SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH …

100
SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI KELURAHAN PALATTAE KECAMATAN KAHU KABUPATEN BONE Disusun dan di usulkan oleh: JUMARNI Nomor Stambuk : 10561 05399 15 PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2020

Transcript of SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH …

Page 1: SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH …

1

SKRIPSI

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH

DI KELURAHAN PALATTAE KECAMATAN KAHU

KABUPATEN BONE

Disusun dan di usulkan oleh:

JUMARNI

Nomor Stambuk : 10561 05399 15

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2020

Page 2: SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH …

ii

SKRIPSI

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH

DIKELURAHAN PALATTAE KECAMATAN KAHU

KABUPATEN BONE

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Studi dan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Disusun dan Diajukan Oleh:

JUMARNI

Nomor Stambuk: 1056110539915

Kepada

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2020

i

Page 3: SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH …

ii

Page 4: SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH …

ii

Page 5: SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH …

ii

Page 6: SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH …

ii

KATA PENGANTAR

Penulis panjatkan rasa syukur yang tidak terhingga kehadirat Allah SWT,

yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikanskripsiyang berjudul “Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan

Sampah Dikelurahan Palattae Kecamatan Kahu Kabupaten Bone”.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud

tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada

kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang

terhormat:

1. Ibu Dr. Fatmawati, M.Si selaku Pembimbing I dan selaku Bapak Nasrul

Haq, S.Sos., MPA Pembimbing II yang senantiasa meluangkan waktunya

membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

2. Ibu Dr.Ihyani Malik, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Muhammadiyah Makassar

3. Bapak Nasrul Haq, S.Sos., MPA selaku Ketua Prodi Ilmu Administrasi

Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah

Makassar

4. Kedua orang tua dan segenap keluarga yang senantiasa memberikan semangat

dan bantuan, baik moril maupun materil.

5. Seluruh Dosen dan Staf pegawai yang ada di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Muhammadiyah Makassar.

6. Seluruh sahabat Administrasi Negara Angakatan 2015 terkhusus kelas E dan

v

Page 7: SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH …

ii

dan D yang telah bersama-sama melewati masa perkuliahan selama kurang

lebih 5 tahun.

7. Kepada semua Rekan, Sahabat, dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan

satu persatu, penulis mengucapkan banyak terima kasih.

Demi kesempurnaan skripsi ini, saran dan kritik yang sifatnya membangun

sangat penulis harapkan.Semoga karya skripsi ini bermanfaat dan dapat

memberikan sumbangan yang berarti bagi pihak yang membutuhkan.

Makassar, 12 Februari 2020

JUMARNI

vi

Page 8: SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH …

ii

ABSTRAK

Jumarni, Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah Di Kelurahan

Palattae Kecamatan Kahu Kabupaten Bone, (dibimbing oleh Fatmawati dan

Nasrul haq)

Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah sangat dibutuhkan

dalam rangka mendukung kelestarian dan kesehatan lingkungan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk dan tingkat partisipasi

Masyarakat dalam pengelolaan sampah di Kelurahan Palattae Kecamatan Kahu

Kabupaten Bone. jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Teknik

pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Informan

dalam penelitian ini adalah masyarakat Kabupaten Bone yang di tetapkan secara

purposive sejumlah 8 orang. dalam analisis data menggunakan model analisis

interaktif

Hasil penelitian menenunjukan bahwa bentuk partisipasi masyarakat

dalam pengelolaan sampah di Kelurahan Palattae Kecamatan Kahu Kabupaten

Bone yaitu berupa tenaga, dan keterampilan. Bentuk partisipasi tenaga yaitu

masyarakat dilibatkan secara langsung untuk melaksanakan kegiatan kerja bakti

yang dilaksanakan di sekitar lingkungan masyarakat. dan semua masyarakat yang

turung kelapangan untuk membersihkan got-got dan area lingkungan Kantor

Kelurahan Palattae. Sedangkan bentuk partisipasi keterampilan dalam pengelolaan

sampah yaitu di libatkan dalam bentuk usaha yang di lakukan oleh kelompok ibu-

ibu rumah tangga dibagian lingkungan selatan, yaitu dengan cara mengelola

sampah dari kerajinan tangan seperti pembuatan vas bunga dari gardus bekas, dan

bunga dari botol bekas dan lain-lainya. Sedangkan tingkat partisipasi masyarakat

berupa partisipasi dalam pelaksanaan, dan pemanfaatan hasil. partisipasi dalam

pelaksanaan yaitu masyarakat yang sering turung kelapangan dalam

melaksanakan kegiatan kerja bakti setiap hari jum’at. dan hanya beberapa

masyarakat saja yang sering melaksanakan kegiatan tersebut. Sedangkan tingkat

pemanfaatan hasil yaitu beberapa kelompok masyarakat yang telah memanfaatkan

hasil dari barang bekas seperti dalam pembuatan kerajinan tangan. seperti

pembuatan tempat tissue, pembuatan vas bunga dan lain-lainya.

Kata Kunci: Partisipasi, Masyarakat, dalam Pengelolaan Sampah.

vii

Page 9: SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH …

ii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................... ii

HALAMAN PENERIMAAN TIM ................................................................ iii

HALAMAN PERNYATAAN ......................................................................... iv

KATA PENGANTAR ..................................................................................... v

ABSTRAK........................................................................................................ vii

DAFTAR ISI .................................................................................................... viii

BAB I. PENDAHULUAN…………………………………………………. 1

A. Latar Belakang………………………………………………………… .... 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 5

D. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................... 7

A. Konsep Partisipasi Masyarakat .................................................................... 7

1. Pergertian Partisipasi ............................................................................ 7

2. Pergertian Partisipasi Masyarakat ......................................................... 9

3. Bentuk-bentuk Partisipasi Masyarakat .................................................. 11

4. Tingkat-tingkat Partisipasi .................................................................... 13

B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Partisipasi Masyarakat .......................... 14

1. Faktor Iternal ........................................................................................ 14

2. Faktor Ekaternal .................................................................................... 15

C. Konsep Pengelolaan Sampah ....................................................................... 18

D. Kerangka Pikir ............................................................................................ 21

E. Fokus Penelitian .......................................................................................... 22

F. Deskripsi Fokus Penelitian ......................................................................... 22

BAB III. METODE PENELITIAN ........................................................ 30

A. Waktu dan Lokasi Penelitian ..................................................................... 30

B. Jenis dan Tipe Penelitian ............................................................................ 30

C. Sumber Data .............................................................................................. 30

D. Informan Penelitian ................................................................................... 31

E. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 32

F. Teknik Analisis Data .................................................................................. 33

G. Pengabsahan Data ...................................................................................... 34

viii

Page 10: SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH …

ii

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................. 36

A. Deskripsi Objek Penelitian ......................................................................... 36

B. Bentuk Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan sampah ..................... 50

C. Tingkat Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah .................... 66

BAB V. PENUTUP .............................................................................. 80

A. Kesimpulan ................................................................................................ 80

B. Saran ........................................................................................................... 81

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 83

LAMPIRAN .......................................................................................... 86

ix

Page 11: SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Partisipasi masyarakat merupakan modal utama dalam upaya mencapai

sasaran program Pemerintah diseluruh Wilayah Republik Indonesia.

Keberhasilan dalam mencapai sasaran pelaksanaan program pembangunan

bukan semata-mata didasarkan pada kemampuan aparatur pemerintah, namun

berkaitan juga dengan upaya mewujudkan kemampuan dan kemauan

masyarakat untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan program pembangunan.

Adanya partisipasi masyarakat akan mampu mengimbangi keterbatasan biaya

dan kemampuan pemerintah dalam mencapai pelaksanaan program

pembangunan tersebut, partisipasi masyarakat merupakan salah satu factor

yang tidak bisa ditinggalkan dalam pembangunan (kehutanan), yang dapat

mempunyai arti luas dan pengertian yang sempit.

Menurut Awing (2012), Partisipasi dapat dilihat dari tiga sudut pandang,

yaitu: (1) cara pandang dimana partisipasi itu merupakan kegiatan pembagian

massal dari hasil pembangunan; (2) cara pandang dimana masyarakat secara

massal telah menyumbang jerih payah dalam pembangunan; (3) dan bahwa

partisipasi harus terkait dengan proses pengambilan keputusan didalam

pembangunan dengan harapan pengelolaan sampah tetap banyak masyarakat

yang ikut dalam kerjabakti agar di sekitar lingkungan tetap terjaga dan menjadi

lingkungan yang bersih.namun berdasarkan fakta lapangan dari hasil observasi

berkelanjutan bahwa pengelolaan sampah di Kelurahan Palattae dilakukan

Page 12: SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH …

2

dengan dua cara yaitu sampah organic dapat digunakan sebagai kerajinan

tangan seperti membuat vas bunga dari kardus bekas dan botol bekas yang bisa

dibuat botol bekas, sedangakn cara kedua pengelolaan sampah yang sudah

dikumpulkan dapat dibakar.

Partisipasi Masyarakat merupakan hal yang penting karena melalui

masyarakat dapat diperoleh informasi tentang keadaan, kebutuhan dan sikap

masyarakat terhadap suatu program, partisipasi masyarakat dalam

pembangunan adalah melalui keikutsertaan para tokoh masyarakat, agama, dan

kaum perempuan.

Untuk membangun lingkungan di desa yang sesuai dengan keinginan

tersebut perlu pengelolaan lingkungan yang sesuai dengan Undang-undang RI

No.18 Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah. Menurut pasal 28 ayat 1

undang-undang RI No. 18 tahun 2008 tentang pengelolaan sampah, yang

berbunyi “masyarakat dapat berperan serta dalam pengelolaan sampah sangat

dibutuhkan demi terwujudnya lingkungan yang baik sehat, bersih dan rapi.

Ketidakikutan masyarakat dalam memelihara lingkunganya akan

mengakibatkan lingkungan itu menjadi kurang bersih dan kurang sehat.

Demikian juga masyarakat yang ada di lingkunganya akan mengakibatkan

lingkungan di desa menjadi lingkungan yang kotor. Selain itu partisipasi

masyarakat luas juga berperan serta dalam menjaga pelestarian lingkungan,

karena hal ini sangat terkait antara satu dengan yang lainya. Proses

pembangunan di Kelurahan Palattae semakin pesat seiring dengan

perkembangan waktu dan kemajuan teknologi.

Page 13: SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH …

3

Penanganan masalah sampah khusunya di sepanjang daerah yang ada di

pinggir jalan masih banyak mengalami kendala. Kebiasaan masyarakat

membuang sampah langsung di pinggir jalan atau digot serta kurangnya

kemauan masyarakat yang mengelola sampah yang dihasilkan dalam kegiatan

industry dan rumah tangga. Kurangnya kepedulian masyarakat dan

keterbatasan danah pemerintah desa Palattae, merupakan salah satu penyebab

terjadinya permasalahan pencemaran diwilaya ini

Kurangnya kesadaran mereka tentang arti pentingnya pelestarian

lingkungan, menyebabkan mereka kurang peduli terhadap lingkungan

sekitarnya.Pembuangan sampah langsung di pinggir jalan dan juga ke sungai,

merupakan salah satu bukti masih rendahnya peran serta masyarakat dalam

pelestarian lingkungan hidup. Karena pada dasarnya pengelolaa lingkungan

tersebut, bukan saja menjadi tanggung jawab pemerintah saja, tetapi juga

tanggung jawab masyarakat pengikutsertaan masyarakat ini, diperlukan untuk

meningkatkan perasaan ikut memiliki (sense of belonging) dalam setiap proses

kegiatan.

Partisipasi masyarakat telah diatur dalam peraturan pemerintah nomor 45

tahun 2017 tentang partisipasi masyarakat dalam menyelenggarakan

pemerintah daerah disebutkan bahwa partisipasi masyarakat adalah peran serta

masyrakat untuk menyalurkan aspirasi, pemikiran, dan kepentinganya dalam

penyelenggaraanpemerintah daerah.

Permasalahan persampahan di Kelurahan Palattae bukan hanya disebabkan

karena peningkatan jumlah penduduk saja, namun disebabkan pula dari

Page 14: SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH …

4

rendahnya tingkat pelayanan persampahan, yang mengakibatkan penanganan

sampah yang tidak tuntas sehingga menimbulkan adanya timbunan-timbunan

yang tidak terangkut setiap harinya, stiap harinya hanya 80% saja yang dapat

terangkut sedangkan 20% timbulan sampah yang masih tertinggal. Oleh karena

hal tersebut maka dibutuhkan evaluasi pengelolaan persampahan diKelurahan

Palattae, untuk mendukung hal tersebut maka diperlukan suatu cara

pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan melalui perencanaan yang

matang dan terkendali dalam bentuk pengelolaan sampah yang terpadu dengan

menggunakan konsep 3R reduce (menggunakan kembali), Reuse

(mengurangi), Recile (daur ulang) serta dibutuhkan kerja sama antara

pemerintah dan masyarakat dalam pembuangan dan pengelolaan sampah.

Pembuangan dan pengelolaan sampah baik dalam pengurangan produksi

sampah maupun penanganya.Dalam pengelolaan sampah bukan saja dititik

beratkan pada pemerintah saja, namun diperlukan kesadaran dan kemandirian

dari masyarakat sehingga dapat daharapkan dapat tercapaiya suatu system

persampahan yang baik dan tidak merusak lingkungan.

Konsep pendekatan seperti ini menempatkan masyarakat sebagai pihak

utama atau pusat pengembangan yang bersifat mendorong peran serta dan

kemitraan dengan masyarakat. di samping itu, peran serta masyarakat itu

sendiri merupakan wujud dari upaya peningkatan kapasitas masyarakat

bersumber dari kemauan dan kemampuan masyarakat untuk turut terlibat

dalam setiap tahapan pembangunan.peran serta memfokuskan masyarakat

sebagai pelaku utama sedangkan pemerintah sebagai fasilitator yang

Page 15: SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH …

5

akanmengembangkan sumber daya dan dana dalam menumbuhkan rasa

keterikatan dan rasa tanggung jawab dari masyarakat yang sangat

mempengaruhi tingkat keberhasilan pembangunan.

Oleh karena itu penulis berkeinginan mempelajari lebih mendalam dengan

mengadakan penelitian dan dengan mengambil judul: Partisipasi Masyarakat

Dalam Pengelolaan Sampah Di KelurahanPalattae Kecamatan Kahu

Kabupaten Bone

B. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat di rumuskan masalah

sebagai berikut:

1. Bagaimana bentuk partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah di

Kelurahan Palattae Kecamatan Kahu Kabupaten Bone?

2. Bagaimana tingkat partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah di

Kelurahan Palattae Kecamatan Kahu Kabupaten Bone?

C. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui bentuk partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah di

Kelurahan Palattae Kecamatan Kahu Kabupaten Bone

3. Mengetahui tingkat partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah di

Kelurahan Palattae Kecamatan Kahu Kabupaten Bone

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Sebagai bahan studi dan menjadi salah satu sumsangsi pemikiran dan

bahan referensi kepada semua pihak yang membutuhkan informasi dan

Page 16: SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH …

6

dapat menjadi bahan untuk memberikan gambaran dalam meningkatkan

partisipasi masyarakat

2. Manfaat Praktis

a. Bagi pemerintah sebagai bahan informasi dan pertimbangan bagi

pengambilan kebijakan dan pihak-pihak yang berkepentingan dengan

masalah pengelolaan Sampah di Kabupaten Bone.

b. Bagi masyarakat sebagai pemasukan agar masyarakat mau bekerja

keras dalam membangun kesejahteraan.

Page 17: SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH …

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Partisipasi Masyarakat

1. Pengertian Partisipasi

Banyak pengertian partisipasi yang di kemukakan oleh para ahli,

namun pada hakikanya memiliki makna yang sama. Partisipasi berasal dari

bahasa inggris participate yang artinya mengikuti sertakan, ikut mengambil

bagian Wijaya (2004:208). Pengertian yang sederhana tentang partisipasi

dkemukakan oleh Djalal dan Dedi Supriadi (2001-202), Dimana partisipasi

dapat juga berarti bahwa pembuat keputsan menyarankan kelompok

asyarakat ikut terlbat dalam bentuk peyampaian saran dan pendapat,

barang, keterampilan, bahan dan jasa. Partisipasi uga berarti bahwa

keompok mengenal masalah mereka sendiri, mengkaji pilihan

mereka,membuat keputusan, dan memecahkan masalahnya.

Menurut Adisasmita (2006) Mengatakan bahwa partisipasi adalah

pemerdayaan masyarakat, peran serta dari masyarakat itu sendiri dalam

kegiatan penyusunan perencanaan dan implementasi program/proyek

pembangunan, dan merupakan aktualisasi kesediaan dan kemauan

masyarakat untuk berkorban dan berkonstribusi terhadap implementasi

pembangunan.”

