skripsi upaya meningkatkan hasil belajar passing bolabasket melalui pendekatan bermain
-
Upload
junoluthfyno -
Category
Documents
-
view
218 -
download
0
Transcript of skripsi upaya meningkatkan hasil belajar passing bolabasket melalui pendekatan bermain
-
8/10/2019 skripsi upaya meningkatkan hasil belajar passing bolabasket melalui pendekatan bermain
1/100
i
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA BASKET
MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA
KELAS VIII. F SMP NEGERI 26 SURAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2010/2011.
SKRIPSI
Oleh:
AGUS NUR SALIM
NIM. K 5607020
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
-
8/10/2019 skripsi upaya meningkatkan hasil belajar passing bolabasket melalui pendekatan bermain
2/100
ii
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA BASKET
MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA
KELAS VIII. F SMP NEGERI 26 SURAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2010/2011.
Oleh:
AGUS NUR SALIM
NIM. K 5607020
SKRIPSI
Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Jurusan Pendidikan Olahraga dan
Kesehatan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
-
8/10/2019 skripsi upaya meningkatkan hasil belajar passing bolabasket melalui pendekatan bermain
3/100
iii
-
8/10/2019 skripsi upaya meningkatkan hasil belajar passing bolabasket melalui pendekatan bermain
4/100
iv
-
8/10/2019 skripsi upaya meningkatkan hasil belajar passing bolabasket melalui pendekatan bermain
5/100
v
ABSTRAK
Agus Nur Salim. UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSINGBOLA BASKET MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN BERMAIN PADA
SISWA KELAS VIII. F SMP NEGERI 26 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN
2010/2011.Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Sebelas Maret Surakarta, Juli 2011.
Penelitian Tindakan Kelas ini bertujuan untuk:1). Meningkatkan hasil belajarpassing bola basket siswa kelas VIII.F SMP Negeri 26 Surakarta tahun ajaran 2010/2011
melalui penerapan pendekatan bermain. 2). Meningkatkan partisipasi siswa kelas VIII.F SMP
Negeri 26 Surakarta tahun ajaran 2010/2011 melalui penerapan pendekatan bermain.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Intack Group
dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII.F SMP Negeri 26 SURAKARTA yang
berjumlah 38 siswa. Data diperoleh melalui tes dan pengukuran, hasil belajar passing bolabasket diperoleh melalui tes unjuk kerja dan angket, lembar observasi digunakan untuk
mengumpulkan data keaktivan siswa di dalam mengikuti proses pembelajaran teknik dasar
passing bola basket melalui penerapan pendekatan bermain.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa meningkat dari 50,5% pada
kondisi awal menjadi 67,6% pada akhir siklus I dan meningkat menjadi 82,4% pada akhir siklus
II. Meningkatnya tingkat partisipasi siswa ditunjukan dengan keaktifan siswa meningkat dari
56,8% pada kondisi awal menjadi 68,4% pada akhir siklus I dan meningkat menjadi 81,8% pada
akhir siklus II.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: 1) Upaya meningkatkan hasil belajar
passing bola basket melalui penerapan pendekatan bermain dapat meningkatkan hasil belajar
passing bola basket. 2) Meningkatnya tingkat partisipasi siswa ditunjukan dengan meningkatnyaprosentasi nilai keaktifan siswa.
.
-
8/10/2019 skripsi upaya meningkatkan hasil belajar passing bolabasket melalui pendekatan bermain
6/100
vi
MOTTO
Segala macam kesusahan seiring berjalan dengan waktu datangnya jalan keluar
(Syekh Abdul Qodir Al Jaelani)
Saya tahu tak terhitung orang yang belajar, namun mereka tak pernah berpikir
(Wilson Miher)
Sukses itu penting tapi bersyukur jauh lebih sukses
(Penulis)
Seorang pendidik dalam mendidik siswa bukan seolah-olah sebuah gelas untuk diisi,melainkan
api untuk dinyalakan
(Penulis)
-
8/10/2019 skripsi upaya meningkatkan hasil belajar passing bolabasket melalui pendekatan bermain
7/100
vii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Kusuntingkan skripsi ini untuk:
Skripsi ini dipersembahkan kepada:
Bapak dan Ibu tercinta
Saudara-saudaraku yang tersayang
Rita yang selalu ada mendampingiku
Teman-teman Kepor 2007
Teman-teman JPOK FKIP UNS dan
Almamater
-
8/10/2019 skripsi upaya meningkatkan hasil belajar passing bolabasket melalui pendekatan bermain
8/100
viii
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur penulis panjatkan dengan kesungguhan hati kehadirat Allah
Yang Maha Kuasa, karena limpahan rahmat, berkat dan karunia-Nya yang setiap waktu
penulis terima dan rasakan, sehingga dalam penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik.
Tak lupa juga sholawat dan salam saya haturkan pada baginda besar Muhammad SAW yang
menjadi motivator saya dalam menyelesaikan tugas akhir kuliah ini.
Disadari maupun tidak bahwa dalam penulisan skripsi ini banyak mangalami hambatan
dan kesulitan, tetapi berkat bantuan dan dorongan dari beberapa pihak maka hambatan maupun
kesulitan tersebut dapat diatasi. Oleh karena itu dalam kesempatan ini disampaikan ucapan
terima kasih kepada yang terhormat:1. Allah SWT. yang tiada henti memberikan hidayah dan petunjuk selama penulisan skripsi ini.
2. Nabi besar Muhammad SAW. sebagai motivator saya selama penulisan skripsi ini.
3. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4. Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
5. Ketua Program Pendidikan Kepelatihan Olahraga Jurusan Pendidikan Olahraga dan
Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
6.
Drs. Bambang Wijanarko, M.Kes sebagai Dosen pembimbing saya yang memberikan
bimbingan dan pengarahan selama dalam menyusun skripsi.
7. Drs. Sarjoko Lelono, M.Kes sebagai Dosen pembimbing saya yang memberikan bimbingan
dan pengarahan selama dalam menyusun skripsi.
8. Kepala Sekolah dan Guru SMP N 26 Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian.
9. Murid SMP N 26 Surakarta yang telah bersedia membantu dalam proses penelitian.
10. Semua pihak yang telah membantu terlaksananya penelitian ini.
Semoga segala amal baik tersebut mendapatkan imbalan dari Tuhan yang Maha Esa.
Akhirnya berharap semoga hasil penelitian yang sederhana ini dapat bermanfaat.
Surakarta, Juli 2011
Penulis
-
8/10/2019 skripsi upaya meningkatkan hasil belajar passing bolabasket melalui pendekatan bermain
9/100
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................................... i
PENGAJUAN ............................................................................................................ ii
PERSETUJUAN ......................................................................................................... iii
PENGESAHAN ........................................................................................................ iv
ABSTRAK .................................................................................................................. v
MOTTO ..................................................................................................................... vi
PERSEMBAHAN ..................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ............................................................................................. viii
DAFTAR ISI ............................................................................................................. ixDAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xi
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xiii
BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 5
BAB II LANDASAN TEORI .....................................................................................7
A. Tinjauan Pustaka ........................................................................................7
1. Pembelajaran .........................................................................................7
2. Pembelajaran Dengan Penerapan Pendekatan Bermain ...................... 14
3. Bola Basket ......................................................................................... 17
5. Karakteristik Siswa SMP.....................................................................22
4. Penelitian Tindakan Kelas .................................................................. 23
B. Kerangka Berfikir .................................................................................... 28
C. Hipotesis Tindakan ..................................................................................31
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...................................................................32
A. Setting Peneltian ..................................................................................... 32
B. Subyek Penelitian .................................................................................... 33
C. Sumber Data ........................................................................................... 33
D. Teknik Dan Alat Pengumpulan Data ......................................................34
E. Teknik Analisis Data ............................................................................... 35
-
8/10/2019 skripsi upaya meningkatkan hasil belajar passing bolabasket melalui pendekatan bermain
10/100
x
F. Prosedur Penelitian ................................................................................. 36
G. Proses Penelitian ..................................................................................... 39
H. Jadwal Penelitian................................................................................... 342
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................................... 43
A. Deskripsi Kondisi Awal ........................................................................ 43
B. Siklus I .................................................................................................. 49
C. Siklus II ................................................................................................. 66
D. Pembahasan ........................................................................................... 81
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 86
A. Kesimpulan ........................................................................................... 86
B.
Saran ..................................................................................................... 86DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 88
LAMPIRAN ............................................................................................................. 89
-
8/10/2019 skripsi upaya meningkatkan hasil belajar passing bolabasket melalui pendekatan bermain
11/100
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Gambar 1. Konsep PTK menurut Kemmisdan Taggart.................................. 26
Gambar 2. Kerangka Berpikir .......................................................................... 30
Gambar 3. Siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ....................................... 37
-
8/10/2019 skripsi upaya meningkatkan hasil belajar passing bolabasket melalui pendekatan bermain
12/100
xii
DAFTAR TABEL
Tabel
Tabel 1. Hubungan Antara Fase Belajar Dan Acara Pembelajaran ............................ 10
Tabel 2. Ciri-ciri umum pendidikan, belajar, dan perkembangan ...............................11
Tabel 3. Rincian Kegiatan Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian ............................... 32
Tabel 4. Teknik Pengumpulan Data Penelitian........................................................... 34
Tabel 5. Indikator Ketercapaian Belajar Siswa............................................................41
Tabel 6. Jadwal Penelitian ...........................................................................................41
Tabel 7. Hasil Observasi Keaktivan Siswa Pra Siklus ............................................... 44
Tabel 8. Hasil Angket Siswa pada Pra Siklus .............................................................46Tabel 9. Hasil Tes Belajar Siswa Pada Pra Siklus ...................................................... 47
Tabel 10.Hasil Observasi Keaktivan Siswa Siklus I (Per 1) .......................................52
Tabel 11. Hasil Angket/ Tes Kognitif Siswa pada Siklus I ........................................54
Tabel 12.Hasil Tes Belajar/ Tes Psikomotor Siswa Pada Siklus I ...............................55
Tabel 13. Hasil Observasi Keaktivan Siswa Siklus I(Per 2) .......................................61
Tabel 14. Hasil Angket/ Tes Kognitif Siswa pada Siklus I ....................................... 63
Tabel 15. Hasil Tes Belajar/ Tes Psikomotor Siswa Pada Siklus I ..............................64
Tabel 16. Hasil Observasi Keaktivan Siswa Siklus II(Per 1) .................................... 68
Tabel 17. Hasil Angket/ Tes Kognitif Siswa pada Siklus II ...................................... 70
Tabel 18. Hasil Tes Belajar/ Tes Psikomotor Siswa Pada Siklus II ............................71
Tabel 19. Hasil Observasi Keaktivan Siswa Siklus II (Per 2) ....................................76
Tabel 20. Hasil Angket/ Tes Kognitif Siswa pada Siklus II .......................................78
Tabel 21. Hasil Tes Belajar/ Tes Psikomotor Siswa Pada Siklus II ........................... 79
Tabel 22.Keaktifan dan Hasil Belajar Afektif dan Kognitif ..........................................81
-
8/10/2019 skripsi upaya meningkatkan hasil belajar passing bolabasket melalui pendekatan bermain
13/100
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Lampiran 1. RPP Siklus I ........................................................................................... 89
Lampiran 2. RPP Siklus II ................................................................................................ 99
Lampiran 3. Lembar Observasi Angket .................................................................... 109
Lampiran 4. Lembar Observasi Keaktivan ............................................................... 110
Lampiran 5. Lembar Observasi Unjuk Kerja ............................................................ 111
ix
ix
ix
-
8/10/2019 skripsi upaya meningkatkan hasil belajar passing bolabasket melalui pendekatan bermain
14/100
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan Jasmani merupakan media untuk mendorong perkembangan
motorik, kemampuan fisik, pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai
(sikap-mental-emosional-spiritual-dan sosial), serta pembiasaan pola hidup sehat
seorang anak yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan
yang seimbang (Depdiknas:2003). Pengembangan aspek jasmani anak dapatditunjang melalui beberapa kegiatan yang salah satunya dengan kegiatan olahraga.
