SKRIPSI PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH ...repo.apmd.ac.id/564/1/SKRIPSI 2.pdfpenyelenggaraan...

96
i SKRIPSI PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH DESA MELALUI PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI DESA DI DESA PAGERHARJO, KECAMATAN SAMIGALUH, KABUPATEN KULONPROGO Disusun Oleh : MAKELON SELEPOLE 13520030 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN SEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD” YOGYAKARTA 2018

Transcript of SKRIPSI PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH ...repo.apmd.ac.id/564/1/SKRIPSI 2.pdfpenyelenggaraan...

Page 1: SKRIPSI PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH ...repo.apmd.ac.id/564/1/SKRIPSI 2.pdfpenyelenggaraan sistem pemerintahan di Indonesia sebagai organisasi formal yang memiliki peran terdepan

i

SKRIPSI

PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH DESA MELALUI

PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI DESA DI DESA PAGERHARJO,

KECAMATAN SAMIGALUH, KABUPATEN KULONPROGO

Disusun Oleh :

MAKELON SELEPOLE 13520030

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

SEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD”

YOGYAKARTA

2018

Page 2: SKRIPSI PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH ...repo.apmd.ac.id/564/1/SKRIPSI 2.pdfpenyelenggaraan sistem pemerintahan di Indonesia sebagai organisasi formal yang memiliki peran terdepan

ii

SKRIPSI

PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH DESA MELALUI

PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI DESA DI DESA PAGERHARJO,

KECAMATAN SAMIGALUH,KABUPATEN KULONPROGO

Skripsi ini Diajukan Sebagai Syarat Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Politik

(SIP), Program Studi Ilmu Pemerintahan Pada Sekolah Tinggi Pembangunan

Masyarakat Desa “APMD” Yogyakarta

Disusun Oleh :

MAKELON SELEPOLE 13520030

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

SEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD”

YOGYAKARTA

2018

Page 3: SKRIPSI PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH ...repo.apmd.ac.id/564/1/SKRIPSI 2.pdfpenyelenggaraan sistem pemerintahan di Indonesia sebagai organisasi formal yang memiliki peran terdepan
Page 4: SKRIPSI PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH ...repo.apmd.ac.id/564/1/SKRIPSI 2.pdfpenyelenggaraan sistem pemerintahan di Indonesia sebagai organisasi formal yang memiliki peran terdepan

iii

HALAMAN PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi sebagai syarat memperoleh gelar sarjana

bukan merupakan hasil karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh

orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar

pustaka. Saya menyatakan bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang

saya peroleh dan sanksi-sanksi lainya sesuai dengan peraturan yang berlaku, apa bila

kemudian hari ditemukan adanya plagiasi dalam skripsi ini.

Yogyakarta 18 Oktober 2018

MAKELON SELEPOLE 13520030

Page 5: SKRIPSI PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH ...repo.apmd.ac.id/564/1/SKRIPSI 2.pdfpenyelenggaraan sistem pemerintahan di Indonesia sebagai organisasi formal yang memiliki peran terdepan

v

MOTTO

Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh

menghina hikmat dan didikan, (Amsal 1:7)

Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab ituiah yang dikendaki Allah di

dalam Kristus Yesus bagi kamu. (1 Tesalonika 5:18)

Hati Manusia Memikir-mikirkan Jalannya, Tetapi TUHAN Allahlah Yang

menentukan arah langkahnya. (Amsal 16:9)

Iman adalah segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu

yang kita lihat. (Ibrani 11:1)

Page 6: SKRIPSI PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH ...repo.apmd.ac.id/564/1/SKRIPSI 2.pdfpenyelenggaraan sistem pemerintahan di Indonesia sebagai organisasi formal yang memiliki peran terdepan

vi

HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan memanjatkan rasa syukur kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah

melimpahkan rahmat dan anugerah-NYA, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan

baik, ada pun skripsi ini dipersembahkan kepada :

Ayah Kandung Tersayang Enot Selepole dan Ibu tercinta(Almalhuma)

Lerogo Yelemaken

Almamaterku Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa “APMD”

Yogyakarta

Istri Tercinta Omina Gombo,dan satu anak tersayang Rizmon Zhandrow

Selepole yang selalu ada hadir untuk mendapingi dan selalu menjadi

penyemangat hidup saya.

Kaka-Kaka Tersayang Elugun Selepole, S.Pak dan Ibu Dina Heselo, S.kep,

Yotaniel Selepole S.IP Terna Selepole, S.Kom Matius Selepole, S.Th Eli

Holanue, S.pak dan Kaka-Kaka Tersayang Nerry Selepole Hasue Selepole,

Ekamene Selepole, yang selalu mendukung saya dalam menempuh

perkuliahan

Neris Boruthnaban, S.IP Marthen Luter Gewo, S.IP Manase Halitopo, S.Pd

Jehuda Glamop,atas dukungan berupa moril maupun material sehingga

membantu saya dalam menempu gelar sarjana

Pemerintah Daerah Kabupaten Yahukimo

Jimi Wombi, S.T Sakina Suhuniap, S.Kep Deri Beanal, S.IP Tery Bahabol,

Attu Dapla, Riky Sobolim, Ben Makewa Pigai Andrian Yeimo, Moses

Douw selaku Teman-teman Seperjuangan

Adik-adik tersayang Elis Selepole, Tan Selepole, Olin Sobolim, Nahason

Siep, Alex Giban, Eneas Asso, Nikson Esema, Nikson Salak Thimotius

Matuan, (Almalhuma) Andew Sobolim, Arince Selepole, Feredy Sub, Etis

Sub, Antius Heselo, Ninius Mirin, Exzoni Molama, Eliana Bertha Holanue,

Dan teman-teman se-angkatang 2013 yang tak di sebut namanya.

Page 7: SKRIPSI PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH ...repo.apmd.ac.id/564/1/SKRIPSI 2.pdfpenyelenggaraan sistem pemerintahan di Indonesia sebagai organisasi formal yang memiliki peran terdepan

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmatnya yang

selalu melimpa di dalam kehidupan ini, sehingga penulis dapat menyelesaikan

pembuatan skripsi yang berjudul “PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH

DESA MELALUI PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI DESA DI DESA

PAGERHARJO, KECAMATAN SAMIGALUH, KABUPATEN KULONPROGO”

dengan baik. Skripsi ini merupakan salah satu persyaratan yang harus dipenuhi oleh

mahasiswa dalam memperoleh gelar sarjana dari Progran Studi Ilmu Pemerintahan

Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa “APMD” Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak

kekurangan. Tampa bantuan dari berbagai pihak, tidak mungkin bagi menulis untuk

menyelesaikan studi dan penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini

penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya atas petunjuk

dan bimbingan yang telah penulis terima selama malakukan penyusunan skripsi ini

kepada :

1. Bapak Habib Muhsin, S.Sos, M.Si selaku Ketua Sekolah Tinggi Pembangunan

Masyarakat Desa”APMD” Yogyakarta;

2. Bapak Gregorius Sahdan, S.IP, M.A selaku Ketua Program Studi Ilmu

Pemerintahan Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa”APMD”

Yogyakarta yang telah memberikan izin penelitian untuk penulis;

3. Bapak Drs. Supardal, M.Si selaku dosen pembimbing penulis, yang telah banyak

memberikan bimbingan dan masukan dalam penulisan ini.

Page 8: SKRIPSI PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH ...repo.apmd.ac.id/564/1/SKRIPSI 2.pdfpenyelenggaraan sistem pemerintahan di Indonesia sebagai organisasi formal yang memiliki peran terdepan

viii

4. Bapak Drs. Parwoto, M.Si dan Bapak Ir. Muhammad Barori, M.Si selaku dosen

penguji dan sekalian yang memberikan saran dan kritik untuk memperbaiki skripsi

penulis

5. Seluruh Dosen Ilmu Pemerintahan Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat

Desa”APMD” Yogyakarta

6. Pihak Pemerintah Desa Pagerharjo, Kepala Dukuh-Kepala Dukuh serta seluruh

masyarakat Desa Pagerharjo yang tak dapat disebutkan namanya satu per-satu

penulis mengucapkan banyak terimah kasih yang tak terhingga atas kerja samanya

sehinga dapat membantu penulis dalam memberikan data-data yang dibutuhkan.

7. Serta semua pihak yang tak dapat penilis menyebutkan namanya satu per-satu yang

telah membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, sehingga kritik

dan saran membangun masih penyusun butuhkan demi kesempurnaan skripsi ini.

Yogyakarta 18 Oktober 2018 Penulis

MAKELON SELEPOLE

Page 9: SKRIPSI PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH ...repo.apmd.ac.id/564/1/SKRIPSI 2.pdfpenyelenggaraan sistem pemerintahan di Indonesia sebagai organisasi formal yang memiliki peran terdepan

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN

HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i

HALAM PERNYATAAN ......................................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN..................................................................................... iii

HALAMAN MOTTO................................................................................................. iv

HALAMAN PERSEMBAHAN................................................................................. v

KATA PENGANTAR ............................................................................................... vi

DAFTAR ISI .............................................................................................................. vii

DAFTAR TABEL ..................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xii

INTISARI ................................................................................................................. xiv

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................................. 4

C. Tujuan Penelitian .................................................................................. 4

D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 4

E. Kerangka Konseptual......................................................................... 4

1. Pengembnagan Kapasitas................................................................. 4

2. Tujuan Pengembangan Kapasitas ................................................... 7

3. Karakteristik Pengembangan Kapasitas ..........................................

4. Dimensi dan Tingkat Pengembangan Kapasitas................................

5. Faktor yang Mempengaruhi Pengembangan Kapasitas ...................

8

9

14

Page 10: SKRIPSI PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH ...repo.apmd.ac.id/564/1/SKRIPSI 2.pdfpenyelenggaraan sistem pemerintahan di Indonesia sebagai organisasi formal yang memiliki peran terdepan

x

F. Ruang Lingkup Penelitian .................................................................. 29

G. Metode Penelitian ................................................................................. 30

1. Jenis Penelitian ................................................................................ 30

2. Unit Analisis ................................................................................... 31

3. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 32

4. Teknik Analisis Data ....................................................................... 33

BAB II PROFIL DESA PAGERHARJO ........................................................ 35

A. Keadaan Umum Desa Pagerharjo ....................................................... 35

B. Geografis Desa Pagerharjo .................................................................. 37

C. Demografis Desa Pagerharjo ............................................................... 40

D. Keadaan Ekonomi Desa ....................................................................... 50

E. Sarana dan Prasarana Desa .................................................................. 53

F. Pemerintah Desa Pagerharjo ................................................................ 60

BAB III PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH DESA

MELALUI PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI DESA.............

80

A. Deskripsi Informan ............................................................................... 83

B. Analisis Tingkat Individu,Organisai,Sistem......................................... 88

1. Pengembangan Kapasitas yang dilakukan oleh Pemerintah Desa di Desa Pagerharjo ..........................................................................

92

2. Kelengkapan Fasilitas Pengelolaan Melalui Sistem Informasi Desa Di Desa Pagerharjo............................................................................

93

3. Kualitas Proses Pengelolaan Sistem Informasi Desa di Desa

Pagerharjo...........................................................................................

95

Page 11: SKRIPSI PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH ...repo.apmd.ac.id/564/1/SKRIPSI 2.pdfpenyelenggaraan sistem pemerintahan di Indonesia sebagai organisasi formal yang memiliki peran terdepan

xi

4. Kinerja Pemerintah Desa dalam Menjawab Keluhan Masyarakat

Desa di Desa Pagerharjo....................................................................

96

5. Proses Pengelolaan Sistem Informasi Desa yang di Berikan Kepada

Masyarakat di Desa Pagerharjo.........................................................

97

6. Sikap Pemerintah Desa Pagerharjo dalam Merespon Keluhan dari

Masyarakat Penguna Sistem Informasi Desa Pagerharjo....................

99

7. Penguna keluhan dari masyarakat sebagai referensi ....................... 100

8. Pemerintaha desa melalui pengelolaan sistem informasi desa .......

101

9. Pemerintah desa di Desa Pagerharjo dalam menjaring aspirasi

masyarakat .....................................................................................

103

BAB IV PENUTUP .......................................................................................... 106

A. Kesimpulan ..................................................................................... 106

B. Saran …………………………………………................................... 114

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 117

Page 12: SKRIPSI PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH ...repo.apmd.ac.id/564/1/SKRIPSI 2.pdfpenyelenggaraan sistem pemerintahan di Indonesia sebagai organisasi formal yang memiliki peran terdepan

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Daftar Nama Lurah/ Kepala DesaSebelum dan Sesudah Berdirinya

Desa Pagerharjo ....................................................................................

36

Tabel 2.1 Pola Penggunaan Tanah ........................................................................ 38

Tabel 2.3 Jumlah Penduduk menurut Pedukuhan ................................................. 41

Tabel 2.4 Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin ............................................ 42

Tabel 2.5 Jumlah Penduduk menurut Kelompok Usia .......................................... 43

Tabel 2.6 Jumlah Penduduk menurut Tingkat Pendidikan ................................... 44

Tabel 2.7 Jumlah Penduduk menurut Mata Pencaharian ...................................... 46

Tabel 2.8 Jumlah Penduduk menurut Agama ....................................................... 48

Tabel 2.9 Jumlah Kepala Keluarga menurut Status Kesejahteraan Sosial ............ 49

Tabel 2.10 Jenis Hasil Bidang Pertanian, Perkebunan dan Perikanan .................... 50

Tabel 2.11 Usaha Jasa/ Ketrampilan ..................................................................... 52

Tabel 2.12 Sarana dan Prasarana Kesehatan ......................................................... 54

Tabel 2.13 Tenaga Kesehatan ................................................................................. 55

Tabel 2.14 Sarana dan Prasarana Pendidikan ......................................................... 56

Tabel 2.15 Sarana dan Prasarana Peribadatan ........................................................ 57

Tabel 2.16 Sarana dan Prasarana Umum ............................................................... 58

Tabel 2.17 Data Pemerintah Desa Pagerharjo ......................................... 72

Tabel 2.18 Data Pemerintah Desa Pagerharjo menurut Jenis Kelamin .................. 73

Tabel 2.19 Data Pemerintah Desa Pagerharjo menurut Tingkat Pendidikan .......... 74

Tabel 2.20 Data Pemerintah Desa Pagerharjo menurut Kategori Usia ................... 75

Tabel 2.21 Data Keadaan Kelembagaan Desa Pagerharjo ...................................... 76

Page 13: SKRIPSI PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH ...repo.apmd.ac.id/564/1/SKRIPSI 2.pdfpenyelenggaraan sistem pemerintahan di Indonesia sebagai organisasi formal yang memiliki peran terdepan

xiii

Tabel 2.22 Fasiitas Sistem Informasi Desa Pageharjo............................................. 79

Tabel 3.1 Identitas informan ................................................................................. 83

Tabel 3.2 Data informan berdasarkan Usia ........................................................... 84

Tabel 3.3 Data informan berdasarkan jenis kelamin ............................................. 85

Tabel 3.4 Data informan berdasarkan jabatan ....................................................... 86

Tabel 3.5 Data informan berdasarkan tingkat pendidikan .................................... 87

Page 14: SKRIPSI PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH ...repo.apmd.ac.id/564/1/SKRIPSI 2.pdfpenyelenggaraan sistem pemerintahan di Indonesia sebagai organisasi formal yang memiliki peran terdepan

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Sistem informasi...................................................................................25

Gambar 1.2 Model Sistem Informasi Desa..............................................................29

Gambar 1.3 Bagan Struktur Organisasi Pemerintah desa Pagerharjo Periode 2014 –

2020 ....................................................................................................64

