SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8104/2/Nur Salim... · 2020. 6. 15. · 2. Kakak ku...

163
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI SUMBER DAYA ALAM MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR CHECK DAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 DI MIN SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2019/2020 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh: NUR SALIM NIM. 23040160098 PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 i

Transcript of SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8104/2/Nur Salim... · 2020. 6. 15. · 2. Kakak ku...

  • PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI SUMBER DAYA ALAM

    MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR CHECK DAN MEDIA

    GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 DI MIN SALATIGA TAHUN

    PELAJARAN 2019/2020

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh GelarSarjana Pendidikan (S.Pd)

    Oleh:

    NUR SALIM NIM. 23040160098

    PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAHFAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

    INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA2020

    i

  • ii

  • iii

  • iv

  • v

  • MOTTO

    “Where there is a will, there is a way”

    “Dimana ada kemauan, disana ada jalan”

    vi

  • PERSEMBAHAN

    Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat serta karunia-Nya,

    skripsi ini penulis persembahkan untuk :

    1. Ayahku Joko Triyono Siregar dan Ibuku Siti Maemunah, terimakasih

    telah membesarkanku dengan penuh kesabaran serta segala dukungan

    dan iringan doa sehingga saya dapat seperti sekarang ini.

    2. Kakak ku Mohamad Ridho Anshori Terimakasih atas dukungan dan

    motivasinya.

    3. Keluarga besarku yang telah memberikan doa dan dukungannya.

    4. Teman teman Cah Cahe dewe ( agus, alawi, alfarobi, bahrudin, fajar,

    alamil, zainul, irfan, maulvi ) yang telah memberikan dukungan

    semangat dan motivasinya untuk terus melangkah dan menjadi lebih

    baik.

    5. Teman teman KKN IAIN Salatiga Grup Mancing ( Mas imam, mas

    umam, mas iqbal, mbak ayuk, mbak fatma, mbak brillian, mbak fasa,

    mbak putri, mbak rihana, ) yang telah memberikan doa dan dukungan

    sehingga Skripsi Ini dapat terselesaikan.

    6. Kawan kawan jurusan PGMI Angkatan 2016 yang banyak membantu dan

    memberikan semangat.

    7. Teman teman PPL SD Muhammadiyah plus Salatiga

    vii

  • KATA PENGANTAR

    Puji syukur senantiasa penulis penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,

    yang selalu memberikan nikmat, karunia, taufik, dan hidayah-Nya. Sehingga

    Penulis dapat menyelesikan Skripsi ini Tidak lupa shalawat serta salam semoga

    senantiasa tercurahkan kepada nabi agung Muhammad SAW, kepada keluarga,

    sahabat, serta para pengikutnya yang selalu setia dan menjadikannya suri

    tauladan yang mana beliaulah satu-satunya manusia yang dapat mereformasi

    umat manusia dari zaman kegelapan menuju zaman terang benerang yakni

    dengan ajarannya agama Islam.

    Skripsi ini Penulis susun dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapi

    syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.). Adapun Judul

    Skripsi ini adalah “PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI SUMBER

    DAYA ALAM MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR CHECK

    DAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 DI MIN

    SALATIGATAHUN PELAJARAN 2019/2020.

    Penulisan skripsi ini pun tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari

    berbagai pihak yang telah berkenan membantu penulis menyelesaikan skripsi

    ini. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:

    1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin, M. Ag., selaku Rektor IAIN Salatiga.

    2. Bapak Prof. Dr. Mansur, M. Ag., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

    Keguruan IAIN Salatiga.

    3. Ibu Dr. Peni Susapti, M. Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru

    Madrasah Ibtidaiyah IAIN Salatiga.

    viii

  • 4. Bapak Jaka Siswanta, M.Pd., selaku pembimbing skripsi yang telah

    mencurahkan segala tenaga, pikiran dan bimbingannya dengan penuh

    kesabaran sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

    5. Bapak Imam Mas Arum, M. Pd., selaku dosen pembimbing akademik yang

    telah membimbing penulis selama 4 tahun menjadi mahasiswa IAIN

    Salatiga.

    6. Seluruh Dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga yang

    telah mendidik dan membekali ilmu pengetahuan selama penulis menimba

    ilmu di IAIN Salatiga.

    7. Seluruh pihak yang ikut terlibat dalam proses pembuatan penelitian ini yang

    tidak bisa penulis sebutkan satu per satu.

    Demikan ucapan terimakasih penulis sampaikan. Penulis hanya bisa

    berdoa kepada Allah SWT, semoga jasa dan amal kebaikan yang sudah

    diberikan diridhai oleh Allah SWT dengan mendapatkan balasan yang berlipat

    ganda.Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat

    khususnya bagi penulis dan umumnya bagi para pembaca. Dengan banyaknya

    keterbatasan dan kemampuan, skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh

    karena itu, kritik dan saran yang membangun selalu terbuka luas dan penulis

    harapkan untuk kesempurnaan skripsi ini.

    Salatiga, 10 Maret 2020

    NUR SALIMNIM. 23040160098

    ix

  • ABSTRAK

    Salim,nur. 2020. Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Sumber Daya Alam MenggunakanModel Pembelajaran Think Pair Check Dan Media Gambar Pada Siswa Kelas IV Semester 2Di MIN Salatiga Tahun Pelajaran 2019/2020. Skripsi, Salatiga: Program StudiPendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Fakultas Tarbiyah dan IlmuKeguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: JakaSiswanta, M.Pd.

    Kata kunci: Hasil Belajar, IPS, Model Pembelajaran Think Pair Check Dan Media Gambar

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan Model PembelajaranThink Pair Check Dan Media Gambar dapat meningkatkan hasil belajar IPS materiSumber daya Alam bagi siswa kelas IV MIN Salatiga tahun pelajaran 2019/2020.

    Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari duasiklus yang masing-masing siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan,pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelasIV MIN Salatiga. Dengan jumlah 34 siswa yang terdiri dari 21 siswa laki-laki dan13 siswa perempuan. Instrumen penelitian ini berupa lembar pengamatan, soaltesdan dokumentasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa observasi,wawancara, dokumentasi dan tes. Data dianalisis secara statistik menggunakanrumus persentase, apabila ≥ 85% siswa tuntas belajar maka siklus dihentikan.

    Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan Model Pembelajaran Think PairCheck Dan Media Gambar dapat meningkatkan hasil belajar belajar IPS materiSumber daya Alam siswa kelas IV MIN Salatiga tahun pelajaran 2019/2020.Peningkatan siswa yang tuntas belajar dari Pra Siklus ke Siklus I 26,46% danSiklus I ke Siklus II 20,59 %. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan nilai padasetiap siklusnya. Dari 34 siswa, pada pra siklus terdapat 14 siswa (41,18%) yangtuntas belajar, 20 siswa (58,82%) tidak tuntas belajar. Siklus I terdapat 23 siswa(67,64%) yang tuntas belajar, 11 siswa(32,36%) tidak tuntas belajar. Siklus IIterdapat 30 siswa (88,23%) yang tuntas belajar, 4 siswa (11,77%) tidak tuntasbelajar. Siswa yang tidak tuntas belajarpada siklus II akan diberikan tindakanmandiri berupa pengayaan dan remidi yang dipantau oleh guru sehinggadiharapkan semua siswa dapat tuntas belajar.

    x

  • DAFTAR ISI

    HALAMAN SAMPUL LUAR...............................................................................i

    LEMBAR BERLOGO IAIN.................................................................................ii

    PERSETUJUAN PEMBIMBING.......................................................................iii

    PENGESAHAN KELULUSAN...........................................................................iv

    PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN......................................................v

    MOTTO.................................................................................................................vi

    PERSEMBAHAN................................................................................................vii

    KATA PENGANTAR.........................................................................................viii

    ABSTRAK..............................................................................................................x

    DAFTAR ISI .........................................................................................................xi

    DAFTAR TABEL ................................................................................................xv

    DAFTAR GAMBAR...........................................................................................xvi

    DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................... xvii

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah............................................................................1

    B. Rumusan Masalah .....................................................................................6

    C. Tujuan Penelitian ......................................................................................7

    D. Manfaat Penelitian.....................................................................................7

    1. Manfaat Teoritis ....................................................................................7

    2. Manfaat Praktis......................................................................................7

    E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan........................................8

    xi

  • F. Penegasan Istilah ......................................................................................9

    G. Metode Penelitian ...................................................................................10

    H.Sistematika Penulisan ..............................................................................24

    BAB II KAJIAN PUSTAKA

    A. Landasan Teori............................................................................................

    1. Hasil Belajar ........................................................................................26

    a. Pengertian Hasil Belajar .................................................................26

    b. ciri ciri belajar ................................................................................28

    c. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar .....................................28

    2. Ilmu Pengetahuan Sosial .....................................................................30

    a. Pegertian IPS ..................................................................................30

    b. Tujuan Pembelajaran IPS ...............................................................32

    c. Ruang Lingkup Pembelajaran IPS ..................................................33

    3. Materi IPS Sumber Daya Alam ..........................................................34

    a. Pengertian Sumber Daya Alam ......................................................34

    b. Macam macam Sumber Daya Alam ...............................................35

    c. Manfaat Sumber Daya Alam...........................................................36

    d. Pelestarian Sumber Daya Alam ......................................................38

    4 Model Pembelajaran Think Pair Check .............................................39

    a. Pengertian Model Pembelajaran .....................................................39

    b. Pengertian Model Pembelajaran Think Pair Check .......................41

    c. Kelebihan dan kekurangan Model Think Pair Check ...................42

    d. Langkah langkah Model Pembelajaran Think Pair Check .............43

    xii

  • 5. Media Pembelajaran Gambar ..................................................................44

    a. Pengertian Media Pembelajaran .........................................................44

    b. Pengertian Media Pembelajaran Gambar ...........................................45

    c. Manfaat Media Gambar .....................................................................47

    d. Kelebihan dan Kekurangan Media Gambar ........................................48

    B.Kajian Pustaka........................................................................................49

    BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

    A. Lokasi Penelitian dan Subjek Penelitian ................................................52

    B. Deskripsi Kondisi Awal Pra Siklus ........................................................57

    C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I...............................................................60

    D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II...............................................................64

    BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN

    A. Deskripsi Hasil Penelitian PerSiklus .....................................................68

    1. Deskripsi Hasil Kondisi Awal Pra Siklus............................................68

    2. Deskripsi Hasil Pelaksanaan Siklus I..................................................71

    a. Lembar Observasi Siswa.................................................................71

    b. Lembar Observasi Guru..................................................................71

    c. Deskripsi Hasil Belajar Siswa........................................................72

    3. Deskripsi Hasil Pelaksanaan Siklus II................................................75

    a. Lembar Observasi Siswa Siklus II..................................................75

    b. Lembar Observasi Guru Siklus II....................................................75

    c. Deskripsi Hasil Belajar Siswa Siklus II..........................................76

    B. Pembahasan ............................................................................................79

    xiii

  • BAB VPENUTUP

    A. Kesimpulan..............................................................................................84

    B. Saran.........................................................................................................85

    DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................87

    LAMPIRAN-LAMPIRAN..............................................................................

