SOAL UJIAN

5
SRI FATMAWATI TUGAS SOAL UJIAN 1. Berapa takaran alcohol yang bisa mengakibatkan sirosis hepatis? Peminum berat alcohol (>50-70 gr/hari dan berlangsung lama) berisiko untuk menderita HCC melalui sirosis hati alkaholik. Hanya sedikit bukti adanya efek karsinogenik langsung dari alcohol. Alkoholisme juga meningkatkan risiko terjadinya sirosis hati dan HCC pada pengidap infeksi HBV datau HCV. Sebaliknya, pada sirosis alkoholik terjadinya HCC juga meningkat bermakna pada pasien dengan HBsAg-positif atau anti- HCV positif. Efek hepatotoksik alcohol bersifat dose0dependent, sehingga asupan sedikit alcohol tidak meningkatkan resiko terjadinya HCC. 2. Bagaimana pemberian diuretic pada pasien asites? Awalnya dengan pemberian spironolakton dengan dosis 100-200 mg sekali sehari. Respons diuretic bisa dimonitor dengan penurunan berat badan ikg/hari dengan adanya edem kaki. Bilamana pemberian spironolakton tidak adekuat bisa

Transcript of SOAL UJIAN

Page 1: SOAL UJIAN

SRI FATMAWATI

TUGAS SOAL UJIAN

1. Berapa takaran alcohol yang bisa mengakibatkan sirosis hepatis?

Peminum berat alcohol (>50-70 gr/hari dan berlangsung lama) berisiko untuk menderita

HCC melalui sirosis hati alkaholik. Hanya sedikit bukti adanya efek karsinogenik langsung

dari alcohol. Alkoholisme juga meningkatkan risiko terjadinya sirosis hati dan HCC pada

pengidap infeksi HBV datau HCV. Sebaliknya, pada sirosis alkoholik terjadinya HCC juga

meningkat bermakna pada pasien dengan HBsAg-positif atau anti-HCV positif. Efek

hepatotoksik alcohol bersifat dose0dependent, sehingga asupan sedikit alcohol tidak

meningkatkan resiko terjadinya HCC.

2. Bagaimana pemberian diuretic pada pasien asites?

Awalnya dengan pemberian spironolakton dengan dosis 100-200 mg sekali sehari. Respons

diuretic bisa dimonitor dengan penurunan berat badan ikg/hari dengan adanya edem kaki.

Bilamana pemberian spironolakton tidak adekuat bisa dikombinasi dengan furosemide

dengan dosis 20-40 mg/hari. Pemberian furosemide bisa ditambah dosisnya bila tidak ada

resspons, maksimal dosisnya 160mg/hari. Parasintesis dilakukan bila asites sangat besar.

Pengeluaran asites bisahingga 4-6 liter dan dilindungi dengan pemberian albumin.

Spironolakton merupakan diuretic hemat kalium, bekerja di tubulus distal dan menahan

reabsorpsi Na. Sebenarnya potensi natriuretic diuretic distal lebih rendah daripada diuretic

loop bila etiologi peningkatkan air dan garam tidak berhubungan dengan

hiperaldosteronisme. Efektifitasnya obat ini lebih bergantung pada konsentrasinya di plasma,

semakin tinggi semakin efektif. Dosis yang dianjurkan antara 100-600mg/hari. Jarang

diperlukan dosis yang lebih tinggi lagi.

Page 2: SOAL UJIAN

Diuretic loop sering dibutuhkan sebagai kombinasi. Diuretic ini sebenarnya lebih berpotensi

daripada diuretic distal. Pada sirosis hati, karena mekanisme utama reabsorpsi air dan

natrium adalah hiperaldosteronisme, diuretic loop menjadi kurang efektif.

3. Takaran retriksi cairan?

Ada kalanya harus dibantu dengan membatasi jumlah pemasukan cairan selama 24 jam,

hanya sampai 1 liter atau kurang. Pengendalian cairan asites. Diharapkan terjadi penurunan

berat badab 1kg/2hari atau keseimbangan cairan negative 600-800 ml/hari.

Fungsi hati untuk mensintesis protein endogenik sangat menurun, sehingga kadar protein

rendah, berakibat penurunan tekanan osmotik, sehingga memperberat asites dan edema.

Kebutuhan gizi penderita sirosis hati yaitu :

a. Kalori diberikan 40-45 kkal/kg BB/hari

b. Protein tinggi 1-2g/kg BB/hari

c. Lemak 20% dari total kalori

d. Karbohidrat + 60 %

e. Natrium dibatasi 200 – 500 mg/hari

f. Cairan dibatasi antara + 1 liter

4. Rencana non farmakologis pada asites?

a. Tirah baring

Tirah baring dapat memperbaiki efektifitas diuretika, pada pasien asites transudate yang

berhubungan dengan hipertensi porta. Tirah baring dapat menyebabkan aktivitas simpatis

dan sistem renin-angiotensin-aldosteron menurun. Yang dimaksud dengan tirah baring

disini bukan istirahat total di tempat tidur sepanjang hari, tetapi tidur terlentang, kaki

sedikit diangkat selama beberapa jam setelah minum obat diuretika.

Page 3: SOAL UJIAN

b. Diet

Diet rendah garam ringan sampai sedang dapat membantu diuresis. Konsumsi garam

(NaCl) perhari dibatasi hingga 40-60 meq/hari. Diet putih telur sebanyak 10-15 butir/hari

untuk mengurangi asites.

c. Retriksi cairan

Pengendalian cairan asites. Diharapkan terjadi penurunan berat badab 1kg/2hari atau

keseimbangan cairan negative 600-800 ml/hari. Hati-hati bila cairan terlalu banyak

dikeluarkan dalam satu saat, dapat mencetuskan ensefalopati hepatic.

5. Apa yang diharapkan jika terjadi metastase ke paru pada pemeriksaan rontgen thorax?

Terdapat hidrotoraks dan hipertensi potopulmonal. Terlihat adanya coin lesion

6. Kenapa Hb kurang dari tujuh baru dilakukan transfusi?

a. Transfuse sel darah merah hampir selalu diindikasikan pada kadar Hb , 7 gr/dl, terutama

pada anemia akut. Transfusi dapat ditunda jika pasien asimptomatik dan/atau penyakitnya

memiliki terapi spesifik lain, maka batas kadar Hb yang lebih rendah dapat diterima.

b. Transfuse sel darah merah dapat dilakukan pada kadar Hb 7-10 g/dl apabila ditemukan

hipoksia atau hipoksemia yang bermakna secara klinis dan laboratorium.