Page 15: SKRIPSI PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH ...repo.apmd.ac.id/564/1/SKRIPSI 2.pdfpenyelenggaraan sistem pemerintahan di Indonesia sebagai organisasi formal yang memiliki peran terdepan

xv

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Permohonan Ijin Penelitian

2. Surat Tugas

3. Surat Keterangan Izin Penelitian Dari Pemerintah Daerah Kabupaten

Kulonprogo, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu

Page 16: SKRIPSI PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH ...repo.apmd.ac.id/564/1/SKRIPSI 2.pdfpenyelenggaraan sistem pemerintahan di Indonesia sebagai organisasi formal yang memiliki peran terdepan

xvi

INTISARI

Latar Belakang Masalah Penelitian Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pengembangan kapasitas pemerintah desa melalui pengelolaan sistem informasi desa. Informasi merupakan kebutuhan mendasar di era sekarang ini bagi setiap organisasi dalam rangka mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi sebagai akibat dari semakin pesatnya perubahan yang sedemikian kompleks. Sistem informasi yang digunakan berfokus pada sistem informasi berbasis computer (computerbased information system) dengan tujuan: informasi yang dihasilkan dapat lebih akurat, berkualitas, efektif, efisien, transparan dan akuntabel. Perkembangan teknologi informasi sekarang ini juga sangat perlu diterapkan dalam penyelenggaraan sistem pemerintahan di Indonesia sebagai organisasi formal yang memiliki peran terdepan dalam konteks berbangsa dan bernegara baik pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota maupun pemerintah desa, dalam upaya mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governances) Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data inferkualitatif berupa kata-kata tertulis atau lisan yang dapat diamati penelitian kualitatif dapat digunakan untuk mengkaji kualitas hubungan, kegiatan, situasi atau material.wilayah pedukuhan yang dapat ditugaskan untuk membantu pemerintah desa namun pada kenyataannya tidak diberdayakan dan difungsikan untuk membantu dan mengelola sistem informasi desas sesuai dengan cakupan wilayah pelayanannya. Melihat masyarakat Desa Pagerharjo yang semakin meningkat baik kualiatas maupun kuantitasnya dengan wilayah pemerintahannya yang cukup luas sehingga masyarakat akan membutuhkan adanya pelayanan yang cepat, tepat dan berkualitas pada satu sisi, sedangkan pada sisi lainnya adanya perubahan sistem informasi desa, dan perkembangan desa yang sangat pesat seiring dengan perubahan arah pembangun nasional yang memjadikan desa sebagai basis utamanya, perlu ditata dan dikendalikan sebagaimana diamanatkan dalam sistem informasi desa Hasil Penelitian adalah model penerapan SID pengaruhnya terhadap pelayanan publik di Desa Pagerharjo.Subjek penelitian adalah Teknik Pengumpulan data yang digunakan diantaranya observasi dilakukan untuk mengamati berbagai peraktek melalui pengelolaan SID di Desa Pagerharjo.Wawancara mendalam dipergunakan untuk memperoleh wawasan dan perspektif informan penerapan SID dalam mendorong percepatan pelayanan publik aparat petugas pelayana dan warga masyarakat. Pemerintahan Desa secara struktural, Kepala Desa selaku pemimpin (leader ship) dapat mengorganisir aparatur pelaksana dibawahnya, yaitu sekretaris desa, kepala seksi,Permusyawaratan desa kepala seksi Badan Pemerintah Desa Kepala seksi umum serta staf adminstrasi desa dan Kaur Prencanaan dan terkait,dengan mengembangkan kapasitas guna mendistribusikan kewenangannya sesuai bidang tugas dan cakupan wilayah pelayanan yang dimiliki, Namun jika dilihat dari realitas dilapangan, pengelolaan Sistem Informasi Desa belum berjalan secara maksimal karena sistem informasi desa bisa meningkatkan untuk kualitas pengelolaan dilaksanakan melalui internet Pemerintah Desa, melalui pengelolaan sistem informasi yang diselenggarakan oleh Pemerintah Desa masih di akomodir oleh Pemerintah Desa, sehingga Pemerintah Desa mengalami kendala dalam pengembangan kapasitas sistem informasi desa,.

Kata Kunci: Pengembagan, Kapasitas, Pemerintah Desa, Sistem Informasi Desa.

Page 17: SKRIPSI PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH ...repo.apmd.ac.id/564/1/SKRIPSI 2.pdfpenyelenggaraan sistem pemerintahan di Indonesia sebagai organisasi formal yang memiliki peran terdepan

xvii

Page 18: SKRIPSI PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH ...repo.apmd.ac.id/564/1/SKRIPSI 2.pdfpenyelenggaraan sistem pemerintahan di Indonesia sebagai organisasi formal yang memiliki peran terdepan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Informasi merupakan kebutuhan mendasar di era sekarang ini bagi

setiap organisasi dalam rangka mengantisipasi segala kemungkinan yang

terjadi sebagai akibat dari semakin pesatnya perubahan yang sedemikian

kompleks. Sistem informasi yang digunakan berfokus pada sistem informasi

berbasis komputer (computerbased information system) dengan tujuan:

informasi yang dihasilkan dapat lebih akurat, berkualitas, efektif, efisien,

transparan dan akuntabel.

Perkembangan teknologi informasi sekarang ini juga sangat perlu diterapkan

dalam penyelenggaraan sistem pemerintahan di Indonesia sebagai organisasi

formal yang memiliki peran terdepan dalam konteks berbangsa dan bernegara

baik pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/ kota

maupun pemerintah desa, dalam upaya mewujudkan tata kelola pemerintahan

yang baik (good governances).

Hadirnya Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa

mempertegas pengakuan akan keberadaan desa sebagai kesatuan masyarakat

hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan

mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat

berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/ atau hak tradisional

yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan

Republik Indonesia. Hal ini berati bahwa desa merupakan basis kekuatan

Page 19: SKRIPSI PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH ...repo.apmd.ac.id/564/1/SKRIPSI 2.pdfpenyelenggaraan sistem pemerintahan di Indonesia sebagai organisasi formal yang memiliki peran terdepan

2

penyelenggaraan pemerintahan, memiliki kewenangan untuk mengatur rumah

tangganya secara mandiri sesuai dengan potensi dan karakterisitik yang

dimiliki melingkupi empat bidang utama, yaitu, bidang penyelenggaraan

pemerintahan desa, pembinaan kemasyarakatan desa dan pemberdayaan

masyarakat desa, yang dilakukuan mulai dari tahapan perencanaan,

pelaksanaan serta evaluasi. Kewenangan tersebut bukan hanya menjadi

tanggung jawab pemerintah desa semata, melainkan juga dibutuhkan peran

aktif seluruh komponen yang ada di desa termasuk masyarakat.

Berdasarkan UU Desa Pasal 86 tentang sistem informasi desa

disebutkan bahwa desa berhak mendapatkan akses informasi melalui sistem

informasi yang dikembangkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten atau Kota.

Pada pasal 82 dan 86 terdapat beberapa kelengkapan penerapan pasal tersebut

antara lain Internet Jaringan Internet Desa, Situs Web Desa, Sistem Informasi

Desa, Kantor Elektronik (E-office), dan Sosial Media. Kelengkapan UU Desa

pasal 86 membantu masyarakat agar dapat mengakses informasi melalui

sistem informasi desa dan kelengkapan undang- undang Desa ini juga untuk

meminimalisir dominasi pemerintah desa dalam penyelenggaraan

pemerintahan pada satu sisi dan pada sisi lainnya dapat memberi penguatan

terhadap peningkatan pemberdayaan masyarakat sehubungan dengan

penyusunan, pelaksanaan, dan pengawasan kebijakan di desa serta

memberikan kontribusi positif bagi perkembangan desa itu sendiri sebagai

media publikasi penyebarluasan informasi potensi desa secara terbuka kepada

masyarakat, meningkatkan pelayanan administrasi publik secara cepat, hemat

Page 20: SKRIPSI PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH ...repo.apmd.ac.id/564/1/SKRIPSI 2.pdfpenyelenggaraan sistem pemerintahan di Indonesia sebagai organisasi formal yang memiliki peran terdepan

3

waktu dan hemat anggaran, sebagai media untuk menyampaikan aspirasi,

permasalahan dan hasil pelaksanaan sistem informasi kepada pemerintah

dengan cepat, serta memudahkan investor dan pelaku usaha untuk

berinvestasi, memasarkan usaha masyarakat melalui konten iklan desa dengan

terarah dan mudah diakses oleh semua kalangan.

Desa Pagerharjo, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulonprogo,

merupakan salah satu desa di Indonesia yang hingga saat ini belum memiliki

kelengkapan fasilitas penunjang sistem informasi desa. Kondisi ini

mengakibatkan penyelenggaraan pemerintahan dalam pelaksanaan pembinaan

kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh

pemerintah desa terkesan statis, artinya walaupun secara kasat mata terlihat

perubahan yang cukup signifikan dalam proses secara fisikal, namun hal

tersebut terjadi bukan karena menguatnya nilai kemandirian desa secara

politik dan ekonomi, tetapi lebih disebabkan oleh sifat konsumeristik desa

pada bantuan finansial pemerintah supra melalui kucuran dana desa (DD) dari

pemerintah pusat dan dana alokasi desa (ADD) dari pemerintah daerah

kabupaten/ kota, yang sekaligus dapat menjadi kelemahan desa itu sendiri

untuk tunduk dan patuh pada kepentingan pemerintah di atasnya.

Keterbatasan fasilitas penunjang systeminformasi di Desa Pagerharjo,

Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulonprogo juga mempengaruhi

pengolahan data desa yang tidak ter-up to date, yaitu bahwa pengolahan data

desa secara manual tidak mampu mengimbangi arus perubahan yang begitu

pesat dalam segala aspek, baik dalam lingkup desa itu sendiri, maupun dalam

Page 21: SKRIPSI PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH ...repo.apmd.ac.id/564/1/SKRIPSI 2.pdfpenyelenggaraan sistem pemerintahan di Indonesia sebagai organisasi formal yang memiliki peran terdepan

4

lingkup yang lebih luas di luar desa, sehingga upaya untuk memetakan

potensi yang menjadi kekuatan desa menjadi terbengkalai dan tidak optimal,

dengan demikian tentunya akan sulit untuk menghadapi tantangan dan

ancaman masa depan.

B. Rumusan Masalah

Bagaimana pengembangan kapasitas pemerintah desa melalui pengelolaan

Sistem Informasi Desa?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk

mendeskripsikan pengembangan kapasitas pemerintah desa melalui

pengelolaan sistem informasi desa.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini, diharapkan dapat memberikan secara teoritis dan secara

praktis manfaat sebagai suatu masukan bagi Pemerintah Desa dalam

meningkatkan kapasitasnya guna pengelolaan sistem informasi desa secara

baik dan benar sehingga mudah diakses oleh masyarakat desa dan seluruh

pemangku kepentingan.

E. Kerangka Konseptual

1. Pengembangan Kapasitas

1.1. Pengertian Pengembangan Kapasitas

Dalam perkembangannya, pendefinisian pengembangan kapasitas

sampai saat ini cukup beragam didefinisikan oleh para ahli dengan

alasan bahwa pengembangan kapasitas merupakan konsep yang

Page 22: SKRIPSI PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH ...repo.apmd.ac.id/564/1/SKRIPSI 2.pdfpenyelenggaraan sistem pemerintahan di Indonesia sebagai organisasi formal yang memiliki peran terdepan

5

universal dan memiliki dimensi yang beragam. Menurut Morgan

(Soeprapto, 2010 : 10) pengembangan kapasitas adalah kemampuan,

ketrampilan, pemahaman, sikap, nilai-nilai hubungan, perilaku,

motivasi, sumber daya dan kondisi-kondisi yang memungkinkan

setiap individu, organisasi, jaringan kerja/ sektor, dan sistem yang

lebih luas untuk melaksanakan fungsi-fungsi mereka dan mencapai

tujuan yang telah ditetapkan dari waktu ke waktu.

Pendapat di atas sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Yap

(Gandara, 2008 : 9) bahwa capacity building adalah sebuah proses

untuk meningkatkan induvidu, group, organisasi, komunitas dan

masyarakat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Selain itu

definisi Capacity Building menurut Grindel (Keban, 2008 : 201) lebih

khusus dalam bidang pemerintahan berpendapatan bahwa, capacity

building merupakan serangkaian strategi ditunjukan untuk

meningkatkan efesiensi, efektivitas, dan responsitas dari kinerja

pemerintah, dengan memusatkan perhatian kepada pengembangan

dimensi, sumberdaya manusia, penguatan organisasi, dan reformasi

kelembagaan atau lingkungan.

Berdasarkan definisi capacity building di atas terkandung makna suatu

supaya yang berhubungan dengan perbaikan kualitas sumber daya

manusia, upaya untuk mendorong organisasi agar dapat berjalan

sesuai dengan fungsinya, serta upaya untuk menciptakan kondisi

Page 23: SKRIPSI PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH ...repo.apmd.ac.id/564/1/SKRIPSI 2.pdfpenyelenggaraan sistem pemerintahan di Indonesia sebagai organisasi formal yang memiliki peran terdepan

6

lingkungan, yang dibutuhkan oleh organisasi agar dapat berfungsi

dengan baik.

Berdasarkan penjelasan di tas dapat menjelaskan bahwa pengertian

capacity building biasanya dipahami sebagai upaya membantu

pemerintah, masyarakat atau induvidu-induvidu dalam

mengembangkan keterampilan dan keahlian yang dibutuhkan untuk

mencapai tujuan-tujuan. Program capactity building (pengembangan

kapasitas) pada dasarnya didesain untuk memperkuat kemampuan

dalam mengevaluasi pilihan-pilihan kebijakan mereka dan

menjalankan keputusan-keputusan dengan efektif. Pengembangan

kapasitas termasuk di dalamnya pendidikan dan pelatihan, reformasi

peraturan dan kelembagaan, pengetahuan, tekhnologi dan juga

asistensi finensial. Pendekatan utama yang bertujuan untuk

memperkuat kemampuan manusia agar dapat menentukan sendiri.

pengembangan kapasitas (capacity building) merupakan suatu

pendekatan utama yang bertujuan memperkuat kemampuan manusia

agar dapat menentukan sendiri apa yang berguna bagi dirinya dan

prioritas hidupnya serta kemampuan mengorganisir diri untuk

melakukan perubahan bagi masa depan. Pengembangan kapasitas

umumnya dipahami sebagai upaya membantu pemerintah, masyarakat

ataupun induvidu dalam mengembangkan keahlian dan keterampilan

yang dibutuhkan untuk mewujudkan tujuan-tujuan.

Page 24: SKRIPSI PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH ...repo.apmd.ac.id/564/1/SKRIPSI 2.pdfpenyelenggaraan sistem pemerintahan di Indonesia sebagai organisasi formal yang memiliki peran terdepan

7

Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (2001) mendefinisikan

bahwa capacity building adalah peningkatan kemampuan (kapasitas)

secara dinamis untuk mencapai kinerja dalam menghasilkan out-

put dan out-come pada kerangka tertentu. Kebijakan dalam

mewujudkan tujuan-tujuan.

Berdasarkan beberapa penjelasan di atas maka dapat disimpulkan

bahwa pengembangan kapasitas (capacity building) adalah usaha

yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan aparatur (sumber

daya manusia) untuk mewujudkan tujuan-tujuan dari suatu organisasi

dalam menjalankan keputusan-keputusan secara efektif melalui

peningkatan pemahaman, ketrampilan dan kemampuan.

1.2. Tujuan Pengembangan Kapasitas

pengembangan kapasitas adalah serangkaian strategi yang ditujukan

untuk meningkatkan efisiensi, efektifitas dan responsifitas dari

kinerja.

pengembangan kapasitas adalah pembelajaran, berawal dari

mengalirnya kebutuhan untuk mengalami suatu hal, mengurangi

ketidaktahuan dan ketidakpastian dalam hidup dan mengembangkan

kemampuan yang dibutuhkan untuk beradaptasi menghadapi

perubahan.

