Skripsi Rudianto BAB I

download Skripsi Rudianto BAB I

If you can't read please download the document

Transcript of Skripsi Rudianto BAB I

BAB I Pendahuluan. 1. 1.1 Latar Belakang. Menulis dalah suatu kegiatan penyampaian pesan (komunikasi) dengan Pendahuluan.

mengggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya. Tulisan merupakan sebuah simbol atau lambang bahasa yang dalam komunikasi ada empat unsur yang terlibat : penulis sebagai penyampai pesan, pesan adalah isi atau tulisan, saluran atau media berupa tulisan, dan pembaca sebagai penerima pesan (suparno, 2007:1.3) Kalau dikaitkan dengan MMP (membaca,menulis,permulaan) sebenarnya yang menjadi tujuan utama adalah mengenali kesatuan huruf dan mengucapkan huruf itu sendiri kemudian dala distribusinya berwujud kata atau kalimat. Disamping mampu menulis atau menggambarkan setiap huruf yang berwujud kata atau kalimat dengan melihat tulisan yang ada, atau dengan mendengar bunyi tulisan atau huruf itu (dikte). Pengetahuan membaca (mengucapkan atau menerjemahkan) huruf itu dalam wujud bunyi (ucapan) harus diimbangi dengan menulis atau menggambarkan huruf-huruf itu (tambunan, 1982:244). Ragam bahasa menurut lazimnya dibagi atas ragam lisan, atau ujaran, dan ragam tulisan. Oleh masyarakat bahasa memiliki ragam lisan, sedangkan ragam tulisan baru muncul kemudian maka soal yang perlu ditelaah adalah bagaimana orang menuangkan ujarannya kedalam bentuk tulisan sebagaimana bahasa melayu, dianggap orang sejak dahulu berperan sebagai lingua franca. Oleh karena bahasa bersama itu untuk sebagian besar penduduk kita berupa ragam lisan untuk keperluan yang agak terbatas. Bahkan sampai masa kini, oleh berjuata-juta orng yang buta huruf, bahsa indonesia yang dikuasai hanya tulisannya saja (Alwi, 1998:7) Atas dasar uraian diatas, peneliti melakukan penelitian tentang pemberantasan buta aksara/ huruf yang dilaksanakan secara serentak dikabupaten Lumajang. Terhitung 1 Juli 2007 Lumajang sudah bebas buta aksara/huruf. Salah satu kegiatan buta aksara/huruf sangat menarik untuk diteliti terutama kemampuannya dalam hal mebaca dan menulis. Oleh sebab itu skripsi ini deberi judul: Kemampuan Menulis Kelompok Buta Aksara/Huruf Al Hidayah Desa Papringan, Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang Tahun 2006-2007 .

1

1.2 1.2.1

Masalah Ruang Lingkup Masalah. Ruang lingkup tentang proses pembelajaran menulis sangat luas. Untuk warga aksara/huruf terdapat bebrapa perangkat pembelajaran sebagai berikut ini. 1. Kegiatan pembelajaran menulis, warga belajar buita aksara/huruf. 2. Pendekatan pembelajaran menulis. Menurut Proet dan Gill (dalam Suparno 2007:1.14) bahwa proses pembelajaran menulis ada beberapa pendekatan yang kerap muncul, seperti berikut ini. a. Pendekatan frekuensi menyatakan bahwa banyaknya latihan mengarang seperti buku harian atau surat akan meningkatkan ketrampilan seseorang. b. Pendekatan gramatikal berpendapat bahwa pengetahuan seseorang mengenai struktur bahasa akan mempercepat kemahiran orang dalam menulis. c. Pendekatan koreksi berpendapat bahwa seseorang memjadi penulis karena dia banyak menerima koreksi atau masukan atas tulisannya. d. Pendekatan formal mengungkapkan bahwa ketrampilan menulis akan diperoleh bila pengetahuan bahasa, pengalineaan, pewawancaraan, serta konfrensi atau aturan menulis dikuasai dengan baik. Menurut BRRS (dalam Suparno, 2007:14), pendekatan dalam menulis, terutama bagi penulis pemula dapat diikuti. Dian akan dapat ,memahami dan melakukan dengan cepat hal-hal yang harus dipersiapkan dan dilakukan dalam menulis. Pendekatan inipun sangat membantu pemahaman dan sikap baik guru menulis ataupun penulis itu sendiri bahw menulis merupakan suatu proses kemampuan, pelaksanaan, dan hasilnya diperoleh secara bertahap. 3. Metode pembelajaran menulis (Depdiknas,2005:19) a. Metode PB (pengalaman berbahasa) b. Metode abjad c. Metode transliterasi (mengalihkan tulisan) 4. Tahap pembelajaran menulis (Suparno,2007:1.15)Sebagai proses menulis merupakan serangkain aktifitas yang terjadi dan melibatkan beberapa fase,yaitu fase pra penulisan (Persiapan),penulisan (pengembangan isi),dan pasca penulisan

