SNI 03-1976-1990

4
SNI 03-1976-1990 1 METODE KOREKSI UNTUK PENGUJIAN PEMADATAN TANAH YANG MENGANDUNG BUTIR KASAR BAB 1 DESKRIPSI 1.1 Maksud dan Tujuan 1.1.1 Maksud Metode ini berisi uraian tentang prosedur untuk mengoreksi nilai kepadatan maksimum yang didapat dari pengujian pemadatan yang dilakukan berdasarkan SNI 03-1743-1989 dan SNI 03-1741-1989, yaitu jika bahan berbutir kasar yang tertahan saringan no.4 berbeda dengan pengujian kepadatan di lapangan. 1.1.2 Tujuan Pengujian ini dimaksudkan untuk memperoleh angka koreksi bagi nilai kepadatan maksimum yang didapat dengan menggunakan metode menurut SNI 03-1742-1989 dan SNI 03-1748- 1989. 1.2 Ruang Lingkup Dipergunakan untuk menentukan derajat kepadatan dilapangan yang dicapai pada pekerjaan pemadatan bahan yang mengandung butir kasar tertahan saringan no.4 (4,75 mm). BAB 2 CARA PELAKSANAAN 2.1 Cara Koreksi 1) Tentukan besarnya kepadatan maksimum dm berdasarkan prosedur sebagai berikut : (1) Gunakan metode A atau B, yang tercantum dalam SNI 03-1743-1989 dan SNI 03-1742-1989, untuk bahan berbutir yang lewat saringan no.4 (4,75 mm). (2) Gunakan metode C atau D, yang tercantum dalam SNI 03-1743-1989 dan SNI 03-1742-1989 untuk bahan berbutir yang lewat saringan ¾” (19 mm). 2) Tentukan berat jenis curah (bulk) Gb bahan berbutir kasar yang tertahan saringan no.4 (4,75 mm) berdasarkan “Metode Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Kasar”, standar konsep SNI 03-1969-1990. 3) Tentukan kepadatan yang dicapai di lapangan berdasrkan standar yang berlaku dan terkait serta tentukan persentase butir kasar yang tertahan saringan no.4 (4,75 mm).

description

6614

Transcript of SNI 03-1976-1990

Page 1: SNI 03-1976-1990

SNI 03-1976-1990

1

METODE KOREKSI UNTUK PENGUJIAN PEMADATAN TANAH YANG MENGANDUNG BUTIR KASAR

BAB 1

DESKRIPSI

1.1 Maksud dan Tujuan

1.1.1 Maksud Metode ini berisi uraian tentang prosedur untuk mengoreksi nilai kepadatan maksimum yang didapat dari pengujian pemadatan yang dilakukan berdasarkan SNI 03-1743-1989 dan SNI 03-1741-1989, yaitu jika bahan berbutir kasar yang tertahan saringan no.4 berbeda dengan pengujian kepadatan di lapangan. 1.1.2 Tujuan Pengujian ini dimaksudkan untuk memperoleh angka koreksi bagi nilai kepadatan maksimum yang didapat dengan menggunakan metode menurut SNI 03-1742-1989 dan SNI 03-1748-1989. 1.2 Ruang Lingkup

Dipergunakan untuk menentukan derajat kepadatan dilapangan yang dicapai pada pekerjaan pemadatan bahan yang mengandung butir kasar tertahan saringan no.4 (4,75 mm).

BAB 2

CARA PELAKSANAAN

2.1 Cara Koreksi

1) Tentukan besarnya kepadatan maksimum ∂ dm berdasarkan prosedur sebagai berikut : (1) Gunakan metode A atau B, yang tercantum dalam SNI 03-1743-1989 dan SNI

03-1742-1989, untuk bahan berbutir yang lewat saringan no.4 (4,75 mm). (2) Gunakan metode C atau D, yang tercantum dalam SNI 03-1743-1989 dan SNI

03-1742-1989 untuk bahan berbutir yang lewat saringan ¾” (19 mm). 2) Tentukan berat jenis curah (bulk) Gb bahan berbutir kasar yang tertahan saringan

no.4 (4,75 mm) berdasarkan “Metode Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Kasar”, standar konsep SNI 03-1969-1990.

3) Tentukan kepadatan yang dicapai di lapangan berdasrkan standar yang berlaku dan terkait serta tentukan persentase butir kasar yang tertahan saringan no.4 (4,75 mm).

