Skripsi Total
Transcript of Skripsi Total
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang
saat ini menuntut masyarakat untuk dapat menggunakan teknologi yang
semakin canggih. Berbagai fasilitas disediakan untuk mempermudah
masyarakat dalam memperoleh informasi maupun dalam berkomunikasi
salah satu nya adalah fasilitas internet.
Menurut John (2008:262-263) Internet muncul pada pertengahan
tahun 1990-an dan merupakan media massa baru yang cukup diminati.
Internet merupakan jaringan kabel dan telepon dan satelit yang dihubungkan
dengan komputer. Keinginan masyarakat untuk mendapatkan informasi
secara cepat dan akurat mendorong orang untuk menemukan teknologi baru
melalui internet. Pada awal munculnya internet banyak orang maupun
perusahaan menggunakan fasilitas ini, selain karena teknologi ini dapat di
akses secara cepat, teknologi ini pun sangat murah sehingga banyak orang
dengan bebas dapat membuat situs milik sendiri.
Di jaman yang serba maju seperti sekarang ini, komunikasi dapat
dilakukan kapan saja dan dimana saja, tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu.
Kehadiran internet sangat membantu masyarakat, khususnya orang-orang
yang sangat sibuk dengan pekerjaan mereka. Internet menjadi sebuah cara
baru dalam menemukan informasi dengan cepat dan akurat. Kedudukan
internet menggeser format lama dalam mendapatkan informasi, seperti
informasi olahraga, pemberitaan, wisata, dan lain-lain. Semua informasi
tersebut dapat diakses secara langsung dan cepat dengan menggunakan
teknologi modern seperti computer, laptop, smartphone, maupun PDA.
Karyawan termasuk salah satu kelompok orang yang sibuk. Para
karyawan PT Clipan Finance menghabiskan waktunya sekitar 8 jam dikantor,
hal tersebut membuat para karyawan banyak mencari informasi melalui
internet. Internet menjadi media yang paling sering digunakan sebab para
karyawan dapat mengakses internet kapan saja dan di mana saja. Termasuk
dalam hal membaca koran, para karyawan membutuhkan format yang lebih
praktis dibandingkan harus membeli dan membaca koran diwaktu tertentu.
Internet menggantikan fungsi koran yang sebelumnya merupakan
sumber informasi yang paling banyak diminati masyarakat, selain karena
nilai kepraktisan nya, koran juga memaparkan berita secara mendalam dan
lebih detail.
Hadirnya internet mengubah kedudukan koran di masyarakat, koran
yang dulu dianggap barang mewah karena harus dibeli setiap hari, sekarang
koran dapat dimiliki oleh siapapun dan kapanpun selama ia dapat
mengakses internet. Koran merupakan media cetak yang dapat meliput
berita secara cepat dan menyajikan berita terkini. Koran juga merupakan
salah satu media komunikasi dan informasi antara penyedia berita dengan
masyarakat yang haus akan berita dan informasi.
Seiring dengan perkembangan teknologi, koran pun mengalami
konvergensi dalam industri media, konvergensi diartikan “membawa
sejumlah produk media menjadi satu kesatuan dengan mendapatkan semua
keunggulan masing-masing”. (Sularto, 2007:278). Konvergensi tersebut
menghasilkan sebuah media baru yang disebut teknologi elektronik. Bentuk
koran pun berubah menjadi koran elektronik, yang dapat diakses dengan
menggunakan jaringan internet dan mobile (handphone) sehingga orang bisa
mendapatkan informasi dimana dan kapan saja.
Seperti salah satu koran nasional, yaitu Kompas yang sudah
mengeluarkan Koran elektronik sejak 1 Juli 2008. Koran elektronik
mempunyai tampilan sama seperti surat pada umumnya secara halaman-per
halaman. Kompas elektronik dapat diakses di http://epaper.kompas.com.
Selain Kompas, koran nasional lainnya yang juga mengeluarkan koran
elektronik adalah, Koran Tempo, Koran Republika, dan Koran Kontan. Tetapi
yang cukup berkembang dan dikenal masyarakat adalah koran elektronik (e-
paper) Kompas. Perusahaan yang menangani digitalisasi koran ini di
Indonesia dilakukan oleh Softpress.