Pendidikan Jasmani memberikan kesempatan pada siswa untuk terlibat
langsung dalam aneka pengalaman belajar melalui aktifitas jasmani, bermain, dan
berolahraga yang dilakukan secara sistematis, terarah, dan terencana.
Menurut Rusli Lutan (2001), bahwa Pendidikan Jasmani merupakan
serangkaian materi pelajaran yang memberikan konstribusi nyata dalam kehidupan
sehari-hari dalam upaya meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan jasmani
serta rohani peserta didik. Oleh karena itu penyelenggaraan Pendidikan jasmani
harus lebih dikembangkan ke arah yang lebih optimal sehingga peserta didik akan
lebih inovatif, terampil, kreatif, dan memiliki kesegaran jasmani dan kebiasaan
hidup sehat serta memiliki pengetahuan dan pemahaman gerak manusia.
Upaya untuk meningkatkan kualitas proses dan pengelolaan pembelajaran.
Pendidikan Jasmani di sekolah tidak berjalan sebagaimana yang diharapkan, hal ini
terlihat dari siswa masih kesulitan dalam memahami konsep dan penguasaan
terhadap teknik dasar olahraga dan guru-guru juga kesulitan dalam menanamkan
konsep dan penguasaan teknik dasar olahraga pada siswa sehingga berakibat pada
rendahnya hasil belajar siswa. Dari hasil ujian sekolah tahun 2009/2010 diperoleh
hasil penguasaan siswa SMP NEGERI 26 Surakarta pada materipassingbola basket
hanya 57,70% .
-
8/10/2019 skripsi upaya meningkatkan hasil belajar passing bolabasket melalui pendekatan bermain
15/100
2
Banyak faktor yang mempengaruhi rendahnya kualitas hasil belajar siswa
antara lain kurangnya kreatifitas dan pengembangan proses pembelajaran
pendidikan jasmani di sekolah, sehingga terjadi situasi pembelajaran pendidikan
jasmani yang kurang menyenangkan dan menarik.
Dari hasil pengamatan peneliti pada saat proses pembelajaran di kelas
VIII.F SMP NEGERI 26 Surakarta menunjukan keadaan dimana siswa belum
dilibatkan secara aktif. Siswa hanya pasif sekedar mendengar penjelasan materi
lewat lisan saja dari guru. Akibat dari itu hanya sebagian siswa saja yang secara
aktif dalam mengikuti proses pembelajaran, sedangkan beberapa siswa malahasyik bercanda dan ngobrol dengan teman, atau bermain seenak sendiri
dilapangan tanpa menghiraukan apa yang dijelaskan oleh guru. Disini dapat
dilihat bahwa strategi atau metode yang digunakan dalam proses pembelajaran
kurang efektif.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti pada bulan januari
2011, dari 38 siswa menunjukan bahwa sebanyak 14 siswa (36,84%) saja yang
memperhatikan pelajaran, 10 siswa (26,31%) yang tidak serius mengikuti jalanya
proses pelajaran, 14 siswa (36,84%) siswa yang tidak fokus terhadap pelajaran.
Kurangnya partisipasi dari siswa dalam mengikuti kegiatan pelajaran akan
menurunkan tingkat keberhasilan siswa dalam belajar oleh karena itu diperlukan
suatu tindakan yang mampu melibatkan dan menaikan partisipasi siswa,
sekaligus dapat digunakan untuk mempermudah siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran demi tercapainya tujuan pembelajaran yang direncanakan.
Faktor lain yang menyebabkan kegagalan dalam proses pembelajaran adalah
guru pendidikan jasmani mengajarkan materi dan memperlakukan siswa sama
dengan orang dewasa. Dimana seharusnya Pendidikan Jasmani untuk Sekolah
Menengah Pertama berbeda dengan orang dewasa. Kegiatan jasmani merupakan
sebuah kegiatan yang perlu diprogramkan dengan melakukan pengelolaan yang
ciri dan sifat yang khas yang harus diberikan perlakuan yang khas pula.
-
8/10/2019 skripsi upaya meningkatkan hasil belajar passing bolabasket melalui pendekatan bermain
16/100
3
Sesuai dengan ciri dan sifat yang khas dari siswa SMP, usia 12 16 tahun
kebanyakan dari mereka cenderung masih suka bermain. Untuk itu guru harus
mampu mengembangkan pembelajaran yang efektif, disamping harus memahami
dan memperhatikan karakteristik dan kebutuhan siswa. Piaget menjelaskan bahwa
sekedar untuk kesenangan
fungsional .
Menurut Bettelheim kegiatan bermain adalah kegiatan yang tidak
mempunyai peraturan lain kecuali yang ditetapkan . Pada masa usia tersebut
seluruh aspek perkembangan manusia baik itu kognitif, psikomotorik dan afektifmengalami perubahan. Perubahan yang paling mencolok dan signifikan adalah
pertumbuhan dan perkembangan fisik dan psikologis.
Agar standar kompetensi pembelajaran pendidikan jasmani dapat
terlaksana sesuai dengan pedoman, maksud dan juga tujuan sebagaimana yang
ada dalam kurikulum, maka guru pendidikan jasmani harus mampu membuat
pembelajaran yang efektif dan menyenangkan.
Untuk itu perlu adanya penerapan pendekatan, variasi maupun
modifikasi dalam pembelajaran. Upaya untuk menyesuaikan pembelajaran
pendidikan jasmani dengan karakteristik, kemampuan, dan perkembangan siswa
SMP, dapat dilakukan melalui penerapan pendekatan . Untuk dapat mencapai tujuan
siswa dapat mengembangkan ketrampilan gerak dan ketrampilan teknik, dalam
proses pembelajaran pendidikan jasmani, guru harus memiliki dan menerapkan
berbagai strategi pembelajaran maupun pendekatan, serta mampu menggunakan
alat-alat pembelajaran yang tersedia, maupun menciptakan atau memodifikasi
bentuk-bentuk permainan yang menarik siswa dalam mengikuti pembelajaran.
Dalam penelitian ini, upaya penerapan modifikasi pendidikan jasmani
difokuskan pada aspek bermain . Secara umum kendala yang sering dihadapi guru
dalam pembelajaran passing bola basket adalah keterbatasan dalam berkreatifitas
untuk mengembangkan penerapan dalam proses pembelajaran. Setiap kelas terdiri
atas 38 orang siswa, sedangkan cara penyampaian materi pembelajaran oleh seorang
guru pendidikan jasmani hanya dengan metode ceramah dan metode tugas.
-
8/10/2019 skripsi upaya meningkatkan hasil belajar passing bolabasket melalui pendekatan bermain
17/100
4
Akibatnya adalah pengalaman belajar siswa sangat kurang sekali. Artinya
waktu akan terbuang sia-sia tanpa ada materi ajar yang terserap oleh siswa untuk
menguasai teknik-teknik dasar passing bola basket, dan hanya digunakan siswa
untuk asyik mengobrol sendiri tanpa memperhatikan materi yang disampaikan oleh
guru.
Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti akan mencoba strategi penerapan
pendekatan bermain dalam pembelajaran Pendidikan Jasmani pada siswa kelas
VIII.F SMP Negeri 26 Surakarta Tahun Pelajaran 2010/2011, dengan materi teknik
dasar passingbola basket. Peningkatan hasil belajar yang dimaksud peneliti adalahmodifikasi pembelajaran dengan penerapan pendekatan bermain yang mengarah
terhadap pendekatan teknik. Disamping itu juga, modifikasi yang diterapkan oleh
peneliti adalah suatu penerapan pendekatan bermain untuk meningkatkan partisipasi
siswa dalam mengikuti proses pembelajaran Penjas khususnya pada materi teknik
dasar passing bola basket. Dengan adanya penerapan pendekatan bermain dalam
proses pembelajaran yang dilakukan peneliti,diharapkan akan mampu mengetahui
dan menemukan jalan keluar masalah yang dihadapi oleh guru dan pesrta didik
dalam hal ini khususnya pembelajaran teknik dasarpassingbola basket.
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan peneliti sebelumnya dan dari
masalah umum yang dihadapi oleh guru penjas dalam menyampaikan materi
khususnya teknik dasarpassingbola basket, maka peneliti merasa tertarik dan yakin
untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada siswa kelas VIII.F SMP
Negeri 26 Surakarta Tahun Pelajaran 2010/ 2011 Upaya
meningkatkan hasil belajar passing bola basket melalui penerapan pendekatan
bermain
Diharapkan dengan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang peneliti lakukan
dapat memberikan jalan keluar dari masalah yang selama ini dihadapi oleh para guru
Pendidikan Jasmani, olahraga dan kesehatan dalam pembelajaran Pendidikan
Jasmani pada umumnya dan pembelajaran teknik dasar passing bola basket pada
khususnya, serta mampu memperbaiki proses pembelajaran pendidikan jasmani
yang akhirnya mampu meningkatkan partisipasi aktif dan kemampuan siswa dalam
-
8/10/2019 skripsi upaya meningkatkan hasil belajar passing bolabasket melalui pendekatan bermain
18/100
5
bidang olahraga pada umumnya, di bidang penguasaan teknik dasar passing bola
basket pada khususnya.
B. Rumusan Masalah
Bertolak dari latar belakang masalah,maka permasalahan yang menjadi
pokok penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimanakah penerapan pendekatan bermain dalam pembelajaran
Penjasorkes dapat meningkatkan hasil belajar passing bola basket siswa
kelas VIII.F SMP Negeri 26 Surakarta Tahun Pelajaran 2010/ 2011.
2.
Bagaimanakah cara meningkatkan partisipasi siswa dalam pembelajaranPenjasorkes khususnya pembelajaran teknik dasar passing bola basket
pada siswa kelas VIII.F SMP Negeri 26 Surakarta Tahun Pelajaran 2010/
2011.
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di atas, penelitian ini
mempunyai tujuan untuk mengetahui:
1.
