SKRIPSI - USD

199
EFEKTIVITAS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA KRITIS FAKTA DAN OPINI TEKS IKLAN DI SURAT KABAR PADA SISWA KELAS IX SMP KANISIUS PAKEM YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2017/2018 SKRIPSI Skripsi ini Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia oleh: Rosalia Fibi Etika Sari NIM 131224032 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA JURUSAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of SKRIPSI - USD

Page 1: SKRIPSI - USD

EFEKTIVITAS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA KRITIS FAKTA DAN OPINI TEKS

IKLAN DI SURAT KABAR PADA SISWA KELAS IX

SMP KANISIUS PAKEM YOGYAKARTA

TAHUN AJARAN 2017/2018

SKRIPSI

Skripsi ini Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

oleh:

Rosalia Fibi Etika Sari

NIM 131224032

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA

JURUSAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: SKRIPSI - USD

i

EFEKTIVITAS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA KRITIS FAKTA DAN OPINI TEKS

IKLAN DI SURAT KABAR PADA SISWA KELAS IX

SMP KANISIUS PAKEM YOGYAKARTA

TAHUN AJARAN 2017/2018

SKRIPSI

Skripsi ini Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

oleh:

Rosalia Fibi Etika Sari

NIM 131224032

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA

JURUSAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: SKRIPSI - USD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: SKRIPSI - USD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: SKRIPSI - USD

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya kecil ini saya persembahkan untuk

Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang telah menunutun langkah hidupku,

mendengar keluh kesahku dan selalu memberikan kekuatan dalam hidupku.

Kedua orang tuaku Bapak Paulus Miki Tulabi dan Ibu Florentina Sri Farisfiah

yang telah merelakan segalanya untuk pendidikanku.

Bagiku merekalah harta terbesar yang Tuhan berikan kepadaku.

Cinta, kasih sayang, kesabaran, pengorbanan, kerja keras, ketulusan dan

kepedulian yang selalu ku kenang dari mereka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: SKRIPSI - USD

v

MOTO

“Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun itu di bawah langit ada waktunya”.

(Pengkotbah 3:1)

“Aku selalu menunggu di depan pintu untuk mendapatkan masa depanku. Aku selalu

mengetuk, mengetuk dan mengetuk supaya aku dibukakan pintu masa depan. Usaha,

doa, keyakinan, kesabaran adalah cara yang dilakukan tanpa henti untuk

mencapainya”.

(Penulis)

“Kegagalan terbesar sejatinya berasal dari diri sendiri dan pencapaian terbesar

juga didapat dari keteguhan diri sendiri”.

(Penulis)

“Bersabarlah dengan segala hal, tapi terutama bersabarlah terhadap dirimu.

Jangan hilangkan keberanian dalam mempertimbangkan ketidaksempurnaanmu,

tapi mulailah untuk memperbaikinya – mulailah setiap hari dengan tugas yang

baru.”

St. Fransiskus dari Sales

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: SKRIPSI - USD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: SKRIPSI - USD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: SKRIPSI - USD

viii

ABSTRAK

Sari, Rosalia Fibi Etika. 2018. Efektivitas Pendekatan Contextual Teaching

And Learning terhadap Pembelajaran Membaca Kritis Fakta Dan Opini

Teks Iklan Di Surat Kabar Pada Siswa Kelas IX SMP Kanisius Pakem

Yogyakarta Tahun Ajaran 2017/2018. Skripsi. PBSI, FKIP, Universitas

Sanata Dharma: Yogyakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pendekatan Contextual

Teaching and Learning terhadap pembelajaran membaca kritis fakta dan opini

teks iklan di surat kabar pada siswa kelas IX SMP Kanisius Pakem Yogyakarta.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kontekstual memberikan penekanan

bersifat nyata. Peneliti menggunakan tujuh komponen utama pendekatan

kontekstual ke dalam pembelajaran yang meliputi, konstruktivisme, inkuiri,

bertanya, masyarakat belajar, pemodelan, refleksi dan penilaian nyata.

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen berbentuk Quasi

Eksperimental Desaign Type Noneguivalent Control Group Desaign yang

menggunakan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok

eksperimen diberi perlakuan menggunakan CTL, sedangkan kelompok kontrol

menggunakan metode guru. Variabel penelitian ini terdiri variabel bebas yaitu

CTL, dan variabel terikat yaitu kemampuan membaca kritis fakta dan opini teks

iklan di surat kabar. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IX A

dan IX B SMP Kanisius Pakem, Sleman Yogyakarta dengan masing-masing kelas

sebanyak 20 siswa. Metode pengumpulan data yaitu observasi untuk mengetahui

tentang proses pembelajar, wawancara untuk mengetahui proses belajar, dan tes

untuk mengetahui hasil proses pembelajaran. Teknik analisis data menggunakan

statistik deskriptif dengan membandingkan nilai rata- rata post test kelompok

kontrol dan kelompok eksperimen.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa efektivitas penerapannya

dibuktikan dengan nilai signifikasi dalam uji-T pada perbedaan nilai pasca-tes

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, yaitu1.938 dan 3.185. Hal ini

membuktikan bahwa penerapan pendekatan Contextual Teaching and Learning

efektif diterapkan dalam pembelajaran keterampilan membaca teks iklan fakta dan

opini di surat kabar siswa karena nilai t lebih besar dari 0,05. Hal tersebut

ditunjukkan melalui hasil uji-T, diperoleh hasil thitung > ttabel, yakni 3.185 > 2,101

yang berarti hipotesis diterima. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran

menggunakan strategi CTL lebih baik dalam mengembangkan kemampuan

membaca kritis dibandingkan dengan metode guru. Perbedaan penerapan

pendekatan CTL kemampuan membaca kritis antara kelas eksperimen dengan

kelas kontrol terlihat pada indikator yaitu (1) Menjelaskan pengertian dan cara

membaca kritis, (2) Menganalisis fakta dan opini dalam teks iklan di surat kabar

dengan membaca kritis, (3) Mengkritisi isi iklan yang terdapat dalam surat kabar.

Kata kunci: Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL), Pembelajaran

Membaca Kritis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: SKRIPSI - USD

viii

ABSTRACT

Sari, Rosalia Fibi Etika. 2018. Effectiveness of Contextual Teaching Approach

And Learning of Learning Critical Reading Facts And Opinions

advertisement texts in newspapers of student class IX SMP Kanisius Pakem

Yogyakarta Academic Year 2017/2018. PBSI, FKIP, Sanata Dharma

University: Yogyakarta.Thesis. PBSI, FKIP, Universitas Sanata Dharma:

Yogyakarta.

This study Effectiveness of Contextual Teaching Approach And Learning of

Learning Critical Reading Facts And Opinions advertisement texts in newspapers

of student class IX SMP Kanisius Pakem Yogyakarta. This study uses a factual

emphasis contextual approach. Researcher uses seven main components of a

contextual approach into learning includes constructivism, inquiry, question,

community learning, modeling, reflection and factual assessment.

This research is an experimental study in the form of Quasi Experimental

Design Type Noneguivalent Control Group Design using experimental group and

control group. The experimental group was treated using CTL, while the control

group used the teacher method. Variable of this research consist of independent

variable that is CTL, and dependent variable that is ability to read critical fact and

opinion of advertisement text in newspaper. The population in this study were all

students of class IX A and IX B SMP Kanisius Pakem, Sleman Yogyakarta with

each class as many as 20 students. The method of collecting the data are

observations to know about the process of learning, interviews to know the

learning process, and tests to determine the outcomes of the learning process. The

technique of analyzing the data used descriptive statistics by comparing the mean

of post test of control group and experiment group.

The results of this study show there is application of CTL to the ability of

critical facts and opinions reading of advertisement text in newspapers class IX

SMP Kanisius Pakem, Sleman Yogyakarta. It is shown through t-test results,

obtained tcount> ttable, ie 3.185> 2.101 which means the hypothesis is accepted.

These results indicate that learning using CTL strategies is better at developing

critical reading skills than teacher methods. Differences in the application of the

CTL approach to critical reading between the experimental class and the control

class are shown in the indicators that are (1) Explain the meaning and the critical

reading, (2) Analyze the facts and opinions in the ad text in newspapers by

reading critically, (3) Criticize the advertisement content contained in the

newspaper.

Keywords: Contextual Teaching and Learning Approach (CTL), Critical Reading

Ability.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: SKRIPSI - USD

xi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Bapa di surga yang telah melimpahkan berkat dan kasih-

Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi berjudul Efektivitas

Pendekatan Kontekstual terhadap Kemampuan Membedakan Fakta dan Opini

Melalui Teks Tajuk Rencana Siswa Kelas IX SMP Strada Santa Maria 1

Tangerang. Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra

Indonesia (PBSI), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dan

Universitas Sanata Dharma (USD).

Penulis menyadari bahwa skripsi ini terwujud bukan semata-mata karena kerja

penulis sendiri, melainkan berkat bimbingan, arahan dan bantuan dari berbagai

pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Rohandi Ph.D., selaku dekan FKIP Universitas Sanata Dharma.

2. Rishe Purnama D, S.Pd., M.Hum., selaku Kepala Program Studi Pendidikan

Bahasa Sastra Indonesia yang telah memberikan perhatian dan motivasi untuk

menyelesaikan skripsi.

3. Prof. Dr. Pranowo, M.Pd., selaku dosen pembimbing I dengan sabar, teliti dan

selalu memberikan saran kepada penulis, sehingga penulis mampu

menyelesaikan skripsi ini dan terima kasih sudah mengantarkan saya ke

gerbang masa depan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: SKRIPSI - USD

xii

4. Dr.Yuliana Setyaningsih, M.Pd., selaku dosen pembimbing II dengan sabar,

teliti dan menjadi tempat mencurahkan kebimbangan ketika peneliti merasa

bingung dengan skripsinya.

5. Segenap dosen PBSI yang dengan kesabaran dan kesetiaan dalam mendidik

dan mendampingi peneliti selama menempuh ilmu di PBSI.

6. R. Marsidiq, karyawan seketariat PBSI yang dengan sabar dan teliti membantu

memperlancar peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Adrias Indra Purnama, S.T., S.Pd., selaku kepala sekolah SMP Kanisius

Pakem, Sleman, Yogyakarta yang telah memberikan izin sehingga penelitian

ini berjalan dengan baik.

8. Bernadeta Tri S, S.Pd, selaku guru bahasa Indonesia kelas IX yang telah

membantu peneliti dalam melaksanakan penelitian ini.

9. Siswa kelas IX SMP Kanisius Pakem, Sleman, Yogyakarta yang mendukung

penelitian ini.

10. Kedua orang tuaku, Bapak Paulus Miki Tulabi dan Ibu Florentina Sri Parisfiah

yang telah sabar mendampingiku sampai sekarang dan selalu memberikan

dukungan doa, dorongan dan semangat baik material maupun moral dalam

menyelesaikan perkuliahan ini.

11. Ignasius Riatmoko dan Chrisvina Herlina Siswati sebagai orang tuaku kedua

saat belajar di kota Yogyakarta yng selalu memberikanku dukungan doa,

dorongan dan semangat baik dalam menyelesaikan perkuliahan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: SKRIPSI - USD

xiii

12. Vinsentius Riawan yang tidak lelah memberikan dukungan, motivasi, tawa,

dan penuh dengan kesabaran menjadi tempat berbagi suka duka selama

mengerjakan skripsi.

13. Sahabat-sahabatku, Elisabet Riski Titasari, Cicilia Kumara Sari, Thresia

Juwita, yang telah menjadi tempat bertukar pikiran, memberikan semangat

selama perkuliahan dan persahabatan yang indah ini. Semoga kenangan manis

ini tidak akan pernah terlupakan.

14. Yunita Rahmawati, Paula Ella Kusuma Dewi dan Etheldredha Tiara

Wuryaningtyas yang telah menjadi tempat bertukar pikiran, memberikan

semangat selama perkuliahan dan persahabatan yang indah ini. Semoga

kenangan manis ini tidak akan pernah terlupakan.

15. Teman-teman PBSI 2013 yang tidak dapat disebutkan satu per satu terima

kasih atasa kerja samanya, perhatiannya dan persahabatannya selama ini.

16. Semua Pihak yang hadir di dalam hidupku terima kasih atas pengalaman yang

luar biasa yang sudah diberikan.

Harapan penulis semoga segala bantuan dan dukungan serta doa telah

diberikan dapat memicu penulis untuk semakin yakin menjadi guru Bahasa

Indonesia. Penulis menyadari bahwa penelitian skripsi ini masih jauh dari

sempurna. Meskipun demikian, penulis berharap skripsi ini memberikan manfaat

bagi pembaca. Terima kasih.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: SKRIPSI - USD

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................. iv

HALAMAN MOTTO ................................................................................. v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................................... vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ................................................. vii

ABSTRAK .................................................................................................. viii

ABSTRACT ................................................................................................. ix

KATA PENGANTAR ................................................................................ x

DAFTAR ISI ............................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 7

1.3 Tujuan Masalah ..................................................................................... 7

1.4 Manfaat Masalah ................................................................................... 7

1.5 Batasan Istilah ....................................................................................... 8

BAB II KAJIAN TEORI

2.1 Penelitian yang Relevan ........................................................................ 10

2.2 Pendekatan, Metode, dam Teknik ......................................................... 12

2.3 Pendekatatan Contextual Teaching And Learning (CTL) ..................... 13

2.3.1 Karakteristik Contextual Teaching And Learning (CTL).......... 14

2.3.2 Penerapan pendekatan Contextual Teaching And Learning

di kelas ..................................................................................... 15

2.3.3 Model CTL Bahasa Indonesia .................................................. 21

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: SKRIPSI - USD

xiv

2.3.4 Penerapan Contextual Teaching And Learning (CTL) dalam

Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia .................... 21

2.4 Pendekatan Pembelajaran Konvesional .............................................. 23

2.5 Membaca ............................................................................................. 25

2.5.1 Tujuan membaca ...................................................................... 25

2.5.2 Aspek- aspek Membaca ........................................................... 26

2.5.3 Membaca Kritis ......................................................................... 27

2.4.3.1 Tahap Metode Membaca Kritis ......................................... 28

2.4.3.2 Indikator Membaca Kritis .................................................. 31

2.6 Fakta dan Opini ..................................................................................... 31

2.7 Iklan ..................................................................................................... 31

2.8 Pelaksanaan Pembelajaran Membaca kritis Dengan Pendekatan CTL . 32

2.8 Pelaksanaan Pembelajaran dengan Pendekatan Konvesional ............. 33

2.9 Kerangka berpikir................................................................................. 34

2.10 Hipotesis Penelitian ............................................................................ 37

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian .......................................................................... 38

3.2 Jenis Penelitian ..................................................................................... 38

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ........................................................... 39

3.3.1 Populasi Penelitian ................................................................... 40

3.3.2 Sampel Penelitian ..................................................................... 40

3.4 Prosedur Penelitian................................................................................ 41

3.4.1 Tahap Pertama, Pra-eksperimen ............................................... 41

3.4.2 Tahap Kedua, Eksperimen ........................................................ 42

3.4.3 Tahap Ketiga, Post-eksperimen ................................................ 42

3.5 Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 42

3.5.1 Observasi ................................................................................... 43

3.5.2 Wawancara ................................................................................ 44

3.5.3 Tes ............................................................................................. 45

3.6 Instrumen penelitian ........................................................................... 46

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: SKRIPSI - USD

xv

3.6.1 pengembangan Instrumen ........................................................... 46

3.6.2 Uji Validaasi Intrumen ............................................................... 46

3.6.3 Uji Realibilitas Instrumen Penelitian ......................................... 47

3.7 Teknik Analisis Data ........................................................................... 48

3.7.1 Penerapan Tekniik Analisis Data .............................................. 50

3. 7.2 Persyaratan Anaalisis Data ....................................................... 51

3.8 Uji- T .................................................................................................... 52

3.9 Hipotesis Statistik ................................................................................ 53

BAB IV HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Sekolah .................................................................... 54

4.1.1 Visi SMP Kanisius Pakem .......................................................... 54

4.1.2 Misi SMP Kanisius Pakem ......................................................... 54

4.2 Pelaksanaan Penelitian .......................................................................... 58

4.3 Data data penelitian ............................................................................. 59

4.3.1 Data Hasil Pengamatan ............................................................... 60

4.3.2 Data Hasil Treatment ................................................................... 62

4.3.2.1 Data Hasil Perlakuan Kelompok Kontrol dan Eksperimen 63

4.4 Deskripsi Penelitian ............................................................................. 66

4.4.1 Pertemuan Pre-test Kelas Kontrol dan Eksperimen..................... 66

4.4.2 Pertemuan Post test Kelas Kontrol dan Eksperimen.................... 67

4.5 Analisis Data Kelas Kontrol dan Eksperimen ...................................... 70

4.5.1 Data Hasil Pre- test Kontrol dan Eksperimen .............................. 71

4.5.2 Data Hasil Post- test Kontrol dan Eksperimen ............................ 72

4.6 Analisis Normalitas dan Homogenitas Varian ...................................... 74

4.6.1 Uji Normalitas ............................................................................... 75

4.6.2 Uji Homogenitas Varian ............................................................... 79

4.6.3 Uji Hipotesis ................................................................................ 80

4.6.3.1 Uji-t Nilai Pre- test dan Post- Test Kelompok Kontrol dan

Eksperimen .................................................................................... 81

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: SKRIPSI - USD

xiv

4.7 Hipotesis Statistik ................................................................................. 83

4.7.1 Hasil Hipotesis ............................................................................. 83

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan ............................................................................................... 85

5.2 Implikasi ............................................................................................... 88

5.3 Saran ...................................................................................................... 88

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 90

LAMPIRAN ............................................................................................... 93

BIODATA PENULIS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: SKRIPSI - USD

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Langkah-langkah Pembelajaran Pendekatan CTL ...................... 19

Tabel 3.1 Desain Kelompok Kontrol dan Kelmpok Eksperimen ............... 37

Tabel 3.1 PAP Tipe 1 ................................................................................. 47

Tabel 3.3 Rubrik Penilaian Kemampuan Membaca Kritis ....................... 48

Tabel 4.1 Jadwal Mengajar kelas Eksperimen dan kontrol ........................ 60

Tabel 4.2 Skor Nilai Pre- Test Kelompok Kontrol ..................................... 61

Tabel 4.3 Skor Nilai Post- Test Kelompok Kontrol .................................... 62

Tabel 4.4 Skor Nilai Pre- Test Kelompok Eksperimen .............................. 63

Tabel 4.5 Skor Nilai Pre- Test Kelompok Eksperimen .............................. 64

Tabel 4.6 Nilai Tertinggi dan Rendah Pre- Test dan Post-Test Kelas Eksperimen

kontrol ........................................................................................................ 65

Tabel 4.7 Uji Normalitas Pre-test Kelas Eksperimen ................................ 76

Tabel 4.8 Uji Normalitas Pre-test Kelas Eksperimen ................................ 77

Tabel 4.9 Uji Normalitas Pre-test Kelas Kontrol ....................................... 78

Tabel 4.10 Uji Normalitas Post-test Kelas Kontrol ................................... 79

Tabel 4.11 Uji Homogenitas Kelas Kontrol ................................................ 80

Tabel 4.12 Uji Homogenitas Kelas Eksperimen ......................................... 80

Tabel 4.13 Uji-t Pre-test dan Post-test Kelas Kontrol dan Eksperimen ..... 82

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: SKRIPSI - USD

xiv

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.1 Nilai Mean Pre-test dan Post-test Kelas Kontrol dan

Eksperimen .............................................................................. 67

Diagram 4.2 Nilai Pre-test Kelas Kontrol dan Eksperimen ........................ 72

Diagram 4.3 Nilai Post-test Kelas Kontrol dan Eksperimen ...................... 73

Diagram 4.4 Perbedaan Nilai Pre-test dan Post-test Kelas Kontrol dan

Eksperimen ............................................................................. 74

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: SKRIPSI - USD

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pembelajaran Bahasa Indonesia memiliki dasar yang harus dinilai, yaitu

keterampilan membaca, menulis, berbicara, dan mendengarkan. Keempat

keterampilan tersebut wajib dimiliki oleh setiap peserta didik. Permasalahannya

ialah, banyak diantaranya yang memiliki kelemahan dalam hal membaca. Pada

hakikatnya membaca merupakan kegiatan yang sangat penting dan wawasan

yang belum kita ketahui akan tersedia ketika kita membaca buku. Membaca

merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa. Dengan membaca

seseorang dapat memeroleh informasi maupun pengetahuan yang belum dimiliki.

Membaca adalah salah satu kegiatan yang pasti dilakukan dalam pertemuan

pembelajaran Bahasa Indonesia. Namun, tidak semua kegiatan belajar di sekolah

dapat diikuti dengan baik oleh siswa. Pada tahun 2006 berdasarkan data Badan

Pusat Stastistik menunjukan bahwa masyarakat Indonesia belum menjadikan

kegiatan membaca sebagai sumber data yang dilansir Organisasi Pengembangan

Kerjasama Ekonomi (OECD), budaya baca masyarakat Indonesia menempati

posisi terendah dari 52 negara di kawasan Asia Timur. Selanjutnya tahun 2011

berdasarkan survei United Nations Educational, Scientific dan Cultural

Organization (UNESCO) rendahnya minat baca ini, dibuktikan dengan indeks

membaca masyarakat Indonesia hanya 0,001 (dari seribu penduduk, hanya ada

satu orang yang masih memiliki minat baca tinggi). Survei selanjutnya, pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: SKRIPSI - USD

2

tahun 2012 Indonesia menempati posisi 124 dari 187 negara dunia dalam

penilaian indeks Pembangunan Manusia (IPM), khususnya terpenuhinya

kebutuhan dasar penduduk, termasuk kebutuhan pendidikan, kesehatan dan

„melek huruf „. Indonesia sebagai negara berpendudukan 165,7 juta jiwa lebih,

hanya memiliki jumlah terbitan buku sebanyak 50 juta pertahun. Itu artinya, rata-

rata satu buku di Indonesia dibaca oleh lima orang (Mardiah,

bpsdmkp.kkp.go.id/apps/perpustakaan/, 3/12/2017).

Sesuai dengan penjelasan di atas, maka kita dapat menyimpulkan bahwa

budaya membaca memang belum menjadi budaya bangsa Indonesia. Jadi, tidak

mengherankan bila Indonesia kurang memiliki sumber daya manusia yang baik

karena rendahnya minat baca. Minat baca juga dapat menentukan kualitas sumber

daya manusia. Bukti penelitian di atas dapat menjadi acuan bagi kita, bahwa

memang saat ini kualitas membaca siswa masih sangat kurang. Kemampuan

membaca dapat dilatih dengan kebiasaan membaca. Siswa yang kurang gemar

membaca kemungkinan tidak akan terlalu kesulitan dalam memahami suatu

bacaan pada saat menemukan kosakata yang belum pernah ia baca ataupun ia

dengar sebelumnya. Henry Guntur Tarigan (2008: 7) menyatakan bahwa

membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca

untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media

kata-kata/ bahasa tulis.

Penelitian yang dilakukan oleh Solang (2008: 37) dalam artikel berjudul

“Latihan Keterampilan Intelektual dan kemampuan pemecahan masalah secara

kreatif” disebutkan bahwa keterampilan berpikir analitik, sintetik, praktikal, dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: SKRIPSI - USD

3

dirajutkan kedalam mata pelajaran bahasa Indonesia dalam konten membaca.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa secara produktif dapat digunakan untuk

memecahkan permasalahan yang terkandung dalam bacaan, yang memicu

keberanian siswa mengugkapkan gagasan yang bersifat orisinal, baru, dan

berguna bagi diri sendiri maupun orang lain. Jadi, dapat disimpulkan bahwa

dengan membaca seorang dapat mengembangkan keterampilan berpikirnya untuk

memecahkan masalah dan mengungkapkan pemikiran kritis dari pembaca.

Bagi siswa di sekolah, kegiatan membaca merupakan suatu kegiatan yang

membosankan dan membuang waktu. Mereka lebih tertarik dengan hal-hal yang

bersifat menyenangkan. Selain itu, ketika anak melakukan kegiatan membaca

mereka sekadar membaca bukan mengkritisi isi bacaan. Dalam kegiatan membaca

supaya bisa memperoleh informasi yang jelas, para siswa harus membaca bacaan

dengan kritis. Membaca kritis diperlukan untuk lebih meningkatkan pemahaman

siswa terhadap suatu bacaan. (Soedarsono 1989: 71) mengatakan bahwa membaca

kritis (critical reading) adalah cara membaca dengan melihat motif penulis dan

menilainya. Pembaca tidak sekadar menyerap apa yang ada, tetapi ia bersama-

sama penulis berpikir tentang masalah yang dibahas. Kita membaca dengan

nuansa dan arti. Membaca secara kritis berarti kita harus membaca secara analisis

dan dengan penilaian. Salah satu masalah dalam membaca kritis yaitu

membutuhkan suatu pengetahuan konteks yang mendalam.

Dalam membaca kritis orang bukan hanya ingin mengetahui isi bacaan, tetapi

juga ingin menilainya. Kemampuan menilai pada seseorang tentu tidak sama,

yaitu berdasarkan latar belakang pendidikan, usia, pengalaman, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: SKRIPSI - USD

4

kepribadiannya. Namun pada umumnya setiap orang menilai sesuatu secara

umum bila daya nalarnya cukup berkembang. Problem utama pembelajaran

membaca di sekolah saat ini adalah bahwa pembelajaran membaca masih

dilaksanakan secara tidak teratur. Kebiasaan buruk telihat dari kenyataan bahwa

pembelajaran membaca kritis kurang sekali dilaksanakan untuk mendorong siswa

agar memiliki kecepatan dan gaya membaca yang tepat. Dampaknya adalah

bahwa siswa hanya memiliki kecepatan membaca yang rendah bahkan, diikuti

pula oleh tingkat pemahaman yang rendah pula. Hasilnya, berbagai penelitian

menunjukkan bahwa kemampuan efektif membaca siswa dari jenjang sekolah

dasar hingga perguruan tinggi sangat rendah.