Edisi online dalam sebuah surat kabar dapat memiliki reputasi yang
sama baiknya dengan koran edisi cetak. Karena para pembaca online juga
mempertimbangkan aspek kredibilitas serta brand. Terbukti dengan banyak
nya user yang mengakses koran elektronik seperti Kompas yang mencapai
69.862 members per 16 Maret 2009 (www.kompas.com/8 Januari 2009).
Para pengusaha surat kabar Indonesia sadar bahwa kemajuan
teknologi akan membawa dampak bagi aktivitas dan kebiasaan masyarakat,
jadi bagi mereka yang senang menggunakan fasilitas internet dapat
dimudahkan dengan adanya koran elektronik (e-paper). Kemudahan yang
diberikan seperti fitur-fitur yang tersedia antara lain, fitur pencarian
berdasarkan keyword di semua halaman, dapat mengirim lewat e-mail di
halaman manapun, fitur cetak halaman, serta fitur pencarian bukan hanya di
edisi itu saja melainkan di seluruh arsip koran digital tersebut, sehingga
pembaca dapat melihat surat kabar di waktu sebelumnya.
Keuntungan lain juga dirasakan oleh para produsen periklanan, koran
elektronik (e-paper) memberikan peluang dalam memasuki dunia baru dalam
bisnis online yang sekarang disebut New Media atau media baru, antara lain
seperti, blogspot, social Networking (jejaring sosial), podcast, dan streaming.
Para produsen periklanan diuntungkan dengan memasang iklan di situs
tersebut, karena iklan dapat diklik dan ditampilkan dalam halaman sendiri,
sehingga si pengguna sudah masuk kedalam kolom iklan mereka.
Saat Indonesia sedang marak mengkampanyekan Global Warming,
masalah ketersediaan kertas untuk keperluan percetakan pun jadi persoalan,
maka dengan adanya koran elektronik (e-paper) para pemilik koran tidak
harus dipusingkan lagi dengan ketersediaan kertas yang semakin menipis
dan akan semakin mahal harganya. Harga kertas yang mahal akan menjadi
masalah untuk para pelanggannya. Semua persoalan itu akan berhenti
dengan adanya koran elektronik (e-paper).
Tidak dapat dipungkiri setiap ada teknologi baru akan berpengaruh
terhadap kebudayaan lokal setempat, begitu juga dengan hadirnya koran
elektronik (e-paper) dimana kemunculannya akan mempengaruhi pemasaran
media cetak yang sudah cukup lama. Selain itu kehadiran koran elektronik
sendiri di Indonesia belum seluas di nagara lain. Di Indonesia tercatat oleh
Internet World Stats pengguna internet di Indonesia sampai tahun 2008
sejumlah 25.000.000 orang dengan populasi penduduk nya sebanyak
237.512.355 jiwa. Berbeda dengan pengguna internet di China yang
mencapai 253.000.000 orang. Di China setidaknya sekitar 117.600.000 akan
mengakses internet lewat telephone genggam mereka pada tahun 2008.
Angka tersebut naik 133% dibanding tahun 2007. Mayoritas pengakses
internet dari ponsel adalah para pelajar. Berdasarkan hasil penelitian 43,5%
dari pelajar menggunakan ponsel untuk membaca berita online,
mendownload musik, mengecek e-mail dan lain-lain
(http//:kontan.co.id/index.php/internasional/news/6850/Pengguna-Internet-
Tertinggi-Di-Dunia/6Oktober2009)
Hal tersebut membuat peneliti mengangkat judul “Efektifitas e-paper
sebagai media baru dalam membaca koran”. Penelitian ini bertujuan
mendapatkan gambaran deskiprif mengenai efektifitas dan keunggulan koran
elektronik (e-paper)
1.2 Rumusan Masalah
“Bagaimana efektifitas e-paper sebagai media baru dalam membaca koran?”
