Sla

download Sla

If you can't read please download the document

description

puiai

Transcript of Sla

Soal

Bentuk kelompok (4 orang perkelompok) lalu diskusikan beberapa hal di bawah ini.

1. Metode survei tanah menggunakan dua pendekatan utama, yaitu pendekatan sintetik dan analitik.

Jelaskan persamaan dan perbedaan kedua pendekatan tersebutBerikan contoh kedua pendekatan tersebut

2. Dalam menyiapkan survei tanah dengan menggunakan pendekatan analitik, apa saja yang harus dilakukan?

3. Lihat pada peta landform Pujon dan sekitarnya di bawah. Gambaran relief wilayah tersebut disajikan pada peta di bawahnya (peta relief)

Diskusikan apakah pendekatan yang akan dipakai, jelaskan alasannya.

Jika akan melakukan survei tanah pada skala 1:25.000 plot pengamatan Saudara jika:

- menggunakan grid kaku - menggunakan grid bebas

- menggunakan pendekatan fisiografis dengan menggunakan key area dan transek.

Peta Landform (bentuklahan Pujon dan sekitarnya)

Relief Pujon dan sekitarnya.

Catatan:

Untuk soal nomer 3, plot titik dengan menggunakan photosohop, corel draw, paint atau yang lainnya pada peta yang telah tersedia.

2 Tugas di-posting dalam blog masing-masing mahasiswa, dengan mencantumkan anggota kelompoknya.

Kirim link tugas ke alamat email : [email protected]

Jawab

Perbedaan pendekatan sintetik dan pendekatan analitik :

Dalam pendekatan sintetik, dilakukan pengamatan di lapang terlebih dahulu, kemudian dilakukan pengelompokkan berdasarkan kisaran sifat-sifat tertentu, sehingga dihasilkan suatu peta sebanyak keragaman yang ada. Penentuan satuan spasial atau peta berdasarkan hasil pengamatan pada titik-titik pengamatan. Pendekatan sintetik adalah memberi nama dahulu baru kemudian mengelompokkannya. Dalam pendekatan anaitik, pertama landscape dibagi ke dalam tubuh tanah alami berdasarkan karakteristik eksternal seperti landform vegetasi dan tanah permukaan. Setelah itu dilakukan penentuan

karakteristik tanah pada masing-masing satuan tersebut melalui pengamatan dan pengambilan contoh tanah. Pendekatan analitik berdasarkan pada petunjuk-petunjuk sifat-sifat eksternal. Pendekatan analitik adalah membagi terlebih dahulu kemudian baru memberi nama.

Persamaan pendekatan sintetik dan pendekatan analitik :

Dalam praktik pendekatan sintetik maupun analitik dilakukan bersama-sama. Pada pendekatan sintetik, penempatan pengamatan sering mengikuti petunjuk eksternal yang arahnya pada batas-batas antara tanah yang berbeda dimana dalam kenyataan petunjuk ini sama dengan karakteristik eksternal pada pendekatan analitik. Pada pendekatan analitik, penempatan garis batas sering didukung dengan pengamatan pemboran juga tubuh tanah alami yang terlihat pada foto udara yang dalam kenyataannya dapat menghasilkan satuan serupa dengan yang dikelompokkan pada pendekatan sintetik.

Contoh pendekatan sintetik :

Metode survei tanah yang berdasarkan prinsip pendekatan sintetik adalah metode survei grid. Hal pertama pada metode grid, yaitu pengamatan dilakukan dengan pola teratur (interval titik pengamatan berjarak sama pada arah vertikal dan horizontal). Kemudian diestimasi variabilitas tanah dan dikelompokkan. Survei grid cocok dilakukan pada daerah yang mempunyai pola tanah yang kompleks dimana pola detail hanya dapat dipetakan pada skala besar yang kurang praktis.

Contoh pendekatan analitik :

Metode survei tanah yang berdasarkan prinsip pendekatan analitik adalah metode survei fisiografi dengan bantuan interpretasi foro udara. Survei ini dimulai dengan interpretasi foto udara (IFU) untuk mendelineasi landform yang terdapat di daerah yang disurvei, diikuti dengan pengecekan atau pengamatan di lapangan terhadap komposisi suatu peta, biasanya hanya di daerah perwakilan, tidak semua delineasi dikunjungi.

Contoh pendekatan analitik dan sintetik :

Secara garis besar, dapat dbedakan antara pendekatan analitik dan pendekatan sntetk, yatu :

No. Perbedaan Pendekatan Sintetik Pendekatan Analitik 1 Teknik Pelaksanaannya Memberi nama terlebih dahulu baru mengelompokkan Membagi terlebih dahulu baru memberi nama 2 Jumlah titik survei Banyak, karena merupakan pengamatan lapang yang datanya harus detil 3-4 titik dari tiap pengelompokkan hasil deleniasi 3 Sumber data Survei tanah langsung dilahan Interpretasi foto udara, 4 Pengelompokkan Berdasarkan data internal (profil tanah) Berdasarkan data eksternal (landform)

Dalam survei tanah dengan pendekatan analitik, yang dilakukan adalah :

Pertama adalah tahap persiapan, seperti: menentukan tujuan survei tanah, estimasi biaya survei tanah, merumuskan kerangka acuan, membuat surat perjanjian kerjasama, mengurus perijinan, mengumpulkan data-data sekunder, melakukan pengadaan foto udara, menyiapkan peta dasar, melakukan interpretasi foto udara, menyiapkan peta lapangan, menyusun jadwal pelaksanaan, menyiapkan alat dan bahan survei.