Berdasarkan pendapat kedua ahli di atas, maka tujuan dari

pengembangan kapasitas dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu :

Page 25: SKRIPSI PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH ...repo.apmd.ac.id/564/1/SKRIPSI 2.pdfpenyelenggaraan sistem pemerintahan di Indonesia sebagai organisasi formal yang memiliki peran terdepan

8

1) Secara umum diidentikan pada perwujudan keberlanjutan suatu

sistem;

2) Secara khusus ditujukan untuk mewujudkan kinerja yang lebih

baik yang dapat dilihat dari beberapa aspek sebagai berikut :

3) Efisiensi dalam hal waktu dan tenaga (sumber daya) yang

dibutuhkan guna mencapai hasil yang diinginkan;

4) Efektifitas berupa kepantasan yang dilakukan demi hasil yang

diinginkan;

5) Responsifitas yakni bagaimana mensinkronkan antara kebutuhan

dan kemampuan untuk maksud tertentu;

6) Pembelajaran yang berdampak pada kinerja individu, kelompok,

organisasi dan sistem.

1.3. Karakteristik Pengembangan Kapasitas

Pengembangan kapasitas (Gandara, 2008:16) dapat dicirikan dengan

hal-hal sebagai berikut :

1) Merupakan sebuah proses yang berkelanjutan;

2) Memiliki esensi sebagai sebuah proses internal

3) Dibangun dari potensi yang telah ada;

4) Memiliki nilai intrinsik tersendiri;

5) Mengurus masalah perubahan;

6) Menggunakan pendekatan terintegrasi dan holistik.

Dari ciri-ciri di atas, dapat dimaknai bahwa peningkatan kapasitas

bukan proses yang berangkat dari ketiadaan, melainkan berawal dari

Page 26: SKRIPSI PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH ...repo.apmd.ac.id/564/1/SKRIPSI 2.pdfpenyelenggaraan sistem pemerintahan di Indonesia sebagai organisasi formal yang memiliki peran terdepan

9

membangun potensi yang sudah ada yang selanjutnya diproses untuk

meningkat kualitas baik secara individu, kelompok, organisasi serta

sistem agar dapat bertahan di tengah lingkungan yang mengalami

prubahan secara terus menerus.

Peningkatan kualitas dimaksud bukan hanya ditujukan pada satu

komponen atau bagian dari sebuah sistem saja melainkan

diperuntukan bagi seluruh komponen yang bersifat satu kesatuan yang

tidak terpisahkan atau saling terkait antar bagian-bagian yang ada

dalam sebuah sistem yang mencakup multi dimensi serta bersifat

dinamis.

Konsep dasar dari Pengembangan Kapasitas adalah pembelajaran,

namun penerapannya dapat diukur sesuai dengan tingkat

pencapaiannya, apakah diperuntukan dalam jangka waktu yang

pendek, menengah atau panjang, dimana proses pada tingkatan yang

terkecil berkaitan dengan pembelajaran dalam diri individu, kemudian

pada tingkat kelompok, organisasi dan sistem yang juga turut

dipengaruhi oleh faktor eksternal yang merupakan lingkungan

pembelajaran.

1.4. Dimensi dan Tingkat Pengembangan Kapasitas

Untuk menilai fokus dari pengembangan kapasitas banyak kriteria

yang digunakan, akan tetapi sangat sulit untuk menentukan secara

tepat fokus yang mempengaruhi kapasitas. Oleh karena itu,

melakukan peninjauan terhadap berbagai pendapat para ahli maupun

Page 27: SKRIPSI PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH ...repo.apmd.ac.id/564/1/SKRIPSI 2.pdfpenyelenggaraan sistem pemerintahan di Indonesia sebagai organisasi formal yang memiliki peran terdepan

10

melihat berbagai penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.

Pengembangan kapasitas menurut pendapat Bank Dunia (Keban, 2008

: 202) yang mencakup peningkatan kemampuan kepada:

1) Pengembangan sumber daya manusia.

2) Organisasi yaitu peraturan, struktur, proses, sumberdaya, dan gaya

manajemen.

3) Jaringan kerja interaksi organisasi, yaitu koordinasi kegiatan-

kegiatan organisasi, fungsi jaringan kerja, dan interaksi formal dan

informal.

4) Lingkungan organisasi, yaitu aturan dan perundang-undang

yang mengatur pelayan publik, tanggung jawab dan kekuasaan

antara lembaga, kebijakan yang menghambat tugas-tugas

pembangunan, dan dukungan keuangan dan anggaran.

5) Lingkunagan kegiatan yang luas,yaitu mencakup faktor politik,

ekonomi, dan kondisi-kondisi yang berpengaruh terhadap kinerja.

Grindle (Kumortomo dan Widaningrum, 2010: 32) membedakan

langkah-langkah pengembangan kapasitas atas tiga kelompok, yakni

pengembangan sumber daya manusia, penguatan organisasi, dan

reformasi dan kelembagaan. Djumadi (2006 : 153) menyatakan bahwa

pengembangan kapasitas harus dilakukan secara efektif melalui tiga

tingkatan yaitu :

Page 28: SKRIPSI PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH ...repo.apmd.ac.id/564/1/SKRIPSI 2.pdfpenyelenggaraan sistem pemerintahan di Indonesia sebagai organisasi formal yang memiliki peran terdepan

11

1) Tingkat sistem, seperti kerangka kerja yang berhubungan dengan

pengaturan, kebijakan-kebijakan, dan kondisi dasar yang

mendukung pencapaian objektifitas kebijakan tertentu.

2) Tingkat institusional atau keseluruhan satuan, contoh: struktur

organisasi, proses pengambilan keputusan di dalam organisasi-

organisasi, prosedur dan mekanisme pekerjaan, penguatan sarana

dan prasana, hubungan-hubungan dan jaringan-jaringan organisasi.

3) Tingkat individu, contohnya pengembangan keterampilan individu

dan persyaratan-persyaratan, pengetahuan, tingkah laku,

pengelompokan pekerjaan, dan motivasi-motivasi dari pekerjaan

orang-orang didalam organisasi.

Sagune (2009:45-46) menyatakan pengembangan kapasitas ini

sendiri merupakan sebuah proses di mana individu, organisasi,

institusi, dan masyarakat mengembangkan kemampuan secara

sendiri maupun bersama untuk menjalankan fungsi, memecahkan

masalah, dan merancang dalam mencapai tujuan, secara efektif,

efisien, dan berkelanjutan. Seperti yang dikemukakan diatas bahwa

dimensi pengembangan kapasitas mencakup 3 (tiga) aspek, yaitu:

1) Individu, Orang-orang pada organisasi maupun di luar organisasi

yang terkait dengan tujuan yang akan dicapai

2) Organisasi, baik organisasi formal maupun non-formal tidak

saja yang ada dalam struktur pemerintahan tetapi juga mencakup

pihak swasta dan masyarakat

Page 29: SKRIPSI PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH ...repo.apmd.ac.id/564/1/SKRIPSI 2.pdfpenyelenggaraan sistem pemerintahan di Indonesia sebagai organisasi formal yang memiliki peran terdepan

12

3) Sistem, menyangkut seluruh proses yang terkait dengan

perumusan-perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan”.

Kegiatan administrasi dan manajemen yang efektif tentu

memperhatikan dan memahami perbedaan setiap individu yang

ada di dalam organisasi tersebut. Dengan memperhatikan dan

memahami setiap individu, tentu akan mempermudah penempatan

dan pengelompokan kerja setiap individu sesuai dengan kemampuan

yang dimiliki. Sofyan Arif (2011:5.34) menjelaskan bahwa “Dengan

memahami pola tingkah laku individu dan motivasinya diharapkan

pada manajer dapat meramalkan atau memperkirakan apa tindakan

individu yang akan terjadi pada berbagai situasi sehingga sebelumnya

dapat menyesuaikan kebijakannya dalam mengelola organisasi”.

Dilakukannya ketiga aspek tersebut secara efektif dan

berkesinambungan akan memberikan hasil yang berpengaruh kepada

good governance, sehingga dalam pengembangan kapasitas tersebut

akan menghasilkan tenaga-tenaga profesional yang mampu dalam

kapasitas teknis yang pelaksanaannya didasarkan pada 3 (tiga)

tingkatan, yaitu :

1. Tingkat Individu

Tingkatan individu merupakan tingkatan pengembangan kapasitas

yang dilakukan dari masing-masing individu Perangkat Desa

melalui kemampuan dan pengelompokan kerja.

Page 30: SKRIPSI PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH ...repo.apmd.ac.id/564/1/SKRIPSI 2.pdfpenyelenggaraan sistem pemerintahan di Indonesia sebagai organisasi formal yang memiliki peran terdepan

13

a. Ketrampilan, yaitu pengembangan kemampuan yang dilakukan

melalui pendidikan, pelatihan, pengajaran, dan pembelajaran

secara luas kepada perangkat Desa pagerharjo, baik secara

formal, maupun secara informal seperti kursus, pelatihan,

magang, sosialisasi, dan lain-lain.

b. Kemampuan, yaitu potensi yang dimiliki perangkat Desa

Pagerharjo yang kemudian diaplikasikan kedalam tugas yang

dibebankannya sebagai pengelola sistem informasi desa.

c. Pengelompokan kerja, yaitu bidang pekerjaan yang dibebankan

kepada Perangkat Desa Pagerharjo sesuai dengan keahlian yang

mereka miliki.

2. Tingkat Organisasi

Tingkatan Organisasi merupakan tingkatan pengembangan

kapasitas yang dilakukan dari organisasi Pemerintah Desa

Pagerharjo melalui pengembangan aturan main organisasi, sistem

kepemimpinan, pengembangan sumber daya, dan penediaan sarana

dan prasarana kerja.

a. Pengambilan Keputusan, yaitu proses menentukan suatu

kebijakan atau program Pemerintah Desa Pagerharjo yang

dilakukan secara musyawarah.

b. Sumber Daya, yaitu nilai yang dimiliki Pemerintah Desa

Pagerharjo berupa anggaran yang disediakan untuk mendukung

peningkatan kualitas kinerja aparatur pemerintahan.

Page 31: SKRIPSI PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH ...repo.apmd.ac.id/564/1/SKRIPSI 2.pdfpenyelenggaraan sistem pemerintahan di Indonesia sebagai organisasi formal yang memiliki peran terdepan

14

c. sarana dan prasarana kerja, yaitu penyediaan fasilitas pendukung

yang sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan tugas.

3. Tingkat Sistem

Tingkatan Sistem merupakan tingkatan pengembangan kapasitas

yang dilakukan dari sistem penyelenggaraan. Pemerintah Desa

Pagerharjo meliputi kerangka kerja dan kebijakan.

a. Kerangka Kerja, yaitu dasar acuan atau Standard Operating

Procedure (SOP) yang dijadikan sebagai pedoman kerja bagi

pemerintah desa Pagerharjo melalui mengelola sistem

informasi desa.

b. Kebijakan, yaitu program-program yang dibuat pemerintah desa

Pagerharjo sebagai pengelola sistem informasi desa yang

bertujuan untuk membangun serta memberdayakan masyarakat

desa.

1.5. Faktor yang Mempengaruhi Pengembangan Kapasitas

Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi penyelenggaraan

maupun kesuksesan program pengembangan kapasitas (capacity

building) dalam pemerintahan desa. Namun secara khusus, faktor-

faktor yang mempengaruhi pengembangan kapasitas meliputi hal lima

yaitu, komitmen besama, kepemimpinan, reformasi peraturan,

reformasi kelembagaan, dan pengakuan tentang kekuatan dan

kelemahan yang dimiliki (Djumandi, 2006 : 154-156), antara lain :

Page 32: SKRIPSI PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH ...repo.apmd.ac.id/564/1/SKRIPSI 2.pdfpenyelenggaraan sistem pemerintahan di Indonesia sebagai organisasi formal yang memiliki peran terdepan

15

1) Komitmen bersama (collective commitments) dari seluruh aktor

yang terlibat dalam sebuah organisasi (termasuk pemerintah desa),

hal ini sangat menentukan sejauh mana pengembangan kapasitas

akan dilaksanakan ataupun disukseskan. Komitmen bersama ini

merupakan modal dasar yang harus terus menerus ditumbuh

kembangkan dan dipelihara secara baik karena faktor ini akan

menjadi dasar dari seluruh rancangan kegiatan yang akan dilakukan

oleh sebuah organisasi. Tanpa adanya komitmen baik dari

pemimpin tingkat atas, menengah maupun bawah dan juga staf

yang dimiliki, sangatlah mustahil mengharapkan program

pengembangan kapasitas untuk bisa berlangsung apalagi berhasil

dengan baik.

2) Kepemimpinan (leardership). Faktor kepemimpinan merupakan

salah satu hal yang paling mendasar dalam mempengaruhi inisiasi

dan kesuksesan program pengembangan kapasitas. Dalam kontek

lingkungan organisasi publik, harus terus menerus di dorong oleh

mekanisme kepemimpinan yang dinamis sebagaimana yang

dilakukan oleh sektor swasta. Hal ini karena tantangan ke depan

yang semakin berat dan realitas keterbatasan sumber daya yang

dimiliki sektor publik, selain itu gaya kepemimipinan merupakan

salah satu pendorong efektifitas suatu kelompok organisasi.

3) Reformasi peraturan. Kontekstualitas politik pemerintahan desa di

Indonesia serta aparatur desa yang selalu berlindung pada peraturan

Page 33: SKRIPSI PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH ...repo.apmd.ac.id/564/1/SKRIPSI 2.pdfpenyelenggaraan sistem pemerintahan di Indonesia sebagai organisasi formal yang memiliki peran terdepan

16

yang ada serta faktor legal formal proseural merupakan hambatan

yang paling serius dalam kesuksesan program pengembangan

kapasitas. Oleh karena itu, sebagai sebuah bagian dari

implementasi program yang sangat dipengaruhi oleh faktor

kepemimpinan maka reformasi peraturan merupakan salah satu

cara yang perlu dilakukan dalam rangka menyukseskan program

kapasitas ini.

4) Reformasi kelembagaan. Reformasi peraturan di atas tentunya

merupakan salah satu bagian yang penting dari reformasi

kelembagaan. Reformasi kelembangaan pada intinya menunjuk

kepada pengembangan iklim budaya yang kondusifbagi

penyelenggaraan program pengembangan kapasitas induvidu dan

kelembangaan menuju pada realitas tujuan yang ingin dicapai.

Reformasi kelembagaan menunjuk dua aspek penting yaitu

struktural dan kultural. Kedua aspek ini harus dikelola sedemikian

rupa dan menjadi aspek yang penting dan kondusif dalam

menopang program pengembangan kapasitas dalam pemerintahan

desa di Indonesia.

5) Pengakuan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki. Karena

pengembangan kapasitas harus diawali pada identifikasi kapasitas

yang dimiliki maka harus ada pengakuan dari personal dan

lembaga tentang kelemahan dan kekuatan yang dimiliki dari

kapasitas yang tersedia. Pengakuan ini penting karena kejujuran

Page 34: SKRIPSI PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH ...repo.apmd.ac.id/564/1/SKRIPSI 2.pdfpenyelenggaraan sistem pemerintahan di Indonesia sebagai organisasi formal yang memiliki peran terdepan

17

tentang kemampuan yang dimilki merupakan salah satu syarat yang

harus dimiliki dalam rangka menyukseskan program

pengembangan kapasitas.

Dari pemaparan di atas, maka dapat dikatakan bahwa faktor-faktor

yang mempengaruhi pengembangan kapasitas adalah, Komitmen

bersama, Kepemimpinan, Reformasi peraturan, Reformasi

kelembagaan, dan pengakuan tentang kekuatan dan kelemahan yang

dimiliki oleh Pemerintah Desa Pagerharjo melalui pengelolaan

sistem informasi desa.

1.Pemerintah Desa

Pemerintah Desa menurut Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang

Desa adalah kepala desa atau yang disebut dengan nama lain dan

perangkat desa atau yang disebut dengan nama lain.

Pemerintah desa yang terdiri dari kepala desa dan perangkat desa bertugas

menyelenggarakan sistem kepemerintahan desa, pemberdayaan

masyarakat, pemberian pelayanan dan pembinaan kemasyarakatan desa.

Sejalan dengan itu, Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2014 tentang

Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan

Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa juga

mengartikan bahwa pemerintah desa adalah kepala desa atau yang

disebut dengan nama lain dibantu perangkat Desa sebagai unsur

penyelenggara kepemerintahan desa.

