SKRIPSI PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, …
Transcript of SKRIPSI PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, …
SKRIPSI
PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, KEPUASAN KERJA, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN DAN AKUNTABILITAS PUBLIK TERHADAP KINERJA
MANAJERIAL DI PEMERINTAH KOTA MEDAN
OLEH
YUANITA LAROSA HUSNI 130503076
PROGRAM STUDI STRATA I AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2017
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya
bahwa skripsi saya yang berjudul “Pengaruh Partisipasi Penyusunan
Anggaran, Kepuasan Kerja, Kejelasan Sasaran Anggaran dan Akuntabilitas
Publik terhadap Kinerja Manajerial di Pemerintah Kota Medan” adalah
benar hasil karya saya sendiri dan judul yang dimaksud belum pernah dimuat,
dipublikasi atau diteliti oleh mahasiswa lain dalam konteks penulisan skripsi
Program Strata-1 Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sumatera Utara. Semua sumber data dan informasi yang diperoleh
telah dinyatakan jelas, benar apa adanya. Apabila dikemudian hari pernyataan ini
tidak benar, saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh Universitas
Sumatera Utara.
Medan, 2017 Yang Membuat Pernyataan,
NIM : 130503076 Nama : Yuanita Larosa Husni
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ABSTRAK
PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, KEPUASAN KERJA, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN DAN AKUNTABILITAS
PUBLIK TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DI PEMERINTAH KOTA MEDAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis apakah
partisipasi penyusunan anggaran, kepuasan kerja, kejelasan sasaran anggaran dan akuntabilitas publik terhadap kinerja manajerial di Pemerintah Kota Medan. Populasi dalam penelitian ini adalah PPK-SKPD dan Bendahara pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kota Medan.
Metode penelitian dalam skripsi ini adalah analisis statistik deskriptif, uji kualitas data, uji asumsi klasik, dan uji hipotesis. Variabel Independen pada penelitian ini adalah partisipasi penyusunan anggaran, kepuasan kerja, kejelasan sasaran anggaran dan akuntabilitas publik sedangkan Variabel Dependennya adalah kinerja manajerial dengan. Jumlah populasi penelitian ini terdiri dari 19 Dinas, 12 Badan, dan 8 Kantor/Inspektorat dengan menggunakan sampel jenuh diperoleh 78 orang sebagai sampel. Jenis data yang dipakai adalah data primer.
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa secara simultan partisipasi penyusunan anggaran, kepuasan kerja, kejelasan sasaran anggaran dan akuntabilitas publik berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kota Medan. Secara parsial variabel partisipasi penyusunan anggaran, kepuasan kerja, kejelasan sasaran anggaran dan akuntabilitas publik berpengaruh signifikan terhadap kinerja manjerial pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kota Medan. Kata Kunci : Partisipasi Penyusunan Anggaran, Kepuasan Kerja, Kejelasan
Sasaran Anggaran, Akuntabilitas Publik, Kinerja Manajerial
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ABSTRACT
EFFECT OF PARTICIPATION BUDGET PREPARATION, JOB SATISFACTION, CLARITY AND BUDGET TARGET PUBLIC
ACCOUNTABILITY TO PERFORMANCE MANAGERIAL CITY GOVERNMENT IN MEDAN
This study aims to identify and analyze whether budgetary participation, job satisfaction, budget goal clarity and accountability to managerial performance in Medan City government. The population in this study is the KDP-SKPD and Treasurer at Work Unit (SKPD) of Medan. The method of this thesis is a descriptive statistical analysis, test data quality, classic assumption test, and hypothesis testing. Independent variables in this study are budgeting participation, job satisfaction, budget goal clarity and accountability, while the dependent variable is the performance of managerial. The study population consisted of 19 Office, 12 the Agency, and 8 Office / Inspectorate using saturated sample obtained 78 votes in the sample. The type of data used is primary data. The results of this study prove that simultaneous budget participation, job satisfaction, budget goal clarity and public accountability significant effect on managerial performance in the regional work units (SKPD) of Medan. In partial budgeting participation, job satisfaction, budget goal clarity and public accountability significant effect on the performance of manjerial on regional work units (SKPD) of Medan. Keywords: Budgeting Participation, Job Satisfaction, Goal Clarity Budget,
Public Accountability, Managerial Performance
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala rahmat serta karunia yang telah diberikan-Nya kepada penulis sehingga
penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul “Pengaruh
Partisipasi Penyusunan Anggaran, Kepuasan Kerja, Kejelasan Sasaran
Anggaran dan Akuntabilitas Publik terhadap Kinerja Manajerial di
Pemerintah Kota Medan” ini tujukan sebagai syarat dalam rangka memperoleh
gelas Sarjana Ekonomi dari Program S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan
Akuntansi Universitas Sumatera Utara.
Selama masa perkuliahan hingga penulisan skripsi ini, penulis telah
banyak mendapatkan bimbingan, nasihat, dorongan dan bantuan baik secara moril
maupun materiil dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Ramli, SE., M.S., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Dr. Syafruddin Ginting Sugihen, MAFIS, Ak.,CPA selaku Ketua
Departemen Akuntansi/Ketua Program Studi S-1 Akuntansi dan Bapak Drs.
Syahrul Rambe, M.M., Ak selaku Sekertaris Departemen Akuntansi/Sekertaris
Akuntansi Program S-1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Sumatera Utara.
3. Ibu Prof. Erlina, SE., Msi., Ph.D., Ak. selaku Dosen Pembimbing yang telah
banyak memberikan bimbingan, waktu, masukan dan dorongan bagi penulis.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4. Bapak Drs. Rustam, M.Si., Ak., CA. dan Bapak Dr.Iskandar Muda, SE., M.Si.,
Ak. selaku Dosen Penguji dan Pembanding yang telah banyak memberikan
saran dan masukan bagi penulis.
5. Kedua orang tua penulis, abang penulis dan kakak ipar penulis yang senantiasa
melimpahkan cinta dan kasih sayangnya serta selalu mendoakan dan
mendukung penulis. Sahabat – sahabat terbaik Olevel team, Orang Pinggiran:
Cici, Lindya, Yuy, Winda, Nadia, Yayi, Kakdinda, Ivan, Bagong, Bayu, Inul,
Purba, Rianda, Predi, Ojan, Ari, Yediya dan Ecan. Teman seperjuangan Kita-
Kita Aja: Hanyi, Fika, Dita, Anggi, Kanija, Katiks, Uciks, Rere, Lisni, Fira,
Mutia, Popo dan Karimah. Adik- Adik cantik tapi cabe: Namira Friliandita dan
Namira Ayasha. Yang paling di sayang dan selalu ada: Miftah Muflih, Fadly
Hasan Siregar, Kanik, Kanada, Kain, Kamiti dan Kanica. Teman-teman lainnya
yang tidak bisa disebutkan satu per satu yang selalu memberikan dukungan
dalam pengerjaan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang dapat membangun demi
kesempurnaan skripsi ini. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak.
Medan, 2017 Yang Membuat Pernyataan,
NIM : 130503076
Nama : Yuanita Larosa Husni
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR ISI
Halaman
PERNYATAAN ..................................................................................... i ABSTRAK .............................................................................................. ii ABSTRACT ........................................................................................... iii KATA PENGANTAR ............................................................................ iv DAFTAR ISI .......................................................................................... vi DAFTAR TABEL .................................................................................. viii DAFTAR GAMBAR .............................................................................. ix DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... x BAB I PENDAHULUAN ................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ................................................................ 1 1.2 Rumusan Masalah .......................................................... 7 1.3 Tujuan Penelitian ............................................................. 8 1.4 Manfaat Penelitian ........................................................... 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................... 10 2.1 Pertisipasi Penyusunan Anggaran..................................... 10
2.1.1 Manfaat Partisipasi Penyusunan Anggaran ............. 10 2.1.2 Pendekatan Dalam Partisipasi Penyusunan Anggaran ............................................ 11
2.2 Kepuasan Kerja ............................................................... 12 2.2.1 Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja ...................................................... 13 2.2.2 Model-model Kepuasan Kerja ................................ 14 2.2.3 Indikator Kepuasan Kerja ...................................... 15 2.2.4 Tindakan Atas Kepuasan Kerja .............................. 16
2.3 Kejelasan Sasaran Anggaran ........................................... 16 2.4 Akuntabilitas Publik ......................................................... 18 2.4.1 Akuntabilitas dalam Pelaporan Keuangan ................ 19 2.4.2 Sifat Akuntabilitas Pemerintah ................................ 19 2.5 Kinerja Manajerial .......................................................... 21 2.6 Penelitian Terdahulu ........................................................ 23 2.7 Kerangka Konseptual ....................................................... 26 2.8 Hipotesis Penelitian ........................................................ 28
BAB III METODE PENELITIAN .................................................... 30 3.1 Jenis Penelitian ............................................................... 30 3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ........................................ 30 3.3 Tempat dan Jadwal Penelitian .......................................... 32 3.4 Definisi Operasional dan Skala Pengukuran ..................... 32
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3.5 Jenis dan Sumber Data ..................................................... 35 3.6 Metode Pengumpulan Data ............................................. 36 3.1 Metode Analisis Data. ...................................................... 37
3.7.1 Uji Kualitas Data ..................................................... 37 3.7.2 Analisis Statistik Deskriptif ..................................... 37 3.7.3 Uji Asumsi Klasik ................................................... 38 3.7.4 Analisis Regresi Linear Berganda ............................ 39
3.7.5 Uji Hipotesis ........................................................... 39
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................... 42 4.1. Gambaran Umum Kota Medan ......................................... 42 4.1.1 Sejarah singkat Kota Medan ..................................... 42 4.1.2 Struktur Organisasi Pemerintah Kota Medan ............ 43
4.2. Data Penelitian.................................................................. 44 4.3. Analisis Statistik Deskriptif .............................................. 45 4.4. Analsis Data ..................................................................... 44
4.4.1 Uji Kualitas Data ....................................................... 46 4.4.2 Uji Asumsi Klasik ..................................................... 48 4.4.3 Hasil Uji Regresi Berganda ....................................... 51 4.4.4 Hasil Pengujian Hipotesis.......................................... 53 4.5 Pembahasan Hasil Penelitian .............................................. 58 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................... 60 5.1. Kesimpulan....................................................................... 60 5.2. Keterbatasan Penelitian ..................................................... 60 5.3. Saran ................................................................................ 61 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 63 LAMPIRAN............................................................................................... 66
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR TABEL
No. Tabel Judul Halaman
2.1 Penelitian Terdahulu ................................................................... 23 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian SKPD Pemerintahan Kota Medan ................................................ 31 3.2 Daftar Populasi dan Sampel ....................................................... 34 4.1 Data Hasil Kuisoner .................................................................... 44 4.2 Statistik Deskriptif ...................................................................... 45 4.3 Hasil Uji Validitas ....................................................................... 46 4.4 Hasil Uji Realibilitas ................................................................... 48 4.5 Hasil Uji Normalitas ................................................................... 49 4.6 Hasil Uji Multikoleniaritas .......................................................... 50 4.7 Hasil Analisi Regresi Berganda ................................................... 52 4.8 Hasil Analisis Koefisien Determinasi ......................................... 54 4.9 Hasil Uji F .................................................................................. 54 4.10 Hasil Uji t ................................................................................... 55
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Judul Halaman
2.1 Kerangka Konseptual ...................................................... 28 4.1 Hasil Uji Heterokedastisitas (Scatterplot) ........................ 51
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran Judul Halaman
1 Kuisoner .............................................................................. 66 2 Data Penelitian .................................................................... 73 3 Kualitas Data ....................................................................... 84 4 Statistik Deskriptif ............................................................... 85 5 Asumsi Klasik ..................................................................... 95 6 Hipotesis ............................................................................ 97
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan kondisi global yang semakin maju membawa dampak
berupa peluang baru dan tantangan bagi proses pembangunan daerah di setiap
negara, termasuk indonesia. Pada saat ini, persaingan antar negara akan semakin
pesat sehingga pemerintah diminta untuk dapat menerapkan dan
mengimplementasikan strategi bersaing yang tepat dan efektif dalam hal
perencanaan pembangunan daerah. Selain itu, keadaan luar negeri yang juga
menunjukkan bahwa semakin maraknya globalisasi telah menuntut daya saing
setiap negara, termasuk daya saing pemerintah daerahnya. Daya saing pemerintah
daerah ini diharapkan akan tercapai melalui peningkatan kemandirian pemerintah
daerah. Selanjutnya, peningkatan kemandirian pemerintah daerah tersebut
diharapkan dapat diraih melalui Otonomi Daerah.
Tujuan program otonomi daerah adalah mempercepat pertumbuhan
ekonomi dan pembangunan daerah, mengurangi kesenjangan antardaerah, dan
meningkatkan kualitas pelayanan publik agar lebih efisien dan responsif terhadap
kebutuhan, potensi maupun karakteristik di daerah masing-masing. Hal ini
ditempuh melalui peningkatan hak dan tanggung jawab pemerintah daerah untuk
mengelola rumah tangganya sendiri (Bastian, 2006:350).
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 yang telah diamandemen dengan
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2014 tentang pemerintah daerah melahirkan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
paradigma baru dalam hal pelaksanaan otonomi daerah, yakni setiap daerah
memiliki kewenangan otonomi secara penuh, luas, dan bertanggung jawab.
Penyelenggaraan pemerintah daerah berdasarkan undang-undang tersebut telah
menyebabkan terjadinya pergeseran kewenangan pemerintah dari sistem
sentralisasi menjadi sistem desentralisasi.
Sebagai akibat disahkannya undang-undang tentang pemerintah daerah
tersebut menyebabkan organisasi sektor publik mengalami perkembangan yang
cukup pesat. Dengan sistem desentralisasi ini, setiap daerah dituntut agar mampu
mengelola daerahnya sendiri dengan cara memaksimalkan segala potensi sumber
daya yang juga berasal dari daerah tersebut. Sebagai organisasi sektor publik,
pemerintah daerah diharapkan memiliki kinerja yang berorientasi pada
kepentingan masyarakat dan harus selalu tanggap terhadap daerahnya, dengan
berupaya memberikan pelayanan terbaik secara transparan dan juga berkualitas.
Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2007 tentang
Pedoman Teknis Organisasi Dan Tata Kerja Inspektorat Provinsi Dan
Kabupaten/Kota, Inspektorat provinsi mempunyai tugas melakukan pengawasan
terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah provinsi, pelaksanaan
pembinaan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah kabupaten/kota, dan
pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah kabupaten/kota.
Sejalan dengan hal tersebut, kinerja merupakan hal yang penting bagi
suatu organisasi sektor publik karena melalui kinerja, tingkat pencapaian
pelaksanaan suatu kegiatan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi, dan misi
suatu organisasi yang tertuang dalam perumusan skema strategis (strategic
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
planning) suatu organisasi dapat dilihat. Untuk mengetahui apakah kinerja suatu
organisasi telah berjalan efektif atau tidak, dapat dilakukan uji perbandingan
terhadap anggaran. Anggaran merupakan titik awal yang baik dalam menilai
kinerja. Perencanaan dan penganggaran merupakan salah satu faktor utama yang
harus diperhitungkan dengan baik oleh pemerintah.
Kinerja sektor publik ini sebagian besar dipengaruhi oleh kinerja aparat
atau manajerial. Menurut Mahoney (1963) kinerja manajerial adalah kinerja
individu anggota organisasi dalam kegiatan-kegiatan manajerial antara lain:
perencanaan, investigasi, koordinasi, pengaturan staf, negosiasi, dan lain-lain.
Pengukuran kinerja secara berkelanjutan akan memberikan umpan balik, sehingga
upaya perbaikan secara terus menerus akan mencapai keberhasilan di masa
mendatang.
Kinerja manajerial satuan kerja perangkat daerah juga merupakan
gambaran mengenai tingkat pencapaian sasaran atau tujuan sebagai penjabaran
dari visi, misi, dan strategi instansi pemerintah daerah yang mengindikasikan
tingkat keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan
tugas pokok dan fungsi aparatur pemerintah (Putra, 2013:2).Kinerja manajerial
yang dimaksud dalam penelitian ini yakni kinerja kepala bidang, kepala bagian,
kepala seksi, kepala sub bidang, kepala sub bagian, dan kepala sub seksi.
Kumorotomo (2005:103) mengungkapkan kinerja organisasi publik adalah
hasil akhir (output) organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, transparan
dalam pertanggungjawaban,efisien, sesuai dengan kehendak pengguna
jasaorganisasi, visi dan misi organisasi,berkualitas, adil, serta diselenggarakan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
dengan sarana dan prasarana yang memadai. Kinerja juga merupakan salah satu
kunci keberhasilan SKPD dalam menjalankan tugasnya di pemerintah daerah,
karena dengan kinerja yang baik pencapaian good governance akan senantiasa
terbuka lebar. Dalam meningkatkan kinerja, kepala bagian atau pejabat struktural
di suatu SKPD juga dituntut untuk bisa menerapkan keadilan prosedural sesuai
dengan semestinya. Keadilan prosedural berhubungan dengan keadilan yang
digunakan untuk menentukan hasil-hasil yang terdistribusi seperti beban kerja,
penghasilan dan lainnya (Sari, Sinarwati, Sudjana, 2014:2).
Partisipasi adalah suatu proses pengambilan keputusan bersama oleh dua
pihak atau lebih yang mempunyai dampak masa depan bagi pembuat dan
penerima keputusan dan mengarah kepada seberapa besar tingkat keterlibatan
aparat pemerintah daerah serta pelaksanaannya untuk mencapai target anggaran
tersebut (Bangun, 2009:12). Kenis (1979) mengatakan terdapat 2 (dua)
karakteristik sistem penganggaran, yaitu partisipasi dalam penyusunan anggaran
dan kejelasan sasaran anggaran. Menurut Brownell (1982) partisipasi penyusunan
anggaran adalah tingkat keterlibatan dan pengaruh seseorang dalam proses
penyusunan anggaran. Partisipasi merupakan perilaku, pekerjaan, dan aktivitas
yang dilakukan oleh manajer selama aktivitas berlangsung. Oleh karena
partisipasi anggaran melibatkan bawahan dalam proses penyusunannya, sehingga
bawahan akan termotivasi untuk mencapai kinerja yang diharapkan.