Meningkatkan hasil belajar passing bola basket siswa kelas VIII.F SMP
Negeri 26 Surakarta Tahun Pelajaran 2010/ 2011 melalui penerapan
pendekatan bermain
2. Meningkatkan partisipasi belajar siswa kelas VIII.F SMP Negeri 26 Surakarta
Tahun Pelajaran 2010/ 2011 melalui penerapan pendekatan bermain.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Lembaga Pendidikan (Instansi)
Sebagai bahan masukan/saran untuk mengembangkan strategi belajar
mengajar yang tepat dalam rangka untuk meningkatkan kualitas proses dan
kualitas hasil belajar siswa ataupun mutu lulusan.
2. Bagi Guru
a. Memotivasi kreatifitas guru di sekolah dalam membuat dan
mengembangkan model-model pembelajaran .
-
8/10/2019 skripsi upaya meningkatkan hasil belajar passing bolabasket melalui pendekatan bermain
19/100
6
b. Sebagai bahan masukan/saran bagi guru dalam memilih alternatif
pembelajaran yang dapat meningkatkan keterlibatan atau partisipasi siswa
dalam proses belajar mengajar
3. Bagi Siswa
Memacu siswa agar lebih berpartisipasi dan berperan serta secara aktif dalam
kegiatan belajar mengajar agar mendapatkan hasil belajar yang lebih baik dan
dapat meningkatkan prestasi belajarnya.
-
8/10/2019 skripsi upaya meningkatkan hasil belajar passing bolabasket melalui pendekatan bermain
20/100
7
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Pembelajaran
a. Konsep Belajar
Ngalim Purwanto (1990: 84) menyatakan definisi belajar adalah setiap
perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatuhasil dari latihan atau pengalaman: Dengan demikian perubahan-perubahan yang
terjadi karena proses pertumbuhan tidak dianggap sebagai hasil belajar, seperti
perubahan-perubahan fisik pada seorang bayi sejak lahir.
Dimyati dam Mudjiono (1999: 24) memaparkan pendapat para ahli
tentang konsep belajar dan pembelajaran yaitu:
1) Belajar Menurut Pandangan Skinner
Skinner berpendapat bahwa belajar adalah suatu perilaku. Pada saat
orang belajar, maka responnya menjadi lebih baik. Sebaliknya, jika ia tidak
belajar maka responnya akan menurun. Dalam belajar ditemukan hal berikut:
a) Kesempatan terjadinya peristiwa yang menimbulkan respon pebelajar.
b) Respon si pembelajar, dan
c) Konsekuensi yang bersifat menguatkan respon tersebut. Pemerkuat terjadi
pada stimulus yang menguatkan konsekuensi tersebut. Sebagai ilustrasi,
perilaku respon si pembelajar yang baik diberi hadiah. Sebaliknya, perilaku
respon yang tidak baik diberi hukuman dan teguran.
Guru dapat menyusun program pembelajaran berdasarkan pandangan
skinner ini terkenal dengan nama teoriskinner. Dalam menerapkan teori skinner,
guru perlu memperhatikan dua hal yang penting, yaitu: Pemilihan stimulus yang
diskriminatif dan, penggunaan penguatan.
Langkah-langkah pembelajaran berdasarkan teori kondisioning operan
sebagai berikut:
-
8/10/2019 skripsi upaya meningkatkan hasil belajar passing bolabasket melalui pendekatan bermain
21/100
8
(1) Ke satu, mempelajari keadaan kelas. Guru Guru mencari dan meneukan
perilaku siswa yang positif dan negative. Perilaku positif akan diperkuat dan
perilaku negatif diperlemah atau dikurangi.
(2) Kedua, membuat daftar penguat positif. Guru mencari perilaku yang lebih
disukai saja, perilaku yang kena hukuman, dan kegiatan luar sekolah yang
dapat dijadikan penguat.
(3) Ketiga, memilih dan menentukan urutan tingkah laku yang dipelajari serta
jenis penguatannya.
(4)
Keempat, membuat program pembelajaran. Program pembelajaran ini berisiurutan perilaku yang dikehendaki, penguatan, waktu mempelajari perilaku,
dan evaluasi. Dalam melaksanakan program pembelajaran, guru mencatat
perilaku dan penguat yang berhasil dan tidak berhasil. Ketidak berhasilan
tersebut menjadi catatan penting bagi modifikasi perilaku selanjutnya.
2) Belajar Menurut Gagne
Menurut Gagne belajar merupakan kegiatan yang kompleks, hasil
belajar berupa kapabilitas. Setelah belajar orang memiliki ketrampilan,
pengetahuan, sikap, dan nilai. Timbulnya kapabilitas tersebut adalah dari stimulus
yang berasal dari lingkungan, dan proses kognitif yang dilakukan oleh pebelajar.
Dengan demikian, belajar adalah seperangkat proses kognitif yang merubah sifat
stimulus lingkungan, melewati pengolahan informasi, menjadi kapasitas baru.
Menurut Gagne belajar dari tiga komponen penting, yaitu kondisi eksternal,
kondisi internal, dan hasil belajar. Gagnemelukiskan hal-hal berikut:
a)
b) Proses kognitif tersebut menghasilkan suatu belajar. Hasil belajar tersebut
terdiri dari informasi verbal, ketrampilan intelek, ketrampilan motorik, sikap,
dan siasat kognitif.
Kelima hasil belajar tersebut merupakan kapabilitas siswa.
Kapabilitassiswa tersebut berupa:
-
8/10/2019 skripsi upaya meningkatkan hasil belajar passing bolabasket melalui pendekatan bermain
22/100
9
(1)Informasi verbal adalah kapabilitas untuk mengungkapkan pengetahuan dalam
bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. Pemilikan informasi verbal
memungkinkan individu berperan dalam kehidupan.
(2)Keterampilan intelektual adalah kecakapan yang berfungsi untuk berhubungan
dengan lingkungan dengan lingkungan hidup serta mempresentasikan konsep
dan lambing. Keterampilan intelek ini terdiri dari dari diskriminasi jamak,
konsep konkret dan terdefinisi dan prinsip.
(3)Strategi kognitif adalah kemampuan menyalurkan dan mengarahkan aktifitas
kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan kaidahdalam memecahkan masalah.
(4)Keterampilan motorik adalah kemampuan setangkaian gerak jasmani dalam
urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani.
(5)Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak obyek berdasarkan
penilaian terhadap obyek tersebut.
Gagne berpendapat bahwa dalam belajar terdiri dari tiga tahap yang
meliputi Sembilan fase. Tahap itu sebagai berikut:
(a)
Persiapan untuk belajar
(b) Pemerolehan dan unjuk belajar (performansi)
(c) Alih belajar
Pada tahap persiapan dilakukan tindakan mengarahkan perhatian,
pengharapan, dan mendapatkan kembali informasi. Pada tahap pemerolehan dan
performanisasi digunakan untuk persepsi selektif, sandimatik, pembangkitan
kembali dan respon, serta penguatan. Tahap alih belajar meliputi pengisyaratan
untuk membangkitkan, dan pemberlakuan secara umum. Adanya tahap dan fase
belajar tersebut mempermudah guru untuk melakukan pembelajaran.. Pola
hubungan antara fase belajar dengan acara-acara pembalajaran tersebut dapat
dilukiskan dalam tabel.2 dibawah ini:
-
8/10/2019 skripsi upaya meningkatkan hasil belajar passing bolabasket melalui pendekatan bermain
23/100
10
Tabel 1. Hubungan Antara Fase Belajar Dan Acara Pembelajaran
Tahapan Fase Belajar Acara Pembelajaran
Persiapan untuk belajar Mengarahkan
perhatian
Menarik perhatian siswa dengan kejadian
yang tidak seperti b iasanya, pertanyaan
atau perubahan stimulus
Ekspektansi Memberi tahu siswa mengenai tujuan
belajar
Retrival (informasi
dan ketrampilan yang
relevan untuk memori
kerja)
Merangsang siswa agar mengingat
kembali hasil belajar(apa yang telah
dipelajari) sebelumnya
Pemerolehan dan unjuk
perbuatan
Persepsi selektif atas
sifat stimulus
Menyajikan stimulus yang jelas sifatnya
Sandi semantic Memberikan bimbingan belajar
Retrival dan respon Memunculkan perbuatan siswa
Penguatan Memberikan balikan informative
Retrival dan alih belajar Pengisyaratan Menilai perbuatan siswa
Pemberlakuan secara
umum
Meningkatkan retensi dan alih belajar
Dari beberapa pandangan tentang teori belajar tersebut di atas hanya
merupakan sebagian kecil dari pandangan yang ada. Untuk kepentingan
pembelajaran, para guru dan calon guru masih perlu memilih teori yang relevan
bagi bidang studi asuhannya. Guru juga perlu memodifikasi secara praktis sesuai
dengan kondisi perilaku siswa belajar.
b.
Ciri-ciri Belajar dan Pembelajaran
Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks.
Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami siswa sendiri. Siswa adalah penentu
terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar. Proses belajar terjadi berkat siswa
memperoleh sesuatu yang ada dilingkungan sekitar. Lingkungan yang dipelajari
oleh siswa berupa keadaan alam, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan,
manusia, atau hal-hal lain yang dijadikan bahan belajar. Dimyati dan Mudjiono
-
8/10/2019 skripsi upaya meningkatkan hasil belajar passing bolabasket melalui pendekatan bermain
24/100
11
(1999:8) menjelaskan beberapa ciri-ciri umum pendidikan, belajar, dan
perkembangan pada tabel.3.
Tabel 2. Ciri-ciri umum pendidikan, belajar, dan perkembangan.
Unsur-unsur Pendidikan Belajar Perkembangan
PelakuGuru sebagai pelaku mendidik dan siswa
yang terdidik
Siswa yang bertindak belajar
atau pebelajar
Siswa yang mengalami
perubahan
TujuanMembantu siswa menjadi pribadi mandiri
yang utuh
Memperoleh hasil belajar
dan pengalaman hidupMemperoleh perubahan mental
ProsesProses interaksi sebagai faktor eksternal
belajar
Internal pada diri pebelajar Internal pada diri pebelajar
TempatLembaga pendidikan sekolah dan luar
sekolahSembarang tempat Sembarang tempat
Lama WaktuSepanjang hayat dan sesuai jenjang
lembagaSepanjang hayat Sepanjang hayat
Syarat Terjadi Guru memiliki kewibawaan pendidikan Motivasi belajar Kemauan mengubah diri
Ukuran Keberhasilan Terbentuk pribadi terpelajar Dapat memecahkan masalah Terjadinya perubahan positif
FaedahBagi masyarakat mencerdaskan kehidupan
bangsa
Bagi pebelajar mempertinggi
martabat pribadi
Bagi pebelajar memperbaiki
kemajuan mental
HasilPribadi sebagai pembangun yang
produktif dan kreatif
Hasil belajar sebagai dampak
pengajaran dan pengiring
Kemajuan ranah kognitif,
afektif, dan psikomotorikSumber: Dimyati dan Midjiono (1999:8)
c. Dinamika Siswa dalam Belajar
Siswa belajar berarti menggunakan kemampuan kognitif, afektif, dan
psikomotorik terhadap lingkungannya. Ada beberapa ahli yang mempelajari
ranah-ranah tersebut dengan hasil penggolongan kemampuan-kemampuan pada
ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik secara hierarkis. Bloom, Krathwohl,
Simpson menyusun penggolongan perilaku (kategori perilaku) berkenaan dengan
kemampuan internal dalam hubunganya dengan tujuan pengajaran. Hasil
penelitian mereka dikenal dengan Taksonomi Instruksional Bloom. Dimyati dan
Mudjiono (1999: 26) yang dijabarkan sebagai berikut:
1) Ranah Kognitif: terdiri dari enam jenis perilaku sebagai berikut:
a) Pengetahuan, mencapai kemampuan ingatan tentang hal yang telah
dipelajari dan tersimpan dalam ingatan. Pengetahuan itu berkenaan dengan
fakta, peristiwa, pengertian, kaidah, teori, prinsip, atau metode.
