skripsi_riet

23
1 HUBUNGAN ANTARA PERAN KELUARGA TERHADAP TINGKAT KECEMASAN INJECTING DRUG USER (IDU) USIA 15-35 TAHUN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Keluarga merupakan orang terdekat dari seseorang yang mengalami gangguan kesehatan / dalam keadaan sakit. Keluarga juga merupakan salah satu indikator dalam masyarakat apakah masyarakat sehat atau sakit (Efendi , 1998). Peran / tugas keluarga dalam kesehatan yang dikembangkan oleh ilmu keperawatan dalam hal ini adalah ilmu kesehatan masyarakat (Komunitas) sangatlah mempunyai arti dalam peningkatan dalam peran / tugas keluarga itu sendiri. Perawat diharapkan mampu meningkatkan peran keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan keluarga. (Friedman, ed 3, 1998 : 145) Peran keluarga dalam mengenal masalah kesehatan yaitu mampu mengambil keputusan dalam kesehatan, Ikut merawat anggota keluarga yang sakit, memodifikasi lingkungan, dan memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada sangatlah penting dalam mengatasi kecemasan klien. (Friedman, 2003 : 146). Penanggulangan Injecting Drug User (IDU) memang cukup sulit, perlu diperhatikan dari berbagai aspek, misalnya ketersediaan sarana kesehatan publik, hukuman bagi

description

waw

Transcript of skripsi_riet

PROPOSAL PENELITIAN

3

HUBUNGAN ANTARA PERAN KELUARGA TERHADAP TINGKAT KECEMASAN INJECTING DRUG USER (IDU) USIA 15-35 TAHUNBAB I PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang

Keluarga merupakan orang terdekat dari seseorang yang mengalami gangguan kesehatan / dalam keadaan sakit. Keluarga juga merupakan salah satu indikator dalam masyarakat apakah masyarakat sehat atau sakit (Efendi , 1998). Peran / tugas keluarga dalam kesehatan yang dikembangkan oleh ilmu keperawatan dalam hal ini adalah ilmu kesehatan masyarakat (Komunitas) sangatlah mempunyai arti dalam peningkatan dalam peran / tugas keluarga itu sendiri. Perawat diharapkan mampu meningkatkan peran keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan keluarga. (Friedman, ed 3, 1998 : 145)

Peran keluarga dalam mengenal masalah kesehatan yaitu mampu mengambil keputusan dalam kesehatan, Ikut merawat anggota keluarga yang sakit, memodifikasi lingkungan, dan memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada sangatlah penting dalam mengatasi kecemasan klien.(Friedman, 2003 : 146). Penanggulangan Injecting Drug User (IDU) memang cukup sulit, perlu diperhatikan dari berbagai aspek, misalnya ketersediaan sarana kesehatan publik, hukuman bagi pengguna, pengedar dan berbagai cara yang lain. Cara yang dapat dilakukan adalah melalui pendekatan keluarga. Keluarga merupakan lingkungan terkecil bagi seorang IDU. Kasih sayang orang tua akan menyebabkan pengguna merasa bahwa dirinya masih ada yang memperhatikan, merasa dihargai dan dibutuhkan. Dengan kasih sayang orang tua diharapkan menjadi manusia yang dapat diterima oleh masyarakat (Abu ahmadi, 2002 : 106).

Injecting Drug User (IDU) merupakan salah satu jenis pengguna narkoba yang lebih spesifik. Komunitas ini hanya menggunakan narkoba dengan cara disuntikkan, karena itu lebih berisiko terkena berbagai macam penyakit menular dibandingkan dengan pengguna narkoba lainnya. Hal ini disebabkan perilaku IDU yang sering berbagi jarum antar sesama IDU (needle sharing), sehingga akan lebih mudah tertular penyakit, misalnya Hepatitis C bahkan HIV-AIDS.

