SNI & Safety

4
SNI Perlindungan Pengendara Kendaraan Bermotor Roda Dua & Roda Empat & Safety Di Indonesia pada saat ini sudah ada beberapa regulasi terkait SNI keselamatan pengendara kendaraan bermotor SNI tidak hanya mengatur standar untuk kendaraan dan penunjangnya, tetapi juga perlengkapan keamanan bagi pengendara Perlindungan keselamatan bagi pengendara kendaraan bermotor sangatlah penting, di Indonesia angka kecelakaan lalu lintas naik tiap tahunnya dikarenakan kurang mengertinya para pengendara akan pentingnya standar keselamatan Informasi SNI terseleksi (Selective Disemination of SNI Information) Edisi April 2013 Safety Riding

Transcript of SNI & Safety

Page 1: SNI & Safety

SNI Perlindungan Pengendara Kendaraan Bermotor Roda Dua & Roda Empat

& Safety

SNI & Safety

Menjamin keselamatan dan keamanan pengendara kendaraan bermotorPengendara kendaraan bermotor mempunyai resiko yang besar terhadap kecelakaan. Oleh sebab itu, perlu adanya sistem perlindungan terhadap pengendara baik di dalam kendaraan itu sendiri maupun perlengkapan pendukung lainnya.

Untuk mengatur persyaratan minimum kelayakan sistem keselamatan dan keamanan pada kendaraan bermotor, perlu adanya standar, di Indonesia dikenal dengan Standar Nasional Indonesia (SNI).

Tahukah anda apa standar SNI ?Standar SNI satu-satunya standar yang berlaku secara nasional di Indonesia. SNI dirumuskan oleh Panitia Teknis dan ditetapkan oleh BSN.

Mengapa SNI ?Standar SNI, khususnya terkait kendaraan bermotor, dibuat untuk melindungi pengendara kendaraan bermotor terhadap segala resiko yang mengancam keselamatan dan keamanan pengendara tersebut.

Cakupan di dalam standar ini diharapkan dapat melindungi pengemudi dan penumpang di dalam kendaraan tersebut secara langsung terhadap kemungkinan yang dapat mencederai mereka.

Hal ini merupakan hak dan bentuk perlindungan terhadap konsumen. Perlindungan keselamatan dan keamanan pengendara dan penumpang kendaraan bermotor adalah kunci untuk memastikan masa depan yang lebih aman demi keselamatan bersama.

Siapa yang diuntungkan dari standar SNI keselamatan dan keamanan berkendara ?Bagi pengendara, dengan memakai kendaran dan perlengkapan yang sudah memenuhi standar, pengendara akan merasa aman dan terlindungi.

Bagi produsen, adanya kepercayaan dari konsumen apabila produk dan sistem manajemennya memenuhi standar kualitas

Bagi pemerintah atau regulator, dapat menjadikan SNI sebagai acuan dalam menetapkan suatu regulasi untuk melindungi masyarakat.

Apa standar SNI Keselamatan dan Keamanan penggunaan kendaraan bermotor ?Kendaraan bermotor terbagi menjadi dua jenis kendaraan, yaitu kendaraan bermotor roda dua (sepeda motor) dan kendaraan bermotor roda empat (mobil). Setiap jenis kendaraan tersebut, memiliki standar keselamatan dan keamanannya sendiri.

Sepeda motor

Karena hanya memiliki dua roda dan tidak dilengkapi dengan rumah-rumah/karoseri, maka untuk melindungi pemakainya, pengendara sepeda motor harus menggunakan pakaian dan perlengkapan perlindungan tubuh yang bisa melindungi pengendara dalam kecelakaan ataupun terhadap cuaca.

Helm, salah satu perlengkapan yang wajib diguna-kan. Standar Helm SNI 1811:2007, dan amandemen-nya SNI 1811:2007/Amd:2010 menetapkan spesifikasi teknis untuk helm pelindung yang digunakan oleh pengendara atau penumpang kendaraan bermotor roda dua, meliputi klasifikasi helm standar terbuka (open face) dan helm standar tertutup (full face).

Syarat mutu meliputi persyaratan umum (material dan konstruksi) dan syarat unjuk kerja.

Pada produk helm harus dicantumkan merek atau logo, nama perusahaan, tipe/model, ukuran dan kode SNI yang di-embos.

Standar ini sudah dibelakukan wajib sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian No. 40/M-IND/PER/6/2008 tanggal 25 Juni 2008 tentang SNI Wajib Helm Pengendara Bermotor Roda Dua dengan nomor HS 6506.10.10.00 dan Nomor SNI 1811:2007. Peraturan ini berlaku efektif mulai 1 April 2010

Pakaian pelindung, berfungsi untuk melindungi badan dari terpaan angin tetapi juga melindungi badan pada saat jatuh. Untuk itu gunakan celana panjang tebal, serta jaket yang tebal. Akan lebih baik kalau menggu-nakan pakaian khusus untuk pengendara sepeda motor yang dilengkapi dengan padding di siku, lutut, bahu yang berfungsi untuk meredam benturan dan pelindung tulang kering yang bisa dibeli secara terpisah

Mobil

Mobil juga mempunyai risiko besar terhadap kecelakaan baik bagi pengemudi maupun penumpang lainnya meskipun terlindungi oleh bodi mobil yang kuat. Untuk itu mobil perlu dilengkapi teknologi keselamatan dan keamanan bagi penumpangnya.

AirBag Sistem, merupakan perangkat lunak cadangan untuk keamanan diri, yang dikembangkan berdasarkan Secure Back 3. Perangkat ini merupakan salah satu standar teknologi keselamatan pengguna mobil yang harus ada untuk menghindari resiko kecelakaan yang fatal bagi penggunanya.