1.3 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang dijabarkan diatas maka tujuan
penelitian yang hendak dicapai adalah:
1. Untuk mengetahui efektifitas e-paper terhadap para karyawan PT
Clipan Finance dalam membaca koran
2. Untuk mengetahui respons dari target audiens mengenai e-paper
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Akademis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak
diantaranya sebagai berikut:
1. Manfaat Akademis
a. Hasil penelitian ini diharapkan menambah wawasan bagi
peneliti khusunya mengenai efektifitas e-paper sebagai
media baru dalam membaca koran.
2. Manfaat Praktis
a. Sebagai bahan masukan atau input bagi karyawan PT
Clipan Finance agar mampu meng-efektifkan media
baru, yang salah satu nya adalah koran elektronik (e-
paper) untuk mendapatkan informasi atau berita
b. Memberi informasi kepada Kompas agar dapat
meningkatkan eksistensinya dan terus mengupayakan
pengembangan aplikasinya agar semua orang dapat
menggunakan koran elektronik dengan mudah
1.5 Sistematika Penulisan
Secara keseluruhan skripsi ini dibagi dalam lima bab, yang
sistematika penyajiannya adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini akan diuraikan latar belakang permasalahan, rumusan
masalah tentang E-paper atau Koran Elektronik, tujuan penelitian,
metedologi penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II KERANGKA TEORETIS
Dalam bab ini disajikan kerangka teori yang berhubungan dengan
masalah penelitian. Antara lain konsep komunikasi massa,
kharakteristik komunikasi massa, fungsi komunikasi massa, efek
komunikasi massa, format media, definisi koran elektronik.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Pada bagian ini penulis menyajikan metode penelitian apa yang
digunakan dalam meneliti permasalahan tersebut, menjelaskan siapa
yang menjadi populasi dan sampel dalam penelitian ini, metode
pengumpulan data, metode menganalisa data, serta waktu dan lokasi
penelitian.
Bab II
KERANGKA TEORETIS
2.1 Komunikasi
2.1.1 Pengertian Komunikasi
Manusia pada hakikatnya akan selalu berkomunikasi dalam proses
interaksinya, sebab komunikasi merupakan proses penyampaian pesan oleh
pengirim kepada penerima. Menurut beberapa ahli komunikasi, komunikasi
sendiri diartikan/didefinisikan berbeda. Beberapa ahli akan menggunakan
pendekatan yang berbeda dalam menginterpretasikan komunikasi itu sendiri,
karena mereka memiliki nilai-nilai yang berbeda dalam memahaminya. (West
& Turner, 2008:6).
Menurut Sendjaja (2005:1.20) pengertian komunikasi adalah suatu
proses dengan mana kita bisa memahami dan dipahami oleh orang lain.
Komunikasi merupakan proses yang dinamis dan secara konstan berubah
sesuai dengan situasi yang berlaku. Sedangan saluran yang digunakan
untuk pengiriman pesan adalah telegraf, telepon, radio, kurir dan lain-lain.
Sedangkan menurut Shanon dan Waever (dalam Ardianto dan
Erdinaya, 2004:34) komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling
mempengaruhi satu sama lainnya, sengaja atau tidak sengaja dan tidak
terbatas pada bentuk komunikasi menggunakan bahasa verbal, tetapi juga
dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni, dan teknologi.
2.1.2 Unsur-unsur Komunikasi
Dalam hal berkomunikasi menurut Lasswell (dalam Deddy Mulyana,
2007:69-71) setidaknya terdapat tujuh unsur komunikasi yang saling
bergantungan satu sama lain, yaitu:
1. Sumber (source)
Sumber adalah pihak yang berinisiatif atau mempunyai kebutuhan
untuk berkomunikasi. Biasa disebut komunikator
2. Pesan (Message)
Apa yang akan dikomunikasikan oleh sumbernya kepada penerima.
3. Saluran (Media)
Alat atau wahana yang digunakan sumber untuk menyampaikan
pesannya kepada penerima
4. Penerima (receiver)
Orang yang menerima pesan dari sumber atau biasa disebut
komunikan
5. Efek (Response)
Apa yang terjadi pada penerima setelah ia menerima pesan tersebut.