    xiv

  • DAFTAR TABEL

    1.1. Daftar Siswa Kelas IV B........................................................................11

    1.2 Lembar Observasi Guru ........................................................................18

    1.3 Lembar Observasi Siswa........................................................................20

    3.1 Waktu Pelaksanaan Penelitian ...............................................................54

    3.2 Daftar Guru dan Karyawan MIN Salatiga ............................................54

    3.3. Rincian Siswa Kelas IV B.....................................................................55

    3.4 Prestasi Belajar Siswa Pra Siklus...........................................................57

    4.1.Prestasi Belajar Siswa Pra Siklus...........................................................68

    4.2. Prestasi Belajar Siswa Siklus I..............................................................72

    4.3 Prestasi Belajar Siswa Siklus II..............................................................76

    4.4 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa...........................................................79

    4.5 Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar.................................................81

    xv

  • DAFTAR GAMBAR

    1.1Bagan Rancangan PTK............................................................................14

    4.1 Data Nilai Siklus I .................................................................................74

    4.2 Data Nilai Siklus II.................................................................................79

    4.3 Perbandingan Antar Siklus.....................................................................82

    xvi

  • DAFTAR LAMPIRAN

    1. SKK

    2. RPP Siklus 1

    3. Soal evaluasi siklus 1

    4. RPP Siklus 2

    5. Soal evaluasi siklus 2

    6. Lembar Observasi guru siklus 1

    7. Lembar Observasi guru siklus 2

    8. Lembar Observasi Siswa siklus 1

    9. Lembar Observasi Siswa siklus 2

    10. Hasil pekerjaan siswa

    11. Surat Penunjukan Pembimbing Skripsi

    12. Surat ijin Penelitian

    13. Surat Keterangan Penelitian

    14. Materi sumber daya alam kelas IV

    15. Nota Pembimbing

    16. Daftar Riwayat Hidup

    xvii

  • xviii

  • xix

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Ilmu pengetahuan sosial di Amerika sering di sebut dengan student

    social, Ilmu pengetahuan sosial mulai masuk dan di ajarkan Indonesia

    pada tahun 1975. Ilmu pengetahuan sosial merupakan ilmu yang

    membahas masalah ilmu sosial dan kehidupan masyarakat dengan

    lingkungannya. Ilmu pengetahuan sosial juga sebagai ilmu yang menjadi

    penyeimbang antara disiplin ilmu sosial yang lainnya. ilmu pengetahuan

    sosial merupakan bentuk penyederhanaan dari ilmu ilmu sosial yang di

    padukan untuk di ajarkan pada sekolah mulai dari pendidikan dasar

    sampai pedidikan tinggi. Pola pengajaran IPS pada pendidikan dasar

    menggunakan konsep konsep ilmu sosial yang terintegrasi yang di kemas

    dalam tema tema tertentu dan di sesuaikan dengan kebutuhan peserta

    didik yang rata rata umurnya antara 6- 12 tahun. Pada usia 6- 12

    merupakan masa masa pertumbuhan bagi anak. Pada usia itu merupakan

    masa masa perkembangan kognigtif anak. Oleh karena itu proses

    pengajaran IPS pada pendidikan dasar menggunakan pendekatan

    lingkungan yang dimulai dari pengenalan diri pada siswa kemudian ke hal

    yang lebih global seperti kluarga, masyarakat dan kehidupan sosial yang

    lebih luas. Hal itu dipekuat oleh pengertian dari beberapa ahli berikut.

    Menurut (Suharjo, 2006: 1) Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan

    suatu mata pelajaran yang memadukan konsep-konsep dasar dari berbagai

    1

  • disiplin ilmu sosial yang disusun mengunakan pendekatan pendidikan dan

    psikologis serta kelayakan dan kebermaknaannya bagi siswa dan

    kehidupannya. Oleh karena itu mata pelajaran IPS dirancang agar dapat

    mengembangkan potensi peserta didik baik dari pengetahuan, pemahaman

    dan kemampuan untuk menganalisis kondisi sosial dan masyarakat

    disekitar lingkungan peserta didik. Hal ini sejalan dengan tujuan

    pendidikan IPS itu sendiri.

    Menurut Nursyid Sumatmaja (Gunawan, 2013: 18) pendidikan

    IPS bertujuan untuk membina anak didik agar menjadi warga negara

    yang baik, memiliki pengetahuan, dan kepedulian sosial yang berguna

    bagi dirinya dan orang lain. Jadi pendidikan IPS mempunyai peran yang

    sangat penting dalam mengembangkan kemampuan dalam berinteraksi

    dengan masyarakat dan lingkungan sekitar anak didik.

    Menurut beberapa ahli di atas dapat disimpulkan bahwa IPS adalah

    kumpulan disiplin ilmu sosial yang disederhanakan dan diajarkan kepada

    peserta didik dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi yang

    bertujuan untuk membekali siswa agar memiliki kompetensi yang baik

    dan menjadi warga negara yang patuh. Adapun penelitian ini akan

    mengkaji pembelajaran IPS di sekolah tingkat dasar khususnya di

    Madrasah Ibtidaiyah.

    Survei yang dilakukan peneliti melalui wawancara dengan guru

    dan pengamatan didapati bahwa proses kegiatan pembelajaran IPS di

    Madrasah Ibtidaiyah Negeri Salatiga masih mengalami beberapa kendala,

    2

  • peneliti menemukan beberapa kendala diantaranya guru saat mengajar

    monoton sehingga siswa dalam proses pembelajaran cenderung bosan dan

    siswa akan tidak memperhatikan guru pada saat proses pembelajaran dan

    fasilitas yang ada tidak memadahi membuat siswa hasil belajarnya rendah

    dan menjadikan minat belajar siswa pada mata pelajaran IPS serta

    kurangnya penggunaan media dalam mengajar dan daya serap siswa yang

    berbeda beda menjadikan hasil belajarnya rendah karena pada materi

    sumber daya alam membutuhkan media ataupun benda yang konkret untuk

    memahamkan konsep konsep materi yang diajarkan. Dibuktikan dengan

    masih banyak siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM yang telah

    ditetapkan yaitu 70. Berdasarkan pada hasil belajar IPS siswa di MIN

    Salatiga terdapat 14 (41,18%) siswa yang tuntas KKM dan terdapat 20

    ( 58,82 %) siswa yang belum tuntas.

    Menurut (Sapriya,2014:146) penggunaan model dan media

    pembelajaran yang tepat dan bervariasi dapat menumbuhkan keterampilan

    berfikir siswa secara kritis dalam pembelajaran IPS atau ilmu sosial serta

    dapat menumbuhkan keterampilan- keterampilan dalam ilmu sosial, jadi

    peserta didik dapat membedakan antara fakta dan nilai dari suatu

    pendapat, membedakan informasi yang relevan dari yang tidak relevan,

    menngidentifikasi penyimpangan, mengakui perbuatan yang salah dan

    tidak konsisten,serta siswa dapat membedakan antara pendapat yang tidak

    dan dapat dipertanggung jawabkan, dan menentukan kekuatan argumen.

    3

  • Dari permasalahan diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa

    penggunaan model pembelajaran kurang maksimal, karena dalam

    pembelajaran siswa cendeung monoton. Maka dari itu dirasa peru adanya

    sebuah model dan media pembelajaran yang variatif, di antara model dan

    media yang bervariasi adalah model Pair Check dan media gambar.

    Model pembelajaran Think Pair Check adalah suatu cara untuk

    menyampaikan materi pelajaran dengan membentuk klompok dalam

    sebangku yang mana diantara mereka berdua saling memberikan

    pertanyaan dan saling menjawab jawaban yang di berikan, setelah itu

    merekas saling mengecek keenaran dari jawaban yang telah di sampaikan

    dari temanya. Setelah itu guru mengevaluasi dan merefleksi proses

    pembelajaran yang berlangsung. (Istarni, 2014: 105).

    Model Pembelajaran Think Pair Check merupakan model

    pembelajaran berkelompok antara dua orang berpasangan, model ini

    merupakan bagian dari strategi pembelajaran kooperatif yang bertujuan

    untuk melatih kemandirian dan kemampuan siswa dalam menyelesaikan

    persoalan. Pembelajaran Pair Check merupakan salah satu tipe

    pembelajaran kooperatif yang berpasangan (kelompok sebangku) yang

    bertujuan untuk mendalami atau melatih materi yang dipelajari. Model ini

    merupakan model pembelajaran pembelajaran secara berkelompok yang

    menuntut kemandirian dan kemampuan siswa dalam menyelesaikan

    persoalan yang diberikan. Pelaksanaan pembelajaran dengan

    menggunakan model Pair Check akan membuat siswa menjadi lebih

    4

  • mandiri dalam memecahkan masalah yang ada di sekitar siswa . dalam

    permbelajaran yang menggunakan model think pair check Siswa bukan

    hanya menghafal materi yang di ajarkan oleh guru melainkan memahami

    konsep materi yang diajarkan oleh guru. Dengan menerapkan model

    pembelajaran think pair chek siswa dapat menuangkan ide bertukar

    pikiran, pengalaman dan dapat menuangkan gagasan pemikiran serta

    melatih percaya diri siswa. Pada saat proses pembelajaran siswa menjadi

    lebih aktif. Guru hanya berperan sebagai fasilitator. (Huda, 2014 : 211)

    Media pembelajaran Menurut Sanaky media pembelajaran adalah

    alat yang berfungsi untuk menyampaikan pesan dalam pembelajaran. Selain

    pendapat Sanaky media pembelajaran adalah alat bantu yang berfungsi

    untuk menjelaskan sebagian dari keseluruhan program pembelajaran yang

    sulit dijelaskan secara verbal. Disini peneliti akan menggunakan media

    Gambar adalah bentuk media grafis yang digunakan untuk

    mempresentasikan sebuah objek atau benda dan juga peristiwa (Nunuk dkk,

    2018: 5).

    bentuk umum dari media gambar terangkum dalam pengertian media

    grafis. Media grafis merupakan suatu media berbasis visual yang terdiri dari

    simbol-simbol, gambar, titik, garis untuk menggambarkan sebuah ide

    ataupun peristiwa. Media gambar merupakan alat perantara yang paling

    umum dipakai. Gambar merupakan bahasa yang umum, yang dapat

    dimengerti dan dapat dinikmati dimana-mana( Sadiman dkk, 2011: 28).

    5

  • Dengan penggunaan model pembelajaran yang tepat dan

    menggunakan media yang bervariatif dapat menarik perhatian siswa

    sehingga siswa senang terhadap pembelajaran dan berimbas pada hasil

    belajar siswa. Salah satu model pembelajaran yang digunakan dalam proses

    pembelajaran IPS di MI yaitu model pembelajaran think pair check model

    ini sangat cocok untuk pembelajaran IPS karena model pembelajaran ini

    menuntut siswa untuk aktif dan melatih siswa untuk bekerjasama terhadap

    sesama teman selain penggunaan model pembelajaran think pair check

    penggunaan media gambar dapat membantu siswa dalam memahami konsep

    konsep materi dalam mata pelajaran IPS. Dengan penerapan model

    pembelajaran think pair check dan media gambar diharapkan dapat

    meningkatkan hasil belajar IPS siswa.

