Sleep Paralysis

3
IKRAMULLAH MAHMUDDIN [J111 12 269] SLEEP PARALYSIS Rumusan Masalah Tidur adalah proses yang dibutuhkan oleh setiap manusia. Proses untuk mengistirahatkan tubuh setelah beraktivitas seharian. Rata-rata manusia memerlukan tidur selama kurang lebih 6-8jam/hari. Tetapi dalam keadaan tidur, tidak jarang gangguan-gangguan sering terjadi. Salah satunya adalah sleep paralysis. Sleep paralysis adalah sebuah gangguan tidur, dimana seseorang merasa lumpuh tidak bisa bergerak dari tidurnya. Orang tersebut sadar, dan mengetahui, melihat atau mendengar seluruh yang terjadi disekitarnya (seluruh inderanya aktif), tetapi tidak mampu menggerakkan otot-ototnya, seakan-akan ada yang menindih. Dalam bahasa sehari-hari, sleep paralysis kita kenal dengan nama “tidur ketindihan”. Observasi Bebeapa orang yang terkena sleep paralysis mengalami beberapa gejala. Antara lain, orang yang mengalami sleep paralysis ini sering melihat sosok makhluk halus berada di dekatnya. Mereka tidak bisa menggerakkan badannya, tetapi inderanya berfungsi. Bisa melihat dan mendengar lingkungan di sekitarnya. Hipotesis Dalam beberapa budaya, fenomena ini dikaitkan dengan gangguan makhluk halus, yang mengganggu orang tersebut. Beberapa budaya mengajarkan bagaimana cara membangunkan orang yang sedang mengalami “tidur ketindihan” ini. Ada dengan cara dikagetkan dari tidurnya, ada dengan mengambil paksa bantal yang digunakannya, untuk yang muslim biasanya dengan membacakan surah-surah, bahkan ada yang menyarankan untuk mengguyurnya dengan air.

Transcript of Sleep Paralysis

Page 1: Sleep Paralysis

IKRAMULLAH MAHMUDDIN [ ]

SLEEP PARALYSIS

Rumusan Masalah

Tidur adalah proses yang dibutuhkan oleh setiap manusia. Proses untuk mengistirahatkan

tubuh setelah beraktivitas seharian. Rata-rata manusia memerlukan tidur selama kurang lebih 6-

8jam/hari. Tetapi dalam keadaan tidur, tidak jarang gangguan-gangguan sering terjadi. Salah satunya

adalah sleep paralysis. Sleep paralysis adalah sebuah gangguan tidur, dimana seseorang merasa

lumpuh tidak bisa bergerak dari tidurnya. Orang tersebut sadar, dan mengetahui, melihat atau

mendengar seluruh yang terjadi disekitarnya (seluruh inderanya aktif), tetapi tidak mampu

menggerakkan otot-ototnya, seakan-akan ada yang menindih. Dalam bahasa sehari-hari, sleep

paralysis kita kenal dengan nama “tidur ketindihan”.

Observasi

Bebeapa orang yang terkena sleep paralysis mengalami beberapa gejala. Antara lain, orang

yang mengalami sleep paralysis ini sering melihat sosok makhluk halus berada di dekatnya. Mereka

tidak bisa menggerakkan badannya, tetapi inderanya berfungsi. Bisa melihat dan mendengar

lingkungan di sekitarnya.

Hipotesis

Dalam beberapa budaya, fenomena ini dikaitkan dengan gangguan makhluk halus, yang

mengganggu orang tersebut. Beberapa budaya mengajarkan bagaimana cara membangunkan orang

yang sedang mengalami “tidur ketindihan” ini. Ada dengan cara dikagetkan dari tidurnya, ada

dengan mengambil paksa bantal yang digunakannya, untuk yang muslim biasanya dengan

membacakan surah-surah, bahkan ada yang menyarankan untuk mengguyurnya dengan air.

