SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8104/2/Nur Salim... · 2020. 6. 15. · 2. Kakak ku...
Transcript of SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8104/2/Nur Salim... · 2020. 6. 15. · 2. Kakak ku...
-
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI SUMBER DAYA ALAM
MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR CHECK DAN MEDIA
GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 DI MIN SALATIGA TAHUN
PELAJARAN 2019/2020
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh GelarSarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh:
NUR SALIM NIM. 23040160098
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAHFAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA2020
i
-
ii
-
iii
-
iv
-
v
-
MOTTO
“Where there is a will, there is a way”
“Dimana ada kemauan, disana ada jalan”
vi
-
PERSEMBAHAN
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat serta karunia-Nya,
skripsi ini penulis persembahkan untuk :
1. Ayahku Joko Triyono Siregar dan Ibuku Siti Maemunah, terimakasih
telah membesarkanku dengan penuh kesabaran serta segala dukungan
dan iringan doa sehingga saya dapat seperti sekarang ini.
2. Kakak ku Mohamad Ridho Anshori Terimakasih atas dukungan dan
motivasinya.
3. Keluarga besarku yang telah memberikan doa dan dukungannya.
4. Teman teman Cah Cahe dewe ( agus, alawi, alfarobi, bahrudin, fajar,
alamil, zainul, irfan, maulvi ) yang telah memberikan dukungan
semangat dan motivasinya untuk terus melangkah dan menjadi lebih
baik.
5. Teman teman KKN IAIN Salatiga Grup Mancing ( Mas imam, mas
umam, mas iqbal, mbak ayuk, mbak fatma, mbak brillian, mbak fasa,
mbak putri, mbak rihana, ) yang telah memberikan doa dan dukungan
sehingga Skripsi Ini dapat terselesaikan.
6. Kawan kawan jurusan PGMI Angkatan 2016 yang banyak membantu dan
memberikan semangat.
7. Teman teman PPL SD Muhammadiyah plus Salatiga
vii
-
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa penulis penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,
yang selalu memberikan nikmat, karunia, taufik, dan hidayah-Nya. Sehingga
Penulis dapat menyelesikan Skripsi ini Tidak lupa shalawat serta salam semoga
senantiasa tercurahkan kepada nabi agung Muhammad SAW, kepada keluarga,
sahabat, serta para pengikutnya yang selalu setia dan menjadikannya suri
tauladan yang mana beliaulah satu-satunya manusia yang dapat mereformasi
umat manusia dari zaman kegelapan menuju zaman terang benerang yakni
dengan ajarannya agama Islam.
Skripsi ini Penulis susun dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapi
syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.). Adapun Judul
Skripsi ini adalah “PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI SUMBER
DAYA ALAM MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR CHECK
DAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 DI MIN
SALATIGATAHUN PELAJARAN 2019/2020.
Penulisan skripsi ini pun tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari
berbagai pihak yang telah berkenan membantu penulis menyelesaikan skripsi
ini. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin, M. Ag., selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Prof. Dr. Mansur, M. Ag., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan IAIN Salatiga.
3. Ibu Dr. Peni Susapti, M. Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah IAIN Salatiga.
viii
-
4. Bapak Jaka Siswanta, M.Pd., selaku pembimbing skripsi yang telah
mencurahkan segala tenaga, pikiran dan bimbingannya dengan penuh
kesabaran sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
5. Bapak Imam Mas Arum, M. Pd., selaku dosen pembimbing akademik yang
telah membimbing penulis selama 4 tahun menjadi mahasiswa IAIN
Salatiga.
6. Seluruh Dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga yang
telah mendidik dan membekali ilmu pengetahuan selama penulis menimba
ilmu di IAIN Salatiga.
7. Seluruh pihak yang ikut terlibat dalam proses pembuatan penelitian ini yang
tidak bisa penulis sebutkan satu per satu.
Demikan ucapan terimakasih penulis sampaikan. Penulis hanya bisa
berdoa kepada Allah SWT, semoga jasa dan amal kebaikan yang sudah
diberikan diridhai oleh Allah SWT dengan mendapatkan balasan yang berlipat
ganda.Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat
khususnya bagi penulis dan umumnya bagi para pembaca. Dengan banyaknya
keterbatasan dan kemampuan, skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun selalu terbuka luas dan penulis
harapkan untuk kesempurnaan skripsi ini.
Salatiga, 10 Maret 2020
NUR SALIMNIM. 23040160098
ix
-
ABSTRAK
Salim,nur. 2020. Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Sumber Daya Alam MenggunakanModel Pembelajaran Think Pair Check Dan Media Gambar Pada Siswa Kelas IV Semester 2Di MIN Salatiga Tahun Pelajaran 2019/2020. Skripsi, Salatiga: Program StudiPendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Fakultas Tarbiyah dan IlmuKeguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: JakaSiswanta, M.Pd.
Kata kunci: Hasil Belajar, IPS, Model Pembelajaran Think Pair Check Dan Media Gambar
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan Model PembelajaranThink Pair Check Dan Media Gambar dapat meningkatkan hasil belajar IPS materiSumber daya Alam bagi siswa kelas IV MIN Salatiga tahun pelajaran 2019/2020.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari duasiklus yang masing-masing siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan,pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelasIV MIN Salatiga. Dengan jumlah 34 siswa yang terdiri dari 21 siswa laki-laki dan13 siswa perempuan. Instrumen penelitian ini berupa lembar pengamatan, soaltesdan dokumentasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa observasi,wawancara, dokumentasi dan tes. Data dianalisis secara statistik menggunakanrumus persentase, apabila ≥ 85% siswa tuntas belajar maka siklus dihentikan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan Model Pembelajaran Think PairCheck Dan Media Gambar dapat meningkatkan hasil belajar belajar IPS materiSumber daya Alam siswa kelas IV MIN Salatiga tahun pelajaran 2019/2020.Peningkatan siswa yang tuntas belajar dari Pra Siklus ke Siklus I 26,46% danSiklus I ke Siklus II 20,59 %. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan nilai padasetiap siklusnya. Dari 34 siswa, pada pra siklus terdapat 14 siswa (41,18%) yangtuntas belajar, 20 siswa (58,82%) tidak tuntas belajar. Siklus I terdapat 23 siswa(67,64%) yang tuntas belajar, 11 siswa(32,36%) tidak tuntas belajar. Siklus IIterdapat 30 siswa (88,23%) yang tuntas belajar, 4 siswa (11,77%) tidak tuntasbelajar. Siswa yang tidak tuntas belajarpada siklus II akan diberikan tindakanmandiri berupa pengayaan dan remidi yang dipantau oleh guru sehinggadiharapkan semua siswa dapat tuntas belajar.
x
-
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL LUAR...............................................................................i
LEMBAR BERLOGO IAIN.................................................................................ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING.......................................................................iii
PENGESAHAN KELULUSAN...........................................................................iv
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN......................................................v
MOTTO.................................................................................................................vi
PERSEMBAHAN................................................................................................vii
KATA PENGANTAR.........................................................................................viii
ABSTRAK..............................................................................................................x
DAFTAR ISI .........................................................................................................xi
DAFTAR TABEL ................................................................................................xv
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................xvi
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah............................................................................1
B. Rumusan Masalah .....................................................................................6
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................7
D. Manfaat Penelitian.....................................................................................7
1. Manfaat Teoritis ....................................................................................7
2. Manfaat Praktis......................................................................................7
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan........................................8
xi
-
F. Penegasan Istilah ......................................................................................9
G. Metode Penelitian ...................................................................................10
H.Sistematika Penulisan ..............................................................................24
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori............................................................................................
1. Hasil Belajar ........................................................................................26
a. Pengertian Hasil Belajar .................................................................26
b. ciri ciri belajar ................................................................................28
c. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar .....................................28
2. Ilmu Pengetahuan Sosial .....................................................................30
a. Pegertian IPS ..................................................................................30
b. Tujuan Pembelajaran IPS ...............................................................32
c. Ruang Lingkup Pembelajaran IPS ..................................................33
3. Materi IPS Sumber Daya Alam ..........................................................34
a. Pengertian Sumber Daya Alam ......................................................34
b. Macam macam Sumber Daya Alam ...............................................35
c. Manfaat Sumber Daya Alam...........................................................36
d. Pelestarian Sumber Daya Alam ......................................................38
4 Model Pembelajaran Think Pair Check .............................................39
a. Pengertian Model Pembelajaran .....................................................39
b. Pengertian Model Pembelajaran Think Pair Check .......................41
c. Kelebihan dan kekurangan Model Think Pair Check ...................42
d. Langkah langkah Model Pembelajaran Think Pair Check .............43
xii
-
5. Media Pembelajaran Gambar ..................................................................44
a. Pengertian Media Pembelajaran .........................................................44
b. Pengertian Media Pembelajaran Gambar ...........................................45
c. Manfaat Media Gambar .....................................................................47
d. Kelebihan dan Kekurangan Media Gambar ........................................48
B.Kajian Pustaka........................................................................................49
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian dan Subjek Penelitian ................................................52
B. Deskripsi Kondisi Awal Pra Siklus ........................................................57
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I...............................................................60
D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II...............................................................64
BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian PerSiklus .....................................................68
1. Deskripsi Hasil Kondisi Awal Pra Siklus............................................68
2. Deskripsi Hasil Pelaksanaan Siklus I..................................................71
a. Lembar Observasi Siswa.................................................................71
b. Lembar Observasi Guru..................................................................71
c. Deskripsi Hasil Belajar Siswa........................................................72
3. Deskripsi Hasil Pelaksanaan Siklus II................................................75
a. Lembar Observasi Siswa Siklus II..................................................75
b. Lembar Observasi Guru Siklus II....................................................75
c. Deskripsi Hasil Belajar Siswa Siklus II..........................................76
B. Pembahasan ............................................................................................79
xiii
-
BAB VPENUTUP
A. Kesimpulan..............................................................................................84
B. Saran.........................................................................................................85
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................87
LAMPIRAN-LAMPIRAN..............................................................................
