SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan...

195
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF LEARNING TOURNAMENT SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN GAMBAR BETON PADA SISWA KELAS XI TGB SMK NEGERI 2 SURAKARTA SKRIPSI Oleh: SINTANI FAHMI KHASANAH K 1507025 Ditulis Dan Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Transcript of SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan...

Page 1: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS MELALUI STRATEGI

PEMBELAJARAN AKTIF LEARNING TOURNAMENT SEBAGAI UPAYA

MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR

MATA PELAJARAN GAMBAR BETON PADA SISWA

KELAS XI TGB SMK NEGERI 2 SURAKARTA

SKRIPSI

Oleh:

SINTANI FAHMI KHASANAH

K 1507025

Ditulis Dan Diajukan Untuk Memenuhi Syarat MendapatkanGelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan

Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS MELALUI STRATEGI

PEMBELAJARAN AKTIF LEARNING TOURNAMENT SEBAGAI UPAYA

MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR

MATA PELAJARAN GAMBAR BETON PADA SISWA

KELAS XI TGB SMK NEGERI 2 SURAKARTA

Oleh:

SINTANI FAHMI KHASANAH

K 1507025

Skripsi

Ditulis Dan Diajukan Untuk Memenuhi Syarat MendapatkanGelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan

Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA2011

Page 3: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui dan dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Skripsi Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik

Kejuruan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta, pada:

Hari : Kamis

Tanggal : 7 April 2011

Persetujuan Pembimbing

Pembimbing I,

Drs Sutrisno, ST., M.Pd.NIP. 19530727 198003 1 002

Pembimbing II,

Taufiq Lilo Adi Sucipto, ST.,MTNIP. 19760618 200003 1 001

Page 4: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan

Pada hari : Kamis

Tanggal : 7 April 2011

Tim Penguji Sripsi :

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Ir. Chundakus Habsya, M.SA. ...............................

Sekretaris : Eko Supri Murtiono, ST., MT. ...............................

Anggota I : Drs. Sutrisno, ST.,M.Pd. ...............................

Anggota II : Taufiq Lilo Adi Sucipto ST., MT. ...............................

Disahkan Oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Dekan

Prof. DR. H. M. Furqon Hidayatulloh, M.PdNIP. 19600727 198702 1 001

Page 5: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRAK

Sintani Fahmi Khasanah. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIASMELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF LEARNINGTOURNAMENT SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KUALITASPROSES DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN GAMBARBETON PADA SISWA KELAS XI TGB SMK NEGERI 2 SURAKARTA.Skripsi, Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas SebelasMaret, April 2011.

Tujuan penelitian adalah : (1) Mengetahui peningkatan kualitas prosespembelajaran Gambar Beton siswa kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta tahunajaran 2010/2011 ; (2) Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas XI TGBSMK Negeri 2 Surakarta tahun ajaran 2010/2011 pada mata pelajaran GambarBeton.

Penelitian tindakan kelas dilaksanakan dalam dua siklus. Dimulai denganidentifikasi permasalahan dalam kelas, siklus I: perencanaan berupa penyusunanlangkah-langkah pembelajaran menggunakan model pembelajaran ARIAS melaluistrategi pembelajaran aktif Learning Tournament, pelaksanaan tindakan,observasi, analisis, dan refleksi untuk tindakan pada siklus II. Subyek penelitianadalah siswa kelas XI Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Surakarta tahunajaran 2010/2011. Data diperoleh melalui observasi kejenuhan belajar, afektif danpsikomotor siswa, wawancara, tes kognitif siklus I dan tes kognitif siklus II.Triangulasi data digunakan untuk menjaga validitas data, sedangkan untuk analisadata digunakan teknik analisis interaktif.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan modelpembelajaran ARIAS melalui strategi pembelajaran aktif Learning Tournamentdapat memperbaiki atau meningkatkan : (1) Kualitas proses pembelajaran yaitudengan menurunnya kejenuhan belajar dan meningkatnya keaktifan siswa kelasXI TGB SMK Negeri 2 Surakarta tahun ajaran 2010/2011 pada mata pelajaranGambar Beton dengan kompetensi dasar merencanakan perhitungan penulangandan gambar rencana plat lantai satu arah struktur gedung beton bertulang ; (2)Hasil belajar (nilai kompetensi) siswa kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakartatahun ajaran 2010/2011 pada mata pelajaran Gambar Beton dengan kompetensidasar merencanakan perhitungan penulangan dan gambar rencana plat lantai satuarah struktur gedung beton bertulang.

Kata Kunci : ARIAS, Learning Tournament, Proses Belajar, Hasil Belajar

Page 6: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

MOTTO

“ Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan

ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari suatu urusan) tetaplah bekerja keras

(untuk urusan yang lain) ”

~ (QS. Al Insyiroh : 5-7) ~

“ Jangan hanya jadi PEMIMPI, tapi jadilah PELAKU yang sebenarnya, taklukkan rasa

takut, selama itu tidak melanggar atau dosa”

~ (Cyntani Hasana) ~

“ Jika KAU tak bisa menjadi MATAHARI, jadilah sebuah BINTANG”

~ (Douglas Malloch) ~

“Jangan, jangan, jangan pernah menyerah ”

~ (Winston Churchill) ~

“ Ketika Pemberi Skor Terbesar (Tuhan) mulai menulis mengenai nama anda, Dia menandai,

bukan apakah anda menang atau kalah, tetapi bagaimana anda memainkan permainan-Nya”

~ (Grantland Rice) ~

Page 7: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

PERSEMBAHAN

Dedikasiku, senarai cinta dan terima kasih kepada.....

Allmighty Allah Subhanahu Wa Ta’ala, Sang Pemilik Luasan Ilmu, yang memberi

perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad,

ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih hamba ini untuk mendapatkan hidayah

yang diperantarakan melalui Nabi Agung Muhammad SAW.....

Cahaya kehidupanku, Ibu dan Bapak ku, untuk

setiap cinta kasih, panjatan doa, serta tempaan

pendidikan tentang kehidupan yang tercurah

padaku. However, I always need you

Especialy my sisters and little brother,

Pipit move, Anis move, Fanum Roy, Fahmi Roy, Misky Aziz, Zen Zain,

Dawud mas Gantheng, untuk setiap persaudaraan dan kasih yang

selalu kalian suguhkan, I love U all.

Rekan-rekan PTS/B 2007, terima kasih atas kegilaan dan

kebersamaan selama ini, FIGHTING!!! certainly, I’ll Miss U all.

Kawan-kawan ku yang telah mengukirkan kisah

cantik untuk kehidupanku sekarang dan mendatang,

tentang solidaritas dan persahabatan.

Untuk “seseorang” yang dijanjikan Alloh untukku

di saat yang tepat berdampingan denganku,

bersama meraih SURGA.

Almamaterku UNS.

Page 8: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala

limpahan nikmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran ARIAS Melalui Strategi

Pembelajaran Aktif Learning Tournament Sebagai Upaya Meningkatkan Proses

dan Hasil Belajar Mata Pelajaran Gambar Beton Pada Siswa Kelas XI TGB SMK

Negeri 2 Surakarta” yang disusun untuk memenuhi persyaratan mendapatkan

gelar Sarjana Pendidikan, Program Pendidikan Teknik Bangunan, Jurusan

Pendidikan Teknik dan Kejuruan, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penulis mengakui dan menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini

banyak memerlukan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada

kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta, beserta seluruh

jajarannya yang telah memberikan ijin untuk menyusun skripsi.

2. Bapak Drs. H. Suwachid, M.Pd., MT., selaku Ketua Jurusan Pendidikan

Teknik dan Kejuruan FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Bapak Drs. AG.Thamrin, M.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Pendidikan

Teknik Bangunan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Bapak Drs. Sutrisno, ST., M.Pd., selaku Koordinator Skripsi Pendidikan

Teknik Bangunan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

5. Bapak Ir. Chundakus Habsya, M.SA., sebagai Ketua Penguji.

6. Bapak Eko Supri Murtiono, ST., MT., sebagai Sekretaris Penguji.

7. Bapak Drs. Sutrisno, ST., M.Pd., sebagai Dosen Pembimbing I.

8. Bapak Tufiq Lilo Adi Sucipto, ST., MT., sebagai Dosen Pembimbing II.

9. Bapak Drs. Susanta, MM., selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Surakarta

beserta jajarannya yang telah memberikan ijin penelitian di SMK tersebut.

10. Bapak Didik Purwanto, ST., selaku guru pada mata pelajaran Gambar Beton

pada Program Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Surakarta.

Page 9: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

11. Siswa XI TGB 2010/2011, yang bersedia menjadi subyek pengamatanku.

12. Orang tuaku terkasih, Ibu-ku Nur Cholifah dan Bapak-ku Dwi Suharno, yang

telah menempaku menjadi seorang yang menemukan jati diri, dengan

kesabaran, cinta kasih, doa-doa yang selalu dilantunkan, serta banyak hal yang

takkan pernah dapat kusebut & kubalas. Jazakumullohu Khoiro with Paradise.

13. Saudara-saudariku: mbak Pipit, Anis, Fanum, Mimi, Misky, Zain, dan Dawud.

Juga mbak Etik, mas Giri, dek Riyan, dek Arieck, untuk keceriaan dan

kebersamaan selama ini. Aku sayang kalian.

14. Vica, Amira, dan Nining untuk kamar kos yang selalu aku singgahi, Tika

untuk camdignya, Depe yang telah menjadi kameramen penelitianku, Won

Satoru rekan PI dan skripsi, Muky dan Dayat Suya untuk PPL Gambar

bersama, Fryta, Jumanto, Nia Niyul, Bes, Ides, Didik Rahma, Dita Leni, Mail,

Joni Marta, Jumadi Swarosceky, ukhti Fajar, Oshinta, Pororo, Adi Gaman,

Ipin. Rekan-rekan PTS/B 07 terima kasih untuk persahabatan dan

kebersamaan selama ini.

15. Senior 2006 : Rosalina, Anggita, Wahyu, Arina. Terima kasih untuk ilmu

yang dibagi denganku, semoga sukses selalu.

16. Nadzori PTM 05, tempat keluhan dan kesedihan di kampus hutan (pabelan)

terima kasih untuk motivasi hidupnya. Topa PTM 06, untuk rapido set nya.

17. My best friend Devi R Nurfalach, friendship never ends meski direntang jarak.

Aku sayang kamu kawan.

18. Kos Ngasinan, tempat peraduan di rantau Kentingan. Terima kasih untuk

penghuninya yang selalu mau berbagi dengan senang hati.

19. Motor KARISMA ku, bersama kita selalu bersama, terima kasih sobat telah

menemaniku setiap saat.

20. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu karena

keterbatasan. Semoga Alloh SWT melimpahkan rahmah pada kita semua.

Surakarta, April 2011

Penulis

Page 10: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN............................................................................ iii

HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. iv

ABSTRAK ........................................................................................................... v

MOTTO .............................................................................................................. vi

PERSEMBAHAN............................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii

DAFTAR ISI........................................................................................................ x

DAFTAR TABEL............................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................ xv

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah....................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................................. 3

C. Pembatasan Masalah ............................................................................ 4

D. Perumusan Masalah ............................................................................. 4

E. Tujuan Penelitian ................................................................................. 5

F. Manfaat Peneltian................................................................................. 5

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 7

A. Kajian Pustaka...................................................................................... 7

B. Penelitian Relevan................................................................................ 29

C. Kerangka Berpikir................................................................................ 30

D. Hipotesis Tindakan............................................................................... 33

BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 34

A. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 34

B. Subyek Penelitian................................................................................. 35

C. Data, Sumber Data dan Instrumen Penelitian ...................................... 35

D. Teknik Pengumpulan Data................................................................... 37

E. Validitas Data....................................................................................... 39

F. Teknik Analisis Data............................................................................ 40

G. Tolok Ukur Keberhasilan..................................................................... 41

H. Prosedur Penelitian............................................................................... 41

Page 11: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...................................... 48

A. Data dan Deskripsi Tempat Penelitian................................................. 48

B. Kondisi Awal Pembelajaran Sebelum Tindakan Kelas ....................... 50

C. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I....................................................... 51

D. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II ..................................................... 65

E. Pembahasan Antar Siklus..................................................................... 76

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN.............................................. 88

A. Simpulan .............................................................................................. 88

B. Implikasi............................................................................................... 89

C. Saran..................................................................................................... 89

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 91

LAMPIRAN

Page 12: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Perbandingan Perbedaan Tahapan Pelaksanaan TGT dan Learning

Tournament............................................................................................16

Tabel 2. Dasar Kompetensi Kejuruan Teknik Gambar Bangunan...................... 28

Tabel 3. Jadwal Penelitian................................................................................... 34

Tabel 4. Tolok Ukur Keberhasilan Proses dan Hasil Belajar Siswa ................... 41

Tabel 5. Hasil Observasi Kejenuhan Siswa Siklus I ........................................... 59

Tabel 6. Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus I ............................................ 60

Tabel 7. Hasil Observasi Kejenuhan Siswa Siklus II.......................................... 71

Tabel 8. Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus II ........................................... 72

Tabel 9. Capaian Ketuntasan Nilai Kognitif Siswa ............................................ 76

Tabel 10. Capaian Ketuntasan Nilai Afektif Siswa .............................................. 78

Tabel 11. Capaian Ketuntasan Nilai Psikomotor Siswa........................................ 79

Tabel 12. Rekapitulasi Hasil Observasi Kejenuhan Belajar Siswa....................... 81

Tabel 13. Rekapitulasi Hasil Observasi Keaktifan Siswa..................................... 82

Tabel 14. Capaian Ketuntasan Nilai Kompetensi Gambar Beton ........................ 85

Page 13: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerangka Berfikir............................................................................... 32

Gambar 2. Skema Triangulasi Data ..................................................................... 39

Gambar 3. Model Analisis Interaktif ................................................................... 40

Gambar 4. Prosedur Penelitian Model Spiral....................................................... 47

Gambar 5. Denah Lokasi SMK N 2 Surakarta..................................................... 49

Gambar 6. Siswa berdiskusi dalam kelompok ..................................................... 54

Gambar 7. Pelaksanaan Permainan Tanya Jawab Berebut .................................. 54

Gambar 8. Diagram Prosentase Nilai Kognitif Siswa Siklus I

(Ketuntasan Kelas) ............................................................................ 55

Gambar 9. Diagram Prosentase Nilai Afektif Siswa Siklus I

(Ketuntasan Kelas) ............................................................................ 57

Gambar 10. Diagram Prosentase Nilai Psikomotor Siswa Siklus I

(Ketuntasan Kelas) ............................................................................ 58

Gambar 11. Diagram Prosentase Nilai Kompetensi Siswa Siklus I

(Ketuntasan Kelas) ............................................................................ 61

Gambar 12. Siswa bermain pomsel dan tertidur saat pelajaran ............................ 62

Gambar 13. Siswa berebut menjawab pertanyaan hafalan.................................... 64

Gambar 14. Seorang Siswa mencoba menjawab pertanyaan hitungan ................ 64

Gambar 15. Siswa kelompok mengerjakan tugas undian ..................................... 67

Gambar 16. Siswa menyampaikan (mempresentasikan) hasil pekerjaan ............ 67

Gambar 17. Diagram Prosentase Nilai Kognitif Siswa Siklus II

(Ketuntasan Kelas) ............................................................................ 68

Gambar 18. Diagram Prosentase Nilai Afektif Siswa Siklus II

(Ketuntasan Kelas) ............................................................................ 69

Gambar 19. Diagram Prosentase Nilai Psikomotor Siswa Siklus II

(Ketuntasan Kelas) ............................................................................ 70

Gambar 20. Diagram Prosentase Nilai Kompetensi Siswa Siklus II

(Ketuntasan Kelas) ............................................................................ 73

Page 14: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

Gambar 21. Siswa aktif dalam kelompok ............................................................. 75

Gambar 22. Siswa sportif berkompetisi ................................................................ 75

Gambar 23. Diagram Capaian Ketuntasan Nilai Kognitif Siswa.......................... 77

Gambar 24. Diagram Capaian Ketuntasan Nilai Afektif Siswa............................ 78

Gambar 25. Diagram Capaian Ketuntasan Nilai Psikomotor Siswa..................... 80

Gambar 26. Diagram Kejenuhan Belajar Siswa ................................................... 81

Gambar 27. Diagram Keaktifan Belajar Siswa ..................................................... 83

Gambar 25. Diagram Capaian Ketuntasan Nilai Kompetensi Siswa.................... 86

Page 15: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Daftar Nama Siswa Kelas Penelitian............................................... 93

Lampiran 2. Daftar Kelompok Belajar dan Team Games.................................... 95

Lampiran 3. Kisi-kisi Pedoman Wawancara Guru .............................................. 96

Lampiran 4. Daftar Pertanyaan Wawancara Guru ............................................... 97

Lampiran 5. Deskripsi Hasil Wawancara Guru ................................................... 99

Lampiran 6. Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Siswa ............................................101

Lampiran 7. Daftar Pertanyaan Wawancara Siswa..............................................102

Lampiran 8. Deskripsi Hasil Wawancara Siswa ..................................................104

Lampiran 9. Silabus .............................................................................................106

Lampiran 10. RPP Siklus I...................................................................................108

Lampiran 11. RPP Siklus II .................................................................................114

Lampiran 12. Skenario Pembelajaran Siklus I.....................................................120

Lampiran 13. Skenario Pembelajaran Siklus II....................................................122

Lampiran 14. Soal dan Kunci Jawaban Games Siklus I ......................................124

Lampiran 15. Soal dan Kunci Jawaban Games Siklus II .....................................128

Lampiran 16. Soal Kompetisi Individu ( Evaluasi Siklus I ) ...............................133

Lampiran 17. Kunci Jawaban Soal Kompetisi Individu ( Evaluasi Siklus I )......138

Lampiran 18. Soal Kompetisi (Evaluasi) Siklus II ..............................................139

Lampiran 19. Kunci Jawaban Soal Kompetisi Individu Siklus II........................140

Lampiran 20. Hasil Observasi Kejenuhan Siswa Pra Siklus................................145

Lampiran 21. Hasil Observasi Kejenuhan Siswa Siklus I....................................146

Lampiran 22. Hasil Observasi Kejenuhan Siswa Siklus II ..................................147

Lampiran 23. Kisi-kisi Lembar Observasi Penilaian Ranah Afektif ...................148

Lampiran 24. Butir-butir Indikator Penilaian Sikap/Ranah Afektif ....................149

Lampiran 25. Hasil Observasi Penilaian Sikap/Ranah Afektif Siswa Pra Siklus150

Lampiran 26. Hasil Observasi Penilaian Sikap/Ranah Afektif Siswa Siklus I ...152

Lampiran 27. Hasil Observasi Penilaian Sikap/Ranah Afektif Siswa Siklus II..154

Lampiran 28. Kisi-kisi Lembar Observasi Penilaian Ranah Psikomotor ............156

Lampiran 29. Butir-butir Indikator Penilaian Ketrampilan/Ranah Psikomotor...157

Lampiran 30. Hasil Observasi Penilaian Ketrampilan/Ranah Psikomotor PraSiklus ............................................................................................................158

Page 16: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

Lampiran 31. Hasil Observasi Penilaian Ketrampilan/Ranah Psikomotor Siklus I

.......................................................................................................................160

Lampiran 32. Hasil Observasi Penilaian Ketrampilan/Ranah Psikomotor Siklus II .

.......................................................................................................................162

Lampiran 33. Hasil Observasi Keaktifan Siswa Pra Siklus .................................164

Lampiran 34. Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus I .....................................165

Lampiran 35. Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus II....................................166

Lampiran 36. Daftar Nilai Hasil Belajar Kognitif Siswa Pra Siklus....................167

Lampiran 37. Daftar Nilai Hasil Belajar Kognitif Siswa Siklus I........................168

Lampiran 38. Daftar Nilai Hasil Belajar Kognitif Siswa Siklus II ......................169

Lampiran 39. Daftar Nilai Hasil Belajar Afektif Siswa Pra Siklus......................170

Lampiran 40. Daftar Nilai Hasil Belajar Afektif Siswa Siklus I..........................171

Lampiran 41. Daftar Nilai Hasil Belajar Afektif Siswa Siklus II ........................172

Lampiran 42. Daftar Nilai Hasil Belajar Psikomotor Siswa Pra Siklus...............173

Lampiran 43. Daftar Nilai Hasil Belajar Psikomotor Siswa Siklus I...................174

Lampiran 44. Daftar Nilai Hasil Belajar Psikomotor Siswa Siklus II .................175

Lampiran 45. Daftar Nilai Kompetensi Siswa Pra Siklus....................................176

Lampiran 46. Daftar Nilai Kompetensi Siswa Siklus I........................................177

Lampiran 47. Daftar Nilai Kompetensi Siswa Siklus II ......................................178

Lampiran 48. Dokumentasi Wawancara Guru.....................................................175

Lampiran 49. Dokumentasi Wawancara Siswa ...................................................178

Lampiran 50. Dokumentasi Kelompok................................................................175

Lampiran 51. Dokumentasi Kegiatan Pra Siklus .................................................178

Lampiran 52. Dokumentasi Kegiatan Siklus I .....................................................175

Lampiran 53. Dokumentasi Kegiatan Siklus II....................................................175

Lampiran 54. Surat Pengajuan Judul Sripsi ........................................................ 188

Lampiran 55. Daftar Hadir Kegiatan Seminar Skripsi.........................................189

Lampiran 56. Surat Permohonan Ijin Menyusun Skripsi (Pembantu Dekan I) ...191

Lampiran 57. Surat Keputusan Dekan FKIP Tentang Ijin Menyusun Skripsi....192

Lampiran 58. Surat Permohonan Ijin Research / Try Out (Rektor).....................193

Lampiran 59. Surat Permohonan Ijin Research / Try Out (DIKPORA) ..............194

Lampiran 60. Surat Permohonan Ijin Research / Try Out (Kepsek)....................195

Lampiran 61. Surat Ijin Penelitian DIKPORA ke Kepsek...................................196

Lampiran 62. Surat Keterangan dari Kepsek SMK Negeri 2 Surakarta ..............197

Page 17: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan yang bermutu terlahir dari proses pembelajaran yang

berkualitas. Salah satu faktor terlaksananya proses pembelajaran berkualitas

adalah pembelajaran siswa yang aktif. Dalam hal ini, peran guru sangat

diharapkan bisa menciptakan situasi pendidikan atau pengajaran yang

menstimulasi siswa aktif belajar, bukan hanya sekedar menjadi pihak pasif

(penerima) belajar saja. Perbaikan metode yang digunakan juga mendukung

terciptanya proses pembelajaran yang bermutu dengan siswanya yang aktif. Maka

dari itu, guru juga harus mampu menyesuaikan metode dengan proses

pembelajaran yang akan dilaksanakan. Fenomena ini mendorong tampilnya sosok

dan wajah pekerjaan guru yang profesional. Hadirnya guru yang profesional dan

berdedikasi serta penggunaan metode pembelajaran yang tepat akan menciptakan

kegiatan belajar mengajar yang aktif dan berkualitas.

Sistem pembelajaran di SMK Negeri 2 Surakarta saat ini telah menerapkan

semi-block system dengan kurikulum spektrum pada mata pelajaran yang bersifat

produktif salah satunya adalah mata pelajaran Gambar Beton. Namun, pada

pelaksanaannya masih terdapat beberapa kendala. Kendala itu antara lain adalah

rentang waktu proses pembelajaran yang cukup lama (5 jam pelajaran dalam satu

kali pertemuan). Selain itu, kegiatan pembelajaran mata pelajaran Gambar Beton

kelas XI TGB saat ini masih menggunakan metode konvensional dan bersifat

transaksional yang berarti guru merupakan pusat kegiatan belajar mengajar

sedangkan siswa, pada umumnya, hanya memperoleh informasi dari guru dan

menghafal atau mencatatnya tanpa memahami makna dari pembelajaran tersebut.

Kedua hal ini menyebabkan kebanyakan siswa jenuh dan tidak tertarik dengan

kegiatan yang sedang berlangsung, siswa mudah lupa pada apa yang telah

diajarkan, dan menghadapi kesulitan jika dialihkan dengan soal yang berbeda

namun pada dasarnya memiliki konsep sama, terutama pada kompetensi

merencanakan yang menggunakan perhitungan yang cukup rumit. Keaktifan dan

Page 18: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

potensi siswa juga kurang terlihat dalam menyelesaikan suatu masalah sehingga

siswa mudah putus asa dan bosan mengikuti kegiatan pembelajaran.

Diperoleh dari hasil pengamatan kondisi awal, bahwa sekitar 33,33% atau

hanya 11 orang dari jumlah 33 siswa yang memperhatikan saat guru mengajar,

sedangkan sebanyak 66,67% atau 22 siswa, tidak menghiraukan pembelajaran.

Umumnya mereka lebih suka berbicara sendiri dengan teman, bermalas-malasan

di meja, mengantuk, dan bahkan tidur. Data penilaian pra siklus pada mata

pelajaran produktif untuk pelajaran Gambar Beton pada standar kompetensi

membuat gambar rencana balok beton bertulang tunggal, menunjukkan bahwa

siswa yang nilainya kurang dari batas nilai minimal 75 sebanyak 63,64%,

sedangkan siswa yang nilainya lebih dari batas nilai minimal 75 hanya sebanyak

36,36% saja. Adapun batas nilai kelulusan mata pelajaran produktif untuk Gambar

Beton SMK Negeri 2 Surakarta tahun ajaran 2010/2011 adalah 75 ( nilai KKM ).

Berdasar permasalahan tersebut, diperlukan suatu metode dan strategi

mengajar yang dapat mengoptimalkan proses pembelajaran dalam upaya

meningkatkan proses dan hasil belajar siswa. Langkah pertama ialah membuat

siswa percaya akan kemampuannya, tertarik dan terpelihara minatnya selama

kegiatan pembelajaran berlangsung, sehingga munculnya kejenuhan siswa dapat

diminimalkan. Dengan minimalnya kejenuhan, diharapkan siswa dapat lebih

antusias dalam mengikuti proses belajar mengajar serta dapat aktif menemukan

dan membangun sendiri pemahaman mereka. Melalui metode ini pula, siswa

diharapkan dapat menemukan makna pembelajaran yang diterimanya di dalam

kehidupan sehari-hari dan dapat menerapkannya secara profesional saat bekerja,

sehingga dengan kebermaknaan yang diperoleh itu, siswa dapat menanamkan

pemahaman konsep yang lebih kuat, terutama pada mata pelajaran Gambar Beton.

Variasi proses belajar yang dapat dilakukan antara lain adalah Model

Pembelajaran ARIAS melalui strategi pembelajaran aktif Learning Tournament.

ARIAS merupakan singkatan dari Assurance, Relevance, Interest, Assesment,

dan Satisfaction yaitu suatu model pembelajaran yang berhubungan dengan

pengembangan sikap mental dan emosi siswa (afektif). Dalam pembelajaran ini,

guru dituntut aktif untuk memberikan motivasi untuk menumbuhkan rasa percaya

Page 19: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

diri siswa dalam menyelesaikan tugas atau latihan selama proses pembelajaran

berlangsung. Guru juga harus menunjukkan relevansi materi yang disampaikanya

terhadap kenyataan yang mudah ditemui dalam kehidupan siswa sehari-hari.

Assesment atau evaluasi diadakan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa.

Selain itu guru supaya tidak segan memberi penghargaan atas hasil usaha siswa

untuk menumbuhkan rasa puas/bangga siswa atas hasil yang dicapainya.

Pembelajaran aktif Learning Tournament ditujukan untuk mengatasi

ketidaktertarikan/kejenuhan siswa atas pembelajaran dan lamanya waktu. Selain

itu, diharapkan dapat meningkatkan keaktifan/aktivitas siswa dalam pembelajaran,

karena pada pelaksanaannya terdapat kegiatan belajar/diskusi kelompok untuk

memahami suatu bahan pelajaran dan menyelesaikan soal latihan. Sebagai variasi

proses belajar yang menyenangkan dan menarik (interest) adalah diadakannya

games (permainan) antar kelompok dan tournament (kompetisi) secara individu

sebagai tes evaluasi siswa/assesment. Di akhir kegiatan diadakannya penghargaan

bagi siswa dan kelompok yang memperoleh skor terbaik.

Untuk maksud tersebut, maka akan diaplikasikan model pembelajaran

ARIAS melalui strategi pembelajaran aktif Learning Tournament. Diharapkan

dengan adanya penelitian penerapan ini dapat membantu mendorong kepercayaan

diri siswa, membimbing siswa mengaitkan pelajaran dengan kehidupan nyata,

menciptakan ketertarikan siswa, mengetahui sejauh mana penerimaan siswa

terhadap pelajaran dan menumbuhkan kabanggaan siswa atas hasil belajarnya,

sehingga upaya untuk memperbaiki proses dan hasil belajar siswa pada mata

pelajaran Gambar Beton pada siswa kelas XI TGB diharapkan dapat tercapai.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasikan

beberapa permasalahan sebagai berikut :

1. Metode dan strategi pembelajaran dalam proses pembelajaran Gambar Beton

yang masih kurang bervariasi (konvensional dan transaksional).

2. Penerapan semi-block system mengakibatkan durasi pembelajaran yang cukup

lama (5 jam dalam satu kali pertemuan)

Page 20: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

3. Munculnya kejenuhan siswa selama mengikuti pelajaran Gambar Beton.

4. Rendahnya ketertarikan siswa dalam kegiatan pembelajaran Gambar Beton

sehingga keaktifan siswa tidak terasah.

5. Hasil belajar siswa kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta pada mata

pelajaran Gambar Beton yang belum tuntas.

6. Metode pembelajaran ARIAS dengan strategi pembelajaran aktif Learning

Tournament sebagai bagian dari pembelajaran aktif berkelompok diduga

dapat memperbaiki proses dan meningkatkan hasil belajar secara maksimal

siswa kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta mata pelajaran Gambar Beton.

C. Pembatasan Masalah

Untuk mengefektifkan proses penelitian ini, peneliti membatasi masalah

yang dikaji pada beberapa hal, yaitu :

1. Upaya yang dilakukan adalah dengan menerapkan model pembelajaran

ARIAS melalui strategi pembelajaran aktif Learning Tournament.

2. Sasaran penelitian diarahkan pada proses dan hasil belajar siswa dengan

menggunakan model pembelajaran ARIAS melalui strategi pembelajaran

aktif Learning Tournament, pada siswa kelas XI TGB SMK Negeri 2

Surakarta, dengan jumlah kapasitas siswa 33 orang yang terdiri dari 31 siswa

laki-laki dan 2 siswa perempuan.

3. Penelitian ini hanya dilaksanakan untuk pembelajaran bidang produktif

Gambar Beton. Dengan materi pokok yang disesuaikan dengan standar

kompetensi dan kompetensi dasar yang dipelajari siswa kelas XI TGB SMK

Negeri 2 Surakarta tahun ajaran 2010/2011.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah, maka

dirumuskan masalah penelitian ini adalah :

1. Apakah model pembelajaran ARIAS melalui strategi pembelajaran aktif

Learning Tournament dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran

Page 21: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

Gambar Beton siswa kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta tahun ajaran

2010/2011 ?

2. Apakah model pembelajaran ARIAS melalui strategi pembelajaran aktif

Learning Tournament dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata

pelajaran Gambar Beton siswa kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta tahun

ajaran 2010/2011?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan arah pertama menentukan langkah-langkah

dalam kegiatan penelitian. Agar penelitian itu dapat terlaksana dengan baik sesuai

dengan yang diinginkan, maka tujuan dari penelitian ini sebagai berikut :

1. Mengetahui peningkatan kualitas proses pembelajaran Gambar Beton siswa

kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta tahun ajaran 2010/2011, setelah

diterapkannya model pembelajaran ARIAS melalui strategi pembelajaran

aktif Learning Tournament.

2. Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas XI TGB SMK Negeri 2

Surakarta tahun ajaran 2010/2011 pada mata pelajaran Gambar Beton, setelah

diterapkannya model pembelajaran ARIAS melalui strategi pembelajaran

aktif Learning Tournament.

F. Manfaat Peneltian

Secara teoritis dan praktis, penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk :

1. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

1) Membantu mempermudah siswa menerima dan memahami materi pada

pembelajaran Gambar Beton.

2) Memelihara ketertarikan dan meminimalkan kejenuhan siswa selama

pembelajaran Gambar Beton berlangsung dengan adanya permainan dan

kompetisi.

3) Sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran Gambar

Beton.

Page 22: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

b. Bagi Guru

1) Diharapkan dengan adanya penelitian ini, guru mampu meningkatkan

kualitas proses pembelajaran dan hasil pembelajaran Gambar Beton di

kelasnya.

2) Sebagai bahan masukan atau referensi tentang model pembelajaran yang

efektif untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa pada

pembelajaran Gambar Beton.

c. Bagi Sekolah

1) Memperbaiki proses belajar mengajar pada mata pelajaran Gambar Beton

SMK Negeri 2 Surakarta.

2) Penelitian yang dilaksanakan diharapakan menjadi sumbangan pemikiran

untuk meningkatakan prestasi SMK Negeri 2 Surakarta dan memperbaiki

kualitas pendidikan di program keahlian bangunan khususnya pada

pembelajaran Gambar Beton, yang selanjutnya model pembelajaran

ARIAS ini diharapkan dapat diterapkan dengan berbagai variasi strategi

pembelajaran di kelas-kelas lain yang disinyalir mempunyai permasalahan

yang sama.

d. Bagi Peneliti

1) Menambah wawasan, pengetahuan, dan keterampilan peneliti, khususnya

terkait dengan penelitian yang menggunakan model pembelajaran ARIAS

dengan strategi pembelajaran aktif Learning Tournament yang berorientasi

pada proses dan hasil belajar siswa.

2) Memperoleh pengalaman pelaksanaan strategi pembelajaran, melakukan

seleksi materi, dan mengembangkan instrumen pembelajaran.

3) Memberi bekal bagi peneliti sebagai calon guru Teknik Bangunan yang

siap melaksanakan tugas di lapangan.

2. Manfaat Teoritis

a. Menambah pengetahuan pembaca terhadap dunia pendidikan.

b. Sebagai masukan atau bahan pustaka bagi peneliti-peneliti lain untuk

mengadakan penelitian serupa dan relevan di masa yang akan datang.

Page 23: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

1. Kajian tentang Model Pembelajaran ARIAS

a. Pengertian Model Pembelajaran ARIAS

Model pembelajaran ARIAS merupakan modifikasi dari model ARCS.

Model ARCS (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction), dikembangkan

oleh Keller dan Kopp seperti dikutip Sopah (2001: 458) sebagai jawaban

bagaimana merancang pembelajaran yang dapat mempengaruhi motivasi

berprestasi dan hasil belajar.

Djamaah Sopah mengungkapkan bahwa model pembelajaran ini menarik

karena dikembangkan atas dasar teori-teori belajar dan pengalaman nyata para

instruktur. Namun demikian, pada model pembelajaran ini tidak ada evaluasi

(assessment), padahal evaluasi merupakan komponen yang tidak dapat dipisahkan

dalam kegiatan pembelajaran. Evaluasi dilaksanakan untuk mengetahui sampai

sejauh mana kemajuan yang dicapai atau hasil belajar yang diperoleh siswa.

Mengingat pentingnya evaluasi, maka model pembelajaran ini dimodifikasi

dengan menambahkan komponen evaluasi pada model pembelajaran tersebut.

Dengan modifikasi tersebut, model pembelajaran yang digunakan

mengandung lima komponen yaitu: attention (minat/perhatian); relevance

(relevansi); confidence (percaya/yakin); satisfaction (kepuasan/bangga), dan

assessment (evaluasi). Modifikasi juga dilakukan dengan penggantian nama

confidence menjadi assurance, dan attention menjadi interest. Dalam kegiatan

pembelajaran guru tidak hanya percaya bahwa siswa akan mampu dan berhasil,

melainkan juga penting menanamkan rasa percaya diri siswa bahwa mereka

merasa mampu dan dapat berhasil. Demikian juga penggantian kata attention

menjadi interest, karena pada kata interest (minat) sudah terkandung pengertian

attention (perhatian). Dengan kata interest tidak hanya sekedar menarik

minat/perhatian siswa pada awal kegiatan melainkan tetap memelihara

minat/perhatian tersebut selama kegiatan pembelajaran berlangsung.

7

Page 24: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

Untuk memperoleh akronim yang lebih baik dan lebih bermakna maka

urutannya pun dimodifikasi menjadi assurance, relevance, interest, assessment

dan satisfaction. Makna dari modifikasi ini adalah usaha pertama dalam kegiatan

pembelajaran untuk menanamkan rasa yakin/percaya pada siswa. Kegiatan

pembelajaran ada relevansinya dengan kehidupan siswa, berusaha menarik dan

memelihara minat/perhatian siswa. Kemudian diadakan evaluasi dan

menumbuhkan rasa bangga pada siswa dengan memberikan penguatan

(reinforcement). Dengan mengambil huruf awal dari masing-masing komponen

menghasilkan kata ARIAS sebagai akronim. Oleh karena itu, model pembelajaran

yang sudah dimodifikasi ini disebut model pembelajaran ARIAS.

Dapat diperinci bahwa ARIAS merupakan singkatan dari Assurance,

Relevance, Interest, Assesment, dan Satisfaction yaitu suatu model pembelajaran

yang berhubungan dengan pengembangan sikap mental dan emosi siswa (afektif).

Dalam model pembelajaran ini, guru dituntut aktif untuk memberikan motivasi

untuk menumbuhkan rasa percaya diri siswa dalam menyelesaikan tugas atau

latihan selama proses pembelajaran berlangsung. Guru juga harus menunjukkan

relevansi materi yang disampaikanya terhadap kenyataan yang mudah ditemui

dalam kehidupan siswa sehari-hari. Assesment atau evaluasi diadakan untuk

mengetahui tingkat pemahaman siswa. Selain itu guru supaya tidak segan

memberi penghargaan atas hasil usaha siswa untuk menumbuhkan rasa

puas/bangga siswa atas prestasi atau hasil belajar yang telah diraih.

b. Komponen Model Pembelajaran ARIAS

1) Assurance (percaya diri)

Ialah sikap percaya, yakin akan berhasil atau yang berhubungan dengan

harapan untuk berhasil ( Keller, 1987: 2-9 ). Menurut Bandura seperti dikutip oleh

D.Sopah (2001:458), seseorang yang memiliki sikap percaya diri tinggi cenderung

akan berhasil bagaimana pun kemampuan yang ia miliki. Sikap ini mempengaruhi

kinerja aktual seseorang, sehingga perbedaan dalam sikap ini menimbulkan

perbedaan dalam kinerja. Sikap percaya diri, yakin akan berhasil ini perlu

Page 25: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

ditanamkan kepada siswa untuk mendorong mereka agar berusaha dengan

maksimal guna mencapai keberhasilan yang optimal.

Disimpulkan, bahwa assurance dapat dimaknai sebagai suatu kegiatan guru

untuk menumbuhkan motivasi dan sikap percaya diri dalam diri siswa. Dengan

sikap yakin, penuh percaya diri dan merasa mampu dapat melakukan sesuatu

dengan berhasil, siswa terdorong untuk melakukan sesuatu kegiatan dengan

sebaik-baiknya sehingga dapat mencapai hasil yang lebih baik dari sebelumnya

atau dapat melebihi orang lain

2) Relevance (kebermaknaan)

Yaitu berhubungan dengan kehidupan siswa baik berupa pengalaman

sekarang atau yang telah dimiliki maupun yang berhubungan dengan kebutuhan

karir sekarang atau yang akan datang ( Keller, 1987: 2-9 ). Siswa merasa kegiatan

pembelajaran yang mereka ikuti memiliki nilai, bermanfaat dan berguna bagi

kehidupan mereka. Sesuatu yang memiliki arah tujuan, dan sasaran yang jelas

serta ada manfaat dan relevan dengan kehidupan akan mendorong individu untuk

mencapai tujuan tersebut. Dengan tujuan yang jelas mereka akan mengetahui

kemampuan apa yang akan dimiliki dan pengalaman apa yang akan didapat.

Dalam kegiatan pembelajaran, para guru perlu memperhatikan unsur

relevansi ini. Menurut Sopah, ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk

meningkatkan relevansi dalam pembelajara, yaitu :

- Mengemukakan tujuan sasaran yang akan dicapai

- Mengemukakan manfaat pelajaran bagi kehidupan siswa

- Menggunakan bahasa yang jelas atau contoh-contoh yang ada hubungannya

dengan pengalaman nyata atau nilai- nilai yang dimiliki siswa

- Menggunakan berbagai alternatif strategi dan media pembelajaran yang

cocok untuk pencapaian tujuan.

Dari pendapat yang dikemukakan Keller dan Sopah di atas, dapat ditarik

pengertian dari relevance ialah kebermaknaan atau arti dari pelajaran yang

diperoleh siswa serta keterkaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Siswa akan

terdorong mempelajari sesuatu kalau hal yang akan dipelajari ada relevansinya

Page 26: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

dengan kehidupan mereka, dan memiliki tujuan yang jelas. Maka dari itu, guru

hendaknya selalu menunjukkan relevansi atau contoh nyata bagi siswa dengan

beberapa cara yang mudah dimengerti siswa.

3) Interest (minat atau perhatian siswa)

Dalam kegiatan pembelajaran, minat/perhatian tidak hanya harus

dibangkitkan melainkan juga harus dipelihara selama kegiatan pembelajaran

berlangsung. Oleh karena itu, guru harus memperhatikan berbagai bentuk dan

memfokuskan pada minat/perhatian dalam kegiatan pembelajaran.

Adanya minat/perhatian siswa terhadap tugas yang diberikan dapat

mendorong siswa melanjutkan tugasnya. Siswa akan kembali mengerjakan

sesuatu yang menarik sesuai dengan minat/perhatian mereka. Membangkitkan dan

memelihara minat/perhatian merupakan usaha menumbuhkan keingintahuan siswa

yang diperlukan dalam kegiatan pembelajaran.

Kesimpulan arti interest dalam komponen ini adalah suatu upaya untuk

membangkitkan minat dan memelihara ketertarikan siswa terhadap pelajaran yang

akan disampaikan, karena minat/perhatian siswa merupakan alat yang sangat

berguna dalam usaha mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa.

4) Assessment (evaluasi/penilaian)

Assessment berhubungan dengan evaluasi terhadap siswa. Menurut Hopkins

dan Antens seperti yang dikutip Sopah, evaluasi merupakan umpan balik tentang

kelebihan dan kelemahan yang dimiliki siswa, dapat mendorong belajar lebih baik

dan meningkatkan motivasi berprestasi. Evaluasi terhadap siswa dilakukan untuk

mengetahui sampai sejauh mana kemajuan yang telah mereka capai yaitu apakah

siswa telah memiliki kemampuan seperti yang dinyatakan dalam tujuan

pembelajaran (Gagne dan Briggs, 1979:157 dalam Sopah)

Beberapa cara yang dapat digunakan untuk melaksanakan evaluasi, yaitu:

Mengadakan evaluasi dan memberi umpan balik terhadap kinerja siswa.

Memberikan evaluasi yang obyektif dan adil serta segera menginformasikan

hasil evaluasi kepada siswa.

Page 27: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Memberi kesempatan siswa untuk mengadakan evaluasi terhadap diri sendiri.

Memberi kesempatan kepada siswa mengadakan evaluasi terhadap teman.