Menurut Soematro (2013:23) menyatakan partisipasi adalah

keikutsertaan seluruh lapisan masyarakat dalam mengambil bagian untuk

bersama-sama dengan pemerintah menyukseskan program dan kegiatan

Page 18: SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH …

8

yang memberikan manfaat bagi pembangunan nasional dan kesejahteraan

hidup masyarakat secara umum.Ini berarti partisipasi masyarakat sangat

diperlukan dalam program pembangunanyang dilaksanakan oleh

pemerintah dengan melibatkan partisipasi masyarakat.

Menurut Sastropoetro: (1995,11), partiipasi adalah keikutsrtaan,

peran serta atau keterlibatan yang berkaitan dengan keadaan lahiriahnya.

Pengertian ini menjelaskan peran masyarakat dalam mengambil bagian,

atau turut serta menyumbangkan tenaga dan pikiran ke dalam suatu

kegiatan, berupa keterlibatan ego atau diri sendiri atau pribadi yang lebih

dari pada sekedar kegiatan fisik semata. (artikel Dr.Arifin sitio) Secara

umum, partisipasi dapat diartikan sebagai keterlibatan diri seseorang dalam

suatu kegiatan, baik secara langsung maupun tidak langsung atau suatu

proses identifikasi diri seseorang untuk menjadi peserta dalam kegiatan

bersama dalam situasi social tertentu.

Tilaar (2009:287) mengungkapkan partisipasi adalah sebagai

wujud dari keinginan untuk mengembangkan demograsi melalui proses

desentralisasi di mana diupayakan antara lain perlunya perencanaan dari

bawah (button-up) dengan mengikuti sertakan dengan masyarakat dalam

proses perencanaan dan pembangunan masyarakatnya.

Berdasarkan pengertian diatas, bahwa konsep partisipasi memiliki

makna yang luas dan beragam.secara garis besar dapat ditarik kesimpulan

partisipasi adalah suatu wujud dari peran serta masyarakat dalam aktivitas

berupa perencanaan dan pelaksanaan untuk mencapai tujuan pembangunan

Page 19: SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH …

9

masyarakat.Wujud dari partisipasi dapat berupa saran, jasa, ataupun dalam

bentuk materi baik secara langsung maupun tidak langsung dalam

sesuasana demokratis.

2. Pengertian Partisipasi Masyarakat

Partisipasi masyarakat secara umum diartikan sebagai

keikutsertaan seseorang atau sekelompok anggota masyarakat dalam suatu

kegiatan Menurut Isbandi (2007:27) adalah keikutsertaan masyarakat

dalam proses pengidentifikasian masalah dan potensi yang ada di

masyarakat, pemilihan dan pengambilan keputusan tentang alternatif solusi

untuk menangani masalah, pelaksanaan upaya mengatasi masalah, dan

keterlibatan mayarakat dalam proses mengevaluasi perubahan yang terjadi.

Menurut Adisasmita dalam Andreeyan (2014) menyatakan bahwa

partisipasi masyarakat dapat didefinisikan masyarakat dapat didefinisikan

sebagai keterlibatan dan pelibatan anggota masyarakat dalam

pembangunan, meliputi kegiatan dalam perencanaan dan pelaksanaan

(implementasi ) program pembangunan.

Menurut Verhangen (Mardikanto dan Powerwoko, 2015)

menyatakan bahwa, partisipasi masyarakat merupakan suatu bentuk khusus

dari interaksi dan komunikasi yang berkaitan dengan pembagian

kewenangan, tanggungjawab dan manfaat.tumbuhnya interaksi dan

komunikasi tersebut, dilandasi oleh adanya kesadaran yang dimiliki oleh

yang bersangkutan mengenai

Page 20: SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH …

10

1) Kondisi yang tidak memuaskan, dan harus diperbaiki;

2) Kondisi tersebut dapat diperbaiki melalui kegiatan manusia atau

masyarakatnya sendiri;

3) Kemampuanya untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang dapat

dilakukan;

4) Adanya kepercayaan diri, bahwa ia dapat memberikan sumbangan

yang bermanfaat bagi kegiatan yang bersangkutan.

Selain teori yang dikemukan diatas, mamahami partisipasi

masyarakat juga tidak terlepas dari teori sukarela yang dikemukakan oleh

Dunga (2016:122) bahwa pembangnan merupakan partisipasi semua warga

masyarakat secara sukarela yang dimaksud adalah keterlibatan masyarakat

di dalam mengambil bagian yang seluas-luasnya dan sebanyak-banyaknya

untuk terlibat dalam berbagai program dan kegiatan pemerintah sebagai

bentuk dukungan yang nyata secara tulus dan ikhlas sebagai bagian dari

insan pembangunan. Atas dasar ini partisipasi masyarakat merupakan

perwujudan keikutsertaan masyarakat dalam program pemerintah tanpa ada

unsure paksa.

Partisipasi masyarakat telah diatur dalam peraturan pemerintah

Nomor 45 tahun 2017 tentang partisipasi masyarakat dalam

penyelenggaraan pemerintah daerah disebutkan bahwa partisipasi

masyarakat adalah peran serta masyarakat untuk menyalurkan aspirasi,

pemikiran, dan kepentinganya dalam penyelenggaraan pemerintah

daerah.

Page 21: SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH …

11

Partisipasi dalam proses perencanaan dan pelaksanaan suatu

program akan mengembangkan kemandirian pada masyarakat demi

kemajuan pembangunan. Selain itu, penerimaan manfaat merupakan

pelengkap dari cakupan pada proses perencanaan dan pelaksanaan sehingga

akan membawa manfaat yang lebih besar dari masyarakat.

Conyers dalam Soetomo (2006:56), mengemukakan partisipasi

masyarakat keikutseraan masyarakat secara suka rela yang didasari oleh

determinan dan kesadaran diri masarakat itu sendiri dalam program

pmbangunan.

3. Bentuk –bentuk Partisipasi Masyarakat

Menurut Huraerah(2008:1020), Bentuk partisipasi dalam bangunan

sebagai berikut:

1. Partisipasi buah pikiran, yang diberikan partisipasi dalam onjong sono,

pertemuan atau rapat.

2. Partisipasi tenaga, yang berikan partisipasi dalam berbagai kegiatan

untuk perbaikan atau pembangunan desa,pertolongan bagi oaring lain

dan sebagainya

3. Partisipasi harta benda, yang diberikan orang dalam berbagai kegiatan

untuk perbaikan atau pembangunan desa, Pertolongan orang lain

biasanya berupa uang,makanan dan sebagainya;

4. Partisipasi keterampilan dan kemahiran, yang diberikan orang untuk

mendorong aneka ragam bentuk usaha dan industry; Partisipasi social,

yang diberikan orang berbagai tanda keyugub

Page 22: SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH …

12

Beberapa bentuk parisipasi yang dapat dikelompokakan menjadi 2

jenis, yaitu bentuk partisiasi yang diberikan dalam bentuk nyata (memiliki

wujud) dan juga bentuk partisipasi yang diberikan dalam bentuk tidak nyata

(abstrak).Bentuk parisipsi yang nyata misalnya uang, harta benda, tenaga

keterampilan sedangkan bentuk partisipasi yang tidak nyata adalah

partisipasi buah pikiran, partisipasi social pengambilan keputusan dan

partisipasi buah representatif.

Sulaiman Huraerah (2011:114), membagi bentuk-bentuk partisipasi

social kedalam lima macam yaitu:

1. Partisipasi langsung dalam kegiatan bersama secara fisik dan tahap

muka,

2. Partisipasi dalam bentuk iuaran uang atau barang dalam kegiatan

partisipatori, dana dan sarana sebaiknya dating dari dalam masyarakat

sendiri.

3. Partisipasi dalam bentuk dukungan

4. Partisipasi dalam proses pengambilan keputusan.

5. Partisipasi representatife dengan memberikan kepercaaan dan mandate

kepada wakil-wakil yang duduk dalam organisasi atau panitia.

Menurut Kokon (Astuti,2008:13), bentuk partisipasi dari beberapa

hal yaitu:

1) Turut serta memberikan sumbangan financial.

2) Turut serta memberikan sumbangan kegiatan fisik.

3) Turut serta memberikan sumbangan material.

Page 23: SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH …

13

4) Turut serta memberikan sumbangan moril ( dukungan, saran,anjuran,

nasehat, peluah, amanat, dan lain sebagainya)

4. Tinkat-tingkat partisipasi

Menurut Hoofstede dalam Huraerah (2011:115), memiliki tiga

tingkatan sebagai berikut:

1. Partisipasi inisiasi (inisiation participation) adalah partisipasi

mengandung inisiatif dari pemimpin desa, baik informal maupun

informal, ataupun dari anggota masyarakat mengenai suatu proyek,

yang nantinya proyek tersebut merupakan kebutuhan-kebutuhan bagi

masyarakat.

2. Partisipasi legitimasi (legitimation participation) adalah partisipasi

pada tingkat pembicaraan atau pembuatan keputusan tentang proyek

tersebut.

3. Partisipasi eksekusi (execution participation) adalah partisipasi pada

tingkat pelaksanaan.

Menurut Bintoro dalam Ferathin (2014), partisipasi masyarakat

terdiri dari empat jenjang yaitu :

1. Partisipasi dalam proses pembuatan keputusan (participation in decision

making) yaitu partisipasi dalam pengambilan keputusan. Partispasi ini

terutama berkaitan dengan penentuan alternatif dengan masyarakat

yang berkaitan dengan gagasan atau ide yang menyangkut kepentingan

bersama.

2. Partisipasi dalam pelaksanaan (participation in implementation) yaitu

partisipasi dalam pelaksanaan suatu program seperti menggerakan

Page 24: SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH …

14

sumber daya, dana, kegiatan administrasi, koordinasi penjabaran

program.

3. Partisipasi dalam pemanfatan hasil (participation in benefits) yaitu

partisipasi dalam pengambilan manfaat. Partisipasi ini tidak lepas dari

hasil pelaksanaan.

4. Partisipasi dalam evaluasi (participation in evaluation) yaitu partisipasi

dalam bentuk pengawasan dan evaluasi program serta proyek.

B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Partisipasi Masyarakat

1. Faktor-faktor internal

Berasal dari dalam kelompokmasyarakat itu seniri, yaitu individu-

individu dan kesatuan kelompok didalamya tingkah laku individu

berhubungan erat atau ditentukan oleh cirri-ciri sosiologis seperti umur,

jenis kelamin, pengetahuan, pekerjaan dan penghasilan Slamet(1994:97),

Secara teoritis, terdapat hubungan antara cirri-ciri individu dengan tingkat

partisipasi, seperti usia, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, lamanya

menjadi anggota masyarakat, besarnya pendapatan,keterlibatan dalam

kegiatan pembangunan akan sangat berpengaruh pada partisipasi Slamet

(1994:137-143).

Menurut Plumer Suryawan(2004:27), beberapa factor yang

mempengaruhi masyarakat untuk mengikuti proses partisipasi adalah:

pengetahuan dan keahlian. Dasar pengetahuan yang dimiliki akan

mempengaruhi seluruh lingkungan dari masyarakat tersebu.Hal ini

membuat masyarakat memahami ataupun tidak terhadap tahap-tahap dan

Page 25: SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH …

15

bentuk dari partisipasi yang ada; pekerjaan mayarakat. Biasanya orang

dengan tingkat pekerjaan tertentu akan dapat lebih meluangkan ataupun

bahkan tidak meluangkan sedikitpun waktunya untuk berpartisipasi pada

suatu proyek tertentu. Seringkali mendasar pada masyarakat adalah adanya

pertentangan antara komitmen terhadap pekerjaan dengan keinginan untuk

berpartisipasi, tingkat pendidikan dan buta huruf.

2. Faktor- faktor Eksternal

Menurut Sunarti (dalam jurnal tata loka, 2003:9), factor-faktor

eksternal ini dapat dikatakan pengaruh (stakeholder), yaitu semua pihak

yang berkepentingan dan mempunyai pengaruh terhadap program

ini.Pengaruh kunci adalah siapa yang mempunyai pengaruh yang sangat

signifikan, atau mempunyai posisi penting guna kesuksesan program.

Factor yang memberikan kesempatan masyarakat untuk

berpartisipasi adalah pengaturan dan pelayanan, kelembagaan, struktur dan

Statifikasi social, budaya lokal, kepemimpinan, sarana dan

prasarana.Sedangkan factor yang mendorong adalah pendidikan, modal

dan pengalaman yang dimiliki.

Partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan akan terwujud

sebagai sebagai suatu kegiatan nyata apabila terpenuhi adanya tiga factor

utama yang mendukungnya, yaitu:

a. Kemauan.

b. Kemampuan.

c. Kesempatan bagi masyarakat untuk berpartisipasi.

Page 26: SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH …

16

Katiga faktor tersebut akan dipengaruhi oleh beberapa factor di

seputar kehidupan manusia yang saling berinteraksi satu dengan lainya,

seperti Psikologis individu (needs, harapan, motif, reward), pendiddikan

adanya informasi, keterampilan, teknologi kelembagaan yang

mendukung, structural dan stratifikasi social, budaya lokal serta peraturan

dan pelayanan pemerintah.

Tiga perinsip dasar dalam menumpuhkan partisipasi dalam

masyarakat desa agar ikut serta dalam pembangunan dapat dilakukan

dengan cara:

1. Learning process (learning by doing); proses kegiatan dengan

melakukan aktivitas proyek dan sekaligus mengamati, menganalisa

kebutuhan dankeinginan masyarakat,

2. Institusional development; melakukan kegiatan melalui pengembangan

pranata social yang sudah dalam msyarakat merupakan daya tamping

dan daya dukung social.

3. Participatory;cara ini merupakan suatu pendekatan yangumum

dilakukan untuk dapat menggali need yang ada dalam masyarakat

(Marzali, 2003 dalam Sahidu, 1998).

Angel (dalam Ross, 1967: 130) mengatakan bahwa partisipasi yang

tumbuh dalam masyarakat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:

1) Usia

Factor usia merupakan factor yang mempengaruhi sikap seseorang

terhadap kegiatan-kegiatan kemasyarakatan yang ada. Mereka dari

Page 27: SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH …

17

kelompok menengah ke atas dengan keterikatan moral kepada nilai dan

norma masyarakat yang lebih mantap, cenderung lebih banyak yang

berpartisipasi dari ada mereka yang dari kelompok usia lainya.

2) Jenis kelamin

Dari nilai yang cukup lama dominanan dalam kultur berbagai bangsa

mengatakan bahwa pada dasarnya tempat perempuan adalah “di

dapur” yang berarti bahwa dalam banyak masyarakat peranan

perempuan yang terutama adalah mengurus rumah tangga, akan tetapi

semakin lama nilai peran perempuan telah bergeser dengan adanya

gerakan emansipasi dan pendidikan perempuan yang semakin baik.

3) Pendidikan

Dikatakan sebagai salah satu syarat mutlak untuk

berpartisipasi.Pendidikan dianggap dapat memengaruhi sikap

seseorang terhadap lingkunganya, suatu sikap yang diperlukan bagi

peningkatan kesejahteraan seluruh masyarakat.

4) Pekerjaan dan Penghasilan

Hal ini tidak dapat dipisahkan satu sama lain karena pekerjaan

seseorang akan menentukan beberapa penghasilan yang akan

diperolehnya. Pekerjaan dan penghasilan yang baik dan mencukupi

kebutuhan sehari-hari dapat mendorong seseorang untuk berpartisipasi

dalam kegiatan-kegiatan masyarakat.

5) Lamanya tinggal

Lamanya seseorang yang tinggal dalam lingkungan tertentu

pengalamanya berenteraksi dengan lingkungan tersebut akan

mempengaruhi pada partisipasi seseorang.

Page 28: SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH …

18

C. Konsep Pengelolaan Sampah

1. Pengertian Sampah

Pengertian sampah adalah suatu yang tidak dikehendaki lagi oleh

yang punya dan bersifat padat. Sementara didalam UU No 18 Tahun 2008

tentang pengelolaan sampah, disebutkan sampah adalah sisa kegiatan

sehari-hari manusia atau proses alam yang berbentuk padat atau semi

padat berupa zat organik atau anorganik bersifat dapat terurai atau tidak

dapat terurai yang dianggap sudah tidak berguna bagi lain dibuang

kelingkungan, Slamet(2002: 15 ).

1) Sampah yang dapat membusuk (garbage), menghendaki pengelolaan

yang cepat. Gas-gas yang di dihasilkan dari pembusukan sampah

berupa gas metan dan H2S yang bersifat racun bagi tubuh

2) Sampah yang tidak dapat membusuk (refuse), terdiri dari sampah

plastik, logam, gelas karet dan lain-lain.

3) Sampah berupa debu atau abu sisa hasi pembakar bahan bakar atau

sampah.