xiv
-
DAFTAR TABEL
1.1. Daftar Siswa Kelas IV B........................................................................11
1.2 Lembar Observasi Guru ........................................................................18
1.3 Lembar Observasi Siswa........................................................................20
3.1 Waktu Pelaksanaan Penelitian ...............................................................54
3.2 Daftar Guru dan Karyawan MIN Salatiga ............................................54
3.3. Rincian Siswa Kelas IV B.....................................................................55
3.4 Prestasi Belajar Siswa Pra Siklus...........................................................57
4.1.Prestasi Belajar Siswa Pra Siklus...........................................................68
4.2. Prestasi Belajar Siswa Siklus I..............................................................72
4.3 Prestasi Belajar Siswa Siklus II..............................................................76
4.4 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa...........................................................79
4.5 Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar.................................................81
xv
-
DAFTAR GAMBAR
1.1Bagan Rancangan PTK............................................................................14
4.1 Data Nilai Siklus I .................................................................................74
4.2 Data Nilai Siklus II.................................................................................79
4.3 Perbandingan Antar Siklus.....................................................................82
xvi
-
DAFTAR LAMPIRAN
1. SKK
2. RPP Siklus 1
3. Soal evaluasi siklus 1
4. RPP Siklus 2
5. Soal evaluasi siklus 2
6. Lembar Observasi guru siklus 1
7. Lembar Observasi guru siklus 2
8. Lembar Observasi Siswa siklus 1
9. Lembar Observasi Siswa siklus 2
10. Hasil pekerjaan siswa
11. Surat Penunjukan Pembimbing Skripsi
12. Surat ijin Penelitian
13. Surat Keterangan Penelitian
14. Materi sumber daya alam kelas IV
15. Nota Pembimbing
16. Daftar Riwayat Hidup
xvii
-
xviii
-
xix
-
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Ilmu pengetahuan sosial di Amerika sering di sebut dengan student
social, Ilmu pengetahuan sosial mulai masuk dan di ajarkan Indonesia
pada tahun 1975. Ilmu pengetahuan sosial merupakan ilmu yang
membahas masalah ilmu sosial dan kehidupan masyarakat dengan
lingkungannya. Ilmu pengetahuan sosial juga sebagai ilmu yang menjadi
penyeimbang antara disiplin ilmu sosial yang lainnya. ilmu pengetahuan
sosial merupakan bentuk penyederhanaan dari ilmu ilmu sosial yang di
padukan untuk di ajarkan pada sekolah mulai dari pendidikan dasar
sampai pedidikan tinggi. Pola pengajaran IPS pada pendidikan dasar
menggunakan konsep konsep ilmu sosial yang terintegrasi yang di kemas
dalam tema tema tertentu dan di sesuaikan dengan kebutuhan peserta
didik yang rata rata umurnya antara 6- 12 tahun. Pada usia 6- 12
merupakan masa masa pertumbuhan bagi anak. Pada usia itu merupakan
masa masa perkembangan kognigtif anak. Oleh karena itu proses
pengajaran IPS pada pendidikan dasar menggunakan pendekatan
lingkungan yang dimulai dari pengenalan diri pada siswa kemudian ke hal
yang lebih global seperti kluarga, masyarakat dan kehidupan sosial yang
lebih luas. Hal itu dipekuat oleh pengertian dari beberapa ahli berikut.
Menurut (Suharjo, 2006: 1) Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan
suatu mata pelajaran yang memadukan konsep-konsep dasar dari berbagai
1
-
disiplin ilmu sosial yang disusun mengunakan pendekatan pendidikan dan
psikologis serta kelayakan dan kebermaknaannya bagi siswa dan
kehidupannya. Oleh karena itu mata pelajaran IPS dirancang agar dapat
mengembangkan potensi peserta didik baik dari pengetahuan, pemahaman
dan kemampuan untuk menganalisis kondisi sosial dan masyarakat
disekitar lingkungan peserta didik. Hal ini sejalan dengan tujuan
pendidikan IPS itu sendiri.
Menurut Nursyid Sumatmaja (Gunawan, 2013: 18) pendidikan
IPS bertujuan untuk membina anak didik agar menjadi warga negara
yang baik, memiliki pengetahuan, dan kepedulian sosial yang berguna
bagi dirinya dan orang lain. Jadi pendidikan IPS mempunyai peran yang
sangat penting dalam mengembangkan kemampuan dalam berinteraksi
dengan masyarakat dan lingkungan sekitar anak didik.
Menurut beberapa ahli di atas dapat disimpulkan bahwa IPS adalah
kumpulan disiplin ilmu sosial yang disederhanakan dan diajarkan kepada
peserta didik dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi yang
bertujuan untuk membekali siswa agar memiliki kompetensi yang baik
dan menjadi warga negara yang patuh. Adapun penelitian ini akan
mengkaji pembelajaran IPS di sekolah tingkat dasar khususnya di
Madrasah Ibtidaiyah.
Survei yang dilakukan peneliti melalui wawancara dengan guru
dan pengamatan didapati bahwa proses kegiatan pembelajaran IPS di
Madrasah Ibtidaiyah Negeri Salatiga masih mengalami beberapa kendala,
2
-
peneliti menemukan beberapa kendala diantaranya guru saat mengajar
monoton sehingga siswa dalam proses pembelajaran cenderung bosan dan
siswa akan tidak memperhatikan guru pada saat proses pembelajaran dan
fasilitas yang ada tidak memadahi membuat siswa hasil belajarnya rendah
dan menjadikan minat belajar siswa pada mata pelajaran IPS serta
kurangnya penggunaan media dalam mengajar dan daya serap siswa yang
berbeda beda menjadikan hasil belajarnya rendah karena pada materi
sumber daya alam membutuhkan media ataupun benda yang konkret untuk
memahamkan konsep konsep materi yang diajarkan. Dibuktikan dengan
masih banyak siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM yang telah
ditetapkan yaitu 70. Berdasarkan pada hasil belajar IPS siswa di MIN
Salatiga terdapat 14 (41,18%) siswa yang tuntas KKM dan terdapat 20
( 58,82 %) siswa yang belum tuntas.
Menurut (Sapriya,2014:146) penggunaan model dan media
pembelajaran yang tepat dan bervariasi dapat menumbuhkan keterampilan
berfikir siswa secara kritis dalam pembelajaran IPS atau ilmu sosial serta
dapat menumbuhkan keterampilan- keterampilan dalam ilmu sosial, jadi
peserta didik dapat membedakan antara fakta dan nilai dari suatu
pendapat, membedakan informasi yang relevan dari yang tidak relevan,
menngidentifikasi penyimpangan, mengakui perbuatan yang salah dan
tidak konsisten,serta siswa dapat membedakan antara pendapat yang tidak
dan dapat dipertanggung jawabkan, dan menentukan kekuatan argumen.
3
-
Dari permasalahan diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa
penggunaan model pembelajaran kurang maksimal, karena dalam
pembelajaran siswa cendeung monoton. Maka dari itu dirasa peru adanya
sebuah model dan media pembelajaran yang variatif, di antara model dan
media yang bervariasi adalah model Pair Check dan media gambar.
Model pembelajaran Think Pair Check adalah suatu cara untuk
menyampaikan materi pelajaran dengan membentuk klompok dalam
sebangku yang mana diantara mereka berdua saling memberikan
pertanyaan dan saling menjawab jawaban yang di berikan, setelah itu
merekas saling mengecek keenaran dari jawaban yang telah di sampaikan
dari temanya. Setelah itu guru mengevaluasi dan merefleksi proses
pembelajaran yang berlangsung. (Istarni, 2014: 105).
Model Pembelajaran Think Pair Check merupakan model
pembelajaran berkelompok antara dua orang berpasangan, model ini
merupakan bagian dari strategi pembelajaran kooperatif yang bertujuan
untuk melatih kemandirian dan kemampuan siswa dalam menyelesaikan
persoalan. Pembelajaran Pair Check merupakan salah satu tipe
pembelajaran kooperatif yang berpasangan (kelompok sebangku) yang
bertujuan untuk mendalami atau melatih materi yang dipelajari. Model ini
merupakan model pembelajaran pembelajaran secara berkelompok yang
menuntut kemandirian dan kemampuan siswa dalam menyelesaikan
persoalan yang diberikan. Pelaksanaan pembelajaran dengan
menggunakan model Pair Check akan membuat siswa menjadi lebih
4
-
mandiri dalam memecahkan masalah yang ada di sekitar siswa . dalam
permbelajaran yang menggunakan model think pair check Siswa bukan
hanya menghafal materi yang di ajarkan oleh guru melainkan memahami
konsep materi yang diajarkan oleh guru. Dengan menerapkan model
pembelajaran think pair chek siswa dapat menuangkan ide bertukar
pikiran, pengalaman dan dapat menuangkan gagasan pemikiran serta
melatih percaya diri siswa. Pada saat proses pembelajaran siswa menjadi
lebih aktif. Guru hanya berperan sebagai fasilitator. (Huda, 2014 : 211)
Media pembelajaran Menurut Sanaky media pembelajaran adalah
alat yang berfungsi untuk menyampaikan pesan dalam pembelajaran. Selain
pendapat Sanaky media pembelajaran adalah alat bantu yang berfungsi
untuk menjelaskan sebagian dari keseluruhan program pembelajaran yang
sulit dijelaskan secara verbal. Disini peneliti akan menggunakan media
Gambar adalah bentuk media grafis yang digunakan untuk
mempresentasikan sebuah objek atau benda dan juga peristiwa (Nunuk dkk,
2018: 5).
bentuk umum dari media gambar terangkum dalam pengertian media
grafis. Media grafis merupakan suatu media berbasis visual yang terdiri dari
simbol-simbol, gambar, titik, garis untuk menggambarkan sebuah ide
ataupun peristiwa. Media gambar merupakan alat perantara yang paling
umum dipakai. Gambar merupakan bahasa yang umum, yang dapat
dimengerti dan dapat dinikmati dimana-mana( Sadiman dkk, 2011: 28).
5
-
Dengan penggunaan model pembelajaran yang tepat dan
menggunakan media yang bervariatif dapat menarik perhatian siswa
sehingga siswa senang terhadap pembelajaran dan berimbas pada hasil
belajar siswa. Salah satu model pembelajaran yang digunakan dalam proses
pembelajaran IPS di MI yaitu model pembelajaran think pair check model
ini sangat cocok untuk pembelajaran IPS karena model pembelajaran ini
menuntut siswa untuk aktif dan melatih siswa untuk bekerjasama terhadap
sesama teman selain penggunaan model pembelajaran think pair check
penggunaan media gambar dapat membantu siswa dalam memahami konsep
konsep materi dalam mata pelajaran IPS. Dengan penerapan model
pembelajaran think pair check dan media gambar diharapkan dapat
meningkatkan hasil belajar IPS siswa.