Pembelajaran adalah siswa dengan asas pendidikan dan teori belajar

merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan. Pembelajaran merupakan

proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai

pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik atau murid (dalam

Syaiful Sagala 2006: 61) mengajar bukan persoalan menceritakan, belajar bukan

konsekuensi otomatis dari penuangan informasi kedalam benak siswa. Belajar

merupakan keterlibatan mental dan diri sendiri. Dalam keaktifan siswa belajar

sangat diperlukan siswa mampu berpikir kritis dalam membaca bacaan. Proses

belajar memerlukan metode yang tepat, kesalahan menggunakan metode dapat

menghambat tercapainya tujuan pendidikan yang diinginkan dampak lain dalam

membaca kritis siswa sangatlah kurang dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Hal

tersebut siswa kurang dilibatkan dalam situasi optimal dari guru. Pembelajaran

berpusat pada guru dan klasikal. Selain itu, siswa kurang membaca kritis dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: SKRIPSI - USD

5

kurang sekali siswa menyampaikan ide untuk mempertanyakan bagaimana isi

bacaan yang dilontarkan pada guru. Dari beberapa model pembelajaran yang

menarik untuk memicu peningkatan penalaran siswa yaitu menggunakan

pendekatan contextual teaching and learning (CTL). Pendekatan merupakan

pendekatan yang membantu guru dalam mengaitkan materi yang diajarkan dengan

dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan

dengan yang dimilikinya dengan penerapannya yang dalam kehidupan keluarga

dan masyarakat (Depdiknas 2002: 1). Belajar dengan contextual teaching and

learning (CTL) akan mampu mengembangkan kemampuan siswa dalam membaca

kritis serta mengambil keputusan secara objektif dan rasional. Disamping itu

mampu mengembangan kemampuan berpikir kritis, logis dan analisis. Karena

siswa harus dilatih dalam dan membiasakan berpikir kritis dan mandiri. Dengan

seringnya membaca, maka siswa makin terbuka dalam memperoleh tambahan

sejumlah kata-kata dan memperkaya kata serta wawasan pengetahuan dan

pengalaman.

Iklan adalah berita berupa pesanan untuk mendorong membujuk khalayak

ramai agar tertarik pada barang dan jasa yang ditawarkan. Iklan juga dapat

diartikan pemberitahuan kepada khalayak mengenai barang atau jasa yang dijual,

dipasang dalam media massa seperti surat kabar dan majalah atau tempat-tempat

umum. Ada bermacam-macam jenis iklan, misalnya iklan baris dan iklan kolom.

Hampir semua koran atau majalah menyediakan ruang untuk memuat iklan.

Dengan demikian setiap hari kita akan dapat menemukan informasi baru berupa

penawaran produk, jasa, lowongan kerja atau informasi yang lain dalam kolom

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: SKRIPSI - USD

6

iklan. Hal ini sebagai indikator bahwa pembelajaran membaca kritis dapat

diterapakan dalam pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL). Oleh

sebab itu dalam penelitan ini siswa diajak untuk mengkritis fakta dan opini yang

terdapat dalam iklan.

Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) melibatkan tujuh

komponen utama pembelajaran efektif, yakni: konstruktivisme (Constructivisme),

bertanya (Questioning), menemukan (Inquiri), masyarakat belajar (Learning

Comunity), pemodelan (Modelling), refleksi (Reflection), dan penilaian

sebenarnya (Authentic Assessment). Proses pembelajaran berlangsung alamiah

dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami sendiri, bukan transfer

pengetahuan dari guru ke siswa. Dalam pembelajaran kontekstual, tugas guru

adalah membantu siswa mencapai tujuannya. Tugas guru mengelola kelas sebagai

sebuah tim yang bekerja bersama untuk menemukan sesuatu yang baru bagi

anggota kelas (siswa).

Berdasarkan uraian di atas, diperlukan perbaikan pembelajaran yaitu dengan

menerapkan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) untuk

membantu siswa mengatasi kesalahan dalam menyelesaikan soal mengkritisi teks

iklan di surat kabar. Adanya keragaman model pembelajaran contextual teaching

and learning (CTL) dalam kurikulum KTSP menuntut keaktivitasan seorang guru

dalam menerapkan model pembelajaran yang tepat agar memudahkan siswa untuk

mengembangakan membaca kritis. Berkaitan dengan hal ini, peneliti ingin

melakukan penelitian tentang efektivitas pendekatan contextual teaching and

learning dalam membaca kritis pada pembelajaran bahasa Indonesia yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: SKRIPSI - USD

7

meningkatkan keterampilan berbahasa dalam aspek membaca. Berdasarkan

alasan-alasan tersebut, penelitian ini membuat dan memberi judul “Efektivitas

Pendekatan Contextual Teaching And Learning dalam Pembelajaran Membaca

Kritis Fakta dan Opini Teks Iklan di Surat Kabar Pada Siswa kelas IX SMP

Kanisius Pakem Yogyakarta Tahun Ajaran 2017/2018”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, masalah yang ingin

dirumuskan oleh peneliti bagaimana efektivitas pendekatan contextual teaching

and learning dalam pembelajaran membaca kritis fakta dan opini teks iklan di

surat kabar pada siswa kelas IX SMP Kanisius Pakem Yogyakarta tahun ajaran

2017/2018?

1.3 Tujuan

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini, untuk mengetahui

efektivitas pendekatan contextual teaching and learning dalam pembelajaran

membaca kritis fakta dan opini teks iklan di surat kabar pada siswa kelas IX SMP

Kanisius Pakem Yogyakarta tahun ajaran 2017/2018.

1.4 Manfaat

1.4.1 Manfaat Teoritis dari Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai upaya meningkatkan

pembelajaran membaca kritis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: SKRIPSI - USD

8

1.4.2 Manfaat Praktis dari Penelitian

Bagi guru, hasil penelitian ini dapat bermanfaat dalam lingkup

sejenis. Bagi guru hasil penelitian ini dapat digunakan atau dimanfaatkan

oleh guru bahasa Indonesia bagi pendoman untuk lebih meningkatkan

minat membaca para siswa. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat

membantu dalam mengatasi siswa berdasarkan masalah yang dihadapi

ketika membaca, khususnya dalam membaca kritis.

Bagi sekolah hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan

atau bahan masukan bagi pihak sekolah untuk meningkatkan kemampuan

memahami bacaan, dengan membaca kritis. Dalam belajar siswa

mendapatkan motivasi dan prestasi belajar meningkat dengan adanya

efektivitas contextual teaching and learning dan hasil penelitian ini dapat

digunakan sebagai acuan dalam program, pembelajaran membaca lebih

lama. Karena dapat memacu siswa berpikir kritis dan kreatif. Implementasi

CTL pada pembelajaran membaca, dapat membuat pembelajaran lebih

kreatif, dan menuntut siswa untuk lebih berpikir kritis. Artinya siswa di

pacu untuk menghubungkan antara materi dengan kehidupan sehari-hari.

Pembelajaran bahasa Indonesia guru harus dapat menciptakan berbagai

strategi pembelajaran yang inovatif sehingga siswa semakin berantusias

mengikuti pembejaran.

1.3 Batasan Istilah

Istilah yang perlu dibatasi dalam penelitian ini yaitu membaca kritis dan

pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: SKRIPSI - USD

9

a. Membaca kritis adalah membaca dengan bertujuan utuk mengetahui fakta

yang terdapat bacaan kemudian memberikan penilian terhadap fakta itu.

b. Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) sistem pembelajaran

yang cocok dengan kinerja otak, untuk menyusun pola-pola yang

mewujudkan makna, dengan cara menghubungkan muatan akademis dengan

konteks kehidupan sehari-hari peserta didik agar informasi yang diterima

tidak hanya disimpan dalam memori jangka pendek, yang mudah dilupakan,

tetapi dapat disimpan dalam memori jangka panjang sehingga akan dihayati

dan diterapkan dalam tugas pekerjaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: SKRIPSI - USD

10

BAB II

LANDASAN TEORI

Pada landasan teori akan dipaparkan teori-teori yang berhubungan

langsung dengan judul dan masalah yang akan diteliti. Ini merupakan

pengembangan dari batasan istilah yang telah dibuat oleh peneliti. Selain itu

dalam landasan teori ini akan dipaparkan peneliti yang relevan terlebih dahulu.

2.1 Penelitian Relevan

Ada dua penelitian terdahulu yang dapat menunjukkan penelitian yang

dilakukan peneliti masih relevan untuk dilaksanakan. Pertama, yaitu penelitian

yang dilakukan dilakukan oleh M. Iqbal Jamaluddin (2015) dan penelitian yang

kedua yang dilakukan oleh Saimin (2014).

Penelitian yang dilakakukan oleh M. Igbal Jamaluddin (2015) berjudul

“Pengaruh Model Pembelajaran CTL (Contextual Teaching And Learning) pada

Hasil Belajar Siswa yang Kompetensi Dasar Menerapkan Gerbang Dasar

Rangkaian Logika di SMK Negeri 7 Surabaya Tahun 2015”. Pada pembelajaran

menerapkan macam- macam gerbang rangkaian logika yang perlu penalaran yang

baik, sehingga dibutuhkan penerapan model pembelajaran yang efisien dan efektif

dalam membantu siswa memahami apa yang dipelajarinya. Adapun penerapan

model pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning) cara untuk

membantu otak dalam menyusun pola yang mewujudkan pengertian dengan

mengaplikasikan muatan akademis pada konteks kehidupan siswa. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diberi model pembelajaran

CTL (Contextual Teaching and Learning) dengan model pembelajaran langsung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: SKRIPSI - USD

11

Seberapa besar hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran langsung

sangat penting diketahui. Kemudian kedua hasil tersebut dibandingkan untuk

mengetahui sejauh mana hasil belajar keduanya. Metode penelitian yang dipakai

dalam mencapai tujuan tersebut adalah eksperimen. Rancangan dalam penelitian

ini berupa quasi eksperimental design dengan desain Nonquivalent Control Group

Design.

Penelitian kedua oleh Saimin (2014) berjudul “Pengaruh Kreativitas dan

Pembelajaran Contextual Teaching and Learning pada Kemampuan Memahami

Bacaan” penelitian ini membuktikan bahwa kebenaran hipotesis yang telah

dirumuskan, adanya pengaruh kreativitas terhadap kemampuan memahami bacaan

siswa kelas V SD Negeri Tanjung Emas, Kecamatan Nguter, Kabupaten

Sukoharjo. Dalam pengaruh penerapan model pembelajaran CTL terhadap

kemampuan memahami bacaan siswa kelas V SD Negeri se-Gugus Tanjung

Emas, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo. Kemampuan memahami bacaan

melalui model pembelajaran CTL lebih baik dibandingkan dengan metode

ceramah. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kuantitatif

dengan memakai pola penelitian eksperimen kuasi (semu) Faktorial Design atau

disingkat pola F, secara operasional peneliti menyelidiki pengaruh dari tiga jenis

variabel eksperimen, yaitu penggunaan motode pembelajaran, kreativitas, dan

kemampuan memahami bacaan.

Berdasarkan penelitian yang di atas, dapat disimpulkan bahwa (a)

keduanya sama menggunakan CTL, tetapi lebih pada model dan pembelajarannya,

(b) kedua penelitian objek penelitian lebih pada siswa SMK dan SD, (c) dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: SKRIPSI - USD

12

metode penelitian dengan memakai pola penelitian eksperimen kuasi (semu)

faktorial design atau disingkat pola F.

Melalui penelitian yang sudah dijabarkan dan ada beberapa yang

disimpulan. Penelitian ini merupakan penelitian baru, penelitian yang berjudul

“Efektivitas Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam

Pembelajaran Membaca Kritis Fakta Dan Opini Teks Iklan di Surat Kabar Pada

Siswa SMP kelas IX Kanisius Pakem Yogyakarta Tahun Ajaran 2017/2018”

penelitian ini yang menitik beratkan pendekatan CTL dan pembelajaran membaca

kritis siswa. Penelitian yang akan dilaksanakan di SMP Kanisius Pakem

Yogyakarta yang akan menggunakan pengumpulan data tes.

2.2 Pendekatan, Metode, dan Teknik

Dalam meningkatkan kegiatan pembelajaran di kelas, guru diharapkan

memiliki pengetahuan mengenai berbagai pendekatan, metode dan teknik yang

dapat diterapkan di kelas. Pendekatan merupakan satu kesatuan asumsi yang

korelatif yang berhubungan dengan sifat belajar mengajar menurut Anthony

(Yaumi, 2013: 231). Artinya pendekatan merupakan sudut pandang bagi para

pengajar dalam proses pembelajaran. Sebelum masuk kelas, guru sudah memiliki

tujuan mengenai proses belajar mengajar yang akan terlaksana di kelas.

Setelah itu, untuk mendukung asumsi yang sudah dibentuk, guru

menggunakan metode yang berfungsi untuk menerapkan pendekatan yang akan

digunakan. Metode merupakan upaya untuk mengimplementasikan rencana yang

sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: SKRIPSI - USD

13

optimal (Yaumi, 2013: 231). Penerapan metode dalam pembelajaran adalah

teknik. Teknik merupakan implementasi yang terjadi di dalam ruang kelas

(Yaumi, 2013: 232). Teknik harus memiliki keselarasan antara pendekatan dan

metode, karena untuk melaksanakan suatu metode dengan baik, guru dapat

merancang teknik agar tujuan atau kompetensi pembelajaran berjalan dengan

maksimal.

2.3 Pendekatan Contexstual Teaching And Learning (CTL)

Contexstual Teaching And Learning (CTL) atau belajar mengajar

berdasarkan pendekatan kontektual adalah pembelajaran yang merujuk pada

keseluruhan situasi, latar belakang, atau lingkungan yang berhubungan dengan

diri pembelajar (Pranowo, 2014: 217). Menurut Jonhson (dalam Sugiyanto 2007)

CTL adalah sebuah proses pendidikan yang bertujuan untuk menolong para siswa

melihat makna didalam materi akademik yang mereka pelajari dengan cara

menghubungkan subjek-subjek akademik dengan konteks dalam kehidupan

keseharian mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dengan pemahaman

ini, hasil belajar diharapkan lebih bermakna bagi siswa. Proses pembelajaran juga

berlangsung secara ilmiah dan mengalami secara langsung, bukan tranfer

pengetahuan dari guru ke siswa. Proses pembelajaran kontekstual tersusun oleh

delapan komponen, dari delapan komponen tersebut yang sesuai dengan

kemampuan membaca kritis adalah berpikir kritis dan kreatif (applying).

Pembelajaran di sekolah hendaknya melatih siswa untuk berpikir kritis dan

kreatif, serta memberikan kesempatan untuk mempraktikkannya dalam situasi

nyata.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: SKRIPSI - USD

14

Dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan Contexstual Teaching

And Learning (CTL) memiliki karakteristik untuk mengajak siswa untuk bepikir

kritis dan kreatif (Applying) akan menciptakan ruang kelas yang didalamnya siswa

akan menjadi peserta aktif bukan hanya pengamat yang pasif, dan bertanggung

jawab terhadap belajarnya. Maka dari itu, Penerapan pembelajaran kontekstual

akan sangat membantu guru untuk menghubungkan materi pembelajaran

membaca kritis yang dapat membuat siswa memahami bacaan dengan

memberikan tanggapan.

2.3.1 Karakteristik Contextual Teaching and Learning

Menurut Johnson (dalam Nurhadi, 2002: 14) terdapat delapan

karakteristik yang menjadi pembelajaran kontekstual, yaitu (1) melakukan

hubungan yang bermakna, (2) mengerjakan pekerjaan yang berarti, (3)

mengatur cara belajar sendiri, (4) bekerja sama, (5) berpikir kritis dan

kreatif, (6) mengasuh atau memelihara pribadi siswa, (7) mencapai standar

yang tinggi, dan (8) menggunakan penilaian sebenarnya.

Nurhadi (2003:20) menyebutkan dalam kontekstual mempunyai

sebelas karakteristik antara lain yaitu (1) kerja sama, (2) saling menunjang,

(3) menyenangkan, (4) belajar dengan bergairah, (5) pembelajaran

terintegrasi, (6) menggunakan berbagai sumber, (7) siswa aktif, (8) sharing

dengan teman, (9) siswa aktif, guru kreatif, (10) dinding kelas dan lorong-

lorong penuh dengan hasil karya siswa, peta-peta, gambar, artikel, humor,

dan lain-lain, serta (11) laporan kepada orang tua bukan hanya rapor, tetapi

hasil karya siswa, laporan hasil praktikum, karangan siswa, dan lain-lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: SKRIPSI - USD

15

Priyatni (2002: 2) menyatakan bahwa pembelajaran yang dilaksanakan

dengan CTL memiliki karakteristik sebagai berikut. (1) Pembelajaran

dilaksanakan dalam konteks yang autentik, artinya pembelajaran diarahkan

agar siswa memiliki keterampilan dalam memecahkan masalah dalam

konteks nyata atau pembelajaran diupayakan dilaksanakan dalam

lingkungan yang alamiah (learning in real life setting). (2) Pembelajaran

memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan tugas-tugas

yang bermakna (meaningful learning). (3) Pembelajaran dilaksanakan

dengan memberikan pengalaman bermakna kepada siswa melalui proses

mengalami (learning by doing). (4) Pembelajaran dilaksanakan melalui

kerja kelompok, berdiskusi, saling mengoreksi (learning in a group). (5)

Kebersamaan, kerja sama saling memahami dengan yang lain secara

mendalam merupakan aspek penting untuk menciptakan pembelajaran

yang menyenangkan (learning to knot each other deeply). (6) Pembelajaran

dilaksanakan secara aktif, kreatif, dan mementingkan kerja sama (learning

to ask, to inquiry, to York together). (7) Pembelajaran dilaksanakan dengan

cara yang menyenangkan (learning as an enjoy activity).

2.3.2 Penerapan Pendekatan Contextual Teaching and Learning di

Kelas

Pembelajaran kontekstual (CTL) memiliki tujuh komponen utama,

yaitu kontruktivisme, inkuiri, bertanya, masyarakat belajar, pemodelan,

refleksi, penilaian autentik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: SKRIPSI - USD

16

a. Konstruktivisme (Construktivisme)

Konstruktivisme merupakan landasan filosofi pendekatan CTL

yang menyatakan bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi

sedikit, yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas atau sempit.

Strategi pemerolehan pengetahuan lebih diutamakan dibandingkan dengan

seberapa banyak siswa mengingat pengetahuan. Konsep konstruktivisme

menuntut siswa untuk dapat membangun arti dari pengalaman baru pada

pengetahuan tertentu.

Priyatni (2002: 2) menyebutkan bahwa pembelajaran yang berciri

konstruktivisme menekankan terbangunnya pemahaman sendiri secara

aktif, kreatif, dan produktif dari pengalaman atau pengetahuan terdahulu

dan dari pengalaman belajar yang bermakna. Siswa perlu dibiasakan untuk

memecahkan masalah, menemukan sesuatu yang berguna bagi dirinya, dan

bergelut dengan ide-ide. Siswa harus mengonstruksikan pengetahuan

dibenak mereka sendiri.

b. Inkuiri (inquiry)

Inkuiri merupakan bagian inti dari kegiatan pembelajaran berbasis

kontekstual. Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa

diharapkan bukan hasil mengingat seperangkat fakta-fakta, tetapi hasil dari

menemukan sendiri. Guru harus selalu merancang kegiatan yang merujuk

pada kegiatan menemukan, apapun materinya. Inkuiri adalah siklus proses

dalam membangun pengetahuan yang bermula dari melakukan observasi,

bertanya, investigasi, analisis, kemudian membangun teori atau konsep.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: SKRIPSI - USD

17

Inkuiri diawali dengan pengamatan untuk memahami konsep atau

fenomena dan dilanjutkan dengan melaksanakan kegiatan bermakna untuk

menghasilkan temuan. Priyatni (2002: 2) menjelaskan bahwa inkuiri

dimulai dari kegiatan mengamati, bertanya, mengajukan dugaan sementara

(hipotesis), mengumpulkan data, dan merumuskan teori sebagai kegiatan

terakhir.

c. Bertanya (Questioning)

Pengetahuan yang dimiliki seseorang, selalu bermula dari

“bertanya”. Bertanya merupakan strategi utama yang berbasis kontekstual.

Bertanya dalam pembelajaran yang dipandang sebagai kegiatan guru untuk

mendorong, membimbing dan menilai kemampuan berpikir siswa. Bagi

siswa, kegiatan bertanya merupakan bagian terpenting dalam

melaksanakan pembelajaran yang berbasis inkuiri, yaitu menggali

informasi, mengkonfirmasikan apa yang sudah diketahui, dan mengarahkan

perhatian pada aspek yang belum diketahuinya. Hampir semua aktivitas

belajar dapat menerapkan questioning (bertanya) antara siswa dengan

siswa, antara guru dengan siswa, antara guru dengan siswa, antara siswa

dengan orang lain dan sebagainya. Aktivitas bertanya juga ditemukan

ketika siswa berdiskusi, bekerja dalam kelompok, ketika menemui

kesulitan, ketika mengamati dan sebagainya. Kegiatan tersebut akan

menumbuhkan dorongan untuk bertanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: SKRIPSI - USD

18

d. Masyarakat Belajar (leaning Community)

Konsep masyarakat belajar menyarankan agar hasil pembelajaran

diperoleh dari kerja sama dengan orang lain. Hasil belajar yang diperoleh

dari sharing antar teman, antar kelompok, dan antar yang tahu ke yang

belum tahu. Dalam kelas CTL, guru disarankan selalu melaksanakan

pembelajaran dalam kelompok-kelompok belajar.

e. Permodelan (modeling)

Dalam sebuah pembelajaran keterampilan atau pengetahuan

tertentu ada model yang biasa ditiru oleh siswanya, misalnya guru

memodelingkan langkah-langkah cara menggunakan koran dengan

demontrasi sebelum siswanya melakukan suatu tugas tertentu. Dalam

pembelajaran kontekstual, guru bukan satu-satunya model. Pemodelan

dapat dirancang dengan melibatkan siswa.

f. Refleksi (Reflection)

Refleksi adalah cara berpikir tentang apa yang baru dipelajari atau

berpikir ke belakang tentang apa yang sedah kita lakukan dimasa lalu.

Refleksi merupakan respons terhadap kejadian, aktivitas, atau pengetahuan

yang baru diterima. Kunci dari semua itu adalah bagaimana pengetahuan

itu memang mengendap dibenak siswa. Siswa mencatatat apa yang sudah

dipelajari dan bagaimana merasakan ide-ide baru.

g. Penilaian Autentik (Authentic Assessment)

Assessment adalah proses pengumpulan berbagai data yang bisa

memberikan gambaran perkembangan belajar siswa. Gambaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: SKRIPSI - USD

19

perkembangan siswa perlu diketahui oleh guru agar bisa memastikan

bahwa siswa mengalami proses pembelajaran dengan benar. Apabila data

yang dikumpulkan guru mengidentifikasikan bahwa siswa mengalami

kemacetan dalam belajar. Penilaian autentik menilai pengetahuan dan

keterampilan (performance) yang memperoleh siswa.

Secara umum dapat disimpulkan bahwa pendekatan CTL adalah

pendekatan yang digunakan untuk membuat peserta didik menjadi aktif

dalam kegiatan belajar mengajar. Pendekatan ini didasarkan pada situasi

maupun latar belakang dalam proses belajar mengajar. Pembelajaran yang

menggunakan pendekatan CTL diawali dengan langkah-langkah

pengamatan terhadap cara belajar siswa. Berdasarkan uraian diatas dapat

disusun dalam bentuk tabel sebagai berikut.

Tabel 2.1

Langkah-langkah Pembelajaran Pendekatan CTL

Langkah- langkah Aktivitas guru dan siswa

1. Fase 1: kontruktivisme

(Cotructivisme)

a. Siswa diajak untuk aktif dalam pengatahuan

yang sudah ada.

b. Siswa pemerolehan pengetahuan baru,

Pemahaman, dan pengetahuan.

c. Menerapkan pengetahuan dan pengalaman

yang diperoleh;

2. Fase 2: Menemukan

(Inquiry)

a. Siswa menemukan fakta dan opini masalah

dalam teks iklan .

b. Siswa diajak untuk berpikir kritis dan

memecakan masalah yang terdapat dalam

Iklan pada surat kabar.

c. Siswa menjelaskan hasil yang dipikirkan

menurut pendapatnya sendiri.

3. Fase 3: Bertanya

(Questioning ) a. Siswa didorong untuk mengungkapkan

informasi yang terdapat dalam iklan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: SKRIPSI - USD

20

b. Siswa diberi kesempatan untuk menganalisis

suatu kejadian yang terdapat dalam iklan pada

surat kabar.

4. Fase 4: Masyarakat

belajar (Leaning

Community)

a. Siswa diminta untuk membentuk kelompok

kecil yang terdiri dari 4 orang anggota.

b. Dalam kelompok kecil, siswa diberi

kesempatan untuk mendiskusikan dengan

teman tentang iklan yang telah dibaca.

c. Siswa berkesempatan untuk mengungkapkan

pemasalahan yang mereka alami saat

membaca secara lisan disertai bukti dari teks

iklan.

5. Fase 5: Permodelan

(Modeling)

a. Siswa didorong untuk membaca Iklan

dengan mendatangkan lakon dengan bentuk

barang yang diiklankan.

b. Siswa membaca Iklan dari surat kabar secara

langsung.

6. Fase 6: Refleksi

(Reflekstion)

a. Siswa dan guru melakukan refleksi selama

pelajaran berlangsung.

b. Guru memberikan penguatan dan motivasi

yang berkaitan dengan pembelajaran yang

telah dilakukan.

7. Fase 7: Penilaian nyata

(Authentic

Assessment)

Siswa diberi lembar LKS untuk megerjakan

tugas.

Sebuah kelas dikatakan menggunakan pendekatan CTL jika

menerapkan ketujuh prinsip tersebut dalam pembelajarannya. CTL dapat

diterapkan dalam kurikulum apa saja, bidang studi apa saja, dan kelas yang

bagaimanapun keadaannya (Depdiknas, 2002 dalam Triyanto 2009: 111).

Secara garis besar langkah-langkah penerapan CTL dalam kelas yaitu (1)

kembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan

cara bekerja sendiri, menemukan sendiri, dan mengonstruksi sendiri,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: SKRIPSI - USD

21

menemukan sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya. (2)

Laksanakan sejauh mungkin kegiatan inquiri untuk semua topik. (3)

Kembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya. (4) Ciptakan

masyarakat belajar (belajar dalam kelompok-kelompok). (5) Hadirnya

modal sebagai contoh pembelajaran. (6) Lakukan refleksi di akhir

pertemuan. (7) Lakukan pernilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara.

