. Persatuan organisasi dalam arti sebagaimana yang dikehendakiSoekarno tidaklah perlu.

Kendati Soekarno menegaskan selama darah masih mengalir dalam tubuhnya, ia akan terus mengusahakan persatuan dalam gerakan nasionalis.Soekarno mencoba menghilangkan perbedaan-perbedaan antara sesamakaum nasionalis sebagai hanya “salah pengertian”. Penolakan Soekarnountuk mengakui adanya perbedaan yang nyata dan dalam antara keduakelompok non-kooperasi sekuler itu turut menyebabkan kegagalan usahanyamewujudkan persatuan. Jika Soekarno benar-benar memahami perbedaan – 

 perbedaan antara kedua kelompok tersebut, kata John Ingelson, niscaya iaakan menolak untuk menyelesaikannya.

Setelah Soekarno berusaha selama delapan bulan untuk kedua partainasionalis sekuler tersebut, pada akhirnya menetapkan yang mana di antarakedua partai itu akan dimasukinya. Soekarno masuk Partindo, sebab partaitersebut telah menawarkan kebebasan bertindak yang cukup besar kepadaSoekarno untuk meneruskan agitasi dalam kegiatan politiknya yangmerupakan sumber kekuataan dirinya itu. Dalam penjelasannya tentangkegagalan usahanya untuk mempersatukan Partindo dan PNI Baru, tak terdapat nada kecewa kecuali rasa sedihnya bahwa orang-orang lain tak bisamelihat situasi dengan jelas seperti dia. Perpecahan yang terus berlanjutdalam gerakan nasionalis bukanlah kesalahannya.

Jakarta, Jepang dan Revolusi Indonesia

Lewat tulisan Jakarta masa Soekarno, Susan Blackburn ingin menjelaskan betapa Soekarno mempunyai pengaruh dalam menata keindahan kotaJakarta. Kendati Jakarta bukan sebuah kota yang memainkan peranan besar dalam Revolusi Nasional 1945 – 1949 tetapi begitu banyak monumen

kepahlawanan era tersebut. Keberadaan patung-patung tersebutmemperlihatkan sebuah ironi yang mana Soekarno dikenal sebagai orangyang menyeruhkan kehati-hatian selama revolusi dan menentang perubahanmendasar dalam bentuk apapun kecuali menggulingkan Belanda. Di masa

 pascakemerdekaan, Jakarta menjadi instrumen bagi Soekarno. Sepertidirinya, kota ini kuat dalam hal retorika dan simbol, namun lemah dalamtindakan revolusioner yang nyata.

62

Page 63: Soekarno di Mata Sarjana Asing

7/21/2019 Soekarno di Mata Sarjana Asing

http://slidepdf.com/reader/full/soekarno-di-mata-sarjana-asing 63/98

Soekarno mempunyai peran paling besar dalam membentuk kota Jakartaselama periode 1950 – 1965. Ia memiliki visi terhadap Jakarta dimanasebagian dari keseluruhan visi tersebut telah diwujudkan, baik ketika iamasih berkuasa maupun setelahnya. Selain itu, ia telah membangunsebagian besar landmark terkenal Jakarta masa kini, beberapadiantaranya Monumen Nasional, Hotel Indonesia, Sarinah, JakartaBypass, Jembatan Semanggi dan masih banyak lagi yang lainnya adalah

 peninggalan Soekarno. Pada tahun-tahun tersebut, Soekarno seakanmerupakan satu-satunya orang yang memberikan arah terhadap

 perkembangan kota. Visinya bagi negara secara keseluruhan tidak memiliki basis ekonomi yang nyata dan kuat. Namun, ia mampumewujudkan visi tersebut menjadi kenyataan di Jakarta dibandingkan diseluruh Indonesia.

Pascakemerdekaan Soekarno menempati istana Gubernur Jendral yangdiganti namanya menjadi Istana Merdeka. Ia memiliki ketertarikan pribaditerhadap Jakarta dan menekankan pentingnya seni dalam kehidupan

 perkotaan. Di Istana Merdeka, para arsitek dan seniman dalam jumlah besar  berkumpul untuk mendiskusikan perkembangan proyek–proyek bangunan, patung, jalan dan taman.

Di samping merubah nama bekas Istana Gubernur Jendral, PresidenSoekarno berkeinginan merubah nama lapangan pusat kota tersebut diganti

menjadi Lapangan Merdeka. Semua bangunan yang ada di sana harusdibongkar dan agar dapat dibangun monumen tinggi yang kemudian dikenaldengan Monumen Nasional. Pada periode ini, Soekarno memindahkan porosutama kota yang membentang dari Lapangan Merdeka menuju jalanThamrin, jalan Sudirman dan Kebayoran Baru. Daerah ini bersih darikonotasi kolonial serta akan menampilkan karya-karya hebat para arsitek dan kontraktor Indonesia.

63

Page 64: Soekarno di Mata Sarjana Asing

7/21/2019 Soekarno di Mata Sarjana Asing

http://slidepdf.com/reader/full/soekarno-di-mata-sarjana-asing 64/98

Impian Soekarno bagi Jakarta dan keterlibatannya secara pribadi dalam perencanaan kota ini dapat dilihat dengan jelas di Gedung Pola.Monumen Proklamasi Kemerdekaan asli yang sederhana di JalanPegangsaan Timur diruntuhkan karena dianggap kurang megah untuk kota Jakarta. Monumen Proklamasi Kemerdekaan ini digantikan olehMonumen Nasional yang baru sebagai simbol Jakarta. Soekarnomemerintahkan didirikannya gedung kaca enam lantai di lokasi tersebutuntuk menyimpan semua cetak biru proyek-proyek pembangunanIndonesia. Di Gedung Pola, Soekarno seringkali difoto sedangmemperlihatkan maket-maket proyek-proyek besar kepada para tamu,seperti maket Kompleks Asian Games di Senayan, Planetarium diTaman Ismail Marzuki, Monumen Nasional, rancangan Jalan Thamrin,Jembatan Semanggi, Pasar Senen yang dibangun ulang, PusatPerbelanjaan Sarinah, Mesjid Istiqlal dan Taman Ria Ancol.

Rancangan-rancangan Soekarno ini bersifat modern dan monumental.Soekarno menyukai simbol-simbol agung yang akan membuat duniaterkagum-kagum dan membuat Jakarta sejajar dengan kota besar modernmana pun. Ia sangat menyukai gedung-pedung pencakar langit dan patung-

 patung yang menarik perhatian. Patung-patung Jakarta menyimpulkanretorika Soekarno, sebagaimana dikatakan Soekarno sendiri, ia jatuh cintadengan romantika Revolusi yang menurutnya bertujuan memenuhikebutuhan material maupun sprritual bangsa Indonesia.

Di samping itu, Susan Blackburn berbicara mengenai pertambahan penduduk yang berlebih, yang mempunyai konsekuensi kekurangan perumahan bagi penduduk Jakarta. Salah satunya terjadi akibat migrasi keJakarta dengan alasan ekonomi. Pelayanan terhadap rumah-rumah tidak dapat dilakukan dengan baik karena departemen-departemen kota tidak mampu memenuhi tuntutan. Walaupun para pemimpin seperti Soekarnomemiliki ambisi untuk membuat Jakarta menjadi kota yang indah, kenyataannya tugas utama Pemerintah Kotapraja Jakarta adalah mengatasi

 pertambahan penduduk yang sangat besar dan kemiskinan warga

Untuk menciptakan ekonomi yang lebih dinamis di Jakarta, PemerintahKotapradja Jakarta tidak bisa tergantung dari dana nasional. Subsidi

 pemerintah pusat yang sangat besar kepada pemerintah kota bukanlah solusi jangka panjang. Pada akhirnya, kota ini harus mampu menciptakan lapangan pekerjaan yang memadai bagi penduduk Jakarta untuk membiayaikebutuhan mereka sendiri. Apa penduduk Jakarta mendapat manfaat

64

Page 65: Soekarno di Mata Sarjana Asing

7/21/2019 Soekarno di Mata Sarjana Asing

http://slidepdf.com/reader/full/soekarno-di-mata-sarjana-asing 65/98

ekonomi pada pascakemerdekaan? Daya tarik terbesar Jakarta adalah janjiyang terbukti bahwa para imigran dapat memperoleh penghasilan lebih besar dari tempat tinggal sebelumnya. Walaupun Jakarta tidak memiliki banyak 

 pekerjaan standar yang dapat ditawarkan, hampir semua imigran dapatmenemukan pekerjaan bagi dirinya. Kendati demikian, kemiskinan sebagian

 besar penduduk Jakarta terlihat jelas di mata para pengunjung. Banyak  pengunjung pada tahun-tahun terakhir pemerintahan Soekarno merasaJakarta adalah kota yang menyedihkan.

Susan Blackburn mengakhiri tulisannya dengan mengisahkan kejatuhanSoekarno, yang dimulai dengan terjadinya upaya kudeta 30 September 1965

Pembunuhan terhadap sejumlah jendral menjadi awal dari gelombangtindakan antikomunis di seluruh Indonesia di mana sekitar satu juta

orang ditangkap, diperkirakan setengahnya kemudian dibantaisedangkan 200.000 orang lainnya ditahan. Namun, untungnya Jakartaterhindar dari peristiwa-peristiwa mengerikan seperti yang terjadi ditempat lain. Kebanyakan pembunuhan terjadi di pedesaan bukan diJakarta. Sebagian besar gerakan antikomunis tidak resmi di Jakartadiarahkan untuk dilampiaskan pada properti, bukan orang. Soekarnoakhirnya diturunkan dari jabatannya secara resmi pada bulan Maret 1967

Pendudukan Jepang selama tiga tahun di Indonesia berujung dengan pembayaran pampasan perang sebesar $ 223.08 juta kepada Indonesia.

Pembayaran pampasan perang tersebut telah menarik kalangan pengusahadan politisi Indonesia dan Jepang dan merangsang aktivitas pelobian. Paratokoh kedua negara termasuk dalam lobi ini mengadakan kontak dan inimerupakan satu bagian penting dari periode Demokrasi TerpimpinSoekarno.

Pampasan perang merupakan hal yang menarik bagi pengusaha Jepangkarena melibatkan sejumlah besar uang dan karena mereka denganmudah mendesak para pengusaha Indonesia untuk meninggikan harga

 produk Jepang, dan akan berbagi keuntungan yang besar kepada mereka.Biasanya pejabat tinggi diberi komisi dari keuntungan ini atas jasanyamengizinkan Jepang untuk meninggikan produk mereka. Selain itu,

 bisnis pampasan ini aman karena pembayarannya, bahkan untuk produk- produk yang harganya ditinggikan, dilakukan oleh pemerintah Jepang, bukan oleh pemerintah Indonesia yang tidak stabil.

65

Page 66: Soekarno di Mata Sarjana Asing

7/21/2019 Soekarno di Mata Sarjana Asing

http://slidepdf.com/reader/full/soekarno-di-mata-sarjana-asing 66/98

Banyak perusahan Jepang yang bersaing keras dalam penawaran merekauntuk proyek pampasan. Perusahan Jepang tersebut sering mengunjungikantor Misi Pampasan Perang, dengan harapan dapat menjalin hubunganyang baik, sehingga bisa menerima perhatian yang istimewa. Merekaakan langsung ke Jakarta melobi petugas pampasan perrang di sana.Perusahan ini bahkan sering menyarankan produk dan pelayanan yang“menguntungkan “ bagi Indonesia. Dengan kata lain, perundingandasarnya dilakukan sebelum permintaan resmi dimasukan ke kantor MisiPampasan.

Para perantara atau pelobi pampasan, mewakili agen-agen pemesan, yaknidari pihak pemerintah Indonesia dan mewakili agen pemasok dari perusahanJepang. Diantaranya terdapat para pedagang Cina perantauan dan “pakar Indonesia” yang mempunyai gaya tersendiri yang telah tinggal di sebelum

atau semasa perang di Indonesia. Perusahan Jepang menggunakan jasa para perantara ini agar keberhasilan kebutuhan mereka mendapat perhatian darieselon tinggi pemerintahan Indonesia. Banyak perusahan Jepang yangmencoba menjalin hubungan langsung dengan Soekarno sendiri, ustrinyayang berkebangsaan Jepang, Dewi, atau para pemimpin yang berpengaruh dilingkungan Partai Liberal Demokrat yang berkuasa.