Dapat diartikan bahwa evaluasi merupakan alat untuk mengetahui apakah

yang telah diajarkan sudah dipahami oleh siswa, untuk memonitor kemajuan

siswa sebagai individu maupun sebagai kelompok, untuk merekam apa yang telah

siswa capai, dan untuk membantu siswa dalam belajar dalam usaha meningkatkan

prestasi belajar.

5) Satisfaction (rasa bangga, puas atas hasil yang dicapai)

Dalam teori belajar, satisfaction adalah reinforcement (penguatan). Siswa

yang telah berhasil mengerjakan atau mencapai sesuatu merasa bangga/puas atas

keberhasilan tersebut. Keberhasilan dan kebanggaan itu menjadi penguat bagi

siswa tersebut untuk mencapai keberhasilan berikutnya (Sopah, 2001: 462).

Menurut Keller berdasarkan teori kebanggaan, rasa puas dapat timbul dari

dalam diri individu sendiri yang disebut kebanggaan intrinsik di mana individu

merasa puas dan bangga telah berhasil mengerjakan, mencapai atau mendapat

sesuatu. Kebanggaan dan rasa puas ini juga dapat timbul karena pengaruh dari

luar individu, yaitu dari orang lain atau lingkungan yang disebut kebanggaan

ekstrinsik. Seseorang merasa bangga dan puas karena apa yang dikerjakan dan

dihasilkan mendapat penghargaan baik bersifat verbal maupun nonverbal dari

orang lain atau lingkungan.

Memberikan penghargaan (reward) menurut Thorndike seperti dikutip oleh

Gagne dan Briggs dalam Sopah, merupakan suatu penguatan (reinforcement)

dalam kegiatan pembelajaran.

Dengan demikian, satisfaction merupakan usaha guru untuk menumbuhkan

rasa bangga siswa atas hasil belajarnya melalui penguatan atau memberi

penghargaan. Rasa bangga dan memberikan penghargaan merupakan salah satu

cara yang dapat digunakan untuk mempengaruhi hasil belajar siswa. Untuk itu,

hal ini perlu ditanamkan dan dijaga dalam diri siswa.

Page 28: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Pada dasarnya, semua komponen tersebut di atas saling mendukung untuk

menghasilkan suatu model pembelajaran yang dapat membentuk kepribadian

siswa yang lebih baik. Dalam penelitian kali ini, semua komponen ARIAS

diusahakan dimunculkan, namun yang lebih diperlihatkan adalah pada komponen

Interest, Assesment dan Satisfaction. Hal ini dikarenakan, pada kelas penelitian,

siswa dinilai telah memiliki kepercayaan diri (assurance) yang cukup sehingga

guru hanya perlu mengingatkan dan memberikan sedikit dorongan pada siswa

ketika rasa enggan mulai muncul. Relevansi juga telah diterapkan guru dalam

kegiatan-kegiatan pembelajaran sebelumnya, sehingga siswa, pada umumnya

telah dapat mengetahui makna atau arti pelajaran yang mereka dapatkan serta

mengaitkan dengan kehidupan sehari-hari mereka. Guru cukup menyampaikan

kegiatan yang akan dilaksanakan pada hari itu dan sedikit contoh nyata, untuk

membantu siswa merekonstruksi tujuan dari kegiatan yang dilaksanakan.

Pemasalahan yang dihadapi di kelas ini adalah kejenuhan siswa yang muncul

akibat dari metode yang diterapkan guru kurang bervariasi dan durasi pelajaran

yang cukup lama, sehingga perlu diberikannya suatu variasai untuk

membangkitkan minat siswa belajar (interest). Assesment atau evaluasi

sebenarnya telah dilaksanakan guru, namun hasil dari evaluasi tersebut tidak

dikembalikan lagi pada siswa, sehingga siswa tidak tahu sejauh mana kemampuan

mereka dalam belajar ( kelebihan dan kelemahan/kesalahan siswa ). Mereka hanya

tahu hasil belajar mereka tanpa dapat mempelajari dari kesalahan-kesalahan yang

ada, sehingga seringkali siswa mengulangi kesalahan pada evaluasi berikutnya.

Satisfaction atau memberikan penghargaan diharapkan dapat membantu menarik

perhatian dan mendorong semangat siswa dalam belajar, sehingga komponen ini

perlu diterapkan.

2. Kajian tentang Strategi Pembelajaran Aktif Learning Tournament

Hamzah B. Uno (2009:1-2) mengungkapkan beberapa pendapat tentang

strategi pembelajaran yang dikemukakan oleh para ahli pembelajaran, diantaranya

sebagai berikut :

Page 29: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Kozna (1989) : strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai setiapkegiatan yang dipilih, yaitu yang dapat memberikan fasilitas atau bantuankepada peserta didik menuju tercapainya tujuan pembelajaran tertentu.

Gerlach dan Ely (1980) : strategi pembelajaran merupakan cara-cara yangdipilih untuk menyampaikan metode pembelajaran dalam lingkunganpembelajaran tertentu. Strategi pembelajaran dimaksud meliputi sifatlingkup dan urutan kegiatan pembelajaran yang dapat memberikanpengalaman belajar peserta didik.

Dick dan Carey (1990) : strategi pembelajaran terdiri atas seluruhkomponen materi pembelajaran dan prosedur atau tahapan kegiatan belajaryang atau digunakan oleh guru dalam rangka membantu peserta didikmencapai tujuan pembelajaran tertentu.

Gropper (1990) : strategi pembelajaran merupakan pemilihan atas berbagaijenis latihan tertentu yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingindicapai.

Dari pendapat-pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa strategi

pembelajaran merupakan cara-cara yang akan dipilih dan digunakan oleh

seorang pengajar untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga akan

memudahkan peserta didik menerima dan memahami materi pembelajaran, yang

pada akhirnya tujuan pembelajaran dapat dikuasainya di akhir kegiatan belajar.

Strategi pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pembelajaran aktif Learning Tournament. Pembelajaran aktif Learning

Tournament adalah salah satu bentuk strategi pembelajaran aktif yang diciptakan

oleh Melvin L. Silberman yang merupakan penyederhanaan dari pembelajaran

Teams Games Tournment (TGT) yang dikembangkan oleh Robert Slavin dkk

(Mel Silberman, 2001:151). Learning Tournament merupakan salah satu strategi

pembelajaran yang termasuk dalam kategori model pembelajaran aktif. Tujuan

Learning Tournament ialah meminimalkan kejenuhan siswa dengan adanya

games dan tournament, serta mendorong siswa dapat belajar secara aktif baik

secara individu maupun kelompok untuk meningkatkan hasil belajarnya.

Sedangkan Teams Games Tournment (TGT) yang merupakan salah satu strategi

pembelajaran kooperatif, lebih mengedepankan adanya sistem kooperatif atau

kerja sama dalam proses belajarnya sehingga didapatkan hasil belajar siswa yang

meningkat/baik.

Page 30: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Adapun penyederhanaan yang dilakukan yaitu pada prosedur atau tahapan

pelaksanaan pembelajaran tersebut. Dalam Learning Tournament, langkah-

langkah pada komponen permainan/game dan kompetisi/tournament dilaksanakan

secara lebih praktis dibandingkan pada pelaksanaan TGT.

Menurut Slavin (1995: 84-86), komponen-komponen dan langkah-langkah

pelaksanaan dalam TGT yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:

a. Presentasi Kelas

Dalam presentasi kelas guru memperkenalkan materi pembelajaran yang

diberikan secara langsung atau mendiskusikan dalam kelas. Dalam hal ini, guru

berperan sebagai fasilitator. Pembelajaran mengacu pada apa yang disampaikan

oleh guru agar nantinya dapat membantu siswa dalam mengikuti game dan

turnament.

b. Kelompok

Kelompok terdiri empat sampai lima orang yang heterogen misalnya

berdasar kemampuan akademik dan jenis kelamin, jika memungkinkan suku, ras

atau kelas sosial. Tujuan utama pembentukan kelompok adalah untuk

menyakinkan siswa bahwa semua anggota kelompok belajar dan semua anggota

mempersiapkan diri untuk mengikuti game dan turnamen dengan sebaik-baiknya.

Diharapkan tiap anggota kelompok melakukan hal yang terbaik bagi

kelompoknya dan adanya usaha kelompok melakukan untuk membantu anggota

kelompoknya sehingga dapat meningkatkan kemampuan akademik dan

menumbuhkan pentingnya kerjasama diantara siswa serta meningkatkan rasa

percaya diri.

c. Game (permainan)

Permainan (game) dibuat dengan isi pertanyaan-pertanyaan untuk mengetes

pengetahuan siswa yang didapat dari presentasi kelas dan latihan kelompok.

Game dimainkan dengan meja yang berisi tiga murid yang diwakili tiga kelompok

yang berbeda. Siswa mengambil kartu bernomor dan berusaha untuk menjawab

pertanyaan sesuai dengan nomor. Aturannya membolehkan pemain untuk

menantang jawaban yang lain.

Page 31: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

d. Tournament (kompetisi)

Biasanya turnamen diselenggarakan akhir minggu, setelah guru membuat

presentasi kelas dan kelompok-kelompok mempraktikan tugas-tugasnya. Untuk

turnamen pertama guru mengelompokkan siswa dengan kemampuan serupa yang

mewakili tiap timnya. Kompetisi ini merupakan sistem penilaian kemampuan

perorangan seperti dalam model pembelajaran STAD. Kompetisi ini juga

memungkinkan bagi siswa dari semua level di penampilan sebelumnya untuk

memaksimalkan nilai kelompok mereka menjadi terbaik.

e. Penghargaan Kelompok (Rekognisi Tim)

Setelah mengikuti game dan turnamen, setiap kelompok akan memperoleh

poin. Rata-rata poin kelompok yang diperoleh dari game dan turnamen akan

digunakan sebagai penentu penghargaan kelompok. Jenis penghargaan sesuai

dengan kriteria yang telah ditentukan. Penghargaan kelompok dapat berupa

hadiah, sertifikat, dan sebagainya.

Pada Learning Tournament, Melvin L. Silberman (2001: 151-152)

menyusun langkah-langkah pembelajaran yang lebih praktis dan mudah, yaitu:

a. Guru mengenalkan / memberikan materi, menyampaikan sedikit ulasan dan

menjelaskan sistem belajar.

b. Pembagian peserta didik dalam suatu kelompok (team) secara heterogen

untuk belajar bersama.

c. Guru memberikan serangkaian pertanyaan kepada peserta didik dalam

kelompok. Pada tahap ini disebut permainan/game babak pertama, kemudian

meminta masing-masing tim menyebutkan skor yang diperoleh.

Tahap ini dapat diulang pada sesi materi selanjutnya yang disebut

permainan/game babak kedua dan seterusnya.

d. Mengadakan kompetisi/Tournament yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang

harus dijawab peserta didik secara individu. Meminta peserta didik

menyatakan skor mereka pada anggota lain dalam tim untuk mendapatkan

tambahan skor dalam tim.

Page 32: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Tahap ini dapat diulang pada sesi materi selanjutnya yang dapat dilaksanakan

setalah belajar dalam kelompok dan permainan/game dilaksanakan.

e. Mengumumkan skor masing-masing tim dan memberikan penghargaan sesuai

kriteria yang ditentukan.

Berdasarkan pendapat R. Slavin dan Mel Silberman di atas, maka dapat

dilihat secara lebih rinci penyederhanaan yang dilakukan dalam Learning

Tournament dalam tabel di bawah ini.

Tabel 1. Perbandingan Perbedaan Tahapan Pelaksanaan TGT dan Learning

Tournament

NoTahapan /

KomponenTGT Learning Tournament

1 Presentasi Kelas Mengenalkan materi atau

memberikan ulasan

Mengenalkan materi atau

memberikan ulasan

2 Kelompok/Team Heterogen Heterogen

3 Permainan/

Game

Dimainkan di meja yang

berisi 3 murid yang diwakili

3 kelompok yang berbeda.

Dilaksanakan secara

serentak diikuti seluruh

kelompok yang ada.

4 Kompetisi/

Tournament

Mengelompokkan siswa

dengan kemampuan serupa

yang mewakili tiap timnya.

Diikuti oleh seluruh siswa

anggota tim tanpa ada

pengelompokan lagi.

5 Penilaian Diambil dari rata-rata skor

game kelompok dan skor dari

turnamen tiap anggota

kelompok

Diambil dari rata-rata skor

game kelompok dan skor

dari turnamen tiap anggota

kelompok

6 Penghargaan Sesuai dengan kriteria yang

telah ditentukan

Sesuai dengan kriteria yang

telah ditentukan

Keterangan :

Yang dicetak tebal adalah perbedaan antara TGT dengan Learning Tournament.

Page 33: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

3. Kajian tentang Proses, Kejenuhan, dan Hasil Belajar

a. Belajar

Dalam bukunya, Nana Syaodih Sukmadinata (2005:155-156)

menyebutkan bahwa sebagian besar perkembangan individu berlangsung melalui

kegiatan belajar. Selain itu, disampaikan pula pengertian belajar dari para ahli :

Witherington (1952:165) : “belajar merupakan perubahan dalamkepribadian yang dimanifestasikan sebagai pola-pola respons yang baruberbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan dan kecakapan”.

Crow & Crow dan Hilgard (1958:225) : “belajar adalah diperolehnyakebiasaan-kebiasaan, pengetahuan dan sikap baru”.

Hilgard (1962:252) : “belajar adalah proses dimana suatu perilaku munculperilaku muncul atau berubah karena adanya respons terhadap sesuatusituasi”.

Di Vesta dan Thompson (1970:112) : “ belajar adalah perubahan perilakuyang relatif menetap sebagai hasil dari pengalaman”.

Gage & Berliner (1970:256) : “belajar adalah suatu proses perubahanperilaku yang yang muncul karena pengalaman”

Moh. Surya (1997) : “belajar dapat diartikan sebagai suatu proses yangdilakukan oleh individu untuk memperoleh perubahan perilaku baru secarakeseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalamberinteraksi dengan lingkungannya”.

W.S.Winkel (2005) : “belajar pada manusia adalah suatu aktivitasmental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan,yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan-pemahaman,keterampian dan nilai sikap, yang mana perubahan itu bersifat secararelatif konstan dan berbekas“.

Dari beberapa pendapat ahli di atas, dapat diambil kesimpulan

mengenai pengertian belajar yaitu “belajar adalah suatu proses perubahan

perilaku secara aktif, merespon terhadap semua situasi yang ada di sekitar

individu, melihat, mengamati, dan memahami sesuatu yang dipelajari serta

berbuat melalui berbagai pengalaman yang diarahkan pada suatu tujuan”.

b. Proses Belajar

Dalam Joesafira dijelaskan bahwa, proses adalah kata yang berasal dari

bahasa latin “processus” yang berarti “berjalan kedepan “. Kata ini mempunyai

konotasi urutan langkah atau kemajuan yang mengarah pada suatu sasaran atau

tujuan. Menurut Chaplin, proses adalah suatu perubahan khususnya yang

Page 34: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

menyangkut perubahan tingkah laku atau perubahan kejiwaan. Dalam psikologi,

proses belajar berarti cara-cara/langkah-langkah khusus yang dengannya beberapa

perubahan ditimbulkan hingga tercapainya hail-hasil tertentu (Reber, 1988).

Beberapa fase proses belajar yang dikemukakan Joesafira antara lain :

1) Mendengarkan

Adalah salah satu aktivitas belajar, setiap orang belajar di sekolah pasti ada

aktivitas mendengarkan. Ketika seorang guru menggunakan metode ceramah,

maka setiap siswa mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru.

2) Memandang

Yang dimaksud di sini adalah mengarahkan suatu penglihatan ke suatu objek. Di

kelas, seorang pelajar memandang papan tulis yang berisikan tulisan yang baru

saja ditulis guru, tulisan yang pelajar pandang itu menimbulkan kesan dan

selanjutnya tersimpan dalam otak.

3) Meraba, Membau, dan Mencicipi / Mengecap

Aktivitas indra manusia yang dapat dijadikan sebagai alat untuk kepentingan

belajar adalah aktivitas meraba dan membau. Adapun mengecap juga dapat

memberikan kesempatan bagi orang untuk belajar. Tentu saja aktivitasnya harus

disadari oleh suatu tujuan.

4) Menulis atau mencatat

Catatan sangat berguna untuk menampung sejumlah informasi, yang tidak hanya

bersifat fakta-fakta, melainkan juga terdiri atas materi hasil dari bahan bacaan.

5) Membaca

Aktivitas membaca adalah aktivitas yang paling banyak di lakukan selama belajar

di sekolah. Jika belajar adalah untuk mendapatkan ilmu pengetahuan, maka

membaca salah jalan menuju pintu ilmu pengetahuan. Dengan demikian,

membaca identik dengan mencari ilmu pengetahuan agar menjadi cerdas dan

mengabaikan membaca berarti kebodohan.

6) Mencari ikhtisar atau ringkasan dan menggaris bawahi,

7) Mengamati tabel-tabel, diagram-diagram atau bagan-bagan,

8) Menyusun paper atau kertas kerja,

9) Mengingat,

Page 35: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

10) Berfikir,

11) Latihan atau praktek.

Jerome S. Bruner dalam Joesafira, menyatakan bahwa dalam proses

pembelajaran siswa menempuh tiga episode atau fase, antara lain :

Fase informasi (tahap penerimaan materi)

Fase transformasi (tahap pengubahan materi)

Fase evaluasi (tahap penilaian materi)

Menurut Wittig (1981) dalam setiap proses belajar selalu berlangsung

dalam 3 tahapan, antara lain :

Actuation (tahap perolehan/penerimaan informasi)

Storage (tahap penyimpanan informasi)

Retrieval (tahap mendapatkan kembali informasi)

Jadi, proses belajar dapat diartikan sebagai tahapan perubahan perilaku

kognitif, efektif dan psikomotor yang terjadi dalam diri siswa yang melalui

beberapa fase atau tahapan yaitu penerimaan, penyimpanan, pengolahan, dan

penilaian informasi tersebut. Dalam penelitian ini, proses belajar diamati melalui

lembar observasi diambilkan dari prosentase keaktifan siswa melalui ranah afektif

dan psikomotor.

c. Kejenuhan Belajar

Kejenuhan belajar merupakan suatu bentuk kesulitan belajar yang tak

selalu mudah diatasi. Gejala-gejala yang sering dialami adalah timbulnya rasa

enggan, malas, lesu dan tidak bergairah untuk belajar, padahal individu yang

bersangkutan masih memiliki kemauan untuk belajar.

Kata kejenuhan berarti padat atau penuh sehingga tidak mampu lagi

memuat apapun. Oleh Reber (1988) dalam Psycologi Education dijelaskan bahwa

kejenuhan belajar ialah rentang waktu tertentu yang digunakan untuk belajar

tetapi tidak mendatangkan hasil. Kejenuhan pada umumnya disebabkan suatu

proses yang berlangsung secara monoton (tidak bervariasi) dan telah berlangsung

sejak lama. Kejenuhan belajar dapat dimaknai pula sebagai suatu kondisi mental

seseorang, saat mengalami rasa bosan dan lelah yang amat sehingga

Page 36: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

mengakibatkan timbulnya rasa enggan, lesu, dan tidak bersemangat atau tidak

bergairah untuk melakukan aktivitas belajar (Thursan Hakim, 2008 : 62-64).

Faktor-faktor yang mempengaruhinya antara lain yaitu :

1) Cara atau metode belajar tidak bervariasi

2) Belajar hanya di tempat tertentu,

3) Suasana belajar tidak berubah,

4) Kurang aktivitas rekreasi atau hiburan,

5) Siswa yang telah kehilangan motivasi dan kehilangan konsolidasi salah satu

tingkat keterampilan tertentu sebelum siswa tertentu sampai pada tingkat

keterampilan berikutnya,

6) Proses belajar siswa telah sampai pada batas kemampuan jasmaniahnya

karena bosan (borring) dan keletihan (fatigue).

Menurut Cross (1974) dalam Psycology Education, keletihan siswa dapat

diketegorikan menjadi tiga, yaitu:

1) Keletihan indra siswa

2) Keletihan fisik siswa

3) Keletihan mental siswa

Keletihan indra dan fisik siswa dapat dihilangkan dengan mudah dengan

beristirahat dengan cukup. Kiat-kiat untuk mengatasi keletihan mental yang

menyebabkan kejenuhan belajar, antara lain sebagai berikut :

- Melakukan istirahat dan mengonsumsi makanan dan minuman yang bergizi

dengan takaran yang cukup.

- Pengubahan atau penjadwalan kembal jam-jam dari hari-hari belajar yang

dianggap lebih memungkinkan siswa belajar lebih giat.

- Pengubahan atau penataan kembali lingkungan belajar siswa

- Memberikan motivasi dan stimulus baru agar siswa merasa terdorong untuk

belajar lebih giat daripada sebelumnya.

- Siswa harus berbuat nyata (tidak menyerah atau tinggal diam) dengan cara

mencoba belajar dan belajar lagi.

Dapat diambil kesimpulan bahwa Kejenuhan Belajar adalah suatu

kondisi mental seseorang yang mengalami rasa enggan, bosan, lelah, dan tidak

Page 37: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

bersemangat untuk melakukan aktivitas belajar, yang ditimbulkan akibat adanya

suatu proses yang berlangsung secara monoton dalam rentang waktu yang cukup

lama sehingga tidak mendatangkan hasil.

d. Hasil Belajar

Hasil belajar mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran.

Proses penilaian terhadap hasil belajar dapat memberikan informasi kepada guru

tentang kemajuan siswa dalam upaya mencapai tujuan-tujuan belajarnya melalui

kegiatan belajar. Selanjutnya dari informasi tersebut guru dapat menyusun dan

membina kegiatan-kegiatan siswa lebih lanjut, baik untuk keseluruhan kelas

maupun individu.

Menurut Gagne (Abin Syamsuddin Makmun, 2003), perubahan perilaku

yang merupakan hasil belajar dapat berbentuk :

1) Informasi verbal ; yaitu penguasaan informasi bentuk verbal (tertulis atau lisan)

2) Kecakapan intelektual ; yaitu kecakapan dalam membedakan, memahami

konsep konkrit, konsep abstrak, aturan dan hukum. Ketrampilan ini sangat

dibutuhkan dalam menghadapi pemecahan masalah dan menitikberatkan pada

hasil pembelajaran.

3) Strategi kognitif ; yaitu kemampuan mengendalikan ingatan dan cara-cara

berfikir agar terjadi aktivitas yang efektif. Strategi kognitif lebih menekankan

pada pada proses pemikiran.

4) Sikap ; yaitu keadaan dalam diri individu yang akan memberikan

kecenderungan bertindak dalam menghadapi suatu obyek atau peristiwa,

didalamnya terdapat unsur pemikiran, perasaan yang menyertai pemikiran dan

kesiapan untuk bertindak.

5) Kecakapan motorik ; ialah hasil belajar yang berupa kecakapan pergerakan

yang dikontrol oleh otot dan fisik.

Tidak jauh berbeda dengan pendapat di atas, Bloom mengungkapkan tiga

kawasan (domain) perilaku individu hasil belajar beserta sub kawasan dari

masing-masing kawasan, yakni : (1) kawasan kognitif / pengetahuan dan

pengertian; (2) kawasan afektif / sikap dan cita-cita; dan (3) kawasan psikomotor /

Page 38: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

keterampilan dan kebiasaan. Pernyataan ini didukung oleh pendapat Nana Sudjana

( 2004 : 22 ) yang mengemukakan bahwa hasil belajar dibagi menjadi tiga macam

hasil belajar yaitu : (a). Keterampilan dan kebiasaan; (b). Pengetahuan dan

pengertian; (c). Sikap dan cita-cita, yang masing-masing golongan dapat diisi

dengan bahan yang ada pada kurikulum sekolah.

Dari pendapat Abin Syamsudin Makmun, Bloom dan Nana Sudjana di

atas, dapat disimpulkan mengenai pengertian hasil belajar, yaitu kemampuan yang

dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya yang membentuk

perubahan perilaku individu baik berupa penguasaan informasi verbal, kecakapan

kognitif, afektif atau sikap serta psikomotor atau keterampilan.

Pada penelitian ini, hasil belajar yang ingin diperbaikai atau ditingkatkan

mengacu pada pendapat Bloom dkk., yaitu pada kawasan kognitif, afektif, dan

psikomotor siswa.

Di bawah ini akan dijabarkan lebih lanjut mengenai hasil belajar siswa

berdasarkan pendapat Bloom pada kawasan kognitif, afektif dan psikomotor

melalui pendapat beberapa ahli pendidikan.

1) Hasil Belajar Kognitif

Hasil belajar kognitif berkaitan aspek-aspek intelektual atau berfikir/nalar.

Bloom dkk., ( W.S.Winkel, 2005:45 ) membagi aspek ini menjadi 6 tahap, yaitu :

a) Pengetahuan (knowledge)

Pengetahuan merupakan aspek kognitif yang paling rendah tetapi paling

mendasar. Dilihat dari objek yang diketahui (isi) pengetahuan dapat digolongkan

yaitu : (1) Mengetahui sesuatu secara khusus, (2) Mengetahui tentang cara untuk

memproses atau melakukan sesuatu.

b) Pemahaman (comprehension)

Pemahaman atau dapat dijuga disebut dengan istilah mengerti, merupakan

kegiatan mental intelektual yang mengorganisasikan materi yang telah diketahui.

Temuan-temuan yang didapat dari mengetahui seperti definisi, informasi,

peristiwa, fakta disusun kembali dalam struktur kognitif yang ada. Temuan-

temuan ini diakomodasikan dan kemudian berasimilasi dengan struktur kognitif

Page 39: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

yang ada, sehingga membentuk struktur kognitif baru. Tingkatan dalam

pemahaman ini meliputi :

- Translasi yaitu mengubah simbol tertentu menjadi simbol lain tanpa

perubahan makna.

- Interpretasi yaitu menjelaskan makna yang terdapat dalam simbol, baik

dalam bentuk simbol verbal maupun non verbal.

- Ekstrapolasi yaitu melihat kecenderungan, arah atau kelanjutan suatu temuan.

c) Penerapan (application)

Menggunakan pengetahuan untuk memecahkan masalah atau menerapkan

pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari. Seseorang dikatakan menguasai

kemampuan ini jika ia dapat memberi contoh, menggunakan, mengklasifikasikan,

memanfaatkan, menyelesaikan dan mengidentifikasi hal-hal yang sama.

d) Penguraian (analysis)

Menentukan bagian-bagian dari suatu masalah dan menunjukkan hubungan antar-

bagian tersebut, melihat penyebab-penyebab dari suatu peristiwa atau memberi

argumen-argumen yang menyokong suatu pernyataan.

Secara rinci Bloom mengemukakan tiga jenis kemampuan analisis, yaitu :

- Menganalisis unsur

- Menganalisis hubungan

- Menganalisis prinsip-prinsip organisasi

e) Memadukan (synthesis)

Menggabungkan, meramu, atau merangkai berbagai informasi menjadi satu

kesimpulan atau menjadi suatu hal yang baru. Kemampuan berfikir induktif dan

konvergen merupakan ciri kemampuan ini.

f) Penilaian (evaluation)

Mempertimbangkan, menilai dan mengambil keputusan benar-salah, baik-buruk,

atau bermanfaat-tak bermanfaat berdasarkan kriteria tertentu, baik kualitatif

maupun kuantitatif. Terdapat dua kriteria pembenaran yang digunakan, yaitu :

Page 40: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

- Pembenaran berdasarkan kriteria internal; yang dilakukan dengan

memperhatikan konsistensi atau kecermatan susunan secara logis unsur-unsur

yang ada di dalam objek yang diamati.

- Pembenaran berdasarkan kriteria eksternal; yang dilakukan berdasarkan

kriteria-kriteria yang bersumber di luar objek yang diamati.

Pada penelitian ini, untuk mengukur hasil belajar siswa hanya digunakan

tiga tahap pada aspek kognitif yaitu tahap pengetahuan, pemahaman, dan

penerapan. Pengukuran hasil belajar kognitif menggunakan tes tertulis pada tiap

siklus.

2) Hasil Belajar Afektif

Aspek afektif berhubungan dengan perasaan, emosi, sikap hati yang

menunjukkan penerimaan atau penolakan terhadap sesuatu, apresiasi

(penghargaan) dan penyesuaian perasaan sosial. Tujuan pengajaran yang

diarahkan pada kawasan afektif ini berorientasi pada faktor-faktor emosional,

seperti perasaan, minat, sikap, kepatuhan terhadap moral, dan sebagainya.

Kratwohl (W.S.Winkel, 2005 : 245) memberikan batasan orientasi dan

penggolongan aspek afektif sebagai berikut :

a) Penerimaan (Receiving)

Menurut Hamzah, dkk (2001 : 9) kemauan menerima merupakan keinginan

untuk memerhatikan suatu gejala atau rancangan tertentu, seperti keinginan

membaca buku, mendengar musik atau bergaul dengan orang yang mempunyai

ras berbeda. Gulo (2002 : 66) merinci penerimaan ini dalam tiga tahap :

(1) Kesiapan untuk menerima (awareness), yaitu kesiapan untuk berinteraksi

dengan stimulus yang ditandai dengan kehadiran dan usaha untuk memberi

perhatian pada stimulus yang bersangkutan.

(2) Kemauan untuk menerima (willingness to receives), yaitu usaha untuk

mengalokasikan perhatian pada stimulus yang bersangkutan.

(3) Mengkhususkan perhatian (controlled or selected attention) pada bagian

tertentu dari stimulus yang diperhatikan.

Page 41: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

b) Partisipasi (Responding)

Partisipasi atau penanggapan merupakan kegiatan yang menunjuk pada

partisipasi aktif dalam kegiatan tertentu, seperti menyelesaikan tugas terstruktur,

mentaati peraturan, mengikuti diskusi kelas, menyelesaikan tugas di laboratorium

atau menolong orang lain. Proses ini menurut Gulo (2002 : 67) terdiri dari tiga

tahap, yaitu:

(1) Kesiapan menanggapi (acquiescence of responding)

(2) Kemauan menanggapi (willingness to respond) yaitu usaha untuk melihat hal-

hal khusus di dalam bagian yang diperhatikan.

(3) Kepuasan menanggapi (satisfaction in response), yaitu adanya kegiatan yang

berhubungan dengan usaha untuk memuaskan keinginan mengetahui.

c) Penilaian (Valuing)

Penilaian adalah suatu sikap yang berkenaan dengan kemauan menerima

sistem nilai tertentu pada diri individu, seperti menunjukkan kepercayaan terhadap

sesuatu, kesungguhan untuk melakukan suatu kehidupan sosial (Hamzah, dkk,

2001: 9). Dalam Gulo (2002:6), penilaian terbagi atas empat tahap yaitu:

(1) Menerima nilai (acceptance of value), yaitu kelanjutan dari usaha memuaskan

diri untuk menanggapi secara lebih intensif.

(2) Menyeleksi nilai yang lebih disenangi (preference for a value) yang

dinyatakan dalam usaha untuk mencari contoh yang dapat memuaskan

perilaku menikmati.

(3) Komitmen yaitu kesetujuan terhadap suatu nilai dengan alasan-alasan tertentu

yang muncul dari rangkaian pengalaman.

d) Pengorganisasian (Organization)

Hamzah, dkk, (2001: 10) menjelaskan sebagai berikut : Pengorganisasian

berkenaan dengan penerimaan terhadap berbagai sistem nilai yang berbeda-beda

berdasarkan suatu sistem nilai yang lebih tinggi, seperti menyadari pentingnya

keselarasan antara hak dan kewajiban, bertanggung jawab terhadap hal yang telah

dilakukan, memahami dan menerima kelebihan dan kekurangan diri sendiri, atau

menyadari peranan perencanaan dalam memecahkan suatu permasalahan.

Page 42: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Proses pengorganisasian terjadi dalam dua tahapan:

(1) Konseptualisasi nilai, yaitu keinginan untuk menilai hasil karya orang lain,

atau menemukan asumsi-asumsi yang mendasari suatu moral atau kebiasaan.

(2) Pengorganisasian sistem nilai, yaitu menyusun perangkat nilai dalam suatu

sistem nilai berdasar tingkat preferensinya (Gulo, 2002 : 68).

e) Pembentukan Pola Hidup (Characterization)

Pembentukan pola hidup atau karakterisasi merupakan tingkatan afeksi yang

tertinggi. Pada taraf ini, individu yang sudah memiliki sistem nilai selalu

menyelaraskan perilakunya sesuai dengan sistem nilai yang dipegangnya, seperti

bersikap objektif terhadap segala hal (Hamzah, dkk, 2001: 10).

Menurut Gulo (2002 : 69), proses karakterisasi terdiri atas dua tahap, yaitu:

(1) Generalisasi, yaitu kemampuan untuk melihat suatu masalah dari suatu sudut

pandang tertentu.

(2) Karakterisasi, yaitu mengembangkan pandangan hidup tertentu yang memberi

corak tersendiri pada kepribadian diri yang bersangkutan.

Kawasan afektif yang hendak diperbaiki pada penelitian tindakan kelas ini,

mencakup seluruh pendapat Kratwohl yang terdiri atas lima aspek yaitu

penerimaan, partisipasi, penilaian, pengorganisasian, dan pembentukan pola

hidup. Tiap aspek akan diperinci melalui indikator kata kerja operasionalnya

masing-masing aspek pada lembar observasi proses pembelajaran di kelas dan

hasil belajar siswa.

3) Hasil Belajar Psikomotor

Kawasan ini berkaitan dengan aspek-aspek keterampilan yang melibatkan

fungsi sistem syaraf dan otot dan fungsi psikis. Oleh Simpson (W.S.Winkel, 2005

: 245), kawasan ini diklasifikasikan menjadi tujuh hal, yaitu :

a) Persepsi/perception

b) Kesipan/set

c) Gerakan Terbimbing/guided response

d) Gerakan Terbiasa/mechanical response

Page 43: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

e) Gerakan Kompleks/complex response

f) Penyesuaian Pola Gerakan/adjustment

g) Kreatifitas/creativity.

Dalam W. Gulo (2002 : 69-70), dikemukakan bahwa persepsi merupakan

taksonomi yang pada umumnya tampak pada semua kawasan, baik kognitif

maupun afektif. Taksonomi Gerakan Terbimbing/guided response dapat diartikan

pula sebagai peniruan. Pada taksonomi Gerakan Terbiasa/mechanical response

dan Gerakan Kompleks/complex response dapat digabung menjadi satu taksonomi

yaitu membiasakan atau memahirkan. Adapun taksonomi Penyesuaian Pola

Gerakan/adjustment, di dalamnya mencakup penyesuaian dengan kondisi

setempat, dengan kata lain dinamakan taksonomi adaptasi, sedangkan kreatifitas

mencakup kemampuan melahirkan atau menciptakan gerak-gerik baru sehingga

dapat disebut juga taksonomi menciptakan (organition). Dengan demikian, pada

aspek psikomotorik dapat disederhanakan menjadi lima tahap, yaitu :

a) Kesiapan/set

b) Peniruan/imitation

c) Membiasakan/habitual

d) Menyesuaikan/adaptation

e) Menciptakan/organitation

Penjelasannya adalah sebagai berikut :

a) Kesiapan yaitu berhubungan dengan kesediaan untuk melatih diri tentang

keterampilan tertentu yang dinyatakan dengan usaha untuk melaporkan

kehadirannya, mempersiapkan alat, menyesuaikan diri dengan situasi,

menjawab pertanyaan.

b) Meniru adalah kemampuan untuk melakukan sesuai dengan contoh yang

diamatinya walaupun belum mengerti makna dari keterampilan itu.

c) Membiasakan yaitu seseorang dapat melakukan suatu keterampilan tanpa

harus melihat contoh, sekalipun ia belum dapat mengubah polanya.

d) Adaptasi yaitu seseorang sudah mampu melakukan modifikasi untuk

disesuaikan dengan kebutuhan atau situasi tempat keterampilan itu

dilaksanakan.

Page 44: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

e) Menciptakan (origination) yaitu di mana seseorang sudah mampu

menciptakan sendiri suatu karya.

Pada penelitian ini digunakan pendapat Simpson untuk mengukur hasil

belajar peserta didik pada ranah psikomotor, yaitu terdapat tujuh klasifikasi. Tiap

aspek akan dijabarkan melalui indikator kata kerja operasionalnya masing-masing

pada lembar observasi proses pembelajaran di kelas dan hasil belajar siswa.

4. Kajian tentang Materi Pembelajaran Gambar Beton

Gambar Beton merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan pada

siswa kelas XI TGB Program Keahlian Bangunan SMK Negeri 2 Surakarta. Pada

mata pelajaran Gambar Beton siswa harus mampu memahami perencanaan beton

baik pada desain gambar maupun perhitungannya. Guru dituntut mampu

menyampaikan materi dan memberikan proses pembelajaran yang tepat untuk

menumbuhkan minat dan hasil yang baik bagi siswa.

Mata pelajaran Gambar Beton merupakan dasar dari perhitungan Struktur

Beton yang ada pada perkuliahan jurusan bangunan, sehingga hambatan yang ada

pada proses belajar mengajar untuk meningkatkan minat dan hasil belajar siswa

hendaknya dapat dipecahkan. Untuk memperoleh hasil dan tujuan yang ingin

dicapai pada proses pembelajaran guru dituntut dapat memberikan model

pembelajaran yang tepat salah satu alternatif adalah dengan menggunakan model

pembelajaran ARIAS dengan strategi pembelajaran aktif Learning Tournament.

Dasar kompetensi kejuruan pada program keahlian bangunan, mata

pelajaran Gambar Beton dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 2. Dasar Kompetensi Kejuruan Teknik Gambar Bangunan

SMK Negeri 2 Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011

MATADIKLAT

STÁNDARKOMPETENSI

KOMPETENSI DASAR

GambarBeton

1. Membuat GambarRencana BalokBeton Bertulang

1.1. Mendiskripsikan balok strukturgedung beton bertulang.

1.2. Merancang rencana balok strukturgedung beton bertulang.

1.3. Menggambar denah perletakan balokstruktur gedung beton bertulang.

Page 45: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

MATADIKLAT

STANDARKOMPETENSI

KOMPETENSI DASAR

GambarBeton

1.4. Menggambar tulangan balok strukturgedung beton bertulang.

1.5. Membuat daftar tulangan balokstruktur beton bertulang pada gambar.

2. Membuat GambarRencana Pelat Lantai

2.1. Mendiskripsikan pelat lantai strukturgedung beton bertulang.

2.2. Merancang rencana pelat lantaistruktur gedung beton bertulang.

2.3. Menggambar denah perletakan pelatlantai struktur gedung betonbertulang.

2.4. Menggambar tulangan pelat lantaistruktur gedung beton bertulang.

2.5. Membuat daftar tulangan pelat lantaistruktur beton bertulang pada gambar.

3. Membuat GambarRencana KolomBeton Bertulang

3.1. Mendiskripsikan kolom strukturgedung beton bertulang

3.2. Merancang rencana kolom strukturgedung beton bertulang.

3.3. Menggambar denah perletakan kolomstruktur gedung beton bertulang.

3.4. Menggambar tulangan kolom strukturgedung beton bertulang kontruksistatis tertentu.

3.5. Membuat daftar tulangan kolomstruktur beton bertulang pada gambar.

Sumber : Silabus Spektrum Kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta

B. Penelitian Relevan

Adapun hasil-hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Penelitian yang dilakukan Ita Agustin, 2006, berkesimpulan bahwa penerapan

Model Pembelajaran ARIAS mempengaruhi peningkatan motivasi berprestasi

siswa kelas II semester II SMA MTA Surakarta Tahun Pelajaran 2004/2005,

pada mata pelajaran Kimia Sub Pokok Bahasan Larutan Asam Basa.

2. Penelitian yang serupa dilaksanakan oleh Dewi Agustina, 2009, hasil

penelitian tersebut menunjukkan adanya peningkatan keaktifan dan prestasi

belajar siswa kelas IV semester II SD Negeri Serengan II Surakarta Tahun

Page 46: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Ajaran 2008/ 2009, pada mata pelajaran Matematika pokok bahasan Kubus

dan Balok, setelah diterapkannya Model Pembelajaran ARIAS.

C. Kerangka Berpikir

1. Peningkatan Kualitas Proses Pembelajaran Gambar Beton

Pada dasarnya proses pembelajaran yang berkualitas sangat diharapkan

terlaksana pada setiap mata pelajaran. Namun, hal ini masih menjadi kendala pada

mata pelajaran Gambar Beton kelas XI SMK Negeri 2 Surakarta. Kegiatan belajar

mengajar yang diselenggarakan masih menggunakan metode konvensional dan

transaksional. Metode ini lebih menitikberatkan pada peran guru sebagai sumber

belajar. Guru lebih banyak berbicara sedangkan murid hanya mendengarkan atau

mencatat hal-hal yang dianggap penting. Dengan keadaan seperti ini akan

membentuk kepribadian siswa yang kurang baik dan membentuk sikap siswa yang

pasif. Permasalahan juga timbul dari durasi pembelajaran yang cukup lama yaitu 5

jam dalam satu kali pertemuan. Kedua hal ini (metode konvensional dan waktu

yang lama) menyebabkan siswa jenuh, tidak tertarik bahkan tidak peduli dengan

kegiatan pelajaran yang ada. Apalagi jika siswa dihadapkan pada materi pelajaran

hitungan yang cukup rumit (kompetensi merencanakan beton bertulang), maka

siswa mudah putus asa, bosan dan akhirnya tidak mau aktif berusaha. Kendala ini

dapat mengakibatkan proses pembelajaran tidak lagi bermutu karena tidak ada

keaktifan siswa dalam belajar.

Sebenarnya, seberapa pun durasi proses pembelajaran yang berlangsung

tidak akan membuat siswa jenuh atau bosan jika digunakan suatu metode

pembelajaran yang menarik bagi siswa. Untuk memperbaiki proses pembelajaran

Gambar Beton, diperlukan suatu model pembelajaran yang menarik dan interaktif,

dimana peran guru sebagai motivator dan fasilitator bagi siswa, sedangkan siswa

sendiri lebih banyak berperan aktif dalam proses pembelajaran tersebut.

Model pembelajaran ARIAS dengan strategi pembelajaran aktif Learning

Tournament adalah metode yang mengembangkan dan memperbaiki sikap atau

emosi siswa, dan menonjolkan pada proses pembelajaran yang aktif dan menarik

yang disertai permainan kelompok dan kompetisi individu. Dengan adanya

Page 47: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

permainan dan kompetisi, diharapkan dapat menarik perhatian siswa dan

meminimalkan kejenuhan siswa serta memelihara antusias atau motivasi siswa

selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Siswa yang antusias dalam

pembelajaran, akan meningkatkan keaktifan siswa tersebut dalam kegiatan

belajarnya, sehingga dengan keaktifan siswa yang cukup tinggi, proses

pembelajaran yang terselenggara dapat menjadi berkualitas.

2. Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Gambar Beton

Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh proses pembelajaran

yang berlangsung. Jika proses belajarnya baik dan berkualitas, tentunya hasil

belajar siswa yang diperoleh juga memuaskan. Hal ini juga berlaku sebaliknya.

Maka dari itu, jika terjadi permasalahan pada hasil belajar siswa yang belum

tuntas, maka perlu dikaji terlebih dahulu pada proses pembelajaran yang

dilaksanakan selama ini.