Dari penjelasan di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
tindakan kelas tentang : PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI
SUMBER DAYA ALAM MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN
THINK PAIR CHECK DAN MEDIA GAMBAR DI MIN SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2019/2020.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang masalah yang telah di paparkan
di atas, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut:
Apakah penerapan model pembelajaran think pair check dan media gambar
dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa materi sumber daya alam siswa
kelas IV di MIN Salatiga Tahun Pelajaran 2019/2020?
6
-
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian
yaitu :
Untuk meningkatkan hasil belajar IPS materi kegiatan sumber daya alam
dengan menerapkan model think pair check Bagi siswa MI kelas IV di MI
Negeri Salatiga Tahun Pelajaran 2019/2020.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Dengan adanya penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi
penulis maupun pembaca agar dapat memberikan wawasan bagi para
pembaca, pelaksanaan penelitian ini dapat memberikan teori baru
tentang masalah masalah yang dihadapi dalam pembelajaran dan cara
mengatasinya serta dapat memberikan pedoman ataupun gambaran bagi
peneliti lain yang akan melaksanakan penelitian.
2. Manfaat Praktis
a Bagi sekolah
bagi sekolah dapat dijadikan acuan untuk menentukan kebijakan
dalam meningkatkan pretasi belajar siswa khususnya pada mata
pembelajaran IPS pada materi Sumber daya alam
b Bagi guru
7
-
bagi guru dapat dijadikan gambaran dalam menentukan model
pembelajaran yang dapat memberikan dampak positif untuk siswa.
C Bagi pembaca
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu sumber bacaan dan
dapat memberikan manfaat bagi pembaca.
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Tindakan
Hipotesis penelitian yaitu jawaban sementara dari masalah yang akan
di pecahkan. Dalam kegiatan ilmiah jawaban atau jawaban sementara yang
hendak di pecahkan harus menggunakan pengetahuan ilmiah sebagai dasar
argumentasi dalam megkaji persoalan agar di peroleh jawaban yang dapat
diandalkan. (Basrowi dan Suwandi, 2008 : 90)
Maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut : penggunaan
model pembelajaran Think pair check dan media gambar dapat
meningkatkan hasil belajar IPS materi sumber daya alam pada siswa kelas
IV di MIN Salatiga Pada Tahun Pelajaran 2019/2020
2. Indikator Keberhasilan
Dalam penelitian hendaknya mempunyai indikator keberhasilan yang
dijadikan alat ukur dalam menentukan keberhasilan penelitian. Oleh karena
itu, penggunaan model Think Pair Check dikatakan berhasil apabila
indikator yang diharapkan tercapai. Adapun dikatakan berhasil apabila ada
peningkatan pemahaman materi dalam pembelajaran IPS melalui model
8
-
Think Pair Check dan media gambar pada siswa. Indikator keberhasilan
penelitian ini sebagai berikut :
a. Secara individual
Mencapai KKM yang sudah ditentukan pada mata pelajaran IPS yaitu
≥70 (Dokumen sekolah )
b. Ketuntasan siswa secara klasikal dalam pembelajaran IPS mencapai
≥85% (Sam’s, 2010:94)
F. Penegasan Istilah
Untuk mengatasi adaya salah pemahaman tentang judul dan istilah dalam
penelitian ini, maka perlu adanya penjelasan tentang makna definisi
operasional sebagai berikut:
a. Hasil belajar IPS
Hasil belajar atau achievement yaitu realisasi atau pengembangan
dari kecapakan-kecapakan potensial atau kapasitas yang dimiliki oleh
peserta didik. Penguasaan hasil belajar oleh peserta didik dapat dilihat dari
sikap dan prilakunya, baik perilaku yang berkaitan dengan penguasaan
pengetahuan, keterampilan berpikir maupun keterampilan motorik
(Sukmadinata, 2004: 102-103).
Jadi hasil belajar IPS yaitu kemampuan yang peroleh siswa setelah
menerima pengalaman-pengalaman belajar sebagai wujudnya berupa
perubahan tingkah laku baik dari segi kognitif, afektif, dan psikomotorik.
9
-
Hasil belajar yang dimaksud adalah penguasaan pada materi
sumber daya alam oleh siswa kelas IV MIN Salatiga pada suatu
pembelajaran yang ditunjukkan dengan nilai.
b. Model Think Pair Check
Model pembelajaran Pair Check adalah suatu cara untuk
menyampaikan materi pelajaran dengan membentuk klompok dalam
sebangku yang mana diantara mereka berdua saling memberikan
pertanyaan dan saling menjawab jawaban yang di berikan, setelah itu
merekas saling mengecek keenaran dari jawaban yang telah di sampaikan
dari temanya. Setelah itu guru mengevaluasi dan merefleksi proses
pembelajaran yang berlangsung. ( istarni,2014: 105 )
c. Media Gambar
Bentuk umum dari media gambar terangkum dalam pengertian
media grafis. Media grafis merupakan suatu media berbasis visual yang
terdiri dari simbol-simbol, gambar, titik, garis untuk menggambarkan
sebuah ide ataupun peristiwa. Media gambar merupakan alat perantara
yang paling umum dipakai. ( Sadiman, dkk 2011 :28)
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian adalah rencana yang akan dilaksanakan oleh
seorang peneliti dalam penelitian yang bertujuan untuk menyelesaikan
masalah yang sedang diteliti. Rancangan yang digunakan dalam penelitian
ini adalah rancangan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian
10
-
Tindakan Kelas atau Classrom action research yaitu suatu bentuk
penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan
tertentu agar dapat memperbaiki atau meningkatkan praktik praktik
pembelajaran di kelas secara lebih profesional (Mahmud dan Tedi, 2008 :
19).Penelitian Tindakan Kelas ini dirancang untuk memecahkan masalah
masalah yang ada di kelas diaplikasikan kemudian secara langsung di
dalam kelas.
Masalah pada penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar IPS
materi sumber daya alam yang di hadapi oleh siswa kelas IV di MI Negeri
Salatiga tahun pelajaran 2019/ 2020. Alternatif pemecahan masalah yaitu
dengan menerapkan model pembelajaran think pair check dan media
gambar yang bermaksud untuk meningkatkan hasil belajar siswa di MIN
Salatiga.
2. Lokasi dan subjek penelitian
a. Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2020 di MIN Salatiga
yang beralamat di dusun Gamol Kelurahan Kecandran Kecamatan
Sidomukti Kota Salatiga
b. Subjek Penelitian
subjek penelitian yaitu siswa kelas IV B di MI Negeri yang berjumlah
34 orang yang terdiri dari 21 laki laki dan 13 orang perempuan.
Tabel 1.1 daftar siswa kelas IV B
11
-
No Nama Jenis Kelamin 1 AS L2 ARM L3 AKH L4 A A C P5 A G S P6 A S P P7 A M M P8 FF P9 FBA P10 GAW P11 MRN P12 MAA L13 MI L14 MANA L15 MDAR L16 MFDS L17 MMR L18 BDP L19 BSS L20 DL P21 DLRA P22 DMAA L23 ESE L24 EA P L25 FDAS L26 MAS P27 MS L28 SAS L29 S K P30 SNS P31 TTS L32 VZ V P33 YFR L34 Z PA L
(Sumber : Dokumen Sekolah )
3. Langkah langkah penelitian
Penelitian Tindakan Kelas atau Classrom action research yaitu
suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-
tindakan tertentu agar dapat memperbaiki atau meningkatkan praktik
12
-
praktik pembelajaran di kelas secara lebih profesional ( Mahmud dan Tedi,
2008 :19 ). Jadi dalam penelitian tindakan kelas berangkat dari
permasalahan yang di hadapi oleh guru yang kemudian di refleksikan lalu
mencari sebuah solusi untuk masalah tersebut. Dalam penelitian tindakan
kelas memerlukan kerjasama antara warga sekolah dan peneliti agar
penelitian dapat berjalan dengan baik.
Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas terdapat langkah –
langkah yang harus dilalui dan langkah langkah tersebut saling
berkesinambungan, langkah langkah tersebut yaitu perencanaan
(planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi
(reflecting). (Wibawa ,2003 : 26)
Secara skematis langkah-langkah tersebut dapat dilihat pada gambar 1
berikut ini:
Sumber : ( Arikunto,2007:16)
13
-
Gambar 1. Langkah-Langkah Pelaksanaan PTK
a. Perencanaan
Tahap perencanaan yaitu tahap sebelum melaksanakan tindakan
yang mana dalam tahap ini peneliti mempersiapkan hal hal yang
harus di persiapkan seperti
1) Melakukan observasi sebelum melaksanakan penelitian untuk
mengumpulkan fakta dan masalah yang terjadi pada
pembelajaran.
2) Menentukan kelas yang akan di teliti
3) Menentukan materi yang akan di ajarkan
4) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dan lembar
pengayaan.
5) Menyusun alat untuk evaluasi
6) Membuat lembar pengamatan
b. Tahap pelaksanaan atau tindakan, tindakan pelaksanaan penelitian
tindakan kelas dilakukan sesuai dengan rencana pembelajaran yang
telah dirancang. Setiap tindakan perlu diadakan refleksi.
c. Tahap pengamatan, setiap pengamatan perlu diadakan pengkajian
yang lebih mendetail untuk mengetahui apakah penerapan tindakan
pada pembelajaran sudah dapat mengatasi masalah yang ada.
d. Tahap refleksi dilakukan dengan menganalisis hasil pengamatan
sehingga diperoleh suatu simpulan tentang pelaksanaan tindakan.
14
-
Dari hasil penarikan kesimpulan tersebut, dapat diketahui apakah
penelitian telah mencapai keberhasilan sesuai dengan yang
diharapkan
4. Teknik pengumpulan data
Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas
yaitu :
a. Observasi
Observasi adalah suatu pengumpulan data dimana peneliti
mengadakan pengamatan terhadap kegiatan guru dan siswa pada saat
proses pembelajaran. pengamatan guru terdiri dari semua kegiatan
guru pada awal pembelajaran sampai ahir salam dan penutup dan
pengamatan terhadap siswa dilakukan pada saat pembelajaran hal hal
yang di amati yaitu sikap siswa pada saat proses pembelajaran sedang
berlangasung. Peneliti secara langsung mencatat semua hal hal yang
diperlukan selama Pelaksanaan Tindakan berlangsung untuk
memperoleh data yang konkrit.
b. Tes/Evaluasi
Teknik tes adalah teknik yang digunakan sebagai alat pengukuran
berupa pertanyaan, perintah, danpetunjuk yang ditujukan kepada test
untuk mendapatkan respon sesuai dengan petunjuk. (Sudjana,2012: 35).