6. Umpan Balik (Feed back)
Tanggapan komunikan apabila tersampaikan atau disampaikan
kepada komunikator
7. Gangguan (Noise)
Gangguan tak terencana yang terjadi di dalam proses komunikasi
sebagai akibat diterimanya pesan lain oleh komunikan yang berbeda
dengan pesan yang disampaikan
2.1.2 Fungsi Komunikasi
Menurut Effendy (2004:8) fungsi komunikasi adalah sebagai berikut:
a. Menginformasikan (to inform)
b. Mendidik (to educate)
c. Menghibur (to entertain)
d. Mempengaruhi (to persuade)
2.1.3 Model Komunikasi
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan Model Shannon dan
Weaver. Model ini sering disebut model matematis atau model teori
informasi. Model ini mengasusmsikan bahwa sebuah pemancar (transmitter)
mengubah sebuah pesan (message) yang dihasilkan dari sebuah sumber
informasi (information source). Pemancar (transmitter) mengubah pesan
menjadi sinyal yang sesuai dengan saluran yang digunakan. Saluran
(channel) adalah medium yang digunakan untuk mengirim sinyal atau tanda
dari transmitter ke penerima (receiver).(Mulyana, 2007: 148)
Message Signal Received Message
Signal
Gambar 1. Model Shannon dan Weaver
2.2 Komunikasi Massa
Komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media
massa pada sejumlah besar orang, dengan menggunakan media
komunikasi, seperti media elektronik, media cetak dan film. (Ardianto dan
Erdinaya, 2005: 3)
Menurut Effendy (2002:50) komunikasi massa adalah penyebaran
pesan dengan menggunakan media yang ditujukan kepada massa yang
abstrak, yakni sejumlah orang yang tidak tampak oleh si penyampai pesan.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa media massa merupakan pesan yang
disampaikan serentak kepada orang banyak dengan menggunakan media
komunikasi.
InformationSource
Transmitter Message Destination
NoiseSource
2.2.1 Fungsi Komunikasi Massa
Fungsi komunikasi massa bagi masyarakat menurut Dominick dalam
Ardianto dan Erdinaya (2005:16-19)
1. Surveillance (Pengawasan) : fungsi pengawasan komunikasi massa
dibagi dalam beberapa bentuk yaitu, pengawasan peringatan dan
pengawasan instrumental. Fungsi pengawasan peringatan berarti
media massa menginformasikan mengenai ancaman-ancaman seperti
bencana alam, peperangan, dll. Sedangkan fungsi pengawasan
intrumental adalah penyebaran informasi yang membantu khalayak
dalam kehidupan sehari-hari seperti, bursa efek, produk-produk baru,
dll.
2. Interpretation (Penafsiran) : media massa memberikan penafsiran
atau sudut pandang terhadap suatu kejadian-kejadian atau peristiwa
penting. Tujuannya adalah agar para pembaca dapat memperluas
wawasannya dan membahas suatu peristiwa dari sudut pandang yang
berbeda.
3. Linkage (Pertalian) : media massa dapat menyatukan anggota
masyarakat yang beragam, sehingga membentuk suatu pertalian
berdasarkan kepentingan yang sama tentang sesuatu.
4. Transmission of values (Penyebaran nilai-nilai) : fungsi ini disebut juga
sosialization (sosialisasi). Media massa yang ditonton atau dibaca
dapat ditiru oleh masyarakat. Media massa seperti mewakili kita
dengan model yang kita kagumi.
5. Entertainment (Hiburan) : media massa memberikan berbagai hiburan
untuk masyarakat untuk mengurangi ketegangan pikiran khalayak.
2.2.2 Kharakteristik Komunikasi Massa
Komunikasi massa mempunyai kharakteristik yang menurut Effendy
(2002:22) sebagai berikut:
1. komunikasi massa berlangsung satu arah
2. komunikasi pada komunikasi berlembaga
3. pesan pada komunikasi massa bersifat umum
4. media komunikasi massa menimbulkan keserempakan
5. komunikan komunikasi bersifat heterogen
2.2.3 Efek Komunikasi Massa
Menurut Ardianto dan Erdinaya (2005:52-57) media massa berusaha
untuk mencari dan menemukan media (saluran) yang paling efektif untuk
mempengaruhi khalayak. Terdapat tiga efek pesan media massa yang
meliputi efek kognitif, efek afektif, dan efek behavioral.