4) Sampah yang berbaya terhadap kesehatan, yakni sampah B3 adalah

sampah karena sifatnya, jumlahnya, konstrasinya atau sifat kimia,

fisika dan mikrobiologinya dapat meningkatkan mortalitas dan

mobilitas secara bermakna atau menyebabkan penyakit reversible atau

berpotensi irreversible atau sakit berat yang pulih.

5) Menimbulkan bahaya sekarang maupun yang akan dating terhadap

kesehatan atau lingkungan apabila tidak diolah dengan baik

Page 29: SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH …

19

2. Sumber-sumber Sampah

Menurut Gilbert (1996:23-24) sumber-sumber timbulan sampah sebagai

berikut:

1. Sampah dari pemukinan penduduk

Pada suatu pemukiman biasanya sampah dihasilkan oleh suatu

keluarga yang tinggal disuatu banguan atau dekat pasar.Jenis sampah

yang dhasilkan yang biasanya cenderung organik, seperti sisa makanan

atau sampah yang bersifat basah, kering, abu, plastik, dan lainya.

2. Sampah dari tempah-tempat umum dan perdagangan

Tempat-tempat umum adalah tempat yang dimungkinkan banyaknya

orang yang berkumpul dan melakukan kegiatan.Tempat-tempat

tersebut mempunyai potensi yang cukup besar dalam memproduksi

sampah termasuk tempat perdagangan seperti pertokoan dan

pasar.Jenis sampah yang dihasilkan umumnya berupa sisa-sisa

makanan, sampah kering, abu, plastik, kertas, dan kaleng serta sampah

lainya.

3. Sampah dari sarana pelayanan msyarakat milik pemerintah yang

dimaksud misalnya masjid, rumah sakit, perkantoran dan saranah

pemerintah yang lainya menghasilkan sampah kering dan sampah basah.

4. Sampah dari industry

Dalam pengertian ini termasuk pabrik-pabrik sumber alam termasuk

distribusi maupun distribusi maupun proses suatu bahan mentah. Sampah

yang dihasilkan dari tempat ini biasanya sampah basah, sampah kering

abu, sisa-sisa makanan, sisa bahan banguna.

Page 30: SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH …

20

5. Sampah pertanian

Sampah dihasilkan dari tanaman atau binatang daerah pertanian, misalnya

sampah dari kebun, kandamg, sawah yang dihasilkan berupa bahan

makanan pupuk maupun bahan pembasmi serangga tanaman.

Berbagai macam sampah yang telah disebutkan diatas hanyalah

sebagaian kecil saja dari sumber-sumber sampah yang dapat ditemukan

dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini menunjukan bahwa kehidupan

manusia tidak akan pernah lebas dari sampah.

3. Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Berbasis Masyarakat

Dalam pasal 28 ayat (1) Undang-undang Republik Indonesia

Nomor 18 Tahun 2008 tentang perlindungan dan pengelolaan sampah

yang berbunyi:”Masyarakat dapat berperan dalam pengelolaan sampah

yang diselenggarakan oleh pemerintah dan/pemerintah daerah “.

Tanggung jawab pengelolaan sampah ada pada masyarakat sebagai

produsen timbulan sampah sejalan dengan hal tersebut, masyarakat

sebagai produsen timbulan sampah sejalan dengan dengan hal tersebut,

masyarakat sebagai produsen timbulan sampah diharapkan terlibat

secara total dalam lima sub sistim pengelolaan sampah, yang meliputi

sub sistem kelembagaan, sub sistem teknis operasional, sub sistem

financial, sub sistem hukum dan peraturan serta sub sistem peran serta

masyarakat.

Dengan mempelajari berbagai teori dan pemahaman yang terkait

dengan konsep pengelolaan sampah dalam hubunganya dengan proses

Page 31: SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH …

21

perencanaan sampai dengan pembangunan yang berkelanjutan serta

teori peran, serta masyarakat dan kelembagaan dalam pengelolaan

sampah dengan pendekatan kemitraan antara pemerintah dan

masyarakat.

Munculnya pendekatan dengan pelibatan masyarakat ini didasari

dengan pemikiran terjadinya penurunan kuwalitas lingkungan hidup di

desa akibat perilaku manusia.sedangkan program-program yang

dijalankan pemerintah untuk meningkatkan kesadaran agar dapat

merubah perilaku kurang memberikan hasil sesuai yang diharapkan.

D. Kerangka Pikir

Kelurahan merupakan salah satu upaya penting dalam perangkat daerah

yang menjadi tanggung jawab dalam rangka mengembangkan kelestarian

lingkungan hidup dalam secara sistematik dan berkesinambungan, oleh karena

itu pemerintah dituntuk untukmemberikan terobosan baru untuk memenuhi

kebutuhan masyarakat termasuk kebutuhan akan pengebangan lingkungan,

karena lingkungan merupakan kunci kesuksesan dalam sebuah Negara yang

makmur masyarakatnya, termasuk yang ada di KelurahanPalattae, kecamatan

kahu, kabupaten bone.

Dituntut agar dapat memberikan perubahan dalam pola pikir

masyarakat agar mau ikut partisipasi dalam mengembangkan dan dapat

menjaga kelestarian lingkungan.

Dalam partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan Pengelolaan Sampah

DiKelurahanPalattae Kecamatan Kahu Kabupaten Bone, dimana partisipasi

masyarakat memiliki beberapa teori yang membahas tentang bentuk dan

Page 32: SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH …

22

tingkat partisipasi yaitu: Menurut Huraerah 2008) bentuk partisipasi yaitu. (a)

Buah pikiran, (b) Tenaga, (c) Materi/Harta (d) keterampilan,

Sedangakanmenurut Bintoro dalam Ferathin (2014) tingkat partisipasi yaitu

(a) Partisipasi dalam proses pembuatan keputusan (b) Partisipasi dalam

pelaksanaan (c) Partisipasi dalam pemanfatan hasil (d) Partisipasi dalam

evaluasi

Gambar 1 : Kerangka Pikir

E. Fokus Penelitian

Yang menjadi fokus penelitian adalah partisipasi masyarakat dalam

pengelolaan sampah di Kelurahan Palattae kabupaten Bone. Partisipasi

Masyarakat yang diamati terdiri atas bentuk partisipasi tingkat partisipasi.

F. Deskripsi Fokus Penelitian

Kerangka pikir Berdasarkan fokus penelitian diatas maka deskripsi

Tingkat Partisipasi Masyarakat

(Bintoro dalam Ferathin (2014) a) Partisipasi dalam proses pembuatan

keputusan (participation in decision

mang)

b) Partisipasi dalam pelaksanaan

(participation in implementation).

c) Partisipasi dalam pemanfaatan hasil

( participation in benefits)

d) Partisipasi dalam evaluasi

(participation in evaluation)

Bentuk Partisipasi Masyarakat

(Huraerah 2008)

a) Buah pikiran

b) Tenaga

c) Harta benda

d) Keterampilan dan kemahiran

PARTISIPASI MASYARAKAT

Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam

Pengelolaan Sampah

Page 33: SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH …

23

fokus penelitian sebagai berikut :

A. Bentuk Partisipasi Masyarakat

Partisipasi Masyarakat Disini dimaksud ialah keterlibatan seluruh

anggota mayarakat dalam pelaksanaan Pengelolaan Sampah di Kelurahan

Palattae Kecamatan Kahu Kabupaten Bone.Dengan mitra selama

melaksanakan program kerjabakti.

1. partisipasi dalam buah pikiran merupakan salah satu kerjabakti yang

dilakukan oleh masyarakat dibagian lingkungan kantor kelurahan, dan

kepala lingkungan telah memberikan pendapat atau solusi pada

masyarakat mengenai kegiatan kerjabakti yang sering dilaksanakan setiap

hari jumat. Pelaksanaan ini dilakukan 1 kali seminggu, kepala lingkungan

mengumumkan di kantor kelurahan palattae sebelum terlaksananya

kegiatan kerjabakti.

2. Tenaga (keahlian) partisipasi yang diberikan dalam bentuk tenaga seperti

pelaksanaan kerjabakti, gotongroyong yang biasa dilaksanakan dilapangan

partisipasi dalam keahlian dilakukan oleh warga masyarakat karena

banyak sampah yang perlu dibersihkan dan beberapa masyarkat yang

membawa alat-alat yang akan digunakan dalam kerjabakti. Dari

pelaksanaan kerjabakti ini kebanyakan para dewasa, anak remaja, dan

perempuan yang ikut melaksanakan kegiatan ini.

3. Materi atau (harta) adalah partisipasi dalam bentuk menyumbang berupa

uang atau konsumsi seperti makanan yang diberikan kepada masyarakat

yang melaksanakan kerjabakti. Rahmatia sebagai kelurahan palattae

mengumumkan kepada masyrakat yang menyumbang berupa uang

Page 34: SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH …

24

sebanyak 15000/Hari uang yang disumbangkan oleh warga masyarakat di

belanjakan untuk keperluan seperti makanan dan minuman

4. Keterampilan dan kemahiran yaitu bentuk usaha yang dilakukan oleh

rahmawati sebagai lingkungan selatan telah mengelola sampah dari

kerajinan tangan untuk menghasilkan peluang yang cukup besar, dari hasil

kerajinanya dia pamerkan dipasaran dengan cara menjualnya dengan harga

RP15000 setiap kerajinan yang dijualkan. Contoh pembuatan pas Bunga

dari botol bekas, dan tempat tissue dari koran bekas, dan lain-lainya.

B. Tingkat Partisipasi Masyarakat

1. Partisipasi dalam pembuatan keputusan yaitu kepala lingkungan telah

membuat keputusan dalam melaksanakan kerjabakti contohnya Kepala

lingkungan rapat dengan Kelurahan Palattae untuk memberiakan

peringatan kepada warga masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan

kerjabakti rapat ini biasa dilakukan satu kali seminggu, tapi kadang

dilaksanakan rapat, kadang tidak.

2. Partisipasi dalam pelaksanaan yaitu dimana Kepala lingkungan

mengadakan rapat atau pertemuan dikantor Kuntuk menentukan kapan

pelaksanaan kerjabakti yang akan diadakan, dan pelaksanaan itu diadakan

pada hari jumat pagi sekitar jam 09-10.30.dimana masyarakat diumumkan

di kantor kelurahan palattae dalam pelaksanaan kegiatan kerjabakti.

3. Partisipasi dalam pemanfatan hasil yaitu partisipasi yang yang

dilakukanuntuk pengelolaan sampah dengan cara dibakar karena hasil

sampah yang dibakar oleh warga masyarakat dapat digunakan dengan

Page 35: SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH …

25

menghasilkan pupuk yang dicampurkan kedalam tanaman warga

masyarakat agar menjadi subur.

4. Partisipasi dalam evaluasi yaitu dalam bentuk pengawasan dimana warga

masyrakat di awasi oleh Kepala lingkungan pada saat melaksanakan

kerjabakti dari sampah yang dikumpulkan biasanya dibakar karena

biasanya sampah akan membusuk jika tidak dibakar.

Page 36: SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH …

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan setelah seminar selama kurang lebih dua

bulan untuk memperoleh data yang diperlukan oleh peneliti.Penetapan

peneliti ini dilaksanakan di Kecamatan Kahu Kabupaten Bone.Alasan penulis

memilih lokasi ini karena Kelurahan Palattae merupakan salah satu Kelurahan

yang aktif dalam mencanangkan program pengelolaan sampah berbasis

masyarakat.

B. Jenis dan Tipe penelitian

1. Jenis penelitian yang di gunakan adalah kualitatif dengan menggunakan

wawancara, dokumentasi dan melihat fenomena yang terjadi

2. Tipe Penelitian

Penelitian menggunakan tipe penelitian studi kasus yang bertujuan untuk

mendeskripsikan hasil penelitian secara jelas dalam pengelolaan sampah

yang ada dilingkungan hidup.

C. Sumber Data

Sehubungan dengan permasalahan penelitian maka data yang

diperlukan dalam penelitian ini adalah:

1. Data Primer

Data yang diperoleh langsung dari parainforman di Kantor Kelurahan

Palattae di Kecamatan Kahu Kabupaten Bone baik melalui pengamatan

Page 37: SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH …

27

(observasi) dan wawancara (intrerview) seperti mengamati langsung

proses lingkungan limbah. Melalui hasil wawancara informan dan hasil

penelitian pengelolaan sampah.

2. Data sekunder

Data yangdiperoleh pencatatan dokumen dokumen atau arsip pada Kantor

Kelurahan Palattae di Kecamatan Kahu Kabupaten Bone seperti peraturan

tertulis,keadaan personalisasi, fungsi dan tugas seksi perluasan

kesempatankerja,keadaanfisik kantor, sarana dan prasarana kerja.

D. Informan Penelitian

Peneliti mengunakan teknik Purposive sampling dalam menentukan

informan dalam penelitian ini. Purposive sampling merupakan penentuan

informan tidak berdasarkan atas strata,kedudukan pedomanatau wilayah tetapi

di dasarkan pada adanya tujuan dan pertimbangan tertentu dan tetap

berhubungan dengan permasalahan penelitian ini.Sesuai kebutuhan peneliti

terkait dengan pelaksanaan partisipasi masyarakat dalam Pengelolaan sampah

di Kelurahan Palattae Kecamatan Kahu Kabupaten Bone.

Page 38: SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH …

28

Adapun yang menjadi informan dalam penelitian yaitu yang telah

digambarkan dalam bentuk tabel tersebut:

Tabel 1 :Informan Penelitian

NO Informan Inisial Jabatan Jumlah

Informan

1 A. ST. Rahmatiah, Bc. KU RT Lurah Palattae 1

2 Idris, SE IR Kabib pengelolaan

sampah dan limbah 1

3 M. Sukriyawan SY Tokoh Masyarakat 1

4 Rahmawati RI Masyarakat

5 Sri Nengsi SN Masyarakat

6 Supriadi SI Masyarakat

7 Hasanuddin HD Masyarakat 8

8 Jamaluddin JD Masyarakat

9 Dahlina DN Masyarakat

10 Sahra SR Masyarakat

11 Jusnita JT Masyarakat

E. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiono (2012), Adapun Teknik Pengumpulan Data yang digunakan

adalah sebagai berikut:

1. Teknik Observasi

Penelitian melakukan pengamatan secara langsung untuk mengetahui

kasus yang telah terjadi dan memunculkan asumsi-asumsi sementara

mengenai Partisipasi Masyarakat dalam pengelolaan sampah di Kelurahan

Palattae Kecamatan Kahu Kabupaten Bone

Page 39: SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH …

29

2. Teknik Wawancara

Peneliti mencari informasi melalui wawancara dengan berbagai pertanyaan

yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti dan dilakukan dengan

secara langsung dengan para informan demi memperoleh kevalidan data.

3. Teknik Dokumentasi

Teknik dokumentasi yang dilakukan oleh peneliti yaitu mengumpulkan

berbagai dokumentasi yang berhubungan masalah yang akan diteliti, seperti

gambar, rekaman suara, maupun arsip-arsip dokumen yang berhubungan

dengan penelitian ini

F. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan alat yang digunakan oleh peneliti untuk

mengelola data menjadi hasil penelitian, dimana data yang diproleh melalui

observasi dan wawancara lapangan dapat dimanfaatkan untuk menyimpulkan

persoalan yang diajukan dalam menyusun hasil penelitian.Teknik analisis data

yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisa interaktif.Dalam

model ini terdapat komponen pokok. Menurut Miles dan Huderman dalam

Sugiyono(2012:334), komponen tersebut yaitu:

1. Reduksi data

Reduksi data merupakan proses merangkum dan memfokuskan pada hal-

hal yang berkaitan dengan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan

Sampah di Kabupaten Bone.

Page 40: SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH …

30

2. Penyajian data

Penyajian data merupakan salah satu dari teknik analisa data.Penyajian data

adalah kegiatan yang dilakukan oleh peneliti unntuk mengumpulkan dan

menyusun informasi yang didapatkan dari objek yang diteliti dalam hal ini

Partisipasi masyarakat dalam Pengelolaan Sampah di Kabupaten Bone

bentuk penyajian dan dapat berupa catatan lapangan grafis dan bagan.

3. Perikanan Kesimpulan

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan

dari verifikasi.Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat

sementara, dan berubah bila ditemukan bukti-bukti yang kuat yang

mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya.Tetapi apabila

kesimpulan data yang dikemukakan pada awal didukung oleh bukti-bukti

yang valid dan konsisten saat peneliti kembali kelapangan mengumpulkan

data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang

Kredibel.Ketiga langkah dalam menganalisa data tersebut menjadi acuan

dalam tercapai suatu uraian sistematis, akurat dan jelas.

G. Keabsahan Data

Teknik pengumpulan data triangulasi diartikan sebagai teknik data yang

bersifat mengabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber

yang telah ada. Menurut Sugiono (2012:370), ada tiga macam triangulasi:

Page 41: SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH …

31

1. Triangulasi Sumber

Triangulasi Sumber dengan cara mengecek pada data sumber lain yang telah

diperoleh sebelumnya.

