Slide 1 · PPT file · Web viewPembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). 13...

61
PENGURUS PUSAT PENGURUS PUSAT ASOSIASI PROFESIONALIS ELEKTRIKAL-MEKANIKAL INDONESIA ASOSIASI PROFESIONALIS ELEKTRIKAL-MEKANIKAL INDONESIA Jl. Matraman Raya No. 113 Palmeriam Telp. 021-85907732, 85907631, Fax. 021-85907549 E-mail : [email protected] Jakarta Timur 13140 Disajikan Oleh : Heru Subagyo Dr. Euis Ismayati. KONDISI DAN PERMASALAHAN KETENAGALISTRIKAN KONDISI DAN PERMASALAHAN KETENAGALISTRIKAN DI INDONESIA DI INDONESIA Disampaikan pada Seminar/Kuliah Umum di Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Yogyakarta, 26 April 2013

Transcript of Slide 1 · PPT file · Web viewPembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). 13...

Page 1: Slide 1 · PPT file · Web viewPembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). 13 Pembangkit Tenaga Listrik Makro dan dimanfaatkan secara massal : Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

PENGURUS PUSATPENGURUS PUSATASOSIASI PROFESIONALIS ELEKTRIKAL-MEKANIKAL INDONESIAASOSIASI PROFESIONALIS ELEKTRIKAL-MEKANIKAL INDONESIA

Jl. Matraman Raya No. 113 PalmeriamTelp. 021-85907732, 85907631, Fax. 021-85907549E-mail : [email protected] Jakarta Timur 13140

Disajikan Oleh :Heru Subagyo

Dr. Euis Ismayati.

KONDISI DAN PERMASALAHAN KONDISI DAN PERMASALAHAN KETENAGALISTRIKAN DI INDONESIAKETENAGALISTRIKAN DI INDONESIA

Disampaikan pada Seminar/Kuliah Umum di Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Yogyakarta, 26 April 2013

Page 2: Slide 1 · PPT file · Web viewPembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). 13 Pembangkit Tenaga Listrik Makro dan dimanfaatkan secara massal : Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

Jika ingin menguasai dunia, kuasailah energi (termasuk energi listrik). Hal ini tentu bisa dipahami, karena energi listrik memiliki peran yang sangat fital dan strategis.

Hampir semua sendi-sendi kehidupan umat manusia, membutuhkan ketersediaan energi listrik. Oleh karenanya tak berlebihan jika energi listrik telah menjadi salah satu kebutuhan pokok/utama bagi umat manusia.

Betapa sangat vital dan strategisnya energi listrik, penyediaan dan pemanfaatannya harus diwujudkan secara andal, aman dan ramah (akrab) lingkungan (UU 30/2009, BAB XI, Pasal 44, ayat 2).

Buku kecil ini mencoba menyampaikan berbagai informasi tentang ketenagalistrikan di Indonesia kepada para praktisi, akademisi (dunia pendidikan), profesionalis dan siapapun yang ada di komunitas bidang ketenagalistrikan.

1

Page 3: Slide 1 · PPT file · Web viewPembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). 13 Pembangkit Tenaga Listrik Makro dan dimanfaatkan secara massal : Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

2

Suhu Udara / Suhu Alat Listrik (Panas/ Dingin)Mekanik (gerak, getar, putar)

Cahaya/ Sinar/ Lampu

Suara/ Bunyi

Kombinasi/ Gabungan dari keempat tersebut di atas.

Mudah disalurkan dari dan pada jarak yang berjauhan.

KONVERSI

KEUNGGULAN

Bersih (ramah) lingkungan.

Mudah didistribusikan untuk area yang luas.

Mudah diubah ke dalam bentuk energi lain.

Page 4: Slide 1 · PPT file · Web viewPembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). 13 Pembangkit Tenaga Listrik Makro dan dimanfaatkan secara massal : Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

3

INDUSTRI

BISNIS

SISTEM PEMBANGKIT

GARDUSTEP-UP

SISTEM TRANSMISI SISTEM DISTRIBUSI

GARDUSTEP DOWN

RUMAH

SOSIAL/PUBLIK

PLTAPLTDPLTPPLTGPLTUPLTGULain-lain

KONSUMEN

TRAFOSTEP DOWN

Page 5: Slide 1 · PPT file · Web viewPembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). 13 Pembangkit Tenaga Listrik Makro dan dimanfaatkan secara massal : Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

4

Legends :Total IPP = 27

IPP IN OPERATION

IPP

Jawa-Bali 2004 2010Sales (TWh) 79.7 125.9No.of Cust. (M) 22.6 27.3Capacity (GW) 18.6 28.3Electrif Ratio 59.42 69.4IPP 9,6

Sumatera 2004 2010Sales (TWh) 11.6 16.3No.of Cust. (M) 5.9 7.1Capacity (GW) 3,0 6.0Electrif Ratio (%) 53.1 61.9IPP 0,9

Kalimantan 2004 2010Sales (TWh) 3.2 4.5No.of Cust. (M) 1.7 2Capacity (GW) 0.7 1.3Electrif Ratio (%) 46.6 52.9

Sulawesi 2004 2010Sales (TWh) 3.1 4.4No.of Cust. (M) 2.0 2.6Capacity (GW) 0.8 1.3Electrif Ratio (%) 47.2 53.8

IPP 0,4

Others 2004 2010Sales (TWh) 1.3 5.3No.of Cust. (M) 0.9 2.1Capacity (GW) 0.5 1.1Electrif Ratio 33 37.9

Indonesia 2004 2010Sales (TWh) 99 145No.of Cust. (M) 33,0 44Capacity (GW) 24.3 37.9Electrif Ratio (%) 54.8 70.0IPP 10,8

Page 6: Slide 1 · PPT file · Web viewPembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). 13 Pembangkit Tenaga Listrik Makro dan dimanfaatkan secara massal : Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