Indonesia belum memiliki SNI terkait perangkat ini, namun dapat diacu dari standar internasional ISO (ISO 12097-1:2002, Road vehicles -- Airbag components -- Part 1: Vocabulary; ISO 12097-2:1996, Road vehicles -- Airbag components -- Part 2: Testing of airbag modules; ISO 12097-3:2002, Road vehicles -- Airbag components -- Part 3: Testing of inflator assemblies).

Sabuk Pengaman (Safety Belt), merupakan salah satu dari standar keselamatan. Perangkat ini yang harus terdapat pada mobil terutama untuk kursi jok depan. Fungsinya untuk menjaga posisi tubuh kita jika ada hentakan akibat pengereman mendadak, selain untuk mematuhi peraturan lalu lintas. Standar SNI terkait

sabuk pengaman adalah ; SNI 09-4097-1996, Sabuk pengaman untuk kendaraan bermotor, SNI 09-4015-1996, Mutu dan cara uji sabuk untuk sabuk pengaman kendaraan bermotor

Kewajiban untuk menggunakan sabuk pengaman bagi pengendara roda empat diberlakukan mulai tanggal 5 November 2003. Ketetapan tersebut sesuai dengan Keputusan Menteri Perhubungan No. 85 tahun 2002.

Di Indonesia pada saat ini sudah ada beberapa regulasi terkait SNI keselamatan pengendara kendaraan bermotor

SNI tidak hanya mengatur standar untuk kendaraan dan penunjangnya, tetapi juga perlengkapan keamanan bagi pengendara

Perlindungan keselamatan bagi pengendara kendaraan bermotor sangatlah penting, di Indonesia angka kecelakaan lalu lintas naik tiap tahunnya dikarenakan kurang mengertinya para pengendara akan pentingnya standar keselamatan

Informasi SNI terseleksi (Selective Disemination of SNI Information)Edisi April 2013

Kaca pengaman

Jenis kaca mobil dibuat dengan memperhatikan aspek perlindungan yang sangat baik dibandingkan kaca biasa, karena jika saat kaca mobil mengalami kerusakan seperti pecah akibat kecelakaan maka mampu meminimalkan cedera bagi penumpang mobil tersebut.

Jenis kaca mobil terdiri dari kaca pengaman diperkeras (Tempered safety glass ) dan kaca penga-man berlapis (Laminated safety glass).

Kaca pengaman diperkeras untuk kendaraan bermotor, yaitu kaca yang telah diperkeras, diolah melalui proses pemanasan dengan suhu yang ekstrim dan proses pendinginan yang cepat, apabila pecah akan berkeping-keping dalam bentuk kristal dengan bagian tepi pecahan tersebut tumpul sehingga dapat menghilangkan aspek bahaya bagi penumpang mobil. Pecahnya jenis kaca mobil ini jika tertembus benda tajam yang melebihi seper-enam tebal kaca tersebut.

Jenis kaca ini biasa dipasang pada kaca samping dan belakang mobil karena jika terjadi benturan dari samping atau belakang, kaca tidak akan mudah pecah. Ada beberapa perkecualian untuk kendaraan bus, bila bus dalam keadaan bahaya, kaca samping akan dengan mudah dipecahkan dengan memakai alat pemecah yang biasanya ditempelkan pada dinding bus.

Kaca pengaman berlapis untuk kendaraan bermotor, yaitu suatu kaca pengaman yang terdiri dari dua lembar kaca atau lebih yang direkatkan satu sama lain dengan menggunakan satu atau lebih lapisan plastik (polyvinyl butiral film) yang tembus pandang baik berwarna atau tidak, yang apabila pecah, pecahannya akan tetap melekat pada lapisan plastik tersebut.

Kaca ini digunakan untuk mencegah adanya benturan atau jatuh dan hancur terhadap penumpang karena pecahan kaca menempel pada lembaran film. Kaca depan dan kaca untuk atap mobil biasanya menggunakan jenis kaca ini.

Kebijakan SNI wajib terhadap produk kaca pengaman kendaraan bermotor tertuang dalam Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) Nomor 34/M-IND/PER/4/2007 tanggal 17 April 2007 tentang Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) Kaca Pengaman untuk Kendaraan Bermotor Secara Wajib dan mulai berlaku sembilan bulan setelah tanggal ditetapkan.

Safety Riding

Kebijakan SNI wajib itu berlaku terhadap dua jenis produk kaca pengaman kendaraan bermotor, yaitu Kaca Pengaman Diperkeras (Tempered Safety Glass) untuk Kendaraan Bermotor (SNI 15-0048-2005) dan Kaca Pengaman Berlapis (Laminated Safety Glass) untuk Kendaraan Bermotor (SNI 15-1326-2005).

Lembaga Penilaian Kesesuaian (LPK)Untuk menjamin keselamatan dan keamanan, maka tentunya sistem dan peralatan pendukung keselamatan tersebut perlu diuji dan disertifikasi secara berkala oleh lembaga penilaian kesesuaian (laboratorium penguji dan lembaga sertifikasi produk). Informasi lebih lengkap mengenai lembaga penilaian kesesuaian dapat diakses melalui: http:\\sisni.bsn.go.id

Page 2: SNI & Safety

Memenuhi kebutuhan

perlindungan keselamatan dan

keamanan pengendara dan

penumpang kendaraan

bermotor adalah kunci untuk

memastikan masa depan yang lebih

aman demi keselamatan

bersama.