2.3.3 Model CTL Bahasa Indonesia

Desain pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia berdasarkan

pendekatan CTL dirancang berdasarkan komponen-komponen

pembelajaran pada umumnya. Yang membedakan adalah asumsi-asumsi

teoretis yang dipakai sebagai dasar untuk melaksanakan pembelajaran

(Pranowo 2014: 229). Pendekatan kontekstual beramsumsi bahwa konteks

alami tempat pembelajaran merupakan pijakan utama dalam pembelajaran

dengan memperhatikan komponen pembelajaran. Dalam desain

pembelajaran yang pertama harus diperhatikan pemilihan materi

pembelajaran bahasa Indonesia harus memiliki materi yang tidak jauh dari

lingkungan hidup pembelajar. Materi dapat dikembangkan secara tematis,

misalnya materi yang bertema “lingkungan Hidup” dapat dipakai sebagai

pijakan untuk mengajarkan menyimak, membaca, maupun menulis. Materi

pembelajaran harus dikemas dalam bentuk prolem solving (pemecahan

masalah) sehingga memungkinkan pembelajar diperkenalkan dengan aneka

ragam konteks kehidupan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: SKRIPSI - USD

22

2.3.4 Penerapan Contextual Teaching and Learning dalam

Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia

Pembelajaran bahasa Indonesia bertujuan menanamkan bekal

keterampilan berbahasa dan bersastra Indonesia bukan hanya memberikan

pengetahuan. Pembelajaran bahasa Indonesia harus dibuat semenarik

mungkin agar siswa antusias mengikuti proses belajar mengajar.

Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia menghendaki sebuah proses

pragmatik, bukan teoritik belaka.

Pembelajaran yang memanfaatkan CTL sangat diperlukan.

Menurut Endraswara (2003: 58) pendekatan kontekstual memang cukup

strategis karena menghendaki (1) terhayati fakta yang dipelajari, (2)

permasalahan yang akan dipelajari harus jelas, terarah, rinci, (3)

pragmatika materi harus mengacu pada pemanfaatan secara konkret, dan

(4) memerlukan belajar kooperatif dan mandiri. Pedekatan CTL dapat

diterapkan dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia pada empat

aspek keterampilan yaitu membaca, berbicara, mendengarkan, dan menulis

baik dari segi berbahasa maupun bersastra.

Pada penelitian ini peneliti lebih mendalam tentang penerapan

membaca, kerena peneliti ingin melihat sejauh mana keterampilan

membaca kritis siswa di SMP. Selanjutnya penerapan CTL dalam

pembelajaran membaca menurut Komaruddin (2005: 21) adalah mengeja

atau melafalkan apa yang tertulis atau melihat serta memahami isi dari apa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: SKRIPSI - USD

23

yang tertulis (dengan melisankan atau hanya dalam hati). Dalam

pembelajaran membaca, guru dapat menciptakan masyarakat belajar di

kelas. Masyarakat belajar berfungsi sebagai wadah bertukar pikiran,

bertukar informasi, tanya jawab tentang berbagai permasalahan belajar

yang dihadapi, dan pada akhirnya dicari solusi tentang permasalahan

tersebut. Guru seharusnya menjadi model yang mendemonstrasikan teknik

membaca yang baik di kelas. Guru juga harus memonitor pemahaman

siswa. Guru harus seimbang baik posisinya sebagai pendamping siswa

maupun pengembang keterampilan siswa dalam pemahaman bacaan.

2.4 Pendekatan Pembelajaran Konvensional

Pendekatan pembelajaran konvensional atau konservatif saat ini adalah

pendekatan pembelajaran yang paling banyak dikritik. Namun pendekatan

pembelajaran ini pula yang paling disukai oleh para guru. Sebagaimana

dikatakan oleh Philip R. Wallace (dalamTriyanto 2009: 111) tentang

Pendekatan konservatif, pendekatan konvensional memandang bahwa proses

pembelajaran yang dilakukan sebagaimana umumnya guru mengajarkan

materi kepada siswanya. Guru mentransfer ilmu pengetahuan kepada siswa,

sedangkan siswa lebih banyak sebagai penerima.

Menurut Philip R. Wallace (dalam Triyanto 2009: 111). ) pendekatan

pembelajaran dikatakan sebagai pendekatan pembelajaran yang konservatif

apabila mempunyai ciri-ciri sebagai berikut (a) otoritas seorang guru lebih

diutamakan dan berperan sebagai contoh bagi murid-muridnya, (b) perhatian

kepada masing-masing individu atau minat siswa sangat kecil, (c)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: SKRIPSI - USD

24

pembelajaran di sekolah lebih banyak dilihat sebagai persiapan akan masa

depan, bukan sebagai peningkatan kompetensi siswa di saat ini. (d) penekanan

yang mendasar adalah pada bagaimana pengetahuan dapat diserap oleh siswa

dan penguasaan pengetahuan tersebutlah yang menjadi tolok ukur

keberhasilan tujuan, sementara pengembangan potensi siswa diabaikan.

Menurut Ujang Sukandi (2003) mendeskripsikan bahwa pendekatan

konvensional ditandai dengan guru mengajar lebih banyak mengajarkan

tentang konsep-konsep bukan kompetensi, tujuannya adalah siswa mengetahui

sesuatu bukan mampu untuk melakukan sesuatu, dan pada saat proses

pembelajaran siswa lebih banyak mendengarkan. Di sini terlihat bahwa

pendekatan konvensional yang dimaksud adalah proses pembelajaran yang

lebih banyak didominasi gurunya sebagai “transfer” ilmu, sementara siswa

lebih pasif sebagai “penerima” ilmu.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka pendekatan konvensional dapat

dimaknai sebagai pendekatan pembelajaran yang lebih banyak berpusat pada

guru, komunikasi lebih banyak satu arah dari guru ke siswa, metode

pembelajaran lebih banyak menggunakan ceramah dan demonstrasi, dan

materi pembelajaran lebih pada penguasaan konsep-konsep bukan kompetensi.

Sumber belajar dalam pendekatan pembelajaran konvensional lebih

banyak berupa informasi verbal yang diperoleh dari buku dan penjelasan guru

atau ahli. Sumber inilah yang sangat mempengaruhi proses belajar siswa. Oleh

karena itu, sumber belajar (informasi) harus tersusun secara sistematis

mengikuti urutan dari komponen-komponen yang kecil ke besar dan biasanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: SKRIPSI - USD

25

bersifat deduktif. Oleh sebab itu, pembelajaran diartikulasikan menjadi tujuan

yang berupa prilaku yang berkesinambungan. Apa yang terjadi selama proses

belajar dan pembelajaran jauh dari upaya untuk terjadinya pemahaman. Siswa

dituntut untuk menunjukkan kemampuan menghafal dan menguasai potongan-

potongan informasi sebagai prasyarat untuk mempelajari keterampilan-

keterampilan yang lebih kompleks. Artinya bahwa siswa yang telah

mempelajari pengetahuan dasar tertentu, maka siswa diharapakan akan dapat

menggabungkan sub-sub pengetahauan tersebut untuk menampilkan prilaku

(hasil) belajar yang lebih kompleks.

2.5 Membaca

Membaca menurut Nurhadi (2016: 2) menyatakan bahwa kegiatan memaami

makna yang terdapat dalam tulisan. Berikut ini definisi membaca menurut para

ahli membaca adalah sebuah proses berpikir yang termasuk didalamnya meliputi

mengartikan, menafsirkan, dan menerapkan ide dari suatu lambang menurut

Carter dan menurut Carol Membaca adalah dua tingkat proses dari penerjemahan

dan pemahaman pengarang menulis pesan berupa kode (tulisan) dan membaca

mengartikan kode. Dari kedua para ahli di atas dapat disimpulan membaca

merupakan suatu kegiatan yang memahami, mengartikan, menafsirkan ide pokok

berupa kata-kata yang tertulis dan melibatkan gerak mata, penglihatan dan

pengalaman pembaca itu sendiri.

2.5.1 Tujuan Membaca

Dalam berbagai kegiatan kita sehari-hari ternyata semua memiliki

tujuan yang hendak dicapai, kegiatan tersebut tidak terlepas dari membaca.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: SKRIPSI - USD

26

Tujuan utama membaca adalah untuk mencari serta memperoleh informasi,

mencakup isi, memahami makna bacaan. Berikut ini tujuan dari membaca

untuk menentukan atau mengetahui penemuan-penemuan yang telah

dilakukan oleh tokoh, apa saja yang telah dibuat oleh tokoh, apa yang terjadi

pada tokoh khusus, atau untuk mengetahui solusi tentang masalah pada tokoh.

Membaca seperti itu disebut membaca untuk memperoleh fakta-fakta.

Membaca untuk menemukan serta mengetahui apa yang tidak biasa, tidak

wajar mengenai suatu seesorang tokoh, apa yang berkesan dalam cerita

tersebut. Membaca seperti itu disebut membaca pengekelompokan atau

klasifikasi.

Berbeda dengan Tarigan, Rahim, (2008: 11) dalam macam-macam

tujuan membaca yaitu kesenangan, menyempurnakan membaca nyaring,

menggunakan strategi tertentu, memperbaharui pengetahuannya tentang suatu

topik, mengaitkan informasi yang baru dengan informasi yang telah diketahui,

memperoleh informasi untuk laporan lisan atau tertulis, mengkonfirmasikan

atau menolak prediksi, menampilkan suatu eksperimen atau mengaplikasikan

informasi yang diperoleh dari suatu teks dalam cara lain dan mempelajari

tentang struktur teks dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang spesifik.

2.5.2 Aspek-aspek Membaca

Setelah dijelaskan bahwa membaca merupakan suatu keterampilan

yang kompleks yang melibatkan serangkaian keterampilan. Secara garis besar,

membaca memiliki dua aspek penting yaitu yang pertama keterampilan yang

bersifat mekanis yang dapat dianggap berada pada urutan yang rendah. Aspek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: SKRIPSI - USD

27

ini mencakup (1) pengenalan bentuk huruf, (2) pengenalan unsur fonem,

morfem, kata, frasa, klausa, kalimat, (3) pengenalan pola ejaan dan bunyi, (4)

kecepatan membaca bertaraf lambat. Kedua Keterampilan yang bersifat

pemahaman yang dianggap berada pada urutan yang lebih tinggi. Aspek ini

mencakup, memahami pengertian sederhana, memahami makna yang

terkandung dalam bacaan, evaluasi isi dari bacaan, kecepatan membaca yang

fleksibel yang mudah disesuaikan dengan keadaan.

2.5.3 Membaca kritis

Membaca kritis adalah kegiatan membaca yang dilakukan secara

bijaksana, penuh tenggang hati, mendalam, evaluatif, analitis, dan bukan

hanya mencari kesalahan (Albert dalam Tarigan, 2008: 92). Sementara itu,

Agustina (2008: 124) mengemukan bahwa membaca kritis adalah membaca

yang bertujuan untuk mengetahui fakta-fakta yang terdapat dalam bacaan

kemudian memberikan penilaian terhadap fakta itu. Berdasarkan pengertian

ini, metode membaca kritis adalah serangkaian upaya yang dilakukan

pembaca guna mampu memahami makna tersurat dan tersirat yang

terkandung dalam sebuah bacaan untuk selanjutnya mampu memberikan

respons dan evaluasi atas makna dan ide yang disusun penulis dalam teksnya.

Pembaca tidak hanya sekedar menyerap masalah yang ada, tetapi ia

bersama penulis berpikir tentang masalah yang dibahas. Membaca kritis

berarti harus membaca secara analisis dengan penilaian. Dalam membaca

kritis pembaca harus terbuka terhadap gagasan orang lain. Pembaca

harus mengikuti pikiran penulis secara tepat, akurat dan kritis. Akurat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: SKRIPSI - USD

28

artinya dalam hubungan relevansi, membedakan yang relevan dan yang tidak

relevan atau tidak benar. Kritis berarti menerima pikiran penulis dengan dasar

yang baik, logis, benar atau menurut realitas. Karena dalam membaca kritis

membaca akan menganalisis, membandingkan dan menilai.

Kemampuan seseorang mengkritisi sesuatu didasari oleh pemahaman,

tanpa pemahaman tindakan mungkin orang tersebut mampu memberikan

respons apa lagi memberikan masukan atau kristis atas kelebihan dan

kelemahan hal tersebut. Untuk mampu mengritisi bacaan seseorang pembaca

harus terlebih dahulu memahami bacaan tersebut. Memiliki kemampuan

membaca kritis merupakan salah satu syarat harus dipenuhi agar pembaca

dikatakan sebagai pembaca yang efektif. Pembaca harus memiliki skemata

yang baik atas wacana yang dibacanya. Skemata ini akan membantu pembaca

untuk mengevaluasi keontentikan materi bacaan yang dibacanya. Dalam

membaca kritis tidak sebatas membaca makna yang terkandung dalam dalam

baris-baris bacaan, tetapi pembaca untuk menghasilkan sebuah keputusan dan

penilaian yang tersaji dalam bacaan.

2.5.3.1 Tahap Metode Membaca Kritis

Membaca kritis dilaksanakan dengan menempuh tiga tahap (1)

membaca baris, (2) membaca antarbaris, (3) dan membaca di belakang

baris. Membaca baris artinya membaca harus memahami isi bacaan

secara menyeluruh. Membaca antarbaris artinya pembaca harus

memahami maksud penulis yang tercemin dalam wacana yang

ditulisnya. Hal ini berarti pembaca harus mampu menggali lebih jauh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: SKRIPSI - USD

29

pemahaman atas makna bacaan sampai pada ditemukannya berbagai

maksud pengarang menulis teks tersebut. Membaca dibalik baris

artinya pembaca harus mampu mengambarkan generalisasi isi bacaan

dan mampu membuat evaluasi atas isi bacaan tersebut berdasarkan

skemata yang dimilikinya. Berdasarkan tahap membaca kritis tersebut,

tahapan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode

membaca kritis adalah sebagai berikut:

a. Tahap Prabaca Kritis

Dalam tahap prabaca ini pembaca harus memperhatikan tahap-

tahapannya, yang pertama mempersiapkan bahan bacaan, guru

mempersiapkan wacana yang akan dibaca siswa. Selanjutnya, guru

secara sepintas mempekenalkan wacana tersebut. Kedua guru

mendemontrasikan kemampuan membaca kritis pada tahap ini, guru

memilih wacana pendek dalam melakukan kegiatan membaca kritis.

Pada tahap akhir guru membaca hasil generalisasi dan interprestasinya

terhadap isi bacaan serta mengemukakan kelemaha-kelemahan yang

terkandung dalam wacana tersebut. Ketiga menyusun hipotesis, pada

tahap ini siswa disarankan untuk menyusun hipotesis terhadap wacana

yang telah diperkenakan guru. Beberapa hipotesis ini akan digunakan

siswa sebagai panduan dan tujuan membaca kritis yang dilakukannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: SKRIPSI - USD

30

b. Tahap Membaca Kritis

Pada tahap membaca, pembaca diharapkan untuk memperhatikan

tahap-tahapannya. Tahapan membaca sebagai berikut (1) membaca

baris siswa membaca wacana dengan teknik membaca dalam hati.

Tujuan membaca yang dilakukan adalah untuk memahami isi bacaan

melalui pengumpulan sejumlah fakta-fakta yang disajikan penulis.

Siswa lebih lanjut harus mampu membedakan antara fakta dan opini

penulis. (2) Membaca antarbaris, berdasarkan fakta dan opini penulis

yang telah ditemukan pada tahap sebelumnya siswa menentukan

maksud dan tujuan penulis. Siswa harus mampu merumuskan apa

yang dimaksud penulis dalam teks yang ditulisnya. (3) Membaca

dibalik baris, pada tahap ini siswa mempertimbangkan fakta dan opini

yang disajikan penulis. Beberapa kelemahan opini yang dikemukaan

penulis berdasarkan fakta yang telah dialaminya. Selanjutnya siswa

membuat generalisasi dan intepretasi atas isi bacaan dan diakhiri

dengan memberikan evaluasi atas ide penulis.

c. Tahap Pascabaca Kritis

Tahap membaca pascabaca, ada dua tahapan diantaranya yang

pertama membuktikan hipotesis, pada tahap ini siswa membandingkan

hipotesis yang disusunnya dengan generalisasi, interpretasi, dan

evaluasi yang dihasilkannya setelah proses membaca. Kedua menulis

kreatif, pada tahap akhir siswa menuliskan ide baru yang diperolehnya

dalam wacana dan bandingan dengan wacana yang disusun pengarang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: SKRIPSI - USD

31

2.5.3.2 Indikator Membaca Kritis

Dalam meningkatkan sikap kritis terhadap bacaan tidak datang

dengan sendirinya. Hal ini perlu latihan yang berkesinambungan

peneliti membuat tes keterampilan membaca kritis terdiri atas tiga

indikator yakni (1) Menjelaskan pengertian dan cara membaca kritis,

(2) Menganalisis fakta dan opini dalam teks iklan di surat kabar

dengan membaca kritis, (3) Mengkritisi isi iklan yang terdapat dalam

surat kabar.

2.6 Fakta dan Opini

Fakta adalah hal atau peristiwa yang benar-benar terjadi (Suyono, 2004:

8). Fakta menurut KBBI adalah hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan

kenyataan, sesuatu yang benar-benar ada atau terjadi. Dari dua pengertian tersebut

dapat saya simpulkan bahwa fakta sesuatu peristiwa yang nyata dan benar terjadi

pada saat itu juga. Opini menurut KBBI adalah pendapat, pikiran, dan pendirian.

Sifat dari opini adalah subjektif. Hal ini dikarenakan bahwa opini merupakan

tanggapan tentang suatu hal. Intinya, opini itu adalah penilaian terhadap fakta.

Menurut Nurhadi (2003: 7) pendapat adalah mengungkapkan sesuatu secara

subjektif, berdasarkan pemikiran pribadi, kebenarannya kadang tidak dapat

dibuktikan. Dapat disimpulkan bahwa pendapat atau pandangan tentang sesuatu

itu bersifat subjektif.

2.7 Iklan

Iklan adalah bentuk komunikasi dari seseorang, intansi, atau pengusaha yang

digunakan untuk menyampaikan informasi secara menarik agar khalayak ramai tertarik

untuk menggunakan produk yang iklan ramai tertarikm untuk menggunakan produk yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: SKRIPSI - USD

32

diiklankan. (Sumber: buku Bahasa dan Sastra Indonesia 3 SMP, KTSP). Iklan dapat

juga sebagai pemberitahuan kepada khalayak mengenai barang atau jasa yang

dijual, dipasang di dalam media massa seperti surat kabar dan majalah atau di

tempat-tempat umum. Ada bermacam-macam jenis iklan, misalnya iklan baris,

iklan kolom, dan iklan keluarga.

Iklan dapat kita temukan di media cetak maupun di media elektronika

(radio). Hampir semua majalah menyediakan ruang untuk memuat iklan. Setiap

hari ada saja orang, lembaga, atau perusahaan yang memasang iklan untuk

berbagai keperluan. Dengan demikian setiap hari kita akan dapat menemukan

informasi baru berupa penawaran produk, jasa, lowongan kerja atau informasi

yang lain dalam kolom iklan.

Hal ini dapat disimpulkan bahwa iklan sebagai bentuk komunikasi antara

pemasang iklan dengan pelanggan atau dengan pembaca dapat dijalin melalui

media iklan. Oleh sebab itu, pembaca dapat mencermati fakta dan opini yang

terdapat dalam iklan di surat kabar.

2.8 Pelaksanaan Pembelajaran Membaca Kritis dengan Pendekatan CTL

Peran guru dalam pengajaran membaca dengan pendekatan CTL tidak

hanya memberikan tugas membaca dan menilai apa yang dibaca, tetapi lebih

penting adalah membimbing siswa dalam proses membaca kritis. Adapun ciri-ciri

pengajaran keterampilan membaca kritis dengan pendekatan CTL. (1) membaca

kritis selalu melibatkan tingkat berpikir kritis, (2) pembaca tidak langsung

menyetujui atau menerima pendapat pengarang, (3) ingin selalu mencari

kebenaran, (4) selalu terlibat dengan permasalahan-permasalahan gagasan utama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: SKRIPSI - USD

33

dalam sebuah wacana atau bacaan, (5) keterampilan untuk menyimpulkan bacaan

yang telah dibacanya, (6) menemukan maksud dan tujuan penulis melalui tulisan,

(7) melakukan prediksi terhadap bacaan yang telah dibacanya, (8) membedakan

antara fakta dan opini dalam sebuah wacana, (9) keterampilan menemukan dan

membedakan antara realitas dan fantasi dalam bacaan.

Kemampuan seperti seperti diatas mungkin dikembangkan hanya dengan

latihan menguasai kaidah bahasa dan kosakata dalam bentuk kalimat. Penulis

yang baik menyadari benar kondisi pembaca. Pengetahuaan yang cukup luas yang

diperoleh dari kegiatan membaca akan memberikan sumbangan positif pada

pengembangan kemampuan menulis. Karena pandangan atau penilaian seseorang

dengan yang lainnya selalu berbeda.

2.9 Pelaksanaan Pembelajaran dengan Pendekatan Konvensional

Pengajaran keterampilan membaca dengan pendekatan konvensional

ditekankan pada hasil berupa tulisan teks iklan yang memuat fakta dan opini yang

telah jadi. Para siswa pratikan membaca, mereka tidak mempelajari cara membaca

kritis. Menurut para ahli sampai saat ini pengajaran keterampilan dalam bahasa

Indonesia dengan ciri-ciri seperti itu: (1) pertanyaan yang dijawab dan dibuat

kreatif yang spesifik diberikan oleh guru, (2) guru yang sedikit atau tidak

memberikan pelajaran, siswa diharapkan untuk menjawab pertanyaan membuat

sebaik mungkin, (3) fokusnya pada hasil tulisan yang sudah jadi, (4) siswa

membuat untuk guru dan kurang merasa memiliki tulisan sendiri, (5) guru

merupakan pembaca utama, (6) hanya sedikit atau tidak ada kerjasama, (7) siswa

menulis draf tunggal dan harus memusatkan pada isi sekaligus segi mekanisme

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: SKRIPSI - USD

34

(ejaan atau tata bahasa), (8) siswa dituntut untuk menghasilkan tulisan yang benar

dari kesalahan, (9) guru memberi tugas menulis dan menilai jika tulisan sudah

jadi, (10) siswa menyesaikan tulisan dalam waktu satu jam pelajaran (11) guru

menilai kualitas tulisan setelah tulisan setelah tulisan selesai dibuat.

Dengan ciri-ciri tersebut,biasanya guru memulai pelajaran ini dengan

memberikan topik tulisan dan setelah siswa mengerjakan selama satu jam

pelajaran, guru mengumpulkan pekerjaan siswa untuk menilai. Dengan strategi

seperti ini biasanya hanya sedikit siswa yang menghasilkan tulisan yang baik.

Beberapa siswa hanya menghasilkan tulisan yang kuang baik. Dalam kondisi

semacam ini siswa tidak mempelajari cara membaca kritis. Mereka dihadapkan

pada tugas yang sulit yang harus mereka selesaikan tanpa memperoleh penjelasan

mengenai cara mengatasi kesulitan yang mereka hadapi.

2.10 Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir adalah suatu skema atau diagram yang menjelaskan alur

jalannya sebuah penelitian. Sugiono (2014: 91) memaparkan “kerangka berpikir

menjelaskan secara teoritis menghubungkan antara variabel yang akan diteliti”.

Pendidikan sangatlah penting dalam kehidupan, guru menjadi salah satu peran

penting dalam pendidikan. Selain menjadi pengajar, guru juga berperan sebagai

fasilitator bagi peserta didik di kelas. Seorang guru harus bisa menciptakan

suasana yang baik dan menyenangkan saat proses belajar mengajar agar tercipta

kondisi yang membuat peserta didik nyaman saat menerima pembelajaran.

Membaca kritis memiliki tujuan untuk melatih dan mengembangkan

kemampuan peserta didik. Kesulitan siswa dalam kemampuan membaca kritis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: SKRIPSI - USD

35

fakta dan opini iklan di surat kabar membuat peneliti ingin melakukan penelitian

terhadap pembelajaran tersebut yang sudah tercantum dalam Kompetensi Dasar

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) kelas IX SMP. Dalam penelitian

ini, peneliti ingin menjadikan bahasa Indonesia sebagai pelajaran yang

mengasyikan melalui pendekatan kontekstual.

Pengetahuan siswa yang sudah dimiliki dapat diterapkan dalam pembelajaran

di dalam kelas. Oleh karena itu, peneliti menggunakan pembelajaran kontekstual

(Contextual Teaching and Learning) sebagai pendekatan yang digunakan dalam

pembelajaran bahasa Indonesia. Bagi peneliti, pembelajaran menggunakan

pendekatan kontekstual dirasa pas bagi pelajaran bahasa Indonesia karena dekat

situasi nyata siswa, sehingga siswa dengan mudah menyerap materi yang

disampaikan oleh guru. Diharapkan materi yang dirasa abstrak menjadi nyata

sehingga siswa mampu mencapai standar yang tinggi. Selain itu, hasil belajar

yang diperoleh mampu menjadi pengetahuan dasar bagi siswa sehingga proses

transfer pengetahuan dari guru menjadi lebih optimal.

Peneliti ingin memberikan pembelajaran bahasa Indonesia yang dirancang

dengan sedemikian rupa mampu memberikan hasil yang baik kepada siswa.

Mengingat keterampilan membaca, khususnya dalam menemukan fakta dan opini

masih dirasa kurang optimal, peneliti ingin mengimplementasikan pendekatan

kontekstual dalam menemukan fakta dan opini, khususnya melalui tajuk rencana.

Peneliti berharap dengan digunakannya pendekatan kontekstual dalam

kemampuan membaca kritis fakta dan opini melalui teks iklan untuk siswa kelas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: SKRIPSI - USD

36

IX SMP Kanisius Pakem, Sleman, Yogyakarta mengalami perubahan. Adapun

skema kerangka berpikir.

Skema kerangka berpikir

Pendekatan

Konvensional

Pembelajaran membaca Kritis

fakta dan opini dalam teks

iklan di Surat Kabar

(kelompok kontrol)

Pembelajaran membaca Kritis

fakta dan opini dalam teks iklan

di Surat Kabar (kelompok

eksperimen)

Pendekatan kontekstual

Ada atau tidak perbedaan hasil belajar

siswa antara yang menggunakan

pendekatan pembelajaran kontekstual

dengan pendekatan konvensional yang

digunakan guru.