Rendahnya hasil belajar siswa kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta

pada mata pelajaran Gambar Beton merupakan akibat dari terlaksananya proses

pembelajaran yang kurang berkualitas yang disebabkan oleh keaktifan siswa yang

rendah karena jenuh dan bosan dengan metode pembelajaran yang konvensional

dan durasi pembelajaran yang cukup lama.

Penggunaan model pembelajaran ARIAS dengan strategi pembelajaran

aktif Learning Tournament terdapat unsur pemberian motivasi untuk

menumbuhkan rasa percaya diri siswa. Relevansi materi yang berkaitan dengan

kenyataan yang mudah ditemui dalam kehidupan siswa sehari-hari juga harus

disampaikan saat pembelajaran. Untuk merangsang keaktifan siswa dan

menumbuhkan rasa percaya diri dalam menyelesaikan permasalahan yang

dihadapi, setiap siswa dituntut untuk dapat berkolaborasi dan bekerja sama baik

dengan masyarakat, lingkungan, dan temannya sendiri. Sebagai variasi proses

belajar yang menyenangkan dan menarik (interest) adalah diadakannya games

atau permainan antar kelompok untuk menyelesaikan latihan-latihan atau tugas

yang diberikan. Selain itu terdapat tugas evaluasi secara perorangan sebagai

tournament (kompetisi) secara individu, untuk mendapat nilai perorangan dan

Page 48: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

sebagai sumbangan nilai kelompok. Di akhir kegiatan diadaknnya penghargaan

bagi siswa dan kelompok yang memperoleh skor terbaik. Evaluasi diadakan untuk

mengetahui tingkat pemahaman siswa. Selain itu guru supaya tidak segan

memberi penghargaan atas hasil pencapaian siswa.

Perbaikan metode yang dapat menarik perhatian dan minat siswa ini,

diharapkan dapat “membunuh” waktu sehingga siswa tidak lagi merasa

jenuh/bosan. Ketertarikan siswa terhadap kegiatan dalam pembelajaran dapat

memperbaiki aktivitas siswa (keaktifan siswa meningkat). Dengan keaktifan yang

cukup tinggi akan melahirkan proses pembelajaran Gambar Beton yang bermutu

sehingga dapat membuahkan hasil belajar siswa yang baik (tuntas) dan

memuaskan.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat divisualisasikan kerangka berpikir

dalam bentuk bagan berikut :

Gambar 1. Kerangka Berpikir

Hasil BelajarBelum Tuntas

Proses Pembelajaran KurangBerkualitas

Kejenuhanbelajar tinggi

Keaktifansiswa rendah

Tindakan PenerapanModel Pembelajaran ARIAS

+ Learning Tournament

Hasil BelajarTuntas

Proses Pembelajaran Berkualitas

Kejenuhanbelajar rendah

Keaktifansiswa tinggi

Page 49: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

D. Hipotesis Tindakan

Hipotesis tindakan yang disusun adalah :

1. Dengan penerapan model pembelajaran ARIAS melalui strategi pembelajaran

aktif Learning Tournament dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran

siswa pada mata pelajaran Gambar Beton siswa kelas XI TGB SMK Negeri 2

Surakarta tahun ajaran 2010/2011.

2. Dengan penerapan model pembelajaran ARIAS melalui strategi pembelajaran

aktif Learning Tournament dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata

pelajaran Gambar Beton siswa kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta tahun

ajaran 2010/2011.

Page 50: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMK Negeri 2 Surakarta

yang beralamat di Jl. LU. Adi Sucipto No. 33, Telp. (0271) 714901, Surakarta,

Kode Pos 57143. Pemilihan tempat penelitian di SMK Negeri 2 Surakarta, dengan

pertimbangan :

a) SMK Negeri 2 Surakarta merupakan tempat peneliti melaksanakan Program

Penelitian Lapangan (PPL) selama ± 4 bulan.

b) Di kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta pada mata pelajaran Gambar

Beton tahun ajaran 2010/2011, memiliki permasalahan dalam proses

pembelajarannya yang berdampak pada hasil belajar siswa, sehingga

permasalahan ini memerlukan suatu alternatif pemecahan.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian direncanakan pada bulan Desember 2010 – April 2011.

Adapun perinciannya sebagai berikut:

Tabel 3. Jadwal Penelitian

Bulan Desember ‘10 Januari ‘11 Februari ‘11 Maret ‘11 April ‘11

Minggu 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4Pengajuan judul

Penyusunanproposal

Seminar proposal

Revisi Proposal

PerijinanpenelitianPelaksanaanpenelitianPenulisanlaporanpenelitian

Ujian Skripsi

Revisi Skripsi

34

Page 51: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

B. Subyek PenelitianSubyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI TGB SMK Negeri 2

Surakarta Tahun Pelajaran 2010 / 2011 yang berjumlah 33 orang. Terdiri dari 31

siswa laki-laki dan 2 siswa perempuan. Alasan peneliti memilih sampel kelas XI

TGB yaitu karena peneliti pernah mengajar dalam Program Pengalaman Lapangan

(PPL) di kelas XI TGB selama ± 4 bulan sehingga mengetahui karakteristik

belajar siswa.

C. Data, Sumber Data dan Instrumen Penelitian

1. Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh dari hasil observasi langsung

yang dilakukan, meliputi:

a. Hasil pengamatan terhadap kejenuhan belajar melalui indikator kejenuhan

dan keaktifan siswa yang diambilkan dari observasi ranah afektif dan

psikomotor, setelah diterapkannya model pembelajaran ARIAS melalui

Learning Tournament.

b. Hasil belajar siswa kelas XI TGB SMK N 2 Surakarta mata pelajaran Gambar

Beton setelah diterapkannya model pembelajaran ARIAS melalui Learning

Tournament.

c. Hasil wawancara siswa kelas XI TGB SMK N 2 Surakarta, guru pengampu

mata pelajaran Gambar Beton, dan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum

SMK Negeri 2 Surakarta.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang didapat dari referensi yang berasal dari

berbagai dokumen yang berhubungan dengan penelitian ini. Adapun sumber data

sekunder yang dipakai dalam penelitian ini adalah :

a. Tempat atau lokasi penelitian yaitu SMK N 2 Surakarta

b. Arsip dan dokumen yang dimiliki guru atau sekolah yang berhubungan

dengan masalah penelitian

c. Catatan lapangan ketika pembelajaran berlangsung

Page 52: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

3. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data, sebagai berikut :

a. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara umumnya berupa serentetan pertanyaan yang

disampaikan kepada nara sumber untuk dijawab dengan tujuan memperoleh data

verbal yang dikehendaki. Pedoman wawancara ini bisa mengenai pembelajaran

yang telah dilaksanakan, kendala-kendala yang dihadapi, kemampuan siswa,

penyebab kesulitan, dan lain sebagainya (lihat Lampiran 3 – 8).

b. Silabus dan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

Silabus dan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) disusun dengan

standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dipelajari siswa dan mengacu pada

langkah-langkah pelaksanaan model pembelajaran ARIAS melalui strategi

pembelajaran aktif Learning Tournament. (lihat Lampiran 9 – 11).

c. Arsip atau dokumen

Arsip atau dokumen merupakan bahan tertulis yang berkaitan dengan

suatu peristiwa atau aktivitas tertentu sehingga dapat dimanfaatkan sebagai

sumber data dalam penelitian. Arsip atau dokumen yang digunakan untuk

memperoleh informasi antara lain adalah data sekolah (profil sekolah, kurikulum,

sistem pembelajaran) data siswa (nama siswa, nilai kompetensi siswa, keaktifan)

serta catatan-catatan lain, baik dari guru yang berkaitan maupun pihak sekolah,

yang mendukung dalam penelitian.

d. Tes Hasil Belajar

Tes yang dilakukan dalam penelitian ini adalah tes tertulis. Tes tertulis

bertujuan untuk mengetahui peningkatan penguasaan siswa terhadap konsep

materi pembelajaran yang berupa soal-soal yang harus dijawab. Instrumen ini

digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa untuk aspek kognitif pada tahap

pengetahuan, pemahaman dan penerapan. Hal tersebut didukung oleh pendapat S.

Arikunto (2006: 150) yang mengemukakan bahwa “Tes berupa serentetan

pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur

keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh

individu atau kelompok.” (soal tes lihat Lampiran 16 dan 18).

Page 53: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

e. Lembar Observasi

Lembar Observasi digunakan untuk menilai proses dan hasil belajar siswa

pada ranah afektif dan psikomotorik. Tujuan tindakan observasi adalah untuk

memperoleh data perilaku siswa sehingga didapatkan hasil perubahan perilaku

siswa dalam memperbaiki pembelajaran.

Peneliti mengisi lembar observasi tiap ranah yang telah dijabarkan dalam

indikator-indikator dari kata kerja operasional masing-masing aspek dengan cara

membubuhkan skor sesuai dengan skala sikap yang digunakan, pada butir

indikator yang dilaksanakan pada aktivitas siswa berdasarkan data observasi

lapangan selama pembelajaran berlangsung. (lembar observasi kejenuhan siswa,

afektif dan psikomotor lihat Lampiran 20 – 35).

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian kualitatif ini melalui :

wawancara, observasi dan kajian arsip atau dokumen dan tes siswa.

1. Wawancara

Wawancara dilaksanakan secara tidak formal terstruktur. Dalam hal ini,

peneliti mengajukan pertanyaan yang bersifat terbuka, dan mengarah pada

kedalaman informasi dengan suasana yang lentur, terbuka dan santai namun tetap

serius guna menggali pandangan subyek yang diteliti tentang banyak hal.

Kelonggaran dan kelenturan cara pengumpulan data ini diharapkan akan mampu

mendapatkan kejujuran informan untuk memberikan informasi yang sebenarnya.

Peneliti lebih mengarahkan jalannya wawancara mendalam pada

masing-masing informan untuk mendapat informasi antara lain tentang :

a. Sistem kegiatan belajar mengajar di kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta

pada mata pelajaran Gambar Beton.

b. Kendala-kendala yang dihadapi kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta pada

mata pelajaran Gambar Beton.

c. Efektivitas penerapan model pembelajaran ARIAS melalui strategi

prmbelajaran Learning Tournament di kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta

pada mata pelajaran Gambar Beton.

Page 54: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

2. Observasi

Pengumpulan data melalui observasi dilakukan peneliti pada kelas XI

TGB sebagai sampel penelitian berdasarkan kisi-kisi penilaian yang disusun

dalam lembar observasi. Observasi dilaksanakan untuk mendapatkan gambaran

secara langsung kegiatan belajar siswa di kelas XI TGB mata pelajaran Gambar

Beton SMK Negeri 2 Surakarta serta untuk mengamati pelaksanaan dan

perkembangan pembelajaran Gambar Beton. Observasi dilaksanakan karena

merujuk pada pendapat S. Arikunto (1998 : 28) yang menjelaskan bahwa metode

observasi merupakan suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan

pengamatan secara teliti dan sistematis untuk mendapat gambaran secara langsung

kegiatan yang di lapangan.

3. Kajian Dokumen

Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki

berbagai benda-benda tertulis dan lain sebagainya. Arsip atau dokumen yang

dikaji antara lain adalah data sekolah (profil sekolah, kurikulum, sistem

pembelajaran), data siswa (nama siswa, nilai kompetensi siswa, keaktifan)

catatan-catatan lain (baik dari guru pengampu maupun pihak sekolah) yang

mendukung dalam penelitian, serta mengambil gambar (mendokumentasikan)

kegiatan pembelajaran yang berlangsung melalui alat perekam. Metode

dokumentasi dilaksanakan berdasar dari pendapat S. Arikunto (2006 : 158) yaitu

mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku,

surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan lain sebagainya. Teknik

mencatat dokumen ini disebut sebagai content analysis (Yin 1987, dalam HB.

Sutopo, 2006 : 81)

4. Tes Siswa

Tes digunakan untuk mengetahui pengaruh dari tindakan yang telah

dilakukan terhadap aspek kognitif siswa pada tingkat pengetahuan, pemahaman

dan penerapan konsep pada kompetensi dasar mata pelajaran Gambar Beton. Tes

dilakukan pada saat pra tindakan untuk mengetahui kondisi awal, siklus I untuk

mengetahui pencapaian konsep materi, dan siklus II untuk mengetahui pencapaian

konsep materi yang belum tuntas secara keseluruhan.

Page 55: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

E. Validitas Data

Teknik pengembangan validitas data yang paling umum digunakan dalam

penelitian kualitatif adalah teknik triangulasi. Pada penelitian ini digunakan teknik

triangulasi data (sumber) untuk menjaga validitasnya. Teknik triangulasi ini

merupakan teknik yang didasari pola pikir fenomenologi yang bersifat

multiperspektif. Artinya untuk menarik kesimpulan yang mantap, diperlukan tidak

hanya satu sudut pandang. Triangulasi data mengarahkan dalam proses

pengumpulan data untuk memperoleh beberapa sumber data yang berbeda

sehingga apa yang diperoleh dari sumber yang satu bisa lebih teruji kebenarannya.

Triangulasi data (sumber) digunakan karena dalam penelitian ini terdapat tiga

sumber data, yaitu informan atau narasumber dengan tingkatan berbeda (WKS 1,

guru, siswa), hasil observasi dan kajian dokumen (berbagai arsip dan dokumen

hasil tes siswa).

Validitas data dilaksanakan karena diperkuat oleh pendapat H.B. Sutopo

( 2006 ) yang manyatakan bahwa “Validitas merupakan jaminan bagi kemantapan

simpulan dan tafsir makna sebagai hasil penelitian”. Data yang telah berhasil

diperoleh di lapangan, dikumpulkan dan dicatat dalam kegiatan penelitian, harus

diusahakan kedalaman, kemantapan dan kebenarannya. Agar hasil penelitian

dapat dipertanggungjawabkan, maka memerlukan teknik pemeriksaan data yang

tepat salah satunya adalah triangulasi data.

Untuk lebih jelasnya, proses triangulasi data (sumber) pada penelitian ini

dapat dilihat pada gambar berikut:

Atau :

Gambar 2. Skema Triangulasi Data(Sumber H.B Sutopo, 2006: 94)

DataWawancara

Informan 1

Informan 2

Informan 3

WKS 1

Guru

Siswa

AktifitasObservasi

Data

Wawancara Informan

ContentAnalysis

Dokumen/Arsip

Kegiatan di kelas

WKS, guru, siswa

Data sekolah, datasiswa, catatan,dll.

Page 56: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

F. Teknik Analisis Data

Analisis data digunakan untuk mengukur tingkat validitas data penelitian

berdasarkan dari informan, dokumen/arsip dan aktivitas pembelajaran siswa saat

kegiatan belajar mengajar. Pada penelitian tindakan kelas ini, analisis data yang

digunakan adalah diskriptif kualitatif. Analisis diskriptif kualitatif dilakukan

dengan analisis interaktif, yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan

penarikan kesimpulan/verifikasi yang dilakukan dengan cara interaksi baik antara

komponen, dari proses pengumpulan data sebagai siklus.

Reduksi data diartikan sebagai pemilihan, pemusatan perhatian pada

penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul dari

catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi data berlangsung terus-menerus

selama penelitian berlangsung.

Penyajian data adalah sekumpulan informasi tersusun yang memberi

kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.

Sedangkan penarikan kesimpulan dilakukan secara bertahap untuk memperoleh

derajat kepercayaan yang tinggi.

Menurut Huberman (2007: 20) model analisis interaktif dapat

digambarkan dalam bagan sebagai berikut:

Gambar 3. Model Analisis Interaktif

(Sumber: Huberman, 2007:20)

PENARIKAN KESIMPULAN

PENYAJIAN DATAREDUKSI DATA

PENGUMPULAN DATA

Page 57: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

G. Tolok Ukur Keberhasilan

Tolok ukur keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas ini dideskripsikan

dalam tabel berikut :

Tabel 4. Tolok Ukur Keberhasilan Proses dan Hasil Belajar Siswa

Variabel Aspek yang dinilai Data Target

Proses

Belajar

1. Kejenuhan siswa Indikator kejenuhan siswa < 30 % rata-rata kelas

2. Keaktifan siswa Indikator keaktifan siswa

(sikap/afektif dan

ketrampilan/psikomotor)

> 70 % rata-rata kelas

Hasil

Belajar

1. Ranah Kognitif Capaian ketuntasan pada

tes kognitif

skor ≥ 75, 70% rata-

rata kelas

2. Ranah Afektif Lembar observasi ranah

afektif

skor ≥ 75, 70% rata-

rata kelas

3. Ranah

Psikomotor

Lembar observasi ranah

psikomotor

skor ≥ 75, 70% rata-

rata kelas

Adanya tolok ukur keberhasilan penelitian ini ditetapkan oleh peneliti

dengan minimal skor 75 dikarenakan skor 75 merupakan Nilai KKM (Kriteria

Ketuntasan Minimal) yang telah ditetapkan oleh sekolah untuk tahun ajaran

2010/2011. Adapun besarnya rata-rata kelas untuk keaktifan > 70% dan

kejenuhan < 30%, merupakan ketetapan yang telah dibuat bersama oleh peneliti

dan guru pengajar Gambar Beton di SMK N 2 Surakarta.

H. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian merupakan tahapan-tahapan yang ditempuh dalam

penelitian dari awal sampai akhir. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini

mengikuti model prosedur penelitian yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc.

Taggart dalam Rochiati Wiriaatmadja (2005: 66) berupa model penelitian spiral

yang pada umumnya direncanakan terdiri dari dua siklus. Setiap siklus terdiri dari

empat tahap yaitu: (1) Tahap perencanaan tindakan (planning), (2) Tahap

Page 58: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

pelaksanaan tindakan (acting), (3) Tahap pengamatan (observaing), dan (4) Tahap

refleksi (reflecting).

Adapun sistem operasional siklus tersebut dijelaskan sebagai berikut:

SIKLUS I

1) Tahap Perencanaan Tindakan

Tahap ini mencakup semua perencanaan tindakan seperti observasi pra

tindakan, identifikasi masalah, pembuatan dan menyiapakan instrumen yang

diperlukan, serta merencanakan langkah-langkah dan tindakan yang akan

dilakukan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Seluruh rencana tindakan yang akan dilakukan bertujuan untuk

memperbaiki praktek pembelajaran Gambar Beton yaitu dengan menerapkan

model pembelajaran ARIAS melalui strategi pembelajaran aktif Learning

Tournament, adapun langkah-langkah perencanaannya yaitu :

a) Permintaan ijin kepada Kepala Sekolah dan Guru yang mengampu mata

pelajaran Gambar Beton SMK Negeri 2 Surakarta.

b) Observasi pra tindakan terhadap kegiatan pembelajaran di kelas XI TGB.

Observasi dilakukan dengan mengikuti pembelajaran Gambar Beton.

c) Identifikasi masalah dan penetapan alternatif pemecahan masalah.

d) Perencanaan pembelajaran yang akan diterapkan dalam proses belajar

mengajar serta menentukan strategi pembelajaran yang digunakan.

e) Menyiapkan instrumen penelitiaan, antara lain menyusun Silabus, Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), materi pembelajaran, lembar kerja

siswa, lembar observasi ranah afektif dan psikomotor, dan sebagainya.

2) Tahap Pelaksanaan Tindakan

Tindakan pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah

disusun. Pelaksanaan tindakan pada tahap ini adalah sebagai berikut:

a) Tes kemampuan awal siswa (pra siklus).

b) Koordinasi dengan guru pengampu mengenai pelaksanaan pembelajaran

dengan model pembelajaran ARIAS dan strategi pembelajaran Learning

Tournament.

Page 59: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

c) Pengarahan pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran

ARIAS dan strategi pembelajaran Learning Tournament terhadap siswa.

d) Pembentukan kelompok.

e) Pemberian materi pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi mata

pelajaran produktif Gambar Beton.

f) Setiap kelompok belajar bersama, berdiskusi, mengadakan penelusuran

terhadap semua pertanyaan maupun tugas dari guru.

g) Pelaksanaan permainan/game antar kelompok.

h) Pelaksanan kompetisi/tournament antar siswa (yang dilaksanakan pada

pertemuan berikutnya). Kompetisi antar siswa juga digunakan sebagai

evaluasi kemampuan kognitif siswa pasca siklus I.

i) Pernyataan skor/ nilai yang diperoleh kelompok dan tiap individu siswa.

j) Pemberian penghargaan dari guru untuk siswa

k) Guru dan siswa menyimpulkan materi hasil kegiatan belajar yang telah

dilaksanakan.

3) Tahap Observasi

Pada tahap ini pengumpulan data dilakukan dengan cara mengamati

jalannya proses pembelajaran dan mencatat hal-hal yang mungkin terjadi ketika

tindakan berlangsung. Aktivitas siswa diamati selama proses pembelajaran

berlangsung dengan mengacu pada lembar observasi dari awal pembelajaran

sampai akhir pembelajaran. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah

aktivitas siswa sudah sesuai dengan indikator yang tercantum dalam lembar

observasi atau tidak. Adapun hal-hal yang diamati pada siklus I ini, antara lain :

a) Penurunan kejenuhan siswa dalam proses pembelajaran,

b) Peningkatan aktivitas (keaktifan) siswa,

c) Pencapaian konsep siswa (ranah kognitif),

d) Keaktifan siswa selama proses pembelajaran (ranah afektif),

e) Keterampilan siswa dalam kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan (ranah

psikomotor),

f) Hal-hal lain yang berpengaruh terhadap tindakan yang diberikan.

Page 60: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

4) Tahap Analisis dan Refleksi

Data-data yang diperoleh melalui observasi, dalam tahap ini,

dikumpulkan dan dianalisis dengan model analisis interaktif. Dengan demikian,

dapat diketahui penurunan kejenuhan, peningkatan keaktifan dan hasil belajar

siswa pada mata pelajaran Gambar Beton dengan model pembelajaran ARIAS

melalui srategi pembelajaran Learning Tournament. Berdasarkan hasil refleksi ini,

akan diketahui kelebihan dan kelemahan kegiatan pembelajaran yang telah

dilaksanakan, sehingga dapat digunakan untuk menentukan tindakan kelas pada

siklus selanjutnya.

SIKLUS II

Diadakannya tindakan siklus II berdasarkan pada hasil yang telah

dicapai pada siklus I. Tindakan siklus II direncanaan sebagai upaya perbaikan

dari hasil tindakan siklus I, dengan materi pembelajaran yang disesuaikan dengan

silabus mata pelajaran Gambar Beton. Perwujudan tahap pelaksanaan, observasi,

serta analisis dan refleksi yang juga mengacu pada siklus sebelumnya.

Adapun tahap operasional siklus II adalah sebagai berikut:

1) Perencanaan Tindakan

Hasil analisis dan refleksi pada siklus I menjadi pedoman untuk

perencanaan siklus II. Langkah awal pada tahap ini hampir sama pada tahap

perencanaan pada siklus I, yaitu menyiapkan instrumen penelitiaan. Yang berbeda

adalah rancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), materi

pembelajaran, lembar kerja siswa, dan soal tes kemampuan kognitif yang

disesuaikan dengan materi lanjutan siklus I berdasarkan standar kompetensi yang

telah ditetapkan dalam silabus.

2) Pelaksanaan Tindakan

Tahap pelaksanaan tindakan sesuai dengan perencanaan tindakan yaitu:

a) Penyampaikan materi dan tugas melanjutkan materi dari siklus I,

b) Pembelajaran tetap menggunakan model pembelajaran ARIAS dengan

strategi pembelajaran Learning Tournament.,

c) Siswa duduk sesuai dengan kelompoknya masing-masing,

Page 61: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

d) Siswa mengerjakan berdiskusi dengan kelompoknya masing-masing,

e) Guru dan peneliti melakukan observasi kepada siswa melalui lembar

observasi yang meliputi beberapa aspek.

l) Pelaksanaan permainan/game antar kelompok.

m) Pelaksanaan kompetisi /tournament antar siswa (yang dilaksanakan pada

pertemuan berikutnya). Kompetisi antar siswa juga digunakan sebagai

evaluasi kemampuan kognitif siswa pasca siklus II.

n) Pernyataan skor/ nilai yang diperoleh kelompok dan tiap individu siswa.

f) Pemberian penghargaan dari guru untuk siswa.

g) Guru dan siswa menyimpulkan materi hasil kegiatan belajar yang telah

dilaksanakan.

3) Tahap Observasi

Efektifitas penerapan model pembelajaran ARIAS dengan strategi

pembelajaran Learning Tournament diamati berdasarkan ketertarikan siswa dalam

kegiatan belajar mengajar mata pelajaran produktif Gambar Beton yang

ditunjukkan dengan adnya penurunan kejenuhan siswa dan peningkatan keaktifan

belajar dalam proses pembelajaran.

4) Tahap Analisis dan Refleksi

Tingkat efektifitas model pembelajaran ARIAS dengan strategi

pembelajaran Learning Tournament pada mata pelajaran produktif Gambar Beton

diukur berdasarkan perolehan hasil belajar kemampuan kognitif siswa dan

penilaian lembar observasi ranah afektif dan psikomotor siswa.

Indikator keberhasilan yang dicapai pada siklus II ini diharapkan

mengalami kemajuan minimal 10% dari siklus I.

SIKLUS III

Tindakan siklus III dilakukan jika pada siklus II, target keberhasilan

ketuntasan yang ditetapkan belum tercapai. Perwujudan siklus II didasarkan pada

hasil yang diperoleh dari siklus II.

Adapun tahapan perencanaan pada siklus III ini adalah sebagai berikut :

Hasil analisis dan refleksi pada siklus II menjadi pedoman untuk perencanaan dan

Page 62: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

pelaksanaan tindakan siklus III. Langkah awal pada tahap ini hampir sama pada

tahap perencanaan pada siklus I dan siklus II, yaitu menyiapkan instrumen

penelitiaan. Yang berbeda antara lain adalah rancangan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) siklus III, materi pembelajaran yang belum tercapai, lembar

kerja siswa, dan soal tes kemampuan kognitif yang disesuaikan dengan materi

lanjutan atau perbaikan pada siklus II berdasarkan standar kompetensi yang telah

ditetapkan dalam silabus.

Indikator keberhasilan yang dicapai pada siklus III ini diharapkan

mengalami kemajuan minimal 10% dari siklus II.

Siklus III ini dilaksanakan jika diperlukan, maksudnya jika pada tindakan

siklus II ketuntasan yang ditetapakn pada tabel tolok ukur keberhasilan belum

tercapai, maka tindakan siklus III dilaksankan. Akan tetapi jika pada siklus II,

target keberhasilan telah tercapai, maka kegiatan penelitian dihentikan pada siklus

II dan siklus III ditiadakan.

Page 63: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

SIKLUS II

Gambar 4. Prosedur Penelitian Model Spiral(Sumber: Kemmis dan Mc. Taggart dalam Rochiati Wiriaatmadja, 2005: 66)

PerencanaanTindakan

PelaksanaanTindakan

Observasi

Analisis

Tidak dilanjutkan

Ketuntasan tercapai

SIKLUS IIIJika diperlukan

Refleksi Ketuntasanbelum tercapai

SIKLUS I

PerencanaanTindakan

PelaksanaanTindakan

RefleksiAnalisis

Observasi

Tidak dilanjutkan

Ketuntasan tercapai

Ketuntasanbelum tercapai

Tercapai

Page 64: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Data dan Deskripsi Tempat Penelitian

Tempat penelitian berada di kelas XI Teknik Gambar Bangunan (TGB)

SMK Negeri 2 Surakarta. Data sekolah dan kelas dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Data Sekolah

Nama Sekolah : SMK Negeri 2 Surakarta

Nomor Statistik Sekolah : 321036105001

Provinsi : Jawa Tengah

Otonomi Daerah : Pemerintah Kota Surakarta

Kecamatan : Banjarsari

Desa/ Kelurahan : Kerten

Alamat Sekolah : Jl. LU. Adi Sucipto No. 33 Surakarta, kode pos

57143

No. Telepon / Faximile : (0271) 714901 / (0271) 727003

Kepala Sekolah : Drs. Susanta, MM.

NIP. 19600808 198803 1 006

Status Sekolah : Negeri

Kelompok Sekolah : Teknologi dan Industri

Standar Sekolah : Akreditasi A

Tahun Berdiri : 1958

Tahun Perubahan : 1999

Kepemilikan Tanah : Pemerintah

Luas Tanah : 23.150 m2

Email dan Website : [email protected] , http : www.smkn2-solo.net

Bidang Keahlian : 1. Teknik Bangunan

2. Teknik Mesin

3. Teknik Elektronika

4. Teknik Informatika

48

Page 65: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2. Visi dan Misi

a. Visi

Mewujudkan SMK Negeri 2 Surakarta sebagai pencetak sumber daya

manusia yang profesional dalam bidang teknologi dan industri yang

mampu menghadapi era global.

b. Misi

1) Membentuk tamatan yang

mengembangkan diri,

2) Menyiapkan tenaga terampil yang mampu bersaing di lapangan kerja,

3) Menyiapkan wirausaha yang tangguh dalam bidang teknologi dan

industri,

4) Menyiapkan SMK Negeri 2 Surakara sebagai SMK yang mandiri.

3. Denah Lokasi

Gedung SMK Negeri 2 Surakarta berlokasi di Jl. Adi Sucipto No 33,

Kelurahan Manahan, Kecamatan Banjarsari, Kotamadya Surakarta. Termasuk

berada di salah satu lokasi strategis kota Surakarta yaitu daerah pusat pendidikan.

Hal ini ditunjukkan dengan berdirinya beberapa sekolah di wilayah tersebut,

antara lain : SMK N 5 Surakarta, SMK N 4 Surakarta,

N 7 Surakarta, SMK N 2 Surakarta,

lainnya.

SMK N 6Surakarta

Gambar 5. Denah Lokasi SMK

Misi SMK Negeri 2 Surakarta

Mewujudkan SMK Negeri 2 Surakarta sebagai pencetak sumber daya

manusia yang profesional dalam bidang teknologi dan industri yang

mampu menghadapi era global.

Membentuk tamatan yang berkepribadian unggul dan mampu

mengembangkan diri,

Menyiapkan tenaga terampil yang mampu bersaing di lapangan kerja,

Menyiapkan wirausaha yang tangguh dalam bidang teknologi dan

Menyiapkan SMK Negeri 2 Surakara sebagai SMK yang mandiri.

okasi SMK Negeri 2 Surakarta

Gedung SMK Negeri 2 Surakarta berlokasi di Jl. Adi Sucipto No 33,

Kelurahan Manahan, Kecamatan Banjarsari, Kotamadya Surakarta. Termasuk

berada di salah satu lokasi strategis kota Surakarta yaitu daerah pusat pendidikan.

tunjukkan dengan berdirinya beberapa sekolah di wilayah tersebut,

antara lain : SMK N 5 Surakarta, SMK N 4 Surakarta, SMK N 6 Surakarta,

SMK N 2 Surakarta, SMA N 4 Surakarta, dan beberapa sekolah

Jl. LU.Adi Sucipto

GedungWarastratama

PoltabesSurakarta

TKInti

SMK N 2Surakarta

Gambar 5. Denah Lokasi SMK N 2 Surakarta

49

Mewujudkan SMK Negeri 2 Surakarta sebagai pencetak sumber daya

manusia yang profesional dalam bidang teknologi dan industri yang

berkepribadian unggul dan mampu

Menyiapkan tenaga terampil yang mampu bersaing di lapangan kerja,

Menyiapkan wirausaha yang tangguh dalam bidang teknologi dan

Menyiapkan SMK Negeri 2 Surakara sebagai SMK yang mandiri.

Gedung SMK Negeri 2 Surakarta berlokasi di Jl. Adi Sucipto No 33,

Kelurahan Manahan, Kecamatan Banjarsari, Kotamadya Surakarta. Termasuk

berada di salah satu lokasi strategis kota Surakarta yaitu daerah pusat pendidikan.

tunjukkan dengan berdirinya beberapa sekolah di wilayah tersebut,

SMK N 6 Surakarta, SMK

SMA N 4 Surakarta, dan beberapa sekolah

PoltabesSurakarta

SMK N 2Surakarta

SMA N 4Surakarta

U

Page 66: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

4. Data Siswa

Kelas yang digunakan sebagai subyek dalam penelitian adalah kelas XI

TGB (Teknik Gambar Bangunan). Ruang teori kelas XI TGB tidak berpindah-

pindah, namun karena adanya pembangunan fisik di sekolah tersebut, siswa kelas

XI TGB harus berbagi waktu dan tempat dengan kelas lain sebab selama proses

pembangunan, diberlakukan dua kali jam belajar efektif, yaitu jam belajar pagi

(07.00-13.10) dan jam belajar siang (13.20-18.00).

Jumlah siswa kelas XI TGB sebanyak 33 siswa dengan perincian 31 siswa

laki-laki dan 2 siswa perempuan (daftar nama siswa lihat Lampiran 1). Adapun

wali kelas XI TGB adalah Bapak Drs. Stefanus Suyadi. Untuk Struktur

Kepengurusan Kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta tahun ajaran 2010/2011

adalah sebagai berikut :

1. Wali Kelas : Drs. Stefanus Suyadi

2. Ketua Kelas : Surya Purnama

3. Wakil ketua : Rifky Candra Ardhani

4. Sekretaris I : Santi Putri Pramudyastuti

5. Sekretaris II : Ulfi Wahyu Sindora

6. Bendahara I : Pinthoko Nugroho

7. Bendahara II : Wahyu Waskitho Aji

B. Kondisi Awal Pembelajaran Sebelum Tindakan Kelas

Sebelum pelaksanaan penelitian, peneliti mengadakan observasi awal

terhadap pelaksanaan pembelajaran Gambar Beton untuk mengetahui proses

pembelajaran yang biasa disampaikan oleh guru selama ini dan

mengidentifikasikan permasalahan yang ada dalam pembelajaran tersebut.

Sedangkan untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas XI TGB 2010/2011 SMK

Negeri 2 Surakarta pada mata pelajaran Gambar Beton, peneliti memberikan pre-

nilai yang juga dilaksanakan sebelum penelitian. Pada hari sebelum dilaksanakan

ujian pre-nilai tersebut, guru telah memberi pengumuman kepada para siswa

bahwa akan diadakan ujian beserta materi yang akan diujikan, sehingga siswa

diharapkan dapat belajar terlebih dulu.

Page 67: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Dari observasi awal tersebut, diperoleh data bahwa masalah yang dihadapi

dalam pelaksanaan pembelajaran Gambar Beton antara lain adalah adanya durasi

pembelajaran yang cukup lama (5 jam pelajaran) dalam satu kali pertemuan dan

metode pembelajaran yang digunakan guru masih bersifat konvensional yang

jarang melibatkan interaksi siswa. Hal ini menyebabkan munculnya kejenuhan

belajar siswa, keaktifan siswa rendah dan hasil belajar yang kurang memuaskan.

Berdasarkan pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran Gambar

Beton melalui lembar observasi indikator kejenuhan belajar siswa (data

selengkapnya lihat Lampiran 20), diperoleh data sebagai berikut :

1. Siswa yang memperhatikan pelajaran sebanyak 11 orang (33,335 %).

2. Siswa yang tidak memperhatikan pelajaran (mengalami kejenuhan belajar

sehingga kurang aktif) sebanyak 22 orang (66,665 %).

Adapun hasil pre-nilai Gambar Beton kelas XI TGB 2010/2011 sebelum

tindakan terhadap 33 siswa (data selengkapnya lihat Lampiran 45), diperoleh data

sebagai berikut :

1. Siswa yang tuntas belajar dengan nilai ≥ 75 sebanyak 36,36 % (12 siswa).

2. Siswa yang belum tuntas belajar dengan nilai < 75 sebanyak 63,64 % (21

siswa).

C. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I

Hasil pengamatan pembelajaran yang telah dilaksanakan sebelum tindakan

dalam hal proses dan hasil belajar siswa, digunakan peneliti sebagai pedoman

untuk merencanakan prosedur tindakan kelas siklus I, dengan materi pembelajaran

merencanakan perhitungan penulangan dan gambar perencanaan plat lantai satu

arah struktur gedung beton bertulang.

Pelaksanaan penelitian siklus I ini mengacu pada prosedur penelitian yang

meliputi : (1) Tahap perencanaan tindakan, (2) Tahap pelaksanaan tindakan (3)

Tahap observasi dan analisis, dan (4) Tahap refleksi.

Secara rinci hasil penelitian pada siklus I adalah sebagai berikut :

Page 68: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

1. Tahap Perencanaan Tindakan

a. Peneliti melaksanakan observasi pra tindakan terhadap kegiatan pembelajaran

Gambar Beton di kelas XI TGB. Observasi dilakukan dengan mengikuti

pelaksanaan pembelajaran Gambar Beton kurang lebih selama 2 bulan, saat

peneliti mengikuti kegiatan PPL (Program Pengalaman Lapangan) di SMK

Negeri 2 Surakarta.

b. Peneliti mendokumentasikan kondisi siswa antara lain meliputi jumlah siswa

dalam kelas, kegiatan dan proses pembelajaran yang selama ini berlangsung,

memperhatikan nilai hasil belajar siswa pada mata pelajaran Gambar Beton

dan berbagai data lainnya yang mendukung kelengkapan penelitian dan

identifikasi masalah.

c. Peneliti mengidentifikasi masalah yang timbul pada kegiatan pembelajaran

Gambar Beton. Kesimpulan awal yang diperoleh setelah melakukan

identifikasi ialah bahwa siswa kelas XI TGB SMK N 2 Surakarta mengalami

kejenuhan belajar atau ketidaktertarikan terhadap kegiatan pembelajaran yang

berlangsung, hal ini dipicu antara lain durasi pembelajaran yang cukup lama

yaitu 5 jam pelajaran (5 x 45 menit), serta metode guru mengajar masih

bersifat konvensional yaitu guru lebih banyak berceramah menyampaikan

materi, sehingga siswa jenuh atau bosan dan keaktifan siswa tidak terasah.

d. Peneliti mengajukan perijinan kepada Kepala Sekolah dan Guru yang

mengampu mata pelajaran Gambar Beton SMK Negeri 2 Surakarta.

e. Peneliti berkoordinasi dan berkolaborasi (bekerja sama) dengan guru

menetapkan alternatif pemecahan masalah yaitu dengan merencanakan

tindakan kelas siklus I berkaitan dengan metode pembelajaran yang akan

diterapkan, yaitu model pembelajaran ARIAS dengan strategi pembelajaran

aktif Learning Tournament.

f. Peneliti membuat jadwal kegiatan penelitian dengan bantuan guru.

g. Peneliti menyiapkan instrumen penelitiaan, antara lain menyusun Silabus,

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), materi pembelajaran, lembar kerja

siswa, lembar observasi ranah afektif dan psikomotor, soal-soal latihan,

permainan serta kompetisi untuk evaluasi, dan sebagainya.

Page 69: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

h. Peneliti membagi perencanaan kelompok siswa untuk pelaksanaan kelompok

belajar atau diskusi dan permainan (games), dibagi secara heterogen berdasar

data nilai saat observasi pra tindakan (pra siklus). Pembagian kelompok siswa

dapat dilihat pada Lampiran 2.

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

a. Pertemuan ke-1 dilaksanakan pada hari selasa tanggal 18 Januari 2011 jam

pelajaran ke 6 – 10 pukul 10.00 – 13.10. Pada semester genap ini setiap satu

jam pelajaran dikurangi dari 45 menit menjadi 35 menit. Hal ini dikarenakan

SMK Negeri 2 Surakarta sedang melaksanakan pembangunan fisik gedung

kelas, sehingga beberapa kelas teori harus digunakan dua kali putaran yaitu

kegiatan pembelajaran pagi (07.00 – 13.10) dan siang (13.20 – 18.00).

b. Melaksanakan rencana pembelajaran yang telah dipersiapkan beserta

instrumennya yaitu menyampaikan pokok bahasan merencanakan

perhitungan penulangan dan gambar perencanaan plat lantai satu arah struktur

gedung beton bertulang.

c. Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan, bahwa akan diadakan

kegiatan diskusi kelompok dan permainan.

d. Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok kemudian membacakan

peraturan dalam kegiatan permainan.

e. Guru memotivasi siswa bahwa pelajaran ini sebenarnya mudah untuk

dipelajari dan dipahami (unsur Assurance).

f. Guru menyampaikan materi pelajaran dan menunjukkan contoh-contoh

(relevansi) baik melalui pengalaman pribadi guru, menjelaskan gambar-

gambar yang ada dalam buku modul, maupun menunjukkan gambaran pada

lingkungan sekitar yang mudah ditemui siswa (unsur Relevance).

g. Siswa memperhatikan penjelasan guru dalam kelompok. Jika menemui

ketidakjelasan, siswa mendiskusikannya dalam kelompok, jika masih terdapat

kesulitan maka menanyakan kepada guru.

Page 70: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Gambar 6. Siswa berdiskusi dalam kelompok

h. Melaksanakan permainan Tanya Jawab Berebut yang berkaitan dengan materi

yang telah disampaikan dan dipelajari. Guru membacakan tiap soal dan

kelompok berebut untuk menjawab untuk mendapat skor kelompok (unsur

Interest).

Gambar 7. Pelaksanaan Permainan Tanya Jawab Berebut

i. Setiap kelompok yang telah selesai menjawab pertanyaan yang ada, guru

memberikan penjelasan atau tambahan materi yang berkaitan untuk siswa.

j. Guru terus mendorong kelompok lain yang belum mendapat skor/nilai.

k. Setelah selesai kegiatan permainan, guru membacakan perolehan skor

kelompok. Guru menanyakan kepuasan siswa, bagi yang belum puas dengan

perolehan skor, guru tetap memotivasi siswa bahwa masih ada kegiatan

permainan kompetisi individu untuk mendapatkan tambahan skor kelompok

(unsur Satisfaction).

Page 71: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

l. Guru menyampaikan kegiatan minggu depan bahwa akan diadakan

permainan kompetisi individu.

m. Pertemuan ke-2 dilaksanakan pada hari selasa tanggal 25 Januari 2011 jam

pelajaran ke 6 – 10 pukul 10.00

n. Melaksanakan kegiatan kompetisi in

kelompok dan mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang

telah dipelajari bersama (unsur

3. Tahap Observasi

a. Hasil Observasi dan Analisis

- Hasil Observasi

Tes kognitif diujikan kepada siswa untuk mengetahui seberapa jauh

penerimaan siswa terhadap materi

perencanaan plat lantai satu arah struktur

pokok bahasan macam

dipenuhi, perhitungan perencanaan plat, serta cara menggambar rencana plat.

Adapun skor target keberhasilan untuk aspek kognitif adalah 75.

Hasil tes kognitif pada siklus I terhadap 33 siswa, diperoleh sebagai berikut

1. Siswa yang memperoleh

2. Siswa yang memperoleh

(data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 34)

Gambar 8. Diagram

Diagram

Tidak Tuntas36,36 %

Guru menyampaikan kegiatan minggu depan bahwa akan diadakan

permainan kompetisi individu.

2 dilaksanakan pada hari selasa tanggal 25 Januari 2011 jam

10 pukul 10.00 – 13.10.

Melaksanakan kegiatan kompetisi individu untuk memperoleh tambahan skor

kelompok dan mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang

telah dipelajari bersama (unsur Assesment/Evaluasi).

Observasi dan Analisis

dan Analisis Tes Kognitif Siswa

Hasil Observasi

Tes kognitif diujikan kepada siswa untuk mengetahui seberapa jauh

penerimaan siswa terhadap materi merencanakan konstruksi dan menggambar

perencanaan plat lantai satu arah struktur gedung beton bertulang

pokok bahasan macam-macam plat, jenis perletakan, syarat-syarat yang harus

dipenuhi, perhitungan perencanaan plat, serta cara menggambar rencana plat.