SNI & Safety

Menjamin keselamatan dan keamanan pengendara kendaraan bermotorPengendara kendaraan bermotor mempunyai resiko yang besar terhadap kecelakaan. Oleh sebab itu, perlu adanya sistem perlindungan terhadap pengendara baik di dalam kendaraan itu sendiri maupun perlengkapan pendukung lainnya.

Untuk mengatur persyaratan minimum kelayakan sistem keselamatan dan keamanan pada kendaraan bermotor, perlu adanya standar, di Indonesia dikenal dengan Standar Nasional Indonesia (SNI).

Tahukah anda apa standar SNI ?Standar SNI satu-satunya standar yang berlaku secara nasional di Indonesia. SNI dirumuskan oleh Panitia Teknis dan ditetapkan oleh BSN.

Mengapa SNI ?Standar SNI, khususnya terkait kendaraan bermotor, dibuat untuk melindungi pengendara kendaraan bermotor terhadap segala resiko yang mengancam keselamatan dan keamanan pengendara tersebut.

Cakupan di dalam standar ini diharapkan dapat melindungi pengemudi dan penumpang di dalam kendaraan tersebut secara langsung terhadap kemungkinan yang dapat mencederai mereka.

Hal ini merupakan hak dan bentuk perlindungan terhadap konsumen. Perlindungan keselamatan dan keamanan pengendara dan penumpang kendaraan bermotor adalah kunci untuk memastikan masa depan yang lebih aman demi keselamatan bersama.

Siapa yang diuntungkan dari standar SNI keselamatan dan keamanan berkendara ?Bagi pengendara, dengan memakai kendaran dan perlengkapan yang sudah memenuhi standar, pengendara akan merasa aman dan terlindungi.

Bagi produsen, adanya kepercayaan dari konsumen apabila produk dan sistem manajemennya memenuhi standar kualitas

Bagi pemerintah atau regulator, dapat menjadikan SNI sebagai acuan dalam menetapkan suatu regulasi untuk melindungi masyarakat.

Apa standar SNI Keselamatan dan Keamanan penggunaan kendaraan bermotor ?Kendaraan bermotor terbagi menjadi dua jenis kendaraan, yaitu kendaraan bermotor roda dua (sepeda motor) dan kendaraan bermotor roda empat (mobil). Setiap jenis kendaraan tersebut, memiliki standar keselamatan dan keamanannya sendiri.

Sepeda motor

Karena hanya memiliki dua roda dan tidak dilengkapi dengan rumah-rumah/karoseri, maka untuk melindungi pemakainya, pengendara sepeda motor harus menggunakan pakaian dan perlengkapan perlindungan tubuh yang bisa melindungi pengendara dalam kecelakaan ataupun terhadap cuaca.

Helm, salah satu perlengkapan yang wajib diguna-kan. Standar Helm SNI 1811:2007, dan amandemen-nya SNI 1811:2007/Amd:2010 menetapkan spesifikasi teknis untuk helm pelindung yang digunakan oleh pengendara atau penumpang kendaraan bermotor roda dua, meliputi klasifikasi helm standar terbuka (open face) dan helm standar tertutup (full face).

Syarat mutu meliputi persyaratan umum (material dan konstruksi) dan syarat unjuk kerja.

Pada produk helm harus dicantumkan merek atau logo, nama perusahaan, tipe/model, ukuran dan kode SNI yang di-embos.

Standar ini sudah dibelakukan wajib sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian No. 40/M-IND/PER/6/2008 tanggal 25 Juni 2008 tentang SNI Wajib Helm Pengendara Bermotor Roda Dua dengan nomor HS 6506.10.10.00 dan Nomor SNI 1811:2007. Peraturan ini berlaku efektif mulai 1 April 2010

Pakaian pelindung, berfungsi untuk melindungi badan dari terpaan angin tetapi juga melindungi badan pada saat jatuh. Untuk itu gunakan celana panjang tebal, serta jaket yang tebal. Akan lebih baik kalau menggu-nakan pakaian khusus untuk pengendara sepeda motor yang dilengkapi dengan padding di siku, lutut, bahu yang berfungsi untuk meredam benturan dan pelindung tulang kering yang bisa dibeli secara terpisah

Mobil

Mobil juga mempunyai risiko besar terhadap kecelakaan baik bagi pengemudi maupun penumpang lainnya meskipun terlindungi oleh bodi mobil yang kuat. Untuk itu mobil perlu dilengkapi teknologi keselamatan dan keamanan bagi penumpangnya.

AirBag Sistem, merupakan perangkat lunak cadangan untuk keamanan diri, yang dikembangkan berdasarkan Secure Back 3. Perangkat ini merupakan salah satu standar teknologi keselamatan pengguna mobil yang harus ada untuk menghindari resiko kecelakaan yang fatal bagi penggunanya.

Indonesia belum memiliki SNI terkait perangkat ini, namun dapat diacu dari standar internasional ISO (ISO 12097-1:2002, Road vehicles -- Airbag components -- Part 1: Vocabulary; ISO 12097-2:1996, Road vehicles -- Airbag components -- Part 2: Testing of airbag modules; ISO 12097-3:2002, Road vehicles -- Airbag components -- Part 3: Testing of inflator assemblies).