Lalu yang kedua tahap survei lapangan, yaitu pengecekan hasil interpretasi foto udara atau batas-batas yang ada pada peta dasar dan peta rencana rintisan, sehingga dapat membagi lansekap ke dalam komponen-komponen sedemikian rupa yang diperkirakan akan memiliki tanah yang berbeda. Kemudian melakukan pengamatan di lapang dengan menilai karakterisasi satuan-satuan yang dihasilkan melalui pengamatan dan pengambilan contoh tanah di lapang.

Kemudian yang terakhir adalah analisis data dan pembuatan peta dan laporan berdasarkan hasil survei tanah.

Peta Landform (bentuklahan Pujon dan sekitarnya)

a. Pendekatan yang akan kami pakai adalah pendekatan analitik (Analytic approach), karena karakteristik eksternalnya (bentang alam) terlihat jelas dari Interpretasi Foto Udaranya yaitu landformnya, selain itu tanah permukaannya cenderung tidak datar sehingga mudah untuk dilakukan deleniasi- Menggunakan Grid Kaku

Metode grid kaku merupakan metode yang menggunakan prinsip pendekatan sintetik. Skema pengambilan contoh tanah secara sistematik dirancang dengan mempertimbangkan kisaran spasial autokorelasi yang diharapkan. Jarak pengamatan dibuat secara teratur pada jarak tertentu untuk menghasilkan jalur segi empat (rectangular grid) di seluruh daerah survei. Pengamatan dilakukan dengan pola teratur (interval titik pengamatan berjarak sama pada arah vertical dan horizontal). Jarak pengamatan tergantung dari skala peta. Metode ini sangat cocok untuk survei intensif dengan skala besar, dimana penggunaan interpretasi foto udara sangat terbatas dan intensif pengamatan yang rapat memerlukan ketepatan penempatan titik pengamatan di lapangan dan pada peta. Survei grid juga cocok dilakukan pada daerah yang mempunyai pola tanah yang kompleks di mana pola detail hanya dapat dipetakan pada skala besar yang kurang praktis. Survei ini sangat cocok diterapkan pada daerah yang posisi pemetaannya sukar ditentukan dengan pasti. Selain itu survei ini sangat dianjurkan pada survei intensif (detail-sangat detail) dan penggunaan hasil interpretasi foto udara sangat terbatas (misalnya pada daerah dengan konfigurasi permukaan kurang beragam/daerah yang relatif datar) atau di daerah yang belum ada foMenggunakan Metode Grid Bebas

Merupakan metode gabungan antara grid kaku dan metode IFU/fisiografi.Metode ini diterapkan pada survey detail hingga semi detail metode ini dipilih dikarenakan survey peta menggunakan skala besar yakni 1:25.000. pelaksanaan survey ini diawali dengan analisis fisiografi melalui interpretasi foto udara(IFU) secara detail. Dalam metode survey bebas, pemeta bebas lokasi/ titik pengamatan dipilih secaara bebas.

Menggunakan pendekatan fisiografis dengan menggunakan key area dan transek

Pengamatan pada daerah kunci (key area) merupakan daerah terpilih dalam suatu daerah survei yang di dalamnya secara berdekatan, terdapat sebanyak mungkin satuan peta yang ada dis eluruh daerah survei tersebut. Beberapa persyaratan untuk daerah kunci adalah :

Harus dapat mewakili sebanyak mungkin satuan peta yang ada di daerah survei

Harus dibuat pada daerah di mana hubungan antara tanah dengan

kenampakan bentang-alam atau landform dapat dipelajari dengan mudah.

Daerah kunci tidak boleh terlalu kecil. (untuk survei tanah skala semi detail, sekitar 10-30 % dan skala tinjau kurang lebih 5-20 % dari luas total)

Harus mudah diakses atau tidak sulit dikunjungi

Sedangkan untuk Transek merupakan daerah kunci sederhana dalam bentuk jalur atau rintisan yang mencakup sebanyak mungkin satuan peta atau satuan wujud-lahan. Transek tidak boleh sejajar dengan batas wujud-lahan. Dalam setiap survei tanah, umumnya selalu diperlukan bantuan daerah kunci, kecuali :

Daerah survei relatif sempit

Jika bentang-alamnya telah diketahui dengan baik

Jika seluruh daerah harus didatangi secara intensif (misalnya untuk survei irigasi)

Pada survei skala kecil, dimana delineasi wujud-lahannya sangat mudah