2. Triangulasi Metode

Triangulasi teknik dilakukan cara mengecek data pada sumber yang sama

dengan teknik yang berbeda. Dalam hal ini data yang diperoleh dengan

wawancara lalu dicek dengan observasi dan dokumen. Apabila dengan tiga

teknik pengujian kredibilitas data tersebut menghasilkan data yang berbeda

maka penelitian melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang

bersangkutan atau yang lain, untuk memastikan data mana yang dianggab

benar atau mungkin semuanya benar karena sudut pandangya berbeda-beda.

3. Triangulasi Waktu

Triangulasi Waktu berkenaan dengan waktu pengambilan data penelitia.Dan

Waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data. Data yang dikumpulkan

dalam teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber masih sega,

belum banyak masalah, akan memberikan data yang valid.

Page 42: SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH …

32

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Objek Penelitian

1. Sejarah Kecamatan Kahu

Kecamatan Kahu merupakan salah satu kecamatan yang berada di

Kabupaten Bone dengan luas wilaya: 189,50 km² Dengan batas wilaya

sebagai berikut:

a. Sebelah utara berbatasan dengan kecamatan patimpeng

b. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Salomekko dan

kecamatan Kajuara.

c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Bontocani

d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Libureng.Kecamatan

Kahu terletak dibagian Selatan Kabupaten Bone dengan jarak tempuh

±100 km dari Watampone (Ibu kota Kabupaten Bone) dengan waktu

tempuh ± 3 Jam. SedangkanDesa terjauh antara 19-20 km² dan dan

dapat ditempuh dalam waktu 1 Jam 30 menit.

Dalam melaksanakan kgiatan pemerintah dan memberikan pelayanan

public, Kecamatan Kahu didukung oleh 19 Desa dan 1 Kelurahan,

yang terdiri dari 70 Dusun dan 4 Lingkungan, dengan jumlah

penduduk sebanyak: 37,919 jiwa terdiri dari: laki-laki 18.202 orang,

perempuan 19.717 orang.

Kecamatan Kahu berada pada kategori lokasi daratan yang

mempunyai jarak tempuh 110 km dari ibukota Kecamatan ke Ibukota

Page 43: SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH …

33

kabupaten, dan secara Administrasi terdiri dari 19 Desa dan 1

Kelurahan yaitu:

1. Kelurahan Palattae 11. Desa cenrana

2. Desa Sanrego 12. Desa Carima

3. Desa Tompon Patu 13. Desa Maggenrang

4. Desa Palakka 14. Desa Labuaja

5. Desa Biru 15. Desa Balle

6. Desa Matajang 16. Desa Hulo

7. Desa Bonto Padang 17. Desa Cakkela

8. Desa Cammilo 18. Desa Nusa

9. Desa Mattoanging 19. Desa Arallae

10. Desa Pasaka 20. Desa Lalepo

Gambar 2 : Peta Administrasi

Page 44: SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH …

34

a. Tugas

1. Melaksanakan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan

oleh Bupati untuk menangani sebagian urusan otonami Daerah

2. Menyelenggarakan Tugas umum pemerintahan yang meliputi:

a) Mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaanmasyarakat

b) Mengkoordinasikan upaya penyelenggaraanketentraman

dan ketertiban umum

c) Mengkoordinasikan penerapan dan penegakanperaturan

perundang-undangan

d) Mengkoodinasikan pemeliharaan sarana danprasarana,

fasilitas pelayanan umum

e) Mengkoordinasikan penyelenggaraan pemerintahan

ditingkat kecamatan

f) Membina dan Mengaasi penyelenggaraan pemerintahan

desa

g) Melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadiruang

lingkup tugasnya/atau yang belum dapatdilaksanakan

pemerintahan desa

h) Melaksanakan Tugas lain sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang - undagan

b. Tugas Pokok

Tugas Pokok dan Fungsi secara umum merupakan hal-hal

yang harus bahkan wajib dikerjakan oleh seorang anggota

Page 45: SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH …

35

organisasi atau pegawai dalam suatu instansi secara rutin sesuai

dengan kemampuan yang dimilikinya untuk menyelesaikan

program kerja yang telah dibuat berdasarkan tujuan, visi dan misi

suatu organisasi. Setiap pegawai seharusnya melaksanakan

kegiatan yang lebih rinci yang dilaksanakan secara jelas dan dalam

setiap bagian atau unit. Rincian tugas - tugas tersebut digolongkan

kedalam satuan praktis dan konkrit sesuai dengan kemampuan dan

tuntutan masyarakat. Pembentukan Kecamatan Kahu tertuang

dalam Peraturan Daerah Kabupaten Bone Nomor 8 Tahun 2016

tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah dan untuk

melaksanakan tugas pokok dan fungsi Kecamatan Kahu diatur

dalam Peraturan Bupati Bone Nomor 94 Tahun 2016 tentang

Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata

Kerja Kecamatan.

2. Visi dan Misi Kelurahan Palattae

1. Visi Kel Palattae

“ Terwujudnya masyarakat Palattae yang lebih sejahtera lahir dan

batin, mandiri dan terampil.

2. Misi Kel. Palattae

a. Terwujudnya pemerintahan Kelurahan Palattae yang bersih dan

efesien

b. Menciptakan masyarakat yang memiliki perilaku sehat dan mandiri

baik jasmani maupun rohani

Page 46: SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH …

36

c. Mewujudkan Kelurahan Palattae yang sejahtera aman dan tentram.

d. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang dengan

mengoptimalkan daya dukung sumber daya kesehatan, institusi dan

lingkungan.

e. Meningkatkan pemerdayaan dan peran perempuan di segala

bidang.

3. Strategi Strategi yang dimiliki Kantor Kel. Palattae Kab. Bone

Adapun strategi-strategi yang dimiliki kantor Kel. Palattae Kab.

Bone sebagai berikut

a. Melibatkan semua potensi yang ada di masyarakat forum dan pokja

Desa Sehat sebagai penggerak kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan.

b. Melakukan advokasi konsep Desa sehat kepada penentu kebijakan.

c. Mengembangkan kegiatan Desa Sehat yang sesuai dengan visi dan

misi dan potensi daerah dengan berbagai simbul /motto, semboyan

yang dipahami dan memberikan rasa kebanggaan bagi warganya.

d. Mengembangkan informasi dan promosi yang tepat, sesuai dengan

kondisi setempat baik berupa media cetak, elektronik termasuk melalui

internet media tradisional.

e. Meningkatkan potensi ekonomi stakkholder yang menjadi kesepakatan

masyarakat.

f. Menjalani kerjasama antara forum Desa Sehat yang melaksanakan

program Desa Sehat

Page 47: SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH …

37

Berdasarkan Strategi-strategi tersebut, maka diperlukan suatu

motto dalam upaya misi dan visi yang ditetapkan bersama oleh kantor Kel.

Palattae Kab.Bone

4. Struktur Organisasi Kelurahan Palattae Kecamatan Kahu Kab.Bone

Berdasarkan Peraturan Daerah Kab.Bone Nomor 5 Tahun 2018

tentang pembentukan Organisasi Kecamatan dan Kelurahan Kab Bone,

susunan organisasi dan tata kerja Kelurahan Palattae Kabupaten Bone

adalah Sebagai berikut.

a. Lurah Palattae

b. Kelompok Jabatan

c. Sekretariat

1) Seksi Pemerintahan dan Kependudukan

2) Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum

3) Seksi Pemerdayaan Masyarakat dan Kesejahteraan Rakyat

d. Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum

1) Kepala Lingkungan Utara

2) Kepala Lingkungan Timur

3) Kepala Lingkungan Tengah

4) Kepala Lingkungan Selatan

Page 48: SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH …

38

Gambar : 3 Struktur Organisasi Kantor Kelurahan Palattae Kecamatan Kahu Kab. Bone

LURAH

A. ST. Rahmatiah, Bc.Ku

Nip. 190212311990112000

KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL SEKRETARIAT

IDRIS,SE

Nip. 198012311902031234

SEKSI

PEMERDAYAAN MASYARAKAT DAN

KESEJAHTERAAN RAKYAT

A. NARDAYANI PAELORO S. Sos

SEKSI

KETENTRAMAN DAN

KETERTIBAN UMUM MUHAMMAD AKIS,A,Md

SEKSI

PEMERINTAHAN DAN

KEPENDUDUKAN AHMAD AMAN

KEPALA

LINGKUNGAN TENGAH A. MUH GALIGO GAIS

KEPALA

LINGKUNGAN TIMUR M. RIFAI

KEPALA

LINGKUNGAN UTARA UMAR PATTAHE

KEPALA

LINGKUNGAN SELATAN

H. ANDI PALLARA

38

Page 49: SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH …

39

5. Uraian Tugas Pokok Kelurahan Palattae Kabupaten Bone

Pembentukan Kecamatan Kahu tertuang dalam Peraturan Daerah

Kabupaten Bone Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan

Perangkat Daerah dan untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi

Kelurahan Palattae diatur dalam Peraturan Bupati Bone Nomor 94 Tahun

2016 tentang Pembentukan Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan

Fungsi serta Tata Kerja Kelurahan.

a. Kelurahan

Tugas Pokok:

Kelurahan yang dipimpin oleh Camat yang mempunyai tugas

membantu Bupati melaksanakan pemerintahan di wilayah kecamatan

dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada daerah.

b. Sekertariat

Tugas Pokok:

Sekretariat kecamatan dipimpin oleh Sekretaris Kecamatan yang

mempunyai tugas membantu camat dalam melaksanakan tugas

koordinasi di bidang kesekretariatan yang menjadi tanggungjawab

kecamatan.

c. Sekretariat kecamatan dalam melaksanakan tugas sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) menyelenggarakan fungsi :

Tugas pokok:

1) Penyusunan program dan anggaran pada kecamatan; Pelaksanaan

program dan anggaran; Pengoordinasian tugas-tugas pada

Page 50: SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH …

40

kecamatan dan memberikan pelayanan adminsitrasi kepada seksi

lain dan/atau Kelurahan;

2) Penyusunan bahan dokumentasi dan statistik, peraturan perundang-

undangan, pengelolaan bahan bacaan dan penyelenggaraan

kemitraan dengan masyarakat;

a) Penyusunan data, evaluasi dan penyiapan laporan pelaksanaan

program kerja kepada Kelurahan;

b) Pelaksanaan urusan ketatausahaan dan rumah tangga;

c) Penyelenggaraan pengelolaan naskah dinas dan kearsipan;

d) Pelaksanaan pembinaan ASN di lingkungan kecamatan; dan

Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh camat terkait tugas

dan fungsinya

d. Prosedur Pengelolaan sampah yang dilakukan di Kecamatan Kahu

kabupaten Bone yaitu dengan cara dibuat kerajinan tangan dan dengan

cara dibakar

Tugas Pokok:

Dalam mengelola sampah kerajinan tanganbisa dengan didaur ulang

supaya memiliki nilai bermanfaat lagi. Daur ulang adalah suatu cara

yang dilakukan oleh rahmawati sebagai warga masyarakat palattae

membuat suatu cara yang unik untuk mengelola sampah dengan

pemilahan, pengumpulan, pemrosesan dan pembuatan produk sampai

bernilai lagi. Seperti vas bunga dan tempat tissue yang terbuat dari

karton bekas, dan bunga yang dibuat dari pelastik botol bekas,

Page 51: SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH …

41

sedangkan dengan cara dibakar yaittu sampah yang dibakar sampai

menjadi abu, kemudian didigunakan untuk pupuk tanaman,seperti

tanaman bunga, agar tetap subur dari sinilah sampah sampah yang akan

diproses sehingga pengelolaan sampah dapat berguna.

e. Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum

Tugas Pokok:

1) Menyiapkan bahan dalam rangka penyelenggaraan pembinaan

ketentraman dan ketertiban umum;

2) Melaksanakan pembinaan tertib rizinan termasuk pembinaan aparat

ketertiban;

3) Memfasilitasi penyelesaian sengketatanah;

4) Fasilitasi penerapan dan penegakan peraturan perundang-undangan;

5) Fasilitasi penyelenggaraan ketenteraman dan ketertiban umum;

6) Pelayanan administratif dan pembinaan aparatur sipil negara pada

Seksi Ketentraman; dan Ketertiban Umum; dan

7) Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kelurahan terkait tugasnya.

f. Seksi Pemerdayaan Masyarakat dan Kesejahteraan Rakyat

Tugas Pokok:

1) Mengoordinasikan dan memfasilitasi pembinaan pertanian,

peternakan, perhubungan, perdagangan, lingkungan hidup dan

kehutanan;

2) Fasilitasi sinkronisasi perencanaan pembangunan daerah dengan

pembangunan desa;

3) Koordinasi pendampingan desa di wilayahnya;

Page 52: SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH …

42

4) Fasilitasi penyusunan program dan pelaksanaan pemberdayaan

masyarakat desa;

5) Fasilitasi penyusunan perencanaan pembangunan partisipatif;

6) Fasilitasi penyusunan program dan pelaksanaan pemberdayaan

masyarakat desa;

7) Melaksanakan pelayanan administratif dan pembinaan aparatur sipil

negara pada Seksi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat;

danMelaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kelurahan terkait

tugasnya

6. Persentase Rumah Memiliki Tempat Sampah Kel. Palattae Kec. Kahu

Kab. Bone Tahun 2018-2019

Untuk tercapainya masyarakat diperlukan adanya tempat sampah di

setiap rumah masing-masing agar masyarakat tidak membuang sampah

disembarang tempah dari gambar dibawah ini telah menunjukan bahwa

dari tahun 2017 dilingkungan utara hanya memiliki 40% tempat sampah

masyarakat, dan dibagian lingkungan timur hanya memiliki 60%, dan

dibagian Lingkungan Tengah sudah meningkat menjadi 65,% dan

lingkungan selatan sudah meningkat Menjadi 70% Sedangkan pada tahun

2018 tempat sampah masyarakat meningkat di bagian lingkungan Utara

Menjadi 70% dan Lingkungan Timur Meningkatan 80% Dan Lingkungan

Selatan Meningkat 85%. Dan Pada tahun 2019 Masyarakat memiliki

tempat sampah yang sudah meningkat 100% disetiap Lingkungan

masyarakat masing.masing. Kel. Palattae Kec. Kahu Kab. Bone Pada

Tahun 2017, 2018, dan 2019.

Page 53: SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH …

43

Gambar : 3 Perensentasi Rumah Yang Memiliki Tempat Sampah

7. Hasil Laporan Peningkatan Penduduk Desa atau Kelurahan Pelattae

Kecamatan Kahu Kabupaten Bone

Dalam kantor Kelurahan Palattae diperlukan laporan penduduk

desa dimana masyarakat memiliki peningkatan pindah, Pada awal bulan

dan penduduk akhir bulan pada tahun tahun 2019. Penduduk awal bulan

jumlah peningkatan pada laki-laki dan perempuan hanya memiliki

peningkatan dengan jumlah 2639 diawal bulan.Sedangkan penduduk akhir

bulan laki-laki dan perempuan hanya memiliki tingkat penduduk dengan

jumlah 2642, jadi otomatis masyarakat lebih banyak peningkatan di akhir

bulan dari pada awal bulan.untuk memperjelas penduduk desa/Kelurahan

tersebut dapat dilihat dari table dibawah ini.

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

LINGKUNGANUTARA

LINGKUNGANTIMUR

LINGKUNGANTENGAH

LINGKUNGANSELATAN

Tahun 2019

Tahun 2018

Tahun 2017

Page 54: SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH …

44

LAPORAN PENINGKATAN PENDUDUK DESA/ KELURAHAN PALATTAE KEC. KAHU KABUPATEN BONE

TAHUN 2019

Tabel 2 : Laporan Penduduk Desa atau Kelurahan

NO Dusun

Lingkungan

Kepala

Kelurarga

Pemduduk Awal

Bulan

Lahir

Bulan ini

Pendatang

Bulan ini

Mati Bulan

Ini

Pindah Bulan

Ini

Penduduk Akhir

Bulan ini

KK L P L/P L P L/P L P L/P L P L/P L P L/P L P L/P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

1 Lingkungan

Selatan 155 322 317 639 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 1 3 320 316 636

2 Lingkungan

Tengah 178 322 386 708 0 0 0 4 1 5 0 0 0 1 3 4 325 384 709

3

Lingkungan

Utara 181 385 404 789 0 0 0 2 3 5 0 0 0 0 0 0 387 407 794

4 Lingkungan

Timut 102 240 263 503 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 240 263 503

Jumlah 616 1269 1370 2639 0 0 0 7 4 11 1 0 1 3 4 7 1272 1370 2642

Sumber : Laporan Penduduk Desa atau Kelurahan Palattae Kecamatan Kahu Kabupaten Bone Tahun 2019

44

Page 55: SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH …

45

B. Bentuk Partisipasi Masyarakat

Dalam partisipasi pemikiran ini, masyarakat palattae menyalurkan ide-

idenya setiap mengikuti kegiatan dalam pengelolaan sampah tidak hanya pada

tahap perencanaan saja melainkan juga tahap pelaksanaan dan evaluasi

program.Partisipasi tenaga dilihat dari masyarakat yang ikut serta dilapangan

untuk membantu mulai dari mengumpulkan, mengambil sampah hingga

mengelola sampah.selanjutnya partisipasi Keahlian atau keterampilan dilihat

dari bentuk usaha guna untuk mendorong aneka ragam usaha yang dilakukan

oleh masyarakat dibagian lingkungan selatan. Kemudian partisipasi dalam

bentuk uang yaitu dari masyarakat dibagian lingkungan selatan sampai saat ini

tidak ada sumbangan uang untuk mengelolanya, sehingga kantor Kelurahan

palattae yang sudah berjalan selama 3 tahun mendapat sumbangan uang dari

pemerintah dan mendapatkan pemasukan dari hasil penjualan pupuk dari

sampah yang dikelolanya.