Pendekatan Pembelajaran Bahasa Indonesia

Dibandingkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: SKRIPSI - USD

37

2.11 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan teori pembelajaran dan hasil penelitian yang telah dipaparkan

pada latar belakang penelitian adalah efektivitas pendekatan Contextual

Teaching And Leaning (CTL) afektif diterapkan dalam pembelajaran

membaca kritis teks iklan di surat kabar siswa kelas IX SMP Kanisius

Pakem, Sleman, Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: SKRIPSI - USD

38

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

kuantitatif karena data-data berupa angka-angka dan dianalisis menggunakan

statistik. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

penelitian eksperimen semu karena metode yang digunkan untuk mencari

pengaruh perlakuan (treatment) terhadap yang lain dalam kondisi yang

dikendalikan (Sugiyano, 2011: 72).

3.2 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini termasuk dalam penelitian eksperimen semu. Bentuk

penelitian ini banyak digunakan dalam bidang pendidikan. Penelitian eksperimen

semu dilakukan untuk menguji hipotesis untuk melihat ada tidaknya pengaruh

suatu perlakuan bila dibandingkan dengan pengaruh perlakuan lain yang

mengontrol variabelnya disesuaikan dengan kondisi yang ada (situational).

Karena dalam penelitian ini akan diadakan kegiatan percobaan untuk meneliti

apakah pendekatan CTL memiliki keafektifan untuk meningkatkan kemampuan

membaca kritis dengan melihat kedua kelompok. Dua kelompok tersebut yaitu

kelompok membaca dengan menggunakan pendekatan CTL dan kelompok yang

satunya dengan menggunakan metode guru. Dengan demikian, penelitian ini

memiliki sifat penelitian yang dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat dari

satu pelaku (Buanawati 2004:21).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: SKRIPSI - USD

39

Tabel 3.1

Desain kelompok kontrol dan kelompok eksperimen

Kelompok control Komponen Kelompok

IXA Kelas IXB

20 siswa Jumlah siswa 20 siswa

Metode guru Perlakuan pembelajaran Metode CTL

Berikut desain non-equivalent control group design

Kelompok Pre-tes perlakukan Pos-tes

Eksperimen O1 X1 O2

Control O3 X2 O4

Keterangan:

O1 : Nilai pretest sebelum diberi perlakuan dengan pendekatan CTL

O2 : Nilai postest setelah diberi perlakuan dengan pendekatan CTL

X1 :Perlakuan yang dilakukan peneliti dengan menggunakan

pendekatan CTL

X 2 : Perlakuan yang dilakukan peneliti dengan menggunakan metode

guru

O3 : Nilai pretest sebelum diberi perlakuan dengan metode guru

O4 : Nilai postest setelah diberi perlakuan dengan metode guru

Berikut non-equivalent control group design kelompok kontrol dan

kelompok eksperimen

Kelompok Pretes Perlakuan Posttes

Eksperimen Kelas IXA Pendekatan CTL

dalam membaca

Kritis

Kelas IXA

Kontrol Kelas IXB Metode Guru dalam

membaca

Kelas IXB

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011:80). Sampel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: SKRIPSI - USD

40

adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut

(Sugiyono, 2011: 81). Dalam penentuan sampel penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan teknik random sampling yaitu pengambilan sampel yang

memberikan kesempatan sama kepada anggota populasi untuk menjadi sampel

penelitian (Sugiyono, 2011: 122).

3.2.1 Populasi Penelitian

Populasi dari penelitian ini adalah kelas IX SMP Kanisius Pakem,

Sleman Yogyakarta berjumlah 40 siswa. Subjek dari penelitian ini adalah

seluruh kelas IX SMP Kanisius Pakem, Sleman, Yogyakarta yang terbagi

menjadi 2 kelas yaitu kelas A dan kelas B.

3.2.2 Sampel Penelitian

Berdasarkan populasi yang telah disetujui oleh peneliti, maka dalam

hal ini sampel yang akan digunakan untuk penelitian adalah kelas IX. Di

dalam kelas terdapat 40 siswa dan tidak diambil secara acak. Kemudian

seluruh sampel tersebut dikenai pretest untuk menentukan kelompok

treatment, variabel data. Variabel penelitian adalah objek yang diteliti dan

dipelajari kemudian ditarik kesimpulan atau apa yang menjadi titik pusat

suatu penelitian (Sugiyono 2011: 38). Terdapat dua variabel dalam penelitian

ini, yaitu:

a. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pendekatan contextual teaching

and learning (CTL).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: SKRIPSI - USD

41

b. Variabel terikat dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah

kemampuan membaca kritis fakta dan opini teks iklan di surat kabar pada

siswa kelas IX SMP Kanisius Pakem, Sleman, Yogyakarta.

3.4 Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan seperangkat kondisi yang

berbeda-beda antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok

ekperimen memberikan perlakukan berupa pendekatan CTL sedangkan kelompok

kontrol diberi perlakuan pendekatan tradisional. Selanjutnya pengamatan dalam

penelitian ini dilakukan dalam uji coba instrumen, pre-test dan post-test .

sehubung dengan hal ini penelitian dilakukan dengan beberapa tahap sebagai

berikut:

3.4.1 Tahap Pertama, Pra- Eksperimen

Sebelum melaksanakan tindakan, peneliti terlebih dahulu harus

melakukan observasi pada guru yang mengajar di dalam kelas. Pada tahap

ini dilakukan tes awal berupa tes mengkritisi teks iklan mencari fakta dan

opini yang terdapat pada teks iklan dengan tujuan untuk mengetahui

kemampuan membaca (iklan) awal siswa. Sebelum diberi perlakuan dan

pemeriksaan terhadap hal-hal yang mungkin akan mempengaruhi hasil

penelitian. Pemeriksaan ini dilakukan terhadap 40 sampel penelitian ( 20

siswa kelas eksperimen dan 20 kelas kontrol) yaitu pada variabel nilai

bahasa Indonesia siswa. Hal ini dilakukan untuk pemadanan antara kelas

eksperimen dan kelas kontrol. Dengan demikian kelas eksperimen dan kelas

kontrol berangkat dari keadaan yang sama sehingga apabila terjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: SKRIPSI - USD

42

perbedaan aspek menulis dan membaca itu karena semata-mata pengaruh

treatment.

3.4.2 Tahap kedua, Eksperimen

Tahap kedua dari penelitian ini kedua kelompok diberi pretes maka

diberi perlakuan atau treatment dengan mengajar siswa kelas IX A dan IX

B, menggunakan instrumen yang telah diuji validasi dan reabilitasnya.

Tahap ini bertujuan mendapatkan data penelitian. Peneliti

mengimplementasikan pendekatan CTL dalam kelas IX pada kegiatan

membaca kritis, dan menggunakan metode guru dalam kelas IX. Dalam

penelitian ini, treatment atau ekperimen dilakukan sebanyak 4 kali, 2 kali

dengan menerapkan metode guru, dan 2 kali dengan menerapkan model

contextual teaching and learning. Waktu yang diberikan dari setiap

kegiatan 2 x 45 menit.

3.4.3 Tahap Ketiga, Post-Eksperimen

Tahap ketiga ini adalah pasca eksperimen sekaligus tahap terakhir

dalam penelitian. Tahap ini diberikan tes akhir (postest) dengan

menggunakan materi yang berbeda pada waktu tes awal (pretes).

Pemberian postes dimaksudkan untuk melihat pencapaian peserta didik

dalam membaca kritis teks iklan dalam surat kabar setelah diberi perlakuan

dengan menggunakan pendekatan contextual teaching and learning.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes dalam bentuk

pertanyaan pilihan ganda dan esai untuk menjawab dan mengkritisi sebuah teks

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: SKRIPSI - USD

43

iklan dari surat kabar yang ditunjukan siswa kelas IX SMP Kanisius Pakem,

Sleman, Yogyakarta. Hasil kemampuan membaca kritis dihitung menggunakan

ITK (Indeks Tingkat Kesulitan) dan hasil wawancara menggunakan deskritif.

3.5.1 Observasi

Observasi menurut Hadi (dalam Sugiyono, 2014: 145)

mengemukakan bahwa observasi merupakan suatu proses yang kompleks,

suatu proses yang tersusun dari berbagai biologis dan psikologis, sehingga

observasi tidak hanya dilakukan pada makhluk hidup, melainkan juga pada

objek alam yang lainnya. Observasi ini dilakukan untuk mengetahui

seberapa jauh penerapan pendekatan contextual teaching and learning

dalam kemampuan membaca kritis teks iklan di surat kabar.

Observasi yang dilakukan adalah observasi langsung, yang mana

observasi dilakukan secara langsung terhadap objek yang diselidiki.

Observasi langsung dilakukan dengan mengamati aktivitas guru ketika

mengajar di kelas dan mengamati aktivitas siswa ketika belajar di kelas,

sehingga peneliti mengetahui karakteristik siswa yang akan diteliti.

a. Lembar Observasi Aktivitas Guru

Lembar observasi ini mengetahui gambaran pelaksanaan

tindakan guru dalam pembelajaran bahasa Indonesia di kelas

dengan menerapkan pendekatan contextual teaching and

learning (CTL).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: SKRIPSI - USD

44

b. Lembar Observasi Aktivitas Siswa

Lembar observasi ini mengetahui gambaran pelaksanaan

tindakan siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia di kelas

dengan menerapkan pendekatan contextual teaching and

learning (CTL).

3.5.2 Wawancara

Teknik analisis pengumpulan data wawancara yang akan dilakukan

dengan menggali informasi. Wawancara dilakukan dengan bebas

terpimpin, dipihak lain, responden diberi kebebasan untuk mennjawab

berbagai pertanyaan sesuai dengan pendapatnya dengan dibatasi oleh

ketentuan- ketentuan yang dibuat oleh pewawancara, dan keadaan itu ada

kemiripan dengan pengisian angket terbuka (Nurgiantoro 2013:96).

Penelitian akan mewawancarai siswa dengan pertanyaan yang sudah

disiapkan peneliti. Namun, siswa dapat menceritakan apapun yang

dirasakan sesuai dengan pertanyaan yang diajukan.

Wawancara yang dilakukan pun tidak hanya digunakan untuk

menggali informasi, nanun juga melihat sejauh mana kemampuan

kebahasaan siswa. Siswa mengaku sering membaca akan terlihat pada saat

ia berbicara karena kosakata yang dimiliki nilai tinggi dalam tes

kemampuan membaca.

3.5.3 Tes

Teknik analisis data dengan tingkat kesulitan soal (item

difficulty) adalah pernyataan tentang seberapa mudah dan sulit butir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: SKRIPSI - USD

45

bagi peserta didik yang yang dikenai pengukuran (Oller, 1979: 246

dalam Nurgiantoro, 2003: 194) Teknik pengumpulan data untuk

kelompok eksperimen, yaitu mengkritisi dengan mencari fakta dan

opini yang terdapat dalam teks iklan dan membuat teks iklan

berdasarkan pendekatan CTL. Sedangkan kelompok kontrol mengisi

pertanyan dengan pendekatan tradisional atau metode guru dengan

tema yang sama. Adapun tes yang akan dilakukan peneliti sebagai

berikut:

a. Prates

Prates merupakan tes yang dilakukan untuk mengetahui

pengetahuan dan kemampuan awal siswa tentang teks iklan di surat kabar.

Pada prates ini siswa diminta membaca teks iklan untuk mengetahui

kemampuan awal siswa dalam membaca teks iklan. Dengan perlakuan tes

ini dapat diketahui sejauh mana keterampilan membaca kritis teks iklan

sebelum diimplementasikannya pendekatan contextual teaching and

learning (CTL).

b. Pascates

Pascates merupakan tes yang diberikan setelah akhir

pembelajaran. Tujuan dari tes ini adalah untuk mengetahui dan

mengidentifikasi sejauh mana penerapan pendekatan contextual

teaching and learning (CTL) terhadap kemampuan membaca kritis

teks iklan fakta dan opini di surat kabar. Dibawah ini ketentuan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: SKRIPSI - USD

46

harus diperhatikan siswa dalam mengerjakan pertanyaan yang

mencari fakta dan opini dari teks iklan di surat kabar.

1. Siswa yang terdiri atas dua kelompok mengerjakan tes dalam bentuk

soal pilihan ganda dan esai yang sama. Siswa kelompok kontrol

yaitu siswa kelas IX SMP Kanisius Pakem Yogyakarta menjawab

pertanyaan pilihan ganda dan esai dari teks iklan di surat kabar yang

sudah disediakan.

2. Semua siswa kelompok kontrol dan kelompok eksperimen harus

menjawab pertanyaan dan membuat iklan sesuai dengan topik yang

ditentukan.

3. Pertanyaan soal pilihan ganda dan esai sudah dibuat di kertas folio

bergaris yang sudah disediakan.

4. Waktu yang disediakan 90 menit dan dikerjakan di dalam kelas.

5. Siswa diawasi oleh guru dan peneliti.

3.6 Instrumen penelitian

3.6.1 Pengembangan Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian eksperimen ini adalah

soal tes pilihan ganda dan soal tes uraian membaca. Soal yang digunakan

berupa soal-soal tentang materi pokok yang terdapat dalam teks iklan.

Instrumen disusun berdasarkan Taksonomi Bloom.

3.6.2 Uji Validitas Istrumen

Validitas instrumen disebut juga kesahihan alat tes. Kesahihan alat

tes ini menunjuk pada pengertian apakah tes ini dapat mengukur apa yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: SKRIPSI - USD

47

akan diukur (Nurgiyantoro, 2009: 338). Dalam penelitian ini instrumen

disusun berdasarkan pada validitas isi dan validitas konstruk.

a. Validitas Isi

Validitas konstruk, di pihak lain, mempertanyakan apakah butir-butir

pertanyaan dalam instrumen itu telah sesuai dengan konsep keilmuan yang

bersangkutan (Nurgiyantoro, 2009: 339). Instrumen yang digunakan untuk

mengetes kemampuan membaca kritis teks iklan di surat kabar pada siswa

kelas IX SMP Kanisius Pakem, Sleman, Yogyakarta adalah butir soal yang

mencerminkan kemampuan membaca kritis. Instrumen terlebih dahulu

diuji cobakan pada kelas lain yang tidak dijadikan sampel. Instrumen

penelitian berupa tes berbentuk uraian.

b. Validitas Konstruk

Validitas konstruk, dipihak lain, mempertanyakan apakah butur-butir

pertanyaan dalam instrumen itu telah sesuai dengan konsep keilmuan yang

bersangkutan dalam buku (Nugiyantoro 2009: 339). Instrumen ini yang

digunakan untuk mengetes kemampuan membaca kritis teks iklan peserta

didik kelas IX SMP Kanisius Pakem, Sleman Yogyakarta. Intrumen

terlebih dahulu diujicobakan pada kelas lain yang tidak dijadikan sampel.

Instrumen penelitian berupa tes berbentuk pilihan ganda dan uraian.

3.6.3 Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

Reliabilitas menunjukan pada pengertian apakah sebuah instrumen

dapat mengukur suatu yang diukur secara konsisten dari waktu ke waktu

dalam buku (Nurgiantoro, 2009: 341). Uji reliabilitas instrumen dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: SKRIPSI - USD

48

penelitian ini menggunakan rumus Alpha Cronbach. Pengujian tingkat

kepercayaan tes dilakukan dengan membandingkan nilai butir-butir soal.

Jika butir-butir tes itu menunjukan tingginya tingkat kesesuaian (degree of

agreement), maka tes tersebut akurat atau mengukur secara konsisten.

3.7 Teknik Analisis Data

Langkah selanjutnya setelah pengumpulan data adalah teknik analisis data.

Data dikumpulkan secara bertahap akan dianalisis dan diinterpretasi. Proses

analisis dimulai dengan pengolahan data dari data mentah hingga menjadi data

yang lebih halus dan lebih memiliki nilai atau disebut dengan infomasi penilaian

atau kesimpulan. Penelitian kuantitatif dapat dianalisis dari dua sudut pendekatan,

yaitu analisis kuantitatif deskriptif dan analisis kuantitatif inferensial. Berdasarkan

namanya, deksriptif hanya mendeskripsikan keadaan suatu gejala yang telah

direkam` melalui alat ukur kemudian diubah sesuai dengan fungsinya.

Hasil data tersebut selanjutnya dipaparkan dalam bentuk angka-angka

sehingga memberikan suatu kesan lebih mudah ditangkap maknanya oleh

siapapun yang membutuhkan informasi mengenai keberadaan gejala tersebut.

Dengan demikian hasil pengolahan data statistik hanya sampai pada tahap

deskripsi, belum pada tahap menyeluruh. Dengan kata lain, statistika deskriptif

adalah statistika yang mempunyai tugas mengorganisasi dan menganalisis data

angka, agar dapat memberikan gambaran secara teratur, ringkas dan jelas,

mengenai suatu hal, peristiwa keadaan, sehingga dapat ditarik pengertian atau

makna tertentu (Nurgiyantoro, 2014: 147).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: SKRIPSI - USD

49

Berdasarkan penjelasan di atas, maka peneliti menjatuhkan pilihan untuk

kegiatan penelitian yang akan dilakukan nanti adalah teknik analisis data statistika

deskriptif. Analisis data dilakukan setelah menentukan kriteria perhitungan yang

sudah ditetapkan, maka hasilnya akan dihitung dengan menggunakan model

Penelitian Acuan Patokan (PAP) tipe I. Peneliti telah menentukan batas

penguasaan bahan pengajaran atau kompetensi minimal yang dianggap dapat

meluluskan (passing grade) dari keseluruhan bahan yakni 65% yang diberi nilai

cukup. Jadi, passing grade terletak pada persentil 65. Persentil 65 ini merupakan

persentil maksimal. Persentil maksimal yaitu passing grade pada persentil 65

dianggap sebagai batas penguasaan kompetensi minimal yang sangat tinggi

(Masidjo, 2010).

Tabel 3.2

PAP Tipe I Tingkat Kemampuan Membaca kritis Teks Iklan

Tingkat

Penguasaan

Kompetensi

Nilai

Huruf Keterangan

90%-100% A Sangat mahir

80%-89% B Mahir

65%-79% C Cukup Mahir

55%-64% D Tidak Mahir

<55% E Sangat Tidak Mahir

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang yang

dikatakan mahir jika tingkat keterampilan membaca kritis teks iklan siswa berada

pada 65%-100% atau siswa dikatakan mahir keterampilan menulis teks

argumentasinya apabila siswa tersebut mendapat skor minimal C atau cukup

mahir. Langkah-langkah untuk mengelola skor mentah untuk menentukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: SKRIPSI - USD

50

efektivitas membedakan fakta dan opini teks iklan di surat kabar dalam

kemampuan membaca kritis hasil tes atau lembar tes dikumpulkan untuk dinilai.

Kriteria penilaian yang digunakan peneliti untuk menentukan skor yang diperoleh

siswa pada instrumen pertama untuk 30 soal masing-masing soal skornya 1 jadi

jumlah skornya 30, dan instrumen yang kedua untuk 5 soal masing-masing

skornya 4 jadi jumlah skornya 20.

Tabel 3.3

Rubrik Penilian kemampuan Membaca Kritis Fakta dan Opini Teks

Iklan

Nomor

Jumlah

soal

Bobot

nilai

Skor

Ideal

Nilai maksimal

Urut Soal

1 1-30 30 1 30

2 1-5 5 20 20

Jumlah 35 100

3.7.1 Penerapan Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunkan uji-T.

Penggunaan teknik analisis ini dimaksud untuk menguji perbedaan

kemampuan membaca kritis teks iklan di surat kabar antara kelompuk

eksperimen yang digunakan pendekatan CTL dan kelompok kontrol yang

tidak menggunakan pendekatan. Analisis data untuk uji hipotesis ini

dilakukan dengan membandingkan nilai pasca tes kelas kontrol dan pasca

tes kelas eksperimen menggunakan uji-T pada SPSS 16. Pengujian

hipotesis dilakukan dengan teknik uji statistik yang cocok dengan distribusi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: SKRIPSI - USD

51

data yang diperoleh. Proses pengujian hipotesis akan meliputi uji

normalitas dan uji homogenitas varians sebagai syarat untuk menggunakan

statistic parametric, dan dengan menggunakan uji-T.

3.7.2 Persyaratan Analisis Data

Menurut Arikunto (2006: 307), ada dua asumsi yang harus dipenuhi

bila menggunakan analisis uji-T, yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas berfungsi untuk mengkaji normal atau tidaknya

sebaran data penelitian. Uji normalitas dalam penelitian ini

dilakukan terhadap nilai membaca kritis teks iklan, baik pada

kelompok eksperimen maupun pada kelompok kontrol. Pada

penelitian ini data diasumsikan berdistribusi normal atau tidak.

Perhitungannya dibuktikan menggunakan uji One-Sample

Kolomogorov-Sminorv pada program SPSS 16. Langkah-langkah

melakukan uji normalitas dengan menggunaka One-Sample

Kolomogorov-Sminorv Test adalah sebagai berikut:

1) memasukkan nama data pada variable view;

2) memasukkan data-data yang akan dihitung;

3) memilih menu Analyze, pilih Non-parametric test;

4) memilih 1-Sample K-S;

5) setelah itu memunculkan kotak dialog 1-Sample K-S Test,

memasukkan variable nama-nama yang muncul kedalam kotak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: SKRIPSI - USD

52

Test Variable List, lalu aktifkan normal pada pilihan Test

Distribution;

6) memilih Ok, maka hasilnya akan muncul pada jendela output.

Apabila hasil diperoleh pada Asymp. Sig. (2-tailed) >0,05 maka

data tersebut normal.

b. Uji Homogenitas Varian

Uji homogenitas varian ini bertuan untuk mengetahui apakah

kesamaan anatara kelompok menunjukan homogen atau tidak. Untuk menguji

homogenitas varian tersebut perlu dilakukan uji statistik (test of variance)

pada distribusi nilai kelompok-kelompok yang bersangkutan. Salah satu

teknik statistik yang digunakan untuk menjelaskan homogenitas kelompok

adalah dengan varian. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

homogen karena nilai signifikannya lebih besar dari 0,05. Hal ini dibuktikan

dengan uji homogenitas varian pada SPSS 16.

3.8 Uji-T (t-test)

Langkah yang dilakukan peneliti selanjutnya adalah uji-t setelah normalitas

dan homogenitas diketahui. Perhitungan uji-t dilakukan secara statistik

menggunakan uji parametrik dengan tipe uji Paired Sample t Test. Adapun

langkah-langkah untuk melakukan uji-T adalah sebagai berikut.

1) memasukkan nama data pada variable view;

2) memasukkan data-data yang akan dihitung pada data view;

3) memilih menu Analyze, pilih Compare Mean;

4) memilih Paired-Samples T-Test;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: SKRIPSI - USD

53

5) memuncul kotak dialog Paired Sample t-Test, lalu memasukkan

nama-nama data yang muncul ke kotak Test Variable;

6) memilih Ok, maka hasilnya akan muncul pada jendela output;

7) melihat pada table df untuk menentukan t table;

8) untuk melihat peningkatan tersebut, lihat pada table t dan Asymp.

Sig. (2-tailed), peningkatan terjadi apabila t hitung > t table dan

Asymp. Sig. (2-tailed) lebih besar dari 0,05.

3.9 Hipotesis Statistik

Berdasarkan teori pembelajaran dan hasil penelitian yang telah dipaparkan

pada latar belakang penelitian adalah penerapan pendekatan Contextual Teaching

And Leaning (CTL) afektif diterapkan dalam kemampuan membaca kritis teks

iklan di surat kabar siswa kelas IX SMP Kanisius Pakem, Sleman, Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: SKRIPSI - USD

54

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini dipaparkan mengenai deskripsi pelaksanaan, analisis data,

pembahasan data, perbandingan dengan penelitian terdahulu, dan uji hipotesis.

Penelitian yang kan diuraikan meliputi data yang diperoleh melalui tes yang

dilaksanakan pada tes awal (pre test) dan tes akhir (post test). Data tes disajikan

dalam bentuk data kuantitatif dengan penyajian dalam bentuk grafik, diagram,

tabel, dan analisis.

4.1 Gambaran Umum Sekolah

Sekolah tempat penelitian adalah SMP Kanisius Pakem, Sleman,

Yogyakarta. SMP kanisius pakem terletak di jalan Sukunan, Pakembinangun,

Pakem, Sleman Telp. 0274 897709. SMP kanisius Pakem, Sleman, Yogyakarta

memiliki visi dan misi untuk dicapai siswa lulusan Kanisius Pakem.

4.1.1 Visi SMP Kanisius Pakem

Terwujudnya hasil belajar siswa SMP Kanisius Pakem menjadi anak

Indonesia agar cerdas, berkarakter, peduli terhadap sesama dan lingkungan.

Visi dari SMP Kanisius Pakem mempunyai indikator sebagai unggul dalam

bersikap berdasarkan nilai-nilai cinta kasih, unggul dalam disiplin, kepatuhan

tata tertib, bekerja dan belajar, dan unggul dalam lomba Kesenian.

4.1.2 Misi SMP Kanisius Pakem

Misi SMP Kanisius Pakem adalah “Menyelenggarakan pendidikan

Sekolah Dasar dan Menengah yang berkualitas berlandaskan Paradikma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: SKRIPSI - USD

55

Pedagogi Reflektif (PPR) dan mengoptimalkan sumber daya bersama mitra

strategis”. Dengan nilai-nilai Kanisius :

1. Mengacu indikator Visi 1.a tentang “Unggul dalam bersikap

berdasarkan nilai-nilai cinta kasih” antara lain:

a. Proses belajar mengajar selalu diawali dan diakhiri dengan salam,

sapa, dan berdoa bersama.

b. Melaksanakan aksi sosial ke panti asuhan dan kemasyarakatan.

c. Mengikuti serta berperan aktif dalam kegiatan religiositas.

2. Mengacu indikator Visi 1.b tentang: “Unggul dalam disiplin,

kepatuhan tata tertib, bekerja dan belajar “, antara lain:

a. Setiap hari Senin serta hari besar Nasional selalu melaksanakan

upacara bendera serta apel pagi dengan tertib.

b. KBM selalu dimulai tepat pukul 07.00 WIB.

c. Guru dan peserta didik melaksanakan piket kelas dan PKS.

d. Guru dan peserta didik menaati dan melaksanakan tata tertib

sekolah.

e. Melakukan kegiatan kepramukaan.

3. Mengacu indikator Visi 1.c tentang: “ Unggul dalam kesenian “, antara

lain:

a. Melaksanakan pembentukan kelompok paduan suara, seni tari, dan

karawitan.

b. Melaksanakan pelatihan kelompok paduan suara, seni tari, dan

karawitan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: SKRIPSI - USD

56

c. Mengikut sertakan kelompok paduan suara, seni tari, dan karawitan

di berbagai lomba sejenis pada berbagai tingkat.

d. Mengadakan pentas seni.

