SLIDE PP-LATEST.ppt
-
Upload
shankar-siva -
Category
Documents
-
view
71 -
download
1
description
Transcript of SLIDE PP-LATEST.ppt
Manajemen perioperatif pada seksio sesarea dengan perdarahan
antepartum e.c plasenta previa
Karen Jit Kaur Gill0702005217
PENDAHULUANPENDAHULUAN
PERDARAHAN ANTEPARTUM
Berbahaya
Kehamilan tua
Plasenta previa
Insiden 1 dari 200 kehamilan
Morbiditas dan mortalitas tinggi
Rumah sakit dengan fasilitas
lengkap
Mekanisme hemostasis
Agregasi plateletPembentukan plug
IntegritasVaskular
Terbentuk benang-benang fibrin
Polimerisasi pembekuan darah
Vasokontriksi pembuluh darah lokal
Plasenta Previa
Definisi
Plasenta previa
Letak plasenta
abnormal
Menutupi jalanlahir
Umur kehamilan28 minggu
Plasenta previa
Klasifikasi :Plasenta previa totalisPlasenta previa parsialisplasenta previa letak rendah
EpidemiologiInsiden 1 dari 200 kehamilanUsia ibu hamil 30 tahun resiko 3X
Plasenta PreviaPatofisiologi :
Umur kehamilan 20 minggu
Mulai terbentuk
segmen bawah rahim
Melebar dan menipis
Plasenta sebagian terlepas dari dinding uterus
Perdarahan
Plasenta tumbuh di
SBR
PLASENTA PREVIA
Diagnosis :
Klinis
Pemeriksaan penunjangPemeriksaan fisik
Plasenta previa
Gambaran klinik :
KLINIK
Perdarahan pervaginam pada umur
kehamilan 28 minggu
Warna darah merah segar dan tanpa nyeri
Bagian terendah janin masih tinggi
Adanya kelainan letak
PLASENTA PREVIA
Pemeriksaan fisik :
Pemeriksaan fisik
1. Pemeriksaan luarKepala masih tinggiKelainan letak
2. Pemeriksaan inspikuloMenentukan dari mana asal perdarahan (osteum uteri eksternum → Plasenta Previa)
3. Penentuan letak plasenta secara langsungDouble set up
1. Pemeriksaan luarKepala masih tinggiKelainan letak
2. Pemeriksaan inspikuloMenentukan dari mana asal perdarahan (osteum uteri eksternum → Plasenta Previa)
3. Penentuan letak plasenta secara langsungDouble set up
PLASENTA PREVIA
Penunjang :
Penunjang
1. USGAman
Mudah dilakukanKeakuratan tinggi
2. MRIAlternatif
PENATALAKSANAAN
PENATALAKSANAAN
Indikasi seksio sesarea
Penurunan kondisi ibu
Perdarahan aktif
Umur kehamilan > 36 minggu
Perkiraan berat janin >2500 kg
Gawat janin pada janin yang viable
Kontraksi janin yang tidak berespon tehadap pengobatan
Manajemen anestesi
MANAJEMEN anestesi
Manajemen preoperatif
Manajemen pasca operasi
Manajemen intraoperatif
MANAJEMEN PREOPERATIF
Perdarahan antepartum : - Tantangan - Pasien datang sudah gawat - Lapangkan jalan nafas dan resusitasi cairan
Riwayat :
-Lama dan banyak perdarahan
-Terapi sebelumnya\
- Riwayat operasi
Pem fisik dan Lab
-Tanda-tanda syok
-Tanda- tanda Koagulopati
PREMEDIKASI
Obat sedatif Jarang digunakan Benzodiazepin dalam dosis kecil ( midazolam 0,5 - 2 mg atau
diazepam 2-5 mg).