    Dari penjelasan di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian

    tindakan kelas tentang : PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI

    SUMBER DAYA ALAM MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN

    THINK PAIR CHECK DAN MEDIA GAMBAR DI MIN SALATIGA

    TAHUN PELAJARAN 2019/2020.

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan pada latar belakang masalah yang telah di paparkan

    di atas, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut:

    Apakah penerapan model pembelajaran think pair check dan media gambar

    dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa materi sumber daya alam siswa

    kelas IV di MIN Salatiga Tahun Pelajaran 2019/2020?

    6

  • C. Tujuan Penelitian

    Berdasarkan pada rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian

    yaitu :

    Untuk meningkatkan hasil belajar IPS materi kegiatan sumber daya alam

    dengan menerapkan model think pair check Bagi siswa MI kelas IV di MI

    Negeri Salatiga Tahun Pelajaran 2019/2020.

    D. Manfaat Penelitian

    1. Manfaat Teoritis

    Dengan adanya penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi

    penulis maupun pembaca agar dapat memberikan wawasan bagi para

    pembaca, pelaksanaan penelitian ini dapat memberikan teori baru

    tentang masalah masalah yang dihadapi dalam pembelajaran dan cara

    mengatasinya serta dapat memberikan pedoman ataupun gambaran bagi

    peneliti lain yang akan melaksanakan penelitian.

    2. Manfaat Praktis

    a Bagi sekolah

    bagi sekolah dapat dijadikan acuan untuk menentukan kebijakan

    dalam meningkatkan pretasi belajar siswa khususnya pada mata

    pembelajaran IPS pada materi Sumber daya alam

    b Bagi guru

    7

  • bagi guru dapat dijadikan gambaran dalam menentukan model

    pembelajaran yang dapat memberikan dampak positif untuk siswa.

    C Bagi pembaca

    Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu sumber bacaan dan

    dapat memberikan manfaat bagi pembaca.

    E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

    1. Hipotesis Tindakan

    Hipotesis penelitian yaitu jawaban sementara dari masalah yang akan

    di pecahkan. Dalam kegiatan ilmiah jawaban atau jawaban sementara yang

    hendak di pecahkan harus menggunakan pengetahuan ilmiah sebagai dasar

    argumentasi dalam megkaji persoalan agar di peroleh jawaban yang dapat

    diandalkan. (Basrowi dan Suwandi, 2008 : 90)

    Maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut : penggunaan

    model pembelajaran Think pair check dan media gambar dapat

    meningkatkan hasil belajar IPS materi sumber daya alam pada siswa kelas

    IV di MIN Salatiga Pada Tahun Pelajaran 2019/2020

    2. Indikator Keberhasilan

    Dalam penelitian hendaknya mempunyai indikator keberhasilan yang

    dijadikan alat ukur dalam menentukan keberhasilan penelitian. Oleh karena

    itu, penggunaan model Think Pair Check dikatakan berhasil apabila

    indikator yang diharapkan tercapai. Adapun dikatakan berhasil apabila ada

    peningkatan pemahaman materi dalam pembelajaran IPS melalui model

    8

  • Think Pair Check dan media gambar pada siswa. Indikator keberhasilan

    penelitian ini sebagai berikut :

    a. Secara individual

    Mencapai KKM yang sudah ditentukan pada mata pelajaran IPS yaitu

    ≥70 (Dokumen sekolah )

    b. Ketuntasan siswa secara klasikal dalam pembelajaran IPS mencapai

    ≥85% (Sam’s, 2010:94)

    F. Penegasan Istilah

    Untuk mengatasi adaya salah pemahaman tentang judul dan istilah dalam

    penelitian ini, maka perlu adanya penjelasan tentang makna definisi

    operasional sebagai berikut:

    a. Hasil belajar IPS

    Hasil belajar atau achievement yaitu realisasi atau pengembangan

    dari kecapakan-kecapakan potensial atau kapasitas yang dimiliki oleh

    peserta didik. Penguasaan hasil belajar oleh peserta didik dapat dilihat dari

    sikap dan prilakunya, baik perilaku yang berkaitan dengan penguasaan

    pengetahuan, keterampilan berpikir maupun keterampilan motorik

    (Sukmadinata, 2004: 102-103).

    Jadi hasil belajar IPS yaitu kemampuan yang peroleh siswa setelah

    menerima pengalaman-pengalaman belajar sebagai wujudnya berupa

    perubahan tingkah laku baik dari segi kognitif, afektif, dan psikomotorik.

    9

  • Hasil belajar yang dimaksud adalah penguasaan pada materi

    sumber daya alam oleh siswa kelas IV MIN Salatiga pada suatu

    pembelajaran yang ditunjukkan dengan nilai.

    b. Model Think Pair Check

    Model pembelajaran Pair Check adalah suatu cara untuk

    menyampaikan materi pelajaran dengan membentuk klompok dalam

    sebangku yang mana diantara mereka berdua saling memberikan

    pertanyaan dan saling menjawab jawaban yang di berikan, setelah itu

    merekas saling mengecek keenaran dari jawaban yang telah di sampaikan

    dari temanya. Setelah itu guru mengevaluasi dan merefleksi proses

    pembelajaran yang berlangsung. ( istarni,2014: 105 )

    c. Media Gambar

    Bentuk umum dari media gambar terangkum dalam pengertian

    media grafis. Media grafis merupakan suatu media berbasis visual yang

    terdiri dari simbol-simbol, gambar, titik, garis untuk menggambarkan

    sebuah ide ataupun peristiwa. Media gambar merupakan alat perantara

    yang paling umum dipakai. ( Sadiman, dkk 2011 :28)

    G. Metode Penelitian

    1. Rancangan Penelitian

    Rancangan penelitian adalah rencana yang akan dilaksanakan oleh

    seorang peneliti dalam penelitian yang bertujuan untuk menyelesaikan

    masalah yang sedang diteliti. Rancangan yang digunakan dalam penelitian

    ini adalah rancangan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian

    10

  • Tindakan Kelas atau Classrom action research yaitu suatu bentuk

    penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan

    tertentu agar dapat memperbaiki atau meningkatkan praktik praktik

    pembelajaran di kelas secara lebih profesional (Mahmud dan Tedi, 2008 :

    19).Penelitian Tindakan Kelas ini dirancang untuk memecahkan masalah

    masalah yang ada di kelas diaplikasikan kemudian secara langsung di

    dalam kelas.

    Masalah pada penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar IPS

    materi sumber daya alam yang di hadapi oleh siswa kelas IV di MI Negeri

    Salatiga tahun pelajaran 2019/ 2020. Alternatif pemecahan masalah yaitu

    dengan menerapkan model pembelajaran think pair check dan media

    gambar yang bermaksud untuk meningkatkan hasil belajar siswa di MIN

    Salatiga.

    2. Lokasi dan subjek penelitian

    a. Lokasi Penelitian

    Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2020 di MIN Salatiga

    yang beralamat di dusun Gamol Kelurahan Kecandran Kecamatan

    Sidomukti Kota Salatiga

    b. Subjek Penelitian

    subjek penelitian yaitu siswa kelas IV B di MI Negeri yang berjumlah

    34 orang yang terdiri dari 21 laki laki dan 13 orang perempuan.

    Tabel 1.1 daftar siswa kelas IV B

    11

  • No Nama Jenis Kelamin 1 AS L2 ARM L3 AKH L4 A A C P5 A G S P6 A S P P7 A M M P8 FF P9 FBA P10 GAW P11 MRN P12 MAA L13 MI L14 MANA L15 MDAR L16 MFDS L17 MMR L18 BDP L19 BSS L20 DL P21 DLRA P22 DMAA L23 ESE L24 EA P L25 FDAS L26 MAS P27 MS L28 SAS L29 S K P30 SNS P31 TTS L32 VZ V P33 YFR L34 Z PA L

    (Sumber : Dokumen Sekolah )

    3. Langkah langkah penelitian

    Penelitian Tindakan Kelas atau Classrom action research yaitu

    suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-

    tindakan tertentu agar dapat memperbaiki atau meningkatkan praktik

    12

  • praktik pembelajaran di kelas secara lebih profesional ( Mahmud dan Tedi,

    2008 :19 ). Jadi dalam penelitian tindakan kelas berangkat dari

    permasalahan yang di hadapi oleh guru yang kemudian di refleksikan lalu

    mencari sebuah solusi untuk masalah tersebut. Dalam penelitian tindakan

    kelas memerlukan kerjasama antara warga sekolah dan peneliti agar

    penelitian dapat berjalan dengan baik.

    Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas terdapat langkah –

    langkah yang harus dilalui dan langkah langkah tersebut saling

    berkesinambungan, langkah langkah tersebut yaitu perencanaan

    (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi

    (reflecting). (Wibawa ,2003 : 26)

    Secara skematis langkah-langkah tersebut dapat dilihat pada gambar 1

    berikut ini:

    Sumber : ( Arikunto,2007:16)

    13

  • Gambar 1. Langkah-Langkah Pelaksanaan PTK

    a. Perencanaan

    Tahap perencanaan yaitu tahap sebelum melaksanakan tindakan

    yang mana dalam tahap ini peneliti mempersiapkan hal hal yang

    harus di persiapkan seperti

    1) Melakukan observasi sebelum melaksanakan penelitian untuk

    mengumpulkan fakta dan masalah yang terjadi pada

    pembelajaran.

    2) Menentukan kelas yang akan di teliti

    3) Menentukan materi yang akan di ajarkan

    4) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dan lembar

    pengayaan.

    5) Menyusun alat untuk evaluasi

    6) Membuat lembar pengamatan

    b. Tahap pelaksanaan atau tindakan, tindakan pelaksanaan penelitian

    tindakan kelas dilakukan sesuai dengan rencana pembelajaran yang

    telah dirancang. Setiap tindakan perlu diadakan refleksi.

    c. Tahap pengamatan, setiap pengamatan perlu diadakan pengkajian

    yang lebih mendetail untuk mengetahui apakah penerapan tindakan

    pada pembelajaran sudah dapat mengatasi masalah yang ada.

    d. Tahap refleksi dilakukan dengan menganalisis hasil pengamatan

    sehingga diperoleh suatu simpulan tentang pelaksanaan tindakan.

    14

  • Dari hasil penarikan kesimpulan tersebut, dapat diketahui apakah

    penelitian telah mencapai keberhasilan sesuai dengan yang

    diharapkan

    4. Teknik pengumpulan data

    Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas

    yaitu :

    a. Observasi

    Observasi adalah suatu pengumpulan data dimana peneliti

    mengadakan pengamatan terhadap kegiatan guru dan siswa pada saat

    proses pembelajaran. pengamatan guru terdiri dari semua kegiatan

    guru pada awal pembelajaran sampai ahir salam dan penutup dan

    pengamatan terhadap siswa dilakukan pada saat pembelajaran hal hal

    yang di amati yaitu sikap siswa pada saat proses pembelajaran sedang

    berlangasung. Peneliti secara langsung mencatat semua hal hal yang

    diperlukan selama Pelaksanaan Tindakan berlangsung untuk

    memperoleh data yang konkrit.

    b. Tes/Evaluasi

    Teknik tes adalah teknik yang digunakan sebagai alat pengukuran

    berupa pertanyaan, perintah, danpetunjuk yang ditujukan kepada test

    untuk mendapatkan respon sesuai dengan petunjuk. (Sudjana,2012: 35).