Adapun skor target keberhasilan untuk aspek kognitif adalah 75.

Hasil tes kognitif pada siklus I terhadap 33 siswa, diperoleh sebagai berikut

memperoleh nilai ≥ 75 sebanyak 21 siswa.

memperoleh nilai < 75 sebanyak 12 siswa.

(data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 34)

Gambar 8. Diagram Prosentase Nilai Kognitif Siswa Siklus I (Ketuntasan Kelas)

Tuntas

Tidak Tuntas

Diagram Prosentase Nilai Kognitif Siswa Siklus I( Katuntasan Kelas )

Tuntas63,64 %

55

Guru menyampaikan kegiatan minggu depan bahwa akan diadakan

2 dilaksanakan pada hari selasa tanggal 25 Januari 2011 jam

dividu untuk memperoleh tambahan skor

kelompok dan mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang

Tes kognitif diujikan kepada siswa untuk mengetahui seberapa jauh

merencanakan konstruksi dan menggambar

bertulang yaitu pada sub

syarat yang harus

dipenuhi, perhitungan perencanaan plat, serta cara menggambar rencana plat.

Hasil tes kognitif pada siklus I terhadap 33 siswa, diperoleh sebagai berikut :

Nilai Kognitif Siswa Siklus I (Ketuntasan Kelas)

Tidak Tuntas

Page 72: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

- Analisis

Hasil belajar yang diperoleh dari tes ini hanya mencakup tiga tahap pada

aspek kognitif yaitu tahap pengetahuan, pemahaman, dan penerapan. Tes kognitif

diberikan dalam bentuk soal pilihan ganda sebanyak 20 butir dengan materi teori

hafalan dan perencanaan hitungan antara lain macam-macam plat, jenis

perletakan, syarat-syarat yang harus dipenuhi, perhitungan perencanaan plat, serta

cara menggambar rencana plat. (Soal tes kognitif atau evaluasi siklus I dapat

dilihat pada Lampiran 16)

Dari hasil observasi tersebut kemudian dianalisis oleh peneliti bahwa hasil tes

kognitif pada siklus I ini sudah menunjukkan peningkatan dari sebelum

diadakannya tindakan. Ketuntasan belajar pada tes kognitif mencapai 63,64%,

adapun ketidaktuntasan belajar sebesar 36,36%. Ini berarti terdapat 20 siswa dari

33 siswa yang tuntas mencapai skor batas minmal yang telah ditetapkan untuk

mata pelajaran produktif Gambar Beton yaitu 75. Sedangkan rerata nilai kognitif

mata pelajaran Gambar Beton pada siklus I ini mengalami peningkatan dari 71,4

pada kondisi awal sebelum tindakan menjadi 75,3.

Target ketuntasan kelas yang direncanakan peneliti untuk ranah kognitif ini

sebesar 70 % dari jumlah siswa, maksudnya jumlah siswa yang memperoleh skor

75 untuk tes kognitif sebesar 70 % atau sebanyak 24 siswa. Sehingga untuk siklus

I ini belum mencapai target keberhasilan ketuntasan kelas tersebut.

Page 73: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b. Hasil Observasi dan

- Hasil Observasi

Hasil observasi afektif siswa pada siklus I

ranah afektif 75, adalah sebagai berikut :

1. Siswa yang memperoleh

2. Siswa yang memperoleh

(data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran

Gambar 9. Diagram

- Analisis

Hasil penilaian pada ranah afektif melalui lembar observasi ranah afektif

yang mencakup lima aspek yaitu penerimaan, partisipasi, penilaian,

pengorganisasian, dan pembentukan pola hidup

diperinci melalui indikator

Dari hasil observasi tersebut

hasil penilaian ranah afektif pada siklus I t

yang mencapai target keberhasilan untuk

sebanyak 13 siswa atau sebesar 39,39 % belum mencapai skor 75.

Untuk ranah afektif

kelas sebesar 70 % dari jumlah siswa. Sehingga untuk siklus I ini belum mencapai

target keberhasilan untuk ranah afektif

Diagram

Tidak Tuntas39,39 %

dan Analisis Afektif Siswa

Hasil Observasi

Hasil observasi afektif siswa pada siklus I dengan skor target keberhasilan

adalah sebagai berikut :

memperoleh nilai ≥ 75 sebanyak 20 siswa.

memperoleh nilai < 75 sebanyak 13 siswa.

(data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 40)

Gambar 9. Diagram Prosentase Nilai Afektif Siswa Siklus I (Ketuntasan Kelas)

penilaian pada ranah afektif melalui lembar observasi ranah afektif

lima aspek yaitu penerimaan, partisipasi, penilaian,

an, dan pembentukan pola hidup (lihat Lampiran 26).

diperinci melalui indikator kata kerja operasionalnya masing-masing

Dari hasil observasi tersebut di atas, kemudian dianalisis oleh peneliti bahwa

penilaian ranah afektif pada siklus I terdapat 20 siswa atau sebesar 60,61 %

target keberhasilan untuk ranah afektif yaitu skor

3 siswa atau sebesar 39,39 % belum mencapai skor 75.

afektif ini, direncanakan oleh peneliti bahwa target

kelas sebesar 70 % dari jumlah siswa. Sehingga untuk siklus I ini belum mencapai

untuk ranah afektif.

Tuntas

Tidak Tuntas

Diagram Prosentase Nilai Afektif Siswa Siklus I( Katuntasan Kelas )

Tuntas60,61 %

57

skor target keberhasilan

Nilai Afektif Siswa Siklus I (Ketuntasan Kelas)

penilaian pada ranah afektif melalui lembar observasi ranah afektif

lima aspek yaitu penerimaan, partisipasi, penilaian,

(lihat Lampiran 26). Tiap aspek

masing.

kemudian dianalisis oleh peneliti bahwa

atau sebesar 60,61 %

skor 75, sedangkan

3 siswa atau sebesar 39,39 % belum mencapai skor 75.

target ketuntasan

kelas sebesar 70 % dari jumlah siswa. Sehingga untuk siklus I ini belum mencapai

Tidak Tuntas

Page 74: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

c. Hasil Observasi dan Analisis Psikomotor

- Hasil Observasi

Hasil observasi psikomotor siswa pada siklus I

keberhasilan ranah psikomotor

1. Siswa yang memperoleh

2. Siswa yang memperoleh nilai < 75

(data selengkapn

Gambar 10. Diagram

- Analisis

Hasil penilaian pada ranah

psikomotor yang mencakup

terbimbing, gerakan

kreatifitas (lihat Lampiran 31).

operasionalnya masing

Dari hasil observasi tersebut di atas, kemudian dianalisis bahwa hasil

penilaian ranah psikomotor

keberhasilan untuk ranah

belum mencapai skor 75.

ranah psikomotor ini sebesar 70%,

skor 75 untuk ranah

untuk siklus I ini belum mencapai target keberhasilan untuk ranah

Diagram

Tidak Tuntas39,39 %

dan Analisis Psikomotor Siswa

Hasil Observasi

Hasil observasi psikomotor siswa pada siklus I dengan

keberhasilan ranah psikomotor 75, adalah sebagai berikut :

memperoleh nilai ≥ 75 sebanyak 20 siswa.

Siswa yang memperoleh nilai < 75 sebanyak 13 siswa.

(data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 43)

Gambar 10. Diagram Prosentase Nilai Psikomotor Siswa Siklus I(Ketuntasan Kelas)

Hasil penilaian pada ranah psikomotor melalui lembar observasi ranah

psikomotor yang mencakup tujuh aspek yaitu persepsi, kesi

gerakan terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian pola gerakan

(lihat Lampiran 31).. Tiap aspek diperinci melalui indikator kata kerja

operasionalnya masing-masing

Dari hasil observasi tersebut di atas, kemudian dianalisis bahwa hasil

sikomotor pada siklus I terdapat 20 siswa yang mencapai target

keberhasilan untuk ranah psikomotor yaitu skor 75, sedangkan sebanyak

belum mencapai skor 75. Target keberhasilan kelas yang direncanakan untuk

psikomotor ini sebesar 70%, maksudnya jumlah siswa yang memperoleh

skor 75 untuk ranah psikomotor sebesar 70 % atau sebanyak 24 siswa. Sehingga

untuk siklus I ini belum mencapai target keberhasilan untuk ranah

Tuntas

Tidak Tuntas

Diagram Prosentase Nilai Psikomotor Siswa Siklus I( Katuntasan Kelas )

Tuntas60,61 %

58

dengan skor target

Nilai Psikomotor Siswa Siklus I

melalui lembar observasi ranah

kesiapan, gerakan

penyesuaian pola gerakan,

. Tiap aspek diperinci melalui indikator kata kerja

Dari hasil observasi tersebut di atas, kemudian dianalisis bahwa hasil

siswa yang mencapai target

yaitu skor 75, sedangkan sebanyak 13 siswa

Target keberhasilan kelas yang direncanakan untuk

maksudnya jumlah siswa yang memperoleh

sebesar 70 % atau sebanyak 24 siswa. Sehingga

untuk siklus I ini belum mencapai target keberhasilan untuk ranah psikomotor.

Tidak Tuntas

Nilai Psikomotor Siswa Siklus I

Page 75: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

d. Hasil Observasi dan Analisis Kejenuhan Siswa

- Hasil Observasi

Observasi pada kejenuhan belajar siswa digunakan untuk mengamati

penurunan kejenuhan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Adapun

hasil observasi untuk kejenuhan siswa pada siklus I adalah sebagai berikut :

Tabel 5. Hasil Observasi Kejenuhan Siswa Siklus I

No IndikatorJumlah siswa

yang melakukan

Prosentase

(%)

1 Siswa mengantuk / tidur 3 9,091 %

2 Siswa bersandar di meja / menopang dagu 4 12,121 %

3 Siswa melamun tidak memperhatikan pelajaran - 0 %

4 Siswa bermain ponsel 1 3,030 %

5 Siswa tidak merespon perintah guru 2 6,061 %

6 Siswa berbicara sendiri dengan teman 4 12,121 %

7 Siswa ramai minta segera pulang - 0 %

8 Siswa tidak hadir atau pulang tanpa ijin - 0 %

Jumlah banyaknya kegiatan 14 42,424 %

- Analisis

Kejenuhan belajar siswa merupakan hal pertama yang menjadi sebab proses

dan hasil belajar siswa yang kurang memuaskan. Siswa yang jenuh, pada

umumnya, tidak memperhatikan pelajaran yang disampaikan guru dan lebih suka

melakukan kegiatan-kegiatan sendiri diluar kegiatan belajar seperti yang

dicantumkan dalam indikator kejenuhan belajar siswa di atas.

Setelah dilaksanakannya siklus I ini, prosentase kejenuhan siswa mengalami

penurunan menjadi 42,424 %. Namun, hasil ini masih belum sesuai dengan target

yang direncanakan dalam tolok ukur keberhasilan yaitu terjadi penurunan

kejenuhan belajar siswa hingga kurang dari 30 %.

Page 76: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

e. Hasil Observasi dan Analisis Keaktifan Siswa dari Afektif dan Psikomotor

- Hasil Observasi

Pengamatan keaktifan siswa diambilakan dari prosentase afektif/sikap dan

psikomotor/keterampialn pada lembar observasi. Adapun hasil observasi untuk

keaktifan siswa pada silkus I adalah sebagai berikut :

Tabel 6. Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus I

No IndikatorCapaian

(%)

1 Penerimaan siswa terhadap pelajaran (A1) 69,69 %

2 Partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran (A2) 68,43 %

3 Penentuan sikap / penilaian dari siswa (A3) 68,69 %

4 Organisasi yang terbentuk (A4) 69,44 %

5 Pembentukan pola hidup siswa (A5) 72,98 %

6 Persepsi awal siswa dalam memulai pembelajaran (P1) 70,20 %

7 Kesiapan siswa dalam menerima dan mengikuti pembelajaran (P2) 68,94 %

8 Gerakan terbimbing siswa dalam kegiatan pembelajaran yang

dilaksanakan (P3)68,18 %

9 Gerakan terbiasa siswa dalam proses pembelajaran (P4) 67,93 %

10 Gerakan kompleks siswa dalam mengemukakan konsep (P5) 68,69 %

11 Penyesuaian pola gerak dalam upaya adaptasi siswa (P6) 69,69 %

12 Kreativitas siswa (P7) 70,20 %

JUMLAH 833,06 %

RATA-RATA 69,42 %

- Analisis

Berdasarkan pada hasil observasi afektif ( A1-A5) dan psikomotor ( P1-P7)

siswa pada siklus I, rentangan nilai prosentase untuk tiap indikator berkisar antara

67,93% - 72,98%, dengan nilai rata-rata sebesar 69,42 %.

Indikator terendah sebesar 67,93% terdapat pada aspek Gerakan terbiasa

siswa dalam proses pembelajaran (P4) yang diperinci menjadi tiga butir indikator

Page 77: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

yaitu : (1) Siswa dapat mengatur waktu kegiatan pembelajaran secara efisien

Siswa memainkan permainan kelompok dan diskusi belaj

baik, dan (3) Siswa melaksanakan kompetisi individu dengan sportif.

menunjukkan bahwa siswa masih belum terbiasa dengan kegiatan belajar yang

diselenggarakan sehingga masih memerlukan motivasi, bimbingan dan arahan

dari guru yang berkesinambungan.

Target keberhasila

sebesar 70 %, sehingga hasil keaktifan kelas untuk siklus I yang masih mencapai

69,42 % belum sesuai

f. Hasil Observasi dan Analisis Penilaian Kompetensi Siswa

- Hasil Observasi

Nilai kompetensi siswa

nilai 50%, nilai afektif dengan bobot nilai 20

nilai 30%. Ketutasan belajar siswa pada mata pelajaran Gambar Beton ini adalah

apabila siswa mencapai nilai KKM yaitu 75.

Hasil nilai kompetensi siswa pada siklus I adalah sebagai berikut :

1. Siswa yang tuntas belajar dengan nilai

2. Siswa yang belum tuntas belajar dengan nilai < 75 sebanyak

(data selengkapn

Gambar 11. Diagram

Diagram

Tidak TuntasBelajar45,45 %

Siswa dapat mengatur waktu kegiatan pembelajaran secara efisien

Siswa memainkan permainan kelompok dan diskusi belajar kelompok dengan

baik, dan (3) Siswa melaksanakan kompetisi individu dengan sportif.

menunjukkan bahwa siswa masih belum terbiasa dengan kegiatan belajar yang

diselenggarakan sehingga masih memerlukan motivasi, bimbingan dan arahan

berkesinambungan.

Target keberhasilan untuk keaktifan siswa yang ditetapkam

sebesar 70 %, sehingga hasil keaktifan kelas untuk siklus I yang masih mencapai

belum sesuai target keberhasilan yang ditetapkan peneliti.

dan Analisis Penilaian Kompetensi Siswa

Hasil Observasi

Nilai kompetensi siswa diperoleh dari pengolahan nilai kognitif dengan bobot

i afektif dengan bobot nilai 20% dan nilai psikomotor dengan bobot

%. Ketutasan belajar siswa pada mata pelajaran Gambar Beton ini adalah

apabila siswa mencapai nilai KKM yaitu 75.

Hasil nilai kompetensi siswa pada siklus I adalah sebagai berikut :

Siswa yang tuntas belajar dengan nilai ≥ 75 sebanyak 18 siswa.

belum tuntas belajar dengan nilai < 75 sebanyak 15

data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 46)

Gambar 11. Diagram ProsentaseNilai Kompetensi Siswa Siklus I(Ketuntasan Kelas)

Tuntas Belajar

Tidak Tuntas Belajar

Diagram Prosentase Nilai Kompetensi Siswa Siklus I( Katuntasan Kelas )

Tuntas Belajar54,55 %

61

Siswa dapat mengatur waktu kegiatan pembelajaran secara efisien, (2)

ar kelompok dengan

baik, dan (3) Siswa melaksanakan kompetisi individu dengan sportif. Hal ini

menunjukkan bahwa siswa masih belum terbiasa dengan kegiatan belajar yang

diselenggarakan sehingga masih memerlukan motivasi, bimbingan dan arahan

tetapkam peneliti adalah

sebesar 70 %, sehingga hasil keaktifan kelas untuk siklus I yang masih mencapai

peneliti.

kognitif dengan bobot

sikomotor dengan bobot

%. Ketutasan belajar siswa pada mata pelajaran Gambar Beton ini adalah

Hasil nilai kompetensi siswa pada siklus I adalah sebagai berikut :

siswa.

15 siswa.

Nilai Kompetensi Siswa Siklus I

Tuntas Belajar

Tidak Tuntas Belajar

Nilai Kompetensi Siswa Siklus I

Belajar

Page 78: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

- Analisis

Nilai KKM untuk mata pelajaran produktif Gambar Beton adalah 75. Nilai

tersebut merupakan pengolahan dari nilai afektif, psikomotor dan kognitif siswa.

Setelah diadakannya tindakan kelas di siklus I, nilai kompetensi siswa mengalami

peningkatan yanng cukup baik. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa

sebanyak 18 siswa tuntas belajar pada mata belajaran Gambar Beton dengan

prosentase 54,55%. Sedangkan sebesar 45,45% atau sejumlah 15 siswa masih

belum tuntas karena nilai yang diperoleh belum mencapai nilai KKM yaitu 75.

Adapun rata-rata nilai kompetensi kelas mengalami peningkatan dari sebelum

tindakan sebesar 68 menjadi 72 setelah siklus I.

Pada siklus I ini, hasil ketuntasan kelas atau target keberhasilan yang

direncanakan sebesar 70% belum tercapai, sebab siswa yang tuntas belajarnya

masih sebesar 54,55% dari jumlah siswa yang ada.

4. Tahap Refleksi

a. Refleksi dilakukan terhadap hasil pelaksanaan tindakan siklus I di kelas. Dari

kegiatan pembelajaran tersebut, diperoleh beberapa hal yang dapat dicatat

sebagai masukan untuk perbaikan pada tindakan selanjutnya, yaitu :

1) Masih terdapat sebagian siswa yang mengantuk atau tertidur, asyik

bermain sendiri, mengobrol dengan teman lain dan tidak memperhatikan

disaat guru mengajar menyampaikan materi dan saat kegiatan belajar

berlangsung.

Gambar 12. Siswa bermain ponsel dan tertidur saat pelajaran

Page 79: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

2) Sebagian siswa lain telah menunjukkan adanya peningkatan keaktifan,

antara lain yaitu siswa menunjukkan adanya perhatian terhadap materi

yang diajarkan (memperhatikan dengan serius dan konsentrasi), dan mau

mencatat pelajaran tanpa harus diperintah oleh guru.

3) Banyak siswa yang tidak membawa alat hitung (kalkulator) sehingga

menghambat kelancaran pelajaran, padahal sebelumnya guru telah

menginstruksikan untuk selalu membawa pada pelajaran Gambar Beton.

4) Kerjasama siswa masih perlu ditingkatkan dalam berinteraksi di dalam

masing-masing kelompok.

5) Suasana kelas masih kurang terkendali dalam proses permainan kelompok,

yaitu masih banyak siswa dari kelompok-kelompok yang kurang menaati

peraturan yang ditetapkan dalam permainan.

6) Untuk materi yang bersifat hafalan, sebagian besar sudah dapat diterima

dan dipahami siswa dengan baik. Siswa menunjukkan kemauan untuk

memperhatikan dan membaca atau belajar mandiri dalam kelompok atau

berdiskusi.

7) Untuk materi yang bersifat hitungan, siswa masih menunjukkan sikap

malas-malasan (tidak merespon). Saat guru memancing dengan

memberikan pertanyaan yang memerlukan hitungan, hanya ada dua

kelompok yang berusaha menjawab meskipun jawaban masih salah.

8) Saat sesi permainan, untuk pertanyaan yang bersifat hafalan, siswa

antusias berebut menjawab, akan tetapi saat soal berupa hitungan,

kebanyakan dari siswa masih bingung dan enggan untuk mengacungkan

tangan atau berusaha menjawab.

9) Kompetisi yang dilaksanakan juga digunakan sebagai tahap assesment

atau evaluasi kognitif siswa. Pelaksanaan kompetisi berjalan baik, dengan

sifat tes tutup buku

b. Untuk penyampaian materi hafalan, dinilai telah dapat diterima siswa dengan

baik, tapi untuk materi hitungan masih belum tercapai keberhasilan. Hal ini

ditunjukkan saat diadakannya permainan rebutan, dari 14 pertanyaan yang

Page 80: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

disampaikan yang terdiri dari 8 soal hafalan dan 6 soal hitungan, yang

terjawab oleh siswa sebanyak 6 soal hafalan dan hanya 3 soal hitungan.

c. Prestasi hasil belajar siswa yang tuntas sebelum diadakannya tindakan yaitu

ada 12 siswa ( 36,36 % ), sedangkan pada hasil belajar siklus I, siswa yang

tuntas sebanyak 18 orang ( 54,55 % ) . Hal ini berarti hasil belajar siswa kelas

XI TGB 2010/2011 SMK Negeri 2 Surakarta mengalami peningkatan, namun

belum memenuhi target keberhasilan kelas yaitu sebesar 70%.

d. Kejenuhan belajar siswa telah menunjukkan penurunan yang cukup signifikan

dari sebelum diadakannya tindakan yaitu dari 66,665% menjadi 42,424%. Hal

ini berarti siswa mulai tertarik dengan kegiatan pembelajaran yang

dilaksanakan, dibuktikan dengan keaktifan siswa yang mulai meningkat dari

63,44 % pada sebelum tindakan menjadi 69,42 % setelah siklus I.

e. Dari hasil analisis, disimpulkan bahwa Permainan Rebutan kurang tepat

untuk soal yang berupa hitungan, sebab cara rebutan hanya memiliki jeda

waktu yang cukup pendek untuk berpikir sehingga siswa berebut

mengacungkan tangan secara spontan, sedangkan soal hitungan memerlukan

waktu yang cukup lama untuk berpikir dan mengerjakan.

f. Pelaksanaan proses pembelajaran pada siklus I sudah berjalan baik dan

lancar, namun secara keseluruhan terlihat masih belum mencapai target

Gambar 13. Siswa berebut menjawabpertanyaan hafalan

Gambar 14. Seorang siswa mencobamenjawab pertanyaan hitungan

Page 81: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

keberhasilan yang direncanakan, sehingga perlu diadakannya perbaikan pada

tindakan siklus II agar dapat mencapai ketuntasan yang optimal.

D. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II

Tindakan siklus II dilakukann sebagai upaya perbaikan dari hasil tindakan

siklus I. Perencanaaan tindakan siklus II didasarkan pada hasil yang telah dicapai

pada siklus I. Materi pembelajaran yang disampaikan sama pada siklus I, yaitu

merencanakan perhitungan penulangan dan gambar perencanaan plat lantai satu

arah struktur gedung beton bertulang, hanya saja pada siklus II ini difokuskan

untuk mengulang sub pokok bahasan perhitungan merencanakan penulangan plat

lantai. Perwujudan tahap pelaksanaan, observasi, serta analisis dan refleksi yang

juga mengacu pada siklus I, namun terdapat sedikit perubahan dan perbaikan.

Secara rinci hasil penelitian pada siklus I adalah sebagai berikut :

1. Tahap Perencanaan

a. Berdasarkan hasil observasi, analisis, dan refleksi pada pelaksanaan

pembelajaran siklus I, maka perencanaan tindakan siklus II perlu diadakan

sedikit perubahan dan perbaikan yang akan digunakan sebagai acuan

pelaksanaan pembelajaran tindakan kelas siklus II.

b. Peneliti mengidentifikasi permasalahahan yang masih ada pada kegiatan

pembelajaran Gambar Beton di siklus I. Kesimpulan yang diperoleh ialah

bahwa setelah dilaksanakannya tindakan kelas siklus I, siswa kelas XI TGB

SMK N 2 Surakarta masih mengalami kejenuhan, namun kadarnya telah

berkurang bila dibandingkan sebelum tindakan. Keaktifan siswa mulai

tampak, namun belum begitu signifikan, serta hasil belajar siswa telah

mengalami peningkatan, tapi ketuntasan belum mencapai target.

c. Peneliti tidak perlu lagi membagi kelompok, karena pebagian kelompok pada

siklus I, dinilai sudah cukup efektif yaitu siswa dibagi secara heterogen baik

pada kemampuan belajar siswa, keaktifan dan hasil belajar yang diperoleh

saat diadakannya tes pada sebelum tindakan.

Page 82: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

d. Peneliti berkoordinasi dan berkolaborasi (bekerja sama) dengan guru bahwa

guru perlu memberikan pendekatan dan mengarahkan perhatian ke semua

kelompok, terutama pada kelompok yang mengalami kesulitan belajar.

e. Peneliti menyiapkan instrumen penelitiaan, antara lain menyusun Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), materi pembelajaran, lembar kerja siswa,

lembar observasi ranah afektif dan psikomotor, dan sebagainya.

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

a. Pertemuan ke-3 (siklus II) dilaksanakan pada hari selasa tanggal 1 Februari

2011 jam pelajaran ke 6–10 pukul 10.00 –13.10 (1 jam pelajaran = 35 menit).

b. Melaksanakan rencana pembelajaran yang telah dipersiapkan dengan

instrumennya yaitu menyampaikan pokok bahasan merencanakan

perhitungan penulangan dan gambar perencanaan plat lantai satu arah struktur

gedung beton bertulang yang difokuskan pada perhitungan perencanaan dan

menggambar rencana plat lantai satu arah.

c. Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan, bahwa akan diadakan

kegiatan permainan dengan nama : Permainan Undian Mandiri. Kemudian

mempersilakan siswa membentuk kelompok seperti pada pertemuan

sebelumnya, dan membacakan peraturan dalam kegiatan permainan.

d. Guru memotivasi siswa bahwa pelajaran ini sebenarnya mudah untuk

dipelajari dan dipahami (unsur Assurance).

e. Guru menyampaikan materi perhitungan perencanaan plat lantai dan gambar

rencana penulangan (pemberian kode tulangan).

f. Melaksanakan permainan undian mandiri, yaitu guru mengundi nomor

kelompok dengan nomor undian. Seorang siswa perwakilan mengambil soal

undian, lalu berdiskusi dan bekerja sama mengerjakan soal undian dalam

kelompok. Setelah selesai, kelompok menunjuk siswa perwakilan untuk

menyampaikan hasil kerja kelompoknya di depan. Kelompok lain melengkapi

kekurangan hasil pekerjaannya. Setiap hasil kerja kelompok dinilai oleh guru

untuk memberi tambahan nilai/skor pada permainan siklus I (unsur Interest).

Page 83: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

g. Pertemuan ke-4 dilaksanakan pada hari selasa tanggal 8 Februari 2011 jam

pelajaran ke 6 – 10 pukul 10.00– 13.10.

h. Melaksanakan kegiatan kompetisi individu untuk memperoleh tambahan skor

kelompok dan mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang

telah dipelajari bersama (unsur Assesment/Evaluasi).

3. Tahap Observasi dan Analisis

a. Hasil Observasi dan Analisis Tes Kognitif Siswa

- Hasil Observasi

Tes kognitif atau evaluasi diujikan kepada siswa untuk mengetahui

pemahaman siswa terhadap materi merencanakan konstruksi dan menggambar

perencanaan plat lantai satu arah struktur gedung beton bertulang yaitu pada sub

pokok bahasan perhitungan perencanaan dan menggambar rencana plat lantai satu

arah. Tes diberikan dalam bentuk esai dengan jumlah satu soal. Setiap pertanyaan

disesuaikan dengan materi yang telah dipelajari. Adapun skor target keberhasilan

untuk ranah kognitif adalah 75.

Hasil tes kognitif pada siklus II terhadap 33 siswa, diperoleh sebagai berikut :

1. Siswa yang memperoleh nilai ≥ 75 sebanyak 29 siswa.

2. Siswa yang memperoleh nilai < 75 sebanyak 4 siswa.

(data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 38)

Gambar 15. Siswa kelompokmengerjakan tugas undian

Gambar 16. Siswa menyampaikan(mempresentasikan) hasil pekerjaan

Page 84: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gambar 17. Diagram

- Analisis

Penilaian ranah kognitif pada siklus II ini dilakukan dengan menggunakan tes

kognitif yang berupa soal esai sejumlah satu butir

perencanaan gambar plat lantai dan disesuaikan dengan materi

perencanaan dan menggambar rencana plat lantai satu arah

pada Lampiran 18).

mencakup tiga tahap pada aspek kognitif yaitu

dan penerapan.

Dari hasil observasi tersebut dapat diketahui bahwa hasil tes kognitif pada

siklus II ini sudah baik dan menunjukkan peningkatan dari tes kognitif pada siklus

I. Hasil tes kognitif siswa dapat dijelaskan sebagai

kelas pada tes kognitif adalah 87,88%. Ini berarti terdapat 30 siswa dari 33 siswa

yang telah mencapai batas minimal yang telah ditetapkan yaitu skor 75.

Sedangkan rerata kognitif mata pelajaran Gambar Beton mengalami penin

dari siklus I yaitu dari

Target ketuntasan kelas yang direncanakan peneliti untuk ranah kognitif ini

sebesar 70 % dari jumlah siswa

ini telah mencapai target keberhasilan ketuntasa

Diagram

Tidak12,12 %

Gambar 17. Diagram Prosentase Nilai Kognitif Siswa Siklus II (Ketuntasan Kelas)

Penilaian ranah kognitif pada siklus II ini dilakukan dengan menggunakan tes

kognitif yang berupa soal esai sejumlah satu butir lengkap sampai dengan

ar plat lantai dan disesuaikan dengan materi

perencanaan dan menggambar rencana plat lantai satu arah (soal

Adapun hasil belajar yang diperoleh dari tes ini hanya

tiga tahap pada aspek kognitif yaitu tahap pengetahuan, pemahaman,

Dari hasil observasi tersebut dapat diketahui bahwa hasil tes kognitif pada

siklus II ini sudah baik dan menunjukkan peningkatan dari tes kognitif pada siklus

I. Hasil tes kognitif siswa dapat dijelaskan sebagai berikut : Ketuntasan belajar di

kelas pada tes kognitif adalah 87,88%. Ini berarti terdapat 30 siswa dari 33 siswa

yang telah mencapai batas minimal yang telah ditetapkan yaitu skor 75.

Sedangkan rerata kognitif mata pelajaran Gambar Beton mengalami penin

dari siklus I yaitu dari 75,3 menjadi 82,1.

Target ketuntasan kelas yang direncanakan peneliti untuk ranah kognitif ini

sebesar 70 % dari jumlah siswa atau sebanyak 24 siswa. Sehingga untuk siklus II

ini telah mencapai target keberhasilan ketuntasan kelas tersebut.

Tuntas

Tidak Tuntas

Diagram Prosentase Nilai Kognitif Siswa Siklus II( Katuntasan Kelas )

Tuntas87,88 %

Tidak Tuntas12,12 %

68

Nilai Kognitif Siswa Siklus II (Ketuntasan Kelas)

Penilaian ranah kognitif pada siklus II ini dilakukan dengan menggunakan tes

lengkap sampai dengan

ar plat lantai dan disesuaikan dengan materi perhitungan

soal dapat dilihat

hasil belajar yang diperoleh dari tes ini hanya

tahap pengetahuan, pemahaman,

Dari hasil observasi tersebut dapat diketahui bahwa hasil tes kognitif pada

siklus II ini sudah baik dan menunjukkan peningkatan dari tes kognitif pada siklus

berikut : Ketuntasan belajar di

kelas pada tes kognitif adalah 87,88%. Ini berarti terdapat 30 siswa dari 33 siswa

yang telah mencapai batas minimal yang telah ditetapkan yaitu skor 75.

Sedangkan rerata kognitif mata pelajaran Gambar Beton mengalami peningkatan

Target ketuntasan kelas yang direncanakan peneliti untuk ranah kognitif ini

atau sebanyak 24 siswa. Sehingga untuk siklus II

Tidak Tuntas

Page 85: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b. Hasil Observasi dan Analisis

- Hasil Observasi

Hasil observasi afektif siswa pada siklus

ranah afektif 75, adalah sebagai berikut :

1. Siswa yang memperoleh

2. Siswa yang memperoleh nilai < 75

(data selengkapn

Gambar 18. Diagram

- Analisis

Lembar observasi ranah afektif yang digunakan pada siklus II ini sama

dengan yang digunakan pada siklus I, yaitu mencakup

partisipasi, penilaian, pengorganisasian,

melalui indikator kata kerja operasional

Dari observasi tersebut

siklus II bahwa terdapat

keberhasilan untuk ranah afektif

sebesar 15,15 % belum mencapai skor 75. Hasil ini menunjukkan peningkatan

ketuntasan kelas yang baik daripada siklus I, yang hanya sebanyak 20 siswa atau

60,61 % yang mencapai skor 75.

Untuk ranah afektif

kelas sebesar 70 % dari jumlah siswa

siklus II ini telah mencapai target keberhasilan ranah afektif

Diagram

Tidak Tuntas15,15 %

dan Analisis Afektif Siswa

Hasil Observasi

Hasil observasi afektif siswa pada siklus II dengan skor target keberhasilan

adalah sebagai berikut :

memperoleh nilai ≥ 75 sebanyak 28 siswa.

Siswa yang memperoleh nilai < 75 sebanyak 5 siswa.

data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 41)

Gambar 18. Diagram Prosentase Nilai Afektif Siswa Siklus II (Ketuntasan Kelas)

Lembar observasi ranah afektif yang digunakan pada siklus II ini sama

dengan yang digunakan pada siklus I, yaitu mencakup lima aspek

partisipasi, penilaian, pengorganisasian, pembentukan pola hidup) yang

ikator kata kerja operasional masing-masing (lihat Lampiran

Dari observasi tersebut di atas, menghasilkan penilaian ranah afektif pada

erdapat 28 siswa atau sebesar 84,85 % yang

ranah afektif yaitu skor 75, sedangkan sebanyak 5 siswa atau

sebesar 15,15 % belum mencapai skor 75. Hasil ini menunjukkan peningkatan

ketuntasan kelas yang baik daripada siklus I, yang hanya sebanyak 20 siswa atau

g mencapai skor 75.

afektif ini, direncanakan oleh peneliti bahwa target

kelas sebesar 70 % dari jumlah siswa atau sebanyak 24 siswa. Sehingga

telah mencapai target keberhasilan ranah afektif

Tuntas

Tidak Tuntas

Diagram Prosentase Nilai Afektif Siswa Siklus II( Katuntasan Kelas )

Tuntas84,85 %

Tuntas15,15 %

69

skor target keberhasilan

Nilai Afektif Siswa Siklus II (Ketuntasan Kelas)

Lembar observasi ranah afektif yang digunakan pada siklus II ini sama

lima aspek (penerimaan,

) yang diperinci

(lihat Lampiran 27).

penilaian ranah afektif pada

yang mencapai target

, sedangkan sebanyak 5 siswa atau

sebesar 15,15 % belum mencapai skor 75. Hasil ini menunjukkan peningkatan

ketuntasan kelas yang baik daripada siklus I, yang hanya sebanyak 20 siswa atau

target ketuntasan

. Sehingga pada

Tidak Tuntas

Nilai Afektif Siswa Siklus II

Page 86: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

c. Hasil Observasi dan Analisis

- Hasil Observasi

Hasil observasi psikomotor siswa pada siklus

keberhasilan ranah psikomotor

1. Siswa yang memperoleh nilai

2. Siswa yang memperoleh nilai <

(data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran

Gambar 19. Diagram

- Analisis

Lembar observasi ranah psikomotor yang digunakan pada siklus II ini sama

dengan yang digunakan pada siklus I, yaitu mencakup

kesiapan, gerakan terbimbing

pola gerakan, kreatifitas

masing-masing aspek

Dari observasi tersebut

pada siklus II terdapat

untuk ranah psikomotor

belum mencapai skor 75.

Target keberhasilan kelas yang direncanakan untuk ranah

sebesar 70 % dari jumlah siswa, maksudnya jumlah siswa yang memperoleh skor

75 untuk ranah psikomotor

siklus II ini telah mencapai target keberhasilan untuk ranah

Diagram

Tidak Tuntas21,21 %

dan Analisis Psikomotorik Siswa

Hasil Observasi

Hasil observasi psikomotor siswa pada siklus II dengan

keberhasilan ranah psikomotor 75, adalah sebagai berikut :

Siswa yang memperoleh nilai ≥ 75 sebanyak 26 siswa.

Siswa yang memperoleh nilai < 75 sebanyak 7 siswa

data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 44)

Gambar 19. Diagram Prosentase Nilai Psikomotor Siswa Siklus II(Ketuntasan Klasikal)

Lembar observasi ranah psikomotor yang digunakan pada siklus II ini sama

dengan yang digunakan pada siklus I, yaitu mencakup tujuh

gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan kompleks

kreatifitas) yang dijabarkan melalui indikator kata kerja operasional

aspek (lihat Lampiran 32).

Dari observasi tersebut di atas, menghasilkan penilaian ranah psikomotor

dapat 25 siswa atau 78,79 % yang mencapai target keberhasilan

psikomotor yaitu skor 75, sedangkan sebanyak 8 siswa

belum mencapai skor 75.

Target keberhasilan kelas yang direncanakan untuk ranah

sebesar 70 % dari jumlah siswa, maksudnya jumlah siswa yang memperoleh skor

psikomotor sebesar 70 % atau sebanyak 24 siswa. Sehingga

mencapai target keberhasilan untuk ranah psikomotor.

Tuntas

Tidak Tuntas

Diagram Prosentase Nilai Psikomotor Siswa Siklus II( Katuntasan Kelas )

Tuntas78,79 %

Tuntas21,21 %

70

dengan skor target

Nilai Psikomotor Siswa Siklus II

Lembar observasi ranah psikomotor yang digunakan pada siklus II ini sama

aspek (persepsi,

gerakan kompleks, penyesuaian

ikator kata kerja operasional

penilaian ranah psikomotor

yang mencapai target keberhasilan

siswa atau 21,21 %

Target keberhasilan kelas yang direncanakan untuk ranah psikomotor ini

sebesar 70 % dari jumlah siswa, maksudnya jumlah siswa yang memperoleh skor

sebesar 70 % atau sebanyak 24 siswa. Sehingga pada

psikomotor.

Tidak Tuntas

Nilai Psikomotor Siswa Siklus II

Page 87: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

d. Hasil Observasi dan Analisis Kejenuhan Siswa

- Hasil Observasi

Observasi pada kejenuhan belajar siswa digunakan untuk mengamati

penurunan kejenuhan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Adapun

indikator yang digunakan untuk observasi kejenuhan belajar siswa siklus II ini

sama dengan yang digunakan pada siklus I. Hasil observasi untuk kejenuhan

siswa pada siklus II adalah sebagai berikut :

Tabel 7. Hasil Observasi Kejenuhan Siswa Siklus II

No IndikatorJumlah siswa

yang melakukan

Prosentase

(%)

1 Siswa mengantuk / tidur - 0 %

2 Siswa bersandar di meja / menopang dagu 2 6,06 %

3 Siswa melamun tidak memperhatikan pelajaran - 0 %

4 Siswa bermain ponsel - 0 %

5 Siswa tidak merespon perintah guru 2 6,06 %

6 Siswa berbicara sendiri dengan teman 4 12,121 %

7 Siswa ramai minta segera pulang - 0 %

8 Siswa tidak hadir atau pulang tanpa ijin - 0 %

Jumlah banyaknya kegiatan 8 24,242 %

- Analisis

Kejenuhan belajar siswa merupakan hal pertama yang menjadi sebab proses

dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Gambar Beton kurang memuaskan.

Siswa yang jenuh, pada umumnya, tidak memperhatikan pelajaran yang

disampaikan guru dan lebih suka melakukan kegiatan-kegiatan sendiri diluar

kegiatan belajar seperti yang dicantumkan dalam indikator kejenuhan belajar

siswa di atas.

Setelah dilaksanakannya siklus II ini, prosentase kejenuhan siswa mengalami

penurunan dari siklus I sebesar 42,424 % menjadi 24,242 %. Hasil ini telah

mencapai target yang direncanakan dalam tolok ukur keberhasilan yaitu terjadi

penurunan kejenuhan belajar siswa hingga kurang dari 30 %.

Page 88: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

e. Hasil Observasi dan Analisis Keaktifan Siswa dari Afektif dan Psikomotor

- Hasil Observasi

Pengamatan keaktifan siswa siklus II ini juga diambilakan dari prosentase

afektif/sikap dan psikomotor/keterampialn pada lembar observasi yang idikator-

indikatornya sama dengan siklus I. Adapun hasil observasi untuk keaktifan siswa

pada silkus II adalah sebagi berikut :

Tabel 8. Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus II

No Deskriptor Penilaian KeaktifanCapaian

(%)

1 Penerimaan siswa terhadap pelajaran (A1) 78,79 %

2 Partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran (A2) 76,26 %

3 Penentuan sikap / penilaian dari siswa (A3) 74,49 %

4 Organisasi yang terbentuk (A4) 76,52 %

5 Pembentukan pola hidup siswa (A5) 78,54 %

6 Persepsi awal siswa dalam memulai pembelajaran (P1) 77,02 %

7 Kesiapan siswa dalam menerima dan mengikuti pembelajaran (P2) 77,02 %

8 Gerakan terbimbing siswa dalam kegiatan pembelajaran yang

dilaksanakan (P3)74,75 %

9 Gerakan terbiasa siswa dalam proses pembelajaran (P4) 75,00 %

10 Gerakan kompleks siswa dalam mengemukakan konsep (P5) 75,51 %

11 Penyesuaian pola gerak dalam upaya adaptasi siswa (P6) 76,77 %

12 Kreativitas siswa (P7) 79,79 %

JUMLAH 920,46 %

RATA-RATA 76,71 %

- Analisis

Berdasarkan pada hasil observasi afektif (A1-A5) dan psikomotor ( P1-P7)

siswa pada siklus II ini, rentangan nilai prosentase untuk tiap indikator berkisar

antara 74,49 % - 79,79 %, dengan nilai rata-rata sebesar 76,71%.

Indikator tetinggi sebesar 79,79 % terdapat pada aspek Kreativitas Siswa (P7)

yang diperinci menjadi tiga butir indikator yaitu : (1) Siswa membuat catatan-

Page 89: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

catatan yang diperlukan

dengan teratur, dan (3)

kesimpulan. Hal ini menunjukkan bahwa keaktifan siswa untuk mencatat tanpa

diperintah mulai tumbuh dari diri siswa

dapat melakukan pengaturan waktu dan cara menyampaikan

dalam kegiatan belajar yang diselenggarakan, serta telah mempu membuat

kesimpulan atas apa yang telah dipelajari dan didapatkan dalam pelajaran saat itu.