5

Page 7: Slide 1 · PPT file · Web viewPembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). 13 Pembangkit Tenaga Listrik Makro dan dimanfaatkan secara massal : Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

6

JAM

2218 2406 12

POLA PRODUKSI LISTRIK

00

MW

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24

Jam

MW

Sosial + Publik

Bisnis

IndustriRumah Tangga

Total tanpa Rumah Tangga

Total dengan Rumah Tangga

KARAKTER KONSUMSI LISTRIK

ROR (2%)

MFO (7%)

COAL (42%)

HSD (17%)

WADUK (7%)

GAS (19%)

GEO (5%)

WBP

100 88.7

LOSSTEKNIS

8

LOSSADMINIS

TRASI

1.5

LISTRIKILLEGAL

1.8

Pada proses penyaluran & pendistribusian sampai ke instalasi pemanfaatan, terjadi kerugian (losses) daya listrik, yang disebabkan oleh :• Losses teknik.• Losses administrasi.• Listrik ilegal

Losses Nasional tahun 2005, sebesar 11,3 %

Page 8: Slide 1 · PPT file · Web viewPembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). 13 Pembangkit Tenaga Listrik Makro dan dimanfaatkan secara massal : Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

7

Ketika memproduksi harus mengikuti harga pasar (market price), sedangkan TDL menjadi kewenangan/keputusan Presiden (Kepres).

Yang paling memberatkan/membebani PLN jika pembangkit listrik menggunakan energi primer BBM.

PLN diperlakukan sebagai industri, untuk membeli BBM harus mengikuti harga pasar, dan patokannya adalah harga pasar BBM dunia yang fluktuatif.

Jika harga pasaran BBM dunia di atas 100 US dollar per-barel, maka harga per-liter di atas Rp. 9.000,-

Jika PLN membeli BBM dengan harga Rp. 9.000,-/liter, maka untuk pembangkit listrik yang menggunakan BBM, membutuhkan BPP di atas Rp. 3.000,-/kwh.

perhitungan BPP per-kwh : Kebutuhan BBM : 1 liter = 3 kwh, berarti 1 kwh = Rp. 3.000,- Biaya delivery dan handling dari Depo Pertamina ke

pembangkit-pembangkit listrik PLN. Biaya pembangunan (investasi) : pembangkit, transmisi dan

distribusi beserta penunjangnya. Biaya operasional lainnya.

Page 9: Slide 1 · PPT file · Web viewPembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). 13 Pembangkit Tenaga Listrik Makro dan dimanfaatkan secara massal : Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

8

Dengan BPP yang terdiri dari beberapa unsur di atas, jika diakumulasikan biaya BPP per-kwh bisa mencapai hampir Rp. 4.000,-

Bahwa pembangkit tenaga listrik PLN terdiri dari berbagai jenis dan menggunakan sumber energi primer antara lain : air, gas, batubara, BBM dan panas bumi.

Jika dibuat BPP rata-rata dari berbagai jenis pembangkit tenaga listrik yang dimiliki PLN tersebut, saat ini BPP rata-rata ± Rp. 1.200,-/kwh. Sedangkan saat ini TDL ± Rp. 700,-/kwh.

Bagaimanapun juga kondisi seperti ini, berakibat PLN akan terus mengalami defisit. Jika dianggap sebagai bisnis, ini adalah bisnis yang ironis.

Agar listrik masih tetap bisa beroperasi dan melayani masyarakat pelanggan PLN, pemerintah (negara) berkewajiban memberikan subsidi (subsidi diberikan kepada masyarakat, bukan kepada PLN).

Pada tahun 2011, pemerintah (negara) memberikan subsidi untuk penyediaan listrik sebesar ± RP. 65.000.000.000.000,- (enam puluh lima triliyun rupiah). Tanpa diberikan subsidi, dapat dipastikan listrik akan mengalami pemadaman bergilir.

Page 10: Slide 1 · PPT file · Web viewPembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). 13 Pembangkit Tenaga Listrik Makro dan dimanfaatkan secara massal : Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

9

Ambivalensi regulasi, keterbatasan dana dan BPP yang lebih tinggi daripada harga jual.

Ketidakpastian pasokan sumber energi primer (BBM, gas, batubara) dan dominasi penggunaan BBM sebagai sumber energi primer.

Pertumbuhan demand yang lebih tinggi dibanding supply.

Calon investor wait and see, karena : Menunggu regulatory frame work yang baru. Country risk memerlukan jaminan investasi. Law inforcement yang tidak jelas dan instabilitas

keamanan. PKUK (PLN) tidak memiliki otoritas penuh dan TDL ditentukan

Pemerintah (Keppres).

Page 11: Slide 1 · PPT file · Web viewPembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). 13 Pembangkit Tenaga Listrik Makro dan dimanfaatkan secara massal : Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

10

Kondisi geografis yang kurang mendukung, terjadinya pergeseran norma-norma sosial dan budaya, serta berbagai permasalahan lainnya.

Permasalahan di sisi pemanfaatan : Instalasi yang tidak memenuhi standar ketentuan yang

berlaku. Banyaknya instalasi yang sudah sangat tua umurnya, tidak

pernah dilakukan pengecekan dan rehabilitasi, sehingga keandalan dan keamanan menurun.

Pengoperasian/pemanfaatan listrik yang kurang benar, tidak proposional bahkan ilegal.

Penggunaan listrik secara ilegal.