2

(telaah atau penyempurnaan tulisan ) 5. Penilaian hasil pembelajaran menulis(Machmoed,1988:297) Sistem penulisan ini memakai kopentensi menulis,adapun kopentensi tersebut adalah:(a)kopentensi menciptakan gagasan/ide,(b)mengorganisasikan gagasan/ide,(c)kopetensi tata bahasa,tanda bahasa,ejaan,dan,(d)keterbacaan tulisan. 1.2.2 Pembatasan Masalah Berdasarkan pertimbangan wakt,tenaga,dana,dan kemampuan penulis,serta mengingat luasnya jangkauan masalah menulis ,maka penelitian ini dibatasi pada hal-hal berikut ini. 1. Kemampuan menulis huruf dan kata. 2. kemampuan menulis dengan mengembangkan fungsional. 1.2.3. Rumusan Masalah Sesuai dengan pembatasan masalah yang telah diuraikan diatas,masalah penelitian ini dapat dirumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut : 1. Bagaimana kemampuan menulis huruf dan kata warga belajar buta aksara /huruf Al-Hidayah Desa Papringan,Kecamatan Klakah,Kabupaten Lumajang Tahun 2006/2007? 2. Bagiamana kemampuan menulis dengan mengembangkan fungsionalwarga belajar buta aksara/huruf Al-Hidayah Desa Papringan Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang Tahun 2006-2007? 1.3 Tujuan 1.3.2 Tujuan Umum Tujuan umum penelitian untuk memperoleh deskripsi tentang kemampuan menulis kelompok belajar buta aksara/huruf Al-Hidayah,Desa Papringan W M Garis lengkung, contoh: ( ) O U

Ketiga jenis garis inilah yang membentuk huruf-huruf yang ada itu, seperti berikut. Tabel I Jenis Garis Gol 1 2 3 4 5 6 Garis Pembentuk Garis lurus Garis patah Garis lengkung Kombinasi garis lengkung-lengkung Lurus-lengkung Lurus-lengkung-patah Huruf yang Terbentuk I, i k,v, w, x, y, z c, o a, g, s b,d,e,h,j,m,n,p,q,r,u f, kh, ng, ny, sy, t

5.)

Tulisan sifatnya Oral-Auditif. Tulisan yang dibaca atau diungkapkan dengan motorik mulut sehingga bunyi atau suara terdengar oleh telinga.

2.2.1

Hubungan dengan Keterampilan berbahasa yang Lain Menurut suparno (2007:1.6) keterampilan berbahasa mencakup empat komponen (mode). Keempat komponen itu adalah menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat komponen ini memiliki ketrekaitan yang sangat erat, diantaranya seperti berikut ini.

7

1.)

Hubungan meulis dengan membaca Menulis dan membaca adalah kegiatan berbahasa tulis. Pesan yang disampaikan melalui lambang bahasa yang dituliskan menurut Godman dkk (1987) dan Tierney (1983 dalam Tompskin dan Hoskin, 1995), ( dalam Suparno (2007:1.7) baca tulis merupakan suatau kegiatan yang menjadikan penulis sebagai pembaca dan pembaca sebagai penulis.

2.)

Hubungan menulis dengan menyimak Sewaktu menulis seseorang butuh inspirasi, ide atau informasi untuk tulisannya. Hal ini diperoleh dari sumber tidak tercetak seperti radio, televisi, wawancara cermah yang diperoleh dengan menyimak.

3.)

Hubungan mennulis dengan berbicara Penulis dan pembicara berperan sebagai penyampai atau pengirim pesan kepada pihak lain.

2.2.2

Jenis-jenis Menulis Pembelajaran menulis bagi warga belajar tuna aksara, terdapat 8 jenis menulis yang harus dipelajari, yaitu seperti berikut ini (Nasyiatul, 2006:4).