Pelaksanaan pelitian ini peneliti menggunakan soal tes berupa soal
yang terdiri dari 25 soal. 10 soal pilihan ganda, 10 soal uraian singkat
dan 5 soal uraian panjang.
15
-
c. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu suatu pengambilan data dengan mengumpulkan
dokumen dokumen yang digunakan dalam proses pembelajaran ips
menggunakan model think pair check seperti Silabus yang merupakan
rencana dan pengaturan kelas dalam pebelajaran dan sebagai pedoman
dalam penyusunan RPP. Sedangkan RPP sendiri merupakan perangkat
pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman pembelajaran guru dan
disusun dalam tiap-tiap putaran pembelajaran. Nilai siswa sebelum
penggunaan strategi peta konsep pada mata pelajaran IPS penulis
gunakan untuk mengetahui sejauh mana siswa menguasai materi
pelajaran
5. Instrumen Penelitian
Instrumen pengumpulan data merupakan salah satu alat bantu yang
digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data, agar kegiatan tersebut
menjadi sistematis dan dipermudah oleh peneliti. (Arikunto, 2007: 101).
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan instrumen berupa tes dan lembar
observasi.
a. Tes tertulis/soal yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa
matapelajaran ilmu pengetahuan sosial yang terkait dengan materi suber
daya alam dan masalah sosial di lingkungan setempat.
b. Lembar observasi, pada lembar observasi ini digunakan peneliti untuk
mengumpulkan data terkait kinerja guru, aktivitas siswa, hasil belajar
16
-
afektif, dan hasil belajar psikomotor siswa. Instrumen penilaian ini
dirancang oleh peneliti bersama dengan guru kelas untuk menilai kinerja
guru, aktivitas siswa, hasil belajar afektif, dan hasil belajar psikomotor
siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Setiap kegiatan yang
diamati dicatat dalam lembar observasi yang telah disediakan berikut
lembar Observasi guru dan siswa :
1) Lembar Observasi Guru
Tabel 1.2 Lembar Observasi Guru
NoAspek yang Diamati
Nilai1 2 3 4
1 Membuka pelajaran dengan salam pembukadan berdo’a.
2 Memeriksa kehadiran siswa sebagai sikapdisiplin.
3 Melakukan apersepsi, guru bertanya jawabmengaitkan materi dengan pengalaman siswa
4 Menyampaikan tujuan dan langkah-langkahpembelajaran yang akan di capai.
5 Guru Memberikan penjelasan pada siswatentang model pembelajaran Pair Chek
6 Guru menempelkan gambar ke papan tulis
7 Guru menjelaskan materi sumber daya alam diindonesia, guru menjelaskan materi denganmedia gambar yang di tempelkan di papan tulis
8 Guru bertanya jawab dengan siswa tentangmateri yang disampaikan
9 Guru membagi siswa dalam 9 klompok setiapklompok terdiri dari 2 siswa, siswa satu sebagaipartner A dan siswa yang lainnya menjadi
17
-
partner B
10 Guru menjelasakan bagaimana kerja kelompokdan
membagi soal dan kunci jawaban
11 Masing-masing kelompok memulai Tanyajawab Masing masing siswa bertukar peransebagai pembaca soal dan penjawab.
12 Guru membimbing siswa selama kengiatanberlangsung
13 Masing-masing kelompok melaporkan hasilTanya jawab
14 Guru membagikan soal evaluasi .
15 Guru membimbing Siswa mengerjakan soalevaluasi
16 Dengan bimbingan guru, siswa menyimpulkanmateri pelajaran
17 Guru memberi salam penutup dan mengajaksiswa berdoa
Skor
Keterangan:
1. Kurang baik
2. Cukup
3. Baik
4. Sangat baik
(Musthafa Kamal,Skripsi Upaya Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Melalui Model Pembelajaran Pair Checks Pada
Pembelajaran IPS Di Kelas V MIN 1 Banda Aceh ,2018 :88)
18
-
2) Lembar Observasi Siswa
Tabel 1.3 Lembar Observasi Siswa
No.
Nama
Sikap
Aktif Bertanggung
Jawab
Bekerjasama Simpati
B C K B C K B C K B C K
1 Adi Saputra
2 Aditya RidhoMaulana
3 Ahmad KhoirulHuda
4 Alfia AuliaCselvia
5 Aqila GendhisSasikirana
6 ArliaSatmaradewi P
7 Aufi Ma’ahidalMillatina
8 Faza Fikaunain
19
-
9 Felizida BilalAokalifa
10 Gracia AggelinaWidodo
11 MasyrifaRifwotun Nafi’a
12 Miftahul AriyatyAlani
13 Muhamad Irfan
14 MuhammadAlani NurAlhafidz
15 MuhammadDimas Alfa R
16 Muhamad FahriDwi S
17 MuhammadMiftakhurRohman
18 Bagas Dwi P
19 Bima Sedya S
20 Devita Liviana
21 Diandra LuthfiaR.A
22 Dzaki MaulanaA.A
23 Eden SatriaEgivansa
24 Eka Ahmad P
25 Farid Dudin A.S
20
-
26 Maulida Atha S
27 MuhammadSeptian
28 Sony AdiSaputra
29 Sri Kiswanti
30 Syifa NurulSholehah
31 Taqy TsabitSaksono
32 Verlina ZahraVidiasari
33 Yan Fa’uRuwiyadi
34 Zakky PermanaAlmubarok
Keterangan :
B : Baik ( Skor 3 )
C : Cukup ( Skor 2 )
K: Kurang ( Skor 1 )
(Muhammad Salim Khoirudin,Skripsi Peningkatan Hasil BelajarIlmuPengetahuan Sosial (IPS) Materi Manusia Dan Benda DiLingkungannya Melalui Strategi Pembelajaran Reading Aloud PadaSiswa Kelas V Semester 2 Mi Al-Mahmud Kumpulrejo 01 KecamatanArgomulyo Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019,2019 : 157)
6. Analisis Data
21
-
Dalam penelitian ini analisis data dilakukan dengan
membandingkan antara skor nilai tiap siklus dengan nilai KKM Yang telah
ditentukan oleh sekolah yaitu 70. Oleh karena itu, setiap siswa dikatakan
tuntas belajarnya apabila nilainya sudah mencapai 70 atau lebih. Penelitian
Tindakan Kelas akan dihentikan Apabila hasil belajar yang diperoleh
siswa klasikal mencapai ≥ 85% (Sam’s, 2010:94).
Rumus untuk meghitung presentase ketuntasan klasikal adalah sebagai
berikut :
a. Ketuntasan masing-masing siswa dengan rumus sebagai berikut
P FN
X 100 %
Keterangan :
P = Persentase
F = Frekuensi yang dicari persentasinya
N = Jumlah Siswa ( Djamarah, 2002:222)
b. Ketentuan klasikal dihitung dengan rumus (Daryanto, 2011:192):
P ∑ siswa yang tuntas belajar∑siswa
X 100 %
Rumus tersebut digunakan untuk mengukur
kompetensisiswa secara klasikal.
H. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan tujuanya yaitu untuk memperjelas gambaran
umum tentang isi proposal penelitian tindakan kelas ini, yang terdiri dari
tiga bagian yaitu bagian awal, inti dan bagian akhir.
22
-
Bagian awal meliputi halaman sampul, halaman judul (sama dengan
halaman sampul), lembar logo IAIN, persetujuan pembimbing, pernyataan
keaslian tulisan, pengesahan kelulusan, moto dan pesembahan, kata
pengantar, abstrak, daftarisi, daftar table, daftargambar, dan daftar
lampiran.
Bagian inti PTK ini terdiri dari lima bab. Bab pertama yaitu
pendahuluan yang berisi tentang latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian,manfaat penelitian, hipotesis tindakan dan
indikator keberhasilan, metode penelitian yang berisi rancangan penelitian,
subjek penelitian, langkah-langkah penelitian, teknik pengumpulan data,
instrumen penelitian, pengumpulan data, analisis data, serta sistematika
penulisan. Bab kedua yaitu landasan teori yang berisi kajian teori, kajian
materi penelitian serta kajian pustaka. Bab ketiga yaitu pelaksanaan
penelitian yang berisi deskripsi pelaksanaan siklus, prasiklus. Bab keempat
yaitu hasil penelitian dan pembahasan yang berisi deskripsi persiklus yang
membahas mengenai data hasil penelitian, refleksi keberhasilan ataupun
kegagalan serta pembahasan. Bab kelima yaitu penutup yang berisi
kesimpulan dan juga saran.Bagian akhir penelitian tindakan kelas ini,
terdiri dari daftar pustaka dan lampiran-lampiran.
23
-
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Hasil belajar
a. Pengertian hasil belajar
24
-
Islam mengajarkan bahwa setiap insan mempunyai kewajiban
untuk menuntut ilmu sebagai bekal dalam menjalani hidupnya di
dunia dan memberikan manfaat ke pada orang lain. Hal ini sesuai
dengan sabda Nabi SAW:
وسلـم عليه الله صلى الله َرُسوْل قَاَل قََل َمالٍِك اِبُْن اَنٍَس عْْنالَْخنَا كَُمقِلّدِ غَيُْرأهْلِهِ ِعنْدَ ِ العِلْم ووِضعً ٍ كُّلُمْسلِم عَلى فَْريَْضًة طَلَبُـالْعِلْم
وَالذّهََب لَْجوْهََرولَلؤْلُؤَ زِيْرِ Artinya :"Dari Anas bin Malik ia berkata, Rasulullah saw, bersabda:
Mencari ilmu itu wajib bagi setiap muslim, memberikan ilmukepada orang yang bukan ahlinya seperti orang yangmengalungi babi dengan permata, mutiara, atauemas"( HR.Ibnu Majah ) ( fuad,2015:1215)
Dalam hal ini maka setiap orang wajib untuk mencari ilmu dan
belajar. Setelah seseorang melakukan proses belajar maka akan
mendapatkan sebuah hasil dari proses belajar yang telah dilakukan
oleh seseorang. Hasil belajar pada diri seseorang sering tidak langsung
tampak tanpa seseorang itu melakukan tindakan untuk
memperlihatkan kemampuan yang diperolehnya melalui belajar.
Namun demikian, hasil belajar merupakan perubahan yang
mengakibatkan orang berubah dalam perilaku, sikap dan
kemampuannya. Hasil belajar adalah keluaran dari suatu sistem
pemrosesan masukan, masukan dari sistem tersebut berupa bermacam-
macam informasi sedangkan keluarnya adalah perbuatan atau kinerja
25 (Abdurrahman, 1999 : 14).