4. Mengacu indikator Visi 1.d tentang: “Unggul dalam lomba Olah

Raga”, antara lain:

a. Melaksanakan pembentukan kelompok bola voli, bulutangkis,

tenis meja, futsal, sepak bola mini, bola basket, dan atletik.

b. Melaksanakan pelatihan kelompok bola voli, bulutangkis, tenis

meja, futsal, sepak bola mini, bola basket, dan atletik.

c. Mengikutsertakan kelompok bola voli, bulutangkis, tenis meja,

futsal, sepak bola mini, bola basket, dan atletik di berbagai lomba

sejenis pada berbagai tingkat.

5. Mengacu indikator Visi 1.g tentang: “Unggul dalam pemandu acara,

pidato, debat, dan cerdas cermat dalam Bahasa Jawa, Indonesia,

Inggris” antara lain:

a. Melaksanakan pembentukan kelompok pemandu acara, pidato,

debat, dan cerdas cermat dalam Bahasa Jawa, Indonesia, Inggris.

b. Melaksanakan pelatihan pemandu acara, pidato, debat, dan cerdas

cermat dalam Bahasa Jawa, Indonesia, Inggris.

c. Mengikutsertakan kelompok pemandu acara, pidato, debat, dan

cerdas cermat dalam Bahasa Jawa, Indonesia, Inggris di berbagai

lomba sejenis pada berbagai tingkat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: SKRIPSI - USD

57

6. Mengacu indikator Visi 1.h tentang: “Unggul dalam bidang

Jurnalistik” antara lain:

a. Melaksanakan pembentukan kelompok Jurnalistik.

b. Melaksanakan pelatihan Jurnalistik.

c. Mengikutsertakan kelompok Jurnalistik dalam bidang

kejurnalistikan.

7. Mengacu indikator Visi 1.j tentang: “Unggul dalam nilai Ujian

Nasional dan daya saing masuk jenjang pendidikan yang lebih tinggi”

antara lain:

a. Melaksanakan tambahan waktu KBM.

b. Melaksanakan pendalaman materi Ujian Nasional.

c. Melaksanakan pendampingan/ bimbingan karir.

8. Mengacu indikator Visi 1.k tentang: “Unggul dalam jiwa wiraswasta

dan pertanian” antara lain:

a. Pembentukan pengurus Koperasi Siswa.

b. Melaksanakan piket jaga Koperasi Siswa.

c. Mengolah dan mengelola lahan pertanian.

(Sumber : SMP Kanisius Pakem)

Berdasarkan visi dan misi sekolah SMP Kanisius Pakem, peneliti

mengkaitkan dengan penelitiannya pendekatan kontekstual sudah tercantum

dalam misi sekolah. Pendekatan kontekstual diharapkan efektif dalam proses

belajar, sehingga siswa dapat nmengaitkan pengetahuan dengan situasi yang nyata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: SKRIPSI - USD

58

4.2 Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilakukan di SMP Kanisius Pakem, Sleman Yogyakarta.

Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IX yang terdiri dari

kelas IX A dan IX B. Objek dalam penelitian ini adalah penerapan

pendekatan Contextual Teaching and Learning pada keterampilan

membaca Kritis, khususnya membedakan fakta dan opini teks Iklan di kelas

eksperimen. Penelitian dilakukan pada semester 1 tahun pelajaran

2017/2018, yaitu bulan Agustus-September 2017.

Sebelum melakukan treatment peneliti meminta izin kepada pihak

sekolah untuk melakukan observasi pada dua kelas IX A dan IX B. Atas

pertimbangan guru Bahasa Indonesia di SMP Kanisius Pakem, Sleman

Yogyakarta. kelas IX yang diperbolehkan untuk diobservasi adalah IX A

dan B. Setelah itu peneliti dan Bu Bernadeta selaku guru Bahasa Indonesia

kelas IX A dijadikan kelas eksperimen atau yang diberikan treatment

sedangkan kelas IX B sebagai kelas kontrolnya.

Dari hasil wawancara tak terstruktur yang telah dilakukan oleh peneliti

dengan guru bahasa Indonesia kelas IX, peneliti mengetahui bahwa SMP

Kanisius Pakem, Sleman, Yogyakarta sebenarnya menggunakan kurikulum

KTSP.

Biasanya dalam mengajar pendekatan konvesional yang digunakan Bu

Bernadeta disesuaikan dengan kondisi siswa pada setiap pertemuan dan

materi pembelajaran yang diberikan. Umumnya, metode dan teknik yang

digunakan Bu Bernadeta, yaitu ceramah, diskusi, tanya jawab, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: SKRIPSI - USD

59

penugasan. Secara lengkap, implementasi Pendekatan CTL dalam

pembelajaran membaca kritis teks iklan bahasa Indonesia akan dijelaskan

peneliti pada bagian analisis dan pembahasan.

4.3 Data Penelitian

Penelitian dilakukan di SMP Kanisius Pakem tahun ajaran 2017/ 2018.

Kelas yang digunakan untuk menjadi sampel adalah kelas IX A sebagai kelas

Eksperimen dan IX B sebagai kelas kontrol. Masing-masing kelas berjumlah 20

siswa. Penelitian dilakukan sebanyak 4 kali, dua kali kelas eksperimen di kelas IX

A dan dua kali dikelas kontrol dikelas kontrol kelas IX B.

Penelitian menggunakan Penelitian eksperimen semu ini menggunakan desain

pretest-posttest kelompok kontrol yang non-ekuivalen (Non-equivalent Pretest-

Posttest Control Group Design). Desain penelitian pretest-posttest kelompok

kontrol yang nonekuivalen, yaitu jenis desain yang pada umumnya digunakan

pada awal penelitian dengan melakukan pengukuran terhadap variabel terikat

yang telah memiliki subjek. Setelah diberikan perlakuan, dilakukan pengukuran

terhadap variabel terikat dengan alat ukur yang sama. Desain penelitian ini tidak

menggunakan randomisasi. Jadi data tidak diacak, tetapi sudah ditentukan

sebelum penelitian. Dalam satu kelas terdapat 2 kelompok dengan kelompok

kontrol dan kelompok eksperimen. Pemberian perlakuan berdasarkan karakteristik

siswa.

Kelas eksperimen memberikan perlakuan dalam kelas dengan

mengimplementasikan metode guru pada kelas kontrol. Penelitian kelas kontrol

dan kelas eksperimen berdasarkan pada karakter kelas IX SMP Kanisius Pakem,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: SKRIPSI - USD

60

Sleman, Yogyakarta. Pada kedua kelas mendapat perlakuan pre-test dan post-test.

Perlakuan pre-test terhadap kedua kelas sama, tetapi pada post-test kelas

eksperimen menggunakan media video iklan “Shoppe” sedangkan kelas kontrol

tidak mendapat perlakuan.

Sebelum masuk ke dalam kedua kelas, peneliti melakukan wawancara berupa

kegiatan guru mengajar di dalam kelas, interaksi guru dan siswa di dalam kelas

dan kegiatan siswa di dalam kelas. Data penelitian penelitian yang didapat berupa

nilai hasil siswa dan hasil wawancara peneliti terhadap guru ketika mengajar di

kelas.

4.3.1 Data Hasil Pengamatan

Wawancara dilaksanakan di SMP Kanisius Pakem, Sleman,

Yogyakarta. Narasumber yang berhasil diwawancarai secara intensif

dengan nama menggunakan inisial, yaitu AD,BN,RD,TT,SD.Wawancara

dengan narasumber dengan inisial AD dilaksanakan pada hari Senin, 21

Agustus 2017 narasumber dengan inisial BN dilaksanakan pada hari kamis,

24 Agustus 2017 narasumber dengan inisial TT dan SD dilaksanakan pada

hari Jumat, 25 Agustus 2017 sedangkan narasumber dengan inisial SD dan

WP dilaksanakan pada hari Sabtu, 26 Agustus 2017. Data yang tidak

terungkap melalui wawancara, dilengkapi dengan data hasil observasi

langsung secara partisipatif yang dilakukan rentang waktu pada bulan

Februari sampai dengan April. Untuk memperkuat substansi data hasil

wawancara dan observasi, maka dilakukanlah penelusuran terhadap

dokumen dan arsip yang ada.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: SKRIPSI - USD

61

Peneliti diberikan kesempatan untuk melihat kegiatan guru mengajar

pada dua kelas, yaitu kelas IX A dan kelas IX B. Pengamatan pertama

dilakukan di kelas IX A kemudian pengamatan kedua dilakukan di kelas IX

B. Wawancara terhadap guru dilakukan untuk mengetahui cara

mengkomunikasikan tugas sehingga mudah dipahami siswa. Adapun

hasilnya adalah “Sebelum diberi tugas, saya terangkan terlebih dahulu,

kemudian ditanya sudah paham atau belum, jika belum saya ulang lagi

penjelasan saya. Setelah siswa benar-benar paham baru saya berikan contoh

soal yang dikerjakan oleh siswa sendiri. Baru setelah itu saya berikan tugas,

yang sering kali PR bahkan setiap kali pertemuan pasti saya beri PR. Begitu

caranya biar mudah dipahami siswa”. Sedangkan feedback yang diberikan

oleh Ibu RD adalah berupa uang sedangkan bagi yang tidak mengerjakan

tugas biasanya di hukum dengan mengerjakan tugas di bangku Ibu RD.

Biasanya dengan tugas yang diberikan siswa lebih paham terhadap

materi pelajaran bahasa Indonesia. Pembelajaran kali ini melanjutkan

materi tentang membaca intensif. Guru hanya membawa satu paket batuan

yang akan didemonstrasikan. Siswa membahas hasil diskusi. Guru

meminta perwakilan kelompok untuk membacakan hasil diskusi.

Pembahasan materi dilakukan dengan tanya jawab. Guru juga mengaitkan

materi dengan kehidupan nyata siswa. Pembelajaran diakhiri dengan

kesimpulan materi. Guru tidak memberikan soal evaluasi, hanya

memberikan PR. Kesimpulannya, pembelajaran sudah menggunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: SKRIPSI - USD

62

media, meskipun hanya didemonstrasikan. Materi yang dibahas terlalu

sedikit dan hanya melanjutkan materi dari pertemuan sebelumnya.

Dari hasil wawancara beberapa siswa menjawab suka cara Ibu RD.

memberikan tugas, lebih paham dan lain sebagainya. Soal yang sudah

dikoreksi pasti dikembalikan lagi dan selalu dibahas satu-persatu.

4.3.2 Data hasil Treatment

Peneliti melakukan penelitian sebanyak 4 kali pertemuan didua

kelas, setiap kelas dilaksanakan sebanyak 2 kali dalam kelas eksperimen

IXA dan kontrol kelas IX B. Pertemuan pada kelas Eksperimen IX A

metode yang digunakan peneliti mengimplementasi pendekatan

kontekstual dan kelas kontrol IX B menggunakan metode guru yang

biasanya digunakan guru bahasa Indonesia di kelas IX. Adapun jadwal

penelitian sebagai berikut.

Tabel 4.1

Jadwal mengajar kelas eksperimen dan kelas kontrol

No Materi Pembelajaran Tanggal Waktu

1 Membedakan antar

fakta dan opini dalam

teks iklan/surat kabar

melalui membaca

kritis

Rabu, 25

Oktober

2017

Jam pelajaran ke 7-

8 (11.40 - 13.00

WIB)

2 Membedakan antar

fakta dan opini dalam

teks iklan/surat kabar

melalui membaca

kritis

Kamis,26

Oktober

2017

Jam pelajaran 3-4

(08.20-09.15 WIB)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: SKRIPSI - USD

63

4.3.2.1 Data Hasil Perlakuan Kelas Kontrol dan Eksperimen

Pemahaman awal kelas kontrol dipaparkan melalui tabel untuk

mendeskripsikan dan memperjelas data yang diperoleh dari hasil

penelitian.

Data hasil treatment selanjutnya akan dijelaskan pada sub bab

analisis data dan pembahasan. Selain itu juga dijelaskan hasil

perbandingan menggunakan metode guru dan metode eksperimen yang

menggunakan pendekatan kontekstual.Setelah menggunakan perlakuan

kepada siswa , peneliti bisa melihat keefektivitas setelah menggunakan

pendekatan kontekstual terhadap kemampuan membaca kritis fakta dan

opini teks iklan.

3 Membekan fakta dan

opini melalui

pendekatan

Contextual Teaching

an leaning

Rabu, 1

November

2017

Jam pelajaran ke 7-

8 (11.40 - 13.00

WIB)

4 Membedakan fakta

dan opini melalui

pendekatan Contextual

Teaching an leaning

Sabtu, 1

November

2017

Jam pelajaran 2- 3

(07.40- 9.00 WIB)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: SKRIPSI - USD

64

Tabel 4.6

Nilai Tertinggi dan Terendah Pre-test dan Post-test Kelas Eksperimen Kontrol

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

Kopre 20 64.10 14.223 36 82

Kopo 20 69.90 9.369 54 82

Epre 20 75.10 8.885 62 92

Epo 20 76.80 7.606 62 92

Tabel di atas dapat dilihat nilai pre-test dan post-test kemampuan

membaca kritis siswa dapat dilihat dalam membedakan fakta dan opini teks iklan

di kelas IX A dari 20 siswa. Jika dilihat dari KKM SMP Kanisius Pakem, Sleman,

Yogyakarta yaitu 75. Ada salah satu siswa yang mendapat nilai terendah yaitu 62

dan yang tertinggi 92 pada nilai pre- test, sedangkan nilai post-test ada satu siswa

yang mendapat nilai rendah yaitu 62 dan satu siswa yang mendapat nilai tertinggi

yaitu 92. Adapun rata-rata nilai pre-test dari kelas IX A adalah 75. 10 dan nilai

post-test adalah 76.80. Nilai post-test yang didapat pada kelas IX A lebih tinggi

dibanding nilai pre-test sebelum mendapat perlakukan. Hal ini membuktikkan

bahwa perlakuan yang diberikan oleh peneliti berhasil saat sebelum memberi

perlakuan dan setelah memberi perlakuan pada kelas IX A.

Pada tabel di atas dapat dilihat nilai pre-test dan post-test kemampuan

siswa dapat dilihat dalam membedakan fakta dan opini teks iklan di kelas kontrol

IX B dari 20 siswa. Jika dilihat dari KKM SMP Kanisius Pakem, Sleman,

Yogyakarta yaitu 75. Ada salah satu siswa yang mendapat nilai rendah 36 dan

tertinggi 82 pada nilai pre-test, sedangkan nilai post-test ada satu siswa yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: SKRIPSI - USD

65

mendapat nilai rendah yaitu 58 dan satu siswa yang mendapat nilai tertinggi yaitu

82. Adapun rata-rata nilai pre-test dari kelas IX B adalah 64.10 dan nilai post-test

adalah 69.90.

Berdasarkan kedua tabel tersebut terdapat perbedaan nilai rata-rata yang

signifikan dalam kemampuan membaca kritis fakta dan opini pada teks iklan di

kelas IX A dan IX B. Perbedaan ini dapat pada kelas yang menggunakan

pendekatan Contextual Teaching an leaning dan tanpa menggunakan Contextual

Teaching an leaning. Apabila dibulatkan, maka rata-rata nilai kemampuan

membaca kritis fakta dan opini pada teks iklan di surat kabar siswa kelas IX A

yaitu 78 adalah kategori mampu pada nilai 78% dalam PAP tipe 1, sedangkan

rata-rata nilai kemampuan membaca kritis fakta dan opini teks iklan di surat kabar

kelas IX B 69 adalah kategori cukup mampu pada nilai 80% dalam PAP tipe 1.

Pemerolehan rata-rata nilai kemampuan membaca kritis fakta dan opini teks

iklan di surat kabar kelas IX B menunjukkan perubahan, namun tidak begitu

signifikan sesuai dengan kondisi awal. Oleh sebab itu, pendekatan kontekstual

efektif dalam implementasi pembelajaran membaca kritis fakta dan opini siswa

kelas IX SMP Kanisius Pakem Sleman, Yogyakarta karena selisih nilai rata-rata

antara pendekatan Contextual Teaching an leaning dengan metode guru sebesar

10 %. Data hasil pre-test dan post test kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol selanjutnya pre-test dan post test disajikan dalam bentuk diagram batang.

Berikut adalah diagram batang hasil pada kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol. Gambar diagram batang hasil pre-test dan post test kelompok eksperimen

dan kontrol.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: SKRIPSI - USD

66

Gambar Diagram 4.1

Nilai Mean Pretes dan Post Test kelas Ekperimen dan Kontrol

4.4 Deskriptif kegiatan

Kegiatan penelitian dilakukan sebanyak dua kali pada kelas ekperimen dua kali

dan dua kali pada kelas kontrol. Setiap pertemuan memiliki waktu 2 X 40 menit.

Kegiatan penelitian dideskripsikan sebagai berikut.

4.4.1 Pertemuan Pre-test Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Penelitian pertama dilakukan didua kelas berbeda di kelas ekperimen

yaitu kelas IX A dan kontrol kelas IX B. Pada kegiatan awal antara kelas

eksperimen dan kelas kontrol sama mengerjakan pre-test terlebih dahulu.

Dalam menggunakan pre-test bertujuan untuk melihat kemampuan membaca

55

60

65

70

75

80

Nilai Pre-test danPost-test Kelas

Eksperimen IX A

Nilai Pre-test danPost-test Kelompok

Kontrol IX B

Nilai rata- rata pretes dan pascates

pasca tes

pretes

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: SKRIPSI - USD

67

siswa khususnya membaca kritis dalam membedaakan fakta dan opin teks

iklan di surat kabar. Kelas kontrol, pada awal pembelajaran diberi ilustrasi

melalui sebuat pertanyaan “biasanya pada sebuah kejadian/ peristiwa apa

yang dilihat dari tempat pada saat itu terjadi. Apa yang dilihat?. Pada kelas

eksperimen hal yang dilakukan sebagai awal sebelum masuk kedalam inti

pembelajaran, kelas eksperimen untuk merangsang pengetauan siswa.

Peneliti menggunakan video iklan “shoppe” sebagai awalnya.

Pertemuan pertama untuk kelas ekperimen dan kontrol bertujuan

untuk memberi pengatahuan menegenai fakta dan opini yang pengertian dan

ciri-ciri fakta dan opini terdapat pada iklan. Kedua kelas dibuat secara

berkelompok supaya mereka mampu bertukar pikiran dalam menemukan

materi fakta dan opini mengenai hal yang mereka tidak ketahui. Pertemuan

awal berjalan dengan lancar tidak ada halangan dan respon siswa terhadap

peneliti juga baik. Dalam mengikuti pembelajaran mereka mau

mendengarkan instruksi peneliti, baik pada kelas eksperimen IX A dan kelas

Kontrol IX B.

4.4.2 Pertemuan Post Test Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Pertemuan kedua ini dilakukan pada kelas kontrol dan kelas

eksperimen. Pada pertemuan kedua siswa melakukan kegiatan yaitu

mengulas materi hari sebelumnya serta mengerjakan soal secara kelompok.

Pada kelas kontrol, pertemuan kedua siswa mempresentasikan hasil

pengamatan mereka berdasarkan teks yang sudah diberikan oleh peneliti.

Kelas eksperimen pada pertemuan kedua mengkritisi fakta dan opini secara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: SKRIPSI - USD

68

berkelompok. Setelah itu, mereka mengerjakan post-test untuk melihat

bagaimana kemampuan siswa dalam membaca antara kelas IX A dan kelas

IX B setelah sudah diberi perlakuan. Perlakuan atau treatment yang diberikan

kepada kelas eksperimen sebagai berikut:

a. Kontruktivisme

Peneliti memahami bahwa konstruktivisme merupakan dasar

pertimbangan dalam memilih bahan ajar. Bahan ajar yang digunakan harus

sesuai dengan kemampuan siswa dalam memproses informasi atau mengenai

pengetahuan baru yang mereka dapatkan. Siswa memperoleh pengetahuan

baru dan menerapkan dalam pengalaman yang diperoleh, peneliti

mengasumsikan bahwa materi yang diberikan kepada siswa tidak perlu terlalu

kompleks.

b. Inkuiri

Penerapan inkuiri digunakan pada proses pembelajaran dalam

pengimplementasikan materi. Pengetahuan dan keterampilan yang

diperoleh siswa diharapkan bukan hasil mengingat seperangkat fakta-

fakta, tetapi menemukan sendiri. Dalam pembelajaran, siswa diminta

untuk mencari, bertanya, berpikir kritis dalam memecahkan masalah yang

terdapat dalam iklan dan mengomunikasikan hasil observasi mereka

kemudian guru sebagai fasilitator bertugas memberikan penegasan

mengenai materi yang telah mereka cari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: SKRIPSI - USD

69

c. Bertanya

Dalam pembelajaran ini, peneliti sebelum menyampaikan informasi

terlebih dahulu memancing siswa agar mengaitkan pengetahunnya dengan

materi yang ada. Bagi siswa, kegiatan bertanya merupakan bagian terpenting

dalam melaksanakan pembelajaran mengkonfirmasi yang sudah diketahui

dan memperhatikan aspek yang belum diketahuinya. Tujuan dari kegiatan

bertanya adalah untuk menumbuhkan dorongan siswa untuk mamasuki materi

yang hendak disampaikan oleh peneliti.

d. Masyarakat belajar ( learning community)

Masyarakat dalam pendekatan konteksktual merupakan kegiatan yang

diharapkan bahwa siswa tidak hanya mendapat materi pembelajaran hanya

dari guru saja, melainkan dari berbagai kegiatan misalnya diskusi kelompok

antara yang tahu ke yang belum tahu. Penerapan masyarakat belajar dalam

pembelajaran membedakan fakta dan opini, peneliti membagi siswa menjadi

beberapa kelompok. kegiatan yang dilakukan di dalam kelompok adalah

berdiskusi dan tanya jawab dengan teman dalam rangka mengekspolorasi dan

mengonfirmasi pengetahun baru yang didapat.

e. Pemodelan

Pemodelan dalam pendekatan kontekstual ini adalah pemberian model

atau contoh. Pemodelan diberikan supaya siswa mengalami sendiri mengenai

materi yang akan diberikan, namun karena keterbatasan waktu yang ada

peneliti memberikan contoh dalam bentuk video. Video iklan “Shoppe”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: SKRIPSI - USD

70

f. Refleksi

Kegiatan refleksi merupakan tahap dimana siswa saling melengkapi

pengetahuannya lewat tanya jawab. Dalam kegiatan refleksi, peneliti

mengajukan berbagai pertanyaan sesuai dengan materi fakta dan opini yang

berguna untuk mengetahui hasil pencapaian pemahanan siswa. Misalnya

peneliti mengajukan pertanyaan “apa yang kalian ketahui tentang fakta dan

opini?” di dalam kelas, kemudian salah satu siswa menjawab sesuai dengan

pengetahuan yang ia dapat dan guru sebagai fasilitator bertugas mempertegas

jawaban dari siswa. Kegiatan di kelas dilakukan dengan santai, sehingga

materi dan pesan yang ingin disampaikan tersampaikan dengan baik dan

menjadi pengetahuan baru bagi siswa.

g. Penilaian Nyata/ otentik (authentic assesement)

Penilaian ini merupakan hal yang khas bagi pendekatan kontekstual.

Peneliti tidak hanya melakukan penilain materi saja, melainkan melakukan

penilaian afektif dan psikomotorik. Ketiga penilaian tersebut memiliki porsi

yang seimbang. Berikut pedoman penilaian authentic assesment yang peneliti

buat untuk pembelajaran membedakan fakta dan opini.

4.5 Analisis Data Kelas Kontrol dan Eksperimen

Penelitian ini diambil di SMP Kanisius Pakem, Sleman,Yogyakarta. Subjek

penelitian ialah seluruh siswa kelas IX SMP Kanisius Pakem, Sleman,

Yogyakarta tahun ajaran 2017/2018. Siswa kelas IX SMP Kanisius pakem,

Sleman,Yogyakarta terdiri dari dua kelas yaitu kelas IX A dan Kelas IX B setiap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: SKRIPSI - USD

71

kelas berjumlah 20 siswa. Kegiatan dilaksanakan melalui tes awal (pre test) dan

tes akhir (post test) berikut ini pelaksanaan setiap tes.

4.5.1 Data Hasil Pre-test Kelas Kontrol dan Eksperimen

Sebelum masuk ke dalam treatment, siswa diberikan pre-test terlebih

dahulu yang bertujuan untuk melihat perbedaan nilai yang didapat siswa

sebelum treatment dan sesudah treatment. Adapun nilai rata-rata pre-test yang

didapat siswa pada kelas kontrol dan eksperimen sebagai berikut.

Gambar Diagram 4.2

Nilai Pre-test Kelas Kontrol dan Eksperimen

Berdasarkan hasil diagram di atas, dapat dilihat bahwa nilai rata-rata

pre-test kelas eksperimen lebih baik dibanding dengan kelas kontrol. Adapun

KKM yang diberikan oleh SMP Kanisius Pakem, Sleman, Yogyakarta adalah

75. Dalam uji soal pre-test kelas kontrol, ada dua siswa yang mendapat nilai

terrendah yaitu nilai 36 dan ada dua siswa yang mendapat nilai tertinggi yaitu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: SKRIPSI - USD

72

nilai 82, sedangkan pada kelas eksperimen ada satu siswa yang mendapat nilai

terendah yaitu nilai 62 dan nilai tertinggi yaitu nilai 92 ada satu siswa juga.

4.5.2 Data Hasil Post-test Kelas Kontrol dan Eksperimen

Dari hasil post-test kelas kontrol setelah memberikan treatment kepada siswa,

krefektifan penggunaan pendekatan kontekstual terhadap kemampuan membaca

kritis fakta dan opini pada teks iklan dapat dilihat melalui hasil nilai yang didapat

siswa lewat tes post-test. Setelah data hasil membedakan fakta dan opini siswa

didapat, peneliti dapat melaksanakan olah data nilai yang diperoleh kelas IX B

dan kelas IX A SMP Kanisius Pakem, Sleman, Yogyakarta. Adapun rata-rata nilai

post-test yang diperoleh kelas kontrol dan eksperimen sebagai berikut.