Perusahan Dagang Tonich, yang mana Kubo Matsuo menjadi direktur utamanya terbukti bisa menjalin hubungan dengan Presiden Soekarno danmendapatkan manfaat ekonomi. Kendati perusahan dagang yang baru dankurang dikenal, Kubo Matsuo menerima empat kontrak pampasan yangsangat besar. Kubo membangun gedung Wisma Indonesia berlantai empat diTokyo, Wisma Negara, Monumen Nasional, dan sebuah menara tramisitelevisi.

Ketika Presiden Soekarno berkunjung ke Jepang pada bulan Juni 1959,Kubo memperkenalkan sorang gadis kabaret berusia 19 tahun bernama

 Nemoto Naoko. Nemoto berjumpa dengan Presiden sebanyak dua kali diHotel Imperial tempat Presiden Soekarno menginap. Kemudian berlanjut

dengan Soekarno mengirim surat-surat mesra kepada Nona Nemoto melaluiKedutaan Besar Indonesia di Tokyo. Disusul dengan kunjungan Nona

 Nemoto ke Indonesia selama dua minggu dengan menyamar sebagaikaryawan Tonichi dan ditemani oleh Kubu sendiri dan tiba di Jakarta pada14 September 1959. Sebagaimana pengakuan Dewi di kemudian hari, bahwaKubo memanfatkan dirinya untuk melancarkan usaha bisnisnya diIndonesia. Kubo menyangkal pada tahun 1966 bahwa ia telah memanfatkan

66

Page 67: Soekarno di Mata Sarjana Asing

7/21/2019 Soekarno di Mata Sarjana Asing

http://slidepdf.com/reader/full/soekarno-di-mata-sarjana-asing 67/98

Dewi untuk mendapatkan bantuan Soekarno walaupun ia mengakui bahwa perusahannya telah menyediakan perumahan untuk Dewi di Jakarta yangdikatakannya merupakan tempat Soekarno dapat mengunjunginya.

Konflik antara Kubo dan Nona Nemoto membawa banyak perubahan didalam lobi-lobi pampasan. Setelah kembalinya Kubo, Nyonya Nemotomemihak perusahan Dagang Kinoshita dan menolong Toyoshima. MelaluiToyoshima, dia juga membina persahabatan dengan Duta Besar Jepang, OdaTakio dan secara bertahap tampil menonjol di kalangan bisnis dan politik utama di Jepang dan Indonesia.

Perkenalan Dewi dengan para tokoh terkemuka ini di Jepang meningkatkanstatusnya di dalam lobi Jepang Indonesia, terutama setelah PerusahanDagang Kinoshita meninggalkan Indonesia pada 1964 dan setelah Dewi

tinggal di Wisma Yasso. Dewi muncul sebagai Ibu Negara presiden dansebagai tokoh yang berpengaruh menurut caranya sendiri. Berbagai perusahaan Jepang, para pedagang Cina, dan pejabat Indonesia saling berlomba untuk mendapatkan bantuan istimewanya. Kendati Dewimenyangkal bahwa dirinya berperan melancarkan usaha bisnis mereka,Tetapi banyak pengusaha Jepang dan Indonesia mengatakan bahwa Dewitelah menerima sejumlah komisi

Tulisan singkat ini, George McTurnan Kahin ingin berbicara mengenai tekslengkap pidato Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1945. Sebab selama ini

kebanyakan orang sedikit memberi perhatian terhadap tulisan awal daripadakeseluruhan pidato serta membatasi reproduksinya hanya pada akhir 

 penyampaian proklamasi. Kahin memperoleh teks tersebut ketika ia beradadi sini untuk melakukan penelitian untuk menyusun disertasi. Tetapisayangnya, ketika terjadi agresi militer Belanda pada 19 Desember 1948,

 polisi militer Belanda menggeledah kumpulan dokumennya sehinggadokumen yang mau dikirim ke Amerika Serikat menjadi acak-acakan

67

Page 68: Soekarno di Mata Sarjana Asing

7/21/2019 Soekarno di Mata Sarjana Asing

http://slidepdf.com/reader/full/soekarno-di-mata-sarjana-asing 68/98

Ketika Kahin menyusun buku tentang Revolusi Indonesia, Kahin tidak bisamenemukan dokumen berkenan dengan proklamasi kemerdekaan.Kahin menemukannya baru-baru ini sewaktu dirinya berusaha menulislebih baik tentang beberapa pengalamannya tentang selama RevolusiIndonesia. Meskipun sudah lama berlalu sejak buku Kahin diterbitkan,dalam hal apa pun penting menarik perhatian pelajar Indonesia pada apayang yang dulu Kahin tidak bisa gabungkan mengenai penjelasan peranSoekarno yang terlalu singkat dalam bukunya.

Indonesianis dan Pengaruhnya

Ketika Soekarno masih hidup dan setelah meninggal, sejumlah tulisan telahditulis oleh sarjana asing. Soekarno yang menjadi tokoh sejarah ini yang

 paling banyak ditulis. Ada dua buku tentang Soekarno yang ditulis olehsarjana asing dan perlu mendapat perhatian secara serius. Ketika Soekarnomasih menjadi presiden pertama Republik Indonesia. Buku Soekarno dan

 Perjuangan Menuju Kemerdekan yang ditulis Bernhard Dahm. Buku ini pertama kali diterbitkan sebagai Volume XVIII der Schriften des Institutsfur Asienkunde di Hanburg dengan judul “ Sukarno Kampft um IndonesiensUnabhangigkeit – Wedergang und Indeeneines asiarischen Nationalisten “ -Frankurt 19966. Tulisan ini kemudian diterbitkan dalam bahasa Belandadengan judul “Soekarno En De Strijd Om Indonesia”s Onafhankelijkeheid”dan bahasa Inggris dengan judul “Sukarno and the struggle for Indonesianindependence” dan pada akhirnya diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesiadengan judul “Sukarno dan Perjuangan Kemerdekaan”. Ketika Soekarnotelah meninggal dunia, ada sebuah buku biografi politik yang ditulis olehJohn D Legge dengan judul “Sukarno A Political Biography” dan kemudianterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan judul “Sukarno BiografiPolitik Soekarno”.

Dalam tahun 1966, Bernhard Dahm berkunjung ke Indonesia buat pertamakalinya sesudah edisi bahasa Jerman dari karya ilmiah ini diterbitkan pada

 permulaan tahun 1965. Kesempatan ini dipergunakan untuk menemui tokohyang menjadi pusat perhatian bukunya, yaitu Soekarno. Melaluiwawancaranya dengan Soekarno, menurut Bernhard Dahm, kendatimengetahui betul bahwa orang-orang komunis terlibat dalam PeristiwaGerakan 30 September, Presiden Soekarno menolak tuntutan dari berbagai

 poihak untuk membubarkan PKI. Ketika Presiden Soekarno ditanyamengapa Presiden Soekarno tidak membubarkan PKI. Soekarno menjawab

68

Page 69: Soekarno di Mata Sarjana Asing

7/21/2019 Soekarno di Mata Sarjana Asing

http://slidepdf.com/reader/full/soekarno-di-mata-sarjana-asing 69/98

 bahwa tidak mungkin menghukum suatu partai secara keseluruhan berdasarkan kesalahan segelintir orang. Tetapi ketika Bernhard Dahmmengumakan bahwa Presiden Soekarno pernah berbuat demikian terhadapMasyumi dan PSI pada tahun 1960. Soekarno lalu menjelaskan bahwa “Masyumi dan PSI …merusak perjalan revolusi kami. Sedangkan PKImerupakan tombak (avant-garde) dari kekuatan-kekuatan revolusioner. Kitamembutuhkannya untuk melaksanakan keadilan sosial kemakmuranmasyarakat. “

Kemudian ketika Presiden Soekarno ditanya apa dia masih tetap berpegang pada konsep Nasakom. Soekarno membenarkan pernyataan tersebut. “Aliran-aliran ini…merupakan faktor-faktor obyektif dari masyarakatkami. Dan jika Anda ingin mengadakan perubahan-perubahan di dalammasyarakat itu Anda harus mempersatukan mereka,” kata Soekarno.

Dialog di atas kembali mengingatkan Bernhard Dahm kepada Soekarno di permulaan tahun dua puluhan sewaktu dia mulai muncul sebagai salahseorang pemimpinan pergerakan nasional Indonesia yang menghendaki

 persatuan dalam ungkapan dan tuturan kata-kata yang kurang lebihsama. Bernhard Dahm mengatakan ” Jelas caranya menghadapimasyarakatnya yang pluralistis tidak pernah berubah. Demikianlah,

 pesannya selalu tetap sama: menentang imperialisme sampai titik terakhur di satu pihak, sedangkan di pihak lain membangun sebuah orde

 baru dengan jalan mengawinkan ideologi-ideologi yang berbeda ke

dalam suatu keseluruhan yang harmonis.” Dengan lain perkataan Dahm berpendapat bahwa Soekarno tidak berubah.

Dua tahun setelah Soekarno meninggal dunia, John D Legge menulismenerbitkan buku biografi politik Soekarno. Kendati diakui oleh John DLegge bahwa terlalu cepat untuk menyusun biografi Soekarno secaradefinitive. Dominasinya yang luar biasa pada kehidupan politik Indonesia selama tahun-tahun Demokrasi Terpimpin dan reaksi-reaksi

 pada tahun-tahun berikutnya untuk menentangnya telah menyulitkan

dirinya untuk membuat penilaian yang tidak terpengaruh tentangtempatnya dalam sejarah nasionalisme Indonesia. Dengan demikiankarya John D Legge ini adalah sebuah karya penilai sementara.

Buku Bernhard Dahm mengenai pemikiran Soekarno adalah buku pertamayang menganalisa secara lengkap sampai 1945, sedangkan buku John DLegge adalah buku mengenai riwayat hidup sampai 1970. Ketika itu telaah

69

Page 70: Soekarno di Mata Sarjana Asing

7/21/2019 Soekarno di Mata Sarjana Asing

http://slidepdf.com/reader/full/soekarno-di-mata-sarjana-asing 70/98

 biografis di kawasan Asia Tenggara modern terbilang langkah. Sebenarnyanegara-negara kebangsaan yang baru di kawasan Asia Tenggara itu tidak kekurangan dramatis yang persona yang semarak, berpengaruh besar, dansesunguhnya, sering kontraversial. Usaha yang dilakukan oleh BernhardDahm dan John D Legge merupakan yang besar .

Di halaman-halaman terakhir buku Sukarno Biografi Politik  ini, John DLegge mempunyai pendapat yang sama dengan apa yang tulis BernhardDahm mengenai mengapa Presiden Soekarno tidak membubarkan PKI.Tahun-tahun terakhir kepresidenan Soekarno merupakan tahun-tahun iakelihatan paling jelas tegak berdiri di atas dasar-dasar prinsip keyakinannyasendiri. Ia dapat mengutuk PKI untuk menyelamatkan dirinya denganmelihat kembali ke belakang pada kecamannya pada tahun 1926 bahwakomunis yang menjalankan taktik-taktik usang merupakan racun bagi

rakyat. Ia tidak menempuh jalan ini, dan menolak untuk mengingkari tempatkomunisme dalam kesepakatan persatuan nasional yang dibinanya.

Buku yang ditulis oleh Bernhard Dahm dan John D Legge menjadi rujukansiapa saja ingin menulis Soekarno. Di samping itu ada dua tulisan

 pendek yang ditulis oleh Ruth McVey dan Roger K Paget. Tulisan RuthMcVey mencoba mengantarkan sidang pembaca untuk memahamitulisan Soekarno yang berjudul “ Nasionalisme, Islamisme danMarxisme” yang diterbitkan majalah Indonesia Moeda pada tahun 1926-1927. Tulisan Roger K Paget mencoba mengantarkan sidang pembacauntuk memahami pidato pembelaan Soekarno pada tahun 1930 yangkemudian dikenal dengan Indonesia Menggugat. Ruth McVey dan Roger K Paget berhasil menjelaskan kandungan kedua tulisan sehingga kata

 pendahuluan mereka menjadi rujukan bagi banyak penulis. Adanyatulisan-tulisan tersebut memberi sumbangan penting bagi pengetahuankita mengenai Soekarno dalam kacamata Barat.