1.) 2.) 3.) 4.) 5.) 6.) 7.) 8.) 2.2.3

Menulis husruf kecil secara mandiri. Menulis nama gambar dengan menggunakan huru kecil Menulis huruf besar secara mandiri Menulis nama gambar dengan menggunakan huruf besar. Menulis dan menyalin cerita secara mandiri sesuai dengan contoh. Menlis data diri. Menulis dengan menyimak sesuai dengan aturan penulisan kalimat yang benar. Menulis surat. Fungsi Menulis. Dalam kegiatan menulis, tutor perlu marangsang atau memberi motivasi pada peserta didik / warga belajar agar dapat menganalisis situasi kehidupan sehari-hari berdasrkan hasil tulisan atau hasil belajar mereka. Warga belajar dapat melakuka kegiatan seperti, membuat cerita sehari-hari, sejarah desa, daan selebaran informasi. Maka dengan hal ini warga belajar dapat menyampaikan informasi/ pesan dengan hasil tulisaan yang jelas dan mudah dimengerti orang. Fungsi menulis (Depdiknas, 2005:22) adalah sebagai berikut ini.

8

1) Menganalisis pengalaman a. Menulis masalah b. Diskusi membuat ide-ide untuk memecahkan masalah, c. Menulis ide-ide pemecahan 2) Membuat rencana a. Menulis jadwal, b. Menulis rencana kegitan, c. Menulis kesepekatan kegiatan. 3) Sebagai alat komunikasi dengan orang lain a. Menulis surat, b. Menulis undangan, c. Menulis lembar pengumumanpakan bent 2.3 Kemampuan Menulis di Lengkapi dengan Keterampilan Fungsional Kelompok belajar keaksaraan fungsional merupakan bentuk pelayanan pendidikan di luar sekolah untuk pembelajaran warga masyarakat penyandang buta aksara, agar memiliki kemampuan menulis, membaca, berhitung dn menganalisis, yang berorientai pada kehidupan sehari-hari dengan memanfaatkan potensi yang ada di lingkungan sekitarnya (Depdiknas, 2003 : 1). Sambil belajar, meulis, membaca, dan berhitung mereka sekaligus belajar keterampilan untuk memperbaiki mutu dn taraf hidupnya. Kegiatan pembelajaran keterampilan fungsional ini, diarahkan pada pemberian keterampilan yang bersifat ekonomi produktif dan keterampilan sosial (Depdiknas, 2003 : 30). Contoh keterampilan fungsional seperti brikut ini. 1. Keterampilan menjahit, 2. Keterampilan membuat kue, 3. Keterampilan menanam jagung, 4. Keterampilan merangkai bunga. Keterampilan-keterampilan tersebut harus disesuaikan dengan azas manfaat dan hasil yang dapat dirasakan langsung oleh peserta didik.

9

BAB III Metodologi Penelitian

3.1 Metodologi Penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh deskripsi tentang Kemampuan Menulis Kelompok Belajar Buta Aksara/ Huruf Desa Papringan, Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang Tahun 2006/2007. Untuk itu, metode yang digunakan dalam

10

penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif digunakan untuk menghimpun data aktual. Terdapat dua pengertian, yang pertama mengartikan sebagai kegiatan pengumpul data engan melukiskannya sebagimana adanya, tidak diiringi dengan ulasan atau pandangan atau analisis dari penulis. Deskripsi semacm ini berguna untuk mencari masalah sebagaimana hasil penelitian pendahuluan atau eksplorasi. Salah satu metode yang digunakan dalam penelitian diantaranya metode deskriptef. Ciri-cirinmetode deskriptif menurut Surahkmad (1985 : 132) adalah : (1) memusatkan pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang, (2) data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian danalisis, (3) menjelaskan dengan teliti dan terinci, baik mengenai detail teknis secara khusus, (4) menjelaskan prosedur pengumpulan data serta pengawasan dan penelitian data, dan (5) memberi alasan yang kuat penggunaan teknik tertentu dan bukan teknik isinya. Selain itu, metode deskriptif tidak hanya terbabatas pada pengumpulan data saja, tetapi juga meliputi analisis dan interprestasi data itu (Surakhmad, 1985 : 131). Surakhmad (dalam Wahyu dan Masduki, 1987 : 43) menyatakan bahwa penelitian deskriptif ditujukan untuk (1) mengumpulkan informasi aktula secara terperinci yang melukiskan gejala yang ada, (2) mengidentifikasikan masalah atau memeriksa kondisi dan praktik-praktik yang berlaku, (3) membuat perbandingan dan evaluasi, dan (4) menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka pada waktu yang akan datang. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh informasi aktual yang menggambarkan sifat obyek secara terperinci yang diteliti pada waktu itu. 3.2 Populasi dan Sampel 3.2.1 Populasi Populasi adalah segala sesuatu (manusia, benda, peristiwa, atau gejala) yang dijadikan sasaran penelitian (Rofiudin,1998:34). Totalisat semua kasus, kejadian, orang, hal dan lain-lain disebut populasi. Ppopulasi dapat berwujud sejumlah manusia, kurikulum, kemampuan, manajemen, alat-alat mengajar, cara mengajar, cara