Gambar Diagram 4.3

Nilai Post-test Kelas Kontrol dan Eksperimen

Nilai post-test yang didapat kelas kontrol, ada dua siswa yang mendapat nilai

terendah yaitu nilai 54 dan ada satu orang yang mendpat nilai tertinggi yaitu 82,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: SKRIPSI - USD

73

sedangkan nilai post-test kelas eksperimen ada dua siswa yang mendapat nilai

rendah yaitu nilai 62 dan satu siswa yang mendapat nilai tertinggi yaitu nilai 92.

Berdasarkan hasil data yang didapat mulai pre-test sampai post-test, ada

perbedaan yang signifikan yang dapat membuktikkan bahwa pendekatan

kontekstual efektif diterapkan dalam pendekatan CTL terhadap pembelajaran

membaca kritis fakta dan opini teks iklan. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai

post-test yang didapat kelas IX A lebih tinggi dibanding nilai pre-test sebelum

mendapat perlakukan. Perbedaan hasil nilai pre-test dan post-test menunjukkan

keberhasilan pendekatan kontekstual terhadap kemampuan membaca kritis fakta

dan opini teks iklan.

Selanjutnya untuk melihat perbedaan yang ada, data disajikan dalam bentuk

diagram di bawah ini.

Gambar Diagram 4.4

Perbedaan Nilai Pre-test dan Post-test kelas Kontrol dan Eksperimen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: SKRIPSI - USD

74

Berdasarkan nilai kedua diagram di atas, terdapat perbedaan nilai rata-rata

yang signifikan dalam membaca kritis fakta dan opini teks iklan antara siswa

kelas IX A dan kelas IX B. Perbedaan ini terdapat pada kelas yang menggunakan

pendekatan kontekstual dan kelas tanpa menggunakan pendekatan kontekstual.

Apabila dibulatkan, maka rata-rata nilai kemampuan membaca kritis fakta dan

opini teks iklan siswa kelas IX A yaitu 92 dengan kategori mampu pada nilai 92%

dalam PAP tipe 1, sedangkan rata-rata nilai kemampuan membaca kritis fakta dan

opini teks iklan kelas IX B 82 dengan kategori cukup mampu pada nilai 82%

dalam PAP tipe 1. Pemerolehan rata-rata nilai kemampuan membaca kritis fakta

dan opini kelas IX A menunjukkan perubahan, begitu signifikan sesuai dengan

kondisi awal. Oleh sebab itu, pendekatan kontekstual efektif dalam implementasi

pembelajaran membedakan fakta dan opini siswa kelas IX SMP Kanisius pakem,

Sleman, Yogyakarta karena selisih nilai rata-rata antara pendekatan kontekstual

dengan pendekatan tradisional yaitu sebesar 10%.

4.6 Analisis Normalitas dan Homogenitas Varian

Analisis data yang dilakukan untuk menguji hipotesis ini dengan

membandingkan nilai pre-test dan post-test kelas eksperimen menggunakan uji-t

pada SPSS 16. Pengujian hipotesis dilakukan dengan teknik uji statistik yang

cocok dengan data yang diperoleh. Proses pengujian hipotesis meliputi uji

normalitas dan uji homogenitas varian sebagai syarat untuk langkah selanjutnya

yaitu uji statistik parametrik dengan menggunkana uji-T. Langka-langkah

pengujian hipotesis sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: SKRIPSI - USD

75

4.6.1 Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah data yang diberikan

berasal dari populasi yang berdistributor normal atau tidak. Pada penelitain

ini, data diasumsikan secara normal. Pengujian normalitas menggunakan

program SPSS 16. Langkah-langkah melakukan uji normalitas menggunakan

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test menggunakan SPSS 16 yang pertama

dilakukan adalah memasukkan nama data yang akan dihitung pada variabel

view. Setelah semua data yang akan dihitung sudah dimasukkan, kemudian

klik data view. Klik Analyze, pilih Non-parametrict test, setelah itu pilih One-

Sample Kolmogorov-Smirnov sebagai langkah awal untuk menguji normalitas

data. Masukkan data berdasarkan variabel yang sudah ditentukan pada Test

Variable List, kemudian aktifkan kolom normal pada Test Distributor.

Langkah selanjutnya klik ok, maka hasilnya akan keluar pada jendela output.

Apabila hasil yang diperoleh pada Asymp. Sig. (2-tailed) ≥ 0,05 maka data

yang digunakan dinyatakan normal. Berikut hasil perhitungan uji normalitas

pre-test kelas kontrol dan pre-test eksperimen. Berikut penjabarannya:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: SKRIPSI - USD

76

Tabel 4.7

Uji Normalitas

Normalitas Pre-test Kelas Eksperimen

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

pre test

eksperimen

N 20

Normal Parametersa Mean 75.10

Std. Deviation 8.885

Most Extreme Differences Absolute .188

Positive .188

Negative -.090

Kolmogorov-Smirnov Z .840

Asymp. Sig. (2-tailed) .480

Tabel 4.8

Uji Normalitas

Normalitas Post-test Kelas Eksperimen

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

pascates

eksperimen

N 20

Normal Parametersa Mean 76.80

Std. Deviation 7.606

Most Extreme Differences Absolute .213

Positive .137

Negative -.213

Kolmogorov-Smirnov Z .951

Asymp. Sig. (2-tailed) .326

a. Test distribution is Normal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: SKRIPSI - USD

77

Pada tabel di atas menyatakan bahwa data berdistribusi normal (Asymp Sig >

0,05). Pada tabel 4.7 tertulis bahwa angka signifikansi uji Kolmogorov_Smirnov

pada pre-test kelas eksperimen menunjukkan angka Asymp.Sig 0,480. Hasil post-

test kelas eksperimen berdistribusi normal jika (Asymp.Sig > 0,05). Pada tabel 4.8

tertulis bahwa angka signifikansi uji Kolmogorov_Smirnov Asymp.Sig 0,326

berarti Asymp.Sig > 0,05 menunjukkan data berdistribusi normal. Berdasarkan

data tabel angka signifikansi uji Kolmogorov_Smirnov Asymp.Sig pre-test kelas

eksperimen 0,480 > 0,05 dan Asymp.Sig post-test kelas eksperimen 0,326 > 0,05.

Nilai pre-test kelas eksperimen menunjukkan data yang normal.

Tabel 4.9

Uji Normalitas

Normalitas pre-test Kelas Kontrol

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Prates kontrol

N 20

Normal Parametersa Mean 64.10

Std. Deviation 14.223

Most Extreme Differences Absolute .249

Positive .114

Negative -.249

Kolmogorov-Smirnov Z 1.112

Asymp. Sig. (2-tailed) .169

a. Test distribution is Normal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: SKRIPSI - USD

78

Tabel 4.10

Uji Normalitas

Normalitas post-test Kelas Kontrol

Tabel di atas menyatakan bahwa data berdistribusi normal (Asymp Sig >

0,05). Pada tabel 4.10 tertulis bahwa angka signifikansi uji Kolmogorov_Smirnov

pada post-test kelas kontrol menunjukkan angka Asymp.Sig 0,065. Hasil pre-test

kelas kontrol berdistribusi normal jika (Asymp.Sig > 0,05). Pada tabel 4.10

tertulis bahwa angka signifikansi uji Kolmogorov_Smirnov Asymp.Sig 0,169

berarti Asymp.Sig > 0,05 menunjukkan data berdistribusi normal. Berdasarkan

data tabel angka signifikansi uji Kolmogorov_Smirnov Asymp.Sig post-test kelas

kontrol 0,065 > 0,05 dan Asymp.Sig pre-test kelas kontrol 0,169 > 0,05. Nilai

pre-test dan post-test kelas kontrol menunjukkan data yang normal.

Berdasarkan hasil di atas dapat dikatakan bahwa perhitungan normalitas

terhadap kelas kontrol pada nilai pre-test dan nilai post-test berdistribusi normal.

Hal tersebut menunjukkan bahwa data tersebut telah memenuhi syarat uji untuk

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

pascates kontrol

N 20

Normal Parametersa Mean 69.90

Std. Deviation 9.369

Most Extreme Differences Absolute .293

Positive .155

Negative -.293

Kolmogorov-Smirnov Z 1.308

Asymp. Sig. (2-tailed) .065

a. Test distribution is Normal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: SKRIPSI - USD

79

dianalisis. Oleh sebab itu, kemampuan membedakan fakta dan opini melalui

pendekatan kontekstual kelas IX SMP Kanisius Pakem, Sleman, Yogyakarta

dengan baik.

4.6.2 Uji Homogenitas Varian

Uji homogenitas varian dilakukan untuk menguji apakah sampel yang

digunakan data penelitian memiliki varians yang homogen atau tidak. Teknik

statistik yang digunakan untuk menjelaskan homogenitas kelompok dengan

varian. Syarat data dikatakan homogen apabila nilai signifikannya > 0,05, maka

data homogen, jika signifikannya < 0,05 data tidak homogen. Uji homogenitas ini

menggunakan SPSS 16.

Tabel 4.11

Uji Homogenitas Kelas Kontrol

Hasil uji homogenitas menunjukkan signifikansi > 0,05 yang berarti data

homogen. Pada tabel 4.11 tertulis signifikansi data 0,104 > 0,05 yang

menunjukkan bahwa data homogen.

Tabel 4.12

Uji Homogenitas Kelas Eksperimen

Test of Homogeneity of Variances

Datek

Levene

Statistic df1 df2 Sig.

2.876 1 38 .098

Test of Homogeneity of Variances

Levene

Statistic df1 df2 Sig.

2.771 1 38 .104

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: SKRIPSI - USD

80

Hasil uji homogenitas menunjukkan signifikansi > 0,05 yang berarti data

homogen. Pada tabel 4.12 tertulis signifikansi data 0.098 yang menunjukkan data

homogen. Hasil uji homogenitas menunjukkan signifikannya > 0,05 yang berarti

data yang digunakan adalah homogen. Pada data yang didapat, nilai siswa kelas

kontrol sebesar 0,104 dan nilai siswa kelas eksperimen 0,98. Berdasarkan kedua

hasil data di atas, data yang didapat menunjukkan data yang digunakan homogen

dan memenuhi syarat untuk dilakukan analisis data karena nilai signifikan yang >

0,05.

4.6.3 Uji Hipotesis

Langkah terakhir yang dilakukan peneliti untuk menguji hipotesis adalah

uji-t setelah melakukan uji normalitas dan homogenitas. Uji-T dilakukan secara

statistik menggunakan uji parametrik dengan tipe uji Paired Sample t-Test. Uji-T

yang dilakukan menggunakan SPSS 16. Langkah awal yang harus dilakukan

adalah memasukkan nama pada variable view. Setelah nama data yang akan

dihitung sudah dimasukkan semua, klik pada data view. Langkah selanjutnya klik

menu Analyze, pilih Compare Mean, kemudian pilih Paired-Sample t-Test.

Muncullah kotak dialog Paired Sample t-Test, lalu masukkan nama-nama data

yang muncul ke kotak Test Variable, kemudian klik ok. Hasil peningkatan dapat

lihat pada tabel t dan Asymp Sig. (2-tailed), peningkatan terjadi apabila t hitung > t

tabel dan Asymp. Sig. (2-tailed) > 0,05.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: SKRIPSI - USD

81

4.6.3.1 Uji-T Nilai Pre-Test Dan Post-Test Kelompok Kontrol Dan

Eksperimen

Tabel 4.13

Uji-t pada nilai pre-test dan post-test kelas Eksperimen dan Kontrol

Berdasarkan hasil tabel 4.13 data menunjukkan bahwa t hitung > t tabel, maka

data yang didapat diterima dengan siginifikan 0,05. Tabel 4.13 menunjukkan

bahwa thitung kelas kontrol memiliki hasil sebesar 1.938 Hasil tersebut

menunjukkan bahwa data hasil pre-test dan post-test kelas kontrol diterima,

dengan perhitungan -1.938 > 0,05. Berdasarkan data di atas thitung yaitu -1.938.

Hasil t tabel dapat dilihat dari tabel statistik pada siginifikan 0,05 : 2 = 0,025 (uji 2

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-

tailed)

95% Confidence

Interval of the

Difference

Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean Lower Upper

Pair

1

Control

pre –test

dan

control

post-test

-6.100 14.075 3.147 -12.687 .487 -1.938 19 .068

Pair

2

Eksperim

en pre-

test dan

eksperim

en post-

test

-4.600 6.460 1.444 -7.623 -1.577 -3.185 19 .005

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: SKRIPSI - USD

82

sisi) dengan derajat kebebasan (df) n-1 atau 19-1 = 18 dan hasil diperoleh untuk t

tabel sebesar 2,101. Hasil ttabel dilihat dari tabel nilai distribusi t atau titik presentase

distribusi t. Nilai thitung > ttabel yakni 1.938 > 2,101, maka hipotesis diterima. Kelas

kontrol yang menggunakan metode guru dalam pembelajaran membedakan fakta

dan opini dapat diterima.

Berdasarkan hasil tabel 4.10 data menunjukkan bahwa t hitung > t tabel, maka

data yang digunakan diterima dengan siginifikan 0,05. Tabel 4.9 menunjukkan

bahwa t hitung kelas eksperimen 3.185. Hasil tersebut menunjukkan bahwa hasil

data pre-test dan post-test kelas eksperimen diterima, dengan perhitungan 3.185 >

0,05. Berdasarkan data di atas t hitung yaitu 3.185. Hasil t tabel dapat dilihat dari

tabel statistik pada siginifikan 0,05 : 2 = 0,025 (uji 2 sisi) dengan derajat

kebebasan (df) n-1 atau 19-1 = 18 dan hasil diperoleh untuk t tabel sebesar 2,101.

Hasil ttabel dilihat dari tabel nilai distribusi t atau titik presentase distribusi t. Nilai

thitung > ttabel, yakni 3.185 > 2,101 yang berarti hipotesis diterima. Hasil yang

didapat dari implementasi pendekatan kontekstual dalam pembelajaran

membedakan fakta dan opini yaitu mengalami peningkatan. Berdasarkan hasil

yang didapat bahwa hipotesis yang telah dirumuskan diterima.

Hal tersebut dapat dilihat dari nilai pre-test rata-rata antara kelas kontrol dan

eksperimen yang dapat dilihat pada tabel 4.3. Hasil yang didapat pada nilai pre-

test rata-rata yaitu kelas kontrol sebesar 63.80, sedangkan pada kelas eksperimen

sebesar 73.30. Nilai pre-test digunakan sebagai nilai awal sebelum masuk ke

dalam perlakuan. Perlakuan diberikan hanya berlaku kepada kelas eksperimen

saja. Perlakuan yang diberikan yaitu penggunaan pendekatan kontekstual dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: SKRIPSI - USD

83

pembelajaran membedakan fakta dan opini. Nilai rata-rata yang didapat pada pre-

test kelas kontrol sebesar 69.90 , sedangkan nilai post-test pada kelas eksperimen

sebesar 78.90.

Hasil perhitungan uji-T antara post- test menggunakan pendekatan CTL

dengan metode guru menunjukan signifikan tarif 5% dan tarif kepercayaan 95%

dan dengan derajat kebebasan 36. Hal tersebut sudah menunjukkan bahwa

implementasi pendekatan kontekstual yang diberikan kepada kelas eksperimen

efektif dalam pembelajaran membedakan fakta dan opini berhasil.

4.7 Hipotesis Statistik

4.7.1 Hasil Hipotesis

Pembelajaran membedakan fakta dan opini di surat dalam kemampuan

membaca menggunakan analisis uji-T. Sedangkan untuk mengetahui yang

lebih efektif dari kedua hasil pembelajaran tersebut, dilakukan dengan cara

mencari selisih mean skor kedua hasil kelompok. Data yang dianalisis dalam

uji hipotesis adalah penelitian yang berupa skor tes akhir, baik dari kelompok

eksperimen maupun kelompok kontrol setelah data tersebut diolah dengan

rumus uji-T diperoleh t hitung sedangkan t table pada signifikan 5% dan tingkat

kepercayaan 95% dan derajat kebebasan (df 2) n-2 38- 2= 36 Nilai thitung >

ttabel yakni 3185 > 2,101 tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat

perbedaan signifikan dalam pembelajaran membedakan fakta dan opini dalam

membaca kritis siswa kelas IX SMP Kanisius Pakem, Sleman,Yogyakarta.

Maka dapat disimpulkan hipotesis tersebut terbukti kebenarannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: SKRIPSI - USD

84

Berdasarkan tabel 4.8 hasil uji-T kelas eksperimen, diperoleh hasil t

hitung sebesar 3185. Nilai tersebut lebih besar dari t tabel 2.101. Hal tersebut

berarti hipotesis null (Ho) ditolak, sedangkan hipotesis alternatif (Hi)

diterima. Hal tersebut berarti penggunaan pendekatan kontekstual efektif

dalam meningkatkan pembelajaran membaca kritis dalam membedakan fakta

dan opini di surat pada siswa kelas IX SMP Kanisius Pakem.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: SKRIPSI - USD

85

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

Pada bab ini diuraikan kesimpulan hasil penelitian, akan menguraikan tiga hal

yang menjadi bagian dari penutup suatu penelitian. Tiga hal itu adalah simpulan,

keterbatasan penelitian, dan saran. Berikut adalah uraian simpulan, implikasi dan

saran dari hasil penelitian yang telah dilakukan beserta keterbatasan penelitiannya.

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti, dapat disimpulkan

bahwa pendekatan Contextual Teaching and Learning efektif diterapkan pada

pembelajaran bahasa Indonesia khususnya keterampilan membaca. Begitu juga

dengan proses pembelajaran yang menekankan pada keadaan yang konteks pada

situasi sekolah, kegiatan berefleksi untuk membangun kesadaran. Pemecahan

masalah di dalam kelas diatasi dengan adanya cara personalis. Efektivitas

penerapannya dibuktikan dengan nilai signifikasi dalam uji-T pada perbedaan

nilai pasca-tes kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, yaitu 1.938 dan

3.185. Hal ini membuktikan bahwa penerapan pendekatan Contextual Teaching

and Learning efektif diterapkan dalam pembelajaran keterampilan membaca teks

Iklan fakta dan opini di surat kabar siswa karena nilai t lebih besar dari 0,05.

Penelitian eksperimen ini berlangsung dalam dua kali tatap muka di dalam kelas.

Satu kali tatap muka di dalam kelas sesuai dengan alokasi waktu berdasarkan

Kurikulum, yaitu 4 JP (4 x 45 menit). Penelitian ini dilakukan di kelas IX A dan

IX B SMP Kanisius Pakem Sleman Yogyakarta pada bulan Agustus-September

2017. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: SKRIPSI - USD

86

pendekatan Contextual Teaching and Learning terhadap kemampuan membaca

kritis untuk siswa kelas IX di SMP Kanisius Pakem, Sleman Yogyakarta.

Penerapan dari pendekatan Contextual Teaching and Learning dalam

keterampilan membaca pada pembelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas IX SMP

Kanisius Pakem, Sleman, Yogyakarta Tahun Ajaran 2017/2018.

Penelitian eksperimen ini berlangsung dalam dua kali tatap muka di dalam

kelas. Satu kali tatap muka di dalam kelas sesuai dengan alokasi waktu

berdasarkan Kurikulum, yaitu 4 JP (4 x 45 menit). Penelitian ini dilakukan di

kelas IX A dan IX B SMP Kanisius Pakem Sleman Yogyakarta pada bulan

Agustus-September 2017. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

penerapan dari pendekatan Contextual Teaching and Learning terhadap

kemampuan membaca kritis untuk siswa kelas IX di SMP Kanisius Pakem,

Sleman Yogyakarta. Penerapan dari pendekatan Contextual Teaching and

Learning dalam keterampilan membaca pada pembelajaran bahasa Indonesia

siswa kelas IX SMP Kanisius Pakem, Sleman, Yogyakarta Tahun Ajaran

2017/2018.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa

terdapat penerapan dari pendekatan Contextual Teaching and Learning terhadap

kemampuan membaca kritis untuk siswa kelas IX di SMP Kanisius Pakem,

Sleman, Yogyakarta. Hal tersebut dapat ditunjukkan dengan perolehan nilai rata-

rata akhir kelas eksperimen yang menggunakan Contextual Teaching and

Learning mencapai 78.90 dan nilai rata-rata kelas kontrol yang menggunakan

metode ceramah mencapai 69.90. Nilai rata-rata kelas eksperimen mempunyai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: SKRIPSI - USD

87

selisih sebesar 9 dari nilai rata-rata pre- test dan nilai rata-rata kelas kontrol

mempunyai 63.80 dari nilai rata-rata. Hasil penelitian tersebut sesuai dengan

hipotesis dalam penelitian ini. Pendekatan Contextual Teaching and Learning

dalam pembelajaran membaca kritis teks iklan di surat kabar lebih efektif daripada

metode guru, hal ini dapat dilihat dari rata-rata yang dicapai siswa.

Data lain yang mendukung adalah nilai awal keterampilan membaca siswa

baik dari kelompok kontrol (kelas IX B) maupun kelompok eksperimen (IX A)

adalah 75%. Jika dikategorikan berdasarkan tabel acuan PAP tipe I termasuk

dalam kategori cukup mahir dengan rentang skor 65%-79%. Kemudian setelah

dilakukan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan pendekatan Contextual

Teaching and Learning pada kemampuan membaca kritis, nilai keterampilan

membaca kritis teks Iklan siswa meningkat dari 75% menjadi 76% pada

percobaan pertama, sedangkan pada percobaan kedua nilai keterampilan membaca

kritis teks iklan fakta dan opini di surat kabar siswa meningkat menjadi 80%.

Hal ini membuktikan bahwa peningkatan nilai kemampuan keterampilan

membaca kritis teks iklan siswa dengan menerapkan pendekatan Contextual

Teaching and Learning dalam pembelajaran meningkat sebesar 5%. Begitu juga

dengan percobaan yang dilakukan peneliti dengan menerapkan metode guru

memperoleh nilai 65%, sedangkan pada percobaan kedua dengan menerapkan

metode guru juga mengalami peningkatan menjadi 75%. Akan tetapi, tetap

meningkat apabila dibandingkan dengan percobaan yang menerapkan pendekatan

Contextual Teaching and Learning. Peningkatan nilai pasca-tes kemampuan

keterampilan membaca kritis teks iklan siswa sebesar 5%. Dari hasil peningkatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: SKRIPSI - USD

88

nilai pasca-tes itu, maka pendekatan Contextual Teaching and Learning efektif

diimplementasikan dalam pembelajaran keterampilan membaca kritis teks iklan

fakta dan opini siswa.

5.2 Implikasi

Berdasarkan simpulan yang telah dipaparkan di atas dapat diajukan beberapa

hal yang diharapkan dapat diimplikasi dalam penerapan dan pengambilan

kebijaksanaan sebagai berikut: dengan bukti pendekatan Contextual Teaching and

Learning dalam pengajaran kemampuan membaca kritis teks iklan di surat kabar

lebih efektif dari metode guru dengan ceramah. Maka implikasinya kepada guru

SMP Kansius Pakem, Sleman, Yogyakarta menerapkan pendekatan Contextual

Teaching and Learning dalam pengajaran kemampuan membaca kritis.

5.3 Saran

Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, peneliti memiliki hambatan

mengenai sulitnya menemukan konsep iklan fakta dan opini dalam buku cetak.

Konsep fakta dan opini lebih banyak dimuat dalam media online, berupa jurnal

penelitian. Oleh sebab itu, peneliti menyarankan agar peneliti lain dapat mencari

referensi baru yang dapat membahas fakta dan opini lebih lengkap.

Selain itu, peneliti menyarankan agar sekolah menerapkan berbagai

pendekatan dalam pembelajaran, selain pendekatan kontekstual yang sudah

diimplementasikan peneliti. Mengingat hal tersebut berkaitan dalam

membangkitkan antusias siswa dalam pembelajaran dibanding hanya

menggunakan metode ceramah yang digunakan guru. Peneliti juga menyarankan

agar ada penelitian lain mengenai fakta dan opini melalui berbagai pendekatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: SKRIPSI - USD

89

yang dapat diimplementasikan di sekolah yang berbeda, sehingga siswa mampu

membaca kritis dengan baik melalui berbagai pendekatan pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: SKRIPSI - USD

90

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Yunus. (2012). Pembelajaran membaca berbasis pendidikan karakter.

Bandung: Reflika Aditama.

Akbar, Reni. dkk. (2001). Kreativitas. Jakarta: Grasindo.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

Budianta, Melani. Dkk. (2002). Membaca Sastra. Magelang: Indonesia Tera.

Depdiknas. 2006. Pembelajaran Berbasis Kontekstual 2: Bahan Sosialisasi KTSP.

http://www.diknas.org diakses pada 12 Mei 2017.

Hamdayama, Jumanta. (2014).Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan

Berkarakter. Bogor: Ghalia Indonesia.

Hamdayama, Jumanta. (2016). Metodologi pengajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Kosasih, Engkos. (2014). Strategi Belajar dan Pembelajaran Implementasi

Kurikulum 2013. Bandung: Yrama Widya.

Mardiah. 2014. Menumbuhkan Minat Baca. Integrated BPSDMKP Library

Management. System. bpsdmkp.kkp.go.id/apps/perpustakaan/, Diakses 3

Desember 2017.

M. Iqbal Jamaluddin S. (2015). Pengaruh Model Pembelajaran CTL (Contextual

Teaching And Learning) pada Hasil Belajar Siswa yang Kompetensi

Dasar Menerapkan Gerbang Dasar Rangkaian Logika Di SMK Negeri 7

Surabaya Tahun 2015. http://www.e-jurnal.com/2014/12/pengaruh-

kreativitas dan-pembelajaran.html. Diakses pada tanggal 31 november

2016 jam 08.00 WIB.

Nurgiyantoro, Burhan. (2012). Penelitian Pengembangan Bahasa Berbasis

Kompetensi.Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

Nurhadi. (2016). Teknik Membaca. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Pranowo. (2014). Teori Belajar Bahasa. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Riyanto, Yatim. (2009). Paradigma Baru Pembelajaran Sebagai Strategi

Referensi bagi Gurudalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan

Berkualitas. Jakarta:PrenandaMedia Sugiyono. 2014. Metode Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: SKRIPSI - USD

91

Kualitatif, Kuantittaif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kualitatif, Kuantittaif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kualitatif, Kuantittaif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Saimin. (2014). Pengaruh Kreativitas dan Pembelajaran Contextual Teaching

and Learning pada Kemampuan Memahami Bacaan. http:eprints.

Uns.ac.id/2014/1/1799-4019-1-PB.pdf. Diakses pada tanggal 31 november

2016 jam 08.00 WIB.