Tulisan Bernhard Dahm, John D Legge, Ruth McVey dan Roger K Pagettersebut menjadi rujukan utama dari tulisan Onghokham yang berjudul “

Sukarno : Mitos dan Realitas.” yang dimuat dalam majalah ilmiah popular  Prisma pada bulan Agustus 1977. Dengan memilih bahan rujukan tersebut,tidak bisa dihindari Onghokham dalam menarik kesimpulan ia memperoleh

 pengaruh apa yang telah dibaca. Menurut Onghokham, dalam detik-detik terakhir kekuasaan dan hidupnya, Soekarno berdiri sendiri. Ada semacamkeagungan melihat tokoh revolusi ini mencoba memberikan arah kepada

 jalannya revolusi. di tengah segala arus umum menentangnya. Sebenarnya

70

Page 71: Soekarno di Mata Sarjana Asing

7/21/2019 Soekarno di Mata Sarjana Asing

http://slidepdf.com/reader/full/soekarno-di-mata-sarjana-asing 71/98

kesimpulan Onghokham tidak berbeda dengan apa yang dinyatakanBernhard Dahm dan John D Legge. Tetapi Onghokham menjelaskanmengapa Soekarno berdiri sendirian, Ia sekali berdiri sendirian bukan

 berdasarkan pada prinsip-prinsip keyakinannya, tetapi karena tidak dikelilingi oleh kawan-kawan seperjuangan yang sebanding Soekarno hanyamemiliki patner politik tetapi hanya pengikut serta pengagum.

Mengenai tidak berubahnya pemikiran Soekarno dibahas dalam tulisanAlfian ketika membahas pemikiran para pendiri bangsa. Tulisan tersebutdimuat dalam buku  Politik, Kebudayaan dan Manusia Indonesia. yangditerbitkan pada tahun 1980. Sambil mengakui bahwa Soekarno adalah

 pemikir modern Indonesia terpenting dan terbesar bukan hanya karenakualitas keorsinalan pemikiran-pemikirannya tetapi dalam hal keluasan

 pengaruhnya memang tidak ada duanya, Alfian mengatakan yang menjadi

 pusat perhatian alam pemikiran Soekarno bermuara pada persatuan bangsaIndonesia yang beraneka ragam atau majemuk sebagai prasyarat mutlak.Menurut Alfian, kegigihan Soekarno mempertahankan dan membela PKIsampai titik akhir kekuasaannya jelas memperlihatkan kesetiaannya yangdalam terhadap dimensi Marxisme dari pemikiran-pemikirannya. Ditinjaudari sudut ini, memang tampak masuk akal sekali pandangan yangmengemukakan bahwa sebagai pemikir Soekarno mempunyai konsistensiyang kuat.

71

Page 72: Soekarno di Mata Sarjana Asing

7/21/2019 Soekarno di Mata Sarjana Asing

http://slidepdf.com/reader/full/soekarno-di-mata-sarjana-asing 72/98

Soekarno sampai akhir hayatnya tetap percaya bahwa ketiga aliran besar ituharus bersatu dalam barisan perjuangan mengisi kemerdekaan untuk menyelesaikan revolusi Indonesia. Valina Singka Subekti melaluitulisannya yang berjudul Soekarno dan Marhaenisme yang dimuat dalam

 buku Nazaruddin Sjamsuddin (Ed) Soekarno. Pemikiran Politik dan

 Kenyataan  Praktek (1988) membenarkan konsistensi Soekarno, sebagaidinyatakan oleh Bernhard Dahm dan John D Legge. Tetapi, kata ValinaSingka Subekti, konsitensinya kepada cita-citanya telah menyebabkanSoekarno luput menyadari perkembangan di dalam bangsanya sendiridan dunia internasional akibatnya ia termakan oleh cita-cita danfikirannya sendiri secara tragis. Ternyata terdapat kesenjangan yang jelasantara pemilikiran politik Soekarno dengan kenyataan perkembangan

 politik Soekarno. Kalau boleh menggunakan istilah Harry J Benda yangmerujuk tulisan Bernhard Dahm, ada suatu kebesaran yang tragis pada

diri orang seperti Soekarno, yang begitu yakin pada kebenarannyasendiri, yang menganggap dirinya tak mungkin salah, dan begitu kedapterhadap fakta-fakta yang nyata dalam kehidupan politik Indonesia.

Sebenarnya melalui buku Soekarno dan Perjuangan Kemerdekaan,,Bernhard Dahm terlalu memberikan aksentuasi pada sifat sinkretismeJawa. Dalam halaman-halaman akhir buku, Bernhard Dahm menyatakan

 bahwa menyatukan ketiga aliran Nasionalisme, Islamisme dan Marxismemerupakan sesuatu hal yang tidak mungkin dalam kacamata Barat.Tidak demikian hanya bagi Soekarno, yang insinyur yang baginya

 pemikiran yang analistis tetap merupakan hal yang asing, bagi manusiaJawa yang berpaling kepada sintesa untuk memperoleh penyelesaian dan

 pemecahan masalah. Sebagai orang yang berpikir dalam kategori-kategori lain, ia berpendapat bahwa untuk mencapai persatuan bisa sajadiadakan kompromi lebih lanjut. Ketika Soekarno memeras Pancasilamenjadi Trisila ( Sosio-Nasionalisme, Sosio-Demokrasi dan Ketuhanan)dan menjadi Ekasila (Gotong Royong), sebenarnya Soekarno telahmenemukan persatuan yang dicarinya, persatuan yang tidak dapat lagidiungkapkan dalam istilah-istilah Barat. Ia telah menemukannya di

dalam kebudayaan sendiri yang tampaknya mempunyai pengertian yanglebih besar untuk upaya semacam ini.

72

Page 73: Soekarno di Mata Sarjana Asing

7/21/2019 Soekarno di Mata Sarjana Asing

http://slidepdf.com/reader/full/soekarno-di-mata-sarjana-asing 73/98

Pandangan Bernhard Dahm tersebut menjadi rujukan dalam buku BadriYatim yang berjudul Soekarno, Islam dan Nasionalisme (1985).Kebudayaan Jawa yang dikenal sebagai kebudayaan yang bersifatsinkretis. Sinkretisme, menurut Badri Yatim, telah memungkinkanorang-orang Jawa untuk memadukan apa-apa yang baik dalam dirinyadengan apa-apa yang dianggap baik dari luar, tanpa kehilangan landasankebudayan sendiri. Sinkretisme budaya Jawa tentu telah membentuk kepribadian Soekarno. Di samping itu, pendidikan yang dilaluinya,termasuk bacaan-bacaannya telah banyak pula mempengaruhinya.

Pengaruh budaya Jawa telah mendorongnya untuk memadukan ataumenyatukan aliran-aliran yang berkembang di Indonesia : Nasionalisme,Islamisme dan Marxisme. Dibuangnya filosofi Materialisme dariMarxisme, lalu diberinya Tuhan, dibuangnya kemunduran masa lampau

Islam dan diberinya kemajuan dari Marxisme; dibuangnya kesempatan-kesempatan pemikiran nasionalis dan diberinya pengertian yang lebihluas dari pandangannya sendiri.

Ketika Bambang Norsena menulis buku  Religi & Religiusitas Bung Karno

 Keberagaman Mengokohkan Keindonesian (2000), ia berbicaramengenai betapa pentingnya memahami Soekarno dari pandanganTradisionalisme Jawa. Untuk memperkuat pandangan Bambang Norsenamengutip pendapat dari John D Legge dan LCM Penders yang menulis

 buku The Life and Times of Sukarno. John D Legge menyatakan bahwa

kemampuannya dalam menyerap unsur-unsur budaya yang berasal dari berbagai sumber dan mengaktualisasikannya dengan caranya sendiritelah terkenal, kemampuannya untuk mempersatukan danmemadukannya dalam rumusan ide politiknya, kemungkinan besar merupakan merupakan tipe toleransi seorang Jawa. Kemampuannyasecara bersama-sama membawa arus pemikiran yang berbeda-beda danmelihatnya sebagian keseluruhan, terbesar dari tradisi orang Jawa itu.

Dalam memahami pemikiran keagamaan Soekarno, Bambang Norsena

memperkuat argumen dengan pendapat dari CLM Penders yang menyatakan bahwa Soekarno muda tidak pernah menjalani pendidikan di sebuah sekolahIslam, melainkan ia tumbuh dan dibesarkan dalam ajaran-ajaran Kejawen,sebuah pandangan hidup yang secara dasariah bersifat toleran, sinkretismistis dan panteistis, yang telah memberikan insipirasi utama dari perpaduankepercayaan Jawa asli, Hindu, Buddha dan Islam. Memang dari sudut

73

Page 74: Soekarno di Mata Sarjana Asing

7/21/2019 Soekarno di Mata Sarjana Asing

http://slidepdf.com/reader/full/soekarno-di-mata-sarjana-asing 74/98

 pandang ini, kita dapat memahami pandangan-pandangan keagamaanSoekarno, yang bagi kebanyakan pengamat Barat tidak lazim.

Soekarno sangat percaya bahwa dirinya disingkirkan dari panggung politik oleh CIA yang tidak menyukai orientasi politiknya yang anti kapitalismedan imperialisme. Sokarno merupakan seorang presiden yang sudahdirasuki gagasan persatuan yang diperlukan oleh perjuangan abadimelawan imperialisme Barat. Sebagaimana dikatakan Bernhard Dahm,

 pesannya pun tak pernah berubah di satu pihak, memerangi imperialismesampai akhir dan di pihak lain, membangun suatu tatan baru denganmelebur ideologi-ideologi yang berbeda menjadi suatu keseluruhan yangharmonis.

Pada tahun 1985, Peter Dale Scott menulis artikel mengenai penggulingan

terhadap Presiden Soekarno yang dilakukan oleh CIA. Artikel Scoot berjudul “ US dan the Overthrow of Sukarno, 1965 – 1967: dan dimuatdalam  Journal Pacific Affairs No. 58, Musim Panas, 1985. MenurutPeter Dale Scott, melalui dokumen-dokumen yang telah dideklasifikasi,terungkap bahwa Komisi Senat Khusus yang mempelajari CIA telahmenemukan bukti tentang keterlibatan CIA dalam rencana pembunuhanPresiden Soekarno.

Keterlibatan CIA barangkali seumur dengan usia Republik IndonesiaArgumentasi tentang pentingnya Indonesia di mata AS adalah cukup sahih

Hal ini bisa juga dilihat dari karya Audrey T Kahin dan George McTurnanKahin dalam buku Suberversion as Foreign Policy, yang diterbitkan padatahun 1995. Karena itu mengabaikan sama sekali keterlibatan CIA dalamsejarah Indonesia, bertolak belakang dengan fakta sejarah yang terungkap

 perihal operasi klandestein CIA sejak masa revolusi kemerdekaan.

74

Page 75: Soekarno di Mata Sarjana Asing

7/21/2019 Soekarno di Mata Sarjana Asing

http://slidepdf.com/reader/full/soekarno-di-mata-sarjana-asing 75/98

Berbicara mengenai keterlibatan Amerika Serikat (CIA) bisa dibaca dalam buku  Bung Karno Menggugat!. Dari Marhaen, CIA, Pembantaian

 Massal” 65 hingga G30 S , yang ditulis Baskara T Wardaya pada tahun2006. Di bawah Demokrasi Terpimpin dukungan Amerika Serikatterhadap militer Indonesia terus meningkat. Tujuannya, kata Baskawa TWardaya adalah menghabisi PKI, membatasi kekuasaan PresidenSoekarno, dan mengubah orientasi pemerintah Indonesia agar menjadilebih pro Barat. Semula tiga kekuatan PKI, Presiden Soekarno danAngkatan Darat dalam posisi berimbang. Dengan dukungan yangdiberikan Amerika Serikat, Angkatan Darat menjadi semakin menguat.Jika kemudian Angkatan Darat mampu mengambil kendali pemerintahIndonesia itu bukan merupakan hal yang terlalu mengagetkan. Menarik,apa yang kemudian terjadi di Indonesia setelah Tragedi 1965 memangsesuai dengan apa yang telah dicita-citakan oleh Washington sejak lama,

PKI dihabisi, Sukarno ditendang dari kekuasaan, dan Indonesia menjadimakin terbuka terhadap kekuatan ekonomi dan politik Barat. Di sampingitu, Baskara T Wardaya menulis buku  Membongkar Supersemar Dari

CIA hingga Kudeta Melawan Bung Karno, yang diterbitkan pada tahun2007. Di dalam buku ini terdapat dokumen-dokumen yang berisimengenai bagaimana CIA berusaha menyingkirkan Presiden dari

 panggung politik.