1. Efek Kognitif adalah akibat yang timbul pada diri komunikan yang
sifatnya informatif bagi dirinya. Melalui media massa, khalayak
memperoleh informasi tentang benda, orang atau tempat yang
belum pernah kita kunjungi secara langsung.
2. Efek Afektif, tujuan dari komunikasi massa bukan sekedar
memberitahu khalayak tentang sesuatu, tetapi lebih dari itu,
khalayak diharapkan dapat turut merasakan perasaan sedih atau
senang.
3. Efek Behavioral, merupakan akibat yang timbul pada diri khalayak
dalam bentuk perilaku, tindakan atau kegiatan.
2.3 Media Massa
Kata media berasal dari bahasa latin Medium yang secara harafiah
berarti ‘tengah’,’perantara’, atau ‘pengantar’. Atau dengan kata lain media
adalah perantara atau pengantar dari pengirim pesan kepada penerima
pesan (strategi belajar mengajar). Sedangkan Massa merupakan kata
serapan (berasal) dari bahasa Inggris yaitu mass yang artinya massa atau
jumlah besar (kata benda) atau dapat diartikan sebagai massa, rakyat, atau
besar-besaran (kata sifat). Dengan kata lain massa merupakan masyarakat
atau publik , dalam hal ini penerima pesan media.
(http://sutisna.com/pendidikan/media-massa-1/30 Oktober 2009)
Menurut Cangara (2002:131), “Media adalah alat atau sarana yang
digunakan untuk menyampaikan pesan komunikator kepada khalayak
dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film,
radio, dan televisi.
Media massa juga merupakan alat-alat dalam komunikasi yang bisa
menyebarkan pesan secara serempak, tidak terbatas oleh ruang dan waktu,
dan dapat disebarkan kepada khalayak luas secara cepat. (Nurudin, 2004:8)
1.3.2 Kharakteristik Media Massa
Kharakteristik media massa menurut Cangara (2003:134) adalah:
1. Bersifat melembaga. Pihak yang mengelola media terdiri dari banyak
orang yang terlibat mulai dari pengumpulan, pengelolaan, hingga
pada penyajian informasi.
2. Bersifat satu arah. Komunikasi yang dilakukan kurang memungkinkan
terjadinya interaksi atau atau dialog antar pengirim dan penerima.
3. Meluas dan serempak. Media massa mampu mengatasi rintangan waktu
dan jarak, karena memiliki kecepatan dalam bergerak secara luas dan
silmutan sehingga informasi yang disampaikan dapat diterima oleh
orang banyak pada saat yang sama.
4. Memakai peralatan teknis atau mekanis. Peralatan tersebut seperti radio,
televisi, surat kabar, dan semacamnya.
5. Bersifat terbuka. Pesan yang disampaikan dapat diterima oleh siapa saja
dan di mana saja tanpa mengenai batasan usia, jenis kelamin, dan
suku bangsa.