Page 13: Slide 1 · PPT file · Web viewPembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). 13 Pembangkit Tenaga Listrik Makro dan dimanfaatkan secara massal : Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

MAU COBA NAIK

TENTU TIDAK

Page 14: Slide 1 · PPT file · Web viewPembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). 13 Pembangkit Tenaga Listrik Makro dan dimanfaatkan secara massal : Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

BAB IIBAB II

PEMBANGKITANPEMBANGKITANTENAGA LISTRIKTENAGA LISTRIK

Page 15: Slide 1 · PPT file · Web viewPembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). 13 Pembangkit Tenaga Listrik Makro dan dimanfaatkan secara massal : Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

Pengertian dan fungsi pembangkit tenaga listrik : Suatu sub sistem dari sistem tenaga listrik yang terdiri dari

instalasi elektrikal, mekanikal, bangunan-bangunan (civil work), bangunan dan fasilitas pelengkap, serta bangunan dan komponen bantu lainnya.

Berfungsi untuk membangkitkan energi listrik, yang merupakan konversi energi primer menjadi energi listrik (mengubah potensi /energi mekanik menjadi energi listrik). 12

Page 16: Slide 1 · PPT file · Web viewPembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). 13 Pembangkit Tenaga Listrik Makro dan dimanfaatkan secara massal : Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD). Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG). Pembangkit Listrik Tenaga Gas-Uap (PLTGU). Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP). Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Pembangkit Listrik Tenaga Bayu/Angin (PLTB). Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Air Laut. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH).

13

Page 17: Slide 1 · PPT file · Web viewPembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). 13 Pembangkit Tenaga Listrik Makro dan dimanfaatkan secara massal : Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

Pembangkit Tenaga Listrik Makro dan dimanfaatkan secara massal : Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG). Pembangkit Listrik Tenaga Gas-Uap (PLTGU). Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP). Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD).

Pembangkit Tenaga Listrik Mikro/Kecil yang dimanfaatkan secara massal : Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD). Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

Pembangkit Tenaga Listrik dalam tahap penelitian dan pengembangan : Pembangkit tenaga listrik yang menggunakan sumber energi

baru terbarukan, antara lain : biodiesel, biometanol, biomassa, surya, bayu, samudera (air laut).

Pembangkit tenaga listrik yang menggunakan sumber energi primer Uranium (PLTN).

14

Page 18: Slide 1 · PPT file · Web viewPembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). 13 Pembangkit Tenaga Listrik Makro dan dimanfaatkan secara massal : Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

Sumber energi primer tak terbarukan (fosil) : Batubara. Gas. BBM/HSD/MFO/Solar.

Sumber energi primer terbarukan (non fosil) : Air. Panas bumi. Surya (matahari). Bayu (Angin). Samudera (air laut).

Sumber energi baru terbarukan (non fosil) : Biodiesel, yaitu minyak nabati yang berasal dari berbagai

jenis tumbuhan (tanaman jarak, randu, kelapa sawit, dan lain-lain).

Biometanol, yaitu cairan biokimia yang berasal dari sumber karbohidrat (singkong, ubi, sagu, tebu).

Biomassa, yaitu energi yang dikembangkan dari berbagai jenis massa biologis (jerami, kayu, ranting-ranting pohon, limbah kelapa sawit, limbah pertanian/jerami, sampah). 15

Page 19: Slide 1 · PPT file · Web viewPembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). 13 Pembangkit Tenaga Listrik Makro dan dimanfaatkan secara massal : Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

Saat ini dibangun PLTU batubara 10.000 MW Tahap I dan untuk 10.000 MW Tahap II akan dibangun PLTU batubara (40%), PLTP (60%), disamping pembangkit listrik kecil lainnya di berbagai daerah.

Pertimbangan pembangunan PLTU) : Pertumbuhan beban yang cepat, sehingga sesegera mungkin

harus diatasi. Membangun PLTU relatif lebih mudah dan lebih cepat jika

dibanding membangun PLTA. Biaya pembangunan PLTU lebih murah jika dibanding PLTA. Kapasitas daya yang dihasilkan dapat di desain sesuai yang

diinginkan. Bisa dibangun diberbagai tempat sesuai pilihan kita. Bisa dibangun di dekat pusat-pusat beban, sehingga biaya

transmisi (penyaluran) lebih murah dan lebih efisien. Kelemahan PLTU :

Menggunakan sumber energi primer tak terbarukan. Sumber energi primer tersebut, saat ini over explored. Ketidakpastian penyediaan sumber energi primer. 16

Page 20: Slide 1 · PPT file · Web viewPembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). 13 Pembangkit Tenaga Listrik Makro dan dimanfaatkan secara massal : Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

Biaya operasional mahal. Masalah polusi dan dampak lingkungan.

Mengapa tidak dibangun/dikembangkan PLTA ? PLTA sangat tergantung kondisi alam. Tidak bisa dibangun di sembarang tempat dan pada

umumnya dibangun di daerah ketinggian/pegunungan. Biaya pembangunan besar/mahal. Proses dan pelaksanaan pembangunan memakan waktu yang

lama. Lokasi berjauhan dengan pusat beban, sehingga biaya

transmisi mahal. Pembangunan infra struktur pendukung, mahal. Tidak bisa mengatasi pertumbuhan beban yang cepat. Ketersediaan air sulit diprediksi, karena iklim yang tidak

menentu dan kerusakan alam yang cukup parah. Dan berbagai permasalahan lainnya.

17

Page 21: Slide 1 · PPT file · Web viewPembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). 13 Pembangkit Tenaga Listrik Makro dan dimanfaatkan secara massal : Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

Mengapa tidak dibangun/dikembangkan PLTP ? Pada dasarnya PLTP memiliki karakteristik yang sama dengan

PLTA. PLTP menggunakan panas bumi, juga membutuhkan air

sebagai bahan baku untuk diuapkan. Keberadaan panas bumi pada umumnya di hutan lindung. Jika Pemerintah (PLN) merencanakan membangun

pembangkit listrik 10.000 MW Tahap II, dimana 60%-nya merupakan PLTP, harus dicermati kondisi alamnya.

Jadi pertimbangan-pertimbangan sebagaimana membangun PLTA, harus benar-benar dicermati.