Tesis Peter Dale Scoot mengenai keterlibatan CIA dalam menyingkirkanPresiden Soekarno mempunyai kesamaan pandangan dengan apa yangditulis oleh Baskara T Wardaya dalam kedua bukunya. Kendatidemikian, Baskara T Wardaya dalam tulisan tidak merujuk pada tulisandari Peter Dale Scoot. Kesimpulan yang ditarik Peter Dale Scoot danBaskara T Wardya lebih didasarkan pada dokumen-dokumen yangtersedia.

Mengenai keterlibatan CIA dalam melapangkan jalan terjadinya suksesikepemimpinan nasional dari Presiden Soekarmo ke Jendral Soeharto tidak 

 bisa dipungkiri, demikian kata Nina Herlina, guru besar sejarah di

Universitas Padjajaran dalam makalahnya yang berjudul “Presiden SoekarnoDalam Krisis G30S “, yang dipresentasikan dalam lokakarya pada tanggal12-13 April 2005, sebagai hasil laporan penelitian mengenai PeristiwaG30S, yang diselenggarakan Departemen Pendidikan Nasional. Di sampingitu, Nina Herlina mengatakan bahwa Presiden Soekarno terlibat dalam

 perencanaan G30S namun pada akhirnya skenario diambil alih oleh Soehartoyang telah merencanakan untuk mengakhiri kekuasaan Presiden Soekarno

75

Page 76: Soekarno di Mata Sarjana Asing

7/21/2019 Soekarno di Mata Sarjana Asing

http://slidepdf.com/reader/full/soekarno-di-mata-sarjana-asing 76/98

sebagaimana terlihat dari langkah-langkah pasti yang dilakukan melaluiSupersemar.

Berkaitan dengan sejauh mana keterlibatan Presiden Soekarno. Ada sebuah buku yang menulis bahwa Presiden Soekarno sebagai dalang dari PeristiwaG30S. Tesis tersebut ditulis Antonie CA Dake dalam buku Soekarno File,

 Berkas-berkas Soekarno 1965-1967, dan Kronologi Suatu Keruntuhan, yang pada pertengahan bulan November 2005 di Jakarta. Pandangan Antonie CDake tersebut merupakan kelanjutan dari buku  In the Spirit of the Red 

 Banteng : Indonesian Communist Between Moscow and Peking , yangditerbitkan pada tahun 1973. Melalui buku  In The Sipirit of The Red 

 Banteng, Antonie CA Dake menyatakan bahwa Peristiwa G30Sdilatarbelakangi sikap Presiden Soekarno yang sangat tidak sabar melihat

oposisi beberapa perwira tinggi AD dalam program-program revolusinya. Iakemudian memerintahkan Letkol Untung untuk membereskan mereka.Setahun kemudian Antonie CA Dake juga mempublikasikan buku TheDevisious Dalang : Sukarno and the So-Called Untung Putsch L EyewtnessReport by Bambang S Widjanarko yang memperkuat kesimpulan dalam

 bukunya.

76

Page 77: Soekarno di Mata Sarjana Asing

7/21/2019 Soekarno di Mata Sarjana Asing

http://slidepdf.com/reader/full/soekarno-di-mata-sarjana-asing 77/98

Kesaksian Bambang S Widjanarko yang menjadi rujukan utama bagi penulisan kedua buku Antonie CA Dake, ternyata menjadi rujukan pula bagi tulisan Nina Herlina guru besar sejarah di Universitas Padjajaranketika berkisah mengenai keterlibatan Presiden Soekarno dalamPersitiwa G30S. Menurut kesaksian Bambang S Widjanarko, padatanggal 5 Agustus 1965, Presiden Soekarno memberikan tugas kepadaLetkol Untung untuk mengambil tindakan terhadap Dewan Jendral, dan

 pada tanggal 30 September 1965 Letkol Untung di Senayan memberikansurat kepada Presiden Soekarno tentang akan dimulainya gerakan

 penindakan terhadap jendral-jendral yang dianggap terlibat dalamDewan Jendral.

Ternyata tulisan Antonie CA Dake tidak memperoleh pembenaran dari

Aminuddin Kasdi, guru besar sejarah di Universitas Negeri Suarabaya.Lewat tulisan yang berjudul Mungkinkah Bung Karno Terlibat ?, yangdipresentasikan dalam lokakarya pada tanggal 12-13 April 2005 sebagaihasil laporan penelitian mengenai Peristiwa G30S. Lewat tulisanAminuddin Kasdi menyodorkan sejumlah fakta yang mendukung atautidak mengenai keterlibatan Presiden Soekarno dalam Peristiwa G30S.Aminuddin Kasdi tidak memberi jawaban pasti sebagaimana yangdikatakan Antonie C.A Dake melalui kedua bukunya. Ia memberisejumlah fakta dan sidang pembaca dipersilahkan untuk memilih

 jawaban, apakah Presiden Soekarno terlibat atau tidak.

Berbeda dengan buku resmi yang dikeluarkan pemerintah dengan judulGerakan 30 September : Pemberontakan Partai Komunis Indonesia. Dalam

 buku yang diterbitkan oleh Sekretariat Negara pada tahun 1984 ini,dijelaskan bahwa dalang Gerakan 30 September adalah PKI dengan BiroKhususnya yang memperalat unsur ABRI. Meskipun tidak ada satu kata pundalam buku ini yang menyatakan keterlibatan Presiden Soekarno dalamPeristiwa G30S, sulit dipungkiri bahwa uraian-uraian tentang sikap dan

 perilaku Presiden Soekarno di dalamnya cenderung memojokan Presiden

Soekarno.

Penolakan keterlibatan Presiden Soekarno terlibat dalam Peristiwa G30S bisa dibaca dalam buku  Kehormatan Bagi yang Berhak , yang ditulis ManaiSophian pada tahun 1994. Buku itu diluncurkan dalam merayakan ulangtahunnya ke-80. Dalam menelusuri kebenaran sekitar Presiden Soekarno disekitar Peristiwa G30S, Manai Sophian mengumpulkan berbagai bahan

77

Page 78: Soekarno di Mata Sarjana Asing

7/21/2019 Soekarno di Mata Sarjana Asing

http://slidepdf.com/reader/full/soekarno-di-mata-sarjana-asing 78/98

dokumen dari dalam dan luar negeri untuk menyusun buku itu, Manai jugamewawancarai 10 bekas tahanan Partai Komunis Indonesia (PKI). Buku itu

 berusaha mengungkapkan bagian sejarah Indonesia yang selama itu terasakontroversial

Dalam buku  Kehormatan Bagi Yang Berhak  disebutkan bahwa menurut pengakuan tokoh-tokoh PKI yang pernah ditahan dan diadili, mereka tidak merencanakan membunuh para jendral. Tugas gerakan yang dikendalikanBiro Khusus adalah menangkap para jendral yang disinyalir anggota“Dewan Jendral “ dan sesudah itu menyerahkan kepada Presiden Soekarnountuk menentukan tindakan apa yang harus diambil terhadap mereka. Tetapiternyata dalam pelaksanannya terjadi penyimpangan, yang diperkirakanakibat rencana terselubung dalam memanfatkan gerakan tersebut. Semua itu,konon, dilakukan atas instruksi Sjam, sebagai pelaksana G30S.

Pada akhir tahun 1980-an, terjadi kontroversi tentang Suratt-Surat MintaAmpun Soekarno. Lewat tulisannya di harian Kompas September 1980,Rosihan Anwar mengutip buku John Ingleson yang berjudul Road To ExileThe Indonesia Movement, 1927 – 1934, yang diterbitkan oleh Asian StudiesAssociation of of Australia, yang menyatakan bahwa ketika berada diPenjara Sukamiskin tahun 1933, Soekarno pernah mengirimkan empat suratminta ampun terhadap pemerintah Hindia Belanda. Dalam surat itudinyatakan Soekarno berjanji untuk tidak aktif lagi dalam kegiatan politik 

 jika pemerintah Hindia Belanda bersedia membebaskannya.

Tulisan surat minta ampun tersebut telah menimbulkan debat publik. Tetapikebanyakan orang pesimistik terhadap adanya surat minta ampun tersebut.Pada umumnya mereka mempersoalkan sisi etis pernyataan itu, relevansinya

 bagi sejarah dan masa depan bangsa, keotentikan dokumen-dokumen yangdigunakan. Mengenai surat minta ampun Soekarno yang dinyatakan JohnIngleson ternyata tidak menjadi rujukan bagi penulisan mengenai Soekarno.Tak ada keinginan untuk melakukan penelitian sejarah lebih lanjut mengenaikebenaran dari surat-surat tersebut juga. Buku  Kepemimpinan Kharismatis.

Tinjauan Teologis-Etis atas Kepemimpinan Kharismatis Soekarno yangditulis Ayub Ranoh yang diterbitkan pada tahun 1999, sama sekali tidak mengutip pendapat John Ingleson yang telah menimbulkan debat publik.Kendati Ayub Ranoh berbicara mengenai Kepemimpinan KharismatisSoekarno, tetapa fakta sejarah yang ditampilkan John Ingleson tidak diungkapkan dalam bukunya.

78

Page 79: Soekarno di Mata Sarjana Asing

7/21/2019 Soekarno di Mata Sarjana Asing

http://slidepdf.com/reader/full/soekarno-di-mata-sarjana-asing 79/98

Justru surat minta ampun Soekarno bisa dibaca dalam buku yang ditulis BobHering yang berjudul Soekarno Bapak Indonesia Merdeka. Sebuah Biografi1901 – 1945 dan buku Lambert Giebels yang berjudul Soekarno Biografi1901 – 1950. Kedua buku tersebut diterbitkan dalam rangka memperingati100 tahun Soekarno pada bulan Juni 2001. Mereka percaya benar mengenaisurat minta ampun tersebut, sebagaimana yang dinyatakan John Ingleson.

Pada awalnya dominasi pengetahuan sarjana asing mengenai Soekarnodominan sehingga sarjana Indonesia yang mau menulis mengenai Soekarnoselalu merujuk pada tulisan-tulisan sarjana asing, Tetapi sesuai dengan

 perjalanan waktu dominasi pengetahuan mengenai Soekarno menjadi kurangdominan dengan tersedianya banyak bahan sehingga sarjana Indonesiamempunyai banyak pilihan sumber dan tidak lagi menggantungkan pada

 pengetahuan sarjana asing mengenai Soekarno. Sekarang sarjana Indonesia

mempunyai keberanian memberi tafsiran sendiri mengenai Soekarnodaripada mengandalakan tafsiran sarjana asing mengenai Soekarno. Kendatidemikian tetap dibutuhkan penafsiran lain mengenai Soekarno, sebagai

 perbandingan dan untuk lebih mengenal sosok Soekarno.

Warisan Soekarno

Tak syak lagi bahwa di antara para pemikir modern Indonesia, Soekarnoadalah yang terpenting dan terbesar. Hal itu bukan saja karena kualitas

 pemikiran-pemikirannya yang orsinal dan brilian, tetapi juga karena pemikiran-pemikiran itu berhasil menjangkau jauh ke dalam masyarakat.Kalau dalam kualitas keorsinalan pemikiran-pemikirannya mungkin ada

 beberapa tokoh lain yang mampu bersaing dengannya, tetapi dalam halkeluasan pengaruhnya memang tidak ada duanya. Di samping sebagaiseorang cendikiawan yang mempunyai kemampuan besar dalammenuangkan pemikiran-pemikiran yang jernih ke dalam berbagai tulisan,Soekarno adalah pula seorang orator luar biasa dan kharismatis yang mampumenyampaikan pemikiran-pemikirannya, dengan gaya yang amat menarik 

dan mudah dimengerti, kepada khalayak ramai yang mendengarkannya.