Antikolinergik ↓ sekresi kelenjar Dapat menyebabkan bradikardi Obat pilihan untuk ibu hamil → glikopirolate
Anti emetik Sebaiknya diberikan untuk semua pasien Metoclopramide → Paling sering Golongan 5HT3 antagonis (Ondansetron, Gramisetron) juga sering
digunakan
Manajemen intraoperatif
PEMILIHAN JENIS ANESTESI
PEMILIHAN OBAT ANESTESI
PEMILIHAN JENIS ANESTESI
Tergantung pada :Indikasi seksio sesarea
Kegawatan pasien
Derajat hipovolemia pasien
Anestesi reginonalPada pasien yang tidak perdarahan aktif
↑ Perdarahan
Indikasi anestesi umum:
Kegawatan janin
Ibu hamil dalam keadaan hipovolemia
Anestesi regional tidak mencukupi
Keinginan pasien
PEMILIHAN OBAT ANESTESI
Induksi secara cepat
Thiopental dan propofol→ hindari pada
kasus perdarahan
Ketamin (0,5-1 mg/kg)
→ obat pilihan u/ kasus perdarahan
→ES : Mimpi buruk dan halusinasi
Etomidat
→Alternatif untuk ketamin
→ES :iritasi pada vena, myoclonus,
supresi pada ginjal
INDUKSI
CONT..
Succinylcholine (1-1,5 mg/kg)Succinylcholine (1-1,5 mg/kg)
→ → Pilihan tepat u/ kasus obstetri yg disertai
perdarahan.
→ Larut dalam air dan ionisasi tinggi → hanya
sedikit lewat plasenta
Vecorunium
→Dapat diberikan jika kontraindikasi SuccinylcholineSuccinylcholine
→ → Kerjanya lebih lambatKerjanya lebih lambat
AtracuriumAtracurium
→ → Jarang digunakan pada kasus cepatJarang digunakan pada kasus cepat
→ → Perlu dosis besar : pelepasan histaminPerlu dosis besar : pelepasan histamin
dan hipotensi dan hipotensi
OBAT
PELUMPUH
OTOT
CONT..
OBAT
RUMATAN
Tergantung keadaan hemodinamik
N2O dan O2 bisa diberikan pada pasien dengan perdarahan banyak
Setelah bayi lahir ganti dengan N2O 70% dan opioid intravena
LAPORAN KASUS
LAPORAN KASUSA. EVALUASI PRA-ANESTESIA
1. Identitas
Nama : EBB
Umur : 38 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku : Bali
Agama : Hindu
Bangsa : Indonesia
Status : Sudah Menikah
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
No. CM : 01.54.57.06
Diagnosis Obgyn : G3P2002 37-38 minggu T/H APB e.c Plasenta Previa
Tindakan : Seksio Saesarea
Tanggal Operasi : 3 Maret 2012
LAPORAN KASUS2. Anamnesis
Anamnesis Khusus
Pasien mengeluh keluar darah dari kemaluan sejak pukul 05.00 (3/3/2012). Perdarahan terjadi tiba-tiba saat pasien tidur. Tidak ada sakit perut yang menyertai perdarahan. Darah yang keluar berwarna merah segar. Tidak ada keluar gumpalan maupun keluar air. Gerak anak masih dirasakan baik. Dua minggu sebelum perdarahan pasien mengeluh keluar flek-flek dari kemaluannya.
Anamnesis Umum
Riwayat penyakit sistemik : Tidak ada
Riwayat operasi/anestesi sebelumnya : Tidak ada
Riwayat alergi obat : Tidak ada
Riwayat merokok/minum alkohol : Tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK
Status Present
Kesadaran : Compos Mentis (E4V5M6)TD : 120/80 mmHgNadi : 98 kali/menit, reguler, isi cukup/kuat angkatRespirasi : 20 kali/menitSuhu : 37,5º CBerat Badan : 60 kgTinggi Badan : 154 cmBMI : 25,30 kg/cm2
CONT..
Pemeriksaan Fisik UmumSSP : Compos MentisResp : Ves+/+, Wh-/-, Rh -/-, RR:20x/mntSirk : TD 120/80 mmHg, N:98x/menit, S1S2 tgl reg murmur (-)Hematologi : normal, anemis (-)Urogenital :Terpasang DC, produksi urin ± 400 ccGIT : normalHepatobilier : normalMetabolik : normalMuskuloskeletal: normal
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Fisik Khusus
Keadaan gigi geligi : normal, gigi palsu (-)
Kemampuan membuka mulut : mallampati I
Fleksi dan Defleksi leher : normal
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah LengkapAnalisis Gas Darah
WBC : 7,15.103/µl
HGB : 11,7 g/dL
HCT : 32 %
PLT : 206.103/ µL
BT : 1’30”
CT : 10’0”
pH : 7.45
PC02 : 40,6
PO2 : 24,2
HCO3 : 20,3
BE : 3,6
SO2c : 99 %
Na : 119 mmol/L
K : 2,19 mmol/L
MASALAH
MASALAH
KESIMPULAN
ANAMNESA
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Status fisik ASA II E
PERSIAPAN PRA-ANESTESI
Persiapan Rutin Sebelum Operasi1. Persiapan psikis : memberi penjelasan kepada pasien dan
keluarganya .
2. Persiapan fisik : melepaskan aksesoris penderita dibersihkan,menggunakan pakaian khusus operasi.
3. Membuat surat persetujuan tindakan medis.
PERSIAPAN PRA-ANESTESI
Persiapan di Kamar Operasi1. Persiapan mesin anestesi dan sistem aliran gas dan cadangan volatile agent.
2. Persiapan obat dan alat anestesi yang digunakan.
3. Persiapan alat-alat dan obat resusitasi.
4. Mempersiapkan pasien di meja operasi, memasang alat pantau tekanan darah, EKG, tiang infus, pulse oxymetri.
5. Evaluasi ulang status present pasien :Tekanan darah : 120/80 mmHgNadi : 86 kali/menitRespirasi : 16 kali/menit
PENGELOLAAN ANESTESI
Jenis Anesthesia : GA-OTT
Teknik Anesthesia : Pasien tidur telentang, terpasang monitor.Preoksigenasi O2 100% 8 liter/menit selama 5 menitInduksi dengan Ketamin 75 mgRelaksasi dengan Vecuronium 7 mgLaryngoskopi intubasi dengan PET no 7 cuff (+) kingkingMaintenance dengan N2O,O2 denagn perbandingan 1:1, Sevofluran 2% vol
Respirasi : kendali
Posisi Operasi : telentang
Infus : kristaloid (Ringer Laktat) di tangan kiri
PENGELOLAAN ANESTESI
Kronologis Anestesi :Pukul 15.15 : pasien datang di ruang persiapanPukul 15.35 : pemberian premedikasiPukul 15.40 : pasien masuk ke ruang operasiPukul 16.00 : induksiPukul 16.15 : operasi mulaiPukul 17.15 : operasi selesaiPukul 17.25 : pasien pindah ke ruang pemulihanPukul 19.25 : pasien pindah ke ruang perawatan
Komplikasi selama anestesia : tidak ada
Lama Operasi : 1 jam
Lama Anesthesia : 1 jam 25 menit
PENGELOLAAN ANESTESI
Rekapitulasi cairan (puasa 9 jam, berat badan = 60 kg)
Kebutuhan cairan basal : 40 x 60 kg/24 jam = 100 cc/jam
Defisit cairan puasa : 9 x 100 = 900 cc
Sekuester : 4 x 60 kg = 240 cc
EBV : 65 x 60 kg = 3900 cc
ABL : 20% x 3900 cc = 780 cc
Kebutuhan cairan jam I : (50% x 900) + 100 cc + 240 cc = 790cc
Kebutuhan cairan jam II : (25% x 900) + 100 cc+ 240 cc + 500 cc = 1065 cc