-
8/10/2019 skripsi upaya meningkatkan hasil belajar passing bolabasket melalui pendekatan bermain
25/100
12
b) Pemahaman, mencakup kemampuan menagkap arti dan makna tentang hal
yang dipelajari.
c) Penerapan, mencakup kemampuan menerapkan metode dan kaidah untuk
menghadapi masalah yang nyata dan baru.
d) Analisis, mencakup kemampuan merinci suatu kesatuan kedalam bagian
sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami dengan baik.
e) Sintetis, mencakup kemampuan membentuk suatu pola baru.
f) Evaluasi, mencakup kemampuan membentuk pendapat tentang beberapa
hal berdasarkan kriteria tertentu.
2) Ranah Afektif: terdiri dari lima jenis perilaku sebagai berikut:
a) Penerimaan, yang mencakup kepekaan tentang hal tertentu dan kesediaan
memperhatikan hal tersebut.
b) Partisipasi, yang mencakup kerelaan, kesediaan memperhatikan dan
berpartisipasi dalam kegiatan.
c) Penilaian dan penentuan sikap, yang mencakup menerima suati nilai,
menghargai, mengakui, dan menentukan sikap.
d) Organisasi, yang mencakup kemampuan membentuk suatu sistem nilai
sebagai pedoman dan peganggan hidup.
e) Pembentukan pola hidup, yang mencakup kemampuan menghayati nilai
dan membentuknya menjadi pola nilai kehidupan pribadi.
3) Ranah psikomotorik: terdiri dari tujuh jenis perilaku sebagai berikut:
a) Presepsi, yang mencakup kemampuan memilah-milahkan hal-hal secara
khas, dan menyadari adanya perbedaan yang khas tersebut.
b) Kesiapan, yang mencakup kemampuan penempatan diri dalam keadaan
dimana akan terjadi suatu gerakan atau rangkaian gerakan
c) Gerakan terbimbing, mencakup kemampua melakukan gerakan sesuai
contoh.
d) Gerakan yang terbiasa, mencakup kemampuan melakukan gerakan-
gerakan tanpa contoh.
-
8/10/2019 skripsi upaya meningkatkan hasil belajar passing bolabasket melalui pendekatan bermain
26/100
13
e) Gerakan kompleks, yang mencakup kemampuan melakukan gerakan atau
ketrampilan yang terdiri dari banyak tahap, secara lancer, efisien dan tepat.
f) Penyesuaian pola gerakan, yang mencakup kemampuan menandakan
perubahan penyesuaian pola gerak-gerik dengan persyaratan khusus yang
berlaku.
g) Kreatifitas, mencakup kemampuan melahirkan pola gerak-gerak yang baru
atas dasar prakarsa sendiri.
d.
Dinamika Guru dalam Kegiatan PembelajaranPeran guru dalam kegiatan pembelajaran disekolah relatif tinggi.
Peran guru tersebut terkait dengan peran siswa dalam belajar (Dimyati dan Drs.
Mudjiono, 1999: 33).
1) Bahan Belajar, dapat berwujud benda dan isi pendidikan. Isi pendidikan
tersebut dapat berupa pengetahuan, perilaku, nilai, sikap, dan metode
pemerolehan.
2) Suasana Belajar, kondisi gedung sekolah, tata ruang kelas, alat-alat belajar
mempengaruhi kegiatan belajar disamping kondisi fisik tersebut, suasana
pergaulan disekolah juga berpengaruh pada kegiatan belajar.
3) Media dan Sumber Belajar dapat ditemukan dengan mudah. Sawah percobaan,
kebun bibit, tempat wisata, museum, gedung olahraga dll. Disamping itu buku
bacaan, laboratorium sekolah juga tersedia semakin baik.
4) Guru Sebagai Subyek Pebelajar, guru sebagai guru pebelajar siswa. Sebagai
subyek pebelajar guru berhubungan langsung degan siswa.
-
8/10/2019 skripsi upaya meningkatkan hasil belajar passing bolabasket melalui pendekatan bermain
27/100
14
2. Pembelajaran dengan Penerapan Pendekatan Bermain
a. Pengertian Pendekatan Pembelajaran
Dalam proses pembelajaran dikenal beberapa istilah yang memiliki
kemiripan makna, sehingga seringkali orang merasa bingung untuk
membedakannya. Istilah-istilah tersebut adalah: (1) pendekatan pembelajaran, (2)
strategi pembelajaran, (3) metode pembelajaran; (4) teknik pembelajaran; (5)
taktik pembelajaran; dan (6) model pembelajaran. Berikut ini akan dipaparkan
istilah-istilah tersebut, dengan harapan dapat memberikan kejelasaan tentang
penggunaan istilah tersebut.Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut
pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan
tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya
mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan
cakupan teoretis tertentu. Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua
jenis pendekatan, yaitu: (1) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau
berpusat pada siswa (student centered approach) dan (2) pendekatan
pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered
approach).
Dari pendekatan pembelajaran yang telah ditetapkan selanjutnya
diturunkan ke dalam strategi pembelajaran. Newman dan Logan (Abin
Syamsuddin Makmun, 2003) mengemukakan empat unsur strategi dari setiap
usaha, yaitu :
1. Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil
(output) dan sasaran (target) yang harus dicapai, dengan
mempertimbangkan aspirasi dan selera masyarakat yang memerlukannya.
2. Mempertimbangkan dan memilih jalan pendekatan utama (basic way)
yang paling efektif untuk mencapai sasaran.
3. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah (steps) yang akan
dtempuh sejak titik awal sampai dengan sasaran.
-
8/10/2019 skripsi upaya meningkatkan hasil belajar passing bolabasket melalui pendekatan bermain
28/100
15
4. Mempertimbangkan dan menetapkan tolok ukur (criteria) dan patokan
ukuran (standard) untuk mengukur dan menilai taraf keberhasilan
(achievement) usaha.
Jika kita terapkan dalam konteks pembelajaran, keempat unsur tersebut
adalah:
1. Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi tujuan pembelajaran yakni
perubahan profil perilaku dan pribadi peserta didik.
2. Mempertimbangkan dan memilih sistem pendekatan pembelajaran yang
dipandang paling efektif.3. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah atau prosedur,
metode dan teknik pembelajaran.
4. Menetapkan norma-norma dan batas minimum ukuran keberhasilan atau
kriteria dan ukuran baku keberhasilan.
b. PengertianBermain
Bermain play) merupakan istilah yang digunakan secara bebas sehingga
arti utamanya mungkin hilang. Arti yang paling tepat ialah setiap kegiatan yang
dilakukan untuk kesenangan yang ditimbulkannya, tanpa mempertimbangkan
hasil akhir. Bermain dilakukan secara suka rela dan tidak ada paksaan atau
tekanan dari luar atau kewajiban.
Bermain adalah suatu kegiatan yang tidak berpotensi apa-apa, kecuali
sebagai luapan ekspresi, pelampiasan ketegangan, atau menirukan peran. Menurut
Rusli Luthan (2001:31) memaparkan karakteristik
hakikatnya bukan merupakan kesungguhan akan tetapi bersamaan pula, kita
melihat kesanggupan yang menyerap konsentrasi dan tenaga mereka ketika
Dengan demikian dapat diambil suatu kesimpulan bahwa dalam
bemain merupakan suatu kegiatan yang harus dilakukan dengan sungguh-sungguh
akan tetapi bermain bukan merupakan suatu kesunguhan. Rasa senang dan bersifat
suka rela tidak ada paksaan dalam bermain itu harus disebabkan karena bermain
itu sendiri, bukan suatu yang terdapat dari luar bermain. Bermain senantiasa
melibatkan perasaan atau emosi kita, melibatkan pikiran atau panca indra kita
yang pasti ia mendatangkan suka cita dan kerelaan dalam melakukannya.
-
8/10/2019 skripsi upaya meningkatkan hasil belajar passing bolabasket melalui pendekatan bermain
29/100
16
c. Model Pembelajaran dengan Penerapan Pendekatan Bermain
Pendekatan bermain adalah salah satu bentuk dari sebuah pembelajaran
jasmani yang dapat diberikan di segala jenjang pendidikan. Hanya saja, porsi dan
bentuk pendekatan bermain yang akan diberikan, harus disesuaikan dengan aspek
yang ada dalam kurikulum. Selain itu harus dipertimbangkan juga faktor usia,
perkembangan fisik, dan jenjang pendidikan yang sedang dijalani oleh mereka.
Pendekatan bermain adalah suatu model pembelajaran aktifitas jasmaniyang merupakan salah satu metode yang tepat dimana keaktifan dan keterlibatan
siswa dalam proses pembelajaran sekalipun sambil bermain mereka sudah
melaksanakan kegiatan jasmani sebagai upaya untuk menjaga kebugaran tubuh
serta mengasah kemampuan teknik salah satu cabang olaharaga yang di ajarkan.
Hal ini sangat bagus untuk melatih kemampuan kognitif, psikomotorik dan afektif
siswa.
Model pembelajaran dengan pendekatan bermain erat kaitannya dengan
perkembangan imajinasi perilaku yang sedang bermain, karena melalui daya
imajinasi, maka permainan yang akan berlangsung akan jauh lebih meriah. Oleh
karena itu sebelum melakukan kegiatan, maka guru pendidikan jasmani sebaiknya
memberikan penjelasan terlebih dahulu kepada siswanya imajinasi tentang
permainan yang akan dilakukannya.
Menurut (Torkildsen,1992), suatu pendekatan dikatakan bermain apabila
bercirikan: (a) merupakan suatu kegiatan yang bebas dan suka rela, (b)bukan
kehidupan biasa atau nyata, (c) memiliki batas ruang atau waktu, (d) merupakan
suatu kreasi, (e) merupakan kegiatan yang tertib, (f) kegiatan yang fleksibel, (g)
merupakan kegiatan sosial, (h) merupakan simbol, (i) identik dengan rekreasi,
bahkan bermain merupakan salah satu bentuk rekreasi yang paling digemari oleh
kalangan anak-anak bahkan dewasa.