Kepuasan kerja adalah hal yang juga harus dimiliki oleh setiap individu
khususnya manajer agar produktivitas perusahaan dapat terus terjaga. Robbins
dan Judge (2008:99), mendefinisikan kepuasan kerja sebagai suatu perasaan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
positif tentang pekerjaan seseorang yang merupakan hasil dari sebuah evaluasi
karakteristiknya. Sedangkan menurut Handoko (2002:193), kepuasan kerja
adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan ketika
karyawan memandang pekerjaannya. Dari kedua definisi tersebut dapat
disimpulkan bahwa kepuasan kerja merupakan perasaan yang timbul dari dalam
diri seseorang terhadap pekerjaannya. Ini berarti bahwa pada dasarnya kepuasan
kerja merupakan hal yang bersifat individual. Setiap pegawai tentunya akan
memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda disebabkan adanya perbedaan sifat
pada masing-masing individu. Semakin banyak aspek di dalam pekerjaan yang
sesuai dengan keinginan pegawai, maka akan menyebabkan semakin tinggi
tingkat kepuasan yang dirasakan, dan begitu juga sebaliknya. Hal inilah yang
kemudian secara langsung mempengaruhi kinerja mereka.
Kejelasan sasaran anggaran adalah adanya sasaran anggaran yang jelas
akan memudahkan individu untuk menyusun target-target anggarannya.
Selanjutnya, target-target anggaran yang disusun akan sesuai dengan anggaran
yang ingin dicapai organisasi. Hal ini berimplikasi pada penurunan senjangan
anggaran (Nasution, 2013:9). Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebagai
rencana kerja pemerintah daerah merupakan desain teknis pelaksanaan strategi
untuk mencapai tujuan daerah. Jika kualitas anggaran pemerintah daerah rendah,
maka kualitas fungsi-fungsi pemerintah daerah cenderung lemah.
Akuntabilitas publik adalah suatu pertanggungjawaban oleh pihak-pihak
yang diberi kepercayaan oleh masyarakat/individu di mana nantinya terdapat
keberhasilan atau kegagalan di dalam pelaksanaan tugasnya tersebut dalam
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pertanggungjawaban tersebut berkaitan
langsung dengan aktivitas birokrasi dalam memberikan pelayanan sebagai kontra
prestasi atas hak-hak yang telah dipungut langsung maupun tidak langsung dari
masyarakat. (Ulum, 2008:47).
Hubungan partisipasi penyusunan anggaran, kepuasan kerja, kejelasan
sasaran anggaran dan akuntabilitas publik sudah dilakukan penelitian sebelumnya
seperti Soetrisno (2010), Zikrayati (2016) dan Solina (2014). Berdasarkan dari
beberapa penelitian di atas menunjukkan hasil yang tidak konsisten karena
perbedaan variabel independen dan hasil penelitian, Soetrisno (2010) dengan
partisipasi penyusunan anggaran menunjukkan bahwa partisipasi penyusunan
anggaran berpengaruh siginifikan dan positif terhadap kinerja manajerial dengan
hasil sedang, sementara penelitian Zikrayati (2016) dengan kepuasan kerja
menunjukkan bahwa kepuasan kerja secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap kinerja manajerial, sedangkan Solina (2014) dengan kejelasan sasaran
anggaran dan akuntabilitas publik menunjukkan bahwa kejelasan sasaran
anggaran berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial dan akuntabilitas
publik berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial. Perbedaan hasil
penelitian (research gap) inilah yang memotivasi peneliti untuk memilih
partisipasi penyusunan anggaran, kepuasan kerja, kejelasan sasaran anggaran, dan
akuntabilitas publik menjadi variabel yang mempengaruhi kinerja manajerial.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi
kinerja manajerial. Uraian di atas menunjukkan bahwa dari penelitian terdahulu
terdapat perbedaan waktu, tempat, serta variabel independen yang digunakan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Pada penelitian terdahulu, variabel independen yang digunakan hanya satu dan
dua variabel. Namun pada penelitian ini, variabel independen yang digunakan
berjumlah empat variabel, meliputi partisipasi penyusunan anggaran, kepuasan
kerja, kejelasan sasaran anggaran dan akuntabilitas publik. Dalam penelitian yang
dilakukan oleh Soestrino yang menguji tentang Pengaruh Partisipasi, Motivasi,
dan Pelimpahan Wewenang dalam Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja
Manajerial (Studi Empiris pada Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah di
Kabupaten Rembang), perbedaannya adalah pada waktu penelitian Soetrisno yaitu
2010, sedangkan penelitian ini dilakukan pada tahun 2016. Soetrisno melakukan
penelitian pada Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah di Kabupaten
Rembang, sedangkan penelitian ini dilakukan pada Pemerintah Kota Medan.
Berdasarkan penjabaran di atas yang menunjukkan fenomena dari hasil penelitian
terdahulu yang menunjukkan perbedaan waktu, tempat, serta variabel independen
yang digunakan dalam penelitian-penelitian lainnya, maka peneliti ingin
melakukan penelitian guna mengetahui apakah hasil penelitian akan tetap sama
atau berbeda jika terdapat perbedaan waktu, tempat, serta variabel independen
yang dipakai. Penelitian ini akan dilakukan dengan judul “Pengaruh Partisipasi
Penyusunan Anggaran, Kepuasan Kerja, Kejelasan Sasaran Anggaran dan
Akuntabilitas Publik terhadap Kinerja Manajerial di Pemerintah Kota Medan.”
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
1. Apakah Partisipasi Penyusunan Anggaran berpengaruh terhadap Kinerja
Manajerial Pemerintah Kota Medan?
2. Apakah Kepuasan Kerja berpengaruh terhadap Kinerja Manajerial
Pemerintah Kota Medan?
3. Apakah Kejelasan Sasaran Anggaran berpengaruh terhadap Kinerja
Manajerial Pemerintah Kota Medan?
4. Apakah Akuntabilitas Publik berpengaruh terhadap Kinerja Manajerial
Pemerintah Kota Medan?
5. Apakah Partisipasi Penyusunan Anggaran, Kepuasan Kerja, Kejelasan
Sasaran Anggaran dan Akuntabilitas Publik berpengaruh secara simultan
terhadap Kinerja Manajerial Pemerintah Kota Medan?
1.3 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah, maka penelitian ini bertujuan :
1. Untuk mengetahui pengaruh Partisipasi penyusunan anggaran terhadap
Kinerja manajerial Pemerintah Kota Medan.
2. Untuk mengetahui pengaruh Kepuasan kerja terhadap Kinerja manajerial
Pemerintah Kota Medan.
3. Untuk mengetahui pengaruh Kejelasan sasaran anggaran terhadap Kinerja
manajerial Pemerintah Kota Medan.
4. Untuk mengetahui pengaruh Akuntabilitas public terhadap Kinerja
manajerial Kota Medan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
5. Untuk mengetahui pengaruh Partisipasi penyusunan anggaran, Kepuasan
kerja, Kejelasan sasaran anggaran dan Akuntabilitas publik secara
simultan.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Bagi Peneliti
Penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan wawasan
peneliti sehubung dengan pengaruh partisipasi penyusunan anggaran,
kepuasan kerja, kejelasan sasaran anggaran dan akuntabilitas publik
terhadap kinerja manajerial pada Pemerintahan Kota Medan.
2. Bagi Pembaca
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi, pengetahuan, dan
referensi bagi pembaca terkait dengan pengaruh partisipasi penyusunan
anggaran, kepuasan kerja, kejelasan sasaran anggaran dan akuntabilitas
publik terkhusus pada Pemerintahan Kota Medan.
3. Bagi Pihak Terkait atau Pemerintah Kota Medan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang bermanfaat
dan juga sebagai masukan kepada karyawan Pemerintah Kota Medan
untuk mengetahui bahwa partisipasi penyusunan anggaran, kepuasan kerja,
kejelasan sasaran anggaran dan akuntabilitas publik pada perusahaan
sangat berpengaruh penting terhadap kinerja manajerial karyawan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Partisipasi Penyusunan Anggaran
Menurut Brownell (1982) partisipasi anggaran merupakan suatu proses
yang melibatkan individu-individu secara langsung di dalamnya dan mempunyai
pengaruh terhadap penyusunan tujuan anggaran yang prestasinya akan dinilai dan
kemungkinan akan dihargai atas dasar pencapaian tujuan anggaran mereka.
Partisipasi penyusunan anggaran adalah tahap partisipasi pengurus dalam
menyusun anggaran dan pengaruh anggaran tersebut terhadap pusat
pertanggungjawaban. Brownell (1982) mendefinisikan partisipasi penyusunan
anggaran secara terperinci, yaitu:
a. Sejauh mana anggaran dipengaruhi oleh keterlibatan para pengurus. b. Alasan-alasan pihak manajer pada saat anggaran diproses. c. Keinginan memberikan partisipasi penyusunan anggaran kepada pihak manajer tanpa diminta. d. Sejauh mana manajer mempunyai pengaruh dalam anggaran akhir. e. Kepentingan manajer dalam partisipasinya terhadap anggaran. f. Anggaran didiskusikan antara pihak manajer puncak dengan manajer pusat pertanggungjawaban pada saat anggaran disusun. 2.1.1 Manfaat Partisipasi Penyusunan Anggaran
Menurut Siegel dan Marconi (1989:139), manfaat dari partisipasi
penyusunan anggaran, yaitu:
1. Memacu peningkatan moral dan inisiatif untuk mengembangkan ide dan informasi pada seluruh tingkat manajemen. 2. Meningkatkan group cohesiveness yang kemudian meningkatkan kerjasama antarindividu dalam pencapaian tujuan. 3. Terbentuknya group internalization, yaitu penyatuan tujuan individu dan organsiasi. 4. Menghindari tekanan dan kebingungan dalam melaksanakan pekerjaan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
5. Manajer menjadi tanggap pada masalah-masalah subunit tertentu serta memiliki pemahaman yang lebih baik tentang ketergantungan antardepartemen. 2.1.2 Pendekatan Dalam Partisipasi Penyusunan Anggaran
Anthony dan Govindarajan (2005:86) menyatakan bahwa terdapat dua
pendekatan dalam penyusunan anggaran, yaitu pendekatan dari atas ke bawah (top
down approach) dan pendekatan dari bawah ke atas (bottom up approach). Selain
itu, terdapat satu pendekatan lain yang merupakan penggabungan dari kedua
pendekatan tersebut, yaitu pendekatan partisipasi.
Dalam pendekatan bersifat dari atas ke bawah (top down approach),
manajemen senior menetapkan anggaran bagi tingkat yang lebih rendah sehingga
pelaksana anggaran hanya melakukan apa saja yang telah disusun. Tapi
pendekatan ini jarang berhasil karena mengarah kepada kurangnya komitmen dari
sisi pembuat anggaran dan hal ini membahayakan keberhasilan rencana anggaran.
Dalam pendekatan bersifat dari bawah ke atas (bottom up approach),
anggaran sepenuhnya disusun oleh bawahan dan selanjutnya, diserahkan kepada
atasan untuk mendapatkan pengesahan. Dalam pendekatan ini, manajer tingkat
yang lebih rendah berpartisipasi dalam menentukan besarnya anggaran.
Pendekatan dari bawah ke atas dapat menciptakan komitmen untuk
mencapai tujuan anggaran, tetapi apabila tidak dikendalikan dengan hati-hati
dapat menghasilkan jumlah yang sangat mudah atau tidak sesuai dengan tujuan
keseluruhan perusahaan.
2.2 Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja merupakan satu diantara beberapa faktor penting dalam
peningkatan kinerja seorang pegawai dalam suatu instansi atau perusahaan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Dengan tingkat kepuasan kerja yang tinggi diharapkan dapat meningkatkan
kinerja pegawai yang tentunya akan berdampak pula terhadap instansi.
Setiap karyawan secara individual mempunyai kepuasan kerja yang
berbeda, sekalipun berada dalam tipe pekerjaan yang sama hal ini tergantung
tingkat kebutuhannya dan sistem yang berlaku pada dirinya. Husain Umar
(2008:213), medefinisikan kepuasan kerja adalah perasaan dan penilaian seorang
atas pekerjaannya, khususnya menegenai kondisi kerjanya, dalam hubungannya
dengan apakah pekerjaannya mampu memenuhi harapan, kebutuhan, dan
keinginannya. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja
adalah keadaan psikis yang menyenangkan yang dirasakan oleh pekerja dalam
suatu lingkungan pekerjaan karena terpenuhinya kebutuhan secara memadai.
Menurut Harianja (2002:290) kepuasan kerja didefinisikan dengan sejauh
mana individu merasakan secara positif atau negatif berbagai macam faktor atau
dimensi dari tugas-tugas dalam pekerjaannya. Kepuasan kerja pada dasarnya
merupakan sesuatu yang bersifat individual. Setiap individu memiliki tingkat
kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai yang berlaku pada
dirinya.
Semakin tinggi penilaian terhadap kegiatan yang dirasakan sesuai dengan
keinginan individu, maka semakin tinggi kepuasannya terhadap kegiatan tersebut.
Jadi, secara garis besar kepuasan kerja dapat diartikan sebagai hal yang
menyenangkan atau yang tidak menyenangkan ketika pegawai memandang
pekerjannya.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2.2.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja
Menurut Baron & Byrne (1994:45) ada dua faktor yang mempengaruhi
kepuasan kerja. Faktor pertama yaitu faktor organisasi yang berisi kebijaksanaan
perusahaan dan iklim kerja. Faktor kedua yaitu faktor individual atau
karakteristik karyawan. Pada faktor individual ada dua predictor penting terhadap
kepuasan kerja yaitu status dan senioritas. Status kerja yang rendah dan pekerjaan
yang rutin akan banyak kemungkinan mendorong pegawai untuk mencari
pekerjaan lain, hal itu berarti dua faktor tersebut dapat menyebabkan
ketidakpuasan kerja dan pegawai yang memiliki ketertarikan dan tantangan kerja
akan lebih merasa puas dengan hasil kerjanya apabila mereka dapat
menyelesaikan dengan maksimal.
Kedua faktor di atas tentunya sangat mempengaruhi pegawai dalam hal
kepuasan kerja. Semakin baik faktor tersebut diterima oleh pegawai, maka akan
semakin besar pula tingkat kepuasan kerja yang ia dapatkan. Begitu pula
sebaliknya, semakin buruk faktor tersebut diterima oleh pegawai, maka akan
semakin kecil pula tingkat kepuasan kerja yang ia dapatkan.
2.2.2 Model-Model Kepuasan Kerja
Dalam membangun kepuasan kerja, dikenal beberapa model kepuasan
kerja yang harus diketahui seorang pimpinan jika ingin meningkatkan kepuasan
kerja pegawainya. Menurut Kreitner dan Kinicki (2008:271) ada 5 model
kepuasan kerja yang menyatakan sebab-sebab kepuasan kerja, yaitu:
a. Pemenuhan kebutuhan Model ini menjelaskan bahwa kepuasan ditentukan oleh karakteristik dari sebuah pekerjaan memungkinkan seorang individu untuk memenuhi kebutuhannya. Hal
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ini menyatakan kebutuhan yang tidak terpenuhi dapat mempengaruhi kepuasan maupun berhentinya pegawai. b. Ketidakcocokan Model ini menjelaskan bahwa kepuasan adalah hasil dari harapan yang terpenuhi. Harapan yang terpenuhi mewakili perbedaan antara apa yang diharapkan oleh seorang individu dari sebuah pekerjaan, seperti upah dan kesempatan promosi yang baik, dan apa yang pada kenyataannya diterimanya. Pada saat harapan lebih besar daripada yang diterima, seseorang akan merasa tidak puas. c. Pencapaian Nilai Model ini menjelaskan kepuasan berasal dari persepsi bahwa suatu pekerjaan untuk pemenuhan nilai-nilai kerja yang penting dari seorang individu. Pimpinan dapat meningkatkan kepuasan pegawainya dengan melakukan strukturisasi lingkungan kerja, penghargaan, dan pengakuan yang berhubung dengan nilai-nilai pegawai. d. Persamaan Model ini menjelaskan bahwa kepuasan adalah suatu fungsi dari bagaimana seorang individu diperlakukan secara adil di tempat kerja. Kepuasan berasal dari persepsi seseorang bahwa output pekerjaan relatif sama dengan inputnya. e. Komponen watak/genetik Model ini menunjukkan bahwa perbedaan individu yang stabil sama pentingnya dengan menjelaskan kepuasan kerja dan karakteristik lingkungan kerja. Faktor-faktor genetik juga ditemukan secara signifikan dapat memprediksi kepuasan hidup, kesejahteraan, dan kepuasan kerja secara umum. Dapat disimpulkan bahwa kelima model kepuasan kerja di atas menyatakan sebab-sebab kepuasan kerja ditentukan oleh karakteristik dari sebuah pekerjaan, hasil dari harapan yang terpenuhi, persepsi bahwa suatu pekerjaan untuk pemenuhan nilai-nilai kerja yang penting dari seorang individu, bagaimana seorang individu diperlakukan secara adil di tempat kerja, dan juga faktor-faktor genetik. 2.2.3 Indikator Kepuasan Kerja
Seorang pimpinan harus mengetahui dengan pasti mengenai indikator-
indikator yang dapat memberikan kepuasan kerja terhadap pegawainya. Menurut
Mangkunegara (2002:118), indikator-indikator kepuasan kerja, antara lain :
a. Kedisiplinan Kepuasan kerja berdasarkan disiplin waktu diperoleh dari pekerjaan maka kedisiplinan pegawai menjadi lebih baik. Sebaliknya, kepuasan kerja yang kurang tercapai akan mengakibatkan kedisiplinan pegawai rendah. b. Perputaran tenaga kerja (turnover) Kepuasan kerja lebih tinggi dihubungkan dengan turnover pegawai yang rendah. Sedangkan pegawai-pegawai yang kurang puas biasanya turnover-nya lebih tinggi.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
c. Moral kerja Moral kerja sifatnya subjektif, yakni bergantung kepada perasaan seseorang sehubungan dengan pekerjaannya maka dapat dikatakan moral kerja pegawai tersebut dapat menjadi baik dan begitu juga sebaliknya. d. Umur Pegawai yang tua kecenderungan merasa puas daripada pegawai yang berumur relatif muda. Hal ini diasumsikan bahwa pegawai yang lebih tua lebih berpengalaman menyesuaikan diri dengan lingkungan pekerjaan. Sedangkan pegawai usia muda biasanya mempunyai harapan yang ideal tentang dunia kerjanya, sehingga apabila antara harapannya dengan realita kerja terdapat kesenjangan atau ketidakseimbangan dapat menyebabkan mereka menjadi tidak puas. e. Ukuran Organisasi Perusahaan Ukuran organisasi perusahaan dapat mempengaruhi kepuasan kerja. Hal ini karena besar kecil suatu perusahaan berhubungan pula dengan koordinasi, komunikasi, dan partisipasi pegawai. Indikator kepuasan kerja di atas secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi kepuasan kerja seorang pegawai terhadap pekerjaannya. 2.2.4 Tindakan atas Ketidakpuasan Kerja
Kepuasan kerja tidak selamanya muncul sesuai harapan pimpinan.