Target keberhasilan untuk keaktifan siswa yang direncankan peneliti adalah

sebesar 70 %. Adapun hasil keaktifan kelas u

, hal ini bararti keaktifan siswa dinilai telah berhasil mencapai target keberhasilan

kelas.

f. Hasil Observasi dan Analisis Penilaian Kompetensi Siswa

- Hasil Observasi

Nilai kompetensi siswa

50%, nilai afektif dengan bobot 20

Ketutasan belajar siswa pada mata pelajaran Gambar Beton ini adalah apabila

siswa mencapai nilai KKM yai

Hasil nilai kompetensi siswa pada siklus

1. Siswa yang tuntas belajar dengan nilai

2. Siswa yang belum tuntas belajar dengan nilai < 75 sebanyak

(data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran

Gambar 20. Diagram

Diagram

Tidak Tuntas18,18 %

catatan yang diperlukan, (2) Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok

teratur, dan (3) Siswa mengakhiri pembelajaran dengan menyusun

Hal ini menunjukkan bahwa keaktifan siswa untuk mencatat tanpa

tumbuh dari diri siswa pribadi (siswa mulai kreatif). Siswa juga

dapat melakukan pengaturan waktu dan cara menyampaikan hasil pekerjaannya

dalam kegiatan belajar yang diselenggarakan, serta telah mempu membuat

kesimpulan atas apa yang telah dipelajari dan didapatkan dalam pelajaran saat itu.

Target keberhasilan untuk keaktifan siswa yang direncankan peneliti adalah

70 %. Adapun hasil keaktifan kelas untuk siklus II adalah sebesar 7

, hal ini bararti keaktifan siswa dinilai telah berhasil mencapai target keberhasilan

Hasil Observasi dan Analisis Penilaian Kompetensi Siswa

Hasil Observasi

Nilai kompetensi siswa diperoleh dari pengolahan nilai kognitif dengan bobot

i afektif dengan bobot 20% dan nilai psikomotor dengan bobot 30

Ketutasan belajar siswa pada mata pelajaran Gambar Beton ini adalah apabila

siswa mencapai nilai KKM yaitu 75.

Hasil nilai kompetensi siswa pada siklus II adalah sebagai berikut :

Siswa yang tuntas belajar dengan nilai ≥ 75 sebanyak 27 siswa.

Siswa yang belum tuntas belajar dengan nilai < 75 sebanyak 6

data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 47)

Gambar 20. Diagram Prosentase Nilai Kompetensi Siswa Siklus II

Tuntas Belajar

Tidak Tuntas

Diagram Prosentase Nilai Kompetensi Siswa Siklus II( Katuntasan Kelas )

Tuntas Belajar81,82 %

Tuntas Belajar18,18 %

(Ketuntasan Kelas)

73

Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok

swa mengakhiri pembelajaran dengan menyusun

Hal ini menunjukkan bahwa keaktifan siswa untuk mencatat tanpa

(siswa mulai kreatif). Siswa juga

hasil pekerjaannya

dalam kegiatan belajar yang diselenggarakan, serta telah mempu membuat

kesimpulan atas apa yang telah dipelajari dan didapatkan dalam pelajaran saat itu.

Target keberhasilan untuk keaktifan siswa yang direncankan peneliti adalah

ntuk siklus II adalah sebesar 76,71%

, hal ini bararti keaktifan siswa dinilai telah berhasil mencapai target keberhasilan

kognitif dengan bobot

sikomotor dengan bobot 30%.

Ketutasan belajar siswa pada mata pelajaran Gambar Beton ini adalah apabila

I adalah sebagai berikut :

siswa.

6 siswa.

Nilai Kompetensi Siswa Siklus II

Tuntas Belajar

Tidak Tuntas

Nilai Kompetensi Siswa Siklus II

Page 90: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

- Analisis

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa sebanyak 27 siswa tuntas belajar

pada mata belajaran Gambar Beton dengan prosentase 81,82%. Sedangkan

sebesar 18,18% atau sejumlah 6 siswa masih belum tuntas karena nilai yang

diperoleh belum mencapai nilai KKM yaitu 75. Adapun rata-rata nilai kompetensi

kelas mengalami peningkatan dari siklus sebesar 72 menjadi 81 setelah siklus II.

Setelah diadakannya tindakan kelas di siklus II, nilai kompetensi siswa

mengalami peningkatan dari siklus I.

Pada siklus II ini, hasil ketuntasan kelas atau target keberhasilan yang

ditetapkan sebesar 70% telah tercapai, sebab siswa yang tuntas belajarnya telah

mencapai sebesar 81,82 % dari jumlah siswa yang ada.

4. Tahap Refleksi

a. Pengelolaan proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru pada mata

pelajaran Gambar Beton di siklus II, pada umumnya semakin baik bila

dibandingkan dengan siklus I. Hal ini dikarenakan guru berusaha

memperbaiki kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus I. Tindakan

yang dilakukan telah berjalan dengan baik sesuai dengan perencanaan.

b. Refleksi dilakukan terhadap hasil pelaksanaan tindakan siklus II di kelas.

Dari kegiatan pembelajaran tersebut, diperoleh beberapa hal yang dapat

dicatat sebagai masukan untuk perbaikan pada tindakan selanjutnya, yaitu :

1) Proses pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran Gambar Beton dengan

menerapkan Model Pembelajaran ARIAS melalui strategi pembelajaran

aktif Learning Tournament, telah berjalan sesuai prosedur yang

direncanakan.

2) Suasana kelas cukup terkendali selama proses diskusi, menyampaikan

hasil kerja kelompok, permainan dan kompetisi, serta mencapai hasil yang

cukup optimal.

3) Kerjasama antarsiswa dalam kelompok serta sportifitas dalam

melaksanakan permainan dan kompetisi (dengan sifat buka buku) dinilai

berjalan baik dan cukup terkendali.

Page 91: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

4) Jumlah siswa yang mangantuk, malas-malasan dan ramai dalam kelas

mulai berkurang

c. Ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I yaitu sebesar 54,55% atau

sebanyak 18 orang, sedangkan pada siklus II adalah 81,82% atau sebanyak 27

siswa. Ini berarti hasil belajar siswa kelas XI TGB 2010/2011 SMK N 2

Surakarta sudah memenuhi target keberhasilan yaitu 70 % dengan pencapaian

skor minimal 75 (nilai KKM).

d. Kejenuhan belajar siswa menunjukkan penurunan yang telah memenuhi

target keberhasilan yang ditetapkan yaitu kurang dari 30%. Kejenuhan belajar

siswa menurun dari siklus I sebesar 42,424% menjadi 24,242% pada siklus II.

e. Keaktifan siswa secara klasikal yang diamati melalui ranah afektif dan

psikomotor, meningkat di siklus II ini menjadi 76,71% dari 69,42% di siklus

I. Keaktifan siswa juga telah memenuhi target keberhasilan yang ditetapkan

sebesar 70% dari rerata kelas.

f. Tindak lanjut berupa peningkatan kualitas pembelajaran di kelas dapat

dilakukan lagi oleh guru mata pelajaran Gambar Beton. Sehingga dapat

memberikan hasil yang semakin baik, dalam upaya meningkatkan kualitas

proses dan hasil belajar siswa, baik pada aspek kognitif, afektif, dan

psikomotor serta keaktifan siswa.

Gambar 21. Siswa aktif dalam kelompok Gambar 22. Siswa sportif berkompetisi

Page 92: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

E. Pembahasan Antar Siklus

Pembahasan antar siklus ini meliputi pelaksanaan proses pembelajaran dan

hasil belajar siswa pada pra siklus (kondisi awal sebelum tindakan), siklus I dan

silus II. Pada proses pembelajaran, dibahas mengenai penurunan kejenuhan

belajar siswa melalui indikator kejenuhan siswa dan peningkatan keaktifan siswa

yang diambilkan dari hasil observasi afektif dan psikomotor secara klasikal.

Adapun pembahasan mengenai hasil belajar siswa meliputi hasil belajar ranah

kognitif, afektif dan psikomotor, serta hasil pengolahannya menjadi nilai

kompetensi siswa pada mata pelajaaran Gambar Beton.

Berdasarkan hasil penerapan model pembelajaran ARIAS melalui strategi

pembelajaran aktif Learning Tournament pada proses pembelajaran dengan

menggunakan pada siklus II, menunjukkan hasil yang lebih baik dari pada sikus I.

Hasil belajar pada siklus terakhir (siklus II) menunjukkan peningkatan hasil yang

optimal dan mencapai target keberhasilan yang ditetapkan. Dapat dinyatakan

bahwa Model pembelajaran ARIAS melalui strategi pembelajaran aktif Learning

Tournament pada mata pelajaran Gambar Beton dapat meningkatkan kualitas

proses dan hasil belajar siswa kelas XI TGB SMK N 2 Surakarta.

Perbadingan hasil pelaksanaan tindakan pada pra siklus (sebelum

tindakan), siklus I dan siklus II disajikan dalam data berikut ini :

1. Hasil Tes Kognitif Siswa

Pemahaman siswa terhadapa materi merencanakan konstruksi dan

menggambar perencanaan plat lantai satu arah struktur gedung beton bertulang

yang telah dipelajarai pada tiap siklus dapat diketahui dari hasil tes kognitif,

sebagaimana tersaji pada tabel berikut ini :

Tabel 9. Capaian Ketuntasan Nilai Kognitif Siswa

No Uraian Pencapaian HasilJumlah/Nilai

Pra SiklusJumlah/Nilai

Siklus IJumlah/Nilai

Siklus II1 Siswa mendapat nilai ≥ 75 14 21 29

2 Siswa mendapat nilai < 75 19 12 4

3 Rerata nilai kognitif 71,4 75,3 82,1

Page 93: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4 Ketuntasan Klasikal

5 Ketidaktuntasan

Berikut ini adalah visualisasi data hasil tes kognitif untuk capaian

ketuntasan klasikal dalam bentuk diagram :

Gambar 23. Diagram Capaian Ketuntasan Nilai Kognitif Siswa

Berdasarkan pada tabel 9 dan diagram di atas, terlihat capaian ketuntasan

belajar siswa pada ranah kognitif semakin meningkat. Pada pra siklus, capaian

ketuntasan hanya mencapai kurang dari setengah jumlah siswa yang ada

(42,42%), selanjutnya dengan member

menerapkan model embelajaran ARIAS melalui strategi pembelajaran aktif

Learning Tournament

yaitu menjadi 63,64 %. Hal ini berarti proses pemahaman siswa terhadapa mat

yang dipelajari semakin membaik. Begitu pula pada siklus II, terjadi kenaikan

prosentase ketuntasan dari siklus I yaitu menjadi 87,88 %. Rerata nilai kelas juga

menunjukkan peningkatan dari pra siklus 71,

naik menjadi 82,1 di siklus II.

42,42%

57

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Pra Siklus

Diagram Capaian Ketuntasan Nilai Kognitif Siswa

Ketuntasan Klasikal 42,42 % 63,64 %

Ketidaktuntasan 57,58 % 36,36 %

Berikut ini adalah visualisasi data hasil tes kognitif untuk capaian

ketuntasan klasikal dalam bentuk diagram :

Gambar 23. Diagram Capaian Ketuntasan Nilai Kognitif Siswa

Berdasarkan pada tabel 9 dan diagram di atas, terlihat capaian ketuntasan

belajar siswa pada ranah kognitif semakin meningkat. Pada pra siklus, capaian

ketuntasan hanya mencapai kurang dari setengah jumlah siswa yang ada

(42,42%), selanjutnya dengan memberikan tindakan terhadap siswa dengan

menerapkan model embelajaran ARIAS melalui strategi pembelajaran aktif

Tournament menunjukkan peningkatan pada siklus I sebesar 21,22 %

yaitu menjadi 63,64 %. Hal ini berarti proses pemahaman siswa terhadapa mat

yang dipelajari semakin membaik. Begitu pula pada siklus II, terjadi kenaikan

prosentase ketuntasan dari siklus I yaitu menjadi 87,88 %. Rerata nilai kelas juga

menunjukkan peningkatan dari pra siklus 71,4 meningkat 75,3 pada siklus I dan

82,1 di siklus II.

%

63,64%

87,88%

57,58%

36,36%

12,12%

71,475,3

82,1

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Tuntas

Tidak Tuntas

Rerata Nilai Kelas

Diagram Capaian Ketuntasan Nilai Kognitif Siswa( Katuntasan Kelas )

77

87,88 %

12,12 %

Berikut ini adalah visualisasi data hasil tes kognitif untuk capaian

Gambar 23. Diagram Capaian Ketuntasan Nilai Kognitif Siswa

Berdasarkan pada tabel 9 dan diagram di atas, terlihat capaian ketuntasan

belajar siswa pada ranah kognitif semakin meningkat. Pada pra siklus, capaian

ketuntasan hanya mencapai kurang dari setengah jumlah siswa yang ada

ikan tindakan terhadap siswa dengan

menerapkan model embelajaran ARIAS melalui strategi pembelajaran aktif

menunjukkan peningkatan pada siklus I sebesar 21,22 %

yaitu menjadi 63,64 %. Hal ini berarti proses pemahaman siswa terhadapa materi

yang dipelajari semakin membaik. Begitu pula pada siklus II, terjadi kenaikan

prosentase ketuntasan dari siklus I yaitu menjadi 87,88 %. Rerata nilai kelas juga

meningkat 75,3 pada siklus I dan

Tuntas

Tidak Tuntas

Rerata Nilai Kelas

Diagram Capaian Ketuntasan Nilai Kognitif Siswa

Page 94: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2. Hasil Observasi

Observasi secara khusus pada setiap siswa dilakukan terhadap aspek

afektif atau sikap siswa, yang hasilnya dicantumkan pada lembar observasi ranah

afektif. Adapun data capaian ketuntasan nilai hasil observ

pada tabel berikut :

Tabel 10. Capaian Ketuntasan Nilai Afektif Siswa

No Uraian Pencapaian Hasil

1 Siswa mendapat nilai

2 Siswa mendapat nilai < 75

3 Rerata nilai afektif

4 Ketuntasan Klasikal

5 Ketidaktuntasan

Data hasil obsevasi afektif tiap siswa untuk capaian ketuntasan klasikal

tiap siklus dapat divisualisasikan pada

Gambar 24. Diagram Capaian Ketuntasan Nilai Afektif Siswa

Hasil observasi afektif tiap siswa menunjukkan kenaikan hasil belajar

ranah afektif pada siklus I dan siklus II.

mencapai kurang lebih sepertiga dari jumlah siswa (39,39 %) dengan rerata nilai

39,3

6

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Diagram Capaian Ketuntasan Nilai Afektif Siswa

Observasi Afektif Siswa

Observasi secara khusus pada setiap siswa dilakukan terhadap aspek

afektif atau sikap siswa, yang hasilnya dicantumkan pada lembar observasi ranah

afektif. Adapun data capaian ketuntasan nilai hasil observasi afektif ditunjukkan

Tabel 10. Capaian Ketuntasan Nilai Afektif Siswa

Uraian Pencapaian HasilJumlah/Nilai

Pra Siklus

Jumlah/Nilai

Siklus I

Siswa mendapat nilai ≥ 75 13 20

Siswa mendapat nilai < 75 20 13

Rerata nilai afektif 61,9 69,8

Ketuntasan Klasikal 39,39 % 60,61 %

Ketidaktuntasan 60,61 % 39,39 %

Data hasil obsevasi afektif tiap siswa untuk capaian ketuntasan klasikal

tiap siklus dapat divisualisasikan pada diagram berikut ini :

Gambar 24. Diagram Capaian Ketuntasan Nilai Afektif Siswa

Hasil observasi afektif tiap siswa menunjukkan kenaikan hasil belajar

ranah afektif pada siklus I dan siklus II. Capaian ketuntasan pada pra siklus, hanya

mencapai kurang lebih sepertiga dari jumlah siswa (39,39 %) dengan rerata nilai

39%

60,61%

84,85%

60,61%

39,39%

15,15%

61,969,8

76,9

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Tuntas

Tidak Tuntas

Rerata Nilai Kelas

Diagram Capaian Ketuntasan Nilai Afektif Siswa( Katuntasan Kelas )

78

Observasi secara khusus pada setiap siswa dilakukan terhadap aspek

afektif atau sikap siswa, yang hasilnya dicantumkan pada lembar observasi ranah

asi afektif ditunjukkan

Jumlah/Nilai Jumlah/Nilai

Siklus II

28

5

76,9

84,85 %

15,15 %

Data hasil obsevasi afektif tiap siswa untuk capaian ketuntasan klasikal

Gambar 24. Diagram Capaian Ketuntasan Nilai Afektif Siswa

Hasil observasi afektif tiap siswa menunjukkan kenaikan hasil belajar

Capaian ketuntasan pada pra siklus, hanya

mencapai kurang lebih sepertiga dari jumlah siswa (39,39 %) dengan rerata nilai

Tuntas

Tidak Tuntas

Rerata Nilai Kelas

Page 95: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

kelas sebesar 64,09. Setelah diterapkannya model pembelajaran ARIAS melalui

strategi pembelajaran aktif Learning Tournament, capaian ketuntasan klasikal

menunjukkan peningkatan pada siklus I menjadi sebesar 60,61 % dengan rerata

nilai kelas 69,58. Hal ini berarti sikap siswa yang terbentuk selama kegiatan

belajar berlangsung semakin membaik. Sikap siswa dalam kondisi belajar dapat

diamati dan dicermati melalui aktifitas yang dilakukan yaitu : penerimaan siswa

terhadap pelajaran, partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran, penentuan

sikap / penilaian dari siswa, organisasi yang terbentuk, serta pembentukan pola

hidup siswa.

Peningkatan capaian ketuntasan klasikal juga terjadi pada siklus II dari

siklus I yaitu menjadi 84,85 % dengan pencapaian rerata nilai kelas 79,7.

3. Hasil Observasi Psikomotor Siswa

Perkembangan hasil belajar psikomotor juga tampak pada penerapan

model pembelajaran ARIAS melalui strategi pembelajaran aktif Learning

Tournament. Data hasil observasi untuk hasil belajar psikomotor siswa pra siklus,

siklus I, dan siklus II, disajikan dalam tabel berikut :

Tabel 11. Capaian Ketuntasan Nilai Psikomotor Siswa

No Uraian Pencapaian HasilJumlah/Nilai

Pra Siklus

Jumlah/Nilai

Siklus I

Jumlah/Nilai

Siklus II

1 Siswa mendapat nilai ≥ 75 14 20 26

2 Siswa mendapat nilai < 75 19 13 7

3 Rerata nilai afektif 64,6 69,1 76,6

4 Ketuntasan Klasikal 42,42 % 60,61 % 78,79 %

5 Ketidaktuntasan 57,58 % 39,39 % 21,21 %

Page 96: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Data hasil obsevasi psikomotor tiap siswa untuk capaian ketuntasan

klasikal tiap siklus dapat

Gambar 25. Diagram Capaian Ketuntasan Nilai Psikomotor Siswa

Dapat diketahui bahwa prosentase capaian ketuntasan hasil belajar ranah

psikomotor siswa mengalami kenaikan seiring dengan tindakan yang diberikan

tiap siklus. Capaian ketuntasan pada pra siklus, menunjukkan hanya terjadi pada

14 siswa yang tuntas dengan rerta nilai kelas hanya sebesar 64,73. Hal ini berarti

kurang dari setengah

sama dengan skor 75. Setelah diterapkannya model pembelajaran ARIAS melalui

strategi pembelajaran aktif

menunjukkan peningkatan menjadi sebesar 60,6

nilai kelas 69,60. Peningkatan capaian ketuntasan klasikal juga terjadi hingga

mencapai terget keberhasilan yaitu menjadi 78,79 % pada siklus II dengan rerata

nilai kelas 78,8. Hal ini berarti proses belajar psikomotorik sis

maupun individu mengalami perbaikan.

42,42%

57

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Pra Siklus

Diagram Capaian Ketuntasan Nilai Psikomotor Siswa

Data hasil obsevasi psikomotor tiap siswa untuk capaian ketuntasan

klasikal tiap siklus dapat divisualisasikan pada diagram berikut ini :

Gambar 25. Diagram Capaian Ketuntasan Nilai Psikomotor Siswa

Dapat diketahui bahwa prosentase capaian ketuntasan hasil belajar ranah

komotor siswa mengalami kenaikan seiring dengan tindakan yang diberikan

Capaian ketuntasan pada pra siklus, menunjukkan hanya terjadi pada

14 siswa yang tuntas dengan rerta nilai kelas hanya sebesar 64,73. Hal ini berarti

kurang dari setengah jumlah siswa (42,42 %) yang mendapat nilai lebih dari atau

sama dengan skor 75. Setelah diterapkannya model pembelajaran ARIAS melalui

strategi pembelajaran aktif Learning Tournament, capaian ketuntasan klasikal

menunjukkan peningkatan menjadi sebesar 60,61 % pada siklus I dengan rerata

nilai kelas 69,60. Peningkatan capaian ketuntasan klasikal juga terjadi hingga

mencapai terget keberhasilan yaitu menjadi 78,79 % pada siklus II dengan rerata

nilai kelas 78,8. Hal ini berarti proses belajar psikomotorik siswa dalam kelompok

maupun individu mengalami perbaikan.

2%

60,61%

78,79%

7,58%

39,39%

21,21%

64,669,1

76,6

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Diagram Capaian Ketuntasan Nilai Psikomotor Siswa( Katuntasan Kelas )

80

Data hasil obsevasi psikomotor tiap siswa untuk capaian ketuntasan

divisualisasikan pada diagram berikut ini :

Gambar 25. Diagram Capaian Ketuntasan Nilai Psikomotor Siswa

Dapat diketahui bahwa prosentase capaian ketuntasan hasil belajar ranah

komotor siswa mengalami kenaikan seiring dengan tindakan yang diberikan

Capaian ketuntasan pada pra siklus, menunjukkan hanya terjadi pada

14 siswa yang tuntas dengan rerta nilai kelas hanya sebesar 64,73. Hal ini berarti

jumlah siswa (42,42 %) yang mendapat nilai lebih dari atau

sama dengan skor 75. Setelah diterapkannya model pembelajaran ARIAS melalui

, capaian ketuntasan klasikal

1 % pada siklus I dengan rerata

nilai kelas 69,60. Peningkatan capaian ketuntasan klasikal juga terjadi hingga

mencapai terget keberhasilan yaitu menjadi 78,79 % pada siklus II dengan rerata

wa dalam kelompok

Tuntas

Tidak Tuntas

Rerata Nilai Kelas

Diagram Capaian Ketuntasan Nilai Psikomotor Siswa

Page 97: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4. Hasil Observasi

Penerapan model pembelajaran ARIAS melalui strategi pembelajaran aktif

Learning Tournament

belajar siswa. Data hasil observasi penurunan kejenuhan belajar siswa tiap siklus

secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel berikit ini :

Tabel 12. Rekapitulasi Hasil Observasi

No1 Siswa mengantuk

2 Siswa bersandar di meja

3 Siswa melamun tidak memperhatikan

pelajaran

4 Siswa bermain ponsel

5 Siswa tidak merespon perintah guru

6 Siswa berbicara sendiri dengan teman

7 Siswa ramai minta segera pulang

8 Siswa tidak hadir atau

Data hasil observasi penurunan kejenuhan belajar siswa pada sebelum

tindakan, siklus I, dan siklus II dapat divisualisasikan pada diagram di bawah ini :

0

20

40

60

80

100

Observasi Kejenuhan Belajar Siswa

model pembelajaran ARIAS melalui strategi pembelajaran aktif

Tournament memberikan pengaruh baik terhadap penurunan kejenuhan

belajar siswa. Data hasil observasi penurunan kejenuhan belajar siswa tiap siklus

secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel berikit ini :

Rekapitulasi Hasil Observasi Kejenuhan Belajar Sisw

Indikator Pra SiklusSiswa mengantuk/tidur 12,121 %

Siswa bersandar di meja/menopang dagu 15,151 %

Siswa melamun tidak memperhatikan3,030 %

Siswa bermain ponsel 6,061 %

Siswa tidak merespon perintah guru 6,061 %

Siswa berbicara sendiri dengan teman 15,151 %

Siswa ramai minta segera pulang 6,061 %

tidak hadir atau pulang tanpa ijin 3,030 %

Jumlah 66,665 %

Rata-rata 8,333 %

Data hasil observasi penurunan kejenuhan belajar siswa pada sebelum

tindakan, siklus I, dan siklus II dapat divisualisasikan pada diagram di bawah ini :

Gambar 26. Diagram Kejenuhan Belajar Siswa

66,665%

42,424%

24,242%

Pra Siklus Siklus I Siklus II

TuntasDiagram Kejenuhan Belajar Siswa( Katuntasan Kelas )

81

model pembelajaran ARIAS melalui strategi pembelajaran aktif

memberikan pengaruh baik terhadap penurunan kejenuhan

belajar siswa. Data hasil observasi penurunan kejenuhan belajar siswa tiap siklus

Kejenuhan Belajar Siswa

Siklus I Siklus II9,091 % 0 %

12,121 % 6,061 %

0 % 0 %

3,030 % 0 %

6,061 % 6,061 %

12,121 % 12,121 %

0 % 0 %

0 % 0 %

66,665 % 42,424 % 24,242 %

5,303 % 3,030 %

Data hasil observasi penurunan kejenuhan belajar siswa pada sebelum

tindakan, siklus I, dan siklus II dapat divisualisasikan pada diagram di bawah ini :

Gambar 26. Diagram Kejenuhan Belajar Siswa

Page 98: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

Kejenuhan belajar siswa dapat berangsur-angsur menurun dengan

diterapkannya model pembelajaran ARIAS melalui strategi pembelajaran aktif

Learning Tournament. Hal ini dapat diketahui dari tabel hasil observasi kejenuhan

belajar siswa melalui indikator-indikator yang mencerminkan siswa yang

mengalami rasa jenuh dalam belajar di atas yang dilaksanakan pada siklus I dan

siklus II. Sebelum adanya tindakan penelitian, kejenuhan belajar siswa mencapai

66,665 % atau hampir dua pertiga dari jumlah siswa yang ada mengalami

kesulitan belajar yang disebut kejenuhan belajar. Setelah siklus I pada

pelaksanaan tindakan, jumlah itu turun sebesar 24,241 % menjadi 42,424 %.

Target penurunan kejenuhan belajar siswa sebesar kurang dari 30 % tercapai

setelah dilaksanakannya tindakan di siklus II yaitu menurun menjadi sebesar

24,242 %. Dapat disimpulkan bahwa tindakan yang dilaksanakan dapat

mengurangi kadar kejenuhan belajar siswa selama proses pembelajaran mata

pelajaran Gambar Beton berlangsung.

5. Hasil Observasi Keaktifan Siswa

Observasi terhadap keaktifan siswa selama proses pembelajaran

berlangsung diambilkan dari pengamatan afektif dan psikomotor siswa secara

klasikal. Tiap aspek (afektif dan psikomotor) diuraikan menjadi indikator-

indikator yang telah dijabarkan menjadi kata kerja operasional masing-masing

aspek. Berikut ini disajikan rekapitulasi hasil observasi keaktifan siswa kelas XI

TGB selama kegiatan pembelajaran Gambar Beton berlangsung.

Tabel 13. Rekapitulasi Hasil Observasi Keaktifan Siswa

No IndikatorPra

SiklusSiklus I Siklus II

1 Penerimaan siswa terhadap pelajaran(A1)

61,36 % 69,69 % 78,79 %

2 Partisipasi siswa dalam kegiatanpembelajaran (A2)

61,11 % 68,43 % 76,26 %

3 Penentuan sikap/penilaian dari siswa(A3)

59,84 % 68,69 % 74,49 %

4 Organisasi yang terbentuk (A4) 63,38 % 69,44 % 76,52 %

Page 99: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5 Pembentukan pola hidup

6 Persepsi awalpembelajaran (P1)

7 Kesiapan siswamengikuti pembelajaran

8 Gerakan terbimbingkegiatan pembelajaran yangdilaksanakan (P3)

9 Gerakan terbiasapembelajaran (P4)

10 Gerakan kompleksmengemukakan konsep (P5)

11 Penyesuaian pola gerak dalam upayaadaptasi siswa

12 Kreativitas siswa

Data hasil observasi pe

tindakan, siklus I, dan siklus II dapat divisualisasikan

Gambar 27. Diagram Keaktifan Belajar Siswa

Pada tabel 13 dan diagram di atas dapat dilihat bahwa prosentase rata

tiap indikator keaktifan belajar siswa pada tiap siklus semua mengalami kenaikan.

Aktifitas siswa seperti

mengerjakan tugas meningkat. Perhatian, konsentrasi serta keterlibatan siswa

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Pembentukan pola hidup siswa (A5) 63,13 % 72,98

Persepsi awal siswa dalam memulaipembelajaran (P1)

65,40 % 70,20

siswa dalam menerima &mengikuti pembelajaran (P2)

64,14 % 68,94

Gerakan terbimbing siswa dalamkegiatan pembelajaran yangdilaksanakan (P3)

64,89 % 68,18

Gerakan terbiasa siswa dalam prosespembelajaran (P4)

62,12 % 67,93 %

Gerakan kompleks siswa dalammengemukakan konsep (P5)

65,66 % 68,69

Penyesuaian pola gerak dalam upayasiswa (P6)

63,89 % 69,69

siswa (P7) 66,41 % 70,20

Jumlah 761,33 % 833,06

Rata-rata 63,44 % 69,42

Data hasil observasi peningkatan keaktifan belajar siswa pada sebelum

tindakan, siklus I, dan siklus II dapat divisualisasikan pada diagram di bawah ini :

Gambar 27. Diagram Keaktifan Belajar Siswa

Pada tabel 13 dan diagram di atas dapat dilihat bahwa prosentase rata

tiap indikator keaktifan belajar siswa pada tiap siklus semua mengalami kenaikan.

Aktifitas siswa seperti mengutarakan pendapat, menjawab pertanyaan guru, dan

mengerjakan tugas meningkat. Perhatian, konsentrasi serta keterlibatan siswa

63,44%69,42%

76,71%

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Diagram Keaktifan Belajar Siswa

83

8 % 78,54 %

0 % 77,02 %

4 % 77,02 %

68,18 % 74,75 %

67,93 % 75,00 %

9 % 75,51 %

69,69 % 76,77 %

70,20 % 79,79 %

833,06 % 920,46 %

69,42 % 76,71 %

belajar siswa pada sebelum

pada diagram di bawah ini :

Pada tabel 13 dan diagram di atas dapat dilihat bahwa prosentase rata-rata

tiap indikator keaktifan belajar siswa pada tiap siklus semua mengalami kenaikan.

mengutarakan pendapat, menjawab pertanyaan guru, dan

mengerjakan tugas meningkat. Perhatian, konsentrasi serta keterlibatan siswa

Page 100: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

dalam kelompok juga menunjukkan kemajuan yang baik. Dengan bimbingan dari

guru, siswa mampu mengatur waktu belajar dengan baik. Berikut di bawah ini

merupakan deskripsi hasil pengamatan keaktifan tersebut antara lain :

a. Siswa menunjukkan perhatian dan mengikuti pelajaran dengan sungguh-

sungguh serta konsentrasi.

b. Keaktifan siswa selama kegiatan pembelajaran baik secara kelompok maupun

individu meningkat, siswa juga bersedia mematuhi peraturan dalam kegiatan-

kegiatan belajar yang berlangsung.

c. Siswa mau mendengarkan siswa lain yang menyampaikan pendapat atau

jawaban atas pertanyaan guru dan menghargainya serta tidak segan

menyampaikan pertanyaan, ide atau pendapat yang sekiranya berbeda di

dalam kelompok, di depan kelas atau kepada guru.

d. Siswa lebih bertanggung jawab terhadap hasil pekerjaannya. Selain itu,

kesediaan memperbaiki hasil pekerjaannya jika terdapat kekurangan lebih

meningkat sehingga tidak perlu diperintah oleh guru berkali-kali.

e. Kepercayan diri dan sikap disiplin siswa lebih terbentuk dalam proses belajar.

f. Kemampuan dan kreativitas siswa dalam mengaitkan pelajaran dengan

kehidupan nyata semakin terbentuk dengan baik. Kemauan dan perhatian

untuk belajar juga semakin meningkat.

g. Pada umumnya siswa lebih siap dalam memulai pelajaran, antara lain dalam

mempersiapkan peralatan belajar yang diperlukan dalam pelajaran Gambar

Beton dan menunjukkan konsentrasi. Lebih aktif membuat catatan-catatan

pelajaran yang penting tanpa harus diingatkan berkali-kali oleh guru.

h. Sebagian besar siswa telah dapat mengerjakan tugas-tugas atau latihan dalam

kegiatan belajar melalui bimbingan guru dengan tertib dan teratur.

i. Kebiasaan baik siswa mulai terasah, antara lain mulai mengatur waktu belajar

dalam kegiatan pembelajaran yang berlangsung dengan baik, melaksanakan

ujian atau ulangan dengan tertib dan teratur serta percaya diri.

j. Siswa mulai mampu beradaptasi dengan siswa lain dalam kelompok yang

memiliki karakteristik berbeda-beda, membangun kerja sama dan

memecahkan masalah bersama tanpa muncul keributan yang berarti.

Page 101: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

Berdasarkan deskripsi hasil pengamatan keaktifan dari data-data yang

diperoleh pada siklus I dan siklus II di atas, maka dapat dinyatakan bahwa

penerapan model pembelajaran ARIAS melalui strategi pembelajaran aktif

Learning Tournament dapat mendorong keaktifan belajar siswa kelas XI TGB

2010/2011 sehingga proses pembelajaran mata pelajaran Gambar Beton yang

berlangsung dapat meningkat baik.

6. Hasil Penilaian Kompetensi Siswa

Hasil penilaian kompetensi siswa dalam pembelajaran dapat didapat

setelah melakukan pengolahan nilai kognitif, afektif dan psikomotor yang

diperoleh siswa. Adapun bobot untuk tiap nilai pada tiap aspek yaitu : 20% nilai

afektif, 30% nilai psikomotor, dan 50% nilai kognitif. Nilai KKM yang telah

ditetapkan dari pihak sekolah adalah 75. Jadi siswa dapat dinyatakan tuntas

belajarnya jika mendapat nilai kompetensi dari pengolahan nilai kognitif, afektif,

dan psikomotor sebesar 75. Hasil penilaian pada pra siklus, siklus I, dan siklus II

terhadap 33 siswa kelas XI TGB SMK N 2 Surakarta pada mata pelajaran Gambar

Beton adalah sebagai berikut :

Tabel 14. Capaian Ketuntasan Nilai Kompetensi Gambar Beton

Siswa Kelas XI TGB SMK N 2 Surakarta

No Uraian Pencapaian HasilJumlah/Nilai

Pra Siklus

Jumlah/Nilai

Siklus I

Jumlah/Nilai

Siklus II

1 Siswa mendapat nilai ≥ 75 12 18 27

2 Siswa mendapat nilai < 75 21 15 6

3 Rerata nilai kompetensi 67 72 79

4 Ketuntasan Klasikal 36,36 % 54,55 % 81,82 %

5 Ketidaktuntasan 63,64 % 45,45 % 18,18 %

Data hasil peningkatan nilai kompetensi belajar siswa mata pelajaran

Gambar Beton pada sebelum tindakan, siklus I, dan siklus II dapat

divisualisasikan pada diagram di bawah ini :

Page 102: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gambar 28. Diagram Capaian Ketuntasan Nilai Kognitif Siswa

Berdasarkan data pada tabel 14. dan diagram diatas dapat dilihat bahwa

sebelum tindakan dilakukan, nilai

sebanyak 12 siswa (36,36 %) dengan rerata nilai kelas hanya sebesar 6

keadaan hasil belajar yang seperti ini, maka perlu dilakukan tindakan nyata

sebagai upaya perbaikan pembelajaran yaitu dengan melaksan

tindakan kelas dengan menerapkan model pembelajaran ARIAS melalui strategi

pembelajaran aktif Learning

kasikal sebesar 70 %.

Pada siklus I

perencanaan, perolehan nilai hasil belajar siswa yang tuntas belajar dalam

kompetensi untuk mata pelajaran Gambar Beton mengalami perbaikan menjadi

sebanyak 18 siswa (54,55 %), rerata nilai kelas juga mengalami kenaikan menjadi

72. Hal ini menunjukkan bahwa

sebanyak 15 siswa (45,45 %). Dari data tersebut disimpulkan bahwa pencapaian

untuk peningkatan hasil belajar belum mencapai prosentase 70 % sesuai target

keberhasilan. Dari tindakan yang telah dilakukan pad

analisis dan refleksi terhadap kekurangan

telah terlaksana, sehingga dapat digunakan sebagi perencanaan dan perbaikan

pada tindakan siklus II yang akan dilaksanakan agar tercapai target keberha

36,36

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Pra Siklus

Diagram Capaian Ketuntasan Nilai Kompetensi Siswa

Gambar 28. Diagram Capaian Ketuntasan Nilai Kognitif Siswa

Berdasarkan data pada tabel 14. dan diagram diatas dapat dilihat bahwa

sebelum tindakan dilakukan, nilai kompetensi siswa yang tuntas belajar hanya

36,36 %) dengan rerata nilai kelas hanya sebesar 6

keadaan hasil belajar yang seperti ini, maka perlu dilakukan tindakan nyata

sebagai upaya perbaikan pembelajaran yaitu dengan melaksan

tindakan kelas dengan menerapkan model pembelajaran ARIAS melalui strategi

Learning Tournament, dengan pencapaian target keberhasilan

kasikal sebesar 70 %.

Pada siklus I setelah dilaksanakannya tindakan sesuai prosedur

erencanaan, perolehan nilai hasil belajar siswa yang tuntas belajar dalam

kompetensi untuk mata pelajaran Gambar Beton mengalami perbaikan menjadi

54,55 %), rerata nilai kelas juga mengalami kenaikan menjadi

72. Hal ini menunjukkan bahwa prosentase siswa yang belum tuntas belajar masih

sebanyak 15 siswa (45,45 %). Dari data tersebut disimpulkan bahwa pencapaian

untuk peningkatan hasil belajar belum mencapai prosentase 70 % sesuai target

keberhasilan. Dari tindakan yang telah dilakukan pada siklus I ini, dilakukan

analisis dan refleksi terhadap kekurangan-kekurangan pelaksanaan tindakan yang

telah terlaksana, sehingga dapat digunakan sebagi perencanaan dan perbaikan

pada tindakan siklus II yang akan dilaksanakan agar tercapai target keberha

36,36%

54,55%

81,82%

6772

79

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Tuntas

Rerata Nilai Kelas

Diagram Capaian Ketuntasan Nilai Kompetensi Siswa( Katuntasan Kelas )

86

Gambar 28. Diagram Capaian Ketuntasan Nilai Kognitif Siswa

Berdasarkan data pada tabel 14. dan diagram diatas dapat dilihat bahwa

kompetensi siswa yang tuntas belajar hanya

36,36 %) dengan rerata nilai kelas hanya sebesar 67. Dengan

keadaan hasil belajar yang seperti ini, maka perlu dilakukan tindakan nyata

sebagai upaya perbaikan pembelajaran yaitu dengan melaksanakan penelitian

tindakan kelas dengan menerapkan model pembelajaran ARIAS melalui strategi

, dengan pencapaian target keberhasilan

setelah dilaksanakannya tindakan sesuai prosedur

erencanaan, perolehan nilai hasil belajar siswa yang tuntas belajar dalam

kompetensi untuk mata pelajaran Gambar Beton mengalami perbaikan menjadi

54,55 %), rerata nilai kelas juga mengalami kenaikan menjadi

prosentase siswa yang belum tuntas belajar masih

sebanyak 15 siswa (45,45 %). Dari data tersebut disimpulkan bahwa pencapaian

untuk peningkatan hasil belajar belum mencapai prosentase 70 % sesuai target

a siklus I ini, dilakukan

kekurangan pelaksanaan tindakan yang

telah terlaksana, sehingga dapat digunakan sebagi perencanaan dan perbaikan

pada tindakan siklus II yang akan dilaksanakan agar tercapai target keberhasilan

Tuntas

Rerata Nilai Kelas

Diagram Capaian Ketuntasan Nilai Kompetensi Siswa

Page 103: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

yang ditetapkan yaitu 70 % dari jumlah siswa yang ada atau sejumlah 24 siswa

dengan pencapaian rerata nilai kelas sebesar 79.

Pada tindakan yang telah dilaksanakan di siklus II, menunjukkan

prosentase keberhasilan nilai hasil belajar siswa yang tuntas belajar dalam

kompetensi untuk mata pelajaran Gambar Beton meningkat menjadi sebanyak 27

siswa (81,82 %), sedangkan yang belum mencapai ketuntasan hanya sebanyak 7

siswa (18,18 %). Ini berarti hasil belajar siswa kelas XI TGB 2010/2011 SMK N 2

Surakarta telah memenuhi target keberhasilan yang direncanakan yaitu berhasil

melampaui target minimal 70 %.

Dari data-data hasil penelitian yang telah diuraikan di atas, dapat dilihat

bahwa proses pembelajaran secara keseluruhan telah mencapai target minimal

yang ditentukan, sehingga pelaksanaan tindakan kelas dapat dihentikan siklus II.

Dengan begitu, dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran ARIAS

melalui strategi pembelajaran aktif Learning Tournament dapat meningkatkan

hasil belajar siswa kelas XI TGB SMK N 2 Surakarta tahun ajaran 2010/2011

pada mata pelajaran Gambar Beton.

Page 104: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian pada pelaksanaan penelitian tindakan kelas

dengan menggunkana model pembelajaran ARIAS melalui strategi pembelajaran

aktif Learning Tournament pada mata pelajaran Gambar Beton dengan

kompetensi dasar Merencanakan perhitungan penulangan dan gambar rencana plat

lantai satu arah struktur gedung beton bertulang pada siswa kelas XI TGB SMK

Negeri 2 Surakarta tahun ajaran 2010/2011, dapat meningkatan kualitas proses

dan hasil belajar siswa pada berbagai aspek (kognitif, afektif, dan psikomotor),

serta nilai komptensi siswa. Kualitas proses belajar dan hasil belajar siswa pada

setiap aspek dari kondisi sebelum tindakan, siklus I, dan siklus II semakin

meningkat seiring dengan pergantian siklus, dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Kualitas proses pembelajaran mengalami peningkatan atau perbaikan yaitu

dengan menurunnya kejenuhan belajar dan meningkatnya keaktifan siswa

selama kegitan belajar berlangsung dengan diterapkannya model

pembelajaran ARIAS melalui strategi pembelajaran aktif Learning

Tournament, dibandingkan dengan keadaan pembelajaran sebelum

diterapkannya tindakan kelas.

2. Penerapan model pembelajaran ARIAS melalui strategi pembelajaran aktif

Learning Tournament dapat meningkatkan hasil belajar ( nilai kompetensi )

siswa kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta tahun ajaran 2010/2011 pada

mata pelajaran Gambar Beton dengan kompetensi dasar Merencanakan

perhitungan penulangan dan gambar rencana plat lantai satu arah struktur

gedung beton bertulang.

88

Page 105: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

B. Implikasi

Implikasi atau dampak dari dilaksanakan penelitian ini antara lain yaitu :

1. Meningkatkan peran aktif siswa selama proses pembelajaran dan kemampuan

siswa dalam merekonstruksi pengetahuannya, sehingga siswa menjadi senang

dan tidak jenuh selama pembelajaran.

2. Pada umumnya siswa lebih leluasa untuk beraktifitas atau bergerak kemana

saja, dan berbicara atau berdiskusi, hal ini mengakibatkan suasana kelas lebih

riuh dan kurang rapi.

3. Kemampuan guru dalam mengelola kelas dapat semakin ditingkatkan, yaitu

untuk menekan keriuhan yang muncul dan membagi waktu dengan baik

antara penyampaian materi secara serius dengan kegiatan permainan atau

diskusi yang dilaksanakan, agar semua kegiatan dapat berjalan dengan lancar

dan terkontrol, karena pada umumnya kegiatan permainan dan diskusi banyak

memakan waktu.