11

pengadministraian, kepemimpinan, peristiwa, dan lain-lain (Kartono, 1990:133). Berdasarkan pendpat diatas dapat disimpulkan bahwa populasi adalah segala sesuatu yang bisa dijadikan subyek atau sasaran penelitian. Populasi penelitian ini adalah Kelompok Belajar Buta Aksara/ Huruf AlHidayah, Desa papringan, Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang Tahun 2006/2007 sejumlah 20 warga belajar buta aksra/ huruf. 3.2.2 Sampel Sampel adlah sebagian individu yang diselidiki (Hadi, 1987:70). Selanjutnya menurut pendapat Nasution (1991:118) sampel adalah sejumlah yang lebih kecil dari populasi dan bersifat reresentatif bagi keseluruhan populasi. Selanjutnya dalam menentukan jumlah jumlah sampel yang harus diambil dari populasi yang tersdia. Menurut Kartono (1990:135), pada prinsipnya tidak ada peraturan-peraturan yang ketat secara mutlak menentukan berapa persen sampel harus diambil dari populasi. Untuk populai 10 100 orang/ satuan bisa diambil 70-80 %, dan seharusnya. Sedangkan Rfiuddin (1998:36) memberikan pertimbangan, jika populasi kurang dari 30, maka seluruh populasi dijadikan sampel dan jik ajumlah populasi sngat besar, maka sampel diambil sekitar 10 sampai 30 %. Berdasarkan pertimbangan jumlah populasi yang tidak besar, sampel penelitian ini adalah anggota kelompok belajar buta aksara/ huruf Al-Hidayah, Desa papringan, Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang Tahun 2006/2007 sejumlah 20 warga belajar buta aksra/ huruf. 3.3 Instrumen Penelitian Instrumen penelitian dugunakan sebagai alat pengumpul data. Instrumen penelitian dapat berupa tes (tes lisan, tertulis, dan perbuatan) dan non tes (pengamatan dan wawancara atau konferensi) Tarigan, 1997:86). Berdasarkan uraian diatas, instrumen penelitian ini berupa tes tulis dan tes lisan. 3.3.1 Bentuk Instrumen Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian ini, untuk memperoleh deskriptif tentang kemampuan menulis kelompok belajar buta aksara Al-Hidayah Desa papringan, Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang Tahun 2006/2007, meliputi : (a) kemampuan menulis huruf dan kata, (b) kemampuan menulis dengan mengembangkan keterampilan fungsionalnya, maka

12

instrumen yang digunakan adalah tes lisan dan tes tulis hasil belajar buta aksara/ huruf. Tabel 2 Kisi-kisi Penyusunan Soal NO 20 Materi Kemampuan menulis huruf dan kata Kemampuan menulis dengan mengembangkan keterampilan fungsional 3.3.2 Uji Coba Instrumen Penelitian Setelah instrumen penelitian disusun, kemudian diuji cobakan kepada anggota kelompok belajar selain sampel penelitian. Selanjutnya dianalisis butir soal untuk mengetahui tingkat kesulitan (P) dan daya beda (D) instrumen penelitian. Ujicoba instrumen dilakukan pada warga belajar yang lain di Papringan ditingkat desa, yaitu pada tanggal 16 April 2007. 3.3.2.1 Analisis Hasil Uji Coba Instrumen Untuk mengetahui tingkat kesulitan (P) dan daya beda (D) tiap butir soal yang telah diujicobakan kepada siswa ujicoba, perlu dilakukan analisis butir soal tersebut. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam menganalisis butir soal adalah sebagai berikut ini. 1.) Mengoreksi lembar jawaban hasil ujicoba instrumen dengan menggunakan kunci jawaban yang tersdia. 2.) Menabulasikan data, yaitu memasukan data ke dalam tabel. 3.) Menentukan urutan testee, yang menjawab benar dari soal diurutkan mulai dari yang tertinggi sampai yang terendah. 4.) Menentukan jumlah kelompok atas dan kelompok bawah. Jumlah siswa sebagai sasaran uji coba instrumen penelitian ini adalah 20 siswa. Oleh karena itu diambil 50 % untuk kelompok atas, dan 50% untuk kelompok bawah. Hal ini didasarkan pada pendapat Arikunto (1986 : 215) yang Nomor Soal 1,3,5,7,9,11, 13,15,17, 19 Nilai 10 Skor 50