Menurut Robbin dan Judge (2008:111) ada 4 tindakan/respon yang dikeluarkan
oleh pegawai ketika pegawai tersebut merasa tidak puas, yaitu:
a. Keluar (Exit) : Perilaku yang agresif untuk meninggalkan organisasi termasuk mencari posisi baru dan mengundurkan diri. b. Aspirasi (Voice) : Secara aktif dan konstruktif berusaha untuk memperbaiki kondisi termasuk menyarankan perbaikan, mendiskusikan masalah dengan atasan, dan beberapa bentuk aktivitas serikat kerja. c. Kesetiaan (Loyality) : Secara pasif tetapi optimis menunggu membaiknya kondisi, termasuk membela organisasi ketika berhadapan dengan kecaman eksternal dan mempercayai organisasi dan manajemen untuk melakukan hal yang benar. d. Pengabaian (Reglect) : Secara pasif membiarkan kondisi menjadi lebih buruk termasuk ketidakhadiran atau keterlambatan yang terus menerus, kurangnya usaha, dan meningkatnya kesalahan.
Keempat hal di atas merupakan bentuk yang biasanya kita lihat di dalam
dunia kerja apabila seorang pegawai merasa tidak puas terhadap kondisi
lingkungan kerja yang ia hadapi. Guna menghindari hal tersebut, pimpinan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
diharapkan melakukan pendekatan kepada para bawahannya untuk dapat
mengetahui sejauh mana tingkat kepuasan kerja yang dirasakan oleh pegawai.
2.3 Kejelasan Sasaran Anggaran
Kenis (1979) mengungkapkan salah satu karakteristik sistem
penganggaran adalah kejelasan sasaran anggaran yang menunjukkan tujuan
anggaran ditetapkan dengan jelas dan spesifik agar anggaran tersebut dapat
dimengerti oleh orang yang bertanggung jawab atas pencapaian sasaran anggaran
tersebut. Sasaran anggaran yang jelas ini tentunya akan membantu aparat
pelaksana anggaran untuk mencapai target realisasi anggaran yang telah
ditetapkan sebelumnya. Sasaran anggaran yang jelas juga akan mempermudah
SKPD untuk menyusun target anggaran. Kemudian, target-target anggaran yang
disusun akan disesuaikan dengan sasaran yang ingin dicapai pemerintah daerah.
Penentuan sasaran anggaran secara spesifik akan membuat suatu
organisasi menjadi lebih produktif dibandingkan jika tidak ada penentuan sasaran.
Hal tersebut akan mendorong pegawai untuk dapat melakukan kinerja yang
terbaik. Kesenjangan anggaran merupakan tindakan bawahan yang mengecilkan
kapasitas produktifnya ketika bawahan diberi kesempatan untuk menentukan
standar kinerjanya. Hal ini menyebabkan perbedaan antara anggaran yang
dilaporkan dengan anggaran yang sesuai dengan estimasi terbaik bagi organisasi.
Adanya sasaran anggaran yang jelas, maka akan mempermudah untuk
mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan tugas
organisasi dalam rangka untuk mencapai tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran yang
telah ditetapkan sebelumnya. Ketidakjelasan sasaran anggaran akan menyebabkan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
pelaksana anggaran menjadi bingung, tidak tenang, dan tidak puas dalam bekerja.
Hal ini menyebabkan kondisi lingkungan yang tidak pasti (Suhartono dan
Mochammad, 2006).
Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa kejelasan sasaran
anggaran menggambarkan seberapa luas suatu sasaran anggaran yang selanjutnya
dinyatakan secara jelas dan spesifik serta dimengerti oleh pihak yang
bertanggungjawab terhadap pencapaiannya. Sasaran anggaran yang tidak jelas
dapat menyebabkan kebingungan, tekanan, dan ketidakpuasan dari pegawai yang
akan berdampak buruk terhadap kinerja manajerial.
2.4 Akuntabilitas Publik
Akuntabilitas dapat diartikan sebagai kewajiban pihak pemegang amanah
(agent) untuk memberikan pertanggungjawaban, menyajikan, melaporkan, serta
mengungkapkan segala aktivitas dan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya
kepada pihak pemberi amanah (principal) yang memiliki hak dan kewenangan
untuk meminta pertanggungjawaban tersebut (Mahsun, 2006:83). Selain itu,
akuntabilitas juga merupakan pertanggungjawaban kepada publik atas setiap
aktivitas yang dilakukan.
Akuntabilitas publik mengandung makna bahwa hasil dari suatu entitas,
baik dalam bentuk fungsinya, program, dan kegiatan, maupun kebijakan suatu
lembaga publik harus dapat dijelaskan dan dipertanggungjawabkan kepada
masyarakat (public disclosure), dan masyarakat dapat dengan mudah mengakses
informasi dimaksud tanpa hambatan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa akuntabilitas berhubungan
dengan kewajiban dari institusi pemerintahan maupun para aparat yang bekerja di
dalamnya untuk membuat kebijakan maupun melakukan aksi yang sesuai dengan
nilai yang berlaku.
2.4.1 Akuntabilitas dalam Pelaporan Keuangan
Menurut Sadjiarto (2000:143), pemerintah daerah memiliki kewajiban
untuk mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran kepada publik dalam
bentuk penyajian informasi keuangan organisasi. Pelaporan keuangan pemerintah
pada umumnya hanya menekankan pada pertanggungjawaban apakah sumber
dana yang diperoleh sudah digunakan sesuai dengan anggaran atau
perundangundangan yang berlaku, dan apakah penggunaan dana telah sesuai
dengan prinsip - prinsip pengelolaan sebagaimana termuat dalam prinsip tata
kelola pemerintahan yang baik.
2.4.2 Sifat Akuntabilitas Pemerintah
Menurut Mardiasmo (2002:21), laporan keuangan pemerintah dapat
dipakai untuk menilai akuntabilitas pemerintah. Dalam konteks penyelenggaraan
pemerintahan, akuntabilitas pemerintah dapat dipandang dari berbagai perspektif.
Dari perspektif akuntansi, American Accounting Association (1970) dalam
Sadjiarto (2000:140) menyatakan bahwa akuntabilitas sebagai suatu entitas
pemerintahan dapat dibagi menjadi empat kelompok, yaitu akuntabilitas terhadap:
a. Sumber daya finansial b. Kepatuhan terhadap aturan hukum dan kebijaksanaan administratif c. Efisiensi dan ekonomisnya suatu kegiatan d. Hasil program dan kegiatan pemerintah yang tercermin dalam pencapaian tujuan, manfaat, dan efektivitas.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Sedangkan dari perspektif fungsional, akuntabilitas dilihat sebagai suatu
tingkatan dengan lima tahap yang berbeda yang diawali dari tahap yang lebih
banyak membutuhkan ukuran-ukuran obyektif (legal compliance) ke tahap yang
membutuhkan lebih banyak ukuran-ukuran subyektif. Tahap-tahap tersebut
adalah:
a. Probity and legality accountability
Hal ini menyangkut pertanggungjawaban penggunaan dana sesuai dengan
anggaran yang telah disetujui dan sesuai dengan peraturan perundangundangan
yang berlaku (compliance).
b. Process accountability
Dalam hal ini digunakan proses, prosedur, atau ukuran-ukuran dalam
melaksanakan kegiatan yang ditentukan (planning, allocating, and managing).
c. Performance accountability
Pada tahap ini, dilihat apakah kegiatan yang dilakukan sudah efisien dan
ekonomis (efficient and economy).
d. Program accountability
Pada tahap ini, akan disoroti penetapan dan pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan tersebut (outcomes and effectiveness).
e. Policy accountability
Pada tahap ini, dilakukan pemilihan berbagai kebijakan yang akan diterapkan atau
tidak (value).
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Dari perspektif sistem akuntabilitas, American Accounting Association (1970)
dalam Sadjiarto (2000:141) mengungkapkan bahwa terdapat beberapa
karakteristik pokok sistem akuntabilitas, yaitu:
a. Berfokus pada hasil (outcomes) b. Menggunakan beberapa indikator yang telah dipilih untuk mengukur kinerja c. Menghasilkan informasi yang berguna bagi pengambilan keputusan atas suatu program atau kebijakan d. Menghasilkan data secara konsisten dari waktu ke waktu e. Melaporkan hasil (outcomes) dan mempublikasikannya secara teratur
Berdasarkan penjelasan di atas, disimpulkan bahwa konsep akuntabilitas publik
didasari pada persepsi atau pemikiran bahwa rakyat tidak hanya berhak mengetahui
pada pelaporan pertanggungjawaban keuangan saja, tetapi juga nonkeuangan, atau
yang lebih dikenal dengan sebutan akuntabilitas kerja. Dengan terwujudnya
akuntabilitas kerja, diharapkan dapat menciptakan suatu kondisi akuntabilitas menjadi
sebuah kebutuhan bagi setiap penyelenggaraan kepemerintahan dalam
mempertanggungjawabkan amanah yang diterima sesuai dengan prinsip demokrasi.
2.5 Kinerja Manajerial
Kinerja manajerial merupakan hasil dari proses aktivitas manajerial yang efektif
mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, laporan
pertanggungjawaban, pembinaan, dan pengawasan. Variabel kinerja manajerial diukur
dengan menggunakan instrumen self rating yang dikembangkan oleh Mahoney (1963),
di mana setiap responden diminta untuk mengukur kinerja sendiri ke dalam delapan
dimensi, yaitu perencanaan, investigasi, pengkoordinasian, evaluasi, pengawasan,
pemilihan staf, negosiasi, dan perwakilan, serta satu dimensi pengukuran kinerja
seorang kepala dinas, kepala bagian dan kepala bidang secara keseluruhan. Kinerja
manajerial merupakan seberapa jauh manajer melaksanakan fungsi-fungsi manajemen.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Kinerja manajerial ini diukur dengan menggunakan indikator (Mahoney,
1963):
1. Perencanaan Adalah penentuan kebijakan dan sekumpulan kegiatan untuk selanjutnya dilaksanakan dengan mempertimbangkan kondisi waktu sekarang dan yang akan datang. Perencanaan bertujuan untuk memberikan pedoman dan tata cara pelaksanaan tujuan, kebijakan, prosedur, penganggaran, dan program kerja sehingga terlaksana sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan. 2. Investigasi Merupakan kegiatan untuk melakukan pemeriksaan melalui pengumpulan dan penyampaian informasi sebagai bahan pencatatan, pembuatan laporan, sehingga mempermudah dilaksanakannya pengukuran hasil dan analisis terhadap pekerjaan yang telah dilakukan. 3. Koordinasi Menyelaraskan tindakan yang meliputi pertukaran informasi dengan orang-orang dalam unit organisasi lainnya, guna dapat berhubungan dan menyesuaikan program yang akan dijalankan. 4. Evaluasi Adalah penilaian yang dilakukan oleh pimpinan terhadap rencana yang telah dibuat, dan ditujukan untuk menilai pegawai dan catatan hasil kerja sehingga dari hasil penilaian tersebut dapat diambil keputusan yang diperlukan. 5. Supervisi Yaitu penilaian atas usulan kinerja yang diamati dan dilaporkan. 6. Staffing Yaitu memelihara dan mempertahankan bawahan dalam suatu unit kerja, menyeleksi pekerjaan baru, menempatkan, dan mempromosikan pekerjaan tersebut dalam unitnya atau unit kerja lainnya. 7. Negosiasi Yaitu usaha untuk memperoleh kesepakatan dalam hal pembelian, penjualan, atau kontrak untuk barang-barang dan jasa. 8. Representasi Yaitu menyampaikan informasi tentang visi, misi, dan kegiatan- kegiatan organisasi dengan menghadiri pertemuan kelompok bisnis dan konsultasi dengan kantor-kantor lain.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kinerja manajerial didefinisikan
sebagai seberapa efektif dan efisien manajer telah bekerja untuk mencapai tujuan
organisasi. Kinerja tersebut dinyatakan efektif apabila tujuan anggaran tercapai dan
bawahan mendapatkan kesempatan terlibat atau berpartisipasi dalam proses
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
penyusunan anggaran. Adapun bentuk lain dari kinerja manajerial ini dapat berupa
motivasi bawahan, mengidentifikasi dan melakukan negosiasi dengan atasan mengenai
target anggaran, menerima kesepakatan anggaran, serta melaksanakannya.
2.6 Penelitian Terdahulu
Penilitian ini adalah merupakan replikasi dari penelitian-penelitian
terdahulu yaitu penelitian Soetrisno (2010), penelitian Solina (2014) dan
penelitian Zikrayati (2016) Adapun ringkasan dari penelitian terdahulu dapat
dilihat pada Tabel 2.1 sebagai berikut :
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No. Nama Peneliti Judul Penelitian
Variabel Penelitian
Hasil Penelitian
1. Soetrisno (2010) Pengaruh Partisipasi, Motivasi, dan Pelimpahan Wewenang dalam Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial (Studi Empiris pada Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah di Kabupaten Rembang)
Variabel Independen: Pengaruh Partisipasi, Motivasi, dan Pelimpahan Wewenang dalam Penyusunan Anggaran Variabel Dependen: Kinerja Manajerial
Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi dalam penyusunan anggaran dan pelimpahan wewenang berpengaruh signifikan dan positif terhadap kinerja manajerial dengan hasil sedang, sedangkan variabel motivasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial ditunjukkan perhitungan hasil pengujian statistik bahwa nilai koefisien regresi variabel motivasi adalah 0,039. Nilai ini tidak signifikan pada tingkat signifikansi 0,05 dengan p value 0,306.
2. Solina (2014) Pengaruh Akuntabilitas Publik, Partisipasi Penyusunan Anggaran, Kejelasan Sasaran
Variabel Independen: Pengaruh Akuntabilitas Publik, Partisipasi Penyusunan Anggaran, Kejelasan Sasaran
Hasil penelitian membuktikan bahwa 1) Akuntabilitas Publik berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial SKPD (H1 diterima), 2) partisipasi penyusunan anggaran
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Anggaran, dan Struktur Desentralisasi Terhadap Kinerja Manajerial pada SKPD Kota Tanjung Pinang
Anggaran, dan Struktur Desentralisasi Variabel Dependen: Kinerja Manajerial
berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial SKPD (H2 diterima), 3) Kejelasan sasaran anggaran berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial SKPD (H3 diterima), 4) Struktur desentralisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial SKPD, dan 5) Akuntabilitas, partisipasi penyusunan anggaran, kejelasan sasaran anggaran, dan struktur desentralisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial SKPD.
3. Zikrayati (2016) Pengaruh Komitmen Organisasi, Partisipasi Anggaran, Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Manajerial dan Motivasi Sebagai Variabel Intervening (Studi pada PTPN 1 Langsa)
Variabel Independen: Komitmen Organisasi, Partisipasi Anggaran, dan Kepuasan Kerja Variabel Intervening: Motivasi Variabel Dependen: Kinerja Manajerial
1) Komitmen organisasi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Pasaribu (2009) dan Oktavia (2009) yang menyatakan bahwa komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja manajerial. 2) Partisipasi anggaran secara parsial tidak berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Pramesthiningtyas (2011) dan Sinaga (2009) yang menyatakan bahwa partisipasi anggaran tidak berpengaruh terhadap kinerja manajerial. 3) Kepuasan kerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial. Hasil penelitian ini sejalan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
dengan penelitian yang dilakukan oleh Tunti (2008) yang menyatakan bahwa Kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja manajerial. 4) Komitmen or ganisasi, partisipasi anggaran dan kepuasan kerja secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial 5) Motivasi secara parsial tidak berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Zuhri (2015) yang menyatakan bahwa motivasi tidak berpengaruh terhadap kinerja manajerial
2.7 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual adalah suatu hubungan atau kaitan yang
mencerminkan hubungan antara variabel satu dengan variabel lainnya dari
penelitian yang sedang diteliti.
Menurut Soetrisno (2010), motivasi mempunyai pengaruh terhadap kinerja
manajerial. Keberhasilan seorang manajer ditentukan oleh kemampuannya
memotivasi orang lain, baik bawahan, sejawat, maupun setiap orang yang
diharapkan dapat menerima motivasi yang disampaikan. Hasil penelitian yang
dilakukan oleh Soetrisno (2010) menunjukkan bahwa variabel motivasi tidak
berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial pada dinas daerah dan
lembaga teknis daerah di Kabupaten Rembang.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Partisipasi anggaran menggambarkan keterlibatan manajer pusat
pertanggungjawaban mulai dari tingkat bawah, menengah dan tingkat atas dalam
proses penyusunan anggaran. Keterlibatan para manajer ini sangat penting dalam
upaya memotivasi mereka guna mencapai tujuan perusahaan.
