SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ALENDRONAT …repository.unair.ac.id/53659/2/ff fk 33 16.pdf ·...

85
SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ALENDRONAT TERHADAP DEFECT TULANG AKIBAT OSTEOPOROSIS RIZKY ANANDYA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS AIRLANGGA DEPARTEMEN FARMASI KLINIS SURABAYA 2016 ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ... RIZKY ANANDYA

Transcript of SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ALENDRONAT …repository.unair.ac.id/53659/2/ff fk 33 16.pdf ·...

Page 1: SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ALENDRONAT …repository.unair.ac.id/53659/2/ff fk 33 16.pdf · berisi bahan aktif, sediaan injeksi ini juga berisi pembawa yaitu bovine hydroxyapatite

SKRIPSI

UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ALENDRONAT TERHADAP DEFECT TULANG AKIBAT OSTEOPOROSIS

RIZKY ANANDYA

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS AIRLANGGA DEPARTEMEN FARMASI KLINIS

SURABAYA 2016

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ... RIZKY ANANDYA

Page 2: SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ALENDRONAT …repository.unair.ac.id/53659/2/ff fk 33 16.pdf · berisi bahan aktif, sediaan injeksi ini juga berisi pembawa yaitu bovine hydroxyapatite

ii

SKRIPSI

UJI EFEKTIVITAS INJEKSI ALENDRONAT PADA DEFECT TULANG AKIBAT OSTEOPOROSIS

RIZKY ANANDYA NIM : 051211132027

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS AIRLANGGA

DEPARTEMEN FARMASI KLINIS SURABAYA

2016

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ... RIZKY ANANDYA

Page 3: SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ALENDRONAT …repository.unair.ac.id/53659/2/ff fk 33 16.pdf · berisi bahan aktif, sediaan injeksi ini juga berisi pembawa yaitu bovine hydroxyapatite

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ... RIZKY ANANDYA

Page 4: SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ALENDRONAT …repository.unair.ac.id/53659/2/ff fk 33 16.pdf · berisi bahan aktif, sediaan injeksi ini juga berisi pembawa yaitu bovine hydroxyapatite

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ... RIZKY ANANDYA

Page 5: SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ALENDRONAT …repository.unair.ac.id/53659/2/ff fk 33 16.pdf · berisi bahan aktif, sediaan injeksi ini juga berisi pembawa yaitu bovine hydroxyapatite

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ... RIZKY ANANDYA

Page 6: SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ALENDRONAT …repository.unair.ac.id/53659/2/ff fk 33 16.pdf · berisi bahan aktif, sediaan injeksi ini juga berisi pembawa yaitu bovine hydroxyapatite

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulilah dan Puji syukur telah saya panjatkan kepada Allah

SWT ynag telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga saya

dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “UJI EFEKTIVITAS INJEKSI

ALENDRONAT PADA DEFECT TULANG AKIBAT OSTEOPOROSIS”

dengan baik dan benar. Tugas tersebut merupakan salah satu syarat guna

memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Farmasi Universitas Airlangga.

Dalam proses penyelesaian tugas ini, pastinya saya mendapat

banyak sekali bantuan dari berbagai pihak baik itu secara material dan

moral. Oleh karena itu saya tidak lupa untuk menyampaikan banyak terima

kasih yang sedalam – dalamnya kepada :

1. Ibu Samirah S.Si, Apt., Sp.FRS selaku dosen pembimbing utama

dan Dr. Aniek Setya Budiatin, M.Si, Apt. selaku dosen

pembimbing serta yang dengan sabar meluangkan waktu dan

tenaganya dalam memberikan bimbingan, motivasi, arahan,

dorongan, serta semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Ibu Dr. Umi Athijah, M.S., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi

Universitas Airlangga yang telah memberikan kesempatan untuk

menyelesaikan program Sarjana S-1 Pendidikan Apoteker.

3. Ibu Dr. Budi Suprapti, M.Si, Apt. selaku Ketua Departemen

Farmasi Klinis beserta para anggota dosen dan staf karyawan, yang

telah memberikan kesempatan dan izin untuk menggunakan

fasilitas departemen dalam penyelesaian skripsi ini.

4. Ibu Dr. Suharyono, MS., Apt. dan Mahardian Rahmadi, SSi.,

M.Sc., Ph.D., Apt. selaku dosen penguji yang telah memberikan

saran dan masukan hingga terselesaikan skripsi ini.

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ... RIZKY ANANDYA

Page 7: SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ALENDRONAT …repository.unair.ac.id/53659/2/ff fk 33 16.pdf · berisi bahan aktif, sediaan injeksi ini juga berisi pembawa yaitu bovine hydroxyapatite

vii

5. Triastiti Indyah dan Anisa Safitri selaku orang tua dan juga adik

saya yang telah memberikan kasih sayang, restu, doa, serta

dukungan sehingga saya dengan lancar menempuh S-1 Pendidikan

Apoteker.

6. Ibu Fathia, S.Farm., Apt selaku dosen wali atas segala bimbingan

dan perhatian selama menjalankan program S-1 Pendidikan

Apoteker

7. Seluruh dosen dan staf pengajar Fakutas Farmasi Universitas

Airlangga atas bekal ilmu yang telah diberikan selama masa

perkuliahan.

8. Teman-teman tim seperjuangan skripsi (Alin Anandia, Anisah

Hardijanti, dan Sandra Fortuna) yang memberikan tenaga, waktu,

ide, semangat, dorongan, dan motivasi selama pengerjaan skripsi

ini.

9. Marina Andrea, Risqi Setyobudi sahabat saya sejak awal semester

program S-1 Pendidikan Apoteker yang sampai saat ini telah

menemani dan menyemangati dalam proses penyelesian skripsi.

10. Teman – teman kelas B Amoksilin (Amoksilin B12) dan Angkatan

2012, yang selama ini telah mendukung, menerima, serta

menemani saya dalam suka dan duka selama awal perkuliahan

hingga penyelesaian skripsi ini.

11. Teman-teman skripsi Departemen Farmasi Klinis 2016, terima

kasih atas kebersamaannya dalam suka maupun duka, semangat

serta dukungannya dan terima kasih atas bantuan selama

pengerjaan skripsi ini.

12. Sahabat – sahabat saya semasa SD, SMP, dan SMA saya yang

telah menyemangati dan mendoakan selama proses penyelesaian

skripsi.

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ... RIZKY ANANDYA

Page 8: SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ALENDRONAT …repository.unair.ac.id/53659/2/ff fk 33 16.pdf · berisi bahan aktif, sediaan injeksi ini juga berisi pembawa yaitu bovine hydroxyapatite

viii

13. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung

memberikan semangat dalam penyelesaian skripsi ini. Terima

kasih untuk semuanya, semoga sukses.

Kebenaran dan kesempurnaan hanyalan milik Allah SWT. Semoga

selalu mendapat rahmat dan ridho dari-Nya. Besar keinginan saya agar

skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi almamater dan dunia

kefarmasian tentunya.

Surabaya, 29 Juli 2016

Peneliti

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ... RIZKY ANANDYA

Page 9: SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ALENDRONAT …repository.unair.ac.id/53659/2/ff fk 33 16.pdf · berisi bahan aktif, sediaan injeksi ini juga berisi pembawa yaitu bovine hydroxyapatite

ix

RINGKASAN

UJI EFEKTIVITAS INJEKSI ALENDRONAT PADA DEFECT TULANG AKIBAT OSTEOPOROSIS

Rizky Anandya

Alendronat merupakan obat golongan bifosfonat yang digunakan untuk

pengobatan dan pencegahan penyakit osteoporosis pada wanita postmenopouse. Namun, alendronat oral dapat menimbulkan efek samping gangguan pada gastrointestinal dan osteonekrosis pada rahang serta bioavailabilitasnya rendah, maka pada penelitian ini dilakukan formulasi sediaan alendronat dalam bentuk injeksi yang bekerja secara lokal. Selain berisi bahan aktif, sediaan injeksi ini juga berisi pembawa yaitu bovine hydroxyapatite dan gelatin dimana kedua pembawa ini selain mampu untuk menghantarkan alendronat namun juga mampu untuk mengisi defect tulang akibat osteoporosis. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas sediaan injeksi alendronat pada fraktur akibat osteoporosis dengan menggunakan model yang tikus ovariektomi. Parameter yang digunakan adalah kadar ALP dalam darah dimana ALP adalah marker pertumbuhan tulang dan radiologi tulang menggunakan x-ray serta penglihatan secara visual pada tulang femur tikus. Hasil penelitian pada kadar ALP menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan bermakna pada masing-masing kelompok dimana rerata kadar ALP pada kelompok kontrol negatif sebesar 277,67 ± 46,090, pada kelompok kontrol positif sebesar 270,33 ± 189,716, pada kelompok BHA-Gel sebesar 406,33 ± 212,547 dan pada kelompok BHA-Gel Alendronat sebesar 325,00 ± 73,750. Pada hasil radiologi tulang dan pengamatan makroskopik, terlihat pada masing-masing kelompok masih terdapat defect namun defect pada kelompok kontrol negatif, kelompok BHA-Gel Alendronat dan kelompok BHA-Gel defect hampir tertutup tetapi pada kelompok kontrol positif defect masih ada. Hal ini karena pada kelompok kontrol positif terjadi penurunan pertumbuhan tulang akibat osteoporosis. Sedangkan defect yang masih ada pada kelompok BHA-Gel Alendronat disebabkan karena alendronat dapat memperlambat penyembuhan fraktur. Berdasarkan hasil yang sudah didapatkan menunjukkan bahwa sediaan injeksi alendronat belum terbukti secara signifikan memiliki efek terhadap pertumbuhan tulang pada defect tulang akibat osteoporosis.

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ... RIZKY ANANDYA

Page 10: SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ALENDRONAT …repository.unair.ac.id/53659/2/ff fk 33 16.pdf · berisi bahan aktif, sediaan injeksi ini juga berisi pembawa yaitu bovine hydroxyapatite

x

ABSTRACT

Effectiveness of Injectable Alendronat for Bone Defect because of Osteoporosis

Rizky Anandya

Alendronat is a biphosphonate group drug used for treatment and prevention of osteoporosis in postmenopause women. However, orally administrated alendronate can cause gastrointestinal disturbance and osteonecrosis of jaw. It is also have a poor bioavailability. By considering the weakness of alendronate, in this research alendronate is formulated in injectable form that acts on local side. Besides alendronate, this injectable form is also contain bovine hydroxyapatite and gelatin as carrier of alendronate. Both of them, besides can act as a carrier, they can also fill the bone defect that caused by osteoporosis. The aim of this study is to determine the effectiveness of injectable alendronate for fracture that caused by osteoporosis in ovariectomized rat model. The parameters that used in this research is concentration of ALP in blood and bone radiology. The result of ALP concentration show that there is no significant differences in each group. The mean of negative control group is 277,67 ± 46,090, in positive control group is 270,33 ± 189,716, in BHA-Gel group is 406,33 ± 212,547 and in BHA-Gel Alendronate group is 325,00 ± 73,750. The result of bone radiology and macroscopic observation is still there is a bone defect in each grup but in negative control group, BHA-Gel Alendronate group, BHA-Gel group, the bone defect is almost closed but in positive control group the bone defect is still available. Based on the result that has been obtained shows that the injection dosage of alendronate hasn’t been shown to be significantly able to overcome fractures due to osteoporosis. Keyword : Osteoporosis, Alendronate, Ovariectomy, Bovine

Hydroxyapatite, Gelatin

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ... RIZKY ANANDYA

Page 11: SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ALENDRONAT …repository.unair.ac.id/53659/2/ff fk 33 16.pdf · berisi bahan aktif, sediaan injeksi ini juga berisi pembawa yaitu bovine hydroxyapatite

xi

DAFTAR ISI Halaman

HALAMAN JUDUL .........................................................................ii

LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................ iii

LEMBAR PERNYATAAN .............................................................. iv

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................... v

KATA PENGANTAR ...................................................................... vi

RINGKASAN .................................................................................. ix

ABSTRACT ..................................................................................... x

DAFTAR ISI .................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ........................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR ...................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................xvii

DAFTAR SINGKATAN ............................................................. xviii

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................ 6

1.3 Tujuan Penelitian ......................................................... 6

1.4 Manfaat Penelitian ....................................................... 7

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Tentang Tulang ....................................... ......8

2.1.1 Struktur Tulang .................................................. 8

2.1.2 Fisiologi Tulang................................................. 9

2.2 Tinjauan Tentang Osteoporosis ................................ 11

2.2.1 Definisi Osteoporosis ...................................... 11

2.2.2 Etiologi ............................................................ 12

2.2.3 Patofisiologi Osteoporosis ............................... 14

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ... RIZKY ANANDYA

Page 12: SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ALENDRONAT …repository.unair.ac.id/53659/2/ff fk 33 16.pdf · berisi bahan aktif, sediaan injeksi ini juga berisi pembawa yaitu bovine hydroxyapatite

xii

2.2.4 Resiko Fraktur Akibat Osteoporosis ............... 15

2.2.4.1 Fracture Healing .................................. 16

2.3 Tinjauan Tentang Obat Golongan Bifosfonat ........... 17

2.4 Tinjauan Tentang Alendronat ................................... 20

2.4.1 Struktur Kimia .................................................. 21

2.4.2 Farmakokinetika ............................................... 22

2.4.3 Efek Samping Obat .......................................... 22

2.4.5 Penghantaran Alendronat Lokal ....................... 22

2.5 Tinjauan Tentang Sediaan......................................... 23

2.5.1 Sediaan Injeksi Bone Substitute........................ 23

2.5.2 Hidroksiapatit dan Bovine Hidroxyapatite ....... 24

2.5.3 Gelatin .............................................................. 25

2.6 Tinjauan Tentang Alkaline Phosphatase (ALP) ....... 25

2.7 Tinjauan Tentang Tikus Ovariektomi ....................... 26

2.8 Tinjauan Tentang Radiologi X-Ray .......................... 28

BAB III. KERANGKA KONSEPTUAL

3.1 Uraian Kerangka Konseptual ................................... 29

3.2 Skema Kerangka Konseptual ................................... 32

BAB IV. METODE PENELITIAN

4.1 Rancangan penelitian ................................................. 33

4.2 Tempat dan waktu penelitian ..................................... 33

4.3 Materi Penelitian ....................................................... 33

4.3.1 Alat penelitian .................................................. 33

4.3.2 Bahan penelitian ............................................... 33

4.4 Subyek Penelitian ..................................................... 34

4.5 Protokol Penelitian .................................................... 35

4.5.1 Rancangan Penelitian ....................................... 35

4.5.2 Pengelompokan Hewan Coba .......................... 35

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ... RIZKY ANANDYA

Page 13: SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ALENDRONAT …repository.unair.ac.id/53659/2/ff fk 33 16.pdf · berisi bahan aktif, sediaan injeksi ini juga berisi pembawa yaitu bovine hydroxyapatite

xiii

4.5.3 Kerangka Operasional ...................................... 36

4.6 Variabel Penelitian .................................................... 37

4.6.1 Variabel Bebas ................................................. 37

4.6.2 Variabel Tergantung ......................................... 37

4.6.3 Variabel Terkendali .......................................... 38

4.7 Prosedur Penelitian ................................................... 38

4.7.1 Penanganan Hewan Coba ................................. 38

4.7.2 Prosedur Kerja .................................................. 38

4.7.2.1 Pembuatan Model Tikus Osteoporosis . 38

4.7.2.1.1 Pre-operasi .............................. 39

4.7.2.1.2 Teknik Operasi ....................... 39

4.7.2.1.3 Post-Operasi ........................... 40

4.7.3 Pemberian Sediaan Injeksi BHA-Gel

Alendronat ........................................................ 41

4.7.3.1 Penentuan Dosis Alendronat pada

sediaan injeksi ..................................... 41

4.7.3.2 Pembuatan Sediaan Injectable Bone

Substitute ............................................ 41

4.7.3.2.1 Bahan Yang Ditimbang ....... 41

4.7.3.2.2 Prosedur Pembuatan ............ 42

4.7.3.3 Menginjeksikan Sediaan Pada Femur

Tikus ................................................... 42

4.7.3.3.1 Pre-Operasi .......................... 43

4.7.3.3.2 Teknik Operasi ..................... 43

4.7.4 Teknik Pengambilan Sampel ............................ 44

4.8 Analisis Data ............................................................. 45

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ... RIZKY ANANDYA

Page 14: SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ALENDRONAT …repository.unair.ac.id/53659/2/ff fk 33 16.pdf · berisi bahan aktif, sediaan injeksi ini juga berisi pembawa yaitu bovine hydroxyapatite

xiv

BAB V. HASIL PENELITIAN

5.1 Pengaruh Injeksi Alendronat terhadap Marker Alkaline

Phosphatase .............................................................. 46

5.2 Pengaruh Injeksi Alendronat terhadap Defect Tulang pada

Hasil Radiologi Tulang ..................................... 47

5.3 Pengaruh Injeksi Alendronat terhadap Defect Tulang pada

Pengamatan Makroskopik................................. 48

BAB VI. PEMBAHASAN ............................................................. 49

BAB VII. KESIMPULAN DAN SARAN ..................................... 58

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................... 59

LAMPIRAN 1 ................................................................................ 63

LAMPIRAN 2 ................................................................................ 65

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ... RIZKY ANANDYA

Page 15: SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ALENDRONAT …repository.unair.ac.id/53659/2/ff fk 33 16.pdf · berisi bahan aktif, sediaan injeksi ini juga berisi pembawa yaitu bovine hydroxyapatite

xv

DAFTAR TABEL

Tabel

IV.1 Perlakuan Ovariektomi pada Tikus ...................................... 39

IV.2 Jumlah Bahan yang Ditimbang untuk Sediaan Injectable

Bone Substitute ..................................................................... 42