Sedangkan menurut Purwanto (2008 :51) Hasil belajar adalah
perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan
25
-
tingkah lakunya. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa
ada dua, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa dan faktor
ynag berasal dari luar diri siswa. Salah satu faktor yang berasal dari
luar siswa adalah peranan guru dalam mengelola pembelajaran dikelas
seperti pengunaan model pembelajaran atau metode yang sesuai
dengan materi yang akan dibahas (Dimyati dan Mujiono, 2002:10).
(Sudjana, 2009: 22) menjelaskan hasil belajar adalah kemampuan-
kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman
belajar. Hasil belajar merupakan perilaku berupa pengetahuan,
keterampilan, sikap, informasi, strategi kognitif yang baru dan
diperoleh siswa setelah berinteraksi dengan lingkungan dalam suatu
suasana atau kondisi pembelajaran.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah
tingkat penguasaan materi pelajaran setelah mengikuti proses
pembelajaran hal itu ditunjukkan dengan nilai dan bertambahnya
pengalaman seseorang. Dalam penelitian ini, hasil belajar yang
dimaksud adalah hasil belajar IPS dengan menggunakan model
pembelajaran think pair check dan media gambar pada siswa kelas IV
di MIN Salatiga.
b. Ciri ciri belajar
Belajar memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
26
-
1) Adanya kemampuan baru atau perubahan. Perubahan tingkah laku
bersifat pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotorik),
maupun nilai dan sikap (afektif).
2) Perubahan itu tidak langsung sesaat saja melainkan menetap atau
dapat disimpan.
3) Perubahan itu tidak langsung begitu saja melainkan harus dengan
usaha. Perubahan terjadi akibat interaksi dengan lingkungan.
4) Perubahan tidak semata-mata disebabkan oleh pertumbuhan fisik
atau kedewasaan, tidak karena kelelahan, penyakit atau pengaruh
obat-obatan (Nurochim, 2013: 7).
c. Faktor yang mempengaruhi hasil belajar
Proses kegiatan belajar mengajar melibatkan berbagai faktor yang
sangat kompleks. Oleh karena itu, setiap masing masing faktor perlu
di perhatikan agar proses kegiatan belajar dapat berhasil sesuai dengan
tujuan yang telah di tetapkan. Berhasil tidaknya belajar seseorang di
pengaruhi oleh beberapa faktor eksternal dan internal. Masing masing
faktor dapat diuraikan sebagai berikut (Sriyanti,2009: 23-23). :
1) Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang terdapat di luar
diri individu. Dalam proses belajar di sekolah, faktor eksternal
berarti faktor-faktor yang berada di luar diri sendiri. Faktor-
faktor eksternal terdiri dari faktor non sosial dan faktor sosial.
a) Faktor nonsosial
27
-
Faktor nonsosial adalah faktor-faktor diluar individu yang
berupa kondisi fisik yang ada di lingkungan belajar. Kondisi
fisik berupa cuaca, alat, gedung, dan sejenisnya. Selain itu
dapat juga berupa materi pelajaran yang diajarkan kepada
siswa. Materi pelajaran hendaknya disesuaikan dengan
perkembangan peserta didik.
b) Faktor sosial
Faktor sosial adalah faktor-faktor di luar individu yang
berupa manusia yang bisa berasal dari keluarga (keharmonisan
atau pertengkaran keluarga), lingkungan sekolah (hubungan
antar personil sekolah) dan lingkungan masyarakat (hubungan
antara anak dengan orang lain termasuk teman pergaulan
anak).
2) Faktor internal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang ada dalam diri
individu yang sedang belajar. Faktor internal terdiri dari faktor
fisiologis dan faktor psikologis.
a) Faktor Fisiologis
Faktor fisiologis adalah kondisi yang terdapat dalam diri
individu, berupa keadaan tonus jasmani pada umumnya
(tingkat kesehatan dan kebugaran fisik individu) dan keadaan
fungsi-fungsi jasmani tertentu (panca indra).
28
-
b) Faktor psikologis
Faktor psikologis adalah faktor psikis yang ada dalam diri
individu, berupa tingkat kecerdasan, motifasi, minat, bakat,
sikap, kepribadian, kematangan dan lain sebagainya.
Dari berbagai faktor yang mempengaruhi hasil belajar di
atas, maka penting untuk guru agar memperhatikan faktor faktor
tersebut sehingga faktor tersebut dapat memberikan dampak positif.
Guru harus bisa memahami karakter siswa yang berbeda beda.
Sehingga dengan guru memperhatikan faktor faktor tersebut guru
dapat membimbing dan mengarahkan siswa sesuai dengan potensi
yang dimiliki oleh siswa.
2. Ilmu Pengetahuan sosial
a. Pengertian IPS
Menurut (Rasimin 2012: 42) Ilmu Pengetahuan Sosial
merupakan mata pelajaran yang mempelajari kehidupan sosial, dimana
dalam kajiannya mengintegrasikan bidang-bidang ilmu-ilmu sosial dan
humaniora). Ilmu Pengetahuan Sosial terdiri dari himpunan
pengetahuan tentang kehidupan sosial yang bersumber dari kehidupan
sehari-hari di dalam masyarakat yang berhubungan langsung dengan
masalah pertumbuhan dan pengembangan masyarakat.
Ilmu pengetahuan sosial atau sering di sebut IPS berasal dari
amerika serikat, disebut dengan student sosial. Dalam sejarah
kurikulum indonesia, IPS mulai di ajarkan di sekolah sejak tahun 1975.
29
-
Dalam kurikulum dasar materi IPS meliputi disiplin geografi, sejarah,
dan ekonomi sebagai disiplin yang utama. Untuk satuan pendidikan
SD/ MI, mata pelajaran IPS menggunakan pendekatan sesuai dengan
ide IPS, sedangkan untuk satuan pendidikan IPS Mts/ SMP
menggunakan pendekatan terpisah. Untuk kurikulum IPS, pada jenjang
pendidikan menengah, materi IPS meliputi Geografi dan
Kependudukan, sejarah, Antropologi Budaya, dan Ekonomi (Gunawan,
2013: 33).
Pusat Kurikulum (2007: 14) menyatakan bahwa “IPS
merupakan mata pelajaran yang bersumber dari kehidupan sosial
masyarakat yang diseleksi dengan menggunakan konsep-konsep ilmu
sosial yang digunakan untuk kepentingan belajar, berbagai perubahan
yang terjadi dalam kehidupan masyarakat harus dapat ditangkap oleh
pendidikan yang kemudian menjadi sumber bahan materi pelajaran”.
Di madrasah peserta didik MI akan mempelajari topik-topik
IPS yang bersumber dari konsep-konsep ilmu-ilmu sosial, seperti
sejarah, geografi, ekonomi, antropologi dan ilmu sosial lainnya. Untuk
jenjang pendidikan di MI pengertian siswa tentang gejala-gejala sosial
dan masalah sosial perlu dilakukan secara terpadu dalam wadah IPS
(Saepudin, 2002: 16-17).
Menurut (Gunawan, 2011: 39) menyatakan bahwa IPS
merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan di SD yang
mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep dan generalisasi yang
30
-
berkaitan dengan isu sosial. Ilmu pengetahuan sosial sebagai mata
pelajaran tidak hanya membekali ilmu saja akan tetapi lebih dari itu
membekali sikap atau nilai dan keterampilan dalam hidup
bermasyarakat. Hal ini sejalan dengan al Qur’an surat Al Hujurat ayat
10, Dinyatakan bahwa :
لَعَلّكُْم للَّه وَتّقُوا بَيْنَأََخوَيْكُْم إِْخوَةٌفَأَْصلُِحوا لُْمؤِْمنُوَن ٱإِنَّما ۟ا ٱ ا۟۟ ۚ ٱ
تُْرَحُموَن
Artinya : Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu
damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu
itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat
rahmat. ( depag,2005:743)
Dari uraian diatas peneliti menyimpulkan bahwa ilmu
pengetahuan sosial adalah kumpulan dari beberapa disiplin ilmu sosial
yang di integrasikan berdasarkan pada fenomena dan realita kehidupan
siswa sesuai dengan tujuan pendidikan.
b. Tujuan Pembelajaran IPS
Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Madrasah Ibtidaiyah ini
bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut
(Khairuddin, 2007: 183):
1) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan
masyarakat dan lingkungannya.
31
-
2) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin
tahu, inkuiri, memcahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan
sosial.
3) Memiliki kemampuan berkomunikasi dan bekerjasama.
c. Ruang lingkup pembelajaran IPS
Ilmu pengetahuan sosial merupakan salah satu progam
pendidikanyang tidak hanya menyajikan ilmu pengetahuan semata tetapi,
juga memiliki tugas lain yaitu untuk mendidik siswa menjadi warga negara
yang baik dan memiliki rasa sosial yang tinggi guna menciptakan rasa
aman dan sejahtera dalam hidup bermasyarakat.
Meurut sardiyo dalam buku rasimin mengatakan bahwa ruang
lingkup ilmu pengetahuan sosial adalah berupa kehidupan manusia dalam
masyarakat atau manusia sebagai anggota masyarakat. Secara sederhana
dapat dikatakan bahwa ruang lingkup ilmu pengetahuan sosial adalah
manusia dalam konteks sosial. Batasan ilmu penegetahuan sosial,
diadaptasi kedalam organisasi profesional yang secara khusus membina
dan mengembangkan semacam ilmu pengetahuan sosial pada tingkat
pendidiakan dasar dan pendidikan menengah, serta keterkaitannya dengan
disiplin ilmu-ilmu sosial dan ilmu-ilmu pendidikan (Rasimin, 2013:38).
Untuk menguatkan ruang lingkup ilmu pengetahuan sosial, perlu
diketahui ciri-cirinya. Salah satu ciri utamanya adalah pengintegraian
antara disiplin pendidikan dengan disiplin ilmu-ilmu sosial untuk
mencapai tujuan pendidikan. Pengintegrasian disiplin ilmu pendidikan
32
-
yang dimaksud adalah adanya seperangkat kemampuan yang berguna
sebagai berikut:
1) Memilih (menyederhanakan) bahan pendidikan dari displin ilmu-ilmu
sosial dan humanities untuk tujuan pendidikan.
2) Mengorganisasikan bahan pendidikan secara ilmiah dan psikologis
untuk tujuan penidikan.
3) Menyajikan (metode) pendidikan secara ilmiah dan psikologis
untuktujuan pendidikan.