    Pelaksanaan pelitian ini peneliti menggunakan soal tes berupa soal

    yang terdiri dari 25 soal. 10 soal pilihan ganda, 10 soal uraian singkat

    dan 5 soal uraian panjang.

    15

  • c. Dokumentasi

    Dokumentasi yaitu suatu pengambilan data dengan mengumpulkan

    dokumen dokumen yang digunakan dalam proses pembelajaran ips

    menggunakan model think pair check seperti Silabus yang merupakan

    rencana dan pengaturan kelas dalam pebelajaran dan sebagai pedoman

    dalam penyusunan RPP. Sedangkan RPP sendiri merupakan perangkat

    pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman pembelajaran guru dan

    disusun dalam tiap-tiap putaran pembelajaran. Nilai siswa sebelum

    penggunaan strategi peta konsep pada mata pelajaran IPS penulis

    gunakan untuk mengetahui sejauh mana siswa menguasai materi

    pelajaran

    5. Instrumen Penelitian

    Instrumen pengumpulan data merupakan salah satu alat bantu yang

    digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data, agar kegiatan tersebut

    menjadi sistematis dan dipermudah oleh peneliti. (Arikunto, 2007: 101).

    Pada penelitian ini, peneliti menggunakan instrumen berupa tes dan lembar

    observasi.

    a. Tes tertulis/soal yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa

    matapelajaran ilmu pengetahuan sosial yang terkait dengan materi suber

    daya alam dan masalah sosial di lingkungan setempat.

    b. Lembar observasi, pada lembar observasi ini digunakan peneliti untuk

    mengumpulkan data terkait kinerja guru, aktivitas siswa, hasil belajar

    16

  • afektif, dan hasil belajar psikomotor siswa. Instrumen penilaian ini

    dirancang oleh peneliti bersama dengan guru kelas untuk menilai kinerja

    guru, aktivitas siswa, hasil belajar afektif, dan hasil belajar psikomotor

    siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Setiap kegiatan yang

    diamati dicatat dalam lembar observasi yang telah disediakan berikut

    lembar Observasi guru dan siswa :

    1) Lembar Observasi Guru

    Tabel 1.2 Lembar Observasi Guru

    NoAspek yang Diamati

    Nilai1 2 3 4

    1 Membuka pelajaran dengan salam pembukadan berdo’a.

    2 Memeriksa kehadiran siswa sebagai sikapdisiplin.

    3 Melakukan apersepsi, guru bertanya jawabmengaitkan materi dengan pengalaman siswa

    4 Menyampaikan tujuan dan langkah-langkahpembelajaran yang akan di capai.

    5 Guru Memberikan penjelasan pada siswatentang model pembelajaran Pair Chek

    6 Guru menempelkan gambar ke papan tulis

    7 Guru menjelaskan materi sumber daya alam diindonesia, guru menjelaskan materi denganmedia gambar yang di tempelkan di papan tulis

    8 Guru bertanya jawab dengan siswa tentangmateri yang disampaikan

    9 Guru membagi siswa dalam 9 klompok setiapklompok terdiri dari 2 siswa, siswa satu sebagaipartner A dan siswa yang lainnya menjadi

    17

  • partner B

    10 Guru menjelasakan bagaimana kerja kelompokdan

    membagi soal dan kunci jawaban

    11 Masing-masing kelompok memulai Tanyajawab Masing masing siswa bertukar peransebagai pembaca soal dan penjawab.

    12 Guru membimbing siswa selama kengiatanberlangsung

    13 Masing-masing kelompok melaporkan hasilTanya jawab

    14 Guru membagikan soal evaluasi .

    15 Guru membimbing Siswa mengerjakan soalevaluasi

    16 Dengan bimbingan guru, siswa menyimpulkanmateri pelajaran

    17 Guru memberi salam penutup dan mengajaksiswa berdoa

    Skor

    Keterangan:

    1. Kurang baik

    2. Cukup

    3. Baik

    4. Sangat baik

    (Musthafa Kamal,Skripsi Upaya Meningkatkan Hasil Belajar

    Siswa Melalui Model Pembelajaran Pair Checks Pada

    Pembelajaran IPS Di Kelas V MIN 1 Banda Aceh ,2018 :88)

    18

  • 2) Lembar Observasi Siswa

    Tabel 1.3 Lembar Observasi Siswa

    No.

    Nama

    Sikap

    Aktif Bertanggung

    Jawab

    Bekerjasama Simpati

    B C K B C K B C K B C K

    1 Adi Saputra

    2 Aditya RidhoMaulana

    3 Ahmad KhoirulHuda

    4 Alfia AuliaCselvia

    5 Aqila GendhisSasikirana

    6 ArliaSatmaradewi P

    7 Aufi Ma’ahidalMillatina

    8 Faza Fikaunain

    19

  • 9 Felizida BilalAokalifa

    10 Gracia AggelinaWidodo

    11 MasyrifaRifwotun Nafi’a

    12 Miftahul AriyatyAlani

    13 Muhamad Irfan

    14 MuhammadAlani NurAlhafidz

    15 MuhammadDimas Alfa R

    16 Muhamad FahriDwi S

    17 MuhammadMiftakhurRohman

    18 Bagas Dwi P

    19 Bima Sedya S

    20 Devita Liviana

    21 Diandra LuthfiaR.A

    22 Dzaki MaulanaA.A

    23 Eden SatriaEgivansa

    24 Eka Ahmad P

    25 Farid Dudin A.S

    20

  • 26 Maulida Atha S

    27 MuhammadSeptian

    28 Sony AdiSaputra

    29 Sri Kiswanti

    30 Syifa NurulSholehah

    31 Taqy TsabitSaksono

    32 Verlina ZahraVidiasari

    33 Yan Fa’uRuwiyadi

    34 Zakky PermanaAlmubarok

    Keterangan :

    B : Baik ( Skor 3 )

    C : Cukup ( Skor 2 )

    K: Kurang ( Skor 1 )

    (Muhammad Salim Khoirudin,Skripsi Peningkatan Hasil BelajarIlmuPengetahuan Sosial (IPS) Materi Manusia Dan Benda DiLingkungannya Melalui Strategi Pembelajaran Reading Aloud PadaSiswa Kelas V Semester 2 Mi Al-Mahmud Kumpulrejo 01 KecamatanArgomulyo Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019,2019 : 157)

    6. Analisis Data

    21

  • Dalam penelitian ini analisis data dilakukan dengan

    membandingkan antara skor nilai tiap siklus dengan nilai KKM Yang telah

    ditentukan oleh sekolah yaitu 70. Oleh karena itu, setiap siswa dikatakan

    tuntas belajarnya apabila nilainya sudah mencapai 70 atau lebih. Penelitian

    Tindakan Kelas akan dihentikan Apabila hasil belajar yang diperoleh

    siswa klasikal mencapai ≥ 85% (Sam’s, 2010:94).

    Rumus untuk meghitung presentase ketuntasan klasikal adalah sebagai

    berikut :

    a. Ketuntasan masing-masing siswa dengan rumus sebagai berikut

    P FN

    X 100 %

    Keterangan :

    P = Persentase

    F = Frekuensi yang dicari persentasinya

    N = Jumlah Siswa ( Djamarah, 2002:222)

    b. Ketentuan klasikal dihitung dengan rumus (Daryanto, 2011:192):

    P ∑ siswa yang tuntas belajar∑siswa

    X 100 %

    Rumus tersebut digunakan untuk mengukur

    kompetensisiswa secara klasikal.

    H. Sistematika Penulisan

    Sistematika penulisan tujuanya yaitu untuk memperjelas gambaran

    umum tentang isi proposal penelitian tindakan kelas ini, yang terdiri dari

    tiga bagian yaitu bagian awal, inti dan bagian akhir.

    22

  • Bagian awal meliputi halaman sampul, halaman judul (sama dengan

    halaman sampul), lembar logo IAIN, persetujuan pembimbing, pernyataan

    keaslian tulisan, pengesahan kelulusan, moto dan pesembahan, kata

    pengantar, abstrak, daftarisi, daftar table, daftargambar, dan daftar

    lampiran.

    Bagian inti PTK ini terdiri dari lima bab. Bab pertama yaitu

    pendahuluan yang berisi tentang latar belakang masalah, rumusan

    masalah, tujuan penelitian,manfaat penelitian, hipotesis tindakan dan

    indikator keberhasilan, metode penelitian yang berisi rancangan penelitian,

    subjek penelitian, langkah-langkah penelitian, teknik pengumpulan data,

    instrumen penelitian, pengumpulan data, analisis data, serta sistematika

    penulisan. Bab kedua yaitu landasan teori yang berisi kajian teori, kajian

    materi penelitian serta kajian pustaka. Bab ketiga yaitu pelaksanaan

    penelitian yang berisi deskripsi pelaksanaan siklus, prasiklus. Bab keempat

    yaitu hasil penelitian dan pembahasan yang berisi deskripsi persiklus yang

    membahas mengenai data hasil penelitian, refleksi keberhasilan ataupun

    kegagalan serta pembahasan. Bab kelima yaitu penutup yang berisi

    kesimpulan dan juga saran.Bagian akhir penelitian tindakan kelas ini,

    terdiri dari daftar pustaka dan lampiran-lampiran.

    23

  • BAB II

    KAJIAN TEORI

    A. Kajian Teori

    1. Hasil belajar

    a. Pengertian hasil belajar

    24

  • Islam mengajarkan bahwa setiap insan mempunyai kewajiban

    untuk menuntut ilmu sebagai bekal dalam menjalani hidupnya di

    dunia dan memberikan manfaat ke pada orang lain. Hal ini sesuai

    dengan sabda Nabi SAW:

    وسلـم عليه الله صلى الله َرُسوْل قَاَل قََل َمالٍِك اِبُْن اَنٍَس عْْنالَْخنَا كَُمقِلّدِ غَيُْرأهْلِهِ ِعنْدَ ِ العِلْم ووِضعً ٍ كُّلُمْسلِم عَلى فَْريَْضًة طَلَبُـالْعِلْم

    وَالذّهََب لَْجوْهََرولَلؤْلُؤَ زِيْرِ Artinya :"Dari Anas bin Malik ia berkata, Rasulullah saw, bersabda:

    Mencari ilmu itu wajib bagi setiap muslim, memberikan ilmukepada orang yang bukan ahlinya seperti orang yangmengalungi babi dengan permata, mutiara, atauemas"( HR.Ibnu Majah ) ( fuad,2015:1215)

    Dalam hal ini maka setiap orang wajib untuk mencari ilmu dan

    belajar. Setelah seseorang melakukan proses belajar maka akan

    mendapatkan sebuah hasil dari proses belajar yang telah dilakukan

    oleh seseorang. Hasil belajar pada diri seseorang sering tidak langsung

    tampak tanpa seseorang itu melakukan tindakan untuk

    memperlihatkan kemampuan yang diperolehnya melalui belajar.