Permainan yang dilakukan dengan tertata akan bermanfaat untuk
mendorong pertumbuhan dan perkembangan siswa. Baik dalam pertumbuhan
gerak,fisik, maupun perkembangan mental seorang anak. Sehubungan dengan itu,
-
8/10/2019 skripsi upaya meningkatkan hasil belajar passing bolabasket melalui pendekatan bermain
30/100
17
menurut M. Furqon Hidayatullah (2006: 4-5), bermain memberikan kontribusi
atau pengaruh terhadap perkembangan anak, yaitu sebagai berikut:
1. Perkembangan Keterampilan Gerak
2. Dorongan Berkomunikasi
3. Penyaluran Bagi Energi Emosional Yang Terpendam
4. Penyaluran Bagi Kebutuhan Dan Keinginan
5. Sumber Belajar
6. Rangsangan Bagi Kreatifitas
7. Perkembangan Wawasan Diri
8. Belajar Bermasyarakat
9. Perkembangan Kepribadian
10.
Perkembangan Fisik Dan Kesegaran Jasmani
3. Bola Basket
a. Pengertian Permainan Bola Basket
Bola basket merupakan salah satu olahraga permainan bola besar. Menurut
Imam Sodikun (1992), Bola basket merupakan olahraga permainan yang
menggunakan bola besar, di mainkan dengan tangan. Bola boleh dioper (dilempar
ke teman), boleh dipantulkan ke lantai (di tempat atau sambil berjalan) dan
tujuannya adalah memasukan bola ke basket (keranjang) lawan. Permainan
dilakukan oleh dua regu masing masing terdiri dari 5 pemain setiap regu berusaha
memasukan bola ke keranjang lawan dan menjaga (mencegah) keranjangnya
sendiri kemasukan sedikit mungkin. Lapangan terdiri dari tanh, atau lantai semen,
atau lantai papan, di batasi oleh garis yang berbentuk empat persegi panjang
berukuran 28mx15m.
b. Pentingnya Penguasaan Teknik Dasar Permainan Bola Basket bagi
Siswa SMP
Bola basket termasuk jenis olahraga permainan yang komplek gerakannya.
Artinya gerakannya terdiri dari gabungan unsur-unsur gerak yang terkoordinasi
rapi sehingga bermain dengan baik. Dengan demikian agar seorang siswa atau
regu dapat bermain dengan baik, maka mereka dituntut dapat melakukan setiap
-
8/10/2019 skripsi upaya meningkatkan hasil belajar passing bolabasket melalui pendekatan bermain
31/100
18
unsur gerak yang benar. Jika setiap unsur gerak ini, dalam meningkatakan
keterampilan berikut dan mengkombinasikan gerakan tidak akan mengalami
kesulitan. Oleh karena itu penguasaan terhadap teknik dasar dalam permainan
bola basket sangat penting. Penguasaan teknik dasar yang benar akan menunjang
keterampilan bermain selanjutnya.
c. Macam-macam Teknik Dasar Permainan Bola Basket
Pada dasarnya permainan bola basket itu sendiri merupakan perpaduan
dari beberapa teknik dasar. Teknik dasar passing , dribbling, shootingmerupakanteknik dasar yang paling diketahui oleh orang pada umumnya. Tetapi pada
hakekatnya teknik dasar dalam permainan bola basket itu sendiri terdiri dari
beberapa macam, dan semakin bertambah dengan perkembangan jaman dan
pengetahuan. Menurut Imam Sodikun (1992) teknik dasar bola basket terdiri atas:
1. teknik melempar dan menangkap (mengoper)
2. teknik menggiring bola
3. teknik menembak
4. teknik gerakan berporos
5.
teknik lay up shoot6. merayah
d. Teknik Dasar Passing Bola Basket
Passing pada dasarnya adalah suatu gerakan yang bertujuan untuk
memindahkan bola basket dari satu orang ke orang lain yang bertujuan untuk
mendekatkan bola ke daerah lawan dan memasukan bola ke keranjang (ring)
lawan. Danny kosasih (2008) dalam bukunya Fundamental Basketball
Passing adalah teknik untuk mengoper bola antar pemain
. Prinsip dasar passing bola basket menurut Danny Kosasih
(2008):
1. Kecepatan
Bola yang di passing harus tajam cepat, tidak terlalu keras,dan tidak
terlalu pelan
2. Target
-
8/10/2019 skripsi upaya meningkatkan hasil belajar passing bolabasket melalui pendekatan bermain
32/100
19
Setiap passing haruslah tepat dan akurat pada target yang spesifik.
Bukan hanya orang yang aka dipassing, tetapi sasaran atau target
tangan peminta bola
3. Timing
Bola harus sampai pada penerima disaat yang tepat, tidak sebelum atau
sesudahnya.
4. Trik
Pemain yang melakukan passing harus berusaha menggunakan tipuan
untuk mengetahui defender. Biasanya defender tertipu saat kitamenggunakan tipuan mata
5. Komunikasi
Komunikasi antar pemain sangat diperlukan untuk mengurangi resiko
turnover (komunikasi mata, suara,sinyal)
Jenis passing bola basket besrta tekniknya menurut Slamet SR (1994):
a. Chest pass(operan setinggi dada)
- Bola dipegang dengan kedua tangan di depan dada
-
Sikap badan berdiri sedikit condong ke depan
- Dorong bola ke depan ke arah teman pasangan dengan meluruskan
ke dua lengan bersamaan dengan itu langkahkan kaki belakang ke
depan, setelah bola lepas ke dua tangan menghadap ke bawah
- Pandangan ke arah larinya bola
b. BouncePass(operan memantul lantai)
- Bola dipegang dengan ke dua tangan di depan dada
- Sikap badan berdiri sedikit condong ke depan
- Dorong bola ke arah depan dan memantul dilantai dengan
meluruskan ke dua lengan, bersamaan itu langkahkan kaki
belakang ke depan, setelah bola lepas ke dua tangan menghadap ke
bawah
- Pandangan ke arah larinya bola
c. Overhead Pass(operan dari atas kepala)
- Bola dipegang dengan ke dua tangan di atas kepala
-
8/10/2019 skripsi upaya meningkatkan hasil belajar passing bolabasket melalui pendekatan bermain
33/100
20
- Sikap badan berdiri sedikit condong ke depan
- Ayunkan bola ke depan ke arah teman pasanganya dengan
meluruskan ke dua lengan. Bersamaan itu langkahkan kaki
belakang ke depan, tangan menghadap ke bawah
- Pandangan ke arah larinya bola
Jenis-jenis passing bola basket beserta tekniknya menurut Dany Kosasih
(2008):
a. Chest Pass
Jenis passingyang paling efektif apalagi pada saat bermain tidak dijaga.Urutan teknik passing chest passdimulai dengan posisi triple threatdan
ibu jari menghadap ke atas saat memegang bola, maksudnya agar saat
didorong bola akan berputar ke belakang (back spin). Pada akhir gerakan,
ibu jari harus menghadap ke bawah. Ingatakan pemain untuk melakukan
pivotsaat bermain.
b.Bounce Pass
Gerakan yang dilakukan hampir sama dengan chest pass, hanya saja arah
bola dipantulkan ke lantai 2/3 dari jarak penerima bola. Passer perlu
memikirkan agar nantinya bola memantul ke arah pinggul penerima.
c. Overhead Pass
Operan dengan bola dari atas kepala, bola melambung dan sasran pada
dada pemain yang akan dioper. Dengan posisi siku tidak setinggi kepala,
kekuatan dorongan overhead pass hanya terletak pada bagian siku.,
pergelangan tangan, dan jari-jari. Bahu hanya berfungsi sebagai
penopang siku agar tetap setinggi kepala. Posisi ibu jari adalah
menghadap ke ke belakang dan posisi akhir menghadap kedepan. Untuk
mendapatkan tambahan tenaga dorongan, pemain dapat melakukan pivot.
Contoh Modifikasi Permainan untuk meningkatkan kualitas PassingBola
Basket :
a. PassingBerantai
- Membentuk beberapa regu
-
8/10/2019 skripsi upaya meningkatkan hasil belajar passing bolabasket melalui pendekatan bermain
34/100
21
- Tiap regu terdiri dari beberapa siswa, dan di bagi rata sesuai
dengan banyaknya siswa
- Siswa dibariskan berbanjar, dengan jarak antar pemain dalam tiap
regu 3m
- Bola dipassingkan secara berantai antar teman dari ujung ke ujung
- Tiap regu bersaing, dengan ketentuan setiap regu yang berhasil
mencapai ujung ke ujung yang paling cepat menjadi pemenangnya.
b. Kucing Dan Tikus
-
Membentuk beberapa regu.- Tiap regu terdiri dari 8-10 siswa.
- 3 siswa bertugas sebagai kucing, mengejar bola yang dipassing.
- Siswa lain melingkar dan bertugas sebagai tikus.
- Apabila bola ditangkap oleh kucing, maka tikus yang salah
mengoper bola (passing) bergantian yang menjadi kucing,
begitupun sebaliknya kucing menjadi tikus.
c. Post Passing
-
Permainan dilakukan oleh 2 regu, terdiri dari 6 orang siswa dalam
setiap regu.
- 1 orang berdiri secara pasif di daerah lawan yang sudah ditentukan
menjadi ring atau sasaran untuk mendapat poin.
- Sebisa mungkin setiap regu berusaha mandapat poin dengan cara
passing kepada teman yang sudah menjadi ring atau sasaran untuk
poin, dan sebisa mungkin mencegah lawan untuk mendapat poin.
d. Ten Pass Shoot
- Seperti bermain bola basket pada umunya,bermain sesusai aturan
bola basket konvensional dengan sedikit modifikasi dalam
permainanya.
- Tiap regu terdiri dari 7 orang siswa.
- Tiap siswa hanya diperbolehkan melakukan maksimal 3x dribble
bola,dan selebihnya harus dipassing.
-
8/10/2019 skripsi upaya meningkatkan hasil belajar passing bolabasket melalui pendekatan bermain
35/100
22
- Tiap regu minimal melakukan 5x passing dan maksimal 10x
passing.
4. Karakteristik Siswa SMP
Selama di SMP seluruh aspek perkembangan manusia yaitu psikomotor,
kognitif, dan efektif mengalami perubahan yang luar biasa. Siswa SMP
mengalami masa remaja, satuperiode perkembangan sebagai transisi dari masa
anak-anak menuju masa dewasa. Masa remaja dan perubahan yang menyertainyamerupakan fenomena yang harus dihadapi oleh guru.
1. Perkembangan aspek psikomotorik
Wuest dan Lombardo (1974) menyatakan bahwa perkembangan aspek
psikomotor seusia siswa SMP ditandai dengan perubahan jasmani dan
fisiologis secara luar biasa. Salah satu perubahan luar biasa tersebut
adalah pertumbuhan tinggi badan dan berat badan.