Titik tolak pemikiran-pemikirannya tampak berpangkal pada keyakinan bahwa bangsa Indonesia, sebagaimana bangsa-bangsa lain, mempunyaidinamikanya sendiri, dan oleh karena itu mempunyai kemampuan untuk membangun dirinya sendiri. Yang menjadi persoalan baginya ialah mencari,menangkap dan menggerakkan dinamika itu. Dari situ akan lahirlah suatu

79

Page 80: Soekarno di Mata Sarjana Asing

7/21/2019 Soekarno di Mata Sarjana Asing

http://slidepdf.com/reader/full/soekarno-di-mata-sarjana-asing 80/98

sikap kepercayaan kepada diri sendiri yang kuat. Seseorang yangmempunyai kepercayaan kepada diri sendiri akan mempunyai kemampuandan keberanian untuk mengubah nasibnya, membangun dirinya, membangunmasyarakat dan kebudayaannya. Dia tidak akan takut atau phobi terhadap

 pengaruh atau ide-ide baru dari mana pun datangnya, dari dalammasyarakatnya sendiri ataupun dari luar. Bahkan dia mempunyai keberanianuntuk mengambil apa-apa yang baik dari mana saja, dan kritis menyaringdan mengolahnya sendiri. Itulah barangkali gambaran kasar manusiaIndonesia baru yang dicita-citakan Soekarno, yaitu manusia yang berhasilmenemukan dinamika diri atau bangsanya. Manusia yang dengankepercayaan pada diri sendiri yang tebal, berani mengubah nasibnya danmengembangkan pemikirannya. Contoh terbaik dari manusia Indonesia baruyang dicita-citakan Soekarno itu tercermin dengan jelas di dalam dirinyasendiri, terutama Soekarno si cendikiawan dan pemikir.

Sebagai seorang cendikiawan Soekarno memiliki sikap kritis yang tajam danamat menghargai kebebasan berpikir, dan oleh karena itu dia adalah pulaseorang yang pada dasarnya memusuhi dogmatisme. Cara berpikirnya yangdialektis dan/atau sinkretis memperkuat kualitas ini dankecendikiawanannya. Dia jelas tidak phobi terhadap pemikiran-pemikirandari mana pun datangnya, tetapi juga tidak mau menerima begitu saja tanpamelalui proses perdebatan yang sengit di dalam otaknya. Sebagaimana TanMala, Soekarno mempunyai keberanian yang ;luar biasa dalammengembangkan pemikirannya. Dia tampak tidak pernah takutmengemukakan dan memperdebatkan ide-ide dengan siapa saja.Demikianlah kita lihat di dalam karangan-karangannya bagaimana dia

 berdebat dengan pemikir-pemikir dan negarawan-negarawan besar Barat, berargumentasi dengan tokoh-tokoh pemikir Islam, dan berdiskusi tentangesensi dan nilai-nilai yang terkandung di dalam kekayaan kebudayaan

 bangsanya . Bilamana dia merasa lemah dalam satu bidang, Soekarno tidak malu bertanya dan tidak segan berusaha keras untuk mendalaminya.Misalnya, pada suatu ketika ia pernah merasa pengetahuannya masih kurangtentang Islam, maka untuk mengatasi kelemahannya dia berusaha betul-

 betul, dengan berbagai cara, mendalami nilai-nilai yang terkandung di dalamajaran agamanya. Begitu dia merasa mampu, dia memberanikan dirimeneruskan pemikiran-pemikirannya sendiri tentang Islam. Dengan penuhkeberanian pula dia memperdebatkan ide-ide barunya itu dengan pemikir-

 pemikir Islam kenamaan. Serangkaian polemik intelektualnya yang terkenaldengan tokoh pemikir modernisme Islam yang paling utama di negeri ini.Mohammad Natsir, kini mempunyai makna sejarahnya sendiri.

80

Page 81: Soekarno di Mata Sarjana Asing

7/21/2019 Soekarno di Mata Sarjana Asing

http://slidepdf.com/reader/full/soekarno-di-mata-sarjana-asing 81/98

Tak ayal lagi, sebagai seorang cendikiawan Soekarno menjelajah lautan perantauan mental yang dashyat, tetapi pada akhirnya dia ke luar sebagai pemenang yang gemilang dengan keberhasilannya melahirkan pemikiran- pemikiran batu yang orsinal dan berbobot. Dalam perantauan mentalnyayang sengit itu Soekarno bertemu dan bertarung dengan berbagai macamaliran pemikiran, di mana tiga daripadanya memberi kesan yang dalamkepadanya, dan oleh karena itu sedikit banyak mempengaruhi corak 

 pemikiran baru yang dilahirkannya. Aliran pemikiran pertama berasal darinilai-nilai dasar yang terkandung dalam kebudayaan bangsanya , dalam halini tentunya terutama kebudayaan Jawa. Aliran kedua berasal dari

 pemikiran-pemikiran yang dikembangkan oleh tokoh-tokoh pemikir sosialisBarat, termasuk Karl Marx. Sedangkan aliran yang ketiga berasal dari

 pemikir-pemikir modernisme Islam.

Walaupun dalam perantauan mentalnya Soekarno berhadapan dengan aliran-aliran pemikiran yang kuat yang diwakili oleh pemikir-pemikir ulung dankenamaan, dia tidak menempatkan dirinya sebagai seorang yang kerdil atausebagai seorang yang angkuh tetapi picik. Kuncinya ialah, di samping bekalkepercayaan pada diri sendiri yang kuat, dia tidak malu-malu melengkapidirinya dengan mempelajari apa-apa yang esensial yang terkandung di dalamaliran-aliran pemikiran yang dihadapinya itu. Oleh karena itu dia berhasilmenempatkan diorinya sebagai equal  atau orang yang sederajat. Seseorangyang hanya semata-mata mengandalkan pada kepercayaan diri sendiri dantidak berusaha mengisi dirinya melalui pengembangan pemikiran, memang

 pada akhirnya bisa muncul sebagai manusia angkuh yang bermental picik.Betapaun juga dia tetap hanyalah seorang yang berpikiran kerdil. Manusiaseperti itu jelas bukan manusia Indonesia baru yang dicita-citakan Soekarno,sebagaimana juga tercermin di dalam dirinya sebagai cendikiawan,

 pembangunan manusia Indonesia baru yang tidak bermental kerdil hanyamungkin terjadi kalau kepercayaan pada diri sendiri yang dimilikinyadilengkapi pula dengan keberhasilannya mengembangkan pemikiran.Keberhasilan Soekarno menempatkan dirinya sebagai equal atau orang yang

sederajat dengan pemikir-pemikir ulung yang diketemukannya dalam perantauan mentalnya telah memungkinkan tokoh kita ini melahirkan pemikiran-pemikiran sendiri yang orsinal dan berbobot.

Segi positif dari pandangan hidupnya adalah perjuangannya untuk mempersatukan bangsa Indonesia melawan imperialisme. Dalam usaha yangulet mempersatukan semua suku dan lapisan masyarakat Indonesia dalam

81

Page 82: Soekarno di Mata Sarjana Asing

7/21/2019 Soekarno di Mata Sarjana Asing

http://slidepdf.com/reader/full/soekarno-di-mata-sarjana-asing 82/98

satu kesatuan bangsa, ia telah memberikan sumbangan yang paling bernilaiJika ia berkata bahwa dasar terbentuknya satu bangsa adalah keinginanuntuk bersatu, atau demokrasi politik tanpa demokrasi ekonomi bukanlahsuatu demokrasi, atau jika ia berkata bahwa imperialisme adalah tingkatterakhir dari kapitalisme yang sedang runtuh, maka dengan itu ia melahirkan

 pandangan-pandangan yang merupakan bagian dari keyakinannya. Jika ia berbicara tentang persatuan bangsa, ia melahirkan keyakinan pandangannyasendiri.

Untuk terbentuknya suatu bangsa perlu usaha bersama dari golongan Islammaupun komunis, golongan demokrat sosialis maupun nasionalis, betapapun

 besarnya perbedaan-perbedaan yang telah berlangsung lama di antaramereka. Kemungkinan kerja sama yang demikian merupakan inti pokok konsepsinya “Nasionalisme, Islam dan Marxisme‘ Sampai pada batas

tertentu, ia berhasil meyakinkan orang lain agar setuju dengan pendapatnya,seperti pada tahun 1927, ia mempersatukan berbagai aliran politik dalamPPKI yang sebelumnya saling berselisih dan saling berlawanan dalam

 banyak hal.

Usahanya menciptakan persatuan bangsa telah disusun pula dengan daya-upaya menciptakan suatu sintesa ideologi. Dalam menjalankan upaya-upayaterdapat beberapa langkah yang jelas. Ketika ia merumuskan “Nasionalisme,Islam dan Marxisme,” ia pada dasarnya memaksudkannya sebagai suatustrategi. Menghadapi kekuasaan kolonialisme Belanda adalah sesuatu yangwajar dan sederhana jika kaum komunis dan golongan Islam harusmenyusun barisan kekuatan dan bekerja sama di bawah panji-panjinasionalisme. Dari pemikiran usaha kerja sama ini, ia tersentuh oleh harapankemungkinan bisa dipersatukannya berbagai aliran keyakinan yang berbeda-beda, sehingga tercipta suatu keterpaduan yang dapat diterima dengan jalansaling memberi, karena tidak ada lagi pilihan lain. Dalam hal ini Soekarnomerasa tidak akan mendapatkan kesulitan. Contohnya adalah dirinya sendiri,

 pendiriannya sekaligus berpegang kepada berbagai macam pandangan dunia.“ Siapa Soekarno itu? Nasionaliskah, Islamkah? Marxiskah? Ia bertanya

dalam suatu tulisannya pada tahun 1941, yang berjudul “ Soekarno”, olehSoekarno sendiri.”Pembaca-pemabaca, Soekarno adalah campuran darisemua isme-isme itu !. Ucapan ini sering diulanginya dalam beberapakesempatan lain kemudian.” Saya jadikan dirinya tempat bertemunya semuaaliran ideologi itu, sehingga akhirnya menjadi Soekarno yang sekarang”.Pidato tenang Pancasila pada tahun 1945 menampilkan pendirian yang

 paling padat dan terpadu dalam usaha mempersatukan Nasionalisme,

82

Page 83: Soekarno di Mata Sarjana Asing

7/21/2019 Soekarno di Mata Sarjana Asing

http://slidepdf.com/reader/full/soekarno-di-mata-sarjana-asing 83/98

Page 84: Soekarno di Mata Sarjana Asing

7/21/2019 Soekarno di Mata Sarjana Asing

http://slidepdf.com/reader/full/soekarno-di-mata-sarjana-asing 84/98

 perjuangan antara “kekuatan-kekuatan yang sedang runtuh”, kemudiandiperas secara khas oleh Soekarno menjadi konsep Nefo melawan Oldefo.Inti konsep ini dijelaskan pertama kali oleh Soekarno pada sidang umumPBB bulan September 1960 dalam pidatonya yang berjudul “ MembangunDunia Kembali .” Dalam pidato itu diterangkan perbedaan anatara “negeri-negeri yang sedang tumbuh dan negeri-negeri tua yang sedangmempertahankan kekuasaannya yang sudah mapan”. Soekarno secara cepatmenggarap arti perpecahan Moskow-Peking yang membawa akibat-akibat

 berupa pengaruh yang berkepanjangan terhadap persekutuan-persekutuaninternasional yang sedang berjalan, bahwa konflik dunia yang sebenarnya

 bukanlah perang dingin (dengan kemungkinan berdirinya kekuatan ketigayang netral), tetapi disebabkan oleh imperialisme baju baru pada satu pihak dan nilai-nilai keadilan, persamaan dan kemerdekaan bagi rakyat-rakyatyang sudah sekian lama tertindas di dunia, pada pihak lain. Kepada “negeri-

negerii yang sudah mapan” ia kemukakan imperialisme belum mati….”Banyak di antara Tuan-tuan dalam sidang ini tidak pernah mengenalimperialisme ”Tetapi saudara-saudara saya di Asia dan Afrika telahmengenal cambuk imperialisme. Mereka telah menderitanya, merekamengenal bahayanya dan kelicikannya serta keuletannya.” Di Beldrago,setahun kemudian pada konpernsi negara-negara Non-Blok yang jugadisponsori Indonesia, Soekarno mengembangkan gagasan ini lebih lanjut, iasecara khusus menekankan pemakaian istilah Nefo, kekuatan-kekuatan baruyang sedang tumbuh, kekuatan-kekuatan yang sedang mempertahankankekuasaannya yang sudah mapan,” kekuatan yang bersifat menguasai”.Keamanan dunia senantiasa terancam oleh Oldefo itu”

Antitesis Nefo-Oldefo dalam beberapa hal telah dirumuskan dalam pengertian bekas jajahan dan bekas penjajahnya “ yang sedapat mungkinmempertahankan kepentingan ekonominya dan kadang-kadang jugakepentingan politik dan militernya.” Tetapi ini pun tidak bisa disimpulkansecara lengkap sebagai suatu keseluruhan. Ada unsur-unsur pembedaanantara yang kaya dan yang miskin – kekuatan-kekuatan yang baru yangtumbuh, kata Soekarno, hanya memperingatkan negeri-negeri yang sudah

melimpah-limpah kemakmurannya, bahkan mereka tidak mungkin terus-menerus bisa mengadakan penghisapan terhadap bangsa-bangsa yangdilanda kelaparan dan kemiskinan. Dalam pidato itu juga tersirat sekilasisyarat, bahwa konflik itu adalah antara negara-negara Sosialis dan kapitalis.Dalam pidato 17 Agustus tahun 1963, Soekarno mengumumkan bahwanegara-negara yang sedang tumbuh itu terdiri dari “ bangsa-bangsa Asia,

 bangsa-bangsa Afrika, bangsa-bangsa di Amerika Latin, bangsa-bangsa

84

Page 85: Soekarno di Mata Sarjana Asing

7/21/2019 Soekarno di Mata Sarjana Asing

http://slidepdf.com/reader/full/soekarno-di-mata-sarjana-asing 85/98

sosialis, golongan-golongan progresif di negara-negara kapitalis.”. Dayadorong konsep ini jelas terasa. Gagasan Nefo dan Oldefo bukan suatu teoriilmiah untuk menerangkan orde internasional, tetapi suatu kerangka

 pemikiran yang secara luas bersifat menggolong-golongkan yang dipakaiuntuk membeda-bedakan kawan dalam lawan dalam perjuangan yang

 berlangsung dalam tubuh orde internasional. Setidak-tidaknya, pemikiran inimengemukakan, bahwa Soekarno, seperti sikapnya selama ini, tetap melihatdunia Barat sebagai musuh pokok Indonesia.