Fenomena sleep paralysis juga dikenal dengan nama “The Old Hag Syndrome” karena

zaman dulu, ada kepercayaan kalau fenomena ini diakibatkan oleh "Old Hag" atau "Penyihir" yang

sedang menduduki dada korban. Dari situlah ia mendapatkan nama The Old Hag Syndrome. Ketika

ilmu pengetahuan mulai berkembang, nama The Old Hag Syndrome mulai ditinggalkan. Para peneliti

lebih suka menyebutnya Sleep Paralysis (SP).

Eksperimen

Menurut survey Gallup tahun 1992, hampir semua orang dewasa mengalami Sleep Paralysis,

paling tidak dua tahun sekali. Jadi fenomena ini bukan sesuatu yang asing bagi manusia. Usaha untuk

Page 2: Sleep Paralysis

IKRAMULLAH MAHMUDDIN [ ]

menelitinya telah berlangsung sejak tahun 1950an, namun baru benar-benar bisa dipahami ketika

para peneliti mulai mengerti hubungan antara kondisi REM (Rapid eye movement) dengan mimpi.

Ketika tidur, kita akan memasuki beberapa tahapan tertentu. Ada banyak tahapan, namun

kita hanya akan melihat dua tahapan besarnya, yaitu Non REM dan REM yang keduanya bekerja

pada tingkat gelombang otak tertentu. REM adalah keadaan tidur dimana otak tetap bekerja

sementara fisik beristirahat. Tidur dalam keadaan REM memungkinkan orang untuk untuk bermimpi,

bahkan bisa mengulang kejadian yang terjadi saat masih terbangun dan berlanjut dalam mimpinya.

Tidur non-REM adalah keadaan tidur dimana otak berada pada gelombang tertentu, sehingga yang

aktif adalah fisiknya. Seperti seseorang yang bangun dari tidurnya membuka pintu, tetapi masih

dalam keadaan tertidur. Kemungkinan orang yang mengalami gangguan sleep paralysis adalah pada

saat orang tersebut berada pada keadaan tidur REM. Tetapi, belum ada penjelasan pasti penyebab

dari sleep paralysis ini.

Mengenai makhluk gaib yang biasa menyertai ketika sleep paralysis ini terjadi, Florence

Cardinal, seorang peneliti lain mengatakan kalau halusinasi biasanya memang menyertai Sleep

Paralysis. Kadang ada perasaan kalau ada orang lain di dalam ruangan atau bahkan kita bisa

merasakan adanya makhluk yang sedang melayang di atas kita.

Selain itu, kita bisa merasakan adanya tekanan di dada seperti sedang diinjak atau diduduki.

Malah, ada beberapa korban yang melaporkan mendengar suara langkah kaki, pintu terbuka dan

suara-suara aneh. Ini cukup menakutkan, tapi normal. Bahkan banyak peneliti yang percaya kalau

fenomena "penculikan oleh alien" atau "diserang roh jahat" kebanyakan hanyalah halusinasi yang

terkait dengan Sleep Paralysis.

Kesimpulan

Secara fisiologis, penyebab sleep paralysis belum diketahui secara pasti. Sejauh ini, para

psikologis memberikan gambaran umum mengenai penyebab terjadinya sleep paralysis, seperti

kebiasaan tidur menghadap ke atas, pola tidur tak tentu, stress, dan perubahan mendadak pada

lingkungan atau lifestyle.

Untuk kurun waktu ini, menghindari terjadinya sleep paralysis yaitu dengan cara

menghindari penyebab – penyebab yang dapat mengakibatkan terjadinya sleep paralysis menurut

gambaran umum para psikologis.

Page 3: Sleep Paralysis

IKRAMULLAH MAHMUDDIN [ ]

Sampai saat ini, penelitian masih terus dilakukan untuk mengetahui secara pasti penyebab

utama terjadinya sleep paralysis ini.