2.4 Efektifitas
Peter Druker menjabarkan bahwa pengertian efektivitas adalah “Doing
the right things”, yang artinya efektivitas adalah melakukan segala suatu hal
yang benar (Arredondo, 2000:78). Efektifitas secara umum oleh Hardjana
(2000:24) adalah mengerjakan hal-hal yang benar, membawa hasil,
menangani tantangan masa depan, meningkatkan keuntungan atau laba,
dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya
Wilbur Schramm mengatakan bahwa komunikasi yang efektif memiliki
model pesan yang efektif, yaitu ada cara mempengaruhi efektivitas pesan
(Hamidi, 2007:73):
1. Menimbulkan kebutuhan
2. Menarik perhatian
3. Memberikan simbol yang dipahami
4. Dari cara memperoleh
2.5 Internet
Internet merupakan kependekan dari interconnected-networking, yang
artinya adalah sebuah hubungan antara berbagai jenis komputer dan
jaringan di dunia yang berbeda sistem operasi maupun aplikasinya dan
selalu berhubungan dengan menggunakan protokol yang sama untuk
berbagi informasi secara bersama dengan menggunakan basis TCP
(Transmission Control Protocol) atau IP (Internet Protocol) sebagai protokol
dalam pertukaran paket dengan beberapa rangkaian. (Supriyanto, 2008:120)
Internet adalah perkakas sempurna untuk menyiagakan dan
mengumpulkan sejumlah besar orang secara elektronis. Informasi mengenai
suatu peristiwa tertentu dapat ditransmisikan secara langsung, sehingga
membuatnya menjadi suatu piranti meriah yang sangat efektif ( Ardianto dan
Erdinaya, 2005:144)
Menurut Straubhaar dan LaRose (dalam Ardianto dan Erdinaya
2005:141) content provider adalah orang-orang atau perusahaan yang
mengembangkan isi yang dapat dilihat dikomputer. Sejumlah content
providers merupakan perkembangan dari pembuatan software. Misalnya
Microsoft memiliki majalah online, disebut Slate. Contoh provider lainnya
yang sudah dikenal sebagai perusahaan media massa papan atas seperti
New York Times, majalah Time dan jaringan televisi ESPN, Americana
online ( Internet service providers/ ISPs)
2.6 E-Paper
E-paper merupakan serangkaian dinamisteknologi, aplikasi, dan
proses bisnis yang menghubungkan perusahaan, pembaca, dan komunitas
tertentu dalam proses percetakan, pertukaran, pengepakan serta
pendistribusian dan pemasaran karya tulis secara elektronik.
(http://www.MEDIAOnline.com/10 Juli 2008)
2.7 Karyawan
Menurut Setiawan (2006:8), karyawan merupakan kelompok atau anggota
disuatu organisasi dengan melaksanakan pekerjaan yang telah ditetapkan
dan merupakan pekerjaan yang melaksanakan kegiatan-kegiatan rutin untuk
mencapai hasil kerja yang diinginkan sesuai dengan apa yang ingin dicapai.
terbatas pada bentuk komunikasi menggunakan bahasa verbal, tetapi juga
dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni, dan teknologi.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Di dalam diri seseorang akan terdapat suatu masalah atau fenomena
yang membuatnya mempertanyakan sesuatu hal. Keingintahuan tersebut
akan dicari jawabanya terus-menerus dengan berbagai cara dari sumber dan
informasi yang menghasilkan suatu pengetahuan (Knowledge). Proses dari
rasa keingintahuan lalu kemudian berpikir tentang masalah tersebut sampai
melakukan sesuatu untuk mendapatkan jawaban dari masalah tersebut
dinamakan metode ilmiah. Mekanisme suatu metode ilmiah memiliki tiga ciri
pokok, yakni sistematis (memiliki tata urutan tertentu), logis (menggunakan
dan dapat diterima akal), dan empiris (sesuai atau berdasarkan realitas).
Apabila mekanisme tersebut digunakan untuk memecahkan suatu masalah ,
maka proses tadi dinamakan penelitian ilmiah (Santoso, 2005:2-4)
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif
umumnya bertujuan mendeskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat
terhadap suatu populasi atau daerah tertentu mengenai berbagai sifat dan
faktor tertentu. (Santoso, 2005:29)
Jenis penelitian deksiptif menitikberatkan pada observasi dan suasana ilmiah
(naturalistic setting). Pada penelitian kuantitatif, teori atau paradigma
digunakan untuk menuntun peneliti menemukan masalah penelitian,
menemukan hipotesis, menemukan konsep-konsep, menemukan
metodologi, dan menemukan alat-alat analisa data. (Bungin, 2005:25)
Penelitian kuantitatif dengan format deskriptif bertujuan untuk menjelaskan,
meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi, atau berbagai variabel yang
timbul di masyarakat yang menjadi objek penelitian itu berdasarkan apa yang
terjadi (Bungin 2005:36)
3.2 Populasi dan Sample
3.2.1 Populasi
Populasi berasal dari kata Bahasa Inggris population, yang berarti jumlah
penduduk. Populasi pada penelitian merupakan keseluruhan dari objek
penelitian, sehingga objek-objek tersebut dapat menjadi sumber data
penelitian
Populasi dapat dibedakan menjadi dua:
1. Populasi terbatas, yaitu populasi yang memiliki sumber data yang jelas
batas-batasnya secara kuantitatif.