Bagaimana dengan pembangunan/pengembangan pembangkit tenaga listrik yang menggunakan sumber energi terbarukan/baru terbarukan ? Energi baru terbarukan adalah energi yang pada umumnya

berupa sumber daya non fosil yang dapat diperbaharui, sehingga tidak akan pernah habis. 18

Page 22: Slide 1 · PPT file · Web viewPembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). 13 Pembangkit Tenaga Listrik Makro dan dimanfaatkan secara massal : Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

Beberapa contoh potensi sumber energi terbarukan/baru terbarukan di Indonesia yang dapat menghasilkan listrik : Panas bumi : 27.000 MW. Air : 75.000 MW. Biomassa/biogas : 50.000 MW. Samudera (air laut) : 240.000 MW. Dan lain sebagainya.

Untuk pembangkit tenaga listrik yang menggunakan sumber energi baru terbarukan surya, bayu, air laut, biomassa/biogas, fuel sell, baru pada tahap penelitian/pengembangan, belum diproduksi secara massal dan besar-besaran.

Pada umumnya hanya dapat menghasilkan listrik dalam skala kecil.

Tidak mampu mengimbangi pertumbuhan beban yang cepat dan besar.

Bagaimana dengan pembangunan/pengembangan PLTN ? PLTN adalah salah satu solusi terbaik, karena PLTN-lah yang

paling efisien.19

Page 23: Slide 1 · PPT file · Web viewPembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). 13 Pembangkit Tenaga Listrik Makro dan dimanfaatkan secara massal : Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

Dari sisi ketersediaan sumber energi primer untuk PLTN, di Indonesia cukup tersedia.

Masalah yang muncul adalah reaksi dari masyarakat (kelompok masyarakat tertentu), yang menolak dibangunnya PLTN dan sangat rendahnya disiplin bangsa Indonesia.

Perlu adanya sosialisasi dan pencerahan kepada masyarakat secara lebih intens, sehingga pembangunan PLTN di Indonesia bisa diterima dan diwujudkan.

Jika kita tidak sesegera mungkin melakukan antisipasi (termasuk membangun PLTN), maka: Supply energi listrik akan terus tertinggal dengan

pertumbuhan beban. Semakin lama ketertinggalan supply energi listrik akan

semakin jauh terhadap pertumbuhan beban. Pergerakan ratio elektrifikasi menjadi lambat. Pertumbuhan beban tidak bisa dipenuhi oleh supply energi

listrik.20

Page 24: Slide 1 · PPT file · Web viewPembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). 13 Pembangkit Tenaga Listrik Makro dan dimanfaatkan secara massal : Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

Terhambatnya berbagai aktifitas umat manusia, utamanya di kalangan Dunia Usaha/Dunia Industri.

Kita tidak bisa berharap Investor mau berinvestasi di Indonesia, karena listrik merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi DU/DI.

Implikasi terhadap pertumbuhan investasi, ekonomi dan berbagai sektor kehidupan lainnya.

21

Page 25: Slide 1 · PPT file · Web viewPembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). 13 Pembangkit Tenaga Listrik Makro dan dimanfaatkan secara massal : Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

BAB IIIBAB III

PENYALURAN (TRANSMISI) PENYALURAN (TRANSMISI) TENAGA LISTRIKTENAGA LISTRIK

Page 26: Slide 1 · PPT file · Web viewPembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). 13 Pembangkit Tenaga Listrik Makro dan dimanfaatkan secara massal : Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

Pengertian penyaluran energi listrik :Proses dan cara menyalurkan energi listrik pada jarak yang berjauhan dari satu tempat ke tempat lainnya (dari pembangkit listrik ke gardu induk dan dari satu gardu induk ke gardu induk lainnya), yang terdiri dari konduktor yang direntangkan antara tiang-tiang (tower), melalui isolator-isolator, dengan sistem tegangan tinggi/ekstra tinggi.Ruang lingkupnya dimulai dari Gardu Induk di Pembangkitan sampai dengan Gardu Induk (sisi primer) yang ada pusat-pusat beban.

22

Page 27: Slide 1 · PPT file · Web viewPembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). 13 Pembangkit Tenaga Listrik Makro dan dimanfaatkan secara massal : Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

Besaran tegangan : 66 KV, 70 KV, 132 KV, 150 KV, 245 KV, 275 KV, 350 KV, 500 KV, 1.100 KV, 1300 KV, 1.500 KV, dan lain-lain

Jenis arus : arus searah (DC) dan arus bolak-balik (AC).

Jenis dan ruang lingkup penyaluran : Saluran udara (Overhead Line). Saluran bawah tanah (Underground Cable). Saluran kabel bawah laut (Sub Marine Cable). Gardu Induk Tegangan Ultra Tinggi. Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi. Gardu Induk. Gardu Hubung. Pusat Pengatur Beban. Unit Pengatur Beban.

23

Page 28: Slide 1 · PPT file · Web viewPembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). 13 Pembangkit Tenaga Listrik Makro dan dimanfaatkan secara massal : Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

Besaran tegangan : 70 KV, 150 KV, 275 KV dan 500 KV. Jenis arus : arus bolak-balik (AC). Jenis dan ruang lingkup penyaluran :

Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT). Saluran Kabel Tanah Tegangan Tinggi (SKTT). Saluran Kabel Bawah Laut Tegangan Tinggi (Sub Marine Cable). Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET). Gardu Induk (GI). Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET). Pusat Pengatur Beban (UPB). Unit Pengatur Beban.

Sistem interkoneksi (Interconnection System) : Telah terpasang di Pulau Jawa-Madura-Bali (Jamali) dan Pulau

Sumatera. Sebagian daerah di Sumatera masih terjadi bottle neck.