4. Terdapat beberapa siswa yang suka mengandalkan teman sekelompoknya,

maka dari itu perhatian dan peran guru harus lebih ditingkatkan dari biasanya

dalam membantu siswa belajar baik secara mandiri maupun kelompok,

sehingga hal tersebut di atas dapat diminimalkan.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka beberapa saran yang peneliti

kemukakan adalah sebagai berikut:

1. Siswa hendaknya bisa lebih mempersiapkan diri sebelum kegiatan

pembelajaran berlangsung baik secara fisik (tenang dan konsentrasi) maupun

peralatan yang diperlukan, sehingga ketika mengikuti mata pelajaran Gambar

Beton dapat dilaksanakan dengan baik, lancar, dan terkontrol.

2. Siswa hendaknya dapat berperan aktif dan tidak malu atau segan

menyampaikan ide atau pendapat pada kegiatan belajar yang berlangsung serta

tetap tertib atau teratur, sehingga pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan

lancar dan mendapat hasil belajar yang optimal atau memuaskan.

Page 106: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

3. Bagi guru hendaknya mampu menciptakan pembelajaran yang kondusif dan

dapat mengikutsertakan siswa lebih aktif dalam setiap kegiatan belajar

sehingga partisipasi siswa dalam pembelajaran terus meningkat.

4. Guru hendaknya selalu meningkatkan kemampuan dalam mengelola kelas,

antara lain yaitu dalam usaha menekan kejenuhan siswa, keriuhan yang

muncul, dan membagi perhatian pada siswa yang kurang dalam belajar, serta

membagi waktu dengan baik dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.

5. Penerapan Model Pembelajaran ARIAS melalui strategi pembelajaran aktif

Learning Tournament hendaknya tidak dilaksanakan setiap saat, karena

pelaksanaan kegiatan pada pembelajaran ini membutuhkan waktu yang tidak

singkat (cukup memakan waktu padas sesi diskusi dan permainan). Selain itu

model pembelajaran ini sebaiknya digunakan secara temporari ketika suatu

kelas mengalami kejenuhan belajar atau permasalahan lainnya yang sejenis

dengan yang dihadapi kelas XI 2010/2011 TGB SMK Negeri 2 Surakarta.

6. Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan rujukan bagi peneliti

lain dan kiranya perlu dilakukan penelitian sejenis dengan cakupan mata

pelajaran berbeda yang disinyalir menghadapi permasalahan yang serupa,

sehingga dapat diketahui sejauh mana efektifitas pembelajaran dari penerapan

Model Pembelajaran ARIAS melalui strategi pembelajaran aktif Learning

Tournament dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran

siswa.

Page 107: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

DAFTAR PUSTAKA

Abin Syamsudin Makmum. 2003. Psikologi Pendidikan. Bandung : PT RemajaRosdakarya.

Anonim. Psychologi Education : Pengertian Lupa dan Kejenuhan (online)www.infoskripsi.com . Diakses 4 Februari 2011

Djamaah Sopah. 2007. Model Pembelajaran ARIAS. (online)(http: // www depdiknas. pdk. go. idxv/ jurnal31/ pengembangan danpenggunaan mode.html) diakses 22 November 2010.

Hamzah B. Uno. 2009. Model Pembelajaran : Menciptakan Proses BelajarMengajar Yang Kreatif dan Efektif. Jakarat : Bumi Aksara.

HB. Sutopo. 2006. Penelitian Kualitatif Dasar Teori dan Terapannya dalamPenelitian. Surakarta : UNS Press.

Ita Agustin. 2006. Pengaruh Model Pembelajaran ARIAS dan MotivasiBerprestasi terhadap Prestasi Belajar Kimia Sub Pokok Bahasan LarutanAsam Basa Siswa Kelas II Semester II SMA MTA Surkarta TahunPelajaran 2004/2005. Surakarta : Universitas Sebelas Maret. Skripsi.

Joesafira. 2010. Pengertian , Contoh, dan Macam Proses Belajar. (online)(http: // delsajoesafira. blogspot. com/ 2010 / 05 / pengertian-contoh-danmacam proses belajar. html). Diakses 6 Desember 2010.

John M. Keller. 1987. Development And Use Of ARCS Model Of InstructionalDesign, Journal of Instructional Development, Vol.10 (3), 2-9.

John M. Keller & Thomas W. Kopp. 1987. An Application Of The ARCS ModelOf Motivational Design, dalam Charles M.

Matthew B. Miles & A. Michael Huberman. 2007. Analisis Data Kualitatif.Diterjemahkan oleh Tjetjep Rohendi. Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Melvin L. Silberman. 2001. Active Learning : 101 Strategi Pembelajaran Aktif .Yogyakarta : Yappendis.

Moh. Surya. 1997. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung PPB –IKIP Bandung.

Muhibbin Syah. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta : PT Raja Grafindo.

Nana Sudjana. 2009. Penilaian Hasil Proeses Belajar Mengajar. Bandung :Remaja Rosdakarya.

91

Page 108: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

Nana Syaodih Sukmadinata. 2005. Landasan Psikologi Proses Pendidikan.Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Robert E. Slavin. 2009. Cooperative Learning Teori, Riset, dan Praktik.Diterjemahkan oleh Nurulita. Bandung : Nusa Dua.

Rochiati Wiriaatmadja. 2007. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung:Remaja Rosdakarya.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : PT.Rienka Cipta

Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.Jakarta : Rienka Cipta

Sumadi Suryabrata. 2008. Psikologi Pendidikan. Menteri pendidikan ProgramBimbingana Konseling. Depdikbud. : PT. Yogyakarta.

Syarifuddin . 2009. Meningkatkan Kualitas Pendidikan Matematikawww.syarifartikel.blogspot.com. Diakses 10 November 2010.

Thursan Hakim. 2008. Belajar Secara Efektif. Jakarta : Puspa Swara AnggotaIKAPI

W. Gulo. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Grasindo

Wijaya Kusumah. 2008. Model-Model Pembelajaran. (online)Jakarta : Lab School. ( http : //wijayalabs.wordpress.com / 2008 / 04 / 22 /model-model-pembelajaran/ ) diakses 24 Oktober 2010.

W.S. Winkel. 2005. Psikologi Pengajaran. Jakarta : PT. Grasindo

Page 109: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

Lampiran 1. Daftar Nama Siswa Kelas Penelitian

DAFTAR NAMA SISWA KELAS PENELITIAN

Siswa Kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta

Tahun Ajaran 2010/2011

Semester 4 (empat) / Genap

NO NIS NAMA SISWA Jenis Kelamin

1 09.000643 Aan Abdul Rohman Laki-laki

2 09.000644 Abdhy Suckma Padmanegara Laki-laki

3 09.000645 Apriangga Dian S. Laki-laki

4 09.000646 Awal Hariyono Laki-laki

5 09.000647 Banny Nur Akbar Laki-laki

6 09.000648 Bayu Suryo Widodo Laki-laki

7 09.000649 Cahyo Dwi Hanggoro Laki-laki

8 09.000650 Denni Adi Prastyo Laki-laki

9 09.000651 Deny Setiawan Laki-laki

10 09.000652 Drajat Bangun P.U. Laki-laki

11 09.000653 Dwi Novianto Laki-laki

12 09.000654 Faisal Saputra Laki-laki

13 09.000655 Fajar Patma Agus Tri Susilo Laki-laki

14 09.000656 Gilang Abdul Rahman Laki-laki

15 09.000657 Guntoro Laki-laki

16 09.000658 Ignatius Galih Prayoga Adi Laki-laki

17 09.000659 Ikhsan Widandi K. Laki-laki

18 09.000660 M. Ukasa Wisnu Saputera Laki-laki

19 09.000661 Miftah Fajar Bahari Laki-laki

20 09.000664 Pinthoko Nugroho Laki-laki

21 09.000665 Ridho Magatama Pangestu Laki-laki

22 09.000666 Rifky Candra Ardhani Laki-laki

Page 110: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

23 09.000667 Risa Laki-laki

24 09.000668 Santi Putri Pramudyastuti Perempuan

25 09.000669 Satria Wafda Laki-laki

26 09.000671 Setia Muhammad Imron Laki-laki

27 09.000672 Surya Purnama Laki-laki

28 09.000673 Tomy Novianto Laki-laki

29 09.000674 Ulfi Wahyu Sindora Perempuan

30 09.000675 Wahyu Waskitho Aji Laki-laki

31 09.000676 Witoko Aji Laksono Laki-laki

32 09.000677 Yanuar Alviantoro Laki-laki

33 09.000678 Yusuf Aditya Nugroho Laki-laki

Page 111: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

Lampiran 2. Daftar Kelompok Belajar dan Team Games

DAFTAR KELOMPOK BELAJAR DAN TEAM GAMES

Model Pembelajaran ARIAS Melalui Strategi Pembelajaran Aktif Learning

Tournament Mata Pelajaran Gambar Beton Siswa Kelas XI TGB

SMK Negeri 2 Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011

Semester 4 (empat) / Genap

Kelompok 1- Awal Hariyono

- Ridho Magatama P.

- Satria Wafda

- Dwi Novianto

- Bayu Suryo Widodo

- Ulfi Wahyu Sindora

Kelompok 2- Gilang Abdul Rahman

- Witoko Aji Laksono

- Yusuf Aditya Nugroho

- Denni Adi Prastyo

- Ikhsan Widandi K.

Kelompok 3- Fajar Patma Agus Tri

Susilo

- Santi Putri Pramudyastuti

- Wahyu Waskito Aji

- Miftah Fajar Bahari

- Aan Abdul Rohman

Kelompok 4- Surya Purnama

- Guntoro

- Drajat Bangun PU.

- Rifky Candra Ardhani

- Apriangga Dian S.

- M. Ukasa Wisnu

Kelompok 5- Tomy Novianto

- Banny Nur Akbar

- Faisal Saputra

- Abdhy Sukma

- Setia Muhammad Imron

Kelompok 6- Pinthoko Nugroho

- Deny Setyawan

- Ignatius Galih Prayogo A.

- Risa

- Cahyo Dwi Hanggoro

- Yanuar Alviantoro

Page 112: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

Lampiran 3. Kisi-kisi Pedoman Wawancara Guru

KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA GURU

Judul Penelitian : Penerapan Model Pembelajaran ARIAS Melalui Strategi

Pembelajaran Aktif Learning Tournament Sebagai Upaya

Meningkatkan Kualitas Proses dan Hasil Belajar Mata

Pelajaran Gambar Beton Pada Siswa Kelas XI TGB SMK N 2

Surakarta

Mata Pelajaran : Gambar Beton

Kelas / Sekolah : XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta TA. 2010/2011

Informan : Guru Pengampu

Nama Guru : Didik Purwanto, ST.

No Variabel IndikatorItem

Pertanyaan

1Proses

Belajar

Ketertarikan siswa terhadap proses

pembelajaran yang dilaksanakan1, 4, 5, 6, 7, 8

Kendala-kendala yang dihadapi dalam

proses pembelajaran2, 3, 9

Keaktifan siswa 10, 11, 12, 13

2 Hasil Belajar Hasil belajar yang diperoleh 14

3 Penerapan ARIAS melalui strategi pembelajaran aktif

Learning Tournament15, 16

Page 113: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

Lampiran 4. Daftar Pertanyaan Wawancara Guru

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA GURU

Judul Penelitian : Penerapan Model Pembelajaran ARIAS Melalui Strategi

Pembelajaran Aktif Learning Tournament Sebagai Upaya

Meningkatkan Kualitas Proses dan Hasil Belajar Mata

Pelajaran Gambar Beton Pada Siswa Kelas XI TGB SMK N 2

Surakarta

Mata Pelajaran : Gambar Beton

Kelas / Sekolah : XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta TA. 2010/2011

Informan : Guru Pengampu

Nama Guru : Didik Purwanto, ST.

No Daftar Pertanyaan

1 Bagaimana antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran Gambar Beton

selama ini?

2 Apakah dalam pelaksanaan pembelajaran Gambar Beton yang selama ini

Bapak ampu, Bapak menemui / mengalami kendala-kendala ? tolong sebut

dan jelaskan !

3 Biasanya kendala atau hambatan itu berasal dari hal apa?

4 Apakah dalam proses pembelajaran Gambar Beton, Bapak telah

menggunakan metode atau model pembelajaran yang bervariasai?

5 Biasanya metode atau model pembelajaran apa ? bagaimana prosesnya?

6 Apa yang mendasari Bapak memilih metode atau model pembelajarn

seperti itu ?

7 Apakah dari penggunaan metode atau model itu berpengaruh baik

terhadap pembelajaran siswa?

8 Kira-kira berapa persen siswa yang kembali tertarik dengan proses belajar

yang berlangsung setelah Bapak menggunakan metode atau model

Page 114: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

pembelajaran tersebut ?

9 Setelah menggunakan metode atau model pembelajaran tersebut, apakah

masih ditemui hambatan atau kendala lain ? apa saja tolong jelaskan !

10 Apakah Bapak sering memberikan tugas pada siswa ?

11 Bagaimana sistem penugasan yang diberikan ? individu atau kelompok

atau bagaimana ?

12 Dalam proses pembelajaran yang berlangsung, apakah Bapak sering

menunjuk siswa untuk menjawab pertanyaan ? tolong diberikan dan

dijelaskan alasnnya ?

13 Bagaimana umpan balik siswa ketika diberi petanyaan atau latihan dalam

pembelajaran gambar beton ini ?

14 Bagaimanakah hasil belajar siswa pada mata pelajaran gambar beton ?

apakah memuaskan bagi guru dan siswa yang bersangkutan ?

15 Menurut Bapak, apakah Model Pembelajaran ARIAS dengan strategi

pembelajaran aktif Learning Tournament yang telah dilaksanakan pada

beberapa kali pertemuan ini memberikan pengaruh baik pada

pembelajaran siswa ?

16 Bagaimana tanggapan Bapak dengan adanya penerapan Model

Pembelajaran ARIAS dengan strategi pembelajaran aktif Learning

Tournament yang telah dilaksanakan pada beberapa kali pertemuan ini

pada mata pelajaran Gambar Beton yang Bapak ampu ?

Page 115: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

Lampiran 5. Deskripsi Hasil Wawancara Guru

DESKRIPSI HASIL WAWANCARA GURU

Judul Penelitian : Penerapan Model Pembelajaran ARIAS Melalui Strategi

Pembelajaran Aktif Learning Tournament Sebagai Upaya

Meningkatkan Kualitas Proses dan Hasil Belajar Mata

Pelajaran Gambar Beton Pada Siswa Kelas XI TGB SMK N 2

Surakarta

Mata Pelajaran : Gambar Beton

Kelas / Sekolah : XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta TA. 2010/2011

Informan : Guru Pengampu

Nama Guru : Didik Purwanto, ST.

Deskripsi :

Sebelum dan sesudah diterapkan ARIAS melalui Learning Tournament

siswa datang dengan tepat waktu walaupun ada yang terlambat ± 5 menit, guru

bisa memaklumi. Metode pembelajaran yang sering digunakan guru adalah

ceramah, pemberian tugas, dan relevansi (menunjukkan contoh-contoh). Guru

menyadari bahwa ada kendala yang dihadapi dalam pembelajran gambar Beton,

yaitu durasi yang cukup lama (5 jam pelajaran), membuat siswa jenuh,

mengantuk, dan minta segera pulang. Jika hal tersebut mucul, solusi guru adalah

memberi siswa soal atau tugas untuk dikerjakan dan segera dikumpulkan. Tapi hal

tersebut tidak membuat semua siswa kembali besemangat. Sejumlah siswa tetap

malas, tidak mengerjakan soal, dan mengandalkan pekerjaan teman lain untuk

dicontoh. Hasil belajar siswa kurang maksimal, hal itu tentu saja membuat guru

kurang puas.

Diterapkannya ARIAS melalui Learning Tournament, guru menyatakan

bahwa selain tujuan pembelajaran tercapai, kelas menjadi lebih hidup, siswa

merasa senang dan bersemangat, siswa lebih aktif dan hasil belajar siswa

meningkat pesat. Menurut guru, model pembelajaran ARIAS melalui Learning

Tournament cukup bagus dilaksanakan ketika kelas mulai kehilangan semangat

Page 116: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

belajar, atau dapat digunakan sebagai refreshing. Guru akan menerapkan ARIAS

melalui Learning Tournament untuk inovasi mata pelajaran Gambar Beton dilain

kesempatan jika kelas mengalami permasalahan yang serupa.

Page 117: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

Lampiran 6. Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Siswa

KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA SISWA

Judul Penelitian : Penerapan Model Pembelajaran ARIAS Melalui Strategi

Pembelajaran Aktif Learning Tournament Sebagai Upaya

Meningkatkan Kulaitas Proses dan Hasil Belajar Mata

Pelajaran Gambar Beton Pada Siswa Kelas XI TGB SMK

Negeri 2 Surakarta

Mata Pelajaran : Gambar Beton

Kelas / Sekolah : XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta TA. 2010/2011

Informan : Siswa

Nama Siswa :

No Variabel IndikatorItem

Pertanyaan

1Proses

Belajar

1. Ketertarikan terhadap kegiatan

proses pembelajaran yang

dilaksanakan

1, 2, 3, 4, 5, 6,

7, 8, 18

2. Keaktifan siswa12, 13, 14, 15,

16, 17, 21, 22,

2 Hasil Belajar Kepuasan hasil yang diperoleh 20, 23, 24, 25

3Penerapan ARIAS melalui strategi pembelajaran aktif

Learning Tournament

9, 10, 11, 19,

20, 24

Page 118: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

Lampiran 7. Daftar Pertanyaan Wawancara Siswa

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA SISWA

Judul Penelitian : Penerapan Model Pembelajaran ARIAS Melalui Strategi

Pembelajaran Aktif Learning Tournament Sebagai Upaya

Meningkatkan Kualitas Proses dan Hasil Belajar Mata

Pelajaran Gambar Beton Pada Siswa Kelas XI TGB SMK N 2

Surakarta

Mata Pelajaran : Gambar Beton

Kelas / Sekolah : XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta TA. 2010/2011

Informan : Siswa

Nama Siswa :

No Daftar pertanyaan

1 Menurut anda, apakah materi mata pelajaran gambar beton mudah

dipahami dan dipelajari ?

2 Seberapa besar kesukaan anda pada pembelajaran gambar beton? apa

alasannya ?

3 Menurut anda bagaimana proses pembelajaran yang diberikan guru selama

ini?

4 Apakah dalam menyampaikan pembelajaran, guru telah menggunakan

variasi strategi atau model pembelajaran ?

5 Model atau metode apa saja yang telah diterapkan dalam pembelajaran ?

6 Apakah anda suka dengan model atau metode itu ? apa alasannya ?

7 Apakah anda pernah protes dengan metode atau model pembelajaran

tersebut ?

8 Menurut anda, bagaimana caranya agar anda merasa nyaman dan tertarik

dengan pembelajaran yang berlangsung ?

9 Apakah anda suka jika sebelum dimulai pelajaran, guru memberikan

suntikan motivasi atau dorongan pada anda ? (unsur Assurance)

Page 119: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

10 Apakah anda suka dengan cara belajar yang dikelompokkan? apa

alasannya?

11 Apakah anda tertarik jika cara pembelajaran diselingi dengan semacam

permainan ? (unsur Interest)

12 Apakah anda sering ditunjuk guru untuk menjawab pertanyaan atau latihan

yang diberikan?

13 Apakah anda sering menjawab pertanyaan atau latihan itu dengan benar?

14 Bila anda tidak mengerti dengan pertanyaan atau latihan itu, cara apa yang

biasa dilakukan guru dan kiat yang anda lakukan agar anda mengerti ?

15 Apakah anda suka dengan pemberian tugas ? alasannya ?

16 Apakah anda sering mengerjakan tugas itu ? Seberapa besar kemauan anda

untuk mengerjakan ?

17 Jika anda menemui kesulitan dalam mempelajari atau memahami materi

pelajaran, apakah anda suka bertanya pada guru ?

18 Bagaimana tanggapan guru dalam menjawab / membantu kesulitan anda?

19 Apakah contoh-contoh yang diberikan guru dapat mempermudah anda

memahami pelajaran ? (unsur Relevance)

20 Apakah dengan belajar dalam kelompok, atau model pembelajaran yang

bervariasi, atau dengan pemberian tugas dapat membantu pemahaman

anda terhadap materi pelajaran ?

21 Jika proses belajar dilakukan dalam kelompok, apakah anda selalu ikut

mengerjakan tugas atau latihan yang diberikan ?

22 Apakah anda sering mengemukakan pendapat dalam kelompok itu ?

23 Apakah anda suka bila diminta untuk mengerjakan tugas di depan kelas ?

24 Menurut anda, apakah diadakannya tes setelah materi pelajaran selesai

dapat membantu memperbaiki hasil belajar anda? (unsur Assesment )

25 Apakah anda puas dengan hasil belajar yang anda peroleh ? (unsur

Satisfaction)

Page 120: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104

Lampiran 8. Deskripsi Hasil Wawancara Siswa

DESKRIPSI HASIL WAWANCARA SISWA

Judul Penelitian : Penerapan Model Pembelajaran ARIAS Melalui Strategi

Pembelajaran Aktif Learning Tournament Sebagai Upaya

Meningkatkan Kualitas Proses dan Hasil Belajar Mata

Pelajaran Gambar Beton Pada Siswa Kelas XI TGB SMK

Negeri 2 Surakarta

Mata Pelajaran : Gambar Beton

Kelas / Sekolah : XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta TA. 2010/2011

Informan : Siswa

Nama Siswa : 1. Aan Abdul Rohman 4. Rifky Candra Ardhani

2. Awal Hariyono 5. Santi Putri Pramudyastuti

3. Gilang Abdul R. 6. Ulfi Wahyu Sindora

Deskripsi :

Deskripsi ini merupakan satu kesatuan atau kesimpulan dari

wawancara siswa yang telah dilaksanakan. Responden berjumlah 6 siswa yang

mewakili kelas XI TGB untuk mata pelajaran Gambar Beton.

Sesuai dengan pedoman wawancara siswa dan hasil interview, pada

dasarnya siswa cukup menyukai terhadap materi yang ada pada pelajaran Gambar

Beton namun terdapat hal yang membuat siswa enggan / malas dan tidak tertarik

dengan pembelajaran yang dilaksanakan yaitu, menurut siswa, guru kurang bisa

mencipatakan suasana kelas pembelajaran yang menyenangkan sehingga

kebanyakan dari siswa mengantuk dan jenuh dengan kegiatan belajar tersebut

sebab pembelajaran hanya berlangsung secara monoton. Empat dari enam siswa

menyatakan bahwa selama ini guru belum pernah menggunakan variasi dalam

mengajar, dua diantaranya berpendapat bahwa variasi yang digunakan guru

berupa relevansi kehidupan sehari-hari (menunjukkan contoh-contoh) dan

pemberian soal-soal. Siswa kurang aktif saat guru menyampaikan materi dengan

menggunakan metode statis.

Page 121: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

105

Sebelum diterapkan ARIAS melalui Learning Tournament, tiga dari

siswa tidak memahami materi yang disampaikan guru, dua orang siswa bisa

memahami dan seorang siswa sedikit memahami materi yang disampaikan guru.

Siswa mengerjakan tugas dari guru tapi lebih dominan asal-asalan, lebih suka

mengandalkan teman kemudian mencontohnya. Siswa kurang komunikatif atau

tidak merespon perintah, berbicara dengan teman dan minta pulang. Lima siswa

merasa tidak puas dengan hasil belajar mereka selama ini.

Signifikansi hasil belajar siswa meningkat setelah ARIAS melalui

Learning Tournament diterapkan pada mata pelajaran Gambar Beton. Tanggapan

siswa mengenai hal ini bahwa kegiatan yang dilaksanakan menyenangkan, kelas

lebih asyik dengan adanya permainan dan kerja kelompok. Materi pembelajaran

lebih bisa diterima. Siswa lebih aktif baik dalam kerja kelompok maupun di kelas.

Siswa juga lebih bersemangat belajar agar memperoleh nilai hasil belajar yang

memuaskan karena mereka dapat mengetahui hasil evaluasinya.

Page 122: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

106

Lampiran 9. Silabus

SILABUS

NAMA SEKOLAH : SMK NEGERI 2 SURAKARTAMATA PELAJARAN : GAMBAR BETON

KELAS / SEMESTER : XI / 3 - 4

STANDAR KOMPETENSI : MERENCANAKAN DAN MENGGAMBAR PLAT LANTAI BETON BERTULANG

KODE KOMPETENSI : 004

ALOKASI WAKTU : 20 x 45 MENIT ( 4 kali pertemuan, @ 5 jam pelajaran )

KOMPETENSIDASAR

INDIKATORMATERI

PEMBELAJARANKEGIATAN PEMBELAJRAN PENILAIAN

ALOKASIWAKTU SUMBER

BELAJARTM PS PI

1. Merencanakan

konstruksi dan

menggambar

perencanaan

plat lantai satu

arah struktur

gedung beton

bertulang.

1.Mendiskripsikan

jenis-jenis, fungsi dan

perletakan plat lantai

struktur gedung beton

bertulang.

2.Merencanakan perhi-

tungan penulangan

plat lantai satu arah

struktur gedung beton

- Pengertian jenis-jenis

fungsi dan perletakan plat

lantai pada struktur

bangunan gedung.

- Pemahaman standar-

standar perencanaan

penulangan plat lantai satu

arah beton bertulang.

- Menggambar rencana

- Menjelaskan pengertian beton bertulang

dan beton tidak bertulang

- Menjelaskan pengertian dan jenis-jenis

dan fungsi / peran pelat lantai beton

bertulang pada struktur bangunan gedung

- Menjelaskan standar minimal selimut

beton bertulang, isi peraturan beton

bertulang Indonesia (PBBI) yang terkait

dengan perencanaan pelat lantai beton

bertulang, dan prinsip-prisnip penulangan

- Tes tertulis

- Pengamatan

- Penugasan

Modul Konstruksi

Beton I,

Suhono, S.Pd.,

ST., MT.

Page 123: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

107

bertulang.

3.Menggambar rencana

plat lantai satu arah

struktur gedung beton

bertulang.

penulangan dan penulisan

notasi penulangan plat

lantai satu arah struktur

beton bertulang dalam

gambar potongan

melintang dan memanjang

pelat lantaibeton bertulang

- Menjelaskan standar-standar penulangan

pelat lantai beton bertulang

- Menjelaskan penentuan dimensi pelat

lantai beton bertulang dalam perencanaan

struktur bangunan

- Menggambar denah perletakan pelat

lantai struktur beton bertulang

- Menjelaskan tata cara menggambar

penulangan pelat lantai struktur beton

bertulang

- Menggambar rencana penulangan pelat

lantai struktur beton bertulang dalam

gambar potongan melintang dan vertikal

- Menjelaskan tata cara pembuatan daftar

tulangan pelat lantai struktur gedung

beton bertulang

- Membuat daftar tulangan pelat lantai

struktur gedung beton bertulang

Page 124: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

108

Lampiran 10. RPP Siklus I

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMK NEGERI 2 SURAKARTA

TAHUN AJARAN 2010/2011

Mata Pelajaran : Gambar Beton

Kelas / Semester : XI TGB / Genap

Pertemuan ke : 1 & 2 ( Siklus I )

Alokasi Waktu : 2 x 5 jam pelajaran ( 10 x 45 menit )

Standar Kompetensi : Membuat Gambar Rencana Plat Lantai

Kompetensi Dasar : Merencanakan perhitungan penulangan dan

gambar rencana plat lantai satu arah struktur gedung

beton bertulang.

I. INDIKATOR

1. Mendiskripsikan jenis-jenis, fungsi dan perletakan plat lantai.

2. Merencanakan perhitungan penulangan plat lantai satu arah.

3. Menggambar rencana plat lantai satu arah.

II. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Siswa dapat menyebutkan jenis, fungsi dan perletakan plat lantai.

2. Siswa dapat merancang perencanaan tulangan pada plat lantai.

3. Siswa dapat menggambar penulangan plat lantai satu arah.

4. Siswa dapat memberikan notasi penulangan plat lantai satu arah.

III. MATERI PEMBELAJARAN

1. Pengertian jenis-jenis, fungsi, dan perletakan plat lantai pada struktur

bangunan gedung.

2. Pemahaman standar-standar perencanaan penulangan plat lantai satu arah

beton bertulang.

Page 125: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

109

3. Tata cara menggambar rencana penulangan dan penulisan notasi

penulangan plat lantai satu arah struktur beton bertulang dalam gambar

potongan melintang dan memanjang.

IV. METODE PEMBELAJARAN

1. Model pembelajaran ARIAS

2. Strategi pembelajaran aktif Learning Tournament

( Permainan kelompok dan Kompetisi individual )

3. Diskusi kelompok & tanya jawab

4. Penugasan soal latihan

V. ALAT, BAHAN DAN SUMBER BELAJAR

1. Buku dan alat tulis

2. Kalkulator

3. Lembar soal (terlampir)

4. Lembar jawab

5. Kunci jawaban (terlampir)

6. Materi pelajaran Plat Lantai Satu Arah

7. Suhono, S.Pd., ST., MT., 2008. Modul Konstruksi Beton I

VI. KEGIATAN PEMBELAJARAN

No Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi Waktu

PERTEMUAN I 5 jam pelajaran

(5 x 35 menit)1 Membuka pelajaran.

2 Menyampaikan dan meyakinkan

pada siswa bahwa materi yang akan

dipelajari hari ini adalah mudah

dipelajari dan siswa bisa mengerja-

kannya ( Assurance).

Memperhatikan

3 a. Menjelaskan indikator dan tujuan

yang akan dicapai pada mata

Memperhatikan

Page 126: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

110

pelajaran Gambar Beton berdasar

standar kompetensi dan

kompetensi dasar.

b. Menyampaikan pada siswa bahwa

siswa dapat menemuinya dalam

kehidupan nyata terutama disaat

praktik dilapangan yaitu tentang

perencanaan Plat Lantai Satu

Arah.

c. Menunjukkan contoh-contoh

gambar perencanaan plat lantai

saat pelaksaan praktik lapangan,

contoh perletakan tulangan, dan

gambar rencananya. Dari

informasi ini siswa akan

mendapat pengalaman yang

bermanfaat untuk masa yang akan

datang terutama disaat siswa telah

bekerja dilapangan dan atau

merencanakan plat lantai satu

arah beton bertulang (Relevance).

4 Membagi siswa menjadi beberapa

kelompok secara heterogen

sehingga terjadi penyebaran siswa

dengan nilai tuntas dan belum

tuntas. Membagikan hand out.

Memperhatikan

kemudian

mengelompok-

kan diri

5 Menyampaikan materi tentang

perencanaan plat lantai satu arah.

Memperhatikan,

berdiskusi

6 Melakukan permainan rebutan

antar kelompok dengan memberi-

Melaksanakan

permainan antar

Page 127: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

111

kan pertanyaan-pertanyaan berda-

sarkan materi yang telah dipelajari

hari ini untuk mendapatkan nilai

kelompok (Interest).

kelompok

7 Mengingatkan siswa agar mem-

pelajari materi yang telah dielajari

hari ini karena pertemuan

berikutnya akan diadakan kom-

petisi sebagai evaluasi pembela-

jaran materi plat beton bertulang.

Memperhatikan

8 Menutup pelajaran. Memperhatikan

PERTEMUAN II 5 jam pelajaran

(5 x 35 menit)1 Membuka pelajaran Memperhatikan

2 a. Menjelaskan kegiatan hari ini.

b. Menyampaikan indikator & tuju-

an yang akan dicapai dengan

kegiatan yang dilaksanakan.

c. Mengulang kembali /mereview

materi yang telah dipelajari

sebelumnya dan hubungannya

dengan kegiatan pembelajaran

hari ini dan menyampaikan

kemanfaatannya untuk masa yang

akan datang bagi siswa

(Relevance).

Memperhatikan

3 Memberikan soal-soal berdasarkan

materi yang telah dipelajari

sebelumnya dan telah diulang hari

ini untuk melaksanakan kompetisi

Mengerjakan

soal kompetisi

Page 128: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

112

antar siswa untuk mendapatkan

nilai individu & sumbangan nilai

kelompok (Evaluasi /Assesment).

4 Mengumpulkan skor kelompok dan

skor individu. Untuk penilaian skor

kelompok, semua skor anggota

kelompok dikumpulkan kemudian

direrata dan ditambahkan pada skor

kelompok.

Menyatakan

skor masing-

masing

5 Menanyakan pada siswa tentang

perasaan mereka setelah melak-

sanakan permainan, kompetisi dan

mendapatkan skor/nilai. Nilai akhir

individu maupun kelompok akan

menimbulkan rasa puas dan bangga

pada siswa. Guru memberikan

penghargaan pada siswa baik secara

verbal ataupun reward (hadiah)

kebendaan pada siswa dan

kelompok yang mendapatkan skor

/nilai tertinggi untuk meningkatkan

motivasi dan kebanggan siswa

(Satisfaction).

6 Merangkum hasil pembelajaran

materi Plat Lantai Beton Bertulang

bersama-sama siswa.

Mengemukakan

simpulan

pelajaran

7 Menutup Pelajaran

Page 129: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

113

VII. EVALUASI

Soal-soal evaluasi terlampir

Surakarta, Januari 2011

Guru Mata Pelajaran Gambar Beton, Mahasiswa Peneliti,

Didik Purwanto, ST. .

NIP. - -

Sintani Fahmi Khasanah

NIM. K 1507025

Page 130: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

114

Lampiran 11. RPP Siklus II

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)SMK NEGERI 2 SURAKARTA

TAHUN AJARAN 2010/2011

Mata Pelajaran : Gambar Beton

Kelas / Semester : XI TGB / Genap

Pertemuan ke : 3 & 4 ( Siklus II )

Alokasi Waktu : 2 x 5 jam pelajaran ( 10 x 35 menit )

Standar Kompetensi : Membuat Gambar Rencana Plat Lantai

Kompetensi Dasar : Merencanakan perhitungan penulangan dan

gambar rencana plat lantai satu arah struktur gedung

beton bertulang.

I. INDIKATOR

1. Merencanakan perhitungan penulangan plat lantai satu arah.

2. Menggambar rencana plat lantai satu arah.

II. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Siswa dapat merancang perencanaan tulangan pada plat lantai.

2. Siswa dapat menggambar penulangan plat lantai satu arah.

3. Siswa dapat memberikan notasi penulangan plat lantai satu arah.

III. MATERI PEMBELAJARAN

1. Pemahaman standar-standar perencanaan penulangan plat lantai satu arah

beton bertulang.

2. Tata cara menggambar rencana penulangan dan penulisan notasi

penulangan plat lantai satu arah struktur beton bertulang dalam gambar

potongan melintang dan memanjang.

Page 131: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

115

IV. METODE PEMBELAJARAN

1. Model pembelajaran ARIAS

2. Strategi pembelajaran aktif Learning Tournament

( Permainan kelompok dan Kompetisi individual )

3. Diskusi kelompok

4. Penugasan soal latihan

V. ALAT, BAHAN DAN SUMBER BELAJAR

1. Buku dan alat tulis

2. Kalkulator

3. Lembar soal (terlampir)

4. Lembar jawab

5. Kunci jawaban (terlampir)

6. Materi pelajaran Plat Lantai Satu Arah

7. Suhono, S.Pd., ST., MT., 2008. Modul Konstruksi Beton I

VI. KEGIATAN PEMBELAJARAN

No Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi Waktu

PERTEMUAN III 5 jam pelajaran

(5 x 35 menit)1 Membuka pelajaran Memperhatikan

2 Meyakinkan siswa bahwa materi

tentang perhitungan penulangan

dan perencanaan gambar Plat

Lantai Satu Arah yang akan

dipelajari hari ini tidak rumit dan

siswa dapat dengan mudah untuk

memahami. ( Assurance)

Memperhatikan

3 a. Menjelaskan indikator dan tujuan

yang akan dicapai pada mata

pelajaran Gambar Beton berdasar

standar kompetensi dan

Memperhatikan,

mencatat

Page 132: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

116

kompetensi dasar.

b. Menyampaikan kegiatan yang

akan dilaksanakan dan tujuannya.

c. Menunjukkan contoh-contoh

gambar perencanaan plat lantai

dua arah saat pelaksaaan praktik

lapangan, contoh perletakan

tulangan, dan gambar rencananya.

d. Menyampaikan pada siswa bahwa

siswa dapat menemuinya dalam

praktik perencanaan struktur

bangunan di lapangan saat

perencanaan plat lantai satu arah.

Dari informasi ini siswa akan

mendapat pengalaman yang

bermanfaat untuk masa yang akan

datang terutama disaat siswa telah

bekerja dilapangan dan atau

merencanakan plat lantai satu

arah. (Relevance)

4 Meminta siswa berkelompok

kembali berdasarkan kelompok

yang telah dibentuk pada pembe-

lajaran sebelumnya. Membagikan

hand out

Mengelompok-

kan diri

5 Penyampaian materi, diskusi dan

pembahasan materi perencanaan

balok beton bertulang rangkap.

Memperhatikan,

diskusi,

mencatat

6 Melakukan permainan antar

kelompok dengan pola permainan:

Melaksanakan

permainan,

Page 133: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

117

a. Kelompok mengambil undian

nomor soal yang akan

dikerjakan, menyatakan urutan

giliran maju ke dapan kelas.

b. Kelompok mengerjakan nomor

soal masing-masing secara

berdiskusi, kemudian salah satu

anggota mewakili kelompok

mengerjakan/mempresentasikan

di depan kelas, kemudian

dibahas bersama.

c. Kelompok diberi skor atas hasil

pekerjaannya.

d. Mempersilakan kelompok lain

maju untuk mengerjakan undian

soal masing-masing, kemudian

pembahasan dan diberi skor.

e. Menyatakn skor masing-masing

kelompok. (Interest)

mengerjakan tu-

gas soal undian,

mempresentasi-

kan hasil kerja

kelompok

berdasar giliran

7 Menanyakan pada siswa tentang

kepuasan mereka terhadap skor

kelompok yang telah diperoleh.

Guru memberikan penghargaan

pada siswa untuk meningkatkan

motivasi dan kebanggaan siswa.

(Satisfaction)

8 Mengingatkan siswa agar

mempelajari materi yang telah

dielajari hari ini karena pertemuan

berikutnya akan diadakan

Memperhatikan

Page 134: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

118

kompetisi sebagai evaluasi

pembelajaran materi plat beton

bertulang.

9 Menutup pelajaran

PERTEMUAN IV 5 jam pelajaran

(5 x 35 menit)1 Membuka pelajaran Memperhatikan

2 Mereview materi yang telah

dipelajari sebelumnya dan

hubungannya dengan kegiatan

pembelajaran hari ini dan

menyampaikan kemanfaatannya

untuk masa yang akan datang

(Relevance).

Memperhatikan

3 Memberikan soal-soal berdasarkan

materi yang telah dipelajari

sebelumnya dan telah diulang hari

ini untuk melaksanakan kompetisi

antar siswa untuk mendapatkan

nilai individu & sumbangan nilai

kelompok (Evaluasi /Assesment).

Mengerjakan

soal kompetisi

4 Mengumpulkan skor kelompok dan

skor individu. Untuk penilaian skor

kelompok, semua skor anggota

kelompok dikumpulkan kemudian

direrata dan ditambahkan ada skor

kelompok.

Menyatakan

skor masing-

masing

5 Menanyakan pada siswa tentang

perasaan mereka setelah melak-

sanakan permainan, kompetisi dan

Page 135: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

119

mendapatkan skor/nilai. Nilai akhir

individu maupun kelompok akan

menimbulkan rasa puas dan bangga

pada siswa. Guru memberikan

penghargaan pada siswa baik secara

verbal ataupun reward (hadiah)

kebendaan pada siswa dan

kelompok yang mendapatkan skor

/nilai tertinggi untuk meningkatkan

motivasi dan kebanggan siswa

(Satisfaction).

6 Merangkum hasil pembelajaran

materi Plat Lantai 2 Arah bersama-

sama siswa.

Mengemukakan

simpulan

pelajaran

7 Menutup Pelajaran

VII. EVALUASI

Soal-soal evaluasi terlampir

Surakarta, Januari 2011

Guru Mata Pelajaran Gambar Beton, Mahasiswa Peneliti,

Didik Purwanto, ST. .

NIP. - -

Sintani Fahmi Khasanah

NIM. K 1507025

Page 136: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

120

Lampiran 12. Skenario Pembelajaran Siklus I

SKENARIO PEMBELAJARAN

SIKLUS I

Hari , Tanggal : Selasa , 18 Januari 2011

Mata Pelajaran : Gambar Beton

Kelas / Semester : XI TGB / 4 (genap)

Pokok Bahasan : Merencanakan perhitungan penulangan dan gambar

rencana plat lantai satu arah

Sub Pokok Bahasan : -

Jam Pelajaran Ke - : 6 – 10

Alokasi Waktu : 5 jam pelajaran ( 5 x 35 menit )

Nama Guru : Didik Purwanto, ST.

Metode Pembelajaran : Model Pembelajaran ARIAS

Strategi Pembelajaran Aktif Learning Tournament

1. Membuka pelajaran

2. Menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan, bahwa akan diadakan kegiatan

diskusi kelompok dan permainan dengan nama : Tanya Jawab Berebut.

3. Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok.

4. Guru membacakan peraturan dalam kegiatan permainan, yaitu :

- Bagi yang akan menjawab pertanyaan, supaya angkat tangan dan

menyebutkan nomor kelompoknya, misal : sambil mengangkat tangan

berkata “Kelompok dua (2) ”

- Jika jawaban benar, nilai 10 tiap item soal.

- Jika jawaban salah, nilai tidak dikurangi.

- Bagi yang tidak bisa menjawab / jawaban salah, pertanyaan dilempar ke

kelompok lain dengan berebut.

Page 137: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

121

- Bagi yang angkat tangan untuk menjawab diberi waktu jeda maksimal 5

detik untuk menjawab.

- Anggota kelompok yang curang atau tidak tertib, akan mendapat

hukuman yaitu dengan mengurangi nilai kelompok ( minus 5 setiap

ketidaktertiban ).

5. Guru memotivasi siswa bahwa pelajaran ini sebenarnya mudah untuk

dipelajari dan dipahami.

6. Guru menyampaikan materi pelajaran dan menunjukkan contoh-contoh

(relevansi) baik melalui pengalaman pribadi guru, menjelaskan gambar-

gambar yang ada dalam buku modul, maupun menunjukkan gambaran pada

lingkungan sekitar yang mudah ditemui siswa.

7. Siswa memperhatikan penjelasan guru dalam kelompok. Jika menemui

ketidakjelasan, siswa mendiskusikannya dalam kelompok, jika masih terdapat

kesulitan maka menanyakan kepada guru.

8. Melaksanakan permainan Tanya Jawab Berebut yang berkaitan dengan materi

yang telah disampaikan dan dipelajari. Guru membacakan tiap soal dan

kelompok berebut untuk menjawab untuk mendapat skor kelompok.

9. Setiap kelompok yang telah selesai menjawab pertanyaan yang ada, guru

memberikan penjelasan atau tambahan materi yang berkaitan untuk siswa.

10. Guru terus mendorong kelompok lain yang belum mendapat skor/nilai.

11. Setelah selesai kegiatan permainan, guru membacakan perolehan skor

kelompok. Guru menanyakan kepuasan siswa, bagi yang belum puas dengan

perolehan skor, guru tetap memotivasi siswa bahwa masih ada kegiatan

permainan kompetisi individu untuk mendapatkan tambahan skor kelompok.