Tim Penyusun. (2016). Kumpulan Soal Ujian Nasional SMP 2016. Http:

//www.soalujiannasional.org/2016/04/contoh-soal-un-smp-bahasa

Indonesia.html. Diakses pada tanggal 24 Juli 2017 jam 08.00 WIB.

Soerdarsono. (2000). Speed Reading Sistem Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta:

Gramedia.

Solang, Deetje Josephine. (2008). Latihan keterampilan intektual dan

keterampilan dan kemampuan pemecahan masalah secara kreatif”. Jurnal

Ilmu pendidikan, jilid 15, nomor 2, hlm. 35-42 Manado. Universitas

Negeri Manado.

Tarigan, Henry Guntur. (1979). Membaca Sebagai Suatu Keterampilan

Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Tarigan, Henry Guntur. (1984). Membaca Sebagai Suatu Keterampilan

Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Tarigan, Henry Guntur. (2008). Membaca Sebagai Suatu Keterampilan

Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Tim Penyusun. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Trianto. (2009). Medesain Model Pembelajaran Inovatif Proogresif. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group.

Thobroni, M. (2015).Belajar dan Pembelajaran Teori dan Praktik.Yogyakarta:

Ar-Ruzz Media.

Utami, YS. (2012). Hubungan Kemampuan Membaca Kritis Dengan Kemampuan

menulis Argumentasi Siswa Kelas IX SMAN 1. http://www.e-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: SKRIPSI - USD

92

jurnal.com/2012/12/hubungan-kemampuan-membaca-kritis.html. diakses

tanggal 12 Desember 2017.

Wainright, Gordon. (2007). Speed Reading Better Recalling ”Manfaatkan Teknik

teknik Terujiuntuk Membaca Lebih Cepat dan Mengingat Secara

Maksimal”. Jakarta: GramediaPustaka Utama.

Wiryodijoyo, Suwaryono. (1989). Membaca: strategi pengantar dan tekniknya.

Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Wiyanto, Asul. (2004). Terampil bermain Drama. Jakarta: Gramedia.

Yaumi, Muhammad. 2013. Prinsip-Prinsip Desain Pembelajaran Disesuaikan

dengan Kurikulum 2013 (Edisi Revisi). Jakarta: Kencana.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: SKRIPSI - USD

93

INSTRUMEN OBSERVASI

AKTIVITAS GURU DI KELAS SECARA UMUM

Sekolah : SMP Kanisius Pakem

Kelas : IX

Jam ke : VII-VIII

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Peneliti : Rosalia Fibi Etika Sari

Nim : 131224032

Hari, tanggal : Kamis, 13 Oktober 2016

PETUNJUK :

1. Amati aktivitas guru di kelas dalam melaksanakan interaksi belajar –

mengajar!

2. Tuliskan tanda cek ( ) pada kolom YA atau TIDAK sesuai keadaan yang

Anda amati!

NO. BUTIR-BUTIR SASARAN YA TIDAK

1. Guru membuka pelajaran

2. Guru mengabsen / menyebut nama

3. Suara guru jelas

4. Guru memakai media

5. Guru memakai alat peraga

6. Guru sering bertanya kepada siswa

7. Pertanyaan guru diajukan ke perorangan

8. Pertanyaan guru diajukan kepada kelas

9. Guru memanfaatkan penguatan

10. Guru memberi tugas rumah

11. Sikap guru serius

12. Sikap guru santai

13. Guru menulis di papan tulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: SKRIPSI - USD

94

14. Guru umumnya duduk di kursi

15. Guru sering berjalan ke belakang, ke samping

dan ke tengah

16. Guru membuat rangkuman pelajaran

17. Evaluasi diberikan kepada hal-hal berikut:

a. Setiap indikator / tujuan pembelajaran

b. Sekelompok indikator/tujuan pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: SKRIPSI - USD

95

INSTRUMEN OBSERVASI

AKTIVITAS GURU DI KELAS

Sekolah : SMP Kanisius Pakem

Kelas : IX

Jam ke : V- VI

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Peneliti : Rosalia Fibi Etika Sari

NIM : 131224032

Hari, tanggal : Kamis, 13 Oktober 2016

PETUNJUK :

1. Amati aktivitas guru di kelas dalam melaksanakan interaksi belajar-

mengajar!

2. Tuliskan tanda lingkaran pada skor yang sesuai dengan keadaan yang

Anda amati!

NO ASPEK YANG DIAMATI SKOR

I

1.

2.

PRAPEMBELAJARAN

Memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran,

dan media

Memeriksa kesiapan siswa

1

1

2

2

4

4

5

5

II

1.

2.

MEMBUKA PEMBELAJARAN

Melakukan kegiatan apersepsi

Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai

dan rencana kegiatannya

1

1

2

2

4

4

5

5

III

A.

1.

2.

3.

KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN

Penguasaan materi pelajaran

Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran

Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain

yang relevan

Menyampaikan materi sesuai dengan hierarki

1

1

1

2

2

2

4

4

4

5

5

5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: SKRIPSI - USD

96

4.

belajar

Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan

1

2

4

5

NO ASPEK YANG DIAMATI SKOR

B

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

C.

1.

2.

3.

4.

D.

1.

2.

3.

4.

5.

Pendekatan / Strategi Pembelajaran

Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan

kompetensi yang akan dicapai

Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan

tingkat perkembangan dan kebutuhan

Melaksanakan pembelajaran secara runtut

Melaksanakan pembelajaran yang terkoordinasi

Melaksanakan pembelajaran yang bersifat

kontekstual

Mengakomodasi adanya keragaman budaya

Nusantara

Melaksanakan pembelajaran yang

memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif

Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan

waktu yang telah dialokasi

Pemanfaatan Media Pembelajaran / Sumber

Belajar

Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan

media

Menghasilkan pesan yang menarik

Menggunakan media secara efektif dan efisien

Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media

Pembelajaran yang Memicu dan

Memelihara Keterlibatan Siswa

Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam

pembelajaran

Merespon positif partisipasi siswa

Memfasilitasi terjadinya interaksi guru-siswa

dan siswa-siswa

Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon

siswa

Menunjukkan hubungan antar pribadi yang

kondusif

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

5

5

5

5

5

5

5

5

5

5

5

5

5

5

5

5

5

5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: SKRIPSI - USD

97

6.

Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa

dalam belajar

1 2 4

5

NO ASPEK YANG DIAMATI SKOR

E.

1.

2.

F.

1.

2.

3.

4.

G.

1.

2.

3.

IV

A.

1.

2.

B.

1.

2.

Kemampuan khusus dalam pembelajaran

bidang studi

Menumbuhkan sikap ekonomis

Menumbuhkan sikap produktif

Penilaian Proses dan Hasil Belajar

Melakukan penilaian awal

Memantau kemajuan belajar

Memberikan tugas sesuai dengan kompetensi

Melakukan penilaian akhir sesuai dengan

kompetensi

Penggunaan Bahasa

Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan

lancar

Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar

Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai

PENUTUP

Refleksi dan Rangkuman pembelajaran

Melakukan refleksi pembelajaran dengan

melibatkan siswa

Menyusun rangkuman dengan melibatkan

siswa

Pelaksanaan Tindak Lanjut

Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas

sebagai bagian

Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas

sebagai bagian pengayaan

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

5

5

5

5

5

5

5

5

5

5

5

5

5

Skor Total 188

Berdasarkan observasi Anda, tuliskan hal-hal yang berguna bagi Anda

sebagai calon guru! (Gunakan kertas sendiri seperlunya!)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: SKRIPSI - USD

98

INSTRUMEN OBSERVASI

AKTIVITAS SISWA DI KELAS

Sekolah : SMP Kanisius Pakem

Kelas : IX

Jam ke : V- VI

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Peneliti : Rosalia Fibi Etika Sari

Nim : 131224032

Hari, tanggal : Senin, 4 Oktober 2016

PETUNJUK :

1. Amati aktivitas siswa di kelas dalam melaksanakan interaksi belajar-

mengajar!

2. Tulis tanda cek ( ) pada kolom YA atau TIDAK sesuai keadaan yang

Anda amati!

NO. BUTIR-BUTIR SASARAN YA TIDAK

1. Siswa siap mengikuti proses pembelajaran

2. Siswa memperhatikan penjelasan guru / praktikan

3. Siswa menanggapi pembahasan pelajaran

4. Siswa mencatat hal-hal penting

5. Siswa mengerjakan tugas dengan baik

6. Siswa dapat bekerjasama dengan teman sebaya

7. Siswa menghargai teman sesama dan guru

8. Siswa berani bertanya

9. Siswa diam tanpa melakukan apa-apa

10. Siswa sibuk dengan aktivitas masing-masing

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: SKRIPSI - USD

99

PEDOMAN WAWANCARA GURU

1. Keterampilan berbahasa apa yang yang masih menjadi kendala dalam proses belajar

mengajar di kelas ?

2. Keterampilan apa yang sulit unuk dipahami oleh peserta didik?

3. Bagaimana situasi kelas ketika materi tersebut diajarkan?

4. Metode pembelajaran yang anda gunakan di kelas ?

5. Apakah metode tersebut anda gunakan dalam semua materi pembelajaran?

6. Bagaimana respon peserta didik dalam penggunakan media pembelajaran ?

7. Sumber belajar apa saja yang anda gunakan dalam pembelajaran ?

8. Berapa kreteria kelulusan minimal untuk mata pelajaran bahasa Indonesia?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: SKRIPSI - USD

100

HASIL WAWANCARA GURU

1. Keterampilan berbahasa apa yang yang masih menjadi kendala dalam proses belajar

mengajar di kelas ?

Jawab: yang masih terjadi kendala dalam proes pembelajaran dikelas adalah membaca

2. Materi apa yang sulit unuk dipahami oleh peserta didik?

Jawab: materi yang sering mereka kurang mereka pahami ketika membaca sebuah

teks, mereka kurang cermat dalam membaca.

3. Bagaimana situasi kelas ketika materi tersebut diajarkan?

Jawab: situasi kelas sangat mendukung. Siswa sangat antusias dalam belajar.

Keantusiasan mereka terlihat saat mereka membuat sesuatu didepan kelas.akan tetapi

mereka kesulitan dalam membaca.

4. Metode pembelajaran yang anda gunakan di kelas ?

Jawab: saya menggunakan metode ceramah

5. Apakah metode tersebut anda gunakan dalam semua materi pembelajaran?

Jawab: iya. Saya menggunakan metode tersebut secara berulang- ulang.

6. Bagaimana respon peserta didik dalam penggunakan media pembelajaran ?

Jawab: ya mereka terlihat memahami

7. Sumber belajar apa saja yang anda gunakan dalam pembelajaran ?

Jawab: sumber belajar yang saya gunakan itu buku penggangan siswa,internet, dan

buku lainnya.

8. Berapa kreteria kelulusan minimal untuk mata pelajaran bahasa Indonesia?

Kreteria kelulusan minimal yang ditentukan pihak sekolah untuk Bahasa Indonesia

KKMny 75.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: SKRIPSI - USD

101

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama sekolah : SMP Kanisius Pakem Sleman Yogyakarta

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/ semester : IX / Ganjil

Aspek : Membaca

Standar Kompetensi : 3 Memahami ragam wacana tulis dengan membaca intensif

dan membaca memindai

Kompetensi Dasar : 3.1 Membedakan antara fakta dan opini dalam teks iklan di

surat kabar melalui kegiatan membaca intensif

Tema : Iklan

A. Indikator

3.1.1 Menjelaskan pengertian dan cara membaca kritis

3.1.2 Menganalisis fakta dan opini dalam teks iklan di surat kabar dengan membaca

kritis

3.1.3 Mengkritisi isi iklan yang terdapat dalam surat kabar

B. Tujuan

1. Peserta didik mampu menjelaskan pengertian dan cara membaca kritis dengan

benar

2. Peserta didik mampu menganalisis fakta dan opini dalam teks iklan di surat kabar

secara kritis

3. Peserta didik mampu mengkritisi isi iklan yang terdapat di surat kabar dengan

tepat

C. Materi

Konsep:

1. Pengertian membaca kritis

2. Tujuan membaca kritis

3. Perbedaan fakta dan opini

4. Struktur teks iklan

Eksperimen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: SKRIPSI - USD

102

Prosedur:

1. Langkah- langkah CTL

2. Langkah – langkah membaca kritis

D. Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran

1. Pendekatan : Contekstual Teaching and Leaning

2. Model : Diskusi, Inkuiri, tanya jawab, dan penugasan

3. Media, Alat/Bahan, dan Sumber Pembelajaran

a. Media : Powerpoint, vedio ilustrasi, internet.

b. Alat : papan tulis, LCD, Viewer,Laptop,Alat tulis

c. Sumber Belajar :

Wiryodijoyo, Suwaryono. (1989). Membaca: strategi pengantar dan

tekniknya. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Koran Tribun Harian Jogja tanggal 18-28 Agustus 2017

Kosasih, Engkos. (2008). Mandiri Mengasah Kemampuan diri Bahasa

Indonesia untuk SMP/MTs Kelas IX KTSP. Jakarta : Erlangga.

Nurhadi,dkk.2005 .Bahasa Dan Sastra Indonesia untuk SMP/MTs

Kelas IX.Jakarta:Erlangga.

E. Nilai Kemanusiaan / Karakter

1. Kerjasama

2. Ketelitian

F. Kegiatan Pembelajaran Berdasarkan Pendekatan CTL

Langkah- langkah Aktivitas guru dan siswa

1. Fase 1: kontruktivisme (Cotructivisme)

a. Siswa diajak untuk aktif dalam

pengatahuan yang sudah ada.

b. Siswa pemerolehan pengetahuan baru,

Pemahaman, dan pengetahuan.

c. Menerapkan pengetahuan dan

pengalaman yang diperoleh;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: SKRIPSI - USD

103

2. Fase 2 : Menemukan (inquiry) a. Siswa menemukan fakta dan opini

masalah dalam teks Iklan .

b. Siswa diajak untuk berpikir kritis dan

memecakan masalah yang terdapat

dalam Iklan pada surat kabar.

c. Siswa menjelaskan hasil yang

dipikirkan menurut pendapatnya

sendiri.

3. Fase 3 : Bertanya

(Questioning ) a. Siswa didorong untuk

mengungkapkan informasi yang

terdapat dalam iklan.

b. Siswa diberi kesempatan untuk

menganalisis suatu kejadian yang

terdapat dalam Iklan pada surat kabar.

4. Fase 4 : Masyarakat belajar (leaning

community)

a. Siswa diminta untuk membentuk

kelompok kecil yang terdiri dari 4

orang anggota.

b. Dalam kelompok kecil, siswa diberi

kesempatan untuk mendiskusikan

dengan teman tentang iklan yang

telah dibaca.

c. Siswa berkesempatan untuk

mengungkapkan pemasalahan yang

mereka alami saat membaca secara

lisan disertai bukti dari teks Iklan.

5. Fase 5: Permodelan (modeling) a. Siswa didorong untuk membaca Iklan

dengan mendatangkan lakon dengan

bentuk barang yang diiklankan.

b. Siswa membaca Iklan dari surat kabar

secara langsung.

6. Fase 6: Refleksi (reflekstion) a. Siswa dan guru melakukan refleksi

selama pelajaran berlangsung.

b. Guru memberikan penguatan dan

motivasi yang berkaitan dengan

pembelajaran yang telah dilakukan.

7. Fase 7: Penilaian nyata (authentic

assessment) Siswa diberi lembar LKS untuk

megerjakan tugas.

G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

No. Kegiatan pembelajaran Waktu

1. Kegiatan awal

Apresiasi

1. Salam Pembuka

10 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: SKRIPSI - USD

104

2. Guru memprensensi dan memeriksa kesiapan siswa.

3. Guru menyampaikan tujuan dan materi pembelajaran.

2. Kegiatan inti

Eksplorasi

1. Guru memberikan pengantar tentang membaca kritis

(fase 1)

2. Siswa mencari pengertian dan cara membaca kritis pada

buku (fase 1)

3. Guru dan siswa melakukan tanya jawab tentang

membaca kritis (fase 3)

Elaborasi

4. Siswa dibagi dalam kelompok kecil, setiap kelompok

terdiri dari 4 anak. (fase 4)

5. Masing-masing kelompok membaca dan menemukan

iklan di surat kabar. (fase 2)

6. Siswa menganalisis fakta dan opini yang terdapat pada

iklan (fase 3)

7. Guru membagikan kertas ke setiap masing-masing

kelompok (fase 5)

8. Siswa menggunting iklan dan menempelkannya di kertas

yang dibagikan oleh guru (fase 5)

9. Siswa menuliskan fakta dan opini yang telah

didiskusikan bersama kelompok di bawah iklan (fase 4)

10. Siswa mengkritisi dengan mencari kekurangan dan

kelebihan teks iklan.(fase 4)

11. Siswa menerima LKS dari guru (fase 7)

12. Siswa mengerjakan LKS secara individu (fase 7)

Konfirmasi

13. Siswa bersama guru membuat simpulan dari

pembelajaran yang telah dilakukan. (fase 6)

2x 25 menit

3. Kegiatan akhir

14. Siswa bersama guru melakukan refleksi mengenai materi

membaca iklan (fase 6)

10 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: SKRIPSI - USD

105

15. Guru memberikan penguatan dan motivasi yang

berkaitan dengan pembelajaran yang telah dilakukan.

(fase 6).

H. Refleksi

Peserta didik diajak untuk selalu tanggap terhadap situasi yang terjadi di

sekelilingnya dan bisa memberikan pendapatnya / komentar terhadap peristiwa yang

terjadi disekitarnya itu.

I. Aksi

Peserta didik lebih tanggap terhadap situasi yang terjadi disekelilingnya dan bisa

memberikan pendapatnya / komentar terhadap peristiwa yang terjadi disekitarnya itu.

J. Kecakapan Hidup

1. Kecakapan berkomunikasi lisan

2. Kecakapan bekerjasama

3. Kecakapan menggalidan mengolah informasi

K. Sumber Belajar

1. Perpustakaan

2. Koran Tribun Jogja tanggal 18- 28 Agustus 2017

L. Penilaian

1. Teknik : Penugasan

2. Bentuk Instrumen : Tugas di kelas

3. Soal / Instrumen

I. Penilaian

a. Rubrik Penilaian

Indikator Pencapaian

Penialain

Teknik

Penilaian

Bentuk

Penilaian

Butir Soal

3.1.2 Menganalisis fakta

dan opini dalam teks

iklan di surat kabar

dengan membaca kritis

Tertulis Tes

Kemampuan

Menulis

1. Jelaskan maksud iklan di

atas!

2. Temukan fakta dan opini

dari iklan tersebut!

3. Tuliskan kembali maksud

dari iklan tersebut secara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: SKRIPSI - USD

106

lengkap!

4. Apa yang ditawarkan dari

iklan tersebut?

5. Buatlah satu iklan baris!

3.1.3 Mengkritisi isi

iklan yang terdapat

dalam surat kabar

1. Pedoman Penilaian

a. Setiap puisi memiliki nilai maksimal 100

b. Tiap aspek memiliki bobot minimal 1 dan maksimal 4

c. Rumus nilai akhir

Kognitif

3.1.1 Menjelaskan pengertian dan cara membaca kritis

Kriteria Nilai

Siswa menjawab setiap soal dengan benar 2

Siswa menjawab setiap soal mendekati jawaban benar 1

Siswa menjawab namun jawaban salah 0

Afektif

Menunjukkan sikap menghargai terhadap oranglain.

Psikomotor

Melakukan kegiatan pembelajaran pendekatan CTL.

Aspek 3 2 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: SKRIPSI - USD

107

Baik Cukup Butuh bimbingan

Afektif

Siswa mendengarkan

dengan baik dan mencatat

semua poin-poin yang

dijelaskan oleh teman tanpa

banyak bercanda.

Siswa mendengarkan

dengan baik dan mencatat

beberapa poin-poin yang

dijelaskan oleh teman

meski sesekali bercanda.

Siswa hanya

mendengarkan dan

tidak mencatat poin-

poin yang dijelaskan

oleh teman.

Psikomotor

Siswa melakukan kegiatan

membaca Kritis dengan

aktif, sesuai aturan, lengkap

dan urut seperti yang

diperintahkan guru

Siswa melakukan kegiatan

membaca kritis dengan

aktif, sesuai aturan, kurang

lengkap namun urut.

Siswa melakukan

kegiatan membaca

kritis dengan hanya

ikut-ikut teman, tidak

sesuai dengan perintah

guru.

a. Rubrik Penilaian

1. Jelaskan maksud iklan di atas!

Pedoman penskoran

Kegiatan Skor

1. Peserta didik mampu menulis keseluruhan maksud iklan ! 2

2. Peserta didik tidak dapat menulis maksud dari iklan 0

2. Temukan fakta dan opini dari iklan tersebut!

Pedoman penskoran

Kegiatan Skor

1. Peserta didik menulis 4 atau lebih fakta dan opini 4

2. Peserta didik menulis 1- 2 fakta dan opini 2

3. Peserta didik tidak menulis apa-apa 0

3. Tuliskan kembali maksud dari iklan tersebut secara lengkap!

Pedoman penskoran

Kegiatan Skor

1. Peserta didik menulis 2 atau lebih maksud dari iklan 4

2. Peserta didik menulis 1 opini 2

3. Peserta didik tidak menulis apa- apa 0

4. Apa yang ditawarkan dari iklan tersebut?

Pedoman penskoran

Kegiatan Skor

1. Peserta didik menulis 2 atau lebih yang ditawarkan dari iklan 2

2. Peserta didik tidak menulis apa- apa yang ditawarkan dari iklan 0

5. Bualtah satu iklan baris!

Pedoman penskoran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: SKRIPSI - USD

108

No. Aspek yang dinilai Deskripsi Skor

1. Kalimat - Ringkas, jelas, tepat

sasaran, dan menarik

- Kurang ringkas, jelas,

tepat sasaran, dan

menarik

- Tidak ringkas, tidak

jelas, kurang tepat

sasaran, dan kurang

menarik

4

2

1

Isi - Sesuai dengan tujuan

pembuatan

- Kurang sesuai dengan

tujuan pembuatan

- Tidak sesuai dengan

pembuatan

4

2

1

Pedoman Penilaian

d. Setiap puisi memiliki nilai maksimal 100

e. Tiap aspek memiliki bobot minimal 1 dan maksimal 4

f. Rumus nilai akhir

Nomor

Jumlah

soal

Bobot

nilai

Skor

Ideal

Nilai maksimal

Urut Soal

1 1-30 30 1 30

2 1-5 5 20 20

Jumlah 35 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: SKRIPSI - USD

109

LAMPIRAN MATERI

1. Pengertian Berpikir Kritis

Berpikir kritis menurut Gega (dalam Sumardyono dan Ashari S 2010:9)

adalah berpikir yang menggunakan bukti-bukti untuk mengukur kebenaran

kesimpulan, serta dapat menunjukkan pendapat yang terkadang kontradiktif,

bahkan mau mengubah pendapatnya jika ternyata ada bukti lebih kuat yang

bertentangan dengan pendapatnya. Ada dua langkah berpikir kritis, yaitu;

melakukan proses penawaran yang diikuti dengan pengambilan keputusan atau

pemecahan masalah. Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa

berpikir kritis adalah kegiatan berpikir yang mendalam, komprehensif,

argumentatif, logis, dan evaluatif.

2. Pengertian membaca

Membaca menurut Nurhadi (2016:2) membaca dalam arti sempit adalah kegiatan

memahami makna yang terdapat dalam tulisan. Sementara dalam arti luas adalah

proses pengelohan bacaan secara kritis dan kreatif yang dilakukan pembaca untuk

memperoleh pemahaman tentang bacaan.

3. Pengertian Membaca Kritis

Membaca kritis adalah membaca yang bertujuan untuk mengetahui fakta-

fakta yang terdapat dalam bacaan kemudian memberikan penilaian terhadap

fakta itu. Agustina (2008:124). Pembaca tidak hanya sekedar menyerap

masalah yang ada, tetapi ia bersama- penulis berpikir tentang masalah yang

dibahas. Membaca kritis berarti harus membaca secara analisis dan dengan

penilaian.

Dalam membaca kritis pembaca harus terbuka terhadap gagasan orang

lain. Pembaca harus mengikuti pikiran penulis secara tepat, akurat dan kritis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: SKRIPSI - USD

110

Akurat artinya dalam hubungan relevansi, membedakan yang relevan dan

yang tidak relevan atau tidak benar. Kritis berarti menerima pikiran penulis

dengan dasar yang baik, logis, benar atau menurut realitas. Karena dalam

membaca kritis membaca akan menganailis, membandingkan dan menilai. Jika

kita ingin membaca dengan baik, kita harus membaca dengan pikiran yaitu

berpikir, menilai, dan membuat batasan. Kesemuanya ini harus dilakukan secara

serentak. Membaca kritis ialah kegiatan membaca dilakukan dengan bijaksana,

penuh tenggang rasa, mendalam, evaluatif, serta analitis, dan bukan ingin

mencari kesalahan penulis. Membaca kritis berusaha memahami makna tersirat

sebuah bacaan. Dalam membaca kritis, pembaca mengolah bahan bacaan secara

kritis. Nurhadi (1987) menguraikan aspek-aspek membaca kritis yang dikaitkan

dengan ranah kognitif dalam taksonomi Bloom, sebagai berikut ini.

4. Tujuan Membaca Kritis

Menurut Sumardyono dan Ashari S (2010:14), secara umum tujuan

membaca kritis adalah untuk:

1. mengetahui tujuan penulis membuat tulisan;

2. memahami bagian-bagian yang diyakinkan dan yang ditekankan oleh penulis.

3. mendapatkan bagian-bagian mana penulis melakukan bias (penyimpangan dari

maksud sebenarnya).

5. Langkah-langkah Membaca Kritis

Menurut Soedarsono (1994), proses membaca kritis dapat dilakukan

sebagai berikut.

1. Mengerti isi bacaan yaitu; ide pokok, fakta dan rincian penting, dan dapat

membuat kesimpulan dan interpretasi dari ide-ide itu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: SKRIPSI - USD

111

2. Menguji sumber penulis; apakah dapat dipercaya?, cukup akuratkah?, apakah

dia/mereka kompeten di bidangnya?

3. Ada interaksi antara penulis dan pembaca; tidak hanya mengerti maksud

penulis tetapi harus membandingkan dengan pengetahuan yang kita miliki,

serta dari penulis lainnya.

4. Menerima atau menolak; mempercayai, mencurigai, meragukan,

mempertanyakan, atau tidak percaya.