IV.3 Perlakuan Pemberian Sediaan pada Tikus ............................ 44

V.1 Pengaruh Injeksi Alendronat terhadap Marker Alkaline

Phosphatase.......................................................................... 46

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ... RIZKY ANANDYA

Page 16: SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ALENDRONAT …repository.unair.ac.id/53659/2/ff fk 33 16.pdf · berisi bahan aktif, sediaan injeksi ini juga berisi pembawa yaitu bovine hydroxyapatite

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Tulang normal dan tulang osteoporosis ....................... 12

Gambar 2.2 Perbaikan Fraktur pada Femur ..................................... 17

Gambar 2.3 Struktur Bifosfonat dan Pirofosfat ............................... 18

Gambar 2.4 Struktur-struktur obat golongan bifosfonat .................. 19

Gambar 2.5 Mekanisme kerja golongan bifosfonat ......................... 20

Gambar 2.6 Struktur Alendronat ..................................................... 21

Gambar 2.7 Injeksi sediaan pada bagian celah tulang ..................... 23

Gambar 2.8 Prosedur Tikus Ovariektomi ........................................ 27

Gambar 3.1 Skema Kerangka Konseptual ....................................... 32

Gambar 4.1 Skema Pengelompokan Hewan Coba .......................... 35

Gambar 4.2 Skema Kerangka Operasional ...................................... 36

Gambar 5.1 Pengaruh Injeksi Alendronat terhadap defect Tulang pada

Hasil Radiologi Tulang ................................................ 47

Gambar 5.2 Pengaruh Injeksi Alendronat terhadap defect Tulang pada

Pengamatan Makroskopik

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ... RIZKY ANANDYA

Page 17: SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ALENDRONAT …repository.unair.ac.id/53659/2/ff fk 33 16.pdf · berisi bahan aktif, sediaan injeksi ini juga berisi pembawa yaitu bovine hydroxyapatite

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kadar ALP dalam Serum ............................................. 63

Lampiran 2 Prosedur Kerja .............................................................. 65

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ... RIZKY ANANDYA

Page 18: SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ALENDRONAT …repository.unair.ac.id/53659/2/ff fk 33 16.pdf · berisi bahan aktif, sediaan injeksi ini juga berisi pembawa yaitu bovine hydroxyapatite

xviii

DAFTAR SINGKATAN

ALP : Alkaline Phosphatase

BHA : Bovine Hydroxyapatite

BHA-Gel : Bovine Hydroxyapatite-Gelatin

BMD : Bone Mineral Density

BMI : Bone Mineral Index

HA : Hidroksiapatit

IL-1 : Interleukin-1

IL-6 : Interleukin-6

IOF : International Osteoporosis Foundation

NICE : The National Institute for Health and Care Excellence

NIH : National Institute of Health

OPG : Osteoprotegerin

RANKL : Receptor Activator of Nuclear Factor Kappa B Ligand

RANK : Receptor Activator of Nuclear Factor Kappa B

SIRS : Sistem Informasi Rumah Sakit

TGF-β : Tumor Growth Factor-β

TNF-α : Tumor Necrosis Factor-α

WHO : World Health Organization

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ... RIZKY ANANDYA

Page 19: SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ALENDRONAT …repository.unair.ac.id/53659/2/ff fk 33 16.pdf · berisi bahan aktif, sediaan injeksi ini juga berisi pembawa yaitu bovine hydroxyapatite

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Osteoporosis adalah kelainan tulang yang ditandai dengan

menurunnya densitas tulang, gangguan arsitektur tulang dan penurunan

kekuatan tulang yang dapat mengakibatkan fraktur. Banyak pasien tidak

menyadari bahwa mereka mengalami osteoporosis dan hanya datang pada

saat terkena fraktur. Tulang mengalami fraktur akibat dari membungkuk,

mengangkat, jatuh atau dari aktivitas apapun (Schwinghammer, 2015).

Osteoporosis terjadi ketika individunya mengalami kehilangan

massa tulang selama proses penuaan dan dapat disebabkan oleh banyak

alasan lainnya. Diperkirakan kehilangan 10% dari massa tulang di tulang

belakang dapat melipat gandakan risiko patah tulang belakang, sementara

kehilangan 10% dari massa tulang di pinggul dapat menyebabkan risiko 2,5

kali lebih besar terkena patah tulang pinggul (Borelli,2012).

Penelitian terbaru dari International Osteoporosis Foundation

(IOF) mengungkapkan bahwa 1 dari 4 perempuan di Indonesia dengan

rentang usia 50-80 tahun memiliki resiko terkena penyakit osteoporosis.

Menurut WHO, di seluruh dunia ada 200 juta penduduk yang menderita

osteoporosis. Pada tahun 2050, diperkirakan angka fraktur tulang pinggul

bahwa akan meningkat 3 kali lipat pada pria dan 2 kali lipat pada wanita.

Hasil penelitian WHO juga mengungkapkan bahwa 50% patah tulang

adalah patah tulang paha atas yang dapat mengabkibatkan kecacatan seumur

hidup dan kematian. Densitas tulang masyarakat Eropa dan Asia lebih

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ... RIZKY ANANDYA

Page 20: SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ALENDRONAT …repository.unair.ac.id/53659/2/ff fk 33 16.pdf · berisi bahan aktif, sediaan injeksi ini juga berisi pembawa yaitu bovine hydroxyapatite

2

rendah bila dibandingkan dengan masyarakat Afrika, sehingga mudah sekali

mengalami osteoporosis. Adanya perbedaan densitas tulang disebabkan oleh

perbedaan etnik, bisa disebabkan karena perbedaan sistem biologi tubuh

seperti kerentanan gen terhadap lingkungan atau faktor hormonal salah

satunya adalah hormon estrogen. Hasil penelitian white paper bersama

dengan himpunan WHO di Indonesia tahun 2007, melaporkan bahwa

proporsi penderita osteoporosis diatas usia 50 tahun, sebanyak 32,3% pada

wanita dan 28,8% pada pria. Sedangkan pada data Sistem Informasi Rumah

Sakit menunjukkan bahwa insiden patah tulang paha atas yang disebabkan

oleh osteoporosis adalah sekitar 200 hingga 100.000 kasus pada usia 40

tahun (Taioli, 1996 ; Kemenkes, 2015).

Pada menopause terjadi defisiensi estrogen yang mengganggu

siklus metabolisme tulang normal. Defisiensi estrogen meningkatkan

aktivitas resorpsi osteoklas tanpa meningkatkan aktivitas osteoblas sehingga

resorpsi tulang akan meningkat namun pembentukan oleh osteoblas tidak

mampu mencukupi yang dapat mengakibatkan kehilangan jaringan tulang..

(O’Connell M.B. & Vondracek S., 2008 ; Gallagher et al,2013).

Pada keadaan normal, tulang akan mengalami proses remodelling

yaitu proses pergantian jaringan lama dengan jaringan yang baru dimana

pada proses ini melibatkan adanya resorpsi dan pembentukan tulang. Proses

resorpsi tulang adalah proses ketika sel osteoklas meresorpsi matriks tulang

sehingga akan terbentuk celah dimana celah tersebut akan diisi oleh

osteoblas pada saat proses pembentukan tulang. Setelah osteoblas mengisi

celah kemudian dilanjutkan dengan proses mineralisasi. Mineralisasi

melibatkan dua tahap yaitu yaitu pembentukan kristal hidroksiapatit di

dalam matrix vesicles dan diikuti penyebaran hidroksiapatit melalui

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ... RIZKY ANANDYA

Page 21: SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ALENDRONAT …repository.unair.ac.id/53659/2/ff fk 33 16.pdf · berisi bahan aktif, sediaan injeksi ini juga berisi pembawa yaitu bovine hydroxyapatite

3

membran menuju ke matriks ekstraseluler. Dimana pada matrix vesicles

terdapat Nucleotide Pyrophosphatase Phosphodiesterase – 1 (NPP1) yang

menghasilkan Inorganic Pyrophosphate (PPi) yang mampu menghambat

pembentukan hidroksiapatit. PPi tersebut kemudian dihidrolisis oleh

alkaline phosphatase menjadi Inorganic Phosphate (Pi) yang berfungsi

membantu proses pembentukan hidroksiapatit. alkaline phosphatase

diekskresi oleh sel osteoblas (Seibel, 1999 ; Orimo, 2010 ; David, 2011 ;

Walsh, 2014).

Kategori pasien dengan massa tulang rendah (osteopenia) cukup

beragam, yaitu: mereka yang memiliki T-score paling rendah -2,4 dan

paling tinggi -1,1. Resiko fraktur pada pasien dengan T-score -2,4 jauh lebih

tinggi dari satu dengan T-score -1,1, namun keduanya dalam kategori

diagnostik yang sama. Akibat dari berkurangnya kekuatan tulang adalah

tulang menjadi porous atau terbentuk pori yang kemudian akan membentuk

celah akibatnya akan terjadi peningkatan resiko jatuh (Hamdy, 2013).

Alendronat merupakan obat golongan Bifosfonat. Mekanisme kerja

bifosfonat yaitu menurunkan resorpsi tulang dengan menghambat fungsi

osteoklas dan obat ini telah dibuktikan memiliki khasiat anti-fraktur pada

pasien dengan osteoporosis. Obat ini memiliki keunikan yaitu dapat

berikatan dengan hidroksiapatit di tulang dan bertahan lama di dalam

tulang. Manfaat golongan bifosfonat selain menurunkan fraktur adalah

menurunkan morbiditas, mengurangi biaya kesehatan dan peningkatan

secara signifikan dalam kelangsungan hidup. Alendronate merupakan

golongan bifosfonat yang menurunkan resiko fraktur pada punggung,

bagian nonvetebral dan panggul. Efek samping golongan Bifosfonat adalah

iritasi lambung dan osteonecrosis pada rahang. Alendronat oral juga

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ... RIZKY ANANDYA

Page 22: SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ALENDRONAT …repository.unair.ac.id/53659/2/ff fk 33 16.pdf · berisi bahan aktif, sediaan injeksi ini juga berisi pembawa yaitu bovine hydroxyapatite

4

memiliki bioavailabilitas yang rendah yaitu 1% - 5% (O’Connell M.B. &

Vondracek S., 2008 ; McClung et al., 2013; Campisi et al.,2014).

Sihota et al melakukan studi kohort pada penggunaan

biphosphonat, subjek nya adalah penderita fraktur berusia ≥ 65 tahun

selama 1 April 1991 hingga 31 Maret 2002 (n = 81.870). Dalam kelompok

fraktur, 63% telah menderita patah tulang pinggul, 17% fraktur pergelangan

tangan, 9% fraktur panggul, 7% a patah tulang belakang, dan 4% telah

menderita patah tulang rusuk. Selain itu, kelompok pembanding yang terdiri

dari random sampel (n = 142.077) merupakan subjek non-fraktur terdaftar

di British Clumbia Link Health Disease (BCLHD) selama periode waktu

yang sama ditambahkan ke studi kohort sehingga total sumber untuk studi

kohort adalah 223.947 individu pasien. Kemudian populasi diikuti hingga

31 Maret 2007. Setelah diterapkan kriteria eksklusi, dipilih 26.223 pasien

individu dalam kelompok paparan. Pada usia rata-rata dari sampel 78,8

tahun (SD 6,9; rentang 65-104 tahun), dan 88% dari subyek adalah

perempuan. Dari 26.233 subjek, 117 orang menderita Upper

Gastrointestinal Bleeding (UGIB) yang serius dalam waktu 120 hari setelah

penggunaan bifosfonat. Subjek yang terkena cenderung pada usia >80

tahun, dan secara signifikan lebih mungkin untuk memiliki masa lalu

riwayat penyakit tukak lambung dan riwayat UGIB serius. Pada subjek

berusia > 80 tahun kejadian UGIB adalah dua kali lipat dibandingkan

dengan subjek berusia ≤ 80 tahun. Insiden UGIB adalah jarang, namun

dapat mengakibatkan efek yang serius, efek samping dari terapi bifosfonat

lebih sering terjadi pada geriatri. Namun potensi akan efek samping harus

tetap diperhatikan, sehingga perlu ditanyakan pada pasien tentang riwayat

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ... RIZKY ANANDYA

Page 23: SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ALENDRONAT …repository.unair.ac.id/53659/2/ff fk 33 16.pdf · berisi bahan aktif, sediaan injeksi ini juga berisi pembawa yaitu bovine hydroxyapatite

5

gangguan GI sebelum diberikan obat golongan bifosfonat (Sihota et al.,

2013).

Hydroxyapatite (HA) merupakan keramik biodegradable yang

telah banyak digunakan sebagai bahan pengganti tulang. Pada awal 1990-

an, HA diperkenalkan sebagai biomaterial dalam perbaikan tulang, implan

tulang dan sistem penghantaran obat untuk tulang karena bioaktivitasnya

yang baik, biokompatibilitas, osteokonduktifitas, osteointegrasi dan tidak

toksik. HA memiliki kelemahan yaitu mudah rapuh, kekerasannya rendah

sehingga mudah patah dan kurang porous sehingga lebih dipilih

menggunakan Bovine Hydroxyapatite yang merupakan komponen

anorganik tulang sapi yang mempunyai kemampuan mengadsorpsi berbagai

bahan aktif seperti antibiotika, hormon, atau faktor pertumbuhan. Namun,

bahan aktif yang diadsorpsi oleh Bovine Hydroxyapatite hanya di

permukaan saja sehingga kemampuannya dalam mengontrol pelepasan

bahan aktif kurang maksimal. Oleh karena itu, perlu dilakukan modifikasi

permukaan dengan menambahkan bahan pengikat yaitu gelatin. Gelatin

biasa disebut kolagen tipe 1 yang dihasilkan oleh osteoblas untuk

membentuk osteoid (softcallus). Fungsi dari gelatin adalah sebagai

penghalus sekaligus perekat, serta dapat diresorpsi oleh tubuh. Gelatin dapat

memperkuat BHA yang rapuh (fragile) dan mampu mendispersi bahan

aktif. Dengan menggunakan matriks BHA-Gel akan dapat mengikat bahan

aktif lebih kuat, disamping itu juga bersifat biodegradabel, biokompatibel,

bioresorpsi, nontoksis dan dapat bersatu dengan tulang disekitarnya.

(Budiatin, 2014 : Chao et al, 2015).

Berdasarkan kelemahan golongan Bifosfonat yaitu bioavailabilitas

yang rendah dan memiliki efek samping iritasi lambung dan osteonecrosis

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ... RIZKY ANANDYA

Page 24: SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ALENDRONAT …repository.unair.ac.id/53659/2/ff fk 33 16.pdf · berisi bahan aktif, sediaan injeksi ini juga berisi pembawa yaitu bovine hydroxyapatite

6

pada rahang maka sediaan ini dibuat dalam bentuk injeksi yang diberikan

secara lokal pada defect tulang akibat osteoporosis. Sediaan ini bersifat

biodegradable dan biokompatibel dengan komposisinya adalah matriks

yang terdiri dari Bovine Hydroxyapatite-Gelatin (BHA-Gel) dan bahan

aktifnya adalah Alendronat. Tujuan dari pembuatan sediaan dalam bentuk

injektabel lokal tersebut adalah ditinjau dari keuntungannya yaitu sediaan

bekerja secara lokal sehingga terhindar dari efek samping Alendronat selain

itu juga komponen matriks BHA-Gel sebagai matriks pembawa juga

merupakan komponen yang mirip dengan tulang sehingga mampu bersatu

dengan tulang dan membentuk tulang baru pada celah tulang akibat

osteoporosis sekaligus sebagai pembawa di dalam sediaan. Dosis

Alendronat pada sediaan adalah 0,045 mg. Penelitian ini bertujuan untuk

menguji efektivitas sediaan injeksi Alendronat pada defect tulang akibat

osteoporosis. Model osteoporosis yang digunakan adalah tikus yang

diovariektomi kemudian dilakukan monitor penanda pada serum yaitu

alkaline phosphatase yang merupakan penanda pembentukan tulang. Selain

itu juga dilakukan radiologi tulang dengan X-ray serta makroskopik.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana efek pemberian injeksi yang berisi BHA-Gel dan

Alendronat pada decfect tulang akibat osteoporosis?