4) Menilai hasil belajar ilmu pengetahuan sosial.
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) sebagai program pendidikan
memiliki nilai-nilai yang harus dikembangkan agar tujuan tersebutdapat
tercapai. Nilai-nilai yang dimaksud adalah: Nilai Edukatif, Nilai Praktis,
Nilai Teoritis, Nilai Filsafat, dan Nilai Ketuhanan (Rasimin, 2012: 38-39).
3. IPS Materi Sumber daya alam
a. Pengertian Sumber Daya Alam
Sumber daya adalah sesuatu yang memiliki nilai guna. Sumber
Daya Alam (SDA) adalah keseluruhan faktor fisik, kimia, biologi dan
sosial yang membentuk lingkungan sekitar kita. Hunker dkk
menyatakan bahwa sumber daya alam adalah semua yang berasal dari
bumi, biosfer, dan atmosfer, yang keberadaannya tergantung pada
aktivitas manusia. Semua bagian lingkungan alam kita (biji-bijian,
pepohonan, tanah, air, udara, matahari, sungai) adalah sumber daya
alam.
33
-
Sumber daya alam adalah unsur-unsur yang terdiri dari SDA nabati
(tumbuhan) dan SDA hewani (satwa) dengan unsur non hayati
disekitarnya yang secara keseluruhan membentuk ekosistem. SDA
memiliki peranan dalam pemenuhan kebutuhan manusia. Secara
yuridis, pengertian SDA termuat dalam Pasal 1 ayat 9 UU No. 32 tahun
2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, ialah
SDAadalah unsur lingkungan hidup yang terdiri atas sumber daya
hayati dan non hayati yang secara keseluruhan membentuk kesatuan
ekosistem.
b. Macam Macam Sumber Daya Alam
Terdapat beberapa pendapat mengenai pembagian sumberdaya
alam. antara lain ditinjau dari sifat umum ekosistemnya dibagi menjadi
dua golongan besar yaitu SDA terestris (daratan) dan SDA akuatik
(perairan). Meskipun demikian, dalam pengelolaan SDA umumnya
dikenal tiga macam sumberdaya alam didasarkan pada sifatnya, yaitu :
1) Sumber daya alam yang dapat dipulihkan (renewable resources),
dimana aliran sumberdaya tergantung kepada manajemennya,
dengan beberapa kemungkinan persediaannya dapat menurun,
lestari atau meningkat. Contoh tanah, hutan dan margasatwa.
2) Sumber daya alam yang tidak dapat dipulihkan (non renewable
atau deposit resources), dimana persediaan tetap dan sumberdaya
alam ini terdiri dari:
34
-
a) Secara fisik persediaan akan habis seluruhnya. Contoh: batu
bara, minyak bumi, gas alam.
b) Persediaan menurun, tetapi dapat digunakan kembali (daur
ulang). Contoh: kelompok logam dan karet.
3) Sumber daya alam yang tak akan habis (continuous atau flow
resources), dimana tersedia secara berkelanjutan terdiri dari:
a) Persediaannya tidak terbatas dan tidak terpengaruh oleh
tindakan manusia. Contoh : energi matahari, energi pasang
surut.
b) Persediaannya tidak terbatas, tetapi terpengaruh oleh tindakan
manusia. Contoh : bentang alam, keindahan alam, ruang angkasa
dan udara.
c. Manfaat Sumber Daya Alam
Sumber daya alam merupakan rahmat karunia Tuhan YME yang
harus dikelola secara baik dan benar agar dapat memberikan manfaat
kepada rnanusia secara maksimal dan lestari.
Manfaat sumber daya alam antara lain sebagai berikut..
1) Dari tumbuhan dan hutan dapat dimanfaatkan seperti berikut.
a) Tumbuhan tanaman pangan digunakan sebagai makanan pokok,
misalnya padi, jagung, ketela, dan sagu.
b) Tumbuhan tanaman industri digunakan untuk bahan industri dan
perdagangan. Misalnya karet untuk industri ban dan sepatu, kapas
untuk industri tekstil, kelapa sawit untuk industri minyak goreng.
35
-
Kina untuk obat malaria, kayu untuk industri mebel. Tebu untuk
industri gula,dan sebagainya.
c) hutan digunakan untuk mencegah erosi dan banjir, perlindungan
hewan dan tumbuhan, serta diambil hasilnya yang berupa kayu,
rotan, dan damar
2) Air digunakan untuk minum, mandi, memasak, mencuci, mengairi
sawah, pembangkit listrik, dan perikanan.
3) Tanah digunakan untuk lahan pertanian, peternakan, pertambangan,
pemukiman, dan sebagainya. Selain itu tanah juga digunakan untuk
industri bata, genting dan keramik
4) Udara digunakan untuk proses pernafasan dan fotosintesis.
Selainitu udara digunakan untuk tenaga, misalnya pada ban sepeda
ataumobil, perahu layar, dan sebagainya.
5) Sinar matahari berguna untuk proses fotosintesis, penguapan dan
penerangan. Dengan sinar matahari hewan tumbuhan dan manusia
bisa hidup, dunia menjadi terang.
6) Barang-barang tambang memiliki manfaat di antaranya sebagai
berikut.
a) Minyak bumi dan gas alam digunakan untuk bahan bakar.
b) Batubara dapat digunakan sebagai bahan bakar, zat pewarna,
obat anti kuman dan pengawet kayu.
e. Pelestarian Sumber Daya Alam
36
-
Menjaga Kelestarian Sumber Daya Alam Keberadaan sumber
daya alam sangat penting dan perlu dilestarikan, agar dapat
dimanfaatkan di masa sekarang dan yang akan datang. Untuk menjaga
kelestarian sumber daya alam harus ditangani secara bersama-sama.
Menjaga kelestarian sumber daya alam dapat diupayakan sebagai
berikut.
1) Pelestarian Tanah
Upaya untuk menjaga kelestarian tanah di antaranya:
a) menjaga kesuburan tanah dengan pemupukan
b) membuat sengkedan untuk mencegah pengikisan tanah
c) menanam pohon-pohon di tanah yang kosong
d) mencegah terjadinya polusi tanah.
2) Pelestarian Air
Upaya untuk menjaga kelestarian air antara lain:
a) pemakaian air dengan hemat,
b) membuat lubang untuk peresapan air hujan,
c) penghutanan pada lereng-lereng yang gundul, dan
d) pengolahan kembali air limbah industri.
3) Pelestarian Hutan
Upaya pelestarian hutan yang dapat dilakukan seperti:
a) penebangan memilih pohon yang tua atau tebang pilih,
b) menanam kembali pada bekas tebangan atau reboisasi, dan
c) mencegah penebangan liar dan pembakaran hutan.
37
-
4) Pelestarian Barang Tambang
Barang tambang merupakan sumber daya alam yang tidak
dapatdiperbarui, untuk itu perlu dijaga kelestariannya.Pelestarian
barang tambang dapat dilakukan dengan cara:
a) menggunakan barang tambang sehemat mungkin
b) mendaur ulang barang tambang logam
c) menggunakan bahan pengganti seperti mengganti besi dengan plastik
dan mengganti minyak bumi dengan minyak tanah.
5) Pelestarian Hewan Air
Agar hewan air terutama ikan bisa lestari tidak cepat habis, upaya
yang dilakukan adalah:
a) menangkap ikan tidak menggunakan bom, racun, atau pukat harimau
b) air sungai dan laut dijaga kebersihannya, dan
c) melaksanakan program kali bersih. (Sutoyo dan Agung,2008:48-53)
4. Model Pembelajaran Think Pair Check
a. Pengertian model pembelajaran
Model pembelajaran merupakan unsur yang sangat penting
dalam kegiatan belajar mengajar, model pembelajaran sebagai
sarana untuk mencapai tujuan pembelajaran. Model pembelajaran
digunakan oleh guru sebagai pedoman dalam merencanakan
pembelajaran. Menurut Kemp dalam (Rusman,2011: 132) model
pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus
38
-
dikerjakan guru dansiswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai
efektif dan efisien.
Menurut (Suprihatiningrum, 2013: 142) model pembelajaran
merupakan kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur
dalam mengorganisasikan pengalaman pembelajaran untuk
mencapai tujuan pembelajaran, model pembelajaran berfungsi
sebagai pedoman guru dalam merencanakan dan melaksanakan
kegiatan pembelajaran.
Model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk
pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang
disajikan secara khas oleh guru. Dengan demikian model
pembelajaran dapatdiartikan sebagai satuan acara yang berisi
prosedur, langkah teknis yang harus dilakukan dalam mendekati
sasaran proses dan hasil belajar sehingga mencapai keefektifan
menurut kesesuaian dengan pengaturan waktu, tempat dan subyek
ajarnya. Model pembelajaran ialah pola yang digunakan sebagai
pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas maupun
tutorial.
Menurut Arends dalam bukunya (agus, 2012: 45) model
pembelajaran mengacu pada pendekatan yang akan digunakan,
termasuk didalamnya tujuantujuan pembelajaran, tahap-tahap
dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan
pengelolaan kelas. Model pembelajaran dapat didefinisikan sebagai
39
-
kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematis dalam
mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan
belajar
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran adalah pola yang digunakan oleh guru untuk
merancang kegiatan pembelajaran yang sesuai dan efisien agar
dapat mencapai tujuan pembelajaran yang sudah di tentukan.
Model pembelajaran berfungsi sebagai pedoman bagi guru dalam
merancang dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
b. Pengertian model pembelajaran think pair check
Tipe pembelajaran Pair Check ialah suatu cara
penyampaian materi ajar dengan membentuk kelompok dalam
sebangku, di mana diantara mereka saling mengajukan pertanyaan
dan saling menjawab pertanyaan. Kemudian saling mengecek
kebenaran jawaban dari pertanyaan yang dilontarkannya. Model ini
menerapkan pembelajaran berkelompok yang menuntut
kemandirian dan kemampuan siswa dalam menyelesaikan
persoalan yang diberikan (Istarni, 2014: 105).
Menurut (Huda, 2014: 211) model pembelajaran think pair
check merupakan model pembelajaran secara berkelompok antar
dua atau berpasangan dipopuleran oleh spencer kagan pada tahun
1990. Model ini menerapkan pembelajaran kooperatif yang
40
-
menuntut kemandirian dan kemampuan siswa dalam
menyelesaikan persoalan.
Secara umum sintak pembelajaran Think pair check adalah
(1) bekerja berpasangan (2) pembagian peran partner dan pelatih
(3) pelatih memberi soal dan partner menjawab (4) bertukar peran
(5) penyimpulan (6 ) evaluasi (7) refleksi.
