Sleep Paralysis
-
Upload
ikramullah-mahmuddin -
Category
Documents
-
view
63 -
download
0
Transcript of Sleep Paralysis
IKRAMULLAH MAHMUDDIN [ ]
SLEEP PARALYSIS
Rumusan Masalah
Tidur adalah proses yang dibutuhkan oleh setiap manusia. Proses untuk mengistirahatkan
tubuh setelah beraktivitas seharian. Rata-rata manusia memerlukan tidur selama kurang lebih 6-
8jam/hari. Tetapi dalam keadaan tidur, tidak jarang gangguan-gangguan sering terjadi. Salah satunya
adalah sleep paralysis. Sleep paralysis adalah sebuah gangguan tidur, dimana seseorang merasa
lumpuh tidak bisa bergerak dari tidurnya. Orang tersebut sadar, dan mengetahui, melihat atau
mendengar seluruh yang terjadi disekitarnya (seluruh inderanya aktif), tetapi tidak mampu
menggerakkan otot-ototnya, seakan-akan ada yang menindih. Dalam bahasa sehari-hari, sleep
paralysis kita kenal dengan nama “tidur ketindihan”.
Observasi
Bebeapa orang yang terkena sleep paralysis mengalami beberapa gejala. Antara lain, orang
yang mengalami sleep paralysis ini sering melihat sosok makhluk halus berada di dekatnya. Mereka
tidak bisa menggerakkan badannya, tetapi inderanya berfungsi. Bisa melihat dan mendengar
lingkungan di sekitarnya.
Hipotesis
Dalam beberapa budaya, fenomena ini dikaitkan dengan gangguan makhluk halus, yang
mengganggu orang tersebut. Beberapa budaya mengajarkan bagaimana cara membangunkan orang
yang sedang mengalami “tidur ketindihan” ini. Ada dengan cara dikagetkan dari tidurnya, ada
dengan mengambil paksa bantal yang digunakannya, untuk yang muslim biasanya dengan
membacakan surah-surah, bahkan ada yang menyarankan untuk mengguyurnya dengan air.
Fenomena sleep paralysis juga dikenal dengan nama “The Old Hag Syndrome” karena
zaman dulu, ada kepercayaan kalau fenomena ini diakibatkan oleh "Old Hag" atau "Penyihir" yang
sedang menduduki dada korban. Dari situlah ia mendapatkan nama The Old Hag Syndrome. Ketika
ilmu pengetahuan mulai berkembang, nama The Old Hag Syndrome mulai ditinggalkan. Para peneliti
lebih suka menyebutnya Sleep Paralysis (SP).
Eksperimen
Menurut survey Gallup tahun 1992, hampir semua orang dewasa mengalami Sleep Paralysis,
paling tidak dua tahun sekali. Jadi fenomena ini bukan sesuatu yang asing bagi manusia. Usaha untuk
IKRAMULLAH MAHMUDDIN [ ]
menelitinya telah berlangsung sejak tahun 1950an, namun baru benar-benar bisa dipahami ketika
para peneliti mulai mengerti hubungan antara kondisi REM (Rapid eye movement) dengan mimpi.
Ketika tidur, kita akan memasuki beberapa tahapan tertentu. Ada banyak tahapan, namun
kita hanya akan melihat dua tahapan besarnya, yaitu Non REM dan REM yang keduanya bekerja
pada tingkat gelombang otak tertentu. REM adalah keadaan tidur dimana otak tetap bekerja
sementara fisik beristirahat. Tidur dalam keadaan REM memungkinkan orang untuk untuk bermimpi,
bahkan bisa mengulang kejadian yang terjadi saat masih terbangun dan berlanjut dalam mimpinya.
Tidur non-REM adalah keadaan tidur dimana otak berada pada gelombang tertentu, sehingga yang
aktif adalah fisiknya. Seperti seseorang yang bangun dari tidurnya membuka pintu, tetapi masih
dalam keadaan tertidur. Kemungkinan orang yang mengalami gangguan sleep paralysis adalah pada
saat orang tersebut berada pada keadaan tidur REM. Tetapi, belum ada penjelasan pasti penyebab
dari sleep paralysis ini.
Mengenai makhluk gaib yang biasa menyertai ketika sleep paralysis ini terjadi, Florence
Cardinal, seorang peneliti lain mengatakan kalau halusinasi biasanya memang menyertai Sleep
Paralysis. Kadang ada perasaan kalau ada orang lain di dalam ruangan atau bahkan kita bisa
merasakan adanya makhluk yang sedang melayang di atas kita.
Selain itu, kita bisa merasakan adanya tekanan di dada seperti sedang diinjak atau diduduki.
Malah, ada beberapa korban yang melaporkan mendengar suara langkah kaki, pintu terbuka dan
suara-suara aneh. Ini cukup menakutkan, tapi normal. Bahkan banyak peneliti yang percaya kalau
fenomena "penculikan oleh alien" atau "diserang roh jahat" kebanyakan hanyalah halusinasi yang
terkait dengan Sleep Paralysis.
Kesimpulan
Secara fisiologis, penyebab sleep paralysis belum diketahui secara pasti. Sejauh ini, para
psikologis memberikan gambaran umum mengenai penyebab terjadinya sleep paralysis, seperti
kebiasaan tidur menghadap ke atas, pola tidur tak tentu, stress, dan perubahan mendadak pada
lingkungan atau lifestyle.
Untuk kurun waktu ini, menghindari terjadinya sleep paralysis yaitu dengan cara
menghindari penyebab – penyebab yang dapat mengakibatkan terjadinya sleep paralysis menurut
gambaran umum para psikologis.
IKRAMULLAH MAHMUDDIN [ ]
Sampai saat ini, penelitian masih terus dilakukan untuk mengetahui secara pasti penyebab
utama terjadinya sleep paralysis ini.