Page 35: SKRIPSI PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH ...repo.apmd.ac.id/564/1/SKRIPSI 2.pdfpenyelenggaraan sistem pemerintahan di Indonesia sebagai organisasi formal yang memiliki peran terdepan

18

Pada pasal 26 ayat (2) UU Nomor 6 Tahun 2014 menyatakan, bahwa

dalam melaksanakan tugas, Kepala Desa berwenang:

a. memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Desa;

b. mengangkat dan memberhentikan perangkat Desa;

c. memegang kekuasaan pengelolaan Keuangan dan Aset Desa;

d. menetapkan Peraturan Desa;

e. menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa;

f. membina kehidupan masyarakat Desa;

g. membina ketenteraman dan ketertiban masyarakat Desa;

h. membina dan meningkatkan perekonomian Desa serta

mengintegrasikannya agar mencapai perekonomian skala produktif

untuk sebesar-besarnya kemakmuran masyarakat Desa;

i. mengembangkan sumber pendapatan Desa;

j. mengusulkan dan menerima pelimpahan sebagian kekayaan negara

guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa;

k. mengembangkan kehidupan sosial budaya masyarakat Desa;

l. memanfaatkan teknologi tepat guna;

m. mengoordinasikan Sistem informasi Desa secara partisipatif;

n. mewakili Desa didalam dan diluar pengadilan atau menunjuk kuasa

hukum untuk mewakilinya sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan; dan

o. melaksanakan wewenang lain yang sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

Page 36: SKRIPSI PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH ...repo.apmd.ac.id/564/1/SKRIPSI 2.pdfpenyelenggaraan sistem pemerintahan di Indonesia sebagai organisasi formal yang memiliki peran terdepan

19

Berdasarkan kewenangan yang dimiliki oleh kepala desa, maka secara

hukum memiliki tanggung jawab yang besar, oleh karena itu untuk efektif

harus ada pendelegasian kewenangan kepada para pembantunya atau

memberikan mandat. Oleh karena itu dalam melaksanakan kewenangan

Kepala Desa diberikan sebagaimana ditegaskan pada pasal 26 ayat (3) UU

No 6 Tahun 2014, yaitu : dalam melaksanakan tugas Kepala Desa berhak:

a. mengusulkan struktur organisasi dan tata kerja Pemerintah Desa;

b. mengajukan rancangan dan menetapkan Peraturan Desa;

c. menerima penghasilan tetap setiap bulan, tunjangan, dan penerimaan

lainnya yang sah, serta mendapat jaminan kesehatan;

d. mendapatkan pelindungan hukum atas kebijakan yang dilaksanakan;

dan

e. memberikan mandat pelaksanaan tugas dan kewajiban lainnya kepada

perangkat Desa.

Patut disadari, bahwa disamping kewenangan dan hak yang dimiliki

Kepala Desa memiliki kewajiban yang ditegaskan dalam UU No 6 Tahun

2014 pada pasal 26 ayat (4). Dalam melaksanakan tugas Kepala Desa

berkewajiban:

a. memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-

Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta

mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik

Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika;

b. meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa;

Page 37: SKRIPSI PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH ...repo.apmd.ac.id/564/1/SKRIPSI 2.pdfpenyelenggaraan sistem pemerintahan di Indonesia sebagai organisasi formal yang memiliki peran terdepan

20

c. memelihara ketenteraman dan ketertiban masyarakat Desa;

d. menaati dan menegakkan peraturan perundang-undangan;

e. melaksanakan kehidupan demokrasi dan berkeadilan gender;

f. melaksanakan prinsip tata Pemerintahan Desa yang akuntabel,

transparan, profesional, efektif dan efisien, bersih, serta bebas dari

kolusi, korupsi, dan nepotisme;

g. menjalin kerja sama dan koordinasi dengan seluruh pemangku

kepentingan di Desa;

h. menyelenggarakan administrasi Pemerintahan Desa yang baik;

i. mengelola Keuangan dan Aset Desa;

j. melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Desa;

k. menyelesaikan perselisihan masyarakat di Desa;

l. mengembangkan perekonomian masyarakat Desa;

m. membina dan melestarikan nilai sosial budaya masyarakat Desa;

n. memberdayakan masyarakat dan lembaga kemasyarakatan di Desa;

o. mengembangkan potensi sumber daya alam dan melestarikan

lingkungan hidup; dan

p. memberikan informasi kepada masyarakat Desa.

Penyelenggaraan pemerintahan desa berdasakan asas dalam Undang-

Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa yaitu:

a. Kepastian hukum

b. Tertib penyelenggaraan pemerintahan

c. Tertib kepentingan umum

Page 38: SKRIPSI PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH ...repo.apmd.ac.id/564/1/SKRIPSI 2.pdfpenyelenggaraan sistem pemerintahan di Indonesia sebagai organisasi formal yang memiliki peran terdepan

21

d. Keterbukaan

e. Proposionalitas

f. Profesionalitas

g. Akuntanbilitas

h. Efektifitas dan efesiensi

i. Kearifan local

j. Keberagaman

k. Partisipasif

Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan Peraturan

Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang-Undang

Desa menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan Pemerintahan Desa

adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat

setempat dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik

Indonesia.

Adapun Widjaja (Budiarti, 2016:13) menyatakan bahwa penyelenggaraan

pemerintahan desa merupakan subsistem dari sistem penyelenggaraan

pemerintah Indonesia. Sebagai subsistem dari penyelenggaraan

kepemerintahan Indonesia, desa yang dipimpin oleh kepala desa memiliki

kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakatnya.

Selain itu, kepala desa juga bertanggung jawab kepada Badan

Permusyawaratan Desa dan menyampaikan laporan pelaksanaan tersebut

kepada Bupati.

Page 39: SKRIPSI PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH ...repo.apmd.ac.id/564/1/SKRIPSI 2.pdfpenyelenggaraan sistem pemerintahan di Indonesia sebagai organisasi formal yang memiliki peran terdepan

22

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pemerintahan

desa merupakan komunitas terendah dari sistem kepemerintahan negara

yang memiliki otoritas dan kewenangan untuk mengatur dirinya sendiri.

Sebagai komunitas terendah, pemerintahan desa atau yang disebut dengan

nama lain berhak di akui akan keberadaanya oleh bangsa sebagai wilayah

yang otonomi dan berdikari.

Pemerintahan desa, diselenggarakan oleh pemerintah desa yang terdiri dari

kepala desa atau yang disebut dengan nama lain dan perangkat desa atau

yang disebut dengan nama lain. Sedangkan pemerintah desa dapat

disimpulkan sebagai pelaksana tugas dan fungsi kepemerintahan desa yang

terdiri dari kepala desa, sekretaris desa dan perangkat desa yang lain.

Sebagai pelaksana tugas dan fungsi kepemerintahan desa, pemerintah desa

di tuntut untuk bertanggung jawab dan patuh terhadap aturan perundang-

undangan yang berlaku.

2. Sistem Informasi

Untuk mendefinisikan sistem informasi, perlu terlebih dulu memahami apa

itu sistem dan apa itu informasi. Pengertian sistem menurut Sumantri (Inu

Kencana, 2015 : 20) adalah sekelompok bagian-bagian yang bekerja

bersama-sama untuk melakukan suatu maksud, apabila salah satu bagian

rusak atau tidak dapat menjalankan tugasnya, maka maksud yang hendak

Page 40: SKRIPSI PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH ...repo.apmd.ac.id/564/1/SKRIPSI 2.pdfpenyelenggaraan sistem pemerintahan di Indonesia sebagai organisasi formal yang memiliki peran terdepan

23

dicapai tidak akan terpenuhi atau setidaknya sistem yang sudah terwujud

akan mendapat gangguan.

Menurut Rustianto (2012 : 1), sistem adalah sekumpulan unsur yang

berhubungan antara satu dengan yang lainnya sedemikian rupa berproses

mencapai tujuan tertentu, atau suatu tatanan dimana terjadi suatu kesatuan

dari berbagai unsur yang saling berkaitan secara teratur menuju

pencapaian ussur dalam batas lingkungan tertentu.

Dari pengertian di atas, dapat dikatakan bahwa sistem merupakan suatu

rangkaian unsur atau komponen yang saling berhubungan, dimana bila

salah satu unsur atau komponen terganggu, maka akan berpengaruh pada

unsur atau komponen yang lainnya.

Pengertian informasi menurut Rustianto (2012 : 4) adalah merupakan data

yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi pengambilan

keputusan.

Menurut Fakhri Husein (2006 : 5), informasi adalah data yang telah diolah

menjadi suatu bentuk yang mempunyai arti yang bermanfaat bagi

manusia. Lebih lanjut dikatakan, bahwa data adalah aliran fakta-fakta

mentah yang menunjukan peristiwa yang terjadi dalam organisasi dan

lingkungan fisik sebelum diorganisir dan ditata menjadi suatu bentuk yang

bisa dipahami dan digunakan.

Dari kedua pendapat di atas, dapat dikatakan bahwa infomasi merupakan

data yang diolah menjadi sesuatu yang berarti dan bermanfaat bagi suatu

organisasi dalam membantu pengambilan keputusan dan pengawasan.

Page 41: SKRIPSI PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH ...repo.apmd.ac.id/564/1/SKRIPSI 2.pdfpenyelenggaraan sistem pemerintahan di Indonesia sebagai organisasi formal yang memiliki peran terdepan

24

Setelah menguraikan arti dari sistem dan informasi, maka dapat

disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan sistem informasi adalah

rangkaian komponen yang saling berhubungan untuk melakukan aktivitas

pengumpulan dan pengolahan data menjadi sesuatu yang berarti dan

bermanfaat bagi organisasi dalam membantu pengambilan keputusan dan

pengawasan.

Fakhri Husein (2006 : 5) menjelaskan bahwa terdapat tiga aktivitas yang

terjadi pada sistem informasi, yaitu:

a. Input, adalah sekumpulan data mentah dalam organisasi maupun luar

organisasi untuk diproses dalam suatu sistem informasi.

b. Processing, adalah konversi/ pemindahan, manipulasi dan analisis input

mentah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi manusia.

c. Output. adalah distribusi informasi yang sudah diproses ke anggota

organisasi dimana output trsebut akan digunakan. Infomrasi dalam hal

ini juga membutuhkan umpan balik (feedback), yaitu output yang

dikembalikan ke anggota organisasi yang berkepentingan untuk

membantu mengevaluasi atau memperbaiki input, sebagaimana terlihat

dalam gambar berikut ini :

Page 42: SKRIPSI PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH ...repo.apmd.ac.id/564/1/SKRIPSI 2.pdfpenyelenggaraan sistem pemerintahan di Indonesia sebagai organisasi formal yang memiliki peran terdepan

25

Gambar 1

Sistem Informasi

Sumber: Fakhri Husein, 2006. Sistem Informasi Manajemen.

UPP STIM YKPN: Yogyakarta: Hal. 5

Sistem infomrasi memiliki tujuan sebagaimana yang dikemukakan oleh

Rustiyanto (2012 : 8), untuk :

a. Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga

pokok jasa, produk dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.

b. Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan,

pengendalian, pengevaluasian dan perbaikan berkelanjutan.

c. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.

Sistem informasi yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah sistem

informasi desa yang menyediakan informasi tentang proses pembangunan

desa.

Page 43: SKRIPSI PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH ...repo.apmd.ac.id/564/1/SKRIPSI 2.pdfpenyelenggaraan sistem pemerintahan di Indonesia sebagai organisasi formal yang memiliki peran terdepan

26

3. Sistem Informasi Desa

Sistem Informasi Desa (SID) telah menjadi bagian yang tidak dapat

dipisahkan dari pembangunan desa dan pembangunan kawasan pedesaan.

Dengan adanya peran perubahan paradigma pembangunan desa membuat

SID menjadi sangat penting. SID dikembangkan sesuai dengan visi UU

Desa yaitu menjadikan desa kuat, mandiri, sejahtera, dan demokratis. Oleh

sebab itu, SID di atur khusus dalam UU Desa melalui pasal 86.

Sehubungan dengan itu, dalam Pasal 86 undang-undang dimaksud

menyatakan bahwa, desa berhak mendapatkan akses informasi melalui

sistem informasi desa yang dikembangkan oleh pemerintah daerah

kabupaten/kota, meliputi penyediaan fasilitas perangkat keras dan

perangkat lunak, jaringan serta sumber daya manusia yang dikelola oleh

pemerintah desa sebagai penyelenggara pemerintahan di desa untuk

menyediakan informasi, meliputi data desa, serta informasi lain yang

berhubungan dengan desa.

Berdasarkan UU Desa No 32/24 tentang Pemerintah Daerah dan PP

no 72/2005 tentang Desa tidak diatur secara khusus tentang sistem

informasi seperti SID. Undang-Undang Desa ini menegaskan pentingnya

SID dalam perencanaan dan pembangunan desa, oleh karena itu dalam

pasal 86 ayat 2 dan ayat 5 mewajibkan kepada pemerintah dan pemda

untuk mengembangkan SID, dan pengelolahannya dilakukan oleh

pemerintah desa agar dapat diakses oleh masyarakat desa dan pemangku

kepentingan lainya. Ayat 6 menjelaskan bahwa pemerintah daerah

Page 44: SKRIPSI PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH ...repo.apmd.ac.id/564/1/SKRIPSI 2.pdfpenyelenggaraan sistem pemerintahan di Indonesia sebagai organisasi formal yang memiliki peran terdepan

27

kabupaten/kota menyediakan informasi perencanaan pembangunan

kabupaten/kota untuk desa. Berdasarkan UU Desa pasal 86 dibagi menjadi

6 ayat sebagai berikut:

1. Desa berhak mendapatkan akses informasi melalui sistem informasi

Desa yang dikembangkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.

2. Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib mengembangkan sistem

informasi Desa dan pembangunan Kawasan Perdesaan.

3. Sistem informasi Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi

fasilitas perangkat keras dan perangkat lunak, jaringan, serta sumber

daya manusia.

4. Sistem informasi Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi

data Desa, data Pembangunan Desa, Kawasan Perdesaan, serta

informasi lain yang berkaitan dengan Pembangunan Desa dan

pembangunan Kawasan Perdesaan.

5. Sistem informasi Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dikelola

oleh Pemerintah Desa dan dapat diakses oleh masyarakat Desa dan

semua pemangku kepentingan.

6. Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota menyediakan informasi.

Perencanaan sistem informasi desa idealnya dilakukan dengan mengacu pada

prinsip-prinsip penting. Antara lain:

1. Sistem informasi desa adalah kewenangan da kewajiban pemerintah

daerah di tingkat kabupaten/kota;

Page 45: SKRIPSI PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH ...repo.apmd.ac.id/564/1/SKRIPSI 2.pdfpenyelenggaraan sistem pemerintahan di Indonesia sebagai organisasi formal yang memiliki peran terdepan

28

2. Data yang dikelola melalui sistem informasi desa perlu ditetapkan

sebagai data terbuka (open data);

3. Sistem Informasi Desa bukan semata teknologi, melainkan sumber

daya manusia.

4. Penerapan Sistem informasi desa tidak boleh menghilangkan peluang,

kesempatan dan upaya desa untuk membangun data yang relevan

dengan kewenangan lokal berskala desa;

5. Penerapan Sistem Informasi Desa harus mengakomodir kebutuhan

desa untuk tetap memiliki, mengembangkan dan menggunakan data

sebagai bagian tidak terpisahkan dari perencanaan di tingkat desa;

6. Standardisasi Data dalam informasi desa tidak boleh menghilangkan

kesempatan pemeratah desa untuk mengembangkan data yang relevan

terkait dengan kewenangan lokal berskala desa;

Penggunaan ICT dapat mengubah transformasi pemerintah desa terutama

dalam pengawasan maupun dalam hal penguatan kapasitas. Dengan

terjadinya perubahan ini dapat mengoprasikan aplikasi sistem yang di

gunakan mulai dari memasukan data, mengelolah sampai menganalisis

data. Upaya yang di lakukan pemerintah desa dalam meningkatkan

kualitas adalah dengan menggunakan aplikasi Sistem Pemerintah Desa

(SISPEMDES) dengan adanya SISPEMDES ini dapat memberikan

pelayanan kepada masyarakat dan dapat menghemat waktu yang sangat

singkat.