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ... RIZKY ANANDYA

Page 25: SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ALENDRONAT …repository.unair.ac.id/53659/2/ff fk 33 16.pdf · berisi bahan aktif, sediaan injeksi ini juga berisi pembawa yaitu bovine hydroxyapatite

7

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengkaji efek dari sediaan injeksi yang berisi BHA-Gel dan

Alendronat pada defect tulang akibat osteoporosis dengan

mengukur kadar alkaline phosphatase di dalam serum darah.

2. Mengkaji efek dari sediaan injeksi yang mengandung BHA-Gel

dan Alendronat pada defect tulang akibat osteoporosis secara

radiologi X-Ray dan secara makroskopik

1.4 Manfaat Penelitian

Dari penelitian ini diharapkan dapat membuktikan bahwa sediaan

injeksi yang berisi BHA-Gel dan Alendronat memiliki efek pada defect

tulang akibat osteoporosis dengan menggunakan model tikus ovariektomi

sehingga dapat memberikan gambaran tentang bagaimana pengaruh sediaan

tersebut terhadap kadar alkaline phosphatase di dalam serum darah dan

dapat diamati pengaruhnya secara radiologi x-ray dan makroskopik.

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ... RIZKY ANANDYA

Page 26: SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ALENDRONAT …repository.unair.ac.id/53659/2/ff fk 33 16.pdf · berisi bahan aktif, sediaan injeksi ini juga berisi pembawa yaitu bovine hydroxyapatite

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Tentang Tulang

2.1.1 Struktur Tulang

Tulang adalah substansi paling keras yang ada pada tubuh manusia

yang terdiri dari sel yang berlimpah dan materi ekstraseluler yang keras.

Tulang terdiri dari komponen organik yaitu kolagen dan komponen

anorganik yaitu mineral. Komponen organik mengandung 50% volume dan

30% berat kering dari komposit intraselular kemudian sisanya dibentuk oleh

mineral. Mineral utama dari komposit intraselular adalah kalsium dan fosfat

dimana ketika pertama kali disimpan mineral berbentuk

crystallographically amorf tapi ketika sudah matang ia akan menjadi

mineral apatit yang khas yang komponen utamanya adalah hidroksiapatit.

Komponen kolagen pada tulang memberikan energi untuk absorbsi dan

fleksibilitas tulang sedangkan komponen mineral membentuk struktur yang

kaku dan kuat. Keseimbangan yang baik antara kedua komponen tersebut

dibutuhkan oleh tulang agar mampu menahan stres dan mencegah fraktur.

Ketidakseimbangan kedua komponen tersebut dapat mengakibatkan

kerusakan tulang dan mengakibatkan penurunan kekuatan tulang (Rogers,

2011; O’Connell M.B. & Vondracek S., 2008).

Kerangka orang dewasa memiliki dua tipe tulang yaitu : tulang

kortikal (compact) dan tulang trabekular (spongy atau cancellous). Jumlah

komponen tulang kortikal adalah 80% dan tulang trabecular adalah 20%.

Tulang kortikal adalah bagian yang tersusun rapat dan bagian trabekular

adalah bagian yang seperti spon atau sarang lebah. Tulang kortikal

diklasifikasikan sebagai bagian yang kuat dan memenuhi sebagian besar

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ... RIZKY ANANDYA

Page 27: SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ALENDRONAT …repository.unair.ac.id/53659/2/ff fk 33 16.pdf · berisi bahan aktif, sediaan injeksi ini juga berisi pembawa yaitu bovine hydroxyapatite

9 struktur tulang dan berperan sebagai protektor. Tulang trabecular

diklasifikasikan sebagai bagian yang kurang kuat dan memiliki luas

permukaan yang lebih besar yang memungkinkan untuk menjadi metabolik

aktif. Tulang trabecular lebih cepat mengalami proses remodelling daripada

tulang kortikal dan memiliki efek yang lebih cepat terpengaruh oleh kondisi

yang terkait dengan peningkatan pergantian tulang dibandingkan dengan

tulang kortikal, oleh sebab itu tulang trabecular rentan untuk mengalami

kehilangan masa tulang (David, 2011; Walsh, 2014).

Ada empat jenis dari sel-sel tulang utama yaitu: osteoblas, lining

cells, osteosit dan osteoklas. Osteoblas merupakan sel yang berasal dari sel

induk mesenchymal atau yang disebut dengan osteoblastic stromal cell yang

terletak di sum-sum tulang. Osteoblas merupakan sel yang berperan pada

modulasi pembentukan tulang baru. Lining cells merupakan sel osteoblas

yang sedang istirahat atau tidak bekerja untuk sistem pembentukan tulang.

Osteosit merupakan osteoblas yang tertanam pada tulang selama proses

pembentukan dan mineralisasi tulang. Osteoklas merupakan sel yang

berperan pada proses resorpsi tulang (Geusens, P. & Sambrook, P.N., 2004)

2.1.2 Fisiologi Tulang

Sel-sel tulang menjalani modelling dan / atau remodelling untuk

memungkinkan tulang untuk tumbuh dan beradaptasi sesuai kebutuhan.

Modelling adalah ketika resorpsi tulang dan pembentukan tulang terjadi

pada permukaan yang terpisah (yaitu pembentukan dan resorpsi tidak

digabungkan). Contoh dari proses ini adalah selama peningkatan panjang

dan diameter tulang panjang. Pemodelan tulang terjadi selama kelahiran

sampai dewasa dan bertanggung jawab untuk memperoleh massa tulang dan

perubahan bentuk tulang sedangkan remodelling adalah penggantian

jaringan lama dengan jaringan tulang baru. Yang terutama terjadi pada

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ... RIZKY ANANDYA

Page 28: SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ALENDRONAT …repository.unair.ac.id/53659/2/ff fk 33 16.pdf · berisi bahan aktif, sediaan injeksi ini juga berisi pembawa yaitu bovine hydroxyapatite

10 kerangka dewasa untuk mempertahankan massa tulang. Proses

Remodelling melibatkan pembentukan tulang dan resorpsi tulang yang

saling berkaitan. Remodelling memungkinkan perubahan arsitektur tulang

dalam menanggapi faktor-faktor seperti beban mekanis, tapi tanpa merubah

ukuran kerangka keseluruhan. Dalam kerangka dewasa, 5-10% dari tulang

diremodeling setiap tahun. Remodelling tidak terjadi merata di seluruh

kerangka, 80% dari renovasi terjadi di tulang trabekular (IOF, 2016 ; David,

2011).

Fisiologi yang lengkap mengenai remodeling tulang belum

sepenuhnya diketahui tetapi diawali dengan sinyal dari sel lining atau

osteosit yang dipicu oleh stres, microfracture, sistem biofeedback, dan

penyakit tertentu yang berpontesi serta pengobatannya. Sinyal dari lining

cell melepaskan berbagai sitokin dan faktor pertumbuhan. Macrophage

Colony-Stimulating Factor (M-CSF) dihasilkan oleh sel stroma untuk

proliferasi, kelangsungan hidup, dan diferensiasi dari prekursor osteoklas.

Pada tahap kedua prekursor osteoblas menghasilkan RANKL (receptor

activator of nuclear factor kappa B ligand) untuk berikatan dengan reseptor

yang ada pada permukaan prekursor osteoklas yaitu RANK, setelah itu akan

terbentuk sel osteoklas yang matang dan aktif untuk meresorbsi tulang.

Tahap ketiga yaitu osteoklas yang berikatan dengan matriks tulang melalui

reseptor integrin pada membran osteoklas yang menghubungkan dengan

matriks peptida tulang. Resorbsi tulang oleh osteoklas menghasilkan ion-

ion hidrogen melalui pompa proton H+ - ATPase dan enzim cathepsin K.

Ion hidrogen mengasamkan bagian yang tersesorpsi oleh osteoklas yang

bertujuan untuk melarutkan komponen mineral pada matriks tulang,

sedangkan cathepsin K mencerna matriks organik yang sebagian besar

mengandung collagen tipe I. Setelah tulang telah selesai diresorbsi dan

terbentuk rongga pada tulang, pada tahap keempat adalah dilepaskannya

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ... RIZKY ANANDYA

Page 29: SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ALENDRONAT …repository.unair.ac.id/53659/2/ff fk 33 16.pdf · berisi bahan aktif, sediaan injeksi ini juga berisi pembawa yaitu bovine hydroxyapatite

11 sitokin-sitokin dan faktor-faktor pertumbuhan yang merupakan osteoblas

dewasa pertama dari mesenchymal stem cells yang kemudian menstimulasi

pembentukan sel osteoblas. Osteoblas dewasa memproduksi osteoprotegerin

(OPG) yang mengikat RANKL, sehingga ikatan antara RANKL dan RANK

pada osteoklas terganggu akibatnya osteoklas mengalami apoptosis

sehingga resorpsi tulang berhenti. Pada tahap kelima, pembentukan tulang

dibagi menjadi dua tahap yaitu, pertama osteoblas mengisi rongga yang

telah diresorpsi dengan osteoid dan yang kedua terjadi proses mineralisasi.

Tahap keenam adalah ketika pembentukan tulang selesai, osteoblas dewasa

mengalami apoptosis atau berubah menjadi lapisan sel atau osteosit.

Quiescence adalah fase ketika tulang beristirahat hingga siklus remodeling

lainnya dimulai pada bagian tersebut (O’Connell M.B. & Vondracek S.,

2008 ; Clarke, 2008).

2.2 Tinjauan Tentang Osteoporosis

2.2.1 Definisi Osteoporosis

Osteoporosis adalah penyakit tulang yang ditandai dengan

penurunan massa tulang dan kerusakan mikroarsitektur jaringan tulang

akibat dari peningkatan kerapuhan tulang dan rentan terkena resiko fraktur

yang dapat menimbulkan celah pada tulang seperti yang telihat pada

Gambar 2.1 (Edwards et al., 2013).

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ... RIZKY ANANDYA

Page 30: SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ALENDRONAT …repository.unair.ac.id/53659/2/ff fk 33 16.pdf · berisi bahan aktif, sediaan injeksi ini juga berisi pembawa yaitu bovine hydroxyapatite

12

Gambar 2.1 Tulang normal dan tulang osteoporosis (IOF, 2016)

2.2.2 Etiologi

Menurut National Institute of Health (NIH), terdapat dua faktor

resiko dari osteoporosis, yaitu faktor resiko yang dapat diubah dan faktor

resiko yang tidak dapat dirubah. Beberapa faktor resiko yang tidak dapat

dirubah adalah sebagai berikut :

1. Gender

Osteoporosis akan lebih mudah menyerang wanita daripada pria

sebab wanita memiliki jaringan tulang yang lebih sedikit dan

mengalami kehilangan tulang lebih cepat daripada pria akibat dari

menopause

2. Usia

Semakin tinggi usia semakin besar resiko terkena osteoporosis

sebab tulang menjadi lebih tipis dan lemah seiring dengan

meningkatnya usia

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ... RIZKY ANANDYA

Page 31: SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ALENDRONAT …repository.unair.ac.id/53659/2/ff fk 33 16.pdf · berisi bahan aktif, sediaan injeksi ini juga berisi pembawa yaitu bovine hydroxyapatite

13

3. Ukuran Tubuh

Wanita dengan tubuh yang kecil dan bertulang tipis memiliki

resiko yang besar terkena osteoporosis

4. Etnis

Wanita Kaukasia dan Asia memiliki risiko tertinggi. Wanita

Afrika, Amerika dan Hispanik memiliki resiko lebih rendah tapi

resiko yang dialami signifikan

5. Riwayat Keluarga

Risiko patah tulang mungkin sebagian karena faktor keturunan.

Orang yang memiliki orang tua yang mempunyai riwayat patah

tulang juga tampaknya telah mengalami penurunan massa tulang

dan mungkin beresiko untuk patah tulang

Sedangkan faktor resiko yang masih dapat dirubah atau diatasi

adalah sebagai berikut:

1. Hormon seks

Abnormal hormon seks pada wanita yaitu estrogen dan hormon

seks pada pria yaitu testosteron dapat mengakibatkan osteoporosis

2. Anorexia Nervosa

Ditandai dengan ketakutan terhadap berat badan yang irasional,

sehingga terjadi gangguan makan yang dapat meningkatkan risiko

terkena osteoporosis.

3. Kalsium dan asupan vitamin D

Diet rendah kalsium dan vitamin D seumur hidup membuat

seseorang lebih rentan terhadap keropos tulang.

4. Penggunaan obat

Penggunaan jangka panjang obat tertentu, seperti glukokortikoid

dan beberapa antikonvulsan dapat menyebabkan hilangnya

kepadatan tulang dan patah tulang.

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ... RIZKY ANANDYA

Page 32: SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ALENDRONAT …repository.unair.ac.id/53659/2/ff fk 33 16.pdf · berisi bahan aktif, sediaan injeksi ini juga berisi pembawa yaitu bovine hydroxyapatite

14

5. Gaya hidup

Gaya hidup tidak aktif atau terlalu banyak istirahat di tempat tidur

cenderung melemahkan tulang.

6. Merokok

Merokok buruk bagi tulang serta jantung dan paru-paru.

7. Asupan alkohol

Konsumsi alkohol yang berlebihan meningkatkan risiko keropos

tulang dan patah tulang

(NIH, 2015)

2.2.3 Patofisiologi Osteoporosis

Pada menopause terjadi defisiensi estrogen yang mengganggu siklus

metabolisme tulang normal. Fungsi estrogen adalah menekan poliferasi dan

diferensiasi dari osteoklas dan meningkatkan apoptosis osteoklas,

menurunkan produksi sitokin yang menstimulasi osteoklas yaitu IL-1 dan

IL-6 dan Tumor Necrosis Factor (TNF), menurunkan produksi RANKL dan

meningkatkan produksi OPG yang keduanya bekerja menurunkan

osteoclastogenesis (O’Connell M.B. & Vondracek S., 2008).

Defisiensi estrogen meningkatkan aktivitas resorpsi osteoklas tanpa

meningkatkan aktivitas osteoblas sehingga resorpsi tulang akan meningkat

namun pembentukan oleh osteoblas tidak mampu mencukupi yang dapat

mengakibatkan kehilangan jaringan tulang. Perubahan seluler yang terjadi

akibat defisiensi estrogen adalah adanya peningkatan produksi sitokin yaitu

Tumor Necrosis Factor-Α (TNF-α), IL-1 dan IL-6. Penurunan OPG pun

menurun akibat defisiensi estrogen akibatnya tidak ada yang mengikat

RANKL sedangkan RANKL menstimulasi pengaktifan kerja osteoklas

dewasa akibatnya tidak ada yang menghambat kerja osteoklas dan akan

terus mengalami peningkatan (Gallagher et al., 2013).

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ... RIZKY ANANDYA

Page 33: SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ALENDRONAT …repository.unair.ac.id/53659/2/ff fk 33 16.pdf · berisi bahan aktif, sediaan injeksi ini juga berisi pembawa yaitu bovine hydroxyapatite

15

2.2.4 Resiko Fraktur akibat Osteoporosis

Penurunan kepadatan tulang akibat Osteoporosis meningkatkan

risiko patah tulang dan menimbulkan nyeri. Penurunan kepadatan tulang

terjadi akibat dari meningkatnya usia, indeks massa tubuh (BMI) rendah ,

postmenenopause pada wanita, merokok, penggunaan kortikosteroid,

memiliki riwayat patah tulang dan jatuh. Menurut Osteoporosis Canada

Clinical Practice Guidlines, pasien berusia diatas atau sama dengan 50

dengan T-score -2,5 rentan terkena resiko patah tulang (Danckworth et al.,

2013).

Presentasi klinis penyakit ini sering dikaitkan dengan fraktur tulang

belakang, pinggul dan pergelangan tangan. Fraktur yang disebabkan oleh

Osteoporosis mengakibatkan timbulnya nyeri pada pinggang, menurunnya

kualitas hidup dan mengganggu aktivitas sehari-hari (Costa, 2015).

WHO menyebutkan sekitar 200 juta orang menderita Osteoporosis

diseluruh dunia. Pada tahun 2050, diperkirakan angka patah tulang pinggul

akan meningkat 2 kali lipat pada wanita dan 3 kali lipat pada pria. Prof.

Tjandra menyebutkan, data Perosi (2006) menyatakan bahwa prevalensi

Osteoporosis pada wanita Indonesia, terjadi peningkatan dari 23% pada usia

50 hingga 80 tahun, menjadi 53% pada usia 70 hingga 80 tahun.