(Kurniasih & Sani, 2016: 111) menyatakan model pair
check adalah proses belajar kelompok yang mengedepankan kerja
kelompok. Dimana setiap anggota kelompok harus memiliki
kemandirian dan harus memiliki kemampuan dalam menyelesaikan
persoalan yang diberikan.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran think pair check merupakan model pembelajaran
yang menuntut siswa untuk mandiri dan saling bekerja sama,
siswa saling bertukar peran sebagai fasilitator dalam proses
pembelajaran
c. Kelebihan dan kekurangan model pembelajaran think pair check
Kelebihan
1) Meningkatkan kerja sama antar siswa
2) Peer tutoring
3) Meningkatkan pemahaman atas konsep dan proses
pembelajaran
41
-
4) Melatih siswa berkomunikasi dengan baik dengan teman
sebangkunya (Huda, 2017: 212).
Kekurangan
1) Membutuhkan waktu yang lebih lama.
2) Membutuhkan keterampilan siswa untuk menjadi pembimbing
pasangannya, dan kenyataannya setiap partner pasangan
bukanlah siswa dengan kemampuan belajar yang lebih baik.
Jadi, kadang-kadang fungsi pembimbingan tidak berjalan
dengan baik (Shoiman, 2014: 119).
d. Langkah langkah penerapan model think pair check
1) Guru menjelaskan konsep.
2) Siswa dibagi kedalam beberapa tim. Setiap tim terdiri dari 4
orang. Dalam 1 tim ada 2 pasangan. Setiap pasangan dalam satu
tim dibebani masing-masing satu peran yang berbeda yaitu
pelatih dan patner.
3) Guru membagikan soal kepada patner.
4) Patner menjawab soal, dan sipelatih bertugas mengecek
jawabannya. Patner yang menjawab satu soal dengan benar
berhak mendapat soal kupon dari pelatih.
5) Pelatih dan patner saling bertukar peran. Pelatih menjadi patner,
dan patner menjadi pelatih.
6) Guru membagikan soal kepada patner.
42
-
7) Patner menjawab soal, dan si pelatih bertugas mengecek
jawabannya. Patner yang menjawab satu soal dengan
benarberhak mendapat soal kupon dari pelatih.
8) Setiap pasangan kembali ke tim awal dam mencocokkan
jawaban satu sama lain.
9) Guru membimbing dan memberikan arahan atas jawaban dari
berbagai soal.
10) Setiap tim mengecek jawabannya.
11) Tim yang paling banyak mendapat kupon diberikan hadiah atau
reward oleh guru Kurniasih & Sani (2016: 112).
Dari uraian di atas penulis menyimpulkan bahwa model
pembelajaran think pair check akan lebih efektif jika ditambah
media gambar.
5. Media Pembelajaran gambar
a. Pengertian media pembelajaran
Media pembelajaran merupakan salah satu alat untuk
menyampaikan informasi, media pembelajaran mempunyai peran
yang sangat penting dalam proses pembelajaran karena materi
pelajaran dapat tersampaikan dengan baik karena peran media
pembelajaran.
Istilah media berasal dari bahasa Latin yaitu medius yang
berarti tengah, perantara, atau pengantar. Dalam bahasa Arab,
media adalah perantara) وسائل) atau pengantar pesan dari
43
-
pengirim kepada penerima pesan) (arsyad,2005 :3).Menurut AECT
(Association of Education and CommunicationTechnology) yang
dikutip oleh Basyaruddin (2002) “media adalah segala bentuk yang
dipergunakan untuk proses penyaluran informasi”(Asnawir dan
Basyarudin, 2002: 11). Sedangkan pengertian lain media adalah
alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan
guna mencapai tujuan pembelajaran (djamarah dan zain,2006 :136)
menurut Arief S. Sadiman (1986) media pembelajaran adalah
segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari
pengirim ke penerima, sehingga dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatian dan minat siswa sehingga proses belajar terjadi.
Sedangkan Pengertian lain Menurut Hanafiah & Suhana (2010: 59)
media pembelajaran merupakan segala bentuk perangsang dan alat
yang disediakan guru untuk mendorang siswa belajar secara cepat,
tepat, mudah, benar dant idak terjadinya verbalisme.
Dari uraian penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa
media pembelajaran adalah sebuah alat atau perantara untuk
menyampaikan pesan pembelajaran kepada siswa. Selain itu media
pembelajaran sebagai alat untuk merangsang pemikiran siswa
sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik.
b. Pengertian Media Gambar
Diantara banyak media di pendidikan, media gambar
merupakan media yang mudah di temui. Hasil dari belajar dengan
44
-
hanya melalui kata-kata seharusnya berbeda dengan hasil belajar
melalui perpaduan kata-kata dan gambar. Banyak definisi yang
menjelaskan tentang media gambar, berikut beberapa pengertian
media gambar menurut beberapa ahli:
Gambar adalah bentuk media grafis yang digunakan untuk
mempresentasikan sebuah objek atau benda dan juga peristiwa.
Gambar juga dapat digunakan untuk memperlihatkan secara akurat
konsep abstrak yang disampaikan melalui kata-kata. Gambar yang
tergolong kedalam media grafis dapat berupa lukisan atau sketsa.
Penggunaan gambar sebagai sarana komunikasi dapat memfasilitasi
penggunanya dalam memperoleh informasi dan pengetahuan yang
diperlukan (Benny, 2017: 35).
Menurut Sadiman, dkk. Bentuk umum dari media gambar
terangkum dalam pengertian media grafis. Media grafis adalah
suatu media berbasis visual yang terdiri dari simbol-simbol,
gambar, titik, garis untuk menggambarkan dan merangkum suatu
ide dan peristiwa. Media gambar adalah suatu perantara yang
paling umum dipakai. Dia merupakan bahasa yang umum, yang
dapat dimengerti dan dapat dinikmati dimana-mana.
Menurut Hamalik (1994:95) media gambar adalah Segala
sesuatu yang diwujudkan secara visual kedalam bentuk dua
dimensi sebagai curahan ataupun pikiran yang bentuknya
45
-
bermacam-macam seperti lukisan, potret, slide, film, strip, opaque
projektor.
Dari pendapat beberapa ahli di atas dapat disimpulkan
bahwa media gambar adalah kumpulan dari titik titik grafis yang di
wujudkan dalam bentuk dua dimensi yang mempunyai fungsi untuk
menyampaikan pesan pesan yang terkandung dalam kumpulan titik
titik grafis tersebut.
c. Manfaat media gambar
Dengan penggunaan media pembelajaran diharapkan dapat
meningkatkan kualitas belajar pada siswa dan berpengaruh
terhadap hasil ahir pada proses pembelajaran.
Media gambar memiliki beberapa fungsi di antaranya :
1) Fungsi edukatif yaitu fungsi untuk mendidik dan memberikan
pengaruh positif terhadap pendidikan
2) Fungsi sosial artinya gambar mempunyai fungsi untuk
memberikan informasi yang jelas dan pengalaman di berbagai
bidang kehidupan.
3) Fungsi ekonomis yaitu gambar memiliki fungsi untuk
meningkatkan produksi melalui pembinaan prestasi kerja
secara maksimal
4) Fungsi politis yaitu gambar memiliki pengaruh dalam politik
pembangunan
46
-
5) Fungsi seni budaya dan telekomunikasi, yang mempengaruhi
dan menimbulkan adanya ciptaan baru termasuk penciptaan
teknologi yang modern (Hamalik,1994 :12)
d. Kelebihan dan kekurangan media gambar
Kelebihan media gambar
1) Sifatnya konkrit, gambar lebih realitis menunjukkan masalah
dibandingkan dengan verbal semata
2) Gambar dapat menngatasi batasan ruang dan waktu. Peristiwa-
peristiwa yang terjadi dimasa lampau bisa kita lihat seperti
apaadanya.
3) Media gambar dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita.
4) Gambar dapat memperjelas suatu masalah.
5) Siswa mudah memahaminya.
6) Bisa menampilkan gambar, grafik atau diagram.
7) Bisa dipergunakan di dalam kelas, dirumah maupun dalam
perjalanan dalam kendaraan.
8) Dapat dipergunakan tidak hanya untuk satu orang.
9) Dapat dipergunakan untuk memberikan umpan balik
Kelemahan media gambar
1) Gambar hanya menekankan persepsi indera mata.
2) Gambar benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk
kegiatan pembelajaran.
3) Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar.
47
-
4) Gambar sulit dicari karena sejarah mempelajari masa lalu, dan
kejadian masa lalu sulit untuk diabadikan.
5) Tidak semua kejadian masa lalu dapat dibuat gambarnya
(Sadiman, 2002: 29).
B. Kajian Pustaka
1. IHSAN FIRMANSYAH, 2017. Penerapan Model Pembelajaran
Kooperatif Learning Tipe Pair Check untuk Meningkatkan
Penguasaan Konsep Siswa pada Mata Fiqih Materi Pinjam Meminjam
dan Utang Piutang (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IX MTs
Dipatiukur Ciparay). Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan
bahwa penguasaan konsep siswa sebelum digunakannya model Pair
Check pada mata pelajaran Fikih materi pinjam meminjam dan utang
piutang berada pada kategori rendah berdasarkan nilai rata-rata sebesar
63,19 dengan presentase36,1%. Pada siklus I rata-rata presentase
aktivitas guru sebesar 56,25% sedangkan aktivitassiswa pada siklus I
sebesar 73,33%. Pada siklus II aktivitas guru sebesar 81,25% dan
aktivitassiswa siklus II sebesar 87%, dan aktivitas guru pada siklus III
rata-rata 93,75%, dan aktivitassiswa pada siklus III rata-rata 93,33%.
Penguasaan konsep siswa setelah menggunakan modelPair Check pada
mata pelajaran Fikih materi pinjam meminjam dan utang piutang di
kelas IXMTs Dipatiukur Ciparay pada setiap siklusnya mengalami
peningkatan pada siklus I rata-rata presentase 44,44%, siiklus II rata-
rata presentase 69,40%, pada siklus III rata-rata presentase 91,70% dan
48
-
secara klasikal dapat dikatakan tuntas artinya semua materi yang
diprogramkan selesai.