12. Guru menyampaikan kegiatan minggu depan bahwa akan diadakan

permainan kompetisi individu.

13. Membuat kesimpulan bersama.

14. Kegiatan pembelajaran selesai, guru memimpin doa bersama.

Page 138: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

122

Lampiran 13. Skenario Pembelajaran Siklus II

SKENARIO PEMBELAJARAN

SIKLUS II

Hari , Tanggal : Selasa , 1 Februari 2011

Mata Pelajaran : Gambar Beton

Kelas / Semester : XI TGB / 4 (genap)

Pokok Bahasan : Merencanakan perhitungan penulangan dan gambar

rencana plat lantai satu arah

Sub Pokok Bahasan : Perhitungan penulangan plat lantai satu arah

Jam Pelajaran Ke - : 6 – 10

Alokasi Waktu : 5 jam pelajaran ( 5 x 35 menit )

Nama Guru : Didik Purwanto, ST.

Metode Pembelajaran : Model Pembelajaran ARIAS

Strategi Pembelajaran Aktif Learning Tournament

1. Membuka pelajaran

2. Menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan, bahwa akan diadakan kegiatan

diskusi kelompok dan permainan dengan nama : Permainan Undian Mandiri

3. Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok saperti saat siklus 1.

4. Guru memotivasi siswa bahwa pelajaran ini sebenarnya mudah untuk

dipelajari dan dipahami.

5. Guru menyampaikan materi hitungan perencanaan plat lantai dan gambar

rencana penulangan (pemberian kode tulangan).

6. Guru menunjukkan contoh-contoh (relevansi) baik melalui pengalaman

pribadi guru, menjelaskan gambar-gambar yang ada dalam buku modul,

maupun menunjukkan gambaran pada lingkungan sekitar yang mudah

ditemui siswa.

Page 139: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

123

7. Siswa memperhatikan penjelasan guru dalam kelompok. Jika menemui

ketidakjelasan, siswa mendiskusikannya dalam kelompok, jika masih terdapat

kesulitan maka menanyakan kepada guru.

8. Melaksanakan permainan undian dengan cara siswa berdiskusi dan

mengerjakan soal undian dalam kelompok secara bekerja sama, dengan

peraturan :

- Guru mengundi tugas kelompok dengan nomor undian soal.

- Setiap kelompok menunjuk seorang perwakilan untuk mengambil nomor

undian soal.

- Anggota kelompok yang curang atau tidak tertib, akan mendapat

hukuman yaitu dengan mengurangi nilai kelompok ( minus 5 tiap

ketidaktertiban ).

- Siswa berdiskusi dan mengerjakan soal dalam kelompok.

9. Setelah selesai, kelompok mepresentasikan hasil kerja kelompoknya di depan.

10. Kelompok lain melengkapi hasil pekerjaannya untuk menyempurnakan

hitungan perencanaan plat lantai agar dapat digunakan untuk belajar.

11. Guru memperbaiki dan menyempurnakan hasil presentasi kelompok yang

belum lengkap dan menerangkan jika masih ada siswa yang tidak paham.

12. Setiap hasil kerja kelompok dinilai oleh guru untuk memberi tambahan

nilai/skor pada permainan siklus I.

13. Setelah selesai kegiatan permainan, guru membacakan perolehan skor

kelompok. Guru menanyakan kepuasan siswa, bagi yang belum puas dengan

perolehan skor, guru tetap memotivasi siswa bahwa masih ada kegiatan

permainan kompetisi individu untuk mendapatkan tambahan skor kelompok.

14. Guru menyampaikan kegiatan minggu depan bahwa akan diadakan

permainan kompetisi individu.

15. Membuat kesimpulan bersama.

16. Kegiatan pembelajaran selesai, guru memimpin doa bersama.

Page 140: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

124

Lampiran 14. Soal dan Kunci Jawaban Games Siklus I

SOAL DAN KUNCI JAWABAN GAMES SIKLUS I

Kegiatan Permainan Kelompok Materi Hafalan dan Hitungan

1. Ada berapa macam perletakan plat ? sebutkan !

Jawab : ada 4 macam yaitu

a. Ditumpu oleh balok-balok secara monolit

b. Ditumpu dinding bangunan

c. Ditumpu balok-balok baja dengan sistem komposit

d. Didukung kolom-kolom konstruksi secara langsung tanpa balok

Pada pelajaran ini, kita akan membahas mengenai plat yang ditumpu oleh

balok ( macam perletakan plat di atas balok )

2. Jenis perletakan plat pada belok ada 3 macam, sebutkan macam

tersebut !

Jawab :

a. Plat terjepit penuh secara monolit oleh balok ukuran besar sehingga tidak

berputar (melendut)

b. Plat terjepit penuh secara monolit oleh balok ukuran kecil sehingga balok

ikut berputar (melendut)

c. Plat terletak bebas (tidak monolit), contoh : plat dicor setelah balok kering

3. Salah satu prasyarat perencanaan plat beton bertulang adalah tebal

minimumnya harus dipenuhi, berapakah tebal minimal untuk

konstruksi plat lantai ?

Jawab : tebal plat lantai (h) ≥ 120 mm

4. Sebut dan jelaskan macam-macam tulangan pada konstruksi plat !

Jawab : ada 3 macam tulangan :

1. Tulangan Pokok

Page 141: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

125

a. Tulangan Pokok primer = tulangan sejajar arah lebar plat

b. Tulangan Pokok sekunder = tulangan sejajar ┴arah panjang plat

2. Tul. Susut = tul. Yang dipasang untuk melawan penyusutan / pemuaian

dan dipasang ┴ tul. Pokok

3. Tul. Pembagi = tul. Yang dipasang pada plat yang mempunyai satu

macam tulangan pokok (plat satu arah), dan dipasang ┴ tul. Pokok.

Perhatikan baik-baik penjelasan ini sebagai petunjuk pertanyaan selanjutnya !

Jenis plat ada 2, yaitu plat 1 arah dan plat 2 arah.

Plat 1 arah adalah plat yang hanya ditumpu pada satu arah atau

hanya 2 sisi saja (arah x saja) dengan tulangan utama hanya

dipasang pada arah x saja, sedangkan pada arah y adalah

tulangan pembagi (gambar).

5. Berdasarkan pernyataan dari plat 1 arah di atas,

jelaskan pengertian dari plat 2 arah !

(guru memberi panduan dengan menggambar plat lantai 2 arah)

Jawab : Plat 2 arah adalah plat yang ditumpu pada dua arah atau keempat sisi

(arah x dan y) dengan tulangan utama dipasang pada arah x dan y.

6. Apabila konstruksi beton bertulang berhubungan langsung dengan

lingkungan luar, maka syarat penutup beton adalah setebal berapa ? apa

alasannya ?

Jawab : p = 40 mm ,

untuk melindungi tulangan dari cuaca luar yang mengenai konstruksi secara

langsung yang dapat merusak tulangan yang ada (jika siswa tidak bisa, guru

menjelaskan)

7. Berapakah Jarak minimum dan maksimum antar tulangan utama dalam

PBI?

Jawab : minimum = 25 mm, maksimum = 250 mm

y

x

Page 142: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

126

(setelah dijawab siswa guru menjelaskan rumus)

Adapun rumusnya adalah s =n

b

s = jarak tulanganb = lebar plat (diambil tiap 1000 mm)n = jumlah tulangan

Buka buku modul halaman 66, terdapat kode tulangan

Perhatikan replika penulangan !

8. Sebutkan kode tulangan pada replika penulangan plat ini !

dengan cara menyebut warnanya, misal warna biru = = tul.

Atas terluar

dst.

Jawab : a. Warna biru = tul. Atas terluar

b. Warna putih = tul. Atas kedua dari luar

c. Warna merah = tul. Bawah kedua dari luar

d. Warna hijau = tul. Bawah terluar

9. Diketahui : qd = 0,456 kg/m² dan ql = 0,150 kg/ m². Maka berapa

besarnya beban terfaktor (qu) ?

Jawab : qu = (1,2 x 0,456) + (1,6 x 0,150) = 0,7872 t/m²

10. Pada plat dua tumpuan, diketahui fy = 240 Mpa, L= 3,2 m. Berapa

tebal plat ?

Jawab : h min =27

2,3

27

L= 0,118 m = 118 mm = 120 mm

11. Jika m = 18,8235 , Rn = 1,2053 , fy = 240 Mpa. Berapakah ρ ?

Jawab : ρ =

240

2053,18235,18211

8235,18

1..211

1 xx

fy

Rnm

m

ρ = 0,0053

Page 143: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

127

12. Pada plat satu arah dua tumpuan diketahui panjang plat (L) = 3,6 m

dan qu = 0,8727 t/m². Maka berapakah momen yang bekerja akibat

beban terfaktor (Mu) pada lapangan?

Jawab : Mu lap. = 1/8.qu L² = 1/8 x 0,8727 t/m² x (3,6 m) ² = 0,4713 tm

13. Jika diketahui As perlu = 610 mm² dan diameter tulangan yang

digunakan (Øp) = 10 mm. Berapa banyak jumlah tulangan yang

digunakan ?

Jawab : n = 22 10..4/1

610

..4/1 d

As7,77 buah ~ 8 buah

14. Dalam sebuah perencanaan penulangan konstruksi plat, didapatkan

data : fy = 240 Mpa, b = 1500 mm, dan tebal plat = 150 mm.

Berapakah nilai As pada perhitungan tulangan pembagi di lapangan?

Jawab : As perlu =100

150150025,0 xx= 562,5 mm²

Page 144: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

128

Lampiran 15. Soal dan Kunci Jawaban Games Siklus II

SOAL GAMES SIKLUS II

Kegiatan Permainan Kelompok Hitungan

Kelompok : ...................................

Anggota : 1. ........................ ( .... )

2. ........................ ( .... )

3. ........................ ( .... )

4. ........................ ( .... )

5. ........................ ( .... )

6. ........................ ( .... )

SOAL :

Diketahui plat lantai,

- Ditumpu bebas pada tembok bata (2 tumpuan)

- Lebar plat (L) = 4,00 m

- Menahan beban hidup (ql) = 120 kg/m²

- Finishing penutup plat : tegel, spesi, pasir urug, (qd) = 120 kg/m²

- Ditentukan tebal beton pelapis p = 20 mm

- m lap. = 14,12 , Rn lap.= 1,50

- m tump. = 14,12 , Rn tump.= 0,50

- Mutu beton f’c= 20 Mpa, Mutu baja fy = 240 Mpa

- Diameter tul. Øр = 10 mm

- Ө = 0,80

Ditanya :

a. Perencanaan Tulangan utama lapangan ( Kelompok 3 dan 4 )

b. Perencanaan Tulangan utama tumpuan ( Kelompok 1 dan 6 )

c. Perencanaan Tulangan pembagi ( Kelompok 2 dan 5 )

d. Gambar Penulangan ( Semua kelompok )

Page 145: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

129

KUNCI JAWABAN SOAL GAMES

SIKLUS II

1. Menentukan Tebal Plat

h min =27

0,4

27

L= 0,148 m = 0,15 m ( lihat tabel )

tebal plat ditentukan h = 0,15 m (150 mm)

2. Menghitung Beban-Beban

qu = 1,2 qd + 1,6 ql

beban berfaktor (qu) = (1,2 x 0,480) + (1,6 x 0,150) = 0,960 t/m²

3. Menghitung Momen

Ditinjau plat dengan lebar = 1 meter, qu = 0, 960 t/m²

lihat tabel, terdapat

1/24 1/24

Pada lapangan, Mu = 1/8.qu L² = 1/8 x 0,960 x 4,00² = 1,920 tm

Pada tumpuan, Mu = 1/24.qu L² = 1/24 x 0,960 x 4,00² = 0,640 tm

4. Menghitung Tulangan

h = 150 mm

p = 20 mm

Øр = 10 mm

b = 1 m = 1000 mm

Fy = 240 Mpa

F’c = 20 Mpa

β1 = 0,85 untuk f’c < 30 Mpa

ρb = 04335,0240600

600.

240

2085,085,0

600

600.

'185,0

xx

fyfy

cxfx

1/8

Page 146: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

130

ρ max = 0,75 x ρb = 0,75 x 0,04335 = 0,0325

ρ min = 0,0025 ( berlaku untuk plat )

a. Tulangan Lapangan

Mn = 8,0

10920,1 7xMu

0,24 x10 7 Nmm = 2,4 x10 7 Nmm

Rn = 1,50

m = 14,10

ρ = 00425,0400

50,110,14211

12,14

1..211

1

xx

fy

Rnm

m

ρ = 0,00425 < ρmax = 0,0325 ( pakai tulangan tunggal)

ρ = 0,00425 < ρmin = 0,0025 ( pakai ρ = 0,00425)

As perlu = ρ x b x d = 0,00425 x 1000 x 125 = 531,25 mm2

n = 22 10..4/1

25,531

..4/1 d

As6,76 buah ~ 7 buah

Cek As

As ada = n . ¼. π . d² = 7. ¼ .π . 10² = 549,5 mm2

As ada = 549,5 mm2 As perlu = 531,25 mm2 (AMAN)

Jarak antar tulangan =7

1000

n

b= 143 mm

Jadi digunakan 7 Øр 10 – 143

b. Tulangan Tumpuan

Mn = 8,0

1040,6 6xMu

8 x 10 6 Nmm

Rn = 0,50

m = 14,10

ρ = 00142,0400

50,010,14211

12,14

1..211

1

xx

fy

Rnm

m

ρ = 0,00142 < ρmax = 0,0325 ( pakai tulangan tunggal)

ρ = 0,00142 < ρmin = 0,0025 ( pakai ρmin = 0,0025)

Page 147: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

131

As perlu = ρ x b x dx = 0,0025 x 1000 x 125 = 312,5 mm2

n =22 10..4/1

5,312

..4/1

d

As= 3,98 buah ~ 4 buah

Cek As

As ada = n . ¼. π . d² = 4. ¼ .π . 10² = 314,2 mm2

As ada = 314,2 mm2 As perlu = 312,5 mm2 (AMAN)

Jarak antar tulangan = = = 250 mm

Jarak maksimum tulangan ≥ 2h atau 250 mm

Jarak antar tulangan = ≤ 250 mm

Jadi digunakan 4 φp 10 – 250

c. Tulangan pembagi

Pada arah tegak lurus ter hadap tulangan utama, harus disediakan tulangan

pembagi demi tegangan suhu dan susut. Adapun ketntuannya :

Untuk fy = 240 Mpa, As =100

..25,0 hb

Untuk fy = 400 Mpa, As =100

..18,0 hb

- Tulangan pembagi di lapangan

As perlu =100

150100025,0 xx= 375 mm2

n =22 10..4/1

375

..4/1

d

As= 4,77 buah ~ 5 buah

As ada = n . ¼. π . d² = 5. ¼ .π . 10² = 392,7 mm2

As ada = 392,7 mm2 As perlu = 375 mm2 (AMAN)

Jarak antar tulangan =5

1000

n

b= 200 mm

Jadi digunakan tulangan pembagi di lapangan 5 Øр 10 – 200

Page 148: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

132

- Tulangan pembagi di tumpuan

As perlu =100

150100018,0 xx= 270 mm2

n =22 10..4/1

270

..4/1

d

As= 3,4 buah ~ 4 buah

As ada = n . ¼. π . d² = 4. ¼ .π . 10² = 314,2 mm2

As ada = 314,2 mm2 As perlu = 270 mm2 (AMAN)

Jarak antar tulangan =4

1000

n

b= 250 mm

Jadi digunakan tulangan pembagi di tumpuan 4 Øр 10 – 250

d. Gambar Penulangan

Lengkapilah gambar penulangan di bawah ini !

Lampiran 41

. Soal Kompetisi (Evaluasi)

Tumpuan utama Lapangan utama

Øp 10 -200

Øp 10 -200Øp 10 -90

Øp 10 -200

Øp 10 -90

Page 149: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

133

Lampiran 16. Soal Kompetisi Individu ( Evaluasi Siklus I )

SOAL KOMPETISI INDIVIDU 1

Mata Pelajaran : Gambar Beton Alokasi : 60 menit

Hari, tanggal : Selasa, 18 Januari 2011 Sifat kompetisi : Close Book

Petunjuk Pengerjaan

1. Kerjakan soal di bawah ini secara individu dengan sebaik-baiknya.

2. Pilihlah jawaban yang tepat dengan memberi tanda silang (X) pada lembar

yang tersedia.

1. Berikut ini adalah jenis-jenis perletakan plat, kecuali ....

a. Plat ditumpu oleh balok monolit

b. Plat ditumpu oleh dinding

c. Plat ditumpu oleh balok baja dengan sistem komposit

d. Plat ditumpu oleh kolom monolit

e. Plat ditumpu oleh kolom secara langsung (plat cendawan)

2. Gambar di samping adalah jenis perletakan plat

yang ditumpu oleh ....

a. Kolom monolit

b. Dinding bangunan

c. Balok monolit

d. Balok baja dengan sistem komposit

e. Kolom secara langsung (plat cendawan)

3. Perletakan plat pada balok digolongkan menjadi tiga macam, yaitu ....

a. Plat terjepit penuh, plat terjepit ½ , plat terjepit elastis

b. Plat terjepit penuh, plat terjepit elastis, plat terjepit balok induk

c. Plat terjepit balok anak, plat terjepit balok induk, plat terletak bebas

d. Plat terjepit balok anak, plat terjepit balok induk, plat terjepit elastis

e. Plat terjepit penuh, plat terjepit elastis, plat terletak bebas

Page 150: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

134

4. Tulangan yang dipasang sejajar sisi plat arah lebar ( arah x ) adalah ....

a. Tulangan pokok sekunder

b. Tulangan susut

c. Tulangan pokok primer

d. Tulangan pembagi

e. Tulangan tumpuan

1) Untuk menahan tulangan pokok supaya tetap pada tempatnya

2) Untuk menambah penyusutan

3) Untuk meratakan pembagian beban

4) Untuk mencegah penyusutan

5) Untuk memusatkan pembebanan

5. Dari fungsi-fungsi tulangan di atas, yang merupakan fungsi tulangan pembagi

adalah ....

a. 1 , 2 , 3

b. 1 , 3 , 5

c. 1 , 3 , 4

d. 1 , 2 , 5

e. 2 , 3 , 5

6. Berikut ini adalah langkah-langkah merencanakan plat satu arah,

1) Menghitung momen akibat beban terfaktor

2) Menentukan jarak tulangan

3) Menentukan tebal plat

4) Menghitung jumlah tulangan yang diperlukan dan luas tulangannya (As)

5) Menghitung beban-beban : beban mati, beban hidup, dan beban terfaktor

Urutan yang benar adalah ....

a. 1, 2, 3, 4,dan 5

b. 2, 3, 4, 5, dan 1

c. 3, 5, 1, 4, dan 2

d. 4, 3, 2, 1, dan 5

e. 3, 5, 1, 2, dan 4

Gambar untuk soal no 7 dan 8

Page 151: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

135

7. Dari gambar potongan plat di atas, yang merupakan penutup beton adalah ....

a. A

b. B

c. C

d. D

e. E

8. Dari gambar potongan plat di atas, yang menunjukkan tebal plat (h) adalah ....

a. C

b. H

c. E

d. G

e. F

9. Kode tulangan yang menunjukkan tulangan atas lapisan kedua dari luar,

adalah ....

a.

b.

c.

d.

e.

10. Dari gambar di samping, yang

merupakan tulangan tumpuan

utama adalah ....

a. C d. A

b. E e. D

c. B

11. Pada plat dua tumpuan, diketahui fy = 240 Mpa, L= 3,2 m. Berapa tebal plat ?

a. 100 mm

b. 105 mm

c. 110 mm

d. 120 mm

e. 130 mm

12. Diketahui : qd = 0,456 kg/m² dan ql = 0,150 kg/ m². Maka besarnya beban

terfaktor (qu) adalah ....

a. 0,0684 t/m²

b. 0,9096 t/m²

c. 0,7872 t/m²

d. 0,5472 t/m²

e. 0,606 t/m²

C

B

D

A

E

Page 152: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

136

13. Pada plat satu arah dua tumpuan diketahui panjang plat (L) = 3,6 m dan qu =

0,8727 t/m². Maka momen yang bekerja akibat beban terfaktor (Mu) pada

lapangan adalah ....

a. 1,4137 tm

b. 0,4713 tm

c. 3,1417 tm

d. 4,7131 tm

e. 4,4713 tm

14. Diketahui : m = 18,8235 , Rn = 1,2053 , fy = 240 Mpa. Berapakah ρ ........

a. 0,0053

b. 0,00053

c. 0,053

d. 0,53

e. 5,300

15. Berapakah ρmin yang berlaku pada konstruksi plat ?

a. 0,025

b. 0,052

c. 0,0025

d. 0,0052

e. 0,0125

16. Data : ρ = 0,0056 p = 40 mm h = 160 mm

b = 800 mm Øр = 10 mm d = ?

Berapakah nilai As perlu yang digunakan untuk perencanaan plat?

a. 515,2 mm²

b. 716,8 mm²

c. 492,8 mm²

d. 896 mm²

e. 644 mm²

17. Jika diketahui As perlu = 610 mm² dan diameter tulangan yang digunakan

(Øp) = 10 mm. Maka jumlah tulangan yang digunakan ( n ) sebanyak ....

a. 6 buah

b. 8 buah

c. 9 buah

d. 7,77 buah

e. 7 buah

18. Dalam sebuah perencanaan penulangan konstruksi plat, didapatkan data :

fy = 240 Mpa, b = 1500 mm, dan tebal plat = 150 mm.

Berapakah nilai As pada perhitungan Tulangan Pembagi di lapangan ?

a. 56,25 mm²

b. 5,625 mm²

c. 0,5625 mm²

d. 5625 mm²

e. 562,5 mm²

Page 153: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

137

Gambar untuk soal no 19 dan 20

19. Dari gambar potongan penulangan di atas, berapakah nilai A ?

a. 400 cm

b. 600 cm

c. 800 cm

d. 1000 cm

e. 200 cm

20. Diketahui :

- Tulangan pada lapangan = Øр 10 – 125

- Tulangan pada tumpuan = Øр 10 – 250

- Tulangan pembagi lapangan = Øр 10 – 200

- Tulangan pembagi tumpuan = Øр 10 – 150

Pada potongan penulangan di atas, berapakah jarak antar tulangan pada notasi

E ?

a. 200

b. 400

c. 250

d. 125

e. 150

Page 154: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

138

Lampiran 17. Kunci Jawaban Soal Kompetisi Individu ( Evaluasi Siklus I )

KUNCI JAWABANSOAL KOMPETISI INDIVIDU 2

1. D

2. B

3. E

4. C

5. B

6. C

7. E

8. A

9. D

10. A

11. D

12. C

13. B

14. A

15. C

16. A

17. B

18. E

19. C

20. D

Page 155: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

139

Lampiran 18. Soal Kompetisi (Evaluasi Siklus II)

SOAL KOMPETISI INDIVIDU

SIKLUS II

Mata Pelajaran : Gambar Beton Alokasi : 60 menit

Hari, tanggal : Selasa, 08 Februari 2011 Sifat kompetisi : Close Book

Petunjuk Pengerjaan

3. Kerjakan soal di bawah ini secara individu dengan sebaik-baiknya.

4. Pilihlah jawaban yang tepat dengan memberi tanda silang (X) pada lembar

yang tersedia.

Diketahui plat lantai,

- Ditumpu bebas pada tembok bata (2 tumpuan)

- Lebar plat (L) = 3,50 m

- Menahan beban hidup (ql) = 250 kg/m²

- Finishing penutup plat : tegel, spesi, pasir urug, (qd) = 200 kg/m²

- Ditentukan tebal beton pelapis (p) = 20 mm

- Mutu beton f’c= 25 Mpa, Mutu baja fy = 240 Mpa

- Diameter tul. Øр = 10 mm

- Ө = 0,80

Ditanya :

e. Perencanaan Tulangan utama lapangan

f. Perencanaan Tulangan utama tumpuan

g. Perencanaan Tulangan pembagi

h. Gambar Penulangan

Page 156: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

140

Lampiran 19. Kunci Jawaban Soal Kompetisi Individu Siklus II

KUNCI JAWABAN SOAL KOMPETISI INDIVIDU

SIKLUS II

Diketahui plat lantai,

- Ditumpu bebas pada tembok bata (2 tumpuan)

- Lebar plat (L) = 3,50 m

- Menahan beban hidup (ql) = 250 kg/m²

- Finishing penutup plat : tegel, spesi, pasir urug, (qd) = 200 kg/m²

- Ditentukan tebal beton pelapis (p) = 20 mm

- Mutu beton f’c= 25 Mpa, Mutu baja fy = 240 Mpa

- Diameter tul. Øр = 10 mm

- Ө = 0,80

Ditanya :

a. Perencanaan Tulangan utama lapangan

b. Perencanaan Tulangan utama tumpuan

c. Perencanaan Tulangan pembagi

d. Gambar Penulangan

Langkah-langkah penyelesaian :

1. Menentukan Tebal Plat ( lihat tabel )

h min =27

5,3

27

L= 0,129 m = 0,13 m (dibulatkan keatas)

tebal plat ditentukan h = 0,13 m = 130 mm

menghitung tinggi efektif (d) = h – p – ½ x Øр = 130 – 20 – ½ x 10 = 105 mm

2. Menghitung Beban-Beban

beban berfaktor (qu) = 1,2 qd + 1,6 ql

= (1,2 x250) + (1,6 x200) = 620 kg/m² = 0,620 t/m²

Page 157: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

141

3. Menghitung Momen (lihat tabel)

Ditinjau plat dengan lebar 1 meter,

qu = 0,620 t/m²

Pada lapangan, Mu = 1/8.qu L² = 1/8 x 0,620 x (3,5)² = 0,949 tm

Pada tumpuan, Mu = 1/24.qu L² = 1/24 x 0,620 x (3,5)² = 0,317 tm

4. Menghitung Tulangan

h = 130 mm

p = 20 mm

Øр = 10 mm

b = 1 m = 1000 mm

Fy = 240 Mpa, F’c = 25 Mpa

β1 = 0,85 untuk f’c < 30 Mpa

ρb = 0538,0240600

600.

240

2585,085,0

600

600.

'185,0

xx

fyfy

cxfx

ρ max = 0,75 x ρb = 0,75 x 0,0538 = 0,0403

ρ min = 0,0025 ( berlaku untuk plat )

a. Tulangan Lapangan

Mn = 8,0

949,0

Mu1,19 tm = 1,19 x10 7 Nmm

m = 2585,0

240

'85,0 xcxf

fy11,29

Rn = 079,11051000

1019,1

. 2

7

2

x

x

db

Mn

ρ = 0046,0240

079,129,11211

29,11

1..211

1

xx

fy

Rnm

m

syarat ρmin = 0,0025 < ρ = 0,0046 < ρmax = 0,0403

1/8

1/24 1/24

Page 158: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

142

As perlu = ρ x b x d = 0,0046 x 1000 x 105 = 483 mm2

n = 22 10..4/1

483

..4/1 d

As6,4 buah ~ 7 buah

Cek As

As ada = n x ¼ x π x d² = 7 x ¼ x π x 10² = 549,78 mm2

As ada = 483 mm2 > As perlu = 549,78 mm2 (AMAN)

Jarak antar tulangan =7

1000

n

b= 143 mm

Jadi digunakan tulangan pada lapangan tiap 1 meter = 7 Øр 10 – 143

b. Tulangan Tumpuan

Mn = 8,0

317,0

Mu0,396 tm = 0,396 x10 7 Nmm

m = 2585,0

240

'85,0 xcxf

fy11,29

Rn = 359,01051000

10396,0

. 2

7

2

x

x

db

Mn

ρ = 00152,0240

359,029,11211

29,11

1..211

1

xx

fy

Rnm

m

syarat ρmin = 0,0025 > ρ = 0,00152 < ρmax = 0,0403 , maka pakai ρmin = 0,0025

As perlu = ρmin x b x d = 0,0025 x 1000 x 105= 262,5 mm2

n = 22 10..4/1

5,262

..4/1 d

As3,34 buah ~ 4 buah

Cek As

As ada = n x ¼ x π x d² = 4 x ¼ x π x 10² = 314,16 mm2

As ada = 314,16 mm2 > As perlu = 262,5 mm2 (AMAN)

Jarak antar tulangan =4

1000

n

b= 250 mm

Jadi digunakan tulangan pada tumpuan tiap 1 meter = 4 Øр 10 – 250

Page 159: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

143

c. Tulangan Pembagi

Untuk fy = 240 Mpa, As =100

..25,0 hb

- Tulangan pembagi di lapangan

As perlu =100

130100025,0 xx= 325 mm2

n =22 10..4/1

325

..4/1

d

As= 4,13 buah ~ 5buah

As ada = n . ¼. π . d² = 5 x. ¼ x π x 10² = 392,7 mm2

As ada = 392,7 mm2 >As perlu = 325 mm2 (AMAN)

Jarak antar tulangan =.5

1000

n

b= 200 mm

Jadi digunakan tulangan pembagi di lapangan tiap 1 meter = 5 Øр 10 – 200

- Tulangan pembagi di tumpuan

As perlu =100

130100025,0 xx= 325 mm2

n =22 10..4/1

325

..4/1

d

As= 4,13 buah ~ 5buah

As ada = n . ¼. π . d² = 5 x. ¼ x π x 10² = 392,7 mm2

As ada = 392,7 mm2 >As perlu = 325 mm2 (AMAN)

Jarak antar tulangan =.5

1000

n

b= 200 mm

Jadi digunakan tulangan pembagi di lapangan tiap 1 meter = 5 Øр 10 – 200

Page 160: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

144

d. Gambar Penulangan

Lengkapi gambar di bawah ini dengan kode tulangan !

Tumpuan utama Lapangan utama

Øp10-200

Øp10-200

Øp10-200

Øp10-250 Øp10-125

Page 161: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

145

Lampiran 20. Hasil Observasi Kejenuhan Siswa Pra Siklus

HASIL OBSERVASI KEJENUHAN SISWA

selama kegiatan pembelajaran Gambar Beton

PRA SIKLUS

Jumlah siswa : 33

No IndikatorBanyaknya siswa

yang melakukan

Prosentase

(%)

1 Siswa mengantuk / tidur 3 12,121 %

2 Siswa bersandar di meja / menopang dagu 5 15,151 %

3 Siswa melamun tidak memperhatikan pelajaran 1 3,030 %

4 Siswa bermain ponsel 2 6,060 %

5 Siswa tidak merespon perintah guru 2 6,060 %

6 Siswa berbicara sendiri dengan teman 5 15,151 %

7 Siswa ramai minta segera pulang 2 6,060 %

8 Siswa tidak hadir atau pulang tanpa ijin 1 3,030 %

Jumlah banyaknya kegiatan 22 66,665 %

Page 162: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

146

Lampiran 21. Hasil Observasi Kejenuhan Siswa Siklus I

HASIL OBSERVASI KEJENUHAN SISWA

selama kegiatan pembelajaran Gambar Beton

SIKLUS I

Jumlah siswa : 33

No IndikatorBanyaknya siswa

yang melakukan

Prosentase

(%)

1 Siswa mengantuk / tidur 3 9,091 %

2 Siswa bersandar di meja / menopang dagu 4 12,121 %

3 Siswa melamun tidak memperhatikan pelajaran - 0 %

4 Siswa bermain ponsel 1 3,030 %

5 Siswa tidak merespon perintah guru 2 6,061 %

6 Siswa berbicara sendiri dengan teman 4 12,121 %

7 Siswa ramai minta segera pulang - 0 %

8 Siswa tidak hadir atau pulang tanpa ijin - 0 %

Jumlah banyaknya kegiatan 14 42,424 %

Page 163: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

147

Lampiran 22. Hasil Observasi Kejenuhan Siswa Siklus II

HASIL OBSERVASI KEJENUHAN SISWA

selama kegiatan pembelajaran Gambar Beton

SIKLUS II

Jumlah siswa : 33

No IndikatorBanyaknya siswa

yang melakukan

Prosentase

(%)

1 Siswa mengantuk / tidur - 0 %

2 Siswa bersandar di meja / menopang dagu 2 6,06 %

3 Siswa melamun tidak memperhatikan pelajaran - 0 %

4 Siswa bermain ponsel - 0 %

5 Siswa tidak merespon perintah guru 2 6,06 %

6 Siswa berbicara sendiri dengan teman 4 12,121 %

7 Siswa ramai minta segera pulang - 0 %

8 Siswa tidak hadir atau pulang tanpa ijin - 0 %

Jumlah banyaknya kegiatan 8 24,242 %

Page 164: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

148

Lampiran 23. Kisi-kisi Lembar Observasi Penilaian Ranah Afektif

KISI KISI LEMBAR OBSERVASI PENILAIAN RANAH AFEKTIF

Konsep Aspek Indikator Kata Kerja Operasional

Afektif /

Sikap

( Sumber :

WS. Winkel,

2005 : 252-

253 )

Penerimaan

(A1)

Perhatian - Menunjukkan

- Mengikuti

Kepentingan - Mengakui

Partisipasi

(A2)

Kepatuhan aturan - Mematuhi aturan

Keaktifan - Ikut serta secara aktif

- Mendiskusikan

Penentuan

Sikap /

Penilaian (A3)

Sistem nilai - Menerima hasil / nilai

Berpendapat - Menghargai pendapat

- Menyatakan pendapat

Organisasi

(A4)

Tanggung jawab - Bertanggung jawab

- Melengkapi hasil kerja

Pengaturan - Mengatur

Pembentukan

Pola Hidup

(A5)

Kepercayaan diri - Menunjukkan percaya diri

Kedisiplinan - Menunjukkan disiplin diri

Sosial diri - Melibatkan diri

Page 165: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

149

Lampiran 24. Butir-butir Indikator Penilaian Sikap / Ranah Afektif

BUTIR – BUTIR INDIKATOR PENILAIAN SIKAP

( RANAH AFEKTIF )

1) Penerimaan (A1)

a. Siswa menunjukkan perhatian dalam mengikuti proses pembelajaran

b. Siswa mengikuti kegiatan dengan tenang (tidak ramai) & konsentrasi ( tidak malas-malasan )

c. Siswa mengakui pentingnya kemanfaatan dari pembelajaran yang diikuti.

2) Partisipasi siswa (A2)

a. Bersedia mematuhi peraturan yang telah ditetapkan dalam kegiatan pembelajaran

b. Ikut serta secara aktif dalam kegiatan belajar

c. Mendiskusikan permasalahan atau soal latihan yang diberikan oleh guru

3) Penentuan sikap / penilaian dari siswa (A3)

a. Mau menerima nilai /hasil yang telah diperoleh dari usaha belajarnya

b. Tidak segan menghargai pendapat teman

c. Tidak malu menyatakan pendapat sebagai usaha menyelasaikan masalah yang dihadapi

4) Organisasi yang terbentuk (A4)

a. Bertanggung jawab atas hasil pekerjaannya

b. Dapat mengatur waktu belajar dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan dalam pembelajaran

dengan efisien

c. Bersedia melengkapi hasil pekerjaannya yang dinilai masih kurang sebagai perbaikan diri

5) Pembentukan pola hidup siswa (A5)

a. Menunjukkan kepercayaan diri, bahwa mampu menyelesaikan setiap tugas yang diberikan,

menanggapi pendapat teman, presentasi, dan berani betanya

b. Menunjukkan disiplin diri selama proses pembelajaran berlangsung (melaksana-kan tugas dengan

tertib, tidak ramai/bermain sendiri)

c. Melibatkan diri dalam kegiatan kelompok (diskusi, presentasi, permainan, dll.)

Keterangan :

Yang dicetak miring adalah kata kerja operasional pada ranah afektif. ( sumber WS. Winkel, 2005 : 252-253

Page 166: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

150

Lampiran 25. Hasil Observasi Penilaian Sikap / Ranah Afektif Siswa Pra Siklus

HASIL OBSERVASI PENILAIAN SIKAP / RANAH AFEKTIF SISWA

PRA SIKLUS

No

Absen

A1 A2 A3 A4 A5 NilaiSiswaa b c a b c a b c a b c a b c

1 2 1 3 2 1 3 2 1 2 2 2 3 2 3 1 502 1 1 2 3 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 1 41,73 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 2 58,34 2 2 2 3 2 2 3 3 2 1 3 2 2 2 3 56,75 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 78,36 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 56,77 2 2 1 2 2 3 2 1 2 3 2 2 2 1 1 46,78 3 1 2 2 2 1 3 2 2 2 2 3 2 2 3 53,39 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 3 2 2 3 3 5510 2 2 3 3 4 2 3 3 1 3 3 2 3 3 3 66,711 2 1 2 2 1 3 2 2 1 2 2 2 2 1 2 4512 3 2 2 2 2 2 3 2 1 3 3 4 3 3 2 61,713 3 4 3 3 2 3 4 3 3 3 3 2 4 4 3 78,314 2 4 3 3 3 4 3 4 3 3 2 3 3 3 3 76,715 4 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 7516 3 3 2 3 3 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 7517 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 1 3 2 2 53,318 2 1 2 2 2 1 2 3 1 2 1 2 2 2 2 4519 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 5020 4 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 3 76,721 4 3 2 3 2 2 3 2 3 4 3 3 3 4 4 7522 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 51,723 2 2 1 2 3 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 4524 4 3 4 3 3 3 3 3 4 2 2 3 4 2 3 76,725 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 7526 3 2 2 1 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 56,727 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 76,728 4 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 4 4 3 2 7529 3 3 2 3 3 4 3 3 3 4 2 3 3 3 3 7530 2 2 3 2 1 3 3 1 2 2 1 3 3 1 1 5031 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 2 61,732 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 45

Page 167: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

151

33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 75

∑ skor

89 76 78 82 76 84 85 77 75 82 81 88 89 82 79

243 242 237 251 250

% kelas 61,36 % 61,11 % 59,84 % 63,38 % 63,13 %

Kriteria Penilaian / Skala Sikap :

1) Skor 4 : Baik

2) Skor 3 : Cukup

3) Skor 2 : Sedang

4) Skor 1 : Kurang

Keterangan :

1) Penerimaan (A1)

2) Partisipasi siswa (A2)

3) Penentuan sikap / penilaian dari siswa (A3)

4) Organisasi yang terbentuk (A4)

5) Pembentukan pola hidup siswa (A5)

Rumus :

1) Nilai Siswa (skala 100) = 100itempermaks.

skorjumlahx

Jumlah maks. Per item = nilai tertinggi x jumlah item = 4 x 9 = 60

2) % kelas = %100itempermaks.

skorjumlahx

Jumlah maks. Per item = nilai tertinggi x jumlah siswa = (4 x 3) x 33 = 396

Page 168: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

152

Lampiran 26. Hasil Observasi Penilaian Sikap / Ranah Afektif Siswa Siklus I

HASIL OBSERVASI PENILAIAN SIKAP / RANAH AFEKTIF SISWA

SIKLUS I

No

Absen

A1 A2 A3 A4 A5 NilaiSiswaa b c a b c a b c a b c a b c

1 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 58,32 2 2 2 2 3 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 48,33 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 4 4 3 754 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 755 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 806 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 61,77 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 58,38 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 63,39 3 2 2 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 7510 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 7511 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 1 2 53,312 3 3 3 3 3 2 4 3 2 3 3 4 4 3 2 7513 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 4 4 3 8014 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 81,715 4 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 4 3 4 3 76,716 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 76,717 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 2 4 3 3 7518 2 2 2 2 2 1 2 3 2 2 1 2 2 2 2 48,319 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 6520 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 78,321 4 3 3 3 2 3 3 2 3 4 3 3 3 4 4 78,322 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 6523 2 2 1 2 3 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 46,724 4 3 4 3 3 3 3 2 4 3 2 3 4 3 3 78,325 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 76,726 4 4 2 2 2 3 3 2 3 3 4 3 4 4 2 7527 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 78,328 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 2 76,729 4 3 2 3 3 4 4 3 3 4 2 3 3 3 3 78,330 3 2 3 2 4 3 3 2 4 2 2 3 3 2 2 66,731 2 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 2 4 4 3 7532 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 53,3

Page 169: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

153

33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 76,7

∑ skor

99 90 87 88 89 94 95 87 90 91 89 95 103 98 88

276 271 272 275 289

% kelas 69,69 % 68,43 % 68,69 % 69,44 % 72,98 %

Kriteria Penilaian / Skala Sikap :

5) Skor 4 : Baik

6) Skor 3 : Cukup

7) Skor 2 : Sedang

8) Skor 1 : Kurang

Keterangan :

6) Penerimaan (A1)

7) Partisipasi siswa (A2)

8) Penentuan sikap / penilaian dari siswa (A3)

9) Organisasi yang terbentuk (A4)

10) Pembentukan pola hidup siswa (A5)

Rumus :

3) Nilai Siswa (skala 100) = 100itempermaks.

skorjumlahx

Jumlah maks. Per item = nilai tertinggi x jumlah item = 4 x 15 = 60

4) % kelas = %100itempermaks.

skorjumlahx

Jumlah maks. Per item = nilai tertinggi x jumlah siswa = (4 x 3) x 33 = 369

Page 170: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

154

Lampiran 27. Hasil Observasi Penilaian Sikap / Ranah Afektif Siswa Siklus II

HASIL OBSERVASI PENILAIAN SIKAP / RANAH AFEKTIF SISWA

SIKLUS II

No

Absen

A1 A2 A3 A4 A5 NilaiSiswaa b c a b c a b c a b c a b c

1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 752 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 61,73 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3 78,34 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 78,35 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 83,36 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 78,37 3 3 4 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 76,78 3 3 3 4 2 2 4 4 2 3 3 3 4 3 3 76,79 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 8010 4 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 78,311 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 6512 3 3 3 3 3 2 4 3 2 3 3 4 4 3 2 7513 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 83,314 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 86,715 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 78,316 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 8017 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 78,318 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 3 3 2 2 6019 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 4 4 3 7520 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 8021 4 3 3 3 4 3 3 2 3 4 3 3 3 4 4 81,722 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 76,723 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2 3 61,724 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 4 3 3 8025 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 8026 4 4 2 2 2 3 3 2 3 3 4 3 4 4 2 7527 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 8028 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 81,729 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 83,330 3 3 3 2 4 4 3 3 4 2 3 3 3 3 2 7531 3 3 3 3 4 3 3 4 2 3 3 2 4 4 2 76,732 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 78,3

Page 171: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

155

33 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 80∑ 11

2101

99 98104

100

102

99 94101

100

102

113

105

93

∑ skor 312 302 295 303 311

% kelas 78,79 % 76,26 % 74,49 % 76,52 % 78,54 %

Kriteria Penilaian :

1) Skor 4 : Baik

2) Skor 3 : Cukup

3) Skor 2 : Sedang

4) Skor 1 : Kurang

Keterangan :

11) Penerimaan (A1)

12) Partisipasi siswa (A2)

13) Penentuan sikap / penilaian dari siswa (A3)

14) Organisasi yang terbentuk (A4)

15) Pembentukan pola hidup siswa (A5)

Rumus :

5) Nilai Siswa (skala 100) = 100itempermaks.

skorjumlahx

Jumlah maks. Per item = nilai tertinggi x jumlah item = 4 x 15 = 60

6) % kelas = %100itempermaks.

skorjumlahx

Jumlah maks. Per item = nilai tertinggi x jumlah siswa = (4 x 3) x 33 = 396

Page 172: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

156

Lampiran 28. Kisi-kisi Lembar Observasi Penilaian Ranah Psikomotor

KISI KISI LEMBAR OBSERVASI PENILAIAN RANAH PSIKOMOTOR

Konsep Aspek Indikator Kata Kerja Operasional

Psikomotor /

Keterampilan

( Sumber :

WS. Winkel,

2005 : 253-

254 )

Persepsi (P1)Perhatian - Menunjukkan

Relevansi - Menghubungkan

Kesiapan (P2)

Persiapan belajar - Mempersiapkan diri &

alat

Kesiapan diri - Berkonsentrasi

- Menanggapi

Gerakan

Terbimbing

(P3)

Keterampilan

dengan

bimbingan guru

- Mengerjakan

- Mengikuti

- Mempraktekkan

Gerakan

Terbiasa (P4)

Keterampilan

membiasakan diri

dalam belajar

- Mengatur

- Memainkan

- Melaksanakan

Gerakan

Kompleks (P5)

Keterampilan

mandiri siswa

- Membangun kerjasama

- Mendemonstrasikan

- Menyusun

Penyesuaian

pola gerak (P6)

Adaptasi siswa - Menyesuaikan diri

Variasi - Mengkomunikasikan

- Memecahkan masalah

Kreativitas

(P7)

Keterampilan

menciptakan

- Membuat

- Mempresentasikan

- Menyusun

Page 173: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

157

Lampiran 29. Butir-butir Indikator Penilaian Ketrampilan / Ranah Psikomotor

BUTIR – BUTIR INDIKATOR PENILAIAN KETRAMPILAN

( RANAH PSIKOMOTOR )

1) Persepsi awal siswa dalam memulai pembelajaran (P1)

a. Siswa menunjukkan kemauan untuk mengikuti pelajaran dengan hadir di kelas

b. Siswa mampu menghubungkan pembelajaran dengan kehidupan nyata

c. Siswa menunjukkan perhatian dalam kegiatan pembelajaran

2) Kesiapan Siswa dalam menerima dan mengikuti pembelajaran (P2)

a. Siswa mempersiapkan diri secara fisik (tenang) untuk menerima pelajaran

b. Siswa berkosentrasi dan memperhatikan saat disampaikannya materi

c. Siswa menanggapi pertanyaan guru dengan menjawab atau menyampaikan pendapat

3) Gerakan terbimbing siswa dalam kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan (P3)

a. Siswa mampu mengerjakan soal latihan berdasar contoh yang ada

b. Siswa mengikuti setiap kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan baik peraturan yang ditetapkan

c. Siswa mempraktekkan dari teori yang diperoleh dengan menggambar rencana berdasar

soal/perintah

4) Gerakan terbiasa siswa dalam proses pembelajaran (P4)

a. Siswa dapat mengatur waktu kegiatan pembelajaran secara efisien

b. Siswa memainkan permainan kelompok dan diskusi belajar kelompok dengan baik

c. Siswa melaksanakan kompetisi individu dengan sportif

5) Gerakan kompleks siswa dalam mengemukakan konsep (P5)

a. Siswa mampu membangun kerja sama kelompok dalam diskusi dan permainan

b. Siswa mendemonstrasikan hasil kerja kelompok

c. Siswa mampu menyusun pertanyaan yang tepat yang akan disampaikan kepada guru saat menemui

kesulitan

6) Penyesuaian pola gerak dalam upaya adaptasi siswa (P6)

a. Siswa mengkomunikasikan hasil kerja kelompok

b. Siswa mampu menyesuaikan diri dalam kelompok yang bersifat heterogen

c. Siswa memecahkan masalah yang dihadapi dengan mendiskusikan dalam kelompok

7) Kreativitas siswa (P7)

a. Siswa membuat catatan-catatan yang diperlukan

b. Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok dengan teratur (mengatur)

c. Siswa mengakhiri pembelajaran dengan menyusun kesimpulan

Keterangan : yang dicetak miring adalah kata kerja operasional pada ranah psikomotor ( sumber WS.