Berdasarkan data Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) tahun 2010, angka

insiden patah tulang paha atas tercatat sekitar 200/100.000 kasus pada

wanita dan pria diatas usia 40 tahun diakibatkan Osteoporosis. WHO

menunjukkan bahwa 50% patah tulang paha atas ini akan menimbulkan

kecacatan seumur hidup dan menyebabkan angka kematian mencapai 30%

pada tahun pertama akibat komplikasi imobilisasi. Data ini belum termasuk

patah tulang belakang dan lengan bawah serta yang tidak memperoleh

perawatan medis di Rumah Sakit (Kemenkes, 2012).

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ... RIZKY ANANDYA

Page 34: SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ALENDRONAT …repository.unair.ac.id/53659/2/ff fk 33 16.pdf · berisi bahan aktif, sediaan injeksi ini juga berisi pembawa yaitu bovine hydroxyapatite

16 2.2.4.1 Fracture Healing

Tulang adalah salah satu dari beberapa jaringan yang dapat sembuh

tanpa membentuk jaringan fibrosa. Dengan demikian, proses penyembuhan

patah tulang dapat dianggap sebagai bentuk regenerasi jaringan. Namun,

terdapat kapasitas regeneratif dari jaringan tulang, proses biologis ini

kadang-kadang gagal dan patah tulang dapat sembuh dalam kondisi anatomi

yang buruk, seperti keterlambatan dalam penyembuhan atau bahkan

menyebabkan pseudo-arthrosis atau nonunion (Marsell and Einhorn, 2011)

Penyembuhan fraktur dan perbaikan jaringan tulang melibatkan fase

anabolik awal ditandai dengan peningkatan volume jaringan yang terkait

dengan perekrutan de novo dan diferensiasi sel-sel induk yang membentuk

tulang dan pembuluh darah jaringan. Callus cartilago akan terbentuk di

dekat bagian yang fraktur. Dari daerah perifer ke central, pada ujung

jaringan kartilago baru, terjadi pembengkakan periosteum dan pembentukan

tulang primer dimulai. Bersamaan dengan pembangunan jaringan tulang

rawan, sel-sel yang akan membentuk pembuluh darah baru yang memasok

perekrutan tulang baru dan berdiferensiasi pada muscle seath. Peningkatan

pada vascular bed yang mengelilingi dan kemudian tumbuh menjadi kalus

yang lebih lanjut akibat aliran darah meningkat ke daerah jaringan

perbaikan. Diferensiasi kondrosit berlangsung,matriks ekstraselular tulang

rawan mengalami mineralisasi dan tahap anabolik perbaikan fraktur

berakhir dengan apoptosi kondrosit. Tahap anabolik diikuti oleh fase

berkepanjangan yaitu katabolik, dan ditandai oleh penurunan volume

jaringan kalus. Selama fase ini aktivitas didominasi katabolik, seperti

resorpsi tulang rawan namun proses anabolik tertentu terus berlangsung.

Pembentukan tulang sekunder dimulai ketika tulang rawan diresorpsi

kembali dan jaringan tulang baru mulai terbentuk menggantikan tulang

rawan. Selanjutnya, ketika remodeling tulang dimulai, yang pertama

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ... RIZKY ANANDYA

Page 35: SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ALENDRONAT …repository.unair.ac.id/53659/2/ff fk 33 16.pdf · berisi bahan aktif, sediaan injeksi ini juga berisi pembawa yaitu bovine hydroxyapatite

17 matriks mineral yang dihasilkan selama pembentukan tulang primer diserap

kembali oleh osteoklas, dan kemudian jaringan tulang baru diletakkan

selama periode resorpsi tulang rawan. Ketikan jaringan tulang rawan terus

diresorpsi, terjadi coupled cycles antara aktivitas osteoblas dan osteoklas di

mana jaringan kalus melalui tahap remodelling menjadi struktur tulang

kortikal. Selama periode ini, ruang sumsum yang dibentuk kembali dan

struktur jaringan sumsum dari haematopoietic dan tulang diregenerasi. Pada

periode akhir dari fase katabolik, remodelling vaskular terjadi ketika terjadi

peningkatan regresi vaskuler dan aliran pembuluh darah vaskular kembali

ke nya level pra-cedera. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar

2.2.

Gambar 2.2 Perbaikan Fraktur pada Femur (Einhorn & Gestern Feld, 2015) 2.3 Tinjauan tentang Obat Golongan Bifosfonat

Bifosfonat adalah analog pirofosfat, dimana pada atom oksigen

diganti dengan atom karbon dengan dua substituen. Seperti pirofosfat,

bifosfonat memiliki afinitas yang kuat untuk tulang (Sweetman, 2009).

Strukturnya dapat dilihat pada Gambar 2.3.

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ... RIZKY ANANDYA

Page 36: SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ALENDRONAT …repository.unair.ac.id/53659/2/ff fk 33 16.pdf · berisi bahan aktif, sediaan injeksi ini juga berisi pembawa yaitu bovine hydroxyapatite

18

Obat golongan bifosfonat memiliki efek samping iritasi lambung dan

memiliki bioavailabilitas yang buruk (<1% hingga 5%) sehingga untuk

meminimalisir efek samping dan mengatasi bioavailabilitas yang buruk,

setiap lisan dosis harus diambil dengan setidaknya 600 ml tap water (bukan

kopi, jus, air mineral, atau susu) setidaknya 30 menit sebelum

mengkonsumsi makanan, suplemen (termasuk kalsium dan vitamin D), atau

obat (O’Connell M.B. & Vondracek S., 2008).

Gambar 2.3 Struktur Bifosfonat dan Pirofosfat (Sweetman, 2009)

Bifosfonat merupakan obat anti-resorbsi yang poten yang

diindikasikan sebagai terapi first-line untuk mencegah dan mengobati

osteoporosis. Berdasarkan struktur kimianya, bifosfonat digolongkan

menjadi dua golongan yaitu bifosfonat yang memiliki nitrogen dan yang

tidak memiliki nitrogen pada strukturnya, dimana strukturnya dapat dilihat

pada Gambar 2.4. Adanya perbedaan struktur tersebut mempengaruhi

mekanisme kerja dari bifosfonat. Pada bifosfonat yang mengandung

nitrogen mekanisme kerjanya adalah mengganggu jalur mevalonat dan

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ... RIZKY ANANDYA

Page 37: SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ALENDRONAT …repository.unair.ac.id/53659/2/ff fk 33 16.pdf · berisi bahan aktif, sediaan injeksi ini juga berisi pembawa yaitu bovine hydroxyapatite

19 menghambat fungsi osteoklas sedangkan bifosfonat yang tidak mengandung

nitrogen mekanismenya adalah memproduksi analog ATP sitotoksik yang

menumpuk pada intraselular osteoklas yang dapat menginduksi apoptosis

dari osteoklas, dimana mekanisme kerja lebih jelas dapat dilihat pada

Gambar 2.5. (Reid, 2011).

Gambar 2.4 Struktur-Struktur Obat Golongan Bifosfonat (Sweetman,

2009)

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ... RIZKY ANANDYA

Page 38: SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ALENDRONAT …repository.unair.ac.id/53659/2/ff fk 33 16.pdf · berisi bahan aktif, sediaan injeksi ini juga berisi pembawa yaitu bovine hydroxyapatite

20

Gambar 2.5 Mekanisme Kerja Golongan Bifosfonat (Reid, 2011)

Bifosfonat merupakan agen yang memiliki keunikan yaitu mampu

berikatan dengan hidroksiapatit pada tulang dan mampu bertahan lama pada

tulang (McClung et al., 2013). Nancollas et al, melakukan penelitian

mengenai ikatan obat golongan bifosfonat dengan HA di tulang.

Berdasarkan hasil penelitian itu didapatkan ikatan yang paling kuat hingga

ilatan yang paling rendah dengan HA yaitu zolendronat > pamidronat >

alendronat > ibandronat > risedronat > etidronat > clodronat (Russell et al.,

2008).

2.4 Tinjauan Tentang Alendronat

Alendronat merupakan Bifosfonat golongan kedua yang digunakan

untuk pengobatan dan pencegahan penyakit osteoporosis. Alendronat

merupakan obat anti-resorbsi, yaitu golongan obat yang mampu

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ... RIZKY ANANDYA

Page 39: SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ALENDRONAT …repository.unair.ac.id/53659/2/ff fk 33 16.pdf · berisi bahan aktif, sediaan injeksi ini juga berisi pembawa yaitu bovine hydroxyapatite

21 menghambat kerja osteoklas. Alendronat mampu mencegah kehilangan

massa tulang dan mengurangi resiko fraktur pada panggul dan vetebral.

Obat golongan bifosfonat bekerja menghambat resorpsi tulang dan

bergabung dengan tulang sehingga memberikan waktu paruh panjang

hingga 10 tahun (Reid, 2011 ; Dipiro, et al,2014).

2.4.1 Struktur Kimia

Alendronat memiliki atom N pada rantai R1 dan atom H pada rantai

R2 dimana strukturnya dapat dilihat pada Gambar 2.6. Adanya NH2 pada

posisi R1 mampu meningkatkan ikatannya dengan Hidroksiapatit pada

tulang jika dibandingkan dengan H pada posisi R1. Sedangkan posisi

nitrogen dalam pada kelompok alkil atau cincin heterosiklik pada rantai

samping R2, dapat menyebabkan peningkatan yang signifikan dalam

pengikatan HA.

Gambar 2.6 Struktur Alendronat (Sweetman, 2009)

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ... RIZKY ANANDYA

Page 40: SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ALENDRONAT …repository.unair.ac.id/53659/2/ff fk 33 16.pdf · berisi bahan aktif, sediaan injeksi ini juga berisi pembawa yaitu bovine hydroxyapatite

22 2.4.2 Farmakokinetika

Alendronat pada dosis oral, absorbsinya kurang baik. Absorbsinya

menurun karena adanya makanan, khususnya produk-produk yang

mengandung kalsium. Bioavailabilitas adalah sekitar 0,4% ketika diambil

setengah jam sebelum makanan, berkurang dari 0,7% pada saat puasa;

penyerapan diabaikan ketika diambil sampai 2 jam setelah makan. Ikatan

obat dengan protein plasma adalah sekitar 78%. Golongan bifosfonat

dimetabolisme sekitar setengah dari obat diserap kemudian diekskresi

dalam urin; sisanya berada dalam tulang dalam waktu lama (Sweetman,

2009).

2.4.3 Efek Samping Obat

Gejala gastrointestinal seperti sakit perut, dispepsia, diare atau

sembelit adalah efek samping yang sering muncul setelah pemberian

alendronat. Reaksi esofagus parah seperti esofagitis, erosi dan ulserasi.

Kemudian alendronat juga memiliki efek samping osteonekrosis pada

rahang (Sweetman, 2009).

2.4.4 Penghantaran Alendronat Lokal

Dengan mempertimbangkan efek samping, penghantaran alendronat

secara lokal bisa menjadi pendekatan yang menjanjikan untuk terapi.

Karena kebutuhan sistem fiksasi tulang perlu langsung ditempatkan secara

lokal pada tulang yang mengalami fraktur. Selain itu, penghantaran secara

terus-menerus atau disebut dengan sustained release dari alendronat dapat

mengakibatkan penghambatan pada resorpsi tulang secara terus menerus

selama proses penyembuhan tulang sehingga dapat membantu

meningkatkan kepadatan tulang (Hur et al., 2016).

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ... RIZKY ANANDYA

Page 41: SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ALENDRONAT …repository.unair.ac.id/53659/2/ff fk 33 16.pdf · berisi bahan aktif, sediaan injeksi ini juga berisi pembawa yaitu bovine hydroxyapatite

23 2.5 Tinjauan tentang Sediaan

2.5.1 Sediaan Injeksi Bone Substitute

Injectable bone substitute adalah material pengganti tulang dalam

bentuk yang bisa disuntikkan dimana cara mengaplikasikan di dalam

tulangnya dapat dilihat pada Gambar 2.7. Ada dua macam tipe dari

injectable bone substitute, yaitu injectable bone substitute yang

mengandung semen hidrolik ionik semen yang mengeras secara in vivo

setelah injeksi dan injectable bone substitute yang mengandung suspensi

dalam bentuk pembawa yang siap digunakan. Jenis yang pertama mirip

dengan semen tulang. Bahan-bahan pembuatnya perlu dicampur sebelum

dilakukan injeksi dan proses pengerasan dicapai dengan rekristalisasi fase

mineral. Kelemahan utama dari jenis ini adalah perlunya pencampuran

bahan-bahannya sebelum digunakan dan terbentuk stuktur yang padat

setelah pengerasan sehingga tidak siap berinteraksi dengan sel. Tipe yang

kedua berupa suspensi yang sudah siap digunakan. Biomaterial yang

disuntikkan sedang dalam proses pengembangan yang mengombinasikan

fase viskos larutan polimer dengan bioaktif keramik. Formulasi ini dapat

dimodifikasi untuk menghasilkan material injectable yang siap pakai dan

mengurangi resiko infeksi (Weiss et al., 2007).

Gambar 2.7 Injeksi Sediaan pada bagian celah tulang (Budiatin, 2015)

Sediaan injeksi memiliki keuntungan yang lebih banyak apabila

dibandingkan dengan sediaan oral. Sediaan oral Alendronat memiliki

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ... RIZKY ANANDYA

Page 42: SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ALENDRONAT …repository.unair.ac.id/53659/2/ff fk 33 16.pdf · berisi bahan aktif, sediaan injeksi ini juga berisi pembawa yaitu bovine hydroxyapatite

24 bioavailabilitas rendah dan memiliki efek samping terhadap lambung dan

osteonecrosis pada rahang, selain itu harus dipastikan bahwa pasien patuh

untuk minum obat 30 menit setelah makan karena aktivitasnya terganggu

oleh makanan. Sehingga dilakukan modifikasi sediaan dengan tujuan

meningkatkan bioavailabilitas, menurunkan efek samping atau

meningkatkan interval dosis, salah satunya adalah sediaan injeksi (Bae, J. &

Park, J.W., 2014 ; Campisi et al.,2014 ; McClung et al., 2013).

Sediaan injeksi lokal Alendronat juga meningkatkan efek samping

kerusakan dan iritasi pada tulang sehingga ada upaya untuk

menggabungkan Alendronat dengan pembawa sustained-release supaya

obat dapat terlepas lambat dan bekerja untuk waktu yang lama (Bae, J. &

Park, J.W., 2014).

Sediaan pada penelitian ini menggunakan HPMC sebagai suspending

agent dan larutan Na2HPO4 untuk mempercepat sediaan mengeras di dalam

tulang setelah diinjeksikan (Budiatin et al., 2015).

2.5.2 Hidroksiapatit dan Bovine Hydroxyapatite

Hidroksiapatit (HA) merupakan bahan yang telah menarik minat

besar dari para peneliti karena HA secara luas dapat diterapkan sebagai

bahan biomedis, termasuk penggunaan seperti pengisi tulang, scaffold

jaringan tulang, pelapis bioaktif, perbaikan jaringan lunak, obat / protein /

gene loading dan sistem penghantaran, dan sebagai kromatografi kolom

untuk fraksinasi cepat dari biomolekul. Bahan ini banyak diminati sebab

memiliki biokompatibilitas yang sangat baik, bersifat osteokonduktif, dan

memiliki kesamaan dengan komponen anorganik tulang manusia (Chang,

2015).

HA memiliki kelemahan yaitu mudah rapuh dan kaku sehingga lebih

dipilih menggunakan Bovine Hidroksiapatit (BHA) yang merupakan

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ... RIZKY ANANDYA

Page 43: SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ALENDRONAT …repository.unair.ac.id/53659/2/ff fk 33 16.pdf · berisi bahan aktif, sediaan injeksi ini juga berisi pembawa yaitu bovine hydroxyapatite

25 komponen anorganik tulang sapi yang mempunyai kemampuan

mengadsorpsi berbagai bahan aktif seperti antibiotika, hormon, atau faktor

pertumbuhan. Kelebihan BHA daripada HA adalah lebih porous sehingga

sel-sel dalam tulang lebih mudah untuk berdiferensiasi di dalamnya,

harganya lebih murah jika dibandingkan dengan HA selain itu HA

merupakan hasil sintesis sehingga ada kemungkinan masih ada sisa-sisa zat

kimia di dalamnya. Namun, bahan aktif yang diadsorpsi oleh Bovine

Hydroxyapatite hanya di permukaan saja sehingga kemampuannya dalam

mengontrol pelepasan bahan aktif kurang maksimal. Oleh karena itu, perlu

dilakukan modifikasi permukaan dengan menambahkan bahan pengikat

yaitu gelatin. (Budiatin, 2014).

2.5.3 Gelatin

Gelatin adalah polimer alami yang terdiri dari peptida dan protein.