Partisipasi merupakan suatu proses dimana individu-individu terlibat langsung
didalamnya dan mempunyai pengaruh pada penyusunan anggaran. Partisipasi para
manajer dalam proses penyusunan anggaran menciptakan terjadinya komunikasi yang
baik, interaksi satu sama lain serta bekerja sama dalam team guna mencapai tujuan
perusahaan. Sedangkan kinerja merupakan evaluasi terhadap pekerjaan yang dilakukan
lewat atasan langsung, teman, dirinya sendiri dan bawahan. terhadap pekerjaan yang
dilakukan lewat atasan langsung, teman, dirinya sendiri dan bawahan.
Kenis (1979) mengungkapkan salah satu karakteristik sistem penganggaran
adalah kejelasan sasaran anggaran yang menunjukkan sejauh mana tujuan anggaran
ditetapkan dengan jelas dan spesifik agar anggaran tersebut dapat dimengerti oleh
orang yang bertanggung jawab atas pencapaian sasaran anggaran tersebut. Sasaran
anggaran yang jelas akan membantu aparat pelaksana anggaran dalam mencapai
target realisasi anggaran yang telah ditetapkan sebelumnya, yang tentunya secara
langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi kinerja manajerial.
Penelitian yang dilakukan oleh Sari, dkk. (2014) menunjukkan bahwa kejelasan
sasaran anggaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja manajerial
pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Buleleng Bali.
Menurut Mardiasmo (2006:203), akuntabilitas merupakan prinsip
pertanggungjawaban yang berarti bahwa proses penganggaran dimulai dari
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan harus benar-benar dapat dilaporkan dan
dipertanggungjawabkan kepada DPRD dan masyarakat. Definisi ini menegaskan
pentingnya akuntabilitas publik dalam peningkatan kinerja manajerial, karena dengan
adanya akuntabilitas, pemerintah daerah memiliki kewajiban untuk
mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran kepada publik dalam bentuk
penyajian informasi keuangan organisasi.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Solina (2014) menunjukkan bahwa
akuntabilitas publik berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial SKPD
Kota Tanjung Balai Provinsi Kepulauan Riau. Adapun hubungan antarapartisipasi
penyusunan anggaran, kepuasan kerja, kejelasan sasaran anggaran, dan
akuntabilitas publik terhadap kinerja manajerial dapat dilihat pada kerangka
konseptual pada gambar berikut :
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
H4 Akuntabilitas Publik
(X4)
Partisipasi Penyusunan Anggaran (X1)
Kepuasan Kerja (X2)
Kejelasan Sasaran Anggaran (X3)
Kinerja Manajerial (Y)
H1
H2
H3
H5
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2.8 Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian (Sugiyono, 2007:51). Dari kerangka konseptual di atas, maka dapat
dirumuskan hipotesis penelitian ini sebagai berikut:
H1
H
: Partisipasi Penyusunan Anggaran secara parsial berpengaruh positif
terhadap kinerja manajerial di Pemerintah Kota Medan.
2
H
: Kepuasan kerja secara parsial berpengaruh positif terhadap kinerja
manajerial di Pemerintah Kota Medan.
3
H
: Kejelasan Sasaran Anggaran secara parsial berpengaruh positif terhadap
kinerja manajerial di Pemerintah Kota Medan.
4
H
: Akuntabilitas Publik secara parsial berpengaruh positif terhadap kinerja
manajerial di Pemerintah Kota Medan.
5
: Partisipasi Penyusunan Anggaran, Kepuasan Kerja, Kejelasan Sasaran
Anggaran, dan Akuntabilitas Publik secara simultan berpengaruh positif
terhadap Kinerja Manajerial di Pemerintah Kota Medan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah asosiatif kausal
(hubungan sebab akibat) dimana jika variabel dependen dijelaskan atau
dipengaruhi oleh variabel independen tertentu, maka dapat dinyatakan bahwa
variabel X menyebabkan variabel Y (Erlina, 2007:66). Unit analisis dalam
penelitian ini yaitu SKPD di Kota Medan yang berjumlah 39 yang terdiri dari
Inspektorat/Badan/Kantor, dan Dinas Daerah. Horizon waktu yang digunakan
dalam penelitian ini adalah studi cross-sectional, yaitu studi yang dilakukan
dengan data yang hanya sekali dikumpulkan (Sekaran, 2004:177).
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian
3.2.1 Populasi Penelitian
Populasi adalah sekelompok orang, kejadian, sesuatu yang mempunyai
karakteristik tertentu (Erlina, 2007:73). Populasi dalam penelitian ini adalah PPK-
SKPD dan Bendahara pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kota Medan,
yang terdiri dari 19 Dinas, 12 Badan, dan 8 Kantor/Inspektorat (Tabel 3.1).
3.2.2 Sampel Penelitian
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin meneliti semua
anggota populasi, karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti
dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu (Sugiyono, 2006:56).
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Tabel 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian SKPD Pemerintahan Kota Medan
No. Badan/Dinas/Kantor 1. Dinas Komunikasi dan Informasi. 2. Dinas Perhubungan 3. Dinas Koperasi dan UMKM 4. Dinas Pendidikan 5. Dinas Perindustrian dan Perdagangan 6. Dinas Kesehatan 7. Dinas Pertanian dan Kelautan 8. Dinas Perumahan dan Pemukiman 9. Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan 10. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil 11. Dinas Sosial dan Tenaga Kerja 12. Dinas Kebersihan 13. Dinas Pendapatan Daerah 14. Dinas Pemuda dan Olahraga 15. Dinas Penanaman Modal 16. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 17. Dinas Pemadam Kebakaran 18. Dinas Pertamanan 19. Dinas Bina Marga 20. Badan Pelayanan Perizinan Terpadu 21. Badan Penelitian dan Pengembangan 22. Badan Ketahanan Pangan 23. Badan Lingkungan Hidup 24. Badan Pengelola Keuangan Daerah 25. Badan Penanggulangan Bencana Daerah 26. Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB 27. Badan Pemberdayaan Masyarakat 28. Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat 29. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 30. Badan Kepegawaian Daerah 31. Badan Penanaman Modal 32. Kantor Aset 33. Kantor KORPRI 34. Kantor Diklat 35. Kantor Sandi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
36. Kantor Arsip 37 Inspektorat Kota Medan 38 Satpol PP 39 Perpustakaan Kota Medan
Total
Sumber : http://pemkomedan.go.id
Teknik pengambilan yang digunakan adalah sampling jenuh. Menurut
Sugiyono (2011 : 156) sampling jenuh merupakan teknik pengambilan sampel
dimana seluruh anggota populasi digunakan sebagai sampel. Oleh karena itu,
jumlah sampel penelitian sebanyak 39 SKPD (Tabel 3.1).
3.3 Tempat dan Jadwal Penelitian
Penelitian ini dilakukan di 39 SKPD di Kota Medan. Waktu penelitian ini
dilakukan selama 1 (satu bulan), dimulai sejak penyebaran kuesioner hingga
pengumpulan kembali kuesioner terkait.
3.4 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Variabel adalah sesuatu yang dapat membedakan atau mengubah nilai.
Nilai dapat berbeda pada waktu yang berbeda untuk obyek atau orang yang sama,
atau nilai dapat berbeda dalam waktu yang sama untuk orang atau obyek yang
berebeda (Erlina 2007:33)
a. Variabel Dependen
Variabel ini sering juga disebut dengan variabel terikat atau variabel tidak
bebas. Variabel ini merupakan variabel utama yang menjadi faktor yang berlaku
dalam investigasi. Melalui analisis terhadap variabel terikat memungkinkan untuk
menemukan jawaban atau solusi masalah (Sekaran, 2004:116). Variabel ini
dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen. Jadi, variabel dependen
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
adalah konsekuensi dari variabel independen. Dalam penelitian ini, variabel
dependennya adalah Kinerja Manajerial. Kinerja manajerial satuan kerja
perangkat daerah merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian sasaran atau
tujuan sebagai penjabaran dari visi, misi, dan strategi instansi pemerintah daerah
yang mengindikasikan tingkat keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan kegiatan-
kegiatan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi aparatur pemerintah. Skala yang
digunakan adalah skala sikap Likert Interval. Untuk penilaiannya adalah sebagai
berikut :
1. Sangat Setuju (SS) skor 5
2. Setuju (S) skor 4
3. Kurang Setuju (KS) skor 3
4. Tidak Setuju (TS) skor 2
5. Sangat Tidak Setuju (STJ) skor 1
b. Variabel Independen
Variabel ini sering juga disebut dengan variabel bebas, variabel stimulus
prediktor, atau antecedent. Variabel ini adalah variabel yang mempengaruhi
variabel terikat, baik secara positif atau negatif (Sekaran, 2004:117). Dalam
penelitian ini variabel independennya adalah Partisipasi Penyusunan Anggaran,
Kepuasan Kerja, Kejelasan Sasaran Anggaran dan Akuntabilitas Publik.
Skala yang digunakan adalah skala sikap Likert Interval. Untuk penilaiannya
adalah sebagai berikut :
1. Sangat Setuju (SS) skor 5
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2. Setuju (S) skor 4
3. Kurang Setuju (KS) skor 3
4. Tidak Setuju (TS) skor 2
5. Sangat Tidak Setuju (STS) skor 1
Berdasarkan keempat variabel tersebut, maka disusun kuesioner yang memuat
indikator-indikator yang tercantum pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel.
Variabel Definisi Operasional Indikator Skala Ukur
Partisipasi Penyusunan Anggaran (X1)
Partisipasi anggaran adalah tingkat keterlibatan dan pengaruh individu dalam penyusunan anggaran.
1. Melibatkan Bawahan 2. Memberi Kesempatan Bawahan 3. Informasi Kepada Bawahan 4. Kontribusi Bawahan Dalam Anggaran SKPD.
Likert
Kepuasan Kerja (X2)
Kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana karyawan memandang perkerjaannya.
1.Kepuasan dengan gaji 2.Kepuasan dengan promosi 3.Kepuasan dengan rekan sekerja 4.Kepuasan dengan penyelia 5.Kepuasan dengan pekerjaan itu sendiri.
Likert
Kejelasan Sasaran Anggaran (X3)
Kejelasan sasaran anggaran merupakan salah satu karakteristik sistem penganggaran yang menunjukkan sejauh mana tujuan anggaran ditetapkan dengan jelas dan spesifik agar anggaran tersebut dapat dimengerti oleh pihak yang bertanggung jawab atas pencapaian sasaran anggaran tersebut.
1. Tujuan 2. Kinerja 3. Standar 4. Jangka Waku 5. Sasaran Prioritas 6. Tingkat Kesulitan 7. Koordinasi
Likert
Akuntabilitas Publik (X4)
Akuntabilitas publik adalah kewajiban pihak pemegang amanah untuk memberikan pertanggungjawaban, menyajikan, melaporkan, dan mengungkapkan segala aktivitas dan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya
1. Kebijakan 2. Program 3. Manajerial 4. Manfaat 5. Horizontal 6. Perencanaan 7. Proses 8. Hukum
Likert
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
kepada pihak pemberi amanah yang memiliki hak dan kewenangan untuk meminta pertanggungjawaban tersebut.
9. Keuangan
Kinerja Manajerial (Y)
Kinerja manajerial adalah kinerja para individu anggota organisasi dalam kegiatan manajerial, antara lain: perencanaan, investigasi, koordinasi, evaluasi, pengawasan, pengaturan staf, negoisasi, representasi, dan kinerja secara keseluruhan.
1. Perencanaan 2. Investigasi 3. Koordinasi 4. Evaluasi 5. Pengawasan 6. Pemilihan Staff 7. Negoisasi 8. Representasi.
Likert
3.5 Jenis dan Sumber Data
Penelitian ini menggunakan data primer. Data primer adalah data yang
didapat dari sumber pertama baik dari individu maupun perorangan seperti hasil
wawancara atau hasil pengisian kuisioner (Umar, 2001:69). Survei kuesioner
merupakan metode survei dengan menggunakan kuesioner penelitian. Kuesioner
merupakan alat pengumpulan data yang efektif karena dapat diperolehnya data
standar yang dapat dipertanggungjawabkan untuk keperluan analisis menyeluruh
tentang karakteristik populasi yang diteliti (Supranto, 2000). Kuesioner penelitian
ini diserahkan langsung kepada responden atau meminta bantuan kepada salah
satu staf/pegawai untuk mengkoordinir penyebaran dan pengumpulan kuesioner
pada SKPD tersebut sesuai jangka waktu yang dtentukan.
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Metode yang akan digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini
adalah menggunakan angket dan kuesioner. Metode ini merupakan metode
pengumpulan data yang dilakukan untuk mengumpulkan data dengan cara
membagi daftar pertanyaan kepada responden agar responden tersebut
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
memberikan jawabannya. Langkah-langkah dalam pengumpulan data primer
adalah sebagai berikut :
1. Kuesioner-kuesioner diberikan langsung kepada semua responden
2. Setelah 1 (satu) minggu peneliti mengumpulkan kuesioner yang telah diisi
responden.
3. Jika ada responden yang belum mengembalikan kuesioner tersebut, maka
kepada mereka diberi waktu satu minggu lagi.
Setelah batas waktu yang ditentukan dan kuesioner telah dikembalikan oleh
responden, maka peneliti akan mengolah data tersebut.
3.7 Metode Analisis Data
Adapun metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini antara
lain pengujian asumsi klasik, analisis regresi linier berganda, dan uji hipotesis
dengan uji simultan (uji-F) dan uji parsial (uji-t) dengan menggunakan software
SPSS (Statistica Product and Service Solutions).
3.7.1 Uji Kualitas Instrumendan Data
3.7.1.1 Uji Validitas
Uji Validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang telah didapat
setelah penelitian merupakan data yang valid dari alat ukur yang digunakan
(kuesioner). Metode yang digunakan adalah dengan membandingkan nilai korelasi
atau rhitung dari variabel penelitian dengan nilai rtabel. Kriteria dalam
menentukan validitas suatu kuesioner adalah sebagai berikut :
1. Jika rhitung> rtabel maka pertanyaan dinyatakan valid.
2. Jika rhitung< rtabel maka pertanyaan dinyatakan tidak valid.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3.7.1.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan
yaitu kuesioner menunjukkan konsistensi dalam mengukur gejala yang sama.
Pertanyaan yang telah dinyatakan valid dalam uji validitas, maka akan ditentukan
reliabilitasnya dengan melihat nilai dari Cronbach’s Alpha. Apabila koefisien
cronbach’s alpha lebih dari 0,60, maka instrumen yang digunakan dikatakan
reliabel (Ghozali, 2001:133).
3.7.2 Analisis Statistik Deskriptif
Metode analisis deskriptif merupakan kegiatan menyimpulkan data mentah
dalam jumlah yang besar sehingga hasilnya dapat ditafsirkan. Mengelompokkan
atau memisahkan komponen atau bagian yang relevan dari keseluruhan data, juga
merupakan salah satu bentuk analisis untuk menjadikan data mudah dikelola.
3.7.3 Uji Asumsi Klasik
3.7.3.1 Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah
data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan
menggunakan pendekatan Kolmogorov – Smirnov. Dengan menggunakan tingkat
signifikan 5% maka jika nilai Pvalue (Sig.) di atas nilai signifikan 5% dapat
disimpulkan bahwa data diambil dari populasi yang berdistribusi normal.
3.7.3.2 Uji Heteroskedastisitas
Adanya varians variabel independen adalah konstan untuk setiap nilai
tertentu variabel independen (Homokedastisitas). Model regresi yang baik adalah
tidak terjadi heteroskedastisitas, atau terjadi homoskedastisitas.Heteroskedastisitas
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
diuji dengan menggunakan uji Scatterplot dengan pengambilan keputusan jika di
mana tidak terjadi heteroskedastisitas apabila titik-titik menyebar secara acak,
tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, dan tersebar baik di atas
maupun di bawah angka nol pada sumbu Y.
3.7.3.3 Uji Multikolinearitas
Uji ini untuk melihat variabel independen yang satu dengan yang lain
dalam model regresi linier berganda tidak saling berhubungan secara sempurna.
Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari
besarnya nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor) melalui program
SPSS. Tolerance mengukur variabilitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan oleh
variabel independen lainnya. Nilai umum yang biasa dipakai adalah nilai
Tolerance> 1 atau nilai VIF < 5, maka tidak terjadi multikolinearitas (Situmorang,
2010:153)
3.7.4 Analisis Regresi Linier Berganda
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan analisis statistik regresi linier
berganda. Persamaan yang digunakan adalah:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e
Keterangan:
Y = Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
a = Konstanta
b1;b2;b3;b4= Koefesien regresi berganda
X1 = Partisipasi Penyusunan Anggaran.
X2 = Kepuasan Kerja
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
X3 = Kejelasan Sasaran Anggaran
X4= Akuntabilitas Publik
e = Standar eror
3.7.5 Uji Hipotesis Penelitian
Untuk mengukur seberapa jauh pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen, maka dilakukan pengujian dengan menggunakan uji statistik t,
uji statistik F, dan uji koefisien determinasi.
3.7.5.1 Uji Parsial (Uji Statistik t)
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh suatu
variabel independen secara parsial (individual) terhadap variasi variabel
dependen.
Kriteria pengujiannya adalah:
H1-H4: b1 ≠ 0, artinya secara simultan terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.
Kriteria pengambilan keputusannya adalah:
H1-H4 diterima jika thitung> ttabeldan sig < α = 5%
H1-H4 tidak dapat diterima jika thitung<ttabel dan sig >α = 5%
3.7.5.2 Uji Simultan (Uji Statistik F)
Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang
dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel terikat.
Kriteria pengujiannya adalah:
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
H4: b1, b2, b3, b4 ≠ 0, artinya secara simultan terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
Kriteria pengambilan keputusannya adalah:
H4 diterima jika Fhitung> Ftabel dan sig < α = 5%.
