Ppt Safety

37
PROGRAM KERJA PATIENT SAFETY

description

-

Transcript of Ppt Safety

Page 1: Ppt Safety

PROGRAM KERJA PATIENT SAFETY

Page 2: Ppt Safety

Sebelum pemberian

obat

Sebelum transfusi darah

atau produk darah lainnya

Sebelum mengambil darah dan spesimen lain untuk keperluan

pemeriksaan

Sebelum memberikan

perawatan atau prosedur pelayanan

1. MELAKUKAN IDENTIFIKASI PASIEN SECARA BENAR

Page 3: Ppt Safety

1.Identifikasi pasien dilakukan mulai saat pasien mendaftar, memperoleh pelayanan sampai pasien pulang

2.Pasien diidentifikasi menggunakan dua identitas pasien :- Nama lengkap pasien- Tanggal lahir pasien

GELANG IDENTITAS PASIEN

Page 4: Ppt Safety

1. Verifikasi oleh dua orang petugas, menggunakan checklist pemeberian transfusi darah

2. Sebelum memulai transfusi darah atau produk darah :a. Cocokkan kantong darah atau produk darah dengan :- Instruksi dokter di rekam medik- Form permintaan transfusi darah- Kartu labelb. Cocokkan kantong darah atau produk darah dengan identitas pasien

3. Jika memungkinkan, libatkan pasien dengan mengkofirmasi identitas dan golongan darah

4. Dokumentasikan tanggal dan jam transfusi darah akan diberikan

IDENTIFIKASI PASIEN SAAT MELAKUKAN TRANSFUSI DARAH

Page 5: Ppt Safety

1. Identifikasi pada pasien yang tidak mungkin dipasang gelang identitas misalnya :- Pasien yang tidak memiliki ekstremitas- Pada pasien luka bakar gelang dipasangkan pada tali yang dikalungkan di leher pasien atau identifikasi menggunakan foto pasien

2. Identifikasi pada pasien psikiatri yang tidak memungkinkan untuk dipasang gelang identitas adalah dengan mencocokkan foto pasien

3. Proses dokumentasi foto pasien dilakukan di IGD dan di Customer care4. Dokumentasi foto pasien yang menjalani operasi wajah dalam beberapa tahap

dilakukan oleh dokter yang melakukan operasi5. Pasien dari RS lain yang akan melakukan pemeriksaan dan sudah memakai

gelang identitas RS yang merujuk, teteap dipertahankan. Bila pemeriksaan mengharuskan pemasangan gelang identitas, dipasang gelang identitas baru.

IDENTIFIKASI PASIEN YANG TIDAK MEMUNGKINKAN PEMASANGAN GELANG IDENTITAS

Page 6: Ppt Safety

PROSEDUR PEMASANGAN IDENTITAS PASIEN

• Setiap pasien yang terdaftar di IGD dan P3RN yang akan dirawat harus dikenakan gelang identitas pasien

• Label pada gelang identitas pasien memuat 4 (empat) identitas, yaitu nama lengkap di sisi kiri atas, tanggal lahir (usia) di sisi kiri bawah, jenis kelamin (P) untuk perempuan dan (L) untuk laki-laki di sisi kanan bawah, dan nomor rekam medik di sisi kanan atas.

• Gelang diperoleh di bagian pendaftaran IGD dan P3RN dan langsung dipakaikan kepada pasien.

• Dokter atau perawat yang menangani pasien memastikan gelang tetap terpasang dan dalam kondisi baik selama masa perawatan di IGD ataupun ruang rawat inap.

• Bila selama perawatan di ruang rawat inap gelang rusak, dokter atau perawat mengajukan pembuatan gelang baru ke Bagian Admisi/ P3RN dan mengenakannya pada pasien.

• Pasien yang telah diperbolehkan pulang, gelang identitas dilepas oleh perawat.

Page 7: Ppt Safety

Gelang Kuning •Risiko tinggi jatuh

Gelang Merah •Alergi

Gelang Ungu •Tidak dilakukan resusitasi

Gelang Abu-abu •Terpasang implant radioaktif

Gelang Putih •Keterbatasan ekstremitas

GELANG RISIKO

Page 8: Ppt Safety

PENILAIAN RISIKO JATUH PADA PASIEN ANAK DENGAN SKALA HUMPTY DUMPTY

Page 9: Ppt Safety
Page 10: Ppt Safety
Page 11: Ppt Safety
Page 12: Ppt Safety

PENILAIAN RISIKO JATUH PASIEN DEWASA DENGAN SKALA JATUH MORSE

Page 13: Ppt Safety
Page 14: Ppt Safety
Page 15: Ppt Safety

PENILAIAN RISIKO JATUH PADA PASIEN GERIATRI

Page 16: Ppt Safety
Page 17: Ppt Safety
Page 18: Ppt Safety

Komunikasi akurat, lengkap, dimengerti, tidak duplikasi, dan tepat kepada penerima informasi mengurangi kesalahan dan untuk meningkatkan keselamatan pasien