2. Perkembangan aspek kognitif
Arasoo T.V (1986) menyatakan bahwa aspek kognitif meliputi fungsi
intelektual, seperti pemahaman, pengetahuan, dan keterampilan berpikir.
Untuk siswa SMP perkembangan kognitif utama yang dialami adalah
formal operasional yang mampu berfikir abstrak dengan menggunakan
simbol-simbol tertentu. Selain itu ada peningkatan fungsi intelektual,
kapabilitas memori dan bahasa, dan perkembangan konseptual.
3. Perkembangan aspek afektif
Menurut Arasoo T.V (1986), ranah afektif menyangkut perasaan, moral
dan emosi. Perkembangan afektif siswa SMP mencakup proses belajar
perilaku dengan orang lain atau sosialisasi. Sebagian besar sosialisasi
berlangsung lewat pemodelan dan peniruan orang lain.
5. Penelitian tindakan kelas
-
8/10/2019 skripsi upaya meningkatkan hasil belajar passing bolabasket melalui pendekatan bermain
36/100
23
Menurut Kemmis dan Taggart (1994:117), penelitian tindakan merupakan
sebuah inkuiri yang bersifat reflektif mandiri yang dilakukan oleh partisipan
dalam situasi sosial termasuk kependidikan dengan maksud untuk meningkatkan
kemantapan rasionalitas dari:
a. praktik-praktik sosial kependidikan
b. pemahaman terhadap praktek-praktek tersebut
c. situasi pelaksanaan praktek-praktek pembelajaran.
Instrumen yang diperlukan dalam penelitian tindakan kelas sangat sejalandengan prosedur dan langkah penelitian tindakan kelas itu sendiri. Ditinjau dari
hal tersebut, maka instrument-instrument ini dapat dikelompokkan menjadi tiga
yaitu: instrumen untuk mengobservasi guru (observing teacher), instrumen untuk
mengobservasi kelas (observing classroom), instrumen untuk mengobservasi
perilaku siswa (observing student).
Dalam bahasa inggris PTK diartikan Classroom Action Research (CAR).
Namanya sendiri sebetulnya sudah menunjukan isi yang terkandung didalamnya.
Menurut Zainal Aqib (2006:12) ada tiga kata yang membentuk pengertian PTK,
maka ada tiga pengertian pula yang dapat diterangkan:
a. Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan
aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang
bermanfaat untuk meningkatkan mutu dari suatu hal yang menarik
minat dan penting bagi peneliti.
b. Tindakan adalah suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan
tujuan tertentu, yang dalam penelitian ini berbentuk rangkaian siklus
kegiatan.
c. Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama
menerima pelajaran yang sama dari seorang guru.
Dengan menggabungkan batasan pengertian tiga kata tersebut segera dapat
disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan
terhadap kegiatan yang disengaja dimunculkan, dan terjadi dalam sebuah kelas.
Menurut Zainal Aqib (2006:16), karakteristik PTK adalah sebagai berikut:
-
8/10/2019 skripsi upaya meningkatkan hasil belajar passing bolabasket melalui pendekatan bermain
37/100
24
1) Didasarkan pada masalah yang dihadapi guru dalam instruksional.
2) Adanya kolaborasi dalam pelaksanaannya.
3) Peneliti sekaligus sebagai praktisi yang melakukan refleksi.
4) Bertujuan memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas praktik
instruksional.
5) Dilaksanakan dalam rangkaian langkah dengan beberapa siklus.
6) Pihak yang melakukan tindakan adalah guru sendiri, sedangkan yang
melakukan pengamatan terhadap berlangsungnya proses tindakan adalah
peneliti, bukan guru yang sedang melakukan tindakan.
ZainalAqib (2006:27) menjelaskan sasaran PTK, yaitu:
1) Unsur siswa: dapat dicermati objek ketika siswa sedang asyik mengikuti
proses pembelajaran di kelas, laboratoriium, lapangan, bengkel, atau
ketika siswa sedang mengikuti kerja bakti di luar sekolah.
2) Unsur guru: dapat dicermati ketika guru sedang mengajar dikelas, sedang
membimbing siswa-siswa yang sedang berdarmawisata, atau ketika guru
sedang mengadakan kunjungan ke rumah siswa.
3) Unsur materi pelajaran: dapat dicermati ketika guru sedang mengajar
atau sebagai bahan yang ditugaskan kepada siswa.
4) Unsur Peralatan atau sarana pendidikan: dapat dicermati ketika guru
sedang mengajar. Dengan tujuan meningkatkan mutu hasil belajar, yang
dapat diamati guru, siswa, atau keduanya.
5) Unsur hasil pembelajaran: yang ditinjau dari tiga ranah yang dijadikan
titik tujuan yang harus dicapai melalui pembelajaran, baik susunan
maupun tingkat pencapaian.
6) Unsur lingkungan: baik lingkungan siswa dikelas, sekolah maupun yang
melingkupi siswa dirumahnya.
7) Unsur Pengelolaan: yang jelas-jelas merupakan gerak kegiatan sehingga
mudah diatur, direkayasa dalam bentuk kegiatan.
Ada beberapa model yang dapat diterapkan dalam PTK, Zainal Aqib
(2006:21) menyebutkan beberapa modal PTK yaitu:
-
8/10/2019 skripsi upaya meningkatkan hasil belajar passing bolabasket melalui pendekatan bermain
38/100
25
1. ModelDave Ebbutt
Sesudah Dave Ebbutt mempelajari model-model PTK yang dikemukakan
para ahli PTK sebelumnya, dia berpendapat bahwa model-model PTK yang ada
seperti yang diperkenalkan oleh John Elliot, Kemmis dan Mc Taggart, dipandang
sudah cukup bagus. Akan tetapi didalam model-model tersebut masih ada
beberapa hal yang belum tepat sehingga masih perlu dibenahi. Pada dasarnya
Ebbutt setuju dengan gagasan yang diutarakan oleh Kemmis dan Elliot tetapi tidak
setuju mengenai beberapa interpretasi Elliot mengenai karya Kemmis. Selanjutnya
dinyatakan pula olehnya tentang pandangan Ebbutt yang menyatakan bahwabentuk spiral yang dilakukan oleh Kemmis dan Mc Tanggart bukan merupakan
cara yang terbaik untuk menggambarkan proses aksi refleksi (action-reflection).
Karena Dave Ebbutt merasa tidak puas dengan adanya model-model PTK
yang hadir sebelumnya, kemudian dia memperkenalkan model PTK yang
disusunya sendiri. Adapun model PTK yang dimaksud menggambarkan adanya
empat tahap yakni sebagai berikut:
a. Tahap 1: menyusun rancangan tindakan (perencanaan), yang menjelaskan
tentang apa, dimana, oleh siapa dan bagaimana tindakan tersebut
dilaksanakan
b. Tahap 2: pelaksanaan tindakan, yaitu implementasi atau penerapan isi
rancangan didalam kancah, yaitu menggenakan tindakan kelas.
c. Tahap 3: pengamatan, yaitu pelaksanaan pengamatan oleh pengamat
d. Tahap 4: refleksi, atau pantulan, yaitu kegiatan untuk mengemukakan
kembali apa yang sudah terjadi.
2. ModelKemmis danMc. Taggart
Model yang dikembangkan oleh Stephen Kemmis dan Robin Mc Taggart
tampaknya masih begitu dekat dengan model yang diperkenalkan oleh Kurt Lewin
sehingga belum tampak adanya perubahan. Keempat komponen tersebut meliputi:
a. Perencanaan (Planning)
b. Aksi/Tindakan (Acting)
c. Observasi (Observing)
-
8/10/2019 skripsi upaya meningkatkan hasil belajar passing bolabasket melalui pendekatan bermain
39/100
-
8/10/2019 skripsi upaya meningkatkan hasil belajar passing bolabasket melalui pendekatan bermain
40/100
27
bagaimanakah cara melaksanakan tindakan dalam bentuk strategi langkah-
langkah setiap siklus dalam proses pembelajaran dikelas? (d) bagaimana cara
menguji tindakan sehingga dapat dibuktikan telah terjadi perbaikan kondisi
dan peningkatan proses dalam kegiatan pembelajaran dikelas yang diteliti?
Setelah ditetapkan bentuk tindakan yang dipilih sesuai dengan rencana
pelaksanaan tindakan, maka langkah selanjutnya adalah
mengimplemintasikan tindakan dalam proses pembelajaran sesuai dengan
scenario pembelajaran yang sudah dibuat oleh guru.
c. Observasi (Observing)
Kegiatan observasi atau pengamatan dalam penelitian tindakan kelas
dilakukan untuk mengetahui dan memperoleh gambaran lengkap secara objektif
tentang perkembangan proses pembelajaran, dan pengaruh dari tindakan yang
dipilih terhadp kondisi kelas dalam bentuk data. Data yang dihimpun melalui
pengamatan ini meliputi data kuantitatif dan kualitatif sesuai dengan indikator
yang telah ditetapkan. Pengambilan data harus bersifat multiple data collection,
jangan hanya menggunakan satu instrumen saja.
d. Refleksi (Reflecting)
Refleksi dilakukan untuk mengadakan upaya evaluasi yang dilakukan guru
dan tim pengamat dalam penelitian tindakan kelas. Refleksi dilakukan dengan
cara berdiskusi terhadap berbagai masalah yang muncul dikelas penelitian yang
diperoleh dari analisis data sebagai bentuk dari pengaruh tindakan yang telah
dirancang. Pada kegiatan refleksi ini juga ditelaah aspek-aspek mengapa,
bagaimana, dan sejauh mana tindakan yang dilakukan mampu memperbaiki
masalah secara bermakna.
B.Kerangka Berpikir
Sistem pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang mampu
melibatkan keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar yakni dengan
-
8/10/2019 skripsi upaya meningkatkan hasil belajar passing bolabasket melalui pendekatan bermain
41/100
28
menggunakan kegiatan siswa itu sendiri secara efektif di dalam
pembelajaran.Sebisa mungkin siswa diarahkan untuk menyelesaikan masalah
yang sesuai dengan konsep dan materi pembelajaran yang sedang dipelajari.
Dalam hal ini peran guru hanya sebagai motivator dan fasilitator. Guru bukanlah
satu-satunya sumber belajar bagi siswa, siswa diberi kesempatan seluas-luasnya
untuk mengeksploitasi dan mengembangkan kemampuan berpikirnya dalam
menyelesaikan masalah yang dihadapi sesuai dengan materi pembelajaran yang
diberikan.
Permasalahan umum yang sering dihadapi dalam pembelajaran Penjasadalah kurangnya penerapan model-model pembelajaran dan peran aktif siswa
dalam kegiatan belajar. Proses pembelajaran yang berlangsung belum
mewujudkan adanya partisipasi atau keaktifan siswa secara penuh. Di sini siswa
berperan sebagai objek pembelajaran, yang hanya pasif dengan mendengarkan
dan mengaplikasikan apa yang disampaikan oleh guru. Selain itu, proses
pembelajaran kurang mengoptimalkan penerapan pendekatan pembelajaran yang
dapat memancing partisipasi dan keaktifan siswa.