2. Populasi tak terhingga, yaitu populasi yang memiliki sumber data yang
tidak dapat ditentukan batas-batasnya secara kuantitatif. (Bungin
2005:99)
Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan populasi adalah seluruh
karyawan PT Clipan Finance yang membaca koran kompas.
3.2.2 Sampel
Sampel adalah himpunan bagian atau sebagian dari populasi. (Santoso
2005:46). Sampel juga merupakan bagian-bagian dari elemen-elemen
populasi yang dihimpun dan dianalisis, yang hasilnya menjelaskan
kharakteristik seluruh elemen populasi (Ruslan, 2004:142)
Dalam penelitian ini, peneliti mengambil sampel dengan menggunakan
cara Nonprobability Sampling, yaitu teknik yang tidak memberikan
kesempatan pada semua unit populasi untuk dijadikan sampel penelitian.
Peneliti menggunakan teknik pengambilan sampel secara Total Sampling
karena mengambil seluruh karyawan yang ada di populasi penelitian sebagai
sampel/responden. Total responden dalam penelitian ini adalah 100 orang
yang merupakan karyawan PT Clipan Finance yang membaca koran
kompas.
3.3 Metode Pengumpulan data
Data adalah bahan keterangan tentang suatu objek penelitian yang
diperoleh di lokasi penelitian. (Bungin, 2005:119)
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode angket atau
questionnaire (daftar pertanyaan). Metode angket merupakan serangkaian
atau daftar pertanyaan yang disusun secara sistematis, kemudian dikirim
untuk diisi oleh responden dan dikembalikan lagi kepetugas atau peneliti.
(Bungin 2005:123)
Peneliti menggunakan bentuk angket langsung tertutup, yaitu angket
yang dibuat untuk mengetahui keadaan yang dialami sendiri oleh responden,
dan responden mengisi sesuai dengan alternatif jawaban yang sudah
disediakan dalam angket tersebut.
Data-data yang dikumpulkan oleh peneliti bersumber dari:
3.3.1 Data Primer
Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari sumber data
pertama di lokasi penelitian atau objek penelitian (Bungin, 2005:122).
Menurut Umar (2004:42) data primer merupakan data yang didapat dari
sumber pertama baik dari individu atau perseorangan seperti data hasil
wawancara atau hasil pengisian kuisioner yang biasa dilakukan oleh peneliti.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan data primer dengan
menyebarkan kuisioner yang diberikan kepada sampel dari sebagian
karyawan PT Clipan Finance yang membaca koran kompas.
3.3.2 Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau
sumber sekunder dari data yang kita butuhkan. (Bungin, 2005:122).
Data sekunder diklasifikasikan menjadi dua:
1. Internal data, yaitu tersedia tertulis pada sumber data sekunder, seperti
laporan penjualan, faktur, dll.
2. Eksternal data, yaitu data yang diperoleh dari sumber luar seperti, data
register, data sensus, dll.
Pada peneltian ini data sekunder yang peneliti dapat adalah melalui
dokumen, atau artikel lainnya seperti, buku-buku referensi, koran, situs
internet, maupun informasi lain yang berhubungan dengan masalah yang
diteliti.
3.4 Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan peneliti setelah menyusun
kuisioner, melakukan penyebaran kuisioner, menguji validitas, dan reliabilitas
pertanyaan adalah menggunakan teknik analisis data kuantitatif , yaitu data
akan dianalisis menggunakan skala likert yang akan dimasukan ke dalam
tabulasi tunggal. Jawaban dari setiap pertanyaan mempunyai gradasi dari
sangat positif sampai dengan sangat negatif yang diberi skor sebagai
berikut:
3.5 Uji Validitas dan Reliabilitas
3.5.1 Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk menunjukan sejauh mana suatu alat
pengukur dapat mengukur apa yang ingin diukur. Terdapat beberapa jenis
validitas yang dikutip Masri Singarimbun dan sofyan Efendi, dapat
digolongkan ke dalam beberapa jenis, yakni: validitas konstruksi, validitas isi,
validitas prediktif, validitas eksternal, dan validitas rupa. (Umar, 2002:324)
Sebuah alat ukur dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang
diinginkan. Tinggi rendahnya validitas alat ukur menunjukan sejauh mana
data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang
dimaksud. Ada dua cara pengujian validitas yaitu:
1. Uji validitas eksternal
Adalah validitas yang dicapai apabila alat yang dihasilkan dari alat ukur
tersebut sesuai dengan data atau informasi lain dalam kaitannya dengan
variabel penelitian.