2,4,6,8,10,112, 14,16,18,20

10

50

13

menyatakan bahwa seluruh kelompok teste dibagi dua sama besar, 50 % untuk kelompok atas, dan 50% untuk kelompok bawah atau kelompok kecil. Untuk kelompok besar diambil kutubnya saja, yaitu 27 % untuk kelompok atas, 27 % untuk kelompok bawah. Ujicoba instrumen ini karena termauk kelompok kecil, yaitu 20 siswa, maka diambil 50 % untuk kelompok atas, dan 50 % untuk kelompok bawah sebagai sasaran ujicoba instrumen penelitian ini, dapat dihitung siswa yang tergolong kelompok kelompok atas (KA) dan kelompk bawah (KB) sebagai berikut. a. Kelopok atas (KA)= 50/100 x 20 = 10 siswa b. Kelompok bawah (KB)=50/100 x 20 = 10 siswa Menentukan tingkat kesulitan (P) dan daya beda (D) tiap butir soal dengan rumus sebagai berikut : 1. P=BKA+BKB/N x100% 2. D=BKA-BKB/M x 100% Keterangan : BKA = Jumlah jawaban benar kelompok atas BKB = Jumlah jawaban benar kelompok bawah P D N M = Tingkat kesulitan = Daya Beda = Jumlah KA + KB = Jumlah KA atau KB

5.) Kreteria soal yang baik Kriteriasoal yang baik menurut Surakhmad (1985:48) adalah sebagai berikut ini. a. Berdasarkan P-nya, suatu soal dikatakan baik bila P mencapai 0,15 0,85 b. Berdasarkan D-nya, suatu butir soal dikatakan baik bila D mencapai 0,25 atau 0,35 keatas. Berdasarkan uraian di atas, dalam penelitian ini dugunakan kriteria sebagai berikut : i.Tingkat Kesuliatan (P) antara 0,15-0,85 atau 15%-85% ii.Daya Beda (D) antara 0,25 ke atas, atau 25 % ke atas. 3.3.2.2. Pemantapan Instrumen

14

Berdasarkan analisis hasil ujicoba instrumen penelitian, deketahui tingkat kesulitan (P) dan daya beda (D), soal sebanyak 20 butir soal tidak ada yang perlu direvisi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahw instrumen penelitian yang berupa tes kemampuan menulis dapat digunakan sebagai instrumen pengumpul data penelitian. 3.4 Data dan Pengumpulan Data Berdasarkan jenisnya, data penelitian ini debedakan atas : (1) data dari hasil tes bacaan (abjad), (2) data dari hasil bacaan suku kata, (3) data penulisan informasi dari buah pikiran warga belajar. Untuk memperoleh data yang bisa dipertanggung jawabkan, dalam seleksi data digunakan beberapa kriteria sebagai berikut ini. 1.) Tercantumnya identitas warga belajar. 2.) Pengerjaan sesuai dengan petunjuk yang diberikan. 3.) Jawban ditulis pada lembar jawban yang disediakan. 3.4.2 Pengumpulan Data 3.4.2.1 Teknik Pengumpulan Data Data penelitian ini dikumpulkan dengan cara memberikan tes kepada anggota kelompok belajar yang dijadikan sempel. Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dalam pemberian tes ini adalah sebagai berikut : (1) waktu pelaksanaan tes, (2) tempat duduk sampel (3) suasana ruangan, dan (4) pengumpulan lembar jawaban. 3.4.2.2 Teknik Pengolahan Data Teknik yang digunakan untuk pengolahan dta didalam penelitian ini adalah teknik deskriptif kualitatif denganpresentase. Data penelitia yang diperoleh dari pengumpulan data maih skor mentah. Setelah disusun berdasarkan kedudukan siswa dalam pencapaian skor, data statistik yang maih skor mentah perlu diolah dengan teknik statistik sampai tingkat standar yang berlaku di kelompok belajar buta aksara Al-Hidayah Desa papringan, Kecamatan Klakah , Lumajang, dengan berpedoman PAP (penilaian acuan patokan) dengan nilai berskala 0 -10. Untuk mendapatkan nilai standar skala 0-10, dalam pengolahan data digunakan pendekatan analisis penilaian acuan patokan (PAP) dan tabel konfersi skala 0-10, untuk 3.4.1 Data