Sabuk Pengaman (Safety Belt), merupakan salah satu dari standar keselamatan. Perangkat ini yang harus terdapat pada mobil terutama untuk kursi jok depan. Fungsinya untuk menjaga posisi tubuh kita jika ada hentakan akibat pengereman mendadak, selain untuk mematuhi peraturan lalu lintas. Standar SNI terkait

sabuk pengaman adalah ; SNI 09-4097-1996, Sabuk pengaman untuk kendaraan bermotor, SNI 09-4015-1996, Mutu dan cara uji sabuk untuk sabuk pengaman kendaraan bermotor

Kewajiban untuk menggunakan sabuk pengaman bagi pengendara roda empat diberlakukan mulai tanggal 5 November 2003. Ketetapan tersebut sesuai dengan Keputusan Menteri Perhubungan No. 85 tahun 2002.

Faktor penentu keselamatan dan keamanan pengendara sepeda motor sangat beragam. Dengan pesatnya jumlah pengguna sepeda motor, maka perlu benar-benar diperhatikan standar keselamatan dan keamanannya. Standar SNI terkait dengan keselamatan dan keamanan sepeda motor yaitu :

SNI untuk kendaraan roda dua:SNI 0101:2012 Ban sepeda motorSNI 2770.1:2009 Kaca spion untuk kendaraan bermotor kategori M dan N SNI 2770.2:2009 Kaca spion untuk kendaraan bermotor kategori LSNI 6700:2012 Ban dalam kendaraan bermotor SNI 09-1401-1989 Kaca spion kendaraan bermotor, Cara uji daya pantulSNI 09-1641-1989 Pedal rem kendaraan bermotor roda dua SNI 09-1880-1990 Handel kopling dan handel rem sepeda motor dari paduan aluminium SNI 09-0143-1987 Kampas rem kendaraan bermotor. Klasifikasi, dimensi dan koefisien gesek

SNI 09-4404-1997 Cara uji pengereman sepeda motor SNI 09-4408-1997 Selang rem hidrolik untuk kendaraan bermotor SNI untuk pengendara kendaraan roda dua:SNI 1811:2007 Helm Pengendara Kendaraan Bermotor Roda Dua & SNI 1811:2007/Amd:2010SNI 06-0250-1989 Mutu dan cara uji kulit sarung tangan dan jaket domba/kambingSNI 06-0486-1989 Kulit jaket dari kulit sapi, Mutu dan cara uji

SNI untuk pelengkap kendaraan roda dua:SNI 06-7069-2005 Minyak Pelumas Motor Bensin 4 LangkahSNI 0038 : 2009 AkiSNI 2769:2012 Minyak rem (brake fluid) untuk kendaraan bermotor

Keterangan: SNI berwarna merah adalah SNI yang diberlakukan secara wajib

Beberapa SNI terkait keselamatan dan keamanan kendaraan bermotor roda dua (sepeda motor)

Kaca pengaman

Jenis kaca mobil dibuat dengan memperhatikan aspek perlindungan yang sangat baik dibandingkan kaca biasa, karena jika saat kaca mobil mengalami kerusakan seperti pecah akibat kecelakaan maka mampu meminimalkan cedera bagi penumpang mobil tersebut.

Jenis kaca mobil terdiri dari kaca pengaman diperkeras (Tempered safety glass ) dan kaca penga-man berlapis (Laminated safety glass).

Kaca pengaman diperkeras untuk kendaraan bermotor, yaitu kaca yang telah diperkeras, diolah melalui proses pemanasan dengan suhu yang ekstrim dan proses pendinginan yang cepat, apabila pecah akan berkeping-keping dalam bentuk kristal dengan bagian tepi pecahan tersebut tumpul sehingga dapat menghilangkan aspek bahaya bagi penumpang mobil. Pecahnya jenis kaca mobil ini jika tertembus benda tajam yang melebihi seper-enam tebal kaca tersebut.

Jenis kaca ini biasa dipasang pada kaca samping dan belakang mobil karena jika terjadi benturan dari samping atau belakang, kaca tidak akan mudah pecah. Ada beberapa perkecualian untuk kendaraan bus, bila bus dalam keadaan bahaya, kaca samping akan dengan mudah dipecahkan dengan memakai alat pemecah yang biasanya ditempelkan pada dinding bus.

Kaca pengaman berlapis untuk kendaraan bermotor, yaitu suatu kaca pengaman yang terdiri dari dua lembar kaca atau lebih yang direkatkan satu sama lain dengan menggunakan satu atau lebih lapisan plastik (polyvinyl butiral film) yang tembus pandang baik berwarna atau tidak, yang apabila pecah, pecahannya akan tetap melekat pada lapisan plastik tersebut.

Kaca ini digunakan untuk mencegah adanya benturan atau jatuh dan hancur terhadap penumpang karena pecahan kaca menempel pada lembaran film. Kaca depan dan kaca untuk atap mobil biasanya menggunakan jenis kaca ini.

Kebijakan SNI wajib terhadap produk kaca pengaman kendaraan bermotor tertuang dalam Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) Nomor 34/M-IND/PER/4/2007 tanggal 17 April 2007 tentang Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) Kaca Pengaman untuk Kendaraan Bermotor Secara Wajib dan mulai berlaku sembilan bulan setelah tanggal ditetapkan.

Kebijakan SNI wajib itu berlaku terhadap dua jenis produk kaca pengaman kendaraan bermotor, yaitu Kaca Pengaman Diperkeras (Tempered Safety Glass) untuk Kendaraan Bermotor (SNI 15-0048-2005) dan Kaca Pengaman Berlapis (Laminated Safety Glass) untuk Kendaraan Bermotor (SNI 15-1326-2005).