Kejadian IDU selalu berhubungan dengan kejadian HIV/AIDS ( ODHA ). Data nasional berdasarkan Departemen Kesehatan RI menunjukkan penurunan tingkat resiko penularan HIV/AIDS lewat jalur hubungan seksual. Bila sebelum tahun 1999 persentase penularan lewat jalur tersebut sebesar 80 persen, tahun 1999 menurun menjadi 50 persen dan tahun 2002 menurun lagi menjadi 48 persen. Sementara kasuskasus HIV/AIDS pada pemakai narkoba, atau IDU (Intravenous Drug Users) justru makin meningkat. Disebutkan, kasuskasus HIV/AIDS pada pemakai narkoba menurun dalam kurun enam tahun terakhir dan cenderung stabil. Berkebalikan dengan persentase IDU. Bila pada tahun 1987 Juni 1999 hanya ditemukan 6 kasus di kalangan IDU, Desember 1999 terjadi peningkatan 25 kasus, yang meningkat lagi menjadi 780 kasus tahun 2002. Dan pada Desember 2005 tercatat 3.719 kasus IDU. Dampak IDU tersebut tentu saja sangat erat dengan HIV/AIDS. Jumlah penderita HIV/AIDS yang tertular lewat berbagai jalur, hubungan seksual, pemakaian jarum suntik, transfusi darah hingga tahun 2005 mencapai 4.244 orang untuk HIV dan 5.321 orang (AIDS). Diperkirakan kasuskasus tersebut masih permukaan, realitanya masih lebih banyak kasus yang belum terungkap. Bahkan Departemen Kesehatan memperkirakan pada tahun 2007 kasus IDU yang tercatat setidaknya ada 90.000130.000 kasus, dimana sebagian besar tidak melaporkan. ( Bernas, 2007 )1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka permasalahannya dapat dirumuskan sebagai berikut :

Apakah ada hubungan peran keluarga terhadap tingkat kecemasan Injecting Drug User ( IDU ) usia 15-35 tahun ?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1Tujuan umum

Menganalisis peran keluarga terhadap tingkat kecemasan Injecting Drug User ( IDU ) usia 15-35 tahun.1.3.2 Tujuan khusus

1. Mengidentifikasi peran keluarga.2. Mengidentifikasi tingkat kecemasan Injecting Drug User (IDU) usia 15-35 tahun.

3. Menganalisa peran keluarga terhadap tingkat kecemasan Injecting Drug User ( IDU ) usia 15-35 tahun.1.4Manfaat penulisan

Sesuai dengan latar belakang perumusan masalah dan tujuan penulisan yang hendak dicapai, maka manfaat yang dapat diharapakan dari penelitian ini adalah

1) Bagi PenelitiDapat menambah wawasan dan pemahaman tentang peran keluarga terhadap tingkat kecemasan Injecting Drug User (IDU) usia 15-35 tahun.2) Bagi Institusi PendidikanDigunakan sebagai sumber informasi, khasanah wacana kepustakaan serta dapat digunakan sebagai referensi bagi penelitian selanjutnya.3) Bagi ProfesiDapat memberikan sumbangan ilmu bagi ilmu keperawatan.4) Bagi keluarga

Memberi informasi kepada orang tua tentang peran keluarga dan perhatian orang tua kepada anak.5) Bagi klien

Dapat meningkatkan konsep dari klien dan motivasi untuk berobat dan sembuh.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Keluarga

Definisi

Menurut Departemen Kesehatan RI (1988) Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disuatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan yang saling ketergantungan.

Menurut Bailon dan Maglaya (1989 : 43) Keluarga adalah dua atau lebih individu yang tergabung karena hubungan darah, perkawinan atau pengangkatan dan hidup dalam rumah tangga dan berinteraksi satu sama lain dan dalam perannya menciptakan dan mempertahankan kebudayaan.Peran keluarga

Peran yang dikutip oleh Frieman dari Nye, 1976 dinyatakan sebagai suatu perilaku yang bersifat homogen yang diharapkan secara normatif oleh seorang ocupan (Seseorang yang memegang suatu posisi dalam struktur sosial) dalam situasi sosial tertentu. Posisi atau status sosial didefinisikan sebagai tempat seseorang dalam sistem sosial. Dalam pelaksanaan peran berkenaan dengan siapa pemegang kekuasaan keluarga (Friedman, 1998 : 146).

Kuesioner Peran Keluarga Apakah masalah dirasakan oleh keluarga ?