Bahan ini berasal dari kolagen dari denaturasi dan hidrolisis dari collagen

type I. Gelatin dapat dengan mudah diperoleh dari kulit hewan, jaringan ikat

putih atau otot, tendon, ligamen dan tulang. Gelatin bersifat rapuh dan

lemah serta berwarna kuning. Gelatin banyak digunakan dalam makanan,

farmasi, industri fotografi dan beragam keperluan teknis. Saat ini, gelatin

juga digunakan sebagai bahan untuk fabrikasi scaffold. Keuntungan gelatin

sebagai polimer alam membawa keuntungan dalam aplikasi biomedis, yaitu

biokompatibel, biodegradable, dan murah (Budiatin, 2015 ; Sultana et al.,

2013).

2.6 Tinjauan Tentang Alkaline Phosphatase (ALP)

ALP merupakan enzim tetrametrik yang dihasilkan oleh osteoblas,

yang melekat pada permukaan luar sel. Fungsi yang tepat dari enzim ini

belum diketahui namun jelas berperan penting pada proses pembentukan

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ... RIZKY ANANDYA

Page 44: SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ALENDRONAT …repository.unair.ac.id/53659/2/ff fk 33 16.pdf · berisi bahan aktif, sediaan injeksi ini juga berisi pembawa yaitu bovine hydroxyapatite

26 dan mineralisasi osteoid pada tulang. Tumor tertentu dapat

mengekspresikan bentuk makromolekular dari ALP (Seibel, 1999).

Proses mineralisasi tulang terdiri dari dua tahap yaitu pembentukan

kristal hidroksiapatit di dalam matrix vesicles dan diikuti penyebaran

hidroksiapatit melalui membran menuju ke matriks ekstraseluler. Matrix

vesicles kaya akan phospholipid , Alkaline Phosphatase (ALP) , collagen X,

Nucleotide Pyrophosphatase Phosphodiesterase – 1 (NPP1), dan lain-lain.

NPP1 menghasilkan Inorganic Pyrophosphate (PPi) yang mampu

menghambat pembentukan hidroksiapatit. Selain NPP1, PPi juga dihasilkan

oleh ANKH, ANKH merupakan homolog manusia yang merupakan produk

dari gen ank yang mengangkut PPi dari sitosol menuju matriks ekstraseluler

dimana PPi ini akan dilokalisir oleh ANKH pada membran dari hipertrofik

kondrosit dan osteoblas . ALP menghidrolisis PPi menjadi Inorganic

Phosphate (Pi) yang berfungsi membantu proses pembentukan

hidroksiapatit (Orimo, 2010).

Pada kondisi individu yang normal 50% ALP berasal dari hati dan

50% berasal dari tulang. Konsentrasi ALP akan meningkat pada kondisi

paget’s disease, osteomalacia, setelah terjadinya fraktur dan pada kondisi

pembentukan tulang abnormal (Nandeesh, 2012).

2.7 Tinjauan Tentang Tikus Ovariektomi

Hewan coba yang paling umum digunakan untuk studi eksperimental

adalah hewan pengerat, yaitu tikus dan mencit. Namun, pada pembahasan

kali ini hanya dikhususkan pada tikus. Pada tikus ovariektomi terjadi

kehilangan masa tulang, seperti terjadinya resorpsi tulang yang melebihi

pembentukan tulang, peningkatan kehilangan massa tulang yang diikuti

dengan penurunan pembentukan tulang, terjadinya kehilangan masa tulang

pada trabekular yang lebih tinggi daripada tulang kortikal dan penurunan

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ... RIZKY ANANDYA

Page 45: SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ALENDRONAT …repository.unair.ac.id/53659/2/ff fk 33 16.pdf · berisi bahan aktif, sediaan injeksi ini juga berisi pembawa yaitu bovine hydroxyapatite

27 absorbsi kalsium pada intestin. Pada tikus ovariektomi juga terjadi

peningkatan pro-inflammatory cytokines, khususnya Interleukin (IL-1 & IL-

6) dan Tumor necrosis-alpha (TNF-α). Tikus yang umum digunakan adalah

strain wistar dan Fisher dimana pada penelitian ini digunakan strain wistar

(Banu, 2011). Prosedur operasi tikus ovariektomi dapat dilihat pada gambar

2.8 .

Gambar 2.8 Prosedur Tikus Ovariektomi (Park et al., 2010)

Tikus ovariektomi adalah hewan coba yang paling umum digunakan

untuk penelitian pada osteoporosis. Setelah ovariektomi, proses resorpsi

tulang akan melebihi proses formasi tulang, hal itu dapat menyebabkan

kehilangan masa tulang. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Park et al.,

terjadi penurunan masa tulang secara signifikan pada bagian tulang femur

pada 6 minggu pasca-ovariektomi. (Lelovas et al., 2008 ; Park et al., 2010).

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ... RIZKY ANANDYA

Page 46: SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ALENDRONAT …repository.unair.ac.id/53659/2/ff fk 33 16.pdf · berisi bahan aktif, sediaan injeksi ini juga berisi pembawa yaitu bovine hydroxyapatite

28 2.8. Tinjauan Tentang Radiologi X-Ray

Radiologi X-Ray merupakan salah satu metode yang digunakan

oleh klinisi untuk mendiagnosis suatu penyakit dimana pada X-Ray

memungkinkan untuk visualisasi struktur tubuh manusia, fungsi tubuh,

suatu penyakit dan visualisasi adanya cedera (Kushdilian, et al., 2016).

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ... RIZKY ANANDYA

Page 47: SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ALENDRONAT …repository.unair.ac.id/53659/2/ff fk 33 16.pdf · berisi bahan aktif, sediaan injeksi ini juga berisi pembawa yaitu bovine hydroxyapatite

29

BAB III

KERANGKA KONSEPTUAL

3.1 Uraian Kerangka Konseptual

Osteoporosis adalah kelainan tulang yang ditandai dengan

menurunnya densitas tulang, gangguan arsitektur tulang dan penurunan

kekuatan tulang yang dapat mengakibatkan fraktur.

Osteoporosis terjadi ketika metabolisme tulang seseorang terganggu.

Metabolisme tulang secara normal adalah adanya keseimbangan antara

aktivitas osteoklas dalam mengabsorbsi tulang dan aktivitas osteoblas dalam

mengisi rongga tulang yang telah diabsorbsi oleh osteoklas. Seseorang akan

menderita osteoporosis apabila aktivitas osteoklas lebih tinggi daripada

osteoblas, sehingga osteoblas tidak mampu mencukupi atau mengisi rongga

tulang yang telah diabsorbsi. Pada penelitian kali ini, digunakan tikus model

osteoporosis dengan cara diovariektomi, tikus yang diovariektomi akan

mengalami defisiensi estrogen.

Terjadinya peningkatan aktivitas osteoklas disebabkan oleh

defisiensi estrogen, faktor usia dan obat-obatan. Hal ini karena estregon

berfungsi untuk mempertahankan resorpsi tulang normal, menekan

poliferasi dan diferensiasi osteoklas, meningkatkan apoptosis osteoklas,

mengurangi produksi sitokin yang merupakan stimulator osteoklas termasuk

IL-1, IL-6 dan tumor necrosis faktor α (TNF-α), mengurangi RANKL dan

meningkatkan produksi OPG yang merupakan faktor yang menurunkan

osteoclastogenesis. Apabila estrogen mengalami penurunan maka IL-1, IL-

6, TNF-α, RANKL akan meningkat akibatnya aktivitas osteoklas akan terus

meningkat sedangkan OPG akan mengalami penurunan akibatnya tidak ada

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ... RIZKY ANANDYA

Page 48: SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ALENDRONAT …repository.unair.ac.id/53659/2/ff fk 33 16.pdf · berisi bahan aktif, sediaan injeksi ini juga berisi pembawa yaitu bovine hydroxyapatite

30

yang berikatan dengan RANKL sedangkan fungsi RANKL adalah

mengaktivasi osteoklas. Namun, peningkatan aktivitas osteoklas tidak

diikuti dengan peningkatan aktivitas osteoblas sehingga osteoblas tidak

dapat mencukupi ruang yang teresorbsi, akibatnya akan banyak terbentuk

rongga pada tulang. Apabila rongga tulang terus dibiarkan maka akan

terjadi gangguan arsitektur tulang serta penurunan kekuatan tulang yang

dapat mengakibatkan terbentuknya celah pada tulang.

Pada keadaan normal proses remodeling tulang akan berjalan secara

seimbang dimana ativitas osteoklas dan osteoblas berjalan dengan

seimbang. Setelah rongga tulang dibentuk oleh osteoklas maka osteoblas

akan mengisi celah-celah yang dihasilkan oleh osteoklas kemudian

dilanjutkan dengan tahap mineralisasi. Proses mineralisasi tulang terdiri dari

dua tahap yaitu pembentukan kristal hidroksiapatit di dalam matrix vesicles

dan diikuti penyebaran hidroksiapatit melalui membran menuju ke matriks

ekstraseluler. Matrix vesicles kaya akan phospholipid , Alkaline

Phosphatase (ALP) , collagen X, Nucleotide Pyrophosphatase

Phosphodiesterase – 1 (NPP1), dan lain-lain. NPP1 menghasilkan

Inorganic Pyrophosphate (PPi) yang mampu menghambat pembentukan

hidroksiapatit. Selain NPP1, PPi juga dihasilkan oleh ANKH, ANKH

merupakan homolog manusia yang merupakan produk dari gen ank yang

mengangkut PPi dari sitosol menuju matriks ekstraseluler dimana PPi ini

akan dilokalisir oleh ANKH pada membran dari hipertrofik kondrosit dan

osteoblas . ALP menghidrolisis PPi menjadi Inorganic Phosphate (Pi) yang

berfungsi membantu proses pembentukan hidroksiapatit (Orimo, 2010).

Oleh karena itu pada penelitian ini digunakan marker ALP sebagai

parameter pertumbuhan tulang.

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ... RIZKY ANANDYA

Page 49: SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ALENDRONAT …repository.unair.ac.id/53659/2/ff fk 33 16.pdf · berisi bahan aktif, sediaan injeksi ini juga berisi pembawa yaitu bovine hydroxyapatite

31

Pada penelitian kali ini, digunakan obat golongan Bifosfonat yaitu

Alendronat dengan dosis 0,045 mg/200 gram tikus. Alendonat merupakan

inhibitor spesifik resorpsi tulang oleh osteoklas yang merupakan sel yang

memodulasi metabolisme tulang, sehingga kerja osteoklas dalam meresorbsi

tulang akan berhenti.

Alendronat memiliki kelemahan yaitu bioavailabilitas oral rendah

dan memiliki efek samping iritasi lambung dan osteonecrosis pada rahang

sehingga pada penelitian ini Alendronat diformulasi dalam bentuk injeksi

dengan tujuan untuk menghindari efek samping obat. Pada formulasi

sediaan ini juga digunakan pembawa Bovine Hidroksiapatit-gelatin (BHA-

Gel) bersifat biodegradable dan biokompatibel sehinggga selain

mempermudah penghantaran obat, BHA-Gel juga mampu mengisi celah

atau defect tulang akibat osteoporosis.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sediaan injeksi

yang berisi BHA-Gel dan Alendronat defect tulang akibat dari osteoporosis.

Model osteoporosis yang digunakan adalah tikus yang diovariektomi

kemudian dilakukan monitor pada Biochemical Markers pada serum

Alkalyne Phosphatase (ALP) yang merupakan marker pembentukan tulang,

untuk mengetahui ada tidaknya aktivitas formasi tulang setelah diberikan

sediaan injeksi. Kemudian juga dilakukan pemeriksaan radiologi tulang

secara x-ray dan pengamatan secara makroskopik. Secara singkat dapat

dilihat pada Gambar 3.1

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ... RIZKY ANANDYA

Page 50: SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ALENDRONAT …repository.unair.ac.id/53659/2/ff fk 33 16.pdf · berisi bahan aktif, sediaan injeksi ini juga berisi pembawa yaitu bovine hydroxyapatite

32

3.2 Skema Kerangka Konseptual

Gambar 3.1 Skema Kerangka Konseptual

Osteoporosis

Injeksi BHA-Gelatin Alendronat

Bersifat Biodegradable dan Biokompatibel

Mampu bersatu dengan sel di sekitarnya

BHA-Gel

Tikus Ovariektomi

Defisiensi esterogen

Aktivitas Osteoclas > Osteoblas

Alendronat 0,045 mg

Terjadi kerapuhan tulang akibat peningkatan resorpsi

BHA-Gel Terbentuk defect tulang

Celah dapat tertutup dan terbentuk tulang baru

Diamati dengan mengukur kadar ALP, pengamatan secara radiologu X-ray dan makroskopik

IL IL6 RANKL OPG TNF-α

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ... RIZKY ANANDYA

Page 51: SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ALENDRONAT …repository.unair.ac.id/53659/2/ff fk 33 16.pdf · berisi bahan aktif, sediaan injeksi ini juga berisi pembawa yaitu bovine hydroxyapatite

33

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Rancangan Penelitian

Penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimental

laboratorik (true-experimental) dengan desain posttest only control group

menggunakan hewan coba tikus.

4.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada dua tempat yang berbeda. Laboratorium

Hewan Coba Departemen Farmakognosi dan Fitokimia dan Laboratorium

Klinis Departemen Farmasi Klinis Fakultas Farmasi Universitas Airlangga.

Penelitian dilaksanakan mulai bulan Februari sampai bulan Juni 2016.

4.3 Materi Penelitian

4.3.1 Alat Penelitian

Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi kandang tikus

individu yang dilengkapi tempat makan dan minum, scalpel, spuit, gunting,

klem, pinset anatomis dan serologis, needle holder, jarum jahit, kain duk,

satu set perlengkapan bor tulang, clear 96 well plate, syringe 3 cc, tabung

reaksi dan tube sampel darah, alat sentirfugasi dan vortex, freezer.

4.3.2 Bahan Penelitian

Alendronat, Bovine Hydroxyapatite (BHA), Gelatin, NaH2PO4 2,5

%, Ketamin, xylazin, midazolam, betadine, antibiotik ampicillin, normal

saline, buffer formalin 10%, Kit ALP.

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ... RIZKY ANANDYA

Page 52: SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ALENDRONAT …repository.unair.ac.id/53659/2/ff fk 33 16.pdf · berisi bahan aktif, sediaan injeksi ini juga berisi pembawa yaitu bovine hydroxyapatite

34

4.4 Subyek Penelitian

Penelitian ini menggunakan hewan coba tikus (Rattus norvegicus)

dengan kriteria sebagai berikut:

a. Berjenis kelamin betina

b. Berasal dari galur yang sama (galur Wistar)

c. Berat badan 200 – 250 g

d. Berumur tiga bulan

e. Berada dalam keadaan sehat dan normal

Jumlah hewan coba yang digunakan dalam tiap kelompok perlakuan

ditentukan menggunakan rumus (Lemeshow et. al., 1990):

Dengan n adalah jumlah sampel; adalah simpangan baku dari studi

pilot, Z1-α adalah level of significant (level of significant 5%, Z1-α = 1,96); Z1-

β adalah power (power 95%, Z1-β = 1,645; dan µ1 - µ2 adalah perbedaan harga

µ antar kelompok yang dianggap mempunyai arti klinis.

n = 4.3

Berdasarkan perhitungan di atas, jumlah hewan coba yang digunakan

tiap kelompok perlakuan minimal berjumlah 5 ekor. Kemungkinan hewan

coba mati didapatkan dengan memperhitungkan factor resiko (f) sebesar

25%, sehingga 1/(1-f) x 4.3 = 5.7 ~ 6 . Berdasarkan rumus tersebut maka

jumlah yang digunakan sebanyak 6 ekor tiap hewan coba.

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ... RIZKY ANANDYA

Page 53: SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ALENDRONAT …repository.unair.ac.id/53659/2/ff fk 33 16.pdf · berisi bahan aktif, sediaan injeksi ini juga berisi pembawa yaitu bovine hydroxyapatite

35

4.5 Protokol Penelitian

4.5.1. Rancangan penelitian

Penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimental

laboratorik (true-experimental) dengan desain desain posttest only control

group menggunakan hewan coba tikus.

Subjek percobaan adalah hewan coba tikus sejumlah 24 ekor

kemudian dari kelompok itu dibagi lagi menjadi 4 sub kelompok yang

pembagiannya dapat dilihat pada gambar 4.1. Tikus diadaptasikan terhadap

pakan dan lingkungan selama satu minggu. Pembuatan tikus model

osteoporosis dilakukan dengan cara diovariektomi, kemudian diberi

perlakuan setelah 63 hari.