24

Page 29: Slide 1 · PPT file · Web viewPembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). 13 Pembangkit Tenaga Listrik Makro dan dimanfaatkan secara massal : Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

Tingkat pengembangan sistem (menuju ke interkoneksi) : Sistem penyaluran dari parsial menuju ke interkoneksi. Terpasang di Pulau Kalimantan dan Pulau Sulawesi.

Tingkat perintisan : Pada umumnya di daerah-daerah yang ratio elektrifikasinya

rendah (NTT, Maluku, Maluku Utara, Papua dan lain-lain). Penyediaan listrik bersifat parsial.

Saluran udara (Overhead Line) dipasang di daerah-daerah yang keadaan ROW-nya memungkinkan, pada umumnya di daerah pinggiran kota dan di luar kota.

Saluran kabel bawah tanah (Underground cable) dipasang di daerah yang ROW-nya tidak memungkinkan, pada umumnya di daerah tengah kota, kota-kota besar yang padat pemukiman dan beban listriknya besar.

25

Page 30: Slide 1 · PPT file · Web viewPembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). 13 Pembangkit Tenaga Listrik Makro dan dimanfaatkan secara massal : Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

Gardu Induk : Untuk daerah-daerah yang masih memungkinkan

mendapatkan lahan/space tanah yang luas, dipasang Gardu Induk Konvesional, pada umumnya di pinggiran kota atau di kota-kota kecil.

Untuk daerah-daerah perkotaan (Kota Besar) yang padat pemukiman, dipasang Gas Insulated Switchgear SF6 (GIS SF6).

Pusat Pengatur Beban (P2B) dan Unit Pengatur Beban (UPB) : Dipasang di daerah-daerah yang jaringannya telah

terinterkoneksi, area pelayanan luas dan beban yang dilayani besar, contoh : P3B & UPB yang ada di Sistem Jawa-Madura-Bali (Jamali).

Tujuannya adalah untuk pengaturan beban maupun melakukan manuver beban jika terjadi masalah di sistem, misal : jika terjadi gangguan di sistem pembangkit atau di sistem transmisi. 26

Page 31: Slide 1 · PPT file · Web viewPembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). 13 Pembangkit Tenaga Listrik Makro dan dimanfaatkan secara massal : Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

Secara teknis, pembangunan dan pengembangan sistem penyaluran tenaga listrik, tidak ada masalah dan tidak ada kesulitan.

Masalah-masalah yang sering timbul dalam pembangunan sistem penyaluran (transmisi) adalah masalah non teknis, antara lain : Kesulitan mendapatkan lahan untuk tapak tower. Harga tanah yang sangat (terlalu) mahal. Proses perijinan yang sulit dan berbelit. Reaksi dari masyarakat yang tidak mau dilalui jalur

transmisi. Beberapa waktu terakhir ini, muncul fenomena baru,

masyarakat minta kompensasi (ganti rugi) di sepanjang ROW jalur transmisi.

Biaya ganti rugi kerusakan bangunan, tanaman dan lain-lain yang mahal, bahkan terkadang jauh melampaui harga standar.

Koordinasi dengan berbagai pihak / instansi terkait, yang merupakan kesulitan tersendiri dan tak jarang membutuhkan biaya besar.

Isue lingkungan hidup. Dan berbagai hambatan/kendala lainnya.

27

Page 32: Slide 1 · PPT file · Web viewPembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). 13 Pembangkit Tenaga Listrik Makro dan dimanfaatkan secara massal : Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

Berbagai permasalahan tersebut mengakibatkan proses pembangunan dan pengembangan sistem penyaluran menjadi terhambat, bahkan ada pembangunan transmisi yang terhenti/tertunda bertahun-tahun.

Mengingat dari waktu ke waktu beban akan terus berkembang (mengalami pertumbuhan), sedangkan di sisi lain untuk membangun transmisi dan gardu induk banyak menghadapi masalah, perlu dipikirkan dan dicarikan solusi dalam pengembangan sistem penyaluran di Indonesia.

Harus dicermati bahwa penambahan pembangkit tanpa diimbangi penambahan sistem transmisi akan timbul masalah tersendiri.

28

Page 33: Slide 1 · PPT file · Web viewPembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). 13 Pembangkit Tenaga Listrik Makro dan dimanfaatkan secara massal : Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

Up-rating berarti menaikkan rate/menaikkan kemampuan/menaikkan kapasitas.

Up-rating sistem penyaluran, berarti menaikkan rate/menaikkan kemampuan/menaikkan kapasitas penyaluran, antara lain : Dari SUTT 70 KV menjadi 150 KV. SUTT 150 KV yang ditingkatkan kemampuannya dalam

menyalurkan energi listrik. SUTT single circuit ditingkatkan menjadi double circuit. Gardu induk yang berkapasitas 10 MVA dinaikkan menjadi 30

MVA, dari 1 trafo menjadi 2 trafo, dari 30 MVA menjadi 60 MVA atau 100 MVA.

Dan lain sebagainya. Up-rating bisa dilakukan dengan cara :

Membangun SUTT baru, membangun (memperluas) Gardu Induk Eksisting.

Mengganti konduktor (re-conductoring) SUTT eksisting, mengganti trafo pada Gardu Induk Eksisting, dari kapasitas kecil diganti dengan kapasitas yang lebih besar.

Menambah jumlah sirkit SUTT eksisting, menambah jumlah trafo dan peralatan pada Gardu Induk eksisting. 29

Page 34: Slide 1 · PPT file · Web viewPembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). 13 Pembangkit Tenaga Listrik Makro dan dimanfaatkan secara massal : Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

BAB IVBAB IV

DISTRIBUSIDISTRIBUSITENAGA LISTRIKTENAGA LISTRIK

Page 35: Slide 1 · PPT file · Web viewPembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). 13 Pembangkit Tenaga Listrik Makro dan dimanfaatkan secara massal : Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

Pengertian dan fungsi distribusi tenaga listrik : Pembagian /pengiriman/pendistribusian/pengiriman

energi listrik dari instalasi penyediaan (pemasok) ke instalasi pemanfaatan (pelanggan).