H4 tidak dapat diterima jika Fhitung< Ftabel dan > α = 5%.
3.7.5.3 Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2)
Penelitian ini menggunakan koefisien determinasi adjusted R2, karena
penggunaan koefisien adjusted (R2) mempunyai kelemahan yaitu bias terhadap
jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Setiap tambahan
satu variabel independen, maka nilai R2 pasti meningkat tidak peduli apakah
variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.
(Ghozali, 2009:97).
Koefisien determinasi digunakan untuk menguji goodness-fit dari model
regresi. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai yang
mendekati satu berarti variabel independen memberikan hampir semua informasi
yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen. (Ghozali, 2013:177)
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Kota Medan
4.1.1 Sejarah Singkat Kota Medan
Pada tahun 1918 Medan dijadikan Kotapraja tetapi tidak termasuk didalamnya
daerah Kota Matsum dan daerah Sungai Kera yang tetap berada di bawah
kekuasaan Sultan Deli. Dengan Keputusan Gubernur Provinsi Sumatera Utara
Nomor 66/III/PSU, terhitung mulai tanggal 21 September 1961, daerah Kota
Medan diperluas tiga kali lipat. Keputusan tersebut disusul oleh Maklumat
Walikota Medan Nomor 21 Tanggal 29 September 1951 yang menetapkan luas
Kota Medan menjadi 5.130 Ha dan meliputi 4 kecamatan yaitu : kecamatan
Medan Kota, Timur, Barat, Baru dengan 59 kepenghuluan. Kemudian melalui
Undang-Undang Darurat No. 7 dan 8 Tahun 1956 yang dibentuk di Provinsi
Sumatera Utara daerah-daerah tingkat II antara lain Kabupaten Deli Serdang dan
Kabupaten Kotamadya Medan.
Perkembangan selanjutnya, di Provinsi Sumatera Utara umumnya dan kotamadya
khususnya memerlukan perluasan daerah untuk mampu menampung laju
perkembangan. Oleh karena itu maka dikeluarkan Peraturan No. 22 Tahun 1973
dimana dimasukkan beberapa bagian dari kabupaten Deli Serdang ke dalam
Kotamadya Kota Medan, sehingga yang tersebut belakangan ini menjadi 26.510
Ha yang terdiri dari 11 kecamatan dan 116 kelurahan, kemudian dengan surat
persetujuan Mendagri No 140/22771/PUOD tanggal 5 Mei 1986 jumlah kelurahan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
di Kotamadya Medan menjadi 114 kelurahan. Melalui Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia No. 50 Tahun 1991 tentang pembentukan beberapa kecamatan
di Sumatera Utara termasuk 8 kecamatan pemekaran di Kotamadya Medan tingkat
II Medan, sehingga yang belum terdiri dari 11 kecamatan dimekarkan menjadi 19
kecamatan.
4.1.2 Struktur Organisasi Pemerintah Kota Medan
Adapun struktur organisasi Pemerintah Kota Medan adalah sebagai berikut:
(1) Sekretariat
a. Sekretariat Pemerintah Kota Medan : 13 Bagian;
b. Sekretariat DPRD Kota Medan;
c. Sekretariat Dewan pengurus Korpri;
(2) 4 Asisten Walikota;
(3) 5 Staf Ahli Walikota;
(4) 18 Dinas;
(5) 12 Badan;
(6) 1 Satuan Polisi Pamong Praja;
(7) 1 Inspektorat Kota;
(8) 1 RSUD Dr. Pringadi Medan;
(9) 5 Kantor;
(10) 21 Kecamatan;
(11) 151 Kelurahan;
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4.2.Data Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menguji Pengaruh Partisipasi Penyusunan
Anggaran, Kepuasan Kerja, Kejelasan Sasaran Anggaran dan Akuntabilitas Publik
terhadap Kinerja Manajerial di Pemerintah Kota Medan. Pengumpulan data dalam
penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang disampaikan
langsung kepada para responden. Kuesioner yang telah selesai diisi oleh
responden dikumpulkan kembali untuk selanjutnya ditabulasikan dalam Microsoft
Office Excel dan diolah dengan menggunakan program SPSS for windows.
Adapun waktu yang dikumpulkan kuesioner-kuesioner tersebut berkisar antara 2
minggu sampai 3 minggu.
Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu
dengan menyebarkan 78 kuesioner kepada responden yang berada pada SKPD di
lingkungan Pemerintah Kota Medan yang dibatasi yaitu Badan, Dinas, Kantor dan
Inspektorat yaitu sebanyak 39 SKPD yang terdiri dari 1 Inspektorat, 12 Badan, 18
Dinas, 1 Satuan Polisi Pamong Praja, 5 kantor, dan 1 Rumah Sakit Umum Daerah.
Sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan. Dari 78 kuesioner yang
dibagikan sebanyak 78 kuesioner yang kembali.
Tabel 4.1. Data Hasil Kuesioner
Keterangan Jumlah Kuisioner yang dikirim 78 Kuisioner yang kembali 78 Kuisioner yang tidak kembali - Kuisioner yang ditolak - Kuisioner yang digunakan dalam penelitian 78 Tingkat pengembalian (respon rate) 100%
Sumber : ouput yang diolah oleh penulis, 2017.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4.3.Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu
data yang dilihat berdasarkan distribusi frekuensi dan persentase dari variabel
Partisipasi Penyusunan Anggaran, Kepuasan Kerja, Kejelasan Sasaran Anggaran
dan Akuntabilitas Publik dan Kinerja Manajerial.
Tabel 4.2. Statistik Deskriptif Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN 78 20 30 25.96 2.129
KEPUASAN KERJA 78 27 40 33.09 2.959 KEJELASAN SASARAN ANGGARAN 78 21 34 27.71 2.852
AKUNTABILITAS PUBLIK 78 29 43 36.37 2.497 KINERJA MANJERIAL 78 26 39 33.00 2.828 Valid N (listwise) 78 Sumber : ouput yang diolah SPSS,2017.
Berdasarkan Tabel 4.2 diketahui partisipasi penyusunan anggaran dengan jumlah
responden (N) sebanyak 78 responden dengan skor minimum adalah 20, dan skor
maksimum adalah 30.
Diketahui kepuasan kerja dengan jumlah responden (N) sebanyak 78 responden
dengan skor minimum adalah 27, dan skor maksimum adalah 40.
Diketahui kejelasan sasaran anggaran dengan jumlah responden (N) sebanyak 78
responden dengan skor minimum adalah 21, dan skor maksimum adalah 40.
Diketahui Akuntabilitas Publik dengan jumlah responden (N) sebanyak 78
responden dengan skor minimum adalah 29, dan skor maksimum adalah 43.
Diketahui kinerja manajerial dengan jumlah responden (N) sebanyak 78
responden dengan skor minimum adalah 26, dan skor maksimum adalah 39.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4.4.Analisis Data
4.4.1. Uji Kualitas Data
Sebelum dilakukan pengujian data baik untuk deskripsi data penelitian maupun
untuk pengujian asumsi klasik dan pengujian hipotesis maka perlu dilakukan uji
validitas dan reliabilitas data karena jenis data penelitian adalah data primer.
1. Hasil Uji Validitas
Noor (2011:130) menyarankan sebaiknya jumlah responden untuk uji coba
kuesioner paling sedikit 30 orang. Dalam penelitian ini, uji coba kuesioner
melibatkan 78 responden. Berikut hasil dari uji validitas terhadap butir-butir
pertanyaan dari variabel Partisipasi Penyusunan Anggaran (X1), Kepuasan Kerja
(X2), Kejelasan Sasaran Anggaran (X3), Akuntabilitas Publik (X4) dan Kinerja
Manajerial (Y).
Tabel 4.3. Hasil Uji Validitas
Variabel Item Pertanyaan
Koefisien Korelasi
r(n=39)
tabel Keterangan
Partisipasi Penyusunan Anggaran
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7
0.735 0.662 0.259 0.735 0.632 0.351 0.430
0.222 0.222 0.222 0.222 0.222 0.222 0.222
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Kepuasan Kerja
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8
0.570 0.636 0.675 0.710 0.603 0.377 0.716 0.722
0.222 0.222 0.222 0.222 0.222 0.222 0.222 0.222
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Kejelasan Sasaran
Anggaran
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7
0.689 0.786 0.656 0.689 0.311 0.804 0.369
0.222 0.222 0.222 0.222 0.222 0.222 0.222
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Akuntabilitas Publik
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9
0.484 0.491 0.285 0.776 0.776 0.482 0.567 0.293 0.776
0.222 0.222 0.222 0.222 0.222 0.222 0.222 0.222 0.222
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Kinerja Manajerial
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8
0.567 0.293 0.776 0.330 0.315 0.813 0.252 0.728
0.222 0.222 0.222 0.222 0.222 0.222 0.222 0.222
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber : Output SPSS, 2017
Nilai patokan untuk uji validitas adalah koefisien korelasi (Corrected Item-Total
Correlation) yang mendapat nilai lebih besar dari 0,3. Berdasarkan hasil uji
validitas pada Tabel 4.3, diketahui seluruh pertanyaan bersifat valid. Alternatif
ketentuan validitas suatu pertanyaan pada kuesioner juga dapat dibandingkan
dengan nilai rtabel. Untuk menentukan nilai rtabel terlebih dahulu dihitung nilai
derajat bebas (degree of freedom) dengan rumus n-2, di mana 𝑛𝑛 menyatakan
banyaknya responden untuk uji validitas. Diketahui jumlah responden yang
dilibatkan untuk uji validitas kuesioner sebanyakn n=78, sehingga derajat bebas
bernilai n-2=78-2=76. Nilai rtabel dengan derajat bebas 76 adalah rtabel = 0,222.
Nilai patokan untuk uji validitas adalah koefisien korelasi (Corrected Item-Total
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Correlation) yang mendapat nilai lebih besar dari rtabel
= 0,222. Berdasarkan
hasil uji validitas pada Tabel 4.3 diketahui seluruh pertanyaan bersifat valid.
Tabel 4.4. Hasil Uji Reliabilitas
Sumber : Output SPSS, 2017
Jika nilai Alpha Cronbach lebih besar dari 0,6, maka kuesioner penelitian bersifat
reliabel (Augustine dan Kristaung, 2013:73, Noor, 2011:165). Diketahui bahwa
kuesioner bersifat reliabel, karena nilai Alpha Cronbach lebih besar dari 0,6.
4.4.2 Uji Asumsi Klasik
1. Hasil Uji Normalitas
Dalam penelitian ini, uji normalitas terhadap residual dengan menggunakan uji
Kolmogorov-Smirnov. Tingkat signifikansi yang digunakan 𝛼𝛼 = 0,05. Dasar
pengambilan keputusan adalah melihat angka probabilitas 𝑝𝑝, dengan ketentuan
sebagai berikut.
Jika nilai probabilitas 𝑝𝑝 0,05, maka asumsi normalitas terpenuhi.
Jika probabilitas < 0,05, maka asumsi normalitas tidak terpenuhi.
Variabel Nilai Alpha Cronbach
Partisipasi Penyusunan Anggaran Kepuasan Kerja Kejelasan Sasaran Anggaran Akuntabilitas Publik Kinerja Manajerial
0.616 0.776 0.728 0.707 0.729
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Tabel 4.5. Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 78 Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation .86931968 Most Extreme Differences Absolute .072
Positive .072 Negative -.045
Kolmogorov-Smirnov Z .632 Asymp. Sig. (2-tailed) .819 a. Test distribution is Normal.
Perhatikan bahwa berdasarkan Tabel 4.5. diketahui nilaikolmogorov-smirnov
sebesar 0.632 dan nilai Asymp.Sig. (2-tailed) sebesar 0,819. Karena nilai Asymp.
Sig. (2-tailed) sebesar 0,819 lebih besar dibandingkan tingkat signifikansi, yakni
0,05. Hal ini berarti asumsi normalitas terpenuhi.
2. Uji Multikolinearitas
Untuk memeriksa apakah terjadi multikolinearitas atau tidak dapat dilihat dari
nilai variance inflation factor (VIF). Nilai VIF yang lebih dari 10 diindikasi suatu
variabel bebas terjadi multikolinearitas (Ghozali, 2013).
Tabel 4.6. Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF 1 (Constant)
PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN .300 3.328
KEPUASAN KERJA .298 3.358
KEJELASAN SASARAN ANGGARAN .291 3.441
AKUNTABILITAS PUBLIK .974 1.027 a. Dependent Variable: KINERJA MANJERIAL
Sumber : Output SPSS , 2017
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Perhatikan bahwa berdasarkan Tabel 4.6. masing-masing nilai VIF tidak lebih
besar dari 10 dan nilai tolerance diatas 0.1 maka tidak terdapat gejala
multikolinearitas.
3. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada
tidaknya pola tertentu pada grafik scatter plot antara SRESID pada sumbu Y, dan
ZPRED pada sumbu X. (Field, 2009:230, Ghozali, 2006:139). Field (2009:248,
Ghozali, 2011:139) menyatakan dasar analisis adalah jika ada pola tertentu,
seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur, maka
mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas,
serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak
terjadi heteroskedastisitas. Perhatikan bahwa berdasarkan Gambar 4.1, tidak
terdapat pola yang begitu jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah
angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Gambar 4.1 Grafik Scatterplot
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar Scatterplot menunjukkan bahwa titik-titik yang ada menyebar secara
acak, tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y dan tidak
membentuk sebuah pola tertentu yang jelas. Oleh karena itu, model regresi
dikatakan tidak mengalami heteroskedastisitas.
4.4.3 Hasil Uji Regresi Berganda
Tabel 4.7. menyajikan nilai koefisien regresi, serta nilai statistik t untuk pengujian
pengaruh secara parsial.
Tabel 4.7. Hasil Uji Regresi Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -5.875 1.828 -3.214 .002
PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN
.193 .087 .145 2.216 .030
KEPUASAN KERJA .211 .063 .221 3.352 .001
KEJELASAN SASARAN ANGGARAN .559 .066 .564 8.447 .000
AKUNTABILITAS PUBLIK .313 .041 .276 7.580 .000
a. Dependent Variable: KINERJA MANJERIAL
Sumber : Output SPSS, 2017.
Berdasarkan Tabel 4.7. diperoleh persamaan regresi linear sebagai berikut berikut.
Y = -5.875 + 0.193X1 + 0,.211X2 + 0.559X3 + 0.313X4 + e
Dimana :
Y : Kinerja Manajerial
X1
X
: Partisipasi Penyusunan Anggaran
2
X
: Kepuasan Kerja
3
X
: Kejelasan Sasaran Anggaran
4 : Akuntabilitas Publik
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Berdasarkan Tabel 4.7. disajikan kembali nilai koefisien regresi untuk masing-
masing variabel bebas. Untuk Variabel Partisipasi Penyusunan Anggaran
memiliki pengaruh positif terhadap kinerja manejerial. Partisipasi Penyusunan
Anggaran yang semakin baik berdampak positif terhadap kinerja manejerial.
Variabel Kepuasan Kerja memiliki pengaruh positif terhadap kinerja manajerial.
Kepuasan Kerja yang semakin baik cenderung berdampak positif terhadap kinerja
manejerial.
Variabel Kejelasan Sasaran Anggaran memiliki pengaruh positif terhadap kinerja
manajerial. Kejelasan Sasaran Anggaran yang semakin baik cenderung
memberikan dampak positif terhadap kinerja manejerial.
Variabel Akuntabilitas Publik memiliki pengaruh positif terhadap kinerja
manajerial. Akuntabilitas Publik yang semakin baik cenderung memberikan
dampak positif terhadap kinerja manejerial.
4.4.4 Hasil pengujian Hipotesis
1. Uji Koefisien Determinasi (R2
Berdasarkan hasil analisi regresi linear berganda juga dapat diketahui nilai
korelasi dan koefisien determinasinya, dimana nilai korelasi mencerminkan
kekuatan hubungan antara variabel independen/bebas (Partisipasi Penyusunan
Anggaran, Kepuasan Kerja, Kejelasan Sasaran Anggaran, Akuntabilitas Publik)
terhadap variabel dependen/terikat (Kinerja Manajerial).
)
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Tabel 4.8. Hasil Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate
1 .952a .906 .900 .893 a. Predictors: (Constant), AKUNTABILITAS PUBLIK, KEPUASAN KERJA, PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN b. Dependent Variable: KINERJA MANJERIAL
Sumber : Output SPSS, 2017
Berdasarkan Tabel 4.8. nilai koefisien determinasi 𝑅𝑅2 terletak pada kolom R-
Square. Diketahui nilai koefisien determinasi sebesar 0.906. Nilai tersebut berarti
seluruh variabel bebas secara simultan mempengaruhi variabel pencegahan
kecurangan akuntansi sebesar 90%, sisanya sebesar 10% dipengaruhi oleh faktor-
faktor lain.
2. Uji Simultan (Uji F)
Uji 𝐹𝐹 bertujuan untuk menguji pengaruh variabel bebas secara bersama-sama atau
simultan terhadap variabel tak bebas.
Tabel 4.9. Hasil Uji F
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 557.810 4 139.452 174.944 .000a
Residual 58.190 73 .797
Total 616.000 77 a. Predictors: (Constant), AKUNTABILITAS PUBLIK, KEPUASAN KERJA, PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN b. Dependent Variable: KINERJA MANJERIAL
Sumber : Output SPSS, 2017
Berdasarkan Tabel 4.9, diketahui nilai Fhitung adalah 174.944, dengan nilai Ftabel
sebesar 2.49. Perhatikan bahwa karena nilai F hitung (174.944) > Ftabel (2,49), maka
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
disimpulkan bahwa pengaruh simultan dari seluruh variabel bebas (Partisipasi
Penyusunan Anggaran, Kepuasan Kerja, Kejelasan Sasaran Anggaran,
Akuntabilitas Publik ) berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja manajerial.