Page 2: SNI 03-1976-1990

SNI 03-1976-1990

2

2.2 Perhitungan

1) Apabila pemadatan di lapangan dan laboratorium menggunakan bahan yang sama, tetapi mengandung persentase butir kasar yang berbeda, maka nilai kepadatan maksimum dm yang didapat dari pengujian pemadatan cara A atau B, SNI 03-1743-1989 dan SNI 03-1742-1989 perlu dikoreksi menjadi ∂ dmk dengan rumus :

γ dmk = (1-p) γ dm + 0,9.p.Gb ……………………. (1)

Keterangan : γ dmk = kepadatan maksimum terkoreksi, gram/cc γ dm = kepadatan maksimum bahan berbutir lewat saringan no.4

(4,75 mm) gram/cc p = persentase butir kasar yang tertahan saringan no.4 (4,75 mm) Gb = berat jenis bulk butir kasar yang tertahan saringan no.4 (4,75 mm)

2) Jika dikehendaki nilai yang lebih teliti, maka kepadatan maksimum terkoreksi dapat

dihitung dengan rumus :

r.Gb.γ dm dmk = ………………………. (2) r.p.γ dm + (1-p)Gb

Keterangan : γ dmk = kepadatan maksimum terkoreksi, gram/cc Gb = berat jenis bulk butir kasar yang tertahan saringan no.4 (4,75 mm) p = persentase butir kasar yang tertahan saringan no.4 (4,75 mm) r = koefisiensi yang nilainya tergantung p, seprti daftar dibawah ini,

DAFTAR KOEFISIENSI NILAI R

Koefisiensi r p

1.00 < = 20 0.99 21 – 25 0.98 26 – 30 0.97 31 – 35 0.96 36 – 40 0.95 41 – 45 0.94 46 – 50 0.92 51 – 55 0.89 56 – 60 0.86 61 – 65 0.83 66 - 70

3) Agar lebih mudah digunakan perhitungan γ dmk dilakukan dengan cara

menggunakan nomograf I (gambar 1) untuk mengoreksi kepadatan maksimum yang didapat dengan cara A atau B, SNI 03-1743-1989 dan SNI 03-1742-1989 serta nomograf II untuk cara C dan D.

Page 3: SNI 03-1976-1990

SNI 03-1976-1990

3

2.3 Contoh

Sebagai contoh pemakaian dapat diikuti dalam uraian berikut :

1) Koreksi pengujian pemadatan SNI 03-1742-1989 dan SNI 03-1743-1989, metode A atau B; Berat jenis Gb = 2,50; kepadatan maksimum bahan lolos saringan no.4 (4,75 mm) γ dm = 1, 824 gr/cc; persentase butir kasar dilapangan, p = 29 % dari nomograf gambar 1 didapat kepadatan maksimum terkoreksi γ dmk = 1,945 gr/cc.

2) Koreksi pengujian pemadatan SNI 03-1743-1989 dan SNI 03-1742-1989 metode C atau D; Berat jenis butir tertahan saringan no.4 (4,75 mm) Gb = 2,65; kepadatan maksimum lewat saringan ¾” : γ dm = 2,106 gr/cc; persentase butir kasar tertahan saringan no.4 (4,75 mm) pada pengujian kepadatan di laboratorium SNI 03-1742-1989 dan SNI 03-1743-1989 “Panduan Pengujian CBR Laboratorium”; persentase butir tertahan saringan no.4 (4,75 mm) pada pengujian kepadatan di lapngan 20 % didapat kepadatan maksimum terkoreksi γ dmk = 1,98 gr/cc.

LAMPIRAN B - Lain-Lain

Page 4: SNI 03-1976-1990

SNI 03-1976-1990

i

Daftar Isi

Daftar Isi ....................................................................................................................................i

BAB 1 DESKRIPSI .............................................................................................................. 1

1.1 Maksud dan Tujuan ................................................................................................. 1

1.1.1 Maksud............................................................................................................. 1

1.1.2 Tujuan .............................................................................................................. 1

1.2 Ruang Lingkup......................................................................................................... 1

BAB 2 CARA PELAKSANAAN............................................................................................. 1

2.1 Cara Koreksi ............................................................................................................ 1

2.2 Perhitungan.............................................................................................................. 2

2.3 Contoh ..................................................................................................................... 3

LAMPIRAN B - Lain-Lain ......................................................................................................... 3