4.5.2 Pengelompokan hewan coba

Gambar 4.1 Skema Pengelompokan Hewan Coba

Tikus

P1 Kelompok

kontrol negati ; 6 ekor

P2 Kelompok

kontrol positif ; 6ekor

P3 Kelompok

BHA-Gelatin ; 6 ekor

P4 Kelompok

BHA-Gelatin Alendronat ;

6 ekor

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ... RIZKY ANANDYA

Page 54: SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ALENDRONAT …repository.unair.ac.id/53659/2/ff fk 33 16.pdf · berisi bahan aktif, sediaan injeksi ini juga berisi pembawa yaitu bovine hydroxyapatite

36

4.5.3 Kerangka Operasional

Gambar 4.2 Skema Kerangka Operasional

Kadar ALP di ananlisis dengan One Way ANOVA dilanjutkan dengan uji tukey

Tikus Betina diadaptasikan selama 7 hari

Dilakukan pengeboran pada femur dengan diameter sebesar 2 mm pada minggu ke-9 setelah diovariektomi

Diberi injeksi berisi

BHA-Gelatin

Tidak diovariektomi pada hari ke-8

Ovariektomi pada hari ke-8

P1

Diberi injeksi berisi BHA-

Gelatin Alendronat

Dianastesi menggunakan ketamin dengan dosis 100 mg/10 ml dan midazolam dengan dosis 15 mg/2 ml setelah 6 minggu diberi sediaan

Pengambilan darah melalui jantung sebanyak 2 ml kemudian disentrifuge untuk pemeriksaan kadar marker alkaline phosphatase (ALP)

Disacrifice dengan overdosis eter lalu dilakukan pengambilan tulang femur untuk pengamatan radiologi x-ray dan makroskopik

P2 P3 P4

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ... RIZKY ANANDYA

Page 55: SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ALENDRONAT …repository.unair.ac.id/53659/2/ff fk 33 16.pdf · berisi bahan aktif, sediaan injeksi ini juga berisi pembawa yaitu bovine hydroxyapatite

37

I. Kelompok P1 : kelompok kontrol negatif

Kelompok hewan coba normal yang tidak diovariektomi namun

dilakukan pengeboran pada femur dan tidak diberi sediaan injeksi

BHA-Gelatin Alendronat

II. Kelompok P2 : kelompok kontrol positif

Kelompok hewan coba yang diovariektomi dan dilakukan

pengeboran pada femur namun tidak diberi sediaan injeksi BHA-

Gelatin Alendronat

III. Kelompok P3 : kelompok BHA-Gelatin

Kelompok hewan coba yang diovariektomi kemudian dilakukan

pengeboran pada femur dan diberi sediaan injeksi yang hanya

berisi BHA-Gelatin

IV. Kelompok P4 : Kelompok BHA-Gelatin Alendronat

Kelompok hewan coba yang diovariektomi kemudian dilakukan

pengeboran pada femur dan diberi sediaan injeksi yang berisi

BHA--Gelatin Alendronat

4.6 Variabel Penelitian

4.6.1 Variabel Bebas

Dosis sediaan injeksi Hidroksiapatit-Gelatin Alendronate

4.6.2 Variabel Tergantung

- Kadar marker alkaline phosphatase

- Radiologi tulang dan pengamatan makroskopik

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ... RIZKY ANANDYA

Page 56: SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ALENDRONAT …repository.unair.ac.id/53659/2/ff fk 33 16.pdf · berisi bahan aktif, sediaan injeksi ini juga berisi pembawa yaitu bovine hydroxyapatite

38

4.6.3 Variabel Terkendali

Jenis, strain, usia, jenis kelamin, berat badan hewan coba, perlakuan

terhadap hewan coba, kadang, ruang penelitian, peralatan, pemilihan alat

ukur dari hasil penelitian, bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian.

4.7 Prosedur Penelitian

4.7.1 Penanganan Hewan Coba

Tikus berumur 3 bulan sejumlah 24 ekor dibagi lagi menjadi 4 sub

kelompok. Seluruh tikus ditempatkan dalam kandang-kandang individu dan

diadaptasikan terhadap pakan dan lingkungan selama satu minggu.

Pembuatan tikus model osteoporosis dilakukan dengan cara diovariektomi,

kemudian ditreatment setelah 9 minggu dan dievaluasi kadar ALP dan

radiologi tulangnya serta makroskopiknya pada minggu ke-6 setelah

dilakukan treatment.

4.7.2 Prosedur Kerja

4.7.2.1 Pembuatan Model Tikus Osteoporosis

Pembuatan model tikus osteoporosis melalui ovariektomi.

Pelaksanan pembuatan model tikus osteoporosis ini dilakukan pada hari ke

delapan. Perlakuan ovariektomi hanya dilakukan pada tiga subkelompok

hewan coba, yang dapat dilihat lebih rinci pada tabel IV.1.

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ... RIZKY ANANDYA

Page 57: SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ALENDRONAT …repository.unair.ac.id/53659/2/ff fk 33 16.pdf · berisi bahan aktif, sediaan injeksi ini juga berisi pembawa yaitu bovine hydroxyapatite

39

Tabel IV.1 Perlakuan Ovariektomi pada Tikus

Kelompok Perlakuan

P1 Kontrol Negatif Tidak diovariektomi

P2 Kontrol Positif Diovariektomi

P3 BHA-Gelatin Diovariektomi

P4 BHA-Gelatin Alendronat Diovariektomi

4.7.2.1.1 Pre-Operasi

Sebelum operasi, dilakukan penimbangan berat badan untuk

menentukan dosis anastesinya. Selanjutnya tikus dianastesi menggunakan

kombinasi ketamine (25 mg/kg bb) dan xylazin (8 mg/kg BB).

Setelah tikus teranastesi terlebih dahulu dilakukan pencukuran bulu

dari pubia sampai arcus costae yang diperluas ke arah kiri kanannya hingga

ke kelenjar mamae. Daerah yang telah dicukur kemudian didesinfektan

dengan betadine. Tikus percobaan kemudian diletakkan dengan posisi

telentang. Kain drape steril dipasang untuk menutup area yang tidak

dioperasi termasuk tubuh tikus.

4.7.2.1.2 Teknik Operasi

Irisan pada dinding abdomen dilakukan melalui linea alba yaitu

tepat di belakang umbilicus ke arah caudal. Panjang irisan dibuat

secukupnya. Kulit dan jaringan subkutan diinsisi dengan pisau bedah.

Setelah itu, dinding abdomen di buka melalui linea alba dengan

menggunakan gunting dan jari sebagai pemandunya agar tidak menggunting

organ visceral. Setelah dinding abdomen terbuka, organ reproduksi dicari

dengan mengidentifikasi corpus uteri yang terletak di bawah vesica

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ... RIZKY ANANDYA

Page 58: SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ALENDRONAT …repository.unair.ac.id/53659/2/ff fk 33 16.pdf · berisi bahan aktif, sediaan injeksi ini juga berisi pembawa yaitu bovine hydroxyapatite

40

urinaria bagian dorsal, ditelusuri ke arah cranial cornua kiri sampai

ditemukan ovarium kiri. Dengan arteri klem, ligamentum dan pembuluh

darah diklem (sebelah bawah ovarium). Ovarium diangkat dan pada bagian

atas ovarium diklem. Kemudian dilakukan ligasi di atas klem bawah

menggunakan benang absorbable (cat gut chromic). Selanjutnya dilakukan

pemotongan di antara ligasi dan klem bawah, dan dipastikan tidak terjadi

pendarahan serta semua jaringan ovarium terangkat. Klem dilepas dan sisa

potongan jaringan ovarium dibiarkan masuk kembali ke rongga abdomen.

Selanjutnya, ovarium kanan ditarik keluar insisi, kemudian dilakukan

prosedur yang sama seperti prosedur pengangkatan ovarium kiri.

Pasca pengangkatan ovarium, rongga abdomen diirigasi

menggunakan NaCl 0,9%. Selanjutnya, dilakukan penjahitan untuk

menutup luka operasi. Muskulus rectus abdominis maupun lapisan

peritonium dijahit dengan jahitan terputus sederhana menggunakan cat gut

sedangkan kulit dijahit dengan pola matras silang menggunakan benang

silk. Setelah operasi selesai, daerah jahitan diusap dengan betadine dan

ditutup dengan hypafix kemudian diberikan injeksi ampicillin dengan dosis

50 mg/2 ml sebanyak 0.2 ml.

4.7.2.1.3 Post-Operasi

Selama masa pemulihan dilakukan perawatan luka (pemberian

betadine, penggantian hypafix) selama satu minggu.

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ... RIZKY ANANDYA

Page 59: SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ALENDRONAT …repository.unair.ac.id/53659/2/ff fk 33 16.pdf · berisi bahan aktif, sediaan injeksi ini juga berisi pembawa yaitu bovine hydroxyapatite

41

4.7.3 Pemberian Sediaan Injeksi Hidroksiapatit-Gelatin Alendronat

4.7.3.1 Penentuan Dosis Alendronat pada sediaan Injeksi

Dosis alendronat manusia = 10 mg / 100 mg

Dosis alendronat untuk tikus (200 g) = 10 mg x 0,018

= 0.18 mg / 100 mg

= 0,045 mg / 25 mg

4.7.3.2 Pembuatan Sediaan Injectable Bone Substitute

4.7.3.2.1 Jumlah Bahan yang Ditimbang

Sediaan pada penelitian ini beratnya adalah 25 mg untuk 1 tikus

dengan perbandingan BHA : Gelatin : HPMC adalah 10 : 1 : 1 dan

Alendronat 10% dari berat sediaan. BHA : Gelatin : HPMC diberikan pada

2 kelompok yaitu kelompok BHA-Gel dan kelompok BHA-Gel Alendronat

sehingga ditimbang untuk 12 sampel sedangkan Alendronat diberikan pada

1 kelompok sehingga ditimbang untuk 6 sampel, untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada Tabel IV.2.

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ... RIZKY ANANDYA

Page 60: SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ALENDRONAT …repository.unair.ac.id/53659/2/ff fk 33 16.pdf · berisi bahan aktif, sediaan injeksi ini juga berisi pembawa yaitu bovine hydroxyapatite

42

Tabel IV.2 Jumlah Bahan yang Ditimbang untuk Sediaan Injectable Bone

Substitute

No. Bahan Berat 1

sediaan

(mg)

Berat 12

sediaan

(mg)

Berat 6

sediaan

(mg)

1. BHA 20.8 249.6 -

2. Gelatin 2.08 24.96 -

3. HPMC 2.08 24.96 -

4. Alendronat 0.045 - 0.27

Jumlah 25 299.52 0.27

Jumlah 299.79

4.7.3.2.2 Prosedur Pembuatan Sediaan Injectable Bone Substitute

Menimbang sejumlah bahan yang sesuai dengan table IV.2.

Kemudian Gelatin dan HPMC dilarutkan di dalam aquadest lalu dipanaskan

pada suhu 40o C, aduk ad homogen. Alendronat dan BHA dicampurkan di

dalam mortir, aduk ad homogen. Setelah itu, masukkan larutan Gelatin-

HPMC ke dalam mortir secara perlahan sambil diaduk ad terbentuk pasta.

Sediaan dipindahkan ke gelas arloji yang sudah diberi kertas perkamen di

atasnya kemudian sediaan dikeringkan menggunakan autoklaf pada suhu

40o C.

4.7.3.3 Menginjeksikan sediaan pada Femur Tikus

Sebelum dilakukan operasi sediaan yang sudah kering dilarutkan

terelebih dahulu di dalam Na2HPO4 2.5% 1:1. Lalu sediaan di masukkan ke

dalam spet injeksi 0.1 ml. Dosis 25 mg yang harus diinjeksikan pada femur

tikus sebesar 0.01 ml pada spet injeksi.

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ... RIZKY ANANDYA

Page 61: SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ALENDRONAT …repository.unair.ac.id/53659/2/ff fk 33 16.pdf · berisi bahan aktif, sediaan injeksi ini juga berisi pembawa yaitu bovine hydroxyapatite

43

4.7.3.3.1 Pre-Operasi

Sebelum operasi, dilakukan penimbangan berat badan untuk

menentukan dosis anastesinya. Selanjutnya tikus dianastesi menggunakan

kombinasi ketamin dengan dosis 100 mg/10 ml dan midazolam dengan

dosis 15 mg / 2 ml.

Setelah tikus teranastesi terlebih dahulu dilakukan pencukuran bulu

pada bagian paha. Daerah yang telah dicukur kemudian didesinfektan

dengan betadine. Tikus percobaan kemudian diletakkan dengan posisi

telentang. Kain drape steril dipasang untuk menutup area yang tidak

dioperasi termasuk tubuh tikus.

4.7.3.3.2 Teknik Operasi

Irisan pada bagian paha kira-kira sebesar 1,5 cm kemudian klem

dimasukkan ke dalam lubang yang terbentuk untuk merasakan dimana letak

tulangnya. Setelah ditemukan kemudian lubang tersebut dibuka lebih lebar

dengan klem kemudian jaringan dan daging yang menutupi tulang femur

dibersihkan menggunakan pinset hingga terlihat tulang.

Dilakukan pengeboran pada femur pada semua kelompok tikus

dengan diameter sebesar 2 mm. Kemudian sediaan diinjeksikan di dalam

lubang yang terbentuk pada femur tikus. Perlakuan ini dilakukan pada

minggu ke-9 setelah diovariektomi. Pemberian injeksi dilakukan hanya

pada dua sub kelompok tikus sedangkan dua sub kelompok lainnya tidak

diberi sediaan injeksi, yang secara rinci dapat dilihat pada tabel IV.2.

Rongga diirigasi menggunakan normal saline. Selanjutnya,

dilakukan penjahitan untuk menutup luka operasi. Selanjutnya, dilakukan

penjahitan untuk menutup luka operasi. Setelah operasi selesai, daerah

jahitan diusap dengan betadine dan ditutup dengan hypafix kemudian

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ... RIZKY ANANDYA

Page 62: SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ALENDRONAT …repository.unair.ac.id/53659/2/ff fk 33 16.pdf · berisi bahan aktif, sediaan injeksi ini juga berisi pembawa yaitu bovine hydroxyapatite

44

diberikan injeksi ampicillin secara intramuscular dengan dosis 50 mg/2 ml

sebanyak 0.2 ml.

Tabel IV.2 Perlakuan Pemberian Sediaan pada Tikus

No. Kelompok Perlakuan

1. Kontrol negatif Tidak diberi sediaan injeksi

BHA-Gelatin Alendronat

2. Kontrol positif Tidak diberi sediaan injeksi

BHA-Gelatin Alendronat

3. BHA-Gelatin Diberi sediaan injeksi yang

berisi BHA-Gelatin

4. BHA-Gelatin Alendronat Diberi sediaan injeksi yang

berisi BHA-Gelatin

Alendronat

4.7.4 Teknik Pengambilan Sampel

Pada minggu ke-6 setelah diberi sediaan, tikus dianastesi

menggunakan kombinasi ketamin dengan dosis 100 mg/10 ml sebanyak

0,17 ml dan midazolam sebanyak 0.2 ml. Setelah tikus teranastesi dilakukan

pengambilan darah melalui jantung sebanyak 2 ml lalu darah disentrifuge

dengan kecepatan 25 rpm selama 20 menit untuk mengukur kadar alkaline

phosphatase. Kemudian tikus disacrifice dengan cara dianastesi overdosis

menggunakan eter. Bagian femur dipisahkan. Kemudian tulang dimasukkan

ke dalam wadah yang telah berisi buffer formalin 10% untuk preparat

radiologi menggunakan X-Ray.

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ... RIZKY ANANDYA

Page 63: SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ALENDRONAT …repository.unair.ac.id/53659/2/ff fk 33 16.pdf · berisi bahan aktif, sediaan injeksi ini juga berisi pembawa yaitu bovine hydroxyapatite

45

4.8 Analisis Data

Data dianalisis dengan metode one-way analysis of variance

(ANOVA). Jika dari hasil analisis statistik one-way ANOVA diperoleh

tingkat signifikansi p < 0.05, berarti terdapat minimal satu pasang data yang

berbeda secara bermakna, untuk mengetahui data mana yang berbeda maka

analisis dilanjutkan dengan uji Tukey. Kemudian dilakukan pengamatan

perubahan defect tulang pada masing-masing kelompok setelah ditreatment

secara radiologi dan makroskopik.

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ... RIZKY ANANDYA

Page 64: SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ALENDRONAT …repository.unair.ac.id/53659/2/ff fk 33 16.pdf · berisi bahan aktif, sediaan injeksi ini juga berisi pembawa yaitu bovine hydroxyapatite

49

BAB VI

PEMBAHASAN

Tulang adalah substansi paling keras yang ada pada tubuh manusia

yang terdiri dari sel yang berlimpah dan materi ekstraseluler yang keras.

Materi ekstraseluler tulang terdiri dari komponen organik yaitu kolagen dan

komponen mineral yaitu hidroksiapatit Komponen kolagen pada tulang

memberikan energi untuk absorbsi dan fleksibilitas tulang sedangkan

komponen mineral membentuk struktur yang kaku dan kuat. Keseimbangan

yang baik antara kedua komponen tersebut dibutuhkan oleh tulang agar

mampu menahan stres dan mencegah fraktur. Ketidakseimbangan kedua

komponen tersebut dapat mengakibatkan kerusakan tulang dan

mengakibatkan penurunan kekuatan tulang (Rogers, 2011; O’Connell &

Vondracek, 2008).