    Namun demikian, hasil belajar merupakan perubahan yang

    mengakibatkan orang berubah dalam perilaku, sikap dan

    kemampuannya. Hasil belajar adalah keluaran dari suatu sistem

    pemrosesan masukan, masukan dari sistem tersebut berupa bermacam-

    macam informasi sedangkan keluarnya adalah perbuatan atau kinerja

    25 (Abdurrahman, 1999 : 14).

    Sedangkan menurut Purwanto (2008 :51) Hasil belajar adalah

    perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan

    25

  • tingkah lakunya. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa

    ada dua, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa dan faktor

    ynag berasal dari luar diri siswa. Salah satu faktor yang berasal dari

    luar siswa adalah peranan guru dalam mengelola pembelajaran dikelas

    seperti pengunaan model pembelajaran atau metode yang sesuai

    dengan materi yang akan dibahas (Dimyati dan Mujiono, 2002:10).

    (Sudjana, 2009: 22) menjelaskan hasil belajar adalah kemampuan-

    kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman

    belajar. Hasil belajar merupakan perilaku berupa pengetahuan,

    keterampilan, sikap, informasi, strategi kognitif yang baru dan

    diperoleh siswa setelah berinteraksi dengan lingkungan dalam suatu

    suasana atau kondisi pembelajaran.

    Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah

    tingkat penguasaan materi pelajaran setelah mengikuti proses

    pembelajaran hal itu ditunjukkan dengan nilai dan bertambahnya

    pengalaman seseorang. Dalam penelitian ini, hasil belajar yang

    dimaksud adalah hasil belajar IPS dengan menggunakan model

    pembelajaran think pair check dan media gambar pada siswa kelas IV

    di MIN Salatiga.

    b. Ciri ciri belajar

    Belajar memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

    26

  • 1) Adanya kemampuan baru atau perubahan. Perubahan tingkah laku

    bersifat pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotorik),

    maupun nilai dan sikap (afektif).

    2) Perubahan itu tidak langsung sesaat saja melainkan menetap atau

    dapat disimpan.

    3) Perubahan itu tidak langsung begitu saja melainkan harus dengan

    usaha. Perubahan terjadi akibat interaksi dengan lingkungan.

    4) Perubahan tidak semata-mata disebabkan oleh pertumbuhan fisik

    atau kedewasaan, tidak karena kelelahan, penyakit atau pengaruh

    obat-obatan (Nurochim, 2013: 7).

    c. Faktor yang mempengaruhi hasil belajar

    Proses kegiatan belajar mengajar melibatkan berbagai faktor yang

    sangat kompleks. Oleh karena itu, setiap masing masing faktor perlu

    di perhatikan agar proses kegiatan belajar dapat berhasil sesuai dengan

    tujuan yang telah di tetapkan. Berhasil tidaknya belajar seseorang di

    pengaruhi oleh beberapa faktor eksternal dan internal. Masing masing

    faktor dapat diuraikan sebagai berikut (Sriyanti,2009: 23-23). :

    1) Faktor Eksternal

    Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang terdapat di luar

    diri individu. Dalam proses belajar di sekolah, faktor eksternal

    berarti faktor-faktor yang berada di luar diri sendiri. Faktor-

    faktor eksternal terdiri dari faktor non sosial dan faktor sosial.

    a) Faktor nonsosial

    27

  • Faktor nonsosial adalah faktor-faktor diluar individu yang

    berupa kondisi fisik yang ada di lingkungan belajar. Kondisi

    fisik berupa cuaca, alat, gedung, dan sejenisnya. Selain itu

    dapat juga berupa materi pelajaran yang diajarkan kepada

    siswa. Materi pelajaran hendaknya disesuaikan dengan

    perkembangan peserta didik.

    b) Faktor sosial

    Faktor sosial adalah faktor-faktor di luar individu yang

    berupa manusia yang bisa berasal dari keluarga (keharmonisan

    atau pertengkaran keluarga), lingkungan sekolah (hubungan

    antar personil sekolah) dan lingkungan masyarakat (hubungan

    antara anak dengan orang lain termasuk teman pergaulan

    anak).

    2) Faktor internal

    Faktor internal adalah faktor-faktor yang ada dalam diri

    individu yang sedang belajar. Faktor internal terdiri dari faktor

    fisiologis dan faktor psikologis.

    a) Faktor Fisiologis

    Faktor fisiologis adalah kondisi yang terdapat dalam diri

    individu, berupa keadaan tonus jasmani pada umumnya

    (tingkat kesehatan dan kebugaran fisik individu) dan keadaan

    fungsi-fungsi jasmani tertentu (panca indra).

    28

  • b) Faktor psikologis

    Faktor psikologis adalah faktor psikis yang ada dalam diri

    individu, berupa tingkat kecerdasan, motifasi, minat, bakat,

    sikap, kepribadian, kematangan dan lain sebagainya.

    Dari berbagai faktor yang mempengaruhi hasil belajar di

    atas, maka penting untuk guru agar memperhatikan faktor faktor

    tersebut sehingga faktor tersebut dapat memberikan dampak positif.

    Guru harus bisa memahami karakter siswa yang berbeda beda.

    Sehingga dengan guru memperhatikan faktor faktor tersebut guru

    dapat membimbing dan mengarahkan siswa sesuai dengan potensi

    yang dimiliki oleh siswa.

    2. Ilmu Pengetahuan sosial

    a. Pengertian IPS

    Menurut (Rasimin 2012: 42) Ilmu Pengetahuan Sosial

    merupakan mata pelajaran yang mempelajari kehidupan sosial, dimana

    dalam kajiannya mengintegrasikan bidang-bidang ilmu-ilmu sosial dan

    humaniora). Ilmu Pengetahuan Sosial terdiri dari himpunan

    pengetahuan tentang kehidupan sosial yang bersumber dari kehidupan

    sehari-hari di dalam masyarakat yang berhubungan langsung dengan

    masalah pertumbuhan dan pengembangan masyarakat.

    Ilmu pengetahuan sosial atau sering di sebut IPS berasal dari

    amerika serikat, disebut dengan student sosial. Dalam sejarah

    kurikulum indonesia, IPS mulai di ajarkan di sekolah sejak tahun 1975.

    29

  • Dalam kurikulum dasar materi IPS meliputi disiplin geografi, sejarah,

    dan ekonomi sebagai disiplin yang utama. Untuk satuan pendidikan

    SD/ MI, mata pelajaran IPS menggunakan pendekatan sesuai dengan

    ide IPS, sedangkan untuk satuan pendidikan IPS Mts/ SMP

    menggunakan pendekatan terpisah. Untuk kurikulum IPS, pada jenjang

    pendidikan menengah, materi IPS meliputi Geografi dan

    Kependudukan, sejarah, Antropologi Budaya, dan Ekonomi (Gunawan,

    2013: 33).

    Pusat Kurikulum (2007: 14) menyatakan bahwa “IPS

    merupakan mata pelajaran yang bersumber dari kehidupan sosial

    masyarakat yang diseleksi dengan menggunakan konsep-konsep ilmu

    sosial yang digunakan untuk kepentingan belajar, berbagai perubahan

    yang terjadi dalam kehidupan masyarakat harus dapat ditangkap oleh

    pendidikan yang kemudian menjadi sumber bahan materi pelajaran”.

    Di madrasah peserta didik MI akan mempelajari topik-topik

    IPS yang bersumber dari konsep-konsep ilmu-ilmu sosial, seperti

    sejarah, geografi, ekonomi, antropologi dan ilmu sosial lainnya. Untuk

    jenjang pendidikan di MI pengertian siswa tentang gejala-gejala sosial

    dan masalah sosial perlu dilakukan secara terpadu dalam wadah IPS

    (Saepudin, 2002: 16-17).

    Menurut (Gunawan, 2011: 39) menyatakan bahwa IPS

    merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan di SD yang

    mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep dan generalisasi yang

    30

  • berkaitan dengan isu sosial. Ilmu pengetahuan sosial sebagai mata

    pelajaran tidak hanya membekali ilmu saja akan tetapi lebih dari itu

    membekali sikap atau nilai dan keterampilan dalam hidup

    bermasyarakat. Hal ini sejalan dengan al Qur’an surat Al Hujurat ayat

    10, Dinyatakan bahwa :

    لَعَلّكُْم للَّه وَتّقُوا بَيْنَأََخوَيْكُْم إِْخوَةٌفَأَْصلُِحوا لُْمؤِْمنُوَن ٱإِنَّما ۟ا ٱ ا۟۟ ۚ ٱ

    تُْرَحُموَن

    Artinya : Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu

    damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu

    itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat

    rahmat. ( depag,2005:743)

    Dari uraian diatas peneliti menyimpulkan bahwa ilmu

    pengetahuan sosial adalah kumpulan dari beberapa disiplin ilmu sosial

    yang di integrasikan berdasarkan pada fenomena dan realita kehidupan

    siswa sesuai dengan tujuan pendidikan.

    b. Tujuan Pembelajaran IPS

    Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Madrasah Ibtidaiyah ini

    bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut

    (Khairuddin, 2007: 183):

    1) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan

    masyarakat dan lingkungannya.

    31

  • 2) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin

    tahu, inkuiri, memcahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan

    sosial.

    3) Memiliki kemampuan berkomunikasi dan bekerjasama.

    c. Ruang lingkup pembelajaran IPS

    Ilmu pengetahuan sosial merupakan salah satu progam

    pendidikanyang tidak hanya menyajikan ilmu pengetahuan semata tetapi,

    juga memiliki tugas lain yaitu untuk mendidik siswa menjadi warga negara

    yang baik dan memiliki rasa sosial yang tinggi guna menciptakan rasa

    aman dan sejahtera dalam hidup bermasyarakat.

    Meurut sardiyo dalam buku rasimin mengatakan bahwa ruang

    lingkup ilmu pengetahuan sosial adalah berupa kehidupan manusia dalam

    masyarakat atau manusia sebagai anggota masyarakat. Secara sederhana

    dapat dikatakan bahwa ruang lingkup ilmu pengetahuan sosial adalah

    manusia dalam konteks sosial. Batasan ilmu penegetahuan sosial,

    diadaptasi kedalam organisasi profesional yang secara khusus membina

    dan mengembangkan semacam ilmu pengetahuan sosial pada tingkat

    pendidiakan dasar dan pendidikan menengah, serta keterkaitannya dengan

    disiplin ilmu-ilmu sosial dan ilmu-ilmu pendidikan (Rasimin, 2013:38).

    Untuk menguatkan ruang lingkup ilmu pengetahuan sosial, perlu

    diketahui ciri-cirinya. Salah satu ciri utamanya adalah pengintegraian

    antara disiplin pendidikan dengan disiplin ilmu-ilmu sosial untuk

    mencapai tujuan pendidikan. Pengintegrasian disiplin ilmu pendidikan

    32

  • yang dimaksud adalah adanya seperangkat kemampuan yang berguna

    sebagai berikut:

    1) Memilih (menyederhanakan) bahan pendidikan dari displin ilmu-ilmu

    sosial dan humanities untuk tujuan pendidikan.