Page 46: SKRIPSI PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH ...repo.apmd.ac.id/564/1/SKRIPSI 2.pdfpenyelenggaraan sistem pemerintahan di Indonesia sebagai organisasi formal yang memiliki peran terdepan

29

Gambar 2. Model Sistem Informasi Desa.

Maka dari itu, dengan adanya Udang-Undang Desa Pasal 86 tentang

Sistem Informasi Desa (SID) dan SISPEMES tidak hanya memberikan

kontribusi positif bagi perkembangan dan kemajuan desa itu sendiri tetapi

juga membantu masyarakat dalam membangun komunikasi antara

pemerintah pusat dan Pemerintah Desa.

F. Ruang Lingkup Penelitian

Setelah memaparkan kerangka teori, maka yang menjadi ruang lingkup

pengembangan kapasitas pemerintah desa melalui pengelolaan sistem

informasi desa, akan difokuskan pada pengembangan kapasitas tingkat

individu, tingkat organisasi, dan tingkat sistem, sebagai berikut:

1. Tingkat Individu

SISTEM INFORMASI DESA

Data Desa

Pembangunan Desa

Pembangunan Kawasan

Kawasan Pedesaan

Pemangku Kepentingan Informasi Kabupaten

Akses dan Info Warga

Page 47: SKRIPSI PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH ...repo.apmd.ac.id/564/1/SKRIPSI 2.pdfpenyelenggaraan sistem pemerintahan di Indonesia sebagai organisasi formal yang memiliki peran terdepan

30

a. Kemampuan aparatur Pemerintah Desa Pagerharjo melalui

pengelolaan sistem informasi desa.

b. Pengelompokan kerja sesuai keahlian Aparatur Pemerintah Desa

Pagerharjo melalui pengelolaan sistem informasi desa.

2. Tingkat Organisasi

a. Program kerja Pemerintah Desa Pagerharjo melalui pengelolaan sistem

informasi desa.

b. Penyediaan anggaran/dana Pemerintah Desa melalui pengelolaan sistem

informasi desa.

3. Tingkat Sistem

a. Pedoman kerja Pemerintah Desa Pagerharjo melalui pengelolaan sistem

informasi desa

b. Kebijakan pemerintah desa dalam penguatan aparatur Pemerintah Desa

Pagerharjo melalui pengelolaan sistem informasi desa.

G. Metode Penelitian

a. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

penelitian kualitatif.Menurut Bogdan dan Guba (Suharsaputra, 2014:181),

penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan

data diskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan

perilaku yang dapat diamati.Sedangkan menurut Fraengkel dan Wallen

(Suharsaputra, 2014:181), menyatakan bahwa penelitian kualitatif dapat

Page 48: SKRIPSI PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH ...repo.apmd.ac.id/564/1/SKRIPSI 2.pdfpenyelenggaraan sistem pemerintahan di Indonesia sebagai organisasi formal yang memiliki peran terdepan

31

digunakan untuk mengkaji kualitas hubungan, kegiatan, situasi atau

material.

Dari pernyataan beberapa ahli di atas, maka dapat disimpulkan

bahwa penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang lebih

dititik beratkan pada penguatan kualitas yang dikembangkan dari data dan

informasi dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan dan disajikan secara

naratif.

Dalam penelitian kualitatif, pernyataan tujuan penelitian memegang

peranan penting, disamping sebagai gambaran umum mengenai orientasi

teoritis yang akan digunakan, juga berperan dalam mengarahkan

pelaksanaan penelitian. Biasanya tujuan penelitian mengacu pada masalah

yang akan diteliti, namun demikian bisa juga tujuan penelitian menjadi

titik tolak dalam perumusan masalah, meskipun dalam penelitian kualitatif

bersifat relatif karena berkembang terus sejalan dengan aktivitas penelitian

serta temuan-temuan yang diperoleh dalam kerja lapangan.

b. Unit Analisis

Unit analisis dari sebuah penelitian meliputi obyek dan subyek dari

penelitian, dimana yang menjadi objek penelitian ini

adalahpengembangan kapasitas pemerintah desa melalui pengelolaan

sistem informasi desa dan yang menjadi subjek penelitian ini adalah

Aparatur Desa Pagerharjo, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten

Kulonprogo sebagai penyelenggara administrasi kependudukan di desa,

sedangkan yang menjadi informan atau narasumber yang penentuannya

Page 49: SKRIPSI PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH ...repo.apmd.ac.id/564/1/SKRIPSI 2.pdfpenyelenggaraan sistem pemerintahan di Indonesia sebagai organisasi formal yang memiliki peran terdepan

32

dilakukan dengan menggunakan teknik purposive yaitu informan dipilih

berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu sesuai tujuan penelitian.

Adapun informan atau narasumber yang ditentukan dalam penelitian ini

sebanyak 12 (duabelas) orang, antara lain:

a. Kepala Desa

b. Sekretaris Desa

c. Kepala Seksi Pemerintahan

d. Staf administrasi desa

e. Badan Permusyawaratan Desa

f. Masyarakat

g. Sie Umum

h. Kaur Perencanaan

4 .Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam pelaksanaan penelitian ini menggunakan

beberapa teknik, antara lain:

a. Observasi, melakukan pengamatan atau peninjauan langsung ke Desa

Pagerharjo, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulonprogo untuk

melihat kelengkapan fasilitas penunjang sistem informasi desa dan

proses pengelolaan sistem informasi desa.

b. Wawancara, yaitu mewawancarai para informan atau narasumber

yang terlibat secara langsung maupun yang berpartisipasi serta

merasakan dampak dalam pengelolaan sistem informasi pembangunan

desa, mulai dari tahapan perencanaan pembangunan, pelaksanaan

Page 50: SKRIPSI PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH ...repo.apmd.ac.id/564/1/SKRIPSI 2.pdfpenyelenggaraan sistem pemerintahan di Indonesia sebagai organisasi formal yang memiliki peran terdepan

33

pembangunan, hingga tahapan monitoring dan evaluasi pembangunan

di Desa Pagerharjo.

c. Dokumen, yaitu teknik memperoleh data dengan mempelajari

dokumen-dokumen desa yang berhubungan dengan pengelolaan

sistem informasi desa, antara lain dokumen perencanaan desa

(RPJMDesa, RKPDesa, APBDesa, pedoman kerja aparatur desa, dan

lain-lain). Diharapkan, dokumen-dokumen dimaksud dapat

mendukung dan memboboti proses analisis hasil penelitian.

5.Teknik Analisis Data

Teknik analisa data dapat dilakukan dengan model analisis inferkualitatif

kualitatif di mana intinya adalah interaksi antar komponen penelitian

maupun pengumpulan data selama pelaksanaan penelitian. Analisa data

dilakukan untuk menganalisis pengembangan kapasitas pemerintah desa

dalam pengelolaan sistem informasi desa. Analisis pada data kualitatif

yang dilakukan meliputi (Sugiyono, 2012).

a. Reduksi Data

Reduksi data diartikan proses pemilihan, pemusatan, atau

penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang

mengacu dari catatan lapangan, reduksi data berlangsung terus

menerus selama penelitian berlangsung. Reduksi data merupakan

suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan,

Page 51: SKRIPSI PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH ...repo.apmd.ac.id/564/1/SKRIPSI 2.pdfpenyelenggaraan sistem pemerintahan di Indonesia sebagai organisasi formal yang memiliki peran terdepan

34

mengarahkan, membuang data yang tidak perlu, mengorganisasi data

sedemikian rupa sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan.

b. Penyajian Data

Penyajian data merupakan upaya penyusunan, pengumpulan informasi

kedalam suatu matriks atau konfigurasi yang mudah dipahami.

Konfigurasi semacam ini akan memudahkan dalam penarikan

kesimpulan atau penyerderhanaan informasi yang komplek kedalam

suatu bentuk yang dapat dipahami. Penyajian data yang sederhana dan

mudah dipahami adalah cara utama untuk menganalisis data deskriptif

kualitatif yang valid.

Page 52: SKRIPSI PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH ...repo.apmd.ac.id/564/1/SKRIPSI 2.pdfpenyelenggaraan sistem pemerintahan di Indonesia sebagai organisasi formal yang memiliki peran terdepan

35

BAB II

PROFIL DESA PAGERHARJO

A. Keadaan Umum Desa Pagerharjo

1. Sejarah Desa Pegerharjo

Setiap Desa atau Daerah memiliki sejarah dan latar belakang yang berbeda, yang

merupakan pencerminan dari karakter dan ciri khas tertentu dari suatu daerah.

Sejarah desa atau daerah selalu menjadi cerita turun temurun dari penduduk desa

atau daerah setempat sehingga sulit untuk mencari fakta, karena masing-masing

individu menjabarkan dengan kapasitas kemampuan dirinya dalam menyerap isi

sejarah tersebut. Dan tidak jarang cerita tersebut dihubungkan dengan mitos pada

tempat-tempat tertentu yang dianggap keramat oleh masyarakat setempat, seperti

halnya di desa Pagerharjo memiliki adat atau tradisi yang merupakan identitas

desa secara turun temurun.

Berdasarkan hal tersebut diatas, akhirnya melahirkan gagasan dan pemikiran dari

para tokoh, baik tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat dan semua elemen

masyarakat yang ada, dengan penuh semangat dan harapan membangun

Kelurahan maka timbullah satu ide, bagaimana jika tiga kalurahan tersebut

digabung yaitu kelurahan Plono dengan seorang Lurah bernama Slamet Karyo

Sentono.

Dari ketiga kelurahan tersebut akhirnya digabung menjadi satu Kelurahan dan

nama kelurahan diambil dari huruf-huruf tertentu dari tiga kelurahan yaitu P

adalah Plono, GER adalah Gegerbajing dan Jo adalah Kalirejo maka tersusunlah

Page 53: SKRIPSI PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH ...repo.apmd.ac.id/564/1/SKRIPSI 2.pdfpenyelenggaraan sistem pemerintahan di Indonesia sebagai organisasi formal yang memiliki peran terdepan

36

sebuah kalimat yang berbunyi PAGERHARJO yang berarti desa yang ramai dan

kaya.

Adapun Nama-Nama yang pernah menjabat sebagai Kepala Desa berdasarkan

periode tahun kepemimpinan di Desa Pagerharjo,:

Periode Nama Lurah / Kepala

Desa

Keterangan

1. S/d tahun 1948 Kariyo Sentono Kelurahan Plono

2. S/d tahun 1948 R. Dermo Kelurahan Gegerbajing

3. S/d tahun 1948 R. Udikromo Kelurahan Kalirejo

4. 1949 – 1990 Kariyo Sentono Desa Pagerharjo

5. 1991 – 1999 Samso -

6. 2000 – 2013 Dra. Keksi Wuryaningsih -

7. 2014 – 2020 Widayat -

Nama-Nama di atas menjelaskan bahwa Desa Pagerharjo terbentuk pada tahun

1949 dengan menggabungkan tiga keluharahan, yakni Kelurahan Plono,

Kelurahan Gegerbajing dan Kelurahan Kalirejo. Pemerintahan Desa Pagerharjo

telah mengalami pergantian periodesasi sebanyak empat kali, hingga sekarang

dipimpin oleh Widayat selaku Kepala Desa untuk periode tahun 2014-2020

Page 54: SKRIPSI PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH ...repo.apmd.ac.id/564/1/SKRIPSI 2.pdfpenyelenggaraan sistem pemerintahan di Indonesia sebagai organisasi formal yang memiliki peran terdepan

37

B. Geografis Desa Pagerharjo

1. Luas dan Batas Wilayah

Desa Pagerharjo, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulonprogo memiliki luas

wilayah sebesar 1.069,5115 Ha dengan batasan wilayah sebagai berikut :

• Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Kabupaten Magelang

• Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa banjarsari

• Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Purworejo

• Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Ngargosari Samigaluh

2. Pola Penggunaan Tanah

Pola penggunaan lahan di Desa Pagerharjo terdiri dari wilayah untuk pemukiman,

persawahan, perkebunan, perikanan, pemakaman, perkantoran dan prasarana

umum. Adapun perinciannya dapat dilihat pada tabel berikut ini

Page 55: SKRIPSI PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH ...repo.apmd.ac.id/564/1/SKRIPSI 2.pdfpenyelenggaraan sistem pemerintahan di Indonesia sebagai organisasi formal yang memiliki peran terdepan

38

Tabel 2.1.

Pola Penggunaan Tanah

No. Pembangunan Luas (Ha) %

1. Pemukiman 351,2375 32,84

2. Persawahan 108,4500 10,14

3. Perkebunan 123,7200 11,57

4. Perikanan 2,8000 0,26

5. Pemakaman 3,2060 0,30

6. Perkantoran 0,5000 0,05

7 Prasarana Umum 479,5980 44,84

Jumlah 1.069,5115 100

Sumber: Profil Desa Pagerharjo Tahun 2017

Berdasarkan pada tabel di atas dapat dijelaskan bahwa pola penggunaan tanah di

Desa Pagerharjo paling banyak digunakan untuk pembangunan Prasarana Umum

seluas 351,2375 Ha atau sebesar 44,84%, sedangkan pola penggunaan tanah

paling sedikit digunakan pada pembangunan perikanan seluas 2,8000 Ha atau

sebesar 0,26%, pemakaman seluas 3,2060 atau sebesar 0,30% dan perkantoran

seluas 0.5000 atau sebesar 0.05%.

Page 56: SKRIPSI PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH ...repo.apmd.ac.id/564/1/SKRIPSI 2.pdfpenyelenggaraan sistem pemerintahan di Indonesia sebagai organisasi formal yang memiliki peran terdepan

39

3. Kondisi Topografi

Desa Pagerharjo terletak di wilayah Kecamatan Samigalu, Kabupaten

Kulonprogo, Jawa Tengah. Secara topografis, Desa Pagerharjo terletak pada

ketinggian 600-700 m dari permukaan air laut, dengan dataran seluas 32.085 Ha

dan tingkat kemiringan sebesar 1.037,426 Ha. Kondisi seperti ini, sangat

menunjang pengembangan pertanian penduduk.

4. Kondisi Hidrologi

Desa Pagerharjo adalah daerah pertanian dengan irigasi berpengairan teknis,

didukung oleh aliran sungai kecil dan beberapa sumur galian sehingga dapat

mencukupi kebutuhan irigasi pertanian. Curah hujan rata-rata 2.500-3000 mm

pertahun dengan suhu udara 18-300c.

5. Kondisi Geologi

Kondisi tanah di wilayah Desa Pagerharjo merupakan daerah perbukitan/

pegunungan yang subur dengan struktur tanah yang merupakan tanah berpasir dan

berbatu cadas sehingga dapat memicu terjadinya tanah longsor.

Page 57: SKRIPSI PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH ...repo.apmd.ac.id/564/1/SKRIPSI 2.pdfpenyelenggaraan sistem pemerintahan di Indonesia sebagai organisasi formal yang memiliki peran terdepan

40

C. Demografis Desa Pagerharjo

1. Jumlah Penduduk

Desa Pagerharjo memiliki jumlah penduduk sebanyak 5.111 jiwa dari 1.467

kepala keluarga. Data-data kependudukan ini meliputi keadaan penduduk menurut

pedukuhan, jenis kelamin, kelompok usia, tingkat pendidikan, agama, mata

pencarian dan status kesejahteraan sosial

a. Jumlah Penduduk Menurut Pedukuhan

Jumlah penduduk yang tersebar di 20 (dua puluh) pedukuhan dapat diuraikan pada

tabel sebagai beriku

Page 58: SKRIPSI PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH ...repo.apmd.ac.id/564/1/SKRIPSI 2.pdfpenyelenggaraan sistem pemerintahan di Indonesia sebagai organisasi formal yang memiliki peran terdepan

41

Tabel 2.3.