Apakah kepala keluarga merasa menyerah terhadap masalah yang dihadapi salah satu anggota keluarga ?

Apakah kepala keluarga takut akibat dari terapi yang dilakukan terhadap salah satu anggota keluarganya ?

Apakah kepala keluarga percaya terhadap petugas kesehatan?

Apakah keluarga mempunyai kemampuan untuk menjangkau fasilitas kesehatan?

2.2 Konsep Kecemasan

Stress psikososial adalah setiap keadaan atau peristiwa yang menyebabkan perubahan terhadap diri seseorang; sehingga orang tersebut terpaksa mengadakan adaptasi untuk menanggulanginya. Dari hal tersebut maka dapat timbul kecemasan bahkan sampai depresi. Seseorang yang mengalami sakit dengan penyakit yang kronis atau cidera dapat menjadikan orang tersebut cemas. (Dadang Hawari, 2002 :47)

Tidak semua orang yang mengalami stress psikososial mengalami kecemasan, hal ini tergantung pada kepribadian masing masing orang dan dukungan yang diberikan keluarga di dalamnya. (Hawari, 2002 : 142)Definisi

Kecemasan dapat disebut juga ansietas / anxiety adalah merupakan gangguan alam perasaan (Affective) yang ditandai dengan perasaan ketakutan atau kekawatiran yang mendalam dan berkelanjutan, tidak mengalami gangguan dalam menilai realitas, kepribadian masih utuh, perilaku terganggu tapi masih dalam keadaan normal.

2.3 Injecting Drug Users (IDU) DefinisiInjecting Drug User (IDU) merupakan salah satu jenis pengguna narkoba yang lebih spesifik. Komunitas IDU tersebut hanya menggunakan narkoba yang disuntikkan secara intravena, subkutanneus dan intramuskular. IDU lebih berisiko terkena banyak penyakit menular dibandingkan pengguna narkoba lainnya, disebabkan perilaku IDU sendiri yang sering berbagi jarum antar sesama IDU (needle sharing), sehingga akan lebih mudah tertular penyakit (misalnya Hepatitis C bahkan HIV-AIDS) (BNN, 2007).

Faktor-faaktor yang mempengaruhi

Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya IDU antara lain : 1. Host Mental mudah terpengaruh

2. Agent

Drug dan alat-alatnya mudah didapat.

3. Lingkungan

Keluarga

Keluarga yang bercerai

Kurang kasih saying dan perhatian

Kurang pengawasan dari orang tua

Masalah dalam keluarga

Teman pergaulan

Jenis Obat yang disuntikkan IDU

Beberapa macam obat yang disuntikkan oleh IDU ke dalam tubuhnya, antara lain :

1. Morphine

2. Heroin (putauw)

3. Amphetamine

4. Sedatif - hipnotis ( Benzodiazepin / BDZ )

5. Buprenorfin

6. Barbiturat

Perkembangan IDU di IndonesiaDepartemen Kesehatan memperkirakan pada tahun 2007 kasus IDU yang tercatat setidaknya ada 90.000130.000 kasus, yang sebagian besar tidak melapor(Bernas, 2007). Estimasi Departemen Kesehatan dan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Nasional tahun 2006, tercatat sekitar 190.000 sampai 247.000 IDU di Indonesia dengan prevalensi rata-rata tertular penyakit sebesar 41,07 % (Komunitas AIDS Indonesia, 2007).

Pelayanan dan fasilitas yang diberikan berdasarkan data yang menunjukkan 80 persen IDU adalah pria dan 50 % usia 25-30 tahun, atau usia produktif, tercatat pula 64 % IDU masih menggunakan jarum suntik bersama (Kompas, 2006).

KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS3.1 Kerangka Konsep (Hawari, 2002)

------- : Tidak diteliti

____ : Diteliti

Gambar 2.1 Kerangka konseptualHipotesis Penelitian

H1 : Ada hubungan antara peran keluarga dalam kesehatan terhadap kecemasan Injecting Drug User ( IDU ) usia 15-35 tahun.

H0 : Tidak ada hubungan antara peran keluarga dalam kesehatan terhadap kecemasan Injecting Drug User ( IDU ) usia 15-35 tahun.