Presiden Soekarno berbicara mengenai keharusan historis untuk menggabungkan semua kekuatan revolusioner di tengah suara-suara yangmenginginkan dibubarkannya Partai Komunis Indonesia. Sebab aliran-aliranini merupakan faktor-faktor obyektif dalam masyarakat Indonesia. Dan jikaingin terjadi perubahan dalam masyarakat, ketika aliran tersebut harus

dipersatukan. Kata-kata Soekarno itu dengan jelas sekali mengingatkan akanSoekarno dari awal dasawarsa 1920-an, telah tampil ke depan sebagai

 pemimpin pergerakan Indonesia dengan kata-kata yang hampir sama.Jelaslah bahwa cara yang dipakainya untuk menangani masalah-masalahmasyarakatnya sendiri yang majemuk, tidak pernah berubah. Demikian pulasikapnya terhadap musuh-musuh masyarakatnya itu, kolonialisme danimperialisme. Dengan demikian, maka pesannya pun tak pernah berubah; disatu pihak, memerangi imperialisme sampai akhir, dan di lain pihak,membangun suatu tatanan baru dengan melebur ideologi-ideologi yang

 berbeda menjadi suatu keseluruhan yang harmonis. Cara pendekatan initidak terbatas pada situasi di Indonesia saja. Ia telah berjuang untuk memahkotai karya hidupnya dengan “Canefo”, Konperensi Kekuatan-kekuatan Baru, yang dijadwalkan untuk tahun 1966. Pada NasakomInternasional itu - nama yang berulangkali ia gunakan untuk proyek itu—ia

 berharap dapat mempersatukan semua kekuatan anti-imperialis di dunia di bawah panjinya, dan setelah kemenangan final atas imperialis di dunia tanpaeksploitasi. Setelah Proyek Conefo dibatalkan, Soekarno merasa yakin

 bahwa ia merupakan kurban intrik-intrik imperialis dan bukan kurbankebijaksanaannya sendiri.

Kendati bernapas pendek, Gerakan 30 September mempunyai dampak sejarah yang penting. Ia menadai awal berakhirnya masa kepresidenanSoekarno, sekaligus bermulanya masa kekuasaan Soeharto. Sampai saat ituSoekarno merupakan satu-satunya pemimpin nasional yang palingterkemuka selama dua dasawarsa lebih, yaitu sejak ia bersama pemimpinnasional lain, Mohammad Hatta, pada 1945 mengumumkan kemerdekaan

85

Page 86: Soekarno di Mata Sarjana Asing

7/21/2019 Soekarno di Mata Sarjana Asing

http://slidepdf.com/reader/full/soekarno-di-mata-sarjana-asing 86/98

Indonesia. Ia satu-satunya presiden negara-bangsa baru itu. Dengan karisma,kefasihan lidah, dan patrotismenya yang menggelora, ia tetap sangat popular di tengah-tengah kekacauan politik dan salah urus perekonomian

 pascakemerdekaan.

Soeharto menuduh Partai Komunis Indonesia (PKI) mendalangi Gerakan 30September, dan selanjutnya menyusun rencana pembasmian terhadap orang-orang yang terkait dengan partai itu. Tentara Soeharto menangkapi satusetengah juta orang lebih. Semuanya dituduh terlibat dalam Gerakan 30September. Dalam salah satu pertumpahan darah terburuk di abadkeduapuluh, ratusan ribu orang dibantai Angkatan Darat dan milisi yang

 berafilisasi denganya, terutama di Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali, dariakhir 1965 sampai pertengahan 1966. Dalam suasana darurat nasional tahapdemi tahap Soeharto merebut kekuasaan Soekarno dan menempatkan dirinya

sebagai presiden de facto (dengan wewenang memecat dan mengangkat danmengangkat para menteri ) sampai Maret 1966.

Pada bulan Maret 1967 Jenderal Soeharto dilantik sebagai penjabat Presiden.Kemudian pada bulan Maret 1968 posisi kepresidenan Presiden Soekarnosecara pasti dicabut dan Jenderal Soeharto diangkat menjadi Presiden. Padatanggal 21 Juni 1970, sesudah jatuh sakit selama waktu yang singkat, pukultujuh pagi mantan Presiden Soekarno meninggal di Rumah Sakit PusatAngkatan Darat. Pemerintah mengumumkan masa berkabung resmi selamasatu minggu. Pada 22 Juni, jenazahnya yang diterbangkan ke Blitar,dimakamkan dengan upacara kenegaraan. Soekarno meninggal sebagaitahanan politik.

Delapan tahun kemudian, satu windu menurut perhitungan orang Jawa, pembantu dekat Soeharto Jenderal Moertopo, pada kongres PDI tahun 1978mengumumkan bahwa presiden akan memugarkan makam Soekarno diBlitar. Di pemakaman itu akan disemayamkan jenazah orangtua Soekarnodan diresmikan pada tanggal 6 Juni 1979, hari kelahiran Soekarno yang ke-78. Setahun kemudian di Jakarta, di tempat di mana kemerdekaan

diproklamasikan, didirikan sebuah tugu peringatan untuk proklamator Soekarno.

Makam di Blitar dan tugu di Jakarta oleh sejumlah pengarang dianggaplampu hijau untuk kebangkitan kembali Soekarno. Timbullah sebuah arus

 penerbitan yang tidak bisa dihentikan mengenai Soekarno, yang tak lamakemudian mulai mengambil nada cerita kepahlawanan—yang kadar 

86

Page 87: Soekarno di Mata Sarjana Asing

7/21/2019 Soekarno di Mata Sarjana Asing

http://slidepdf.com/reader/full/soekarno-di-mata-sarjana-asing 87/98

kebenaran historisnya sangat rendah. Kenangan akan Soekarno yang berkembang menjadi mitos itu, tahun 1980-an menjadi aktual karenagambaran dia begitu berbeda dari penggantinya. Soekarno tidak hanyadilukiskan sebagai seorang boheminian dan pencinta wanita, tetapi jugasebagai seorang inteletual yang telah membuat ideologi-ideologi jamannyacocok untuk nasionalisme Indonesia. Dan ia juga dipuji sebagai seorangnegarawan internasional, yang berani menentang PBB dan yang denganucapan legendarisnya Go to hell with your aid , berani menentang AmerikaSerikat. Tetapi Soekarno terutama dipuja sebagai seorang orator dan

 pemimpin yang berkharisma, yang bersatu dengan bangsanya. Ini semuakontras dengan Soeharto, seorang bapak kepala keluarga yang pendiam,menjaga jarak, tidak berdarah seni dan anti-intelektual.

Untuk sebagian pembentukan mitos sekitar Soekarno juga terjadi karena

 presiden Soekarno meninggal dalam keadaan miskin itu tidak pernah berusaha untuk memperkaya dirinya atau keluarganya. Ini sebuah seranganyang hampir terang-terangan atas penggantinya. Sampai saat itu tuduhan-tuduhan korupsi hanya diarahkan kepada para penasehat Soeharto. Tetapisepanjang tahun 1980-an yang menjadi sasaran adalah istri presiden, SitiHartinah. Orang-orang Jakarta curiga bahwa istri Soeharto ingin menjadikankepresidenan suaminya sebuah dinasti kesultanan demi keturunannya yangambisius; beberapa diantaranya sudah memasuki dunia bisnis.

 Nama Orde Baru yang diberikan Soeharto kepada pemerintahannya,mengandaikan suatu pemisahan radikal dari Orde Lama ; itu sebutan yangdiberikan kepada pemerintahan Soekarno, Soekarno meneruskan DemokrasiTerpimpin pendahulunya. Ia berhasil menyempurnakan pemerintahanotokratis, sesuatu yang tidak berhasil dilakukan oleh Soekarno. Unsur yang

 baru Adalah bahwa Orde Baru mencurahkan seluruh energinya dalam pembangunan ekonomi negara. Presiden Soeharto menanggap stabilitas politik sebagai syarat dasar kebijakan pembangunanya Untuk menjaminstabilitas ia menggunakan hampir semua unsur Demokrasi TerpimpinSoekarno. Jadi, ia juga mempertahankan Undang-Undang Dasar 1945 yang

tahun 1959 oleh Soekarno dipulihkan kembali, karena sistem presidensialdari konsitusi ini menjamin sebuah eksekutif yang maha kuasa.

Yang tidak berhasil dilakukan oleh Soekarno, yaitu membuat partai-partai “membiarkan dirinya dikubur” dan meleburkan golongan-golonganfungsional dalam sebuah Front Nasional, oleh Soeharto dilakukan dalamwaktu yang singkat. Sesudah pemilihan umum pertama di bawah

87

Page 88: Soekarno di Mata Sarjana Asing

7/21/2019 Soekarno di Mata Sarjana Asing

http://slidepdf.com/reader/full/soekarno-di-mata-sarjana-asing 88/98

kekuasannya, di tahun 1971, partai-partai yang masih tersisa dari jamanSoekarno, dengan menurut berlebur dalam dua fusi partai yang dikontrol

 pemerintah Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Demokrasi Indonesia.Para wakil dari sekitar 200 kelompok fungsional dalam parlemen danMajelis Permusyawaratan Rakyat oleh Soeharto dihimpun dalam Golkar.Golkar ini bersifat front nasional yang tidak berhasil didirikan Soekarno.

Dwi fungsi militer dan politik angkatan bersenjata dari jaman Soekarno,tetap dipertahankan dan malah dituangkan dalam undang-undang. Memang

 benar bahwa tidak ditetapkan secara resmi bahwa dwi-fungsi itu sebenarnyatri-fungsi, tetapi fungsi ketiga angkatan darat adalah bahwa ia tetapmempunyai pengaruh ekonomis. Pemerintah militer bayangan dari zaman

 Nasution hidup kembali dengan jangkauan sampai ke tingkat kampung dandesa. Para perwira yang masih dinas aktif memang tidak dilibatkan dalam

 proses kebijakan politik, tetapi pengabdian mereka kepada kebijakan pembangunan ekonomi dan, agar bisa mencapai tujuan ini, stabilitas politik sangat besar karena mereka berangsur-angsur lebih bisa menikmati hasil-hasil perkembangan ekonomi itu.

Kendati Soekarno telah lama meninggalkan kita, ingatan tentang Soekarnotetap hidup di kalangan massa Indonesia yang dicermin oleh dukungan

 bagi putrinya. Terpilihnya Megawati Soekarnoputri secara mengejutkansebagai Ketua Umum PDI pada 1993. Soeharto yang selalu takut akanhantu Soekarno, menyadari bahwa penghormatan terhadap presiden

 pertama itu masih terus mengilhami golongan rakyat miskin. MegawatiSoekarnoputri dengan cepat muncul sebagai simbol oposisi, menarik kekaguman rakyat maupun dukungan suatu koalisi intelektual liberal,mahasiswa radikal, dan aktivis buruh. Ada pengharapan yang sangattinggi bahwa PDI akan memenangi bagian besar suara dalam pemilihan1997 dan bahwa Megawati Soekarnoputri akan menantang Soehartountuk kursi kepresidenan dalam Sidang Umum MPR pada 1998.