Ada empat jenis dari sel-sel tulang utama yaitu: osteoblas, lining

cells, osteosit dan osteoklas. Osteoblas merupakan sel yang berasal dari sel

induk mesenchymal atau yang disebut dengan osteoblastic stromal cell yang

terletak di sum-sum tulang. Osteoblas merupakan sel yang berperan pada

modulasi pembentukan tulang baru. Lining cells merupakan sel osteoblas

yang sedang istirahat atau tidak bekerja untuk sistem pembentukan tulang.

Osteosit merupakan osteoblas yang tertanam pada tulang selama proses

pembentukan dan mineralisasi tulang. Osteoklas merupakan sel yang

berperan pada proses resorpsi tulang (Geusens & Sambrook, 2004)

Pada keadaan normal, sel-sel tulang akan menjalani proses

remodelling yaitu proses pergantian jaringan lama dengan jaringan yang

baru dimana pada proses ini melibatkan adanya resorpsi dan pembentukan

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ... RIZKY ANANDYA

Page 65: SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ALENDRONAT …repository.unair.ac.id/53659/2/ff fk 33 16.pdf · berisi bahan aktif, sediaan injeksi ini juga berisi pembawa yaitu bovine hydroxyapatite

50

tulang. Fisiologi yang lengkap mengenai remodeling tulang belum

sepenuhnya diketahui tetapi diawali dengan sinyal dari sel lining atau

osteosit yang dipicu oleh stres, microfracture, sistem biofeedback, dan

penyakit tertentu yang berpontesi serta pengobatannya. Sinyal dari lining

cell melepaskan berbagai sitokin dan faktor pertumbuhan. Macrophage

Colony-Stimulating Factor (M-CSF) dihasilkan oleh sel stroma untuk

proliferasi, kelangsungan hidup, dan diferensiasi dari prekursor osteoklas.

Pada tahap kedua prekursor osteoblas menghasilkan RANKL (receptor

activator of nuclear factor kappa B ligand) untuk berikatan dengan reseptor

yang ada pada permukaan prekursor osteoklas yaitu RANK, setelah itu akan

terbentuk sel osteoklas yang matang dan aktif untuk meresorbsi tulang.

Tahap ketiga yaitu osteoklas yang berikatan dengan matriks tulang melalui

reseptor integrin pada membran osteoklas yang menghubungkan dengan

matriks peptida tulang. Resorbsi tulang oleh osteoklas menghasilkan ion-

ion hidrogen melalui pompa proton H+ - ATPase dan enzim cathepsin K.

Ion hidrogen mengasamkan bagian yang tersesorpsi oleh osteoklas yang

bertujuan untuk melarutkan komponen mineral pada matriks tulang,

sedangkan cathepsin K mencerna matriks organik yang sebagian besar

mengandung collagen tipe I. Setelah tulang telah selesai diresorbsi dan

terbentuk rongga pada tulang, pada tahap keempat adalah dilepaskannya

sitokin-sitokin dan faktor-faktor pertumbuhan yang merupakan osteoblas

dewasa pertama dari mesenchymal stem cells yang kemudian menstimulasi

pembentukan sel osteoblas. Osteoblas dewasa memproduksi osteoprotegerin

(OPG) yang mengikat RANKL, sehingga ikatan antara RANKL dan RANK

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ... RIZKY ANANDYA

Page 66: SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ALENDRONAT …repository.unair.ac.id/53659/2/ff fk 33 16.pdf · berisi bahan aktif, sediaan injeksi ini juga berisi pembawa yaitu bovine hydroxyapatite

51

pada osteoklas terganggu akibatnya osteoklas mengalami apoptosis

sehingga resorpsi tulang berhenti. Pada tahap kelima, pembentukan tulang

dibagi menjadi dua tahap yaitu, pertama osteoblas mengisi rongga yang

telah diresorpsi dengan osteoid dan yang kedua terjadi proses mineralisasi.

Mineralisasi melibatkan dua tahap yaitu yaitu pembentukan kristal

hidroksiapatit di dalam matrix vesicles dan diikuti penyebaran hidroksiapatit

melalui membran menuju ke matriks ekstraseluler. Dimana pada matrix

vesicles terdapat Nucleotide Pyrophosphatase Phosphodiesterase – 1

(NPP1) yang menghasilkan Inorganic Pyrophosphate (PPi) yang mampu

menghambat pembentukan hidroksiapatit. PPi tersebut kemudian

dihidrolisis oleh alkaline phosphatase menjadi Inorganic Phosphate (Pi)

yang berfungsi membantu proses pembentukan hidroksiapatit. alkaline

phosphatase diekskresi oleh sel osteoblas. Tahap keenam adalah ketika

pembentukan tulang selesai, osteoblas dewasa mengalami apoptosis atau

berubah menjadi lapisan sel atau osteosit. Quiescence adalah fase ketika

tulang beristirahat hingga siklus remodeling lainnya dimulai pada bagian

tersebut (Clarke, 2008 ; O’Connell & Vondracek, 2008 ; Orimo, 2010 ;

Reid, 2011 ; Seibel, 1999 ; Walsh, 2014 ).

Seiring peningkatan usia produksi hormon estrogen akan menurun

dimana terjadinya defisiensi estrogen ini dapat meningkatkan aktivitas

resorpsi osteoklas tanpa meningkatkan aktivitas osteoblas sehingga resorpsi

tulang akan meningkat namun pembentukan oleh osteoblas tidak mampu

mencukupi, hal ini dapat mengakibatkan kehilangan jaringan tulang. Selain

itu terjadi perubahan seluler akibat defisiensi estrogen yaitu adanya

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ... RIZKY ANANDYA

Page 67: SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ALENDRONAT …repository.unair.ac.id/53659/2/ff fk 33 16.pdf · berisi bahan aktif, sediaan injeksi ini juga berisi pembawa yaitu bovine hydroxyapatite

52

peningkatan produksi sitokin yaitu Tumor Necrosis Factor-Α (TNF-α), IL-1

dan IL-6. Penurunan OPG pun menurun akibat defisiensi estrogen akibatnya

tidak ada yang mengikat RANKL sedangkan RANKL menstimulasi

pengaktifan kerja osteoklas dewasa akibatnya tidak ada yang menghambat

kerja osteoklas dan akan terus mengalami peningkatan. Beberapa hal diatas

dapat menyebabkan seseorang mengalami osteoporosis dan dapat

meningkatkan resiko terjadinya fraktur (Gallagher et al., 2013).

Osteoporosis adalah kelainan tulang yang ditandai dengan

menurunnya densitas tulang, gangguan arsitektur tulang dan penurunan

kekuatan tulang yang dapat mengakibatkan fraktur. Osteoporosis terjadi

ketika individunya mengalami kehilangan massa tulang selama proses

penuaan dan dapat disebabkan oleh banyak alasan lainnya. Diperkirakan

kehilangan 10% dari massa tulang di tulang belakang dapat melipat

gandakan risiko patah tulang belakang, sementara kehilangan 10% dari

massa tulang di pinggul dapat menyebabkan risiko 2,5 kali lebih besar

terkena patah tulang pinggul. Banyak pasien tidak menyadari bahwa mereka

mengalami osteoporosis dan hanya datang pada saat terkena fraktur. Tulang

mengalami fraktur akibat dari membungkuk, mengangkat, jatuh atau dari

aktivitas apapun (Borelli,2012 ; Schwinghammer, 2015).

Model osteoporosis yang digunakan pada penelitian ini adalah tikus

ovariektomi. Pada model tikus ovariektomi terjadi kehilangan masa tulang,

seperti terjadinya resorpsi tulang yang melebihi pembentukan tulang,

peningkatan kehilangan massa tulang yang diikuti dengan penurunan

pembentukan tulang, terjadinya kehilangan masa tulang pada trabekular

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ... RIZKY ANANDYA

Page 68: SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ALENDRONAT …repository.unair.ac.id/53659/2/ff fk 33 16.pdf · berisi bahan aktif, sediaan injeksi ini juga berisi pembawa yaitu bovine hydroxyapatite

53

yang lebih tinggi daripada tulang kortikal dan penurunan absorbsi kalsium

pada intestin. Pada tikus ovariektomi juga terjadi peningkatan pro-

inflammatory cytokines, khususnya Interleukin (IL-1 & IL-6) dan Tumor

necrosis-alpha (TNF-α). Tikus yang umum digunakan adalah strain wistar

dan Fisher dimana pada penelitian ini digunakan strain wistar. Menurut

penelitian yang dilakukan oleh Park, et al., tikus ovariektomi mengalami

sudah mengalami penurunan Bone Mineral Density (BMD) pada femur

secara signifikan pada 6 minggu setelah operasi ovariektomi (Seibel, 1999 ;

Banu, 2011 ; Park, et al., 2011).

Terapi obat yang digunakan adalah alendronat yang diformulasi

dalam bentuk injectable bone substitute dengan pembawa Bovine

Hydroxyapatite dan Gelatin. Alendronat merupakan Bifosfonat golongan

kedua yang digunakan untuk pengobatan dan pencegahan penyakit

osteoporosis. Alendronat merupakan obat anti-resorbsi, yaitu golongan obat

yang mampu menghambat kerja osteoklas. Alendronat mampu mencegah

kehilangan massa tulang dan mengurangi resiko fraktur pada panggul dan

vetebral. Obat golongan bifosfonat bekerja menghambat resorpsi tulang dan

bergabung dengan tulang sehingga memberikan waktu paruh panjang

hingga 10 tahun (Reid, 2011 ; Dipiro, et al,2014).

Alendronat pada dosis oral, absorbsinya kurang baik. Absorbsinya

menurun karena adanya makanan, khususnya produk-produk yang

mengandung kalsium. Bioavailabilitas adalah sekitar 0,4% ketika diambil

setengah jam sebelum makanan, berkurang dari 0,7% pada saat puasa;

penyerapan diabaikan ketika diambil sampai 2 jam setelah makan

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ... RIZKY ANANDYA

Page 69: SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ALENDRONAT …repository.unair.ac.id/53659/2/ff fk 33 16.pdf · berisi bahan aktif, sediaan injeksi ini juga berisi pembawa yaitu bovine hydroxyapatite

54

(Sweetman, 2009). Alendronat juga memiliki efek samping osteonekrosis

pada rahang Berdasarkan kelemahan bioavailabilitas dan efek samping dari

alendronat maka sediaan ini dibuat dengan penghantaran secara lokal yaitu

bentuk injectable bone substitute.

Injectable bone substitute adalah material pengganti tulang dalam

bentuk yang bisa disuntikkan dimana cara mengaplikasikan di dalam tulang.

Ada dua macam tipe dari injectable bone substitute, yaitu injectable bone

substitute yang mengandung semen hidrolik ionik semen yang mengeras

secara in vivo setelah injeksi dan injectable bone substitute yang

mengandung suspensi dalam bentuk pembawa yang siap digunakan. Jenis

yang pertama mirip dengan semen tulang. Bahan-bahan pembuatnya perlu

dicampur sebelum dilakukan injeksi dan proses pengerasan dicapai dengan

rekristalisasi fase mineral. Kelemahan utama dari jenis ini adalah perlunya

pencampuran bahan-bahannya sebelum digunakan dan terbentuk stuktur

yang padat setelah pengerasan sehingga tidak siap berinteraksi dengan sel.

Tipe yang kedua berupa suspensi yang sudah siap digunakan. Biomaterial

yang disuntikkan sedang dalam proses pengembangan yang

mengombinasikan fase viskos larutan polimer dengan bioaktif keramik.

Formulasi ini dapat dimodifikasi untuk menghasilkan material injectable

yang siap pakai dan mengurangi resiko infeksi. Sediaan injeksi lokal

Alendronat juga meningkatkan efek samping kerusakan dan iritasi pada

tulang sehingga ada upaya untuk menggabungkan Alendronat dengan

pembawa sustained-release supaya obat dapat terlepas lambat dan bekerja

untuk waktu yang lama. Sediaan pada penelitian ini menggunakan HPMC

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ... RIZKY ANANDYA

Page 70: SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ALENDRONAT …repository.unair.ac.id/53659/2/ff fk 33 16.pdf · berisi bahan aktif, sediaan injeksi ini juga berisi pembawa yaitu bovine hydroxyapatite

55

sebagai suspending agent dan larutan Na2HPO4 untuk mempercepat sediaan

mengeras di dalam tulang setelah diinjeksikan (Bae & Park, 2014 ; Budiatin

et al., 2015 ; Weiss et al., 2007).

Bovine Hidroksiapatit (BHA) yang merupakan komponen anorganik

tulang sapi yang mempunyai kemampuan mengadsorpsi berbagai bahan

aktif seperti antibiotika, hormon, atau faktor pertumbuhan. Kelebihan BHA

daripada Hidroksiapatit (HA) sintesis adalah lebih porous sehingga sel-sel

dalam tulang lebih mudah untuk berdiferensiasi di dalamnya, harganya

lebih murah jika dibandingkan dengan HA selain itu HA merupakan hasil

sintesis sehingga ada kemungkinan masih ada sisa-sisa zat kimia di

dalamnya. Namun, bahan aktif yang diadsorpsi oleh Bovine Hydroxyapatite

hanya di permukaan saja sehingga kemampuannya dalam mengontrol

pelepasan bahan aktif kurang maksimal. Oleh karena itu, perlu dilakukan

modifikasi permukaan dengan menambahkan bahan pengikat yaitu gelatin.

(Budiatin, 2014). Gelatin adalah polimer alami yang terdiri dari peptida dan

protein. Bahan ini berasal dari kolagen dari denaturasi dan hidrolisis dari

collagen type I. Gelatin dapat dengan mudah diperoleh dari kulit hewan,

jaringan ikat putih atau otot, tendon, ligamen dan tulang. Gelatin bersifat

rapuh dan lemah serta berwarna kuning. Gelatin banyak digunakan dalam

makanan, farmasi, industri fotografi dan beragam keperluan teknis. Saat ini,

gelatin juga digunakan sebagai bahan untuk fabrikasi scaffold. Keuntungan

gelatin sebagai polimer alam membawa keuntungan dalam aplikasi

biomedis, yaitu biokompatibel, biodegradable, dan murah (Budiatin, 2015 ;

Sultana et al., 2013). Kedua pembawa ini strukturnya mirip dengan tulang

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ... RIZKY ANANDYA

Page 71: SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ALENDRONAT …repository.unair.ac.id/53659/2/ff fk 33 16.pdf · berisi bahan aktif, sediaan injeksi ini juga berisi pembawa yaitu bovine hydroxyapatite

56

manusia yaitu kolagen dan hidroksiapatit sehingga kedua pembawa ini

dapat digunakan untuk mengisi defect tulang (Rogers, 2011; Budiatin,

2014).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas sediaan injeksi

BHA-Gelatin Alendronat pada defect tulang akibat osteoporosis. Alendronat

memiliki ikatan yang kuat dengan HA pada tulang. Alendronat mampu

mencegah kehilangan massa tulang dan mengurangi resiko fraktur pada

panggul dan vetebral pada wanita postmenopause (Russell, 2008 ; Reid,

2011).

Berdasarkan pengamatan pada hasil radiologi tulang yaitu pada

kelompok kontrol positif defect tulang lebih besar daripada kelompok

kontrol negatif, hal ini disebabkan karena pada kelompok kontrol positif

mengalami penurunan pertumbuhan tulang akibat peningkatan resorpsi

tulang oleh osteoklas sedangkan pada kelompok kontrol negatif masih

terjadi proses pertumbuhan tulang normal dimana proses resorpsi dan

proses pembentukan tulang masih berjalan secara seimbang.

Pada kelompok BHA-Gel dan BHA-Gel Alendronat juga masih ada

defect pada tulang. Hal ini disebabkan karena obat golongan bifosfonat juga

dapat memperlambat terjadinya pertumbuhan tulang karena golongan

bifosfonat dapat menurunkan proliferasi dan diferensiasi osteoblas yang

disebabkan karena ketidakseimbangan remodeling tulang sehingga proses

pembentukan tulang pun cenderung lambat sedangkan adanya defect pada

kelompok BHA-Gel adalah karena pada kelompok ini aktivitas osteoklas

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ... RIZKY ANANDYA

Page 72: SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ALENDRONAT …repository.unair.ac.id/53659/2/ff fk 33 16.pdf · berisi bahan aktif, sediaan injeksi ini juga berisi pembawa yaitu bovine hydroxyapatite

57

tidak dihambat oleh alendronat sehingga osteoklas masih aktif meresorpsi

tulang (Dobnig, 2005).

Penelitian ini memang seharusnya ditambahkan data histopatologi

tulang namun karena kelemahan dari penelitian ini adalah terbatas oleh

waktu sehingga tidak bisa mengambil data histopatologi sebab untuk

melakukan histopatologi tulang perlu dilakukan dekalsifikasi tulang terlebih

dahulu selama 1 bulan supaya tulang dapat diiris untuk digunakan sebagai

preparat histopatologi.