Dapat disimpulkan bahwa langkah- langkah membaca kritis isi bacaan,

mengenai fakta- faktanyaa dan menginterpretasikan apa yang ada dalam

bacaan. Artinya:

a. Mengerti dengan benar ide pokoknya

b. Mengetahui fakta dan opini dalam teks bacaan

c. Dapat membuat kesimpulan dan interpretasi dari ide- ide

5. Pengertian fakta dan opini

Fakta menurut KBBI adalah hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan

kenyataan; sesuatu yang benar-benar ada atau terjadi.

Opini menurut KBBI adalah pendapat; pikiran; pendirian. Sifat dari opini

adalah subjektif. Hal ini dikarenakan bahwa opini merupakan tanggapan tentang suatu

hal. Intinya, opini itu adalah penilaian terhadap fakta. Pendapat adalah pikiran atau

anggapan seseorang terhadap sesuatu. Orang yang satu dengan yang lain dapat

berbeda pendapat bergantung pada pandangan, pendirian, atau penilaiannya.

6. Perbedaan fakta dan opini beri contoh

Fakta

Suatu hal/keadaan/peristiwa yang merupakan kenyataan atau benar-benar

terjdi dan dapat dibuktikan.

Contoh kalimat fakta :

a. Berbekal Rp750.000,00 hasil menjual gelang, kalung, dan cicin

miliknya, Susi mulai jadi pengepul ikan pada tahun 1983.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: SKRIPSI - USD

112

b. Di Indonesia, pendapatan Telkom dari layanan telepon kabel hingga

agustus 2010 mengalami penurunan 7,5% jika dibandingkan dengan

periode yang sama tahun 2009. Penurunan paling drastis pada periode

Agustus 2008 hingga Agustus 2009, mencapai 16,7%

Opini

Pendapat atau pikiran atau pendirian seseorang tentang sesuatu disertai alasan

yang kuat. Kalimat opini/pendapat, biasanya terdapat kata-kata yang

mengandung nilai subjektif seperti sebaiknya, mungkin, barangkali, menurut

saya,agaknya, dll.

Contoh kalimat opini/pendapat :

a. Walau sudah tidak banyak diminati pelanggan, telepon kabel masih punya

peluang dengan strategi penjualan yang beragam.

b. Operator seluler berlomba-lomba memasang tarif supermurah, tetapi

belum tentu semuanya memiliki infrastruktur (prasarana) jaringan yang

kuat.

7. Iklan

Iklan adalah bentuk komunikasi dari seseorang, intansi, atau pengusaha yang

digunakan untuk menyampaikan informasi secara menarik agar khalayak ramai

tertarik untuk menggunakan produk yang iklan ramai tertarikm untuk menggunakan

produk yang diiklankan.(Sumber: buku Bahasa dan Sastra Indonesia 3 SMP, KTSP)

Tip menulis Iklan

1. Isi iklan harus memperhatikan hal- hal berikut:

a. Objektif dan jujur

b. Singkat dan jelas

c. Tidak menyinggung perasaan golongan masyarakat atau produsen

lain

d. Menarik perhatian

2. Bahasa iklan harus memperhatikan hal- hal berikut :

a. Mudah dipahami dan mudah diingat

b. Berkonotasi positif yang bisa mempengaruhi dan meyakinkan

khayalak ramai

c. Menimbulkan sikap penasaran dari khalayak ramai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: SKRIPSI - USD

113

Lembar Kerja Siswa

Satuan Pendidikan : SMP Kanisius Pakem

Hari/Tanggal :

Kelas/Semester : IX/I

SOAL ESAI

Bacalah iklan dibawah ini!

1. Jelaskan maksud iklan di atas!

........................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

..........................................................................................................

2. Temukan fakta dan opini dari iklan tersebut!

........................................................................................................................................

............................................................................................................................................

............................................................................................................................................

............................................................................................................................................

............................................................................................................................................

............................................................................................................................................

............................................................................................................................................

............................................................................................................................................

............................................................................................................................................

............................................................................................................................................

............................................................................................................................................

3. Tuliskan kembali maksud dari iklan tersebut secara lengkap!

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

................................................................................................................................

4. Apa yang ditawarkan dari iklan tersebut?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: SKRIPSI - USD

114

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

5. Buatlah satu iklan baris!

........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: SKRIPSI - USD

115

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama sekolah : SMP Kanisius Pakem Sleman Yogyakarta

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/ semester : IX / Ganjil

Aspek : Membaca

Standar Kompetensi : 3 Memahami ragam wacana tulis dengan membaca intensif

dan membaca memindai

Kompetensi Dasar : 3.1 Membedakan antara fakta dan opini dalam teks iklan di

surat kabar melalui kegiatan membaca intensif

Tema : Iklan

A. Indikator

3.1.1 Menjelaskan pengertian dan cara membaca kritis

3.1.2 Menganalisis fakta dan opini dalam teks iklan di surat kabar dengan membaca

kritis

3.1.3 Mengkritisi isi iklan yang terdapat dalam surat kabar

B. Tujuan

1. Peserta didik mampu menjelaskan pengertian dan cara membaca kritis dengan

benar

2. Peserta didik mampu menganalisis fakta dan opini dalam teks iklan di surat kabar

secara kritis

3. Peserta didik mampu mengkritisi isi iklan yang terdapat di surat kabar dengan

tepat

C. Materi

Konsep :

1. Perbedaan fakta dan opini

2. Struktur teks iklan

Prosedur: Langkah – langkah membaca teks iklan

Metode guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: SKRIPSI - USD

116

D. Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran

1. Pendekatan : tradisional

2. Model : ceramah, diskusi

3. Media, Alat/Bahan, dan Sumber Pembelajaran

a. Media : Powerpoint, video ilustrasi, internet.

b. Alat : papan tulis, LCD, Viewer,Laptop,Alat tulis

c. Sumber Belajar :

Koran Tribun Harian Jogja tanggal 18-28 Agustus 2017

Kosasih, Engkos. (2008). Mandiri Mengasah Kemampuan diri Bahasa

Indonesia untuk SMP/MTs Kelas IX KTSP. Jakarta : Erlangga.

E. Nilai Kemanusiaan / Karakter

1. Kerjasama

2. Ketelitian

F. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

No. Kegiatan pembelajaran Waktu

1. Kegiatan awal

Apresiasi

1. Salam Pembuka

2. Guru memprensensi dan memeriksa kesiapan siswa.

3. Guru menyampaikan tujuan dan materi pembelajaran.

10 menit

2. Kegiatan inti

Eksplorasi

1. Guru memberikan pengantar tentang membaca kritis

2. Siswa mencari pengertian dan cara membaca kritis pada

buku

3. Guru dan siswa melakukan tanya jawab tentang

membaca kritis

Elaborasi

4. Siswa dibagi dalam kelompok kecil, setiap kelompok

terdiri dari 4 anak.

5. Masing-masing kelompok membaca dan menemukan

2x 25 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: SKRIPSI - USD

117

iklan di surat kabar.

6. Siswa menganalisis fakta dan opini yang terdapat pada

iklan

7. Guru membagikan kertas ke setiap masing-masing

kelompok

8. Siswa menggunting iklan dan menempelkannya di kertas

yang dibagikan oleh guru

9. Siswa menuliskan fakta dan opini yang telah

didiskusikan bersama kelompok di bawah iklan

10. Siswa mengkritisi dengan mencari kekurangan dan

kelebihan teks iklan.

11. Siswa menerima LKS dari guru

12. Siswa mengerjakan LKS secara individu

Konfirmasi

13. Siswa bersama guru membuat simpulan dari

pembelajaran yang telah dilakukan.

3. Kegiatan akhir

14. Siswa bersama guru melakukan refleksi mengenai materi

membaca iklan

15. Guru memberikan penguatan dan motivasi yang

berkaitan dengan pembelajaran yang telah dilakukan.

10 menit

G. Refleksi

Peserta didik diajak untuk selalu tanggap terhadap situasi yang terjadi

disekelilingnya dan bisa memberikan pendapatnya / komentar terhadap peristiwa yang

terjadi disekitarnya itu.

H. Aksi

Peserta didik lebih tanggap terhadap situasi yang terjadi disekelilingnya dan bisa

memberikan pendapatnya / komentar terhadap peristiwa yang terjadi disekitarnya itu.

I. Kecakapan Hidup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: SKRIPSI - USD

118

1. Kecakapan berkomunikasi lisan

2. Kecakapan bekerjasama

3. Kecakapan menggalidan mengolah informasi

J. Sumber Belajar

1. Perpustakaan

2. Koran tribun jogja tanggal

K. Penilaian

1. Teknik : Penugasan

2. Bentuk Instrumen : Tugas di kelas

3. Soal / Instrumen

1) Tentukan bagian iklan yang perlu dikomentari !

Pedoman Penskoran

I. Penilaian

a. Rubrik Penilaian

Indikator Pencapaian

Penialain

Teknik

Penilaian

Bentuk

Penilaian

Butir Soal

3.1.2 Menganalisis fakta

dan opini dalam teks

iklan di surat kabar

dengan membaca kritis

Tertulis Tes

Kemampuan

Menulis

1. Jelaskan maksud iklan di

atas!

2. Temukan fakta dan opini

dari iklan tersebut!

3. Tuliskan kembali maksud

dari iklan tersebut secara

lengkap!

4. Apa yang ditawarkan dari

iklan tersebut?

5. Buatlah satu iklan baris!

3.1.3 Mengkritisi isi

iklan yang terdapat

dalam surat kabar

1. Pedoman Penilaian

a. Setiap puisi memiliki nilai maksimal 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: SKRIPSI - USD

119

b. Tiap aspek memiliki bobot minimal 1 dan maksimal 4

c. Rumus nilai akhir

Kognitif

3.1.1 Menjelaskan pengertian dan cara membaca kritis

Kriteria Nilai

Siswa menjawab setiap soal dengan benar 2

Siswa menjawab setiap soal mendekati jawaban benar 1

Siswa menjawab namun jawaban salah 0

Afektif

Menunjukkan sikap menghargai terhadap oranglain.

Psikomotor

Melakukan kegiatan pembelajaran pendekatan CTL.

Aspek

3 2 1

Baik Cukup Butuh

bimbingan

Afektif

Siswa mendengarkan

dengan baik dan mencatat

semua poin-poin yang

dijelaskan oleh teman

tanpa banyak bercanda.

Siswa mendengarkan

dengan baik dan

mencatat beberapa poin-

poin yang dijelaskan

oleh teman meski

sesekali bercanda.

Siswa

hanya

mendengar

kan dan

tidak

mencatat

poin-poin

yang

dijelaskan

oleh teman.

Psikomotor Siswa melakukan

kegiatan membaca Kritis

Siswa melakukan

kegiatan membaca kritis

Siswa

melakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: SKRIPSI - USD

120

dengan aktif, sesuai

aturan, lengkap dan urut

seperti yang

diperintahkan guru

dengan aktif, sesuai

aturan, kurang lengkap

namun urut.

kegiatan

membaca

kritis

dengan

hanya ikut-

ikut teman,

tidak sesuai

dengan

perintah

guru.

a. Rubrik Penilaian

1. Jelaskan maksud iklan di atas!

Pedoman penskoran

Kegiatan Skor

1. Peserta didik mampu menulis keseluruhan maksud iklan ! 2

2. Peserta didik tidak dapat menulis maksud dari iklan 0

2. Temukan fakta dan opini dari iklan tersebut!

Pedoman penskoran

Kegiatan Skor

1. Peserta didik menulis 4 atau lebih fakta dan opini 4

2. Peserta didik menulis 1- 2 fakta dan opini 2

3. Peserta didik tidak menulis apa-apa 0

3. Tuliskan kembali maksud dari iklan tersebut secara lengkap!

Pedoman penskoran

Kegiatan Skor

1. Peserta didik menulis 2 atau lebih maksud dari iklan 4

2. Peserta didik menulis 1 opini 2

3. Peserta didik tidak menulis apa- apa 0

4. Apa yang ditawarkan dari iklan tersebut?

Pedoman penskoran

Kegiatan Skor

1. Peserta didik menulis 2 atau lebih yang ditawarkan dari iklan 2

2. Peserta didik tidak menulis apa- apa yang ditawarkan dari iklan 0

5. Buatlah satu iklan baris!

Pedoman penskoran No. Aspek yang dinilai Deskripsi Skor

1. Kalimat a. Ringkas, jelas, tepat 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: SKRIPSI - USD

121

sasaran, dan menarik

b. Kurang ringkas, jelas,

tepat sasaran, dan

menarik

c. Tidak ringkas, tidak

jelas, kurang tepat

sasaran, dan kurang

menarik

2

1

Isi d. Sesuai dengan tujuan

pembuatan

e. Kurang sesuai dengan

tujuan pembuatan

f. Tidak sesuai dengan

pembuatan

4

2

1

Pedoman Penilaian

d. Setiap puisi memiliki nilai maksimal 100

e. Tiap aspek memiliki bobot minimal 1 dan maksimal 4

f. Rumus nilai akhir

Nomor

Jumlah

soal

Bobot

nilai

Skor

Ideal

Nilai maksimal

Urut Soal

1 1-30 30 1 30

2 1-5 5 20 20

Jumlah 35 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: SKRIPSI - USD

122

LAMPIRAN MATERI

1. Pengertian Berpikir Kritis

Berpikir kritis menurut Gega (dalam Sumardyono dan Ashari S 2010:9)

adalah berpikir yang menggunakan bukti-bukti untuk mengukur kebenaran

kesimpulan, serta dapat menunjukkan pendapat yang terkadang kontradiktif,

bahkan mau mengubah pendapatnya jika ternyata ada bukti lebih kuat yang

bertentangan dengan pendapatnya. Ada dua langkah berpikir kritis, yaitu;

melakukan proses penawaran yang diikuti dengan pengambilan keputusan atau

pemecahan masalah. Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa

berpikir kritis adalah kegiatan berpikir yang mendalam, komprehensif,

argumentatif, logis, dan evaluatif.

2. Pengertian membaca

Membaca menurut Nurhadi (2016:2) membaca dalam arti sempit adalah kegiatan

memahami makna yang terdapat dalam tulisan. Sementara dalam arti luas adalah

proses pengelohan bacaan secara kritis dan kreatif yang dilakukan pembaca untuk

memperoleh pemahaman tentang bacaan.

3. Pengertian Membaca Kritis

Membaca kritis adalah membaca yang bertujuan untuk mengetahui fakta-

fakta yang terdapat dalam bacaan kemudian memberikan penilaian terhadap

fakta itu. Agustina (2008:124). Pembaca tidak hanya sekedar menyerap

masalah yang ada, tetapi ia bersama- penulis berpikir tentang masalah yang

dibahas. Membaca kritis berarti harus membaca secara analisis dan dengan

penilaian.

Dalam membaca kritis pembaca harus terbuka terhadap gagasan orang

lain. Pembaca harus mengikuti pikiran penulis secara tepat, akurat dan kritis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: SKRIPSI - USD

123

Akurat artinya dalam hubungan relevansi, membedakan yang relevan dan

yang tidak relevan atau tidak benar. Kritis berarti menerima pikiran penulis

dengan dasar yang baik, logis, benar atau menurut realitas. Karena dalam

membaca kritis membaca akan menganailis, membandingkan dan menilai. Jika

kita ingin membaca dengan baik, kita harus membaca dengan pikiran yaitu

berpikir, menilai, dan membuat batasan. Kesemuanya ini harus dilakukan secara

serentak. Membaca kritis ialah kegiatan membaca dilakukan dengan bijaksana,

penuh tenggang rasa, mendalam, evaluatif, serta analitis, dan bukan ingin

mencari kesalahan penulis. Membaca kritis berusaha memahami makna tersirat

sebuah bacaan. Dalam membaca kritis, pembaca mengolah bahan bacaan secara

kritis. Nurhadi (1987) menguraikan aspek-aspek membaca kritis yang dikaitkan

dengan ranah kognitif dalam taksonomi Bloom, sebagai berikut ini.

4. Tujuan Membaca Kritis

Menurut Sumardyono dan Ashari S (2010:14), secara umum tujuan

membaca kritis adalah untuk:

1. mengetahui tujuan penulis membuat tulisan;

2. memahami bagian-bagian yang diyakinkan dan yang ditekankan oleh penulis.

3. mendapatkan bagian-bagian mana penulis melakukan bias (penyimpangan dari

maksud sebenarnya).

5. Langkah-langkah Membaca Kritis

Menurut Soedarsono (1994), proses membaca kritis dapat dilakukan

sebagai berikut.

1. Mengerti isi bacaan yaitu; ide pokok, fakta dan rincian penting, dan dapat

membuat kesimpulan dan interpretasi dari ide-ide itu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: SKRIPSI - USD

124

2. Menguji sumber penulis; apakah dapat dipercaya?, cukup akuratkah?, apakah

dia/mereka kompeten di bidangnya?

3. Ada interaksi antara penulis dan pembaca; tidak hanya mengerti maksud

penulis tetapi harus membandingkan dengan pengetahuan yang kita miliki,

serta dari penulis lainnya.

4. Menerima atau menolak; mempercayai, mencurigai, meragukan,

mempertanyakan, atau tidak percaya.

Dapat disimpulkan bahwa langkah- langkah membaca kritis isi bacaan,

mengenai fakta- faktanyaa dan menginterpretasikan apa yang ada dalam

bacaan. Artinya:

a. Mengerti dengan benar ide pokoknya

b. Mengetahui fakta dan opini dalam teks bacaan

c. Dapat membuat kesimpulan dan interpretasi dari ide- ide

5. Pengertian fakta dan opini

Fakta menurut KBBI adalah hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan

kenyataan; sesuatu yang benar-benar ada atau terjadi.

Opini menurut KBBI adalah pendapat; pikiran; pendirian. Sifat dari opini

adalah subjektif. Hal ini dikarenakan bahwa opini merupakan tanggapan tentang suatu

hal. Intinya, opini itu adalah penilaian terhadap fakta. Pendapat adalah pikiran atau

anggapan seseorang terhadap sesuatu. Orang yang satu dengan yang lain dapat

berbeda pendapat bergantung pada pandangan, pendirian, atau penilaiannya.

6. Perbedaan fakta dan opini beri contoh

Fakta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: SKRIPSI - USD

125

Suatu hal/keadaan/peristiwa yang merupakan kenyataan atau benar-benar

terjdi dan dapat dibuktikan.

Contoh kalimat fakta :

a. Berbekal Rp750.000,00 hasil menjual gelang, kalung, dan cicin

miliknya, Susi mulai jadi pengepul ikan pada tahun 1983.

b. Di Indonesia, pendapatan Telkom dari layanan telepon kabel hingga

agustus 2010 mengalami penurunan 7,5% jika dibandingkan dengan

periode yang sama tahun 2009. Penurunan paling drastis pada periode

Agustus 2008 hingga Agustus 2009, mencapai 16,7%

Opini

Pendapat atau pikiran atau pendirian seseorang tentang sesuatu disertai alasan

yang kuat. Kalimat opini/pendapat, biasanya terdapat kata-kata yang

mengandung nilai subjektif seperti sebaiknya, mungkin, barangkali, menurut

saya,agaknya, dll.

Contoh kalimat opini/pendapat :

a. Walau sudah tidak banyak diminati pelanggan, telepon kabel masih punya

peluang dengan strategi penjualan yang beragam.

b. Operator seluler berlomba-lomba memasang tarif supermurah, tetapi

belum tentu semuanya memiliki infrastruktur (prasarana) jaringan yang

kuat.

7. Iklan

Iklan adalah bentuk komunikasi dari seseorang, intansi, atau pengusaha yang

digunakan untuk menyampaikan informasi secara menarik agar khalayak ramai

tertarik untuk menggunakan produk yang iklan ramai tertarikm untuk menggunakan

produk yang diiklankan.(Sumber: buku Bahasa dan Sastra Indonesia 3 SMP, KTSP)

Tip menulis Iklan

1. Isi iklan harus memperhatikan hal- hal berikut:

a. Objektif dan jujur

b. Singkat dan jelas

c. Tidak menyinggung perasaan golongan masyarakat atau produsen

lain

d. Menarik perhatian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: SKRIPSI - USD

126

2. Bahasa iklan harus memperhatikan hal- hal berikut :

a. Mudah dipahami dan mudah diingat

b. Berkonotasi positif yang bisa mempengaruhi dan meyakinkan

khayalak ramai

c. Menimbulkan sikap penasaran dari khalayak ramai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: SKRIPSI - USD

127

Lembar Kerja Siswa

Satuan Pendidikan : SMP Kanisius Pakem

Hari/Tanggal :

Kelas/Semester : IX/I

SOAL ESAI

Bacalah iklan dibawah ini!

1. Jelaskan maksud iklan di atas!

........................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

..........................................................................................................

2. Temukan fakta dan opini dari iklan tersebut!

........................................................................................................................................

............................................................................................................................................

............................................................................................................................................

............................................................................................................................................

............................................................................................................................................

............................................................................................................................................

............................................................................................................................................

............................................................................................................................................

............................................................................................................................................

............................................................................................................................................

............................................................................................................................................

3. Tuliskan kembali maksud dari iklan tersebut secara lengkap!

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

................................................................................................................................

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: SKRIPSI - USD

128

4. Apa yang ditawarkan dari iklan tersebut?

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

5. Buatlah satu iklan baris!

........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: SKRIPSI - USD

129

HASIL NILAI SISWA

KELAS EKSPERIMEN (IX A) SMP KANISIUS PAKEM

TAHUN AJARAN 2017/2018

No. Nama Siswa Pre-Tes Pos-Tes

1. Agista Fernandawati 76 78

2. Claudia Fe Livia Xaveryne 88 90

3. Andreas Danuriko Malatuka 82 80

4. David Oscar Alan Riwu Lobo 76 78

5. Della Kurniawati 68 78

6. Edward Budi Setiawan 82 84

7. Filemon Firdaus Simbolon 68 70

8. Hieronimus Dicky Febriano Laisena 68 66

9. Kristina Dian Permata Sari 80 82

10. Maria Yosepha Puspita Loka 76 62

11. Monica Eni Nugrahani 62 66

12. Nuraini 90 78

13. Riko Catur Nugroho S 68 74

14. Samuel Ivan Kebenaran Riwu Lobo 82 68

15. Rafael Rangga 64 76

16. Valentina Endah Wahyuningtyas 76 78

17. Vincentia Prasetya Anggraeni P 66 80

18. Yohanes Felix Riyadi 70 78

19. Yuliana Ambarwati 68 78

20. Bernaderth Laurdes Pudyaning P 92 92

Nilai rata- rata 74.30 78.90

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: SKRIPSI - USD

130

HASIL NILAI SISWA

KELAS KONTROL (IX B) SMP KANISIUS PAKEM

TAHUN AJARAN 2017/2018

No. Nama Siswa Pre-Tes Pos-Tes

1. Aprilia Putri Fara Rinda 78 78

2. Agnes Istita Ridha Adma 68 76

3. Agustina Dian Kartika 76 78

4. Bernadhus Fendi Agung Nugroho 58 76

5. Bonivantius Alvin 76 78

6. Defery Andang Priyayoga 42 58

7. Dominikus Dani Pitantoko 50 60

8. Felicia Debora 76 80

9. Gicello Kevin Bena Widiyanto 76 62

10. Joshua Lestin Excel Marsha 82 82

11. Maria Yustina Meilani Putri 64 60

12. Nicoulaus Dimas Agung Prasetyo 58 78

13. Nicoulaus Ariel Sarialo 76 66

14. Richard Setio Pangga lewu 58 54

15. Sentanu Basunandha 76 60

16. Vincensius Arif Wijayanto 58 76

17. Yanista Sesari Putri 60 78

18. Yohanes Wahyu Prasetyo Nugroho 76 64

19. Yosafat Davin Sabrang 38 76

20. Stefano Rangga Alo 36 58

Nilai rata- rata 63.80 69.90

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: SKRIPSI - USD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: SKRIPSI - USD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: SKRIPSI - USD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: SKRIPSI - USD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: SKRIPSI - USD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: SKRIPSI - USD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: SKRIPSI - USD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: SKRIPSI - USD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: SKRIPSI - USD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: SKRIPSI - USD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: SKRIPSI - USD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: SKRIPSI - USD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: SKRIPSI - USD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: SKRIPSI - USD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: SKRIPSI - USD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: SKRIPSI - USD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: SKRIPSI - USD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: SKRIPSI - USD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: SKRIPSI - USD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: SKRIPSI - USD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: SKRIPSI - USD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: SKRIPSI - USD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: SKRIPSI - USD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: SKRIPSI - USD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: SKRIPSI - USD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: SKRIPSI - USD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: SKRIPSI - USD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: SKRIPSI - USD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: SKRIPSI - USD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: SKRIPSI - USD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: SKRIPSI - USD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: SKRIPSI - USD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: SKRIPSI - USD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: SKRIPSI - USD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: SKRIPSI - USD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: SKRIPSI - USD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: SKRIPSI - USD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: SKRIPSI - USD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: SKRIPSI - USD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: SKRIPSI - USD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: SKRIPSI - USD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: SKRIPSI - USD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: SKRIPSI - USD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 193: SKRIPSI - USD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 194: SKRIPSI - USD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 195: SKRIPSI - USD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 196: SKRIPSI - USD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 197: SKRIPSI - USD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 198: SKRIPSI - USD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 199: SKRIPSI - USD

BIODATA PENULIS

Rosalia Fibi Etika Sari lahir pada tanggal 20 Juni 1995 di

Rasau Jaya, Kalimantan Barat. Pendidikan dasarnya ditempuh di SD

Negeri 11 Sungai Melayu Jaya di daerah Ketapang, Kalimantan Barat

pada tahun 2001. Tahun 2007 ia melanjutkan pendidikan menengah

di SMP Negeri 1 Sungai Melayu Rayak, Ketapang, Kalimatan Barat.

Setelah itu, ia melanjutkan pendidikan di SMA Pangudi Luhur Santo Yohanes

Ketapang, Kalimatan Barat pada tahun 2010 dan dinyatakan lulus pada tahun 2013.

Pada tahun 2013 ia tercatat sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa

Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta. Masa pendidikan di Universitas Sanata Dharma diakhiri dengan menulis

skripsi sebagai tugas akhir dengan judul. Efektivitas Pendekatan Contextual Teaching

And Learning Terhadap Pembelajaran Membaca Kritis Fakta Dan Opini Teks Iklan

Di Surat Kabar Pada Siswa Kelas IX SMP Kanisius Pakem Yogyakarta Tahun Ajaran

2017/2018.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI