soal etika akhir

5
PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Jl. Kusumanegara 121 Yogyakarta Telp./Faks. (0274) 542224 www.mm.ustjogja.ac.id , e-mail : [email protected] UJIAN TENGAH CAWU Mata Kuliah : ETIKA DAN DEMOKRATISASI BISNIS D o s e n : Drs. Sutoyo, M.Si. Waktu : 60 Jam Sifat Ujian : TAKE HOME Soal diberi nama peserta dan dikembalikan bersama jawaban ujian ======================================================================================================= ====================== Nama Karyasiswa: ____________________________ KASUS 1: Penerbitan obligasi: stakeholders dan isu etika May 21, 2008 Karto Marmo adalah direktur utama, pendiri, dan pemilik mayoritas PT Raka Medika. Kegiatan utama PT Raka Medika adalah memproduksi alat-alat medis dan saat ini perusahaan tersebut sedang berada dalam fase pertumbuhan. Dalam rangka mempertahankan skala operasi saat ini serta menyelesaikan pengembangan, melaksanakan pengujian, dan memproduksi beberapa jenis produk barunya, PT Raka Medika sedang benar- benar membutuhkan tambahan modal. Karto Marmo sebagai pemilik 51% saham yang beredar juga berperan sebagai manajer yang mengendalikan kegiatan PT Raka Medika. Dia sangat menekankan pentingnya riset dan pengembangan serta pertumbuhan jangka panjang.Pemegang saham utama lainnya adalah January Christie, yang memiliki 40% saham PT Raka

Transcript of soal etika akhir

Page 1: soal etika akhir

PROGRAM MAGISTER MANAJEMENUniversitas Sarjanawiyata TamansiswaJl. Kusumanegara 121 Yogyakarta Telp./Faks. (0274) 542224www.mm.ustjogja.ac.id, e-mail : [email protected]

UJIAN TENGAH CAWU

Mata Kuliah : ETIKA DAN DEMOKRATISASI BISNISD o s e n : Drs. Sutoyo, M.Si.Waktu : 60 Jam Sifat Ujian : TAKE HOME

Soal diberi nama peserta dan dikembalikan bersama jawaban ujian=============================================================================================================================

Nama Karyasiswa: ____________________________

KASUS 1:Penerbitan obligasi: stakeholders dan isu etika

May 21, 2008Karto Marmo adalah direktur utama, pendiri, dan pemilik mayoritas PT Raka Medika. Kegiatan utama PT Raka Medika adalah memproduksi alat-alat medis dan saat ini perusahaan tersebut sedang berada dalam fase pertumbuhan. Dalam rangka mempertahankan skala operasi saat ini serta menyelesaikan pengembangan, melaksanakan pengujian, dan memproduksi beberapa jenis produk barunya, PT Raka Medika sedang benar-benar membutuhkan tambahan modal. Karto Marmo sebagai pemilik 51% saham yang beredar juga berperan sebagai manajer yang mengendalikan kegiatan PT Raka Medika. Dia sangat menekankan pentingnya riset dan pengembangan serta pertumbuhan jangka panjang.Pemegang saham utama lainnya adalah January Christie, yang memiliki 40% saham PT Raka Medika, tetapi dia tidak terlibat langsung dalam kegiatan perusahaan. January Christie sebenarnya tidak sepakat dengan orientasi riset dan pengembangan. Dia lebih menekankan pentingnya fungsi pemasaran dalam rangka memaksimumkan penjualan dan keuntungan jangka pendek dari produk-produk yang ada saat ini. Dia yakin, strategi ini akan meningkatkan harga pasar saham PT Raka Medika. Kekuasaan Karto Marmo untuk memutuskan cara pendanaan sepenuhnya disebabkan oleh posisinya sebagai pemegang saham 51%. Dia menyadari bahwa alternatif menerbitkan tambahan saham akan menghilangkan kendalinya atas perseroan karena dia sendiri tidak dapat berpartisipasi dalam penerbitan saham tersebut. Sebaliknya, January Christie memiliki cukup uang dan akan sanggup membeli saham tambahan jika penerbitan saham baru itu dilaksanakan. Dengan begitu, dia dapat mengambilalih kendali atas PT Raka Medika, mengubah arah kebijakan perseroan, dan bahkan menggantikan posisi Karto Marmo sebagai direktur utama. Padahal utang perusahaan saat ini sudah sangat besar. Menambah utang baru biayanya akan sangat mahal, akan berdampak buruk terhadap peringkat kredit PT Raka Medika, dan akan meningkatkan angka kerugian yang

Page 2: soal etika akhir

dilaporkan di laporan laba-rugi karena membengkaknya beban bunga. January Christie dan para pemegang saham minoritas menentang alternatif penambahan utang, karena khawatir perusahaan berada di ambang kebankrutan. Karena ingin mempertahankan kendali dan arah perusahaan “miliknya”, Karto Marmo melakukan segala cara untuk menghindari penerbitan saham. Dia bahkan berniat untuk menerbitkan sejumlah besar obligasi, meskipun dengan tingkat bunga efektif yang sangat tinggi.