3. Uji Parsial (Uji t)
Tabel 4.10. menyajikan nilai koefisien regresi, serta nilai statistik t untuk
pengujian pengaruh secara parsial.
Tabel 4.10. Hasil Uji t Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -5.875 1.828 -3.214 .002
PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN
.193 .087 .145 2.216 .030
KEPUASAN KERJA .211 .063 .221 3.352 .001
KEJELASAN SASARAN ANGGARAN .559 .066 .564 8.447 .000
AKUNTABILITAS PUBLIK .313 .041 .276 7.580 .000
a. Dependent Variable: KINERJA MANJERIAL
Sumber : Output SPSS , 2017
Berdasarkan tabel 4.10, dapat disimpulkan mengenai hasil uji hipotesis secara
parsial dari masing-masing variabel independen sebagai berikut :
1. Pengujian Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran (𝑿𝑿𝟏𝟏)
terhadap Kinerja Manajerial (𝒀𝒀)
Berdasarkan Tabel 4.10, diketahui nilai probabilitas atau Sig. dari variabel
partisipasi penyunanan anggaran adalah 0,030. Karena nilai probabilitas
partisipasi penyunanan anggaran, yakni 0,030, lebih kecil dari tingkat signifikansi,
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
yakni 0,05, maka disimpulkan bahwa pengaruh yang terjadi antara partisipasi
penyunanan anggaran dengan variabel kinerja manajerial signifikan secara
statistika. Diketahui nilai koefisien regresi dari variabel partisipasi penyunanan
anggaran adalah 0,193. Karena bernilai positif, hal ini berarti variabel partisipasi
penyunanan anggaran memberikan dampak positif terhadap kinerja manjerial
(berpengaruh positif), dan pengaruhnya signifikan (kuat).
2. Pengujian Pengaruh Kepuasan Kerja (X2
Berdasarkan Tabel 4.10, diketahui nilai probabilitas atau Sig. dari variabel
kepuasan kerja adalah 0,001. Karena nilai probabilitas kepuasan kerja, yakni
0,001, lebih kecil dari tingkat signifikansi, yakni 0,05, maka disimpulkan bahwa
pengaruh yang terjadi antara kepuasan kerja dengan variabel kinerja manajerial
signifikan secara statistika. Diketahui nilai koefisien regresi dari variabel
kepuasan kerja adalah 0,211. Karena bernilai positif, hal ini berarti variabel
kepuasan kerja memberikan dampak positif terhadap kinerja manjerial
(berpengaruh positif), dan pengaruhnya signifikan (kuat).
) terhadap Kinerja
Manajerial (𝒀𝒀)
3. Pengujian Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran (X3
Berdasarkan Tabel 4.10, diketahui nilai probabilitas atau Sig. dari variabel
kejelesan sasaran anggaran adalah 0,000. Karena nilai probabilitas kejelesan
sasaran anggaran, yakni 0,000, lebih kecil dari tingkat signifikansi, yakni 0,05,
maka disimpulkan bahwa pengaruh yang terjadi antara kejelesan sasaran anggaran
dengan variabel kinerja manajerial signifikan secara statistika. Diketahui nilai
) terhadap
Kinerja Manajerial (𝒀𝒀)
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
koefisien regresi dari variabel kejelesan sasaran anggaran adalah 0,559. Karena
bernilai positif, hal ini berarti variabel kejelesan sasaran anggaran memberikan
dampak positif terhadap kinerja manjerial (berpengaruh positif), dan pengaruhnya
signifikan (kuat).
4. Pengujian Pengaruh Akuntabilitas Publik (X4
Berdasarkan Tabel 4.10, diketahui nilai probabilitas atau Sig. dari variabel
akuntabilitas publik adalah 0,000. Karena nilai probabilitas akuntabilitas publik,
yakni 0,000, lebih kecil dari tingkat signifikansi, yakni 0,05, maka disimpulkan
bahwa pengaruh yang terjadi antara akuntabilitas publik dengan variabel kinerja
manajerial signifikan secara statistika. Diketahui nilai koefisien regresi dari
variabel akuntabilitas publik adalah 0,313. Karena bernilai positif, hal ini berarti
variabel akuntabilitas publik memberikan dampak positif terhadap kinerja
manjerial (berpengaruh positif), dan pengaruhnya signifikan (kuat).
) terhadap Kinerja
Manajerial (𝒀𝒀)
4.5 Pembahasan Hasil Penelitian.
Nilai koefisien determinasi 𝑅𝑅2 terletak pada kolom R-Square. Diketahui nilai
koefisien determinasi sebesar R2
Berdasarkan hasil uji simultan yang dilakukan Partisipasi Penyusunan Anggaran,
Kepuasan Kerja, Kejelasan Sasaran Anggaran, dan Akuntabilitas Publik
berpengaruh secsara simultan terhadap Kinerja Manjerial. Hasil penelitian ini
terlihat dari uji-F yang menunjukkan hasil F
= 0,906. Nilai tersebut berarti seluruh variabel
bebas secara simultan mempengaruhi variabel kinerja manajerial sebesar 90%,
sisanya sebesar 10% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.
hitung (174.944) > Ftabel (2,49), dengan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
tingkat signifikansi penelitian 0,05, maka disimpulkan bahwa pengaruh simultan
dari seluruh variabel terhadap kinerja manajerial signifikan secara statistika.
Sehingga Hipotesis diterima.
Hasil uji parsial nilai thitung variabel pertisipasi penyusunan anggaran diperoleh
sebesar 2.216 lebih besar dari ttabel
Nilai t
1.990, maka hipotesis yang diajukan diterima.
Hal ini berarti bahwa pertisipasi penyusunan anggaran secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap kinerja manajerial pad a taraf sign ifik an α = 5 %. Hasil
penelitian ini sejalan dengan Solina (2014). Sehingga Hipotesis diterima.
hitung variabel kepuasan kerja diperoleh sebesar 3.352 lebih besar dari ttabel
Nilai t
1.990, maka hipotesis yang diajukan diterima. Hal ini berarti bahwa 3.352secara
parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial pada taraf signifikan α
= 5%. Hasil penelitian ini sejalan dengan Zikrayati (2016)
hitung variabel kejelasan sasaran anggaran diperoleh sebesar 8.447 lebih
besar dari ttabel
Nilai t
1.990, maka hipotesis yang diajukan diterima. Hal ini berarti
bahwa kejelasan sasaran anggaran secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
kinerja manajerial pada taraf signifikan α = 5%. Hasil penelitian ini sejalan
dengan Solina (2014). Sehingga Hipotesis diterima.
hitung variabel akuntabilitas publik diperoleh sebesar 7.580 lebih besar dari
ttabel
1.990, maka hipotesis yang diajukan diterima. Hal ini berarti bahwa
akuntabilitas publik secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja
manajerial pada taraf signifikan α = 5%. Hasil penelitian ini sejalan dengan Solina
(2014). Sehingga Hipotesis diterima.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut:
1. Partisipasi penyusunan anggaran (X1), Kepuasan Kerja (X2), kejelasan sasaran
anggaran (X3), dan akuntabilitas publik (X4) secara simultan atau bersama-
sama berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial (Y) SKPD di Kota
Medan.
2. Partisipasi Penyusunan Anggaran (X1) secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap kinerja manajerial (Y) SKPD di Kota Medan.
3. Kepuasan Kerja (X2) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja
manajerial (Y) SKPD di Kota Medan.
4. Kejelasan Sasaran Anggaran (X3) secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap kinerja manajerial (Y) SKPD di Kota Medan.
5. Akuntabilitas publik (X4) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
kinerja manajerial (Y) SKPD di Kota Medan.
5.2 Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yang dapat dijelaskan
sebagai berikut :
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
1) Kemungkinan timbulnya bias terhadap respon dari responden, karena adanya
ketidakseriusan responden dalam menjawab semua pertanyaan yang ada dalam
kuesioner sehingga menyebabkan variabel tidak terukur secara sempurna.
2) Kesulitan bagi peneliti untuk membuat kuesioner sendiri. Hal ini disebabkan
karena peneliti kesulitan dan tidak diperkenankan untuk membuat kuesioner
yang tepat, sehingga peneliti menggunakan kuesioner dari peneliti terdahulu.
5.3 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka peneliti memberikan
beberapa saran sebagai berikut:
1. Variabel partisipasi penyusunan anggaran dan kejelasan sasaran angggaran
merupakan faktor penting dalam kinerja manajerial, sehingga diperlukan
adanya kerjasama yang solid antara atasan dan bawahan di SKPD Kota Medan.
2. Partisipasi penyusunan anggaran dan kejelasan sasaran anggaran untuk tahun
selanjutnya diharapkan sesuai dengan rencana, karena untuk menunjang
keberhasilan SKPD Kota Medan.
3. Pihak instansi terkait diharapkan dapat lebih meningkatkan partisipasi
penyusunan anggaran, kejelasan sasaran anggaran, akuntabilitas publik, dan
pengendalian akuntansi agar tercapai kinerja manajerial yang tinggi.
4. Diharapkan juga kepada pimpinan instansi terkait agar dapat menjelaskan
sasaran anggaran dengan memberikan informasi yang jelas, spesifik, dan
dimengerti oleh pihak yang bertanggung jawab untuk menyusun dan
melaksanakannya sehingga kinerja manajerial dapat ditingkatkan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
5. Disarankan juga kepada peneliti selanjutnya agar melakukan penelitian pada
dinas daerah/lembaga teknis daerah lain atau dengan menambah variabel lain
untuk membuktikan konsistensi hasil penelitian. dapat mempengaruhi
pencegahan kecurangan akuntansi secara representatif dan ammpu
memprediksi pencegahan kecurangan akuntansi dengan lebih akurat.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR PUSTAKA
-------. 2006. Pengukuran Kinerja Pemerintah Daerah. Yogyakarta: UAD.
Anthony, R.N. dan Vijay Govindarajan. 2005. Management Control System, Jilid
I dan II, Terjemahan Kurniawan Tjakrawala dan Krista. Jakarta: Salemba
Empat.
Bangun, Gemanta Furi. 2012. Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Peran
Manajerial Terhadap Kinerja Manajerial Pada PT Bakrie Sumatera
Plantations, Tbk. Skripsi. Universitas Sumatera Utara.
Baron, R.A. dan Byrne. 1994. Social Psychology. Understanding Human.
Interaction. Boston : Alyn and Bacon Inc.
Bastian, Indra. 2006. Akuntansi Sektor Publik, Suatu Pengantar. Jakarta:
Erlangga.
Brownell, Peter. 1982. A Field Study Examination of Budgetary Participation and
Locus of Control. The Accounting Review, October, 766-777.
Dimyati dan Mudjiono, 2002, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah dan Zain. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
Erlina, Sirojuzilam, dan Rasdianto. 2012. Pengelolaan dan Akuntansi Keuangan
Daerah. Medan: USU Press.
Fazli, Syam dan Muslim A. Djalil, 2006. Pengaruh Orientasi Profesional
Terhadap Konflik Peran: Interaksi Antara Partisipasi Anggaran dan
Penggunaan Anggaran Sebagai Alat Ukur Kinerja dengan Orientasi
Manajerial (Suatu Penelitian Empiris Pada Perguruan Tinggi Negeri dan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Swasta di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam). Simposium Nasional
Akuntansi IX, Padang.
Garrison, Ray H. dan Eric W. Norren. 2008. Managerial Accounting, Terjemahan
Budi Santoso. Jakarta: Salemba Empat.
Ghozali, Imam. 2001. Aplikasi analisis multivariate dengan program SPSS.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Handayani, Rini. 2010. Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Komitmen
Organisasi Terhadap Kinerja Manajerial Pada PDAM Tirtanadi Sumatera
Utara. Skripsi. Universitas Sumatera Utara.
Handoko T. Hani .2002. Manajemen; Edisi Kedua, Cetakan Ketigabelas.
Yogyakarta : BPFE.
Hansen dan Mowen. 2004. Akuntansi Manajemen. Edisi Ketujuh. Jakarta:
Salemba Empat.
Hariandja, Marihot Tua Efendi. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia:
Pengadaan, Pengembangan, Pengkompensasian, dan Peningkatan
Produktivitas Pegawai. Jakarta: Grasindo
Hartadi, Bambang. 1992. Sistem Pengendalian Intern Dalam Hubungannya
Dengan Manajemen. Yogyakarta: BPFE UGM.
Kenis, I. 1979. Effects of Budgetary Goal Characteristics on Managerial Attitudes
and Performance. The Accounting Review: 707-721.
Kreitner, Robert dan Kinicki, Angelo. 2005. Perilaku Organisasi, buku 1 dan 2.
Jakarta : Salemba 4
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Mahoney, T.A T.H. Jardee, and S.J Carrol. (1963). Development of Managerial
Performance: A Research Approach. Southwestern Publishing Co.,
Cincinati, Ohio.
Mahsun, Mohamad., Firma, S., dan Heribertus. 2006. Akuntansi Sektor Publik.
Edisi 1. Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA.
Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi.
Marpaung, Lodewik. 2010. Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran
Terhadap Kinerja Manajerial Di Pemerintah Kabupaten Toba Samosir.
Skripsi. Universitas Sumatera Utara.
Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga. Jakarta: Salemba
Empat.
Nasution, Miftah Fadil. 2013. Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran Dan
Pengendalian Akuntansi Terhadap Kinerja Manajerial Di Perusahaan
Panin Sekuritas. Skripsi. Universitas Sumatera Utara.
Natalia, Dewinda Putri. 2010. Pengaruh Komitmen Organisasional dan Peran
Manajer Pengelolaan Keuangan Daerah Terhadap Kinerja Manajerial
Satuan Kerja Perangkat Daerah. Skripsi. Universitas Diponegoro.
Nordiawan, D. 2006. Akuntansi Sektor Publik. Jakarta: Salemba Empat.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2007 Tentang Pedoman Teknis
Organisasi Dan Tata Kerja Inspektorat Provinsi Dan Kabupaten/Kota.
Putra, D. (2013). Pengaruh Akuntabilitas Publik dan Kejelasan Sasaran Anggaran
terhadap Kinerja Manajerial Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kota
Padang. Padang.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Robbins dan Judge. 2008. Perilaku Organisasi, Edisi Dua Belas. Jakarta: Penerbit
Salemba Empat
Siegel, G. Marconi, 1989. Behavioral Accounting. South-Western Publishing Co.,
Second Edition.
Sinuraya, Candra. 2009. “Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Dan
Komitmen Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Karyawan”.
Jurnal Akuntansi, Volume 1, Nomor 1. Universitas Kristen Maranatha.
Solina, Meria. 2014. Pengaruh Akuntabilitas Publik, Partisipasi Penyusunan
Anggaran, Kejelasan Sasaran Anggaran, Dan Struktur Desentralisasi
Terhadap Kinerja Manajerial Pada SKPD Kota Tanjung Pinang. Skripsi.
Universitas Maritim Raja Ali Haji.
Suhartono, Ehrmann dan Mochammad Solichin. (Agustus 2006). Pengaruh
Kejelasan Sasaran Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Instansi
Pemerintah Daerah Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Pemoderasi.
Simposium Nasional Akuntansi 9 Padang, 23-26
Umar, Husein, 2003, Metodologi Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis,
Jakarta. : PT. Gramedia Pustaka.
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 yang telah diamandemen dengan
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah.
Zikrayati. 2016. Pengaruh Komitmen Organisasi, Partisipasi Anggaran, Kepuasan
Kerja Terhadap Kinerja Manajerial dan Motivasi Sebagai Variabel
Intervening (Studi pada PTPN 1 Langsa). Skripsi. Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Sumatera Utara.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
LAMPIRAN 1
KUESIONER
PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, KEPUASAN KERJA, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN DAN AKUNTABILITAS PUBLIK
TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DI PEMERINTAH KOTA MEDAN
Responden yang terhormat,
Saya memohon kesediaan Bapak/Ibu untuk meluangkan waktu sejenak guna
mengisi angket ini. Kuesioner ini disusun dalam rangka menyelesaikan studi saya
di Jurusan S-1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera
Utara.
Saya berharap Bapak/Ibu menjawab dengan leluasa, sesuai dengan apa yang
Bapak/Ibu rasakan, lakukan dan alami, bukan apa yang seharusnya / yang ideal.
Bapak/Ibu diharapkan menjawab dengan jujur dan terbuka, sebab tidak ada
jawaban yang benar atau salah. Sesuai dengan kode etik penelitian, saya
menjamin kerahasiaan semua data. Kesediaan Bapak/Ibu mengisi angket ini
adalah bantuan tak ternilai bagi saya.
Akhirnya, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kesediaan
Bapak/Ibu yang telah meluangkan waktu untuk mengisi angket ini, dan saya
mohon maaf apabila ada pernyataan yang tidak berkenan di hati Bapak/Ibu.
Hormat Saya,
Yuanita Larosa Husni
NIM. 130503076
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DATA RESPONDEN
1. Nama :
2. Umur : Tahun
3. Jenis Kelamin : Laki-laki
Perempuan
4. Pendidikan Ditamatkan : SLTA
Diploma 3
Strata 1
Strata 2
Lainnya
5. Lama Bekerja : Tahun/bulan
6. Bagian/Departemen :
7. Jabatan/Pekerjaan :
Petunjuk Pengisian :
a. Isilah semua nomor dalam angket ini dan sebaiknya jangan ada yang
terlewatkan.
b. Pengisian jawaban cukup dengan memberi tanda (X atau √) pada pernyataan
yang dianggap sesuai dengan pendapat responden (satu jawaban dalam setiap
nomor pernyataan).
c. Pilhan jawaban :
1. Sangat Tidak Setuju (STS)
2. Tidak Setuju (TS)
3. Ragu-Ragu (RR)
4. Setuju (S)
5. Sangat Setuju (SS)
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
KUESIONER PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN
No. Pertanyaan STS TS RR S SS
1. Dalam menyusun anggaran, program, dan kegiatan, semua pihak ikut dilibatkan
2. Saya diberikan banyak kesempatan untuk ikut dalam penyusunan anggaran
3. Saya memberikan banyak informasi dalam pelaksanaan anggaran
4. Kontribusi semua pihak terhadap partisipasi anggaran sangat besar.
5. Saya memiliki pengaruh yang kuat terhadap proses penyusunan rencana anggaran.
6. Pendapat saya jarang diterima ketika menetapkan perencanaan anggaran di satuan unit kerja.
7. Karena kendala waktu, saya sering menetapkan anggaran yang tidak sesuai dengan rencana anggaran di satuan unit kerja.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
KUISIONER KEPUASAN KERJA
No. Pertanyaan STS TS RR S SS
1 Saya menyukai pekerjaan saya. 2 Saya puas dengan pekerjaan saya. 3 Pekerjaan ini sangat tepat buat saya,
karena itu saya merasa senang di sini.