BAB III METODE PENELITIAN

4.1 Waktu dan lokasi penelitianTempat penelitian dilaksanakan di ruang Napza RSJ Menur Surabaya. Adapun waktu penelitian ini dimulai januari 2008 sampai April 20084.2 Desain penelitianDesain penelitian adalah suatu strategi untuk mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun peneliti pada seluruh proses penelitian (Nursalam & Pariani, 2001). Jenis penelitian yang digunakan AnalitikCross sectional, artinya obyek diobservasi satu kali saja dan pengukuran menggunakan variabel independen dan dependen dilakukan pada saat pengkajian data, Metode menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu dengan korelasi dimana analisa digunakan untuk mengetahui hubungan. (Sastroasmoro & Ismael, 1995).

Populasi, sampel dan samplinga. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian yang akan diteliti (Nursalam & Pariani, 2001). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien IDU diruang Napza RSJ Menur surabaya.b. SampelSampel adalah bagian populasi terjangkau yang dapat digunakan sebagai subjek penelitian melalui sampling (Nursalam, 2005)

Sampel adalah sebagian dari keseluruha objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi Notoatmodjo, 2005)

Berdasarkan pemakaian sampling yang dipilih peneliti maka peneliti menetapkan adanya kriteria

Kriteria penerimaan (inklusi) sebagai berikut

1. Masih mempunyai keluarga2. Jenis kelamin laki-laki dan perempuan

3. Pengguna narkoba jenis suntik4. Usia 15-35 tahun5. Pasien yang ada di RSJ Menur Surabaya6. Penderita kooperatif dan bersedia ikut dalam penelitian. Kriteria penolakan (eksklusi) sebagai berikut1. Keluarga tidak jelas / tidak punya keluarga.2. Terinfeksi virus HIV/ AIDS

3. Memiliki gangguan kejiwaan berat

c. Sampling

Sampling adalah suatu proses dalam menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat mewakili populasi (Nursalam & Pariani, 2001). Pada penelitian ini menggunakan Accidental sampling yaitu pemilihan sample dengan berdasarkan secara kebetulan bertemu (Alimul, 2003). 4.3 Variabel dan Definisi operasionala. Variabel Independent

Variabel independent adalah faktor yang diduga berhubungan variabel dependen (Nursalam & Pariani, 2001). Dalam penelitian ini variabel independennya adalah Peran keluarga. b. Variabel DependentVariabel dependent adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (Nursalam & Pariani, 2001). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Tingkat kecemasan IDU.c. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang dapat diamati (diukur) untuk diobservasi atau pengukuran secara cermat terhadap situasi obyek yang kemudian dapat diulangi lagi oleh orang lain (Nursalam & Pariani, 2001). Definisi operasional meliputi :

Variabel Definisi opersionalHasil UkurAlat UkurSkala Skor

Independen

Peran keluarga

Dependen

Tingkat kecemasan IDU

Peran keluarga merupakan pehatian atau kasih sayang yang diberikan keluarga kepada pasien sehingga dapat membantu pasien untuk mengurangi kecemasan yang dialami.Tingkat kecemasan IDU merupakan respon atau sikap yang tampak pada pasien atas apa yang telah terjadi pada dirinya.

(Friedman, 1998)

1. Mengenal masalah kesehatan

2. Mengambil keputusan yang tepat

3. Merawat keluarga yang sakit

4. Memodifikasi lingkungan yang sehat

5. Menggunakan pelayanan kesehatanHawari, HRS-A

Perasaan cemas (Ansietas)

Ketegangan

Ketakutan

Gangguan tidur

Gangguan kecerdasan

Perasan depresi (Murung)

Gejala somatik/fisik (Otot)

Gejala Somatik/ fisik(sensorik)

Gejala kardiovaskuler (Jantung dan pembuluh darah)

Gejala Respiratori

Gejala gastrointestinal

Gejala urogenetalia

Gejala autonom

Tingkah laku (Sikap) pada saat wawancara

Obsevasi dan kuisionerObservasi

OR

D

I

N

A

L

OR

D

I

N

A

L

Terdiri dari 20 Baik= 14-20Cukup= 8-13Kurang =