PENGELOLAAN ANESTESI
Perdarahan : ± 500cc
Jumlah cairan masuk : kristaloid 1500 cc
Jumlah medikasi :Ketamin 60 mgVecuronium 7 mgKetorolac 30 mgOxytosin 10 IU, Methergin 0,2 mg
Keadaan akhir pembedahan : Tekanan darah : 107/65 mmHgNadi : 60 kali/menitRespirasi : 18 kali/menit
PENGELOLAAN PASCA BEDAH
Pasca bedah pasien kemudian dipindahkan ke ruang pemulihan pada pukul 17.25 wita
Tekanan darah : 111/65 mmHgNadi : 73 kali/.menitRespirasi : 18 kali/ menit
Di ruang pemulihan, pasien diobservasi : Suhu tubuh normal Mual dan muntah tidak ada Nyeri tidak ada
Aldrete score dari OK ke RR pukul 17.25 = 9
Aldrete score dari RR ke ruangan pukul 19.25= 10
PENGELOLAAN PASCA BEDAH
Instruksi di Ruangan :
Analgesia post-operasi : drip petidin 150 mg + ketorolac 60 mg dalam dekstrose 5% diberikan 20 tetes mikro/ menit.
Bila mual-muntah diberikan ondansetron 4 mg secara intravena.
Antibiotika dan obat-obatan lain sesuai instruksi dari sejawat obgyn
Minum sedikit-sedikit pasca operasi.
Infus : RL balance
Kontrol kesadaran tekanan darah, nadi dan respirasi setiap saat selama masih dalam pengaruh obat anestesi.
PEMBAHASAN
KESIMPULAN:
STATUS FISIK ASA II E
Pemeriksaan penunjang: Hb : 11,7 g/dL Hct : 32% Na : 119 mmol/L K : 2,19 mmol/L
Pemeriksaan fisik: Dalam batas normal
Anamnesa :Perdarahan pervaginamUmur kehamilan 37-38 minggu
PEMBAHASAN
Masalah pada kasus ini :
Kasus perdarahan
Manajemen anestesi harus dilakukan dengan cepat
Pasien dengan hiponatremia dan hipokalemia
PREMEDIKASI Obat sedatif
Tidak diberikan → kebanyakan pasien berharap ingat akan kelahiran anaknya
Antikolinergik Tidak diberikan→ Menyebabkan bradikardi
Antiemetik Ondansentron 4 mg dan metoclopramide 40 mg Sesuai literatur : - Sebaiknya semua pasien diberikan obat prifilaksis
untuk mual
- Paling sering digunakan karena efek antimual dan
↑ pengurangan isi lambung
MANAJEMEN INTRAOPERATIF Teknik anestesi → Anestesi umum
Kondisi pasien yang mengalami perdarahan Memerlukan waktu yg cepat
Induksi → Ketamin 60 mg Dosis yang diberikan 0,5-1 mg/kg, BB 60 kg Merupakan obat induksi untuk kasus perdarahan
Muscle relaxant → Vecuronium 7 mg Relaksasi otot secara komplet Kerjanya cepat dibandingkan yang lain jika tidak tersedia
Succynilcholine
Maintenance → O2,N2O,Sevofluran { 1:1:2 vol% } Aman digunakan untuk kasus perdarahan yg tidak disertai kegawatan
janin
kesimpulan
Manajemen perioperatif pada seorang pasien dimulai dari evaluasi praanestesi, manajemen intraoperatif dan penanganan pasca operasi.
Pada evaluasi praanestesi didapatkan penyulit iaitu pasien dengan perdarahan (antepartum).
Pengelolaan anestesi pada pasien ini dengan anestesi umum dengan pemasangan PET dengan nafas kendali.
Penanganan pasca operasi pada pasien ini meliputi manajemen nyeri pasca operasi dengan analgetik yang terdiri daripada sistemik opioid dengan NSAID.
SEKIAN
DAN
TERIMAKASIH