Soal Jantung No 2
Click here to load reader
description
Transcript of Soal Jantung No 2
KASUS
Seorang wanita, umur 45 thn, TB 157 cm, BB 45 kg. Dirawat dikelas I RSUD
Tabanan, merupakan pasien dengan lemah jantung ( decompensatio cordis ). Kondisi lemah,
sesak nafas ( dyspnea ). Saat ini diberikan diit jantung II dengan bentuk saring. Selama 3 hari
perawatan makanan yang diberikan tidak pernah dihabiskan, hanya jika diberi bubur sumsum
pasien mau makan. Menurut keluarga, pasien merasa tambah sesak jika melihat makanan
saring dan mau makanan yang lebih padat. Untuk memenuhi kebutuhan cairan, diberikan
infus. Untuk menambah asupan gizi pasien, dan menghindari terjadinya malnutrisi, buatlah
terapi gizi ulang untuk pasien tersebut.
NO KAJIAN DATA NILAI RUJUKAN MASALAH1 Anthropometri
TB = 157 cm BB = 45 kg IMT = 18,3 BBI = 51,3 kg
IMT normal:18,5 – 25,0
IMT kurangNI – 2.1
2 Pemeriksaan Fisik Lemah Sesak nafas
Lemah Sesak nafas
3 Keadaan Pasien Pasien merasa tambah sesak jika melihat makanan saring dan ingin makanan yang lebih padat Selama 3 hari perawatan makanan yg diberikan tidak pernah dihabiskan, hanya jika diberi bubur sumsum pasien mau makan
A. Diagnosa Gizi
a. Kekurangan berat badan disebakan karena asupan makanan yang kurang ditandai
dengan nilai IMT yang dibawah normal yaitu 18, 3
B. Intervensi Gizi
Planning / Perencanaan asuhan gizi
1. Jenis diet : Diet jantung III
2. Tujuan diet :
a. Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan kerja jantung
b. Menaikkan berat badan
c. Mencegah dan menghilangkan penimbunan garam dan air
3. Prinsip Diet
- Memberikan makanan yang adekuat untuk mempercepat proses penyembuhan dan
tidak memperberat kerja jantung
4. Syarat diet
a. Energi Cukup untuk mencapai BBI yaitu sebesar 1291,1184
b.Protein cukup 0,8 gr/kg BB yaitu sebesar 4,1 04
c. Lemak Sedang : 25% - 30 %Tot.Energi. 10 % LJ dan 10 -15 % LTJ yaitu 25% dari
total energy sebesar 35,8 gr
d.Kolesterol rendah (tu. dislipidemia)
e. Rendah garam, bila hipertensi /odema (2 – 3 g/hari)
Vit & Mineral Cukup (Kalsium, kalium dan magnesium dihindari)
f. Mudah dicerna tidak menimbulkan gas, bentuk sesuai kpndisi
g. Cairan cukup 2 lt/hari sesuai kebutuhan
h. KH sisa dari pengurangan energy setelah dikurangi lemak dan protein yaitu sebesar
201,04 gr
5. Bentuk makanan : lunak
6. Perhitungan Kebutuhan :
7. Bahan Makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan
Golongan Bahan Makanan
Bahan makanan Dianjurkan Bahan makanan Tidak Dianjurkan
Sumber Karbohidrat Nasi, roti, mie, kentang, makaroni, biskuit, gula pasir, gula merah, madu, sirup.
Ubi, singkong, tape, dan makanan bergas.
Sumber Protein Hewani
Daging sapi, ayam, ikan, telur, susu rendah lemak.
Sosis, ham ,kerang-kerangan, keju.
Sumber Protein Nabati
Tempe, tahu, kacang-kacangan kering.
Kacang tanah, kacang mete, kacang bogor.
Sumber Sayur Sayur yang tidak mengandung gas
Semua sayur mengandung gas
Sumber Buah Buah segar Buah segar yang mengandung alkohol.
8. Konseling gizi :
Harus memperhatikan konsumsi makanan pasien baik dari segi kuantitas maupun
kualitas bahan makanan yang diberikan kepada pasien meliputi hygiene dan sanitasi makanan
serta standar mutu kelayakan bahan makanan untuk dikonsumsi sehingga pasien memperoleh
asupan nutrisi yang cukup dan berkualitas untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan kondisi
pasien yang bersangkutan karena pasien tersebut dirawat dalam kelas I. Pasien diharapkan
untuk lebih memperhatikan pola makan sehari-hari. Dianjurkan untuk mengonsumsi bahan
makanan yang dianjurkan, mengurangi konsumsi makanan yang mengandung lemak dan
tidak memberatkan berat jantung, meminum obat sesuai dengan resep dokter.
9. Monitoring dan evaluasi
Intake makanan dievaluasi setiap hari.
Status gizi dievaluasi setiap minggu sekali.