Instruksi

(a) Siapakah pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders) dalam situasi di atas.(b) Adakah isu etika dalam kasus di atas? Jelaskan (c) Apakah yang akan dilakukan jika Anda adalah Karto Marmo?KASUS 2

Dugaan Penyimpangan Manajemen Adam Air

Salah satu pihak pemegang saham PT Adam Sky Connection Airlines atau Adam Air, yakni PT Global Transport Service ( PT GTS ) menyatakan bahwa ada indikasi penyelewengan keuangan oleh manajemen Adam Air. Hal ini merupakan salah satu penyebab kesulitan keuangan yang dialami maskapai ini. “Keuangan Adam Air mulai kritis sejak November 2007, tetapi tiap kali saya mengajak manajemen untuk rapat tidak ditanggapi,” kata mantan Wakil Presiden Direktur (Wapresdir) Adam Air, Gustiono Kustanto,senin 17/3/08. selain sebagai Wapresdir, Gustiono juga menjabat sebagai Direktur Keuangan Adam Air dan salah satu Direktur GTS. Karena upaya pembenahan keuangan tidak ditanggapi, Gustiono pun merekomendasikan GTS untuk menarik investasi dari Adam Air. Pengacara Otman Paris Hutapea yang mewakili GTS dan PT Bright Star Perkasa (PT BSP) pun menyangkal pemberitaan bahwa beroperasinya Adam Air disebabkan oleh penarikan modal. “Tidak ada sedikit pun uang yang ditarik dari Adam Air. Klien kami bahkan belum pernah menerima dividen,” kata Hotman. Menurut dia, modal yang disetor GTS dan BSP pada 7 Maret 2007 sebesar Rp 157,5 miliar (untuk 50% saham). Perlu diketahui bahwa komposisi saham Adam Air terdiri atas PT GTS (19%); PT BSP (31%); dan keluarga Presiden Adam Air, Adam Suherman sebesar 50%. Sedangkan PT GTS dimiliki oleh PT Bhakti Investama Tbk, perusahaan sekuritas yang telah “go public”. Presiden Direktur Adam Air, Adan Suherman mengatakan, “Siapa pun dipersilahkan membuktikan bila ada dugaan penyimpangan keuangan. Selama ini manajemen Adam Air transparan. Buktinya ada wakil GTS yang juga menjabat direktur keuangan.”

Sebagaimana diketahui, perusahaan penerbangan Adam Air telah beberapa kali menghadapi musibah kecelakaan pesawat. Kini secara tiba-tiba ada berita perselisihan antar pemegang saham dan manajemen perusahaan sehingga menyebabkan perusahaan terancam menghentikan operasinya. Apalagi keputusan penghentian operasi penerbangan ini bersamaan dengan masa liburan panjang sehingga tentu saja merugikan ribuan calon penumpang yang telah memiliki tiket Adam Air tersebut. Belum lagi sekitar 3000 karyawan Adam Air akhirnya mengalami kebingungan dan nasibnya menjadi tidak menentu.

Sumber: Kompas, Maret 2008.Pertanyaan :

Page 3: soal etika akhir

a. apakah struktur manajemen dan mekanisme proses keputusan yang dilakukan oleh Manajemen Adam Air telah sesuai dengan “tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance—GCG)”?

b. Siapa saja yang dapat dimasukkan dalam kelompok pemangku kepentingan (stakeholders), serta apa saja kepentingan untuk Adam Air tersebut?

c. Apakah menurut Anda manajemen Adan Air telah memperhatikan proses keputusan etis dalam penutupan operasinya? Jelaskan!

KASUS 3:

Insider Trading adalah tindakan membeli dan menjual saham perusahaan berdasarkan informasi “orang dalam” perusahaan. Informasi “dari dalam” atau dari orang dalam tentang suatu perusahaan merupakan informasi rahasia yang tidak dimiliki publik di luar perusahaan, namun memiliki pengaruh material pada harga saham perusahaan. Suatu kasus direktur sebuah perusahaan yang memproduksi alat-alat sistem pertahanan mungkin mengetahui bahwa perusahaannya akan menerima kontrak senilai miliaran dollar dari pemerintah sebelum ada orang lain di luar perusahaan mengetahuinya. Ia selanjutnya membeli sejumlah besar saham perusahaannya karena mengetahui bahwa nilai saham itu akan naik saat berita tersebut tersebar, dan penjual maupun pembeli menawar harga yang lebih tinggi. Di samping sang direktur memborong saham perusahaannya ternyata juga memberi tahu kepada orang lain yaitu; ayahnya, ibunya, kakaknya, adiknya, yang selanjutnya juga cepat-cepat membeli saham sebelum masyarakat tahu. Pertanyaan:

1) Berikan ulasan atau komentar saudara atas kasus di atas yang berkaitan dengan insider trading jika dilihat dari sudut pandang etika, sudut pandang hukum dan sudut pandang ekonomi!

2) Coba beri komentar dan ulasan pula bila kasus di atas dilihat dengan prinsip keadilan. Bagaimana komentar saudara jika dilihat dari prinsip utilitarian?