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ... RIZKY ANANDYA

Page 73: SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ALENDRONAT …repository.unair.ac.id/53659/2/ff fk 33 16.pdf · berisi bahan aktif, sediaan injeksi ini juga berisi pembawa yaitu bovine hydroxyapatite

46

BAB V

HASIL PENELITIAN

5.1 Pengaruh Injeksi Alendronat terhadap Marker Alkaline Phosphatase

Pada penelitian ini pengukuran kadar marker alkaline phosphatase

pada tikus dengan kondisi osteoporosis yang diberikan treatment injeksi

BHA-Gelatin Alendronat dengan tujuan untuk mengkaji efek sediaan

terhadap pertumbuhan tulang pada celah tulang akibat osteoporosis dengan

menggunakan model tikus ovariektomi. Indikator terjadinya pertumbuhan

tulang adalah adanya peningkatan marker alkaline phosphatase. Data hasil

penelitian dapat dilihat pada Tabel V.1.

Tabel V.1 Rerata alkaline phosphatase (ALP) dalam serum tikus

Kelompok Rerata alkaline phosphatase (IU/L)

Kontrol negatif 277,67 ± 46,090 b

Kontrol positif 467,33 ± 189,716 b

BHA-Gel 406,33 ± 212,547 b

BHA-Gel Alendronat 325,00 ± 73,750 b

Keterangan : Superskrip yang sama pada kolom yang sama menunjukkan

tidak berbeda signifikan (p>0.05)

Hasil uji ANOVA menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang

signifikan antar kelompok (p>0.05) terhadap kadar alkaline phosphatase

(ALP) dalam serum tikus. Hasil penelitian ini menggunakan 3 replikasi

sampel tikus yang terbaik.

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ... RIZKY ANANDYA

Page 74: SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ALENDRONAT …repository.unair.ac.id/53659/2/ff fk 33 16.pdf · berisi bahan aktif, sediaan injeksi ini juga berisi pembawa yaitu bovine hydroxyapatite

47

5.2 Pengaruh Injeksi Alendronat terhadap Defect Tulang pada Hasil

Radiologi Tulang

Selain dilakukan penelitian kadar ALP dalam darah juga dilakukan

pemeriksaan femur tikus secara radiologi dari hasil radiologi dapat diamati

bahwa pada kelompok negatif , BHA-Gel dan BHA-Gel Alendronat defect

sudah hampir tertutup sedangkan pada kelompok positif defect tulang masih

terlihat. Pada kelompok BHA-Gel dan BHA-Gel Ale celah masih ada.

Gambar 5.1 Radiologi Tulang Femur Tikus

Keterangan :

A : Kelompok kontrol positif

B : Kelompok kontrol negatif

C : Kelompok BHA-Gel (femur kanan dan femur kiri)

D : Kelompok BHA-Gel Alendronat (femur kanan dan femur kiri)

- Anak panah merah menunjukkan celah yang masih terdapat pada tulang

B C D A

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ... RIZKY ANANDYA

Page 75: SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ALENDRONAT …repository.unair.ac.id/53659/2/ff fk 33 16.pdf · berisi bahan aktif, sediaan injeksi ini juga berisi pembawa yaitu bovine hydroxyapatite

48

5.2 Pengaruh Injeksi Alendronat terhadap Defect Tulang pada

Pengamatan Makroskopik

Hasil dari pengamatan secara makroskopik pada tulang femur tikus

sama dengan hasil radiologi secara x-ray yaitu bahwa pada kelompok

negatif , BHA-Gel dan BHA-Gel Alendronat defect sudah hampir tertutup

sedangkan pada kelompok positif defect tulang masih terlihat. Pada

kelompok BHA-Gel dan BHA-Gel Ale celah masih ada.

Gambar 5.2 Pengamatan Makroskopik Tulang Femur Tikus

Keterangan :

A : Kelompok kontrol positif

B : Kelompok kontrol negatif

C : Kelompok BHA-Gel

D : Kelompok BHA-Gel Alendronat

- Anak panah merah menunjukkan celah yang masih terdapat pada tulang

A B C D

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ... RIZKY ANANDYA

Page 76: SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ALENDRONAT …repository.unair.ac.id/53659/2/ff fk 33 16.pdf · berisi bahan aktif, sediaan injeksi ini juga berisi pembawa yaitu bovine hydroxyapatite

58

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Sediaan injeksi yang mengandung BHA-Gel dan Alendronat tidak

mengakibatkan perubahan marker alkaline phosphatase dalam

darah

2. Dari hasil pemeriksaan radiologi dan pengamatan makroskopik

menunjukkan bahwa sediaan injeksi yang mengandung BHA-Gel

mampu memperkecil defect tulang akibat osteoporosis .

7.2 Saran

1. Penelitian ini perlu ditambahkan data imunohistokimia untuk

mengukur kadar bone spesific alkaline phosphastase mengingat

bahwa pada penelitian ini hanya mengukur kadar alkaline

phosphatase yang tidak spesifik pada tulang

2. Penelitian ini perlu ditambahkan data histopatologi tulang

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ... RIZKY ANANDYA

Page 77: SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ALENDRONAT …repository.unair.ac.id/53659/2/ff fk 33 16.pdf · berisi bahan aktif, sediaan injeksi ini juga berisi pembawa yaitu bovine hydroxyapatite

59

DAFTAR PUSTAKA

Banu, J. 2011. Chapter 9 : The Ovariectomized Mice and Rat. Dalam : G. Duque & K. Watanabe penyunt. Osteoporosis Research. London : Springer Ltd. P. 101 & 103

Budiatin, Aniek S., 2014. Pengaruh Glutaraldehid sebagai Crosslink. Disertasi. P. 5-6

Budiatin, Aniek S., Rahmadi, M., Suharjono, Aryani, T. 2015 . Biodegradabel Bovine Hydroxyapatite-Gelatin Sebagai Sistem Penghantaran Alendronat Dan Bone Filler Pada Defek Tulang Akibat Kanker . Laporan Akhir Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi. P. 4-5

Budiatin, A.S., Khotib, J., Hasmono, D., Samirah. 2015. Injektabel Komposit Bovine Hydroxyapatite –Gelatin Sebagai Sistem Penghantaran Alendronat Pada Celah (Defect) Akibat Osteoporosis. Laporan Akhir Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi.

Borelli, J. 2012. Taking Control: The Osteoporosis Epidemic. Injury, Int.

P. 1

Campisi, G., Fedele, S., Fusco, V., Pizzo, G., Fede, Olga D. And Bedogni, A. 2014. Epidemiology, Clinical Manifestations, Risk Reduction and Treatment Strategies of Jaw Osteonecrosis in Cancer Patients Exposed to Antiresorptive Agents. Review : Future Oncology. P.1

Chang, K.L.J. 2015. Chapter 1 : Structure and Properties of Hydroxyapatite for Biomedical Applications. Dalam : M. Mucalo penyunt. Hydroxyapatite (HAp) for Biomedical Applications. Oxford : Elsevier’s Science & Technology Rights Department.

Chao, Shao C., Wang, M.J., Yen S.K. 2015. Preparation and Characterization of Gelatin–Hydroxyapatite Composite Microspheres for Hard Tissue Repair. Materials Science and Engineering. P. 1-2

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ... RIZKY ANANDYA

Page 78: SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ALENDRONAT …repository.unair.ac.id/53659/2/ff fk 33 16.pdf · berisi bahan aktif, sediaan injeksi ini juga berisi pembawa yaitu bovine hydroxyapatite

60

Clarke, B. 2008. Normal Bone Anantomy and Physiology. Clinical Journal of the American Society of Nephrology 3: S133-S139.

Costa, A.L.D., Silva, M.A.C.N.D, Brito, L.M.O., Nascimento, A.C.B., Barbosa, Maria D.C.L.B., et al. 2015. Osteoporosis in primary care: an opportunity to approach risk factors. Revista Brasileira De Reumatologia

Dankworth, F., Karabul, N., Posa, A., Hanisch, F. 2014. Risk factors for osteoporosis, falls and fractures in hereditary myopathies and sporadic inclusion body myositis — A cross sectional survey. Molecular Genetics and Metabolism Reports. P.1

David, Reid M. 2011. Handbook of Osteoporosis. London : Springer Health Care Ltd. C. 2 & 7

Edwards, M., Moon, R. & Cooper C. 2013. Chapter 1 : Epidemiology and Genetics of Postmenopausal Osteoporosis. Dalam : D.W. Stovall penyunt. Osteoporosis : Diagnosis and Management. USA : John Wiley & Sons, Ltd.

Einhorn, T.A. and Gerstenfeld, L.C. 2015. Fracture Healing : Mechanism and Intervention. Macmillan Publishers Ltd. P. 45-47

O’Connell, M.Beth & Vondracek, S. 2008. Chapter 93 : Osteoporosis and Other Metabolic Disease. Dalam : J.T. Dipiro penyunt. Pharmacotherapy : A Pathophysiologic Approach. 7th ed. US : The McGraw-Hill Companies, Inc. P. 1483-1496

Gallager, J.C. & Tella, S.H. 2013. Controversies in Osteoporosis Management: Antiresorptive Therapy for Preventing Bone Loss: When to Use One or Two Antiresorptive Agents?. Clinical Obstetrics And Gynecology.

Geusens, Piet & Sambrook, P.N. 2004. Chapter 1 : Normal Skeletal Structure and Function. Dalam : P. Geusens penyunt. Osteoporosis in Clinical Practice : a Practical Guide for Diagnosis and Treatment. 2nd ed. Australia : Springer-Verlag London Ltd.

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ... RIZKY ANANDYA

Page 79: SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ALENDRONAT …repository.unair.ac.id/53659/2/ff fk 33 16.pdf · berisi bahan aktif, sediaan injeksi ini juga berisi pembawa yaitu bovine hydroxyapatite

61

Gualandi, C., Porous Polymeric Bioabsorbable Scaffolds for Tissue Engineering. New York : Springer Heidelberg Dordrecht. Chapter 1

Hamdy, R.C. 2013. Chapter 4 : Fracture Risk Assessment. Dalam : D.W. Stovall penyunt. Osteoporosis : Diagnosis and Management. USA : John Wiley & Sons, Ltd.

Hermann, M. 2011. Chapter 6 : Methods in Bone Biology in Animals : Biochemical Markers. Dalam : G. Duque & K. Watanabe penyunt. Osteoporosis Research. London : Springer Ltd. P. 59-64

International Osteoporosis Foundation. Introduction to Bone Biology : All About Your Bone. In : www.iofbonehealth.org. diambil pada tanggal 11/01/2016

Joseph, Borelli., 2012. Taking Control: The Osteoporosis Epidemic. Injury, Int. J. Care Injured 43 P. 1235–1236

Kementrian Kesehatan RI. 2012 . Kemenkes RI Ajak Masyarakat Lakukan Pencegahan Osteoporosis. Diakses pada tanggal 2 Februari 2016

Kementrian Kesehatan RI. 2015. Data dan Kondisi Penyakit Osteoporosis di Indonesia. P. 1

Kushdilian, M.S., Ladd, L.M., Gunderman, R.C. 2016. Radiology in the Study of Bone Phisiology. Elsevier Inc. P.1

Lin, A.V. 2015. Chapter 6 : Direct ELISA. Dalam : Hnasko R. 2015 penyunt. ELISA : Methods and Protocol. London : Springer New York Heidelberg. P. 61-62

Martinez-Vazquez, F.J., Cabanas, M.V., Paris, J.L., Lozano, D. & Vallet-Regi, M. 2014. Fabrication of Novel Si-doped Hydroxyapatite / Gelatine Scaffolds by Rapid Prototyping for Drug Delivery and Bone Regeneration. Research Article : Acta Biomaterialia.

Marsell, R. and Einhorn, T.A. 2011. The Biology of Fracture Healing. Elsevier Ltd. P. 1-2

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ... RIZKY ANANDYA

Page 80: SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ALENDRONAT …repository.unair.ac.id/53659/2/ff fk 33 16.pdf · berisi bahan aktif, sediaan injeksi ini juga berisi pembawa yaitu bovine hydroxyapatite

62

McClung, M., Harris, Steven T., Miller, Paul D., Bauer, Douglas C., Davison, K. S., et al. 2013. Biphosphonate Therapy for Osteoporosis : Benefits, Risk, and Drug Holiday. Review : The American Journal of Medicine. P.1

National Institute of health. 2015. Osteoporosis and Related Bone Disease. In : www.niams.nih.gov. diambil pada tanggal 12/01/2016

Rogers, K., 2011. Bone and Muscle : Structure, Force and Motion. New York : Britannica Educational Publishing. P. 44-45

Schwinghammer, T.L. 2015. Chapter 3 : Osteoporosis . Dalam : J.T. Dipiro penyunt. Pharmacotherapy Handbook 9th ed. United State of America : McGraw-Hill Companies, Inc. P.16

Seibel, M.J. 2000. Molecular Markers of Bone Turnover : Biochemical, Technical and Analytical Aspects. International Osteoporosis Foundation and National Osteoporosis Foundation. P. 1-2, 4

Sihota, J.A.K., Cummings, G.G., Homik, J., Voaklander, D. 2013. The Association Between Serious Upper Gastrointestinal Bleeding And Incident Bisphosphonate Use: A Population-Based Nested Cohort Study . BMC Geriatric Research Articel : P. 3-6

Sultana, N., Hassan, Mohd I., Lim M.M. 2015 . Composite Synthetic Scaffolds for Tissue Engineering and Regenerative Medicine. Springer Cham Heidelberg New York Dordrecht London. Chapter 1

Taioli, E. & Garte, S.J. 1996. Ethnic Differencesin Estrogen Metabolism in Healthy Women. Journal of The National Cancer Institute. Vol. 88

Walsh, J. 2014. Normal Bone Physiology, Remodelling And Its Hormonal Regulation. Basic Science : Elsevier Ltd. P.1

Weiss, P., Gauthier, O., Bouler, J. M., Grimandi, G. and Daculsi, G. 2007. Injectable Bone Substitute Using a Hydrophilic Polymer. Equipe INSERM Materiaux V. 1., France: 1-8

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ... RIZKY ANANDYA

Page 81: SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ALENDRONAT …repository.unair.ac.id/53659/2/ff fk 33 16.pdf · berisi bahan aktif, sediaan injeksi ini juga berisi pembawa yaitu bovine hydroxyapatite

63

Lampiran 1 Kadar ALP dalam Serum

ANOVA

ALP Sum ofSquares df MeanSquare F Sig.

BetweenGroups 35211,667 3 11737,222 ,529 ,675

WithinGroups 177464,000 8 22183,000 Total 212675,667 11

TestofHomogeneityofVariances

ALP LeveneStatistic df1 df2 Sig.

3,038 3 8 ,093

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ... RIZKY ANANDYA

Page 82: SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ALENDRONAT …repository.unair.ac.id/53659/2/ff fk 33 16.pdf · berisi bahan aktif, sediaan injeksi ini juga berisi pembawa yaitu bovine hydroxyapatite

64

Descriptives

ALP N Mean Std. Deviation Std. Error 95% Confidence Interval

forMean

Minimum Maximum

LowerBound UpperBound

kontrol positif 3 270,33 189,716 109,533 -200,95 741,62 134 487

kontrol negatif 3 277,67 46,090 26,610 163,17 392,16 230 322

BHA-gel HPMC 3 406,33 212,547 122,714 -121,66 934,33 174 591

alendronat 3 325,00 73,750 42,579 141,80 508,20 278 410

Total 12 319,83 139,047 40,139 231,49 408,18 134 591

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ... RIZKY ANANDYA

Page 83: SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ALENDRONAT …repository.unair.ac.id/53659/2/ff fk 33 16.pdf · berisi bahan aktif, sediaan injeksi ini juga berisi pembawa yaitu bovine hydroxyapatite

65

Lampiran 2 Prosedur Kerja a. Prosedur Tikus Ovariektomi

Keterangan :

A : Klem pada ovarium B : Ligasi di bawah klem C : Dilakukan pengirisan di atas ligasi D : Ovarium kanan dan kiri

Anak panah menunjukkan ovarium

A B

C D

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ... RIZKY ANANDYA

Page 84: SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ALENDRONAT …repository.unair.ac.id/53659/2/ff fk 33 16.pdf · berisi bahan aktif, sediaan injeksi ini juga berisi pembawa yaitu bovine hydroxyapatite

66

b. Anastesi Tikus c. Bor untuk Menghasilkan Defect pada Femur Tikus

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ... RIZKY ANANDYA

Page 85: SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ALENDRONAT …repository.unair.ac.id/53659/2/ff fk 33 16.pdf · berisi bahan aktif, sediaan injeksi ini juga berisi pembawa yaitu bovine hydroxyapatite

67

d. Pemberian Sediaan pada Defect Tulang e. Pengambilan Darah melalui Jantung

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI UJI EFEKTIVITAS INJEKTABEL ... RIZKY ANANDYA