Jumlah Penduduk menurut Pedukuhan

No. Pendukuhan Jumlah %

1. Separang 201 3,93

2. Sarigono 289 5,65

3. Ngemplak 246 4,81

4. Plono Barat 232 4,54

5. Plono Timur 369 7,22

6. Nglingo Barat 252 4,93

7. Nglingo Timur 238 4,66

8. Jabolawang 233 4,56

9. Ngaglik 242 4,73

10. Ngentak 267 5,22

11. Sinogo 312 6,10

12. Gegerbajing 221 4,32

13. Kemesu 220 4,30

14. Kalirejo Utara 228 4,66

15. Kalirejo Selatan 259 5,07

16. Kalinongko 258 5,05

17. Jetis 301 5,89

18. Beteng 254 4,97

19. Suren 261 5,11

20. Mendolo 228 4,46

Jumlah 5.111 100

Sumber: Profil Desa Pagerharjo Tahun 2017

Page 59: SKRIPSI PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH ...repo.apmd.ac.id/564/1/SKRIPSI 2.pdfpenyelenggaraan sistem pemerintahan di Indonesia sebagai organisasi formal yang memiliki peran terdepan

42

Penyebaran penduduk berdasarkan tabel di atas, terlihat cukup merata pada setiap

pedukuhan yang ada di Desa Pagerharjo. Jumlah penduduk yang paling menonjol

berada di Pedukuhan Plono Timur sebanyak 369 jiwa atau sebesar 7,22% dan

yang paling sedikit berada di Pedukuhan Separang dengan jumlah penduduk

sebanyak 201 jiwa atau sebesar 3,93

b. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin

Jumlah penduduk Desa Pagerharjo menurut jenis kelamin dapat disajikan pada

tabel berikut ini :

Tabel 2.4.

Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin

No. Jenis Kelamin Jumlah %

1. Laki-laki 2.573 50,34

2. Perempuan 2.538 49,66

Jumlah 5.111 100

Sumber: Profil Desa Pagerharjo Tahun 2017

Jumlah penduduk menurut jenis kelamin, lebih banyak didominasi oleh laki-laki.

Sesuai data pada tabel di atas, menjelaskan bahwa penduduk berjenis kelamin

laki-laki berjumlah 2.573 jiwa atau sebesar 50,34% sedangkan perempuan

berjumlah 2.538 jiwa atau sebesar 49,66%.

Page 60: SKRIPSI PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH ...repo.apmd.ac.id/564/1/SKRIPSI 2.pdfpenyelenggaraan sistem pemerintahan di Indonesia sebagai organisasi formal yang memiliki peran terdepan

43

c. Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Usia

Jumlah penduduk Desa Pagerharjo berdasarkan kelompok usia dapat diuraikan

dalam tabel berikut ini :

Tabel 2.5.

Jumlah Penduduk menurut Kelompok Usia

No. Kelompok Usia Jumlah %

1. 0-15 tahun 890 17,41

2. 16-30 tahun 1,586 31,03

3. 31-45 tahun 1,586 31,03

4. 46-60 tahun 1.049 20,53

Jumlah 5.111 100

Sumber: Profil Desa Pagerharjo Tahun 2017

Berdasarkan tabel di atas, dapat terlihat bahwa sebagian besar penduduk berada

pada kelompok usia 16-55 tahun yang dikategorikan sebagai kelompok usia

produktif sebanyak 3.172 jiwa atau sebesar 62,06%. Ini berupakan potensi sumber

daya manusia yang harus diperhatikan dan diberdayakan sebagai kekuatan dalam

penyelenggaraan pembangunan di Desa Pagerharjo.

Page 61: SKRIPSI PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH ...repo.apmd.ac.id/564/1/SKRIPSI 2.pdfpenyelenggaraan sistem pemerintahan di Indonesia sebagai organisasi formal yang memiliki peran terdepan

44

d. Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

Jumlah penduduk Desa Pagerharjo berdasarkan tingkat pendidikan dapat disajikan

pada tabel berikut ini :

Tabel 2.6.

Jumlah Penduduk menurut Tingkat Pendidikan

No. Tingkat Pendidikan Jumlah %

1. Tidak Tamat SD 2 0,10

2. SD 221 11,52

3. SLTP 730 38,06

4. SLTA 872 45,46

5. Diploma 36 1,88

6. Sarjana 57 2,97

Jumlah 1.918 100

Sumber: Profil Desa Pagerharjo Tahun 2017

e .Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Usia dan

Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidiknan

Dari tabel diatas,disimpulkan bahwa penduduk usia dan tingkat pendidikan desa

pagerharjo berjumlah total 7,029 jiwa

Page 62: SKRIPSI PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH ...repo.apmd.ac.id/564/1/SKRIPSI 2.pdfpenyelenggaraan sistem pemerintahan di Indonesia sebagai organisasi formal yang memiliki peran terdepan

45

Dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa penduduk Desa Pagerharjo yang

(sempat) mengenyam pendidikan berjumlah 5.111 jiwa bila dibandingkan dengan

total penduduk 1.918 jiwa. Hal ini berarti, sebanyak 3.193 jiwa penduduk desa

tidak/ belum sempat mengenyam pendidikan. Namun dari penduduk yang pernah

mengenyam bangku pendidikan, sebagian besar dapat menyelesaikan pendidikan

SLTA sebanyak 872 jiwa dan SLTP sebanyak 730 jiwa. Hal ini merupakan modal

besar Desa Pagerharjo karena memiliki potensi sumber daya manusia yang

berkualitas dalam menunjang penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di

desa. Oleh karena itu, Pemerintah Desa Pagerharjo perlu secara berkelanjutan

mempertahankan atau bahkan berupaya meningkatkan kualitas sumber daya

manusianya dengan menyelenggarakan pembangunan di bidang pendidikan

sebagai prioritasnya.

Jumlah Penduduk menurut Kelompok Usia

a. Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian

Jumala penduduk Desa Pagerharjo menurut mata pencaharian dapat disajikan

dalam tabel berikut ini :

Page 63: SKRIPSI PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH ...repo.apmd.ac.id/564/1/SKRIPSI 2.pdfpenyelenggaraan sistem pemerintahan di Indonesia sebagai organisasi formal yang memiliki peran terdepan

46

Tabel 2.7.

Jumlah Penduduk menurut Mata Pencaharian

No. Mata Pencarian Jumlah %

1. Buruh Tani 132 3,39

2. Petani 1.905 48,93

3. Peternak 1.203 30,90

4. Pedagang 60 1,54

5. Tukang Kayu 87 2,23

6. Tukang Batu 91 2,34

7. Penjahit 13 0,33

8. PNS 63 1,62

9. Pensiunan 92 2,36

10. TNI/ Polri 8 0,21

11. Perangkat Desa 26 0,67

12. Buruh Industri 205 5,27

13. Tukang Cukur 8 0,21

Jumlah 3.893 100

Sumber: Profil Desa Pagerharjo Tahun 2017

Page 64: SKRIPSI PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH ...repo.apmd.ac.id/564/1/SKRIPSI 2.pdfpenyelenggaraan sistem pemerintahan di Indonesia sebagai organisasi formal yang memiliki peran terdepan

47

Dari tabel di atas, dapat terlihat bahwa mata pencarian penduduk Desa Pagerharjo

cukup variatif, dan yang paling menonjol adalah penduduk dengan mata pencarian

sebagai petani sebanyak 1.905 jiwa atau sebesar 48,93% kemudian disusul oleh

penduduk dengan mata pencarian sebagai peternak sebanyak 1.203 jiwa atau

sebesar 30,90%. Hal ini disebabkan oleh karakteristik Desa Pagerharjo sebagai

desa agararis sehingga sangat cocok untuk pengembangan usaha di bidang

pertanian dan peternakan. Oleh karena itu, Pemerintah Desa Pagerharjo perlu

mengembangkan usaha pertanian dan peternakan sebagai usaha unggulan desa

secara profesional dengan menggunakan teknologi tepat guna untuk

meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.

b. Jumlah Penduduk Menurut Agama

Pada tabel berikut ini akan diuraikan jumlah penduduk Desa Pagerharjo menurut

agama sebagai berikut :

Page 65: SKRIPSI PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH ...repo.apmd.ac.id/564/1/SKRIPSI 2.pdfpenyelenggaraan sistem pemerintahan di Indonesia sebagai organisasi formal yang memiliki peran terdepan

48

Tabel 2.8.

Jumlah Penduduk menurut Agama

No. Agama Jumlah %

1. Islam 3.924 76,78

2. Kristen Protestan 425 8,32

3. Kristen Katolik 759 14,85

4. Hindu - 0

5. Budha - 0

6. Aliran Kepercayaan 3 0,06

Jumlah 5.111 100

Sumber: Profil Desa Pagerharjo Tahun 2017

Tabel di atas menjelaskan bahwa penduduk Desa Pagerharjo hampir seluruhnya

memeluk agama Islam sebanyak 3.924 jiwa atau sebesar 76,78%, berikutnya

penduduk yang beragama Kristen Katolik sebanyak 759 jiwa atau sebesar

14,85%, sedangkan penduduk yang beragama Kristen Protestan sebanyak 425

jiwa atau sebesar 8,32% dan Aliran Kepercayaan sebanya 3 jiwa atau sebesar 0,06

c. Jumlah Kepala Keluarga Menurut Status Kesejahteraan

Sosial

Jumlah Kepala Keluarga Desa Pagerharjo menurut status kesejahteraan sosial

dapat diuraikan pada tabel berikut ini :

Page 66: SKRIPSI PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH ...repo.apmd.ac.id/564/1/SKRIPSI 2.pdfpenyelenggaraan sistem pemerintahan di Indonesia sebagai organisasi formal yang memiliki peran terdepan

49

Tabel 2.9.

Jumlah Kepala Keluarga menurut Status Kesejahteraan Sosial

No. Kesejahteraan Sosial Jumlah %

1. Prasejahtera 789 53,78

2. Sejahtera I 180 12,27

3. Sejahtera II 103 7,02

4. Sejahtera III 360 24,54

5. Sejahtera III Plus 35 2,39

Jumlah 1.467 100

Sumber: Profil Desa Pagerharjo Tahun 2017

Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa tingkat kesejahteraan sosial

setiap kepala keluarga di Desa Pagerharjo sebagian besar berada pada kategori

prasejahtera sebanyak 789 KK atau sebesar 53,78%. Ini mengindikasikan, Desa

Pagerharjo masih berada dalam kategori miskin dan tertinggal. Diharapkan

kondisi ini menjadi perhatian serius Pemerintah Desa Pagerharjo untuk dapat

meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.

Page 67: SKRIPSI PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH ...repo.apmd.ac.id/564/1/SKRIPSI 2.pdfpenyelenggaraan sistem pemerintahan di Indonesia sebagai organisasi formal yang memiliki peran terdepan

50

D. Keadaan Ekonomi Desa

Keadaan perekonomian Desa Pagerharjo terbagi menjadi beberapa sektor, yakni

sektor pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, serta usaha jasa dan

ketrampilan.

1. Hasil tanaman berdasarkan sektor

Hasil tanaman Desa Pagerharjo terbagi menjadi beberapa sektor, yakni sektor

pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, yang hasilnya dapat disajikan pada

tabel berikut ini

Tabel 2.10.

Jenis Hasil Bidang Pertanian, Perkebunan dan Perikanan

No. Jenis Hasil Bidang

1. Padi Pertanian

2. Umbi-umbian

3. Sayuran

4. Holtikultura

5. Cengkih Perkebunan

6. Coklat

7. Kelapa

8. Teh

9. Kopi

10. Kambing PE Peternakan

11. Unggas

12. Lele Perikanan

Sumber: Profil Desa Pagerharjo Tahun 2017

Page 68: SKRIPSI PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH ...repo.apmd.ac.id/564/1/SKRIPSI 2.pdfpenyelenggaraan sistem pemerintahan di Indonesia sebagai organisasi formal yang memiliki peran terdepan

51

Lahan yang diperuntukan atau dimanfaatkan oleh masyarakat desa Pagerharjo

untuk mengembangkan usaha pertanian dan perkebunan cukup besar, teristimewa

untuk tanaman padi, umbi-umbian, sayuran, holtikultura, cengkih, coklat, kelapa,

teh dan kopi. Di samping itu, pemanfaatan lahan untuk pengembangan usaha

perikanan dan peternakan juga mendapat perhatian masyarakat desa teristimewa

untuk usaha bididaya ikan lele, ternak kambing dan unggas. Pemanfaatan lahan

secara produktif dilakukan karena ditunjang juga oleh kondisi geografis dan iklim

sehingga mampu meningkatkan produktifitas hasil.

2. Usaha jasa dan ketrampilan

Jenis usaha di bidang jasa dan kertampilan yang ada di Desa Pagerharjo dapat

diuraikan pada tabel berikut ini :

Page 69: SKRIPSI PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH ...repo.apmd.ac.id/564/1/SKRIPSI 2.pdfpenyelenggaraan sistem pemerintahan di Indonesia sebagai organisasi formal yang memiliki peran terdepan

52

Tabel 2.11

Usaha Jasa/ Ketrampilan

No. Jenis Usaha/ Ketrampilan Jumlah

(Orang/ Unit)

1. Tukang Kayu 17

2. Tukang Batu 79

3. Tukang Jahit 7

4. Tukang Cukur 5

5. Tukang Service Elektronik 2

6. Tukang Besi 3

7. Tukang Pijat 13

8. Persewahan Kamar 7

9. Home Stay 1

Sumber: Profil Desa Pagerharjo Tahun 2017

Data yang terlihat pada beberapa tabel di atas, mengindikasikan bahwa

masyarakat Desa Pagerharjo mampu mengembangkan kreativitas dan inovasinya

untuk mengembangkan dan meningkatkan perekonomiannya. Hal ini perlu

disambut positif oleh pemerintah desa dalam upaya memotivasi, memfasilitasi dan

membuka akses informasi dan komunikasi sehingga usaha-usaha yang dibangun

semakin produktif.

Page 70: SKRIPSI PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH ...repo.apmd.ac.id/564/1/SKRIPSI 2.pdfpenyelenggaraan sistem pemerintahan di Indonesia sebagai organisasi formal yang memiliki peran terdepan

53

Selain usaha di masyarakat desa juga telah mengembangkan usaha perekonomian

di bidang jasa dan ketrampilan yang disesuaikan dengan perkembangan dan

kebutuhan pembangunan desa, diantaranya jasa tukang kayu, tukang batu, tukang

jahit, tukang cukur, tukang service elektronik, tukang besi, tukang pijat, sewa

kamar dan home stay, sebagaimana.

E. Sarana Dan Prasarana Desa

Tersedianya sarana dan prasarana merupakan wujud nyata penyelenggaraan suatu

pembangunaan. Desa Pagerharjo, hingga saat ini telah menyediakan sarana dan

prasarana untuk menunjang terselenggaranya pelayanan kemasyarakatan yang

lebih bermutu. Untuk lebih jelas, akan disajikan data sarana dan prasarana Desa

Pagerharjo di bidang kesehatan, pendidikan, keagamaan dan umum, sebagai

berikut :

1. Sarana Dan Prasarana Kesehatan

Beberapa sarana dan prasarana kesehatan yang berada di Desa Pagerharjo dapat

diuraikan pada tabel berikut ini :

Page 71: SKRIPSI PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH ...repo.apmd.ac.id/564/1/SKRIPSI 2.pdfpenyelenggaraan sistem pemerintahan di Indonesia sebagai organisasi formal yang memiliki peran terdepan

54

Tabel 2.12

Sarana Dan Prasarana Kesehatan

No. Jenis Sarana Jumlah Ket

1. Puskesmas 1 Baik

2. Puskesmas Pembantu 1 Baik

3. Posyandu 20 Baik

4. Rumah Praktik Dokter 2 Baik

5. Laboratorium Kesehatan 1 Baik

Sumber: Profil Desa Pagerharjo Tahun 2017

Tabel di atas menjelaskan bahwa sarana dan prasarana kesehatan di Desa

Pagerharjo sudah cukup memadai untuk menunjang pelayanan kesehatan

masyarakat, mulai dari lingkup yang paling kecil di desa, yakni tersedianya

posyandu pada setiap pedukuhan, puskesmas pembantu yang dibangun di tempat

strategis untuk melayani kebutuhan masyarakat yang jaraknya jauh dari

puskesmas.

Selain tersedianya saran dan prasarana kesehatan di Desa Pagerharjo terdapat pula

beberapa tenaga kesehatan yang ditempatkan. Adapun jalan tenaga kesehatan

dapat diuraikan pada tabel sebagai berikut :

Page 72: SKRIPSI PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH ...repo.apmd.ac.id/564/1/SKRIPSI 2.pdfpenyelenggaraan sistem pemerintahan di Indonesia sebagai organisasi formal yang memiliki peran terdepan

55

Tabel 2.13.

Tenaga Kesehatan

No. Jenis Tenaga Jumlah

1. Dokter Umum 1

2. Dokter Gigi 1

3. Dokter Spesialis 1

4. Paramedis 7

5. Dukun Bersalin Terlatih 4

6. Bidan 2

7. Perawat 5

8. Dukun Pengobatan Alternatif 2

Sumber: Profil Desa Pagerharjo Tahun 2017

Berdasarkan pada tabel di atas dapat dijelaskan bahwa selain sarana dan prasarana

kesehatan, tenaga yang ditempatkan untuk melayani kesehatan masyarakat juga

cukup tersedia. Mulai dari dukun pengobatan alternatif, dukun bersalin terlatih

hingga dokter spesialis.

Page 73: SKRIPSI PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH ...repo.apmd.ac.id/564/1/SKRIPSI 2.pdfpenyelenggaraan sistem pemerintahan di Indonesia sebagai organisasi formal yang memiliki peran terdepan

56

2. Sarana Dan Prasarana Pendidikan

Adapun sarana dan prasarana pendidikan yang berada di Desa Pagerharjo dapat

diuraikan pada tabel berikut ini :

Tabel 2.14.

Sarana Dan Prasarana Pendidikan

No. Jenis Sarana Jumlah Ket

1. SMA/ Sederajat 1 Baik

2. SMP/ Sederajat 1 Baik

3. SD/ Sederajat 5 Baik

4. TK 5 Baik

5. Gedung Tempat

Bermain Anak 7

Baik

6. Lembaga Pendidikan

Agama 5

Baik

7. Perpustakaan Desa 1 Baik

Sumber: Profil Desa Pagerharjo Tahun 2017

Penyediaan sarana dan prasarana pendidikan di Desa Pagerharjo sebagaimana

terlihat pada tabel di atas dapat dikatakan cukup memadai. Selain bangunan

sekolah dari tingkat TK hingga SMA yang masing-masing berada dalam kondisi

Page 74: SKRIPSI PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH ...repo.apmd.ac.id/564/1/SKRIPSI 2.pdfpenyelenggaraan sistem pemerintahan di Indonesia sebagai organisasi formal yang memiliki peran terdepan

57

baik, Pemerintah Desa Pagerharjo juga menyediakan sarana dan prasarana

pendukung lainnya, seperti gedung tempat bermain anak dan perpustakaan desa

yang dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan kreativitas dan pengetahuan

masyarakat, khususnya dalam upaya mengembangkan kreativitas dan

pengetahuan generasi muda ke depan sebagai pemegang tongkat estafet

penyelenggaraan pembangunan pada masa yang akan datang

3. Sarana Dan Prasarana Peribadatan

Beberapa sarana dan prasarana peribadatan yang berada di Desa Pagerharjo dapat

diuraikan pada tabel berikut ini :

Tabel 2.15

Sarana Dan Prasarana Peribadatan

No. Jenis Sarana Jumlah Ket

1. Masjid 30 Baik

2. Gereja Katolik 1 Baik

3. Gereja Protestan 1 Baik

Sumber: Profil Desa Pagerharjo Tahun 2017

Dalam rangka meningkatkan spiritualitas dan moralitas masyarakat desa, maka

telah disediakan sarana dan prasarana peribadatan sebagaimana terlihat pada tabel

di atas. Jumlah sarana dan prasarana peribadatan terbanyak adalah masjid

Page 75: SKRIPSI PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH ...repo.apmd.ac.id/564/1/SKRIPSI 2.pdfpenyelenggaraan sistem pemerintahan di Indonesia sebagai organisasi formal yang memiliki peran terdepan

58

sebanyak 30 unit yang masing-masing berada dalam kondisi baik, karena

mayoritas penduduk Desa Pagerharjo lebih dominan memeluk agama Islam.

Selain itu, sarana peribadatan untuk pemeluk agama minoritas juga tersedia dan

berada dalam kondisi yang baik pula. Hal imi mengindikasikan, nilai toleransi

antar umat beragama di Desa Pagerharjo sangat tinggi dan masih terjaga hingga

saat ini.

4. Sarana Dan Prasarana Umum

Adapun sarana dan prasarana umum yang berada di Desa Pagerharjo dapat

diuraikan pada tabel berikut ini :

Tabel 2.16

Sarana Dan Prasarana Umum

No. Jenis Sarana Jumlah Ket

1. Olahraga 1 Baik

2. Pasar Tradisional 1 Baik

3. Toko 46 Baik

4. Tempat Wisata 2 Baik

Sumber: Profil Desa Pagerharjo Tahun 2017

Page 76: SKRIPSI PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH ...repo.apmd.ac.id/564/1/SKRIPSI 2.pdfpenyelenggaraan sistem pemerintahan di Indonesia sebagai organisasi formal yang memiliki peran terdepan

59

Berdasarkan tabel di atas, dapat terlihat bahwa di Desa Pagerharjo juga tersedia

sarana dan prasarana umum lainnya seperti sarana olahraga, perdagangan dan

pariwisata. Penyediaan sarana olahraga dimaksudkan sebagai wadah penyaluran

untuk menumbuhkan dan mengembangkan minat dan bakat generasi muda secara

positif, sehingga tidak mudah terkontaminasi untuk merusak diri dengan miras,

narkoba dan obat-obat terlarang lainnya.

Untuk meningkatkan pedapatan masyarakat di bidang perdagangan, pasar

tradisional disediakan sebagai tempat bagi masyarakat Desa Pagerharjo untuk

menjual hasil produksi di bidang pertanian, perkebunan, perikanan dan

peternakan. Sebaliknya, untuk menunjang kebutuhan primer dan sekunder

masyarakat, telah tersedia toko sebanyak 46 unit sebagai tempat untuk menjual

kebutuhan sembako (sembilan bahan pokok), pakaian, dan kebutuhan lainnya.

Sebagai tempat rekreasi, potensi alam pada beberapa lokasi Desa Pagerharjo,

dijadikan sebagai objek wisata yang cukup menarik. Seperti perkebunan teh dan

hutan pinus dengan ketersediaan sarana yang cukup memadai. Objek wisata

tersebut, tidak hanya menjadi perhatian masyarakat setempat, namun sudah

mampu menarik perhatian masyarakat luar yang ingin menikmati keindahan alam

di Desa Pagerharjo.

Page 77: SKRIPSI PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH ...repo.apmd.ac.id/564/1/SKRIPSI 2.pdfpenyelenggaraan sistem pemerintahan di Indonesia sebagai organisasi formal yang memiliki peran terdepan

60

F. Pemerintahan Desa Pagerharjo

1. Visi, Misi dan Program Kerja Pemerintahan Desa

a. Visi

Visi Pemerintah Desa Pagerharjo, yakni “Terwujudnya Desa Pagerharjo lebih

maju, bersatu, aman dan tenteram”

b. Misi

Untuk mewujudkan visi sebagaimana disebutkan di atas, maka misi Pemerintah

Desa Pagerharjo, antara lain :

1) Optimalisasi potensi desa bagi kesejahteraan dan kemajuan

masyarakat Desa Pagerharjo;

2) Pemberdayaan masyarakat sesuai dengan profesinya;

3) Peningkatan sumber daya manusia.

c. Program Kerja

Sebagai bentuk tindakan konkrit dari misi di atas, Pemerintah Desa Pagerharjo

telah menyusun program kerja untuk rentang waktu jangka pendek (100 hari

kerja pertama periodesasi), jangka menengah dan jangka panjang, yang secara

garis besar dapat diuraikan sebagai berikut :

1) Program Kerja 100 hari

Page 78: SKRIPSI PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH ...repo.apmd.ac.id/564/1/SKRIPSI 2.pdfpenyelenggaraan sistem pemerintahan di Indonesia sebagai organisasi formal yang memiliki peran terdepan

61

a) Mengetahui permasalahan yang ada di masyarakat dengan

melakukan kunjungan ke bawah karena sudah tidak waktunya

lagi hanya mendengar laporan dari bawah, tetapi dengan

langsung terjun ke masyarakat sekaligus mempererat hubungan

antar masyarakat dengan pimpinan;

b) Peningkatan administrasi dan mengolah data potensi dusun se

Desa Pagerharjo.

2) Program jangka menengah

a) Penertiban administrasi pertanahan (menfasilitasi program

prona);

b) Menghidupkan semangat gotong royong keterlibatan masyarakat

dalam pembangunan, terutama perekonomian yang berbasis

kerakyatan, seperti kelompok tani, home industry, dll;

c) Mempertahankan pasar tradisional;

d) Menjaga iklim usaha yang kondusif dan adil bagi pengusaha dan

pekerja.

3) Program jangka panjang

a) Bidang umum: memfasilitasi perbaikan sarana umum yang telah

rusak;

Page 79: SKRIPSI PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH ...repo.apmd.ac.id/564/1/SKRIPSI 2.pdfpenyelenggaraan sistem pemerintahan di Indonesia sebagai organisasi formal yang memiliki peran terdepan

62

b) Bidang pendidikan: ikut mensukseskan program pendidikan 9

tahun, dengan cara memfasilitasi anak usia sekolah di wilayah

Desa Pagerharjo jangan sampai droup out dan memberikan

apresiasi terhadap anak/ siswa yang berprestasi;

c) Bidang kesehatan: mendorong peningkatan kualitas kesehatan

masyarakat melalui usulan jaminan kesehatan bagi masyarakat

yang kurang mampu;

d) Bidang keamanan: menjaga kerukunan dan kenyamanan hidup

bermasyarakat di Dea Pagerharjo melalui pengembangan

olahraga, agama dan seni budaya;

e) Bidang budaya: melestarikan budaya yang sudah ada;

f) Bidang pembangunan fisik dan pertanian, transportasi, informasi

tentang program-program pembangunan.

Selain program kerja yang telah diuraiakan sebelumnya, Pemerintah Desa

Pagerharjo juga bertanggung jawab untuk melaksanakan kebijakan yang mengacu

pada program kerja tahunan desa yang disusun dan disetujui bersama antar kepala

desa dengan Badan Permusyawaratan Desa, dengan memperhatikan kebijakan

dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi, maupun pemerintah kabupaten serta

dengan mempertimbangkan permasalahan-permasalahan yang mendesak untuk

segera dilaksanakan pada tahun anggaran persangkutan dan aspirasi yang

berkembang di masyarakat.

Page 80: SKRIPSI PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH ...repo.apmd.ac.id/564/1/SKRIPSI 2.pdfpenyelenggaraan sistem pemerintahan di Indonesia sebagai organisasi formal yang memiliki peran terdepan

63

2. Struktur Organisasi

Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan Desa Pagerharjo adalah sebagai

berikut:

1) Kepala Desa

2) Sekretaris

3) Kepala Urusan Umum

4) Kepala Urusan Perencanaan dan Pendapatan

5) Kepala Seksi Pemerintahan

6) Kepala Seksi Pembangunan dan Pemberdayaan

7) Kepala Seksi Kemasyarakatan

8) Dukuh

Page 81: SKRIPSI PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH ...repo.apmd.ac.id/564/1/SKRIPSI 2.pdfpenyelenggaraan sistem pemerintahan di Indonesia sebagai organisasi formal yang memiliki peran terdepan

64

Gambar 2.1.

Bagian Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Pagerharjo

Periode 2014 - 2020

Sumber: Profil Desa Pagerharjo Tahun 2017

3. Tugas Pokok, Fungsi

Kewenangan desa meliputi kewenangan di bidang penyelenggaraan pemerintahan

desa, pelaksanaan pembangunan desa, pembinaan kemasyarakatan desa dan

pemberdayaan masyarakat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan

adat istiadat desa. Untuk menyelenggarakan kewenangan tersebut, maka

Page 82: SKRIPSI PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH ...repo.apmd.ac.id/564/1/SKRIPSI 2.pdfpenyelenggaraan sistem pemerintahan di Indonesia sebagai organisasi formal yang memiliki peran terdepan

65

pemerintah desa sebagai penyelenggara pemerintahan diberikan tugas dan fungsi,

yang diuraikan sebagai berikut :

1) Kepala Desa

Kepala desa bertugas menyelenggarakan pemerintahan desa, melaksanakan

pembangunan desa, pembinaan kemasyarakatan desa dan pemberdayaan

masyarakat desa. Dalam menyelenggarakan tugas tersebut, kepala desa

berwenang, untuk :

a. Memimpin penyelenggaraan pemerintahan desa;

b. Mengangkat dan memberhentikan perangkat desa;

c. Memegang kekuasaan pengelolaan keuangan dan aset

desa;

d. Menetapkan peraturan desa;

e. Menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa;

f. Membina kehidupan masyarakat desa;

g. Membina kentraman dan keteertiban masyarakat desa;

h. Membina dan meningkatkan perekonomian desa serta

mengintegrasikannya agar mencapai perekonomian skala

Page 83: SKRIPSI PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH ...repo.apmd.ac.id/564/1/SKRIPSI 2.pdfpenyelenggaraan sistem pemerintahan di Indonesia sebagai organisasi formal yang memiliki peran terdepan

66

produktif untuk sebesar-besarnya kemakmuran masyarakat

desa;

i. Mengembangkan sumber pendapatan desa;

j. Mengusulkan dan menerima pelimpahan sebagian

kekayaan negara guna meningkatkan kesejahteraan

masyarakat desa;

k. Mengembangkan kehidupan sosial budaya masyarakat

desa;

l. Memanfaatkan teknologi tepat guna;

m. Mengkoordinasikan pembangunan desa secara partisipatif;

n. Mewakili desa di dalam dan di luar pengadilan atau

menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan;

o. Melaksanakan wewenang lain yang sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

2) Sekretaris Desa

Sekretaris Desa Pagerharjo mempunyai tugas :

a. melaksanakan urusan surat-menyurat, kearsipan, laporan,

melaksanakan urusan keuangan, urusan administrasi

Page 84: SKRIPSI PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH ...repo.apmd.ac.id/564/1/SKRIPSI 2.pdfpenyelenggaraan sistem pemerintahan di Indonesia sebagai organisasi formal yang memiliki peran terdepan

67

umum serta memberikan pelayanan teknis dan

administrasi kepada perangkat desa;

b. melakukan koordinasi terhadap kegiatan yang dilakukan

perangkat desa;

c. mengumpulkan bahan evaluasi data dan urusan program

serta petunjuk untuk keperluan pembinaan

penyelenggaraan tugas pemerintahan desa, pembangunan

dan kemasyarakatan;

d. melakukan pelayanan kepada masyarakat di bidang

pemerintahan, perekonomian dan kesejahteraan;

e. menyusun program tahunan desa;

f. melaksanakan tugas dan fungsi kepala desa apabila kepala

desa berhalangan sesuai bidang tugas kesekretariatan.