Merupakan sub sistem tenaga listrik yang langsung berhubungan dengan pelanggan, karena catu daya pada pusat-pusat beban (pelanggan) dilayani langsung melalui jaringan distribusi.

Ruang lingkupnya dimulai dari sisi sekunder trafo tenaga di Gardu Induk sampai dengan Alat Pembatas dan Pengukur (APP).

30

Page 36: Slide 1 · PPT file · Web viewPembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). 13 Pembangkit Tenaga Listrik Makro dan dimanfaatkan secara massal : Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

Jaring distribusi tegangan rendah, untuk melayani : Pelanggan rumah tangga (instalasi domestik). Pelanggan bisnis, sosial dan publik (instalasi

bangunan/non domestik) dengan daya sampai dengan 197 KVA.

Jaring distribusi tegangan menengah (20 KV), untuk melayani : Pelanggan bisnis, sosial dan publik (instalasi

bangunan/non domestik) dengan daya di atas 197 KVA sampai dengan 30 MVA.

Pelanggan industri (instalasi industri), dengan daya di atas 197 KVA sampai dengan 30 MVA.

Jaring distribusi tegangan tegangan tinggi (70 KV, 150 KV), untuk melayani : Pelanggan industri (instalasi industri), dengan daya di

atas 30 MVA.31

Page 37: Slide 1 · PPT file · Web viewPembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). 13 Pembangkit Tenaga Listrik Makro dan dimanfaatkan secara massal : Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

Sistem jaringan : Radial. Loop. Spindle. Mesh/Grid

Gardu distribusi : Gardu trafo tiang type portal. Gardu trafo tiang type cantol. Gardu beton Gardu kiosk (Metal Clad).

32

Page 38: Slide 1 · PPT file · Web viewPembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). 13 Pembangkit Tenaga Listrik Makro dan dimanfaatkan secara massal : Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

Ruang lingkup : Saluran udara tegangan menengah (SUTM) 20

KV. Saluran kabel tanah tegangan menengah (SKTM)

20 KV. Saluran kabel bawah air sungai/laut 20 KV. Saluran udara tegangan rendah (SUTR) 220 Volt. Saluran kabel tanah tegangan rendah (SKTR) 220

Volt. Gardu Distribusi. Saluran luar pelayanan/Saluran masuk pelayanan

Sambungan rumah (SLP/SMP/SR). Alat pembatas dan pengukur (APP). Unit pengatur distribusi. 33

Page 39: Slide 1 · PPT file · Web viewPembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). 13 Pembangkit Tenaga Listrik Makro dan dimanfaatkan secara massal : Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

Pada umumnya dalam pembangunan dan mengembangkan jaring distribusi, tidak banyak menghadapi masalah/kendala, karena jaring distribusi langsung melayani pelanggan (dibutuhkan pelanggan secara langsung).

Jika terjadi masalah/kendala, pada umumnya adalah : Untuk SUTM menyangkut masalah ROW, karena di

daerah/kota tertentu melakukan pemotongan/pemaprasan pohon tanpa koordinasi dengan Dinas Pertamanan, bisa menjadi masalah besar, bahkan bisa dipidanakan.

Untuk SKTM menyangkut masalah koordinasi dengan berbagai pihak terkait (Pemkot/Pemkab, PDAM, PT. Telkom, Perum Gas, Polri, Dinas Perhubungan dan lain-lain.

Pada umumnya jaring distribusi di Indonesia menggunakan penghantar udara (Overhead Line). Khusus di DKI Jakarta, karena pertimbangan tertentu (ROW dan estetika), menggunakan kabel tanah (Underground Cable).

34

Page 40: Slide 1 · PPT file · Web viewPembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). 13 Pembangkit Tenaga Listrik Makro dan dimanfaatkan secara massal : Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

BAB VBAB V

INSTALASI PEMANFAATAN INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIKTENAGA LISTRIK

Page 41: Slide 1 · PPT file · Web viewPembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). 13 Pembangkit Tenaga Listrik Makro dan dimanfaatkan secara massal : Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

Yang dimaksud pelanggan PLN adalah : pihak yang membeli, berlangganan atau menggunakan energi listrik PLN/ pihak yang memanfaatkan energi listrik dari pemasok.

Ruang lingkupnya dimulai dari Instalasi Sirkit Utama (setelah APP) sampai dengan sirkit akhir (beban). 35

Page 42: Slide 1 · PPT file · Web viewPembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). 13 Pembangkit Tenaga Listrik Makro dan dimanfaatkan secara massal : Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

RUMAH TANGGA (R)

SOSIAL (S)

Rumah untuk tempat tinggal, rumah kontrakan, rumah susun milik perseorangan, rumah susun milik Perumnas, asrama milik swasta, asrama mahasiswa, dan lain-lain.

BISNIS (B)

INDUSTRI (I)

Rumah sakit, rumah ibadah, panti sosial, pusat rehabilitasi cacat, asrama pelajar milik pemerintah, kantor partai politik, kantor LSM, museum, dan lain-lain.

Usaha jual beli barang, jasa, perhotelan, usaha perbankan, perdagangan, kantor Firma, CV, PT, atau badan hukum yang bergerak dalam bidang perdagangan, pergudangan, praktek dokter bersama, dan lain-lain.Tenaga listrik untuk kegiatan industri pengolahan, selain untuk keperluan kegiatan rumah tangga, sosial, bisnis dan publik. Jenis kegiatan tersebut masuk di dalam International Standard Industrial Classification of All Economic Activities (ISIC), yang telah disesuaikan dengan kondisi di Indonesia, dengan nama Klasifikasi Lapangan Usaha Indonesia (KLUI).Tenaga listrik yang digunakan untuk kepentingan umum, kepentingan Pemerintah atau fasilitas kantor perwakilan asing, dan lain-lain.