4 Mengenai pekerjaan saya, saya telah menjadi begitu senang sejak pertama kali bekerja.
5 Saya merasa dibayar dengan gaji yang adil untuk pekerjaan yang saya kerjakan.
6 Ketika saya mengerjakan pekerjaan dengan baik, saya menerima pengakuan yang seharusnya saya terima.
7 Kenaikan gaji terlalu sedikit dan jarang dilakukan.
8 Saya tidak merasa usaha saya diberi imbalan yang seharusnya saya terima.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
KUISIONER KEJELASAN SASARAN ANGGARAN
No. Pertanyaan STS TS RR S SS
1 Saya memahami persis apa yang harus saya lakukan dalam pekerjaan saya.
2 Saya mengerti tujuan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) yang didefinisikan secara jelas dan komprehensif.
3 Saya menyadari bahwa tujuan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) merupakan hal yang penting dan perlu diprioritaskan.
4 Tujuan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) secara umum cukup jelas dan tidak membingungkan.
5 Jika saya mempunyai lebih dari satu sasaran untuk dicapai, saya mengetahui mana yang paling penting dan yang kurang penting.
6 Menurut saya, tujuan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) disesuaikan dengan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.
7 Dalam instansi ini, tim bekerja sama untuk mencapai sasaran.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
KUISIONER AKUNTABILITAS PUBLIK
No. Pertanyaan STS TS RR S SS
1 Pelaksanaan kebijakan dipertanggungjawabkan pemerintah daerah kepada DPRD dan masyarakat luas.
2 Anggaran yang dirancang dan ditetapkan pemerintah daerah bersama DPRD sesuai dengan realisasinya bagi kepentingan publik.
3 Program-program anggaran dirancang dengan mempertimbangkan prinsip efisiensi bahwa dana masyarakat menghasilkan output maksimal.
4 Program-program anggaran dirancang dengan mempertimbangkan prinsip efektifitas bahwa penggunaan anggaran mencapai target atau tujuan kepentingan publik.
5 Pelaksanaan program-program APBD benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
6 Anggaran yang diusulkan mencerminkan visi, misi, tujuan, sasaran, dan hasil yang ditetapkan.
7 Pengalokasian dana anggaran mengikuti proses-proses dan prosedur yang berlaku.
8 Penggunaan dana anggaran didasarkan atas hukum dan peraturan yang berlaku.
9 Audit kepatuhan dilakukan agar setiap penggunaan dana dilandasi peraturan dan hukum yang berlaku.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
KUISIONER KINERJA MANAJERIAL
No. Pertanyaan STS TS RR S SS
1 Saya berperan dalam penentuan tujuan, kebijakan, rencana kegiatan seperti penjadwalan kerja, penyusunan anggaran, dan penyusunan program.
2 Saya berperan dalam pengumpulan dan penyiapan informasi yang biasanya berbentuk catatan dan laporan.
3 Saya ikut berperan dalam tukar menukar informasi dalam organisasi untuk mengkoordinasikan dan menyesuaikan laporan.
4 Saya berperan dalam mengevaluasi dan menilai rencana kerja yang diamati pada unit/sub unit saya.
5 Saya berperan dalam mengevaluasi dan menilai laporan kinerja yang diamati pada unit/sub unit saya.
6 Saya berperan dalam mengevaluasi dan menilai kinerja yang diamati pada unit/sub unit saya.
7 Saya berperan dalam mewakilkan organisasi saya untuk berhubungan dengan pihak lain diluar organisasi.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
LAMPIRAN 2 DATA PENELITIAN
Responden PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN (X1) Skor Item
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 1 5 4 4 5 4 3 3 28 2 4 4 4 4 4 3 3 26 3 5 4 3 5 4 3 3 27 4 4 4 4 4 3 3 3 25 5 4 5 3 4 4 3 3 26 6 4 4 4 4 4 3 3 26 7 4 4 4 4 4 3 3 26 8 5 4 4 5 5 3 3 29 9 4 4 4 4 4 3 3 26
10 5 5 4 5 5 3 3 30 11 4 4 5 4 4 3 3 27 12 5 4 5 5 5 3 3 30 13 4 4 4 4 4 3 3 26 14 5 5 4 5 5 3 3 30 15 5 4 4 5 4 3 3 28 16 5 5 4 5 4 3 3 29 17 4 5 5 4 5 3 3 29 18 4 5 5 4 5 3 3 29 19 5 4 4 5 5 3 3 29 20 5 4 4 5 5 3 3 29 21 4 3 4 4 4 3 3 25 22 4 3 3 4 3 3 3 23 23 4 3 4 4 3 3 3 24 24 3 4 4 3 4 3 3 24 25 4 3 4 4 4 3 3 25 26 4 5 4 4 4 3 3 27 27 4 4 4 4 4 2 3 25 28 4 4 3 4 3 3 2 23 29 5 4 4 5 5 2 2 27 30 4 4 5 4 4 3 3 27 31 4 4 5 4 4 3 3 27 32 4 4 4 4 4 3 3 26 33 4 5 4 4 5 3 3 28 34 4 4 5 4 4 3 2 26 35 5 5 4 5 4 3 2 28 36 5 4 4 5 5 3 2 28 37 4 4 4 4 5 3 3 27 38 4 5 4 4 5 2 3 27 39 4 4 4 4 4 3 3 26
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
40 4 5 4 4 5 2 3 27 41 4 4 4 4 3 3 2 24 42 4 5 5 4 5 2 2 27 43 5 4 4 5 5 3 2 28 44 4 4 5 4 5 2 2 26 45 4 4 4 4 3 3 2 24 46 4 4 4 4 5 2 2 25 47 4 3 4 4 5 2 2 24 48 4 4 4 4 4 3 2 25 49 4 4 4 4 4 3 2 25 50 4 4 3 4 4 2 2 23 51 3 3 4 3 5 2 2 22 52 4 4 5 4 4 3 2 26 53 4 4 5 4 4 2 2 25 54 4 4 5 4 5 3 2 27 55 5 5 3 5 5 3 2 28 56 4 4 4 4 4 3 2 25 57 5 5 4 5 5 3 2 29 58 4 4 5 4 5 3 2 27 59 5 4 4 5 4 3 2 27 60 3 3 4 3 4 3 2 22 61 3 3 4 3 4 3 2 22 62 4 4 4 4 3 2 2 23 63 4 3 4 4 4 3 2 24 64 4 3 4 4 4 2 2 23 65 5 4 4 5 5 2 2 27 66 4 5 5 4 5 2 2 27 67 4 3 4 4 4 3 2 24 68 3 3 4 3 3 2 2 20 69 4 4 4 4 3 2 2 23 70 4 5 4 4 5 2 2 26 71 5 4 4 5 4 2 2 26 72 4 4 5 4 5 2 2 26 73 4 4 4 4 4 2 2 24 74 5 4 5 5 4 2 2 27 75 4 4 4 4 3 2 2 23 76 4 4 5 4 4 2 2 25 77 4 4 4 4 4 2 2 24 78 4 5 4 4 4 3 3 27
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Responden KEPUASAN KERJA (X2) Skor
Item P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 1 4 4 4 5 4 5 4 5 35 2 4 4 4 4 4 3 3 5 31 3 4 4 4 5 4 5 4 5 35 4 4 4 4 4 3 5 4 4 32 5 4 4 5 4 4 4 4 4 33 6 4 4 4 4 4 3 3 5 31 7 4 4 4 4 4 4 4 4 32 8 5 4 4 5 5 4 5 5 37 9 4 4 4 4 4 4 4 4 32
10 5 5 5 5 5 5 5 5 40 11 4 4 4 4 4 4 4 4 32 12 4 4 4 5 5 3 5 5 35 13 4 4 4 4 4 4 5 4 33 14 5 5 5 5 5 5 5 5 40 15 4 5 4 5 4 3 5 5 35 16 5 5 5 5 4 5 5 5 39 17 4 5 5 4 5 4 4 5 36 18 5 4 5 4 5 4 4 4 35 19 4 4 4 5 5 4 5 4 35 20 4 4 4 5 5 3 5 5 35 21 4 3 3 4 4 4 3 3 28 22 4 3 3 4 3 4 3 3 27 23 4 4 3 4 3 4 5 3 30 24 4 3 4 3 4 4 3 3 28 25 3 4 3 4 4 4 3 4 29 26 5 4 5 4 4 4 4 4 34 27 4 4 4 4 4 4 4 4 32 28 4 4 4 4 4 5 5 5 35 29 4 5 4 5 5 3 4 4 34 30 4 4 4 4 4 3 3 5 31 31 4 4 4 4 4 4 4 4 32 32 5 4 4 4 4 4 5 5 35 33 4 5 5 4 5 4 4 5 36 34 4 4 4 4 4 5 5 5 35 35 5 5 5 5 4 4 4 4 36 36 5 4 4 5 5 3 4 4 34 37 5 5 4 4 5 5 4 5 37 38 4 4 5 4 5 4 4 4 34 39 4 4 4 4 4 4 4 4 32 40 4 5 5 4 5 3 4 3 33 41 4 4 4 4 3 4 4 4 31 42 4 5 5 4 5 3 4 3 33
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
43 4 5 4 5 5 4 5 3 35 44 4 4 4 4 5 3 4 3 31 45 4 4 4 4 3 4 4 3 30 46 4 4 4 4 5 4 4 4 33 47 4 4 3 4 5 4 4 3 31 48 4 4 4 4 4 4 4 4 32 49 4 4 4 4 4 4 4 4 32 50 4 4 4 4 4 4 4 4 32 51 4 5 3 3 4 4 4 3 30 52 4 4 4 4 4 5 4 4 33 53 4 4 4 4 4 4 4 4 32 54 5 4 4 4 5 4 5 4 35 55 5 5 5 5 5 5 5 5 40 56 4 4 4 4 4 4 4 4 32 57 5 5 5 5 5 4 4 4 37 58 5 5 4 4 5 4 5 5 37 59 5 5 4 5 4 4 5 4 36 60 4 4 3 3 4 4 3 3 28 61 4 4 3 3 4 4 3 3 28 62 4 3 4 4 3 4 4 4 30 63 5 3 3 4 4 4 3 3 29 64 4 4 3 4 4 4 3 3 29 65 4 5 4 5 5 4 4 5 36 66 4 4 5 4 5 4 4 4 34 67 4 4 4 4 4 4 4 4 32 68 4 5 3 3 3 4 4 3 29 69 4 4 4 4 3 4 4 3 30 70 4 4 5 4 5 4 4 4 34 71 4 4 4 5 4 5 5 4 35 72 4 4 4 4 5 5 4 5 35 73 4 4 4 4 4 4 5 5 34 74 4 5 4 5 4 5 5 5 37 75 4 4 4 4 3 3 4 3 29 76 4 4 4 4 4 4 4 4 32 77 4 4 4 4 4 4 4 4 32 78 4 4 4 4 4 4 4 3 31
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Responden KEJELASAN SASARAN ANGGARAN (X3) Skor
Item P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7
1 4 4 4 4 3 5 5 29 2 4 5 4 4 2 5 5 29 3 4 5 5 4 2 5 5 30 4 3 4 4 3 3 4 5 26 5 4 4 4 4 2 4 5 27 6 4 5 4 4 2 5 5 29 7 4 4 4 4 4 4 4 28 8 5 5 5 5 2 5 5 32 9 4 4 4 4 2 4 4 26
10 5 5 5 5 2 5 5 32 11 4 4 4 4 2 4 5 27 12 5 5 5 5 3 5 5 33 13 4 4 4 4 2 4 4 26 14 5 5 5 5 3 5 5 33 15 4 5 5 4 3 5 5 31 16 4 5 5 4 3 5 5 31 17 5 5 4 5 2 5 5 31 18 5 4 4 5 2 4 5 29 19 5 4 5 5 4 4 4 31 20 5 5 5 5 4 5 5 34 21 4 3 4 4 3 3 5 26 22 3 3 4 3 2 3 5 23 23 3 3 4 3 2 3 5 23 24 4 3 3 4 2 3 3 22 25 4 4 4 4 4 4 5 29 26 4 4 4 4 2 4 4 26 27 4 4 4 4 2 4 4 26 28 4 5 4 4 2 5 5 29 29 5 4 5 5 2 4 4 29 30 4 5 4 4 3 5 5 30 31 4 4 4 4 4 4 4 28 32 4 5 4 4 2 5 5 29 33 5 5 4 5 2 5 5 31 34 4 5 4 4 4 5 5 31 35 4 4 5 4 2 4 4 27 36 5 4 5 5 2 4 4 29 37 5 5 4 5 3 5 5 32 38 5 4 4 5 2 4 4 28 39 4 4 4 4 3 4 4 27 40 5 3 4 5 3 3 3 26 41 3 4 4 3 4 4 4 26 42 5 3 4 5 2 3 3 25
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
43 5 3 5 5 4 3 5 30 44 5 3 4 5 2 3 5 27 45 3 3 4 3 3 3 5 24 46 5 4 4 5 2 4 5 29 47 5 3 4 5 4 3 5 29 48 4 4 4 4 2 4 5 27 49 4 4 4 4 2 4 5 27 50 4 4 4 4 2 4 5 27 51 4 3 3 4 2 3 5 24 52 4 4 4 4 2 4 5 27 53 4 4 4 4 2 4 5 27 54 5 4 4 5 2 4 5 29 55 5 5 5 5 2 5 5 32 56 4 4 4 4 2 4 5 27 57 5 4 5 5 2 4 5 30 58 5 5 4 5 2 5 4 30 59 4 4 5 4 2 4 4 27 60 4 3 3 4 2 3 5 24 61 4 3 3 4 2 3 4 23 62 3 4 4 3 2 4 5 25 63 4 3 4 4 2 3 4 24 64 4 3 4 4 2 3 4 24 65 5 5 5 5 2 5 5 32 66 5 4 4 5 2 4 4 28 67 4 4 4 4 2 4 5 27 68 3 3 3 3 2 3 4 21 69 3 3 4 3 2 3 5 23 70 5 4 4 5 2 4 4 28 71 4 4 5 4 2 4 4 27 72 5 5 4 5 2 5 4 30 73 4 5 4 4 2 5 4 28 74 4 5 5 4 2 5 3 28 75 3 3 4 3 2 3 4 22 76 4 4 4 4 2 4 4 26 77 4 4 4 4 2 4 4 26 78 4 5 4 4 3 3 3 26
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Responden AKUNTABILITAS PUBLIK (X4) Skor Item P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9
1 3 3 5 3 3 3 3 4 3 30 2 4 4 4 4 4 5 4 4 4 37 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 33 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 5 4 3 3 4 4 4 4 4 4 34 6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 7 4 4 4 5 5 4 5 4 5 40 8 5 4 4 4 4 4 4 4 4 37 9 5 4 4 5 5 5 5 4 5 42
10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 11 4 4 5 5 5 4 4 4 5 40 12 5 5 5 5 5 4 5 4 5 43 13 5 4 4 4 4 5 4 4 4 38 14 3 4 4 4 4 4 4 4 4 35 15 3 4 4 4 4 4 5 4 4 36 16 4 5 4 4 4 4 4 4 4 37 17 3 4 5 4 4 3 4 3 4 34 18 3 4 5 4 4 4 4 4 4 36 19 4 4 4 3 3 3 4 5 3 33 20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 22 3 3 3 3 3 3 4 4 3 29 23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 24 4 5 4 4 4 5 4 4 4 38 25 5 4 4 4 4 5 5 5 4 40 26 4 4 4 4 4 5 3 3 4 35 27 5 4 4 3 3 4 4 4 3 34 28 5 3 3 4 4 4 4 4 4 35 29 4 5 4 4 4 4 4 4 4 37 30 4 4 5 3 3 4 4 4 3 34 31 4 4 5 4 4 4 3 4 4 36 32 4 5 4 4 4 4 4 4 4 37 33 4 4 4 5 5 4 5 4 5 40 34 4 4 5 4 4 4 4 4 4 37 35 4 5 4 5 5 4 4 4 5 40 36 4 4 4 4 4 4 5 4 4 37 37 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 38 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 39 4 4 4 3 3 4 3 4 3 32 40 4 3 4 4 4 4 4 4 4 35 41 4 4 4 4 4 5 4 5 4 38
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
42 5 4 5 4 4 5 4 4 4 39 43 5 4 4 4 4 4 4 5 4 38 44 4 4 5 4 4 4 4 4 4 37 45 5 4 4 4 4 3 4 3 4 35 46 3 4 4 3 3 4 3 4 3 31 47 4 4 4 4 4 4 3 4 4 35 48 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 49 4 4 4 4 4 5 4 4 4 37 50 4 3 3 4 4 4 4 4 4 34 51 4 4 4 4 4 3 4 4 4 35 52 4 4 5 5 5 4 4 4 5 40 53 5 4 5 4 4 4 4 4 4 38 54 4 4 5 4 4 4 4 4 4 37 55 4 3 3 5 5 4 4 4 5 37 56 3 4 4 4 4 4 5 4 4 36 57 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 58 4 4 5 4 4 4 5 4 4 38 59 5 4 4 4 4 4 4 4 4 37 60 4 4 4 4 4 3 4 4 4 35 61 4 4 4 3 3 4 4 3 3 32 62 5 4 4 4 4 4 4 4 4 37 63 4 4 4 5 5 3 5 5 5 40 64 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 65 4 4 4 4 4 5 5 5 4 39 66 4 4 5 4 4 4 4 4 4 37 67 4 4 4 5 5 4 3 3 5 37 68 5 5 4 4 4 4 4 4 4 38 69 4 4 4 4 4 3 4 4 4 35 70 4 4 4 4 4 4 3 4 4 35 71 3 4 4 4 4 3 4 3 4 33 72 4 5 5 4 4 4 4 4 4 38 73 4 4 4 4 4 5 4 4 4 37 74 5 4 4 4 4 4 4 4 4 37 75 4 3 4 4 4 3 3 4 4 33 76 4 4 4 5 5 4 4 4 5 39 77 5 4 4 4 4 5 4 5 4 39 78 4 4 5 4 4 4 5 3 4 37
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Responden KINERJA MANJERIAL (Y) Skor
Item P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 1 4 3 4 4 5 4 4 5 33 2 4 4 5 4 4 4 5 4 34 3 5 4 5 3 5 4 5 5 36 4 4 4 4 4 4 3 4 4 31 5 4 4 4 3 4 4 4 4 31 6 5 4 5 4 4 4 5 4 35 7 5 5 4 4 4 4 4 4 34 8 4 4 5 4 5 5 5 5 37 9 4 5 4 4 4 4 4 4 33
10 4 4 5 4 5 5 5 5 37 11 4 5 4 5 4 4 4 4 34 12 4 5 5 5 5 5 5 5 39 13 5 4 4 4 4 4 4 4 33 14 4 4 5 4 5 5 5 5 37 15 5 4 5 4 5 4 5 5 37 16 4 4 5 4 5 4 5 5 36 17 3 4 5 5 4 5 5 4 35 18 4 4 4 5 4 5 4 4 34 19 5 3 4 4 5 5 4 5 35 20 4 4 5 4 5 5 5 5 37 21 4 4 3 4 4 4 3 4 30 22 4 3 3 3 4 3 3 4 27 23 4 4 3 4 4 3 3 4 29 24 4 4 3 4 3 4 3 3 28 25 5 4 4 4 4 4 4 4 33 26 3 4 4 4 4 4 4 4 31 27 3 3 4 4 4 4 4 4 30 28 4 4 5 3 4 4 5 4 33 29 3 4 4 4 5 5 4 5 34 30 4 3 5 5 4 4 5 4 34 31 4 4 4 5 4 4 4 4 33 32 4 4 5 4 4 4 5 4 34 33 4 5 5 4 4 5 5 4 36 34 5 4 5 5 4 4 5 4 36 35 4 5 4 4 5 4 4 5 35 36 5 4 4 4 5 5 4 5 36 37 4 4 5 4 4 5 5 4 35 38 4 4 4 4 4 5 4 4 33 39 3 3 4 4 4 4 4 4 30 40 4 4 3 4 4 5 3 4 31 41 5 4 4 4 4 3 4 4 32