Bagaimana pun semua ini terlampau banyak bagi pemerintahan Soeharto,

yang mendukung kongres “tandingan” pada 1996, dan dalam kongres ituSoerjadi yang sudah dikalahkan Megawati Soekarnoputri pada 1993,dinaikkan lagi sebagai ketua umum. Menolak mengakui kepemimpinanSoerjadi, para pengikut Megawati Soekarnoputri menduduki kantor pusatPDI di kawasan elite Jakarta Pusat yang rindang, mendirikan di luarnyasuatu “mimbar bebas”, tempat orang-orang sehari-hari berorasi untuk mengecam pemerintah. Menyadari popularitas Megawati Soekarnoputri di

88

Page 89: Soekarno di Mata Sarjana Asing

7/21/2019 Soekarno di Mata Sarjana Asing

http://slidepdf.com/reader/full/soekarno-di-mata-sarjana-asing 89/98

Jakarta yang padat penduduknya ini, pihak penguasa enggan bertindak,membiarkan pendudukan kantor pusat PDI itu berlangsung selama beberapa

 pekan, dengan keabsahan rezim yang tersisa terus mengalami kemerosotandengan cepat, pihak penguasa memutuskan mengambil alih gedung itudengan kekerasaan. Pada 27 Juli 1996 tentara dan preman bayaranmelancarkan serangan frontal yang menewaskan sejumlah pendukung PDIdan memicu kerusahan serius di Jakarta.

Kendati Soeharto terpilih secara aklamasi sebagai presiden untuk masa jabatan lima tahun berikutnya pada bulan Maret 1998, krisis ekonomi yangterjadi, merosotnya kepercayaan terhadap Soeharto dan penembakan yangmenyebabkan kematian empat mahasiswa dalam suatu demontrasi diUniversitas Trisakti yang bergengsi di Jakarta, telah menyebabkan kekerasanyang mengguncang ibu kota. Setelah lebih banyak protes massal, yang

memuncak pada pendudukan lima hari kompleks gedung MPR/DPR oleh para mahasiswa dan pekerja, pada 21 Mei 1998 Soeharto akhirnya bersediamengundurkan diri.

Pemilihan umum yang bebas pada 7 Juni 1999 itu, dimenangkan PDIPerjuangan pimpinan Megawati Soekarnoputri. Tetapi partainya tidak mampu memenangi suatu mayoritas mutlak, yaitu hanya meraih 153kursi dari 500 anggota Dewan Perwakilan Rakyat. Golkar mendapat 120kursi. PPP, PKB dan PAN masing-masing dengan 58, 51 dan 34 kursi.Setelah banyak berunding di luar sidang, partai-partai yang berbasisIslam berkoalsi dengan elemen-elemen dari Golkar untuk mengalahkanMegawati, yang oleh sejumlah kalangan ditakuti akan memajukanagenda nasionalis sekuler dengan mengorbankan Islam. Sebagaigantinya mereka Abdurrachman Wahid, yang diangkat sebagai presiden

 pertama Indonesia yang dipilih secara demokratis pada 20 Oktober 1999.

Megawati Soekarnoputri sangat kecewa dengan apa yang dianggap sebagai pengkhianatan Abdurrachman Wahid, tetapi ia menerima posisi sebagaiwakil presiden. Namun demikian, ia tidak harus menunggu lama karena

Wahid segera mengasingkan koalisi yang telah mengantarkannya ke tampuk kekuasaan dan menyebabkan mereka berusaha mendepaknya. Dengandukungan suara 11 persen di DPR, Abdurrachman Wahid terpaksamenghabiskan sebagian energi untuk mempertahankan posisinya. Hal initerutama berlangsung dari pertengahan 2000, ketika ia diyang-bayangiancaman impeachment atas dua dakwaan korupsi yang relatif kecil. Kisahimpeachment yang sangat menyakitkan akhirnya berlangsung pada 23 Juli

89

Page 90: Soekarno di Mata Sarjana Asing

7/21/2019 Soekarno di Mata Sarjana Asing

http://slidepdf.com/reader/full/soekarno-di-mata-sarjana-asing 90/98

2001 ketika Wahid dicopot dari jabatannya dan Megawati yang bersukacitadisumpah sebagai presiden yang ke-5.

Presiden Megawati Soekarnoputri memelihara warisan politik ayahnya. Iamemulihkan kembali dwi fungsi ABRI agar bisa mengandalkandukungan angkatan bersenjata dan menunjukkan sikap alergis terhadapsemua yang bisa dianggap merongrong negara kesatuan Republik Indonesia yang diumumkan Soekarno. Ia kembali mengirim pasukan keAceh untuk menghajar GAM dan meblokir undang-undang yang harusmewujudkan janji Abdurrachman Wahid kepada suku Papua untuk optonomi. Ia memperingatkan MPR yang masih tetap memperjuangkanreformasi, bahwa ia tidak akan menerima sebuah bentuk perubahan darisistem presidensil menjadi sistem parlementer.

Megawati Soekarnoputri mencoba untuk mengimbangi kekurangankarismanya, yang menjadi andalan ayahnya, dengan menampilkan dirisebagai Ibu Tanah Air. Namun rakyat jelata atau wong cilik, yang begitumengharapkan putri Soekarno, tidak mengalami perbaikan nasib. Megawatitidak bisa menyembuhkan krisis ekonomi yang terus berlanjut dan tidak menepati janjinya untuk menindaki korupsi dengan tegas.

Megawati Soekarnoputri, Rachmawati Soekarnoputri dan SukmawatiSoekarnoputri saling bersaing dalam Pemilu 2004. Masing-masing berkibar di bawah panji-panji Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai

Pelopor (PP) dan Partai Nasional Indonesia Marhaenisme (PNIMarhaenisme). PDIP merupakan kelanjutan tak terpisahkan dari PDI yangdidirikan pada 10 Januari 1973. Lahirnya Partai Demokrasi IndonesiaPerjuangan (PDI Perjuangan) tidak bisa dilepaskan dari konflik yang terjadidi dalam tubuh Partai Demokrasi Indonesia (PDI) dan menguatnya sosok Megawati Soekarnoputri di panggung politik. Pada tanggal 1 Februari 1999,PDI pro Mega (yang berseberangan dengan PDI pro Soerjadi yang didukungoleh pemerintah Soeharto) akhirnya membentuk sebuah partai baru.

Partai Pelopor didirikan pada tahun 2002. Sejak pendiriannya banyak kalangan telah melihat Partai Pelopor memiliki potensi untuk tumbuhmenjadi kekuatan oposan terhadap pemerintah Presiden MegawatiSoekarnoputri. Maklumlah, Rachmawati Soekarnoputri dikenal sebagaitokoh yang kritis dan vokal dalam mengkritisi jalannya pemerintahan.Sikapnya ini tak jarang membuat dirinya berhadapan langsung dengan

 pemerintahan kakaknya itu. Salah satu sikap oposisi di yang ditujukan Partai

90

Page 91: Soekarno di Mata Sarjana Asing

7/21/2019 Soekarno di Mata Sarjana Asing

http://slidepdf.com/reader/full/soekarno-di-mata-sarjana-asing 91/98

Pelopor adalah ketika pada awal 2003 partai ini bersama dengan berbagaielemen mahasiswa, pemuda, buruh, dan lembaga swadaya masyarakatmenjadi salah satu dari 36 elemen Gerakan Oposisi Nasional, yangmenyeruhkan pembubaran eksekutif-legislatif, serta pembentukan

 pemerintah transisi bernama Pemerintahan Sipil Demokratik.

Munculnya Partai Nasional Indonesia Marhaenisme (PNI Marhaenisme) tak  bisa dipisahkan dari sejarah lahirnya PNI di Indonesia dan kiprah Soekarnodi dalam mendirikan PNI. Partai Nasional Indonesia (PNI) didirikan olehSoekarno dan kawan-kawan pada tanggal 4 Juli 1927 di Bandung. Partai inimenganut ajaran Marharnisme yang diperkenalkan oleh Soekarno sebagaiasas utamanya. Marhaen merupakan sebutan yang dibikin Soekarno untuk menyebutkan kaum melarat dan sengsara. Lebih lanjut Soekarnomenjelaskan marhaenisme adalah azas yang menghendaki susunan

masyarakat dan susunan negeri yang di dalamnya segala halnyamenyelamatkan marhaen, dengan perjuangan revolusioner. Marhaenismeharus mampu menjebol stelsel kapitalisme dan imperialisme sampai ke akar-akarnya. Marhaenisme menurut versi Soekarno ini adalah asas dan cara

 perjuangan menuju pada hilangnya kapitalisme dan kolonialisme.

Meningkatnya aktivitas politik yang kian marak pada tahun 1930-an, telahmembuat pemerintah Hindia Belanda mengambil keputusan untuk melumpuhkan partai-partai politik dan menangkap pemimpinnya. Pada akhir April 1931, PNI dibubarkan dan kemudian didirikan Partai Indonesia( Partindo) sebagai gantinya ketika Soekarno di penjara. Setelahkemerdekaan Indonesia pada tanggal 29 Januari 1946 di Kediri, PNIkemudian didirikan lagi. Dalam Pemilu 1955, PNI unggul di tingkat nasionaldan menang di posisi pertama dengan mengantongi 22.3 persen suara.

Setelah Pemilu 1971, oleh pemerintah Soeharto, PNI bersama partai laindilebur menjadi satu partai yaitu Partai Demokrasi Indonesia pada tahun1973. Setelah Soeharto jatuh, berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun1998, PNI dihidupkan kembali dan ikut pemilu 1999 dengan nama PNI

Supeni. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2002, partai yangtidak lolos dalam Pemilu 1999 bisa ikut Pemilu 2004 dengan memakai nama

 baru. PNI lalu memakai nama baru PNI Marhaenisme

Tampilnya tiga putri Soekarno telah menimbulkan pertanyaan apakah inifenomena kebangkitan Soekarno dan Soekarnoisme? PNI Marhaenismemendasarkan pada marhaenisme ajaran Soekarno, dan berkeinginan

91

Page 92: Soekarno di Mata Sarjana Asing

7/21/2019 Soekarno di Mata Sarjana Asing

http://slidepdf.com/reader/full/soekarno-di-mata-sarjana-asing 92/98

mempertahankan Pancasila sebagai dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana diucapkan Soekarno pada hari lahirnya Pancasila, 1Juni 1945. Kendati Partai Pelopor tidak menjelaskan azasnya adalahMarhaenisme. Tetapi Partai Pelopor ingin meluruskan kembali mengenaiajaran Soekarno. Sebab saat ini banyak kalangan yang mengaku nasionalismenjual simbol-simbol nasionalis dan marhaenis, termasuk foto-fotoSoekarno, sementara tidak tahu apa yang harus diperbuat sebagai seorangnasionalis.Rachmawati optimis, Partai Pelopor akan memperoleh dukunganrakyat kecil karena mendasari perjuangan pada ajaran Soekarno.Keberpihakan pada rakyat merupakan jawaban atas persoalan bangsa.Menurut Partai Pelopor, pembangunan itu tidak berarti hanya menekankan

 bidang materi dan kebendaan, tetapi seperti yang dicanangkan Soekarno,yaitu juga menekankan character dan nation building .

Pandangan yang mengutamakan kemandiran ini tampak jelas dalam sikapPartai Pelopor yang menolak ketergantungan ekonomi pada lembaga danainternasional. Partai ini mencita-citakan pembangunan ekonomi nasionalyang berdikari, seperti yang dianut Soekarno. Menurut partai ini,ketergantungan ekonomi Indonresia pada lembaga dana internasional jelas

 bertentangan dengan misi Partai Pelopor yang menghendaki pembangunannasional yang berdikari (berdiri di atas kaki sendiri). Beberapa pokok dariajaran mendiang Soekarno seperti yang tertuang pada konsep Trisakti( berdaulat dalam bidang politik, berdikari dalam bidang ekonomi dankepribadian dalam bidang kebudayaan tampaknya memang menjadi

 platform Partai Pelopor. PDI Perjuangan berkehendak mempertahankan bentuk negara NKRI dan Pancasila secara konsekuen, sementara pahamSoekarnoisme tidak lagi ditonjolkan.