15

kepentingan tersebut, dalam pengolahan data menggunakan rumus : NA = D/ SM x 10 Keterangan : NA : Nilai akhir D 3.5 : Skor Maksimal yang dicapai anggota sampel Prosedur Penelitian SM : Skor maksimal Penelitian ini dilakukan melalui tahap-tahap (1) persiapan, (2) pelaksanaan, dan (3) penyelesaian.Pada tiap tahap dilakukan kegiatan operasional sebagai berikut ini. 3.5.1 Persiapan Pada tahap persiapan ini dilakukan kegiatan (1) penhyelesaian adminbistrasi, (2) study pustaka, (3) penyusunan rancangan penelitian, (4)penyusunan instrumen penelitian,(5)uji coba instrumen penelituian,(6)analisis hasil coba instrumen penelitian,dan(7)penggandaan instrumenpenelitian yang teklah direvisi. 3.5.2 Pelaksanaan Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dalam bentuk pengumpulan dan pengolahan data.dalam pengumpulan data dilakukan dalam penyebaran instrumen penelitian. Untuk dikerjakan oleh siswa sample. Adapun pengolahan data di lakukan melalui tahap persiapan dan pelaksanaan. Pada tahap persiapan umum dilakukan: (1)seleksi data (2)pembijian/koreksi(3)pembobotan hasil koreksi.pada persiapan khusus dilaksan nakan kegiatan menulis huruf kecil/besar secara mandiri,menulis dengan meyalin cerita secara mandiri. Dalam pelaksanaan penolah data kemampuan menulis huruf dan kata , mengembangkan ketrampilan fusionaldalam bentuk(1)pengubahan skor mentah ke nilai standart skala 11 (110),dan (2)pengualifikasikasian hasil penggolongan. 3.5.3 Penyelesaian Kegiatan yang dilakukan pada tahap penyelesaian penelitian ini meliputi (1)penyusunan draf laporan,(2)perbaikan darft laporan(3)revisi draf kaporan(4)penyusunankembali naskah laporan berbentuk skripsidan penggandaan(5)uji skripsi(6)revisi skripsi(7)penggandaan skrpsi,(8)pelaporan. Tabel 3

16

Jadwal Kegiatan Penelitian no Kegiatan 2007 januari bulan

Bab IV Analisis Data 4.1. Hasil Analisis Analisis data tentang kemampuan menulis warga belajar Al HidayahDesa Papringan,Kecamatan Klakah,Kabupaten Lumajangtahun 2006-2007 yang meliputi aspek kemampuan menulis huruf dan kata serta kemampuan menulis dengan mengembangkan ketrampilan fungsionalnya yang diperoleh dari hasil penelitian yang dipaparkan dibawah ini. 4.1.1 Kemampuan Menulis Huruf Dan Kata Warga Belajar Al HidayahDesa Papringan,Kecamatan Klakah,Akbupaten Lumajang Tahun Pelajaran 20062007 Kemampuan menulis huruf dan kata warga belajar Al Hidayah desa Papringan, kecamatan Klakah, kabupaten Lumajang, tahun 2006/2007 dapt dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 3 Data Kemampuan Menulis Huruf dan Kata

17

Warga Belajar Al Hidayah Desa Papringan, Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang Tahun 2006/2007 Jumlah Item 1 10 Nilai Standar 0 -10 2 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Jumlah Frekuensi (F) 3 4 3 2 2 3 2 2 2 0 0 0 20 Presentase (%) Nilai > 6 4 20 15 10 10 15 70 Nilai < 6 5 10 10 10 30