Menggunakan tulisan, verbal, atau elektronik

2. MENINGKATKAN KOMUNIKASI EFEKTIF

Page 19: Ppt Safety

Komunikasi verbal dengan Read Back, Write Down,

Confirmation / TBaK (Tulis, Baca, Konfirmasi)

Melaporkan kondisi pasien dengan SBAR (Situation – Backround – Assesment –

Recommendation)

KOMUNIKASI ANTAR PETUGAS

Page 20: Ppt Safety

READ BACK / TBaK (baca “tebak”)

Kapan ?•Saat dokter memberi instruksi verbal•Saat menerima telepon yang melaporkan hasil kritis

Bagaimana ?•Tenaga kesehatan yang menerima instruksi verbal (telepon / lisan / melaporkan hasil kritis)Tulis / T pesan dari pengirim di catatan terintegrasi dalam rekam medik pasien :•Tanggal dan jam pesan diterima•Dosis obat yang akan diberikan dan waktu pemberian harus spesifik untuk menghindari salah penafsiran / hasil kritis yang dilaporkan

Page 21: Ppt Safety

Setelah pesan dituliskan,•Bacakan / Ba (read back) ke pengirim pesan dan Konfirmasi / K (Confirmation) untuk konfirmasi kebenaran pesan yang dituliskan, termasuk :•Nama lengkap pasien, tanggal lahir, dan diagnosis•Tulis nama dokter yang memberikan pesan•Tulis nama da tanda tangan petugas yang menerima pesan•Dokter pengirim pesan akan menandatangani catatan pesan yang ditulis penerima pesan sebagai tanda persetujuan dalam waku 1 x 24 jam

READ BACK / TBaK (baca “tebak”)

Page 22: Ppt Safety

Pelaporan Hasil Kritis dan Pemeriksaan Cito

1. Proses penyampaian hasil kritis kepada dokter yang merawat pasien2. Nilai / Hasil Kritis (critical values / result) adalah hasil pemeriksaan diagnostik/ penunjang yang memerlukan penanganan segera3. Proses penyampaian nilai hasil pemeriksaan yang memerlukan penanganan segera dan harus dilaporkan ke DPJP dalam waktu kurang dari 1 (satu) jam

Page 23: Ppt Safety

•Pelaporan hasil kritis disampaikan dari unit Laboratorium, Radiologi, Perawatan yang melakukan perekaman EKG ke Unit Rawat Inap, Unit Rawat Jalan, dan IGD.•Petugas yang melaporkan hasil kritis harus mencatat TANGGAL dan WAKTU menelpon, NAMA LENGKAP PETUGAS KESEHATAN YANG DIHUBUNGI DAN NAMA LENGKAP YANG MENELPON.•Pemeriksaan cito adalah pemeriksaan yang harus segera disampaikan hasilnya baik normal maupun abnormal kepada DPJP yang merawat pasien.

Page 24: Ppt Safety

Tenaga kesehatan yang akan melaporkan kondisi pasien / hasil lab yang kritis

Serah terima pasien bermasalah / saat operan jaga

Melaporkan kondisi pasien dengan SBAR

Page 25: Ppt Safety

S Tn Ari Gunadi, 80 tahun, mengalami gangguan pernafasan

B Pasien MRS 2 hari yang lalu dengan Riwayat Pneumothorax. Saturasi O2 turun dari 95% menjadi 85% dengan oksigen 2 liter/menit, non-rebreather

A Pada auskultasi, suara napas menurun di sebelah kanan dengan pergeseran trakea, tampaknya terjadi peningkatan distress

R Mohon dokter segera dating, mungkin pasien butuh chest tube

Contoh Penggunaan SBAR saat Melaporkan Pasien Kritis Bedah

Page 26: Ppt Safety

S Ny. Ani Liliana, 60 tahun, dengan Acute Confusional State hiperaktif, aka dibawa pulang paksa oleh anak pertama. Namun anak bungsu pasien yang baru dating menolak membawa pulang paksa

B Biasanya pasien terkontrol dengan haloperidol tetes 2 kali sehari, terakhir diberikan pukul 10 pagi ini. Obat-obat sudah di retur ke depo farmasi

A Saya khawatir dengan kelanjutan obat penenang pasienR Bila pasien tidak jadi pulang pastikan obat dimintakan kembali dan pasien

mendapat obat haldol tetes pukul 22.00 malam ini.

Bila pasien jadi dibawa pulang paksa yakinkan bahwa obat haldol tetesnya disertakan dan diberikan oleh keluarga di rumah pukul 22.00 malam ini.

Contoh Penggunaan SBAR Saat Operan Jaga IGD / Psikiatri / Geriatri

Page 27: Ppt Safety

S Pasien tampaknya mengalami impending rupture uteri, Dok

B VBAC, dense epidural, nyeri hebat terus menerus, komplit

ASaya khawatir ada yang salah, DokR Saya pikir pasien perlu segera dilakukan

section secaria. Apakah Dokter dapat segera datang?