Di samping itu, ada dua partai yang mendukung bendera Soekarno. Partai Nasional Banteng Kemerdekaan dan Partai Penegak Demokrasi Indonesia.Partai Nasional Bung Karno didirikan pada tanggal 25 Juli 2002, setelahEros Djarot tersingkir untuk menjadi kandidat Ketua Umum PDI Perjuangandalam Kongres I PDI Perjuangan pada tanggal 12 Juni 2000. Pada tanggal

25 Juli 2002, ia mendekalarsikan berdirinya Partai Nasionalis Bung Karno(PNBK). Dengan niat untuk melestarikan ideologi Soekarno. PNBK 

 bertujuan membangun sosialisme Indonesia. Dalam pidato politiknya, ErosDjarot menegaskan, penggunan nama Bung Karno bukan dimaksudkanuntuk melestarikan dinasti Soekarno. PNBK hanya ingin melestarikanajaran-ajaran Soekarno yang tidak banyak dipahami orang dan masih banyak yang tidak diimplementasikan. Menurut Eros Djarot, PNBK, selain bercita-

92

Page 93: Soekarno di Mata Sarjana Asing

7/21/2019 Soekarno di Mata Sarjana Asing

http://slidepdf.com/reader/full/soekarno-di-mata-sarjana-asing 93/98

cita untuk menerapkan ajaran-ajaran Soekarno seperti Marhaenisme, jugaingin membangun masyarakat yang adil dan bahagia berdasarkan sosialismeIndonesia. Namun, Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2002 tentang partai

 politik tidak memperkenankan penggunaan nama tokoh nasional sebagainama partai, sehingga partai ini lalu mengubah namanya menjadi Partai

 Nasional Kemerdekaan (PNBK)

Seiring dengan kemenangan PDI perjuangan dalam Pemilu 1999, kiprah PDIversi Soerjadi yang dipimpin Boedi Hardjono cenderung kian terkucil.Puncaknya terjadi saat Pemilu 1999, ketika akhirnya PDI gagal mencapaielectoral threshold . PDI hanya mampu meraih 0,62 persen suara pemilihnasional atau sepadan dengan 2 kursi legislatif. Oleh karena itu, dalammengikuti Pemilu 2004, PDI harus dengan identitas dan nama yang baru.Partai Penegak Demokrasi Indonesia. Sebagai partai demokrat yang banyak 

menyarikan ajaran Soekarno, Misi Partai PDI mempertahankan NegaraKesatuan Republik Indonesia, Pancasila dan UUD 1945. Partai PDImenawarkan nasionalisme dalam paham sebagai “taman sari”nyainternasionalisme. Sebuah rasa kebanggan yang terbuka namun tetap

 percaya diri dan bangga dengan milik sendiri.

Jika kita percaya pada acuan Robert Frost, bahwa sebuah bangsamenyatakan dirinya bukan oleh orang-orang yang dilahirkan, melainkanoleh orang-orang yang dihormatinya dan dikenangnya. Soekarno tetap

 punya “ daya jual” yang tinggi. Tetapi, di dalam teori marketing, selalu

ada sebab-akibat timbal-balik antara apa yang dijual dan siapa yangmenjual. Membicarakan Soekarno pada sebuah era yang makin rasional,sudah tidak relevan lagi dalam konteks “kebangkitam” atau“kebangkitan kembali”. Soekarno sang Bapak Bangsa akan tetap di sana,dan sosoknya terlalu besar untuk kostum ideologi apa pun, termasuk Marhaenisme dan Soekarnoisme. Ia lebih merujuk pada suatu cita-citayang di bawah pemerintahan putri sulungnya terasa tetap jauh di ufuk harapan.

93

Page 94: Soekarno di Mata Sarjana Asing

7/21/2019 Soekarno di Mata Sarjana Asing

http://slidepdf.com/reader/full/soekarno-di-mata-sarjana-asing 94/98

Biografi ini adalah riwayat hidup dari seorang pahlawan proklamator.Dengan begini, kita tidak dalam keadaan berhadapan dengan “ Apayang dikerjakan ?” dan bukan pula hanya mengenai pergumulannyadengan nasib serta perjuangannya untuk mencapai cita-cita, tetapi

 juga dan tidak kurang pentingnya, struktur kontekstual yang dihadapi pemangku peran itu. Oleh karena itu, melalui biografi yang hanyamerupakan sebagian dari keseluruhan sejarah, kita dimungkinkan jugamemahami dinamika perjalanan bangsa, sejak awal gagasan-gagasannasionalisme bertumbuh sampai sekarang. Sebagai sejarah, dari

 biografi pun kita tidak hanya akan mendapat sekadar hiburan di kalasedang menanti seseorang, tetapi juga pengetahuan tentang perjalanan

 bangsa serta kearifan dari pengelana dalam dimensi waktu.

Bagaimana kehadiran sebuah biografi yang tebal di tangan Anda ? Biografi

ini pasti mengundang pendapat dan tafsir dari dalam sebagai bahan dialogterbuka yang tidak akan berhenti, untuk kejelasan memahami proses

 berbangsa dengan kesadaran dan tanggung jawab. Anda akan diajak untuk terbang bertualang ke dalam perjalanan seorang anak manusia denganlingkungan yang mengitarinya. Selamat jalan dan jangan lupa kembali!

94

Page 95: Soekarno di Mata Sarjana Asing

7/21/2019 Soekarno di Mata Sarjana Asing

http://slidepdf.com/reader/full/soekarno-di-mata-sarjana-asing 95/98

Bibliografi

Abdullah, Taufik, Sukri Abdurrachman dan Restu Gunawan (ed) Malam Bencana 1965 Dalam Belitan Krisis Nasional. Bagian I 

   Rekontruksi dalam Perdebatan. Jakarta : Pustaka Obor Indonesia.

Alfian. 1978. Pemikiran dan Perubahan Politik Indonesia. Jakarta :PT Gramedia.

Alfian. 1980. Politik, Kebudayaan dan Manusia Indonesia. Jakarta : LP3ES.

Bouchier, David dan Vedi R Hadiz(ed) 2006. Pemikiran Sosial dan Politik   Indonesia. Periode 1965 – 1999. Jakarta : Pustaka Utama Grafiti.

Brands, H.W.” Limits of Manipulation. How the United States Didn”tTopple Sukarno,” The Journal of American History, 76, December 1989, Hlm. 785 – 808.

Brooks, Karen,” The Ghost : Bung Karno in the New Order,” Indonesia,

No. 60 ( October ), 1985, Hlm. 61 – 99.

95

Page 96: Soekarno di Mata Sarjana Asing

7/21/2019 Soekarno di Mata Sarjana Asing

http://slidepdf.com/reader/full/soekarno-di-mata-sarjana-asing 96/98

Brown, Colin,” Sukarno on the Role of Women in the NationalistMovement,” Review of Indonesian and Malayan Affaris, 15, 1, 1981,Hlm. 68 – 92 .

Dahm, Bernhard. 1987. Sukarno dan Perjuangan Kemerdekaan. Jakarta :LP3ES.

Dake, Antonie C.A. Sukarno File. Berkas-berkas Soekarno 1965 – 1967.  Kronologi Suatu Keruntuhan. Jakarta : Karrunia Aksara.

Federspiel, Howard,” Sukarno dan Apolog-Apolog Muslimnya,” Ulumul 

Qur”an 7, Vol. II, 1990, Hlm. 36 – 43.

Giebels, Lambert J. Pembantaian yang ditutup-tutupi. Peristiwa Fatal di Sekitar Kejatuhan Bung Karno. Jakarta : Grasindo.

Hauswedell, Peter Christian,” Sukarno : Radical or Conservative ? IndonesiaPolitic 1964 – 1965,” Indonesia, No. 15 (April), 1973, Hlm. 109 – 143.

Hering, Bob.” Soekarno : The Man and the Myth : Looking Through a GlassDarkly,” Modern Asia Studies,26,3 (1992), Hlm. 495 – 506.

Hering, Bob.” Nogmaals De Vier Brieven van Ir Soekarno,” Bijdragen Tot 

   De Tall-,Land En Volkenkunde, Deel,1989, Hlm. 281 – 293.

Huseein-Joufroy, Anne-Marie,” Let Mots Merdeka et Revolusi ChezSukarno. Etude de Vocabulaire Politique Indonesin, “ Archipel 12( 1976 ), Hlm. 47 – 77.

Ingleson, John. 1983. Jalan Ke Pengasingan. Pergerakan Nasionalis

  Tahun 1927 – 1934. Jakarta : LP3ES,

Kapitsa MS & Maletin NP. 2009. Soekarno : Biografi Politik . Bandung :Ultimus.

Kurasawa, Aiko.” Bung Karno Di Bawah Bendera Jepang,” dalam St Sularto(ed). 2001. Dialog dengan Sejarah Seratus Tahun Soekarno . Jakarta :Penerbit Kompas. Hlm. 92 – 105.

96

Page 97: Soekarno di Mata Sarjana Asing

7/21/2019 Soekarno di Mata Sarjana Asing

http://slidepdf.com/reader/full/soekarno-di-mata-sarjana-asing 97/98

Kwantes, RC,” Ir Soekarno”s Vier Brieven,” Bijdragen Tot De Tall-,

   Land-En Volkenkunde, Dell 143, 1987, Hlm. 293 – 311.

“ Konspirasi Mazhab Ekonomi,” Gatra No 21 Tahun XI – 23 April 2005.Hlm. 133 – 146 .

Labrouse, Pierre,” The Second Life of Bung Karno. Analysis of the Mtyh(1978-1981), Indonesia, No.59 (April) 1993 (1994), Hlm. 175 – 196.

Legge, John D. 1985. Sukarno Sebuah Biografi Politik . Jakarta : Sinar Harapan.

McIntyre, Angus. 1993. Indonesian Political Biography : In Search of 

Cross-

  Cultural Understanding , Clayton : Centre of Southeast Asia StudiesMonas University, Hlm. 161 – 209.

McVey, Ruth.” Introduction. The Management of Idelogical ,” dalamSukarno. 1969. Nasionalism, Islam and Marxism. Ithaca NY : CornellUniversity Modern Indonesia Project Translation Series.

 Nishihara, Masahi. 1993. Sukarno, Ratnasari Dewii & dan Pampasan

 Perang. Hubungan Indonesia – Jepang, 1951- 1966 . Jakarta : PustakaUtama Grafiti.

Paget, Roger K (ed). 1975. Indonesia Accuses! Soekarno”s Defence Oration

 In the Political Trial of 1930. London : Oxford University Press.

“Politik Luar Negeri dan Dilemma Ketergantungan. Dari Sukarno sampaiSoeharto,” Prisma, No 9, September 1977, Tahun VI, Hlm. 75 – 87.

Roosa, John. 2008. Dalih Pembunuhan Massal. Gerakan 30 September dan  Kudeta Soeharto. Jakarta : ISSI dan Hasta Mitra.

Sekretariat Negara Republik Indonesia. 1994. Gerakan 30 September :   Pemberontakan Partai Komunis Indonesia : Latar Belakang, Aksi, dan

   Penumpasannya. Jakarta : Sekneg RI .

Sophian, Manai. 1994 Kehormatan Bagi Yang Berhak : Bung Karno Tidak  Terlibat G30S/PKI . Jakarta : Yayasan Mencerdaskan KehidupanBangsa.

97

Page 98: Soekarno di Mata Sarjana Asing

7/21/2019 Soekarno di Mata Sarjana Asing

http://slidepdf.com/reader/full/soekarno-di-mata-sarjana-asing 98/98

“Sukarno vs Sukarno,” Tempo, Edisi 15 – 21 Desember 2003. Hlm. 24 – 37.

Sundhaussen, Ulf ,” Bung Karno dan Militer ,” dalam St Sularto (ed) .2001.   Dialog dengan Sejarah. Soekarno Seartus Tahun. Jakarta : Penerbit

Kompas, Hlm. 249 – 260.

Tim Litbang Kompas.2009. Partai-Partai Politik Indonesia . Ideologi dan  Program 2004 – 2009. Jakarta : Penerbit Buku Kompas.

Tornquist., Olle. 2011. Penghancuran PKI . Jakarta : Komunis Bambu.