Lembaga Penilaian Kesesuaian (LPK)Untuk menjamin keselamatan dan keamanan, maka tentunya sistem dan peralatan pendukung keselamatan tersebut perlu diuji dan disertifikasi secara berkala oleh lembaga penilaian kesesuaian (laboratorium penguji dan lembaga sertifikasi produk). Informasi lebih lengkap mengenai lembaga penilaian kesesuaian dapat diakses melalui: http:\\sisni.bsn.go.id

Page 3: SNI & Safety

Faktor utama dari keamanan berkendara t idak hanya di dukung oleh semua perlengkapan pada

kendaraan yang memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) , tetapi ditentukan juga oleh

peri laku pengemudi

SNI & Safety

Menjamin keselamatan dan keamanan pengendara kendaraan bermotorPengendara kendaraan bermotor mempunyai resiko yang besar terhadap kecelakaan. Oleh sebab itu, perlu adanya sistem perlindungan terhadap pengendara baik di dalam kendaraan itu sendiri maupun perlengkapan pendukung lainnya.

Untuk mengatur persyaratan minimum kelayakan sistem keselamatan dan keamanan pada kendaraan bermotor, perlu adanya standar, di Indonesia dikenal dengan Standar Nasional Indonesia (SNI).

Tahukah anda apa standar SNI ?Standar SNI satu-satunya standar yang berlaku secara nasional di Indonesia. SNI dirumuskan oleh Panitia Teknis dan ditetapkan oleh BSN.

Mengapa SNI ?Standar SNI, khususnya terkait kendaraan bermotor, dibuat untuk melindungi pengendara kendaraan bermotor terhadap segala resiko yang mengancam keselamatan dan keamanan pengendara tersebut.

Cakupan di dalam standar ini diharapkan dapat melindungi pengemudi dan penumpang di dalam kendaraan tersebut secara langsung terhadap kemungkinan yang dapat mencederai mereka.

Hal ini merupakan hak dan bentuk perlindungan terhadap konsumen. Perlindungan keselamatan dan keamanan pengendara dan penumpang kendaraan bermotor adalah kunci untuk memastikan masa depan yang lebih aman demi keselamatan bersama.

Siapa yang diuntungkan dari standar SNI keselamatan dan keamanan berkendara ?Bagi pengendara, dengan memakai kendaran dan perlengkapan yang sudah memenuhi standar, pengendara akan merasa aman dan terlindungi.

Bagi produsen, adanya kepercayaan dari konsumen apabila produk dan sistem manajemennya memenuhi standar kualitas

Bagi pemerintah atau regulator, dapat menjadikan SNI sebagai acuan dalam menetapkan suatu regulasi untuk melindungi masyarakat.

Apa standar SNI Keselamatan dan Keamanan penggunaan kendaraan bermotor ?Kendaraan bermotor terbagi menjadi dua jenis kendaraan, yaitu kendaraan bermotor roda dua (sepeda motor) dan kendaraan bermotor roda empat (mobil). Setiap jenis kendaraan tersebut, memiliki standar keselamatan dan keamanannya sendiri.

Sepeda motor

Karena hanya memiliki dua roda dan tidak dilengkapi dengan rumah-rumah/karoseri, maka untuk melindungi pemakainya, pengendara sepeda motor harus menggunakan pakaian dan perlengkapan perlindungan tubuh yang bisa melindungi pengendara dalam kecelakaan ataupun terhadap cuaca.

Helm, salah satu perlengkapan yang wajib diguna-kan. Standar Helm SNI 1811:2007, dan amandemen-nya SNI 1811:2007/Amd:2010 menetapkan spesifikasi teknis untuk helm pelindung yang digunakan oleh pengendara atau penumpang kendaraan bermotor roda dua, meliputi klasifikasi helm standar terbuka (open face) dan helm standar tertutup (full face).

Syarat mutu meliputi persyaratan umum (material dan konstruksi) dan syarat unjuk kerja.

Pada produk helm harus dicantumkan merek atau logo, nama perusahaan, tipe/model, ukuran dan kode SNI yang di-embos.

Standar ini sudah dibelakukan wajib sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian No. 40/M-IND/PER/6/2008 tanggal 25 Juni 2008 tentang SNI Wajib Helm Pengendara Bermotor Roda Dua dengan nomor HS 6506.10.10.00 dan Nomor SNI 1811:2007. Peraturan ini berlaku efektif mulai 1 April 2010

Pakaian pelindung, berfungsi untuk melindungi badan dari terpaan angin tetapi juga melindungi badan pada saat jatuh. Untuk itu gunakan celana panjang tebal, serta jaket yang tebal. Akan lebih baik kalau menggu-nakan pakaian khusus untuk pengendara sepeda motor yang dilengkapi dengan padding di siku, lutut, bahu yang berfungsi untuk meredam benturan dan pelindung tulang kering yang bisa dibeli secara terpisah

Mobil

Mobil juga mempunyai risiko besar terhadap kecelakaan baik bagi pengemudi maupun penumpang lainnya meskipun terlindungi oleh bodi mobil yang kuat. Untuk itu mobil perlu dilengkapi teknologi keselamatan dan keamanan bagi penumpangnya.

AirBag Sistem, merupakan perangkat lunak cadangan untuk keamanan diri, yang dikembangkan berdasarkan Secure Back 3. Perangkat ini merupakan salah satu standar teknologi keselamatan pengguna mobil yang harus ada untuk menghindari resiko kecelakaan yang fatal bagi penggunanya.

Indonesia belum memiliki SNI terkait perangkat ini, namun dapat diacu dari standar internasional ISO (ISO 12097-1:2002, Road vehicles -- Airbag components -- Part 1: Vocabulary; ISO 12097-2:1996, Road vehicles -- Airbag components -- Part 2: Testing of airbag modules; ISO 12097-3:2002, Road vehicles -- Airbag components -- Part 3: Testing of inflator assemblies).

Sabuk Pengaman (Safety Belt), merupakan salah satu dari standar keselamatan. Perangkat ini yang harus terdapat pada mobil terutama untuk kursi jok depan. Fungsinya untuk menjaga posisi tubuh kita jika ada hentakan akibat pengereman mendadak, selain untuk mematuhi peraturan lalu lintas. Standar SNI terkait

sabuk pengaman adalah ; SNI 09-4097-1996, Sabuk pengaman untuk kendaraan bermotor, SNI 09-4015-1996, Mutu dan cara uji sabuk untuk sabuk pengaman kendaraan bermotor

Kewajiban untuk menggunakan sabuk pengaman bagi pengendara roda empat diberlakukan mulai tanggal 5 November 2003. Ketetapan tersebut sesuai dengan Keputusan Menteri Perhubungan No. 85 tahun 2002.

Beberapa SNI Terkait Kemanan Kendaraan Roda Empat (Mobil)

SNI untuk kendaraan bermotor roda empat :SNI 0098 2012 Ban mobil penumpangSNI 7396:2008 Lampu mundur untuk kendaraan bermotor , kreta gandengan dan kereta tempelan SNI 7398:2008 Tempelan pemantul cahaya (retro reflector) kendaraan bermotor, kereta gandengan dan kereta SNI 7405:2008 Lampu utama untuk kendaran bermotor roda empat atau lebihSNI 7406 2008 Sandaran kepala, baik yang dimasukkan atau tidak pada kursi kendaraan bermotorSNI 7520:2009 Penghapus kaca (wiper) untuk kendraan bermotor kategori M, N, dan Q SNI 09-1249-1989 Perangkat rem kendaraan penumpang (sedan), Unjuk kerja SNI 09-1252-1989 Rem parkir kendaraan bermotor roda empat, Unjuk kerja SNI 09-1255-1989 Kampas rem pada sepatu rem, Cara uji kelekatan SNI 09-1488-1989 Perangkat rem dengan udara tekan, Penghubung (connection) untuk uji tekanan SNI 09-1489-1989 Perangkat rem, Penghubung (connection) untuk uji tekan hidrolis SNI 09-2772-1992 Sepatu rem dan pelat rem, Cara uji muai panas SNI 09-2775-1992 Kampas rem cakram dan kampas rem teromol untuk kendaraan bermotor, Cara uji massa jenis SNI 09-4080-1996 Kendaraan bermotor - Sistem rem hidrolik - Pipa, lubang berulir dan sambungan jantanSNI 09-4408-1997 Selang rem hidrolik untuk kendaraan bermotor SNI 15-0048-2005 Kaca pengaman dipekeras untuk kendaraan bermotor SNI 15-1326-2005 Kaca pengaman berlapis (laminated glass) untuk kendaraan bermotor

SNI untuk Pengendara kendaraan bermotor roda empat :SNI 09-4097-1996 Sabuk pengaman untuk kendaraan bermotor

SNI untuk pelengkap kendaraan bermotor roda empat :SNI 2769:2012 Minyak rem (brake fluid) untuk kendaraan bermotor

Keterangan:SNI berwarna merah adalah SNI yang diberlakukan secara wajib

Kaca pengaman

Jenis kaca mobil dibuat dengan memperhatikan aspek perlindungan yang sangat baik dibandingkan kaca biasa, karena jika saat kaca mobil mengalami kerusakan seperti pecah akibat kecelakaan maka mampu meminimalkan cedera bagi penumpang mobil tersebut.

Jenis kaca mobil terdiri dari kaca pengaman diperkeras (Tempered safety glass ) dan kaca penga-man berlapis (Laminated safety glass).

Kaca pengaman diperkeras untuk kendaraan bermotor, yaitu kaca yang telah diperkeras, diolah melalui proses pemanasan dengan suhu yang ekstrim dan proses pendinginan yang cepat, apabila pecah akan berkeping-keping dalam bentuk kristal dengan bagian tepi pecahan tersebut tumpul sehingga dapat menghilangkan aspek bahaya bagi penumpang mobil. Pecahnya jenis kaca mobil ini jika tertembus benda tajam yang melebihi seper-enam tebal kaca tersebut.

Jenis kaca ini biasa dipasang pada kaca samping dan belakang mobil karena jika terjadi benturan dari samping atau belakang, kaca tidak akan mudah pecah. Ada beberapa perkecualian untuk kendaraan bus, bila bus dalam keadaan bahaya, kaca samping akan dengan mudah dipecahkan dengan memakai alat pemecah yang biasanya ditempelkan pada dinding bus.

Kaca pengaman berlapis untuk kendaraan bermotor, yaitu suatu kaca pengaman yang terdiri dari dua lembar kaca atau lebih yang direkatkan satu sama lain dengan menggunakan satu atau lebih lapisan plastik (polyvinyl butiral film) yang tembus pandang baik berwarna atau tidak, yang apabila pecah, pecahannya akan tetap melekat pada lapisan plastik tersebut.

Kaca ini digunakan untuk mencegah adanya benturan atau jatuh dan hancur terhadap penumpang karena pecahan kaca menempel pada lembaran film. Kaca depan dan kaca untuk atap mobil biasanya menggunakan jenis kaca ini.

Kebijakan SNI wajib terhadap produk kaca pengaman kendaraan bermotor tertuang dalam Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) Nomor 34/M-IND/PER/4/2007 tanggal 17 April 2007 tentang Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) Kaca Pengaman untuk Kendaraan Bermotor Secara Wajib dan mulai berlaku sembilan bulan setelah tanggal ditetapkan.

Tempurung

Lapisan pengamanPeredam kejut

Bingkai helm

bantalanbantalan

tali pemegang bingkai dagu

Pelindung leher

Jaring Helm

Konstruksi dan Bagian-BagianHelm tertutup (full face)

Kebijakan SNI wajib itu berlaku terhadap dua jenis produk kaca pengaman kendaraan bermotor, yaitu Kaca Pengaman Diperkeras (Tempered Safety Glass) untuk Kendaraan Bermotor (SNI 15-0048-2005) dan Kaca Pengaman Berlapis (Laminated Safety Glass) untuk Kendaraan Bermotor (SNI 15-1326-2005).

Lembaga Penilaian Kesesuaian (LPK)Untuk menjamin keselamatan dan keamanan, maka tentunya sistem dan peralatan pendukung keselamatan tersebut perlu diuji dan disertifikasi secara berkala oleh lembaga penilaian kesesuaian (laboratorium penguji dan lembaga sertifikasi produk). Informasi lebih lengkap mengenai lembaga penilaian kesesuaian dapat diakses melalui: http:\\sisni.bsn.go.id

Page 4: SNI & Safety

SNI Resources

BSN websitewww.bsn.go.id

Publikasi Standardisasiwww.bsn.go.id/main/bsn/publikasi

Dokumen SNIhttp://sisni.bsn.go.id/

SNI Video http://www.youtube.com/user/snibsn

Facebook SNIwww.facebook.com/Pecinta Standar

Badan Standardisasi NasionalPusat Informasi dan Dokumentasi Standardisasi - BSN

Gd. Manggala Wanabakti Blok IV, Lt. 3

Jend. Gatot Subroto Street

Senayan Jakarta 10270 INDONESIA

Tel. +62 21 574 7043 / Fax. +62 21 574 7045

E-mail : [email protected]

Website : www.bsn.go.id

SNI & Safety

Menjamin keselamatan dan keamanan pengendara kendaraan bermotorPengendara kendaraan bermotor mempunyai resiko yang besar terhadap kecelakaan. Oleh sebab itu, perlu adanya sistem perlindungan terhadap pengendara baik di dalam kendaraan itu sendiri maupun perlengkapan pendukung lainnya.

Untuk mengatur persyaratan minimum kelayakan sistem keselamatan dan keamanan pada kendaraan bermotor, perlu adanya standar, di Indonesia dikenal dengan Standar Nasional Indonesia (SNI).

Tahukah anda apa standar SNI ?Standar SNI satu-satunya standar yang berlaku secara nasional di Indonesia. SNI dirumuskan oleh Panitia Teknis dan ditetapkan oleh BSN.

Mengapa SNI ?Standar SNI, khususnya terkait kendaraan bermotor, dibuat untuk melindungi pengendara kendaraan bermotor terhadap segala resiko yang mengancam keselamatan dan keamanan pengendara tersebut.

Cakupan di dalam standar ini diharapkan dapat melindungi pengemudi dan penumpang di dalam kendaraan tersebut secara langsung terhadap kemungkinan yang dapat mencederai mereka.

Hal ini merupakan hak dan bentuk perlindungan terhadap konsumen. Perlindungan keselamatan dan keamanan pengendara dan penumpang kendaraan bermotor adalah kunci untuk memastikan masa depan yang lebih aman demi keselamatan bersama.

Siapa yang diuntungkan dari standar SNI keselamatan dan keamanan berkendara ?Bagi pengendara, dengan memakai kendaran dan perlengkapan yang sudah memenuhi standar, pengendara akan merasa aman dan terlindungi.

Bagi produsen, adanya kepercayaan dari konsumen apabila produk dan sistem manajemennya memenuhi standar kualitas

Bagi pemerintah atau regulator, dapat menjadikan SNI sebagai acuan dalam menetapkan suatu regulasi untuk melindungi masyarakat.

Apa standar SNI Keselamatan dan Keamanan penggunaan kendaraan bermotor ?Kendaraan bermotor terbagi menjadi dua jenis kendaraan, yaitu kendaraan bermotor roda dua (sepeda motor) dan kendaraan bermotor roda empat (mobil). Setiap jenis kendaraan tersebut, memiliki standar keselamatan dan keamanannya sendiri.

Sepeda motor

Karena hanya memiliki dua roda dan tidak dilengkapi dengan rumah-rumah/karoseri, maka untuk melindungi pemakainya, pengendara sepeda motor harus menggunakan pakaian dan perlengkapan perlindungan tubuh yang bisa melindungi pengendara dalam kecelakaan ataupun terhadap cuaca.

Helm, salah satu perlengkapan yang wajib diguna-kan. Standar Helm SNI 1811:2007, dan amandemen-nya SNI 1811:2007/Amd:2010 menetapkan spesifikasi teknis untuk helm pelindung yang digunakan oleh pengendara atau penumpang kendaraan bermotor roda dua, meliputi klasifikasi helm standar terbuka (open face) dan helm standar tertutup (full face).

Syarat mutu meliputi persyaratan umum (material dan konstruksi) dan syarat unjuk kerja.

Pada produk helm harus dicantumkan merek atau logo, nama perusahaan, tipe/model, ukuran dan kode SNI yang di-embos.

Standar ini sudah dibelakukan wajib sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian No. 40/M-IND/PER/6/2008 tanggal 25 Juni 2008 tentang SNI Wajib Helm Pengendara Bermotor Roda Dua dengan nomor HS 6506.10.10.00 dan Nomor SNI 1811:2007. Peraturan ini berlaku efektif mulai 1 April 2010

Pakaian pelindung, berfungsi untuk melindungi badan dari terpaan angin tetapi juga melindungi badan pada saat jatuh. Untuk itu gunakan celana panjang tebal, serta jaket yang tebal. Akan lebih baik kalau menggu-nakan pakaian khusus untuk pengendara sepeda motor yang dilengkapi dengan padding di siku, lutut, bahu yang berfungsi untuk meredam benturan dan pelindung tulang kering yang bisa dibeli secara terpisah

Mobil

Mobil juga mempunyai risiko besar terhadap kecelakaan baik bagi pengemudi maupun penumpang lainnya meskipun terlindungi oleh bodi mobil yang kuat. Untuk itu mobil perlu dilengkapi teknologi keselamatan dan keamanan bagi penumpangnya.

AirBag Sistem, merupakan perangkat lunak cadangan untuk keamanan diri, yang dikembangkan berdasarkan Secure Back 3. Perangkat ini merupakan salah satu standar teknologi keselamatan pengguna mobil yang harus ada untuk menghindari resiko kecelakaan yang fatal bagi penggunanya.

Indonesia belum memiliki SNI terkait perangkat ini, namun dapat diacu dari standar internasional ISO (ISO 12097-1:2002, Road vehicles -- Airbag components -- Part 1: Vocabulary; ISO 12097-2:1996, Road vehicles -- Airbag components -- Part 2: Testing of airbag modules; ISO 12097-3:2002, Road vehicles -- Airbag components -- Part 3: Testing of inflator assemblies).

Sabuk Pengaman (Safety Belt), merupakan salah satu dari standar keselamatan. Perangkat ini yang harus terdapat pada mobil terutama untuk kursi jok depan. Fungsinya untuk menjaga posisi tubuh kita jika ada hentakan akibat pengereman mendadak, selain untuk mematuhi peraturan lalu lintas. Standar SNI terkait

sabuk pengaman adalah ; SNI 09-4097-1996, Sabuk pengaman untuk kendaraan bermotor, SNI 09-4015-1996, Mutu dan cara uji sabuk untuk sabuk pengaman kendaraan bermotor

Kewajiban untuk menggunakan sabuk pengaman bagi pengendara roda empat diberlakukan mulai tanggal 5 November 2003. Ketetapan tersebut sesuai dengan Keputusan Menteri Perhubungan No. 85 tahun 2002.

Kaca pengaman

Jenis kaca mobil dibuat dengan memperhatikan aspek perlindungan yang sangat baik dibandingkan kaca biasa, karena jika saat kaca mobil mengalami kerusakan seperti pecah akibat kecelakaan maka mampu meminimalkan cedera bagi penumpang mobil tersebut.

Jenis kaca mobil terdiri dari kaca pengaman diperkeras (Tempered safety glass ) dan kaca penga-man berlapis (Laminated safety glass).

Kaca pengaman diperkeras untuk kendaraan bermotor, yaitu kaca yang telah diperkeras, diolah melalui proses pemanasan dengan suhu yang ekstrim dan proses pendinginan yang cepat, apabila pecah akan berkeping-keping dalam bentuk kristal dengan bagian tepi pecahan tersebut tumpul sehingga dapat menghilangkan aspek bahaya bagi penumpang mobil. Pecahnya jenis kaca mobil ini jika tertembus benda tajam yang melebihi seper-enam tebal kaca tersebut.

Jenis kaca ini biasa dipasang pada kaca samping dan belakang mobil karena jika terjadi benturan dari samping atau belakang, kaca tidak akan mudah pecah. Ada beberapa perkecualian untuk kendaraan bus, bila bus dalam keadaan bahaya, kaca samping akan dengan mudah dipecahkan dengan memakai alat pemecah yang biasanya ditempelkan pada dinding bus.

Kaca pengaman berlapis untuk kendaraan bermotor, yaitu suatu kaca pengaman yang terdiri dari dua lembar kaca atau lebih yang direkatkan satu sama lain dengan menggunakan satu atau lebih lapisan plastik (polyvinyl butiral film) yang tembus pandang baik berwarna atau tidak, yang apabila pecah, pecahannya akan tetap melekat pada lapisan plastik tersebut.

Kaca ini digunakan untuk mencegah adanya benturan atau jatuh dan hancur terhadap penumpang karena pecahan kaca menempel pada lembaran film. Kaca depan dan kaca untuk atap mobil biasanya menggunakan jenis kaca ini.

Kebijakan SNI wajib terhadap produk kaca pengaman kendaraan bermotor tertuang dalam Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) Nomor 34/M-IND/PER/4/2007 tanggal 17 April 2007 tentang Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) Kaca Pengaman untuk Kendaraan Bermotor Secara Wajib dan mulai berlaku sembilan bulan setelah tanggal ditetapkan.

Kebijakan SNI wajib itu berlaku terhadap dua jenis produk kaca pengaman kendaraan bermotor, yaitu Kaca Pengaman Diperkeras (Tempered Safety Glass) untuk Kendaraan Bermotor (SNI 15-0048-2005) dan Kaca Pengaman Berlapis (Laminated Safety Glass) untuk Kendaraan Bermotor (SNI 15-1326-2005).

Lembaga Penilaian Kesesuaian (LPK)Untuk menjamin keselamatan dan keamanan, maka tentunya sistem dan peralatan pendukung keselamatan tersebut perlu diuji dan disertifikasi secara berkala oleh lembaga penilaian kesesuaian (laboratorium penguji dan lembaga sertifikasi produk). Informasi lebih lengkap mengenai lembaga penilaian kesesuaian dapat diakses melalui: http:\\sisni.bsn.go.id