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
42 4 4 3 5 4 5 3 4 32 43 5 4 3 4 5 5 3 5 34 44 4 4 3 5 4 5 3 4 32 45 3 4 3 4 4 3 3 4 28 46 4 3 4 4 4 5 4 4 32 47 4 4 3 4 4 5 3 4 31 48 4 4 4 4 4 4 4 4 32 49 4 4 4 4 4 4 4 4 32 50 4 4 4 3 4 4 4 4 31 51 4 4 3 4 3 4 3 3 28 52 4 5 4 5 4 4 4 4 34 53 4 4 4 5 4 4 4 4 33 54 4 4 4 5 4 5 4 4 34 55 4 5 5 3 5 5 5 5 37 56 4 4 4 4 4 4 4 4 32 57 4 4 4 4 5 5 4 5 35 58 4 4 5 5 4 5 5 4 36 59 4 4 4 4 5 4 4 5 34 60 4 4 3 4 3 4 3 3 28 61 3 3 3 4 3 4 3 3 26 62 4 4 4 4 4 3 4 4 31 63 5 5 3 4 4 4 3 4 32 64 4 4 3 4 4 4 3 4 30 65 5 4 5 4 5 5 5 5 38 66 4 4 4 5 4 5 4 4 34 67 3 5 4 4 4 4 4 4 32 68 4 4 3 4 3 3 3 3 27 69 4 4 3 4 4 3 3 4 29 70 4 4 4 4 4 5 4 4 33 71 3 4 4 4 5 4 4 5 33 72 4 4 5 5 4 5 5 4 36 73 4 4 5 4 4 4 5 4 34 74 4 4 5 5 5 4 5 5 37 75 4 4 3 4 4 3 3 4 29 76 4 5 4 5 4 4 4 4 34 77 5 4 4 4 4 4 4 4 33 78 3 4 5 4 4 4 5 4 33
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
LAMPIRAN 3 STATISTIK DESKRIPTIF
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
PARTISIPASI
PENYUSUNAN ANGGARAN 78 20 30 25.96 2.129
KEPUASAN KERJA 78 27 40 33.09 2.959
KEJELASAN SASARAN
ANGGARAN 78 21 34 27.71 2.852
AKUNTABILITAS PUBLIK 78 29 43 36.37 2.497
KINERJA MANJERIAL 78 26 39 33.00 2.828
Valid N (listwise) 78
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
LAMPIRAN 4 KUALITAS DATA
PARTISIPASI PEYUSAN ANGGARAN
Correlations
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 SKOR
P1 Pearson
Correlation 1 .359** -.097 1.000** .312** .145 .100 .735**
Sig. (2-tailed) .001 .398 .000 .005 .206 .382 .000
N 78 78 78 78 78 78 78 78
P2 Pearson
Correlation .359** 1 .093 .359** .380** .027 .199 .662**
Sig. (2-tailed) .001 .420 .001 .001 .812 .081 .000
N 78 78 78 78 78 78 78 78
P3 Pearson
Correlation -.097 .093 1 -.097 .277* -.130 -.102 .259*
Sig. (2-tailed) .398 .420 .398 .014 .258 .375 .022
N 78 78 78 78 78 78 78 78
P4 Pearson
Correlation 1.000** .359** -.097 1 .312** .145 .100 .735**
Sig. (2-tailed) .000 .001 .398 .005 .206 .382 .000
N 78 78 78 78 78 78 78 78
P5 Pearson
Correlation .312** .380** .277* .312** 1 -.093 .027 .632**
Sig. (2-tailed) .005 .001 .014 .005 .418 .814 .000
N 78 78 78 78 78 78 78 78
P6 Pearson
Correlation .145 .027 -.130 .145 -.093 1 .471** .351**
Sig. (2-tailed) .206 .812 .258 .206 .418 .000 .002
N 78 78 78 78 78 78 78 78
P7 Pearson
Correlation .100 .199 -.102 .100 .027 .471** 1 .430**
Sig. (2-tailed) .382 .081 .375 .382 .814 .000 .000
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
N 78 78 78 78 78 78 78 78
SKOR Pearson
Correlation .735** .662** .259* .735** .632** .351** .430** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .022 .000 .000 .002 .000
N 78 78 78 78 78 78 78 78
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.616 7
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
KEPUASAN KERJA Correlations
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 SKOR
P1 Pearson
Correlation 1 .290* .363** .346** .308** .189 .340** .246* .570**
Sig. (2-tailed) .010 .001 .002 .006 .098 .002 .030 .000
N 78 78 78 78 78 78 78 78 78
P2 Pearson
Correlation .290* 1 .413** .367** .397** .067 .425** .294** .636**
Sig. (2-tailed) .010 .000 .001 .000 .557 .000 .009 .000
N 78 78 78 78 78 78 78 78 78
P3 Pearson
Correlation .363** .413** 1 .372** .441** .071 .327** .405** .675**
Sig. (2-tailed) .001 .000 .001 .000 .536 .003 .000 .000
N 78 78 78 78 78 78 78 78 78
P4 Pearson
Correlation .346** .367** .372** 1 .359** .109 .540** .489** .710**
Sig. (2-tailed) .002 .001 .001 .001 .341 .000 .000 .000
N 78 78 78 78 78 78 78 78 78
P5 Pearson
Correlation .308** .397** .441** .359** 1 -.086 .246* .321** .603**
Sig. (2-tailed) .006 .000 .000 .001 .456 .030 .004 .000
N 78 78 78 78 78 78 78 78 78
P6 Pearson
Correlation .189 .067 .071 .109 -.086 1 .274* .267* .377**
Sig. (2-tailed) .098 .557 .536 .341 .456 .015 .018 .001
N 78 78 78 78 78 78 78 78 78
P7 Pearson
Correlation .340** .425** .327** .540** .246* .274* 1 .424** .716**
Sig. (2-tailed) .002 .000 .003 .000 .030 .015 .000 .000
N 78 78 78 78 78 78 78 78 78
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
P8 Pearson
Correlation .246* .294** .405** .489** .321** .267* .424** 1 .722**
Sig. (2-tailed) .030 .009 .000 .000 .004 .018 .000 .000
N 78 78 78 78 78 78 78 78 78
SKO
R
Pearson
Correlation .570** .636** .675** .710** .603** .377** .716** .722** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .001 .000 .000
N 78 78 78 78 78 78 78 78 78
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-
tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-
tailed).
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.776 8
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
KEJELASAN SASARAN ANGGARAN Correlations
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 SKOR
P1 Pearson
Correlation 1 .319** .373** 1.000** .025 .321** -.015 .689**
Sig. (2-tailed) .004 .001 .000 .830 .004 .896 .000
N 78 78 78 78 78 78 78 78
P2 Pearson
Correlation .319** 1 .466** .319** .041 .941** .196 .786**
Sig. (2-tailed) .004 .000 .004 .719 .000 .086 .000
N 78 78 78 78 78 78 78 78
P3 Pearson
Correlation .373** .466** 1 .373** .158 .466** .105 .656**
Sig. (2-tailed) .001 .000 .001 .167 .000 .360 .000
N 78 78 78 78 78 78 78 78
P4 Pearson
Correlation 1.000** .319** .373** 1 .025 .321** -.015 .689**
Sig. (2-tailed) .000 .004 .001 .830 .004 .896 .000
N 78 78 78 78 78 78 78 78
P5 Pearson
Correlation .025 .041 .158 .025 1 .026 .052 .311**
Sig. (2-tailed) .830 .719 .167 .830 .824 .652 .006
N 78 78 78 78 78 78 78 78
P6 Pearson
Correlation .321** .941** .466** .321** .026 1 .293** .804**
Sig. (2-tailed) .004 .000 .000 .004 .824 .009 .000
N 78 78 78 78 78 78 78 78
P7 Pearson
Correlation -.015 .196 .105 -.015 .052 .293** 1 .369**
Sig. (2-tailed) .896 .086 .360 .896 .652 .009 .001
N 78 78 78 78 78 78 78 78
SKOR Pearson
Correlation .689** .786** .656** .689** .311** .804** .369** 1
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .006 .000 .001
N 78 78 78 78 78 78 78 78
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.728 7
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
AKUNTABILITAS PUBLIK Correlations
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 SKOR
P1 Pearson
Correlation 1 .152 -.043 .174 .174 .334** .122 .217 .174 .484**
Sig. (2-tailed) .184 .707 .128 .128 .003 .288 .057 .128 .000
N 78 78 78 78 78 78 78 78 78 78
P2 Pearson
Correlation .152 1 .374** .170 .170 .203 .208 .000 .170 .491**
Sig. (2-tailed) .184 .001 .138 .138 .075 .067 1.000 .138 .000
N 78 78 78 78 78 78 78 78 78 78
P3 Pearson
Correlation -.043 .374** 1 .029 .029 -.006 .079 -.115 .029 .285*
Sig. (2-tailed) .707 .001 .803 .803 .956 .491 .314 .803 .011
N 78 78 78 78 78 78 78 78 78 78
P4 Pearson
Correlation .174 .170 .029 1 1.000** .142 .340** .000 1.000** .776**
Sig. (2-tailed) .128 .138 .803 .000 .214 .002 1.000 .000 .000
N 78 78 78 78 78 78 78 78 78 78
P5 Pearson
Correlation .174 .170 .029 1.000** 1 .142 .340** .000 1.000** .776**
Sig. (2-tailed) .128 .138 .803 .000 .214 .002 1.000 .000 .000
N 78 78 78 78 78 78 78 78 78 78
P6 Pearson
Correlation .334** .203 -.006 .142 .142 1 .132 .223* .142 .482**
Sig. (2-tailed) .003 .075 .956 .214 .214 .248 .050 .214 .000
N 78 78 78 78 78 78 78 78 78 78
P7 Pearson
Correlation .122 .208 .079 .340** .340** .132 1 .228* .340** .567**
Sig. (2-tailed) .288 .067 .491 .002 .002 .248 .044 .002 .000
N 78 78 78 78 78 78 78 78 78 78
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
P8 Pearson
Correlation .217 .000 -.115 .000 .000 .223* .228* 1 .000 .293**
Sig. (2-tailed) .057 1.000 .314 1.000 1.000 .050 .044 1.000 .009
N 78 78 78 78 78 78 78 78 78 78
P9 Pearson
Correlation .174 .170 .029 1.000** 1.000** .142 .340** .000 1 .776**
Sig. (2-tailed) .128 .138 .803 .000 .000 .214 .002 1.000 .000
N 78 78 78 78 78 78 78 78 78 78
SKO
R
Pearson
Correlation .484** .491** .285* .776** .776** .482** .567** .293** .776** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .011 .000 .000 .000 .000 .009 .000
N 78 78 78 78 78 78 78 78 78 78
**. Correlation is significant at the 0.01 level
(2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level
(2-tailed).
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.707 9
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
KINERJA MANEJERIAL Correlations
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 SKOR
P1 Pearson
Correlation 1 .134 .086 -.069 .184 .039 .086 .184 .330**
Sig. (2-tailed) .241 .456 .547 .106 .734 .456 .106 .003
N 78 78 78 78 78 78 78 78 78
P2 Pearson
Correlation .134 1 .099 .128 .070 .053 .099 .070 .315**
Sig. (2-tailed) .241 .389 .264 .545 .643 .389 .545 .005
N 78 78 78 78 78 78 78 78 78
P3 Pearson
Correlation .086 .099 1 .072 .457** .319** 1.000** .457** .813**
Sig. (2-tailed) .456 .389 .530 .000 .004 .000 .000 .000
N 78 78 78 78 78 78 78 78 78
P4 Pearson
Correlation -.069 .128 .072 1 -.097 .247* .072 -.097 .252*
Sig. (2-tailed) .547 .264 .530 .398 .029 .530 .398 .026
N 78 78 78 78 78 78 78 78 78
P5 Pearson
Correlation .184 .070 .457** -.097 1 .359** .457** 1.000** .728**
Sig. (2-tailed) .106 .545 .000 .398 .001 .000 .000 .000
N 78 78 78 78 78 78 78 78 78
P6 Pearson
Correlation .039 .053 .319** .247* .359** 1 .319** .359** .593**
Sig. (2-tailed) .734 .643 .004 .029 .001 .004 .001 .000
N 78 78 78 78 78 78 78 78 78
P7 Pearson
Correlation .086 .099 1.000** .072 .457** .319** 1 .457** .813**
Sig. (2-tailed) .456 .389 .000 .530 .000 .004 .000 .000
N 78 78 78 78 78 78 78 78 78
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
P8 Pearson
Correlation .184 .070 .457** -.097 1.000** .359** .457** 1 .728**
Sig. (2-tailed) .106 .545 .000 .398 .000 .001 .000 .000
N 78 78 78 78 78 78 78 78 78
SKO
R
Pearson
Correlation .330** .315** .813** .252* .728** .593** .813** .728** 1
Sig. (2-tailed) .003 .005 .000 .026 .000 .000 .000 .000
N 78 78 78 78 78 78 78 78 78
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-
tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-
tailed).
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.729 8
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
LAMPIRAN 5 UJI ASUMSI KLASIK
1. UJI NORMALITAS
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 78 Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation .86931968 Most Extreme Differences Absolute .072
Positive .072 Negative -.045
Kolmogorov-Smirnov Z .632 Asymp. Sig. (2-tailed) .819 a. Test distribution is Normal.
2. UJI MULTIKOLENIARITAS Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant) PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN .300 3.328
KEPUASAN KERJA .298 3.358
KEJELASAN SASARAN ANGGARAN .291 3.441
AKUNTABILITAS PUBLIK .974 1.027
a. Dependent Variable: KINERJA MANJERIAL
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3. UJI HETEROKEDASTISITAS
4. UJI AUTOKORELASI
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .952a .906 .900 .893 1.481
a. Predictors: (Constant), AKUNTABILITAS PUBLIK, KEPUASAN KERJA,
PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN
b. Dependent Variable: KINERJA MANJERIAL
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
LAMPIRAN 6 UJI HIPOTESIS
1. UJI DETERMINASI (R2)
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .952a .906 .900 .893
a. Predictors: (Constant), AKUNTABILITAS PUBLIK, KEPUASAN
KERJA, PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, KEJELASAN
SASARAN ANGGARAN
b. Dependent Variable: KINERJA MANJERIAL 2. UJI SIMULTAN (UJI F)
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 557.810 4 139.452 174.944 .000a
Residual 58.190 73 .797
Total 616.000 77
a. Predictors: (Constant), AKUNTABILITAS PUBLIK, KEPUASAN KERJA, PARTISIPASI
PENYUSUNAN ANGGARAN, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN
b. Dependent Variable: KINERJA MANJERIAL
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3. UJI PARSIAL (UJI t) Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -5.875 1.828 -3.214 .002
PARTISIPASI
PENYUSUNAN
ANGGARAN
.193 .087 .145 2.216 .030
KEPUASAN KERJA .211 .063 .221 3.352 .001
KEJELASAN SASARAN
ANGGARAN .559 .066 .564 8.447 .000
AKUNTABILITAS
PUBLIK .313 .041 .276 7.580 .000
a. Dependent Variable: KINERJA MANJERIAL
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA