Slide ESDM

23
LATAR BELAKANG Globalisasi berdampak terhadap mobilit tenaga kerja Pertumbuhan penduduk semakin meningkat Kompetisi seperti kualifikasi tenaga k tingkat upah dsb Harapan untuk mengubah nasib Permintaan tenaga kerja meningkat

Transcript of Slide ESDM

LATAR BELAKANG Globalisasi berdampak terhadap mobilitas tenaga kerja Pertumbuhan penduduk semakin meningkat Kompetisi seperti kualifikasi tenaga kerja, tingkat upah dsb Harapan untuk mengubah nasib Permintaan tenaga kerja meningkat

RUMUSAN MASALAH Apakah Penyebab Terjadinya Mobilitas Tenaga Kerja ? Bagaimanakah Dampak Mobilitas Tenaga Kerja Terhadap Perekonomian Indonesia ? Apakah Peran Pemerintah Terhadap Mobilitas Tenaga Kerja Saat ini ?

TUJUAN Untuk Mengkaji Pola mobilitas Tenaga Kerja Mengetahui Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Mobilitas Tenaga Kerja Mengungkapkan Dampak Mobilitas Tenaga Kerja Terhadap Perekonomian Indonesia

FAKTOR PENYEBAB MOBILITAS TENAGA KERJA1. Faktor Ekonomi Dan Tekanan Penduduk

2. Faktor Lokasi3. Faktor Keresahaan Politik

4. Faktor Pendidikan Dan Budaya

1. Faktor Ekonomi Dan Tekanan PendudukTekanan Penduduk Dan Faktor ekonomi senantiasa merupakan motivasi penting, di samping faktorfaktor lainnya, bagi terjadinya gejala mobilitas tenaga kerja. Rasio jumlah penduduk dengan luas wilayah, khususnya luas daerah persawahan, sangat berkaitan dengan tersedianya peluang bekerja dan berusaha.

2. Faktor LokasiFaktor lokasi yang dimaksudkan di sini terutama yang berkaitan dengan kegiatankegiatan ekonomi dan politik. Oleh karena

itu, sangat berkaitan pula dengan jaringanjalan-jalan yang ada.

3. Faktor Keresahaan PolitikDicontohkan Pola hubungan antara petani luas dengan

petani gurem atau buruh tani merupakan salah satu sumberkeresahan yang dapat meningkatkan arus mobilitas tenaga kerja. Pemilik sawah luas mempunyai kekuasaan yang besar atas buruh tani dan petani penggarap tersebut sangat bergantung kepada pemilik sawah. Walaupun tata hubungan itu lebih berbentuk ikatan patron-client yang didukung oleh prinsip moral resiprositas untuk saling membalas budi, namun dalam prakteknya, lapisan atas senantiasa memperoleh keuntungan yang lebih besar.

4. Faktor Pendidikan Dan BudayaBerbagai studi mengenai migrasi/gerak penduduk dan mobilitas tenaga kerja menunjukkan betapa besar pengaruh tingkat pendidikan dalam mendorong seseorang untuk melakukan mobilitas, bermigrasi atau pergi merantau. Oleh

karena

latar

belakang

pendidikan

yang

rendah

dan

terbatasnya modal, mereka lari ke pekerjaan yang sesuai dengan potensinya itu. Kebanyakan terserap dalam sektor informal.

KERANGKA TEORI Teori Globalisasi Teori Labor Movement Teori Tenaga Kerja Teori Migrasi

TEORI GLOBALISASIIstilah globalisasi pada permulaannya dipakai oleh Theodore Levitt (1985), kata tersebut ditujukan pada politik dan ekonomi, khususnya politik perdagangan bebas dan transaksi keuangan. Permulaan globalisasi berawal dari revolusi elektronik yang menyebabkan akselerasi komunikasi, transportasi, produksi, dan juga informasi.Globalisasi sendiri berbasis pada teori invisible hand Adam Smith, di mana semua diserahkan kepada mekanisme pasar, dengan intervensi dari pemerintah yang seminimum mungkin.

Teori Labour MovementBukan hanya produk yang bisa mengalami mobilisasi, tetapi

juga dengan faktor produksinya. Faktor produksi bisa berupa modal dantenaga kerja, berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut mengenai perpindahan faktor produksi yang berupa tenaga kerja.Diasumsikan tenaga kerja mampu berpindah-pindah antara dua negara. Mereka akan pindah dari domestik ke Asing. Adanya perpindahan tersebut akan menyebabkan penurunan jumlah angkatan kerja di domestik, sehingga akan menaikkan upah riil di domestik, sedangkan di asing terjadi peningkatan angkatan kerja, sehingga terjadi penurunan upah riil.jika tidak ada hambatan apapun dalam perpindahan tenaga kerja, proses ini akan berlangsung hingga terjadi persamaan produk marginal tenaga kerja di kedua negara.

Teori Tenaga KerjaTenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa untuk memenuhi kebutuhan

sendiri dan atau masyarakat, yang dalam statistik disebutkan bahwatenaga kerja adalah penduduk berusia 15 tahun ke atas. Tenaga kerja merupakan sisi supply dari sisi pembangunan, permintaan tenaga kerja

ditentukan oleh permintaan terhadap produk yang dihasilkan. Tenagakerja merupakan sumber daya dalam faktor produksi. Biasanya, pada negara berkembang seperti Indonesia, tenaga kerja merupakan faktor endouwment (berlimpah), sehingga dengan jumlahnya yang melimpah, di negara berkembang upah tenaga kerja cenderung rendah.

Teori MigrasiDasar dari teori migrasi adalah model ketenagakerjaan yang diformulasikan oleh Profesor W. Arthur lewis pada tahun 1954. Teori tersebut

selanjutnya dikembangkan oleh Profesor John Fei dan Gustav Ranis danmengarah ke studi pembangunan ekonomi (Lewis-Fei-Ranis Model). Menurut model tersebut, terdapat supply tenaga kerja berlebih pada negara

berkembang yang memiliki produktivitas yang cukup rendah, sementara padasektor industri perkotaannya memiliki produktivitas yang tinggi. Model tersebut memfokuskan pada proses transfer tenaga kerja dari sektor

tradisional ke sektor modern dan pertumbuhan kesempatan kerja di sektormodern yang diakibatkan oleh ekspansi produksi di sektor modern (Todaro, M.P., 1977).

PENGARUH MOBILITAS TENAGA KERJA TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA Indonesia Merupakan Salah Satu Pengekspor Tenaga Kerja Terbesar Berdasarkan Teori labor Movement,Perpindahan Tenaga Kerja Domestik ke Luar Negeri,Menaikkan Upah rill Karena adanya penyamaan upah.Tetap Kenyataannya Tidak terjadi Menambah Pendapatan masyarakat Di karenakan Pengangguran Berkurang

Menambah Pendapatan Pemerintah Dikarenakan Mengekspor Tenaga Kerja Berarti Menambah Devisa Negara Jadi Kesimpulannya Mobilisasi Tenaga Kerja Memberikan sisi positif Bagi Perekonomian Indonesia meskipun Ada Beberapa Sisi Negatif

PERKEMBANGAN KETENAGAKERJAAN DI INDONESIAJenis Kegiatan Penduduk usia kerja Angkatan kerja 2004 153,92 103,97 2005 158,49 105,86 2006 160,81 106,39 2007 164,12 109,64 2008 166,64 111,95

Penduduk yang kerjaPenganggur an terbuka

93,7210,25

93,9611,90 88,76%

99,9310,93 89,72%

99,9310,01 90,89%

102,559,39 91,60%

Tingkat 90,14% Kesempatan kerja

PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA MENURUT KAWASAN DAN SEKTOR 2008Kawasan Asia pasifik dan amerika Timur tengah dan Afrika Eropa Formal 126.710 Informal 1.163 Jumlah 127.873

8.506

175.211

183.717

135.280

176.375

311.655

Jumlah

270.496

352.749

623.245

PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA MENURUT KAWASAN EROPA DAN JENIS KELAMIN 2008Negara Laki-Laki Perempuan Jumlah

ItaliaSpanyol

64

-

64

JermanGibraltar

3-

3

33

RumaniaBelanda Cech Jumlah

541 59

3 6

53 41 65

PERAN PEMERINTAH Karena pertumbuhan penduduk yang sangat cepat terjadi ketidak seimbangan peluang pekerjaan dan penduduk yang bertamabah. Oleh sebab itu pemerintah mencoba mencari solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut, yaitu salah satu dengan melakukan mobilitas tenaga kerja baik dari suatu daerah ke daerah lain, maupun keluar negeri.

Tiga Faktor Utama Yang Mendorong Pemerintah Mengiriman Tenaga Kerja Indonesia 1. Semakin kompleksnya masalah kependudukan yang terjadi didalam negeri dengan implikasi sosial ekonominya seperti masalahpengangguran. Sehingga diperlukan langkah langkah untuk mengurangi tekanan terhadap masalah tersebut.

2. Meningkatnya taraf hidup Tenaga Kerja Indonesia (TKI) serta keluarganya karena tingkat penghasilan yang relatif tinggi dibandingkan dengan tingkat penghasilan di dalam negeri untuk jenis pekerjaan yang sama. Selain itu Tenaga Kerja Indonesia merupakan penyumbang masukan devisa.

3. Terbukanya kesempatan kerja yang cukup luas di negara-negara yang relatif kaya dan baru berkembang yang dapat menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang cukup banyak seperti negara-negara Timur Tengah, Malaysia, Hongkong, Singapura dan Jepang

KESIMPULAN Globalisasi yang semakin membuka batas antar negara memiliki pengaruh terhadap negara yang mengalami proses global tersebut, baik itu berupa budaya, ekonomi, komunikasi, teknologi dan sebagainya. Tenaga kerja dari Indonesia yang bekerja di asing cukup banyak, sehingga akan meningkatkan pendapatan negara dari sisi cadangan devisa. Mobilitas tenaga kerja memiliki pengaruh positif dan negatif bagi negara domestik Pengaruh positifnya adalah mengurangi angka pengangguran, meningkatkan pendapatan, tingkat output, dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Pengaruh negatifnya adalah terjadi kekurangan sumber daya di daerah asal para tenaga kerja.