Dari tabel diatas dapat dijelaskan sebagai berikut ini. 1.) Jumlah item yang disediakan ada 10 item. 2.) Jumlah siswa sampel 20 orang. 3.) Presentase kemampuan menulis huruf dan kata : a. Siswa yang memperoleh nilai 10 berjumlah 4 orang (20%) b. Siswa yang memperoleh nilai 9 berjumlah 3 orang (15%) c. Siswa yang memperoleh nilai 8 berjumlah 2 orang (10%) d. Siswa yang memperoleh nilai 7 berjumlah 2 orang (10%) e. Siswa yang memperoleh nilai 6 berjumlah 3 orang (15%) f. Siswa yang memperoleh nilai 5 berjumlah 2 orang (10%) g. Siswa yang memperoleh nilai 4 berjumlah 2 orang (10%) h. Siswa yang memperoleh nilai 3 berjumlah 2 orang (10%) i. Siswa yang memperoleh nilai 2 tidak ada (0%) j. Siswa yang memperoleh nilai 1 tidak ada (0%) k. Siswa yang memperoleh nilai 0 tidak ada (0%) Dari 20 siswa sampel yang memperoleh nilai >6 berjumlah 14 orang (70%), sedangkan yang memperoleh nilai < 6 berjumlah 6 orang (30%). 4.1.2 Kemapuan Menulis dengan Mengembangkan Keterampilan Fungsionalnya Warga Belajar Al Hidayah Desa Papringan, Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang Tahun 2006/2007 Kemampuan menulis dengan mengembangkan keterampilan fungsional warga belajar Al Hidayah Desa Papringan, Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang Tahun pelajaran 2006/2007 seperti berikut ini. Tabel 4 Kemampuan Menulis dengan Mengembangkan Keterampilan Fungsionalnya Warga Belajar Al Hidayah Desa Papringan,

18

Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang Tahun 2006/2007 Jumlah Item 1 10 Nilai Standar 0 -10 2 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Jumlah Frekuensi (F) 3 5 4 6 3 1 1 Presentase (%) Nilai > 6 4 25 20 30 15 5 95 Nilai < 6 5 5 5

20

Dari tabel diatas dapat dijelaskan sebagai berikut ini. 4.) Jumlah item yang disediakan ada 10 item. 5.) Jumlah siswa sampel 20 orang. 6.) Presentase kemampuan menulis huruf dan kata : a. Siswa yang memperoleh nilai 10 berjumlah 5 orang (25%) b. Siswa yang memperoleh nilai 9 berjumlah 4 orang (20%) c. Siswa yang memperoleh nilai 8 berjumlah 6 orang (30%) d. Siswa yang memperoleh nilai 7 berjumlah 3 orang (15%) e. Siswa yang memperoleh nilai 6 berjumlah 1 orang (5%) f. Siswa yang memperoleh nilai 5 berjumlah 1 orang (5%) g. Siswa yang memperoleh nilai 4 tidak ada (0%) h. Siswa yang memperoleh nilai 3 tidak ada (0%) i. Siswa yang memperoleh nilai 2 tidak ada (0%) j. Siswa yang memperoleh nilai 1 tidak ada (0%) k. Siswa yang memperoleh nilai 0 tidak ada (0%) Dari 20 siswa sampel yang memperoleh nilai >6 berjumlah 19 orang (95%), sedangkan yang memperoleh nilai < 6 berjumlah 1 orang (5%). 4.2 Penafsiran Hasil Penelitian Sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan, deskripsi hail penelitian ini meliputi uraian tentang kemampuan menulis huruf dan kata, serta kemampuan menulis dengan mengembangkan keterampilan fungsional warga belajar, dapat dijelaskan seperti berikut ini. 4.2.1 Kemampuan menulis huruf dan kata Warga Belajar Al Hidayah Desa Papringan,Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang Tahun 2006/2007. Berdasarkan hasil analisis data dapat diketahui bahawa dari 20 siswa sampel yang memperoleh nilai >6 berjumlah 14 orang (70%), sedangkan yang memperoleh nilai < 6 berjumlah 6 orang (30%).

19

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa warga belajar Al Hidayah Desa Papringan,Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang Tahun 2006/2007 mampu menulis huruf dan kata, dengan katagori cukup baik. 4.2.2 Kemampuan Menulis dengan Mengembangkan Keterampilan Fungsionalnya Warga Belajar Al Hidayah Desa Papringan, Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang Tahun 2006/2007 Berdasarkan hasil analisis data dapat diketahui bahwa dari 20 siswa sampel yang memperoleh nilai >6 berjumlah 19 orang (95%), sedangkan yang memperoleh nilai < 6 berjumlah 1 orang (5%). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa warga belajar Al Hidayah Desa Papringan,Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang Tahun 2006/2007 mampu menulis dengan mengembangkan kemampuan fungsionalnya, dengan kategori baik. 4.2.3 Rangkuman 4.2.3.1 Rangkuman Dalam Bentuk Tabel Tabel 5 No 1 2 Sola/ Tes Kemampuan menulis huruf dan kata Kemampuan menulis dengan mengembangkan keterampilan fungsional Presentase (%) Nilai > 6 Nilai < 6 70 95 30 5 Kategori Cukup Baik Baik