2. Uji validitas internal
Adalah validitas yang dicapai apabila terdapat kesesuaian antara bagian-
bagian alat ukur dengan alat ukur secara keseluruhan. (Rangkuti, 2002:77-
78)
3.5.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas merupakan ukuran eksistensi skor yang dicapai oleh orang
yang sama pada kesempatan yang berbeda. Untuk memeriksa reliabilitas
suatu kuisioner, variabel-variabel yang ada tersebut dikelompokkan menjadi
beberapa kelompok (Rangkuti, 2002:79)
3.6 Operasionalisasi Konsep
Berikut ini disajikan operasionalisasi konsep dari penelitian ini, yaitu:
Variabel Dimensi Indikator Skala
Efektivitas E-
paper sebagai
media baru
karyawan PT
Kognitif Wawasan
Pengetahuan
Pengertian
Pemahaman
Likert
Clipan Finance
dalam membaca
koranAfektif
Ketertarikan
Keingintahuan
Peduli
Suka
Menimbulkan
kebutuhan
Behavioral
Keterlibatan
Ikut Menilai
Peran serta
3.7 Waktu dan Lokasi Penelitian
Dalam penelitian ini maka peneliti memilih PT Clipan Finance yang
beralamat di Jln. S. Parman, Wisma Slipi Jakarta sebagai lokasi penelitian.
Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan penelitian adalah 2 bulan, mulai
bulan Maret s.d Mei 2010.
DAFTAR PUSTAKA
Ardianto, Elvinaro dan Lukiati Komala Erdinaya. Komunikasi Massa Suatu
Pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. 2005
Arredondo, Leni. Communicating Effectively. USA: The McGrawHill
Companies, Inc. 2002
Bungin, Burhan. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Prenada Media.
2005
Cangara, Hafied. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. RajaGrafindo
Persada. 2002
______________ Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. RajaGrafindo
Persada. 2003
Effendy, Onong Uchjana. Dinamika Komunikasi. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya. 2002
Hamidi. Metode Penelitian dan Teori Komunikasi. Malang: UPT. UMN Press.
2007
Hardjana, Andre. Audit Komunikasi:Teori dan Praktek. Jakarta:PT.
Gramedia.2000
Mulyana, Deddy. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Remaja
Rosdakarya. 2007
Rangkuti, Freddy. The Power of Brands. Jakarta: Gramedia. 2002
Ruslan, Rosady. Manajemen Public Relations & Media Komunikasi. Jakarta:
PT. RajaGrifindo Persada. 2005
Santoso,Gempur. Fundamental Metodologi Penelitian kuantitatif dan
Kualitatif. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher. 2005
Sendjaja, Sasa Djuarsa. Teori Komunikasi. Jakarta: Pusat penerbitan
Universits Terbuka. 2005
Supriyanto, Wahyu dan Ahmad Muhsin. Teknologi Informasi Perpustakaan:
Strategi Perencanaan perpustakaan Digital. Yogyakarta: Kanisius.
2008
Sularto, St. Kompas Menulis Dari Dalam. Jakarta: Kompas Media Nusantara.
2007
Umar, Husein. Metode Riset Bisnis. Jakarta: Gramedia. 2002
West, Richard dan Lynn H Turner. Pengantar Teori Komunikasi: analisis dan
aplikasi. Jakarta: Salemba Humanika. 2008
SUMBER LAIN
Internet
www.kompas.com/8 Januari 2009
http//:kontan.co.id/index.php/internasional/news/6850/Pengguna-Internet-
Tertinggi-Di-Dunia
http://sutisna.com/pendidikan/media-massa-1
http://www.MEDIAOnline.com