2. Menurut penelitian yang dilakukan oleh mustafa kamal (2018) di MIN
1 banda aceh dengan judul Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Melalui Modelpembelajaran Pair Checks Pada Pembelajaran Ips Di
Kelas V Min 1 Banda Aceh yang subjeknya yaitu siswa kelas V yang
berjumlah 40 siswa diperoleh data bahwa pada pembelajaran IPS yang
menggunakan model pembelajaran pair check pada siklus I
menunjukkan sebanyak 18siswa tuntas belajarnya yaitu (45%),
sedangkan 22 siswa belum tuntas yaitu (55%). Pada siklus II sebanyak
33 siswa tuntas yaitu (82,5%,) sedangkan 7 siswa belum tuntas yaitu
(17,5%). Dengan demikian hasil belajar meningkat dari 45% menjadi
82,5%.
3. Fandi Ahmad(2016) dengan judul Penerapan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Pair Checks Dalam Meningkatkan Motivasi dan Hasil
Belajar IPA Tepadu Siswa Kelas VIIIA SMP Negeri 1 Tabulahan Kab.
Pengumpulan data yang dilakukan dengan jumlah subjek 21 siswa
kelas VIIIA SMP Negeri 1 tabulahan dengan menggunakan angket
untuk mengukur motivasi belajar siswa, dan untuk mengukurhasil
belajar dengan menggunakan tes hasil belajar siswa pada setiap ahir
siklus. Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan terjadi
peningkatan motivasi belajar siswadalam pembelajaran IPA Terpadu
pada siklus I 73% dan meningkat pada siklus II menjadi 85,50%,
49
-
sedangkan untuk hasil belajar siswa, siklus I sebanyak 10 orang
dengan kategori kurang atau dengan persentase 47,60% dan pada
siklus II sebanyak 19 orang dengan kategori sangat tinggi atau dengan
persentase 90,08%.
Berdasarkan ketiga kajian pustaka di atas terdapat perbedaan dan
persamaan antara peneliti sebelumnya dengan penelitian yang di
lakukan oleh peneliti . persamaan nya yaitu penelitiannya
menerapkan model pair check untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
Sedangkan perbedaannya yaitu pada sasaran penelitian, objek yang di
teliti, dan media pembelajaran yang digunakan serta materi
pembelajaran yang di teliti. Sasaran penelitian ini adalah hasil belajar
Dan objek yang diteliti yaitu siswa MI Kelas IV serta materi yang
disampaikan yaitu tentang sumber daya alam selain itu perbedaan
penulis oleh peneliti sebelumnya yaitu penulis menambahkan media
yang bertujuan meningkatkan hasil belajar siswa.
50
-
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Lokasi dan Subyek Penelitian
1. Gambaran umum Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MI Negeri Salatiga yang bertempat
di dusun Gamol Kelurahan Kecandran Kecamatan Sidomukti Kota
Salatiga. Peneliti akan memaparkan lokasi pelaksanaan penelitian dan
informasi tentang kondisi atau keadaan Madrasah tersebut. Dalam hal
ini, peneliti perlu memaparkan lokasi yang akan menjadi tempat
penelitian, agar tidak terjadi salah presepsi terhadap lokasi penelitian
yang juga berpengaruh terhadap analisis data yang akan dilakukan.
Secara garis besar informasi mengenai Lokasi Penelitian tersebut adalah
sebagai berikut :
a. Identitas Sekolah
Nama Sekolah : MI Negeri Salatiga
NSM : 111133730001
Status Madrasah : Negeri
Alamat : Dusun Gamol Rt 04/06 Desa Kecandran
Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Provinsi
Jawa Tengah
Akreditasi : A
Kepemilikan Tanah : Hak Guna Luas 1200 m2
51
-
Status Bangunan : Pemerintah
Luas Bangunan : 800 m2
Tahun Berdiri : 1997
2. Visi dan Misi MIN Salatiga
MIN Saatiga memiliki Visi dan Misi sebagai berikut :
1) Visi :
“ Unggul Dalam Prestasi Dan Berakhlak Mulia”
2) Misi :
a) Meningkatkan Kualitas Proses Belajar Megajar (KBM)
b) Terwujudnya nilai ujian madrasah 6,5
c) Meningkatkan kegiatan pengembangan diri dan ekstrakulikuler
d) Membiasakan nilai nilai keagamaan
e) Meningkatkan potensi siswa
f) Membiasakan budaya tertib disiplin
g) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (Sumber :
dokumen Sekolah)
3. Waktu Pelaksanaan Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MIN Salatiga.
Waktu pelaksanaan dimulai tanggal 28 November 2019 sampai
tanggal 22 januari 2020. Pelaksanaan penelitian di sesuaikan dengan
jadwal IV MIN Salatiga, sehingga tidak menganggu jadwal mata
pelajaran yang lainnya.
Berikut rician waktu pelaksanan penelitian :
52
-
Tabel 3.1 Waktu Pelaksanaan Penelitian
No Kegiatan Waktu Pelaksanaan 1 Pra Siklus 28 November 2019 2 Siklus I 9 Januari 20203 Siiklus II 14 Januari 2020
4. Keadaan Guru dan Karyawan
Jumlah Guru Pengajar dan karyawan di MI Negeri Salatiga
terdapat 22 orang terdiri dari 1 orang kepala sekolah 12 orang sebagai
guru kelas,4 orang sebagai guru mata pelajaran dan 3 orang sebagai
karyawan, utuk lebih memahami secara rinci terhadap guru dan
karyawan yang ada di MI Negeri Salatiga dapat dilihat pada tabel 3.2.
No Nama Jabatan Pendidikan1 Samhudi, S.Pd. Kepala Sekolah S-12 Patmi, S.Pd Guru Kelas S-13 Ruchani M.Pd Guru Kelas S-24 Mustafifah, S.Pd.I Guru Kelas S-15 Zuhrotun, S.Pd.I Guru Kelas S-16 Dra. Mukhasanah Guru Kelas S-17 Abdul Rohim, S.Pd.I Guru Kelas S-18 Tri Pujiastuti, S.Ag,
M.Pd
Guru Kelas S-2
9 Rozikin, S.Ag Guru Kelas S-110 Taat Santoso, S.Pd Guru Kelas S-111 Aminudin Latif, S.Pd.I Guru Kelas S-112 Khoiron, S.Ag Guru Kelas S-113 Nur Zainudin, S.Pd.I Guru Kelas S-114 Nur Hidayah, S.Pd.I Guru Kelas S-115 Mahsun Azmi, S.Ag Guru Kelas S-116 Humaidi, S.Pd.I Guru Mapel S-117 Ahmad Tamizin,
S.Pd.I
Guru Mapel S-1
53
-
18 Abdul Manaf, S.Pd. Guru Mapel S-119 Sri Wahyuni Guru Mapel S-120 Wawan Hidayatulloh
S.Kom
Karyawan TU S-1
21 Muh Kromin, S.Pd Karyawan
Perpustakaan
S-1
22 Parno Karyawan
Kebersihan
SMA
(Sumber: Dokumentasi Sekolah)
5. Subjek Penelitian
Pada pelaksanaan penelitian ini subjek yang di teliti yaitu
siswa kelas IV B MIN Salatiga yang terdiri dari 21 siswa laki laki
dan 13 siswa perempuan. Daftar siswa kelas IV B dapat dilihat pada
tabel 3.2.
Tabel 3.3. Rincian siswa kelas IV B
No Nama Jenis Kelamin 1 AS L2 ARM L3 AKH L4 A A C P5 A G S P6 A S P P7 A M M P8 FF P9 FBA P10 GAW P11 MRN P12 MAA L13 MI L14 MANA L15 MDAR L16 MFDS L17 MMR L18 BDP L19 BSS L
54
-
20 DL P21 DLRA P22 DMAA L23 ESE L24 EA P L25 FDAS L26 MAS P27 MS L28 SAS L29 S K P30 SNS P31 TTS L32 VZ V P33 YFR L34 Z PA L
(Sumber : Dokumen Sekolah )
B. Deskripsi Kondisi Awal Pra Siklus
Kondisi awal merupakan tindakan awal pada sebuah pembelajaran
sebelum dilaksanakan tindakan penelitian. Hasil belajar atau tes pra siklus
dilakukan dengan tujuan agar mengetahui keadaan awal hasil belajar siswa MI
Negeri Salatiga tahun pelajaran 2019/2020. Hasil pra siklus di peroleh dari
hasil tes tulis berupa hasil belajar atau nilai sebelum di adakannya penelitian
pada mata pelajaran IPS.
Berikut hasil belajar IPS siswa di MIN Salatiga dapat dilihat pada tabel 3.4.
Tabel 3.4 Rekapitulasi Prestasi Belajar Siswa Pra Siklus
No Nama KKM NILAI Tidak
Tuntas
Tuntas
1 AS 70 80 √2 ARM 70 65 √3 AKH 70 80 √4 AAC 70 60 √5 AGS 70 90 √
55
-
6 ASP 70 60 √7 AMM 70 90 √8 FF 70 55 √9 FBA 70 60 √10 GAW 70 70 √11 MFN 70 60 √12 MAA 70 60 √13 MI 70 60 √14 MANA 70 60 √15 MDAR 70 60 √16 MFDS 70 60 √17 MMR 70 90 √
18 BDP 70 80 √
19 BSS 70 60 √
20 DL 70 55 √
21 DLRA 70 57 √
22 DMAA 70 77 √
23 ESE 70 60 √
24 EA P 70 83 √
25 FDAS 70 74 √
26 MAS 70 66 √
27 MS 70 70 √
28 SAS 70 60 √
29 S K 70 60 √
30 SNS 70 76 √
31 TTS 70 60 √
32 VZ V 70 80 √
33 YFR 70 40 √
56
-
34 Z PA 70 75 √
Jumlah - 20 14
Rata rata (58,82%) (41,18%)
(Sumber: dokumen sekolah)
Dari data di atas masih ada 20 siswa atau 58,,82 % siswa belum
tuntas KKM dan sisanya yaitu 14 orang atau 41,18% tuntas KKM. Dengan di
terapkannya model pembelajaran think pair check dan di kolaborasikan dengan
media gambar peneliti dapat berharap bahwa nilai hasil belajar siswa dapat
meningkat. Peneliti menargetkan siswa yang tuntas KKM sebanyak 85% siswa
dari seluruh jumlah siswa dan nilai rata rata hasil belajar siswa mencapai 75.
dalam perbaikan hasil belajar IPS siswa pada materi sumber daya alam
dilakukan melalui penelitian tindakan kelas yang terdiri dari beberapa siklus.
C. Deskripsi pelaksanaan siklus I
Dalam pelaksanaan siklus I terdiri dari empat tahap yaitu :
1. Perencanaan
Tahap perencanaan terdi