SNI Semen

7

Click here to load reader

description

SNI

Transcript of SNI Semen

Page 1: SNI Semen

SNI Semen Portland

SNI 2004

Standar Nasional Indonesia (SNI) Semen portland pozolan ini merupakan revisi SNI 15-0302-

1999. Standar ini direvisi karena ada beberapa perubahan dari standar yang diacu, hal ini

dilakukan untuk menghindari kesalahan pemakaian oleh konsumen dan menetapkan standar yang

sesuai bagi produsen.

Standar ini mengacu pada ASTM terbaru, yaitu ASTM C 595-03, Standard specification

for blended hydraulic cement, dan standar semen lainnya.

Standar Semen portland pozolan disusun dan dirumuskan oleh Panitia Teknis 33 S,

Kimia Anorganik. Standar ini merupakan hasil konsensus yang diselenggarakan di Jakarta

pada tanggal 8 Desember 2003 yang dihadiri oleh wakil-wakil dari pihak pihak

produsen, konsumen, asosiasi, lembaga pengujian dan instansi pemerintah.

Semen portland pozolan

1 Ruang lingkup

Standar ini meliputi ruang lingkup, acuan normatif, istilah dan definisi, jenis dan

penggunaan, syarat mutu, cara pengambilan contoh, cara uji, syarat lulus uji, pengemasan,

syarat penandaan, penyimpanan dan transportasi dari semen portland pozolan.

2 Acuan normatif

SNI 15-2049- 2004, Semen portland.

3. Istilah dan definisi

3.1 semen portland pozolan

suatu semen hidrolis yang terdiri dari campuran yang homogen antara semen portland dengan

pozolan halus, yang di produksi dengan menggiling klinker semen portland dan pozolan

bersama-sama, atau mencampur secara merata bubuk semen portland dengan bubuk pozolan,

atau gabungan antara menggiling dan mencampur, dimana kadar pozolan 6 % sampai dengan 40

% massa semen portland pozolan

3.2.pozolan

Page 2: SNI Semen

bahan yang mengandung silika atau senyawanya dan alumina, yang tidak mempunyai

sifat mengikat seperti semen, akan tetapi dalam bentuknya yang halus dan dengan adanya

air, senyawa tersebut akan bereaksi secara kimia dengan kalsium hidroksida pada suhu

kamar membentuk senyawa yang mempunyai sifat seperti semen

4 Jenis dan penggunaan

4.1 Jenis IP-U yaitu semen portland pozolan yang dapat dipergunakan untuk semua

tujuan pembuatan adukan beton.

4.2 Jenis IP-K yaitu semen portland pozolan yang dapat dipergunakan untuk semua

tujuan pembuatan adukan beton, semen untuk tahan sulfat sedang dan panas hidrasi sedang.

4.3 Jenis P-U yaitu semen portland pozolan yang dapat dipergunakan untuk pembuatan beton

dimana tidak disyaratkan kekuatan awal yang tinggi.

4.4 Jenis P-K yaitu semen porland pozolan yang dapat dipergunakan untuk pembuatan beton

dimana tidak disyaratkan kekuatan awal yang tinggi, serta untuk tahan sulfat sedang dan panas

hidrasi rendah.

5 Syarat mutu

5.1 Persyaratan kimia dan fisika semen portland pozolan jenis IP-U dan IP-K harus

memenuhi persyaratan sebagai berikut:

Syarat kimia IP-U

Page 3: SNI Semen

Syarat Fisiska IP-U

5.2 Syarat kimia dan fisika semen portland pozolan jenis P-U dan P-K harus memenuhi

persyaratan sebagai berikut:

SNI Syarat kimia Jenis P-U dan P-K

Page 4: SNI Semen

Syarat Fisiska IP-U

6. Cara pengambilan contoh

Cara pengambilan contoh semen portland pozolan sesuai dengan SNI 15-2049-2004,Semen

portland.

7. Cara uji

7.1 Persiapan contoh uji

Contoh uji disiapkan sesuai dengan SNI 15-2049- 2004, Semen portland.

7.2 Uji kimia

7.2.1 Pengujian magnesium oksida, sulfur trioksida dan hilang pijar sesuai SNI 15-2049-2004,

Semen portland.

7.3 Uji fisika

7.3.1 Pengujian kehalusan dengan alat blaine atau turbidimeter, pengikatan dengan jarum vicat,

kekekalan bentuk dengan autoclave, kuat tekan, panas hidrasi dan kandungan udara mortar

sesuai SNI 15-2049-2004, Semen portland.

8 Syarat lulus uji

Semen portland pozolan dinyatakan tidak lulus uji apabila:

Page 5: SNI Semen

a) Semen gagal memenuhi salah satu syarat mutu seperti yang dicantumkan pada butir 5.

b) Semen gagal memenuhi salah satu syarat mutu seperti yang dicantumkan pada butir 5 setelah

dilakukan uji ulang.

c) Kekurangan berat lebih dari 2% dari berat yang dicantumkan, baik dalam setiap kemasan

maupun berat rata-rata dari setiap kemasan maupun berat rata-rata dari setiap pengiriman yang

diwakili oleh penimbangan 50 kemasan yang diambil secara acak.

CATATAN Uji ulang dapat dilakukan pada sisa semen didalam penyimpanan pada silo yang

akan dikirim selama periode lebih dari 6 bulan.

9. Pengemasan

Semen portland pozolan dapat diperdagangkan dalam bentuk curah maupun kemasan.

Apabila tidak ada ketentuan lain, semen dikemas dalam kantong dengan berat netto 40 kg untuk

setiap kantong. Untuk semen curah, kontainer atau wadah harus kedap air yang dibuat

sedemikian rupa sehingga bagian dalam mudah diperiksa. Kontainer atau wadah harus

dilengkapi dengan alat penyalur untuk mengeluarkan semen.

10 Syarat penandaan

Pada kemasan sekurang-kurangnya dicantumkan nama:

a) Tulisan ”Semen portland pozolan”.

b) Kode dan jenis.

c) Merk/tanda dagang.

d) Nama perusahaan.

e) Berat netto.

Untuk semen portland pozolan curah, penandaan dicantumkan pada dokumen pengiriman.

11 Penyimpanan dan transportasi

a) Semen ketika disimpan maupun ditransportasikan harus dijaga sedemikian rupa sehingga

mudah untuk dilakukan inspeksi dan identifikasi.

b) Semen curah disimpan dalam bangunan/penyimpanan yang kedap terhadap cuaca sehingga

akan melindungi semen dari kelembaban dan menghindari terjadinya penggumpalan semen pada

saat penyimpanan dan transportasi.

c) Penyimpanan maupun transportasi semen dalam kantong dilakukan sedemikian rupa sehingga

terhindar dari pengaruh cuaca.