Contoh Penggunaan SBAR di ObsGyn

Page 28: Ppt Safety

SPEAK UP

KOMUNIKASI DENGAN MELIBATKAN PASIEN

Page 29: Ppt Safety

CONTOH OBAT HIGH ALERT

Elektrolit pekat• KCl 7,45%• Natrium

bikarbonat 8,4 %

• Magnesium sulfat 20%

• NaCl 3%

Insulin Heparin Antineoplastik

3. MENINGKATKAN KEAMANAN PENGGUNAAN OBAT YANG MEMBUTUHKAN KEWASPADAAN TINGGI (HIGH ALERT

MEDICATION)

Page 30: Ppt Safety

Sistem pendanaan lokasi operasi

yang mudah dan

cepat dikenal serta

melibatkan pasien dalam

prosesnya

Menggunakan daftar tilik atau proses lainnya untuk

verifikasi pra

operasi

Seluruh anggota

tim operasi melakukan komunikasi

secara aktif dan

mendokumentasikan prosedur time out

sesaat sebelum

mulai operasi

Prosedur dan

kebijakan dikembangkan untuk membuat proses, berjalan seragam

4. MEMASTIKAN BENAR LOKASI, BENAR PROSEDUR, BENAR PASIEN OPERASI

Page 31: Ppt Safety

Benar lokasi dan sisi operasiBenar prosedur operasi

Benar pasien

4. MEMASTIKAN BENAR LOKASI, BENAR PROSEDUR, BENAR PASIEN OPERASI

Page 32: Ppt Safety

UNIVERSAL PROTOKOL

Prosedur yang mengutamakan komunikasi aktif untuk mencegah terjadinya :

1. Kesalahan lokasi dan sisi prosedur

2. Kesalahan prosedur

3. Prosedur pada pasien yang tidak tepat

Proses utama pada Protokol Universal :

1. Penandaan lokasi operasi di ruang rawat, melibatkan pasien oleh operator

2. Proses verifikasi pra operasi/ prosedur invasif

3. Proses time out yang dilakukan sesaat sebelum operasi/ prosedur invasif dimulai

Page 33: Ppt Safety

Petugas melakukan kebersihan tangan sesuai 6 langkah dari WHO

Menggunakan APD sesuai dengan indikasi

Menerapkan etika batuk / bersin

5. MENURUNKAN RISIKO INFEKSI RUMAH SAKIT

Page 34: Ppt Safety

• Program implementasi inisial assessment risiko jatuh, re-assesment terhadap pasien risiko jatuh dan pasien saat terindikasi perubahan kondisi, karena pengobatan

• Program monitoring terhadap implementasi penurunan risiko pasien jatuh• Program monitoring terhadap laporan pasien jatuh• Pembuatan prosedur dan kebijakan yang mendukung program penurunan

risiko pasien jatuh• Semua pasien rawat inap dan rawat jalan dinilai risiko jatuhnya dan

penilaian diulang jika diindikasikan terjadi perubahan kondisi pasien atau pengobatan

• Penilaian risiko jatuh pada Pasien Dewasa dengan Skala Jatuh Morse• Penilaian risiko jatuh pada Pasien Anak dengan Skala Humpty Dumpty• Penilaian risiko jatuh pada Pasien Geriatri

6. MENURUNKAN RISIKO CEDERA KARENA JATUH

Page 35: Ppt Safety

Pakaikan gelang risiko jatuh berwarna kuning. Pasang tanda risiko jatuh segitiga warna kuning pada bed

pasien

Lakukan intervensi jatuh

standar

Berikan brosur edukasi jatuh

Strategi mencegah jatuh dengan

penilaian jatuh yang lebih detil

Pasien ditempatkan dekat

nurse station

Handrail mudah dijangkau pasien

dan kokoh

INTERVENSI JATUH RISIKO TINGGI

Page 36: Ppt Safety

Identifikasi

pasien yang

mempunyai risiko

Edukasi

Risk assessment

Data pasien jatuh

PROGRAM SPECIFIC TRACER

Page 37: Ppt Safety

1. Bagaimana cara Anda melakukan identifikasi pasien?•Jawab : IK Identifikasi pasien2. a. Apa yang Anda lakukan setelah menyentuh lingkungan pasien?•Jawab : Mencuci tangan

b. Tolong perlihatkan bagaimana caranya Anda menggunakan hands rub•Jawab : SPO Kebersihan tangan3. Bagaimana Anda memastikan lokasi operasi pasien Anda sebelum operasi?•Jawab : Sesuai SPO Pendanaan Lokasi Operasi4. Tunjukkan bagaimana caranya Anda saat menerima instruksi verbal / per telepon•Jawab : IK Menerima Instruksi Verbal / Per telepon dengan TBaK5. Bagaimana proses melaporkan hasil kritis?•Jawaban : SPO Pelaporan Hasil Tes Kritis6. Bagaimana komunikasi saat Anda bertukar jaga dengan teman jaga dan menitipkan pasien yang bermasalah?•Jawaban : Penerapan SBAR sesuai SPO Komunikasi Efektif7. Apa yang dimaksudkan dengan universal protokol?•Jawab : SPO Keselamatan Operasi

PERTANYAAN TRACER