Winkel, 2005 : 253-254 )

Page 174: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

158

Lampiran 30. Hasil Observasi Penilaian Ketrampilan/Ranah Psikomotor PraSiklus

HASIL OBSERVASI PENILAIAN KETRAMPILAN / RANAH

PSIKOMOTOR SISWA PRA SIKLUS

No

Absen

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 Nilai

siswaa b c a b c a b c a b c a b c a b c a b c

1 2 2 3 2 3 1 1 2 2 3 1 3 2 3 2 2 1 2 2 1 3 51,22 2 1 2 3 1 2 2 2 1 2 1 2 3 3 1 1 2 1 2 2 2 45,23 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 1 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 61,94 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 63,15 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 2 4 3 3 3 4 76,26 3 2 3 2 2 2 3 1 2 3 1 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 57,17 3 2 2 2 1 3 2 3 3 2 2 1 2 2 3 2 1 2 2 1 1 508 2 1 2 2 3 2 1 3 2 2 3 1 2 1 3 2 2 3 1 2 3 51,29 2 2 2 2 2 2 3 2 2 1 1 2 3 2 1 2 3 3 2 2 1 5010 3 3 2 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2 3 7511 2 2 1 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 1 2 3 2 2 2 53,612 2 1 3 3 2 1 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 1 2 54,813 4 3 3 2 4 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 4 4 3 3 4 3 77,414 4 4 3 3 4 2 3 3 2 3 2 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 78,615 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 7516 3 2 3 3 3 3 4 2 3 4 3 2 3 4 3 3 2 3 4 3 3 7517 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 1 3 3 2 2 1 5618 1 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 1 3 2 3 48,819 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 2 3 3 3 3 77,420 3 3 4 3 2 3 4 3 3 4 2 3 2 3 3 2 4 4 3 3 2 7521 3 2 3 4 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 4 3 3 71,422 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 1 2 2 2 3 57,123 2 1 3 1 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 48,824 3 4 2 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 1 3 3 4 2 4 4 3 7525 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 78,626 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 1 1 2 3 3 2 3 3 3 61,927 4 3 3 4 3 3 3 2 4 3 2 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 76,228 3 4 3 3 2 3 3 4 3 3 4 3 4 2 3 3 3 2 3 4 3 77,429 3 3 3 2 3 4 4 3 2 3 3 1 3 4 3 4 2 3 4 3 3 7530 2 3 2 3 2 1 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 58,331 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 1 4 4 4 2 2 3 4 3 3 3 78,632 2 2 2 2 1 2 1 2 2 3 1 1 3 2 2 1 2 2 2 3 2 47,6

Page 175: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

159

33 4 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 4 2 3 4 4 3 75

∑skor92 82 85 90 79 85 86 86 85 92 69 85 89 87 84 82 85 86 92 85 86

259 254 257 246 260 253 263

%

kelas 65,40 % 64,14 % 64,89 % 62,12 % 65,66 % 63,89 % 66,41 %

Kriteria Penilaian / Skala Sikap :

1) Skor 4 : Baik

2) Skor 3 : Cukup

3) Skor 2 : Sedang

4) Skor 1 : Kurang

Keterangan

1) Persepsi awal siswa dalam memulai pembelajaran (P1)

2) Kesiapan Siswa dalam menerima dan mengikuti pembelajaran (P2)

3) Gerakan terbimbing siswa dalam kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan

(P3)

4) Gerakan terbiasa siswa dalam proses pembelajaran (P4)

5) Gerakan kompleks siswa dalam mengemukakan konsep (P5)

6) Penyesuaian pola gerak dalam upaya adaptasi siswa (P6)

7) Kreativitas siswa (P7)

Rumus :

1) Nilai Siswa (skala 100) = 100itempermaks.

skorjumlahx

Jumlah maks. Per item = nilai tertinggi x jumlah item = 4 x 12 = 60

2) % kelas = %100itempermaks.

skorjumlahx

Jumlah maks. Per item = nilai tertinggi x jumlah siswa = (4 x 3) x 33 = 396

Page 176: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

160

Lampiran 31. Hasil Observasi Penilaian Ketrampilan / Ranah Psikomotor Siklus I

HASIL OBSERVASI PENILAIAN KETRAMPILAN / RANAH

PSIKOMOTOR SISWA SIKLUS I

No

Absen

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 Nilai

siswaa b c a b c a b c a b c a b c a b c a b c

1 3 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 60,72 2 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 1 2 2 2 2 2 2 51,23 4 3 3 4 3 3 2 3 3 2 3 4 3 2 3 3 2 4 3 2 4 754 3 3 3 3 4 2 3 2 4 3 3 3 2 4 3 3 3 4 3 3 3 76,25 4 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 4 3 3 3 4 78,66 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 59,57 3 2 2 2 1 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 54,88 3 2 2 3 4 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 61,99 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 5610 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 77,411 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 58,312 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 58,313 4 3 3 2 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 78,614 4 4 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 8115 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 78,616 3 2 3 3 3 3 4 2 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 77,417 2 3 2 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 59,518 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 52,419 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 78,620 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 2 3 2 3 3 2 4 4 3 3 2 76,221 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 4 3 3 7522 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 60,723 2 2 3 1 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 51,224 3 4 2 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 2 3 3 4 2 4 4 3 76,225 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 78,626 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 7527 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 77,428 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 2 3 3 3 2 3 4 3 78,629 3 3 3 3 3 4 4 3 2 3 3 1 3 4 3 4 2 3 4 3 3 76,230 3 3 3 3 2 3 4 3 2 3 3 3 3 3 4 3 2 4 3 3 3 7531 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 2 4 4 4 2 2 3 4 3 3 3 79,832 2 2 2 2 1 2 1 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 51,2

Page 177: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

161

33 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 4 4 3 76,2

∑skor

99 90 89 95 87 91 91 89 90 94 82 93 92 93 87 90 90 96 95 92 91

278 273 270 269 272 276 278

%

kelas 70,20 68,94 68,18 67,93 68,69 69,69 70,20

Kriteria Penilaian / Skala Sikap :

1) Skor 4 : Baik

2) Skor 3 : Cukup

3) Skor 2 : Sedang

4) Skor 1 : Kurang

Keterangan

8) Persepsi awal siswa dalam memulai pembelajaran (P1)

9) Kesiapan Siswa dalam menerima dan mengikuti pembelajaran (P2)

10) Gerakan terbimbing siswa dalam kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan

(P3)

11) Gerakan terbiasa siswa dalam proses pembelajaran (P4)

12) Gerakan kompleks siswa dalam mengemukakan konsep (P5)

13) Penyesuaian pola gerak dalam upaya adaptasi siswa (P6)

14) Kreativitas siswa (P7)

Rumus :

3) Nilai Siswa (skala 100) = 100itempermaks.

skorjumlahx

Jumlah maks. Per item = nilai tertinggi x jumlah item = 4 x 21 = 84

4) % kelas = %100itempermaks.

skorjumlahx

Jumlah maks. Per item = nilai tertinggi x jumlah siswa = (4 x 3) x 33 = 396

Page 178: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

162

Lampiran 32. Hasil Observasi Penilaian Ketrampilan/Ranah Psikomotor Siklus II

HASIL OBSERVASI PENILAIAN KETRAMPILAN / RANAH

PSIKOMOTOR SISWA SIKLUS II

No

Absen

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 Nilai

siswaa b c a b c a b c a b c a b c a b c a b c

1 3 3 3 3 4 2 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 752 2 2 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 61,93 4 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 2 4 3 3 4 78,64 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 79,85 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 816 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 76,27 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 66,78 3 3 3 3 4 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 699 3 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 4 3 77,410 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 79,811 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 63,112 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 7513 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 82,114 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 86,915 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 82,116 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 79,817 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 76,218 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 3 63,119 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 8120 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 8121 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 77,422 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 76,223 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 4 71,424 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 8125 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 78,626 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 77,427 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 78,628 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 2 3 4 3 8129 3 3 3 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 79,830 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 78,631 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 2 3 4 3 3 3 82,132 2 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 65,5

Page 179: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

163

33 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 83,3

∑ 105

101

99106

102

97 99 98 99 99 97101

99102

98102

101

101

106

104

106

∑skor 305 305 296 297 299 304 316

%

kelas 77,02 % 77,02 % 74,75 % 75,00 % 75,51 % 76,77 % 79,79 %

Kriteria Penilaian :

5) Skor 4 : Baik

6) Skor 3 : Cukup

7) Skor 2 : Sedang

8) Skor 1 : Kurang

Keterangan

15) Persepsi awal siswa dalam memulai pembelajaran (P1)

16) Kesiapan Siswa dalam menerima dan mengikuti pembelajaran (P2)

17) Gerakan terbimbing siswa dalam kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan

(P3)

18) Gerakan terbiasa siswa dalam proses pembelajaran (P4)

19) Gerakan kompleks siswa dalam mengemukakan konsep (P5)

20) Penyesuaian pola gerak dalam upaya adaptasi siswa (P6)

21) Kreativitas siswa (P7)

Rumus :

5) Nilai Siswa (skala 100) = 100itempermaks.

skorjumlahx

Jumlah maks. Per item = nilai tertinggi x jumlah item = 4 x 21 = 84

6) % kelas = %100itempermaks.

skorjumlahx

Jumlah maks. Per item = nilai tertinggi x jumlah siswa = (4 x 3) x 33 = 396

Page 180: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

164

Lampiran 33. Hasil Observasi Keaktifan Siswa Pra Siklus

HASIL OBSERVASI KEAKTIFAN SISWA

(Sikap/Afektif dan Ketrampilan/Psikomotor)

PRA SIKLUS

No IndikatorKetercapaian

(%)

1 Penerimaan siswa terhadap pelajaran (A1) 61,36 %

2 Partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran (A2) 61,11 %

3 Penentuan sikap / penilaian dari siswa (A3) 59,84 %

4 Organisasi yang terbentuk (A4) 63,38 %

5 Pembentukan pola hidup siswa (A5) 63,13 %

6 Persepsi awal siswa dalam memulai pembelajaran (P1) 65,40 %

7 Kesiapan siswa dalam menerima dan mengikuti pembelajaran

(P2)64,14 %

8 Gerakan terbimbing siswa dalam kegiatan pembelajaran yang

dilaksanakan (P3)64,89 %

9 Gerakan terbiasa siswa dalam proses pembelajaran (P4) 62,12 %

10 Gerakan kompleks siswa dalam mengemukakan konsep (P5) 65,66 %

11 Penyesuaian pola gerak dalam upaya adaptasi siswa (P6) 63,89 %

12 Kreativitas siswa (P7) 66,41 %

JUMLAH 761,33 %

RATA-RATA 63,44 %

Page 181: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

165

Lampiran 34. Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus I

HASIL OBSERVASI KEAKTIFAN SISWA

(Sikap/Afektif dan Ketrampilan/Psikomotor)

SIKLUS I

No IndikatorKetercapaian

(%)

1 Penerimaan siswa terhadap pelajaran (A1) 69,69 %

2 Partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran (A2) 68,43 %

3 Penentuan sikap / penilaian dari siswa (A3) 68,69 %

4 Organisasi yang terbentuk (A4) 69,44 %

5 Pembentukan pola hidup siswa (A5) 72,98 %

6 Persepsi awal siswa dalam memulai pembelajaran (P1) 70,20 %

7 Kesiapan siswa dalam menerima dan mengikuti pembelajaran

(P2)68,94 %

8 Gerakan terbimbing siswa dalam kegiatan pembelajaran yang

dilaksanakan (P3)68,18 %

9 Gerakan terbiasa siswa dalam proses pembelajaran (P4) 67,93 %

10 Gerakan kompleks siswa dalam mengemukakan konsep (P5) 68,69 %

11 Penyesuaian pola gerak dalam upaya adaptasi siswa (P6) 69,69 %

12 Kreativitas siswa (P7) 70,20 %

JUMLAH 833,06 %

RATA-RATA 69,42 %

Page 182: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

166

Lampiran 35. Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus II

HASIL OBSERVASI KEAKTIFAN SISWA

(Sikap/Afektif dan Ketrampilan/Psikomotor)

SIKLUS II

No IndikatorKetercapaian

(%)

1 Penerimaan siswa terhadap pelajaran (A1) 78,79 %

2 Partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran (A2) 76,26 %

3 Penentuan sikap / penilaian dari siswa (A3) 74,49 %

4 Organisasi yang terbentuk (A4) 76,52 %

5 Pembentukan pola hidup siswa (A5) 78,54 %

6 Persepsi awal siswa dalam memulai pembelajaran (P1) 77,02 %

7 Kesiapan siswa dalam menerima dan mengikuti pembelajaran

(P2)77,02 %

8 Gerakan terbimbing siswa dalam kegiatan pembelajaran yang

dilaksanakan (P3)74,75 %

9 Gerakan terbiasa siswa dalam proses pembelajaran (P4) 75,00 %

10 Gerakan kompleks siswa dalam mengemukakan konsep (P5) 75,51 %

11 Penyesuaian pola gerak dalam upaya adaptasi siswa (P6) 76,77 %

12 Kreativitas siswa (P7) 79,79 %

JUMLAH 920,46 %

RATA-RATA 76,71 %

Page 183: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

167

Lampiran 36. Daftar Nilai Hasil Belajar Kognitif Siswa Pra Siklus

DAFTAR NILAI HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA

PRA SIKLUS

NO NAMA SISWA NILAIKETERANGAN

Tuntas Tidak Tuntas1 Aan Abdul Rohman 60 √

2 Abdhy Suckma Padmanegara 50 √

3 Apriangga Dian S. 74 √

4 Awal Hariyono 80 √

5 Banny Nur Akbar 80 √

6 Bayu Suryo Widodo 70 √

7 Cahyo Dwi Hanggoro 65 √

8 Denni Adi Prastyo 60 √

9 Deny Setiawan 60 √

10 Drajat Bangun P.U. 75 √

11 Dwi Novianto 60 √

12 Faisal Saputra 68 √

13 Fajar Patma Agus Tri Susilo 80 √

14 Gilang Abdul Rahman 80 √

15 Guntoro 78 √

16 Ignatius Galih Prayoga Adi 78 √

17 Ikhsan Widandi K. 72 √

18 M. Ukasa Wisnu Saputera 68 √

19 Miftah Fajar Bahari 68 √

20 Pinthoko Nugroho 78 √

21 Ridho Magatama Pangestu 76 √

22 Rifky Candra Ardhani 60 √

23 Risa 68 √

24 Santi Putri Pramudyastuti 74 √

25 Satria Wafda 74 √

26 Setia Muhammad Imron 74 √

27 Surya Purnama 80 √

28 Tomy Novianto 80 √

29 Ulfi Wahyu Sindora 74 √

30 Wahyu Waskitho Aji 76 √

31 Witoko Aji Laksono 75 √

32 Yanuar Alviantoro 65 √

33 Yusuf Aditya Nugroho 75 √

Jumlah Siswa 14 19

Rata-Rata Kelas 71,4

Prosentase Ketuntasan 42,42 % 57,56 %

Keterangan Nilai Kognitif :Tuntas : jika skor ≥ 75Tidak tuntas : jika skor < 75

Page 184: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

168

Lampiran 37. Daftar Nilai Hasil Belajar Kognitif Siswa Siklus I

DAFTAR NILAI HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWASIKLUS I

NO NAMA SISWA NILAIKETERANGAN

Tuntas Tidak Tuntas

1 Aan Abdul Rohman 70 √

2 Abdhy Suckma Padmanegara 60 √

3 Apriangga Dian S. 70 √

4 Awal Hariyono 80 √

5 Banny Nur Akbar 85 √

6 Bayu Suryo Widodo 80 √

7 Cahyo Dwi Hanggoro 70 √

8 Denni Adi Prastyo 65 √

9 Deny Setiawan 75 √

10 Drajat Bangun P.U. 80 √

11 Dwi Novianto 70 √

12 Faisal Saputra 70 √

13 Fajar Patma Agus Tri Susilo 80 √

14 Gilang Abdul Rahman 80 √

15 Guntoro 80 √

16 Ignatius Galih Prayoga Adi 85 √

17 Ikhsan Widandi K. 70 √

18 M. Ukasa Wisnu Saputera 65 √

19 Miftah Fajar Bahari 80 √

20 Pinthoko Nugroho 80 √

21 Ridho Magatama Pangestu 75 √

22 Rifky Candra Ardhani 80 √

23 Risa 65 √

24 Santi Putri Pramudyastuti 80 √

25 Satria Wafda 75 √

26 Setia Muhammad Imron 85 √

27 Surya Purnama 75 √

28 Tomy Novianto 75 √

29 Ulfi Wahyu Sindora 70 √

30 Wahyu Waskitho Aji 75 √

31 Witoko Aji Laksono 85 √

32 Yanuar Alviantoro 70 √

33 Yusuf Aditya Nugroho 80 √

Jumlah Siswa 21 12

Rata-Rata Kelas 75,3

Prosentase Ketuntasan 63,64 % 36,36 %

Keterangan Nilai Kognitif :Tuntas : jika skor ≥ 75Tidak tuntas : jika skor < 75

Page 185: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

169

Lampiran 38. Daftar Nilai Hasil Belajar Kognitif Siswa Siklus II

DAFTAR NILAI HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWASIKLUS II

NO NAMA SISWA NILAIKETERANGAN

Tuntas Tidak Tuntas

1 Aan Abdul Rohman 75 √

2 Abdhy Suckma Padmanegara 70 √

3 Apriangga Dian S. 80 √

4 Awal Hariyono 80 √

5 Banny Nur Akbar 90 √

6 Bayu Suryo Widodo 90 √

7 Cahyo Dwi Hanggoro 75 √

8 Denni Adi Prastyo 80 √

9 Deny Setiawan 90 √

10 Drajat Bangun P.U. 90 √

11 Dwi Novianto 70 √

12 Faisal Saputra 75 √

13 Fajar Patma Agus Tri Susilo 90 √

14 Gilang Abdul Rahman 90 √

15 Guntoro 91 √

16 Ignatius Galih Prayoga Adi 82 √

17 Ikhsan Widandi K. 85 √

18 M. Ukasa Wisnu Saputera 70 √

19 Miftah Fajar Bahari 85 √

20 Pinthoko Nugroho 85 √

21 Ridho Magatama Pangestu 90 √

22 Rifky Candra Ardhani 82 √

23 Risa 75 √

24 Santi Putri Pramudyastuti 80 √

25 Satria Wafda 85 √

26 Setia Muhammad Imron 90 √

27 Surya Purnama 75 √

28 Tomy Novianto 87 √

29 Ulfi Wahyu Sindora 75 √

30 Wahyu Waskitho Aji 77 √

31 Witoko Aji Laksono 92 √

32 Yanuar Alviantoro 74 √

33 Yusuf Aditya Nugroho 85 √

Jumlah Siswa 29 4

Rata-Rata Kelas 82,1

Prosentase Ketuntasan 87,88 % 12,12 %

Keterangan Nilai Kognitif :Tuntas : jika skor ≥ 75Tidak tuntas : jika skor < 75

Page 186: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

170

Lampiran 39. Daftar Nilai Hasil Belajar Afektif Siswa Pra Siklus

DAFTAR NILAI HASIL BELAJAR AFEKTIF SISWAPRA SIKLUS

NO NAMA SISWA NILAIKETERANGAN

Tuntas Tidak Tuntas1 Aan Abdul Rohman 50 √

2 Abdhy Suckma Padmanegara 41,7 √

3 Apriangga Dian S. 58,3 √

4 Awal Hariyono 56,7 √

5 Banny Nur Akbar 78,3 √

6 Bayu Suryo Widodo 56,7 √

7 Cahyo Dwi Hanggoro 46,7 √

8 Denni Adi Prastyo 53,3 √

9 Deny Setiawan 55 √

10 Drajat Bangun P.U. 66,7 √

11 Dwi Novianto 45 √

12 Faisal Saputra 61,7 √

13 Fajar Patma Agus Tri Susilo 78,3 √

14 Gilang Abdul Rahman 76,7 √

15 Guntoro 75 √

16 Ignatius Galih Prayoga Adi 75 √

17 Ikhsan Widandi K. 53,3 √

18 M. Ukasa Wisnu Saputera 45 √

19 Miftah Fajar Bahari 50 √

20 Pinthoko Nugroho 76,7 √

21 Ridho Magatama Pangestu 75 √

22 Rifky Candra Ardhani 51,7 √

23 Risa 45 √

24 Santi Putri Pramudyastuti 76,7 √

25 Satria Wafda 75 √

26 Setia Muhammad Imron 56,7 √

27 Surya Purnama 76,7 √

28 Tomy Novianto 75 √

29 Ulfi Wahyu Sindora 75 √

30 Wahyu Waskitho Aji 50 √

31 Witoko Aji Laksono 61,7 √

32 Yanuar Alviantoro 45 √

33 Yusuf Aditya Nugroho 75 √

Jumlah Siswa 33 13 20

Rata-Rata Kelas 61,9

Prosentase Ketuntasan 39,39 % 60,61 %

Keterangan Nilai Afektif :Tuntas : jika skor ≥ 75Tidak tuntas : jika skor < 75

Page 187: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

171

Lampiran 40. Daftar Nilai Hasil Belajar Afektif Siswa Siklus I

DAFTAR NILAI HASIL BELAJAR AFEKTIF SISWASIKLUS I

NO NAMA SISWA NILAIKETERANGAN

Tuntas Tidak Tuntas

1 Aan Abdul Rohman 58,3 √

2 Abdhy Suckma Padmanegara 48,3 √

3 Apriangga Dian S. 75 √

4 Awal Hariyono 75 √

5 Banny Nur Akbar 80 √

6 Bayu Suryo Widodo 61,7 √

7 Cahyo Dwi Hanggoro 58,3 √

8 Denni Adi Prastyo 63,3 √

9 Deny Setiawan 75 √

10 Drajat Bangun P.U. 75 √

11 Dwi Novianto 53,3 √

12 Faisal Saputra 75 √

13 Fajar Patma Agus Tri Susilo 80 √

14 Gilang Abdul Rahman 81,7 √

15 Guntoro 76,7 √

16 Ignatius Galih Prayoga Adi 76,7 √

17 Ikhsan Widandi K. 75 √

18 M. Ukasa Wisnu Saputera 48,3 √

19 Miftah Fajar Bahari 65 √

20 Pinthoko Nugroho 78,3 √

21 Ridho Magatama Pangestu 78,3 √

22 Rifky Candra Ardhani 65 √

23 Risa 46,7 √

24 Santi Putri Pramudyastuti 78,3 √

25 Satria Wafda 76,7 √

26 Setia Muhammad Imron 75 √

27 Surya Purnama 78,3 √

28 Tomy Novianto 76,7 √

29 Ulfi Wahyu Sindora 78,3 √

30 Wahyu Waskitho Aji 66,7 √

31 Witoko Aji Laksono 75 √

32 Yanuar Alviantoro 53,3 √

33 Yusuf Aditya Nugroho 76,7 √

Jumlah Siswa 33 20 13

Rata-Rata Kelas 69,85

Prosentase Ketuntasan 60,61 % 39,39 %

Keterangan Nilai Afektif :Tuntas : jika skor ≥ 75

Tidak tuntas : jika skor < 75

Page 188: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

172

Lampiran 41. Daftar Nilai Hasil Belajar Afektif Siswa Siklus II

DAFTAR NILAI HASIL BELAJAR AFEKTIF SISWASIKLUS II

NO NAMA SISWA NILAIKETERANGAN

Tuntas Tidak Tuntas

1 Aan Abdul Rohman 75 √

2 Abdhy Suckma Padmanegara 61,7 √

3 Apriangga Dian S. 78,3 √

4 Awal Hariyono 78,3 √

5 Banny Nur Akbar 83,3 √

6 Bayu Suryo Widodo 78,3 √

7 Cahyo Dwi Hanggoro 76,7 √

8 Denni Adi Prastyo 76,7 √

9 Deny Setiawan 80 √

10 Drajat Bangun P.U. 78,3 √

11 Dwi Novianto 65 √

12 Faisal Saputra 75 √

13 Fajar Patma Agus Tri Susilo 83,3 √

14 Gilang Abdul Rahman 86,7 √

15 Guntoro 78,3 √

16 Ignatius Galih Prayoga Adi 80 √

17 Ikhsan Widandi K. 78,3 √

18 M. Ukasa Wisnu Saputera 60 √

19 Miftah Fajar Bahari 75 √

20 Pinthoko Nugroho 80 √

21 Ridho Magatama Pangestu 81,7 √

22 Rifky Candra Ardhani 76,7 √

23 Risa 61,7 √

24 Santi Putri Pramudyastuti 80 √

25 Satria Wafda 80 √

26 Setia Muhammad Imron 75 √

27 Surya Purnama 80 √

28 Tomy Novianto 81,7 √

29 Ulfi Wahyu Sindora 83,3 √

30 Wahyu Waskitho Aji 75 √

31 Witoko Aji Laksono 76,7 √

32 Yanuar Alviantoro 78,3 √

33 Yusuf Aditya Nugroho 80 √

Jumlah Siswa 28 5

Rata-Rata Kelas 76,9

Prosentase Ketuntasan 84,85 % 15,15 %

Keterangan Nilai Afektif :Tuntas : jika skor ≥ 75Tidak tuntas : jika skor < 75

Page 189: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

173

Lampiran 42. Daftar Nilai Hasil Belajar Psikomotor Siswa Pra Siklus

DAFTAR NILAI HASIL BELAJAR PSIKOMOTOR SISWAPRA SIKLUS

NO NAMA SISWA NILAIKETERANGAN

Tuntas Tidak Tuntas1 Aan Abdul Rohman 51,2 √

2 Abdhy Suckma Padmanegara 45,2 √

3 Apriangga Dian S. 61,9 √

4 Awal Hariyono 63,1 √

5 Banny Nur Akbar 76,2 √

6 Bayu Suryo Widodo 57,1 √

7 Cahyo Dwi Hanggoro 50 √

8 Denni Adi Prastyo 51,2 √

9 Deny Setiawan 50 √

10 Drajat Bangun P.U. 75 √

11 Dwi Novianto 53,6 √

12 Faisal Saputra 54,8 √

13 Fajar Patma Agus Tri Susilo 77,4 √

14 Gilang Abdul Rahman 78,6 √

15 Guntoro 75 √

16 Ignatius Galih Prayoga Adi 75 √

17 Ikhsan Widandi K. 56 √

18 M. Ukasa Wisnu Saputera 48,8 √

19 Miftah Fajar Bahari 77,4 √

20 Pinthoko Nugroho 75 √

21 Ridho Magatama Pangestu 71,4 √

22 Rifky Candra Ardhani 57,1 √

23 Risa 48,8 √

24 Santi Putri Pramudyastuti 75 √

25 Satria Wafda 78,6 √

26 Setia Muhammad Imron 61,9 √

27 Surya Purnama 76,2 √

28 Tomy Novianto 77,4 √

29 Ulfi Wahyu Sindora 75 √

30 Wahyu Waskitho Aji 58,3 √

31 Witoko Aji Laksono 78,6 √

32 Yanuar Alviantoro 47,6 √

33 Yusuf Aditya Nugroho 75 √

Jumlah Siswa 33 14 19

Rata-Rata Kelas 64,6

Prosentase Ketuntasan 42,42 % 57,58 %

Keterangan Nilai Psikomotor :Tuntas : jika skor ≥ 75Tidak tuntas : jika skor < 75

Page 190: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

174

Lampiran 43. Daftar Nilai Hasil Belajar Psikomotor Siswa Siklus I

DAFTAR NILAI HASIL BELAJAR PSIKOMOTOR SISWASIKLUS I

NO NAMA SISWA NILAIKETERANGAN

Tuntas Tidak Tuntas

1 Aan Abdul Rohman 60,7 √

2 Abdhy Suckma Padmanegara 51,2 √

3 Apriangga Dian S. 75 √

4 Awal Hariyono 76,2 √

5 Banny Nur Akbar 78,6 √

6 Bayu Suryo Widodo 59,5 √

7 Cahyo Dwi Hanggoro 54,8 √

8 Denni Adi Prastyo 61,9 √

9 Deny Setiawan 56 √

10 Drajat Bangun P.U. 77,4 √

11 Dwi Novianto 58,3 √

12 Faisal Saputra 58,3 √

13 Fajar Patma Agus Tri Susilo 78,6 √

14 Gilang Abdul Rahman 81 √

15 Guntoro 78,6 √

16 Ignatius Galih Prayoga Adi 77,4 √

17 Ikhsan Widandi K. 59,5 √

18 M. Ukasa Wisnu Saputera 52,4 √

19 Miftah Fajar Bahari 78,6 √

20 Pinthoko Nugroho 76,2 √

21 Ridho Magatama Pangestu 75 √

22 Rifky Candra Ardhani 60,7 √

23 Risa 51,2 √

24 Santi Putri Pramudyastuti 76,2 √

25 Satria Wafda 78,6 √

26 Setia Muhammad Imron 75 √

27 Surya Purnama 77,4 √

28 Tomy Novianto 78,6 √

29 Ulfi Wahyu Sindora 76,2 √

30 Wahyu Waskitho Aji 75 √

31 Witoko Aji Laksono 79,8 √

32 Yanuar Alviantoro 51,2 √

33 Yusuf Aditya Nugroho 76,2 √

Jumlah Siswa 33 20 13

Rata-Rata Kelas 69,10

Prosentase Ketuntasan 60,61 % 39,39 %

Keterangan Nilai Psikomotor :Tuntas : jika skor ≥ 75

Tidak tuntas : jika skor < 75

Page 191: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

175

Lampiran 44. Daftar Nilai Hasil Belajar Psikomotor Siswa Siklus II

DAFTAR NILAI HASIL BELAJAR PSIKOMOTOR SISWASIKLUS II

NO NAMA SISWA NILAIKETERANGAN

Tuntas Tidak Tuntas

1 Aan Abdul Rohman 75 √

2 Abdhy Suckma Padmanegara 61,9 √

3 Apriangga Dian S. 78,6 √

4 Awal Hariyono 79,8 √

5 Banny Nur Akbar 81 √

6 Bayu Suryo Widodo 76,2 √

7 Cahyo Dwi Hanggoro 66,7 √

8 Denni Adi Prastyo 69 √

9 Deny Setiawan 77,4 √

10 Drajat Bangun P.U. 79,8 √

11 Dwi Novianto 63,1 √

12 Faisal Saputra 75 √

13 Fajar Patma Agus Tri Susilo 82,1 √

14 Gilang Abdul Rahman 86,9 √

15 Guntoro 82,1 √

16 Ignatius Galih Prayoga Adi 79,8 √

17 Ikhsan Widandi K. 76,2 √

18 M. Ukasa Wisnu Saputera 63,1 √

19 Miftah Fajar Bahari 81 √

20 Pinthoko Nugroho 81 √

21 Ridho Magatama Pangestu 77,4 √

22 Rifky Candra Ardhani 76,2 √

23 Risa 71,4 √

24 Santi Putri Pramudyastuti 81 √

25 Satria Wafda 78,6 √

26 Setia Muhammad Imron 77,4 √

27 Surya Purnama 78,6 √

28 Tomy Novianto 81 √

29 Ulfi Wahyu Sindora 79,8 √

30 Wahyu Waskitho Aji 78,6 √

31 Witoko Aji Laksono 82,1 √

32 Yanuar Alviantoro 65,5 √

33 Yusuf Aditya Nugroho 83,3 √

Jumlah Siswa 26 7

Rata-Rata Kelas 76,6

Prosentase Ketuntasan 78,79 % 21,21 %

Keterangan Nilai Psikomotor :Tuntas : jika skor ≥ 75

Tidak tuntas : jika skor < 75

Page 192: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

176

Lampiran 45. Daftar Nilai Kompetensi Siswa Pra Siklus

DAFTAR NILAI KOMPETENSI SISWAPRA SIKLUS

No Nama SiswaNilai Nilai

AkhirKeterangan

20% A 30% P 50% K Tuntas Tidak Tuntas1 Aan Abdul Rohman 50 51,2 60 55,4 √

2 Abdhy Suckma P. 41,7 45,2 50 46,9 √

3 Apriangga Dian S. 58,3 61,9 74 67,2 √

4 Awal Hariyono 56,7 63,1 80 70,3 √

5 Banny Nur Akbar 78,3 76,2 80 78,5 √

6 Bayu Suryo Widodo 56,7 57,1 70 63,5 √

7 Cahyo Dwi H. 46,7 50 65 56,8 √

8 Denni Adi Prastyo 53,3 51,2 60 56 √

9 Deny Setiawan 55 50 60 56 √

10 Drajat Bangun PU. 66,7 75 75 73,3 √

11 Dwi Novianto 45 53,6 60 55,1 √

12 Faisal Saputra 61,7 54,8 68 62,8 √

13 Fajar Patma ATS. 78,3 77,4 80 78,9 √

14 Gilang Abdul R. 76,7 78,6 80 78,9 √

15 Guntoro 75 75 78 76,5 √

16 Ignatius Galih PA. 75 75 78 76,5 √

17 Ikhsan Widandi K. 53,3 56 72 63,5 √

18 M. Ukasa Wisnu S. 45 48,8 68 57,6 √

19 Miftah Fajar Bahari 50 77,4 68 67,2 √

20 Pinthoko Nugroho 76,7 75 78 76,8 √

21 Ridho Magatama P. 75 71,4 76 74,4 √

22 Rifky Candra A. 51,7 57,1 60 57,5 √

23 Risa 45 48,8 68 57,6 √

24 Santi Putri P. 76,7 75 74 74,8 √

25 Satria Wafda 75 78,6 74 75,6 √

26 Setia Muhammad I. 56,7 61,9 74 66,9 √

27 Surya Purnama 76,7 76,2 80 78,2 √

28 Tomy Novianto 75 77,4 80 78,2 √

29 Ulfi Wahyu Sindora 75 75 74 74,5 √

30 Wahyu Waskitho A. 50 58,3 76 65,5 √

31 Witoko Aji L. 61,7 78,6 75 73,4 √

32 Yanuar Alviantoro 45 47,6 65 55,8 √

33 Yusuf Aditya N. 75 75 75 75,6 √

Jumlah Siswa 12 21

Rata-rata Nilai Kompetensi Kelas 67

Prosentase Ketuntasan 36,36 % 63,64 %

Keterangan Nilai Kmpetensi :Tuntas : jika skor ≥ 75Tidak tuntas : jika skor < 75

Page 193: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

177

Lampiran 46. Daftar Nilai Kompetensi Siswa Siklus I

DAFTAR NILAI KOMPETENSI SISWASIKLUS I

No Nama SiswaNilai Nilai

Akhir

Keterangan

20% A 30% P 50% K Tuntas Tidak Tuntas

1 Aan Abdul Rohman 58,3 60,7 70 65 √

2 Abdhy Suckma P. 48,3 51,2 60 55 √

3 Apriangga Dian S. 75 75 70 73 √

4 Awal Hariyono 75 76,2 80 78 √

5 Banny Nur Akbar 80 78,6 85 82 √

6 Bayu Suryo Widodo 61,7 59,5 80 70 √

7 Cahyo Dwi H. 58,3 54,8 70 63 √

8 Denni Adi Prastyo 63,3 61,9 65 64 √

9 Deny Setiawan 75 56 75 69 √

10 Drajat Bangun PU. 75 77,4 80 78 √

11 Dwi Novianto 53,3 58,3 70 63 √

12 Faisal Saputra 75 58,3 70 67 √

13 Fajar Patma ATS. 80 78,6 80 80 √

14 Gilang Abdul R. 81,7 81 80 81 √

15 Guntoro 76,7 78,6 80 79 √

16 Ignatius Galih PA. 76,7 77,4 85 81 √

17 Ikhsan Widandi K. 75 59,5 70 68 √

18 M. Ukasa Wisnu S. 48,3 52,4 65 58 √

19 Miftah Fajar Bahari 65 78,6 80 77 √

20 Pinthoko Nugroho 78,3 76,2 80 79 √

21 Ridho Magatama P. 78,3 75 75 76 √

22 Rifky Candra A. 65 60,7 80 71 √

23 Risa 46,7 51,2 65 57 √

24 Santi Putri P. 78,3 76,2 80 79 √

25 Satria Wafda 76,7 78,6 75 76 √

26 Setia Muhammad I. 75 75 85 80 √

27 Surya Purnama 78,3 77,4 75 76 √

28 Tomy Novianto 76,7 78,6 75 76 √

29 Ulfi Wahyu Sindora 78,3 76,2 70 74 √

30 Wahyu Waskitho A. 66,7 75 75 73 √

31 Witoko Aji L. 75 79,8 85 81 √

32 Yanuar Alviantoro 53,3 51,2 70 61 √

33 Yusuf Aditya N. 76,7 76,2 80 78 √

Jumlah Siswa 18 15

Rata-rata Nilai Kompetensi Kelas 72

Prosentase Ketuntasan 54,55 % 45,45 %

Keterangan Nilai Kompetensi :Tuntas : jika skor ≥ 75Tidak tuntas : jika skor < 75

Page 194: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

178

Lampiran 47. Daftar Nilai Kompetensi Siswa Siklus II

DAFTAR NILAI KOMPETENSI SISWASIKLUS II

No Nama SiswaNilai Nilai

Akhir

Keterangan

20% A 30% P 50% K Tuntas Tidak Tuntas

1 Aan Abdul Rohman 75 75 75 75 √

2 Abdhy Suckma P. 61,67 61,9 70 66 √

3 Apriangga Dian S. 78,33 78,6 80 79 √

4 Awal Hariyono 78,33 79,8 80 80 √

5 Banny Nur Akbar 83,33 81 90 86 √

6 Bayu Suryo Widodo 78,33 76,2 90 84 √

7 Cahyo Dwi H. 76,67 66,7 75 73 √

8 Denni Adi Prastyo 76,67 69 80 76 √

9 Deny Setiawan 80 77,4 90 84 √

10 Drajat Bangun PU. 78,33 79,8 90 85 √

11 Dwi Novianto 65 63,1 70 67 √

12 Faisal Saputra 75 75 75 75 √

13 Fajar Patma ATS. 83,33 82,1 90 86 √

14 Gilang Abdul R. 86,67 86,9 90 88 √

15 Guntoro 78,33 82,1 91 86 √

16 Ignatius Galih PA. 80 79,8 82 81 √

17 Ikhsan Widandi K. 78,33 76,2 85 81 √

18 M. Ukasa Wisnu S. 60 63,1 70 66 √

19 Miftah Fajar Bahari 75 81 85 82 √

20 Pinthoko Nugroho 80 81 85 83 √

21 Ridho Magatama P. 81,67 77,4 90 85 √

22 Rifky Candra A. 76,67 76,2 82 79 √

23 Risa 61,67 71,4 75 71 √

24 Santi Putri P. 80 81 80 80 √

25 Satria Wafda 80 78,6 85 82 √

26 Setia Muhammad I. 75 77,4 90 83 √

27 Surya Purnama 80 78,6 75 77 √

28 Tomy Novianto 81,67 81 87 84 √

29 Ulfi Wahyu Sindora 83,33 79,8 75 78 √

30 Wahyu Waskitho A. 75 78,6 77 77 √

31 Witoko Aji L. 76,67 82,1 92 86 √

32 Yanuar Alviantoro 78,33 65,5 74 72 √

33 Yusuf Aditya N. 80 83,3 85 83 √

Jumlah Siswa 27 6

Rata-rata Nilai Kompetensi Kelas 79

Prosentase Ketuntasan 81,82 % 18,18 %

Keterangan Nilai Kompetensi :Tuntas : jika skor ≥ 75

Tidak tuntas : jika skor < 75

Page 195: SKRIPSI SINTANI FK. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad, ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

179