Dengan menggunakan penerapan pendekatan bermain yang nyata dan dapat
diamati serta dapat dirasakan secara langsung oleh siswa memungkinkan siswa
untuk terlibat secara aktif dalam kegiatan belajar. Penerapan pendekatan bermain
dalam pembelajaran memungkinkan siswa untuk lebih banyak melakukan
kegiatan seperti melihat, merasakan, atau mengalami melalui penerapan tesebut.
Penerapan pendekatan bermain dalam pelaksanaan tindakan tiap siklusnya
disesuaikan dengan topik materi yang sedang dipelajari. Secara garis besar
penerapan pendekatan yang digunakan antara lain berupa penerapan pendekatan
dengan bermain. Secara lebih rinci jenis-jenis penerapan pendekatan dalam
bermain tersebut dijabarkan dalam RPP tiap-tiap pertemuan.
Penerapan pendekatan bermain dapat memunculkan fenomena atau gejala
baru yang dapat ditangkap siswa sehingga dapat memunculkan masalah-
masalahyang terkait dengan topik atau materi yang sedang dipelajari.
Permasalahan-permasalahan inilah yang menjadi basis dalam pembelajaran untuk
dipecahkan bersama di dalam kelas. Pembelajaran yang berorientasi pada
-
8/10/2019 skripsi upaya meningkatkan hasil belajar passing bolabasket melalui pendekatan bermain
42/100
29
pemecahan masalah di dalam kelas adalah dengan penerapan pendekatan bermain
dalam pembelajaran teknik dasarpassingbola basket.
Kurangnya kreatifitas dan pengetahuan guru Pendidikan jasmani di sekolah
dalam membuat dan mengembangkan penerapan pembelajaran sederhana, sehingga
dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah dilaksanakan dalam situasi
dan kondisi yang monoton,dan cenderung membosakan.Guru hanya menggunakan
metode ceramah dan metode tugas, karena mereka hanya ingin menyelesaikan materi
kegiatan belajar mengajar secara tepat waktu,tanpa memikirkan bagaimana hasil
pembelajaran yang telah dilakukan, dan dapat diaplikasikan oleh seorang siswa dalamkehidupan sehari-hari.
-
8/10/2019 skripsi upaya meningkatkan hasil belajar passing bolabasket melalui pendekatan bermain
43/100
30
Secara sederhana kerangka berpikir dari penelitian ini dapat digambarkan
pada gambar 3 sebagai berikut:
Siswa:
- siswa kurang tertarik &
cepat bosan dengan
pelajaran passing bola
basket
- hasil belajar Penjas
rendah
-pemahaman teknik
dasar siswa rendah.
Guru:
kurang kreatif &
inovatif dalam
mengajar Pendidikan
Jasmani
Kondisi awal
Meningkatkan
teknik dasar
passing bola basket
melalui pendekatan
bermain
Siklus I: guru &
peneliti menyusun
bentuk gerakan &
teknik yang bertujuan
untuk meningkatkan
hasil belajar teknik
dasar passing bola
basket siswa.
Tindakan
Melalui penerapan
pendekatan bermain
dapat meningkatkan
teknik dasar passing
bola basket siswa
(siswa lebih
bersemangat dan
prestasi belajar
meningkat)
Siklus II: upayaperbaikan dari
tindakan dari siklus I
sehingga melalui
penerapan pendekatan
bermain dapat berhasil
meningkatkan hasil
belajar teknik dasar
passing bola basket
siswa.
Kondisi akhir
Gambar 3. Kerangka Berpikir
-
8/10/2019 skripsi upaya meningkatkan hasil belajar passing bolabasket melalui pendekatan bermain
44/100
31
C. Hipotesis Tindakan
1. Pendekatan bermain dalam pembelajaran pendidikan jasmani dapat
meningkatkan kemampuan teknik dasar passing bola basket siswa Kelas
VIII.F SMP Negeri 26 Surakarta Tahun Pelajaran 2010/ 2011.
2. Partisipasi siswa dalam pembelajaran Penjas meningkat, khususnya pada
pembelajaran teknik dasar passing bola basket Kelas VIII.F SMP Negeri 26
Surakarta Tahun Pelajaran 2010/ 2011.
-
8/10/2019 skripsi upaya meningkatkan hasil belajar passing bolabasket melalui pendekatan bermain
45/100
32
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 26 Surakarta
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan April sampai dengan bulan Mei
2011,dalam penelitian tindakan kelas ini pengamatan dilakukan setiapberlangsungnya mata pelajaran Pendidikan JasmaniKelas VIII.F SMP Negeri 26
Surakarta, yaitu setiap hari Senin dari mulai pukul 08:20 sampai dengan pukul
09:40 WIB. Hal ini dilakukan karena dalam penelitian tindakan kelas proses
pelaksanaan penelitian dilaksanakan saat proses belajar mengajar itu sendiri.
Pelaksanaan tindakan kelas tidak menganggu tugas pokok seorang guru karena dia
tidak perlu meninggalkan kelasnya. PTK merupakan suatu kegiatan penelitian
yang terintegrasi dengan pelaksanaan proses pembelajaran.
Tabel 3. Rincian Kegiatan Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian
No Rencana Kegiatan Tahun Pelajaran 2010/ 2011
Jan Feb Mar April Mei Juni
1. Persiapan
a. Observasi V
a.
Identifikasi Masalah V V
b.
Penentuan Tindakan V V
c. Pengajuan Judul V V
d.
Penyusunan Proposal V V
e.
Pengajuan Izin Penelitian V
2. Pelaksanaan
a. Seminar Proposal V
b. Pengumpulan Data Penelitian V V
3. Penyusunan Laporan
a.
Penulisan Laporan V
b. Ujian Skripsi V
-
8/10/2019 skripsi upaya meningkatkan hasil belajar passing bolabasket melalui pendekatan bermain
46/100
33
B. Subjek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah:
1. Siswa, subjek dalam penelitian ini siswa kelas VIII.F SMP Negeri 26
Surakarta. Jumlah keseluruhan siswa adalah sebanyak 38 orang. Seluruh
siswa diamati untuk mengetahui tingkat perkembangan kemampuan.
2. Guru, subjek yang diamati adalah guru dalam memberikan pembelajaran,
meliputi persiapan, proses, dan penilaian pada saat pembelajaran Pendidikan
Jasmani.
C.
Sumber Data
Sumber data dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah sebagai
berikut:
1. Siswa, untuk mendapatkan data tentang teknik dasar passing bola basket
dengan penerapan pendekatan bermain pada siswa kelas VIII.F SMP Negeri
26 Surakarta tahun ajaran 2010/2011.
2. Guru Penjas sebagai kolaborator, untuk melihat tingkat keberhasilan
penerapan pendekatan bermain dalam pembelajaran teknik dasar passing bola
basket pada siswa kelas VIII.F SMP Negeri 26 Surakarta tahun ajaran
2010/2011.
-
8/10/2019 skripsi upaya meningkatkan hasil belajar passing bolabasket melalui pendekatan bermain
47/100
34
D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini terdiri
dari; tes dan observasi.
1. Tes: dipergunakan untuk mendapatkan data tentang hasil gerakan passing bola
basket
2. Observasi: dipergunakan sebagai teknik untuk mengumpulkan data tentang
aktivitas siswa selama mengikuti proses belajar mengajar saat penerapan
pendekatan bermain dalam pembelajaran teknik dasar passing bola basket.
Sedangkan alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitiansebagai berikut:
Tabel.4 Teknik Pengumpulan Data Penelitian
No Sumber
DataJenis Data
Teknik
PengumpulanInstrumen
1 Siswa Hasil belajar siswa Afektif Skala sikap melalui
observasi lapangan
(sesuai dengan
rubrik penilaian
aspek afektif padaRPP)
Kognitif Soal tes (sesuai
dengan rubrik
penilaian aspek
kognitif pada RPP)
Psikomotor Ujuk kerja praktik
yang meliputi
kemampuan teknik
dasar passing bola
basket (sesuai
dengan rubrik
penilaan aspekpsikomotorik pada
RPP)
2 Observer
(kolaboran)
Hasil Observasi Afektif Daftar ceklist
sesuai pada RPP
Psikmotor Ujuk kerja praktik
yang meliputi
kemampuan teknik
dasar passing bola
basket
-
8/10/2019 skripsi upaya meningkatkan hasil belajar passing bolabasket melalui pendekatan bermain
48/100
35
E.Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini
adalah desfriptif kuantitatif dan kualitatif. Menurut Sugiyanto (1994: 52),
informasi mengenai fenomena-fenomena atau situasi yang aktual atau yang ada
Penelitian dengan data kuantitatif memperoleh
hasil perhitungan berupa angka-angka. Suharsimi Arikunto (1989: 244),pengukuran data kuantitatif dapat dilakukan dengan beberapa cara:
1. Dijumlahkan, dibandingkan dengan jumlah yang diharapkan dan diperoleh
persentase
2. Dijumlahkan, diklasifikasikan sehingga merupakan suatu susunan urut data
(arrai), untuk selanjutnya dibuat tabel, baik yang hanya berhenti sampai tabel
saja, maupun yang diproses lebih lanjut menjadi perhitungan pengambilan
kesimpulan ataupun untuk kepentingan visualiasi datanya.
Teknik analisis kualitatif mengacu pada model analisis Miles dan
Huberman (dalam Iskandar, 2009: 75-76) yang dilakukan dalam 3 komponen
yaitu.
1. Reduksi data yaitu meliputi penyeleksian data melalui seleksi yang ketat,
melalui ringkasan atau uraian singkat, menggolongkannya dalam satu pola
yang lebih luas.
2. Penyajian data dilakukan dalam rangka mengorganisasikan data yang
merupakan penyusunan informasi secara sistematik dari hasil reduksi data
dimulai dari perencanaan, pelaksanaan tindakan observasi dan refleksi pada
masing-masing siklus.
3. Penarikan kesimpulan atau verifikasi merupakan upaya pencarian makna data,
mencatat keteraturan dan penggolongan data. Data yang terkumpul disajikan
secara sistematis dan bermakna. Berikut skema model interaktif dalam analisis
data.
-
8/10/2019 skripsi upaya meningkatkan hasil belajar passing bolabasket melalui pendekatan bermain
49/100
36
E. Prosedur Penelitian
Merupakan langkah-langkah yang harus dilalui peneliti. Langkah pertama
menentukan metode yang digunakan dalam penelitian, yaitu metode Penelitian
Tindakan Kelas.
Langkah selanjutnya menentukan banyaknya tindakan yang dilakukan
dalam siklus. Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini, peneliti akan melakukan
tindakan-tindakan yang dalam pelaksanaannya berlangsung secara terus menerus
dan tindakan-tindakan ini akan dilaksanakan dalam siklus yang peneliti berikan
pada siswa yang peneliti jadikan subyek penelitian.Adapun langkah-langkah pelaksanaan PTK secara prosedurnya adalah
dilaksanakan secara partisipatif atau kolaborasi (guru, dosen dengan tim lainnya)
bekerjasama, mulai dari tahap orientasi dilanjutkan penyusunan rencana t indakan
dilanjutkan pelaksanaan tindakan dalam siklus pertama, diskusi yang bersifat
analitik yang kemudian dilanjutkan kepada langkah refleksi-evaluatif atas
kegiatan yang dilakukan pada siklus pertama, untuk kemudian mempersiapkan
rencana modifikasi, koreksi, atau pembetulan, atau penyempurnaan pada siklus
kedua dan seterusnya
-
8/10/2019 skripsi upaya meningkatkan hasil belajar passing bolabasket melalui pendekatan bermain
50/100
37
Adapun prosedur atau langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
terlihat pada gambar 6.
Keterangan:
1. Mengidentifikasi permasalahan umum
2.
Mengadakan pengecekan dilapangan (reconnaissance)3. Membuat perencanaan umum
4. Mengembangkan tindakan pertama
5. Mengobservasi, mengamati, mendiskusikan tindakan pertama
6. Refleksi-evaluatif, dan merevisi atau memodifikasi untuk perbaikan dan
peningkatan pada siklus kedua dan berikutnya
Untuk memperoleh hasil penelitian seperti yang diharapkan, prosedur
penelitian ini meliputi tahap-tahap sebagai berikut:
Orientasi
Perencanaan
OrientasiPerencanaan Berikut
Dilanjutkan Ke
Siklus Berikut?
RefleksiPelaksanaan Tindakan
Pengamatan
Perbaikan Perencanaan
Pelaksanaan TindakanRefleksi
Pengamatan
SIKLUS I
SIKLUS II
Gambar 6. Siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
(Iskandar, 2009:67)
-
8/10/2019 skripsi upaya meningkatkan hasil belajar passing bolabasket melalui pendekatan bermain
51/100
38
1. Tahap Persiapan Survei Awal
Kegiatan yang dilakukan oleh peneliti pada tahap ini adalah:
Peneliti mengobservasi sekolah yang akan dijadikan tempat penelitian.
2. Tahap Seleksi Informan, Penyiapan Model Bermain, Instrumen dan Alat
Pada tahap ini peneliti melakukan persiapan yang meliputi:
a. Menentukan subjek penelitian
b. Menyiapkan model permainan
c. Menyiapkan alat dan instrumen penelitian dan evaluasi
3.
Tahap Pengumpulan Data dan TreatmentPada tahap ini peneliti mengumpulkan data tentang:
a. Hasil belajar passing bola basket
b. Kepuasan siswa terhadap proses pembelajaran
c. Ketepatan Rencana Pelaksanaan Pebelajaran (RPP)
d. Kreatifitas peneliti dalam menciptakan permainan yang sesuai untuk
meningkatkan kualitas kemampuanpassingbola basket
e. Alat Pembelajaran
f.
Pelaksanaan Pembelajaran
g. Semangat dan keaktifan siswa
4. Tahap Analisis Data
Dalam tahap ini analisis yang digunakan penelitian adalah deskriptif kualitatif.
Teknik analisis tersebut dilakukan karena sebagian besar data yang
dikumpulkan berupa uraian diskriptif tentang perkembangan proses
pembelajaran, yakni partisipasi siswa dalam pembelajaran pada sub pokok
bahasan teknik dasar passing bola basket.
5. Tahap Penyusunan Laporan
Pada tahap ini peneliti menyusun laporan dari semua kegiatan dari awal survei
sampai dengan menganalisis data yang dilakukan pada waktu penelitian.
-
8/10/2019 skripsi upaya meningkatkan hasil belajar passing bolabasket melalui pendekatan bermain
52/100
39
F. Proses Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah meningkatnya hasil
belajar passing bola basket siswa kelas VIII.F SMP Negeri 26 Surakarta. Setiap
tindakan upaya pencapaian tujuan tersebut dirancang dalam satu unit sebagai satu
siklus. Setiap siklus terdiri atas empat tahap, yaitu: (1) perencanaan tindakan, (2)
pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan interpretasi, dan (4) analisis dan refleksi
untuk perencanaan siklus berikutnya. Penelitian ini, direncanakan dalam 2 siklus.
1. Rancangan Siklus I
a.
Tahap PerencanaanPada tahap ini peneliti dan guru kelas menyusun:
1) Skenario pembelajaran sebagai berikut:
a)Menyusun metode pembelajaran dengan permainan
b)Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
c)Menyusun lembar penilaian dan hasil pembelajaran
d)Menyusun lembar Observasi
e)Menyiapkan lembar tes dan angket
f)
Menyiapkan alat
g)Menyiapkan lapangan
h)Penetapan alokasi waktu pelaksanaan penelitian
i) Sosialisasi kepada subyek penelitian
b. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan, kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan proses
pembelajaran di lapangan dengan langkah-langkah kegiatan antara lain:
1)
Menjelaskan kegiatan belajar mengajar secara umum2) Melakukan pemanasan 10 menit
3) Membentuk kelompok (5 kelompok @ 8 siswa)
4) Melakukan latihan teknik dasar Passing Bola Basket
a)Cara memegang Bola
b)Cara awalan sikap badan
c)Cara melepas Bola
d)Arah Bola
-
8/10/2019 skripsi upaya meningkatkan hasil belajar passing bolabasket melalui pendekatan bermain
53/100
40
e)Sikap akhir posisi badan
5) Diskusi kelompok membahas masalah masing-masing
6) Membantu secukupnya pada masing-masing kelompok
7) Melaksanakan diskusi kelas
8) Menarik kesimpulan
9) Penilaian dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung
10)Melaksanakan penenangan
c. Tahap Observasi
Kegiatan pengamatan ini dilakukan bersamaan dengan kegiatan PelaksanaanTindakan I. Pada Tahap ini dilakukan pengamatan terhadap efektifitas
penerapan pendekatan bermain yang diterapkan terhadap proses pembelajaran
teknik dasar passing bola basket. Observasi dilakukan dengan menggunakan
instrument berupa lembar observasi siswa.
d. Tahap Evaluasi (Refleksi)
Mengemukakan hasil temuan-temuan dari pelaksanaan tindakan I yang
memerlukan perbaikan pada siklus berikutnya.
-
8/10/2019 skripsi upaya meningkatkan hasil belajar passing bolabasket melalui pendekatan bermain
54/100
41
Tabel 5. Indikator Ketercapaian Belajar Siswa
Aspek
yang Diukur
Persentase
Target Capaian
Cara mengukur
Siklus 1 Siklus 2
Keaktian siswa selama
pembelajaran
50% 70% Diamati saat memberikan materi
teknik dasar passing bola basket
dengan penerapan pendekatanbermain pada awal pembelajaran
Keaktivan semangat siswa
dalam mengikuti
pembelajaran
Siswa yang sudah mampu
melakukan teknik dasar
passing bola basket dengan
penerapan pendekatan
bermain
50%
50%
70%
75%
Diamati saat pembelajaran dengan
menggunakan lembar observasi
oleh peneliti dan dihitung dari
jumlah siswa yang menunjukkan
kesungguhan dalam kegiatan
belajar mengajar.
Diamati saat pembelajaran dengan
menggunakan lembar observasi
oleh peneliti.
Ketuntasan hasil
belajar (hasil dari tes
kemampuan teknik dasar)
50% 75% Dihitung dari jumlah siswa yang
memperoleh nilai 70 ke atas untuk
tes passing Bola Basket. Siswa
yang mendapat nilai 70 atau lebih
dinyatakan telah mencapai
ketuntasan belajar.
e. Tahap pelaksanaan, dilakukan dengan melaksanakan skenario pembelajaran
yang telah direncanakan, Tahap ini dilakukan bersamaan dengan observasi
terhadap dampak tindakan.
-
8/10/2019 skripsi upaya meningkatkan hasil belajar passing bolabasket melalui pendekatan bermain
55/100
42
f. Tahap observasi dan interpretasi, dilakukan dengan mengamati dan
menginterpretasikan pendekatan aplikasi pembelajaran bermain pada proses
pembelajaran pendidikan jasmani maupun pada hasil pembelajaran yang
telah dilaksanakan untuk mendapatkan data tentang kekurangan dan
kemajuan aplikasi tindakan pertama.
g.Tahap analisis dan refleksi, dilakukan dengan menganalisis hasil observasi
dan interpretasi sehingga diperoleh kesimpulan bagian mana yang perlu
diperbaiki atau disempurnakan dan bagian mana yang telah memenuhi
target.
2. Rancangan Siklus II
Pada siklus II perencanaan tindakan dikaitkan dengan hasil yang telah
dicapai pada tindakan siklus I sebagai upaya perbaikan dari siklus tersebut dengan
materi pembelajaran sesuai dengan silabus mata pelajaran pendidikan jasmani.
G. Jadwal Penelitian
Jadwal penelitian sebenarnya merupakan komponen yang memiliki arti
sendiri. Penyusunan jadwal walaupun bersifat tentatif, memiliki arti sebagai
pengarah dalam pemanfaatan waktu. Jadwal merupakan bukti keseriusan peneliti
dalam merencanakan penelitian. Jadwal juga dapat dijadikan indikator kelayakan
akan keberhasilan pelaksanaan penelitian yang direncanakan.
Berikut ini merupakan jadwal yang direncanakan dalam proses
penelitian.
Kegiatan Pokok PTK Minggu / Pertemuan
1 2 3 4 5
Pra Siklus
Keadaan awal untuk mengetahui kemampuan siswa V
Siklus I
Perencanaan,Pelaksanaan,Observasi,dan Refleksi V V
Siklus II
Perencanaan,Pelaksanaan,Observasi,dan Refleksi V V
-
8/10/2019 skripsi upaya meningkatkan hasil belajar passing bolabasket melalui pendekatan bermain
56/100
-
8/10/2019 skripsi upaya meningkatkan hasil belajar passing bolabasket melalui pendekatan bermain
57/100
44
Tabel. Deskripsi Hasil Observasi Keaktivan Siswa Pra Siklus
No Nama
Indikator Keaktifan siswa
Jumlah
Perhatian
Motivasi
Bertanya
Kemauan
Antusias
Kerjasama
Keterlibatan
Keingintahuan
Kemandirian
Kompetisi
1 Ana Setiani Novia 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 6
2 Bayu aji Saputro 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 6
3 Della Rimadani 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 54 Dewi Rahmawati 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 6
5 Dhita Sela Pantama 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 5
6 Didik Supriyadi 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 6
7 Eko Cahyo Nugroho 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 58 Eni Elisa 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 5
9 Erina Setyowati 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 6
10 Febri Astuti 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 7
11 Fitria Ayu Kusuma 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 5
12 Haida apriyani 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 6
13 Irwan Pratama 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 7
14 Isvan Adek Koes 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 615 Kurniawan Laili R 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 6
16 Moch. Dedi 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 5
17 Monik galuh Pr