Adapun Teori yang kemudian digunakan untuk mengelola sampah

dalam menciptakan lingkungan yang bersih, pada kantor Kelurahan Palattae

Kabupaten Bone adalah dilihat dari beberapa bentuk partisipasi

masyarakatMenurut Huraerah(2008:1020),antara lain :

1. Buah pikiran

Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah diKelurahan

Palattae dalam bentuk buah pikiran/ide, partisipasi dalam tahap ini

menyangkut perencanaan program pengelolaan sampah diKelurahan

Palattae. Yang sering dilaksanakan rapat dikantor kelurahan palattae

Page 56: SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH …

46

mengenai pelaksanaan kerjabakti, dimana kepala lingkungan memberikan

pendapat atau solusi untuk pelaksanaan kerjabakti, dan setiap hari Jum’at

diadakan kerjabakti disekitar lingkungan kantor kelurahan palattae dan

disekitar rumah masyarakat;dan salah satu warga masyarakat yang

bernama supriadi telah mengelola sampah dengan cara membakar sampah

sampah tersebut, kemudian mereka mengambil abu dari sampah itu dan

membuatya sebagai pupuk tanaman agar tanaman tersebut menjadi subur .

Wawancara terhadap Lurah Palattae Menyatakan, Bahwa:

“Ide-ide dari masyarakat itu banyak dek seperti ide dari sampah

yang dikelola menjadi pupuk tanaman, dan kepala lingkungan juga

memberikan solusi kapan pelaksanaan kegiatan kerjabakti

dilakukan.tapi beberapa masyarakat yang mengelola sampah

tersebut menjadi pupuk tanaman supaya agar tanaman menjadi

subur. jadi disini kami juga menciptakan tempat sampah dan

tempat pembakaran sampah. Pembuatan tempat sampah disini saya

melakukan dengan 2 cara bagian yaitu tempat sampah kering dan

tempat sampah basah yang terbuat dari ember yang berukuran

besar. dan tempat pembakaran sampah yang disimpan didepan

rumah masyarakat masing-masing karena dari 4 alamat di mana

masyarakat tinggal tidak semua pengangkutan sampah biasa

mengambil sampah masyarakat masing-masing, jadi kami

membuatkan tempat pembakaran sampah di rumah masyarakat

supaya sampah yang mereka buang bisa membakar sedikit demi

sedikit” (wawancara RT 24 Desember 2019).

Dari hasil wawancara diatas dapat kita ketahui bahwa disini

masyarakat memerlukan tempat sampah dan tempat pembakaran sampah

supaya masyarakat tidak sulit kalau tidak ada pengangkutan sampah yang

bisa mengkut sampah sampah masyrakat, dan agar masyarakat tidak

membuang sampah sembarang tempat.Dan juga beberapa masyarakat

mengelola sampah dari pupuk tanaman contohnya sampah sampah yang

tidak berguna mereka membakarnya sampai menjadi abu kemudian

Page 57: SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH …

47

menjadikanya pupuk tanaman.Dan masyarakat dibuatkan tempat sampah

dengan 2 cara yaitu tempat sampah kering dan basah.

Adapun Wawancara Kepada Idris SE, bagian pengelolaan sampah

dan limbah Mengatakan Bahwa:

“Partisipasi masyarakat dalam melaksanakan kerjabakti saat ini

sudah mulai kelihatan salah satunya dengan membentuk forum

atau komunitas masyarakat, yang mereka bentuk untuk mengajak

warga lainya ikut berpartisipasi dalam kegiatan jumat contohnya

ada komunitas motor, kelompok kepala lingkungan, yang

mengikuti kegiatan jumat dengan tujuan mengajak warga lainya

yang ikut berpartisipasi” (wawancara IR 24 Desember 2019 ).

Dari wawancara diatas dapat diartikan bahwa masyarakat yang ikut

partisipasi saat ini sudah mulai kelihatan hal itu ditandai dengan adanya

pembentukan forum ataupun komunitas masyarakat yang dibentuk atas

inisiatif masyarakat sendiri contohnya seperti komunitas pengelolaan

sampah yang dibentuk oleh masyarakat khususnya kalangan ibu-ibu yang

memiliki kepedulian terhadap lingkungan.

Untuk melihat bagaimana bentuk partisipasi masyarakat yang

diberikan oleh kantor Kelurahan Palattae dalam menjalankan tugas sesuai

dengan prosuder yang berlaku, maka penulis melakukan wawancara

kepada beberapa masyarakat yang sering mengikuti kegiatan partisipasi.

Berikut kutipan wawancara terhadap Rahmawati dibagian lingkungan

Selatan Sebagai Warga Masyarakat Mengatakan, bahwa:

“Partisipasi sebagai masyarakat disini salah satunya adalah

meramaikan dalam kegiatan ini karna setiap hari jumat ada kerja

bakti yang dilakukan dilapangan banyak sampah kering maupun

basah yang biasa dipungut karna pada hari jumat banyak

rombongan masyarakat yang mengitu pasar yang biasanya disebut

Page 58: SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH …

48

pasar rakyat. pasar rakyat ini yang terletak dididepan kantor

Kelurahan Palattae” (wawancara RI 25 Desember 2019 ).

Berdasarkan dari hasil wawancara masyarakat diatas dapat kita

ketahui bahwa disini masyarakat sering melaksanakan kerja bakti karena

dapat meramaikan dilapangan sehingga masyarakat lainya juga dapat ikut

berpartisipasi dalam kegitan yang dilaksanakan pada hari jumat

Wawancara terhadap M, Sukriawan sebagai Tokoh masyarakat

mengatakan bahwa:

“Kami peduli dengan kebersihan tetapi kalau banyak sampah yang

menumpuk hanya bisa dibakar tetapi itupun masi berbekas

takutnya nanti akan tercemar disekitar lingkungan lainya.jadi saya

berharap ada pengangkutan yang bisa masuk agar sampah-sampah

yang kami kumpulkan dapat diambil oleh pengangkutan sampah”

(Wawancara JT 28 Desember 2019) .

Dari wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa masyarakat

peduli dengan lingkungan yang bersih tetapi masyarakat tidak tau dimana

sampah-sampah yang sudah dikumpulkan dapat dibuang, karena tidak ada

khusus tempat pembuangan sampah, jadi masyarakat hanya bisa

membakarnya sedikit demi sedikit, beberapa masyarakat yang mengeluh

karena sulit pengangkutan sampah yang masuk diaerah lingkungan

masyarakat.jadi masyarakat berharap kalau ada pengangkutan sampah

yang bisa masuk diarea lingkungan masyarakat.

Adapun wawancara yang dikemukakan oleh Sebagai Warga

masyarakat yang Menyatakan, Bahwa:

“Partisipasi masyarakat dalam bentuk pemikiran atau ide pada

dasarnya dengan wacana lisan maupun tulisan, semua sangat

mengharapkan kalau pengelolaan sampah itu bukan hanya sekedar

dibakar tapi bisa dijadikan sebagai kerajinan yang lebih menarik

Page 59: SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH …

49

supaya banyak diketahui oleh masyarakat lainya”(wawancara

Kepada SN 25 Desember 2019).

Dari wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa dari pengelolaan

sampah yang dikumpulkan masyarakat bukan hanya sekedar dibakar tetapi

harus dimanfaatkan dengan baik seperti dalam bentuk kerajingan tangan

seperti pembuatan tempat tissue, vas bunga dan lain-lainya agar

masyarakat lainya mengetahui betapa berharganya sampah jika di buatkan

dalam bentuk kerajinan, bukan hanya sekedar dibakar saja.

Adapun wawancara yang dilakukukan oleh Supriadi sebagai warga

masyarakat dibagian Lingkungan Timur Mengatakan, bahwa :`

”Menurut saya kami selaku masyarakat disini sulit sekali kalu

banyak sampah yang ada di depan rumah karena tidak ada

pengangkutan sampah yang masuk, jadi menurut saya itu

seharusnya ada pengangkutan sampah yang bisa masuk agar

masyarakat disini tidak merasa kecewa. (Wawancara SI 25

Desember 2019 ).

Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa masyarakat

sulit klau banyak sampah yang menumpuk didepan rumah mereka karena

sulit pengangkutan sampah yang masuk, jadi diharapkan pemerintah agar

dari setiap lingkungan masyarakat semua pengangtan sampah bisa

mengambil sampah masyarakat agar tidak tercemar dimana-mana.

Adapun ide dari warga masyarakat dibagian Lingkungan utara

yang mengemukan bahwa:

“ Menurut saya seharusnya ada juga penganggutan sampah yang

bisa masuk disini dibagian lingkungan Utara karena disini sulit

sekali klau tidak ada penganggutan sampah karena sampah-

sampah disini hanya bisa dibakar tapi itu pun masih berbekas klau

hanya dibakar” (Wawancara Terhadap Hasanuddin).

Page 60: SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH …

50

Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa dibagian

lingkungan utara juga sulit pengangkutan sampah masuk untuk mengambil

sampah masyarakat, sehingga masyarakat harus mengumpulkan sampah

mereka dengan cara dibakar dan itu pun berbekas. Dari sampah yang

dibakar akar menjadi abu dan sehingga dapat tercemar dilingkungan lain.

Wawancara terhadap Jamaluddin sebagai warga Masyarakat

berpendapat bahwa:

“Partisipasi dalam mengelola sampah seharusnya ada juga yang

bisa dikelompokan dalam bentuk kerajinan supaya banyak

masyarakat yang mempelajari bagaimana sampah itu bisa dikelola

dengan baik bukan hanya sekedar dibakar dan dibuang”

(wawancara JD 26 Desember 2019).

Dari hasil wawancara diatas dapat dikatakan bahwa pengelolaan

sampah yang ada disetiap lingkungan masyarakat dapat dikelompokan

beberapa kelompok untuk pembuatan kerajinan,agar sebagian sampah-

sampah itu dapat dikelola dengan baik dengan cara dipisahkan seperti

gardus, kaleng bekas, botol bekas dan lai-lainya.yang akan dibuat

kerajinan.

Wawancara terhadap Dahlina Sebagai warga masyarakat di bagian

Lingkungan Tengah mengatakan bahwa:

“Partisipasinya Menurut saya sangat baik karena saya sebagai

masyarakat sering melakukan pengelolaan sampah disetiap Sekitar

Kelurahan diPalattae dan berharap agar kami sebagai masyarakat

diberikan solusi bagi masyarakat yang belum ada pengangkutan

sampah yang masuk dilingkungan mereka” (Wawancara DN 27

Desember 2019).

Page 61: SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH …

51

Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa partisipasi

masyarakat yang dilakukan oleh masyarakat sudah sangat baik, karena

sebagian masyarakat mengelola sampah disekitar Kelurahan masyarakat

,agar masyarakat lainya dapat memanfaatkan sampah tersebut dengan

baik. Karena pengangkutan samapah sulit masuk dibagian lingkungan

lainya.dan dapat memberikan solusi dengan baik.

“Hal yang sama dikatakan oleh SR sebagai Warga Masyarakat

Bahwa:

“Saya sering Melaksanakan kerjabakti tetapi saya berharap sekitar

lingkungan semua masyarakat ada pengangkutan sampah yang

masuk karena susah kalau tidak pengangkutan sampah yang

masuk” (Wawancara pada tanggal 27 Desember 2019).

Dari hasil wawancara diatas dapat kita ketahui bahwa masyarakat

seharusnya mempunyai kelompok dalam mengelolaa sampah dalam

bentuk kerajinan agar masyarakat mengetahui kalau sampah itu bisa

dijadikan sebagai kerajinan yang biasa dipake sehari-hari dan bukan hanya

dibuang dan dibakar saja

2. Tenaga (keahlian)

Tenaga atau keahlian disini yang dimaksud adalah bagaimana

masyarakat terlibat secara langsung atau aktif dalam pelaksanaan

pengelolaan sampah. Menurut hasil observasi dan wawancara peneliti,

kerjabakti atau gotong royong biasa dilaksanakan di lapangan. Adapun

kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan masyarakat setempat adalah

membersihkan sampah-sampah yang ada dilapangan yang berserakan

diarea lapangan.Membersihkan got-got yang ada disamping lapangan serta

Page 62: SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH …

52

kegiatan-kegiatan seperti pembuatan kerajinan tangan, yang dilakukan

salah satu warga masyarakat dibagian lingkungan selatan.seperti yang

dikemukakan Oleh Rahmatiah Sebagai Lurah Palattae,beliau mengatakan

Bahwa:

“Kalau masalah pengelolaan tenaga masyarakat untuk

berpartisipasi masih bagus dek dalam ikut serta menjaga

kebersihan di depan kantor Kelurahan dan sekitarnya dimana

masyarakat membawa alat2 yang digunakan dalam kerjabakti

sehingga kebersihan di Kelurahan masih tetap terjaga dan kita

selalu berharap agar masyarakat tetap menjaga keindahan di kantor

Kelurahan, dan beberapa masyarakat juga telah memanfaatkan

sampah sampah tersebut menjadi kerajinan tangan yang dapat

menghasilkan uang.” (Wawancara RT 31 Desember 2019 )

Hasil wawancara diatas Dapat disimpulkan Bahwa partisipasi

dalam pengelolaan sampah masih cukup baik dalam menjaga kebersihan

lingkungan di sekitar kantor Kelurahan Palattae. Dan perlunya kerja sama

yang baik antara pemerintah dan masyarakat sehingga apa yang kita

inginkan bersama bisa tercapai dengan baik maka dari itu perlunya

kerjasama sehingga semua masalah yang muncul bisa diatasi secara

bersama dan mengurangi resiko terjadi masalah penanganan sampah yang

kurang baik dan pengelolaaan sampah harus ditata dengan baik agar

pengelolaan bisa berjalan mana mestinya.

Adapun komentar dari kabib pengelolaan sampah mengatakan

bahwa,

“Tenaga atau keahlian itu masyarakat perlu adanya kerjasama

dalam mengelola sampah agar kantor Kelurahan dan sekitarnya

manjadi bersih dan terhindar dari segala penyakit” (Wawancara IR

30 Desember 2019 )

Page 63: SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH …

53

Dari hasil wawancara diatas maka dapat dikatan bahwa masyarakat

perlu adanya kerjasama dalam mengelola sampah agar disekitar kantor

Kelurahan dapat terjaga kebersihan dan terhindari dari segala penyakit.

maka dari itu telah diprogramkan oleh ibu lurah Palattae kalau setiap hari

jumat ada kerja bakti yang dilakukan dilapangan yang berada didepan

kantor Kelurahan.

Wawancara dilakukan oleh sukriyawan selaku tokoh masyarakat ,

mengatakan bahwa:

“Menurut saya dek, kebersihan dikantor Kelurahan Palattae

memang diperlukan tenaga dari masyarakat sehingga masyarakat

memang harus berpartisipasi agar bisa menjaga kebersihan di

sekitar kantor Kelurahan dari sampah dan perlu ditingkatkan lagi

agar kebersihan tetap terjaga”(wawancara SY 31 Desember 2019).

Hasil dari wawancara oleh bapak sebagai tokoh masyarakat dapat

disimpulkan bahwa disetiap masyarakat memang diperlukan tenaga dalam

kerjabakti agar disekitarkantor Kelurahan Palattae dapat terjaga kebersihan

dari sampah.

Kemudian komentar dari Hasanuddin selaku masyarakat dibagian

lingkungan Utara, mengatakan:

“Partisipasi dalam bentuk tenaga memang diperlukan karena di

setiap kerja bakti masyarakat diperlukan untuk membersihkan di

sekitar kantor Kelurahan pada setiap hari jumat, tapi kadang tidak

dilaksanakan jika tidak ada perintah dari kepala lingkungan”

(wawancara HD 1 jannuari 2020 ).

Dari hasil wawancara diatas dapat dikatakan bahwa masyarakat

mmg diperlukan dalam kerja sama dalam membersihkan lingungan yang

Page 64: SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH …

54

ada sekitar kantor Kelurahan tetap itu pun dilaksanakan jika ada perintah

dari kepala lingkungan dari setiap lingkungan masing-masing.

Selanjutnya wawancara yang dilakukan oleh Jamaluddin selaku

masyarakat mengatakan:

“Partisipasi dalam bentuk itu kami selaku masyarakat memang

sering mengikuti kerja bakti yang terletak di sekitar kantor keluran

kami membersihkan dengan cara membawa alat2 yang digunakan

dlam membersihkan lingkungan karena banyak sampah yang perlu

di angkat dan dipungut” (Wawancara pada atanggal 1 Jannuari

2020).

Dari hasil wawancara yang di lakukan oleh bapak soedarjo adalah

kesempatan masyarakat berpartisipasi baik, karena masyarakat diperlukan

dalam membersihkan lingkungan apabila banyak sampah yang berserakan

dan membawa alat2 alat diperlukan seperti sapu, cangkul, ember, dan

tempat sampat dan lain-lainya.

Sementara itu, penjelasan dari Dahlina selaku warga masyarakat

dibagian lingkungan Tengah, mengatakan:

“Partisipasi dalam bentuk tenaga dilakukan oleh setiap warga

masyarakat disini karena banyak sampah yang perlu dibersihkan ,

apalagi kalau hari Jum’at pasti kami pergi kerja bakti dilapangan

yang terletak di depan kantor Kelurahan Palattae karena disana

sering bany sampah yang berserakan karna disana terletak pasar

yang biasa disebut pasar rakyat dimana masyarakat berbelanja

untuk kebutuhan sehari-hari”(Wawancara Pada tanggal 2 jannuari

2020).

Berdasarkan wawancara diatas, menjelaskan bahwa masyarakat

memang rata-rata membersihkan di lapang yang terletak di depan kantor

Kelurahan karena setiap hari Rabu- Jumat dan Minggu terlaksana yang

namanya pasar dimana masyarakat berbelanja untuk kebutuhan hari-

Page 65: SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH …

55

harinya jadi masyarakat selalu kerja bakti untuk mengurai sampah yang

ada dilapangan

3. Materi

Materi atau harta partisipasi dalam bentuk menyumbang berupa

uang atau konsumsi yang dilakukan beberapa warga masyarakat yang

sering menyumbangkan beberapa uang dan komsumsi seperti makanan

dan minuman dalam melakukan pengelolaan sampah sehingga dapat

berguna dan melancarkan kegiatan atu program yang dilaksanakan untuk

menyelesaikan pengelolaan sampah tersebut..

Sebagaimana yang dikatakan oleh lurah Palattae menyatakan

Bahwa

“Partisipasi nya disini dek sudah baik yah karena kalau

penganggutan sampah datang itu biasanya dikasi sumbangan yang

berupa uang tapi yang seberapa kemampuanya masyarakat itu

sendiri kalau saya sendiri biasanya itu hanya 15000 RP/hari tapi

kan disini ngga semuanya lingkungan bisa dijangkau oleh

pengangkutan sampah Cuma ada beberapa lingkungan saja, yaitu

linggungan selatan dan lingkungan timur yang bisa dijangkau oleh

pengangkutan sampah”(Wawancara RT 2 Jannuari 2020).

Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa partisipasi

dalam harta yang diberikan kepada masyarakat sudah baik karena

beberapa makanan dan minuman yang diberikan untuk masyarakat dalam

melaksanakan kerjabakti uang yang dikumpulkan oleh masyarakat sendiri

tidak banyak hanya untuk bisa di dibelikan makanan dan minuman.

Adapun wawancara yang sama diucapkan oleh Kabib pengelolaan

sampah, menyatakan bahwa :

Page 66: SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH …

56

“Kalau disini dikantor dek biasa itu jika pengangkutan sampah

datang mengambil sampah kami memberikan sumbangan yang

berupa uang yah meskipun sedikit.(Wawancara Idris, SE 3 jannuari

2020).

Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa disini yang

digunakan dalam bentuk harta berupa uang yang biasa diberikan oleh

pengangkutan sampah jika datang dan mengambil sampah yang ada

dikantor Kelurahan yang sudah dibersihkan. Dan itupun yang diberikan

hanya 15000 RP/ Hari.

Wawancara yang dilakukan oleh M. sukriyawan sebagai tokoh

masyarakatdibagian Lingkungan selatan Menyatakan Bahwa:

“Kalau dibagian sini dek itu biasaya uang atau makanan karena

kalau partisipasinya masyarakat biasanya mengumpulkan uang

baru dibelanjakan makanan” ( Wawancara 4 Jannuari 2020).

Dari wawancara diatas maka dapat disimpulkan bahwa dari

lingkungan selatan menggunakan harta yang berupa uang dan makanan

untuk sebagai bekal warga untuk melakukan kegiatan kerja bakti.

Adapun wawancara kepada Rahmawati sebagai masyarakat

dilingkungan Selatan mengatakan bahwa:

“ Kalau partisipasinya disini masyarakat sangat baik karena mereka

mau kerja sama dalam melaksanakan kerja bakti dan komsumsi

yang mereka berikan sudah cukup karena ada yang memberikan

berupa uang atau makanan”(Wawancara RI 6 Jannuari 2020).

Dari wawancara diatas dikatakan bahwa masyarakat sudah baik

dalam melaksanakan kegiatan yang di laksanakan karena mereka betu-

betul mau kerja sama dan dapat memberikan beberapa uang atau makanan

untuk memperlancar kegiatan yang dilaksanakan.

Page 67: SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH …

57

Wawancara yang dilakukan oleh Sri Nengsi sebagai warga

masyarakat, menyatakan bahwa:

“Kalau dibagian dibagian utara, saya sudah merasa sangat senang

dalam melakukan partisipasi untuk memperlancar kegiatan

dilaksanakan, mengapa saya mengatakan sudah senang karena agar

masyarakat juga merasa kalau sampah yang ada di sekitar kita

dapat bersih dan sehat dan terhindar dari penyakit dan biasanya

saya menyumbangkan uang dalam melaksanakan kegiatan

tersebut”(Wawancara SN 7 Jannuari 2020).

Dari wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa beberapa

masyarakat sudah sangat senang untuk melaksanakan kegiatan kerjabakti

agar masyarakat terhindar dari penyakit dan masyarakat menyumbangkan

uang dalam pelaksanaan kegiatan itu tersebut.

Adapun kata yang sama diucapkan oleh Supriadi sebagai warga

masyarakat di bagian lingkungan timur mengatakan bahwa:

“ Untuk partisipasinya disini dibagian Barat saya sangat senag

karena masyarakat disini betul-betul mau kerjasama dalam

membersihkan di sekitar lingkunganjadi disini dan mereka itu

biasanya mengumpulkan makanan atau uang dalam memperlancar

kegiatan tersebut”(Wawancara SI 8 Jannuari 2020).

Dari wawancara diatas maka dapat dikatakan bahwa dari

lingkungan timur sudah sangat senang dalam melakukan kerja bakti karena

mereka ingin disekitar lingkungannya bersih dan terhindar dari

penyakit.maka dari itu untuk memperlancar kegiatan tersebut.

Adapun wawancara terhadap Hasanuddin sebagai warga

masyarakat di bagian Utara menyatakan:

“Kalau disini untuk melaksanakan partispasi atau kerjasama dalam

kegiatan itu mereka biasa menyumbangkan yang berupa uang dek

tapi biasa jga ada makanan itu, tapi klau dibagian tengah

Page 68: SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH …

58

kebanyakan uang yang disumbangkan”(Wawancara HD 9 Jannuari

2020).

Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa di bagian

tengah menyumbangkan yang berupa uang dalam melaksanakan kerjabakti

dan masyarakat dibagian tengah sudah menjaga lingkungan yang baik.

4. Keterampilan dan kemahiran

Yang dimaksud dalam keterampilan adalah bentuk usaha yang

dilakukan salah satu warga masyarakat yang bernama rahmawati dalam

mengelola sampah menjadi kerajinan tangan yang cukup unik dari

kerajinan tangan yang dibuat dapat menghasilkan peluang yang cukup

besar, dari hasil kerajinanya dia pamerkan dipasaran dengan cara

menjualnya dengan harga RP15000 setiap kerajinan yang dijualkan.

Contoh pembuatan Vas Bunga dari botol bekas, dan tempat tissue dari

koran bekas, dan lain-lainya.Dan rahmawati mengajak beberapa warga

masyarakat yang tinggal disekitar rumahnya untuk melaksanakan pembuat

kerajinan tangan yang dibuat dari barang bekas.

Sebagaimana yang dikatakan oleh Lurah Palaattae, menyatakan

bahwa:

“ dari kerajinan tangan yang dibuat oleh rahmawati sebagai

warga disini itu dia bekerja sama kepada ibu-ibu disekitar

rumahnya, memang dia menghasilkan kerajinan yang begitu unik

sampai-sampai dapat dijual dengan harga RP15000-25000 dalam

setiap pembuatan kerajinan seperti yang ada di kantor kelurahn

lambang garuda yang dibuat dari gardius bekas.”(Wawancara RT

8 Jannuari 2020).

Dari wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa masyarakat

yang ikut melaksanakan kerajinan tangan hanya beberapa masyarakat

Page 69: SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH …

59

yang dapat menghasilkan peluang yang cukup besar yang dipamerkan

dipasaran.Sehingga keuntungan dari kerajinan tangan dapat

memuaskan bagi pembuat kerajinan, rahmawati mengelola kerajinan

ini dengan mengajak beberapa warga masyarakat yang tinggal

disekitar rumahnya.

Adapun yang sama dikatakan oleh kabib pengelolaan sampah

menyatakan Bahwa:

“ Bahwa masyarakat yang yang membuat kerajinan tangan bener-

bener kreatif karna dapat menghasilkan peluang yang cukup besar,

tapi pembuatanyan cukup lama. Mungkin butuh proses untuk

membuatnya.” (Idris SE 8 Jannuari 2020).

Dari wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa masyarakat yang

melaksanakan kerajinan tangan dari barang bekas memeng butuh

kesabaran dan proses dalam melaksanakan karena cukup lama untuk

membuatnya karena bahan-bahan yang yang dibuat bener-bener cukup

sulit dibuat harus bener-bener diteliti dengan baik.warga masyarakat yang

bernama rahmawati yang tinggal dilingkungan selatan dapat membuat

kerajinan tangan yang cukup unik..

Adapun wawancara yang dilakukan oleh M. Syukriawan selaku

tokoh masyarakat mengatakan bahwa:

“Partisipasi masyarakat dalam mengelola sampah cukup baik

karena disekitar lingkungan selatan mengelola beberapa kerajinan

tangan dari barang bekas ”(Wawancara SY 9 Jannuari 2020).

Dari hasil wawancara diatas dapat dikatakan bahwa masyarakat

hanya beberapa saja yang turun dalam melaksanakan kegiatan tersebut

Page 70: SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH …

60

itupun beberapa perwakilan disetiap lingkungan masyarakat masing-

masing .

Adapun kata yang sama yang diucapkan oleh Supriadi sebagai

warga masyrakat dibagian timur, menyatakan bahwa:

“Dilingkungan timur itu hanya 2 atau 3 orang yang hanya turun

kelapangan dek dalam melaksanakan kerjabakt tetapi ada dibagian

lingkungan selatan dapat membuat kerajinan tangan yang begitu

unuk dari barang bekas” (Wawancara SI 9 Jannuari 2020).

Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa di bagian

lingkungan selatan dan timur hanya beberapa saja yang dapat

melaksanakan kerjabakti hanya 2 orang atau tiga orang karena disetiap

lingkungan, masing-masing tidak semua masyarakat turun. hanya beberapa

perwakilan disetiap lingkungan masing-masing.

Adapun wawancara yang dilakukan oleh Jamaluddin selaku

masyarakat, menyatakan bahwa:

“Partisipasi dalam mengelola sampah disini dek hanya beberapa

masyarakat yang sering ikut dalam melaksanakan kerjabakti hanya

beberapa saja yang turun kelapangan”(Wawancara JD 10 Jannuari

2020).

Dari hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa dalam pengelolaan

samapah hanya beberapa saja yang turun kelapangan dalam melaksanakan

kerjabakti itupun beberapa orang saja dari setiap perwakilan disetiap

lingkungan masyarakat.

Adapun ucapan yang sama yang ucapkan oleh Dahlina selaku

masyarakat Mengatakan bahwa:

Page 71: SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH …

61

“Untuk mengelola sampah dibagian sini dek hanya beberapa

masyarakat yang sering turun kelapangan untuk membersihkan

sampah-sampah yang ada dilapangan , tetapi itupun hanya 2 atau 3

org yang melaksanakanya.dari perwakilan dibagian utara”

(Wawancara DN 10 Jannuari 2020)

Dari hasil wawancara diatas dapat di simpulkan bahwa partisipasi

masyarakat dalam mengelola sampah hanya beberapa saja yang sering ikut

atau turun kelapangan dalam kerjabakti untuk membersihkan-sampah-

sampah yang ada di sekitar lapangan, hanya beberapa perwakilan dari

setiap lingkungan masyarakat masing-masing.

C. Tingkat Partisipasi Masyarakat

Sedangkan Teori yang digunakan dalam pengelolaan sampah dalam

tingkat partisipasi masyarakat Menurut Bintoro dalam Ferathin (2014),antara lain:

1. Partisipasi dalam proses pembuatan keputusan

Partisipasi dalam pengambilan keputusan yaitu menyangkut

kepentingan bersama. Dalam pengambilan keputusan yaitu adanya

kehadiran rapat, diskusi, maupun adanya keterlibatan dalam hal

sumbangan seperti ide-ide yang dilakukan oleh ibu lurah di Kantor

Kelurahan Palattae, Sebagaimana yang dikatakan oleh lurah Palattae

menyatakan Bahwa:

“ Partisipasi dalam pengambilan keputusan itu sudah direncanakan

sebelum masyarakat turun melaksanakan kegiatan kerjabakti dalam

pengelolaan sampah, dan itu sudah sangat baik karena sudah ada

ide atau solusi yang diberikan oleh masyarakat sebelum adanya

pelaksanaan yang dilaksanakan “ (wawancara RT 24 Desember

2019).

Page 72: SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH …

62

Dari hasil wawancara diatas dapat dikatakan bahwa partisipasi

dalam pengambilan keputusan sudah sangat baik dalam bekerjasama

dalam mengelola sampah karena sebelum dilaksanakan kegiatan

dilapangan, sudah ada rencana yang dibuat oleh ibu Lurah Palattae

bersama rekan-rekanya yang lain. Sehingga pelaksanaan itu berjalan sesuai

keinginan.

Adapun wawancara dari kabib pengelolaan sampah, menyatakan

Bahwa:

“Kalau pengambilan keputusan disini dek sudah sangat baik karena

sudah ada memang perencanaan yang telah dibuat oleh ibu Lurah

Palattae sebelum masyarakat turun melaksanakan kegiatan

tersebut” (wawancara IR 24 Desember 2019 ).

Dari hasil wawancara diatas dapat dikatakan bahwa dalam

mengelola sampah sudah sangat baik karena sebelum ada pelaksanaan

yang dilaksanakan dilapangan oleh masyarakat maka sudah ada

pengambilan keputusan yang dibuat oleh lurah Palattae, sebelum adanya

kegiatan yang dilaksanakan tersebut.

Adapun wawancara yang dilakukan oleh M.. Sukriyawan sebagai

tokoh masyarakat, menyatakan:

“Dalam pengambilan keputusan yang dibuat oleh lurah Palattae sudah

sangat baik ya karena sebelum ada masyarakat yang turun kelapangan

untuk melaksanakan pengelolaan sampah memang sudah ada rencana

penentuan yang dibuat sebelum kegitan itu dilaksanakan”

(Wawancara SY 30 Desember 2019)

Dari hasil wawancara diatas dapat dikatakan bahwa dalam mengelola

sampah sudah sangat baik karena dalam pengambilan keputusan sudah

dilaksanakan sebelum perencanaan yang dibuat.

Page 73: SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH …

63

Adapun wawancara yang dilakukan oleh Rahmawati sebagai warga

masyarakat, dibagian Lingkungan Selatan, mengatakan bahwa:

“Kalau dibagian sini dalam pengambilan keputusan sudah

direncanakan sebelum adanya kegiatan itu dilaksanakan, dan kami

sebagai masyarakat sudah mendiskusikan itu bagaimana pengelolaan

sampah itu dapat diberikan tempak yang baik agar sampah –sampah

disekitar sini tidak berserakan kemana-mana, maka dari itu lurah

Palattae memberikan adanya tempat sampah dan pembakaran tempat

sampah seluruh sekitar rumah masyarakat” (Wawancara RI 29

Desember 2019).

Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa dalam

pengambilan keputusan sudah direncana sebelum kegiatan itu berlangsung

dan sebagian masyarakat mendiskusikan dalam mengenai sampah-sampah

yang berserakan kemana-mana dan menumpuk.Maka dari itu lurah Palattae

memberikan solusi dengan baik agar sampah yang ada disekitar lingkungan

dapat dibersihkan dengan baik.

Adapun kata yangsama diucapkan oleh Supriadi sebagai warga

masyarakat dibagian Lingkungan Timur mengatakan:

“Dalam pengambilan keputusan bagian lingkungan disini sudah

sangat baik karena telah di buatkan tempat sampah dan tempat

pembakaran tempat sampah masing-masing disekitar rumah

masyarakat, jadi masyarakat disini sudah merasa sangat senang

adanya tempat tempat sampah dan pembakaran tempat sampah,karena

tahun kemarin sebelum adanya tempat sampah jadi masi banyak

sampah yang berserakan kemana-mana”(Wawancara SI 30 Desember

2019).

Dari hasil wawancara di lingkungan selatan dan lingkungan timur,

dapat disimpulkan bahwa tahun kemarin belum semuanya masyarakat

mempunyai tempat sampah dan tempat pembakaran tempat sampah, jadi

masi banyak masyarakat yang membuat sampah sembarangan tempat

Page 74: SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH …

64

dalam pengambilan keputusan dan ide dari masyarakat, maka ibu lurah

Palattae membuatkan tempat sampah dan pembakaran tempat sampah di

setiap rumah masyarakat masing-masing.

Adapun wawancara yang dilakukan oleh Sri Nengsi sebagai warga

masyarakat, mengatakan bahwa:

“ Dalam pengambilan keputusan lurah Palattae sudah menyedikan

tempat sampat dan pembakaran tempat sampah disekitar rumah

masyarakat masing-masing, karena tahun lalu belum semuanya

masyarakat mendapatkan tempat sampah apalagi dari 4 bagian

lingkungan disini tidak semuanya pengangkutan sampah bisa

mengambil sampah-sampah masyarakat”(Wawancara SN 31

Desember 2019).

Dari wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa dalam pengambilan

keputusan lurah Palattae telah menyediakan tempat sampah dan

pembakaran , itu dari solusi masyarakat agar sampah-sampah yang ada

dapat dibersihkan dengan mudah, karena tahun lalu sebagian masyarakat

belum memiliki beberapa tempat smapah, apalagi beberapa lingkungan

pengangkutan sampah belum bisa mengambil sampah-sampah masyarakat.

Adapun kata yang sama diucapkan oleh Hasanuddin sebagai warga

masyarakat dibagian utara, menyatakan bahwa:

“Untuk pengambilan keputusan sudah sangat baik yang diberikan

oleh lurah Palattae karena telah menyediakan tempat sampah

disekitar rumah warga, karena dibagian sini susah sekali

pengangkutan sampah dek masuk karena hanya 2 area lingkungan

pengangkutan sampah yang bisa mengambil sampah-sampah

masyarakat.(Wawancara HD 1 Jannuari 2020)

Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa dibagian

lingkungan barat dalam mengambil keputusan sudah baik karena Lurah

Page 75: SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH …

65

Palattae sudah menyediakan tempat sampah dan pembakaran tempat

sampah disekitar rumah masyarakat, karena dari tahun kemarin

masyarakat belum semuanya mendapatkan tempat sampah jadi masih

banyak masyarakat yang membuang tempat sampah.Apalagi hanya

beberapa lingkungan saja pengangkutan sampah bisa mengambil sampah-

sampah masyarakat.

2. Partisipasi dalam Pelaksanaan

Partisipasi dalam pelaksanaan dapat berupa sumbangan tenaga

melalui sumber daya manusia, sumber dana, keterlibatan dalam kegiatan

kerjabakti. Masyarakat yang di libatkan dalam pengelolaan sampah

karena hampir seluruh masyarakat dapat mengikuti kegiatan kerja bakti

yang dilaksanakan setiap hari jum’at.

Sebagaimana yang dikatakan oleh Lurah Palattae, mengatakan

bahwa:

“Partisipasi dalam pelaksanaan disini sudah baik dek dan

pelaksanaanya itu diprogramkan pada hari jumat, dimana masyarakat

membawa alat-alat yang digunakan dalam kerjabakti disekitar

lingkungan kantor Kelurahan. dan masyarakat biasanya

mengumpulkan uang atau makanan sebelum kegiatan

dilaksanakan”(Wawancara RT 2 Jannuari 2020).

Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa dalan

pelaksanaan yang diperogramkan sudah sangat baik karena masyarakat

dapat mengumpulkan beberapa alat yang digunakan seperti sapu, cangkul,

tempat sampah dan lain-lainya dan masyarakat juga dapat mengumpulkan

beberap uang atau makanan sebelum kegiatan itu dilaksanakan.

Page 76: SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH …

66

Adapun wawancara yang di lakukan oleh bapak Idris SE, sebagai

pengelolaan sampah, dan limbah mengatakan bahwa:

“Kalau partisipasi dalam pengelolaan sampah dapat dikatakan bahwa

pelaksanaanya dilakukan pada hari jumat, pelaksanaanya ini sangat

sudah baik karena kegiatan yang akan dilaksanakan sudah di tentukan

memang kepada lurah Palattae kalau pelaksanaan itu dapat

dilaksanakan pada hari jumat” (Wawancara IR 3 Jannuari 2020).

Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa kalau

partisipasi dalam pengelolaan sampah dapat dilakukan pada hari jumat dan

biasanya pelaksanaannya itu sudah sangat baik karena kegiatan yang

dilaksanakan sudah ditentukan sebelum pelaksanaan itu dikerjakan.

Adapun kata yang diucapakan yang sama menurut M. Syukriawan

sebagai tokoh masyarakat, menyatakan

“Bahwa partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan sudah sangat baik

dalam pengelolaan sampah, karena masyarakat sudah dapat

bekerjasama dalam melaksanakan kerjabakti dan biasa pelaksanaan

itu dilaksanakan pada hari jumat. Dimana masyarakat dari setiap

perwakilan dari setiap lingkungan masing-masing masyarakat turun

kelapangan ya minimal 20 oarang yang hanya turun melaksanakan

kegiatan tersebut” (Wawancara SY 4 Jannuari 2020).

Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa pengelolaan

sampah dalam pelaksanaanya sudah semakin baik karena dimana

masyarakat dapat berkumpul dan bekerjasama dalam membersihkan

sampah-sampah yang ada disekitar lingkungan.

Adapun wawancara yang dilakukan oleh Rahmawati sebagai warga

masyarat di bagian Lingkungan selatan, mengemukakan bahwa:

“Partisipasi dalam pelaksanaan pengelolaan sampah dilaksanakan

pada hari jumat dari setiap perwakilan masyarakat yang tinggal setiap

Page 77: SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH …

67

lingkungan hanya beberapa saja yang hanya turun kelapangan untuk

melaksanakan kegitan tersebut” (Wawancara RI 5 Jannuari 2020).

Dari wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa dalam pelaksanaan

pengelolaan sampah dilakukan pada setiap jumat, dan masyarakat yang ikut

dalam melaksanakan kegiatan ini hanya beberapa orang saja , itu pun

perwakilan dari setiap lingkungan masyarakat masing-masing

Adapun kata yang sama diucapkan oleh Sri Nengsi Sebagai Warga

Masyarakat mengatakan bahwa:

“Kalau dalam pelaksanaan pengelolaan sampah yang turun

kelapangan untuk membersihkan sampah-sampah hanya beberapa

saja”(Wawancara SN 6 Jannuari 2020).

Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa dari

pelaksanaan yang dilakukan masyarakat dilapangan untuk membersihkan

sampah-sampah yang ada di sekitar kantor Kelurahan hanya beberapa saja

yang turun melaksanakan kegitan tersebut, hanya 20 oarang yang turun

dalam melaksanakan kegitan tersebut.

Wawancara terhadap Supriadi sebagai warga masyarakat di bagian

lingkungan timur, mengatakan bahwa:

“Partisipasi dalam pelaksanaan di bagian sini sudah baik dalam

pelaksanaanya karena dimana masyarakat bekersama dalam

pengelolaan sampah yang ada disekitar lapangan didepan kantor lurah

Palattae” (Wawancara SI 7 Jannuari 2020).

Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa masyarakat

sudah baik dalam melaksanakan kerjasama untuk membersihkan

lingkungan yang ada disekitar kantor Kelurahan, karena adanya kerjasama

Page 78: SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH …

68

yang dilakukan oleh masyarakat maka lingkungana akan menjadi

lingkungan yang bersih dan terhindar dari penyakit.

Wawancara terhadap Hasanuddin sebagai Warga masyarakat dibagian

lingkungan utara , mengatakan bahwa:

“Partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pengelolaan sampah

sangat dibuthkan oleh masyarakat, karena sampah-sampah yang ada

disekitar kantor Kelurahan harus dibersihkan setiap hari agar menjadi

lingkungan yang bersih” (Wawancara 7 Jannuari 2020).

Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa partisipasi

dalam pelaksanaan pengelolaan sampah sangat dibutuhkan beberapa

masyarakat yang ikut dalam melaksanakan kerjabakti disekitar kantor

Kelurahan agar menjadi lingkungan yang bersih dan rapi.

Adapun kata yangsama diucapkan oleh Jamaluddin sebagai warga

masyarakat dibagian lingkungan utara mengatakan bahwa:

“Dalam pelaksanaan pengelolaan sampah sudah seharusnya tanggung

jawab masyarakat, karena sampah –sampah yang selalu datang itu

adalah masyarakat sendiri dan harus dibersihkan setiap hari agar tidak

tercemar menjadi lingkungan yang kotor” (Wawancara 7 Jannuari

2020).

Dari wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa dalam pelaksanaan

pengelolaan sampah sangat dibutuhkan oleh setiap masyarakat, karena

sampah-sampah yang ada dikeseluruhan lingkungan masyarakat itu terjadi

karena kelakuan masyarakat sendiri oleh karena masyarakat harus peduli

dengan kebersihan agar tidak terjadinya lingkungan yang kotor .dan tidak

tercemar dimana-mana.

Page 79: SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH …

69

3. Partisipasi dalam pemanfaatan hasil

partisipasi dalam pemanfaatan hasil yaitu dengan cara mengelola

sampah dari barang bekas yang di buat sebagai kerajinan tangan akan

menghasilkan keuntungan dan nilai yang tinggi, serta Partisipasi dalam

pelaksanaan yang dilakukan untuk mengelola sampah agar masyarakat

tahu berapa pentingnya sampah itu dikelola karena menghasilkan uang

jika dibuat sebgai kerajinan tangan.

Dalam wawancara yang dilakukan oleh Lurah Palattae, mengatakan

bahwa:

“ Kalau pemanfaatan hasil yang kita bilang dek, itu sudah baik,

karena beberapa masyarakat telah memanfaatkan sampah-sampah itu

menjadi kerajinan yang dibuat dari beberapa barang bekas seperti,

botol, gardus, kayu, dan sebagainya.seperti disini dek contohnya guci,

guci itu dibuat dari gardus bekas, jadi kalau tidak ada pekerjaan, kami

dan rekan- lainya itu membuat kerajinan seperti lambng garuda, yang

terbuat dari gardus, bunga, yang terbuat dari botol bekas, untuk

mengisi waktu luang yang kosong” (Wawancara RT 8 Jannuari

2020).

Hasil wawancara diatas dapat kita diartikan bahwa pemanfaatan hasil

yang dilakukan oleh masyarakat di kantor lurah biasanya mereka

menciptakan kerajinan dari sampah –sampah yang akan dibuang, dari

sampah itu bisa dibuat seperti vas bunga, botol, tempat tissu dan lain-

lainya. Untuk melihat sebagai mana jauh masyarakat dapat mengelolaa

sampah-sampah itu menjadi kerajinan yang dapat dimanfaatkan dalam

kehidupan sehari-hari, maka wawancara terhadap beberapa masyarakat

yang ikut dalam membuat kerajinan dari sampah-sampah atau barang-

barang bekas.

Page 80: SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH …

70

Berikut kutipan wawancara yaitu:

“Iye, betul sekali kalau barang-barang bekas itu bisa dijadikan sebagai

kerajinan yang sangat bagus dipandang” (Wawancara SN 9 Jannuari

2020).

Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa barang-barang

bekas dapat dijadikan sebagai kerajinan-kerajinan yang bermanfaat

sehingga dapat masyarakat lainya memanfaatkan barang bekas itu

menjadi barang yang berguna, dan dapat menghasilkan uang kalau dijual.

“Iye mmg dek ada kelompok yang khusus yang membuat barang

bekas itu menjadi kerajinan yang bagus, tetapi kalu tidak salah

dibagian lingkungan selatan disana memang selalu membuat

kerajinan dari barang bekas” (wawancara JD 9 Jannuari 2020).

Dari wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa dalam lingkungan

dibagian selatan beberapa masyarakat memiliki kelompok dalam

pembuatan kerajinan dari barang bekas mereka mengumpulkan barang

bekas itu dari setiap lingkungan yang bereserakan, mereka memungut dan

menjadikanya kerajinan yang dapat berguna.

“Lingkungan selatan disana memang selalu membuat kerajinan dari

barang bekas seperti pembuatan tempat tissue, serta pot bungan dan

lln.” (wawancara Sahra 10 Jannuari 2020).

Dari wawancara terhadap saudara sahra mengatakan bahwa:

lingkungan yang memiliki kerajinan yang sangat berguna, dari

lingkungan selatan memiliki kelompok kerajinan dari barang bekas yang

mereka kumpulkan dapat digunakan dengan baik.

“Iye dek memang dibagian lingkungan selatan disana membuat

kelompok untuk membuat kerajinan dari barang-barang bekas.Nama

tempatx dibagian itu namanya pondok sangkar di mana masyarakat

dapat mengelolaa sampah’’ (Wawancara 11 Jannuari 2020).

Page 81: SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH …

71

Dari hasil wawancara dari beberapa masyarakat dapat kita ketahui

bahwa kalau barang-barang bekas yang mereka kumpulkan bukan hanya

sekedar di buang dan dibakar tetapi mereka memanfaatkan barang bekas

menjadi kerajinan yang dapat berguna bagi masyarakat lainya, seperti

pembuatan tempat tissue dan vas bunga yang terbuat dari gardus , botol

bekas yang terbiuat dari bunga dan lain-lainya.

Berikut kutipan wawancara kepada bapak Idris, SE sebagai

pengelolaan sampah” mengatakan Bahwa:

“Pengelolaan sampah dalam pemanfatan hasil sudah baik sekali

karena ada kelompok masyarakat yang sering membuat kerajinan dari

barang bekas, jadi sampah-sampah bukan hanya dibuang dan dibakar

tetapi dapat dimanfaatkan dengan baik.Contohya kerajinan vas bunga

yang erbuat dari gardus itu sudah membuat masyrakat lainya dapat

mengelola sampah itu dengan baik bukan sekedar dibakar dan

dibuang” (Wawancara IR 12 Jannuari 2020).

Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa dalam

mengelola sampah dapat dimanfaatkan dengan baik agar juga hasil yang

dibuat juga baik seperti adanya kelompok yang sering membuat kerajinan

dari sampah yang akan dibuat seperti barang barang bekas yang tidak

gnakan lagi dapat digunakan untuk kerajinan yang sangat berguna bagi

masyarakat lainya seperti adanya vas bunga, kugi, tempat tissue, bossara

dan lain-lainya.

Adapun wawancara yang digunakan oleh M.Sukriawan sebagai tokoh

masyarakat, mengatakan bahwa:

“Dalam memanfaatkan hasil dari barang-barang bekas ya menurut

saya sudah sangat bagus karena sebagaian masyarakat yang tidak tau

mengelolaa barang-barang bekas itu menjadi barang yang berguna

akhirnya sudah tahu” (Wawancara Sy 13 Jannuari 2020).

Page 82: SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH …

72

Berdasarkan wawancara diatas, menunjukan bahwa untuk mengelola

sampah, masyarakat berpartsipasi dengan ikut melaksanakan kegiatan

tersebut. Dan masyarakat yang memanfaatkan hasil dari barang-barang

bekas bisa dijadikan sebagai kerajinan, dan masyarakat yang lainya yang

belum mengetahui cara mengelola barang bekas itu menjadi kerajinan,

akhirnya masyarakat yang lain sudah mengetahuinya.

4. Partisipasi dalam evaluasi

Partisipasi dalam evaluasi yaitu Kepala lingkungan dilibatkan dalam

mengevaluasi masyarakat untuk melaksanakan kegiatan kerja bakti.