PUBLIK (P)

36

Page 43: Slide 1 · PPT file · Web viewPembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). 13 Pembangkit Tenaga Listrik Makro dan dimanfaatkan secara massal : Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

Tumbuh kembangnya instalasi pemanfaatan sangat tergantung dengan pertumbuhan beban. Beban yang terus bertambah, otomatis jumlah instalasi pemanfaatan juga bertambah, yang berarti jumlah pelanggan juga bertambah.

Dari waktu ke waktu beban listrik terus mengalami pertumbuhan.

Saat ini jumlah pelanggan PLN ± 40.000.000 (empat puluh juta) pelanggan atau ratio elektrifikasi mencapai ± 67%.

Mengingat betapa pentingnya energi listrik, dapat dipastikan jumlah pelanggan listrik akan terus bertambah, sehingga instalasi pemanfaatan juga akan bertambah.

Sampai saat ini permintaan sambungan baru, lebih cepat (lebih tinggi) jika dibanding dengan jumlah pasokan (penyediaan) listrik PLN. 37

Page 44: Slide 1 · PPT file · Web viewPembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). 13 Pembangkit Tenaga Listrik Makro dan dimanfaatkan secara massal : Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

Pertumbuhan beban yang tidak bisa diimbangi pertambahan supply.

Mutu dan keandalan listrik yang diterima instalasi pemanfaatan yang masih belum sepenuhnya memenuhi standar.

Kualitas instalasi pemanfaatan yang tidak memenuhi standar.

Sebagian instalasi pemanfaatan yang telah berumur puluhan tahun, sehingga kinerjanya pasti menurun, berpotensi timbulnya gangguan dan losses yang tinggi.

Keawaman masyarakat pelanggan listrik tentang bagaimana memanfaatkan dan memperlakukan listrik secara baik dan benar.

Terjadinya penggunaan listrik secara ilegal (pencurian listrik).

38

Page 45: Slide 1 · PPT file · Web viewPembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). 13 Pembangkit Tenaga Listrik Makro dan dimanfaatkan secara massal : Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
Page 46: Slide 1 · PPT file · Web viewPembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). 13 Pembangkit Tenaga Listrik Makro dan dimanfaatkan secara massal : Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
Page 47: Slide 1 · PPT file · Web viewPembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). 13 Pembangkit Tenaga Listrik Makro dan dimanfaatkan secara massal : Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

SUATU USAHA MERUBAH SIKAP & POLA PIKIR / MERUBAH PARADIGMA

dengan MEMBERI ARAH TUJUAN YANG BENAR, AGAR KITA SEMUA

TIDAK MUDAH MENYERAH / SEMANGAT & TERMOTIVASI

ACHIEVEMENT MOTIVATION

Tahukan kita bahwa10 % SIKAP KITA DITENTUKAN OLEH

KEKUATAN LUAR90% NYA DITENTUKAN OLEH PIKIRAN

KITA SENDIRI sehingga kita mau tidak mau, kita harus berubah pola

pikir & paradigma dengan kekuatan kita sendiri, karena kita yang menjalani, bukan orang lain.

Page 48: Slide 1 · PPT file · Web viewPembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). 13 Pembangkit Tenaga Listrik Makro dan dimanfaatkan secara massal : Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
Page 49: Slide 1 · PPT file · Web viewPembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). 13 Pembangkit Tenaga Listrik Makro dan dimanfaatkan secara massal : Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

BAB VIBAB VI

KESIMPULANKESIMPULAN

Page 50: Slide 1 · PPT file · Web viewPembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). 13 Pembangkit Tenaga Listrik Makro dan dimanfaatkan secara massal : Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

Slogan atau jargon yang mengatakan jika ingin menguasai dunia, kuasailah energi (termasuk energi listrik), adalah mendekati kebenaran.

Permasalahan ketenagalistrikan di Indonesia ternyata sangat kompleks, baik di sisi penyediaan maupun di sisi pemanfaatan.

Masih sangat banyak kendala yang harus dihadapi untuk dapat mewujudkan ketenagalistrikan yang andal, aman dan ramah (akrab) lingkungan.

Bahwa masalah ketenagalistrikan bukan semata-mata menjadi tanggung jawab PLN, tetapi semua pihak pemangku kepentingan (stake holder) yang berkaitan dengan ketenagalistrikan, harus ikut bertanggung jawab dan berperan dengan baik.

39

Page 51: Slide 1 · PPT file · Web viewPembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). 13 Pembangkit Tenaga Listrik Makro dan dimanfaatkan secara massal : Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

40

No. ASPEK KETENTUAN PIHAK YANG BERPARTISIPASI

1. Perencanaan

Harus memenuhi standar, persyaratan,

peraturan dan ketentuan yang

berlaku.

Konsultan perencana/ PLN

2. Material yang dipakai/ dipasang

Pabrikan/ produsen, dibawah pengawasan Instansi terkait.

3. Peralatan yang dipakai/ dipasang.

Pabrikan/ produsen, dibawah pengawasan Instansi terkait.

4. Pemasangan/ pengkonstruksian Kontraktor (Instalatir)/ PLN

5. Pengawasan Konsultan pengawas/ PLN/ SPI/Kontrin/ BPKP/ Lain-lain.

6. Pemeriksaan dan pengujian

Institusi Inspeksi (LMK, Konsuil, Sucofindo, dan lain-lain)/ PLN.