    2) Mengorganisasikan bahan pendidikan secara ilmiah dan psikologis

    untuk tujuan penidikan.

    3) Menyajikan (metode) pendidikan secara ilmiah dan psikologis

    untuktujuan pendidikan.

    4) Menilai hasil belajar ilmu pengetahuan sosial.

    Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) sebagai program pendidikan

    memiliki nilai-nilai yang harus dikembangkan agar tujuan tersebutdapat

    tercapai. Nilai-nilai yang dimaksud adalah: Nilai Edukatif, Nilai Praktis,

    Nilai Teoritis, Nilai Filsafat, dan Nilai Ketuhanan (Rasimin, 2012: 38-39).

    3. IPS Materi Sumber daya alam

    a. Pengertian Sumber Daya Alam

    Sumber daya adalah sesuatu yang memiliki nilai guna. Sumber

    Daya Alam (SDA) adalah keseluruhan faktor fisik, kimia, biologi dan

    sosial yang membentuk lingkungan sekitar kita. Hunker dkk

    menyatakan bahwa sumber daya alam adalah semua yang berasal dari

    bumi, biosfer, dan atmosfer, yang keberadaannya tergantung pada

    aktivitas manusia. Semua bagian lingkungan alam kita (biji-bijian,

    pepohonan, tanah, air, udara, matahari, sungai) adalah sumber daya

    alam.

    33

  • Sumber daya alam adalah unsur-unsur yang terdiri dari SDA nabati

    (tumbuhan) dan SDA hewani (satwa) dengan unsur non hayati

    disekitarnya yang secara keseluruhan membentuk ekosistem. SDA

    memiliki peranan dalam pemenuhan kebutuhan manusia. Secara

    yuridis, pengertian SDA termuat dalam Pasal 1 ayat 9 UU No. 32 tahun

    2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, ialah

    SDAadalah unsur lingkungan hidup yang terdiri atas sumber daya

    hayati dan non hayati yang secara keseluruhan membentuk kesatuan

    ekosistem.

    b. Macam Macam Sumber Daya Alam

    Terdapat beberapa pendapat mengenai pembagian sumberdaya

    alam. antara lain ditinjau dari sifat umum ekosistemnya dibagi menjadi

    dua golongan besar yaitu SDA terestris (daratan) dan SDA akuatik

    (perairan). Meskipun demikian, dalam pengelolaan SDA umumnya

    dikenal tiga macam sumberdaya alam didasarkan pada sifatnya, yaitu :

    1) Sumber daya alam yang dapat dipulihkan (renewable resources),

    dimana aliran sumberdaya tergantung kepada manajemennya,

    dengan beberapa kemungkinan persediaannya dapat menurun,

    lestari atau meningkat. Contoh tanah, hutan dan margasatwa.

    2) Sumber daya alam yang tidak dapat dipulihkan (non renewable

    atau deposit resources), dimana persediaan tetap dan sumberdaya

    alam ini terdiri dari:

    34

  • a) Secara fisik persediaan akan habis seluruhnya. Contoh: batu

    bara, minyak bumi, gas alam.

    b) Persediaan menurun, tetapi dapat digunakan kembali (daur

    ulang). Contoh: kelompok logam dan karet.

    3) Sumber daya alam yang tak akan habis (continuous atau flow

    resources), dimana tersedia secara berkelanjutan terdiri dari:

    a) Persediaannya tidak terbatas dan tidak terpengaruh oleh

    tindakan manusia. Contoh : energi matahari, energi pasang

    surut.

    b) Persediaannya tidak terbatas, tetapi terpengaruh oleh tindakan

    manusia. Contoh : bentang alam, keindahan alam, ruang angkasa

    dan udara.

    c. Manfaat Sumber Daya Alam

    Sumber daya alam merupakan rahmat karunia Tuhan YME yang

    harus dikelola secara baik dan benar agar dapat memberikan manfaat

    kepada rnanusia secara maksimal dan lestari.

    Manfaat sumber daya alam antara lain sebagai berikut..

    1) Dari tumbuhan dan hutan dapat dimanfaatkan seperti berikut.

    a) Tumbuhan tanaman pangan digunakan sebagai makanan pokok,

    misalnya padi, jagung, ketela, dan sagu.

    b) Tumbuhan tanaman industri digunakan untuk bahan industri dan

    perdagangan. Misalnya karet untuk industri ban dan sepatu, kapas

    untuk industri tekstil, kelapa sawit untuk industri minyak goreng.

    35

  • Kina untuk obat malaria, kayu untuk industri mebel. Tebu untuk

    industri gula,dan sebagainya.

    c) hutan digunakan untuk mencegah erosi dan banjir, perlindungan

    hewan dan tumbuhan, serta diambil hasilnya yang berupa kayu,

    rotan, dan damar

    2) Air digunakan untuk minum, mandi, memasak, mencuci, mengairi

    sawah, pembangkit listrik, dan perikanan.

    3) Tanah digunakan untuk lahan pertanian, peternakan, pertambangan,

    pemukiman, dan sebagainya. Selain itu tanah juga digunakan untuk

    industri bata, genting dan keramik

    4) Udara digunakan untuk proses pernafasan dan fotosintesis.

    Selainitu udara digunakan untuk tenaga, misalnya pada ban sepeda

    ataumobil, perahu layar, dan sebagainya.

    5) Sinar matahari berguna untuk proses fotosintesis, penguapan dan

    penerangan. Dengan sinar matahari hewan tumbuhan dan manusia

    bisa hidup, dunia menjadi terang.

    6) Barang-barang tambang memiliki manfaat di antaranya sebagai

    berikut.

    a) Minyak bumi dan gas alam digunakan untuk bahan bakar.

    b) Batubara dapat digunakan sebagai bahan bakar, zat pewarna,

    obat anti kuman dan pengawet kayu.

    e. Pelestarian Sumber Daya Alam

    36

  • Menjaga Kelestarian Sumber Daya Alam Keberadaan sumber

    daya alam sangat penting dan perlu dilestarikan, agar dapat

    dimanfaatkan di masa sekarang dan yang akan datang. Untuk menjaga

    kelestarian sumber daya alam harus ditangani secara bersama-sama.

    Menjaga kelestarian sumber daya alam dapat diupayakan sebagai

    berikut.

    1) Pelestarian Tanah

    Upaya untuk menjaga kelestarian tanah di antaranya:

    a) menjaga kesuburan tanah dengan pemupukan

    b) membuat sengkedan untuk mencegah pengikisan tanah

    c) menanam pohon-pohon di tanah yang kosong

    d) mencegah terjadinya polusi tanah.

    2) Pelestarian Air

    Upaya untuk menjaga kelestarian air antara lain:

    a) pemakaian air dengan hemat,

    b) membuat lubang untuk peresapan air hujan,

    c) penghutanan pada lereng-lereng yang gundul, dan

    d) pengolahan kembali air limbah industri.

    3) Pelestarian Hutan

    Upaya pelestarian hutan yang dapat dilakukan seperti:

    a) penebangan memilih pohon yang tua atau tebang pilih,

    b) menanam kembali pada bekas tebangan atau reboisasi, dan

    c) mencegah penebangan liar dan pembakaran hutan.

    37

  • 4) Pelestarian Barang Tambang

    Barang tambang merupakan sumber daya alam yang tidak

    dapatdiperbarui, untuk itu perlu dijaga kelestariannya.Pelestarian

    barang tambang dapat dilakukan dengan cara:

    a) menggunakan barang tambang sehemat mungkin

    b) mendaur ulang barang tambang logam

    c) menggunakan bahan pengganti seperti mengganti besi dengan plastik

    dan mengganti minyak bumi dengan minyak tanah.

    5) Pelestarian Hewan Air

    Agar hewan air terutama ikan bisa lestari tidak cepat habis, upaya

    yang dilakukan adalah:

    a) menangkap ikan tidak menggunakan bom, racun, atau pukat harimau

    b) air sungai dan laut dijaga kebersihannya, dan

    c) melaksanakan program kali bersih. (Sutoyo dan Agung,2008:48-53)

    4. Model Pembelajaran Think Pair Check

    a. Pengertian model pembelajaran

    Model pembelajaran merupakan unsur yang sangat penting

    dalam kegiatan belajar mengajar, model pembelajaran sebagai

    sarana untuk mencapai tujuan pembelajaran. Model pembelajaran

    digunakan oleh guru sebagai pedoman dalam merencanakan

    pembelajaran. Menurut Kemp dalam (Rusman,2011: 132) model

    pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus

    38

  • dikerjakan guru dansiswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai

    efektif dan efisien.

    Menurut (Suprihatiningrum, 2013: 142) model pembelajaran

    merupakan kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur

    dalam mengorganisasikan pengalaman pembelajaran untuk

    mencapai tujuan pembelajaran, model pembelajaran berfungsi

    sebagai pedoman guru dalam merencanakan dan melaksanakan

    kegiatan pembelajaran.

    Model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk

    pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang

    disajikan secara khas oleh guru. Dengan demikian model

    pembelajaran dapatdiartikan sebagai satuan acara yang berisi

    prosedur, langkah teknis yang harus dilakukan dalam mendekati

    sasaran proses dan hasil belajar sehingga mencapai keefektifan

    menurut kesesuaian dengan pengaturan waktu, tempat dan subyek

    ajarnya. Model pembelajaran ialah pola yang digunakan sebagai

    pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas maupun

    tutorial.

    Menurut Arends dalam bukunya (agus, 2012: 45) model

    pembelajaran mengacu pada pendekatan yang akan digunakan,

    termasuk didalamnya tujuantujuan pembelajaran, tahap-tahap

    dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan

    pengelolaan kelas. Model pembelajaran dapat didefinisikan sebagai

    39

  • kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematis dalam

    mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan

    belajar

    Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa model

    pembelajaran adalah pola yang digunakan oleh guru untuk

    merancang kegiatan pembelajaran yang sesuai dan efisien agar

    dapat mencapai tujuan pembelajaran yang sudah di tentukan.

    Model pembelajaran berfungsi sebagai pedoman bagi guru dalam

    merancang dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar.

    b. Pengertian model pembelajaran think pair check

    Tipe pembelajaran Pair Check ialah suatu cara

    penyampaian materi ajar dengan membentuk kelompok dalam

    sebangku, di mana diantara mereka saling mengajukan pertanyaan

    dan saling menjawab pertanyaan. Kemudian saling mengecek

    kebenaran jawaban dari pertanyaan yang dilontarkannya. Model ini

    menerapkan pembelajaran berkelompok yang menuntut

    kemandirian dan kemampuan siswa dalam menyelesaikan

    persoalan yang diberikan (Istarni, 2014: 105).

    Menurut (Huda, 2014: 211) model pembelajaran think pair

    check merupakan model pembelajaran secara berkelompok antar

    dua atau berpasangan dipopuleran oleh spencer kagan pada tahun

    1990. Model ini menerapkan pembelajaran kooperatif yang

    40

  • menuntut kemandirian dan kemampuan siswa dalam

    menyelesaikan persoalan.

    Secara umum sintak pembelajaran Think pair check adalah

    (1) bekerja berpasangan (2) pembagian peran partner dan pelatih

    (3) pelatih memberi soal dan partner menjawab (4) bertukar peran

    (5) penyimpulan (6 ) evaluasi (7) refleksi.

    (Kurniasih & Sani, 2016: 111) menyatakan model pair

    check adalah proses belajar kelompok yang mengedepankan kerja

    kelompok. Dimana setiap anggota kelompok harus memiliki

    kemandirian dan harus memiliki kemampuan dalam menyelesaikan

    persoalan yang diberikan.

    Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa model

    pembelajaran think pair check merupakan model pembelajaran

    yang menuntut siswa untuk mandiri dan saling bekerja sama,

    siswa saling bertukar peran sebagai fasilitator dalam proses

    pembelajaran

    c. Kelebihan dan kekurangan model pembelajaran think pair check

    Kelebihan

    1) Meningkatkan kerja sama antar siswa

    2) Peer tutoring

    3) Meningkatkan pemahaman atas konsep dan proses

    pembelajaran

    41

  • 4) Melatih siswa berkomunikasi dengan baik dengan teman

    sebangkunya (Huda, 2017: 212).

    Kekurangan

    1) Membutuhkan waktu yang lebih lama.

    2) Membutuhkan keterampilan siswa untuk menjadi pembimbing

    pasangannya, dan kenyataannya setiap partner pasangan

    bukanlah siswa dengan kemampuan belajar yang lebih baik.

    Jadi, kadang-kadang fungsi pembimbingan tidak berjalan

    dengan baik (Shoiman, 2014: 119).

    d. Langkah langkah penerapan model think pair check

    1) Guru menjelaskan konsep.

    2) Siswa dibagi kedalam beberapa tim. Setiap tim terdiri dari 4

    orang. Dalam 1 tim ada 2 pasangan. Setiap pasangan dalam satu

    tim dibebani masing-masing satu peran yang berbeda yaitu

    pelatih dan patner.

    3) Guru membagikan soal kepada patner.

    4) Patner menjawab soal, dan sipelatih bertugas mengecek

    jawabannya. Patner yang menjawab satu soal dengan benar

    berhak mendapat soal kupon dari pelatih.

    5) Pelatih dan patner saling bertukar peran. Pelatih menjadi patner,

    dan patner menjadi pelatih.

    6) Guru membagikan soal kepada patner.

    42

  • 7) Patner menjawab soal, dan si pelatih bertugas mengecek

    jawabannya. Patner yang menjawab satu soal dengan

    benarberhak mendapat soal kupon dari pelatih.

    8) Setiap pasangan kembali ke tim awal dam mencocokkan

    jawaban satu sama lain.

    9) Guru membimbing dan memberikan arahan atas jawaban dari

    berbagai soal.

    10) Setiap tim mengecek jawabannya.

    11) Tim yang paling banyak mendapat kupon diberikan hadiah atau

    reward oleh guru Kurniasih & Sani (2016: 112).

    Dari uraian di atas penulis menyimpulkan bahwa model

    pembelajaran think pair check akan lebih efektif jika ditambah

    media gambar.

    5. Media Pembelajaran gambar

    a. Pengertian media pembelajaran

    Media pembelajaran merupakan salah satu alat untuk

    menyampaikan informasi, media pembelajaran mempunyai peran

    yang sangat penting dalam proses pembelajaran karena materi

    pelajaran dapat tersampaikan dengan baik karena peran media

    pembelajaran.

    Istilah media berasal dari bahasa Latin yaitu medius yang

    berarti tengah, perantara, atau pengantar. Dalam bahasa Arab,

    media adalah perantara) وسائل) atau pengantar pesan dari

    43

  • pengirim kepada penerima pesan) (arsyad,2005 :3).Menurut AECT

    (Association of Education and CommunicationTechnology) yang

    dikutip oleh Basyaruddin (2002) “media adalah segala bentuk yang

    dipergunakan untuk proses penyaluran informasi”(Asnawir dan

    Basyarudin, 2002: 11). Sedangkan pengertian lain media adalah

    alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan

    guna mencapai tujuan pembelajaran (djamarah dan zain,2006 :136)

    menurut Arief S. Sadiman (1986) media pembelajaran adalah

    segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari

    pengirim ke penerima, sehingga dapat merangsang pikiran,

    perasaan, perhatian dan minat siswa sehingga proses belajar terjadi.

    Sedangkan Pengertian lain Menurut Hanafiah & Suhana (2010: 59)

    media pembelajaran merupakan segala bentuk perangsang dan alat

    yang disediakan guru untuk mendorang siswa belajar secara cepat,

    tepat, mudah, benar dant idak terjadinya verbalisme.

    Dari uraian penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa

    media pembelajaran adalah sebuah alat atau perantara untuk

    menyampaikan pesan pembelajaran kepada siswa. Selain itu media

    pembelajaran sebagai alat untuk merangsang pemikiran siswa

    sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik.

    b. Pengertian Media Gambar

    Diantara banyak media di pendidikan, media gambar

    merupakan media yang mudah di temui. Hasil dari belajar dengan

    44

  • hanya melalui kata-kata seharusnya berbeda dengan hasil belajar

    melalui perpaduan kata-kata dan gambar. Banyak definisi yang

    menjelaskan tentang media gambar, berikut beberapa pengertian

    media gambar menurut beberapa ahli:

    Gambar adalah bentuk media grafis yang digunakan untuk

    mempresentasikan sebuah objek atau benda dan juga peristiwa.

    Gambar juga dapat digunakan untuk memperlihatkan secara akurat

    konsep abstrak yang disampaikan melalui kata-kata. Gambar yang

    tergolong kedalam media grafis dapat berupa lukisan atau sketsa.

    Penggunaan gambar sebagai sarana komunikasi dapat memfasilitasi

    penggunanya dalam memperoleh informasi dan pengetahuan yang

    diperlukan (Benny, 2017: 35).

    Menurut Sadiman, dkk. Bentuk umum dari media gambar

    terangkum dalam pengertian media grafis. Media grafis adalah

    suatu media berbasis visual yang terdiri dari simbol-simbol,

    gambar, titik, garis untuk menggambarkan dan merangkum suatu

    ide dan peristiwa. Media gambar adalah suatu perantara yang

    paling umum dipakai. Dia merupakan bahasa yang umum, yang

    dapat dimengerti dan dapat dinikmati dimana-mana.

    Menurut Hamalik (1994:95) media gambar adalah Segala

    sesuatu yang diwujudkan secara visual kedalam bentuk dua

    dimensi sebagai curahan ataupun pikiran yang bentuknya

    45

  • bermacam-macam seperti lukisan, potret, slide, film, strip, opaque

    projektor.

    Dari pendapat beberapa ahli di atas dapat disimpulkan

    bahwa media gambar adalah kumpulan dari titik titik grafis yang di

    wujudkan dalam bentuk dua dimensi yang mempunyai fungsi untuk

    menyampaikan pesan pesan yang terkandung dalam kumpulan titik

    titik grafis tersebut.

    c. Manfaat media gambar

    Dengan penggunaan media pembelajaran diharapkan dapat

    meningkatkan kualitas belajar pada siswa dan berpengaruh

    terhadap hasil ahir pada proses pembelajaran.

    Media gambar memiliki beberapa fungsi di antaranya :

    1) Fungsi edukatif yaitu fungsi untuk mendidik dan memberikan

    pengaruh positif terhadap pendidikan

    2) Fungsi sosial artinya gambar mempunyai fungsi untuk

    memberikan informasi yang jelas dan pengalaman di berbagai

    bidang kehidupan.

    3) Fungsi ekonomis yaitu gambar memiliki fungsi untuk

    meningkatkan produksi melalui pembinaan prestasi kerja

    secara maksimal

    4) Fungsi politis yaitu gambar memiliki pengaruh dalam politik

    pembangunan

    46

  • 5) Fungsi seni budaya dan telekomunikasi, yang mempengaruhi

    dan menimbulkan adanya ciptaan baru termasuk penciptaan

    teknologi yang modern (Hamalik,1994 :12)

    d. Kelebihan dan kekurangan media gambar

    Kelebihan media gambar

    1) Sifatnya konkrit, gambar lebih realitis menunjukkan masalah

    dibandingkan dengan verbal semata

    2) Gambar dapat menngatasi batasan ruang dan waktu. Peristiwa-

    peristiwa yang terjadi dimasa lampau bisa kita lihat seperti

    apaadanya.

    3) Media gambar dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita.

    4) Gambar dapat memperjelas suatu masalah.

    5) Siswa mudah memahaminya.

    6) Bisa menampilkan gambar, grafik atau diagram.

    7) Bisa dipergunakan di dalam kelas, dirumah maupun dalam

    perjalanan dalam kendaraan.

    8) Dapat dipergunakan tidak hanya untuk satu orang.

    9) Dapat dipergunakan untuk memberikan umpan balik

    Kelemahan media gambar

    1) Gambar hanya menekankan persepsi indera mata.

    2) Gambar benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk

    kegiatan pembelajaran.

    3) Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar.

    47

  • 4) Gambar sulit dicari karena sejarah mempelajari masa lalu, dan

    kejadian masa lalu sulit untuk diabadikan.

    5) Tidak semua kejadian masa lalu dapat dibuat gambarnya

    (Sadiman, 2002: 29).

    B. Kajian Pustaka

    1. IHSAN FIRMANSYAH, 2017. Penerapan Model Pembelajaran

    Kooperatif Learning Tipe Pair Check untuk Meningkatkan

    Penguasaan Konsep Siswa pada Mata Fiqih Materi Pinjam Meminjam

    dan Utang Piutang (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IX MTs

    Dipatiukur Ciparay). Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan

    bahwa penguasaan konsep siswa sebelum digunakannya model Pair

    Check pada mata pelajaran Fikih materi pinjam meminjam dan utang

    piutang berada pada kategori rendah berdasarkan nilai rata-rata sebesar

    63,19 dengan presentase36,1%. Pada siklus I rata-rata presentase

    aktivitas guru sebesar 56,25% sedangkan aktivitassiswa pada siklus I

    sebesar 73,33%. Pada siklus II aktivitas guru sebesar 81,25% dan

    aktivitassiswa siklus II sebesar 87%, dan aktivitas guru pada siklus III

    rata-rata 93,75%, dan aktivitassiswa pada siklus III rata-rata 93,33%.

    Penguasaan konsep siswa setelah menggunakan modelPair Check pada

    mata pelajaran Fikih materi pinjam meminjam dan utang piutang di

    kelas IXMTs Dipatiukur Ciparay pada setiap siklusnya mengalami

    peningkatan pada siklus I rata-rata presentase 44,44%, siiklus II rata-

    rata presentase 69,40%, pada siklus III rata-rata presentase 91,70% dan

    48

  • secara klasikal dapat dikatakan tuntas artinya semua materi yang

    diprogramkan selesai.

    2. Menurut penelitian yang dilakukan oleh mustafa kamal (2018) di MIN

    1 banda aceh dengan judul Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

    Melalui Modelpembelajaran Pair Checks Pada Pembelajaran Ips Di

    Kelas V Min 1 Banda Aceh yang subjeknya yaitu siswa kelas V yang

    berjumlah 40 siswa diperoleh data bahwa pada pembelajaran IPS yang

    menggunakan model pembelajaran pair check pada siklus I

    menunjukkan sebanyak 18siswa tuntas belajarnya yaitu (45%),

    sedangkan 22 siswa belum tuntas yaitu (55%). Pada siklus II sebanyak

    33 siswa tuntas yaitu (82,5%,) sedangkan 7 siswa belum tuntas yaitu

    (17,5%). Dengan demikian hasil belajar meningkat dari 45% menjadi

    82,5%.

    3. Fandi Ahmad(2016) dengan judul Penerapan Model Pembelajaran

    Kooperatif Tipe Pair Checks Dalam Meningkatkan Motivasi dan Hasil

    Belajar IPA Tepadu Siswa Kelas VIIIA SMP Negeri 1 Tabulahan Kab.

    Pengumpulan data yang dilakukan dengan jumlah subjek 21 siswa

    kelas VIIIA SMP Negeri 1 tabulahan dengan menggunakan angket

    untuk mengukur motivasi belajar siswa, dan untuk mengukurhasil

    belajar dengan menggunakan tes hasil belajar siswa pada setiap ahir

    siklus. Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan terjadi

    peningkatan motivasi belajar siswadalam pembelajaran IPA Terpadu

    pada siklus I 73% dan meningkat pada siklus II menjadi 85,50%,

    49

  • sedangkan untuk hasil belajar siswa, siklus I sebanyak 10 orang

    dengan kategori kurang atau dengan persentase 47,60% dan pada

    siklus II sebanyak 19 orang dengan kategori sangat tinggi atau dengan

    persentase 90,08%.

    Berdasarkan ketiga kajian pustaka di atas terdapat perbedaan dan

    persamaan antara peneliti sebelumnya dengan penelitian yang di

    lakukan oleh peneliti . persamaan nya yaitu penelitiannya

    menerapkan model pair check untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

    Sedangkan perbedaannya yaitu pada sasaran penelitian, objek yang di

    teliti, dan media pembelajaran yang digunakan serta materi

    pembelajaran yang di teliti. Sasaran penelitian ini adalah hasil belajar

    Dan objek yang diteliti yaitu siswa MI Kelas IV serta materi yang

    disampaikan yaitu tentang sumber daya alam selain itu perbedaan

    penulis oleh peneliti sebelumnya yaitu penulis menambahkan media

    yang bertujuan meningkatkan hasil belajar siswa.

    50

  • BAB III

    PELAKSANAAN PENELITIAN

    A. Lokasi dan Subyek Penelitian

    1. Gambaran umum Lokasi Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan di MI Negeri Salatiga yang bertempat

    di dusun Gamol Kelurahan Kecandran Kecamatan Sidomukti Kota

    Salatiga. Peneliti akan memaparkan lokasi pelaksanaan penelitian dan

    informasi tentang kondisi atau keadaan Madrasah tersebut. Dalam hal

    ini, peneliti perlu memaparkan lokasi yang akan menjadi tempat

    penelitian, agar tidak terjadi salah presepsi terhadap lokasi penelitian

    yang juga berpengaruh terhadap analisis data yang akan dilakukan.

    Secara garis besar informasi mengenai Lokasi Penelitian tersebut adalah

    sebagai berikut :

    a. Identitas Sekolah

    Nama Sekolah : MI Negeri Salatiga

    NSM : 111133730001

    Status Madrasah : Negeri

    Alamat : Dusun Gamol Rt 04/06 Desa Kecandran

    Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Provinsi

    Jawa Tengah

    Akreditasi : A

    Kepemilikan Tanah : Hak Guna Luas 1200 m2

    51

  • Status Bangunan : Pemerintah

    Luas Bangunan : 800 m2

    Tahun Berdiri : 1997

    2. Visi dan Misi MIN Salatiga

    MIN Saatiga memiliki Visi dan Misi sebagai berikut :

    1) Visi :

    “ Unggul Dalam Prestasi Dan Berakhlak Mulia”

    2) Misi :

    a) Meningkatkan Kualitas Proses Belajar Megajar (KBM)

    b) Terwujudnya nilai ujian madrasah 6,5

    c) Meningkatkan kegiatan pengembangan diri dan ekstrakulikuler

    d) Membiasakan nilai nilai keagamaan

    e) Meningkatkan potensi siswa

    f) Membiasakan budaya tertib disiplin

    g) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (Sumber :

    dokumen Sekolah)

    3. Waktu Pelaksanaan Penelitian

    Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MIN Salatiga.

    Waktu pelaksanaan dimulai tanggal 28 November 2019 sampai

    tanggal 22 januari 2020. Pelaksanaan penelitian di sesuaikan dengan

    jadwal IV MIN Salatiga, sehingga tidak menganggu jadwal mata

    pelajaran yang lainnya.

    Berikut rician waktu pelaksanan penelitian :

    52

  • Tabel 3.1 Waktu Pelaksanaan Penelitian

    No Kegiatan Waktu Pelaksanaan 1 Pra Siklus 28 November 2019 2 Siklus I 9 Januari 20203 Siiklus II 14 Januari 2020

    4. Keadaan Guru dan Karyawan

    Jumlah Guru Pengajar dan karyawan di MI Negeri Salatiga

    terdapat 22 orang terdiri dari 1 orang kepala sekolah 12 orang sebagai

    guru kelas,4 orang sebagai guru mata pelajaran dan 3 orang sebagai

    karyawan, utuk lebih memahami secara rinci terhadap guru dan

    karyawan yang ada di MI Negeri Salatiga dapat dilihat pada tabel 3.2.

    No Nama Jabatan Pendidikan1 Samhudi, S.Pd. Kepala Sekolah S-12 Patmi, S.Pd Guru Kelas S-13 Ruchani M.Pd Guru Kelas S-24 Mustafifah, S.Pd.I Guru Kelas S-15 Zuhrotun, S.Pd.I Guru Kelas S-16 Dra. Mukhasanah Guru Kelas S-17 Abdul Rohim, S.Pd.I Guru Kelas S-18 Tri Pujiastuti, S.Ag,

    M.Pd

    Guru Kelas S-2

    9 Rozikin, S.Ag Guru Kelas S-110 Taat Santoso, S.Pd Guru Kelas S-111 Aminudin Latif, S.Pd.I Guru Kelas S-112 Khoiron, S.Ag Guru Kelas S-113 Nur Zainudin, S.Pd.I Guru Kelas S-114 Nur Hidayah, S.Pd.I Guru Kelas S-115 Mahsun Azmi, S.Ag Guru Kelas S-116 Humaidi, S.Pd.I Guru Mapel S-117 Ahmad Tamizin,

    S.Pd.I

    Guru Mapel S-1

    53

  • 18 Abdul Manaf, S.Pd. Guru Mapel S-119 Sri Wahyuni Guru Mapel S-120 Wawan Hidayatulloh

    S.Kom

    Karyawan TU S-1

    21 Muh Kromin, S.Pd Karyawan

    Perpustakaan

    S-1

    22 Parno Karyawan

    Kebersihan

    SMA

    (Sumber: Dokumentasi Sekolah)

    5. Subjek Penelitian

    Pada pelaksanaan penelitian ini subjek yang di teliti yaitu

    siswa kelas IV B MIN Salatiga yang terdiri dari 21 siswa laki laki

    dan 13 siswa perempuan. Daftar siswa kelas IV B dapat dilihat pada

    tabel 3.2.

    Tabel 3.3. Rincian siswa kelas IV B

    No Nama Jenis Kelamin 1 AS L2 ARM L3 AKH L4 A A C P5 A G S P6 A S P P7 A M M P8 FF P9 FBA P10 GAW P11 MRN P12 MAA L13 MI L14 MANA L15 MDAR L16 MFDS L17 MMR L18 BDP L19 BSS L

    54

  • 20 DL P21 DLRA P22 DMAA L23 ESE L24 EA P L25 FDAS L26 MAS P27 MS L28 SAS L29 S K P30 SNS P31 TTS L32 VZ V P33 YFR L34 Z PA L

    (Sumber : Dokumen Sekolah )

    B. Deskripsi Kondisi Awal Pra Siklus

    Kondisi awal merupakan tindakan awal pada sebuah pembelajaran

    sebelum dilaksanakan tindakan penelitian. Hasil belajar atau tes pra siklus

    dilakukan dengan tujuan agar mengetahui keadaan awal hasil belajar siswa MI

    Negeri Salatiga tahun pelajaran 2019/2020. Hasil pra siklus di peroleh dari

    hasil tes tulis berupa hasil belajar atau nilai sebelum di adakannya penelitian

    pada mata pelajaran IPS.

    Berikut hasil belajar IPS siswa di MIN Salatiga dapat dilihat pada tabel 3.4.

    Tabel 3.4 Rekapitulasi Prestasi Belajar Siswa Pra Siklus

    No Nama KKM NILAI Tidak

    Tuntas

    Tuntas

    1 AS 70 80 √2 ARM 70 65 √3 AKH 70 80 √4 AAC 70 60 √5 AGS 70 90 √

    55

  • 6 ASP 70 60 √7 AMM 70 90 √8 FF 70 55 √9 FBA 70 60 √10 GAW 70 70 √11 MFN 70 60 √12 MAA 70 60 √13 MI 70 60 √14 MANA 70 60 √15 MDAR 70 60 √16 MFDS 70 60 √17 MMR 70 90 √

    18 BDP 70 80 √

    19 BSS 70 60 √

    20 DL 70 55 √

    21 DLRA 70 57 √

    22 DMAA 70 77 √

    23 ESE 70 60 √

    24 EA P 70 83 √

    25 FDAS 70 74 √

    26 MAS 70 66 √

    27 MS 70 70 √

    28 SAS 70 60 √

    29 S K 70 60 √

    30 SNS 70 76 √

    31 TTS 70 60 √

    32 VZ V 70 80 √

    33 YFR 70 40 √

    56

  • 34 Z PA 70 75 √

    Jumlah - 20 14

    Rata rata (58,82%) (41,18%)

    (Sumber: dokumen sekolah)

    Dari data di atas masih ada 20 siswa atau 58,,82 % siswa belum

    tuntas KKM dan sisanya yaitu 14 orang atau 41,18% tuntas KKM. Dengan di

    terapkannya model pembelajaran think pair check dan di kolaborasikan dengan

    media gambar peneliti dapat berharap bahwa nilai hasil belajar siswa dapat

    meningkat. Peneliti menargetkan siswa yang tuntas KKM sebanyak 85% siswa

    dari seluruh jumlah siswa dan nilai rata rata hasil belajar siswa mencapai 75.

    dalam perbaikan hasil belajar IPS siswa pada materi sumber daya alam

    dilakukan melalui penelitian tindakan kelas yang terdiri dari beberapa siklus.

    C. Deskripsi pelaksanaan siklus I

    Dalam pelaksanaan siklus I terdiri dari empat tahap yaitu :

    1. Perencanaan

    Tahap perencanaan terdi