Masyarakat yang ikut dalam kerja bakti dapat memisahkan sampah yang

dapat dikelola dan juga dapat dibakar. Berikut wawancara yang dilakukan

kepada informan Lurah Palattae yang berkaitan dengan evaluasi

pengelolaan sampah, mengatakan bahwa:

“masyarakat pada umumnya itu tidak dilibatkan, karena belum ada

Program kerjabakti yang dilaksanakan kemarin, setelah ada solusi

dari setiap kepala lingkungan masyarakat masing-masing datang dan

mengenai program itu yang akan dilaksanakan pada setiap hari

jumat, maka saya sebagai lurah Palattae memeberikan program itu

yang akan dijalankan pada setiap hari jumat sehingga kepala

lingkungan juga dapat mengevaluasi keadaan yang ada disekitar

lingkungan masyarakat” (Wawancara RT 14 Jannuari 2020).

Berdasarkan wawancara diatas, menunjukan bahwa masyarakat tidak

secara langsung dapat berpartisipasi dalam evaluasi karena hanya dapat

dilakukan oleh Kepala lingkungan terkait dalam melakukan evaluasi.

Namun dalam hal pelaporan, sekertariat akan melaporkan perkembangan

pelaksanaan kegiatan dan realisasi dari suatu pengelolaan sampah.tujuan

Page 83: SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH …

73

evaluasi untuk mendapatkan lingkungan yang bersih yang berkaitan

dengan program.

Sementara itu, penjelasan juga diberikan oleh Idris SE, sebagai

pengelolaan sampah, mengatakan Bahwa:

“Kalau evaluai disini menurut saya tidak ada dek dilibatkan

masyarakat. Karena kan evaluasi menggunakan metode-metode

tertentu. Beda dengan kalau seperti pemberian informasi ini program

sudah berjalan, ini belum atau kah ada yang masih kurang jadi hanya

sebatas itu saja”(wawancara IR 14 Jannuari 2020).

Berdasarkan wawancara diatas, menunjukan bahwa masyarakat tidak

dilibatkan dalam evaluasi pengelolaan sampah. Namun dapat

berpartisimasi dalam melaporkan kegiatan yang dilaksanakan di sekitar

lingkungan kantor Kelurahan.

Evaluasi program merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk

menumpulkan informasi yang mengimplementasikan suatu kebijakan yang

melibatkan sekelompok orang untuk pengambilan keputusan. Evaluasi

pengelolaaan bertujuan untuk mengetahui bagaimana pencapaian tujuan

dari suatu pengelolaan yang telah dilaksanakan.

Berikut pernyataan yang berikan oleh tokoh masyrakat mengenai

pengelolaan sampah yaitu:

“Evaluasi itu kan dilakukan untuk melihat bagaimana pengelolaan

sampah telah terlaksana. Jadi mengenai partisipasi masyarakat

dalam evaluasi ini tentu dilibatkan namun tidak secara langsung,

seperti dengan menilai pengelolaan yang dilakukan kerajinan dari

barang bekas yang ada dikantor Kelurahan Palattae”(wawancara SY

14 Jannuari 2020).

Berdasarkan wawancara diatas, menunjukan bahwa dengan menilai

suatu pencapaian pengelolaan dapat dilakukan dengan cara membuat

Page 84: SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH …

74

kerajinan dari barang bekas.hal ini berarti partisipasi masyarakat secara

tidak langsung ikut dalam mengevaluasi kegiatan dari pengelolaan sampah

diKelurahan Palattae.

Sementara itu, informan Rahmawati mengatakan Bahwa:

“Kalau menurut saya evaluasi dalam mengelola sampah sudah

sangat baik, karena ada kepala lingkungan yang mengevaluasi

keadaan sekitar lingkungan” (wawancara RI 15 Jannuari 2020).

Dari wawancara diatas dapat dikatakan bahwa evaluasi dalam pengelola

sampah sudah baik karena kepala lingkungan sendirilah yang

mengevaluasi langsung turun kelapangan dalam melihat keadaan yang

telah terjadi sekitar di lingkungan.

Adapun wawancara kepada Sri Nengsi mengatakan Bahwa:

“ Dalam mengevaluasi lingkungan sekitar dapat dilakukan oleh

kepala lingkungan” (wawancara SN 15 Jannuari 2020).

Dari wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa evaluasi dalam

pengelolaan sampah kepala lingkungan yang mengevaluasi lingkungan

yang ada disekitar rumah masyarakat, mengevaluasi masyarakat dalam

melaksanakan kerjabakti yang dilaksanakan disetiap hari jumat.

Page 85: SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH …

75

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan tentang partisipasi

masyarakat dalam pengelolaan sampah dikelurahan palattae Kecamatan Kahu

Kabupaten Bone dapat disimpulkan bahwa

1. Bentuk –bentuk partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah di

Kelurahan Palattae yaitu adanya partisipasi tenaga karena masyarakat

dilibatkan secara langsung untuk melaksanakan kegiatan kerja bakti di

sekitar lingkungan, dan semua masyarakat yang turun kelapangan untuk

membersihkan got-got yang ada disekitar lingkungan masyarakat. bentuk

partisipasi keterampilan dalam pengelolaan sampah dilibatkan dalam

bentuk usaha yang dilakukan oleh kelompok kader-kader ibu rumah

tangga dibagian lingkungan selatan, yaitu dengan cara mengelola sampah

dari kerajinan tangan seperti, pembuatan vas bunga dari gardus bekas, dan

bunga dari botol bekas dan lain-lainya. Dan bentuk partisipasi dari ide

yaitu tidak libatkan karena pada saat rapat di kantor Kelurahan Palattae

masyarakat tidak menyalurkan saran atau ide idenya dalam melaksanakan

kerjabakti. Hanya mendengarkan saran dan keputusan dari ibu lurah salah

satu kerja bakti dalam membentuk forum atau komunitas masyarakat. Dan

bentuk partisipasi dalam harta yaitusumbangan yang berupa uang yang

dikumpulkan oleh masyarakat sebanyak RP15000/hari. Dan juga sebagian

Page 86: SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH …

76

masyarakat menyumbangkan berupa makanan untuk melaksanakan

kegiatan kerjabakti.

2. Tingkat Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan sampah di Kelurahan

Palattae Kecamatan Kahu Kabupaten Bone bisa dilihat dari tingkat

partisipasi pengambilan keputusan yaitu adanya kegiatan rapat yang sering

di laksanakan di Kantor Kelurahan Palattae yang di hadirin oleh ibu Lurah

dan Kepala lingkungan. Dan untuk masyarakat masih belum terlibat dalam

pelaksanaan kerja bakti dalam pengelolaan sampah. Sedangkan dalam

tingkat partisipasi dalam pelaksanaan yaitu masyarakat yang sering turung

kelapangan dalam melaksanakan kegiatan kerja bakti setiap hari jum’at.

dan hanya beberapa masyarakat saja yang sering melaksanakan kegiatan

tersebut. Dan tingkat partisipasi dalam pemanfaatan hasil yaitu beberapa

kelompok masyarakat yang telah memanfaatkan hasil dari barang bekas

seperti dalam pembuatan kerajinan tangan. dalam tingkat evaluasi yaitu

masyarakat tidak dilibatkan dalam proses evaluasi karena di lakukan oleh

Kepala Lingkungan saja dan ibu Lurah Palattae juga melakukan kerjasama

untuk mengatasi kendala-kendala yang di hadapi oleh masyarakat.

B. Saran

Adapun saran-saran yang akan peneliti berikan berdasarkan masalah-

masalah yang ditemui saat melakukan penelitian mengenai Partisipasi

masyarakat dalam pengelolaan sampah dikelurahan palattae Kabupaten Bone,

yaitu:

Page 87: SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH …

77

1. Perlu ditingkatkan lagi Bentuk Partisipasi Masyarakat dalam

Pengelolaan Sampah di Kelurahan Palattae Kecamatan Kahu

Kabupaten Bone, untuk mengelola sampah di Kelurahan Palattae agar

lebih sering melakukukan kerjabakti dan sosialisasi kepada masyarakat.

dan terus juga melakukan pembinaan-pembinaan kepada Kelompok

Swadaya masyarakat khususnya yang bergerak di bidang pengelolaan

sampah di Kelurahan Palattae. Sebaiknya bisa menfasilitasi warga

dalam memasarkan pembuatan produk dari kerajinan tangan yang sudah

jadi, sehingga hasil dari produk pembuatan kerajinan tangan dari

sampah bekas tidak hanya di manfaatkan sendiri, tetapi sebaliknya

mendapat tambahan bagi ibu-ibu rumah tangga dan memacu

pemerdayaan masyarakat.

2. Perlunya Meningkatkan sumberdaya manusia dengan pengetahuan dan

keterampilan serta kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah

dengan penyuluhan dan pembinaan tentang pentingya upaya

pengelolaan sampah.

Page 88: SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH …

78

DAFTAR PUSTAKA

Astuti, Widi. 2008. Partisipasi Dalam Penyelenggaraan Kegiatan Muatan Lokal.

FIP UNY. Yokyakarta.

Adisasmita. 2006. Membangun Desa Partisipatif. Graha Ilmu: Yokyakarta.

Andreeyan, Rizal. 2014. Studi Tentang Partisipasi Masyarakat dalam

Pelaksanaan Pembangunan di kelurahan Sambuatan Kecamatan

Sambuatan Kota Samarinda.E-Journal Administrasi Negara, Volume 2

Nomor 4 Hal. 1940-1941. ISSN 0000-0000.

Dunga, P, 2006. Organisasi, Perilaku, Struktur, Proses Edisi Kedelapan,

Baharupa, Jakarta.

Djalal Dan Dedi Supriadi. 2001. Reformasi Pendidikan Dalam Konteks Otonomi

Daerah. Yogyakarta: Adicipta

Ferathin, Fidinni. 2014. Partisipasi Masyarakat dalam Bank Ramah Lingkungan

Kelurahan Lok Bahu Kecamatan Sungai Kunjang Kota Samarinda. E-

Juornal Ilmu Pemerintahan, Volume 2, Nomor2 Hal.0002-0003 ISSN

2338-3652.

Huraerah.Abu. 2008. Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat: Model

dan Strategi Pembangunan Berbasis Kerakyatan, Bandung: Humaniora.

Gilbert, 1996.Peran Pemerintah dalam sumber Pembangunan Sampah. Penerbit

Bina Aksara, Jakarta.

Huraerah ,Abu. 2011. Pengorganisasian & Pengembangan Masyarakat.

Bandung: Humaniora.

Isbandi Rukminto Adi, 2007. Perencanaan partisipatoris Berbasis Asset

Komunitas: dari Pemikiran Menuju Penerapan. Jakarta: FISIP UI Press.

Mardikanto, Totok dan Soebiato, Powerwoko. 2015. Pemberdayaan Masyarakat

Dalam Perspektif Kebijakan Publik. Bandung: Alfabeta.

Muluk, M.R. Khairul. 2007. Desentralisasi dan Pemerintahan Daerah. Malang:

Bayumedia.

Oakley, Peter.1991. Project white people: the Practice of Participation in rural

development. Geneva, International Labour Office.

Page 89: SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH …

79

Rosyida, Isma dan Nasdian. 2011. Partisipasi Masyarakat dan Stakeholder dalam

Penyelenggaraan Program Corporate Social Responsibility (CSR) dan

Dampaknya Terhadap Komunitas Pendesaan.Jurnal Transdisiplin,

Sosiologi, Komunikasi dan Ekologi Manusia.Volume 5, Nomor 1,

Halaman 54. ISSN: 1978-4333.

Suryawan, B, 2004. Karakteristik Zeolit Indonesia Sebagai Adsorben Uap Air,

Disertai: Jakarta Universitas Indonesia.

Slamet (2002: 15 ). Membentuk pola Perilaku Manusia Pembangunan, Bogor, IPB

pres

Soemarto.2013. Pengembangan Partisipasi Masyarakat. LP3ES, Jakarta

Sugiyono, 2012, “Metologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D” Bandung:

Alfabeta.

Sastropoetro, S. 1995. Partisipasi, Komunikasi Persuasi dan Disiplin dalam

Pembangunan nasional. Bandung: Penerbit Alumni.

Sunarti.2003. Partisipasi Dalam Pembangunan Perumahan secara Kelompok

Jurnal Tata Loka. Semarang: Planologi UNDIP.

Soetomo, 2006, Strategi-Strategi Pembangunan Masyarakat, Yokyakarta:

Pustaka Pelajar.

Suryawan, B, 2004. Karakteristik Zeolit Indonesia Sebagai Adsorben Uap Air,

Disertai: Jakarta Universitas Indonesia.

Tilaar. 2009. Kekuasaan dan Pendidikan Kajian Manajemen Pendidikan Nasional

Dalam Pusaran Kekuasaan. Jakarta Ranika: Cipta

Wijaya. 2004. Kamus lengkap ingris Indonesia. Semarang: Bintang jay

Ripublik. Indonesia. Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2018 Tentang

Pembentukan 0rganisasi Kecamatan dan Kelurahan

Ripublik. Indonesia. Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2016 Tentang

Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah.

Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2017 tentang

Partisipasi Masyarakat dalam Penyelenggaran Pemerintah Daerah.

Ripublik. Indonesia. Bupati Bone Nomor 94 Tahun 2016 Tentang Kedudukan,

Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi.

Page 90: SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH …

80

Ripublik Indonesia Undang- Undang RI Nomor 18 Tahun 2008 Tentang

Pengelolaan Sampah

Ripublik Indonesia.Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2009 Tentang Perlindungan

dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2017 tentang

Partisipasi Masyarakat dalam Penyelenggaran Pemerintah Daerah.

Ripublik Indonesia Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2019 Tentang

Perrlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Page 91: SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH …

L

A

M

P

I

R

A

N

Page 92: SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH …

Wawancara terhadap Lurah palattae, Ibu Rahmatiah, Bc KU

Kabib Pengelolaan Sampah dan Limbah Bapak Idris, SE

Tokoh Masyarakat atas nama M. Sukriyawan

Page 93: SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH …

Kantor Kelurahan Palattae Kecamatan Kahu Kabupaten Bone

Batas Lingkungan Selatan

Batas Lingkungan T imur

Page 94: SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH …

Batas Lingkungan Tengah

Batas Lingkungan Utara

Wawancara Kepada Rahmawati Sebagai Warga Masyarakat dibagian Lingkungan

Selatan

Page 95: SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH …

Wawancara Kepada Supriadi Sebagai Warga Masyarakat

dibagian Lingkungan Timur

Wawancara Kepada Bapak Hasanuddin Sebagai Warga Masyarakat

dibagian Lingkungan Utara

Wawancara Kepada Ibu Dahlina sebagai Warga Masyarakat dibagian Lingkungan

Tengah

Page 96: SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH …

Wawancara Kepada ibu Sahra Sebagai Warga Masyarakat

VAS Bunga yang dibuat dengan kerajinan tangan dengan menggunakan Barang

bekas seperti Gardus dan Tempat Botol bekas

Page 97: SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH …

Tempat Tissue yang Terbuat dari Gardus Bekas

Guci yang Terbuat dari Gardus dan Bambu

Page 98: SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH …

Gambar Garuda yang Terletak di kantor Lurah Yang Terbuat

dari gardus

Tempat Pembuangan Sampah Masyarakat Yang Berada Di Lingkungan

Kelurahan Palattae Kecamatan Kahu Kabupaten Bone

Page 99: SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH …

Pasar Masyarakat yang biasa dikatakan Tempat Pasar Rakyat

Page 100: SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH …

RIWAYAT HIDUP

Jumarni, dilahirkan pada hari jumat di sanrego

pada tanggal 13 Maret 1997. Anak kedua dari 3

bersaudara dari pasangan Jumali dan Murni. Riwayat

pendidikan penulis yaitu menyelesaikan pendidikan

formal di SD Inpres3/77 Sanrego pada tahun 2009.

Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan

di SMP Negeri 3 Kahu dan tamat pada tahun

2012, kemudian pada tahun yang sama penulis terdaftar sebagai siswi

SMA Negeri 1 Kahu dan tamat pada tahun 2015. Pada tahun yang

sama penulis melanjutkan pendidikan di salah satu perguruan tinggi di

Makassar yaitu Universitas Muhammdiyah Makassar pada program studi

Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

Penulis telah berhasil menyelesaikan pekerjaan tugas akhir skripsi

ini. Semoga dengan penelitian tugas akhir skripsi ini mampu memberikan

kontribusi terutama bagi dunia pendidikan khususnya dalam

pengembangan disiplin Ilmu Administrasi Negara. Akhir kata penulis

mengucapkan rasa syukur yang sebesar- besarnya atas terselesaikannya

skripsi yang berjudul “Partisipasi masyarakat dalam Pengelolaan sampah

di Kelurahan Palattae Kecamatan Kahu Kabupaten Bone