7. PengoperasianPLN untuk jaringan milik PLN dan pelanggan untuk instalasi milik pelanggan.

8. PemeliharaanPLN untuk jaringan milik PLN dan pelanggan untuk instalasi milik pelanggan.

Page 52: Slide 1 · PPT file · Web viewPembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). 13 Pembangkit Tenaga Listrik Makro dan dimanfaatkan secara massal : Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

41

Dasar Hukum :• UU 30/2009 : Usaha jasa penunjang tenaga listrik

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh badan usaha milik negara, badan usaha milik daerah, badan usaha milik swasta, dan koperasi yang memiliki sertifikasi, klasifikasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan (Bab VII, Pasal 16, Ayat 2).

• UU 18/1999 : Semua badan usaha pelaksana konstruksi pekerjaan ketenagalistrikan, harus memiliki sertifikat badan usaha jasa pelaksana konstruksi (SBU) dan penanggung jawab teknik yang bersertifikat tenaga ahli/terampil (SKA/SKT) serta semua tenaga teknik jasa konstruksi harus memiliki SKA/SKT, sesuai klasifikasi dan kualifikasi bidang pekerjaannya.

• UU 08/1999 : Menjamin mutu pekerjaan berdasarkan ketentuan standar.

• PP 03/2005 : - Pekerjaan instalasi ketenagalistrikan untuk penyediaan dan pemanfaatan tenaga listrik harus dikerjakan oleh Badan Usaha Penunjang Tenaga Listrik yang disertifikasi oleh Lembaga sertifikasi yang terakreditasi.

- Untuk jenis-jenis usaha penunjang tenaga listrik sebagaimana dimaksud pada ayat 3 yang berkaitan dengan jasa konstruksi diatur tersendiri dalam peraturan perundangan di bidang Jasa Konstruksi.

Page 53: Slide 1 · PPT file · Web viewPembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). 13 Pembangkit Tenaga Listrik Makro dan dimanfaatkan secara massal : Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

Setiap tenaga teknik dalam usaha ketenagalistrikan wajib memilki sertifikat kompetensi (UU 30/2009, Bab XI, Pasal 44, Ayat 6).

Berdasarkan ketentuan di atas, APEI sebagai wadah para profesionalis di bidang ketenagalistrikan memiliki peran yang sanagat penting.

Tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) utama APEI yang melakukan sertifikasi kompetensi (SKA dan SKT) di bidang ketenagalistrikan, bertugas/berkewajiban untuk mewujudkan ketersediaan sumber daya insani yang kapabel, kompeten dan profesional.

Para anggota APEI pemegang SKA/SKT yang menjadi penanggung jawab teknik (PJT) dan pelaksana lapangan di Badan Usaha Bidang Elektrikal (Kontraktor Listrik), memiliki peran yang sangat penting dalam mewujudkan sistem ketenagalistrikan yang andal, aman dan ramah (akrab) lingkungan.

Jadi baik atau buruknya kondisi ketenagalistrikan di Indonesia, salah satu pihak yang turut berkontribusi adalah APEI beserta para anggotanya.

42

Page 54: Slide 1 · PPT file · Web viewPembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). 13 Pembangkit Tenaga Listrik Makro dan dimanfaatkan secara massal : Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

43

Sosialisasi kepada masyarakat pelanggan listrik, tentang penggunaan listrik yang baik, benar, legal dan efisien.

Sosialisasi kepada berbagai pihak, bahwa kontinuitas dan keandalan pasokan listrik menjadi tanggung jawab bersama.

Sosialisasi kepada masyarakat pelanggan listrik tentang manfaat dan bahaya listrik, serta penggunaan alat listrik yang hemat energi.

Kampanye hemat energi, khususnya pada saat beban puncak. Mendorong pelanggan untuk melakukan audit energi. Memberikan insentif kepada pelanggan, misalnya : memberikan

discount kepada pelanggan industri yang mau beralih dari waktu beban puncak (WBP) ke-luar beban puncak (LWBP).

Melakukan dis-insentif : Pemberlakuan faktor K = 2 untuk harga listrik yang dipakai

pada WBP, untuk pelanggan besar. Pembatasan pemakaian listrik pada WBP bagi pelanggan-

pelanggan besar. Pemberlakuan dis – insentif bila batas pemakaian yang

dipersyaratkan dilampaui.

Page 55: Slide 1 · PPT file · Web viewPembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). 13 Pembangkit Tenaga Listrik Makro dan dimanfaatkan secara massal : Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

44

1. Asean Energy Organization 2. Handbook of Energy and Economic Statistics in Japan, 2003.3. HAPUA dan KBRI.4. Informasi dari berbagai Media Cetak, Media Elektronik, Brosur,

Katalog, Leaflet, Seminar, Diskusi Panel, dan lain-lain.5. PT. PLN (Persero) Pusat.6. PT. PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (P3B)

Jawa-Bali.7. PT. Pembangkitan Jawa-Bali (PJB).8. PT. Indonesia Power.9. PLN and Asean Development Bank (ADB) Analisys.

Page 56: Slide 1 · PPT file · Web viewPembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). 13 Pembangkit Tenaga Listrik Makro dan dimanfaatkan secara massal : Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
Page 57: Slide 1 · PPT file · Web viewPembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). 13 Pembangkit Tenaga Listrik Makro dan dimanfaatkan secara massal : Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

The winner says, “it may be difficult but it’s possible”;

The loser says,it may be possible but it’s too

difficult.”

Page 58: Slide 1 · PPT file · Web viewPembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). 13 Pembangkit Tenaga Listrik Makro dan dimanfaatkan secara massal : Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
Page 59: Slide 1 · PPT file · Web viewPembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). 13 Pembangkit Tenaga Listrik Makro dan dimanfaatkan secara massal : Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
Page 60: Slide 1 · PPT file · Web viewPembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). 13 Pembangkit Tenaga Listrik Makro dan dimanfaatkan secara massal : Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
Page 61: Slide 1 · PPT file · Web viewPembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). 13 Pembangkit Tenaga Listrik Makro dan dimanfaatkan secara massal : Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)