BAB V PENUTUP Pada bagian akhir skripsi ini disajikan hasil penelitian berupa kesimpulan dan saran-saran berkaitan dengan temuan-temuan yang telah diperoleh dari penelitian ini 5.1. Kesimpulan 1. Kemampuan menulis huruf dan kata kelompok buta aksara/huruf Al Hidayah Desa Papringan,Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang Tahun 2006/2007 termasuk cukup baik. Hal ini dibuktikan dengan warga belajar yang memperoleh nilai >6 berjumlah 14 orang (70%), sedangkan yang memperoleh nilai < 6 berjumlah 6 orang (30%). 2. Kemampuan menulis dengan mengembangkan keterampilan fungsionalnya warga belajar Al Hidayah Desa Papringan, Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang Tahun 2006/2007 termasuk baik. Hal ini dibuktikan dengan warga belajar yang memperoleh nilai >6 berjumlah 19 orang (95%), sedangkan yang

20

memperoleh nilai < 6 berjumlah 1 orang (5%). 5.2. Saran- saran Berdasarkan hasil-hasil yang dikemukakan di depan dan juga berdasarkan kenyataan kenyataan penelian ini dilaksanakan dengan jumlah sampel terbatas maka perlu dikemukakan saran-saran sebagai berikut ini. 5.2.1 Saran untuk Pamong Belajar Keberhasilan pembelajaran menulis berdasarkan gambaran yang diperoleh dari penelitian ini, perlu tetap dipertahankan, bahkan dapat ditingkatkan sehingga tujuan pembelajaran dapat tercaapai ssesuai yang diharapkan. 5.2.2 Saran untuk Tutor Peranan Tutor dalam menunjang keberhasilan tujuan pembelajaran menulis sangatlah penting. Oleh karena itu, strategi dan metode-metode pembelajaran menulis lebih ditingkatkan dan di kembangkan sehingga lebih baik dari sebelumnya. 5.2.3 Saran untuk Warga Belajar Warga Belajar dituntut turut berperan aktif dalam proses belajar menulis sehingga diharapkan dapat mennumbuhkembangkan daya kreatif di dalam diri warga belajardan dapat mengembangkan keteramplkan mmenulisnya dalam kehidupan sehari-hari (Keterampilan Fungsional). 5.2.4 Saran untuk Peniliti Selanjutnya Penelitian ini dilakukan untuk dijadikan pengalaman dalam menyelesaikan permasalahan dengan menggunakan metode ilmiah agar menjadi lebih baik pada tahap selanjutnya. Kepada peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan

DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2002. Posedur Penelitian. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Depdikbud. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka. Depdiknas. 2005. a. Pedoman Penyelenggaraan Program Kejar Keaksaraan Fungsional : Surabaya Dinas P dan K Jawa Timur. _____. 2005. b. Modul Keaksaraan Fungsional : Dinas P dan K Jawa Timur. _____. 2005. c. Pedoman Keaksraan Fungsional : Surabaya Dinas P dan K Jawa Timur. _____. 2005. d. Pedoman Penyusunan Bahan Ajar dan Pembelajaran Tematik pada Kejar Keaksaraan Fungsional. Surabaya : Dinas P dan K Jawa Timur. Hadi, sutrisno. 1987. Metodologi Researc. Jilid I. Yogyakarta : Andi Offset. Kartono, Kartini. 1990. Pengantar Metodologi Riset Sosial. Bandung : CV. Mandar Maju.

21

Machmud, Zaini. 1988. Teknis Latihan Menulis. Jakarta : Erlangga. Nasyiatul, Aisyiyah. 2006. Ayo belajar Menulis. Surabaya : Dinas P dan K Jawa Timur. Suparno. 2007. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta : Universitas Terbuka. Rofiudin, Ahmad. 1998. Metodologi Penelitian Bahasa. Malang : Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Bahasa dan Seni Jurusan PBSI Surakhmad, Winarno. 1985. Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung : CV. Tarsito Tambunan, Anggur P. 1982. Penelitian Pengajaran Membaca dan Menulis. Medan : FKSSIKIP. Wahyu dan Masduki, Mohammad. 1987. Petunjuk Praktis Membuat Skripsi, Surabaya :Surabayas Usaha Nasional.

22