3) Kepala Seksi, Kepala Urusan dan Dukuh

Kepala Seksi, Kepala Urusan dan Dukuh mempunyai tugas melaksanakan

kegiatan teknis dan administrasi sesuai bidang tugas/ wilayah kerjanya, yaitu :

a. Kepala Seksi Pemerintahan

1) Mengumpulkan, mengolah dan mengevaluasi data di

bidang pemerintahan, ketentraman dan ketertiban;

Page 85: SKRIPSI PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH ...repo.apmd.ac.id/564/1/SKRIPSI 2.pdfpenyelenggaraan sistem pemerintahan di Indonesia sebagai organisasi formal yang memiliki peran terdepan

68

2) Membantu perencanaan dan pelaksanaan tugas bidang

keamanan sesuai perundang-undangan yang berlaku;

3) Membantu perencanaan dan penyelenggaraan pertahanan

sipil;

4) Mengumpulkan bahan dalam rangka pengembangan

wilayah dan masyarakat;

5) Melakukan pelayanan dan pembinaan kepada masyarakat

di bidang pemerintahan, ketentraman dan ketertiban;

6) Membantu tugas-tugas di bidang administrasi

kependudukan dan pertanahan;

7) Menyiapkan bahan rapat kepala desa;

8) Melakukan tugas-tugas lain yang diberikan kepala desa

sesuai bidang tugasnya.

b. Kepala Seksi Pembangunan dan Pemberdayaan

1) Mengumpulkan, mengolah dan mengevaluasi dan serta

pembinaan di bidang pembangunan dan pemberdayaan

masyarakat;

2) Membantu koordinasi pelaksanaan pembangunan,

menjaga terpeliharanya sarana dan prasarana fisik

lingkungan dan pelaksanaan pemberdayaan masyarakat;

Page 86: SKRIPSI PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH ...repo.apmd.ac.id/564/1/SKRIPSI 2.pdfpenyelenggaraan sistem pemerintahan di Indonesia sebagai organisasi formal yang memiliki peran terdepan

69

3) Meyiapkan bahan rapat kepala desa di bidang

pembangunan dan pemberdayaan masyarakat;

4) Membantu menyiapkan bahan-bahan dalam rangka

musyawarah pembangunan desa;

5) Membantu mengumpulkan dan menyalurkan bantuan

terhadap korban bencana;

6) Memberikan tugas-tugas lain yang diberikan kepala desa

sesuai bidang tugasnya.

c. Kepala Seksi Kemasyarakatan

1) Mengumpulkan, mengolah dan mengevaluasi data di

bidang kemasyarakatan;

2) Melakukan pembinaan kemasyarakatan;

3) Melakukan dan menyiapkan administrasi pembinaan

kemasyarakatan;

4) Melakukan tugas-tugas lain yang diberikan kepala desa

sesuai bidang tugasnya.

d. Kepala Urusan Perencanaan dan Pendapatan.

1) Melakukan administrasi perencanaan dan penganggaran

desa;

Page 87: SKRIPSI PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH ...repo.apmd.ac.id/564/1/SKRIPSI 2.pdfpenyelenggaraan sistem pemerintahan di Indonesia sebagai organisasi formal yang memiliki peran terdepan

70

2) Menyiapkan bahan pertanggungjawaban keuangan desa;

3) Melakukan tugas-tugas lain yang diberikan kepala desa

sesuai bidang tugasnya.

e. Kepala Urusan Umum

1) melakukan urusan administrasi perlengkapan dan

inventaris kekayaan desa;

2) melakukan urusan rumah tangga;

3) melakukan peraturan pelaksanaan rapat-rapat dinas dan

upacara;

4) melakukan tugas-tugas yang diberikan kepala desa sesuai

bidang tugasnya.

f. Dukuh :

1) Melaksanakan kegiatan pemerintahan, pembangunan,

kemasyarakatan, ketentraman dan ketertiban di wilayah

kerjanya;

2) Membantu kepala desa dalam kegiatan penyuluhan,

pembinaan dan kerukunan warga di wilayah kerjanya;

3) Melaksanakan keputusan dan kebijakan kepala desa di

wilayah kerjanya;

Page 88: SKRIPSI PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH ...repo.apmd.ac.id/564/1/SKRIPSI 2.pdfpenyelenggaraan sistem pemerintahan di Indonesia sebagai organisasi formal yang memiliki peran terdepan

71

4) Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh kepala

desa.

Pelaksanaan tugas pokok, kewenangan dan kewajiban Pemerintahan Desa

Pagerharjo secara efektif dan efisien merupakan harapan seluruh masyarakat Desa

Pagerharjo dimana ukuran keberhasilan baik dari sisi manajemen, perencanaan

serta sistem kinerja yang baik, dan yang sangat berperan untuk menentukan

keberhasilan tersebut adalah ketersediaan sumber daya aparatur pemerintahan

desa yang ada dalam organisasi pemerintahan baik secara kapasitas, kuantitas

maupun kualitas dalam penyelenggaraan tugasnya serta didukung oleh seluruh

komponen masyarakat.

Kapasitas aparatur merupakan motor penggerak dan juga sebagai penentu

keberhasilan organisasi ditunjukan dengan sistem manajemen yang baik serta

mempunyai mekanisme kinerja yang jelas untuk mencapai tujuan bersama.

Susunan Perangkat pemerintah desa, selanjutnya dapat dirinci dalam tabel berikut:

Page 89: SKRIPSI PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH ...repo.apmd.ac.id/564/1/SKRIPSI 2.pdfpenyelenggaraan sistem pemerintahan di Indonesia sebagai organisasi formal yang memiliki peran terdepan

72

Tabel 2.17

Data Pemerintah Desa Pagerharjo

No. Nama Jabatan Jenis Kelamin

Usia Pendidikan

1. Widayat Kepala Desa L 50 SLTA 2. Setoyoko, S.Pd Sekdes L 24 S1 3. Heri Yuliati Kaur Umum P 42 SLTA 4. Katri Maharsiwi, SE Kaur Perencanaan P 32 S1 5. Bambang Untoro, S.Si Kasi. Pementahan L 47 S1 6. Wackid Cahyono,

S.Pd Kasi. Pembangunan dan Pemberdayaan

L 31 S1

7. Supanto Kasi. Kemasyarakatan L 36 SLTA 8. Wasito Staf L 39 SLTA 9. Tauhid Staf L 43 SLTP 10. Yekti Endah Pambudi Dukuh Separang P 38 SLTA 11. Catur Yulianto Dukuh Sarigono L 41 SLTA 12. Sukimo Dukuh Ngemplak L 49 SLTA 13. Y. Suyati Dukuh Plono Barat P 57 SLTA 14. Paulus Prio Saptono Dukuh Plono Timur L 37 SLTA 15. Teguh Kumoro Dukuh Nlinggo Barat L 50 SLTA 16. Hendi Mensale Dukuh Nglinggo Timur L 44 SLTA 17. Sarkoro Dukuh Nglinggo Timur L 63 SD 18. Utomo Dukuh Ngaglik L 45 SLTA 19. Setya Basuki Dukuh Gegerbajing L 55 SLTA 20. Purwanto Dukuh Kemesu L 45 SLTA 21. Ag. Toto Suwanto Dukuh Ngentak L SLTA 22. Tukijan Dukuh Sinogo L 51 SLTA 23. Slamet Dukuh Kalirejo Utara L 40 SLTA 24. Winardi Dukuh Kalirejo Selatan L 58 SLTA 25. Andar Kusnanto Dukuh Kalinongko L 39 SLTA 26. Ponijo Dukuh Jetis L 48 SLTA 27. Y. Priyata Dukuh Bateng L 42 SLTA 28. Totok Winardi Dukuh Suren L 46 SLTA 29. Siran Dukuh Mendolo L 43 SLTA

Sumber : Profil Desa Pagerharjo Tahun 2017

Page 90: SKRIPSI PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH ...repo.apmd.ac.id/564/1/SKRIPSI 2.pdfpenyelenggaraan sistem pemerintahan di Indonesia sebagai organisasi formal yang memiliki peran terdepan

73

Tabel di atas menjelaskan bahwa struktur organisasi Pemerintah Desa Pagerharjo

telah terisi, dengan jumlah keseluruhan aparatur desa sebanyak 29 orang.

Berikut akan disajikan data aparatur Desa Pagerharjo menurut jenis kelamin,

tingkat pendidikan dan kategori usia dalam beberapa tabel berikut :

Tabel 2.18

Data Pemerintah Desa Pagerharjo menurut Jenis Kelamin

No. Jenis Kelamin Jumlah %

1. Laki-laki 25 86,21

2. Perempuan 4 13,79

Jumlah 29 100

Sumber : Profil Desa Pagerharjo Tahun 2017

Dari tabel di atas, terlihat bahwa Aparatur Desa Pagerharjo lebih didominasi oleh

laki-laki sebesar 86,21%. Walapun keterlibatan perempuan hanya mencapai

13,79%, namun hal tersebut menunjukan bahwa perempuan di Desa Pagerharjo

juga memiliki kemampuan yang daapt diandalkan dalam penyelenggaraan

pemerintahan.

Page 91: SKRIPSI PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH ...repo.apmd.ac.id/564/1/SKRIPSI 2.pdfpenyelenggaraan sistem pemerintahan di Indonesia sebagai organisasi formal yang memiliki peran terdepan

74

Tabel 2.19

Data Pemerintah Desa Pagerharjo menurut Tingkat Pendidikan

No. Tingkat Pendidikan Jumlah %

1. SD 1 3,45

2. SLTP 1 3,45

3. SLTA 23 79,31

4. S1 4 13,79

Jumlah 29 100

Sumber : Profil Desa Pagerharjo Tahun 2017

Berdasarkan tabel di atas, dapat dikatakan bahwa Aparatur Desa Pagerharjo

hampir seluruhnya berlatar belakang pendidikan SLTA sebesar 79,31%. Ini berarti

bahwa aparatur desa yang ada memiliki kualitas yang mumpuni sehingga dapat

berpengaruh pada penyelenggaraan sistem pemerintahan desa dengan lebih baik.

Page 92: SKRIPSI PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH ...repo.apmd.ac.id/564/1/SKRIPSI 2.pdfpenyelenggaraan sistem pemerintahan di Indonesia sebagai organisasi formal yang memiliki peran terdepan

75

Tabel 2.20

Data Pemerintah Desa Pagerharjo menurut Kategori Usia

No. Jenis Kelamin Jumlah %

1. s/d 45 Tahun 18 62,07

2. 45 Tahun ke atas 11 37,93

Jumlah 29 100

Sumber : Profil Desa Pagerharjo Tahun 2017

Pemerintah Desa Pagerharjo menurut kategori usia sebagaimana terlihat pada

tabel di atas, sebagian besar berusia s/d 45 tahun sebesar 62,07%. Hal ini

mengindikasikan bahwa aparatur desa yang ada masih sangat enerjik dalam

melaksanakan tugasnya, walaupun tidak dapat disangkal bahwa masih ada

aparatur yang memiliki usia di atas 46 tahun sebesar 37,93%.

4. Kelembagaan Desa

Desa Pagerharjo menganut sistem kelembagaan pemerintahan desa dengan pola

minimal, yang terdiri dari Badanan Permusyawaratan Desa (BPD), Rukun Warga

(RW), Rukun Tetangga (RT), Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa), dan Karang

Taruna sebagaimana terlihat dalam tabel berikut :

Page 93: SKRIPSI PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH ...repo.apmd.ac.id/564/1/SKRIPSI 2.pdfpenyelenggaraan sistem pemerintahan di Indonesia sebagai organisasi formal yang memiliki peran terdepan

76

Tabel 2.21

Data Keadaan Kelembagaan Desa Pagerharjo

No Kelembagaan Jumlah

Lemabaga Pengurus/ Anggota

1. BPD 1 11

2. RW 43 129

3. RT 87 261

4. BUMDES 1 3

5. Karang Taruna 21 105

Sumber : Profil Desa Pagerharjo Tahun 2017

5. Deskripsi koordinasi Pemerintah Desa dalam sistem

informasi desa

Pemerintah desa pagerharjo dalam pembanguna sistem informasi desa

penataan atau pelatihan dilaksanakan melalui rapat koordinasi yang dilakukan

secara rutin per-bulan sekali dan pada setiap akhir tahun dengan melibatkan

perangkat desa dan Dukuh dengan agenda pembahasan terhadap pelatihan

administrasi desa seperti penataan komputer buku induk penduduk, mutasi

penduduk, rekapitulasi jumlah penduduk, penduduk sementara dan kartu tanda

Page 94: SKRIPSI PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH ...repo.apmd.ac.id/564/1/SKRIPSI 2.pdfpenyelenggaraan sistem pemerintahan di Indonesia sebagai organisasi formal yang memiliki peran terdepan

77

penduduk dan kartu keluarga serta administrasi lain juga seperti akte nikah, akte

lahir, dan akte kematian

6. Sistem Informasi Desa

Mengacu pada Pasal 86 UU Desa, Sistem Informasi Desa dikembangkan

oleh Pemerintah Kabupaten/Kota. Pendekatan dalam skala yang lebih kecil ini

dibandingkan dengan nasional bertujuan untuk memperkecil hilangnya

kewenangan lokal berskala desa akibat penyeragaman di tingkat nasional. Tujuan

dari pengaturan skala kewajiban penyediaan Sistem Informasi Desa dalam lingkup

Kabupaten juga bertujuan untuk menjaga prinsip rekognisi dan subsidiaritas yang

menjadi prinsip UU Desa Pemerintah Daerah (Kabupaten/Kota) berkewajiban

untuk mengembangkan Sistem Informasi Desa dan Pembangunan Kawasan (pasal

86 ayat 3). Kewajiban ini melekat pada Kabupaten/Kota, bukan pada pemerintah

di tingkat nasional (pusat). Sistem informasi desa juga mengandung maksud

bukan sebatas aplikasi, melainkan perangkat keras, perangkat lunak (aplikasi),

jaringan dan sumber daya manusia. Sistem informasi desa mengandaikan adanya

bisnis proses yang jelas, tanpa mengenyampingkan jenis-jenis data dan informasi

yang bersifat atau mengandung kewenangan lokal berskala desa. Penegasan

pentingnya sumber daya manusia sebagai bagian dari Sistem Informasi Desa

menunjukkan kewajiban pada pihak Kabupaten/Kota untuk memberikan

pendampingan dan penguatan atas tata kelola informasi dan data pembangunan di

tingkat desa.

Page 95: SKRIPSI PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH ...repo.apmd.ac.id/564/1/SKRIPSI 2.pdfpenyelenggaraan sistem pemerintahan di Indonesia sebagai organisasi formal yang memiliki peran terdepan

78

Sistem informasi desa mengandung data desa, data pembangunan desa,

kawasan desa dan informasi lain yang berkaitan dengan pembangunan desa.

Informasi berkaitan dengan pembangunan kawasan perdesaan juga wajib

disediakan oleh pemerintah di tingkat Kabupaten/Kota. Informasi-informasi ini

dibuka menjadi data atau informasi publik yang dapat diakses dengan mudah oleh

masyarakat.

Belajar dari pembelajaran penerapan Profil Desa yang berskala nasional,

penerapan sistem informasi desa yang dikontrol dan diseragamkan oleh

pemerintah pusat tidak lagi relevan. Penerapan secara nasional dengan

menerapkan standar baku yang mengabaikan kewenangan lokal berskala desa

melanggar prinsip penerapan sistem informasi yang diatur oleh UU Desa.

Akses data menjadi salah satu tantangan lain. Pengalaman profil desa

menunjukkan bahwa desa hanya sebagai “pengumpul data” atau petugas dari

pemerintah pusat. Implikasinya, desa tidak memiliki data yang memadai karena

sudah “disetorkan” kepada pemerintah pusat. Hal ini berimplikasi kepada

perencanaan pembangunan di tingkat desa. Penerapan profil desa juga tidak

mempertimbangkan keragaman kebutuhan akan jenis data sesuai dengan konteks

lokal. Hal ini justeru menghambat desa dalam menemukenali jenis-jenis

kebutuhan data yang kontekstual dengan kebutuhan pembangunan desa dan

kewenangan lokal berskala desa.

Page 96: SKRIPSI PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH ...repo.apmd.ac.id/564/1/SKRIPSI 2.pdfpenyelenggaraan sistem pemerintahan di Indonesia sebagai organisasi formal yang memiliki peran terdepan

79

Table. 2.22

Fasilitas Sistem Informasi Desa Pagerharjo

No Nama Fasilitas Jumlah

1. Komputer 4

2. Leptop 8

3. Printer 4

4. Kontraktor 1

5. Parabola 1

6. Router wifi 1

Sumber : Profil Desa Pagerharjo Tahun 2017

Dari table di atas, fasilitas-fasilitas system informasi desa yang ada di desa

Pagerharjo sebagai berikut: 4 unit komputer, 8 unit leptop, 4 buah printer, 1

kontraktor, 1 parabola, dan 1 router wifi.